Anda di halaman 1dari 2

Keutamaan Shalat Di Awal Waktu

Bukan saja urusan dunia tapi dalam urusan akhirat juga ada peningkatan. Ajaran agama kita
menetapkan bahwa barang siapa shalat pada shaf pertama pahalanya paling besar,shaf kedua
kurang dari itu,begitulah seterusnya. Ini tentang keutamaan shaf.

Dalam shalat siapa yang shalat pada awal waktu,ia mendapat pahala yang paling besar. Bila
sering menunda-nunda maka pahalanya semakin berkurang.

"Hai Ali ra:Hendaklah engkau shalat di awal waktu. Maka sesungguhnya shalat pada awal waktu
itu adalah pokok pangkal keutamaan dan pokok pangkal ibadah
"Keutamaan shalat di awal waktu dibandingkan dengan di penghujung waktu adalah
perbandingan keutamaan akhirat atas dunia".
Jadi bagi ahli ibadah hendaklah berupaya meraih keuntungan ini. Begitu juga dengan kita yang
masih sering mengulur-ulur waktu untuk melaksanakan shalat. Dengan adanya pengetahuan ini
kita bisa merubah kebiasaan kita menjadi lebih baik.

Rasulullah SAW bersabda, “Apa pendapat kalian jika di depan pintu salah seorang kalian
terdapat sungai lalu ia mandi di dalamnya lima kali tiap hari, apakah masih tersisa kotoran dari
padanya ?” para sahabat menjawab, “Tentu tidak akan tersisa sedikitpun kotoran dari padanya
“. Beliau berkata, “Demikian pula dengan sholat lima waktu, dengan sholat itu , Allah
menghapus dosa-dosa. HR. Bukhari dan Muslim.

Irama kehidupan Jakarta dan kota-kota besar lainnya, kadang melalaikan kita dari beribadah
kepada Allah, termasuk amalan ibadah Sholat. Sholat yang tidak membutuhkan banyak
pengorbanan materi, tenaga dan waktu ini justru menjadi amalan ibadah yang paling sering dan
susah untuk diamalkan dengan baik, tentunya yang dimaksudkan disini adalah Sholat yang selalu
terjaga waktunya, yaitu di awal waktu.

Abdullah bin Mas’ud radiyallahu ‘anhu berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah, ‘Apakah
amal yang paling dicintai oleh Allah ?’ , Beliau bersabda, ‘Sholat pada waktunya’, Saya
bertanya, ‘Kemudian apa lagi ?’, Beliau bersabda, ‘Berbakti kepada kedua orang tua’, Saya
bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi ?’, Beliau bersabda, ‘Berjihad (berjuang) di jalan Allah’.
Saya berdiam diri dari Rasulullah. Seandainya saya meminta tambah, niscaya beliau
menambahkannya. HR.Bukhari.

Dari hadits ini kita bisa mengetahui bahwa ada beberapa amalan yang disukai Allah dan amalan
Sholat tepat pada waktunya adalah yang paling dicintai Allah.

Sholat fardlu adalah Rukun Islam yang selalu kita kerjakan setiap harinya, Subuh, Dzuhur, Asar,
Maghrib dan Isya. Kadang kala kita rajin mengerjakannya, kadang kala lalai dan yang paling
sering adalah menunda-nunda waktu sholat oleh karena kesibukan dunia. Ketika membicarakan
waktu sholat kadang kita menganggap sebagai hal yang biasa saja. Namun ternyata waktu sholat
sangat berperan dalam menentukan kualitas sholat kita. Apakah sholat kita bagus atau tidak ?,
apakah Istiqomah ? Apakah serius atau main-main ? atau lalai dalam waktu sholat seperti yang
dimaksudkan Allah dalam firmannya, “Maka celakalah orang-orang yang sholat, yaitu orang-
orang yang lalai dalam sholatnya”. QS. 107 Al-Maa’uun, ayat 4-5. Dalam beberapa tafsir yang
dimaksud lalai dalam sholatnya adalah orang-orang yang mengakhirkan waktu-waktu sholat.

Rasulullah telah mengajarkan tentang waktu-waktu sholat. Abdillah bin ‘Amr bahwasanya Nabi
Muhammad SAW telah bersabda, “Waktu Dzuhur apabila tergelincir matahari dan bayangan
seseorang sepanjang badannya, selama belum hadir waktu ashar. Dan waktu ashar selama
belum kuning matahari. Dan waktu maghrib selama belum hilang tanda merah. Dan waktu Isya
hingga setengah malam yang pertengahan. Waktu Subuh dari terbit fajar selama belum terbit
matahari”. HR. Muslim

Rasulullah juga memberikan tuntunan waktu sholat, jika tidak ada udzur, maka diutamakan sholat
pada awal waktu atau sholat tepat pada waktunya. Sholat tepat waktu adalah keutamaan, apalagi
bila dilaksanakan berjamaah dan di masjid. Keutamaan ini akan berlipat ganda bila kita
mempersiapkan diri sebelum melaksanakannya dengan menunggu waktu sholat sebelum adzan
berkumandang. Mengapa ?
1. Menunggu waktu sholat adalah bukti kecintaan seorang hamba pada Rabb-nya. Seorang
yang mencintai selalu merindukan saat perjumpaan dengan yang dicintai. Dia akan
menantikaannya agar tidak terlambat berjumpa.
2. Menunggu waktu sholat memberikan kesempatan untuk melakukan banyak kebaikan
lainnya. Membaca Al Qur’an, berdzikir, mendirikan sholat sunat, I’tikaf, menyiapkan tempat
sholat, membereskan pekerjaan kantor dan amalan lainnya.
3. Menunggu waktu sholat memperkecil kemungkinan berbuat maksiat.
4. Menunggu waktu sholat kita akan senantiasa menjaga kebersihan diri, hati dan pikiran kita.

Menunggu waktu sholat ini akan lebih bermakna dalam kehidupan seorang muslim manakala
jangka waktu menunggu ini di perluas, pemaknaannya tidak hanya sekedar menunggu waktu
sholat di masjid saja. Tapi menempatkan seluruh aktivitas kehidupan dalam kerangka menunggu
waktu sholat. Hidup kita pada hakikatnya adalah perpindahan dari satu sholat ke sholat
berikutnya. Akan sangat indah kehidupan kita bila kita mampu mengubah paradigma dengan
menjadikan seluruh aktivitas hidup kita menjadi aktivitas sampingan dari sholat. Seluruh aktivitas
hidup kita adalah amalan saat menunggu waktu sholat. Sehingga seluruh aktivitas hidup kita akan
semakin berkualitas karena dilandasi dengan mahabbatullah (cinta kepada Allah). Kita akan
senantiasa menjaga seluruh aktivitas hidup kita agar selalu terjaga kebersihannya, niatnya, nilai
dzikirnya, nilai amar ma’ruf nahi munkarnya, nilai tawadlunya, karena semuanya dalam rangka
menunggu waktu sholat, menunggu perjumpaan kita dengan yang kita cintai, Allah SWT.

Semoga kita diberikan kemudahan oleh Allah SWT dalam menjaga sholat dan waktu-waktunya.
Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai