Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR GELOMBANG LAUT TERHADAP AKTIVITAS

PENANGKAPAN IKAN

TUGAS MK PENGANTAR OSEANOGRAFI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Pengganti UAS Mata


Kuliah Pengantar Oseanografi yang diampu oleh Bapak
Faik Kurohman, S.Pi., M.Si.

Oleh:
ISMI VALDEMA ROKHALI 26030122130032

PROGRAM STUDI PERIKANAN TANGKAP


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
FAKTOR GELOMBANG LAUT TERHADAP AKTIVITAS
PENANGKAPAN IKAN

Pendahuluan
Perikanan merupakan salah satu bidang yang memiliki potensi sumberdaya
yang lebih besar dari sumberdaya lainnya. Bidang perikanan memiliki sumberdaya
yang dapat dimanfaatkan nilai ekonomis nya karena memiliki nilai jual yang cukup
tinggi. Sumberdaya yang terdapat pada perairan laut meliputi keanekaragaman jenis
hewan laut yang melimpah. Jenis-jenis hewan laut meliputi ikan, Mollusca,
terumbu karang, dan biota laut lainnya yang terdapat pada perairan laut. Beberapa
jenis hewan laut dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari.
Manusia memanfaatkan sumberdaya laut dengan melakukan aktivitas
penangkapan ikan, yang melakukan aktivitas tersebut biasa disebut nelayan.
Nelayan menggunakan bantuan kapal untuk menuju ke fishing ground dan
menggunakan alat tangkap untuk menangkap ikan. Beberapa waktu, terjadi
pemberhentian aktivitas penangkapan ikan yang menyebabkan penurunan pada
pendapatan nelayan. Penurunan pendapatan nelayan tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor yang mempengaruhi. Menurut Azizi et al. (2017), faktor internal
meliputi ukuran kapal, kekuatan mesin, serta jenis dan banyaknya alat tangkap yang
digunakan sedangkan faktor eksternal adalah kondisi cuaca seperti hujan,
gelombang, dan angin. Cuaca merupakan salah satu faktor pengaruh tidak adanya
aktivitas penangkapan ikan karena cuaca termasuk faktor alam yang tidak dapat
dihindari.
Aktivitas penangkapan ikan dipengaruhi tinggi dan rendahnya gelombang
di wilayah sekitar. Tingkat keamanan para nelayan akan sedikit terganggu jika
terdapat gelombang yang cukup besar. Gelombang akan menyebabkan kondisi
fishing ground tidak dapat digunakan sebagai daerah penangkapan. Hasil tangkapan
nelayan akan berkurang apabila terdapat gelombang ketika melakukan proses
aktivitas penangkapan ikan.
Pembahasan
Gelombang laut merupakan suatu peristiwa alam yang terjadi di wilayah
perairan laut. Gelombang laut adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah
tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva sinusoidal. Pada umumnya
gelombang laut disebabkan oleh tiupan angin secara langsung atau tidak langsung.
Pembentukan gelombang umumnya terjadi pada daerah perairan lepas, gelombang
tersebut akan bergerak dalam jarak yang panjang melintasi laut dengan kehilangan
sedikit energinya. Gelombang merupakan salah satu parameter laut yang domain
terhadap laju mundurnya garis pantai. (Wakkary et al., 2017)
Gelombang laut memiliki dampak positif dan negatif terhadap aktivitas
penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan. Gelombang laut yang baik dapat
membatu nelayan melakukan aktivitas penangkapan ikan yang menggunakan alat
tangkap. Gelombang laut yang tinggi dapat menghentikan aktivitas para nelayan
yang ingin menangkap ikan karena mengancam keselamatan mereka. Selain
keselamatan nelayan, gelombang laut yang tinggi menyebabkan daerah fishing
ground memiliki potensi keberadaan ikan yang sedikit. Hasil tangkapan akan
menurun apabila daerah fishing ground sulit ditemukan dan nelayan yang
menangkap ikan tidak bekerja. Gelombang laut menjadi salah satu pengaruh dalam
menjalankan aktivitas penangkapan ikan oleh para nelayan.
Nelayan melakukan aktivitas penangkapan ikan sesuai dengan kondisi
wilayah perairan sekitar. Kondisi wilayah perairan yang baik terjadi ketika wilayah
perairan tersebut memiliki gelombang laut yang baik. Nelayan dapat melaut ketika
kondisi perairan memiliki gelombang yang baik. Wilayah perairan yang memiliki
gelombang laut yang tinggi menyebabkan kondisi wilayah perairan tersebut
menjadi buruk. Akibat terjadinya gelombang laut yang tinggi akan menyebabkan
beberapa nelayan tidak dapat melakukan aktivitas penangkapan ikan. Hal ini
diperkuat oleh Khalfianur et al. (2017), yang menyatakan bahwa pada saat musim
penghujan kondisi gelombang laut tinggi dan membuat nelayan tidak dapat
melakukan penangkapan di laut. Gelombang memengaruhi aktivitas penangkapan
yang dilakukan oleh nelayan karena kondisi wilayah perairan yang ada di
sekitarnya. Nelayan harus menjalankan aktivitas tersebut ketika kondisi wilayah
perairan memiliki gelombang yang baik.
Keamanan nelayan akan terancam ketika melakukan aktivitas penangkapan
ikan yang dalam kondisi gelombang laut tinggi. Gelombang laut yang tinggi akan
menyebabkan kapal yang digunakan oleh nelayan terombang-ambing dan
menyebabkan nelayan tidak aman dalam menjalankan aktivitas tersebut. Kapal
nelayan dapat berpotensi terjadinya kecelakaan kecil akibat adanya gelombang
yang tinggi tersebut. Menurut Nugraha et al. (2022), gelombang dan arus yang
cukup besar dapat menyebabkan kapal karam akibat terhantam gelombang yang
tinggi. Gelombang laut yang tinggi memengaruhi tingkat keamanan para nelayan
pada aktivitas penangkapan ikan. Keselamatan nelayan harus lebih terjaga supaya
aktivitas penangkapan ikan dapat berjalan sesuai dan mendapatkan hasil
penangkapan yang memuaskan.
Gelombang memengaruhi kondisi perairan yang merupakan daerah fishing
ground. Daerah fishing ground yang memiliki gelombang laut yang tinggi akan
merukunkan potensi dari keberadaan ikan di daerah tersebut. Hal ini diperkuat oleh
Ulfa (2018), yang menyatakan bahwa ketika ada angin dari selatan nelayan desa
Tamansari masih dapat bekerja menangkap ikan, akan tetapi jika terjadi angin dari
arah barat maka nelayan tidak dapat melaut dikarenakan terjadi gelombang besar
dan keberadaan ikan yang berkurang. Nelayan akan kesulitan mencari daerah
fishing ground baru apabila fishing ground yang biasa digunakan nelayan hanya
terdapat sedikit ikan yang ada. Fishing ground yang memiliki gelombang yang
tinggi juga dapat memicu keselamatan nelayan yang akan mengoperasikan alat
tangkapnya. Nelayan harus menentukan daerah fishing ground yang aman bagi
nelayan dan berpotensi banyak ikan.
Nelayan juga akan kesulitan dalam mengoperasikan alat tangkapnya jika
gelombang laut tinggi. Setting alat oleh nelayan akan sedikit terganggu dengan
adanya gelombang tersebut. Alat yang digunakan dan dioperasikan oleh nelayan
akan tidak sesuai yang biasanya dilakukan pada saat perairan memiliki gelombang
yang baik. Pada proses immersing pada alat tangkap pasif, alat tangkap yang
digunakan tersebut akan terus bergerak mengikuti alur gelombang dan tidak dapat
memaksimalkan hasil tangkapan yang didapat. Pada proses hauling nelayan akan
kesulitan, ditakutkan saat penarikan alat tangkap tersebut hasil tangkapan terlepas
atau terjatuh dari alat tangkap karena akibat adanya gelombang yang tinggi.
Kesimpulan
Gelombang laut merupakan suatu peristiwa alam yang terjadi di wilayah
perairan laut. Gelombang laut menjadi salah satu pengaruh dalam menjalankan
aktivitas penangkapan ikan oleh para nelayan. Gelombang memengaruhi aktivitas
penangkapan yang dilakukan oleh nelayan karena kondisi wilayah perairan yang
ada di sekitarnya. Gelombang laut yang tinggi memengaruhi tingkat keamanan para
nelayan pada aktivitas penangkapan ikan. Daerah fishing ground yang memiliki
gelombang laut yang tinggi akan merukunkan potensi keberadaan ikan di daerah
tersebut. Nelayan juga akan kesulitan dalam mengoperasikan alat tangkapnya jika
gelombang laut tinggi.
Nelayan harus menjalankan aktivitas tersebut ketika kondisi wilayah
perairan memiliki gelombang yang baik. Keselamatan nelayan harus lebih terjaga
supaya aktivitas penangkapan ikan dapat berjalan sesuai dan mendapatkan hasil
penangkapan yang memuaskan. Nelayan harus menentukan daerah fishing ground
yang aman bagi nelayan dan berpotensi banyak ikan.
DAFTAR PUSTAKA

Azizi, A., Putri, E. I. K., dan Fahrudin, A. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perubahan Pendapatan Nelayan Akibat Variabilitas
Iklim. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan., 12(2): 225-233.
Khalfianur, W., Niati, C. R., & Harahap, A. 2017. Pengaruh gelombang laut
terhadap hasil tangkapan nelayan di Kuala Langsa. Jurnal Ilmiah Samudra
Akuatika, 1(2), 21-25.
Nugraha, R. M., Purwangka, F., Iskandar, B. H., dan Romli, M. 2022. Risiko
Aktivitas Penangkapan Trammel Net Nelayan Anggota KUB Harapan Kita
Bina Nusantara. ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut., 6(3): 231-
239.
Ulfa, M. 2018. Persepsi Masyarakat Nelayan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim
(Ditinjau Dalam Aspek Sosial Ekonomi). Jurnal Pendidikan
Geografi., 23(1): 41-49.
Wakkary, A. C., Jasin, M. I., dan Dundu, A. K. 2017. Studi Karakteristik
Gelombang Pada Daerah Pantai Desa Kalinaung Kab. Minahasa
Utara. Jurnal Sipil Statik., 5(3): 167-174.

Anda mungkin juga menyukai