LK 2022 Audited Calk

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 179

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


TAHUN ANGGARAN 2022

BAB I
PENDAHULUAN

Pengelolaan keuangan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah sebagai akibat
dari penyerahan urusan pemerintahan.
Pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara tertib, taat pada ketentuan peraturan
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.
Sebagai entitas, termasuk pemerintah daerah wajib menyusun laporan keuangan.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) memberikan gambaran mengenai kondisi
dan kinerja keuangan entitas tersebut.
Sebagai sarana informasi dan komunikasi dari mutu entitas lingkungan pengendalian
intern, laporan keuangan merupakan suatu bentuk penyajian informasi mengenai posisi
keuangan, realisasi anggaran, laporan operasional, laporan arus kas, posisi kekayaan dan
kewajiban pemerintah daerah serta kinerja keuangan suatu entitas pelaporan. Secara
spesifik informasi tersebut tidak hanya bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat
dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya, tapi juga berguna dalam
pengambilan keputusan strategis lainnya serta menunjukkan tingkat akuntabilitas suatu
entitas.
Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan
dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.
1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun guna memberikan informasi yang relevan mengenai
posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama
satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan
realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan,
menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan
dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

11
Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun Anggaran 2022
menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, laporan arus kas dan
kinerja keuangan pelaporan yang bermanfaat bagi para pemakai (user) dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik
dengan cara:
a. Menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan periode berjalan cukup untuk
membiayai seluruh pengeluaran;
b. Menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumber daya ekonomi
dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan
perundang-undangan;
c. Menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan pemerintah daerah serta hasil-hasil yang dicapai;
d. Menyediakan informasi mengenai bagaimana pemerintah daerah mendanai seluruh
kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;
e. Menyediakan informasi posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Daerah berkaitan
dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang
termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;
f. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan pemerintah daerah
apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatan yang dilakukan
selama periode pelaporan.
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Dasar hukum penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung
Utara adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 5, Pasal 18, Pasal 18A,
Pasal 18B;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat
Nomor 4 Tahun 1956, Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1956, Undang-
Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II
termasuk Kotapraja dalam Lingkungan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan sebagai
Undang-Undang;
3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2019;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan;
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan;
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan
Tanggung jawab Keuangan Negara;

12
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2022;
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja;
10. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan badan
Layanan Umum, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang
Negara/Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2022;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada
Partai Politik, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan
Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020;

13
24. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan
Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2023;
25. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2018 tentang Pinjaman Daerah;
26. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal;
27. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan daerah;
28. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
29. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan
Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 46 Tahun 2021;
30. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
31. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar Harga Satuan Regional;
32. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi
Khusus Fisik Tahun Anggaran 2022;
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Kementerian Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018;
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah;
35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2017 tentang Pengelompokan
Kemampuan Keuangan Daerah serta Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana
Operasional;
36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah;
37. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi,
Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
38. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Dana
Bantuan Operasional Sekolah Pada Pemerintah Daerah;
39. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah;
40. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran Tahun
2022;

14
41. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2021 tentang Pencatatan
Pengesahan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah;
42. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 2 Tahun
2022 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional
Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini, Bantuan Operasional Sekolah, Dan
Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan;
43. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 116/PMK.07/2022 tentang Perubahan Rincian
Dana Alokasi Khusus NonFisik Tahun Anggaran 2022;
44. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2022 tentang Pengelolaan Dana
Desa;
45. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 218/PMK.07/2022 tentang Perubahan Rincian
Dana Bagi Hasil Tahun Anggaran 2022;
46. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Utara Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022;
47. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Utara Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pokok-
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
48. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Utara Nomor 6 Tahun 2022 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022;
49. Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 51 Tahun 2021 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Lampung Utara;
50. Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 70 Tahun 2021 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022;
51. Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 75 Tahun 2021 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Lampung Utara;
52. Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 20 Tahun 2022 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Kabupaten Lampung Utara;
53. Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 21 Tahun 2022 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara;
54. Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 66 Tahun 2022 tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022.
1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan
Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan disusun dalam tujuh bab yaitu:
Bab I Pendahuluan
1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

15
Bab II Ekonomi Makro dan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Lampung Utara
2.1 Ekonomi Makro
2.2 Produk Domestik Regional Bruto
2.2.1. Kegunaan Statistik PDRB
2.2.2. Tinjauan Perekonomian Lampung Utara Berdasarkan PDRB
Lapangan Usaha Kabupaten Lampung Utara Tahun 2018-2022
2.3 Tingkat Inflasi
2.4 Indek Pembangunan Manusia (IPM)
2.5 Tingkat Pengangguran
2.6 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah
2.6.1. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah
Bab III Ikhtisar Pencapaian Target Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara

3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan


3.2 Hambatan dan Kendala dalam pencapaian target yang telah ditetapkan
3.2.1 Pendapatan
3.2.2 Belanja
3.2.3 Pembiayaan
Bab IV Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Lampung Utara
4.1 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan
4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.3.1 Pengukuran Pendapatan


4.3.2 Pengukuran Beban dan Belanja
4.3.3 Pengukuran Transfer
4.3.4 Pengukuran Pembiayaan
4.3.5 Pengukuran Kas dan Setara Kas
4.3.6 Pengukuran Piutang
4.3.7 Pengukuran Persediaan
4.3.8 Pengukuran Investasi
4.3.9 Pengukuran Aset Tetap
4.3.10 Penyusutan Aset Tetap

16
4.3.11 Pengukuran Konstruksi Dalam Pekerjaan
4.3.12 Pengukuran Aset Lainnya
4.3.13 Pengukuran Kewajiban
4.3.14 Pengukuran Ekuitas
4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada
dalam SAP
4.5 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) pada Masa Pandemi
COVID-19
Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan
5.1 Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
5.1.1. Pendapatan-LRA
5.1.2. Belanja-LRA
5.1.3. Belanja Modal
5.1.4. Belanja Tak Terduga
5.1.5. Belanja Transfer
5.1.6. Surplus/defisit-LRA
5.1.7. Pembiayaan
5.1.8. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
5.2 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)
5.3 Neraca
5.3.1 Aset Lancar
5.3.2 Investasi Jangka Panjang
5.3.3 Aset Tetap
5.3.4 Aset Lainnya
5.3.5 Kewajiban
5.3.6 Ekuitas
5.4 Laporan Operasional (LO)
5.4.1 Pendapatan
5.4.2 Beban
5.4.3 Surplus/Defisit-LO Dari Kegiatan Non Operasional
5.4.4 Pos Luar Biasa
5.4.5 Surplus/Defisit
5.5 Laporan Arus Kas (LAK)
5.5.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

17
5.5.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan
5.5.3 Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan (Pendanaan)
5.5.4 Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran (Transitoris)
5.5.5 Kenaikan/Penurunan Kas
5.5.6 Saldo Awal Kas
5.5.7 Koreksi SiLPA
5.5.8 Saldo Akhir Kas
5.6 Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

Bab VI Informasi Tambahan, Kejadian setelah Tanggal Neraca dan


Pengungkapan Lainnya
6.1 Belanja Wajib (Mandatory Spending) Tahun Anggaran 2022
6.2 Koreksi Saldo BLUD dan JKN pada Tahun Anggaran 2022
6.3 Saldo dan Remunerasi Treasury Deposit Facility - Transfer ke
Daerah (TDF-TKD)
6.4 Penyelesaian Sengketa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang terhadap Belanja Modal TA 2018
Bab VII Penjelasan Atas Informasi Keuangan dan Non Keuangan
7.1 Penjelasan Atas Informasi Keuangan
7.2 Penjelasan Atas Informasi Non Keuangan
Bab VIII Penutup

18
BAB II
EKONOMI MAKRO DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

2.1. Ekonomi Makro


Ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian Kabupaten Lampung Utara
secara keseluruhan, ekonomi makro sering digunakan untuk menganalisa dan merancang
target-target kebijakan pemerintah daerah yang berhubungan dengan pertumbuhan
ekonomi, inflasi, tenaga kerja.
Dalam penyusunan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),
dibutuhkan analisis ekonomi daerah yang ditujukan untuk menilai sejauh mana realisasi
pembangunan daerah dapat mempengaruhi kinerja ekonomi dan mengetahui sejauh mana
capaian indikator ekonomi sesuai dengan yang diasumsikan dalam perencanaan
pembangunan jangka menengah. Disamping itu, analisis ekonomi tersebut digunakan
sebagai salah satu input utama dalam membuat analisis keuangan daerah.
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai
posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama
satu periode pelaporan. Laporan Keuangan digunakan untuk mengetahui nilai sumber
daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional
pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu
entitas pelaporan, serta membantu menentukan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Tiga variabel makro ekonomi yang penting untuk mengukur kinerja perekonomian
suatu daerah adalah: Produk Domestik Regional Bruto riil (PDRB-riil), tingkat inflasi,
dan tingkat pengangguran.
2.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu
wilayah/regional dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh
barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul
akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan
apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen.
Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan
produksi, pengeluaran, dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan harga
konstan. PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB nominal disusun
berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghitungan, dan bertujuan untuk melihat
struktur perekonomian. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan disusun berdasarkan
harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi
PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan
ekonomi pada suatu periode ke periode (tahun ke tahun). Dalam publikasi ini tahun dasar
yang digunakan adalah tahun 2010 dan tentu akan mencerminkan struktur ekonomi
terkini.

19
Terdapat tiga pendekatan yang biasanya digunakan dalam menghitung angka-angka
PDRB, yaitu:
a. Pendekatan Produksi
Menurut pendekatan ini, PDRB adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang
dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu
tertentu (biasanya satu tahun). Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya
dikelompokkan menjadi 17 kategori lapangan usaha yaitu:
1) Pertanian, Kehutanan dan Perikanan;
2) Pertambangan dan Penggalian;
3) Industri Pengolahan;
4) Pengadaan Listrik dan Gas;
5) Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang;
6) Konstruksi;
7) Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor;
8) Transportasi dan Pergudangan;
9) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum;
10) Informasi dan Komunikasi;
11) Jasa Keuangan dan Asuransi;
12) Real Estate;
13) Jasa Perusahaan;
14) Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib;
15) Jasa Pendidikan;
16) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial;
17) Jasa lainnya.
b. Pendekatan Pendapatan
PDRB menurut pendekatan ini merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-
faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka
waktu tertentu. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa
tanah, bunga modal dan keuntungan, semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan
dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDRB mencakup juga penyusutan dan
pajak tidak langsung netto (pajak atas produksi dan impor dikurangi subsidi).
c. Menurut Pendekatan Pengeluaran
PDRB adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari:
1) pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga,
2) pengeluaran konsumsi akhir lembaga non profit yang melayani rumah tangga,

20
3) pengeluaran konsumsi akhir pemerintah,
4) pembentukan modal tetap domestik bruto,
5) perubahan inventori, dan
6) ekspor netto (ekspor dikurangi impor).
Secara konsep ketiga pendekatan tersebut akan menghasilkan angka yang sama. Jadi,
jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan
dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksi. PDRB
yang dihasilkan dengan cara ini disebut sebagai PDRB atas dasar harga pasar, karena
di dalamnya sudah dicakup pajak tak langsung netto.
2.2.1. Kegunaan Statistik PDRB
Data PDRB adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi
perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara
lain adalah:
a. PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang
dihasilkan oleh suatu negara. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan
sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.
b. PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun.
c. Distribusi PDRB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian
atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-sektor ekonomi yang
mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu negara.
d. PDRB harga berlaku menurut pengeluaran menunjukkan produk barang dan jasa
digunakan untuk tujuan konsumsi akhir, investasi dan diperdagangkan dengan pihak
luar negeri.
e. Distribusi PDRB menurut pengeluaran menunjukkan peranan kelembagaan dalam
menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi.
f. PDRB pengeluaran atas dasar harga konstan bermanfaat untuk mengukur laju
pertumbuhan konsumsi akhir, investasi dan perdagangan luar negeri.
g. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau
per satu orang penduduk.
h. PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan
nyata ekonomi per kapita penduduk suatu wilayah.
2.2.2. Tinjauan Perekonomian Lampung Utara Berdasarkan PDRB Lapangan
Usaha Kabupaten Lampung Utara Tahun 2018-2022
PDRB Kabupaten Lampung Utara menurut lapangan usaha menggambarkan output
perekonomian masyarakat berdasarkan sektor usaha yang terbagi pada 17 sektor/lapangan
usaha.

21
Tabel 2.1 PDRB Kabupaten Lampung Utara Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) Tahun 2018-2022
Uraian Lapangan Usaha 2018 2019 2020 2021 2022
Pertanian,Kehutanan dan
8.279.240,24 8.510.390,48 8.689.038,30 8.851.669,40 9.586.060,70
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian 808.254,55 851.370,89 8.092.250,70 8.279.112,20 9.058.087,90
Industri Pengolahan 2.915.413,19 3.299.150,41 3.209.264,30 2.955.711,00 3.162.704,40
Pengadaan Listrik dan Gas 15.204,97 16.869,30 15.125,00 15.744,90 16.152,80
Pengadaan Air Pengolahan
Sampah,Limbah dan Daur 13.789,74 14.081,35 100.967,10 107.631,20 111.863,50
Ulang
Konstruksi 1.774.124,08 1.941.278,04 146.393,10 153.822,30 161.102,60
Perdagangan Besar dan
Eceran,Reparasi Mobil dan 2.814.016,34 3.171.589,33 3.551.428,60 3.902.976,10 4.363.106,70
Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 1.244.561,72 1.346.561,34 724.425,30 793.927,80 885.274,60
Penyediaan Akomodasi dan
281.594,19 311.183,73 344.647,30 349.298,90 357.883,30
Makan Minum
Informasi dan Komunikasi 989.153,44 1.073.927,69 204.321,80 160.172,10 93.450,50
Jasa Keuangan dan Asuransi 424.732,33 443.526,98 392.465,80 412.385,20 434.522,30
Real Estate 565.715,32 631.327,54 876.934,60 870.626,80 916.780,70
Jasa Perusahaan 24.036,13 25.297,59 0,00 0,00 0,00
Administrasi
Pemerintahan,Pertahanan dan 821.500,87 858.656,04 0,00 0,00 0,00
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 789.262,80 872.595,24 0,00 0,00 0,00
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
208.460,27 225.246,24 876.934,6 870.626,80 916.780,70
Sosial
Jasa Lainnya 168.726,81 187.166,21 3.184.736,6 3.405.850,80 3.602.564,40
PRODUK DOMESTIK
22.137.786,99 23.780.218,40 30.408.933,10 31.129.555,50 33.666.335,10
REGIONAL BRUTO

Sumber : BPS Kabupaten Lampung Utara

PDRB Kabupaten Lampung Utara untuk Tahun 2022 output perekonomian


Kabupaten Lampung Utara sebesar Rp33.666.335,10 juta dan tahun 2021 sebesar
Rp31.129.555,50 juta atau naik sebesar Rp2.536.779,60 ribu di bandingkan tahun 2022.
Sedangkan dalam kurun waktu lima tahun (2018-2022) PDRB Kabupaten
Lampung Utara bertambah sebesar Rp11.528.548,11 juta dari tahun 2018 sebesar
Rp22.137.786,99 juta menjadi Rp33.666.335,10 juta pada tahun 2022.
Dari Tabel 2.1 di atas terlihat bahwa lapangan usaha yang terbesar adalah sektor
Pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi PDRB sebesar 35,60 persen dan
sektor lapangan usaha kedua adalah Industri Pengolahan dengan nilai kontribusi sebesar
13,70 persen. Kondisi perekonomian tersebut menunjukan bahwa sebagian besar
masyarakat Kabupaten Lampung Utara bekerja pada sektor Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan dan industri pengelolaan yang memberikan kontribusi sebesar 35,49 persen
dalam pembentukan Nilai PDRB tahun 2022.

22
Jasa Lainnya

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan
Administrasi Pemerintahan,Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Perusahaan

Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan


Perdagangan Besar dan Eceran,Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
Kontruksi
Pengadaan Air Pengolahan Sampah,Limbah dan
Daur Ulang
Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian,Kehutanan dan Perikanan

0 5.000.000 10.000.000 15.000.000


2022 2021 2020 2019 2018

Grafik 2.1 PDRB Kabupaten Lampung Utara Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) Tahun 2018-2022

Dari 17 sektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi cukup besar dalam
PDRB Kabupaten Lampung Utara pada Tahun 2022 yaitu:
a. Pertanian,Kehutanan dan Perikanan
b. Pertambangan dan Penggalian
c. Industri Pengolahan
d. Perdagangan Besar dan Eceran,Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
e. Jasa Lainnya

23
Tabel 2.2 PDRB Kabupaten Lampung Utara Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha (Juta rupiah) Tahun 2018-2022
Uraian Lapangan Usaha 2018 2019 2020 2021 2022
Pertanian,Kehutanan dan
5 790.853,86 5.835.065,66 5.846.928,40 5.770.472,40 5.890.268,90
Perikanan
Pertambangan dan
538.327,78 563.090,86 570.127,40 559.207,90 558.430,40
Penggalian
Industri Pengolahan 2.071.806,97 2.304.726,45 2.186.256,90 2.311.652,00 2.361.492,10

Pengadaan Listrik dan Gas 12.547,48 13.640,06 14.387,00 14.992,30 15.019,40

Pengadaan Air Pengolahan


Sampah,Limbah dan Daur 9.202,68 9.371,09 9.592,30 9.854,30 10.176,90
Ulang

Konstruksi 1.302.491,77 1.401.481,14 1.360.616,10 1.454.786,40 1.474.213,50


Perdagangan Besar dan
Eceran,Reparasi Mobil dan 1.961.478,74 2.128.620,54 1.983.901,10 2.174.053,10 2.321.856,80
Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 872.232,75 939.283,06 886.777,70 904.501,10 986.846,10
Penyediaan Akomodasi dan
186.584,83 202.932,77 191.817,90 189.717,50 193.508,50
Makan Minum
Informasi dan Komunikasi 836.925,63 902.525,51 965.881,30 1.040.658,10 1.104.854,90

Jasa Keuangan dan Asuransi 285.261,23 292.740,16 302.513,00 308.229,80 301.665,50

Real Estate 430.962,98 456.132,05 447.053,80 452.791,70 456.845,10

Jasa Perusahaan 16.011,82 16.588,25 16.324,90 16.493,30 17.003,90


Administrasi
Pemerintahan,Pertahanan dan 515.957,76 536.573,43 560.809,00 583.642,60 580.487,70
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 570.752,11 615.270,77 632.698,30 639.934,90 660.241,20
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
151.274,48 160.956,04 170.615,40 176.280,00 175.214,80
Sosial
Jasa Lainnya 119.853,62 129.062,04 123.043,20 120.624,40 148.436,90
PRODUK DOMESTIK
15.672.526,49 16.508.059,88 16.269.343,70 16.727.891,80 17.256.562,60
REGIONAL BRUTO
Sumber : BPS Kabupaten Lampung Utara

PDRB Kabupaten Lampung Utara selama kurun waktu Tahun 2018-2022


berdasarkan harga konstan terjadi kenaikan sebesar Rp1.584.036,22 juta atau tumbuh
sebesar 10,11 % selama 5 tahun terakhir, dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2022
tumbuh sebesar 5,31%. Pada Tahun 2019 sempat mengalami kenaikan sebesar
Rp1.625.352,87 dari 2018, namun pada Tahun 2020 mengalami penurunan sebesar
Rp238.716,11 yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19. Di tahun 2021 PDRB Kabupaten
Lampung Utara Berdasarkan Harga Konstan kembali mengalami kenaikan sebesar
Rp458.548,1 atau 2,74% dan tahun 2022 kembali naik sebesar Rp528.670,8 atau 3,16%.

24
Jasa Lainnya

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

Administrasi Pemerintahan,Pertahanan dan


Jaminan Sosial Wajib

Jasa Perusahaan

Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran,Reparasi Mobil


dan Sepeda Motor

Kontruksi

Pengadaan Air Pengolahan Sampah,Limbah dan


Daur Ulang

Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian,Kehutanan dan Perikanan

0 2.000.000 4.000.000 6.000.000

2022 2021 2020 2019 2018

Grafik 2.2 PDRB Kabupaten Lampung Utara Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha (Juta rupiah) Tahun 2018-2022

Tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum bisa ditunjukkan oleh


meningkatnya tingkat pendapatan per kapita suatu wilayah. Semakin tinggi tingkat
perolehan pendapatan per kapita menunjukkan semakin tinggi pula tingkat
kesejahteraannya. Sebaliknya penurunan pada tingkat pendapatan per kapita
menunjukkan tingkat kesejahteraan yang semakin menurun. Bila PDRB suatu daerah
dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu
PDRB Perkapita.

25
Tabel 2.3 PDRB dan PDRB per Kapita Kabupaten Lampung Utara
Tahun 2018-2022
Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
Nilai PDRB ( Miliar Rupiah)
Atas Dasar Harga Berlaku 22.138 23.780 37.550 39.212 42.521
Atas Dasar Harga Konstan 15.673 16.508 16.269 16.728 17.256

PDRB Perkapita ( Ribu rupiah)


Atas Dasar Harga Berlaku 36.014 38.513 37.550 39.212 42.521
Atas Dasar Harga Konstan 25.496 26.735 25.705 26.380 27.170
Pertumbuhan PDRB
4,86 4,86 -3,85 2,62 2.99
perkapita (%)
Jumlah Penduduk ( ribu jiwa ) 615 617 633 634 635
Pertumbuhan Penduduk 0,42 0,45 2,50 0,19 0,16

Sumber : BPS Lampung Utara

PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau
per satu orang penduduk. Pada tahun 2022, PDRB ADHB per kapita Lampung Utara
mencapai 45.521 ribu rupiah dengan pertumbuhan positif sebesar 2,99% persen
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

0
Pertumbuhan PDRB perkapita (%)

-5

2018 2019 2020 2021 2022

Grafik 2.3 Pertumbuhan PDRB per Kapita Kabupaten Lampung Utara


Tahun 2018-2022

2.3. Tingkat Inflasi


Indikator ekonomi makro yang kedua adalah tingkat inflasi yang terjadi di
Kabupaten Lampung utara. Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara
bersama sama dalam kurun waktu satu tahun dan menandakan turunnya daya jual mata
uang suatu negara. Tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan nilai nominal PDRB tapi
di sisi lain inflasi akan menurunkan daya beli masyarakat.

26
Tabel 2.4 Tingkat Inflasi Bulanan Provinsi Lampung Tahun 2020-2022
Bulan 2020 2021 2022
Januari 0.89 0.76 0,40
Februari 0.41 0.14 -0,38
Maret -0.35 -0.20 0,92
April -0.17 -0.17 0,86
Mei -0.29 0.15 0,59
Juni 0.05 0.18 1,20
Juli 0.31 0.15 0,73
Agustus 0.37 -0.05 -0,41
September -0.22 0.05 1,32
Oktober 0.21 0.10 -0,47
November 0.12 0.53 0,01
Desember 0.66 0.99 0,62
Tahunan 2.00 2.19 5,51

Sumber : BPS Provinsi Lampung

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat inflasi di Provinsi Lampung pada tahun
2022 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2021, di mana pada tahun 2022 sebesar
5,51% (yoy). Secara tahunan, inflasi Provinsi Lampung Desember 2022 tercatat sebesar
5,51% (yoy), sama dengan inflasi nasional yang juga sebesar 5,51% (yoy) dan lebih rendah
dari inflasi tahunan Sumatra yang sebesar 6.14% (yoy). Untuk keseluruhan tahun, inflasi
Provinsi Lampung pada tahun 2022 sedikit lebih tinggi dari rentang sasaran inflasi nasional
3±1% akibat adanya penyesuaian harga BBM bersubsidi pada September 2022.

1,50
1,00
0,50
0,00
-0,50

Januari Februari Maret April


Mei Juni Juli Agustus
September Oktober November Desember

Grafik 2.4 Tingkat Inflasi Bulanan Provinsi Lampung Tahun 2022


Dampak rambatan dari kenaikan harga BBM tersebut juga tertransmisi ke komoditas
inti yang tercatat mengalami inflasi 4,24% (yoy), meningkat jika dibandingkan 1,15% (yoy)
pada tahun sebelumnya seiring dengan realisasi permintaan yang meningkat drastis dan
cenderung tiba-tiba (pent up demand). Namun demikian, laju inflasi Provinsi Lampung
tahun 2022 tersebut lebih rendah dari prakiraan awal sejalan dengan penguatan stabilitas
harga kelompok volatile food yang berlangsung lebih cepat, tercatat sebesar 3,01% (yoy) –
lebih rendah jika dibandingkan dengan 5,50% (yoy) pada tahun sebelumnya. Beberapa
komoditas utama penyumbang inflasi pada tahun 2022 diantaranya bensin (1,014%),
angkutan udara (0,402%), angkutan dalam kota (0,139%), solar (0,117%), dan mobil
(0,099%).

27
2.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Tabel 2.5 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lampung Utara
Tahun 2018—2022

Tahun IPM AHH EYS MYS Pengeluaran


2017 66,58 68,48 12,43 7,99 8.369
2018 67,17 68,71 12,44 8,19 8.559
2019 67,63 69,05 12,47 8,20 8.779
2020 67,67 69,21 12,48 8,21 8.733
2021 67,89 69,30 12,49 8,34 8.737
2022 68,33 69,57 12,54 8,35 8.951
Sumber : https://ipm.bps.go.id

Selain PDRB, untuk melihat kondisi pembangunan daerah dapat dianalisis melalui
IPM atau Indeks Pembangunan Manusia. Dimana IPM ini dapat menunjukkan tingkat
kesejahteraan penduduk daerahnya. IPM ini meliputi tiga komponen dasar yang
digunakan untuk merefleksikan upaya pembangunan manusia. Ketiga komponen dasar
tersebut adalah pengetahuan (pendidikan), peluang hidup (kesehatan), dan hidup layak
kemampuan daya beli (purchasing power parity). Kesehatan dan kemampuan daya beli
dapat mencerminkan kondisi fisik manusia, sedangkan pendidikan dapat mencerminkan
kondisi non fisik manusia. Untuk mengetahui nilai IPM digunakan indeks pendidikan,
indeks kesehatan, dan indeks daya beli sebagai acuan untuk mengukur IPM. Secara rinci
IPM Kabupaten Lampung Utara dan komponen pembentuknya disajikan pada tabel 2.5.

70
60
50
40
NILAI

30
20
10
0
IPM AHH EYS MYS

TAHUN
2017 2018 2019 2020 2021 2022

Grafik 2.5 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lampung Utara Tahun 2017-
2022

Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa IPM Kabupaten Lampung
Utara selama tahun 2017-2021 cenderung meningkat, rata-rata kenaikan IPM setiap
tahunnya adalah sebesar 0,75. Hal tersebut menunjukan bahwa kualitas hidup manusia di
Kabupaten Lampung Utara terus meningkat setiap tahunnya.

28
Namun demikian jika dibandingkan dengan rata-rata IPM Nasional dan IPM
Provinsi Lampung, maka IPM Kabupaten Lampung Utara lebih rendah dari IPM Nasional
dan Provinsi Lampung. Pada tahun 2017 IPM Kabupaten Lampung Utara adalah sebesar
(65,95) berada di bawah IPM Nasional (70,81) dan IPM Provinsi Lampung (68,25). Pada
tahun 2021 baik IPM Nasional, Provinsi Lampung, maupun Kabupaten Lampung Utara
terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Angka Angka Harapan Hidup (AHH) saat Lahir didefinisikan sebagai rata-rata
perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir. Pada tahun 2022
angka harapan hidup saat lahir di Kabupaten Lampung Utara mencapai usia 69,57 tahun.
Harapan Lama Sekolah - Expected Years of Schooling (EYS) didefinisikan sebagai
lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur
tertentu di masa mendatang. Harapan lama sekolah di Kabupaten Lampung Utara
cenderung meningkat dimana pada tahun 2022 menjadi 12,54 tahun.
Rata-rata Lama Sekolah - Mean Years of Schooling ( MYS) didefinisikan sebagai
jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Untuk
rata-rata lama sekolah di Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2022 menjadi 8,35 tahun.
2.5 Tingkat Pengangguran
Tingkat Pengangguran merupakan salah satu indikator makro ekonomi. Satu aspek
dalam kinerja ekonomi adalah seberapa efektif suatu perekonomian menggunakan sumber
daya dengan baik. Karena para pekerja suatu perekonomian adalah sumber daya utama,
menjaga agar para pekerja tetap bekerja menjadi puncak perhatian para pembuat kebijakan
ekonomi.
Pengangguran adalah ketidakmampuan angkatan kerja untuk memperoleh pekerjaan
sesuai dengan yang mereka butuhkan atau mereka inginkan. Jadi dapat disimpulkan
pengangguran adalah suatu kondisi di mana seseorang yang sudah tergolong angkatan kerja
belum mendapat pekerjaan dan berusaha mencari pekerjaan.
Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam indikator ketenagakerjaan,
pengangguran merupakan penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan
karena sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja.

Tabel 2.6 Kondisi Angkatan Kerja Kabupaten Lampung Utara Tahun 2019-2022

Indikator 2019 2020 2021 2022


Tingkat Pengangguran Terbuka 5,11 5,34 6,14 6,15
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 68,28 68,12 66,70 63,96
Jumlah Penduduk 15+ yang termasuk
15.824 16.616 18,847 18,234
pengangguran terbuka
Bekerja di sektor (%)
- Pertanian 43,27 50,56 52,07 54,46
- Industri 12,88 8,90 9,84 11,22
- Jasa 43,85 40,54 38,09 34,32
Pengeluaran Rata-rata Perkapita Per Bulan
8.779 8.733 8.737 8.951
(Rp.000)
Indeks Gini (Provinsi, Desa+Kota) 0,309 0,301 0,275 0.284

Sumber : BPS Lampung Utara dan LUDA 2017-2021

29
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

0 10 20 30 40 50 60 70 80

2022 2021 2020 2019

Grafik 2.6 Kondisi Angkatan Kerja Kabupaten Lampung Utara Tahun 2019-2022

Tingkat pengangguran terbuka adalah persentase jumlah pengangguran terhadap


jumlah angkatan kerja. Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang
bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan penggangguran. Tingkat
pengangguran terbuka mengindikasikan besarnya persentase angkatan kerja yang termasuk
dalam pengangguran Tingkat pengangguran terbuka juga menunjukkan kemampuan
ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap persediaan (supply)
tenaga kerja yang ada. Semakin tinggi nilai indikator ini, semakin banyak persediaan tenaga
kerja yang tidak termanfaatkan. Indikator ini dapat memberikan sinyal tentang kinerja pasar
kerja dan berlangsungnya kondisi ekonomi tertentu, seperti resesi, perubahan siklus bisnis
dan teknologi, dan lain-lain. Pembedaan menurut jenis kelamin, kelompok umur, dan
tingkat pendidikan dapat menggambarkan kesenjangan keterserapan di lapangan kerja
antar kelompok tersebut. Pada Tahun 2022 tingkat pengangguran terbuka kabupaten
Lampung Utara sebesar 6,15% atau sebesar 18.234 jiwa yang berusia di atas 15 tahun.
Sedangkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 63,69%
Pengeluaran rata-rata per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi
semua anggota rumah tangga selama sebulan baik yang berasal dari pembelian, pemberian
maupun produksi sendiri dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga dalam rumah
tangga tersebut. Dari tabel 2.5 di atas dapat disimpulkan pengeluaran rata-rata perkapita
Per Bulan tahun 2022 Kabupaten Lampung Utara sebesar Rp8.951.000 meningkat dari
tahun-tahun sebelumnya.

30
0
0
NILAI 0
0
0
0
0
Indeks Gini (Provinsi, Desa+Kota)

TAHUN
2019 2020 2021 2022

Grafik 2.6 Indeks Gini (Provinsi, Desa+Kota) Tahun 2019-2022

Indeks Gini Digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan suatu


wilayah secara menyeluruh. Indeks Gini berkisar antara 0 sampai 1. Apabila koefisien Gini
bernilai 0 berarti pemerataan sempurna, sedangkan apabila bernilai 1 berarti ketimpangan
benar-benar sempurna terjadi. Jika nilai Indeks Gini kurang dari 0,3 masuk dalam kategori
ketimpangan “rendah”; nilainya antara 0,3 hingga 0,5 masuk dalam kategori ketimpangan
“moderat”; dan jika nilainya lebih besar dari 0,5 dikatakan berada dalam ketimpangan
“tinggi”. Dengan melihat data BPS pada tabel 2.5, di mana Indeks Gini Kabupaten
Lampung Utara sebesar 0,284 masuk dalam kategori ketimpangan “rendah”.

Tabel 2.7 Garis Kemiskinan, Jumlah, dan Persentase Penduduk Miskin di


Kabupaten Lampung Utara Tahun 2018–2022
Tahun Garis Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk
(ribu) Miskin
(rupiah/kapita/bulan)
2018 390.962 128,020 20,85
2019 400.248 122,650 19,90
2020 441.045 119,035 19,30
2021 451.876 121,910 19,63
2022 475.290* 114,668 18,41
Sumber : BPS Lampung Utara

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi


kebutuhan dasar (basic needs approach). Konsep ini mengacu pada Handbook on Poverty
and Inequality yang diterbitkan oleh Worldbank. Dengan pendekatan ini, kemiskinan
dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Penduduk dikategorikan
sebagai penduduk miskin jika memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah
garis kemiskinan. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lampung Utara cenderung
meningkat secara jumlah walaupun secara persentase mengalami penurunan. Untuk tahun
2022 penduduk miskin di Kabupaten Lampung Utara berjumlah 114.668 jiwa atau 18,41%.

31
500.000
400.000
300.000
200.000
100.000
0
Garis Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin

TAHUN
2018 2019 2020

Tabel 2.7 Garis Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Kab. Lampung Utara
Tahun 2018–2022

Garis Kemiskinan (GK) mencerminkan nilai rupiah pengeluaran minimum yang


diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan, baik
kebutuhan makanan maupun non makanan. Garis kemiskinan di Kabupaten Lampung
Utara cenderung meningkat mengikuti peningkatan inflasi.

Tabel 2.8 Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan


di Kabupaten Lampung Utara Tahun 2018–2022
Tahun Indeks Kedalaman Kemiskinan Indeks Keparahan Kemiskinan
2018 2,96 0,63
2019 3,72 0,93
2020 2,88 0,69
2021 3,30 0,82
2022 2,90 0,72
Sumber : BPS Lampung Utara

Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index-P1) merupakan ukuran rata-rata


kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis
kemiskinan.

Indeks Keparahan Kemiskinan (Proverty Severity Index-P2) memberikan gambaran


mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks,
semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.

32
4
NILAI 3

0
Indeks Kedalaman Kemiskinan Indeks Keparahan Kemiskinan

TAHUN
2018 2019 2020 2021 2022
Grafik 2.8 Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan
Kabupaten Lampung Utara Tahun 2018-2022
Ukuran Bank Dunia adalah salah satu ukuran ketimpangan yang mengacu pada
persentase pengeluaran kelompok 40 persen penduduk terbawah. Adapun kriteria tingkat
ketimpangan berdasarkan Ukuran Bank Dunia adalah sebagai berikut :
▪ Bila persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen penduduk terendah lebih
kecil dari 12 persen, maka dikatakan terdapat ketimpangan tinggi.
▪ Bila persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen penduduk terendah antara
12 sampai dengan 17 persen, maka dikatakan terdapat ketimpangan
moderat/sedang/menengah.
▪ Bila persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen penduduk terendah lebih
besar dari 17 persen, maka dikatakan terdapat ketimpangan rendah.
(https://www.bps.go.id/)
Dengan melihat data yang disajikan pada tabel 2.7, indeks kedalaman kemiskinan dan
indeks keparahan kemiskinan di Kabupaten Lampung Utara masih cukup tinggi.

2.6 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah


Kebijakan pengelolaan keuangan daerah secara garis besar akan tercermin pada
kebijakan pendapatan, pembelanjaan dan pembiayaan APBD. Pengelolaan keuangan
daerah yang baik menghasilkan keseimbangan antara optimalisasi pendapatan daerah,
efisiensi dan efektivitas belanja daerah serta ketepatan dalam memanfaatkan potensi
pembiayaan daerah.
2.6.1 Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah
Pengelolaan pendapatan daerah dilakukan dengan menggali potensi sumber
pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dan Dana Perimbangan, artinya perlu dilakukan peningkatan dan perluasan basis PAD dan
mengupayakan secara optimal dana perimbangan agar bagian daerah dapat diperoleh
secara proporsional. Untuk itu, ditempuh berbagai upaya seperti peningkatan pengawasan,
koordinasi dan penyederhanaan proses administrasi pemungutan. Sumber pendapatan
daerah/sumber penerimaan daerah yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Lampung
Utara adalah sebagai berikut:

33
Tabel 2.9 Sumber Pendapatan Daerah/Sumber Penerimaan Daerah yang Dikelola
oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Utara
Sumber Pendapatan/ Rincian
No
Penerimaan Daerah

a. Pajak Daerah;

1 b. Retribusi Daerah;
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan;
d. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
a. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat;
- Dana Perimbangan;
2 Pendapatan Transfer - Dana Desa.
b. Pendapatan Transfer Antar Daerah.
- Pendapatan Bagi Hasil;
a. Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan.
Lain-lain Pendapatan Daerah
3 - Pendapatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
yang Sah
Nasional (JKN) pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP)

Dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah langkah-langkah yang dilakukan


Pemerintah Kabupaten Lampung Utara antara lain:

Upaya Peningkatan Pendapatan Daerah


Lain-lain Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Transfer
Daerah yang Sah
1. Optimalisasi Pajak Daerah, Retribusi 1.Peningkatan koordinasi 1. Peningkatan layanan
Daerah dan Hasil Pengelolaan dengan Pemerintah Pusat kepada masyarakat
Kekayaan Daerah yang dipisahkan dalam upaya stabilitas dana untuk mendapatkan
serta Lain-lain Pendapatan yang sah perimbangan daerah; layanan kesehatan.
sesuai dengan peraturan Undang- 2.Peningkatan koordinasi
Undang yang berlaku; dengan Pemerintah Provinsi
2. Menjalin kerja sama dengan PD Terkait Lampung dalam upaya
dan pihak swasta (Bank optimalisasi Dana Bagi Hasil
Lampung/QRIS) dalam pengelolaan sesuai peraturan Perundang-
maupun pemungutan pajak daerah; Undangan yang berlaku
3. Peningkatan upaya intensifikasi dan 3.Pendekatan komprehensif
ekstensifikasi PAD melalui kerja sama dengan pihak terkait.
dengan beberapa pihak terkait serta
penyesuaian tarif pajak dan retribusi
melalui perda ataupun perbup sesuai
dengan peraturan Undang-Undang
yang berlaku;
4. Melakukan upaya pembenahan
manajemen pengelolaan pajak daerah.

34
1. Pendapatan Asli Daerah
Dalam rangka mengalokasikan sumber daya nasional secara lebih efisien,
Pemerintah memberikan kewenangan kepada Daerah untuk memungut Pajak dan Retribusi
dengan penguatan melalui restrukturisasi jenis Pajak, pemberian sumber-sumber
perpajakan Daerah yang baru, penyederhanaan jenis Retribusi, dan harmonisasi dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Restrukturisasi Pajak
dilakukan melalui reklasifikasi 5 (lima) jenis Pajak yang berbasis konsumsi menjadi satu
jenis Pajak, yaitu Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT).
Penyederhanaan Retribusi dilakukan melalui rasionalisasi jumlah Retribusi.
Retribusi diklasifikasikan dalam 3 (tiga) jenis, yaitu Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa
Usaha, dan Retribusi Perizinan Tertentu.
a. Pajak Daerah
Untuk mengukur kemampuan keuangan daerah/kemandirian suatu daerah dalam
melaksanakan otonomi daerah ditunjukkan oleh besar kecilnya pajak yang diterima dan
juga perbandingannya dengan penerimaan dari sumber-sumber yang lain, misalnya
bantuan pemerintah pusat atau dari pinjaman. Faktor potensi ekonomi daerah sebagai basis
pajak diyakini mampu mempengaruhi peningkatan PAD. Semakin tinggi aktivitas ekonomi
yang dilakukan semakin besar pajak yang diperoleh. Dengan kata lain peningkatan PAD
terkait dengan kemampuan cakupan output di sektor produksinya (economic sectors).
Kemampuan pajak juga mempunyai arti sebagai sumber dana dan keuangan dalam upaya
pemerintah untuk melakukan ekspansi. Keterkaitan antara penerimaan pajak provinsi dan
pajak dari kabupaten/kota bermuara pada bagaimana sumber penerimaan ini dapat
dijadikan sebagai mesin penggerak pembangunan. Seiring dengan meningkatnya
kewenangan pemerintahan yang dimiliki oleh daerah sejak diberlakukannya Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Adapun
potensi sumber penerimaan daerah berdasarkan kebijakan Desentralisasi Fiskal tersebut
adalah pajak daerah yang merupakan salah satu komponen dari PAD. Pajak daerah yang
oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Utara pada tahun anggaran 2022 terdiri dari
11(sebelas) jenis pajak yaitu:
No Jenis Pajak Sistem Pemungutan
1 Pajak Hotel Self Assesment
2 Pajak Restoran Self Assesment
3 Pajak Hiburan Self Assesment
4 Pajak Reklame Official Assesment
5 Pajak Penerangan Jalan Self Assesment
6 Pajak Mineral Bukan Logam Official Assesment
7 Pajak Parkir Self Assesment
8 Pajak Air Tanah Official Assesment
9 Pajak Sarang Burung Walet Official Assesment
10 Pajak Bumi dan Bangunan Official Assesment
11 Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Official Assesment

Realisasi pajak daerah pada Tahun 2022 sebesar Rp36.832.579.973,00 dan


komponen pajak daerah yang memberikan kontribusi realisasi paling besar pada tahun
2022 adalah Pajak Penerangan Jalan Sumber Lain sebesar Rp20.241.491.097,00.

35
Upaya peningkatan PAD dapat dilaksanakan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi
sumber-sumber pendapatan daerah dengan strategi sebagai berikut :
Intensifikasi Ekstensifikasi
1. Melakukan pendataan ulang Objek Pajak yang Ekstensifikasi dilakukan dengan cara menggali
telah terdaftar, langsung ke lapangan (tempat sumber-sumber PAD yang baru. Namun demikian
usaha); dalam hal penggalian sumber pendapatan yang
2. Melakukan pendataan dengan cara baru tersebut tidak hanya semata-mata untuk
menelusuri jalan untuk diperoleh data memperoleh sumber pendapatan. Dalam
subjek/objek pajak yang belum terdaftar; melakukan ekstensifikasi yang dilakukan, harus
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh
3. Melakukan pemanggilan secara terus Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2010, yaitu:
menerus tehadap Subjek Pajak agar yang
bersangkutan mendaftarkan diri sebagai Wajib 1. Bersifat pajak dan bukan retribusi;
Pajak; 2. Obyek pajak terletak di wilayah kabupaten/kota
4. Melakukan pembinaan dan penyuluhan yang bersangkutan dan mempunyai mobilitas
terhadap Wajib Pajak maupun Wajib retribusi yang cukup rendah serta hanya melayani
agar yang bersangkutan dapat memenuhi masyarakat di wilayah kabupaten/kota yang
kewajibannya untuk menyampaikan laporan bersangkutan;
dan pembayaran tepat pada waktunya; 3. Obyek dasar pengenaan pajak tidak
5. Melakukan pemanggilan terhadap Wajib Pajak bertentangan dengan kepentingan umum;
dan Wajib Retribusi yang menunggak laporan 4. Obyek pajak bukan merupakan obyek pajak
maupun pembayarannya; provinsi atau obyek pajak pusat;
6. Pengenaan sanksi terhadap Wajib Pajak dan 5. Potensinya memadai;
Wajib Retribusi yang terlambat maupun 6. Tidak memberikan dampak ekonomi negatif;
menunggak pembayaran;
7. Memperhatikan aspek keadilan dan
7. Rapat koordinasi dan evaluasi dengan OPD kemampuan masyarakat; dan
pemungut setiap bulannya, yang dipimpin
langsung oleh Bupati/Sekretaris Daerah; 8. Menjaga kelestarian lingkungan.
8. Pemberian motivasi yang lebih tinggi kepada
petugas pemungut pajak dan retribusi dengan
cara peningkatan pengendalian dan
pengawasan;
9. Peningkatan pelayanan melalui peningkatan
sarana dan prasarana;
10. Sosialisasi kepada Wajib Pajak dan Wajib
Retribusi untuk melakukan pembayaran
langsung ke Rekening Kas Umum Daerah
sebagai bagian dari upaya Tindakan
pencegahan pengawasan hasil pungutan;dan
11. Melakukan pendekatan terhadap Wajib Pajak
dan Wajib Retribusi yang potensial untuk
membayar kewajibannya tepat waktu.

b. Retribusi Daerah
Retribusi daerah merupakan salah satu komponen dari PAD. Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara mengelola 13 (tiga belas) jenis retribusi daerah. Realisasi penerimaan
retribusi daerah tahun 2022 sebesar Rp3.859.180.570,00 dan komponen terbesar dari total
realisasi penerimaan retribusi daerah berasal dari Retribusi Jasa Umum (Retribusi Pelayanan
Kesehatan Puskesmas) sebesar Rp1.655.392.744,00. Lima besar retribusi yang
memberikan kontribusi pada realisasi penerimaan PAD tahun anggaran 2022 berturut-turut
adalah: Retribusi Pelayanan Kesehatan Puskesmas, Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan/Persetujuan Bangunan Gedung, Retribusi Pelayanan Pasar-kios, Retribusi
Pelayanan Pasar Pelataran dan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Penerimaan PAD yang diperoleh melalui penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berasal dari pos Bagian Laba atas Penyertaan Modal/Investasi
kepada PT. Bank Lampung dan Bank Syariah Kotabumi. Selain itu juga berasal dari
penerimaan atas Royalti BOT Ramayana dan hasil sewa ATM Bank Lampung. Realisasi

36
penerimaan melalui penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
sebesar Rp10.135.931.139,79.
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah merupakan kelompok penerimaan yang
tidak dapat diklasifikasikan baik ke dalam Pajak Daerah, Retribusi Daerah, maupun Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah untuk Tahun Anggaran 2022 terealisasi sebesar Rp16.931.351.257,71
dari anggaran sebesar Rp44.563.513.183,00.
2. Pendapatan Transfer
Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang hubungan keuangan antara
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah, hubungan keuangan antara pemerintah pusat
dan pemerintahan daerah didefinisikan sebagai suatu sistem penyelenggaraan keuangan
yang mengatur hak dan kewajiban keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah yang dilaksanakan secara adil, transparan, akuntabel, dan selaras berdasarkan
undang-undang. Di mana ruang lingkup hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah meliputi : pemberian sumber penerimaan daerah berupa pajak dan
retribusi; pengelolaan transfer ke daerah (TKD); pengelolaan belanja daerah; pemberian
kewenangan untuk melakukan pembiayaan daerah; dan pelaksanaan sinergi kebijakan
fiskal nasional. Lebih lanjut juga dijelaskan prinsip pendanaan untuk penyelenggaraan
urusan pemerintahan dalam kerangka hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah meliputi: penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah didanai dari dan atas beban APBD; dan penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah di daerah didanai dari dan atas beban
APBN.
TKD sebagai salah satu sumber Pendapatan Daerah ditujukan untuk mengurangi
ketimpangan fiskal antara pusat dan Daerah (vertikal) dan ketimpangan fiskal antar Daerah
(horizontal), sekaligus mendorong kinerja Daerah dalam mewujudkan pemerataan
pelayanan publik di seluruh Daerah. TKD meliputi DBH, DAU, DAK, Dana Otonomi
Khusus dan Dana Keistimewaan, serta Dana Desa. Dalam rangka mencapai tujuan untuk
mengurangi ketimpangan fiskal dan kesenjangan pelayanan antar-Daerah, pengelolaan
TKD akan mengedepankan kinerja sehingga dapat memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan di Daerah, sekaligus mendorong tanggung jawab Daerah
dalam memberikan pelayanan yang lebih baik secara efisien dan disiplin. Untuk itu, DBH
dialokasikan berdasarkan realisasi penerimaan negara yang di bagihasilkan satu tahun
sebelumnya dalam rangka memberikan kepastian penerimaan bagi Daerah. Selain itu,
pengalokasian DBH akan memperhitungkan kinerja Daerah dalam memperkuat
penerimaan negara yang dibagihasilkan ataupun perbaikan lingkungan yang terdampak
akibat aktivitas eksploitasi.
Reformulasi pengalokasian DAU dilakukan melalui penghitungan kebutuhan fiskal
berdasarkan pada unit cost dan target layanan, serta penghitungan kapasitas fiskal sesuai
dengan potensi pendapatan Daerah sehingga lebih mencerminkan kebutuhan dan kapasitas
fiskal secara riil. Selain pada aspek pengalokasian, reformulasi DAU dilakukan pada aspek
penggunaan yang ditujukan untuk mendorong kinerja pencapaian pelayanan dasar
masyarakat. Sementara itu, DAK akan lebih difokuskan pada upaya mendukung Daerah
dalam pencapaian prioritas nasional dengan berdasarkan pada target kinerja, sekaligus

37
menjaga pemerataan serta keseimbangan tingkat layanan antar Daerah. TKD juga
memasukkan dana transfer yang diatur dalam peraturan perundangan lainnya, Dana Desa.
Pemerintah juga memberikan kewenangan pemungutan Opsen Pajak antara level
pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota, yaitu PKB, BBNKB, dan Pajak MBLB. Opsen
atas PKB dan BBNKB sejatinya merupakan pengalihan dari bagi hasil pajak provinsi. Hal
tersebut dapat meningkatkan kemandirian Daerah tanpa menambah beban Wajib Pajak,
karena penerimaan perpajakan akan dicatat sebagai PAD, serta memberikan kepastian atas
penerimaan Pajak dan memberikan keleluasaan belanja atas penerimaan tersebut pada tiap-
tiap level pemerintahan dibandingkan dengan skema bagi hasil.
Adapun peraturan perundang-undangan serta petunjuk teknis yang dijadikan dasar
hukum pelaksanaan hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah
antara lain:
a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 5, Pasal 18, Pasal 18A,
Pasal 18B;
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan;
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan;
d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan
Tanggung jawab Keuangan Negara;
e. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 115 Tahun 2000 tentang Pembagian Hasil Penerimaan
Pajak Penghasilan Orang pribadi dalam Negeri dan Pajak Penghasilan Pasal 21 antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
j. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 6/KMK.04/2001 tentang Pelaksanaan
Pembagian Hasil Penerimaan Pajak Penghasilan Orang pribadi dalam Negeri dan
Pajak Penghasilan Pasal 21 Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
k. Surat Edaran Dirjen Anggaran Nomor : SE-53/A/2001 tentang Cara Pembagian dan
Penyaluran Penerimaan PPh OP Dalam Negeri dan PPh Pasal 21 Bagian Daerah;
l. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Provinsi
Lampung Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi
Lampung Nomor 2 Tahun 2011.

38
Secara umum dana perimbangan bersumber dari dana bagi hasil, dana alokasi umum,
dana alokasi khusus fisik, dana alokasi khusus nonfisik dan dana desa. Sedangkan
Pendapatan Transfer Antar Daerah bersumber dari Pendapatan Bagi Hasil Pajak.
a. Dana Transfer Umum Dana Bagi Hasil (DBH)
Dana bagi hasil merupakan komponen yang ada dalam dana perimbangan, yang di
transfer kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara sebesar
Rp40.930.973.087,00. di mana komponen ini terdiri dari beberapa pos penerimaan
diantaranya pos bagi hasil pajak dan bagi hasil sumber daya alam.
b. Dana Transfer Umum Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Umum (DAU) adalah penerimaan pemerintah daerah yang besarnya
ditetapkan oleh pemerintah pusat yang mempertimbangkan besaran usaha pajak dan
kapasitas pajak. Pengaturan DAU diarahkan untuk mengurangi disparitas antar daerah,
yang mengandung arti di mana daerah yang memiliki kemampuan keuangan yang relatif
besar akan memperoleh DAU yang relatif kecil demikian pula sebaliknya. Realisasi
Penerimaan DAU Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun Anggaran 2022 sebesar
Rp860.700.787.200,00 dari Anggaran sebesar Rp868.735.213.000,00 atau 99.08%.
c. Dana Transfer Khusus Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik
Dana alokasi khusus (DAK) fisik merupakan sejumlah penerimaan pemerintah
daerah yang ditentukan oleh pemerintah pusat untuk pengeluaran yang diprioritaskan bagi
pengeluaran yang spesifik dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus fisik
yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Realisasi
Penerimaan DAK Fisik Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun Anggaran 2022
sebesar Rp90.450.970.247,00 dari Anggaran sebesar Rp96.894.627.000,00 atau 93.35%..
d. Dana Transfer Khusus Dana Alokasi Khusus (DAK) NonFisik
Dana alokasi khusus (DAK) nonfisik merupakan sejumlah penerimaan pemerintah
daerah yang ditentukan oleh pemerintah pusat untuk pengeluaran yang diprioritaskan bagi
pengeluaran yang spesifik dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus
nonfisik yang merupakan urusan daerah. Realisasi DAK non fisik Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp210.999.052.640,00. dari Anggaran
sebesar Rp255.898.861.000,00 atau 82.45%.
e. Dana Desa
Dana Desa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 diartikan sebagai
dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui
APBD Kabupaten/Kota dan dana desa ini digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintah, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan
masyarakat. Dana Desa untuk Tahun Anggaran 2022 terealisasi sebesar
Rp224.935.998.000,00 dari Anggaran sebesar Rp224.935.998.000,00 atau 100%.
f. Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya untuk Tahun
Anggaran 2022 bersumber dari Bagi Hasil Pajak dari Provinsi, terealisasi sebesar
Rp99.445.687.489,00. dari anggaran sebesar Rp138.896.770.402,00 atau 71.60%

39
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebagai komponen terakhir sumber
penerimaan pendapatan daerah Tahun Anggaran 2022 dari Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terealisasi
sebesar Rp7.029.918.512,00. dari anggaran Rp54.411.973.227,00 atau 12.92%
Berdasarkan Sosialisasi Permendagri No. 28 Tahun 2021 tentang Pencatatan
Pengesahan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan pada
tanggal 30 Agustus 2021, bersama Direktur Perencanaan Anggaran Daerah, Deputi
Direksi Bid. Jaminan Pembayaran Kesehatan Premier, Kepala Bidang Jaminan Kesehatan
Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan dan Koordinator Asuransi Sosial Kemenko
PMK. Menurut penjelasan Direktur Perencanaan Anggaran Daerah dan hasil konfirmasi
ulang ke Kasubdit Perencanaan Anggaran Daerah Wilayah Kementerian Dalam Negeri
sebagai moderator acara terkait dengan Rencana Alokasi Pendapatan FKTP Non BLUD
dan besarannya dijelaskan bahwa jumlah Rencana Target penerimaan FKTP Non BLUD
sebesar target tahun berjalan ditambah dengan Sisa FKTP Tahun Sebelumnya, serta
berdasarkan Permendagri No. 28 Tahun 2021 Pasal 7, 8, 9 dan 10.Diperoleh keterangan
Tahun Anggaran 2022 Alokasi Target Pendapatan Dana Kapitasi JKN pada FKTP Non
BLUD dialokasikan sebesar Rp. 54.411.973.227,00 yang terdiri dari Target Tahun 2022
berdasarkan target tahun 2021 sebesar Rp. 34.587.512.671,00 dan Silpa JKN FKTP Non
BLUD Tahun 2020 sebesar Rp.19.824.460.556,00.
Terhadap realisasi Pendapatan berdasarkan penjelasan sosialisasi Permendagri No.
28 Tahun 2021 bahwa “penyesuain dalam pembayaran Dana Kapitasi JKN Tahun
Anggaran 2021 berkenaan mulai bulan September tahun 2021, dengan ketentuan dalam
hal saldo Sisa Pengelolaan Dana Kapitasi JKN:
- > (lebih) dari Dana Kapitasi JKN bulan berkenaan, FKTP tidak menerima
pembayaran Dana Kapitasi JKN dari BPJS Kesehatan mulai bulan September
Tahun 2021 dan BPJS mengakuinya sebagai kelebihan pembayaran;
- < (kurang) dari Dana Kapitasi JKN bulan berkenaan, FKTP menerima
pembayaran Dana Kapitasi JKN dari BPJS Kesehatan mulai September Tahun
2021 sebesar selisih antara sisa dengan Dana Kapitasi JKN bulan berkenaan;
atau
- Nihil, FKTP menerima Dana Kapitasi JKN bulan berkenaan dari BPJS
Kesehatan sesuai dengan ketentuan Peraturan perUndang-Undangan.
Kelebihan pembayaran Dana Kapitasi JKN, diperhitungkan oleh BPJS Kesehatan
dalam pembayaran Dana Kapitasi pada Tahun Anggaran berikutnya.
Dari penjelasan di atas Pemerintah Kabupaten Lampung Utara melalui TAPD
dalam mengalokasikan Target pendapatan Dana Kapitasi JKN mengacu pada Target
Pendapatan Tahun 2021 dan Silpa Dana Kapitasi JKN Tahun sebelumnya. Hal ini
dikarenakan melihat kondisi status kabupaten lampung utara atas dampak Pandemi
COVID-19 telah berada di zona hijau.
Pada tahun Anggaran 2023 TAPD telah menyesuaikan target pendapatan Dana
Kapitasi JKN sesuai dengan penyaluran di tahun 2021 atas hasil evaluasi RAPBD TA.
2023 oleh tim evaluasi provinsi Lampung.

40
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan


Pengelolaan keuangan daerah yang tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana tahunan pemerintah daerah yang
menggambarkan semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam kurun waktu
satu tahun.
Berdasarkan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP)
Nomor 02 tentang Pengakuan Pendapatan yang Diterima pada Rekening Kas Umum
Negara/ Daerah yang menjelaskan ruang lingkup aturan dalam Paragraf 21 Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran
Berbasis Kas pada Lampiran I Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Lampung Utara telah
menerapkan penganggaran berbasis kas secara lebih luas pada tahun 2016. Artinya, angka-
angka yang telah ditetapkan dalam APBD bukan hanya pendapatan dan belanja yang
melalui mekanisme kas daerah, namun juga mencakup pendapatan dan belanja yang tidak
melalui kas daerah. Sebagai contoh, penganggaran pendapatan dan belanja dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) yang pelaksanaannya langsung dikelola oleh masing-masing
sekolah negeri di Kabupaten Lampung Utara tanpa melalui rekening kas umum daerah.
Dari sisi pembiayaan, APBD tahun 2022 juga telah berpedoman pada Interpretasi
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP) Nomor 03 tentang Pengakuan
Penerimaan Pembiayaan yang Diterima pada Rekening Kas Umum Negara/ Daerah dan
Pengeluaran Pembiayaan yang Dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/ Daerah
yang menjelaskan ruang lingkup aturan dalam Paragraf 52 PSAP Nomor 02 tentang
Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas pada Lampiran I Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Contohnya adalah
penetapan nilai anggaran pendapatan hibah dan pengeluaran pembiayaan berupa
penyertaan modal pemerintah daerah.
Realisasi sasaran kinerja fiskal Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun
Anggaran 2022 dapat dilihat secara ringkas pada tabel berikut ini:

41
Tabel 3.1 Realisasi sasaran kinerja fiskal Pemerintah Kabupaten Lampung
Utara Tahun Anggaran 2022

Uraian Anggaran TA 2022 (Rp) Realisasi TA 2022 (Rp) %


I. Pendapatan
I.1. Pendapatan Asli Daerah 94.462.766.171,00 67.759.042.940,50 71,73
1.260.592.368.500,00 1.203.081.783.174,00 95,44
I.2. Dana Perimbangan
I.3. Dana Desa 224.935.998.000,00 224.935.998.000,00 100,00
I.4. Dana Transfer Antar Daerah 138.896.770.402,00 99.445.687.489,00 71,60
I.5. Lain-lain Pendapatan Daerah 54.411.973.227,00 7.029.918.512,00 12,92
Yang Sah
1.773.299.876.300,00 1.602.252.430.115,50 90,35
Total Pendapatan
II. Belanja
II.1.Belanja Operasi 1.266.564.454.375,00 1.137.643.449.040,75 89,82
II.2. Belanja Modal 327.557.626.750,00 281.624.827.416,00 85,98
II.3. Belanja Tidak Terduga 8.400.000.000,00 6.867.505.000,00 81,76
II.4. Belanja Transfer 328.014.482.040,00 311.195.767.531,00 94,87
Total Belanja 1.930.536.563.165,00 1.737.331.548.987,75 89.99
Surplus/Defisit ( 157.236.686.865,00 ) ( 135.079.118.872.25 ) 85.91
III. Pembiayaan
III.1. Penerimaan Pembiayaan 169.475.786.015,00 168.224.160.030,99 99,26
III.2. Pengeluaran Pembiayaan 12.239.099.150,00 11.231.294.046,00 91,77
Pembiayaan Netto 157.236.686.865,00 156.992.865.984,99 99,84
0,00 21.913.747.112,74 0,00
SILPA

Realisasi sasaran kinerja fiskal Pemerintah Kabupaten


Lampung Utara Tahun Anggaran 2022

2.000.000.000.000,00

1.500.000.000.000,00

1.000.000.000.000,00

500.000.000.000,00

-
Pendapatan Belanja Pembiayaan

Anggaran TA 2022 (Rp) Realisasi TA 2022 (Rp)

Grafik 3.1 Realisasi sasaran kinerja fiskal Pemkab Lampung Utara TA 2022

Untuk menilai pencapaian kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara


Tahun 2022, diperlukan suatu analisis terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara. Analisis tersebut dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
seperti: apakah posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara sesuai yang
diharapkan, apakah perkembangan posisi keuangan mengalami peningkatan atau
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan

42
menggunakan metode analisis yang lazim digunakan untuk melakukan analisis terhadap
Laporan Keuangan, diantaranya sebagai berikut:

1. Rasio Antar Pos Neraca


a) Rasio Lancar (Quick Ratio)
Aset Lancar – Persediaan
Rasio Lancar (Quick Ratio) =
Hutang Jangka Pendek

91.547.758.963,33 – 10.389.473.565,04
=
97.245.218.347,13
= 83,46%
Rasio lancar (quick ratio) dihitung dengan mengurangkan persediaan dari aset lancar
dan hasilnya dibagi dengan hutang jangka pendek. Aset lancar terdiri atas kas di kas daerah,
kas di pemegang kas, bagian lancar tagihan penjualan, bagian lancar pinjaman, bagian
lancar TGR, piutang pajak, piutang lain-lain dan persediaan. Persediaan merupakan unsur
aset lancar yang paling tidak likuid sehingga harus dikeluarkan dari perhitungan.
Analisis rasio ini bertujuan menilai kemampuan memenuhi kewajiban jangka
pendek. Secara umum, angka di atas 100% menunjukkan hasil yang baik, artinya pemda
dapat menjamin kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar non persediaan yang
ada, sedangkan angka di bawah 100% menunjukkan hasil yang kurang baik. Capaian rasio
sebesar 83,46% menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Lampung Utara mempunyai
kemampuan yang cukup dalam menjamin pembayaran hutang yang jatuh tempo dalam
jangka pendek per 31 Desember 2022.
b) Rasio Hutang terhadap Total Aset (Debt Ratio)
Rasio Hutang Terhadap Total Aset Total Kewajiban
=
(Debt Ratio) Total Aset
222.866.506.285,13
=
2.563.495.081.628,54
= 8,69%
Rasio hutang terhadap total aset dihitung dengan membandingkan total hutang, baik
jangka pendek maupun jangka panjang, dengan total aset yang dikuasai Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara.
Analisis rasio ini bertujuan mengukur persentase jumlah dana yang berasal dari
kreditor/donatur/pihak ketiga yang dipakai untuk pembiayaan pembangunan.
Angka rasio yang semakin kecil (mendekati nol) menunjukkan tingkat rasio yang
sangat baik artinya semakin sedikit dana yang berasal dari hutang untuk pembiayaan
pembangunan sehingga pemda tidak terbebani dengan kewajiban kepada pihak ketiga yang
memberatkan. Angka rasio sebesar 8,69% menunjukkan tingkat rasio keuangan yang baik
artinya pembiayaan pembangunan sebagian besar di tanggung oleh kemampuan
pemerintah sendiri.

c) Rasio Ekuitas terhadap Total Aset


Rasio Ekuitas Terhadap Total Aset = Total Ekuitas

43
Total Aset
2.340.628.575.343,41
=
2.563.495.081.628,54
= 91,31%
Rasio ekuitas terhadap total aset dihitung dengan membandingkan total ekuitas
dengan total aset yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Lampung Utara. Ekuitas tersebut
terdiri atas ekuitas lancar, ekuitas investasi, dan ekuitas cadangan.
Rasio ini dipakai untuk mengukur persentase jumlah dana yang berasal dari
pemerintahan yang dipakai untuk pembiayaan aset-aset milik pemerintah daerah.
Dalam kondisi angka ratio mendekati 100% berarti baik, artinya pembiayaan
pembangunan pemerintah daerah sebagian besar ditanggung oleh pemerintahan sendiri.
Capaian rasio sebesar 91,31% menunjukkan kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara yang baik artinya pembiayaan pembangunan Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara sebagian besar berasal dari dana pemerintah sendiri.
2. Rasio Antar Pos Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
a) Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja
Rasio Belanja Operasi Terhadap Total Belanja Operasi
=
Belanja Total Belanja
1.137.643.449.040,75
=
1.737.331.548.987,75
= 65,48%
Rasio belanja operasi terhadap total belanja dihitung dengan membandingkan total
realisasi belanja operasi dengan total realisasi belanja. Belanja operasi terdiri atas belanja
pegawai, belanja barang/jasa, belanja pemeliharaan, belanja perjalanan dinas dan belanja
yang bersifat rutin lainnya.

Rasio ini mengukur persentase jumlah realisasi anggaran yang digunakan untuk
membiayai kegiatan-kegiatan rutin dibandingkan seluruh realisasi belanja. Para pemakai
laporan keuangan akan menilai kecenderungan apakah realisasi anggaran lebih banyak
digunakan untuk membiayai kegiatan yang bersifat rutin atau untuk membiayai kegiatan
pembangunan fisik.
Bila persentase tersebut menghasilkan angka di atas 50% maka dapat disimpulkan
bahwa realisasi anggaran lebih banyak untuk membiayai kegiatan rutin.
Dalam rasio belanja operasi terhadap total belanja Pemerintah Kabupaten Lampung
Utara sebesar 65,48% didalamnya termasuk belanja gaji dan personalia sebagai komponen
belanja rutin sehingga dapat disimpulkan bahwa 65,48% total belanja hanya digunakan
untuk membiayai kegiatan rutin.

b) Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja

Rasio Belanja Modal Belanja Modal


=
Terhadap Total Belanja Total Belanja

44
281.624.827.416,00
=
1.737.331.548.987,75

= 16,21%
Rasio belanja modal terhadap total belanja dihitung dengan membandingkan total
realisasi belanja modal dengan total realisasi belanja. Belanja modal terdiri atas belanja
modal aset tetap dan belanja modal aset lainnya.
Rasio ini mengukur persentase jumlah realisasi anggaran yang digunakan untuk
membiayai kegiatan fisik dibandingkan seluruh realisasi belanja. Bila rasio di atas 50%
dapat disimpulkan bahwa realisasi anggaran lebih banyak digunakan untuk kegiatan yang
bersifat pembangunan fisik infrastruktur yang membawa ke arah perkembangan
pembangunan yang lebih baik. Angka rasio di atas menunjukkan bahwa total belanja yang
digunakan untuk pembangunan fisik dalam bentuk belanja modal hanya mencapai 16,21%.
c) Rasio PAD Terhadap Total Pendapatan

Rasio PAD Terhadap PAD


Total Pendapatan = Total Pendapatan

67.759.042.940,50
=
1.602.252.430.115,50

= 4,23%
Rasio PAD (Pendapatan Asli Daerah) terhadap total pendapatan dihitung dengan
membandingkan antara realisasi penerimaan PAD dan total realisasi pendapatan.
Komponen yang termasuk di dalam PAD antara lain pendapatan pajak daerah, pendapatan
retribusi daerah, pendapatan hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD.
Rasio ini dipakai untuk mengukur besarnya sumbangan PAD dalam menyediakan
dana pembangunan. Rasio tersebut berguna untuk menilai kemampuan pemda dalam
menyediakan dana pembangunan yang bersumber dari PAD.
Semakin besar rasio (mendekati 100%) berarti pembiayaan pembangunan di daerah
sebagian besar ditanggung oleh usaha pemerintah daerah sendiri. Semakin kecil angka
rasio berarti semakin besar tingkat ketergantungan pemerintah daerah kepada pemerintah
pusat/pihak lain.
Rasio yang dicapai sebesar 4.23% menunjukkan masih rendahnya kemampuan
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dalam menggali potensi pendapatan asli daerahnya
sebagai sumber dana untuk membiayai pembangunan di wilayahnya.

d) Rasio Dana Perimbangan terhadap Total Pendapatan


Rasio Dana Perimbangan = Total Pendapatan Dana Perimbangan
Terhadap Total Pendapatan Total Pendapatan

= 1.203.081.783.174,00

45
1.602.252.430.115,50
= 75,09%
Rasio dana perimbangan terhadap total pendapatan dihitung dengan
membandingkan antara realisasi penerimaan dana perimbangan dan total realisasi
pendapatan. Komponen yang termasuk di dalam dana perimbangan antara lain dana bagi
hasil pajak, bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam, dana alokasi umum (DAU), dana
alokasi khusus (DAK).
Standar ideal, porsi terbesar dalam unsur pendapatan adalah PAD. Sisanya diperoleh
dari dana perimbangan dan dana pinjaman yang bersifat menutup defisit anggaran. Makin
kecil rasio yang dihasilkan maka makin baik kemampuan pemda dalam membiayai
pembangunan sendiri. Rasio di atas 50% berarti tingkat ketergantungan pada pemerintah
pusat masih sangat tinggi.
Pada tahun anggaran 2022, realisasi total pendapatan sebesar
Rp1.602.252.430.115,50 dan realisasi total pendapatan yang berasal dari dana
perimbangan sebesar Rp1.203.081.783.174,00 sedangkan rasio dana perimbangan
terhadap total pendapatan sebesar 75,09% menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara masih sangat ketergantungan dengan pemerintah pusat.

3.2 Hambatan dan Kendala dalam Pencapaian Target yang telah di Tetapkan
3.2.1 Pendapatan
3.2.1.1 Pendapatan Asli Daerah
Pada Laporan Realisasi Anggaran pendapatan pajak daerah terealisasi 112,08%
dan retribusi daerah hanya terealisasi 53,56% dikarenakan beberapa faktor
seperti:
1. Pajak Hiburan terealisasi sebesar 31,82% tidak mencapai target
dikarenakan banyak sarana hiburan yang tidak beroperasi lagi (tutup).
2. Pajak Pertandingan Olahraga terealisasi sebesar 18,33% tidak mencapai
target dikarenakan kurang adanya penyelenggaraan event-event
pertandingan olahraga pada Tahun 2022.
3. Pajak Sarang Burung Walet terealisasi sebesar 72,33% tidak mencapai
target dikarenakan produksi walet turun dan sebagian tutup, serta kesulitan
menemui pemilik usaha gedung walet dikarenakan pemilik tersebut
bertempat tinggal di luar daerah.
4. Pajak Bumi dan Bangunan terealisasi sebesar 89,90% dan tidak mencapai
target dikarenakan ada pengembalian SPPT PBB-P2, banyak WP
menunggak akibat kenaikan NJOP.
5. Retribusi Jasa Pelayanan di Puskesmas terealisasi sebesar 40,47% dan
tidak mencapai target dikarenakan ada piutang di tahun 2020 dan 2021.
6. Retribusi Pelataran terealisasi sebesar 67,65% tidak mencapai target
dikarenakan cuaca yg tidak mendukung maka pedagang tidak berjualan
dan nilai pembeli masyarakat agak berkurang.

46
7. Retribusi Los terealisasi sebesar 51,87% tidak mencapai target
dikarenakan pedagang tidak menempati los, maka tidak ditarik Retribusi
sewa los tersebut dan tidak mencapai target pendapatan asli daerah (PAD)
Dinas perdagangan.
8. Retribusi Pengawasan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi tidak
terealisasi (0,00%) dikarenakan pada anggaran tahun 2022 Diskominfo
melakukan penagihan di bulan Desember 2022 dikarenakan terkendala
dengan Regulasi Perbup yang ada, dan pihak Penyelenggara
Telekomunikasi membuat surat kesepakatan dengan Dinas Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Lampung Utara akan melakukan pembayaran
di bulan Maret 2023 sekaligus untuk 2 tahun periode 2022-2023.
9. Retribusi Pemakaian Alat terealisasi sebesar 28,65% dikarenakan
banyaknya pihak swasta yang telah memiliki armada peralatan lengkap,
jumlah alat berat yang dapat disewakan hanya 3 (tiga) unit, sementara dari
3 (tiga) unit alat berat yang berpotensi disewakan 2 (dua) diantaranya
dalam keadaan rusak.
10. Retribusi Izin Trayek untuk Menyediakan Pelayanan Angkutan Umum
terealisasi sebesar 0% dikarenakan kondisi saat ini angkutan kota/desa
milik pribadi/perorangan belum ada yang berbentuk lembaga berbadan
hukum (perusahaan/koperasi) sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2014 dimana yang mengajukan perizinan
penyelenggaraan angkutan harus berbentuk badan hukum Indonesia sesuai
ketentuan perundang-undangan.
11. Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung terealisasi sebesar 88,18% dan
tidak mencapai target dikarenakan ada perubahan nama/nomenklatur
dimana awalnya Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dengan instansi
pelaksana Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
menjadi Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung dengan instansi
pelaksana Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Sesuai dengan PP
Nomor 16 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Di Daerah dan
hasil rekomendasi rapat evaluasi RAPBD-P Kabupaten Lampung Utara
oleh Pemerintah Provinsi Lampung, agar DPMPTSP tidak dibebani target
pendapatan retribusi daerah. Dan untuk selanjutnya Retribusi IMB berubah
bentuk menjadi Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung di instansi teknis
terkait dalam hal ini Dinas PUPR Kabupaten Lampung Utara. Dengan
dasar tersebut mulai 30 November 2022 pemungutan Retribusi IMB di
DPMPTSP dihentikan dan selanjutnya menjadi Retribusi Persetujuan
Bangunan Gedung di Dinas PUPR Kabupaten Lampung Utara.

3.2.1.2 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah


Pada Laporan Realisasi Anggaran lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
hanya terealisasi 37,99% dikarenakan beberapa faktor seperti:

47
1. Jasa Giro pada Kas Daerah terealisasi sebesar 80,86% dan Pendapatan dari
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Perjalanan Dinas Dalam Negeri -
Perjalanan Dinas Biasa terealisasi 65,92%.
2. Pendapatan BLUD terealisasi sebesar 23,96% tidak mencapai target
dikarenakan beberapa factor antara lain ; kunjungan pasien belum
maksimal, terutama perawatan, BOR masih rendah. Tidak ada Dokter
Spesialis Anak, sehingga banyak pelayanan tidak bisa diberikan, contoh
SC, memiliki misi sosial sebagai Rumah Sakit milik Pemda, masih
menampung pasien tidak mampu bayar dan tidak memiliki kartu jaminan,
tidak boleh menarik tambahan biaya untuk pasien BPJS, meski sudah
melewati plafond.
3.2.1.3 Pendapatan Transfer
Pada Laporan Realisasi Anggaran pendapatan transfer terealisasi 94,03%
dikarenakan beberapa faktor seperti:
1. DAK Fisik Bidang Kesehatan dan KB-Reguler-Pelayanan Kefarmasian
terealisasi sebesar 70,28% dikarenakan adanya pembatalan kontrak obat
yang di tarik terutama yang Syrup Contoh : Syrup Paracetamol.
2. DAK Fisik-Bidang Kesehatan dan KB-Reguler-KB terealisasi sebesar
89,23% dikarenakan ada belanja yang tidak sesui dengan Juknis dan batas
waktu yang di tentukan tidak cukup untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
3. DAK Non Fisik-BOKKB-BOK terealisasi sebesar 14,07% dikarenakan
tidak mendapatkan salur 2, hanya salur 1.
4. DAK Non Fisik-BOKKB-Pengawasan Obat dan Makanan terealisasi
sebesar 0% dikarenakan pencairan dana DAK BPOM baru didapat pada
bulan Juli 2022, sehingga kegiatan tidak bisa dicapai dalam jangka waktu
yang singkat. kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal.
5. DAK Non Fisik-BOKKB-Jaminan Persalinan terealisasi sebesar 0%
dikarenakan untuk tahun 2022 tidak dilaksanakan RTK karena Instruksi /
pemberitahuan Inpres No. 5 Tahun 2022 bahwa Penggunaan Jampersal
untuk Bayi Baru Lahir bisa di gunakan per tanggal 12 Juli 2022.
6. DAK Non Fisik-BOKKB-BOKB terealisasi sebesar 78,23% dikarenakan
ada belanja yang tidak sesuai dengan Juknis dan batas waktu yang di
tentukan tidak cukup untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
7. Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi terealisasi sebesar 71,60% tidak
mencapai target dikarenakan tidak terealisasi salur TW III dan TW IV
Dana Bagi Hasil PKB, BBN-KB, PBB-KB, dan PAP dari Provinsi.

3.2.1.4 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah


Pada Laporan Realisasi Anggaran lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah hanya
terealisasi 12,92% dikarenakan beberapa faktor seperti:

48
1. Pendapatan Dana Kapitasi JKN pada FKTP Non BLUD terealisasi sebesar
12,92% tidak mencapai target dikarenakan pagu tahun 2022 itu termasuk
silpa, setiap bulan pembayaran kapitasi dengan memperhitungkan silpa
dan ada penurunan KBK (kapitasi basis kinerja) puskesmas tidak mencapai
100 % yg membuat penurunan pendapatan kapitasi puskesmas.
Berdasarkan Sosialisasi Permendagri No. 28 Tahun 2021 tentang
Pencatatan Pengesahan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada
Fasilitas Kesehatan pada tanggal 30 Agustus 2021, bersama Direktur
Perencanaan Anggaran Daerah, Deputi Direksi Bid. Jaminan Pembayaran
Kesehatan Premier, Kepala Bidang Jaminan Kesehatan Pusat Pembiayaan
dan Jaminan Kesehatan dan Koordinator Asuransi Sosial Kemenko PMK.
Menurut penjelasan Direktur Perencanaan Anggaran Daerah dan hasil
konfirmasi ulang ke Kasubdit Perencanaan Anggaran Daerah Wilayah
Kementerian Dalam Negeri sebagai moderator acara terkait dengan
Rencana Alokasi Pendapatan FKTP Non BLUD dan besarannya
dijelaskan bahwa jumlah Rencana Target penerimaan FKTP Non BLUD
sebesar target tahun berjalan ditambah dengan Sisa FKTP Tahun
Sebelumnya, serta berdasarkan Permendagri No. 28 Tahun 2021 Pasal 7,
8, 9 dan 10.Diperoleh keterangan Tahun Anggaran 2022 Alokasi Target
Pendapatan Dana Kapitasi JKN pada FKTP Non BLUD dialokasikan
sebesar Rp. 54.411.973.227,00 yang terdiri dari Target Tahun 2022
berdasarkan target tahun 2021 sebesar Rp. 34.587.512.671,00 dan Silpa
JKN FKTP Non BLUD Tahun 2020 sebesar Rp.19.824.460.556,00.
Terhadap realisasi Pendapatan berdasarkan penjelasan sosialisasi
Permendagri No. 28 Tahun 2021 bahwa “penyesuaian dalam pembayaran
Dana Kapitasi JKN Tahun Anggaran 2021 berkenaan mulai bulan
September tahun 2021, dengan ketentuan dalam hal saldo Sisa
Pengelolaan Dana Kapitasi JKN:
- > (lebih) dari Dana Kapitasi JKN bulan berkenaan, FKTP tidak
menerima pembayaran Dana Kapitasi JKN dari BPJS Kesehatan
mulai bulan September Tahun 2021 dan BPJS mengakuinya sebagai
kelebihan pembayaran;
- < (kurang) dari Dana Kapitasi JKN bulan berkenaan, FKTP
menerima pembayaran Dana Kapitasi JKN dari BPJS Kesehatan
mulai September Tahun 2021 sebesar selisih antara sisa dengan Dana
Kapitasi JKN bulan berkenaan; atau
- Nihil, FKTP menerima Dana Kapitasi JKN bulan berkenaan dari
BPJS Kesehatan sesuai dengan ketentuan Peraturan perUndang-
Undangan.
Kelebihan pembayaran Dana Kapitasi JKN, diperhitungkan oleh BPJS
Kesehatan dalam pembayaran Dana Kapitasi pada Tahun Anggaran
berikutnya.
Dari penjelasan di atas Pemerintah Kabupaten Lampung Utara melalui
TAPD dalam mengalokasikan Target pendapatan Dana Kapitasi JKN
mengacu pada Target Pendapatan Tahun 2021 dan Silpa Dana Kapitasi

49
JKN Tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan melihat kondisi status
kabupaten lampung utara atas dampak Pandemi COVID-19 telah berada
di zona hijau.
Pada tahun Anggaran 2023 TAPD telah menyesuaikan target pendapatan
Dana Kapitasi JKN sesuai dengan penyaluran di tahun 2021 atas hasil
evaluasi RAPBD TA. 2023 oleh tim evaluasi provinsi Lampung.
3.2.2 Belanja

3.2.2.1 Belanja Modal


Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2022 Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara sebesar Rp281.624.827.416,00 dari Anggaran sebesar
Rp327.557.626.750,00 atau sebesar 85,98%. Dari nilai realisasi tersebut tidak
seluruhnya untuk melakukan pelaksanaan pembangunan infrastruktur,
melainkan juga untuk melakukan pembayaran atas sengketa pekerjaan pada
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp10.031.109.000,00 sebagai tindak lanjut atas sengketa pekerjaan dan telah
di audit oleh Inspektorat Kabupaten Lampung Utara bekerjasama dengan
Pihak LPTS UBL. Dengan penjelasan sebagai berikut:

Nilai Pekerjaan yang dilakukan audit sebanyak 11 Paket dengan nilai:


a. Pekerjaan berdasar kontrak sebesar Rp10.031.109.000,00 (Sepuluh
milyar tiga puluh satu juta seratus sembilan ribu rupiah)

Adapun dasar pemeriksaan :


a. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara oleh Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan
Provinsi Lampung Nomor: 27B/LHP/XVIII.BLP/05/2021 tanggal 02
Mei 2021
b. Putusan Pengadilan Negeri Kotabumi:
- Nomor 14/PDT.G/2020/PN Kbu tanggal 16 Desember 2020.
c. Keputusan Inspektur Kabupaten Lampung Utara Nomor 700/SK-748/13-
LU/2021 tentang Tim Swakelola Kegiatan Uji Keabsahan dan
Kesesuaian Hasil Pekerjaan Penyedia Jasa Sebagai Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
Perwakilan Provinsi Lampung di Inspektorat Kabupaten Lampung Utara
Tahun Anggaran 2021.

Pelaksanaan Pengujian:
a. Audit dilaksanakan dalam rangka pengujian terhadap keabsahan dan
kesesuaian hasil pekerjaan penyedia jasa pada Dinas Pekerjaan Umum
dan penataan Ruang Kabupaten Lampung Utara Tahun Anggaran 2018
merupakan Audit Dengan Tujuan Tertentu, yang dilaksanakan
berpedoman pada Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia (SAIPI)

b. Pengujian terhadap keabsahan dan kesesuaian hasil pekerjaan penyedia


jasa pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Lampung Utara Tahun Anggaran 2018 yang diakui berdasarkan Putusan
Pengadilan Negeri Kotabumi Nomor 14/PDT.G/2020/PN Kbu tanggal 16

50
Desember 2020 (11 Paket Pekerjaan) dilakukan dengan menggunakan
jasa tim ahli dari Laboratorium Pengujian Teknil Sipil (LPTS)
Universitas Bandar Lampung (UBL) dengan Surat Perjanjian Kerjasama
Operasional Nomor 700/07/PPK-01.07/13-LU/2021 dan Nomor
0231/LPTS-UBL/KONTRAK/X/2021 dengan nilai kontrak
Rp.607.250.000,00 (Enam ratus tujuh juta dua ratus lima puluh ribu
rupiah). Sisa terhadap paket pekerjaan yang belum dilakukan audit
dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2022.
Adapun hambatan dalam melakukan pengujian :
Tahun 2021 anggaran pengujian baru dianggarkan pada APBD
perubahan sehingga dengan waktu yang tersisa hanya bisa melakukan
pengujian terhadap 50 paket pekerjaan jalan dan irigasi.
Untuk tahun 2022 telah dianggarkan pada APBD murni sebesar
Rp.500.000.000,00 ternyata setelah adanya koordinasi kerjasama lanjutan
dengan pihak LPTS UBL mengajukan anggaran pengujian sebesar
Rp.620.460.000,00 untuk 44 Paket Pekerjaan Jalan, Irigasi, Jembatan, Fasum
dan Sumur Bor kekurangan anggaran pengujian dianggarkan pada pergeseran
anggaran tahun 2022.
Inspektorat baru bisa mengeluarkan Laporan Hasil Audit (LHA) setelah
pihak LPTS UBL mengeluarkan Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan Lapangan
dan hasil uji laboratorium tehnik.

3.2.2.1 Belanja Transfer


Pada Tahun Anggaran 2022 Pemerintah Kabupaten Lampung Utara
menganggarkan Belanja Transfer sebesar Rp328.014.482.040,00 dan
terealisasi sebesar Rp311.195.767.531,00 atau 94,87%. Nilai tersebut terdiri
dari Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan. Untuk Belanja Bagi
Hasil (Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Kabupaten ke Desa) dari target
anggaran Rp4.006.804.900,00 terealisasi Rp3.014.555.633,00. Sedangkan
Belanja Bantuan Keuangan (Dana Desa dan Alokasi Dana Desa) dengan
anggaran sebesar Rp324.007.677.140,00 terealisasi sebesar
Rp308.181.211.898,00 atau terdapat kurang salur tahun 2022 sebesar
Rp15.126.465.242,00. Nilai tersebut merupakan kurang salur dana Alokasi
Dana Desa (ADD).

3.2.3 Pembiayaan

3.2.2.1 Pengeluaran Pembiayaan


Pengeluaran pembiayaan merupakan akun untuk menampung seluruh
transaksi keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara yang akan
diterima kembali, yang dalam penganggaran terutama dimaksudkan untuk
memanfaatkan surplus anggaran. Pada Tahun Anggaran 2022, Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara menganggarkan pengeluaran pembiayaan dalam
akun penyertaan modal Pemerintah Daerah sebesar Rp3.562.600.000,00 dan
terealisasi 100% serta akun Pembayaran Bunga Utang PEN dan Utang PDAM

51
dengan Anggaran sebesar Rp8.676.499.150,00 dengan realisasi sebesar
Rp7.668.694.046,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.2 Anggaran dan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan

Anggaran Realisasi Realisasi


No Uraian %
TA 2022(Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Penyertaan 3.562.600.000,00 3.562.600.000,00 100,00 3.500.000.000,00
Modal Daerah
pada Badan
1
Usaha Milik
Daerah
(BUMD)
Pembayaran 8.676.499.150,00 7.668.694.046,00 88,38 226.384.319,00
Cicilan Pokok
2
Utang yang
Jatuh Tempo
Jumlah 12.239.099.150,00 11.231.294.046,00 91,77 3.726.384.319,00

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa Pengeluaran


pembiayaan akun penyertaan modal pemerintah daerah sebesar
Rp3.562.600.000,00 merupakan penyertaan modal kepada Bank Lampung
sebesar Rp2.562.600.000,00 dan penyertaan modal kepada PT BPR Syariah
Kotabumi sebesar Rp1.000.000.000,00.
Untuk Pembayaran Bunga Utang yang Jatuh Tempo merupakan
pembayaran kewajiban jatuh tempo sebesar Rp7.668.694.064,00 terdiri dari
Pembayaran Kewajiban Jatuh Tempo Untuk Pinjaman PEMDA (atas hutang
PDAM Way Bumi) Rp 1.176.499.150,00, pembayaran Kewajiban Bunga
Pinjaman dari Pemkab Lampung Utara kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur
(Persero) - PEN sebesar Rp5.280.782.017,00 dan Biaya Provisi Dalam
Rangka Mendukung Program PEN Pemerintah Kabupaten Lampung Utara
Kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur (PERSERO) Rp1.211.412.879,00.
Pembayaran kewajiban bunga pinjaman dimasukkan dalam akun pembayaran
pokok utang yang jatuh tempo dikarenakan kesalahan pada saat
penganggaran, dimana anggaran pembayaran kewajiban bunga dianggarakan
tidak pada pos/akun yang seharusnya. Sedangkan dasar pembayaran cicilan
Pembayaran Kewajiban Jatuh Tempo Untuk Pinjaman PEMDA (atas hutang
PDAM Way Bumi) adalah PERJANJIAN PERUBAHAN (AMANDEMEN)
TERHADAP NASKAH PERJANJIAN PINJAMAN NOMOR RPD-
337/Eks.RDA-248/DSMl/2018 TANGGAL 26 DESEMBER 2018 antara
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara
NOMOR : AMA-178/RPD-337/Eks.RDA-248/DSMI/2018 TANGGAL : 10
Juni 2021. Untuk pembayaran Kewajiban Bunga Pinjaman dari Pemkab
Lampung Utara kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) -PEN
didasarkan pada Akta Notaris Perjanjian Pinjaman Daerah Nomor 4 Tanggal
4 Oktober 2021 (dikeluarkan oleh Notaris Liestiani Wang, S.H., M.Kn. yang
berkedudukan di Jakarta Selatan).

52
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar,
konvensi-konvensi, aturan-aturan dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh Pemerintah
Daerah sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan dalam rangka
meningkatkan keterbandingan laporan keuangan terhadap anggaran, antar periode maupun
antar entitas. Pemerintah Kabupaten Lampung Utara memiliki kebijakan akuntansi yang
sudah ditetapkan secara formal terkait dengan perlakuan akuntansi dalam sistem pencatatan
administrasi pengelolaan keuangan daerah yaitu Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor
20 Tahun 2022 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Lampung Utara,
dengan pokok-pokok kebijakan sebagai berikut:
4.1 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan
Tanggung jawab laporan keuangan berada di pusat pimpinan entitas. Dalam aktivitas
laporan keuangan, entitas dibedakan menjadi dua, yaitu entitas akuntansi dan entitas
pelaporan.
Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang
dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan
untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Entitas akuntansi dalam hal ini adalah
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berada di lingkup Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara.
Dalam struktur organisasi Kabupaten Lampung Utara, entitas akuntansi merupakan
semua OPD di Kabupaten Lampung Utara yang telah menerapkan Peraturan Pemerintah
Nomor 18 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan telah diatur dengan
Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 76 Tahun 2020 Tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Utara sebagai berikut:
1) Dinas Pendidikan;
2) Dinas Kesehatan;
3) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
4) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman;
5) Satuan Polisi Pamong Praja;
6) Dinas Sosial;
7) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
8) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
9) Dinas Ketahanan Pangan;
10) Dinas Lingkungan Hidup;
11) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;
12) Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa;
13) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;

53
14) Dinas Perhubungan;
15) Dinas Komunikasi dan Informatika;
16) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Menengah dan Perindustrian;
17) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
18) Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata;
19) Dinas Perpustakaan dan Arsip;
20) Dinas Perikanan;
21) Dinas Pertanian;
22) Dinas Perdagangan;
23) Sekretariat Daerah;
24) Sekretariat DPRD;
25) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;
26) Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
27) Inspektorat;
28) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
29) Badan Pengelola Keuangan dan Aset;
30) Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah;
31) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
32) Kecamatan Kotabumi;
33) Kecamatan Kotabumi Utara;
34) Kecamatan Kotabumi Selatan;
35) Kecamatan Abung Selatan;
36) Kecamatan Abung Barat;
37) Kecamatan Abung Timur;
38) Kecamatan Abung Semuli;
39) Kecamatan Abung Surakarta;
40) Kecamatan Abung Tengah;
41) Kecamatan Abung Tinggi;
42) Kecamatan Tanjung Raja;
43) Kecamatan Bukit Kemuning;
44) Kecamatan Sungkai Selatan;
45) Kecamatan Sungkai Utara;
46) Kecamatan Bunga Mayang;
47) Kecamatan Muara Sungkai;
48) Kecamatan Abung Pekurun;

54
49) Kecamatan Abung Kunang;
50) Kecamatan Blambangan Pagar;
51) Kecamatan Sungkai Jaya;
52) Kecamatan Sungkai Barat;
53) Kecamatan Sungkai Tengah;
54) Kecamatan Hulu Sungkai.
Sedangkan entitas pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri dari satu
atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Entitas pelaporan
dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Lampung Utara.
4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Dengan terbitnya Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 20 Tahun 2022, maka
Kabupaten Lampung Utara menerapkan kebijakan akuntansi berbasis akrual untuk
penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tahun 2022, sebagaimana tertuang
pada pasal 2 ayat (1).
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa
lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar. Sedangkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
menggunakan basis kas sehingga pendapatan-LRA diakui pada saat diterima di rekening
Kas Umum Daerah atau diterima oleh OPD dan Belanja diakui pada saat terjadi
pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah atau dikeluarkan oleh OPD.
4.3 Basis pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara adalah sebagai berikut:
4.3.1. Pengukuran Pendapatan
Pendapatan diukur dan dicatat berdasarkan asas bruto yaitu dengan membukukan
penerimaan secara bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan
dengan biaya operasional atau pengeluaran). Dalam penerapannya, pendapatan dipilah
menjadi dua yakni:
1) Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambahan
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali. Pendapatan-LO diakui setelah diterbitkan penetapan surat keputusan atas
pendapatan terkait atau pada saat pendapatan direalisasi.
2) Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan rekening kas umum daerah yang
menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah daerah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah
daerah. Pendapatan-LRA menggunakan basis kas sehingga pendapatan LRA diakui
pada saat diterima di rekening kas umum daerah atau diterima oleh Perangkat Daerah
dan wajib melaporkannya ke BUD.

55
4.3.2. Pengukuran Beban dan Belanja
Terdapat dua definisi terkait pengeluaran pemerintah daerah dimana dalam LRA
disebut dengan belanja sedangkan dalam LO disebut dengan beban.
1) Beban
Beban merupakan penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi
aset atau timbulnya kewajiban yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.
Beban diukur dan diakui dengan basis akuntansi akrual sebesar beban yang terjadi
selama periode pelaporan.
2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah dan bendahara
pengeluaran, kas BLUD dan kas BOS yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam
periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh pemerintah daerah. Belanja diakui berdasarkan basis akuntansi kas dan
diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen
pengeluaran yang sah dari rekening kas umum daerah dan atau rekening bendahara
pengeluaran berdasarkan azas bruto.
4.3.3. Pengukuran Transfer
Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan
dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.
Transfer masuk atau keluar diukur dan dicatat berdasarkan jumlah uang yang diterima atau
keluar di rekening kas umum daerah. Untuk Pendapatan Transfer yang tidak masuk ke
RKUD, pendapatan transfer tersebut dicatat sebesar penerimaan yang telah dilakukan
pengesahan oleh BUD. Untuk kepentingan penyusunan penyajian pendapatan transfer pada
Laporan Operasional, pendapatan transfer diukur dan dicatat berdasarkan hak atas
pendapatan transfer bagi pemerintah daerah. Untuk kepentingan penyusunan Laporan
Realisasi Anggaran, belanja transfer diukur dan dicatat sebesar nilai SP2D yang diterbitkan
atas beban anggaran belanja transfer. Untuk kepentingan penyusunan Laporan Operasional,
beban transfer diukur dan dicatat sebesar kewajiban transfer Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara kepada pemerintah daerah lainnya/desa berdasarkan dokumen yang sah
sesuai ketentuan yang berlaku.
4.3.4. Pengukuran Pembiayaan
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik penerimaan
maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran pemerintah daerah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau
memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari
pinjaman, dan hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan antara Kebijakan
Akuntansi Pembiayaan lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman,
pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah daerah.
Penerimaan pembiayaan/Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat diterima/dikeluarkan
pada Rekening Kas Umum Daerah Pengukuran pembiayaan menggunakan mata uang
rupiah didasarkan pada nilai sekarang kas yang diterima atau yang akan diterima oleh nilai
sekarang kas yang dikeluarkan atau yang akan dikeluarkan. Sedangkan untuk pembiayaan
yang diukur dengan mata uang asing, di konversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai
tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada tanggal transaksi pembiayaan.

56
4.3.5. Pengukuran Kas dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas adalah uang tunai dan atau saldo simpanan di bank yang setiap
saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah serta investasi jangka
pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan menjadi kas yang bebas dari risiko
perubahan nilai yang signifikan. Kas meliputi seluruh Uang Persediaan (Sisa UP/TU),
saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat ditarik atau digunakan untuk melakukan
pembayaran, uang tunai atau simpanan di bank yang belum atau tidak disetorkan ke Kas
Daerah, maupun uang tunai atau simpanan di bank yang digunakan untuk melakukan
pembayaran terhadap pelayanan langsung kepada masyarakat (IPSAP 02). Dalam
pengertian kas ini juga termasuk setara kas yaitu investasi jangka pendek yang sangat likuid
yang siap dicairkan menjadi kas yang mempunyai masa jatuh tempo yang pendek, yaitu
kurang dari 3 (tiga) bulan dari tanggal perolehannya, misalnya deposito dan investasi
jangka pendek lainnya yang sangat likuid atau kurang dari 3 (tiga) bulan Kas dicatat sebesar
nilai nominal yang artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam
bentuk valuta asing, maka di konversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank
sentral pada tanggal neraca. Dalam saldo kas juga termasuk penerimaan yang harus
disetorkan kepada pihak ketiga berupa Utang PFK.
Kas dan setara kas yang diakui terdiri dari:
1) Kas di Kas Daerah
Kas di Kasda merupakan kas yang pengelolaannya menjadi tanggung jawab
Bendahara umum Daerah (BUD) berasal dari saldo kas di rekening giro daerah dan
seluruh deposito yang ditanamkan pada Bank Persepsi.
2) Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di bendahara pengeluaran merupakan kas yang menjadi tanggung jawab/dikelola
oleh bendahara pengeluaran OPD yang berasal dari sisa uang yang harus
dipertanggungjawabkan sampai dengan akhir periode akuntansi, tetapi belum disetor
ke kas daerah per tanggal neraca. Kas di bendahara pengeluaran mencakup seluruh
saldo rekening bendahara pengeluaran, uang logam, uang kertas dan lain-lain kas.
3) Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di bendahara penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank
maupun saldo uang tunai, yang berada dibawah tanggung jawab bendahara
penerimaan yang sumbernya berasal dari dana penerimaan yang belum disetor ke
Kasda. Meskipun dalam ketentuannya bendahara penerimaan wajib menyetor seluruh
penerimaan dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam, namun tidak tertutup
kemungkinan terdapat saldo penerimaan yang belum disetorkan dalam rekening
bendahara penerimaan.
4) Kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Kas di BLUD mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank maupun saldo
uang tunai yang berada di bawah tanggung jawab OPD yang menerapkan pola
pengelolaan keuangan BLUD.
5) Kas Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Kas dana BOS mencakup seluruh kas baik itu saldo rekening di bank maupun saldo
uang tunai yang berada di bawah tanggung jawab OPD yang berada pada sekolah-
sekolah.

57
6) Kas Dana Kapitasi pada FKTP
Kas Dana Kapitasi pada FKTP mencakup seluruh kas baik itu saldo rekening di bank
maupun saldo uang tunai yang berada di bawah tanggung jawab OPD yang berada
pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKPT) yaitu Pukesmas.
7) Kas di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD – dana hibah masyarakat
untuk korban gempa/musibah lainnya).
8) Setara Kas
Setara Kas merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan
menjadi kas yang mempunyai masa jatuh tempo yang pendek, yaitu kurang dari 3
(tiga) bulan dari tanggal perolehannya, misalnya deposito dan investasi jangka pendek
lainnya yang sangat likuid atau kurang dari 3 (tiga) bulan.

4.3.6. Pengukuran Piutang


Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah daerah dan/atau
hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian/atau akibat
lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah. Piutang
diakui saat timbul klaim/hak untuk menagih uang atau manfaat ekonomi lainnya kepada
entitas lain, dan dicatat sebesar nilai nominal yang tercantum dalam surat
ketetapan/dokumen yang sah yang belum dilunasi dan surat penagihan dan telah
dilaksanakan penagihan dan belum dilunasi.
1) Piutang Pajak / Piutang Retribusi
Piutang pajak / piutang retribusi dicatat berdasarkan surat ketetapan pajak atau
retribusi daerah yang pembayarannya belum diterima sampai akhir periode akuntansi.
2) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Pemerintah daerah seringkali melakukan penjualan aset tetap yang dimiliki, misalnya
lelang kendaraan roda empat atau penjualan angsuran rumah dinas. Biasanya
penjualan dilakukan kepada pegawai dengan cara mengangsur. Penjualan aset yang
tidak dipisahkan pengelolaannya dan biasanya diangsur lebih dari 12 bulan disebut
sebagai tagihan penjualan angsuran. Bagian lancar tagihan penjualan angsuran
merupakan reklasifikasi tagihan penjualan angsuran jangka panjang ke dalam piutang
jangka pendek. Reklasifikasi ini karena adanya tagihan angsuran jangka panjang yang
jatuh tempo pada tahun berjalan. Reklasifikasi ini dilakukan untuk tujuan penyusunan
neraca karena pembayaran atas tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo dalam
kurun waktu satu tahun atau kurang diakui sebagai bagian lancar tagihan penjualan
angsuran. Bagian lancar tagihan penjualan angsuran dicatat sebesar nilai nominal yaitu
sejumlah tagihan penjualan angsuran yang harus diterima dalam waktu satu tahun.
Untuk mendapatkan saldo bagian lancar tagihan penjualan angsuran, pada saat
penyusunan neraca dihitung berapa bagian dari tagihan penjualan angsuran yang akan
jatuh tempo dalam tahun depan
3) Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan (TP) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
Bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, atau pejabat lain yang melanggar hukum
atau melalaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya secara langsung merugikan
keuangan Negara/Daerah, wajib mengganti kerugian tersebut. Sejumlah kewajiban
untuk mengganti kerugian tersebut dikenal dengan istilah Tuntutan Perbendaharaan
(TP) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR).

58
Bagian lancar TP/TGR merupakan reklasifikasi lain-lain aset yang berupa aset lancar
disebabkan adanya TP/TGR jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun berikutnya.
Reklasifikasi ini dilakukan hanya untuk tujuan penyusunan neraca karena penerimaan
kembali dari TP/TGR akan mengurangi akun TP/TGR bukan bagian lancar TP/TGR,
TP/TGR yang harus diterima dalam waktu satu tahun diakui sebagai bagian lancar
TP/TGR, Bagian lancar TGR dicatat sebesar nilai nominal yaitu sejumlah rupiah
Tuntutan Ganti Rugi yang akan diterima dalam waktu satu tahun. Untuk mendapatkan
saldo bagian lancar TGR Pada saat penyusunan neraca perlu dihitung beberapa bagian
dari TGR yang akan jatuh tempo tahun depan.
4) Piutang Lainnya
Akun Piutang lainnya digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan
pengakuan piutang di luar bagian lancar tagihan penjualan angsuran, bagian lancar
pinjaman kepada BUMN/BUMD, Bagian lancar tuntutan perbendaharaan, bagian
lancar tuntutan ganti rugi, dan piutang pajak. Piutang lainnya dicatat sebesar nilai
nominal yaitu sebesar nilai rupiah piutang yang belum dilunasi.
5) Piutang Tak Tertagih
Piutang Tak Tertagih adalah bagian dari piutang yang tidak dapat diselesaikan
pembayarannya oleh pihak ketiga. Perlakuan akuntansi terhadap piutang tak tertagih
adalah dihapuskan pada tahun anggaran bersangkutan dengan mengurangi jumlah
piutang dan mengurangi jumlah ekuitas dana lancar.
Piutang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, oleh karenanya
terhadap piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih dilakukan penyisihan, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Aset berupa piutang di neraca disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Oleh karena itu nilai piutang tidak tertagih merupakan cadangan
yang harus terbentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan umur
piutang. Penyisihan piutang yang didasarkan pada umur piutang dibedakan dalam 4
(empat) jenis, yaitu: Lancar, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet.
2) Penyajian Nilai piutang tidak tertagih akan dicantumkan dalam laporan keuangan pada
catatan atas laporan keuangan selama piutang pokok masih tercantum atau belum
dihapuskan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3) Besarnya persentase penyisihan piutang tidak tertagih yang didasarkan pada umur
piutang ditetapkan sebagai berikut:
a) Piutang lancar, nilai penyisihannya ditentukan sebesar 0,5%;
b) Piutang kurang lancar, nilai penyisihannya ditentukan sebesar 10%;
c) Piutang diragukan nilai penyisihannya ditentukan sebesar 50%;
d) Piutang macet nilai penyisihannya ditentukan sebesar 100%.
4) Jurnal untuk mencatat penyisihan piutang bukan merupakan beban belanja, tetapi
merupakan pengurang agar nilai piutang dapat disajikan di neraca sesuai dengan nilai
yang diharapkan dapat direalisasikan (net realizable value).
5) Penyajian penyisihan piutang di neraca merupakan unsur pengurang dari piutang yang
bersangkutan.

59
6) Pemberhentian pengakuan atas piutang dapat dilakukan dengan cara:
a) Pelunasan (membayar tunai) atau melaksanakan sesuatu sehingga tagihan
tersebut selesai/lunas.
b) Penghapusbukuan (write down)
Penghapusbukuan piutang merupakan proses dan keputusan akuntansi yang
berlaku agar nilai piutang dapat dipertahankan sesuai dengan nilai bersih yang
dapat direalisasikan (net realizable value). Kriteria penghapusbukuan adalah
sebagai berikut:
a) Penghapusbukuan harus memberi manfaat yang lebih besar dari pada
kerugian penghapusbukuan.
b) Perlu kajian yang mendalam tentang dampak hukum dari penghapusbukuan
pada neraca pemerintah, apabila perlu sebelum difinalisasi dan diajukan
kepada pengambil keputusan penghapusbukuan.
c) Penghapusbukuan berdasarkan keputusan bupati yang menyatakan hapus
tagih perdata dan atau hapus buku. Pengambilan keputusan
penghapusbukuan dilakukan berdasarkan suatu sistem nominasi untuk
dihapusbukukan atas usulan berjenjang yang bertugas melakukan analisis
dan usulan penghapusbukuan tersebut.
c) Penghapusan tagihan (write off)
Penghapusan tagihan dilakukan dengan mempertimbangkan konsekuensi
ekonomi, kemungkinan hilangnya hak tagih dan atau menerima tagihan.
Penghapusan tagihan piutang harus berdasarkan kriteria, prosedur dan kebijakan
yang menghasilkan keputusan hapus tagih bagi pemerintah daerah secara hukum
dan ekonomi. Kriteria penghapusan tagihan adalah sebagai berikut:
a) Penghapusan tagihan karena mengingat jasa-jasa pihak yang berutang
kepada negara.
b) Penghapusan tagihan sebagai suatu sikap menyejukkan, membuat citra
penagih menjadi lebih baik.
c) Penghapusan tagihan sebagai sikap berhenti menagih, menggambarkan
situasi tak mungkin tertagih melihat kondisi pihak tertagih.
d) Penghapusan tagihan untuk restrukturisasi penyehatan utang.
e) Penghapusan tagihan setelah cara penagihan gagal atau tidak mungkin
diterapkan.
f) Penghapusan tagihan sesuai hukum perdata umumnya hukum kepailitan,
hukum industri, hukum pasar modal, hukum pajak, melakukan
benchmarking kebijakan/peraturan write off di negara lain.
d) Penerimaan Tunai atas Piutang yang Telah Di hapusbukukan
Suatu piutang yang telah di hapusbukukan, ternyata dikemudian hari diterima
pembayaran/pelunasan, maka penerimaan tersebut dicatat sebagai penerimaan
kas pada periode yang bersangkutan dengan lawan perkiraan penerimaan
pendapatan atau pembiayaan tergantung dari jenis piutang.

60
e) Restrukturisasi
Restrukturisasi adalah upaya perbaikan yang dilakukan terhadap debitur yang
mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya yang meliputi pemberian
keringanan hutang, persetujuan angsuran atau persetujuan penundaan
pembayaran.
4.3.7. Pengukuran Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah dan barang-
barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.

Persediaan dicatat berdasarkan metode pencatatan persediaan dilakukan secara


periodik, maka pengukuran persediaan pada saat periode penyusunan laporan keuangan
dilakukan berdasarkan hasil inventarisasi dengan menggunakan harga perolehan
terakhir/harga pokok produksi terakhir/nilai wajar. Khusus untuk persediaan jenis tertentu
yang jumlahnya material, perlu pengawasan khusus dalam penggunaannya, seperti obat-
obatan, persediaan bahan untuk keperluan bencana alam, bibit, ternak dan tumbuhan, maka
pengelola kegiatan/pengurus barang wajib menyelenggarakan administrasi pembukuan
yang menggambarkan jumlah pengurangan dan penambahan serta posisi saldo per tanggal
pelaporan (perpectual). Metode penilaian persediaan menggunakan metode FIFO (first in
first out). Harga pokok dari barang – barang yang pertama kali dibeli akan menjadi harga
barang yang digunakan/dijual pertama kali sehingga nilai persediaan akhir dihitung dimulai
dari harga pembelian terakhir.
Persediaan disajikan sebesar:
1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya
penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan
persediaan. Potongan harga, rabat dan lainnya yang serupa mengurangi biaya
perolehan.
2) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri’
Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan
persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara
sistematis berdasarkan ukuran-ukuran yang digunakan pada saat penyusunan rencana
kerja dan anggaran.
3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban
antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar.
4.3.8. Pengukuran Investasi
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti
bunga, dividen dan royalty atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
pemerintah daerah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

61
1) Pengukuran investasi dilakukan berdasarkan:
Secara umum untuk investasi yang memiliki pasar aktif yang dapat membentuk nilai
pasarnya, maka nilai pasar dapat dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar.
Dan untuk investasi yang yang Kebijakan Akuntansi Investasi tidak memiliki pasar
aktif, maka dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya
a) Dicatat sebesar nilai perolehan.
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga misalnya saham dan
obligasi jangka pendek dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga
transaksi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank dan biaya
lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut.
Investasi non permanen misalnya dalam bentuk pembelian obligasi jangka
panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan,
dinilai sebesar nilai perolehannya.
Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya penyertaan modal
pemerintah dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga investasi itu sendiri
ditambah biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut.
Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset pemerintah,
maka nilai investasi yang diperoleh pemerintah adalah sebesar biaya
perolehannya.
b) Dicatat sebesar nilai wajar.
Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai
pasar, dalam hal investasi yang demikian nilai pasar dipergunakan sebagai dasar
penerapan nilai wajar.
Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset pemerintah,
maka nilai investasi yang diperoleh pemerintah adalah sebesar nilai wajar
investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.
Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan,
maka investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi pada tanggal nilai
perolehannya yaitu sebesar harga pasar.
c) Dicatat sebesar nilai nominal.
Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham misalnya dalam bentuk
deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.
d) Dicatat sebesar nilai tercatat atau nilai wajar lainnya.
Investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan nilai nominal,
nilai tercatat atau nilai wajar lainnya. Apabila tidak ada nilai wajar, biaya
perolehan setara kas yang diserahkan atau nilai wajar aset lain yang diserahkan
untuk memperoleh investasi tersebut.
Investasi non permanen dalam bentuk penanaman modal diproyek-proyek
pembangunan pemerintah dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya
yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam
rangka penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan kepada pihak
ketiga.

62
2) Penilaian investasi pemerintah daerah dilakukan dengan 3 metode yaitu:
a) Metode biaya.
Metode biaya adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi
sebesar biaya perolehan. Metode ini digunakan pada investasi dengan
kepemilikan kurang dari 20%.
b) Metode ekuitas.
Metode ekuitas adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi awal
berdasarkan harga perolehan. Nilai investasi tersebut disesuaikan dengan
perubahan bagian investor atas kekayaan bersih/ekuitas dari Badan Usaha
Penerima Investasi yang terjadi sesudah perolehan awal investasi. Metode ini
digunakan pada kepemilikan lebih dari 20% atau kurang dari 20% tetapi memiliki
pengaruh yang signifikan.
c) Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value) digunakan
jika kepemilikan investasi pemerintah bersifat Non Permanen Dana bergulir.
Pada saat perolehan dana bergulir, dana bergulir dicatat sebesar harga perolehan
dana bergulir. Tetapi secara periodik dilakukan penyesuaian terhadap dana
bergulir sehingga nilai dana bergulir yang tercatat di neraca menggambarkan nilai
bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Penyajian dana bergulir
di neraca dilaksanakan dengan mengurangkan perkiraan dana bergulir diragukan
tertagih dari dana bergulir yang dicatat sebesar harga perolehan ditambah dengan
perguliran dana yang berasal dari pendapatan dana bergulir.

4.3.9. Pengukuran Aset Tetap


Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat
umum. Nilai aset tetap diukur dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan, maka nilai aset tetap didasarkan
pada nilai wajar pada saat perolehan.
2) Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya
langsung untuk tenaga kerja, bahan baku dan biaya tidak langsung termasuk biaya
perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan dan semua
sewa lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.
3) Kapitalisasi aset
Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap adalah pengeluaran pengadaan baru dan
penambahan nilai aset tetap dari hasil pengembangan, reklasifikasi, renovasi,
perbaikan atau restorasi. Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap digunakan untuk
menentukan nilai perolehan minimum suatu aset yang harus dikapitalisasi.

63
4.3.10. Penyusutan Aset Tetap
Aset tetap merupakan komponen aset operasi pemerintah yang penting dalam
menjalankan operasional pemerintah. Aset tetap memiliki sifat yang rentan terhadap
penurunan kapasitas sejalan dengan penggunaan dan pemanfaatnya. Oleh karena itu
informasi tentang nilai aset tetap harus disajikan secara memadai agar dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan dalam pengelolaan aset. Salah satu informasi yang sangat
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan yang terkait dalam pengelolaan aset tetap adalah
nilai wajar aset. Penyajian wajar atas nilai aset tetap dapat dipenuhi melalui penetapan
kebijakan penyusutan.
Penyusutan adalah alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan
(depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan dan masih dipergunakan.
Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai
tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan operasional. Metode
penyusutan yang dipergunakan adalah Metode garis lurus (straight line method) dan
kalkulasi beban penyusutan aset tetap dilakukan dengan perhitungan perbulan.
4.3.11. Pengukuran konstruksi dalam pengerjaan
Kontruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset tetap yang sedang dalam proses
pembangunan atau aset tetap yang progress fisik belum selesai 100% yang belum dapat
dimanfaatkan oleh pemerintah daerah atau masyarakat. Kontruksi dalam pengerjaan dicatat
sebesar biaya perolehan, yang meliputi:
1) Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi;
2) Biaya yang dapat didistribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat
dialokasikan ke konstruksi tersebut; dan
3) Biaya lain yang secara khusus dibayarkan sehubungan konstruksi yang
bersangkutan.

4.3.12. Pengukuran aset lainnya


Aset lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang tidak dapat diklasifikasikan
sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan.
Aset lainnya dibagi dalam empat kelompok yaitu:
1) Tagihan jangka panjang
a) Tagihan penjualan angsuran, diukur sebesar nilai nominal dari kontrak/berita
acara penjualan aset yang bersangkutan.
b) Tagihan tuntutan ganti kerugian daerah, diukur sebesar nilai nominal dalam surat
keputusan pembebanan kerugian daerah.
2) Kemitraan dengan pihak ketiga
a) Sewa, diukur sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara sewa aset yang
bersangkutan.
b) Kerjasama Pemanfaatan (KSP) diukur sebesar nilai bersih yang tercatat pada saat
perjanjian atau nilai wajar pada saat perjanjian.

64
c) Bangun Guna Serah/BOT diukur sebesar nilai buku aset tetap yang diserahkan
oleh pemerintah daerah kepada pihak ketiga/investor untuk membangun aset
tersebut.
d) Bangun Serah Guna/BTO diukur sebesar nilai perolehan aset tetap yang dibangun
yaitu sebesar nilai aset tetap yang diserahkan pemerintah daerah ditambah dengan
nilai perolehan aset yang dikeluarkan oleh pihak ketiga/investor untuk
membangun aset tersebut.
3) Aset Tidak Berwujud (ATB)
ATB diukur dengan harga perolehannya. Terhadap ATB dilakukan amortisasi, kecuali
atas ATB yang memiliki masa manfaat tak terbatas. Amortisasi adalah penyusutan
terhadap ATB yang dialokasikan secara sistematis dan rasional selama masa
manfaatnya. Amortisasi dilakukan setiap akhir periode dengan metode garis lurus.
Untuk ATB berupa piranti lunak (software) jika tidak diketahui adanya masa manfaat
terkait masa operasionalnya, maka masa manfaatnya ditetapkan selama lima tahun.
4) Aset lain-lain adalah aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan
aktif pemerintah daerah direklasifikasi ke dalam aset lain-lain menurut nilai
tercatat/nilai bukunya.

4.3.13. Pengukuran kewajiban


Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah. Perlakuan
akuntansi terhadap akun kewajiban adalah sebagai berikut:
1) Kewajiban diukur dengan nilai nominal mata uang rupiah yang harus dibayar kembali.
Kewajiban yang diukur dalam mata uang asing dikonversikan kemata uang rupiah
berdasarkan nilai tukar/kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi.
2) Biaya perolehan atas kewajiban mencerminkan nilai kewajiban pemerintah daerah
pada saat pertama kali transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada lembar
surat utang pemerintah daerah. Aliran ekonomi setelahnya seperti transaksi
pembayaran, perubahan penilainya dikarenakan perubahan kurs valuta asing dan
perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar diperhitungkan dengan menyesuaikan
nilai tercatat kewajiban tersebut. Penggunaan nilai nominal dalam nilai kewajiban
mengikuti karakteristik dari masing- masing pos.
3) Akun kewajiban diklasifikasikan menjadi:
a) Kewajiban Jangka Pendek, merupakan kewajiban yang diharapkan dibayar dalam
waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Meliputi bagian lancar utang jangka
panjang, utang kepada pihak ketiga, utang bunga dan utang perhitungan pihak
ketiga.
b) Kewajiban Jangka Panjang, merupakan kewajiban yang diharapkan dibayar
dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Meliputi pinjaman
utang perbankan dan utang jangka panjang lainnya.

65
4.3.14. Pengukuran Ekuitas
Akun ini terdiri dari:
1) Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara aset
dan kewajiban permerintah daerah. Saldo ekuitas pada tanggal laporan berasal dari
ekuitas awal ditambah/dikurang oleh surplus/defisit LO dan perubahan lainnya seperti
koreksi nilai persedian, selisih evaluasi Aset Tetap dan lain-lain.
2) Ekuitas SAL
Ekuitas SAL digunakan untuk mencatat akun perantara dalam rangka penyusunan
laporan realisasi anggaran dan laporan perubahan SAL mencakup antara lain estimasi
pendapatan, estimasi penerimaaan pembiayaan, apropriasi belanja, apropriasi
pengeluaran pembiayaan dan estimasi perubahan SAL surplus/defisit-LRA.
3) Ekuitas untuk dikonsolidasikan
Ekuitas untuk dikonsolidasikan digunakan untuk mencatat reciprocal account untuk
kepentingan konsolidasi, yang mencakup rekening koran PPKD/SKPD.

4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam
SAP Koreksi kesalahan

Koreksi kesalahan atas penyajian akun/pos yang secara signifikan tidak sesuai
dengan yang seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan periode berjalan atau
periode sebelumnya dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Kesalahan tidak berulang
a) Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan kesalahan jenis ini,
dilakukan dengan melakukan pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam
periode berjalan.
b) Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya.
Apabila kesalahan terjadi pada periode sebelumnya namun belum diterbitkan
laporan keuangan, maka cukup dilakukan pembetulan pada akun yang bersangkutan.
Akan tetapi jika kesalahan baru ditemukan setelah diterbitkan laporan keuangan, maka
perlakuannya adalah sebagai berikut:
- Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja yang mengakibatkan penambahan
kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain LRA.
Sedangkan apabila mengakibatkan pengurangan kas, maka dilakukan pembetulan
pada akun saldo anggaran lebih.
- Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan baik menambah maupun
mengurangi posisi kas, maka dilakukan dengan pembetulan pada akun kas dan
akun ekuitas.
2) Kesalahan berulang
Kesalahan berulang dan sistemik adalah kesalahan yang disebabkan sifat alamiah
(normal) dari jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara berulang.
Kesalahan jenis ini tidak memerlukan koreksi melainkan dicatat pada saat terjadi
pengeluaran kas untuk mengembalikan kelebihan pendapatan dengan mengurangi
pendapatan- LRA maupun pendapatan-LO yang bersangkutan.

66
4.5 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) ada Masa Pandemi Covid-
19
Pemerintah telah menetapkan Pandemi Covid-19 sebagai bencana non alam tingkat
nasional. Pada akhir Maret 2020, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan
Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan, Sebagaimana telah
ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 pada tanggal 16 Mei 2020.
Perppu ini memberikan kekuasaan yang luas bagi pemerintah untuk mengambil langkah
dan kebijakan yang diperlukan, sehingga dampak Pandemi Covid-19 tidak meluas dan
segera dapat diselesaikan.
Pemerintah melakukan berbagai kebijakan penanganan Pandemi Covid-19 di bidang
kesehatan, jaring pengaman sosial dan pengamanan ekonomi nasional yang berdampak
pada perubahan kebijakan fiskal dan penganggaran. Pemerintah pusat dan daerah merevisi
APBN/APBD TA 2020 melalui refocusing dan realokasi belanja non-prioritas untuk
dialihkan pada upaya percepatan penanganan dampak Pandemi Covid-19. Perubahan
anggaran tersebut direalisasikan dan dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan
keuangan (LKPP/LKPD). Transaksi keuangan pemerintah yang terkait dengan langkah dan
kebijakan ini selanjutnya harus dipertanggungjawabkan dalam laporan keuangan
pemerintah yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Penerapan PSAP dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada masa Pandemi Covid-
19
Dalam rangka memberikan panduan penerapan SAP dalam penyusunan laporan
keuangan pada masa Pandemi Covid-19, Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP)
memberikan penjelasan sebagai berikut:
1) KSAP memandang bahwa tidak ada sebuah bagian SAP yang menjadi tidak dapat
diberlakukan karena adanya Pandemi Covid-19 sampai dengan tanggal
dikeluarkannya panduan ini.
2) Penyusun laporan keuangan menggunakan SAP yang sesuai dan relevan dalam
mencatat serta melaporkan transaksi dan kondisi yang terjadi. Beberapa PSAP dan
Buletin Teknis (Bultek) yang terkait dengan kegiatan penanganan Pandemi Covid-
19 antara lain:
a) PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan
Untuk menangani Pandemi Covid-19 Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk
menambah utang dalam rangka mendanai pengeluaran belanja penanganan
Pandemi Covid-19. Penundaan beberapa kegiatan pemerintah kemungkinan
menyebabkan persediaan menjadi lebih lama tidak tersalurkan dan konstruksi
dalam pekerjaan tertunda penyelesaiannya. Hal ini akan menyebabkan perubahan
siginifikan dibandingkan pada tahun sebelumnya, sehingga harus dijelaskan
dalam catatan atas laporan keuangan.

67
b) PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Berbasis Kas
Program penanganan Pandemi Covid-19 akan berdampak pada perubahan
APBN/APBD tahun 2020 dan realisasinya dilaporkan dalam Laporan Realisasi
Anggaran (LRA). Pos-pos dalam LRA akan mengalami perubahan signifikan
dibandingkan pada tahun sebelumnya, untuk itu perubahan tersebut harus
dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
c) PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Dalam rangka pengungkapan yang memadai, informasi penanganan Pandemi
Covid-19 dapat diungkapkan secara memadai, antara lain:
(1) Pada bagian kebijakan fiskal keuangan dan ekonomi makro dijelaskan dampak
Pandemi Covid-19 pada entitas dan kebijakan fiskal, perubahan anggaran dan kondisi
ekonomi makro yang terdampak Pandemi Covid-19.
(2) Ikhtisar pencapaian target keuangan menjelaskan dampak Pandemi Covid-19
terhadap pencapaian keuangan.
(3) Kebijakan akuntansi menjelaskan bahwa kegiatan penanganan Pandemi Covid-19
tidak disajikan dalam pos luar biasa karena pengaruh Pandemi Covid-19 hampir
menyebar di seluruh pos laporan keuangan. Untuk itu dampak Pandemi Covid-19
akan dijelaskan pada pengungkapan pos-pos laporan keuangan yang terdampak
signifikan.
(4) Pos-pos laporan keuangan yang berdampak signifikan atas Pandemi Covid-19
menjelaskan perubahan pos-pos tersebut sebagai dampak dari realokasi atau
refocusing anggaran misalnya: belanja tak terduga, belanja barang, dan belanja
modal. Dampak penurunan aktivitas ekonomi yang berdampak pada pendapatan dan
beberapa kebijakan pemerintah yang berdampak pada peningkatan utang, penundaan
proyek pemerintah yang berdampak pada konstruksi pada penyelesaian dan
persediaan.
d) PSAP 06 Akuntansi Investasi
Kebijakan pemerintah dalam rangka stabilisasi sistem keuangan yang dilakukan
melalui penempatan modal negara pada BUMN/korporasi/swasta, baik melalui
penanaman modal langsung maupun melalui lembaga keuangan, serta
kemungkinan penurunan nilai kepemilikan pemerintah akibat adanya BUMN
yang merugi.
e) PSAP 09 Kewajiban
Kewajiban pemerintah yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan regulasi dan
kontrak yang telah berjalan diakui sesuai dengan PSAP Kewajiban. Kebijakan
utang khusus yang dilakukan dalam rangka penanganan Pandemi Covid-19 perlu
dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
f) Buletin Teknis 13 Akuntansi Hibah
Kegiatan pemberian hibah oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah,
kepada lembaga atau kepada masyarakat secara langsung serta kegiatan
pemberian hibah oleh pemerintah daerah kepada lembaga atau kepada
masyarakat secara langsung maupun penerimaan hibah oleh pemerintah yang

68
berasal dari pemerintah atau lembaga lain serta yang berasal dari masyarakat
secara langsung dilaporkan dalam laporan keuangan mengikuti ketentuan atau
merujuk pada buletin teknis ini.
g) Buletin Teknis 19 tentang Akuntansi Bantuan Sosial Berbasis Akrual
Akuntansi dan pelaporan keuangan atas program bantuan pemerintah yang
ditujukan langsung pada masyarakat dalam bentuk pemberian bantuan sosial
merujuk pada buletin teknis ini.
h) Buletin Teknis 24 tentang Akuntansi Pendapatan Perpajakan Berbasis Akrual.
Buletin teknis ini dapat dijadikan panduan dalam pelaporan keuangan dalam
bidang perpajakan.

3) Pandemi Covid-19 merupakan kejadian luar biasa. Namun penanganan Pandemi


Covid-19 tersebut dilaksanakan berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan
penganggaran yang sepenuhnya di bawah kendali pemerintah. Dampak penanganan
Pandemi Covid-19 mempengaruhi kebijakan fiskal pemerintah dan berdampak pada
makro ekonomi sehingga mempengaruhi hampir seluruh pos dalam laporan
keuangan. Untuk itu tidak diperlukan penyajian pos khusus dalam laporan
operasional dan penambahan pos baru dalam laporan keuangan, kecuali tambahan
informasi dalam catatan atas laporan keuangan seperti sebagaimana tercantum dalam
poin 2.c.
4) Pemerintah dapat memberikan informasi tambahan yang menjelaskan dampak
Pandemi Covid-19 dan kegiatan yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka
menangani Pandemi Covid-19 tersebut. Penyusunan informasi tambahan dimaksud
dapat disesuaikan dengan kebutuhan manajerial ataupun persyaratan dalam
peraturan perundang-undangan. Informasi yang dapat disajikan antara lain meliputi:

a) Informasi umum dampak Pandemi Covid-19 terhadap kesehatan, perekonomian


dan kebijakan keuangan.
b) Langkah yang dilakukan pemerintah dalam rangka menghadapi Pandemi Covid-
19.
c) Refocusing anggaran dan realokasi anggaran yang dilakukan dalam rangka untuk
kesehatan, jaring pengaman sosial dan penguatan ekonomi.
d) Penjelasan atas penurunan penerimaan sebagai dampak perubahan kondisi makro
ekonomi.
e) Perubahan anggaran karena refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan
Pandemi Covid-19.
Realokasi Anggaran untuk pendanaan kegiatan pencegahan dan penangan Covid-19
yang tertuang dalam instruksi ke enam poin 2 yang berbunyi:
Menteri dalam negeri untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut dalam rangka
percepatan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan/atau
perubahan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD untuk percepatan
penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) kepada Gubernur/Bupati/Wali kota.

69
Atas instruksi tersebut mekanisme realokasi Anggaran berpedoman pada Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah yang tertuang
dalam Pasal 163 yang menyebutkan:
“Pergeseran anggaran dapat dilakukan antar organisasi, antar unit organisasi, antar
program, antar kegiatan dan antar jenis belanja, antar obyek belanja dan/atau antar rincian
obyek belanja”. Dan dilanjutkan pada Pasal 164 yang menyebutkan:
1) Pergeseran anggaran antar organisasi, antar unit organisasi, antar Program, antar
Kegiatan dan antar jenis belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 dilakukan
melalui perubahan Perda tentang APBD.
2) Pergeseran anggaran antar obyek belanja dan/atau antar rincian obyek belanja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 dilakukan melalui perubahan Perkada tentang
Penjabaran APBD.
3) Pergeseran anggaran antar obyek belanja dalam jenis belanja dan antar rincian obyek
belanja dalam obyek belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh
Kepala Daerah.
4) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diformulasikan
dalam Perubahan DPA SKPD.
5) Perubahan Perkada tentang penjabaran APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
selanjutnya dituangkan dalam rancangan Perda tentang perubahan APBD atau
ditampung dalam laporan realisasi anggaran.
6) Perubahan Perkada tentang penjabaran APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
ditampung dalam laporan realisasi anggaran apabila:
a) Tidak melakukan perubahan APBD; atau
b) Pergeseran dilakukan setelah ditetapkannya Perda tentang perubahan APBD.
7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pergeseran anggaran diatur dalam Perkada
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

70
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1 Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


LRA merupakan perbandingan antara anggaran dengan realisasi pada satu Tahun
Anggaran yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja dan pembiayaan. LRA Tahun
Anggaran 2022 sudah termasuk anggaran dan realisasi dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
5.1.1 Pendapatan LRA
Pada Tahun Anggaran 2022 Pendapatan Daerah dianggarkan sebesar
Rp1.773.299.876.300,00 dan direalisasikan sebesar Rp1.602.252.430.115,50 atau 90,35%
dari target yang telah ditetapkan. Pendapatan Daerah untuk Tahun Anggaran 2022 yang
telah diterima di Kas Daerah terdiri dari:
Tabel 5.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1 Pendapatan Asli Daerah 94.462.766.171,00 67.759.042.940,50 71,73 104.328.396.790,09
2 Pendapatan Transfer 1.624.425.136.902,00 1.527.463.468.663,00 94,03 1.421.645.267.970,00
Lain-lain Pendapatan 54.411.973.227,00 7.029.918.512,00 12,92 75.848.018.000,00
3
Daerah yang Sah
Jumlah 1.773.299.876.300,00 1.602.252.430.115,50 90,35 1.601.821.682.760,09
Berdasarkan data di atas, diketahui realisasi Pendapatan LRA pada Tahun 2022
sebesar 90,35%, mengalami kenaikan dibandingkan Tahun 2021 sebesar
Rp430.747.355,41 atau sebesar 0,03%.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah pada Tahun 2022 sebesar Rp67.759.042.940,69
atau 71,73%, dan jika dibandingkan dengan realisasi Tahun 2021 mengalami penurunan
sebesar Rp36.569.353.849,59 atau 35,0%, penurunan pendapatan asli daerah sebagian
besar terjadi pada lain-lain PAD yang Sah terutama pada pendapatan BLUD sebagaimana
pada tabel 5.9.

Realisasi Pendapatan Transfer pada Tahun 2022 sebesar Rp1.527.463.468.663,00


atau 94,03%, dan mengalami kenaikan dibandingkan Tahun 2021 sebesar
Rp105.818.200.693,00 atau 7,44%, kenaikan pendapatan Transfer sebagian besar terjadi
pada Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan terutama pada pendapatan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik.
Realisasi Pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah pada Tahun 2022
sebesar Rp7.029.918.512,00 atau 12,92% dan mengalami penurunan dibandingkan Tahun
2021 sebesar Rp 68.818.099.488,00 atau 90,73%. Penurunan Pendapatan Lain-lain
Pendapatan yang Sah terutama terjadi pada pendapatan Pendapatan Dana Kapitasi JKN
pada FKTP Non BLUD.

5.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah


Rincian anggaran dan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran
2022 disajikan pada tabel berikut:

71
Tabel 5.2 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1 Pajak Daerah 32.863.000.000,00 36.832.579.973,00 112,08 28.121.219.658,80
Retribusi
2 7.205.049.000,00 3.859.180.570,00 53,56 3.594.554.290,75
Daerah
Hasil
Pengelolaan
3 Kekayaan 9.831.203.988,00 10.135.931.139,79 103,10 10.372.487.928,43
Daerah yang
Dipisahkan
Lain-lain PAD
4 44.563.513.183,00 16.931.351.257,71 37,99 62.240.134.912,11
yang Sah
Jumlah 94.462.766.171,00 67.759.042.940,50 71,73 104.328.396.790,09
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa realisasi Pendapatan Asli Daerah
terealisasi sebesar Rp67.759.042.940,50 atau 71,73% dan mengalami penurunan
dibandingkan Tahun 2021 sebesar Rp36.569.353.849,59 atau sebesar 35,05%, Penurunan
terbesar pada Lain – lain PAD yang sah sebesar Rp45.308.783.654,40 atau 72,80%.

5.1.1.1.1 Pajak Daerah


Rincian Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2022
disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.3 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak Daerah
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian % Keterangan
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
200.000.000,00 202.705.246,00 101,35 174.007.500,00
1 Pajak Hotel Self Assesment
637.000.000,00 972.824.091,40 152,72 431.540.263,00
2 Pajak Restoran Self Assesment
11.000.000,00 3.500.000,00 31,82 1.600.000,00
3 Pajak Hiburan Self Assesment
1.500.000.000,00 2.441.927.940,40 162,80 1.986.061.466,00 Official
4 Pajak Reklame
Assesment
Pajak Penerangan 18.000.000.000,00 20.241.491.097,00 112,45 17.766.011.635,00
5 Self Assesment
Jalan
350.000.000,00 423.128.280,00 120,89 383.003.250,00
6 Pajak Parkir Self Assesment
350.000.000,00 885.880.398,50 253,11 573.816.904,00 Official
7 Pajak Air Tanah
Assesment
Pajak Sarang 15.000.000,00 10.850.000,00 72,33 4.750.000,00 Official
8
Burung Walet Assesment
Pajak Mineral 600.000.000,00 737.016.163,20 122,84 181.487.200,00
Official
9 Bukan Logam dan
Assesment
Batuan
Pajak Bumi dan 10.000.000.000,00 8.990.221.486,00 89,90 4.824.770.833,80 Official
10
Bangunan Assesment
Bea Perolehan Hak 1.200.000.000,00 1.923.035.270,50 160,25 1.794.170.607,00
Official
11 atas Tanah dan
Assesment
Bangunan
Jumlah 32.863.000.000,00 36.832.579.973,00 112,08 28.121.219.658,80

72
Berdasarkan data tabel di atas diketahui bahwa realisasi pajak daerah sebesar
Rp36.832.579.973,00 dari target anggaran sebesar Rp32.863.000.000,00 atau terealisasi
sebesar 112,08%, jika dibandingkan dengan tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar
Rp8.711.360.314,20 atau sebesar 30,98%. Jenis pendapatan pajak yang melampaui target
antara lain:
1. Pajak Hotel terealisasi sebesar 101,35% melampaui target dikarenakan dilakukan
pengawasan secara optimal.
2. Pajak Restoran terealisasi sebesar 152,72% melampaui target karena dilakukan
optimalisasi dengan sosialisasi jasa boga/ katering.
3. Pajak Reklame terealisasi sebesar 162,80% melampaui target dikarenakan adanya
peningkatan tarif pajak reklame sebagai tindak lanjut dari Peraturan Daerah Nomor
1 Tahun 2019 tentang pajak daerah yang dituangkan dalam Peraturan Bupati
Nomor 37 Tahun 2020.
4. Pajak Penerangan Jalan terealisasi sebesar 112,45% melampaui target dikarenakan
pajak penerangan jalan tidak bersubsidi.
5. Pajak Parkir terealisasi sebesar 120,89% melampaui target dikarenakan adanya
penambahan wajib pajak baru.
6. Pajak Air Tanah terealisasi sebesar 253,11% melampaui target dikarenakan
mewajibkan pemakian water meter disetiap titik sumur bor yang merupakan tindak
lanjut dari Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 tentang pajak daerah pasal 46
s/d 48.
7. Pajak mineral bukan logam dan batuan terealisasi sebesar 122,84% melampaui
target dikarenakan pemakaian material untuk pembangunan sarana transportasi
jalan meningkat.
8. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan terealisasi sebesar 160,25% dari
target karena adanya peningkatan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
Jenis pendapatan pajak yang tidak mencapai target:
1. Pajak Hiburan terealisasi sebesar 31,82% tidak mencapai target dikarenakan
banyak tempat hiburan tidak beroperasi kembali.
2. Pajak Sarang Burung Walet terealisasi sebesar 72,33% tidak mencapai target
dikarenakan penurunan produksi.
3. Pajak Bumi dan Bangunan terealisasi sebesar 89,90% dan tidak mencapai target
dikarenakan dampak dari pengembalian SPPT PBB-P2 yang tidak sampai ke objek
pajak serta kenaikan Nilai Jual Objek Pajak sehingga SPPT-PBB-P2 tidak
terealisasi.
Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak
Parkir dipungut dengan sistem self assessment yang memberikan kewenangan kepada
wajib pajak untuk menghitung sendiri besarnya pajak terutang, dimana pajak-pajak tersebut
pada umumnya terealisasi lebih besar dari target yang ditetapkan.
Sedangkan Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam Dan Bantuan, Pajak Air
Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan dan BPHTB dipungut

73
dengan sistem official assesment yang memberikan kewenangan kepada Pemerintah
Daerah untuk menentukan besarnya pajak terutang.
5.1.1.1.2 Retribusi Daerah
Rincian Anggaran dan Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2022
disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.4 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah
Anggaran Realisasi Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021
Retribusi Jasa 6.115.249.000,00 2.912.182.789,00 47,62 2.814.095.554,00
1
Umum
Retribusi Jasa 85.000.000,00 65.160.000,00 76,66 182.100.000,00
2
Usaha
Retribusi Perizinan 1.004.800.000,00 881.837.781,00 87,76 598.358.736,75
3
Tertentu
Jumlah 7.205.049.000,00 3.859.180.570,00 53,56 3.594.554.290,75
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa retribusi yang dikelola pada Tahun
Anggaran 2022 terealisasi sebesar Rp3.859.180.570,00 atau 53,56% dari target yang
ditetapkan. Namun jika dibandingkan dengan Tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar
Rp264.626.279,25 atau sebesar 7,36%. Realisasi retribusi jasa umum Rp2.912.182.789,00
atau 47,62%, jika dibandingkan dengan tahun 2021 mengalami peningkatan
Rp98.087.235,00 atau 3,49%.

Realisasi Retribusi Jasa Usaha berdasarkan anggaran sebesar Rp65.160.000,00 atau


76,66% dan jika dibandingkan dengan Tahun 2021 mengalami penurunan sebesar
Rp116.940.000,00 atau sebesar 64,22%.

Realisasi Retribusi Perizinan Tertentu berdasarkan anggaran sebesar


Rp881.837.781,00 atau 87,76% dan jika dibandingkan dengan Tahun 2021 mengalami
penurunan sebesar Rp 283.479.044,25 atau sebesar 47,38%.

5.1.1.1.2.1 Retribusi Jasa Umum


Rincian anggaran dan realisasi pendapatan Retribusi Jasa Umum Tahun Anggaran
2022 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.5 Anggaran dan Realisasi Retribusi Jasa Umum
Anggaran Realisasi Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Retribusi Pelayanan Kesehatan
1 4.090.249.000,00 1.655.392.744,00 40,47 1.792.349.616,00
di Puskesmas
Retribusi Pelayanan
2 130.000.000,00 146.400.000,00 112,62 0,00
Persampahan/ Kebersihan
Retribusi Penyediaan Pelayanan
3 150.000.000,00 151.600.000,00 101,07 151.450.000,00
Parkir di Tepi Jalan Umum
4 Retribusi Pelataran 505.040.000,00 341.672.000,00 67,65 317.450.000,00
5 Retribusi Los 96.668.500,00 50.143.320,00 51,87 59.892.890,00
6 Retribusi Kios 398.291.500,00 380.287.225,00 95,48 351.108.048,00
Retribusi Pengujian Kendaraan
7 145.000.000,00 143.175.000,00 98,74 141.845.000,00
Bermotor
Retribusi Pelayanan Pengujian
8 Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang, 0,00 43.512.500,00 0,00 0,00
dan Perlengkapannya
Pemanfaatan Ruang untuk
9 600.000.000,00 0,00 0,00 0,00
Menara Telekomunikasi
Jumlah 6.115.249.000,00 2.912.182.789,00 47,62 2.814.095.554,00

74
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa persentase realisasi tertinggi terdapat pada
Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan sebesar 112,62%. Total Realisasi
Penerimaan Retribusi Jasa Umum pada Tahun 2022 sebesar Rp2.912.182.789,00 jika
dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp2.814.095.554,00 maka terjadi
penurunan sebesar Rp98.087.235,00 atau 3,49%.
Retribusi Pelayanan Pasar terealisasi sebesar Rp772.102.545,00 atau 77,21% dari
anggaran Rp1.000.000.000,00 yang terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu Retribusi Pelataran
Sebesar Rp341.672.000,00 dari anggaran Rp505.040.000,00, Retribusi Los sebesar
Rp50.143.320,00 dari anggaran sebesar Rp96.668.500,00 dan Retribusi Kios sebesar
Rp380.287.225,00 dari anggaran Rp398.291.500,00. Dengan rincian sebagai berikut:

1 Retribusi Pelayanan Pasar Pelataran Rp 341.672.000,00


Retribusi Keamanan Pasar Rp 117.700.000,00
Retribusi WC Umum Rp 5.900.000,00
Retribusi Pasar Rp 208.032.000,00
Retribusi Auning 10.040.000
2 Retribusi Pelayanan Pasar Los Rp 50.143.320,00
3 Retribusi Pelayanan Pasar Kios Rp 380.287.225,00
Retribusi Toko Rp 380.287.225,00
Total (1+2+3) Rp 772.102.545,00

Realisasi penerimaan retribusi pelayanan Kesehatan Tahun 2022 sebesar


Rp1.655.392.744,00 merupakan penerimaan dengan kontribusi terbesar pada retribusi jasa
umum yang bersumber dari BPJS sebesar Rp1.629.931.500,00 dan dari setoran puskesmas
sebesar Rp25.461.244,00 .
5.1.1.1.2.2 Retribusi Jasa Usaha
Rincian anggaran dan realisasi pendapatan Retribusi Jasa Usaha TA 2022 disajikan
pada tabel berikut:
Tabel 5.6 Anggaran dan Realisasi Retribusi Jasa Usaha
Anggaran Realisasi Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1 Retribusi Penyewaan Bangunan 00,00 00,00 0.00 9.200.000,00
2 Retribusi Pemakaian Ruangan 12.000.000,00 15.000.000,00 125,00 0,00
3 Retribusi Pemakaian Alat 40.000.000,00 11.460.000,00 28,65 0,00
Retribusi Pelayanan Penyediaan
4 Tempat Parkir untuk Kendaraan 00,00 00,00 0.00 2.200.000,00
Penumpang dan Bus Umum
Retribusi Pelayanan Penyediaan
5 Fasilitas Lainnya di Lingkungan 12.000.000,00 12.200.000,00 101,67 10.900.000,00
Terminal
Retribusi Pelayanan Tempat Rekreasi
6 10.000.000,00 15.500.000,00 155,00 148.800.000,00
dan Olahraga
Retribusi Penjualan Produksi Hasil
7 Usaha Daerah berupa Bibit atau Benih 11.000.000,00 11.000.000,00 100,00 11.000.000,00
Tanaman
Jumlah 85.000.000,00 65.160.000,00 76,66 182.100.000,00

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa Retribusi Jasa Usaha yang dikelola pada
Tahun Anggaran 2022 tidak mencapai target. Namun Retribusi Pemakaian Ruangan
terealisasi 125%, Retribusi Pelayanan Penyediaan Fasilitas Lainnya di Lingkungan
Terminal terealisasi 101,67%, Retribusi Pelayanan Tempat Rekreasi dan Olahraga

75
terealisasi sebesar Rp155,00% dan Retribusi Penjualan Produksi Hasil Usaha Daerah
berupa Bibit atau Benih Tanaman terealisasi sebesar 100,00%.
Persentase pelampauan realisasi tertinggi adalah pada Retribusi Tempat Rekreasi
dan Olahraga sebesar 155,00% atau melampaui target sebesar Rp5.500.000,00.
Total Realisasi Penerimaan Retribusi Jasa Usaha pada Tahun 2022 sebesar
Rp65.160.000,00 turun jika dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2021 sebesar
Rp182.100.000,00 atau terjadi penurunan sebesar Rp116.940.000,00 atau 64,22%.
5.1.1.1.2.3 Retribusi Perizinan Tertentu
Rincian anggaran dan realisasi pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu Tahun
Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.7 Anggaran dan Realisasi Retribusi Perizinan Tertentu
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Retribusi Izin Trayek untuk Menyediakan 4.800.000,00 0,00 0,00 1.800.000,00
1
Pelayanan Angkutan Umum
2 Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung 1.000.000.000,00 881.837.781,00 88,18 596.558.736,75
Jumlah 1.004.800.000,00 881.837.781,00 87,76 598.358.736,75

Total realisasi penerimaan Retribusi Perizinan Tertentu pada Tahun 2022 sebesar
Rp881.837.781,00 jika dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2021 sebesar
Rp598.358.736,75 maka terjadi peningkatan sebesar Rp285.279.044,25 atau 47,82%.
5.1.1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Rincian anggaran dan realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Tahun Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.8 Anggaran dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Bagian Laba yang Dibagikan
kepada Pemerintah Daerah
1 (Dividen) atas Penyertaan 9.831.203.988,00 10.135.931.139,79 103,10 10.372.487.928,43
Modal pada BUMD (Lembaga
Keuangan)
Jumlah 9.831.203.988,00 10.135.931.139,79 103,10 10.372.487.928,43

Target PAD Bagian Laba yang Dibagikan kepada Pemerintah Daerah (Dividen) atas
Penyertaan Modal pada BUMD (Lembaga Keuangan) terealisasi senilai
Rp10.135.931.139,79 atau sebesar 103,10%. Nilai tersebut terdiri dari dividen yang
diperoleh dari penyertaan modal pada PT. Bank Lampung sebesar Rp5.822.312.238,79,
dividen PT Bank Syariah Kotabumi sebesar Rp4.188.618.901,00, pembayaran royalti BOT
Ramayana (PT Inti Griya Prima Sakti) sebesar Rp100.000.000,00 dan sewa lahan ATM
Bank Lampung sebesar Rp25.000.000,00.
Pada Tahun 2022 kontribusi royalty BOT Ramayana (PT Inti Griya Prima Sakti)
terealisasi sebesar Rp100.000.000,00, di mana tercatat sebagai pembayaran piutang tahun
2021 sebesar $6000 dengan KURS rata-rata Tahun 2021 sebesar Rp14.600,00 senilai
Rp87.600.000,00, sehingga selisih sebesar Rp12.400.000,00 dicatat sebagai penerimaan
pembayaran royalty BOT Ramayana (PT Inti Griya Prima Sakti) tahun 2022. Di mana sisa
pembayaran royalty BOT Ramayana (PT Inti Griya Prima Sakti) tahun 2022 yang belum

76
dibayarkan dianggap piutang tahun 2022.
PD Lampura Niaga adalah Perusahaan Daerah yang memproduksi Air Minum
Dalam Kemasan (AMDK) Payan Mas. Pemerintah Kabupaten Lampung Utara tidak
menetapkan anggaran penerima deviden dari PD Lampura Niaga karena PD lampura Niaga
tidak berproduksi sejak Tahun 2017. Laporan Keuangan PD Lampura Niaga 2015 dan 2016
telah di audit oleh pihak KAP, BPKP dan BPK sedangkan untuk Laporan Keuangan 2017
PD Lampura Niaga tidak membuat laporan keuangan seperti yang tertuang dalam surat
pernyataan Direktur PD Lampura Niaga tanggal 6 April 2018.
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara tidak menetapkan penerimaan dari PDAM
Way Bumi karena PDAM Way Bumi tidak ber operasi sejak Tahun 2011, sehingga tidak
memberikan deviden.
Untuk pelaporan PD Lampura Niaga sudah tidak membuat Laporan Keuangan sejak
tahun 2017 sampai dengan tahun 2022, sedangkan PDAM Way Bumi sudah tidak membuat
Laporan Keuangan sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2022.
5.1.1.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Rincian Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2022
disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.9 Anggaran dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Jasa Giro pada Kas
1 5.063.513.183,00 4.094.511.411,21 80,86 4.206.529.495,27
Daerah
Tuntutan Ganti
Kerugian Daerah
terhadap Pegawai
2 15.000.000,00 15.000.000,00 100,00 12.000.000,00
Negeri Bukan
Bendahara atau
Pejabat Lain
Penerimaan Komisi,
3 Potongan, atau 177.109.500,00 0,00 0,00 0,00
Bentuk Lain
Pendapatan Denda
atas Keterlambatan
4 2.023.808.920,00 2.417.586.013,22 119,46 1.821.234.410,84
Pelaksanaan
Pekerjaan
Pendapatan dari
Pengembalian
5 Kelebihan 665.609.233,00 948.556.489,53 142,51 1.292.010.656,09
Pembayaran Gaji
dan Tunjangan
Pendapatan dari
Pengembalian
Kelebihan
Pembayaran
6 1.618.472.347,00 1.066.944.115,00 65,92 3.572.103.625,00
Perjalanan Dinas
Dalam Negeri-
Perjalanan Dinas
Biasa
7 Pendapatan BLUD 35.000.000.000,00 8.388.753.228,75 23,97 30.879.289.482,91
Pendapatan Dana
8 Kapitasi JKN pada 0,00 0,00 0,00 20.456.967.242,00
FKTP
Jumlah 44.563.513.183,00 16.931.351.257,71 37,99 62.240.134.912,11

77
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp16.931.351.257,71 dari target
anggaran yang ditetapkan sebesar Rp44.563.513.183,00 atau terealisasi 37,99%.
Realisasi pendapatan dari pengembalian sebesar Rp2.015.500.604,72 terdiri atas
pengembalian Tunjangan Profesi Guru sebesar Rp948.556.489,72 dan pengembalian
kelebihan perjalanan dinas atas temuan BPK sebesar Rp1.066.944.115,00. Penerimaan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang terbesar adalah pendapatan Jasa Giro.

Pendapatan BLUD sebesar Rp8.388.753.228,75, tidak melalui Rekening Kas


Umum Daerah karena penerimaan tersebut diatur tersendiri oleh peraturan yang berlaku,
yaitu Pendapatan BLUD yang diatur oleh Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014
tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2021, Pembayaran Dana Kapitasi dari BPJS
Kesehatan dilakukan melalui rekening Dana Kapitasi JKN pada FKTP dan diakui sebagai
pendapatan dan digunakan langsung untuk pelayanan kesehatan peserta JKN pada FKTP.

Pendapatan BLUD dianggarkan Rp35.000.000.000,00 terealisasi sebesar


Rp8.388.753.228,75 atau 23,97% tidak mencapai target dikarenakan beberapa faktor
antara lain ; kunjungan pasien belum maksimal, terutama perawatan, BOR masih rendah.
Tidak ada Dokter Spesialis Anak, sehingga banyak pelayanan tidak bisa diberikan, contoh
SC, memiliki misi sosial sebagai Rumah Sakit milik Pemda, masih menampung pasien
tidak mampu bayar dan tidak memiliki kartu jaminan, tidak boleh menarik tambahan biaya
untuk pasien BPJS, meski sudah melewati plafond.
Untuk penganggarannya pendapatan BLUD sebesar Rp35.000.000.000,00 didapat
dari hasil kesepakatan rapat intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) yang dilakukan oleh BPPRD bersama perangkat daerah penghasil PAD.
5.1.1.2 Pendapatan Transfer
Pendapatan Transfer merupakan akun untuk menampung Penerimaan Transfer yang
berasal dari Pemerintah Pusat dalam bentuk Dana Perimbangan dan Dana Desa serta
Pendapatan Transfer Antar Daerah. Untuk Tahun Anggaran 2022 pendapatan transfer yang
telah diterima oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Utara melalui kas daerah disajikan
pada tabel berikut:
Tabel 5.10 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer
Anggaran TA 2021 Realisasi TA 2022 Realisasi TA 2021
No Uraian %
(Rp) (Rp) (Rp)
Transfer pemerintah
1 1.260.592.368.500,00 1.203.081.783.174,00 95,44 1.094.190.549.436,00
pusat-dana perimbangan
Transfer Pemerintah
2 Pusat Lainnya - Dana 224.935.998.000,00 224.935.998.000,00 100,00 245.652.207.876,00
Desa
Pendapatan Transfer
3 Antar Daerah – 138.896.770.402,00 99.445.687.489,00 71,60 81.802.510.658,00
Pendapatan Bagi Hasil
Jumlah 1.624.425.136.902,00 1.527.463.468.663,00 94,03 1.421.645.267.970,00

78
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada Tahun 2022 realisasi Pendapatan
Transfer sebesar 94,03% dari anggaran. Jika dibandingkan dengan realisasi Penerimaan
Pendapatan Transfer pada Tahun Anggaran 2021 maka terjadi kenaikan sebesar
Rp105.818.200.693,00 atau 7,44%. Penerimaan Pendapatan Transfer terbesar pada Tahun
2022 adalah pada Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan yaitu sebesar
Rp1.203.081.783.174,00 atau 95,44%.

5.1.1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan


Rekapitulasi Transfer Pemerintah Pusat
Dana Transfer Umum-Dana Bagi Hasil (DBH) Rp 40.930.973.087,00
Dana Transfer Umum-Dana Alokasi Umum (DAU) Rp 860.700.787.200,00
Dana Transfer Khusus-Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Rp 90.450.970.247,00
Dana Transfer Khusus-Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Rp 210.999.052.640,00
Total Dana Transfer Pemerintah Pusat Rp 1.203.081.783.174,00
Rincian dan realisasi Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan Tahun 2022
dijelaskan seperti tabel 5.11, 5.12, 5.13 dan 5.14 di bawah ini.
5.1.1.2.1.1 Dana Bagi Hasil
Rincian anggaran dan realisasi Pendapatan Dana Bagi Hasil adalah disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 5.11 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-
Dana Perimbangan dan Dana Bagi Hasil
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1 DBH Pajak Bumi dan Bangunan 15.774.165.917,00 16.762.168.192,00 106,26 14.498.498.429,00
2 DBH PPh Pasal 21 8.299.644.566,00 8.038.506.000,00 96,85 11.258.142.687,00
DBH Cukai Hasil Tembakau 132.151.995,00 123.055.575,00 93,11 121.759.461,00
3
(CHT)
DBH Sumber Daya Alam (SDA) 9.050.169.123,00 9.693.563.425,00 107,11 3.322.393.130,00
4
Minyak Bumi
DBH Sumber Daya Alam (SDA) 0,00 0,00 0.00 262.211.090,00
5
Gas Bumi
DBH Sumber Daya Alam (SDA) 3.405.138.586,00 3.405.138.586,00 100,00 1.487.474.891,00
6
Pengusahaan Panas Bumi
Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber 549.995.545,00 854.178.309,00 155,30 527.742.342,00
7 Daya Alam (SDA) Mineral dan
Batubara-Royalty
DBH Sumber Daya Alam (SDA) 67.563.692,00 96.052.000,00 142,16 224.114.697,00
8 Kehutanan- Provisi Sumber
Daya Hutan (PSDH)
DBH Sumber Daya Alam (SDA) 1.784.838.076,00 1.958.311.000,00 109,72 1.674.500.150,00
9
Perikanan
Jumlah 39.063.667.500,00 40.930.973.087,00 104,78 33.376.836.877,00

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi penerimaan yang berasal dari
Pendapatan Dana Transfer Umum-Dana Bagi Hasil (DBH) adalah sebesar 104,78%. Jika
dibandingkan dengan realisasi penerimaan pada Tahun Anggaran 2021, terjadi kenaikan
sebesar Rp7.554.136.210,00 atau 22,63%. Kenaikan tertinggi berasal dari DBH Sumber
Daya Alam (SDA) Minyak Bumi yaitu sebesar Rp6.371.170.295,00 atau 191,76%.

79
5.1.1.2.1.2 Dana Alokasi Umum
Rincian anggaran dan realisasi Dana Alokasi Umum disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.12 Anggaran dan Realisasi Dana Alokasi Umum
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)

1 Dana Alokasi Umum 868.735.213.000,00 860.700.787.200,00 99,08 868.639.092.000,00

Jumlah 868.735.213.000,00 860.700.787.200,00 99,08 868.639.092.000,00

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi penerimaan yang berasal dari
Dana Alokasi Umum adalah sebesar 99,08%. Jika dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2021, terjadi penurunan sebesar Rp 7.938.304.800 atau 0,91%.
5.1.1.2.1.3 Dana Alokasi Khusus
Rincian anggaran dan realisasi Dana Alokasi Khusus disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.13 Anggaran dan Realisasi Dana Alokasi Khusus
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2021 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Dana Transfer Khusus-Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik
DAK Fisik-Bidang Pendidikan- 200.676.000,00 196.252.000,00 97,80 471.708.000,00
1
Reguler-PAUD
DAK Fisik-Bidang Pendidikan- 11.581.561.000,00 11.193.345.500,00 96,65 8.232.475.000,00
2
Reguler-SD
DAK Fisik-Bidang Pendidikan- 9.959.492.000,00 9.550.089.500,00 95,89 751.471.866,00
3
Reguler-SMP
DAK Fisik-Bidang Kesehatan 0,00 0,00 0,00 3.343.832.000,00
4 dan KB-Reguler-Pelayanan
Kesehatan Dasar
DAK Fisik-Bidang Kesehatan 0,00 0,00 0,00 7.100.517.193,00
5 dan KB-Reguler-Pelayanan
Kesehatan Rujukan
DAK Fisik-Bidang Kesehatan 4.280.690.000,00 3.008.266.537,00 70,28 3.555.677.958,00
6 dan KB-Reguler-Pelayanan
Kefarmasian
DAK Fisik-Bidang Kesehatan 372.400.000,00 332.292.506,00 89,23 285.096.000,00
7
dan KB-Reguler-KB
DAK Fisik-Bidang Kesehatan 0,00 0,00 0,00 439.470.000,00
8 dan KB-Penugasan-Penurunan
Stunting (KB)
DAK Fisik-Bidang Perumahan 996.995.000,00 0,00 0,00 2.939.538.000,00
9 dan Permukiman-Reguler-
Penyediaan Rumah Swadaya
DAK Fisik-Bidang Kelautan 0,00 0,00 0,00 1.118.534.000,00
10
dan Perikanan-Penugasan
DAK Fisik-Bidang Jalan- 42.334.692.000,00 40.498.079.000,00 95,66 0,00
11
Reguler-Jalan
DAK Fisik-Bidang Air Minum- 12.234.490.000,00 12.234.489.800,00 100,00 0,00
12
Reguler
DAK Fisik-Bidang Air Minum- 0,00 0,00 0,00 13.337.907.000,00
13
Penugasan
DAK Fisik-Bidang Sanitasi- 4.780.162.000,00 4.780.161.900,00 100,00 0,00
14
Reguler
DAK Fisik-Bidang Sanitasi- 0,00 0,00 0,00 5.598.000.000,00
15
Penugasan
DAK Fisik-Bidang Irigasi- 0,00 0,00 0,00 1.841.372.000,00
16
Penugasan
DAK Fisik-Bidang Kesehatan 10.153.469.000,00 8.657.993.504,00 85,27 0,00
17 dan KB-Reguler-Peningkatan
Kesiapan Sistem Kesehatan
Jumlah A 96.894.627.000,00 90.450.970.247,00 93,35 49.015.599.017,00

80
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2021 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Dana Transfer Khusus-Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik
Dana Transfer Khusus-Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik
18 DAK Non Fisik-BOS Reguler 84.761.300.000,00 81.334.770.931,00 95,96 0,00
19 DAK Non Fisik-TPG PNSD 123.865.068.000,00 108.118.257.504,00 87,29 125.589.976.860,00
20 DAK Non Fisik-Tamsil Guru 6.084.000.000,00 3.532.000.000,00 58,05 1.068.000.000,00
PNSD
21 DAK Non Fisik-BOP PAUD 6.383.400.000,00 6.352.263.000,00 99,51 7.112.400.000,00
22 DAK Non Fisik-BOP 1.499.700.000,00 1.499.700.000,00 100,00 1.574.100.000,00
Pendidikan Kesetaraan
23 DAK Non Fisik-BOKKB-BOK 24.345.910.000,00 3.425.319.005,00 14,07 0,00
24 DAK Non Fisik-BOKKB- 406.876.000,00 0,00 0,00 0,00
Pengawasan Obat dan
Makanan
25 DAK Non Fisik-BOKKB- 253.548.000,00 0,00 0,00 0,00
Jaminan Persalinan
26 DAK Non Fisik-BOKKB-BOKB 6.906.524.000,00 5.402.985.000,00 78,23 5.729.938.500,00
27 DAK Non Fisik-PK2UKM 343.000.000,00 343.000.000,00 100,00 0,00
DAK Non Fisik-Dana 0,00 0,00 0,00 1.382.734.182,00
28 Pelayanan Administrasi
Kependudukan
DAK Non Fisik-Fasilitasi 374.435.000,00 317.057.200,00 84,68 326.122.000,00
29
Penanaman Modal
DAK NonFisik-Dana Pelayanan 451.800.000,00 451.800.000,00 100,00 0,00
30 Perlindungan Perempuan dan
Anak
DAK Non Fisik-Dana 223.300.000,00 221.900.000,00 99,37 375.750.000,00
31 Ketahanan Pangan Dan
Pertanian
Jumlah B 255.898.861.000,00 210.999.052.640,00 82,45 143.159.021.542,00
Jumlah A+B 352.793.488.000,00 301.450.022.887,00 85,45 192.174.620.559,00

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa realisasi penerimaan yang berasal dari
Dana Alokasi Khusus sebesar Rp301.450.022.887,00 atau terealisasi sebesar 85,45% dari
anggaran yang ditetapkan. Dana Alokasi Khusus terdiri dari Dana Alokasi Khusus Fisik
sebesar Rp90.450.970.247,00 dan Dana Alokasi Khusus Non Fisik sebesar
210.999.052.640,00.
Realisasi penerimaan yang berasal dari Pendapatan Dana Alokasi Khusus Fisik
adalah sebesar 93,35%. Jika dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2021, terjadi kenaikan
sebesar Rp 41.435.371.230,00 atau 84,54%. Sedangkan, realisasi penerimaan yang berasal
dari Pendapatan Dana Alokasi Khusus Non Fisik adalah sebesar 82,45%. Jika
dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2021, terjadi kenaikan sebesar
Rp67.840.031.098,00 atau 47,39%.

Untuk DAK Non Fisik-BOS Reguler, DAK Non Fisik-BOP PAUD dan DAK Non
Fisik-BOP Pendidikan Kesetaraan, dana yang disalurkan langsung di transfer dari
Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Sekolah/Satdikdas/Lembaga Penerima tanpa
melalui rekening Umum Daerah dengan dasar penyajian dalam LRA Kabupaten Lampung
Utara berupa Surat Pengesahan Pendapatan Hibah (SP2H).

5.1.1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya


Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya Tahun Anggaran 2022 merupakan komponen
dana berupa Dana Desa, yang disajikan pada tabel berikut:

81
Tabel 5.14 Anggaran dan Realisasi Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya – Dana
Penyesuaian
Realisasi TA Realisasi TA
AnggaranTA 2022
No Uraian 2022 % 2021
(Rp)
(Rp) (Rp)
1 Dana Desa 224.935.998.000,00 224.935.998.000,00 100,00 245.652.207.876,00
Jumlah 224.935.998.000,00 224.935.998.000,00 100,00 245.652.207.876,00

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa realisasi Penerimaan Transfer Pemerintah


Pusat Lainnya pada Tahun 2022 berasal dari komponen Dana berupa Dana Desa sebesar
Rp224.935.998.000,00 yang langsung di transfer dari Rekening Kas Umum Negara ke
Rekening Kas Desa tanpa melalui rekening Umum Daerah dengan dasar penyajian dalam
LRA Kabupaten Lampung Utara berupa Surat Pengesahan Pendapatan Dana Desa
(SP2DD). Untuk rinci anggaran dan realisasi dana desa dapat dilihat pada Lampiran 9 dan
9a.
5.1.1.2.3 Transfer Antar Pemerintah Daerah
Pendapatan Transfer Antar Daerah merupakan pendapatan transfer dari bagi hasil
pajak yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.15 Anggaran dan Realisasi Transfer Antar Pemerintah Daerah

Anggaran TA 2022 Realisasi TA 2022 Realisasi TA


No Uraian %
(Rp) (Rp) 2021 (Rp)
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 29.430.340.244,00 14.003.113.852,00 47,58 16.540.610.776,00
1
Kendaraan Bermotor
Pendapatan Bagi Hasil Bea 22.343.339.160,00 12.946.762.022,00 57,94 9.486.729.843,00
2 Balik Nama Kendaraan
Bermotor
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 52.059.207.918,00 39.621.581.373,00 76,11 30.937.406.759,00
3 Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Air 127.503.570,00 120.908.343,00 94,83 90.033.682,00
4
Permukaan
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 34.936.379.510,00 32.753.321.899,00 93,75 24.747.729.598,00
5
Rokok
Jumlah 138.896.770.402,00 99.445.687.489,00 71,60 81.802.510.658,00

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa realisasi Dana Bagi Hasil Pajak Antar
Pemerintah Daerah sebesar Rp99.445.687.489,00 dan jika dibandingkan dengan tahun 2021
terjadi kenaikan sebesar Rp17.643.176.831 atau 21,57%. Realisasi pendapatan Dana Bagi
Hasil Antar Pemerintah Daerah merupakan realisasi atas piutang DBH tahun 2021
Triwulan 3 dan Triwulan 4 sebesar Rp34.965.123.146,00 dan realisasi atas DBH Tahun
2021 Triwulan 1 dan Triwulan 2 sebesar Rp31.727.242.444,00 serta realisasi atas DBH
Pajak Rokok sd. Triwulan 3 Tahun 2022 sebesar Rp32.753.321.899,00. Untuk DBH Pajak
Rokok Triwulan 4 tidak terealisasi, DBH BBNKB, DBH PBBKB, dan DBH Pajak Air
Permukaan Triwulan 3 dan Triwulan 4 tidak terealisasi, bahkan DBH PKB tidak terealisasi
mulai Triwulan 2, Triwulan 3, Triwulan 4 tidak terealisasi.

82
Tabel 5.16 SK Gubernur DBH Provinsi dan Realisasi TA. 2022

SK GUBERNUR Realisasi TA 2022 Selisih


No Uraian
(Rp) (Rp) (Rp)
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
1 28.573.352.002,00 14.003.113.852,00 14.570.238.150,00
Kendaraan Bermotor
Triwulan III 2021 5.425.907.054,00 5.425.907.054,00 -
Triwulan IV 2021 4.357.191.837,00 4.357.191.837,00 -
Triwulan I 2022 4.220.014.961,00 4.220.014.961,00 -
Triwulan II 2022 4.278.609.510,00 - 4.278.609.510,00
Triwulan III 2022 5.170.376.678,00 - 5.170.376.678,00
Triwulan IV 2022 5.121.251.962,00 - 5.121.251.962,00
Pendapatan Bagi Hasil Bea Balik
2 19.860.706.221,00 12.946.762.022,00 6.913.944.199,00
Nama Kendaraan Bermotor
Triwulan III 2021 3.025.700.224,00 3.025.700.224,00 -
Triwulan IV 2021 3.323.372.134,00 3.323.372.134,00 -
Triwulan I 2022 3.459.507.541,00 3.459.507.541,00 -
Triwulan II 2022 3.138.182.123,00 3.138.182.123,00 -
Triwulan III 2022 3.259.658.848,00 - 3.259.658.848,00
Triwulan IV 2022 3.654.285.351,00 - 3.654.285.351,00
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
3 Bahan Bakar Kendaraan 63.463.333.733,00 39.621.581.373,00 23.841.752.360,00
Bermotor
Triwulan III 2021 8.550.573.229,00 8.550.573.229,00 -
Triwulan IV 2021 10.227.318.429,00 10.227.318.429,00 -
Triwulan I 2022 10.302.801.285,00 10.302.801.285,00 -
Triwulan II 2022 10.540.888.430,00 10.540.888.430,00 -
Triwulan III 2022 10.944.335.411,00 - 10.944.335.411,00
Triwulan IV 2022 12.897.416.949,00 - 12.897.416.949,00
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Air
4 184.995.531,00 120.908.343,00 64.087.188,00
Permukaan
Triwulan III 2021 25.415.927,00 25.415.927,00 -
Triwulan IV 2021 29.644.312,00 29.644.312,00 -
Triwulan I 2022 32.526.499,00 32.526.499,00 -
Triwulan II 2022 33.321.605,00 33.321.605,00 -
Triwulan III 2022 28.716.333,00 - 28.716.333,00
Triwulan IV 2022 35.370.855,00 - 35.370.855,00
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
5 38.818.474.957,00 32.753.321.899,00 6.065.153.058,00
Rokok
Triwulan III 2021 - - -
Triwulan IV 2021 9.795.045.545,00 9.795.045.545,00 -
Triwulan I 2022 8.521.949.961,00 8.521.949.961,00 -
Triwulan II 2022 9.511.398.956,00 9.511.398.956,00 -
Triwulan III 2022 4.924.927.437,00 4.924.927.437,00 -
Triwulan IV 2022 6.065.153.058,00 - -
Jumlah 150.900.862.444,00 99.445.687.489,00 51.455.174.955,00

83
5.1.1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Rincian anggaran dan realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun
Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.17 Anggaran dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Anggaran TA 2022 Realisasi TA 2022 Realisasi TA 2021
No Uraian %
(Rp) (Rp) (Rp)
Pendapatan Hibah Dana
1 0,00 0,00 75.848.018.000,00
BOS
Pendapatan Dana Kapitasi
2 54.411.973.227,00 7.029.918.512,00 12,92 0,00
JKN pada FKTP Non BLUD
Jumlah 54.411.973.227,00 7.029.918.512,00 12,92 75.848.018.000,00

Lain-lain Pendapatan yang Sah merupakan akun untuk menampung penerimaan


yang berasal dari hibah dan pendapatan lainnya. Pada Tahun 2022 Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara memperoleh Pendapatan Dana Kapitasi JKN pada FKTP Non BLUD
sebesar Rp7.029.918.512,00 dari anggaran sebesar Rp54.411.973.227,00 atau terealisasi
12,92%. Berdasarkan Permendagri Nomor 28 Tahun 2021 tentang Pencatatan Pengesahan
Dana Kapitasi Jaminanan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
milik Pemerintah Daerah yang mulai berlaku pada tanggal 12 Agustus 2021, bahwa
penganggaran pendapatan Dana Kapitasi JKN non BLUD dianggarkan pada akun Lain-
lain Pendapatan Daerah yang Sah. Untuk transfer Dana Kapitasi JKN pada FKTP
memperhitungkan Silpa yang ada di tiap-tiap FKTP, apabila masih memiliki saldo tahun
lalu pendapatan kapitasi dari BPJS tidak ditransfer lagi sampai saldo pada FKTP habis.
Pendapatan Dana Kapitasi JKN pada FKTP Non BLUD sebesar
Rp7.029.918.512,00, tidak melalui Rekening Kas Umum Daerah karena penerimaan
tersebut diatur tersendiri oleh peraturan yang berlaku, yaitu Pendapatan BLUD yang diatur
oleh Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik
Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun
2021, Pembayaran Dana Kapitasi dari BPJS Kesehatan dilakukan melalui rekening Dana
Kapitasi JKN pada FKTP dan diakui sebagai pendapatan dan digunakan langsung untuk
pelayanan kesehatan peserta JKN pada FKTP.
Pendapatan Hibah Tahun 2022 tidak dianggarkan dan tidak terealisasi dikarenakan
anggaran dan realisasi hibah dana BOS tercantum pada DAK Non Fisik BOS Reguler.

5.1.2 Belanja-LRA
Sebagai bentuk penerapan kebijakan Belanja Daerah, maka pada Tahun Anggaran
2022 Belanja Daerah dan Transfer dialokasikan sebesar Rp1.930.536.563.165,00 dan
terealisasi sebesar Rp1.737.331.548.987,75 atau 89,99%. Rincian realisasi Belanja Daerah
dan Transfer yang telah dilakukan baik melalui Kas Daerah maupun melalui mekanisme
pengesahan belanja pada BLUD, FKTP dan Satuan Pendidikan Negeri disajikan pada tabel
berikut:

84
Tabel 5.18 Anggaran dan Realisasi Belanja
Anggaran TA 2022 Realisasi TA 2022 Realisasi TA 2021
No Uraian %
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Belanja Operasi 1.266.564.454.375,00 1.137.643.449.040,75 89,82 1.158.089.914.004,80
2 Belanja Modal 327.557.626.750,00 281.624.827.416,00 85,98 116.686.232.476,00
3 Belanja Tak Terduga 8.400.000.000,00 6.867.505.000,00 81,76 7.469.956.812,12
4 Belanja Transfer 328.014.482.040,00 311.195.767.531,00 94,87 340.829.958.616,00
Jumlah 1.930.536.563.165,00 1.737.331.548.987,75 89,99 1.623.076.061.908,92

Berdasarkan tabel di atas, realisasi Belanja Operasi sebesar 89,82% dari yang
dianggarkan, Belanja Modal terealisasi sebesar 85,98%, Belanja Tak Terduga terealisasi
sebesar 81,76% dan Transfer Bagi Hasil terealisasi sebesar 94,87%.
Belanja tak terduga merupakan belanja yang ditujukan untuk penanganan dampak
Pandemi Covid-19 yang terbagi dalam tiga Bidang penanganan yaitu Bidang Kesehatan,
Bidang Jaring Pengaman Sosial dan Bidang Ekonomi serta santunan bagi korban bencana
alam daerah.
5.1.2.1 Belanja Operasi
Belanja Operasi merupakan akun pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara. Rincian anggaran dan realisasi Belanja Operasi
Tahun Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.19 Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi

Anggaran TA 2022 Realisasi TA 2022 Realisasi TA 2021


No Uraian %
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Belanja Pegawai 815.293.189.294,00 777.112.264.187,00 95,32 765.798.119.600,00
422.099.476.081,00 332.905.211.853,75 78,87 352.895.575.904,80
2 Belanja Barang dan Jasa
3 Belanja Hibah 29.171.789.000,00 27.625.973.000,00 94,70 18.830.718.500,00
4 Belanja Bantuan Sosial 0,00 0,00 0,00 20.565.500.000,00
Jumlah 1.266.564.454.375,00 1.137.643.449.040,75 89,82 1.158.089.914.004,80

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Realisasi pengeluaran Tahun


Anggaran 2022 untuk Belanja Operasi adalah sebesar Rp1.137.643.449.040,75 atau
89,82% dari Anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp1.266.564.454.375,00.
5.1.2.1.1 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp777.112.264.187,00
atau 95,32% dari Anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp815.293.189.294,00. Rincian
anggaran dan realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2022 adalah
sebagai berikut:
Tabel 5.20 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Belanja Gaji 545.434.249.133,00 531.560.619.633,00 97,46 526.523.133.680,00
dan
1
Tunjangan
ASN
Belanja 65.758.293.534,00 63.432.785.843,00 96,46 54.756.015.131,00
2
Tambahan

85
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Penghasilan
ASN
Tambahan 145.479.516.330,00 127.645.206.169,00 87,74 139.205.754.549,00
Penghasilan
Berdasarkan
3
Pertimbangan
Objektif
lainnya ASN
Belanja Gaji 23.757.626.780,00 23.022.489.030,00 96,91 20.447.211.008,00
dan
4
Tunjangan
DPRD
Belanja Gaji 952.595.517,00 532.123.498,00 55,86 148.964.028,00
dan
5
Tunjangan
KDH/WKDH
Belanja 652.000.000,00 652.000.000,00 100,00 652.000.000,00
Penerimaan
lainnya
6
Pimpinan
DPRD serta
KDH/WKDH
Belanja 18.893.908.000,00 18.768.832.500,00 99,34 21.258.378.815,00
7
Pegawai BOS
Belanja 14.365.000.000,00 11.498.207.514,00 80,04 2.822.145.569,00
8 Pegawai
BLUD
Jumlah 815.293.189.294,00 777.112.264.187,00 95,32 765.813.602.780,00

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pada Tahun 2022 realisasi Belanja
Pegawai sebesar 95,32% dan jika dibandingkan dengan Tahun 2021 maka terjadi
peningkatan sebesar Rp11.298.661.407,00 atau 1,48%. Pada Tahun Anggaran 2022
Belanja terbesar adalah pada Belanja Gaji dan Tunjangan ASN sebesar
Rp531.560.619.633,00 atau 97,46%.
5.1.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa
Realisasi Belanja Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2022 sebesar
Rp332.905.211.853,75 dari Anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp422.099.476.081,00. Rincian anggaran dan realisasi Belanja Barang dan Jasa Tahun
Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.21 Anggaran dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Belanja Barang Pakai 76.966.374.179,00 56.622.401.270,05 73,57 58.419.691.232,28
1
Habis
Belanja Barang Tak Habis 402.274.000,00 395.416.000,00 98,30 11.786.000,00
2
Pakai
3 Belanja Jasa Kantor 144.151.693.897,00 125.258.121.949,70 86,89 133.793.032.188,00
Belanja Iuran Jaminan / 16.761.376.904,00 11.643.170.668,00 69,46 15.771.126.439,00
4
Asuransi
Belanja Sewa Peralatan 2.227.396.020,00 1.998.073.000,00 89,70 1.854.033.794,00
5
Mesin
Belanja Sewa Gedung dan 577.700.000,00 371.279.756,00 64,27 621.850.000,00
6
Bangunan
Belanja Sewa Jalan dan 95.000.000,00 90.000.000,00 94,74 125.000.000,00
7
Irigasi
Belanja Sewa Aset Tetap 717.500.000,00 685.910.000,00 95,60 791.600.000,00
8
Lainnya

86
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Belanja Jasa Konsultansi 21.878.955.724,00 16.760.812.093,00 76,61 5.715.554.505,00
9
Konstruksi
Belanja Jasa Konsultansi 517.000.000,00 498.427.000,00 96,41 707.376.750,00
10
Non Konstruksi
Belanja kursus. Pelatihan, 6.943.062.000,00 3.947.827.500,00 56,86 4.034.272.862,00
sosialisasi, bimbingan
11
teknis serta Pendidikan
dan Pelatihan
Belanja Jasa Insentif bagi 0,00 0,00 0,00 200.870.000,00
Pegawai non ASN atas
12
Pemungutan Retribusi
Daerah
Belanja Pemeliharaan 0,00 0,00 0,00 49.800.000,00
13
Tanah
Belanja Pemeliharaan 6.029.554.000,00 4.942.667.742,00 81,97 4.148.995.454,00
14
Peralatan dan Mesin
Belanja Pemeliharaan 13.234.679.549,00 10.756.655.446,00 81,28 9.638.206.288,00
15
Gedung dan Bangunan
Belanja Pemeliharaan 9.217.516.558,00 4.372.228.500,00 47,43 20.488.479.725,00
16
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Belanja Perjalanan Dinas 64.346.348.400,00 47.075.315.358,00 73,16 40.609.646.627,00
17
Dalam Negeri
Belanja Uang yang 1.462.900.000,00 376.600.000,00 25,74 3.333.000.000,00
diberikan kepada pihak
18
ketiga/pihak
lain/masyarakat
Belanja Jasa yang 147.000.000,00 144.917.923,00 98,58 20.000.000,00
diberikan kepada pihak
19
ketiga/pihak
lain/masyarakat
Belanja Barang dan Jasa 37.788.144.850,00 36.023.239.658,00 95,33 38.768.463.672,00
20
BOS
Belanja Barang dan Jasa 18.635.000.000,00 10.942.147.990,00 58,72 13.777.307.188,52
21
BLUD
Jumlah 422.099.476.081,00 332.905.211.853,75 78,87 352.880.092.724,80

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa secara keseluruhan realisasi belanja barang
dan jasa tidak mencapai target yang telah ditetapkan.
Mulai tahun 2021 belanja sewa sarana mobilitas, belanja sewa perlengkapan dan
peralatan kantor dikelompokkan dalam belanja sewa peralatan mesin, untuk belanja cetak
dan penggandaan, belanja makan minum, belanja pakaian dinas, pakaian kerja dan pakaian
khusus hari-hari tertentu dikelompokkan dalam belanja pakai habis, untuk belanja
perawatan kendaraan bermotor dikelompokkan dalam belanja pemeliharaan peralatan dan
mesin sedangkan belanja jasa narasumber dan belanja insentif Tenaga Kesehatan yang
menangani Covid-19 dikelompokkan dalam belanja jasa sesuai dengan Permendagri
Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang Hasil Verifikasi
dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan Keuangan Daerah.
5.1.2.3 Belanja Hibah
Realisasi Belanja Hibah Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp27.625.973.000,00 dari
Anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp29.171.789.000,00. Rincian anggaran dan
realisasi Belanja Hibah Tahun Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:

87
Tabel 5.22 Anggaran dan Realisasi Belanja Hibah
Anggaran TA Realisasi TA Realisasi TA
No Uraian %
2022 (Rp) 2022 (Rp) 2021 (Rp)
Belanja Hibah kepada Badan, 19.647.092.000,00 18.651.106.000,00 94,93 17.754.661.500,00
Lembaga, Organisasi
1
Kemasyarakatan yang Berbadan
Hukum Indonesia
2 Belanja Hibah Dana BOS 8.448.640.000,00 7.898.810.000,00 93,49 0,00
Belanja Hibah Bantuan Keuangan 1.076.057.000,00 1.076.057.000,00 100,00 1.076.057.000,00
3
kepada Partai Politik
Jumlah 29.171.789.000,00 27.625.973.000,00 94,70 18.830.718.500,00

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pada Tahun 2022 realisasi Belanja
Hibah sebesar 94,70% dan jika dibandingkan dengan realisasi Tahun 2021 maka terjadi
kenaikan sebesar Rp8.795.254.500,00 atau 46,71%. Belanja Hibah kepada Badan,
Lembaga, Organisasi Kemasyarakatan yang Berbadan Hukum Indonesia merupakan
belanja hibah terbesar dengan realisasi sebesar Rp18.651.106.000,00 atau 94,93%.

5.1.2.4 Belanja Bantuan Sosial


Realisasi Belanja Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp0,00 dari
Anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp0,00. Rincian anggaran dan realisasi Belanja
Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.23 Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial
Anggaran TA 2022 Realisasi TA 2022 Realisasi TA 2021
No Uraian %
(Rp) (Rp) (Rp)
0,00 0,00 0,00 20.565.500.000,00
1 Belanja Bantuan Sosial
0,00 0,00 0,00 20.565.500.000,00
Jumlah

Pada Tahun Anggaran 2022 ada kesalahan penganggaran belanja atas kegiatan
SPAM di Dinas PUPR. Dimana seharusnya belanja tersebut masuk dalam belanja bantuan
sosial untuk masyarakat, tetapi penganggarannya dianggarkan pada rekening belanja
modal. Adapun anggaran kegiatan SPAM tersebut Rp16.324.756.000,00 dengan realisasi
Rp16.324.756.000,00 atau 100%.
5.1.3 Belanja Modal
Alokasi anggaran belanja modal pada Tahun 2022 sebesar Rp327.557.626.750,00
terealisasi sebesar Rp281.624.827.416,00 atau 85,98% dari anggaran. Realisasi tersebut
sebagian besar merupakan belanja peralatan dan mesin, belanja gedung bangunan dan
belanja jalan, irigasi dan jaringan serta belanja aset tetap lainnya.

88
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2022 sebagai
berikut:
Tabel 5.24 Anggaran dan Realisasi Belanja Modal
Anggaran TA 2022 Realisasi TA 2022 Realisasi TA 2021
No Uraian %
(Rp) (Rp) (Rp)
Belanja Peralatan 66.883.776.940,00 47.980.285.838,00 71,74 46.800.211.067,00
1
dan Mesin
Belanja Gedung dan 40.046.684.828,00 35.762.012.788,00 89,30 18.930.769.782,00
2
Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi 211.284.108.132,00 188.617.002.890,00 89,27 49.984.291.327,00
3
dan Jaringan
Belanja Aset Tetap 9.343.056.850,00 9.265.525.900,00 99,17 970.960.300,00
4
Lainnya
Jumlah 327.557.626.750,00 281.624.827.416,00 85,98 116.686.232.476,00

Nilai anggaran dan belanja modal pada tiap OPD disajikan pada Tabel 5.24

Tabel 5.25 Anggaran dan Realisasi Belanja Modal per Organisasi Perangkat Daerah
Tahun Anggaran 2022
Realisasi TA 2022
No Nama Organisasi Perangkat Daerah Anggaran TA 2022 (Rp) %
(Rp)
1 Dinas Pendidikan 42.070.601.050,00 40.479.342.588,00 96,22
2 Dinas Kesehatan 25.570.315.091,00 12.066.675.916,00 47,19
3 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 215.277.186.083,00 191.311.648.240,00 88,87
4 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan 15.167.000,00 - -
Permukiman
5 Satuan Polisi Pamong Praja 91.421.000,00 91.309.000,00 99,88
6 Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan 465.000,00 465.000,00 100
Perlindungan Anak
7 Dinas Ketahanan Pangan 37.926.000,00 36.353.000,00 95,85
8 Dinas Lingkungan Hidup 1.848.727.500,00 1.775.840.000,00 96,06
9 Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil 4.020.000,00 - -
10 Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga 97.890.000,00 92.326.000,00 94,32
Berencana
11 Dinas Komunikasi Dan Informatika 978.007.500,00 950.537.760,00 97,19
12 Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu 737.675.500,00 696.150.845,00 94,37
Satu Pintu
13 Dinas Kepemudaan, Olahraga Dan Pariwisata 18.750.000,00 - -
14 Dinas Perpustakaan Dan Arsip 18.670.000,00 16.293.000,00 87,27
15 Dinas Perikanan 155.750.500,00 155.547.625,00 99,87
16 Dinas Pertanian 121.168.000,00 61.211.035,00 50,52
17 Dinas Perdagangan 26.015.490.066,00 22.366.477.038,00 85,97
18 Sekretariat Daerah 7.129.482.570,00 5.506.070.710,00 77,23
19 Sekretariat DPRD 1.627.776.000,00 1.606.421.759,00 98,69
20 Kecamatan Kotabumi 1.397.051.000,00 951.620.400,00 68,12
21 Kecamatan Kotabumi Utara 18.500.000,00 17.950.000,00 97,03
22 Kecamatan Kotabumi Selatan 580.394.500,00 294.494.000,00 50,74
23 Kecamatan Abung Selatan 79.638.500,00 74.420.000,00 93,45
24 Kecamatan Abung Barat 46.726.000,00 41.000.000,00 87,75
25 Kecamatan Abung Tinggi 23.005.000,00 - -

89
Realisasi TA 2022
No Nama Organisasi Perangkat Daerah Anggaran TA 2022 (Rp) %
(Rp)
26 Kecamatan Bukit Kemuning 30.648.200,00 - -
27 Kecamatan Sungkai Selatan 20.746.000,00 20.000.000,00 96,4
28 Kecamatan Sungkai Utara 40.411.000,00 39.784.000,00 98,45
29 Kecamatan Muara Sungkai 23.750.000,00 21.850.000,00 92
30 Kecamatan Sungkai Barat 44.699.000,00 44.650.000,00 99,89
31 Kecamatan Sungkai Tengah 8.360.000,00 - -
32 Kecamatan Hulu Sungkai 24.855.000,00 - -
33 Kecamatan Abung Semuli 15.801.000,00 - -
34 Kecamatan Abung Surakarta 24.768.900,00 - -
35 Kecamatan Abung Tengah 48.687.500,00 10.260.000,00 21,07
36 Kecamatan Blambangan Pagar 15.356.000,00 - -
37 Kecamatan Bunga Mayang 20.010.000,00 19.850.000,00 99,20
38 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik 101.940.000,00 - -
39 Inspektorat 1.598.209.390,00 1.542.055.000,00 96,49
40 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 40.775.000,00 - -
41 Badan Pengelola Keuangan Dan Aset 764.012.000,00 688.287.500,00 90,09
42 Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah 102.682.000,00 359.000,00 0,35
43 Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber 490.372.900,00 476.223.000,00 97,11
Daya Manusia
44 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 110.529.000,00 110.155.000,00 99,66
45 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa 69.210.000,00 59.200.000,00 85,54

Total 327.557.626.750,00 281.624.827.416,00 85,98

Berdasarkan tabel di atas bahwa proporsi realisasi belanja modal terbesar terdapat
pada dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang sebesar Rp191.311.648.240,00 atau 67,93%
dari seluruh realisasi belanja modal kabupaten, sebagian merupakan realisasi atas
pembayaran utang pekerjaan fisik tahun 2018 sebesar Rp10.031.109.000,00 dan sisanya
merupakan belanja modal pada tahun 2022 serta pembayaran retensi tahun 2021, pada
Dinas Pendidikan sebesar Rp40.479.342.588,00 atau 14,37%, pada Dinas Perdagangan
sebesar Rp22.366.477.038,00 atau 7,94% sedangkan sisanya tersebar di beberapa
organisasi perangkat daerah serta adanya dana kelurahan yang tersebar di 15 kelurahan
pada 3 kecamatan yaitu kecamatan Kotabumi, Kotabumi Selatan dan Bukit Kemuning.
5.1.3.1 Belanja Modal Tanah
Tidak terdapat realisasi Belanja Tanah pada Tahun Anggaran 2022.
5.1.3.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2022
sebagai berikut:
Tabel 5.26 Anggaran dan Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Belanja Modal 0,00 0,00 0,00 45.000.000,00
1
Alat Besar Darat
Belanja Modal alat 10.278.000,00 5.705.000,00 55,51 15.215.000,00
2
Bantu

90
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Belanja Modal 7.972.931.000,00 6.422.504.500,00 80,55 2.111.182.452,00
3 Alat Angkutan
Darat Bermotor
Belanja Modal 1.000.000,00 0,00 0,00 0,00
Alat Angkutan
4
Darat Tak
Bermotor
Belanja Modal 2.000.000,00 0,00 0,00 2.540.000,00
5 Alat Bengkel
Bermesin
Belanja Modal 2.587.000,00 0,00 0,00 8.160.000,00
6 Alat Bengkel tak
Bermesin
Belanja Modal 1.672.373.270,00 1.641.196.850,00 98,14 7.091.500,00
7
Alat Ukur
Belanja Modal 40.420.000,00 28.260.000,00 69,92 610.000,00
8
Alat Pengolahan
Belanja Modal 1.931.939.125,00 953.799.764,00 49,37 1.207.601.507,00
9
Alat Kantor
Belanja Modal 7.510.320.846,00 5.288.799.944,00 70,42 3.685.105.903,00
10 Alat Rumah
Tangga
Belanja Modal 682.843.875,00 443.173.350,00 64,90 1.032.487.462,00
Meja dan Kursi
11
Kerja/Rapat
Pejabat
Belanja Modal 1.103.059.500,00 1.047.215.260,00 94,94 298.598.500,00
12
Alat Studio
Belanja Modal 8.700.000,00 8.700.000,00 100,00 184.342.250,00
13
Alat Komunikasi
Belanja Modal 11.021.039.537,00 7.520.437.683,00 68,24 6.783.424.259,00
14
Alat Kedokteran
Belanja Modal 1.318.006.236,00 608.676.198,00 46,18 43.860.300,00
15 Alat Kesehatan
Umum
Belanja Modal 1.158.323.938,00 506.146.143,00 43,70 98.016.000,00
16
Unit Laboratorium
Belanja Modal 20.920.770,00 20.920.770,00 100,00 0,00
17 Alat Peraga
Praktek sekolah
Belanja Modal 15.056.162.900,00 10.404.638.938,00 69,11 3.267.055.243,00
18
Komputer Unit
Belanja Modal 1.444.570.773,00 613.166.500,00 42,45 1.977.016.338,00
19 Peralatan
Komputer
Belanja Modal 60.000.000,00 59.900.000,00 99,83 0,00
20 Alat Eksplorasi
Geofisika
Belanja Modal 2.690.689.870,00 2.187.733.050,00 81,31 4.941.191.900,00
21
Sumur
Belanja Modal 40.260.000,00 35.440.000,00 88,03 85.684.800,00
22
Alat Pelindung
Belanja Modal 9.000.000,00 9.000.000,00 100,00 0,00
23 Alat Kerja
Penerbangan
Belanja Modal 198.000.000,00 193.576.000,00 97,77 140.024.700,00
24 Peralatan
Olahraga
Belanja Modal 10.928.350.300,00 9.655.500.888,00 88,35 20.704.942.953,00
25 Peralatan Mesin
BOS
Belanja Modal 2.000.000.000,00 325.795.000,00 16,29 161.060.000,00
26 Peralatan Mesin
BLUD
Jumlah 66.883.776.940,00 47.980.285.838,00 71,74 46.800.211.067,00

91
Rincian Belanja Modal Peralatan dan Mesin sudah termasuk belanja modal yang
berasal dari penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah, dana Kapitasi JKN pada
FKTP dan belanja modal di BLUD RSUD Ryacudu.
5.1.3.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Tahun
Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.27 Anggaran dan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Belanja Modal 39.802.283.273,00 35.688.802.888,00 89,67 16.462.136.450,00
1 Bangunan Gedung
Tempat Kerja
Belanja Modal 0,00 0,00 0,00 680.878.532,00
2 Bangunan Gedung
Tempat Tinggal
Belanja Modal 244.401.555,00 73.209.900,00 29,95 1.787.754.800,00
3
Tugu/Tanda Batas
Jumlah 40.046.684.828,00 35.762.012.788,00 89,30 18.930.769.782,00

Berdasarkan tabel di atas bahwa realisasi Modal Gedung dan Bangunan Tahun
Anggaran 2022 sebesar Rp35.762.012.788,00 atau 89,30%. dari anggaran
Rp40.046.684.828,00.
5.1.3.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun
Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.28 Anggaran dan Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Anggaran TA Realisasi TA Realisasi TA
No Uraian %
2022 (Rp) 2022 (Rp) 2021 (Rp)
1 Belanja Modal Jalan 176.669.306.900,00 156.196.489.100,00 88,41 35.538.036.334,00
2 Belanja Modal Jembatan 17.394.643.700,00 16.459.063.440,00 94,62 769.462.600,00
3 Belanja Modal Bangunan Air Irigasi 1.806.180.710,00 1.592.325.000,00 88,16 8.066.469.993,00
Belanja Modal Bangunan 0,00 0,00 0,00 179.776.800,00
4 Pengaman Sungai dan
Penanggulangan Bencana Alam
Belanja Modal Bangunan Air 1.558.000.000,00 1.399.679.100,00 89,84 0,00
5
Bersih/Air Baku
6 Belanja Modal Bangunan Air Kotor 1.722.156.000,00 878.689.300,00 51,02 5.081.538.100,00
7 Belanja Modal Instalasi Kotor 0,00 0,00 0,00 349.007.500,00
Belanja Modal Instalasi Pengolahan 361.600.822,00 318.537.150,00 88,09 0,00
8
Sampah
9 Belanja Modal Jaringan Air Minum 11.772.220.000,00 11.772.219.800,00 100,00 0,00
Jumlah 211.284.108.132,00 188.617.002.890,00 89,27 49.984.291.327,00

Berdasarkan tabel di atas bahwa realisasi Belanja Modal Jalan, Jaringan dan Irigasi
sebesar Rp188.617.002.890,00 atau 89,27% dari anggaran Rp211.284.108.132,00.

92
5.1.3.5 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya Tahun Anggaran 2022
disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.29 Anggaran dan Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Belanja Modal Kertografi, 0,00 0,00 0,00 10.000.000,00
1
Naskah, dan Lukisan
Belanja Modal Alat 0,00 0,00 0,00 8.900.000,00
2
Bercorak Kebudayaan
Belanja Modal tanda 0,00 0,00 0,00 447.750.000,00
3
Penghargaan
Belanja Modal Aset Tidak 283.800.000,00 279.200.000,00 98,38 504.310.300,00
4
Berwujud
Belanja Modal Aset Tetap 9.059.256.850,00 8.986.325.900,00 99,19 0,00
5
Lainnya BOS
Jumlah 9.343.056.850,00 9.265.525.900,00 99,17 970.960.300,00

Berdasarkan tabel diatas Tahun Anggaran 2022, Realisasi Belanja Modal Aset Tetap
Lainnya sebesar Rp9.265.525.900,00 dari Anggaran sebesar Rp9.343.056.850,00 atau
99,17%. Belanja modal aset tidak berwujud dianggarakan sebesar Rp283.800.000,00
terealisasi sebesar Rp279.200.000,00 atau 98,38%. sedangkan belanja modal aset tetap
lainnya BOS dengan anggaran sebesar Rp9.059.256.850,00 terealisasi sebesar
Rp8.986.325.900,00 atau 99,19%. Belanja modal aset tetap lainnya BOS pada Tahun 2021
dicatat pada belanja barang dan jasa BOS.
5.1.4 Belanja Tak Terduga
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Tak Terduga Tahun Anggaran 2022 disajikan
pada tabel berikut:
Tabel 5.30 Anggaran dan Realisasi Belanja Tak Terduga
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1 Belanja Tak Terduga 8.400.000.000,00 6.867.505.000,00 81,76 7.469.956.812,12
Jumlah 8.400.000.000,00 6.867.505.000,00 81,76 7.469.956.812,12

Realisasi Belanja tak terduga pada tahun 2022 sebesar Rp6.867.505.000,00


merupakan hasil realokasi anggaran terkait upaya penanganan dampak Pandemik Covid-
19 Bidang Kesehatan, Bidang Jaring Pengaman Sosial dan Bidang Ekonomi serta santunan
bagi korban bencana daerah. Adapun realisasi belanja tak terduga terdiri dari Belanja Tidak
Terduga (BTT) dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19 T.A 2022 sebesar
Rp5.108.505.000,00 di Dinas Kesehatan, Belanja Tidak Terduga (BTT) Bantuan Sosial
dalam rangka pengendalian inflasi di Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022 untuk 6.010
orang penerima bantuan Rp1.502.500.000,00 di Dinas Sosial serta Belanja Tidak Terduga
(BTT) santunan bagi korban bencana daerah Rp256.500.000,00 di Badan Penanggulangan
Bencana Daerah.

93
5.1.5 Belanja Transfer
Belanja Transfer digunakan untuk menampung pengeluaran uang dari Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara ke entitas pelaporan lain. Pada Tahun Anggaran 2022
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara mengalokasikan pengeluaran transfer dalam bentuk
dana bagi hasil. Realisasi Belanja Transfer pada tahun anggaran 2022 sebesar
Rp311.195.767.531,00 dari anggaran sebesar Rp328.014.482.040,00 atau 94,87%.
5.1.5.1 Dana Bagi Hasil
Realisasi Bagi Hasil Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp3.014.555.633,00 dari
Anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp4.006.804.900,00. Rincian anggaran dan
realisasi Bagi Hasil Tahun Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.31 Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer/Bagi Hasil
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Bagi Hasil Pajak Daerah 3.286.300.000,00 2.472.751.366,00 75,24 0,00
1 Kepada Pemerintahan
Kabupaten/Kota dan Desa
Bagi Hasil Retribusi Daerah 720.504.900,00 541.804.267,00 75,20 0,00
2
Kabupaten/Kota dan Desa
Jumlah 4.006.804.900,00 3.014.555.633,00 75,24 0,00

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada Tahun 2022 Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara telah menganggarkan Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah kepada Pemerintah
Desa sebesar Rp3.286.300.000,00 dengan realisasi Rp2.472.751.366,00 atau 75,24% dan
menganggarkan Belanja Bagi Hasil Retribusi kepada Pemerintahan Desa Sebesar
720.504.900,00 dan terealisasi sebesar Rp541.804.267,00 atau 75.20%.
5.1.5.2 Belanja Bantuan Keuangan
Realisasi Belanja Bantuan Keuangan Tahun Anggaran 2022 sebesar
Rp308.181.211.898,00 dari Anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp324.007.677.140,00. Rincian anggaran dan realisasi Belanja Bantuan Keuangan Tahun
Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.32 Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Keuangan
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Belanja Bantuan Keuangan 700.000.000,00 0,00 0,00 0,00
1
antar Daerah Kabupaten/Kota
Belanja Bantuan Keuangan 323.307.677.140,00 308.181.211.898,00 95,32 340.829.958.616,00
2 Daerah Provinsi atau
Kabupaten/Kota kepada Desa
Jumlah 324.007.677.140,00 308.181.211.898,00 95,11 340.829.958.616,00

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada Tahun 2022 Belanja Bantuan
Keuangan antar Daerah Kabupaten/Kota ter anggarkan Rp700.000.000,00 namun tidak ada
realisasi (0%). Anggaran tersebut merupakan anggaran di Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Anggaran tersebut diperuntukan bantuan tugas
belajar, namun belanja tersebut tidak direalisasikan. Sedangkan untuk Belanja Bantuan
Keuangan Daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota Kepada Desa sebesar
Rp308.181.211.898,00 atau 95,12% dari anggaran Rp324.007.677.140,00 terdiri dari Dana
Desa Sebesar Rp224.935.998.000,00, ADD Tahun 2022 sebesar Rp74.648.249.698,00

94
serta ADD dan ADK kurang salur Tahun 2021 sebesar Rp8.596.964.200,00 sebagaimana
terlampir dalam Lampiran 9 dan 9a.
5.1.6 Surplus / Defisit LRA
Dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2022,
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara memiliki defisit anggaran sebesar
(Rp157.236.686.865,00), namun dalam realisasinya terjadi defisit realisasi sebesar
(Rp135.079.118.872,25).
Surplus/defisit Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Lampung Utara
Tahun Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.33 Surplus/Defisit LRA
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1 Pendapatan Daerah 1.773.299.876.300,00 1.602.252.430.115,50 90,35 1.601.821.682.760,09

2 Belanja Daerah 1.930.536.563.165,00 1.737.331.548.987,75 89,99 1.623.076.061.908,92

Surplus/Defisit ( 157.236.686.865,00 ) (135.079.118.872,25) 85,91 ( 21.254.379.148,83 )

5.1.7 Pembiayaan
Pembiayaan merupakan seluruh transaksi keuangan Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan
diterima kembali, dimana dalam penganggaran Pemerintah Kabupaten Lampung Utara
terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Rincian anggaran dan realisasi Pembiayaan Tahun Anggaran 2022 disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 5.34 Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Netto Tahun 2022
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Penerimaan 169.475.786.015,00 168.224.160.030,99 99,26 72.086.647.482,82
1
Pembiayaan
Pengeluaran 12.239.099.150,00 11.231.294.046,00 91,77 3.726.384.319,00
2
Pembiayaan
Pembiayaan Netto 157.236.686.865,00 156.992.865.984,99 99,84 68.360.263.163,82

5.1.7.1 Penerimaan Pembiayaan


Rincian anggaran dan realisasi Penerimaan Pembiayaan Tahun Anggaran 2022
disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.35 Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pembiayaan
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Sisa Lebih Perhitungan 47.105.884.015,00 47.082.872.091,99 99,95 72.086.647.482,82
1 Anggaran Tahun Anggaran
Sebelumnya
Penerimaan Pinjaman 122.369.902.000,00 121.141.287.939,00 99,00 0,00
2 Daerah-Lembaga
Keuangan bukan Bank
169.475.786.015,00 168.224.160.030,99 99,26 72.086.647.482,82
Penerimaan Pembiayaan

95
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Tahun Anggaran Sebelumnya terealisasi Rp47.082.872.091,99 atau 99,95%. Sedangkan
untuk tahun 2022 terdapat penerimaan pembiayaan yang bersumber dari Penerimaan
Pinjaman Daerah Lembaga Keuangan bukan Bank sebesar Rp121.141.287.939,00 atau
99,00%. Penerimaan pinjaman ini berasal dari pinjaman PT. Sarana Multi Infrastruktur
(Persero) -PEN.
5.1.7.1.1 Penggunaan SILPA
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2021 yang digunakan pada
Tahun 2022 adalah sebesar Rp47.105.884.014,99 yang terdiri dari:
Tabel 5.36 SILPA Tahun 2021
No Uraian 2021 (Rp)
1 Kas di Kas Daerah 14.333.148.657,96
2 Kas di Bendahara Pengeluaran 64.498.372,00
3 Kas di Bendahara BLUD 14.604.692.674,33
4 Kas di Bendahara JKN 17.550.496.104,40
5 Saldo Kas di BOS 553.048.206,30
Jumlah 47.105.884.014,99

Pada Silpa tahun 2021 terdapat kas di bendahara pengeluaran yang terdiri dari UYHD
sebesar Rp58.850.776,00 dan PFK sebesar Rp5.647.596,00. Untuk UYHD telah disetorkan
seluruhnya Rp58.850.776,00 pada tahun 2022, sedangkan untuk PFK telah disetorkan pada tahun
2022 sebesar Rp4.092.965,00 dan sisanya sebesar Rp1.554.631,00 disetorkan pada tahun 2023 (31
Maret 2023).
5.1.7.2 Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan merupakan akun untuk menampung seluruh transaksi
keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara yang akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran terutama dimaksudkan untuk memanfaatkan surplus anggaran. Pada Tahun
Anggaran 2022, Pemerintah Kabupaten Lampung Utara menganggarkan pengeluaran
pembiayaan dalam akun penyertaan modal Pemerintah Daerah sebesar
Rp3.562.600.000,00 dan terealisasi 100% serta akun Pembayaran Pokok Utang dengan
Anggaran sebesar Rp8.676.499.150,00 dengan realisasi sebesar Rp7.668.694.046,00
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.37 Anggaran dan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan

Anggaran Realisasi Realisasi


No Uraian %
TA 2022(Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Penyertaan Modal Daerah 3.562.600.000,00 3.562.600.000,00 100,00 3.500.000.000,00
1 pada Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD)
Pembayaran Cicilan Pokok 8.676.499.150,00 7.668.694.046,00 88,38 226.384.319,00
2
Utang yang Jatuh Tempo
Jumlah 12.239.099.150,00 11.231.294.046,00 91,77 3.726.384.319,00

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa Pengeluaran pembiayaan akun


penyertaan modal pemerintah daerah sebesar Rp3.562.600.000,00 merupakan penyertaan
modal kepada Bank Lampung sebesar Rp2.562.600.000,00 dan penyertaan modal kepada
PT BPR Syariah Kotabumi sebesar Rp1.000.000.000,00.
Untuk Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang Jatuh Tempo merupakan pembayaran
kewajiban jatuh tempo sebesar Rp7.668.694.064,00 terdiri dari pembayaran cicilan

96
Pembayaran Kewajiban Jatuh Tempo Untuk Pinjaman PEMDA (atas hutang PDAM Way
Bumi) Rp 1.176.499.150,00, pembayaran Kewajiban Bunga Pinjaman dari Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PEN sebesar
Rp5.280.782.017,00 dan Biaya Provisi Dalam Rangka Mendukung Program PEN
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur
(PERSERO) Rp1.211.412.879,00. Pembayaran kewajiban bunga pinjaman dimasukkan
dalam akun pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo dikarenakan kesalahan pada
saat penganggaran, dimana anggaran pembayaran kewajiban bunga dianggarakan tidak
pada pos/akun yang seharusnya. Sedangkan dasar pembayaran cicilan Pembayaran
Kewajiban Jatuh Tempo Untuk Pinjaman PEMDA (atas hutang PDAM Way Bumi) adalah
PERJANJIAN PERUBAHAN (AMANDEMEN) TERHADAP NASKAH PERJANJIAN
PINJAMAN NOMOR RPD-337/Eks.RDA-248/DSMl/2018 TANGGAL 26 DESEMBER
2018 antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara
NOMOR : AMA-178/RPD-337/Eks.RDA-248/DSMI/2018 TANGGAL : 10 Juni 2021.
Untuk pembayaran Kewajiban Bunga Pinjaman dari Pemkab Lampung Utara kepada PT.
Sarana Multi Infrastruktur (Persero) -PEN didasarkan pada Akta Notaris Perjanjian
Pinjaman Daerah Nomor 4 Tanggal 4 Oktober 2021 (dikeluarkan oleh Notaris Liestiani
Wang, S.H., M.Kn. yang berkedudukan di Jakarta Selatan).
5.1.8 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)
Anggaran dan realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Tahun Anggaran
2022 sebesar Rp21.913.747.112,74 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.38 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)

Uraian 2022 (Rp) 2021 (Rp)


No
1 SILPA 21.913.747.112,74 47.105.884.014,99

Jumlah 21.913.747.112,74 47.105.884.014,99

SILPA untuk Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp21.913.747.112,74. Apabila


dibandingkan dengan realisasi SILPA Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp47.105.884.014,99
maka terjadi penurunan sebesar Rp25.192.136.902,25 atau 53,48%. SILPA pada Tahun
Anggaran 2022 terdiri dari:

1. Saldo Kas di Kas Daerah sebesar Rp16.839.236.628,71, terdiri dari;


a. Saldo BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) Rp10.163.150,00;
b. Saldo Dana Non Kapitasi Rp116.155.350,00;
c. Saldo DAK Non Fisik Tamsil dan TPG Rp1.274.461.702,00;
d. Saldo DAK Non Fisik Koperasi dan UMK Rp2.115.500,00;
e. Saldo DAK Non Fisik PP & KB Rp3.276.509.500;
f. Saldo DAK Non Fisik PP & PA Rp120.000,00;
g. Saldo DAK Non Fisik DPMPTSP Rp83.456.000,00;
h. Saldo DAK Non Fisik Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian Rp230.000,00;
i. Saldo DAK Non Fisik CAPIL Rp18.464.200,00;
j. Saldo PT. SMI/PEN Rp758.948.001,00;
k. Saldo DAK Fisik Tahun 2022 Rp120.341.681,00;
l. Saldo Non Earmark Rp11.178.271.544,71.

97
2. Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp84.995.766,00; berupa UYHD;
3. Saldo Kas di Bendahara BLUD sebesar Rp212.744.839,08;
4. Saldo Kas di Bendahara BOS Rp555.110.191,30;
5. Saldo Kas di Bendahara JKN sebesar Rp4.221.659.687,65.
Dari nilai SILPA tersebut, terdapat SILPA yang dibatasi penggunaan berdasarkan
ketentuan peraturan dan perundang-undangan yaitu SILPA berupa saldo kas pada BLUD,
BOS dan FKTP yang hanya dapat digunakan oleh entitas pengelola keuangan tersebut,
termasuk juga Dana DAK Fisik dan DAK Non Fisik/BOK dimana saldo dana tersebut tidak
dapat digunakan untuk pos belanja lain.
5.2 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan Saldo Anggaran Lebih Tahun 2022 dibandingkan dengan Tahun 2021.
Rincian Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) Tahun Anggaran 2022
disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.39 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)
Realisasi Realisasi
No Uraian
TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1 Saldo Anggaran Lebih Awal 47.105.884.014,99 72.085.974.709,39
Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan
2 47.082.872.091,99 72.086.647.482,82
Tahun Berjalan
3 Sub Total (1-2) 23.011.923,00 (672.773,43)
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
4 25.192.104.210,74 46.897.044.214,99
(SiLPA/SiKPA)
5 Sub Total (3 + 4) 25.215.116.133,74 46.896.371.441,56
6 Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya (23.011.923,00) 672.773,43
7 Lain-lain (3.278.357.098,00) 208.839.800,00
8 Saldo Anggaran Lebih Akhir (5 + 6 + 7) 21.913.747.112,74 47.105.884.014,99

Berdasarkan tabel diatas saldo anggaran lebih (LPSAL) Tahun 2022 sebesar
Rp21.913.747.112,74 yang berasal dari saldo awal sebesar Rp47.105.884.014,99.
Saldo Anggaran Lebih Akhir Tahun 2022 sebesar Rp21.913.747.112,74 berasal dari
Saldo Anggaran Lebih Awal sebesar Rp47.105.884.014,99 dikurangi dengan penggunaan
SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun berjalan sebesar Rp47.082.872.091,99
ditambah dengan SILPA tahun 2021 sebesar Rp25.192.104.210,74 ditambah koreksi
pembukuan tahun sebelumnya sebesar Rp23.011.923,00 dan ditambah dengan lain-lain
(koreksi kurang Dana TDF-TDK) sebesar Rp3.278.357.098,00.
Koreksi pembukuan tahun sebelumnya sebesar Rp23.011.923,00 terdiri dari koreksi
kurang saldo dana BLUD sebesar Rp14.550.560,00 dan Koreksi kurang saldo dana JKN
sebesar Rp8.461.363,00.
Dalam PMK Nomor 218/PMK.07/2022 tentang Perubahan Rincian Dana Bagi Hasil
Tahun Anggaran 2022 Pasal 2 ayat 2 bahwa penyaluran perubahan rincian dana bagi hasil
tahun anggaran 2022 dilakukan dalam bentuk tunai dan/atau non tunai. Dana bagi hasil
dalam bentuk non tunai yang dimaksud tersebut disalurkan melalui rekening Treasury
Deposit Facility – Transfer Ke Daerah (TDF-TKD) Kantor Pusat Bank Indonesia (BI). Hal
ini diketahui melalui Surat Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

98
Wilayah Lampung Nomor S-340/WPB.08/2023 tanggal 13 Februari 2023 Hal
penyampaian Data Saldo dan Remunerasi Treasury Deposit Facility Transfer ke Daerah
(TDF-TKD) Tahun 2022. Dimana disampaikan data saldo dan remunerasi pada rekening
TDF atas nama masing-masing Pemda yang dijadikan dasar pencatatan oleh Pemda.
Berikut rincian DBH Non Tunai Tahun Anggaran 2022 :

Tabel 5.40 Rincian Dana Bagi Hasil Non Tunai Tahun Anggaran 2022
Kabupaten Lampung Utara

Jumlah di PMK Realisasi


Realisasi
No Uraian 218/PMK.07/2022 TDF-TDK %
TA 2022 (Rp) TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
DBH Pajak Bumi dan 932.230.291,00 932.230.291,00 100,00 0,00
1
Bangunan
2 DBH PPh Pasal 21 994.362.536,00 994.362.536,00 100,00 0,00
DBH Cukai Hasil Tembakau 15.215.584,00 15.215.584,00 100,00 0,00
3
(CHT)
DBH Sumber Daya Alam 839.498.428,00 839.498.428,00 100,00 0,00
4
(SDA) Minyak Bumi
DBH Sumber Daya Alam 0.00 0.00 0,00 0,00
5
(SDA) Gas Bumi
DBH Sumber Daya Alam 198.643.356,00 198.643.356,00 100,00 0,00
6 (SDA) Pengusahaan Panas
Bumi
Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber 76.267.539,00 76.267.539,00 100,00 0,00
7 Daya Alam (SDA) Mineral dan
Batubara-Royalty
DBH Sumber Daya Alam 10.386.153,00 10.386.153,00 100,00 0,00
8 (SDA) Kehutanan- Provisi
Sumber Daya Hutan (PSDH)
DBH Sumber Daya Alam 211.753.211,00 211.753.211,00 100,00 0,00
9
(SDA) Perikanan
Jumlah 3.278.357.098,00 3.278.357.098,00 100,00 0,00

5.3 NERACA
Neraca menyajikan data Aset, Kewajiban dan Ekuitas milik Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara per 31 Desember 2022. Neraca per 31 Desember 2022 ini juga telah
menyajikan aset dana BOS, aset yang diperoleh dari dana Kapitasi JKN FKTP dan aset
RSUD Ryacudu. Rincian Neraca per 31 Desember 2022 adalah sebagai berikut:
5.3.1 Aset Lancar
Aset Lancar Pemerintah Kabupaten Lampung Utara per 31 Desember 2022 dan 2021
sebesar Rp91.547.758.963,33 dan Rp82.711.378.858,48 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.41 Rincian Aset Lancar
No Uraian 31 Des 2022 (Rp) 31 Des 2021 (Rp)
1 Kas di Kas Daerah 16.839.236.628,71 14.333.148.657,96
2 Kas di Bendahara Pengeluaran 86.550.397,00 70.145.968,00
3 Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00
4 Kas di Bendahara BLUD 212.744.839,08 14.604.692.674,33
5 Kas di Bendahara BOS 555.110.191,30 553.048.206,30
6 Kas di Bendahara JKN 4.221.659.687,65 17.550.496.104,40
7 Setara Kas 0,00 0,00
8 Piutang Pajak 9.488.396.235,02 13.182.942.994,90
9 Piutang Retribusi 893.526.086,50 289.320.921,50
10 Piutang Lain-lain PAD yang Sah 4.093.983.521,30 3.794.740.380,00
11 Piutang Transfer Antar Daerah 51.455.174.955,00 22.399.371.204,00
12 Piutang Lainnya 7.046.453.383,55 7.061.453.383,55

99
No Uraian 31 Des 2022 (Rp) 31 Des 2021 (Rp)
13 Penyisihan Piutang (14.163.356.872,84) (18.152.278.187,75)
14 Beban Dibayar Dimuka 428.806.346,02 309.502.114,55
15 Persediaan 10.389.473.565,04 6.714.794.436,74
Jumlah 91.547.758.963,33 82.711.378.858,48

5.3.1.1 Kas di Kas Daerah


Akun Kas di Kas Daerah meliputi uang kas yang ada di bendahara umum daerah
selaku pemegang kas daerah dalam bentuk rekening giro. Saldo kas di kas daerah per 31
Desember 2022 dan 2021 pada PT Bank Lampung disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.42 Rincian Kas di Kas Daerah
31 Desember
31 Desember 2022
No Uraian 2021
(Rp)
(Rp)
Rekening Kasda Kabupaten. Lampung Utara Nomor 16.839.236.628,71
1 14.333.148.657,96
382.00.09.00013.2
Jumlah 16.839.236.628,71 14.333.148.657,96

Terdapat saldo pada kas daerah sebesar Rp16.839.236.628,71 merupakan saldo kas
dari DAK Fisik, DAK Non Fisik dan Dana Alokasi Umum.
5.3.1.2 Kas Di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2022 dan 2021 disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 5.43 Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
No Uraian 31 Des 2022 (Rp) 31 Des 2021 (Rp)
1 Sisa UYHD TA 2021 84.995.766,00 64.498.371,00
2 PFK OPD TA 2021 1.554.631,00 5.647.597,00
Jumlah 86.550.397,00 70.145.968,00

Kas di Bendahara Pengeluaran Tahun Anggaran 2022 terdapat pada Organisasi


Perangkat Daerah disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.44 Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per OPD
TA 2022
No OPD/BLUD
(Rp)
1 Sekretariat DPRD 4.572.960,00
2 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 12.373.849,00
3 Dinas Pemuda dan Olahraga 3.880.000,00
4 Dinas Perikanan 12.145.332,00
5 Satuan Polisi Pamong Praja 85.263,00
6 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 1.597.569,00
7 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 38.840,00
8 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 48.155.400,00
9 Dinas Komunikasi dan Informasi 3.701.184,00
JUMLAH 86.550.397,00

Saldo kas di bendahara pengeluaran merupakan nilai kas yang berada di Bendahara
Pengeluaran pada 31 Desember 2022 yang disetorkan ke kas daerah pada tahun 2023. Saldo
Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp86.550.397,00,terdiri atas sisa UP yang belum

100
disetorkan ke kas daerah Rp84.995.766,00 dan Pajak yang belum disetor ke kas Negara
sebesar Rp1.554.631,00. Berdasarkan Berita Acara Penutupan Kas tanggal 31 Desember
2022 pada 9 OPD sesuai Tabel 5.73, diketahui bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran
dipegang secara tunai oleh Bendahara Pengeluaran masing-masing OPD. Data terinci dapat
dilihat pada Lampiran 1.

5.3.1.3 Kas di Bendahara Penerimaan


Saldo kas di bendahara penerimaan Per 31 Desember 2022 sebesar Rp0,00.
5.3.1.4 Kas di Bendahara BLUD
Kas di Bendahara BLUD per 31 Desember 2022 dan 2021 sebesar
Rp212.744.839,08 dan Rp14.604.692.674,33 merupakan saldo kas pada BLUD RSUD
Mayjend HM. Ryacudu disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.45 Kas di Bendahara BLUD per 31 Desember 2022
No Uraian 31 Desember 2022 (Rp) 31 Desember 2021 (Rp)
1 Rek. Badan layanan umum daerah (BLUD) 212.744.839,08 14.604.692.674,33
2 Rek. Surplus (BLUD) 0,00 0,00
3 Rek. Jamkesmas 0,00 0,00
Jumlah 212.744.839,08 14.604.692.674,33

Adapun perhitungan Dana Kapitasi BLUD adalah sebagai berikut :


Saldo Awal Rp 14.604.692.674,33
Koreksi Saldo Awal Rp (14.550.560,00)
Saldo Awal Setelah Koreksi Saldo Awal Rp 14.590.142.114,33
Pendapatan Rp 8.388.753.228,75
Belanja Rp (22.766.150.504,00)
Saldo Akhir BLUD Rp 212.744.839,08

Data terinci Kas di Bendahara BLUD dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 2a.
Sementara pada perhitungan Dana Kapitasi BLUD terdapat koreksi saldo awal
sebesar Rp14.550.560,00 merupakan sisa uang tunai pada bendahara pengeluaran BLUD
yang telah disetorkan ke kas operasional BLUD. Hal tersebut telah sesuai tertuang dalam
Laporan Auditor Independen Konsultan Akuntan Publik Tjahjo, Machdjud Modopuro &
Rekan Nomor 00080/3.0385/AU.5/11/1558-3/1/III/2022, dimana dijelaskan saldo akhir
kas bendahara penerimaan BLUD dan saldo akhir kas bendahara pengeluaran BLUD pada
31 Desember 2021 Rp0,00. Sehingga saldo akhir kas dan setara kas pada 31 Desember
2021 Rp14.590.142.114,33.
5.3.1.5 Kas di Bendahara BOS
Kas di Bendahara BOS per 31 Desember 2022 dan 2021 adalah sebesar
Rp555.110.191,30 dan Rp553.048.206,30.
Adapun perhitungan Dana BOS adalah sebagai berikut :
Saldo Awal Audited Rp 553.048.206,30
Koreksi Saldo Awal Rp 0,00
Saldo Awal setelah Koreksi Rp 553.048.206,30
Pendapatan Rp 81.334.770.931,00
Belanja Rp (81.332.708.946,00)

101
Saldo Akhir Dana BOS Rp 555.110.191,30
Untuk rincian perhitungan Dana BOS dapat dilihat pada Lampiran 3 sd 3e.
5.3.1.6 Kas di Bendahara JKN
Kas di Bendahara JKN per 31 Desember 2022 dan 2021 sebesar Rp4.221.659.687,65
dan Rp17.550.496.104,40 Kas di Bendahara Kapitasi JKN merupakan saldo kas yang
dikelola 27 Puskesmas.
Adapun perhitungan Dana Kapitasi JKN adalah sebagai berikut :
Saldo Awal Rp 17.550.496.104,40
Koreksi Saldo Awal Rp (8.461.363,00)
Saldo Awal Setelah Koreksi Saldo Awal Rp 17.542.034.741,40
Pendapatan Rp 7.029.918.512,00
Belanja Rp (20.350.293.565,75)
Saldo Akhir Dana Kapitasi JKN FKTP Rp 4.221.659.687,65
Untuk rincian perhitungan Dana Kapitasi JKN FKTP dapat dilihat pada Lampiran
2 dan 2b.
Pada perhitungan Dana Kapitasi JKN diatas terdapat koreksi saldo awal
Rp8.461.363,00 merupakan koreksi atas setoran pajak, dimana ada kesalahan pembukuan
dalam pengenaan pajak belanja tahun 2021. Pajak tersebut telah disetorkan pada bulan
Januari 2022.
5.3.1.7 Kas Setara Kas
Kas Setara Kas per 31 Desember 2022 sebesar Rp0,00.
5.3.1.8 Piutang Pajak
Piutang Pajak merupakan piutang yang dikelola oleh Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.46 Daftar Piutang Pajak
No Uraian 31 Desember 2022 (Rp) 31 Desember 2021 (Rp)
1 Pajak Hotel 84.336.298,90 27.168.500,00
2 Pajak Restoran 336.005.452,80 129.910.306,00
3 Pajak Hiburan 23.975.000,00 23.075.000,00
4 Pajak Reklame 92.512.951,42 298.503.876,00
5 PPJ-PLN 1.745.837.001,00 1.573.804.148,00
6 Pajak Parkir 89.753.500,00 80.065.500,00
7 Pajak Air Tanah 7.310.009,00 6.490.853,00
8 Pajak Sarang Burung Walet 4.250.000,00 4.250.000,00
9 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 5.296.000,00 5.296.000,00
10 PBB-P2 7.099.120.021,90 11.034.378.811,90
11 Pajak BPHTB 0,00 0,00
Jumlah 9.488.396.235,02 13.182.942.994,90

Untuk rincian perhitungan Piutang Pajak dapat dilihat pada Lampiran 5 sd 5k.
Piutang PBB P2 sebagian besar berasal dari sisa pelimpahan KPP Pratama
Kotabumi ke Pemerintah Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2014 sebesar
Rp5.813.480.355,00 dan piutang dari tahun 2014-2020 sebesar Rp4.826.033.088,70, serta
penambahan piutang tahun 2021 Rp394.865.367,2 sehingga piutang PBB-P2 sampai
dengan tahun 31 Desember 2021 sebesar Rp11.034.378.811,90. Nilai piutang PBB-P2 pada
tahun 2022 senilai Rp7.099.120.021,90 merupakan piutang PBB-P2 dari tahun sebelumnya

102
atau saldo awal piutang pada tahun 2022 sebesar Rp11.034.378.811,90 dan ada
penambahan piutang pada tahun 2022 sebesar Rp1.925.762.344,00 dan pengurangan
piutang sebesar Rp5.861.021.134,00. Pengurangan piutang PBB P2 sebagian besar berasal
dari penghapus bukuan sisa pelimpahan KPP Pratama Kotabumi ke Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara pada tahun 2014 yang telah tervalidasi sebesar Rp5.201.164.175,00.
Sementara untuk sisa dari sisa pelimpahan KPP Pratama Kotabumi ke Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2014 sebesar Rp659.856.959,00, BPPRD
melakukan verifikasi dan validasi lanjutan pada Tahun 2023 dikarenakan adanya
keterbatasan anggaran pada Tahun 2022.
Sebagai tindak lanjut atas pelimpahan KPP Pratama Kotabumi ke Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2014 sebesar Rp5.201.164.175,00 Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara melalui Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah
(BPPRD), pada tahun 2021 dan 2022 telah melaksanakan proses pendataan dan validasi
terhadap wajib pajak PBB P2 yang berasal dari pelimpahan KPP Pratama pada 17
kecamatan yaitu :
Tabel 5.47 Daftar Verifikasi dan Validasi Piutang PBB-P2
No. KECAMATAN DATA PELIMPAHAN PBB-P2 PIUTANG DESA
KPP PRATAMA KOTABUMI TERVALIDASI
1 ABUNG PEKURUN 1.994.145,00 1.994.145,00 2
2 ABUNG SELATAN 545.340.790,00 545.340.790,00 12
3 ABUNG SEMULI 278.844.001,00 278.844.001,00 5
4 ABUNG SURAKARTA 137.455.377,00 137.455.377,00 4
5 ABUNG TENGAH 10.525.184,00 10.525.184,00 1
6 ABUNG TIMUR 348.966.924,00 348.966.924,00 10
7 ABUNG TINGGI 30.648.513,00 30.648.513,00 1
8 BLAMBANGAN PAGAR 150.172.194,00 150.172.194,00 4
9 BUNGA MAYANG 13.356.894,00 13.356.894,00 5
10 HULU SUNGKAI 18.200,00 18.200,00 1
11 KOTABUMI 1.087.051.765,00 1.087.051.765,00 12
12 KOTABUMI SELATAN 2189.811.653,00 2.189.811.653,00 12
13 KOTABUMI UTARA 245.685.274,00 245.685.274,00 8
14 MUARA SUNGKAI 54.986,00 54.986,00 1
15 SUNGKAI BARAT 5.000,00 5.000,00 1
16 SUNGKAI JAYA 195.535,00 195.535,00 2
17 TANJUNG RAJA 161.037.740,00 161.037.740,00 3
TOTAL 5.201.164.175,00 5.201.164.175,00 84

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara
Penghapusan Piutang Negara/Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang
Negara/Daerah jo. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 137/PMK.06/2022 tentang
Penghapusan Piutang Daerah Yang Tidak Dapat Diserahkan Pengurusannya Kepada
Panitia Urusan Piutang Negara jo. Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 64 Tahun 2021
tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan
Perkotaan (PBB-P2) Yang Sudah Kedaluwarsa, bahwa Bupati dapat menghapus piutang

103
pajak daerah dikarenakan tidak bias tertagih dan sudah kedaluwarsa. Dimana hak untuk
melakukan penagihan pajak kedaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun
terhitung sejak saat terutangnya pajak, kecuali apabila wajib pajak melakukan tindakan
pidana di bidang perpajakan daerah. Dijelaskan pula penetapan penghapusan piutang pajak
sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) ditetapkan oleh Bupati, sedangkan
piutang pajak yang besarnya diatas Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) ditetapkan
Bupati dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Metode yang dilakukan adalah mengunjungi langsung alamat wajib pajak dan
meminta bukti penyetoran lunas PBB bila sudah melunasi dan ceklis terhadap keterangan
NOP PBB P2 kemudian dilakukan rekapitulasi dan validasi data. Setelah itu dibuatkan BA
verifikasi dan validasi penagihan PBB-P2 untuk selanjutnya dibuatkan Surat Pernyataan
Piutang Daerah Telah Optimal (PPDTO) PBB-P2 oleh Bendahara Umum Daerah yang
berisi keterangan telah dilakukan upaya penagihan dan tidak memungkinkan lagi dilakukan
penagihan sisa atau piutang PBB-P2. Selanjutnya data tersebut akan dijadikan dasar
penghapus bukuan data piutang PBB-P2 dan pembuatan SK Bupati Penghapusan Piutang.
Sebagai hasil dari tindak lanjut verifikasi dan validasi data piutang PBB-P2.
Sampai dengan 31 Desember 2022 BPPRD telah menyelesaikan 2 SK Bupati
tentang penghapusan Piutang,
1. SK Bupati Nomor B/340/37-LU/HK/2022 tentang Penetapan Penghapusan Piutang
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2006 sampai
dengan Tahun 2013 Yang Sudah Kedaluwarsa, menetapkan penghapusan piutang
PBB-P2 Tahun 2006-2013 pada 16 Kecamatan dengan jumlah piutang
Rp3.011.352.522,00.
2. SK Bupati Nomor B/410/37-LU/HK/2022 tentang Penghapusan Secara Bersyarat
Piutang Daerah Yang Tidak Dapat Diserahkan Pengurusannya Kepada Panitia Urusan
Piutang Negara Pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten
Lampung Utara, menetapkan penghapusan secara bersyarat piutang daerah pada
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Lampung Utara atas nama
kecamatan Kotabumi Selatan Rp2.189.811.653,00.
Terhadap sisa piutang, proses pendataan dan validasi terhadap wajib pajak PBB P2
yang berasal dari pelimpahan KPP Pratama ke Pemerintah Kabupaten Lampung Utara pada
tahun 2014 dan adanya penambahan piutang dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2022
akan terus dilanjutkan pada tahun 2023.
untuk rincian Piutang PBB-P2 dapat dilihat pada Lampiran 5k.
5.3.1.9 Piutang Retribusi Daerah
Piutang Retribusi Daerah 2022 dan 2021 sebesar Rp893.526.086,50 dan
Rp289.320.921,50 terdiri dari Piutang Retribusi Izin Gangguan dan Piutang dana non
kapitasi Tahun Anggaran 2021, disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.48 Daftar Piutang Retribusi Daerah
31 Desember 31 Desember
No Uraian
2022 (Rp) 2021 (Rp)
1 Piutang Retribusi Izin Gangguan 157.962.421,50 157.962.421,50
2 Piutang dana non kapitasi 192.697.000,00 131.358.500,00
3 Piutang Retribusi Telekomunikasi 542.866.665,00 0,00

104
Jumlah 893.526.086,50 289.320.921,50

Untuk rincian Piutang Retribusi Daerah dapat dilihat pada Lampiran 5 dan 5a.
Dapat dijelaskan bahwa piutang Retribusi Izin Gangguan sebesar
Rp157.962.421,50 mulai disajikan sejak Tahun 2016 hingga Tahun 2022 dan telah
dilakukan penyisihan piutang. Piutang Retribusi Telekomunikasi sebesar
Rp542.866.665,00 merupakan pencatatan atas timbulnya Surat Ketetapan Retribusi Daerah
(SKRD) Pengendalian Menara Telekomunikasi Tahun 2022 yang belum terbayarkan oleh
Pemilik Menara.
5.3.1.10 Piutang Lain-lain PAD yang Sah
Piutang Lain-lain PAD yang Sah per 31 Desember 2022 dan 2021 sebesar
Rp4.093.983.521,30 dan Rp3.794.740.380,00. Piutang dana Revolving atau Dana Bergulir
Tahun Anggaran 2020 yang dikelompokkan sebagai Piutang Lainnya menjadi Piutang
Lain-lain PAD yang Sah sebesar Rp3.163.663.500,00, Piutang BPJS BLUD
Rp783.193.080,00, Piutang lainnya BLUD sebesar Rp69.508.180,00, Piutang Kontribusi
BOT PT Inti Griya Prima Sakti sebesar Rp76.823.660,00 dan Piutang Jasa Giro (TDF-TKD
DBH) sebesar Rp795.101,30.
Dana revolving merupakan dana bergulir yang diberikan Pemerintah daerah
Kabupaten Lampung Utara kepada kelompok masyarakat dari tahun 2000 sampai 2008 dan
telah dilakukan penyisihan terhadap piutang dana revolving. Piutang Lain-lain PAD yang
Sah disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.49 Daftar Piutang Lain-lain PAD yang Sah
No Uraian 31 Desember 2022 (Rp) 31 Desember 2021 (Rp)
1 Piutang Revolving/Dana Bergulir 3.163.663.500,00 3.163.663.500,00
Piutang BPJS BLUD Rumah Sakit Daerah 783.193.080,00
2 473.968.700,00
Ryacudu
3 Piutang Lainnya BLUD 69.508.180,00 69.508.180,00
4 Piutang Kontribusi BOT PT Inti Griya Prima Sakti 76.823.660,00 87.600.000,00
5 Piutang Jasa Giro (TDF-TKD DBH) 795.101,30 0,00
Jumlah 4.093.983.521,30 3.794.740.380,00

Rincian Piutang Lain-lain PAD yang Sah dapat dilihat di Lampiran 5 dan 5a.
5.3.1.11 Piutang Transfer Antar Daerah
Piutang Transfer Pemerintah Antar Daerah per 31 Desember 2022 dan 2021 sebesar
Rp51.455.174.955,00 dan Rp22.399.371.204,00. Piutang Transfer Antar Daerah
merupakan Piutang Dana Bagi Hasil Provinsi.
Adapun perhitungan Piutang Transfer Antar Daerah adalah sebagai berikut:

DBH Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Rp 14.570.238.150,00


DBH Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) Rp 6.913.944.199,00
DBH Pajak Bahan Bakar Kendaraan (PBB-KB) Rp 23.841.752.360,00
DBH Pajak Air Muka (PAP) Rp 64.087.188,00
Air Bawah Tanah (ABT) Rp 0,00
DBH Pajak Rokok Rp 6.065.153.058,00
Total Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya Rp 51.455.174.955,00
Rincian Piutang Transfer Antar Daerah Tahun Anggaran 2022 disajikan pada tabel
berikut:

105
Tabel 5.50 Daftar Piutang Transfer Antar Daerah
REALISASI TAHUN 2022 SALDO AKHIR
URAIAN RINCIAN SALDO AWAL
NO PENAMBAHAN PENGURANGAN PIUTANG TH
PIUTANG (Rp)
(Rp) (Rp) 2022 (Rp)
1 DBH Pajak Kendaraan 23.147.444.948,00 14.003.113.852,00
5.425.907.054,00
Bermotor (PKB) 14.570.238.150,00
2 DBH Pajak Bea Balik 16.835.005.997,00 12.946.762.022,00 6.913.944.199,00
Nama Kendaraan 3.025.700.224,00
Bermotor (BBN-KB)
3 DBH Pajak Bahan Bakar 54.912.760.504,00 39.621.581.373,00 23.841.752.360,00
8.550.573.229,00
Kendaraan (PBB-KB)
4 DBH Pajak Air Muka (PAP) 25.415.927,00 159.579.604,00 120.908.343,00 64.087.188,00
5 Air Bawah Tanah (ABT) 0,00 0,00 0,00 0,00
6 DBH Pajak Rokok 5.371.774.770,00 33.446.700.187,00 32.753.321.899,00 6.065.153.058,00
Total 22.399.371.204,00 128.501.491.240,00 99.445.687.489,00 51.455.174.955,00

5.3.1.12 Piutang Lainnya


Piutang Lainnya per 31 Desember 2022 dan 2021 adalah sebesar
Rp7.046.453.383,55 dan Rp7.061.453.383,55. Piutang Lainnya terdiri dari Bagian Lancar
Tagihan Penjualan Angsuran dan Bagian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah. Untuk
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran per 31 Desember 2022 dan 2021 adalah
sebesar Rp225.149.000,00 dan Rp225.149.000,00, sedangkan Bagian Lancar Tuntutan
Ganti Kerugian Daerah per 31 Desember 2022 dan 2021 adalah sebesar
Rp6.821.304.383,55 dan Rp6.836.304.383,55.
Sesuai dengan keputusan Inkracht oleh Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi
Nomor 3/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK Tanggal 14 Agustus 2014 dijelaskan bahwa
terdapat kekurangan kas tunjangan profesi guru sebesar Rp7.317.333.275,00 atas terdakwa
Berti Astuti, SH, MM. Dalam risalah putusan tersebut dijabarkan kekurangan kas sebesar
Rp7.317.333.275,00 tersebut dikurangi setoran ke Kasda oleh sdri. Berti Astuti sebesar
Rp500.000.000,00, kas bon sdr. Zulkarnain sebesar Rp2.850.000.000,00 dan kas bon sdr.
Sahadat Burhan Rp272.000.000,00. Putusan Pengadilan menetapkan pengembalian
sebesar Rp3.695.333.275,00 yang terdiri dari pengembalian Berti Astuti sebesar
Rp1.242.833.275,00 dan Drs. H. Zulkarnain sebesar Rp2.452.500.000,00. Selisih antara
LHP BPK Nomor 21A/LHP/XVIII.BLP/05/2014 Tanggal 12 Mei 2014 dengan Putusan
Inkrah Pengadilan sebesar Rp2.268.693.189,00 akan diterbitkan SK Penghapusan
kekurangan kas yang telah ditetapkan pengadilan tersebut.
5.3.1.13 Penyisihan Piutang
Penyisihan Piutang Pendapatan per 31 Desember 2022 dan 2021 sebesar
Rp14.163.356.872,84 dan Rp18.152.278.187,75.
Rincian Penyisihan Piutang Tahun Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:

106
Tabel 5.51 Penyisihan Piutang
31 Desember 2022 31 Desember 2021
No Uraian
(Rp) (Rp)
1 Penyisihan Piutang Pajak 3.392.152.135,47 7.999.873.518,69
2 Penyisihan Piutang Retribusi 161.640.239,83 79.638.003,25
a. Penyisihan Piutang Retribusi Izin Gangguan 157.962.421,50 78.981.210,75
b. Penyisihan Piutang Retribusi Menara Telekomunikasi 2.714.333,33 0,00
c. Penyisihan Piutang Retribusi JKN Non Kapitasi 963.485,00 656.792,50
3 Penyisihan Piutang Lain – lain PAD yang Sah 3.305.835.239,21 3.302.827.614,35
4 Penyisihan Piutang Transfer Antar Daerah 257.275.874,78 111.996.856,02
5 Penyisihan Piutang Lainnya 7.046.453.383,55 6.657.942.195,44
TOTAL 14.163.356.872,84 18.152.278.187,75

Penyisihan Piutang sebesar Rp14.052.100.913,92 sudah termasuk penyisihan


piutang BPJS, BLUD, Piutang Lainnya BLUD dan Piutang Transfer. Data terinci dapat
dilihat pada Lampiran 5, 5a dan 5b.
Tabel 5.52 Daftar Rincian Penyisihan Piutang Pajak
No Uraian 31 Desember 2022 (Rp)
1 Hotel 15.453.913,99
2 Restoran 50.736.437,08
3 Hiburan 7.199.500,00
4 Reklame 25.662.084,24
5 PPJ-PLN 8.729.185,01
6 Parkir 24.070.190,00
7 Air Tanah 3.822.713,05
8 Sarang Burung Walet 4.250.000,00
9 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 5.296.000,00
10 PBB-P2 3.246.932.112,09
11 BPHTB 0,00
Jumlah 3.392.152.135,46
Untuk penyisihan piutang pajak dapat dilihat pada Lampiran 5, 5a dan 5b.

Tabel 5.53 Rincian Penyisihan Piutang Retribusi


31 Desember 2022
No. Uraian
(Rp)
1 Penyisihan Piutang Retribusi Izin Gangguan 157.962.421,50
Penyisihan Piutang Retribusi Menara 2.714.333,33
2
Telekomunikasi
2 Penyisihan Piutang Retribusi Non Kapitasi 963.485,00

Jumlah 161.640.239,83

Tabel 5.54 Rincian Penyisihan Piutang Dinas Kesehatan (Puskesmas) - Non Kapitasi
31 Desember 2022
No Uraian
(Rp)
1 ABUNG KUNANG (RJTP DES 2021 -
2 ABUNG KUNANG (RITP DES 2021 -
3 ABUNG KUNANG (KEG.KELOMPOK DES 2021 -
4 BATU NANGKOP (RJTP DES 2021 350.000,00
5 BATU NANGKOP (RITP DES 2021 3.500.000,00
6 BLAMBANGAN (RJTP DES 2021 -
7 BLAMBANGAN (RITP DES 2021 -
8 BUKIT KEMUNING (KEG.KELOMPOK DES 2021 4.428.000,00
9 BUMI AGUNG (RJTP DES 2021 -
10 BUMI AGUNG (RITP DES 2021 -

107
31 Desember 2022
No Uraian
(Rp)
11 BUMI AGUNG (KEG.KELOMPOK DES 2021 200.000,00
12 CEMPAKA (RJTP DES 2021 1.400.000,00
13 CEMPAKA (RITP DES 2021 -
14 GEDUNG CEMPAKA (RITP DES 2021 3.540.000,00
15 KALIBALANGAN (KEG.KELOMPOK DES 2021 -
16 KARANG SARI (RJTP DES 2021 -
17 KARANG SARI (RITP DES 2021 -
18 KEMALO ABUNG (KEG.KELOMPOK DES 2021 -
19 KETAPANG (RJTP DES 2021 -
20 KETAPANG (RITP DES 2021 837.500,00
21 KETAPANG (KEG.KELOMPOK DES 2021 6.160.000,00
22 KOTABUMI II (PROMOTIF DES 2021 -
23 KOTABUMI (KEG.KELOMPOK DES 2021 -
24 KUBU HITU (RJTP DES 2021 6.500.000,00
25 KUBU HITU (RITP DES 2021 -
26 MADUKORO (RJTP DES 2021 -
27 MADUKORO (RITP DES 2021 2.300.000,00
28 NEGARA RATU (RJTP DES 2021 -
29 NEGARA RATU (RITP DES 2021 150.000,00
30 NEGARA RATU (PROMOTIF DES 2021 1.400.000,00
31 NEGARA RATU (KEG.KELOMPOK DES 2021 5.525.000,00
32 OGAN LIMA (RJTP DES 2021 -
33 SEMULI RAYA (RITP DES 2021 -
34 SEMULI RAYA (RJTP DES 2021 -
35 TANJUNG RAJA (RITP DES 2021 1.852.000,00
36 TANJUNG RAJA (RJTP DES 2021 7.140.000,00
37 TATA KARYA (RITP DES 2021 1.900.000,00
38 TATA KARYA (RJTP DES 2021 -
39 TULANG BAWANG BARU (RITP DES 2021 -
40 TULANG BAWANG BARU (RJTP DES 2021 -
41 TULANG BAWANG BARU (KEG.KELOMPOK DES 2021 -
42 ULAK RENGAS (KEG.KELOMPOK DES 2021 4.100.000,00

5.3.1.13.1 Penyisihan Piutang Lain-lain PAD yang Sah


Penyisihan Piutang Lain-lain terdiri per 31 Desember 2022 dan 2021 sebesar
Rp3.305.835.239,21 dan Rp3.302.827.614,35 rincian Penyisihan Piutang Lain-lain Tahun
Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5.55 Penyisihan Piutang Lain-lain


31 Desember 2022 31 Desember 2021
No Uraian
(Rp) (Rp)
Penyisihan Piutang Lainnya
1 Penyisihan Piutang Dana Bergulir 3.163.663.500,00 3.163.663.500,00
2 Penyisihan Piutang BPJS BLUD 72.275.465,40 69.217.934,35
3 Penyisihan Piutang BLUD Lainnya 69.508.180,00 69.508.180,00
4 Penyisihan Piutang Kontribusi BOT PT Inti Griya Prima Sakti 384.118,30 438.000,00
3.975,51 0,00
TOTAL 3.305.835.239,21 3.302.827.614,35
Rincian penyisihan piutang pendapatan dan piutang lainnya dapat dilihat pada Lampiran
5b.

108
5.3.1.13.2 Penyisihan Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya
Penyisihan Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya per 31 Desember 2022 dan
2021 sebesar Rp148.738.249,20 dan Rp111.996.856,02 rincian Penyisihan Piutang
Transfer Pemerintah Daerah Lainnya Tahun Anggaran 2022 disajikan pada tabel berikut
Tabel 5.56 Penyisihan Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya
No Uraian 31 Desember 2022 (Rp) 31 Desember 2021 (Rp)
Penyisihan Piutang Bagi Hasil-Bagi Hasil 72.851.190,75
1 27.129.535,27
Pajak-Pajak Kendaraan Bermotor
Penyisihan Piutang Bagi Hasil-Bagi Hasil 34.569.721,00
2 Pajak-Bea Balik Nama Kendaraan 15.128.501,12
Bermotor
Penyisihan Piutang Bagi Hasil-Bagi Hasil 119.208.761,80
3 Pajak-Pajak Bahan Bakar Kendaraan 42.752.866,15
Bermotor
Penyisihan Piutang Bagi Hasil-Bagi Hasil 320.435,94
4 127.079,64
Pajak-Pajak Air Permukaan
Penyisihan Piutang Bagi Hasil-Bagi Hasil 30.325.765,29
5 26.858.873,85
Pajak-Pajak Rokok
TOTAL 257.275.874,78 111.996.856,03

5.3.1.13.3 Penyisihan Piutang Lainnya


Penyisihan Piutang Lainnya terdiri dari Penyisihan Bagian Lancar Tagihan
Penjualan Angsuran dan Penyisihan Bagian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah.
Tagihan Penjualan Angsuran per 31 Desember 2022 sebesar Rp225.149.000.00 yang
merupakan saldo tagihan penjualan aset kendaraan bermotor pada Tahun Anggaran 2020.
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara masih terus untuk melakukan penagihan dan
bekerjasama dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) atas nilai
Tagihan Penjualan Angsuran. Rata-rata umur piutang Tagihan Penjualan Angsuran adalah
diatas 5 (lima Tahun) dan sudah disisihkan. Selama piutang Tagihan Penjualan Angsuran
belum dihapuskan maka piutang masih bisa ditagih dan masih memungkinkan untuk
dilakukan penagihan.
Piutang atas Tuntutan Perbendaharaan-Tuntutan Ganti Rugi (TP-TGR) per 31
Desember 2022 dan 2021 adalah sebesar Rp6.821.304.383,55 dan Rp6.432.793.195,44.
Terdapat mutasi kurang terhadap Piutang TP-TGR sebesar Rp15.000.000,00.
Hal tersebut telah diungkap pada LHP BPK Tahun sebelumnya yaitu kekurangan
kas tunjangan profesi guru sebesar 7.032.923.187.74 telah diputus Inkrah oleh Pengadilan
Tinggi Tindak Pidana Korupsi Nomor 3/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK Tanggal 14 Agustus
2014 atas terdakwa Berti Astuti. SH.MM Putusan Pengadilan menetapkan pengembalian
sebesar Rp3.695.333.275,00 menjadi beban Berti Astuti sebesar Rp1.242.833.275,00 dan
Drs. H. Zulkarnain sebesar Rp2.450.500.000,00. Selisih antara LHP BPK Nomor
21A/LHP/XVIII.BLP/05/2014 Tanggal 12 Mei 2014 dengan Putusan Inkrah Pengadilan
sebesar 2.268.693.189,00 akan diterbitkan SK Penghapusan kekurangan kas yang telah
ditetapkan pengadilan tersebut.
Rata-rata umur piutang Tuntutan Ganti Rugi adalah diatas 5 (lima Tahun) dan sudah
disisihkan. Selama piutang Tuntutan Ganti Rugi belum dihapuskan maka piutang masih
bisa ditagih dan masih memungkinkan untuk dilakukan penagihan.

109
Rincian Penyisihan Piutang Lainnya adalah per 31 Desember 2022 disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 5.57 Tagihan Penjualan Angsuran
31 Desember 2022 31 Desember 2021
No Uraian
(Rp) (Rp)
Penyisihan Bagian 225.149.000,00 225.149.000,00
1 Lancar Tagihan
Penjualan Angsuran
Penyisihan Bagian 6.821.304.383,55 6.432.793.195,44
2 Lancar Tuntutan Ganti
Kerugian Daerah
Jumlah 7.046.453.383,55 6.657.942.195,44

5.3.1.14 Beban Dibayar Dimuka


Beban Dibayar Dimuka per 31 Desember 2022 dan 2021 sebesar Rp428.806.346,02
dan Rp309.502.144,57. Rincian dapat dilihat pada Lampiran 6.
5.3.1.15 Persediaan
Persediaan yang disajikan dalam Neraca merupakan nilai dari Berita Acara Stock
Opname persediaan yang disampaikan oleh seluruh OPD yang berada di Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara. Atas saldo persediaan per 31 Desember 2022 sebesar
Rp10.389.473.565,04, persediaan pada tahun 2021 sebesar Rp6.714.794.436,74, jika
dibandingkan dengan tahun 2021 terdapat penambahan sebesar Rp3.674.679.128,30.
Persediaan Tahun 2022 terdiri dari persediaan alat tulis kantor, Persediaan barang yang
diserahkan kepada masyarakat, (dan persediaan obat – obatan, (persediaan obat - obatan di
gudang farmasi dinas kesehatan, Persediaan obat - obatan tersebar di RSUD dan 27
Puskesmas. Data terinci dapat dilihat pada Lampiran 6a.

5.3.2 Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang berupa investasi permanen dalam bentuk penyertaan modal
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara kepada BUMD disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5.58 Daftar Penyertaan Modal


31 Des 2022 31 Des 2021
No Uraian
(Rp) (Rp)
1 PT Bank Lampung 22.135.950.000,00 19.573.350.000,00
2 PT Bank Syariah Kotabumi 45.084.600.006,18 36.583.061.431,93
3 PD Lampura Niaga 3.018.604.151,95 3.682.203.678,95
4 PDAM Way Bumi 0,00 0,00
Jumlah 70.239.154.158,13 59.838.615.110,88

Nilai investasi permanen pada PT Bank Lampung disajikan dengan metode biaya
(cost) sedangkan investasi permanen pada PT Bank Syariah Kotabumi dan PD Lampura
Niaga disajikan dengan metode ekuitas (equity). Rincian perhitungan investasi permanen
adalah sebagai berikut:

110
Tabel 5.59 Perhitungan Saldo Investasi Permanen

PD Lampura PDAM Way


PT Bank PT BPRS
Niaga Bumi
No. Rincian Lampung Kotabumi
(Equity (Equity
(Cost Method)**) (Equity Method)
Method)*) Method)*)
Saldo Investasi permanen
1. 19.573.350.000,00 36.583.061.431,93 3.682.203.678,95 0,00***)
TA 2021 (Audited) (Rp)
Koreksi Saldo Awal 4.270.362.356,33 (663.599.527,00)
1a. - -
Investasi Permanen
Tambahan Setoran Modal TA
2. 2.562.600.000,00 1.000.000.000,00 - -
2022 (Rp)
3. Perolehan Laba/(Rugi) -
3a. Laba/(Rugi) TA 2021 (Rp) - 7.693.690.500,00 - -
3b. Persentase Kepemilikan 4,69% 96,44% 100,00% 100,00%
Laba/(Rugi) yang Menambah
4. - 7.419.795.118,20 - -
Investasi (3a x 3b) (Rp)
5. Dividen
Pembayaran kekurangan
5a. deviden tahun tahun
sebelumnya
Pembagian Dividen TA 2021
5b. yang dibagikan pada TA 2022 5.822.312.238,79 4.278.466.701,00 - -
(Rp)
Jumlah Deviden yang
5c. 5.822.312.238,79 4.278.466.701,00 - -
diterima TA 2022 (Rp) 5a+5b
5d. Persentase Kepemilikan 4,69% 97,90% 100,00% 100,00%
Dividen yang diterima oleh
6. Pemda pada TA 2022 (5c x (4.188.618.900,28) - 0,00
5d) (Rp)

Saldo Investasi permanen


7. 22.135.950.000,00 45.084.600.006,18 3.018.604.151,95 0,00
TA 2021 (1+2+4+6+7) (Rp)
Jumlah Baris (7) 70.239.154.158,13

Pada tahun 2022 nilai investasi permanen sebesar Rp70.239.154.158,13 dan pada
Tahun 2021 nilai investasi permanen sebesar Rp59.838.615.110,88 jika dibandingkan
dengan tahun 2021 maka terjadi kenaikan sebesar Rp10.400.539.047,25, kenaikan
investasi tersebut karena adanya koreksi saldo awal investasi permanen sebesar
Rp3.606.762.829,33 (Rp4.270.362.356,33 pada BPRS Bank Syariah dan
(Rp663.599.527,00) pada Lampura Niaga), penambahan penyertaan modal pada tahun
2021 sebesar Rp3.562.600.000,00 (Rp2.562.600.000,00 pada Bank Lampung dan BPRS
Bank Syariah Rp1.000.000.000,00), dan Laba/(rugi) yang Menambah Investasi
Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara pada BPRS Bank Syariah setelah dikurangi
dividen yang diterima Pemda sebesar Rp3.231.176.217,92 . Data terinci dapat dilihat
pada Lampiran 10.

Untuk Dividen yang diterima Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dari Investasi
Permanen Bank Lampung sebesar Rp5.822.312.238,79 sesuai dengan RUPS Bank
Lampung Tahun 2022 terhadap Laporan Direksi atas Kinerja Tahun Buku 2021.
Sedangkan Dividen yang diterima Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dari Investasi
Permanen BPRS Syariah sebesar Rp4.188.618.900,28 dan berdasarkan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan 2022 PT. BPRS Kotabumi (Perseroda) tanggal 26 Januari 2023.

111
PD Lampura Niaga tidak lagi beroperasi sejak Tahun 2017. PDAM Way Bumi tidak
lagi beroperasi sejak Tahun 2010. Pemerintah Kabupaten Lampung Utara menyajikan
Penyertaan Modal pada PDAM Way Bumi dengan metode Ekuitas.
Berdasarkan Hasil Laporan Akhir Jasa Konsultansi Kelayakan dan Penilaian Aset
PDAM Way Bumi yang dilakukan oleh Bagian Perekonomian dan Sumberdaya Alam pada
tahun 2021 disimpulkan bahwa nilai asset pada PDAM Way Bumi Lampung Utara adalah
sebesar Rp7.295.190.000,00. Nilai tersebut merupakan (penjumlahan) Nilai Pasar (Market
Value) dari properti/asset PDAM Way Bumi Lampung Utara pada tahun 2021.
Persentase kepemilikan pemda Lampung Utara adalah 100,00%. Nilai Penyertaan
Modal ke PDAM Way Bumi disajikan dengan metode Ekuitas. PDAM mengalami
kerugian terus menerus hingga melebihi modal disetor maka nilai Penyertaan Modal Pemda
Lampung Utara menjadi nihil.
5.3.3 Aset Tetap
Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
untuk digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. Dalam penyajian laporan Aset Tetap, Pemerintah Daerah Kabupaten
Lampung Utara sudah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun
2016 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Daerah.
Aset Tetap Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara per 31 Desember 2022
adalah sebesar Rp2.315.485.597.428,80 mengalami kenaikan sebesar Rp
255.677.665.475,21 atau naik 12,41% dari tahun 2021 sebesar Rp2.059.807.931.953,59
dengan komposisi dapat disajikan sebagai berikut :
Tabel 5.60 Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2022 dan 2021

Nilai per 31 Desember Nilai per 31 Desember Koreksi Aset Tetap


No Uraian Mutasi Tahun 2022 Nilai Setelah Koreksi
2021 2022 (Unaudited)
Mutasi Tambah Mutasi Kurang
1 Tanah 161.656.963.500,00 - 161.656.963.500,00 140.185.030.661,61 301.841.994.161,61
Peralatan dan
2 660.006.874.858,92 35.743.675.950,97 695.750.550.809,89 - 316.550.275,50 695.434.000.534,39
Mesin
Gedung dan
3 1.060.503.483.569,72 48.515.483.581,97 1.109.018.967.151,69 - 1.109.018.967.151,69
Bangunan
Jalan,
4 Jaringan, dan 2.346.121.865.889,85 196.525.833.818,80 2.542.647.699.708,65 2.542.647.699.708,65
Irigasi
Aset Tetap
5 92.435.324.553,45 8.864.984.900,00 101.300.309.453,45 101.300.309.453,45
Lainnya
Konstruksi
6 Dalam 1.476.877.254,50 3.714.220.065,00 5.191.097.319,50 5.191.097.319,50
Pengerjaan
Akumulasi
7 (2.262.393.457.672,85) (239.041.349.959,09) (2.501.434.807.631,94) (61.486.336.731,45) (2.439.948.470.900,49)
Penyusutan
Total Nilai
Perolehan 2.059.807.931.953,59 54.322.848.357,65 2.114.130.780.311,24 140.185.030.661,61 (61.169.786.455,95) 2.315.485.597.428,80

5.3.3.1 Tanah
Posisi Aset Tetap Tanah Pemerintah Kabupaten Lampung Utara pada Periode Tahun
Anggaran 2022 untuk Per 31 Desember 2022 disajikan di Laporan Keuangan dengan luas
12.762.731 m2 sebanyak 1.895 bidang Tanah dengan nilai sebesar Rp 301.841.994.161,61
(tiga ratus satu milyar delapan ratus empat puluh satu juta sembilan ratus sembilan puluh
empat ribu seratus enam puluh satu koma enam puluh satu rupiah). Mengalami kenaikan
sebesar Rp.140.185.661,61 yang berasal dari tanah bawah jalan sebanyak 497 ruas jalan.

112
Nilai Aset Tetap Tanah Per 31 Desember 2021 Rp 161.656.963.500,00
Mutasi Masuk Aset Tetap Tanah Rp 140.185.030.661,61
Mutasi Keluar Hibah Aset Tetap Tanah Rp -
Nilai Aset Tetap Tanah Per 31 Desember 2022 Rp 301.841.994.161,61

Aset Tetap Tanah Milik Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dari Tabel diatas
dapat dijelaskan sebagai berikut sebanyak 357 bidang yang telah bersertifikat dengan nilai
sebesar Rp80.800.055.000,00 Tanah yang belum Bersertifikat sebanyak 809 bidang dengan
nilai Rp52.785.678.500,00 dan untuk Tanah bawah jalan sebanyak 729 bidang dengan nilai
Rp168.256.260.661,62.
Aset Tetap Tanah yang bersertifikat ada bangunan sebanyak 344 bidang
Rp76.880.966.000,00,00 dan Aset Tetap Tanah Kosong yang bersertifikat sebanyak 13
bidang Rp4.040.805.000,00.
Untuk Aset Tetap Tanah yang belum bersertifikat sebanyak 1.538 bidang terdiri dari
tanah kosong dan tanah di bawah jalan dengan rincian:
a. Aset Tetap Tanah yang belum bersertifikat ada bangunan sebanyak 770 bidang
Rp47.924.253.500,00; dan
b. Aset Tetap Tanah kosong yang belum bersertifikat sebanyak 39 bidang
Rp4.739.709.000,00 dari Aset Tetap Tanah kosong yang belum bersertifikat sebanyak
39 bidang dengan uraian 37 bidang dengan alamat diketahui dan yang 2 bidang dengan
alamat tidak diketahui.
c. Tanah dibawah Jalan sebanyak 729 bidang dengan nilai Rp168.256.260.661,62.

Untuk bukti kepemilikan / penguasaan atas aset tanah dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 5.61 Rekapitulasi Kepemilikan/Penguasaan Aset Tanah

No Uraian Jumlah Keterangan

1 Akta Hibah 25 Bidang


2 Akta Jual Beli 4 Bidang
3 Surat Keterangan Hibah 56 Bidang
4 Surat Keterangan Tanah 6 Bidang
5 Sporadik 315 Bidang
6 Surat Penguasaan Fisik & Pertanggung Jawaban 403 Bidang
7 Tanah Bawah Jalan 747 Bidang
8 Sertifikat Atas Nama Pribadi 4 Bidang
9 Sertifikat Atas Nama Pemerintah Pusat 58 Bidang
10 Sertfikat Atas Nama Pemkab LU 295 Bidang
Total 1.913 Bidang

113
Untuk Aset Tetap Tanah Bawah Jalan sebanyak 747 Bidang dengan rincian sebagai
berikut :
a. Aset Tetap Tanah yang telah dicatat berdasarkan telah memiliki nilai perolehan
sebanyak 250 Bidang dengan luas 2.183.649 M2 dan nilai Rp28.071.230.000,00;
b. Sedangkan sebanyak 497 Bidang dengan luas 4.742.335 M2 ditambahkan dengan
nilai perolehan sebesar Rp 140.185.030.661,62 dan telah tercatat dalam KIB A
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara.

Terdapat aset tanah dengan nilai Rp0,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.62 Rekapitulasi Kepemilikan/Penguasaan Aset Tanah Rp0,00
Tahun Luas Harga
No OPD Lokasi Penggunaan
Pengadaan (M2) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Sekretariat Daerah Jl Jensu, Tanjung Aman Kotabumi 1990 29.335 Kantor Polres 0,00
Jl. Tjukul Soebroto Kelapa Tujuh Tanah
2 Sekretariat Daerah 1991 18.080 0,00
Kotabumi Selatan Perkantoran
Jl. Tjukul Soebroto Kelapa Tujuh 183.56
3 Sekretariat Daerah 2006 Bapetarum 0,00
Kotabumi Selatan 5
Jl Sugih Waras, Sindang Sari,
4 Kecamatan Kotabumi 2006 8.320 TPU 0,00
Kotabumi

Dari tabel diatas diketahui bahwa ada 4 bidang tanah yang bernilai Rp0,00
1. Untuk tanah Kantor Polres pada Sekretariat Daerah yang bernilai Rp0,00 merupakan
aset tanah yang telah di serahkan kepada Polres Lampung Utara berdasarkan
kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dengan Kepolisian
Daerah Lampung tentang Relokasi Mapolres Lampung Utara.
2. Untuk tanah Perkantoran pada Sekretariat Daerah yang bernilai Rp0,00 merupakan aset
tanah yang diperuntukan sebagai area perkantoran dan akan di hitung kembali
berdasarkan NJOP yang berlaku.
3. Untuk Tanah Bapetarum pada Sekretariat Daerah merupakan tanah yang dipersiapkan
untuk perumahan bagi anggota Korpri Lampung Utara.
4. Untuk Tanah TPU pada Kecamatan Kotabumi yang bernilai Rp0,00 dikarenakan terjadi
2 kali pencatatan atas aset tanah tersebut dan telah dilakukan koreksi pencatatan 1 (satu)
bidang Tanah yang bernilai Rp0,00 sehingga Tanah TPU hanya tercatat sebanyak 1
(satu) bidang tanah dengan nilai aset sebesar Rp116.480.000,00.
5.3.3.2 Peralatan dan Mesin
Nilai aset Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2022 sebesar
Rp695.434.000.534,39 dan jika dibandingkan dengan nilai aset Peralatan dan Mesin per 31
Desember 2021 sebesar Rp660.006.874.858,92 terdapat penambahan sebesar
Rp35.427.125.675,47 atau mengalami kenaikan sebesar 5,37% dengan rincian sebagai
berikut :

Tabel 5.63 Mutasi Aset Peralatan dan Mesin

Nilai per 31 Mutasi Tahun 2022 Nilai per 31 Peningkatan /


No Uraian Trend
Desember 2021 Mutasi Tambah Mutasi Kurang Desember 2022 Penurunan
1 Alat Besar 5.528.703.607,00 4.500.000,00 70.000.000,00 5.463.203.607,00 (65.500.000,00) -1,18%
2 Alat Angkutan 1.340.379.700,00 150.891.022,08 123.807.297.916,62 1.189.488.677,92 0,97%
122.617.809.238,70
Alat Bengkel Dan
3 9.675.346.001,00 1.623.205.200,00 11.298.551.201,00 1.623.205.200,00 16,78%
Alat Ukur
4 Alat Pertanian 5.149.687.900,00 123.300.000,00 8.300.000,00 5.264.687.900,00 115.000.000,00 2,23%

114
Nilai per 31 Mutasi Tahun 2022 Nilai per 31 Peningkatan /
No Uraian Trend
Desember 2021 Mutasi Tambah Mutasi Kurang Desember 2022 Penurunan
Alat Kantor Dan
5 3.068.399.265,36 153.730.883.454,16 9.054.112.742,60 6,26%
Rumah Tangga 144.676.770.711,56 12.122.512.007,96
Alat Studio,
6 Komunikasi Dan 11.502.971.977,00 204.830.000,00 27.710.000,00 11.680.091.977,00 177.120.000,00 1,54%
Pemancar
Alat Kedokteran
7 220.350.093.811,63 8.487.875.072,01 228.837.968.883,64 8.487.875.072,01 3,85%
Dan Kesehatan
Alat
8 58.825.913.163,82 1.325.842.917,00 125.188.883,99 60.026.567.196,83 1.200.654.033,01 2,04%
Laboratorium
Alat
9 209.783.000,00 209.783.000,00 0,00%
Persenjataan - - -
10 Komputer 70.688.645.176,80 13.645.169.949,93 84.333.815.126,73 13.645.169.949,93 19,30%
Alat
11 Keselamatan 17.400.000,00 - 0,00%
17.400.000,00 -
Kerja
12 Rambu - Rambu 5.209.194.600,00 5.209.194.600,00 - 0,00%
Peralatan Olah
13 5.571.955.671,41 5.571.955.671,41 - 0,00%
Raga
660.006.874.858,92 38.895.014.846,90 3.467.889.171,43 695.434.000.534,39 35.427.125.675,47 5,37%

Rincian Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Peralatan Mesin Tahun 2022
1 Saldo Awal Tahun 2022 Rp. 660.006.874.859,00
2 Belanja Modal – LRA Rp. 47.845.469.737,48
3 Mutasi Tambah Aset Tetap
a. Hibah Aset Rp. 98.489.000,00
b. Reklas dari bangunan gedung Rp. 45.692.000,00
c. Kapitalisasi Renwas Rp. 112.604.028,52
d. Belanja Barang jasa menjadi aset Rp. 1.648.399.974,34
e. Reklasifikasi dari Aset tetap lainnya Rp. 121.341.000,00
f. Mutasi masuk aset lama Rp. 540.220.000,00
g. Reklas antar Sub Peralatan Mesin Rp. 188.547.000,00
h. Utang Belanja Modal peralatan mesin Rp. 1.941.438.241,00
Total Penambahan Aset Tetap Rp. 4.696.731.243,86

4 Pengurangan Aset Tetap


a. Reklas ke aset lain lain Rp. 9.875.821.813,00
b. Reklas ke aset bangunan gedung Rp. 22.943.700,00
c. Belanja Modal tidak Menjadi aset Rp. 4.692.084.082,35
d. reklas Keluar aset lama Rp. 1.472.476.032,06
e. Reklas ke aset Jalan jembatan Rp. 407.308.278,54
f. Reklas antar Sub Peralatan Mesin Rp. 188.547.000,00
g. Bayar utang Belanja Modal Rp. 455.894.400,00
Total Pengurangan Aset Tetap Rp. 17.115.075.305,95

5 Saldo Aset Tetap Peralatan Mesin per 31 Desember 2022 Rp. 695.434.000.534,39

Terdapat Aset Tetap Peralatan Mesin terkoreksi sebesar Rp316.550.275,50 dengan uraian
sebagai berikut :
1. Koreksi usulan pencatatan hutang Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Utara pada
Aset Tetap Peralatan Mesin Alat Angkutan Roda 2 berdasarkan surat Sekretaris Daerah
Kabupaten Lampung Utara Nomor: 800/461/10-LU/2023 perihal koreksi pencatatan
aset yang terhutang tahun 2022 sebesar Rp109.076.112,00
2. Reklasifikasi Aset Tetap Peralatan Mesin ke Aset Lain-lain berupa kendaraan dinas

115
rusak berat sebanyak 17 (tujuh belas) unit kendaraan roda 2 atas temuan auditor
berdasarkan wawancara dengan pengurus barang OPD dengan nilai Rp181.734.175,00
pada saat pemeriksaaan interim di Kabupaten Lampung Utara.
3. Reklasifikasi aset tetap peralatan mesin yang besumber dari dana BOS yang tidak
mencapai nilai kapitalisasi Aset Tetap sebesar Rp25.739.988,52.
5.3.3.3 Gedung dan Bangunan
Nilai aset tetap Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2022 sebesar
Rp1.109.018.967.151,69 dan jika dibandingkan dengan nilai aset tetap Gedung dan
Bangunan per 31 Desember 2021 sebesar Rp1.060.503.483.569,72 terdapat penambahan
sebesar Rp48.515.483.581,97 atau mengalami kenaikan sebesar 4,57% dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 5.64 Rincian Aset Tetap – Gedung dan Bangunan

Peningkatan /
No Uraian Nilai per 31 Desember 2021 Nilai per 31 Desember 2022 Trend
Penurunan

1 BANGUNAN GEDUNG 1.042.559.025.848,29 1.092.135.264.200,31 49.576.238.352,02 4,76%


-
2 MONUMEN 13.581.992.592,63 12.521.237.822,58 (1.060.754.770,05)
7,81%
3 BANGUNAN MENARA - 0,00%
TUGU TITIK
4 4.362.465.128,80 4.362.465.128,80 - 0,00%
KONTROL/PASTI
Total Nilai Perolehan 1.060.503.483.569,72 1.109.018.967.151,69 48.515.483.581,97 4,57%

Rincian Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Gedung Bangunan 2022


1. Saldo Awal Tahun 2022 Rp. 1.060.503.483.569,72
2. Penambahan Aset Tetap
a. LRA belanja modal Rp. 35.762.012.787,97
b. Persediaan jadi aset Rp. 158.630.000,00
c. Kapitaslisasi aset dari perencanaan pengawasan (renwas ) Rp. 1.781.702.453,00
d. Pemeliharaan jadi aset Rp. 9.783.348.891,00
e. Reklas kib b Rp. 22.943.700,00
f. Utang belanja modal Rp. 4.004.113.600,00
Total Penambahan Aset Tetap Rp. 51.512.751.431,97
3. Pengurangan Aset tetap
a. LRA belanja modal Rp. 2.704.574.000,00
b. Belanja modal tidak jadi aset Rp. 213.967.000,00
c. Bayar utang Rp. 33.034.850,00
d. Reklas ke kib b Rp. 45.692.000,00
Total Pengurangan Aset Tetap Rp. 2.997.267.850,00

4. Saldo Aset Tetap Gedung Bangunan per 31 Desember 2022 Rp. 1.109.018.967.151,69

5.3.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan

116
Nilai aset Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2022 sebesar
Rp2.542.647.699.708,65, jika dibandingkan dengan nilai aset Jalan, Irigasi dan Jaringan
per 31 Desember 2021 sebesar Rp2.346.121.865.889,85 maka terdapat penambahan
sebesar Rp196.525.833.818,80 atau sebesar 8.38% dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.65 Rincian Aset Tetap – Jalan, Irigasi dan Jaringan

Nilai per 31 Desember Nilai per 31 Desember Peningkatan /


No Uraian Trend
2021 2022 Penurunan

1 JALAN DAN JEMBATAN 1.879.440.923.015,79 2.066.645.757.863,37 187.204.834.847,58 9,96%


2 BANGUNAN AIR 417.156.121.231,80 420.901.433.569,28 3.745.312.337,48 0,90%
3 INSTALASI 41.471.782.830,80 47.047.469.466,00 5.575.686.635,20 0,00%
4 JARINGAN 8.053.038.810,00 8.053.038.810,00 - 0,00%

Total Nilai Perolehan 2.346.121.865.888,39 2.542.647.699.708,65 196.525.833.820,26 8,38%

Rincian Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun 2022
1. Saldo Awal Tahun 2022 Rp. 2.346.121.865.888,39
2. Belanja Modal – LRA Rp. 188.617.002.890,00
3. Penambahan Aset Tetap
a. Reklas antar kib d Rp. 288.978.700,00
b. Reklas dari peralatan dan mesin Rp. 407.308.279,34
c. Kapitalisasi aset dari renwas Rp. 7.678.779.655,26
d. Belanja barang jasa jadi aset Rp. 7.404.187.000,00
e. Utang belanja modal Rp. 19.957.575.660,00
Total Penambahan Aset Tetap Rp. 35.736.829.294,60
4. Pengurangan Aset Tetap
a. Reklas ke aset lain-lain Rp. 13.337.418.799,34
b. Reklas ke kdp Rp. 3.714.220.065,00
c. Utang belanja modal Rp. 10.776.359.500,00
Total Pengurangan Aset Tetap Rp. 27.827.998.364,34
4. Saldo Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2022 Rp. 2.542.647.699.708,65

5.3.3.5 Aset Tetap Lainnya


Nilai aset Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2022 sebesar
Rp101.300.309.453,45, jika dibandingkan dengan nilai aset Aset Tetap Lainnya per 31
Desember 2021 sebesar Rp92.435.324.553,45, maka terdapat penambahan sebesar
Rp8.864.984.900,00 atau sebesar 9,59% dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.66 Mutasi Penambahan Aset Tetap Lainnya

Nilai per 31 Desember Nilai per 31 Desember Peningkatan /


No Uraian Trend
2021 2022 Penurunan

1 BAHAN PERPUSTAKAAN 86.895.625.814,10 95.760.610.714,10 8.864.984.900,00 10,20%

117
BARANG BERCORAK
2 4.756.890.739,35 4.756.890.739,35 0,00%
KESENIAN/KEBUDAYAAN/OLAHRAGA
3 HEWAN 750.000,00 750.000,00 0,00%
4 BIOTA PERAIRAN 352.250.000,00 352.250.000,00 0,00%
5 TANAMAN 429.808.000,00 429.808.000,00 0,00%

92.435.324.553,45 101.300.309.453,45 8.864.984.900,00 10,20%

Rincian Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Lainya Tahun 2022


1. Saldo Awal Tahun 2022 Rp. 92.435.324.553,45

2. Penambahan Aset Tetap


a. Belanja Modal Aset Tetap Lainya 2022 Rp.
b. Barang Jasa Menjadi Aset Tetap Lainya Rp.
c. Aset dari Hibah Rp.
d. Hutang Belanja Menjadi Aset Tetap 2022 Rp.
e. Perencanaan dan Pengawasan Rp.
f. Dana Bos Menjadi Aset tetap Rp. 8.864.984.900,00
Total Penambahan Aset Tetap Rp. 8.864.984.900,00

3. Pengurangan Aset Tetap


a. Belanja Modal Tidak Masuk Sebagai Aset Tetap Rp. -
b. Reklas Ke Aktiva Lainya Rp. -
Total Pengurangan Aset Tetap Rp. -

4. Saldo Akhir Aset Tetap Lainya per 31 Desember 2022 Rp. 101.300.309.453,45
5.3.3.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan
Nilai Kontruksi Dalam Pekerjaan per 31 Desember 2022 sebesar
Rp5.191.097.319,50 jika dibandingkan dengan nilai aset Kontruksi Dalam Pekerjaan per
31 Desember 2021 sebesar Rp1.476.877.254,50 maka terdapat penambahan sebesar
251,49% atau sebesar Rp3.714.220.065,00 dengan rincian sebagai berikut:
5.6.3.2 Tabel 5.67 Mutasi Penambahan Konstruksi Dalam Pengerjaan
31-Des-22 31-Des-21 Kenaikan/Penurunan Trend
No Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) %
Konstruksi Dalam Pengerjaan
1 1.476.877.254,50 1.476.877.254,50 0,00 0,00%
Tanah
Konstruksi Dalam Pengerjaan
2 3.714.220.065,00 0 3.714.220.065,00 100,00%
Jalan, Jaringan, dan Irigasi
5.191.097.319,50 1.476.877.254,50 3.714.220.065,00 100,00%

Rincian Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Lainya Tahun 2022


1. Saldo Awal Tahun 2022 Rp. 1.476.877.254,50

2. Penambahan Aset Tetap


a. Belanja Modal Aset Kontruksi Dalam Pengerjaan 2022 Rp.
b. Barang Jasa Menjadi Aset Tetap Lainya Rp.
c. Aset dari Hibah Rp.
d. Belanja Modal - KDP Rp. 3.616.603.000,00
e. Perencanaan dan Pengawasan Rp. 97.617.065,00
Total Penambahan Aset Tetap Rp. 3.714.220.065,00

118
3. Pengurangan Aset Tetap
a. Belanja Modal Tidak Masuk Sebagai Aset Tetap Rp.
b. Reklas Ke Aktiva Lainya Rp.
Total Pengurangan Aset Tetap Rp.

4. Saldo Akhir Kontruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2022 Rp. 5.191.097.319,50
5.3.3.7 Akumulasi Penyusutan
Penyusutan aset tetap dihitung menggunakan metode garis lurus yaitu dengan
mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari aset tetap secara merata setiap selama
masa manfaatnya.
Penyusutan aset tetap Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dilakukan secara
bulanan dihitung sejak bulan perolehan (pendekatan bulanan) dengan melihat tanggal dan
bulan perolehan aset tetap.
Nilai Akumulasi Penyusutan merupakan akumulasi penyusutan untuk Peralatan dan
Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan dan Aset Tetap Lainnya (kecuali
hewan, tanaman dan buku perpustakaan). Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31
Desember 2021 sebesar (Rp2.262.393.457.672,85) dan Nilai Akumulasi Tahun 2021
setelah koreksi sebesar (Rp2.214.222.923.446,92).
Rincian Koreksi Akumulasi Penyusutan Tahun 2021 disajikan pada tabel berikut:
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2021 Rp
(2.262.393.457.672,85)
Koreksi Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin Rp
5.812.789.524,83
Koreksi Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan Rp
8.238.613.999,47
Koreksi Akumulasi Penyusutan Jalan, Jaringan, dan Irigasi Rp
34.119.130.701,63
Akumulasi Penyusutan 2021 Setelah Koreksi Rp
(2.214.222.923.446,92)

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap koreksi per 31 Desember 2021 sebesar


(Rp2.214.222.923.446,92) Beban Akumulasi Penyusutan Aset Tetap tahun 2022 sebesar
(Rp225.725.547.453,57) dan Akumulasi Aset Tetap per 31 Desember 2022 sebesar
(Rp2.439.948.470.900,49).
Rincian Akumulasi Penyusutan per Desember 2022 disajikan pada tabel berikut:
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2021 setalah Koreksi Rp (2.214.222.923.446,92)
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin Rp (38.425.450.205,82)
Beban Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan Rp (20.626.998.917,00)
Beban Akumulasi Penyusutan Jalan, Jaringan, dan Irigasi Rp (166.673.098.330,75)
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2022 Rp (2.439.948.470.900,49)

5.3.4 Aset Lainnya


Nilai aset Aset Lainnya per 31 Desember 2022 sebesar Rp86.222.571.078,28 dan jika
dibandingkan dengan nilai Aset Lainnya per 31 Desember 2021 sebesar
Rp61.689.013.609,61 maka terdapat kenaikan sebesar Rp24.533.557.468,67 yaitu dengan
rincian sebagai berikut:

Tabel 5.68 Rincian Aset Lainnya

119
No Uraian 31-Des 2022 ( ) 31-Des-2021 ( )
1 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 10.276.000.000,00 10.276.000.000,00
2 Aset Tidak Berwujud 2.641.359.300,00 2.362.159.300,00
3 Aset Lain-lain 77.922.264.032,60 50.718.235.020,03
Akumulasi Amortisasi Aset Tidak ( 1.933.293.305,00 ) ( 1.667.380.710,42 )
4
Berwujud
5 Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya ( 5.962.116.047,32 ) 0,00
6 Dana Transfer TDF 3.278.357.098,00 0,00
Jumlah 86.222.571.078,28 61.689.013.609,61

5.3.4.1 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga


Kemitraan Dengan Pihak Ketiga per 31 Desember 2022 sebesar
Rp10.276.000.000,00. Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dengan menggunakan
tanah eks Mapolres yang merupakan milik PT KAI tersebut melakukan kerjasama Built,
Operate and Transfer (BOT) dengan menandatangani Perjanjian Kerjasama Nomor
180/29/03/LU/2008 atau 46/IGPS-SMG/KB/III/2008 tanggal 14 Maret 2008 antara
Bupati Lampung Utara dan Direktur Utama PT Inti Griya Prima Sakti. Perjanjian tersebut
berjangka waktu 25 Tahun. Penjelasan lebih lanjut atas tanah yang digunakan sebagai aset
kemitraan pihak ketiga dapat dilihat pada Bab VII.
5.3.4.2 Aset Tak Berwujud
Nilai Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2022 dan 2021 adalah sebesar
Rp2.641.359.300,00 dan Rp2.362.159.300,00 terjadi kenaikan sebesar
Rp279.200.000,00 atau 11,82% data rinci aset tak berwujud pada lampiran 11

5.3.4.3 Aset Lain-Lain


Nilai aset Aset Lain-lain per 31 Desember 2022 sebesar Rp77.922.264.032,60 dan jika
dibandingkan dengan nilai Aset Lainnya per 31 Desember 2021 sebesar
Rp50.718.235.020,03 maka terdapat kenaikan sebesar Rp27.204.029.012,57 yaitu dengan
rincian sebagai berikut:

Saldo Awal Aset Lain-lain 2022 Rp. 50.718.235.020,03

Mutasi masuk Rp.


27.204.029.012,57
Mutasi keluar Rp.
-
Saldo Akhir Aset Lain-lain per 31 Desember 2022 Rp. 77.922.264.032,60

Penambahan Aset lain-lain terdiri dari:


1. Aset rusak berat Rp 6.079.992.230,00 berupa peralatan dan mesin alat
angkutan
2. Hibah sumur bor ke masyarakat yang belum ada NPHD dari Dinas Pekerjaan
Umum sebesar Rp 4.271.519.922,00.
3. Hibah SPAM Jaringan Perpipaan di Pedesaan yang belum ada NPHD dari
Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp11.060.677.900,00
4. Hibah Peralatan Mesin ke Sekolah Swasta yang belum ada NPHD dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp1.173.211.000,00
5. Hibah Peralatan Mesin Instansi Vertikal yang belum ada NPHD dari Dinas
Komunikasi dan Informatika sebesar Rp937.967.760,00

120
6. Hibah Bangunan Gedung pada Sekolah Swasta belum ada NPHD dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp1.683.914.120,57
7. Hibah Bangunan Gedung pada Instansi Vertikal belum ada NPHD dari Dinas
Pekerjaan Umum sebesar Rp1.704.243.080,00
8. Pembuatan Partisi Mall Pelayanan Publik pada Gedung Bangunan Mall
Ramayana yang berstatus Bangunan Guna Serah yang belum selesai masa
perjanjian BGS-nya dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu sebesar Rp292.503.000,00

5.3.4.4 Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud


Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud pada Tahun 2022 sebesar
(Rp1.933.293.305,00) dan nilai Amortisasi pada tahun 2021 sebesar (Rp1.667.380.710,42)
terjadi kenaikan sebesar Rp265.912.594,58 atau 15,95%.

5.3.4.5 Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya


Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya pada Tahun 2022
sebesar(Rp5.962.116.047,32) dan nilai Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya pada
tahun 2021 sebesar Rp0,00.

5.3.4.6 Dana Transfer Treasury Deposit Facility (TDF)


Dana Treasury Deposit Facility – Transfer Ke Daerah (TDF) pada Tahun 2022
sebesar (Rp3.278.357.098,00) dan nilai Dana Treasury Deposit Facility – Transfer Ke
Daerah (TDF) pada tahun 2021 sebesar Rp0,00.

5.3.5 Kewajiban
Kewajiban dikelompokkan menjadi Kewajiban Jangka Pendek (Kewajiban Lancar)
dan Kewajiban Jangka Panjang. Kewajiban per 31 Desember 2022 merupakan Kewajiban
Jangka Pendek dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.69 Kewajiban


No. Uraian 31 Des 2022 (Rp) 31 Des 2021 (Rp)

I. Kewajiban Jangka Pendek

1 Utang PFK 1.554.631,00 5.647.596,00

2 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 0,00 0,00

2 Pendapatan Diterima Dimuka 936.438.621,55 724.456.640,87

3 Utang Belanja 96.307.225.094,58 57.544.547.837,66

Jumlah Kewajiban Utang jangka pendek 97.245.218.347,13 58.274.652.074,53

Adapun rincian Kewajiban Jangka Pendek sebagai berikut:


5.3.5.1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) Tahun 2022 dan 2021 adalah sebesar
Rp1.554.631,00 dan Rp5.647.596,00. Utang PFK pada Tahun 2021 terdiri dari
Rp5.599.596,00 di Dinas Perikanan dan Rp48.000,00 di Kecamatan Kotabumi Selatan.
Pada Tahun 2022 Utang PFK yang telah disetorkan pada Dinas Perikanan sebesar

121
Rp4.044.965,00 dan Kecamatan Kotabumi Selatan Rp48.000,00. Sehingga posisi saldo
akhir PFK sebesar Rp1.554.631,00 merupakan utang PFK di Dinas Perikanan. Utang PFK
tersebut telah dilunasi/disetorkan pada 31 Maret 2023.

5.3.5.2 Pendapatan Diterima Dimuka


Pendapatan Diterima Dimuka 31 Desember 2022 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.70 Pendapatan Diterima Dimuka
Pendapatan Diterima
OPD
Dimuka (Rp)
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 0,00
a. Reklame 835.099.516,29
b. Indomaret 23.400.652,46
c. Alfamart 77.938.452,80
Jumlah 936.438.621,55

Rincian Pendapatan Diterima Dimuka dapat dilihat pada Lampiran 7.


5.3.5.3 Utang Belanja
Utang Belanja per 31 Desember 2022 sebesar Rp96.307.225.094,58 adalah sebagai
berikut:
Saldo awal utang belanja 2022 57.544.547.837,66
Mutasi masuk 77.248.130.235,48
Mutasi keluar -38.485.452.978,56
Saldo akhir Utang Belanja 2022 Rp96.307.225.094,58

(Daftar utang terlampir pada Lampiran 8)


Rincian mutasi masuk dan keluar Utang Beban adalah:
a. Mutasi masuk sebesar Rp77.248.130.235,48 adalah:
1) Utang beban listrik sebesar Rp2.202.895.858,00;
2) Utang ADD Tahun 2022 sebesar Rp15.126.465.209,00;
3) Utang Belanja Pegawai sebesar Rp0,00
4) Utang Barang dan Jasa (termasuk BLUD) sebesar Rp19.070.494.222,48;
5) Utang Belanja Modal sebesar Rp26.039.653.311,00;
6) Utang Retensi sebesar Rp28.468.590,00.
7) Utang Iuran Wajib BPJS Rp14.780.153.045,00
b. Mutasi kurang adalah realisasi pembayaran hutang Tahun 2021 sebesar
Rp38.485.452.978,56 adalah:
1. Pembayaran utang beban listrik 2021 sebesar Rp2.277.400.693,00;
2. Realisasi utang ADD Tahun 2021 sebesar Rp8.596.964.200,00;
3. Realisasi utang Belanja Pegawai, Barang dan Jasa Tahun 2021 sebesar
Rp16.235.726.423,56.
4. Realisasi utang Belanja Modal Tahun 2021 sebesar Rp11.232.253.900,00;
5. Realisasi utang Retensi sebesar Rp33.034.850,00.

122
6. Koreksi Utang BPJS PBI Rp996.800,00
7. Koreksi Utang Belanja Modal Sekretariat Daerah Rp109.076.112,00
5.3.5.4 Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban Jangka Panjang per 31 Desember 2022 dan 2021 sebesar
Rp125.621.287.939,00 dan 0,00. Kewajiban Jangka Panjang per 31 Desember 2022 terdiri
dari Utang kepada Pemerintah Pusat berupa kewajiban utang pokok eks PDAM Way Bumi
yang ditanggung Pemerintah Kabupaten Lampung Utara kepada Pemerintah Pusat sesuai
dengan dokumen Perjanjian Perubahan (Amandemen) Terhadap Naskah Perjanjian
Pinjaman Nomor RPD-337/Eks.RDA-248/DSMI/2018 Tanggal 26 Desember 2018 Nomor
: AMA-178/RPD-337/Eks.RDA-248/DSMI/2018 Tanggal 10 Juni 2021 sebesar
Rp5.656.499.149,00 dan telah dibayarkan pada tahun 2022 sebesar Rp1.176.499.150,00
sehingga sisa pokok hutang sebesar Rp4.479.999.999,00, dan Utang kepada Lembaga
Keuangan Bukan Bank (LKBB) dalam hal ini kewajiban pinjaman PEN Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sesuai dengan
Perjanjian Pinjaman Daerah Nomor 4 Tanggal 4 Oktober 2021 sebesar
Rp121.141.287.939,00.
5.3.6 Ekuitas
Ekuitas Pemerintah Kabupaten Lampung Utara per 31 Desember 2022 dan 2021
adalah sebesar Rp2.340.628.575.343,41 dan Rp2.205.772.287.458,03.
5.4 Laporan Operasional (LO)
Laporan Operasional menyajikan pendapatan dan beban dari kegiatan operasional,
surplus/defisit dari kegiatan non operasional serta pos luar biasa pada Tahun Anggaran
2022 secara akrual.
5.4.1 Pendapatan-LO
Pendapatan–LO adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode Tahun Anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali. Transaksi pendapatan-LO tidak hanya mencakup pendapatan yang telah diterima
dalam bentuk Kas tetapi juga meliputi pendapatan dalam bentuk hak tagih dan penerimaan
pendapat dalam bentuk barang atau jasa serta pendapatan yang berasal dari hibah. Rincian
pendapatan-LO Tahun Anggaran 2022 dan 2021 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5.71 Rincian Pendapatan


Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Naik/Turun
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)-LO 73.173.302.899,16 107.488.018.959,77 (34.314.716.060,61)
2 PENDAPATAN TRANSFER-LO 1.334.861.631.512,00 1.170.540.141.480,00 164.321.490.032,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
3 9.457.342.632,00 78.243.832.500,00 (68.786.489.868,00)
YANG SAH-LO
Jumlah 1.417.492.277.043,16 1.356.271.992.939,77 61.220.284.103,39

Rincian masing-masing Pendapatan sebagai berikut:


5.4.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)-LO
Pendapatan Asli Daerah-LO pada Tahun 2022 terealisasi sebesar
Rp73.173.302.899,16. Bila dibandingkan dengan Tahun 2021 sebesar
Rp.107.488.018.959,77, PAD Tahun 2022 mengalami penurunan sebesar
Rp34.314.716.060,61 atau 31,92%. Rincian Pendapatan Asli Daerah pada Tahun 2022
disajikan pada tabel berikut:

123
Tabel 5.72 Rincian Pendapatan Asli Daerah-LO
Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Naik/Turun
1 Pajak Daerah-LO 38.127.215.407,44 29.040.643.718,55 9.086.571.688,89
2 Retribusi Daerah-LO 4.463.385.735,00 3.552.677.190,75 910.708.544,25
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
3 13.356.331.017,71 14.003.640.558,36 (647.309.540,65)
yang Dipisahkan-LO
4 Lain-lain PAD yang Sah-LO 17.226.370.739,01 60.891.057.492,11 (43.664.686.753,10)
Jumlah 73.173.302.899,16 107.488.018.959,77 (34.314.716.060,61)
5.4.1.1.1 Pajak Daerah-LO
Pajak Daerah-LO adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan
usaha kepada Pemerintah Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat
dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pembangunan Daerah.
Rincian Pendapatan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2022 dan 2021 disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 5.73 Rincian Pajak Daerah-LO
Realisasi Realisasi
No Uraian Naik/Turun
TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1 Pajak Hotel-LO 259.873.044,90 174.007.500,00 85.865.544,90
2 Pajak Restoran–LO 1.178.919.238,20 431.540.263,00 747.378.975,20
3 Pajak Hiburan-LO 4.400.000,00 1.600.000,00 2.800.000,00
4 Pajak Reklame-LO 2.023.955.035,14 1.986.061.466,00 37.893.569,14
5 Pajak Penerangan Jalan-LO 20.413.523.950,00 18.685.065.914,83 1.728.458.035,17
6 Pajak Parkir-LO 432.816.280,00 383.373.030,72 49.443.249,28
7 Pajak Air Tanah-LO 886.699.554,50 573.816.904,00 312.882.650,50
8 Pajak Sarang Burung Walet-LO 10.850.000,00 4.750.000,00 6.100.000,00
Pajak Mineral Bukan Logam dan
9 737.016.163,20 181.487.200,00 555.528.963,20
Batuan-LO
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
10 10.256.126.871,00 4.824.770.833,00 5.431.356.038,00
dan Perkotaan (PBBP2)-LO
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
11 1.923.035.270,50 1.794.170.607,00 128.864.663,50
Bangunan (BPHTB)-LO
Jumlah 38.127.215.407,44 29.040.643.718,55 9.086.571.688,89

Berdasarkan rincian pendapatan pajak daerah pada tabel di atas terlihat bahwa
realisasi penerimaan pajak mengalami kenaikan dari Tahun 2021 sebesar
Rp9.086.571.688,89. Rincian akun pendapatan pajak daerah yang mengalami peningkatan
realisasi penerimaan dibanding Tahun 2021 adalah Pajak Hotel, Pajak Reklame, Pajak
Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak
Sarang Burung Walet, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Bumi dan Bangunan
dan Bea Perolehan Hak atas Tanah.
Penerimaan pendapatan pajak daerah tidak hanya berasal dari transaksi penerimaan
kas tetapi juga berasal dari penerbitan hak tagih pajak dan sampai dengan tanggal 31
Desember 2021 wajib pajak belum memenuhi kewajibannya berikut perhitungan
penerimaan pajak daerah pada Tahun 2022:
Realisasi Pajak Daerah-LRA (Rp) = 36.832.579.973,00
Piutang Pajak 31/12/2022 (Rp) = 9.488.396.235,02
Piutang Pajak 31/12/2021 (Rp) = (13.182.942.994,90)
Pendapatan Diterima Dimuka-
= 936.438.621,55
Pajak Reklame 31/12/2022 (Rp)

124
Pendapatan Diterima Dimuka-
= (724.456.640,87)
Pajak Reklame 31/12/2021 (Rp)
Penghapusan PBB-P2 = 5.201.164.175,00
Pendapatan Pajak Daerah = 38.127.215.407,44

5.4.1.1.2 Retribusi Daerah-LO


Retribusi Daerah-LO adalah Pungutan Pemerintah Daerah kepada orang atau badan
berdasarkan norma-norma yang ditetapkan. Penerimaan Retribusi berhubungan dengan
jasa timbal (kontraprestasi) yang diberikan secara langsung atas permohonan dan untuk
kepentingan maupun yang diberikan oleh Pemerintah. Rincian Retribusi Daerah-LO Tahun
Anggaran 2022 dan 2021 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.74 Rincian Retribusi Daerah-LO
Realisasi Realisasi
No Uraian Naik/Turun
TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
I Retribusi Jasa Umum-LO 2.973.521.289,00 2.902.818.454,00 70.702.835,00
( 33.741.272,00
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan-LO 1.716.731.244,00 1.750.472.516,00
)
Retribusi Pelayanan Persampahan/
2 146.400.000,00 130.600.000,00 15.800.000,00
Kebersihan-LO
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan
3 151.600.000,00 151.450.000,00 150.000,00
Umum-LO
4 Retribusi Pelayanan Pasar-LO 772.102.545,00 728.450.938,00 43.651.607,00
Retribusi Pengujian Kendaraan
5 143.175.000,00 141.845.000,00 1.330.000,00
Bermotor-LO
6 Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang-LO 43.512.500,00 0,00 43.512.500,00
II Retribusi Jasa Usaha-LO 65.160.000,00 51.500.000,00 13.660.000,00
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah-
1 26.460.000,00 9.200.000,00 17.260.000,00
LO
2 Retribusi Terminal-LO 12.200.000,00 13.100.000,00 ( 900.000,00 )
Retribusi Tempat Rekreasi dan
3 15.500.000,00 18.200.000,00 ( 2.700.000,00 )
Olahraga-LO
Retribusi Penjualan Produksi Usaha
4 11.000.000,00 11.000.000,00 0,00
Daerah-LO
III Retribusi Perizinan Tertentu-LO 1.424.704.446,00 598.358.736,75 826.345.709,25
Retribusi Izin Trayek untuk Menyediakan
1 0,00 1.800.000,00 ( 1.800.000,00 )
Pelayanan Angkutan Umum-LO
2 Retribusi Menara Telekomunikasi 542.866.665,00 0,00 542.866.665,00
Retribusi Persetujuan Bangunan
3 881.837.781,00 596.558.736,75 285.279.044,25
Gedung-LO
Jumlah 4.463.385.735,00 3.552.677.190,75 910.708.544,25

Berdasarkan rincian pendapatan retribusi daerah diatas terlihat beberapa pendapatan


retribusi daerah pada Tahun 2022 terjadi penurunan capaian yang terdiri dari Retribusi
Pelayanan Kesehatan-LO, Retribusi Terminal-LO, Retribusi Tempat Rekreasi dan
Olahraga-LO dan Retribusi Izin Trayek untuk Menyediakan Pelayanan Angkutan Umum-
LO.
Sedangkan retribusi daerah Tahun 2022 yang mengalami peningkatan terdiri dari
Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan-LO, Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi
Jalan Umum-LO, Retribusi Pelayanan Pasar-LO, Retribusi Pengujian Kendaraan
Bermotor-LO, Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang-LO, Retribusi Pemakaian Kekayaan
Daerah-LO, Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah-LO dan Retribusi Persetujuan
Bangunan Gedung-LO.

125
Pendapatan retribusi Tahun 2022 tidak hanya berasal dari transaksi penerimaan kas
tetapi juga berasal dari penerbitan hak tagih retribusi dan sampai dengan tanggal 31
Desember 2022 wajib retribusi belum memenuhi kewajibannya. Berikut perhitungan
penerimaan pajak daerah pada Tahun 2022:
Realisasi Retribusi Daerah-LRA (Rp) = 3.859.180.570,00
Piutang Retribusi 31/12/2022 (Rp) = 893.526.086,50
Piutang Retribusi 31/12/2021 (Rp) = (289.320.921,50)
Pendapatan Diterima Dimuka-Sewa Pasar 31/12/2022
= 0,00
(Rp)
Pendapatan Diterima Dimuka-Sewa Pasar 31/12/2021
= 0,00
(Rp)
Pendapatan Retribusi Daerah (Rp) = 4.463.385.735,00

5.4.1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan-LO


Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan-LO TA 2022 dan 2021 adalah
sebesar Rp13.356.331.017,71 dan Rp14.003.640.558,36. Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan Tahun Anggaran 2022 merupakan pengakuan pendapatan atas
hasil investasi permanen dengan metode pencatatan biaya (cost) dan royalti Kemitraan
dengan Pihak Ketiga dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.75 Rincian Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan-LO
Realisasi Realisasi
No Uraian Naik/Turun
TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Bagian Laba yang Dibagikan kepada 13.356.331.017,71 14.003.640.558,36 (647.309.540,65)
1 Pemerintah Daerah (Dividen) atas Penyertaan
Modal pada BUMD (Lembaga Keuangan)-LO
Jumlah 13.356.331.017,71 14.003.640.558,36 (647.309.540,65)

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan-LO selama Tahun 2022 tidak
saja berasal dari transaksi penerimaan kas tetapi juga berasal dari penerimaan transaksi non
kas. Berikut perhitungan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun
anggaran 2022:
Realisasi Hasil Pengelolaan =
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan- 10.135.931.139,79
LRA (Rp)
Investasi Permanen 31/12/2022 (Rp) = 3.231.176.217,92
Investasi Permanen 31/12/2021 (Rp) = (10.776.340,00)
Hasil Pengelolaan Kekayaan =
13.356.331.017,71
Daerah yang Dipisahkan (Rp)

5.4.1.1.4 Lain-lain PAD yang Sah-LO


Akun Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LO merupakan kelompok
penerimaan yang tidak dapat diklasifikasikan baik ke dalam Pajak Daerah, Retribusi
Daerah, maupun Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. Berikut Rincian
Lain-lain PAD yang Sah-LO Tahun Anggaran 2022 dan 2021:
Tabel 5.76 Rincian Lain-lain PAD yang Sah-LO
Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Naik/Turun
1 Hasil dari Bangun Guna Serah-LO 0,00 87.600.000,00 ( 87.600.000,00 )
2 Jasa Giro pada Kas Daerah-LO 4.094.511.411,21 4.206.529.495,26 ( 112.018.084,06 )
Pendapatan Bunga atas 795.101,30 0,00 795.101,30
3 Penempatan Uang Pemerintah
Daerah-LO

126
Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Naik/Turun
Pendapatan Denda atas 2.417.586.013,22 1.821.234.410,83 596.351.602,37
4 Keterlambatan Pelaksanaan
Pekerjaan-LO
Pendapatan dari Pengembalian 948.556.489,52 1.292.010.656,08 ( 343.454.166,56 )
5 Kelebihan Pembayaran Gaji dan
Tunjangan-LO
Pendapatan dari Pengembalian
6 Kelebihan Pembayaran Perjalanan 1.066.944.115,00 3.572.103.625,00 ( 2.505.159.510,00 )
Dinas-LO
7 Pendapatan dari BLUD-LO 8.697.977.608,75 29.454.612.062,90 ( 20.756.634.454,16)
Pendapatan Dana Kapitasi JKN
8 0,00 20.456.967.242,00 ( 20.456.967.242,00)
pada FKTP-LO
Jumlah 17.226.370.739,01 60.891.057.492,11 ( 43.664.686.753,10)

Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LO selama Tahun 2022 tidak saja berasal dari
transaksi penerimaan kas tetapi juga berasal dari penerimaan transaksi non kas. Berikut
perhitungan Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LO yang Dipisahkan Tahun anggaran 2022:
LAIN LAIN PAD YG SAH LRA (Rp) = 16.931.351.257,71
LAIN LAIN PAD YANG SAH PENDAPATAN BLUD 31/12/2022
= 783.193.080,00
(Rp)
LAIN LAIN PAD YANG SAH PENDAPATAN BLUD 31/12/2021
= (473.968.700,00)
(Rp)
Lain - lain pad yang sahPendapatan Bunga atas Penempatan
= 795.101,30
Uang Pemerintah Daerah-LO
PIUTANG TPTGR = (15.000.000,00)
JUMLAH LAIN LAIN PAD YG SAH (Rp) = 17.226.370.739,01

5.4.1.2 Pendapatan Transfer-LO


Pendapatan Transfer-LO merupakan Pendapatan yang berasal dari entitas
Pemerintah lain, yang pada umumnya berasal dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Provinsi. Pengakuan Pendapatan Transfer dilakukan bersamaan dengan diterimanya kas
pada Rekening Kas Daerah. Walaupun demikian, Pendapatan Transfer dapat diakui pada
saat terbitnya Peraturan mengenai penetapan alokasi, dalam hal terdapat kurang salur dari
Pemerintah Pusat/Pemerintah Provinsi. Rincian Pendapatan Transfer Tahun Anggaran
2022 dan 2021 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.77 Rincian Pendapatan Transfer
Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Naik/Turun
Pendapatan Transfer Pemerintah 1.206.360.140.272,00 1.094.190.549.436,00 112.169.590.836,00
1
Pusat-Dana Perimbangan-LO
Pendapatan Transfer Antar 128.501.491.240,00 76.349.592.044,00 52.151.899.196,00
2
Daerah-LO
Jumlah 1.334.861.631.512,00 1.170.540.141.480,00 164.321.490.032,00

5.4.1.2.1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan-LO


Dana Perimbangan adalah Dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan
kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Pendapatan Dana Perimbangan yang direalisasikan Pemerintah Pusat kepada Kabupaten
Lampung Utara Tahun 2022 adalah sebesar Rp1.206.360.140.272,00 mengalami
penurunan sebesar Rp112.169.590.836,00 bila dibandingkan dengan dana yang diterima
pada Tahun 2021 sebesar Rp1.094.190.549.436,00. Berikut Tabel 5.56 rincian dari
Penerimaan Pendapatan Dana Perimbangan.

127
Tabel 5.78 Rincian Transfer Pemerintah Pusat–Dana Perimbangan
Realisasi Realisasi
No Uraian Naik/Turun
TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Dana Transfer Umum-Dana 44.209.330.185,00 33.376.836.877,00 10.832.493.308,00
1
Bagi Hasil (DBH)-LO
Dana Transfer Umum-Dana 860.700.787.200,00 868.639.092.000,00 ( 7.938.304.800,00 )
2
Alokasi Umum (DAU)-LO
Dana Transfer Khusus-Dana 90.450.970.247,00 49.015.599.017,00 41.435.371.230,00
3 Alokasi Khusus (DAK) Fisik-
LO
Dana Transfer Khusus-Dana 210.999.052.640,00 143.159.021.542,00 67.840.031.098,00
4 Alokasi Khusus (DAK) Non
Fisik-LO
Jumlah 1.206.360.140.272,00 1.094.190.549.436,00 112.169.590.836,00

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa realisasi Pendapatan yang mengalami


kenaikan pada Tahun 2022 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun 2021 adalah Dana
Transfer Umum-Dana Bagi Hasil (DBH)-LO dengan kenaikan sebesar
Rp10.832.493.308,00, Dana Transfer Khusus-Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik-LO
dengan kenaikan sebesar Rp41.435.371.230,00 dan Dana Transfer Khusus-Dana Alokasi
Khusus (DAK) Non Fisik-LO yang mengalami penurunan sebesar Rp67.840.031.098,00.
Sedangkan realisasi Pendapatan yang mengalami penurunan yaitu Dana Transfer
Umum-Dana Alokasi Umum (DAU)-LO sebesar Rp7.938.304.800,00.
5.4.1.2.2 Pendapatan Transfer Antar Daerah-LO
Rincian Pendapatan Transfer Antar Daerah-LO TA. 2022 dan 2021 disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 5.79 Rincian Transfer Pemerintah Provinsi
Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Naik/Turun (Rp)
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 23.147.444.948,00 16.540.610.776,00 6.606.834.172,00
1
Kendaraan Bermotor-LO
Pendapatan Bagi Hasil Bea Balik 16.835.005.997,00 9.486.729.843,00 7.348.276.154,00
2
Nama Kendaraan Bermotor-LO
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Bahan 54.912.760.504,00 30.937.406.759,00 23.975.353.745,00
3
Bakar Kendaraan Bermotor-LO
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Air 159.579.604,00 90.033.682,00 69.545.922,00
4
Permukaan-LO
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Rokok- 33.446.700.187,00 19.294.810.984,00 14.151.889.203,00
5
LO
Jumlah 128.501.491.240,00 76.349.592.044,00 52.151.899.196,00

Pendapatan Transfer Antar Daerah-LO Tahun Anggaran 2022 sebesar


Rp128.501.491.240,00 mengalami kenaikan sebesar Rp52.151.899.196,00 dari realisasi
Tahun 2021 sebesar Rp76.349.592.044,00.
5.4.1.3 Lain-Lain Pendapatan yang Sah-LO
Rincian Lain-Lain Pendapatan yang Sah Tahun Anggaran 2022 dan 2021 disajikan
pada tabel berikut:
Tabel 5.80 Lain-Lain Pendapatan yang Sah-LO
Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Naik/Turun (Rp)
1 Pendapatan Hibah-LO 2.427.424.120,00 2.395.814.500,00 31.609.620,00
Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan 7.029.918.512,00 75.848.018.000,00 ( 68.818.099.488,00 )
2
Peraturan Perundang-Undangan-LO
Jumlah 9.457.342.632,00 78.243.832.500,00 ( 68.786.489.868,00 )

128
Sedangkan perhitungan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran
2022 adalah sebagai berikut:
Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah TA. =
7.029.918.512,00
2022-LRA (Rp)
Dana Hibah 31/12/2022 (Rp) = 2.427.424.120
Dana Hibah 31/12/2021 (Rp) = -
Lain-Lain PAD yang Sah (Rp) = 9.457.342.632,00

5.4.2 BEBAN
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadi konsumsi aset,atau terjadinya
penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Saat timbulnya kewajiban adalah saat
terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke Pemerintah tanpa diikuti keluarnya Kas dari Kas
Umum Daerah. Selama Tahun 2022 beban Pemerintah Kabupaten Lampung Utara adalah
sebesar Rp1.401.087.409.203,93 mengalami penurunan sebesar Rp18.879.812.569,07 jika
dibandingkan Tahun 2021 yaitu sebesar Rp1.419.967.221.773,00.
Rincian Beban Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022 dan Tahun
2021 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.81 Rincian Beban
No Uraian TA 2022(Rp) TA 2021(Rp) Naik/Turun (Rp)
1 Beban Operasi 1.127.052.464.769,18 1.128.043.487.413,06 (991.022.643,88)
Beban Penyusutan dan 225.998.999.705,57 195.452.896.028,82 30.546.103.676,75
2
Amortisasi
3 Beban Transfer 92.789.270.540,00 89.000.881.519,00 3.788.389.021,00
4 Beban Tak Terduga 6.867.505.000,00 7.469.956.812,12 (602.451.812,12)
Jumlah 1.452.708.240.014,75 1.419.967.221.773,00 32.741.018.241,75

Rincian masing-masing Beban adalah sebagai berikut:


5.4.2.1 Beban Operasi
Beban Operasi Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022 adalah sebesar
Rp1.127.052.464.769,18 sedangkan pada Tahun 2021 Beban Operasi Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara sebesar Rp1.128.043.487.413,06 sehingga mengalami
penurunan sebesar Rp991.022.643,87.
Rincian Beban Operasi Tahun 2022 dan Tahun 2021 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5.82 Rincian Beban Operasi-LO


No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp) Naik/Turun (Rp)
1 Beban Pegawai 782.131.809.391,00 766.582.754.102,00 15.549.055.289,00
2 Beban Barang Jasa 309.590.244.622,09 321.484.221.403,82 (11.893.976.781,73)
3 Beban Bunga 6.492.194.896,00 0,00 6.492.194.896,00
4 Beban Hibah 27.625.973.000,00 18.913.668.500,00 8.712.304.500,00
5 Beban Bantuan Sosial 0,00 20.565.500.000,00 (20.565.500.000,00)
6 Beban Penyisihan Piutang 1.212.242.860,09 497.343.407,24 714.899.452,85
Jumlah 1.127.052.464.769,18 1.128.043.487.413,06 (991.022.643,87)

Pada Tahun 2022 reklas koreksi beban bunga atas kesalahan anggaran pembiayaan
(bunga dan Provisi PEN SMI Rp6.492.194.896,00). Beban bantuan sosial uang kepada
kelompok masyarakat atas aset yang diserahkan ke masyarakat namun menggunakan
belanja modal (SPAM Rp16.324.756.000,00) masuk dalam beban Barang Jasa.

129
5.4.2.1.1 Beban Pegawai
Beban Pegawai Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022 adalah sebesar
Rp776.902.353.687,00 sedangkan pada Tahun 2021 Beban Pegawai Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara adalah sebesar Rp766.582.754.102,00 sehingga mengalami
penurunan sebesar Rp10.319.599.585,00.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2022 dan Tahun 2021 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.83 Rincian Beban Pegawai-LO
No Uraian TA 2022(Rp) TA 2021(Rp) Naik/Turun (Rp)
1 Beban Gaji dan Tunjangan 536.790.075.337,00 526.523.133.680,00 10.266.941.657,00
2 Beban Tambahan Penghasilan ASN 63.432.785.843,00 54.756.015.131,00 8.676.770.712,00
Beban Tambahan Penghasilan 127.435.295.669,00 139.190.271.369,00 ( 11.754.975.700,00)
3 berdasarkan
Pertimbangan Objektif Lainnya ASN
4 Beban Gaji dan Tunjangan DPRD 23.022.489.030,00 20.447.211.008,00 2.575.278.022,00
5 Beban Gaji dan Tunjangan KDH/WKDH 532.123.498,00 148.964.028,00 383.159.470,00
Beban Penerimaan lainnya Pimpinan 652.000.000,00 652.000.000,00 0,00
6
dan anggota DPRD serta KDH/WKDH
7 Beban Pegawai BOS 18.768.832.500,00 21.258.378.815,00 ( 2.489.546.315,00 )
8 Beban Pegawai BLUD 11.498.207.514,00 3.606.780.071,00 7.891.427.443,00
Jumlah 782.131.809.391,00 766.582.754.102,00 15.549.055.289,00

Adapun rincian utang belanja yang menjadi beban pegawai Tahun Anggaran 2022
di sajikan sebagai berikut:
Realisasi Belanja Pegawai-LRA (Rp) 777.112.264.187,00
Utang Pegawai (BPJS) 31/12/2021 (Rp) 5.229.455.704,00
Utang Beban-Kegiatan Pegawai (Setdakab) 31/12/2021 (Rp) (209.910.500,00)
Beban Pegawai(Rp) 782.131.809.391,00

5.4.2.1.2 Beban Barang


Beban barang Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022 adalah sebesar
Rp63.731.397.869,26 sedangkan pada Tahun 2021 Beban barang Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara sebesar Rp57.005.052.839,15 sehingga mengalami kenaikan sebesar
Rp6.726.345.030,11.
Adapun perhitungan Beban Pesediaan adalah sebagai berikut :
Belanja Barang Pakai Habis Rp 63.723.126.869,26
Belanja Barang Tak Habis Pakai Rp 8.271.000,00
Rp 63.731.397.869,25

Barang – LRA Rp 57.017.817.270,05


Mutasi Tambah Rp 19.180.874.138,59
Jurnal Balik Persediaan Tahun 2021 Rp 6.714.794.436,74
Reklas dari belanja modal menjadi beban barang Rp 4.880.005.082,35
Reklasifikasi dari Belanja barang dan Jasa BLUD Rp 5.186.169.711,00
Beban Hibah obat dari provinsi Rp 2.328.935.120,00
beban barang dan aset ekstracomtable Rp 25.739.988,50
persediaan beras s.d tahun 2021 yang belum tercatat Rp 45.229.800,00
Mutasi Kurang Rp 12.467.293.539,38
Persediaan Tahun 2022 Rp 10.389.473.565,04
Barang Persediaan menjadi aset Rp 1.866.947.974,34
Hutang barang Rp 210.872.000,00

Total Beban Barang – LO Rp 63.731.397.869,25

130
5.4.2.1.3 Beban Jasa
Beban Jasa Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022 adalah sebesar
Rp154.321.377.676,22 sedangkan pada Tahun 2021 Beban Jasa Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara sebesar Rp158.450.542.196,59 sehingga mengalami penurunan sebesar
Rp4.129.164.520,37.
Adapun perhitungan Beban Jasa adalah sebagai berikut :
Beban Jasa Kantor Rp 125.367.480.336,36
Beban Iuran Jaminan/Asuransi Rp 14.849.071.668,00
Beban Sewa Peralatan dan Mesin Rp 2.013.494.737,18
Beban Sewa Gedung dan Bangunan Rp 371.279.756,00
Beban Sewa Jalan, Jaringan dan Irigasi Rp 90.000.000,00
Beban Sewa Aset Tetap Lainnya Rp 685.910.000,00
Beban Jasa Konsultansi Konstruksi Rp 6.452.886.678,68
Beban Jasa Konsultansi Non Konstruksi Rp 498.427.000,00
Beban Kursus/Pelatihan, Sosialisasi, Bimbingan Teknis serta
Rp 3.992.827.500,00
Pendidikan dan Pelatihan
Rp 154.321.377.676,22

Jasa – LRA Rp 161.253.621.966,70


Mutasi Tambah Rp 10.293.372.416,84
beban dibayar dimuka 2021 Rp 46.769.294,87
hutang Iuran/Jaminan 2022 Rp 3.389.897.800,00
Hutang Listrik dan Internet 2022 Rp 2.203.906.521,97
Hutang Barang dan Jasa 2022 Rp 4.652.798.800,00

Mutasi Kurang Rp 17.225.616.707,32


Hutang Barang dan jasa 2021 Rp 14.692.691.347,32
Hutang Listrik dan lain-lain 2021 Rp 2.277.400.693,00
Renwas jadi Aset Rp 254.527.867,00
Lebih catat utang PBI Rp 996.800,00

Beban Jasa – LO Rp 154.321.377.676,22

5.4.2.1.4 Beban Pemeliharaan


Beban Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022 adalah
sebesar Rp4.822.517.326,69 sedangkan pada Tahun 2021 Beban Barang dan Jasa
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara sebesar Rp10.414.843.382,56 sehingga mengalami
penurunan sebesar Rp5.592.326.055,87.
Adapun perhitungan Beban Pemeliharaan adalah sebagai berikut :
Belanja Pemeliharaan Tanah Rp 0,00
Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Rp 4.779.629.551,69
Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Rp 1.900.509.375,00
Belanja Pemeliharaan Jalan, Jaringan, dan Irigasi Rp (1.857.621.600,00)
Rp 4.822.517.326,69

131
Pemeliharaan – LRA Rp 20.071.551.688,00
Mutasi Tambah Rp 7.248.216.355,71
Belanja Tidak menjadi Aset Rp 26.046.000,00
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Rp 261.722.155,71
Hutang Barang dan Jasa 2022 Rp 6.960.448.200,00
Mutasi Keluar Rp 22.068.444.371,00
Bayar Hutang Barang dan Jasa 2021 Rp 4.089.657.480,00
Belanja Barang dan Jasa menjadi Aset Rp 17.978.786.891,00
Beban yang dibayar dimuka Rp 428.806.346,02
Beban Pemeliharaan – LO Rp 4.822.517.326,69
5.4.2.1.5 Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022 adalah
sebesar Rp47.075.315.358,00 sedangkan pada Tahun 2021 Beban Barang dan Jasa
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara sebesar Rp40.609.646.627,00 sehingga mengalami
kenaikan sebesar Rp6.465.668.731,00.
5.4.2.1.6 Beban Uang dan/atau Jasa untuk Diberikan kepada Pihak Ketiga/Pihak
Lain/Masyarakat
Beban Uang dan/atau Jasa untuk Diberikan kepada Pihak Ketiga/Pihak
Lain/Masyarakat Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022 adalah sebesar
Rp521.517.923,00 sedangkan pada Tahun 2021 Beban Barang dan Jasa Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara sebesar Rp3.243.000.000,00 sehingga mengalami penurunan
sebesar Rp2.721.482.077,00.
5.4.2.1.7 Beban Barang dan Jasa BOS
Beban Barang dan Jasa BOS Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022
adalah sebesar Rp36.023.239.658,00 sedangkan pada Tahun 2021 Beban Barang dan Jasa
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara sebesar Rp38.768.463.672,00 sehingga mengalami
penurunan sebesar Rp2.745.224.014,00.
5.4.2.1.8 Beban Barang dan Jasa BLUD
Beban Barang dan Jasa BLUD Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022
adalah sebesar Rp3.094.878.810,92 sedangkan pada Tahun 2021 Beban Barang dan Jasa
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara sebesar Rp12.992.672.686,52 sehingga mengalami
penurunan sebesar Rp9.897.793.875,60.
5.4.2.1.9 Beban Bunga
Beban Bunga –LO Tahun Anggaran 2022 dan 2021 adalah sebesar Rp6.492.194.896,00
dan Rp0,00 sehingga mengalami kenaikan sebesar Rp6.492.194.896,00.
5.4.2.1.10 Beban Hibah
Beban Hibah –LO Tahun Anggaran 2022 dan 2021 adalah sebesar
Rp27.625.973.000,00 dan Rp18.913.668.500,00 sehingga mengalami kenaikan sebesar
Rp8.712.304.500,00.
5.4.2.1.11Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial –LO Tahun Anggaran 2022 dan 2021 adalah sebesar Rp0,00
dan Rp20.565.500.000,00 sehingga mengalami kenaikan Rp20.565.500.000,00.

132
5.4.2.1.12Beban Penyisihan Piutang
Beban Penyisihan Piutang – LO Tahun Anggaran 2022 dan 2021 adalah sebesar
Rp1.212.242.860,10 dan Rp497.343.407,24 sehingga mengalami kenaikan
Rp714.899.452,86.
5.4.2.2 Beban Penyusutan dan Amortisasi
5.4.2.2.1 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin-LO berupa Beban Penyusutan Aset Tetap
Tahun Anggaran 2022 dan 2021 adalah Rp38.425.450.205,82 dan Rp38.096.905.676,93.
5.4.2.2.2 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan-LO berupa Beban Penyusutan Aset Tetap
Tahun Anggaran 2022 dan 2021 adalah Rp20.626.998.917,00 dan Rp20.721.344.846,83.
5.4.2.2.3 Beban Penyusutan Jalan, Jaringan dan Irigasi
Beban Penyusutan Jalan, Jaringan dan Irigasi-LO berupa Beban Penyusutan Aset
Tetap Tahun Anggaran 2022 dan 2021 adalah Rp166.673.098.330,75 dan
Rp136.410.608.148,80.
5.4.2.2.4 Beban Amortisasi Aset Lainnya-Aset Tidak Berwujud
Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud-LO berupa Beban Amortisasi Aset tidak
berwujud Tahun Anggaran 2022 dan 2021 adalah Rp273.452.252,00 dan
Rp224.037.356,26.
5.4.2.3 Beban Transfer
Beban Transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk
mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas pelaporan lain yang
diwajibkan oleh Peraturan Perundang-Undangan.
5.4.2.3.1 Beban Transfer Bagi Hasil Pajak ke Desa
Beban Transfer Bagi Hasil Pajak ke Desa Tahun Anggaran 2022 dan 2021 adalah
sebesar Rp3.014.555.633,00 dan Rp0,00.
5.4.2.3.2 Beban Bantuan Keuangan
Beban Bantuan Keuangan Tahun Anggaran 2022 dan 2021 adalah sebesar
Rp89.774.714.907,00 dan Rp89.000.881.519,00.
5.4.2.4 Beban Tak Terduga
Beban Tak Terduga-LO TA 2022 dan 2021 adalah sebesar Rp6.867.505.000,00 dan
Rp7.469.956.812,12.
5.4.3 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional-LO Tahun Anggaran 2022 dan 2021
adalah sebagai berikut:
5.4.3.1 Surplus Penjualan Aset Non Lancar
Surplus Penjualan Aset Non Lancar-LO Tahun Anggaran 2022 dan 2021 adalah
sebesar Rp0,00 dan 0,00.

133
5.4.3.2 Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya-LO Tahun Anggaran 2022 dan
2021 adalah sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
5.4.4 Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa-LO Tahun Anggaran 2022 dan 2021 sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
5.4.5 Surplus/Defisit
Surplus Defisit-LO Tahun Anggaran 2022 dan 2021 sebesar (35.215.962.971,59)
dan (Rp63.695.228.833,23) disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.84 Rincian Perhitungan Surplus/Defisit-LO
TA 2022 TA 2021
No Uraian
(Rp) (Rp)
I Kegiatan Operasional
1 Pendapatan Operasional-LO 1.417.492.277.043,16 1.356.271.992.939,77
2 Beban Operasi-LO 1.127.052.464.769,18 1.128.043.487.413,06
3 Beban Penyusutan dan Amortisasi 225.998.999.705,57 195.452.896.028,82
4 Beban Transfer-LO 92.789.270.540,00 89.000.881.519,00
5 Beban Tak Terduga 6.867.505.000,00 7.469.956.812,12
6 Beban Lain-lain 0,00
Surplus/Defisit Operasional-LO (35.215.962.971,59) ( 63.695.228.833,22 )

II Kegiatan Non Operasional 0,00 0,00


1 Surplus Penjualan Aset Non Lancar-LO 0,00 0,00
Surplus dari Kegiatan Non Operasional 0,00 0,00
2
Lainnya-LO
Defisit dari Kegiatan Non Operasional 0,00 0,00
3
Lainnya-LO
Surplus/Defisit Non Operasional-LO 0,00 0,00
III Pos Luar Biasa 0,00 0,00
Surplus/Defisit Non Operasional-LO 0,00 0,00
Jumlah (I+II+III) (35.215.962.971,59) (63.695.228.833,23)

5.5 Laporan Arus Kas (LAK)


Laporan Arus Kas (LAK) menyajikan informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas pada Kas Daerah selama Tahun 2022. LAK terdiri atas aktivitas operasi,
aktivitas investasi non keuangan, aktivitas pembiayaan (pendanaan) dan aktivitas non
anggaran (transitoris). LAK menyajikan arus kas di Kas Daerah termasuk arus kas di
Bendahara Pengeluaran, Bendahara BLUD, Kapitasi JKN, dan BOS. Rincian LAK Tahun
Anggaran 2022 dan 2021 adalah sebagai berikut:
5.5.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan
untuk kegiatan operasional Pemerintah Daerah selama satu periode akuntansi. Arus kas
dari aktivitas operasi menunjukkan kemampuan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara
dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa
yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas bersih yang
dihasilkan dari aktivitas operasi sebesar Rp146.545.708.543,75 untuk Tahun Anggaran
2022, aktivitas operasi terdiri dari:

134
5.5.1.1 Arus Kas Masuk
5.5.1.1.1 Arus Kas Masuk dari Penerimaan Pajak Daerah
Arus kas masuk dari Penerimaan Pajak Daerah merupakan penerimaan yang
berasal dari Pajak Daerah yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama Tahun pelaporan
yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.85 Arus Kas masuk dari Penerimaan Pajak Daerah
Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1 Pajak Hotel 202.705.246,00 174.007.500,00
2 Pajak Restoran 972.824.091,40 431.540.263,00
3 Pajak Hiburan 3.500.000,00 1.600.000,00
4 Pajak Reklame 2.441.927.940,40 1.986.061.466,00
5 Pajak Penerangan Jalan 20.241.491.097,00 17.766.011.635,00
6 Pajak Mineral Bukan Logam 737.016.163,20 181.487.200,00
7 Pajak Parkir 423.128.280,00 383.003.250,00
8 Pajak Air Tanah 885.880.398,50 573.816.904,00
9 Pajak Sarang Burung Walet 10.850.000,00 4.750.000,00
10 Pajak Bumi dan Bangunan 8.990.221.486,00 4.824.770.833,80
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
11 1.923.035.270,50 1.794.170.607,00
Bangunan
JUMLAH 36.832.579.973,00 28.121.219.658,80

5.5.1.1.2 Arus Kas Masuk dari Penerimaan Retribusi Daerah


Arus kas masuk dari Penerimaan Retribusi Daerah merupakan penerimaan yang
berasal dari Retribusi Daerah yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama Tahun pelaporan
yang terdiri dari :
Tabel 5.86 Arus Kas masuk dari Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
I Retribusi Jasa Umum 2.912.182.789,00 2.814.095.554,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan di 1.655.392.744,00 1.792.349.616,00
1
Puskesmas
Retribusi Pelayanan Persampahan/ 146.400.000,00 0,00
2
Kebersihan
Retribusi Penyediaan Pelayanan Parkir di 151.600.000,00 151.450.000,00
3
Tepi Jalan Umum
4 Retribusi Pelataran 341.672.000,00 317.450.000,00
5 Retribusi Los 50.143.320,00 59.892.890,00
6 Retribusi Kios 380.287.225,00 351.108.048,00
7 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 143.175.000,00 141.845.000,00
Retribusi Pelayanan Pengujian Alat-Alat 43.512.500,00 0,00
8 Ukur, Takar, Timbang, dan
Perlengkapannya
Pemanfaatan Ruang untuk Menara 0,00 0,00
9
Telekomunikasi
II Retribusi Jasa Usaha 65.160.000,00 182.100.000,00
1 Retribusi Penyewaan Bangunan 00,00 9.200.000,00
2 Retribusi Pemakaian Ruangan 15.000.000,00 0,00
3 Retribusi Pemakaian Alat 11.460.000,00 0,00
Retribusi Pelayanan Penyediaan Tempat 00,00 2.200.000,00
4 Parkir untuk Kendaraan Penumpang dan
Bus Umum
Retribusi Pelayanan Penyediaan Fasilitas 12.200.000,00 10.900.000,00
5
Lainnya di Lingkungan Terminal
Retribusi Pelayanan Tempat Rekreasi dan 15.500.000,00 148.800.000,00
6
Olahraga
Retribusi Penjualan Produksi Hasil Usaha 11.000.000,00 11.000.000,00
7 Daerah berupa Bibit atau Benih Tanaman

135
Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
III Retribusi Perijinan Tertentu 881.837.781,00 598.358.736,75
Retribusi Izin Trayek untuk Menyediakan 0,00 1.800.000,00
1
Pelayanan Angkutan Umum
2 Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung 881.837.781,00 596.558.736,75
JUMLAH 3.859.180.570,00 3.594.554.290,75

5.5.1.1.3 Arus Kas Masuk Hasil Penerimaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Arus kas masuk dari hasil Penerimaan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama Tahun pelaporan yang disajikan
pada tabel berikut:
Tabel 5.87 Arus Kas Hasil Penerimaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1. Pendapatan Deviden dari PT Bank Lampung 5.822.312.238,79 6.113.345.924,43
Pendapatan Deviden dari PT BPRS
2. 4.188.618.901,00 4.259.142.004,00
Kotabumi
Pendapatan Deviden dari PD Lampura
3. 0,00 0,00
Niaga
4. Pendapatan Deviden dari PDAM Way Bumi 0,00 0,00
Kontribusi atas Kerjasama Pemanfaatan
5 100.000.000,00 0,00
Aset (BOT) dengan PT Inti Griya Prima Sakti
6 sewa lahan ATM Bank Lampung sebesar 25.000.000,00 0,00
JUMLAH 10.135.931.139,79 10.372.487.928,43

5.5.1.1.4 Arus Kas Masuk dari Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
Sah
Arus kas masuk dari Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang telah
disetorkan ke Kas Daerah dan yang disetarakan dengan Kas Daerah selama Tahun
pelaporan yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.88 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1 Jasa Giro pada Kas Daerah 4.094.511.411,21 4.206.529.495,27
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah terhadap 15.000.000,00 12.000.000,00
2 Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau
Pejabat Lain
Penerimaan Komisi, Potongan, atau 0,00 0,00
3
Bentuk Lain
Pendapatan Denda atas Keterlambatan 2.417.586.013,22 1.821.234.410,84
4
Pelaksanaan Pekerjaan
Pendapatan dari Pengembalian 948.556.489,53 1.292.010.656,09
5 Kelebihan Pembayaran Gaji dan
Tunjangan
Pendapatan dari Pengembalian 1.066.944.115,00 3.572.103.625,00
6 Kelebihan Pembayaran Perjalanan Dinas
Dalam Negeri- Perjalanan Dinas Biasa
7 Pendapatan BLUD 8.388.753.228,75 30.879.289.482,91
Pendapatan Dana Kapitasi JKN pada 0,00 20.456.967.242,00
8
FKTP
JUMLAH 16.931.351.257,71 62.240.134.912,11

136
Pada Tahun Anggaran 2022 terdapat transaksi arus kas masuk pada Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah yang Sah tidak melalui Rekening Kas Umum Daerah karena
penerimaan tersebut diatur tersendiri oleh peraturan yang berlaku, yaitu Pendapatan BLUD
sebesar Rp8.388.753.228,75 yang diatur oleh Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014
tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2021, Pembayaran Dana Kapitasi dari BPJS
Kesehatan dilakukan melalui rekening Dana Kapitasi JKN pada FKTP dan diakui sebagai
pendapatan dan digunakan langsung untuk pelayanan kesehatan peserta JKN pada FKTP.
5.5.1.1.5 Arus Kas Masuk dari Penerimaan Dana Bagi Hasil
Arus kas masuk dari Penerimaan Dana Bagi Hasil yang telah ditransfer ke Kas
Daerah selama Tahun pelaporan disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.89 Arus Kas Masuk dari Penerimaan Dana Bagi Hasil
Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1 DBH Pajak Bumi dan Bangunan 16.762.168.192,00 14.498.498.429,00
2 DBH PPh Pasal 21 8.038.506.000,00 11.258.142.687,00
3 DBH Cukai Hasil Tembakau (CHT) 123.055.575,00 121.759.461,00
DBH Sumber Daya Alam (SDA) Minyak 9.693.563.425,00
4 3.322.393.130,00
Bumi
DBH Sumber Daya Alam (SDA) Gas 0,00
5 262.211.090,00
Bumi
DBH Sumber Daya Alam (SDA) 3.405.138.586,00
6 1.487.474.891,00
Pengusahaan Panas Bumi
Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya 854.178.309,00
7 Alam (SDA) Mineral dan Batubara- 527.742.342,00
Royalty
DBH Sumber Daya Alam (SDA) 96.052.000,00
8 Kehutanan- Provisi Sumber Daya 224.114.697,00
Hutan (PSDH)
DBH Sumber Daya Alam (SDA) 1.958.311.000,00
9 1.674.500.150,00
Perikanan
JUMLAH 40.930.973.087,00 33.376.836.877,00

5.5.1.1.7 Arus Kas masuk dari Penerimaan Dana Alokasi Umum


Arus kas masuk dari Penerimaan Dana Alokasi Umum merupakan penerimaan yang
berasal dari Dana Alokasi Umum yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama Tahun
pelaporan sebesar Rp860.700.787.200,00, dan pada Tahun sebelumnya sebesar
Rp868.639.092.000,00.
5.5.1.1.8 Arus Kas masuk dari Penerimaan Dana Alokasi Khusus
Arus kas masuk dari Penerimaan Dana Alokasi Khusus merupakan penerimaan yang
berasal dari Dana Alokasi Khusus yang telah ditransfer ke Kas Daerah selama Tahun
pelaporan 2022 sebesar Rp301.450.022.887,00 (Penerimaan Dana Alokasi Khusus - Fisik
sebesar Rp90.450.970.247,00 dan Penerimaan Dana Alokasi Khusus – Non Fisik sebesar
Rp210.999.052.640,00), dan pada Tahun sebelumnya, 2021 sebesar
Rp192.174.620.559,00 (Penerimaan Dana Alokasi Khusus - Fisik sebesar
Rp49.015.599.017,00 dan Penerimaan Dana Alokasi Khusus – Non Fisik sebesar
Rp143.159.021.542,00).

137
5.5.1.1.9 Arus Kas masuk dari Penerimaan Dana Desa
Arus Kas masuk yang dari Penerimaan Dana Desa selama Tahun pelaporan yang
disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.90 Penerimaan Dana Desa
Realisasi Realisasi
No Uraian
TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1 Dana Desa 224.935.998.000,00 245.652.207.876,00
JUMLAH 224.935.998.000,00 245.652.207.876,00

5.5.1.1.10 Arus Kas masuk dari Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil dari Provinsi
Arus kas masuk dari Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak merupakan
penerimaan yang berasal dari Bagi Hasil Pajak sebesar Rp99.445.687.489,00 yang telah
ditransfer ke Kas Daerah selama Tahun pelaporan disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5.91 Arus Kas masuk dari Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 14.003.113.852,00 16.540.610.776,00
1
Kendaraan Bermotor
Pendapatan Bagi Hasil Bea 12.946.762.022,00 9.486.729.843,00
2 Balik Nama Kendaraan
Bermotor
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 39.621.581.373,00 30.937.406.759,00
3 Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Air 120.908.343,00 90.033.682,00
4
Permukaan
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 32.753.321.899,00 24.747.729.598,00
5
Rokok
JUMLAH 99.445.687.489,00 81.802.510.658,00

5.5.1.1.12 Arus Kas masuk dari Penerimaan Pendapatan Lainnya


Arus kas masuk dari Penerimaan Pendapatan lainnya merupakan penerimaan yang
berasal dari penerimaan Pendapatan Dana Kapitasi JKN pada FKTP Non BLUD sebesar
Rp7.029.918.512,00.
Tabel 5.92 Arus Kas masuk dari Penerimaan Pendapatan Lainnya
Realisasi Realisasi
No Uraian TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1 Pendapatan Hibah Dana BOS 0,00 75.848.018.000,00
Pendapatan Dana Kapitasi
2 7.029.918.512,00 0,00
JKN pada FKTP Non BLUD
JUMLAH 7.029.918.512,00 75.848.018.000,00

Pendapatan Dana Kapitasi JKN pada FKTP Non BLUD sebesar Rp7.029.918.512,00, tidak
melalui Rekening Kas Umum Daerah karena penerimaan tersebut diatur tersendiri oleh
peraturan yang berlaku, yaitu Pendapatan BLUD yang diatur oleh Peraturan Presiden
Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2021, Pembayaran
Dana Kapitasi dari BPJS Kesehatan dilakukan melalui rekening Dana Kapitasi JKN pada
FKTP dan diakui sebagai pendapatan dan digunakan langsung untuk pelayanan kesehatan
peserta JKN pada FKTP. Pendapatan Dana BOS tidak dianggarkan lagi pada Pendapatan
Hibah Dana BOS pada Tahun 2022.

138
5.5.1.2 Arus Kas Keluar
5.5.1.2.1 Arus Kas Keluar untuk Pembayaran Pegawai
Arus kas keluar ini merupakan pengeluaran yang berasal dari Pembayaran Belanja
Pegawai yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2022 yaitu
sebesar Rp777.112.264.187,00. Pengeluaran kas pada belanja ini diantaranya
diperuntukkan bagi pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan CPNS (termasuk guru), gaji
dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,uang representasi dan tunjangan
pimpinan dan anggota DPRD, insentif pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah,
honorarium TKK, dan honorarium tenaga ahli.
5.5.1.2.2 Arus Kas Keluar untuk Pembayaran Barang dan Jasa
Arus kas keluar ini merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Pembayaran
Belanja Barang yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah dan yang disetarakan dengan Kas
Daerah selama Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp332.905.211.853,75. Pengeluaran
pos ini diantaranya digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan habis pakai,
pembayaran jasa perkantoran, pembayaran barang cetakan dan penggandaan, pembayaran
jasa pemeriksaan laboratorium, pembelian obat-obatan dan pupuk, penyediaan pelayanan
kesehatan di puskesmas, pemenuhan perjalanan dinas keluar daerah, dan pemeliharaan aset
tetap Pemerintah Kabupaten Lampung Utara.
5.5.1.2.3 Arus Kas Keluar untuk Pembayaran Hibah
Arus kas keluar ini merupakan pengeluaran yang berasal dari pembayaran hibah
yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama Tahun 2022 sebesar Rp27.625.973.000,00
diperuntukkan bagi Kelompok Masyarakat.
5.5.1.2.4 Arus Kas Keluar untuk Pembayaran Bantuan Sosial
Arus kas keluar ini merupakan pengeluaran yang berasal dari pembayaran bantuan
sosial yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama Tahun 2022 sebesar Rp0,00.
5.5.1.2.5 Arus Kas Keluar untuk Pembayaran Tidak Terduga
Arus kas keluar ini merupakan pengeluaran yang berasal dari Pembayaran Tidak
Terduga yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama Tahun 2022 sebesar
Rp6.867.505.000,00.
5.5.1.2.6 Arus Kas Keluar untuk Pembayaran Bantuan Keuangan Antar Daerah
Kabupaten/Kota
Arus kas keluar ini merupakan pengeluaran yang berasal dari Pembayaran Bagi Hasil
Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah
selama Tahun 2022 sebesar 3.014.555.633,00. Pengeluaran arus kas ini diperuntukan untuk
belanja bagi hasil pajak dan retribusi daerah Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Desa.
5.5.1.2.7 Arus Kas Keluar untuk Pembayaran Belanja Bantuan Keuangan Daerah
kepada Desa
Arus kas keluar ini merupakan pengeluaran yang berasal dari Pembayaran Belanja
Bantuan Keuangan Daerah kepada Desa yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama
Tahun 2022 sebesar Rp308.181.211.898,00. Pengeluaran arus kas ini diperuntukan untuk
belanja bantuan keuangan kepada desa.

139
5.5.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan
5.5.2.1 Arus Kas Keluar
5.5.2.1.1 Arus Kas Keluar untuk Perolehan Peralatan dan Mesin
Arus kas keluar dari Perolehan Peralatan dan Mesin merupakan pengeluaran dalam
rangka memperoleh aset tetap berupa Peralatan dan Mesin. Selama Tahun Anggaran 2022
pengeluaran dari Kas Daerah untuk pos ini adalah sebesar Rp47.980.285.838,00.
5.5.2.1.2 Arus Kas Keluar untuk Perolehan Gedung dan Bangunan
Arus kas keluar dari Perolehan Gedung dan Bangunan merupakan pengeluaran
dalam rangka memperoleh aset tetap berupa gedung dan bangunan. Selama Tahun
Anggaran 2022 pengeluaran dari Kas Daerah untuk pos ini adalah sebesar
Rp35.762.012.788,00 Sebagian besar pengeluaran untuk pos ini digunakan untuk
melaksanakan pembangunan gedung sekolah dan gedung kantor.
5.5.2.1.3 Arus Kas Keluar untuk Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan
Arus kas keluar dari Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan merupakan pengeluaran
yang berasal dari pos Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan dalam rangka memperoleh
aset tetap berupa Jalan, Irigasi dan Jaringan. Pengeluaran untuk pos ini yang telah
dikeluarkan dari Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar
Rp188.617.002.890,00. Sebagian besar pengeluaran untuk akun ini dikeluarkan untuk
melaksanakan peningkatan jalan lingkungan dan jalan kota.
5.5.2.1.4 Arus Kas Keluar untuk Perolehan Aset Tetap Lainnya
Arus kas keluar dari Perolehan Aset Tetap Lainnya merupakan pengeluaran yang
berasal dari pos Belanja Modal Aset Tetap Lainnya dalam rangka memperoleh aset tetap
berupa Buku dan Barang Perpustakaan serta Barang Bercorak Seni dan Budaya.
Pengeluaran untuk pos ini yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama Tahun Anggaran
2022 adalah sebesar Rp9.265.525.900,00.
5.5.2.1.5 Arus Kas Keluar untuk Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Arus kas keluar dari Penyertaan Modal Pemerintah Daerah merupakan penyertaan
modal Pemerintah Daerah kepada PT Bank Lampung sebesar Rp2.562.600.000,00 dan
penyertaan modal kepada PT BPR Syariah Rp1.000.000.000,00.
5.5.3 Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan (Pendanaan)
5.5.3.1 Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pembiayaan (Pendanaan)
Arus kas masuk dari Aktivitas pembiayaan merupakan pemasukan yang berasal dari
Penerimaan Pinjaman Daerah - Lembaga Keuangan Bukan Bank sebesar
Rp121.141.287.939,00. Penerimaan pinjaman ini berasal dari pinjaman PT. Sarana Multi
Infrastruktur (Persero) -PEN.
5.5.3.2 Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pembiayaan (Pendanaan)
Arus kas keluar dari Aktivitas pembiayaan merupakan pengeluaran yang berasal dari
Pembayaran Pinjaman dari Pemerintah Pusat dan Pembayaran Pinjaman dari Lembaga
Keuangan bukan Bank.

140
5.5.3.2.1 Arus Keluar untuk Pembayaran Pinjaman dari Pemerintah Pusat
Arus kas keluar ini merupakan Pembayaran Pinjaman dari Pemerintah Pusat atas
pembayaran cicilan Pembayaran Kewajiban Jatuh Tempo Untuk Pinjaman PEMDA (atas
hutang PDAM Way Bumi) sebesar Rp 760.677.257,00.
5.5.3.2.2 Arus Keluar untuk Pembayaran Pinjaman dari Lembaga Keuangan bukan
Bank
Arus kas keluar ini merupakan pembayaran Kewajiban Bunga dan Biaya Provisi Pinjaman
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) -
PEN sebesar Rp6.908.016.789,00.
5.5.4 Arus Kas Dari Aktivitas Non Anggaran (Transitoris)
Aktivitas Transitoris adalah aktivitas penerimaan atau pengeluaran kas yang tidak
termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas
transitoris mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi
pendapatan, beban, dan pendanaan Pemerintah Lampung Utara selama Tahun 2022. Arus
kas aktivitas ini untuk Tahun Anggaran 2022 terdiri dari:
5.5.4.1 Arus Masuk Kas
5.5.4.1.1 Arus Masuk Kas dari Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Arus kas masuk ini merupakan penerimaan pungutan atas PPh, PPN, Taspen, Askes,
Taperum dan pungutan lainnya yang harus disetorkan kepada pihak ketiga yang berhak.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2022, nilai penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga
sebesar Rp120.180.842.944,20.
5.5.4.2 Arus Keluar Kas
5.5.4.2.1 Arus Keluar Kas Untuk Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Arus kas keluar ini merupakan pembayaran pungutan atas PPh, PPN, Taspen, Askes,
Taperum dan pungutan lainnya yang harus disetorkan kepada pihak ketiga yang berhak.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2022, nilai penyetoran Perhitungan Pihak Ketiga
adalah sebesar Rp120.184.935.909,20.

5.5.5 Kenaikan/Penurunan Kas

Selama Tahun 2022 terjadi penurunan kas sebesar (Rp25.173.217.944,25) yang


berasal dari penjumlahan saldo arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar
Rp146.545.708.543,75, arus kas bersih dari aktivitas investasi sebesar
(Rp285.187.427.416,00), arus kas bersih dari aktivitas pendanaan sebesar
Rp113.472.593.893,00 dan arus kas bersih dari aktivitas transitoris sebesar
(Rp4.092.965,00).

5.5.6 Saldo Awal Kas

Saldo awal Kas di BUD, Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas di JKN, Kas di BLUD
dan Kas di BOS sebesar Rp47.111.531.610,99.

141
Tabel 5.93 Saldo Awal Kas
Saldo Awal
No Uraian
(Rp)
1 Kas di Kas Daerah 14.333.148.657,96
2 Kas di Bendahara Pengeluaran 70.145.968,00
3 Kas di Bendahara BLUD 14.604.692.674,33
4 Kas di Bendahara JKN 17.550.496.104,40
5 Saldo Kas di BOS 553.048.206,30
Jumlah 47.111.531.610,99

5.5.7 Koreksi SiLPA


Koreksi Silpa Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp23.011.923,00 terdiri dari koreksi
kurang saldo dana BLUD sebesar Rp14.550.560,00 dan Koreksi kurang saldo dana JKN
sebesar Rp8.461.363,00.

5.5.8 Saldo Akhir Kas


Saldo akhir kas sebesar Rp21.915.301.743,74 yang berasal dari penurunan kas
sebesar Rp25.173.217.944,25 ditambah koreksi saldo awal kas sebesar (Rp23.011.923,00)
dan ditambah saldo awal kas sebesar Rp47.111.531.610,99 sesuai poin 5.3.4.4.
Saldo akhir kas Tahun 2022 sebesar Rp21.915.301.743,74 terdiri dari:
1. Saldo akhir di Kas Daerah sebesar Rp16.839.236.628,71;
2. Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp86.550.397,00 terdiri dari:
a. UYHD sebesar Rp84.947.766,00; dan
b. utang PFK sebesar Rp1.554.631,00;
3. Saldo akhir Kas di BLUD sebesar Rp212.744.839,08;
4. Saldo akhir Kas di JKN sebesar Rp4.221.659.687,65;
5. Saldo akhir Kas di BOS sebesar Rp555.110.191,30;
6. Setara Kas Lainnya sebesar Rp0,00.
5.6 Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Laporan Perubahan Ekuitas Tahun 2022 disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 5.94 Laporan Perubahan Ekuitas
N 2022 2021
Uraian
o Rp Rp
2.205.772.287.458,0 2.266.284.834.658,6
1 EKUITAS AWAL
3 6
2 SURPLUS / DEFISIT – LO (35.215.962.971,59) (63.695.228.833,23)
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan / Kesalahan 0,00 0,00
3
Mendasar
Koreksi Nilai Persediaan 0,00 0,00
Selisih Revaluasi aset tetap 0,00 0,00
4 Lain – Lain 170.072.250.856,97 3.182.681.632,60
2.340.628.575.343,4 2.205.772.287.458,0
5 EKUITAS AKHIR (1+2+3+4+5+7)
1 3

Keterangan:
1. Surplus/Defisit – LO
Nilai Defisit Laporan Operasional sebesar Rp35.215.962.971,59 merupakan nilai
defisit pada Laporan Operasional Tahun Anggaran 2022

142
2. Perubahan Ekuitas dipengaruhi oleh nilai Surplus/Defisit-LO dan koreksi/perubahan
lain lain. Sehingga untuk tahun anggaran 2022 perubahan ekuitas terjadi sebesar
Rp134.856.287.885,38, dimana Ekuitas Awal sebesar Rp2.205.772.287.458,03
menjadi Ekuitas Akhir Rp2.340.628.575.343,41.

3. Mutasi tambah kurang Perubahan Ekuitas terdiri dari:

Ekuitas Awal Rp 2.205.772.287.458,03


Defisit Rp 35.215.962.971,59
Mutasi Tambah
Koreksi tambah investasi permanen Rp 3.606.762.829,33
Koreksi persediaan tahun 2019-2021 stock cadangan Rp 45.229.800,00
Beras di gudang bulog (Persediaan)
Pencatatan tanah di bawah jalan Rp 140.185.030.661,61
Koreksi akm penyusutan untuk aset s.d 2021 Rp 41.479.094.354,94
Koreksi amortisasi Aset Tak Berwujud s.d tahun 2021 Rp 7.539.657,42
Koreksi Silpa JKN Ogan Lima Rp 8.461.363,00
Koreksi Silpa BLUD RS RYACUDU Rp 14.550.560,00
Hibah Aset Tetap Rp 21.929.000,00
Total mutasi tambah Rp 185.323.657.303,30

Mutasi Kurang
Kurang catat Utang PDAM Rp 5.656.499.149,00
Kurang catat utang iuran wajib pemda pada BPJS Rp 9.550.697.341,00
Akm Hibah Aset Tetap Rp 730.966,67
Total mutasi kurang Rp 15.207.927.456,67

Ekuitas Akhir Rp 2.340.628.575.343,41

143
BAB VI

INFORMASI TAMBAHAN, KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA DAN


PENGUNGKAPAN LAINNYA

6. Informasi Tambahan, Kejadian Setelah Tanggal Neraca dan Pengungkapan


Lainnya

6.1. Belanja Wajib (Mandatory Spending) Tahun Anggaran 2022


Dalam tata kelola keuangan pemerintah daerah saat ini dikenal pula istilah
Mandatory spending. Mandatory spending adalah belanja atau pengeluaran wajib bagi
pemerintah daerah yang sudah diatur oleh undang-undang. Mandatory spending dalam tata
kelola keuangan pemerintah daerah meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Alokasi anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBD sesuai amanat UUD 1945
pasal 31 ayat (4) dan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 49 ayat (1).
b. Besar anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dialokasikan
minimal 10% (sepuluh persen) dari anggaran pendapatan dan belanja daerah di luar
gaji (UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan).
c. Dana Transfer Umum (DTU) diarahkan penggunaannya, yaitu paling sedikit 25%
(dua puluh lima persen) untuk belanja infrastruktur daerah yang langsung terkait
dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan publik dan ekonomi dalam
rangka meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi
kesenjangan penyediaan layanan publik antardaerah (UU APBN).
d. Alokasi dana Desa (ADD) paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterima
Kabupaten/Kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi
Dana Alokasi Khusus (UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa).
Dalam penyusunannya APBD Kabupaten Lampung Utara telah memperhatikan
tahapan-tahapan dalam menyusun APBD sesuai yang tertuang dalam permendagri nomor
27 tahun 2021 tentang pedoman penyusunan APBD tahun anggaran 2022 dengan tidak
mengurangi substansial APBD yang diorientasikan pada upaya pemenuhan kepentingan
masyarakat yang bersifat inklusif; APBD yang juga merupakan instrumen penting dalam
menggerakkan perekonomian baik di daerah maupun nasional, maka di samping
pentingnya pemahaman peranan APBD dalam konteks pembangunan daerah, perlu
penyelarasan dengan kebijakan pembangunan provinsi dan kebijakan pembangunan
nasional, memperhatikan anggaran-anggaran yang menjadi pengeluaran wajib (mandatory
spending) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Adapun tujuan
mandatory spending ini adalah untuk mengurangi masalah ketimpangan sosial dan
ekonomi daerah.
Pemerintah Daerah harus memfokuskan pencapaian target pada pelayanan publik
dengan menganggarkan program, kegiatan dan sub kegiatan berdasarkan skala prioritas dan
kebutuhan daerah yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan urusan pemerintahan
wajib terkait dengan pelayanan dasar publik antara lain pemenuhan belanja wajib
(mandatory spending) dan pemenuhan target Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta
pencapaian sasaran pembangunan.

144
Berikut ini adalah rekapitulasi pengeluaran wajib (mandatory spending) dalam
struktur APBD Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022 :

Tabel 6.1 Rekapitulasi Pengeluaran Wajib (Mandatory Spending) Kabupaten


Lampung Utara
Tahun Anggaran 2022

NO URAIAN ANGGARAN REALISASI %

1 SPM Bidang Pendidikan 116.221.973.127 104.321.368.477 89,76

2 SPM Bidang Kesehatan 7.840.625.850 4.484.181.550 57,19


SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
3 22.033.179.500 21.106.989.100 95,80
Ruang
SPM Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan
4 73.581.000 0 0,00
Permukiman
5 SPM Bidang Trantibumlinmas 6.865.146.600 6.411.075.700 93,39

6 SPM Bidang Sosial 366.993.000 327.768.700 89,31


Alokasi anggaran Penanganan Pandemi Covid-
7 134.674.649.011 129.519.652.939 96,17
19 dan Pemulihan Ekonomi dampak COVID-19
Pinjaman Daerah untuk Pemulihan Ekonomi
a. 122.369.902.000 121.141.287.939 99,00
dampak COVID-19
b. Dukungan Program Vaksinasi 3.904.747.011 3.233.440.000 82,81
Belanja Darurat dan mendesak (Belanja Tidak
c. 8.400.000.000 5.144.925.000 61,25
Terduga)
8 Fungsi Pendidikan 544.344.619.416 521.403.880.437 95,93

9 Fungsi Kesehatan 295.026.425.675 213.169.872.460 72,25

10 Alokasi Anggaran Belanja Infrastruktur Daerah 324.007.677.140

11 Alokasi Anggaran untuk Pengawasan 17.949.487.800 16.843.100.111 93,84


Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah kepada
12 3.286.300.000 2.472.751.366 75,24
Pemerintah Desa
Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah kepada
13 720.504.900 541.804.267 75,20
Pemerintah Desa
Alokasi Dana Desa (ADD) kepada
14 98.371.679.140 83.245.213.898 84,62
Pemerintahan Desa
15 Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 15.977.858.064 9.499.250.188 59,45

16 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) 162.090.000 0 0,00

17 Perlindungan Sosial 4.321.260.254 4.092.066.854 88,08

5. SPM Bidang Pendidikan


Standar pelayananan minimal (SPM) Bidang Pendidikan diatur sesuai dengan
Permendikbudristek 32 tahun 2022 tentang SPM Pendidikan mengganti Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2018 tentang Standar Teknis
Pelayanan Minimal Pendidikan. Standar Pelayanan Minimal Pendidikan yang
selanjutnya adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar pendidikan
yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap Peserta
Didik secara minimal. SPM Pendidikan bertujuan untuk memberikan panduan
kepada Pemerintah Daerah dalam pemenuhan kebutuhan dasar Peserta Didik sesuai
dengan jenjang dan jalur Pendidikan.

145
Tabel 6.2 Anggaran dan Realisasi SPM Bidang Pendidikan
Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
Pengelolaan Pendidikan 68.970.423.700 62.712.675.951 90,93
1
Sekolah Dasar
Pengelolaan Pendidikan 39.025.389.977 33.448.799.860 85,71
2
Sekolah Menengah Pertama
Pengelolaan Pendidikan 1.594.378.450 1.576.736.166 98,89
3
Nonformal/Kesetaraan
Pengelolaan Pendidikan 6.631.781.000 6.583.156.500 99,27
4
Anak Usia Dini (PAUD)
Jumlah 116.221.973.127 104.321.368.477 89,76

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa realisasi SPM Bidang Pendidikan


mencapai 89,76% atau 104.321.368.477 dari anggaran sebesar 116.221.973.127.

6. SPM Bidang Kesehatan

Standar pelayananan minimal (SPM) Bidang Kesehatan diatur sesuai dengan


Permenkes Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan adalah merupakan ketentuan mengenai
jenis dan mutu pelayanan dasar minimal bidang kesehatan yang merupakan urusan
pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara. Pelayanan Dasar
Minimal Bidang Kesehatan adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan warga Negara.

Tabel 6.3 Anggaran dan Realisasi SPM Bidang Kesehatan


Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 2.454.125.750 1.258.373.250,00 51,28
Pelayanan Kesehatan Ibu 149.576.750 80.050.000,00 53,52
2
Bersalin
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru 213.966.300 110.291.300,00 51,55
3
Lahir
4 Pelayanan Kesehatan Balita 1.698.156.100 1.119.400.000,00 65,92
Pelayanan Kesehatan Pada Usia 818.429.250 457.719.000,00 55,93
5
Pendidikan Dasar
Pelayanan Kesehatan Pada Usia 802.166.000 439.240.000,00 54,76
6
Produktif
Pelayanan Kesehatan Pada Usia 635.898.700 394.326.000,00 62,01
7
Lanjut
Pelayanan Kesehatan Penderita 20.000.000 7.447.000,00 37,24
8
Hipertensi
Pelayanan Kesehatan Penderita 20.000.000 4.050.000,00 20,25
9
Diabetes Melitus
Pelayanan kesehatan orang 361.663.800 203.642.000,00 56,31
10
dengan gangguan jiwa berat
Pelayanan kesehatan orang 493.127.000 303.012.000,00 61,45
11
terduga tuberculosis
Pelayanan kesehatan orang 173.516.200 106.631.000,00 61,45
dengan risiko terinfeksi virus
12 yang melemahkan daya tahan
tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus)
Jumlah 7.840.625.850 4.484.181.550 57,19

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa realisasi SPM Bidang Kesehatan


mencapai 57,19% atau 4.484.181.550 dari anggaran sebesar 7.840.181.550.

146
7. SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Standar pelayananan minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan


Ruang diatur sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 29/PRT/M/2018 tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. SPM Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar sub urusan
pekerjaan umum dan sub urusan perumahan rakyat yang merupakan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.
Standar Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dibagi
menjadi Standar Pelayanan Minimal sub urusan pekerjaan umum dan Standar
Pelayanan Minimal sub urusan perumahan rakyat.
Untuk SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terbagi menjadi
Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari dan Penyediaan Pelayanan
Pengolahan Air Limbah Domestik.

Tabel 6.4 Anggaran dan Realisasi SPM Bidang Pekerjaan Umum


dan Penataan Ruang
Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
Pemenuhan kebutuhan 16.132.084.400 15.632.881.100 96,91
1 pokok air minum sehari-
hari
Penyediaan Pelayanan 5.901.095.100 5.474.108.000 92,76
2 Pengolahan Air Limbah
Domestik
Jumlah 22.033.179.500 21.106.989.100 95,80

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa realisasi SPM Bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang mencapai 95,80% atau 21.106.989.100 dari anggaran sebesar
22.033.179.500.

8. SPM Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Standar pelayananan minimal (SPM) Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan


Permukiman diatur sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 29/PRT/M/2018 tentang Standar Teknis Standar
Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Standar pelayananan
minimal (SPM) Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman berupa
Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi
program Pemerintah Daerah kabupaten/ kota.

Tabel 6.5 Anggaran dan Realisasi SPM Bidang Perumahan Rakyat


dan Kawasan Permukiman
Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
Pemenuhan kebutuhan 73.581.000 0 0
1 pokok air minum sehari-
hari

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa realisasi SPM Bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang mencapai 0% dari anggaran sebesar 73.581.000. Hal ini
dikarenakan ada perubahan nomenklatur belanja sehingga kegiatan/sub kegiatan
tersebut tidak dapat terealisasi.

147
9. SPM Bidang Trantibumlinmas

Standar pelayananan minimal (SPM) Bidang Ketentraman dan Ketertiban


Umum serta Perlindungan Masyarakat (Trantibumlinmas) diatur sesuai dengan
Permendagri Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada
Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana Daerah Kabupaten/Kota,
Permendagri Nomor 114 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada
Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Kebakaran Daerah Kabupaten/Kota, dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 121 Tahun 2018 tentang Standar Teknis
Mutu Pelayanan Dasar bidang Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Umum di
Provinsi dan Kabupaten/Kota. SPM Bidang Trantibumlinmas berupa Pelayanan
ketentraman dan ketertiban Umum, Pelayanan informasi rawan bencana, Pelayanan
pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana, dan Pelayanan penyelamatan dan
evakuasi korban bencana.

Tabel 6.6 Anggaran dan Realisasi SPM Bidang Trantibumlinmas

Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
Pelayanan ketentraman dan 2.113.386.100 1.700.050.200 80,44
1
ketertiban Umum
Pelayanan informasi rawan 284.000.000 284.000.000 100,00
2
bencana
Pelayanan Pencegahan dan 3.779.981.000 3.741.046.000 98,97
3 Kesiapsiagaan Terhadap
Bencana
Pelayanan penyelamatan dan 687.779.500 685.979.500 99,74
4
evakuasi korban bencana
Jumlah 6.865.146.600 6.411.075.700 93,39

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa realisasi SPM Bidang Trantibumlinmas


mencapai 93,39% atau 6.411.075.700 dari anggaran sebesar 6.865.146.600.

10. SPM Bidang Sosial

Standar pelayananan minimal (SPM) Bidang Ketentraman dan Ketertiban


Umum serta Perlindungan Masyarakat (Trantibumlinmas) diatur sesuai dengan
Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota. SPM Bidang Sosial berupa Rehabilitasi Sosial dasar penyandang
disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar serta gelandangan pengemis
di luar panti dan Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial.

Tabel 6.7 Anggaran dan Realisasi SPM Bidang Sosial

Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
Rehabilitasi Sosial Dasar 230.883.000 222.345.700 96,30
Penyandang Disabilitas
Terlantar, Anak Terlantar,
1 Lanjut Usia Terlantar,
serta Gelandangan
Pengemis di Luar Panti
Sosial
Perlindungan Sosial 136.110.000 105.423.000 77,45
2 Korban Bencana Alam
dan Sosial
Jumlah 366.993.000 327.768.700 89,31

148
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa realisasi SPM Bidang Sosial mencapai
89,31% atau 327.768.700 dari anggaran sebesar 366.993.000.

11. Alokasi anggaran Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi


dampak Covid-19
Alokasi anggaran Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
dampak Covid-19 diatur sesuai dengan Permendagri Nomor 27 Tahun 2021 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2022, di mana diamanatkan bahwa Pemerintah Daerah dalam menyusun APBD
tahun anggaran 2022 mengalokasikan anggaran yang memadai untuk mendukung
penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 dan dampaknya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Penanganan pandemi Corona Virus
Disease 2019 dan dampaknya paling sedikit meliputi:

1. Dukungan program pemulihan ekonomi daerah terkait dengan percepatan


penyediaan sarana prasarana layanan publik dan ekonomi untuk
meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi
kesenjangan penyediaan layanan publik;
2. Perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat;
3. Dukungan pelaksanaan vaksinasi Corona Virus Disease 2019;
4. Dukungan kelurahan dalam penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019
untuk pos komando tingkat kelurahan;
5. Insentif tenaga kesehatan dalam rangka untuk penanganan pandemi Corona
Virus Disease 2019; dan
6. Belanja kesehatan lainnya sesuai kegiatan prioritas yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat.
Berikut struktur Alokasi anggaran Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan
Ekonomi dampak Covid-19 beserta realisasi.

Tabel 6.8 Anggaran dan Realisasi Alokasi Penanganan Pandemi


Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi dampak Covid-19

Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
I Bidang Kesehatan 12.304.747.011 8.378.365.000 68,09
Pencegahan dan/atau 8.400.000.000 5.144.925.000 61,25
A
Penanganan COVID-19
Dukungan Program 3.904.747.011 3.233.440.000 82,81
Vaksinasi yang
B
Bersumber dari DAU atau
DBH
Penanganan 122.369.902.000 121.141.287.939 99,00
II Dampak/Dukungan
Ekonomi
Bantuan sosial safety 0 0 0
III net/jaring pengaman
social
Jumlah 134.674.649.011 129.519.652.939 96,17

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa realisasi Penanganan Pandemi Covid-19


dan Pemulihan Ekonomi dampak Covid-19 mencapai 96,17% atau
129.519.652.939 dari anggaran sebesar 134.674.649.011. Realisasi terbesar dari
Penanganan dampak/dukungan ekonomi (Program Pemulihan Ekonomi
Nasional/PEN) sebesar 121.141.287.939.

149
12. Fungsi Pendidikan
Dalam rangka peningkatan pelayanan bidang pendidikan, Pemerintah Daerah
secara konsisten dan berkesinambungan harus mengalokasikan anggaran fungsi
pendidikan paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari belanja daerah sebagaimana
diamanatkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Tabel 6.9
menggambarkan alokasi fungsi Pendidikan dalam APBD 2022 Kabupaten Lampung
Utara.
Dari data di tabel tersebut dapat disimpulkan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara
telah mengikuti amanat fungsi Pendidikan sebesar 20%, dimana fungsi Pendidikan
dianggarkan sebesar 28,15% dan realisasi nya mencapai 27,01% dari keseluruhan
APBD 2022.

Tabel 6.9 Anggaran dan Realisasi Alokasi Fungsi Pendidikan

Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
Urusan Bidang 531.832.225.582 510.243.650.529 95,94
1
Pendidikan
Urusan Bidang 420.650.000 397.990.000 94,61
2
Kebudayaan
Urusan Bidang 2.890.080.618 2.793.918.486 96,67
3
Perpustakaan
Urusan Bidang 8.374.012.036 7.968.321.422 95,16
4 Kepemudaaan dan
Olahraga
Belanja di luar Urusan 0 0 0
Pendidikan, Urusan
Kebudayaan, Urusan
Perpustakaan dan
5 Urusan Kepemudaan dan
Olahraga yang
menunjang kebutuhan
masyarakat di bidang
Pendidikan
Jumlah 543.516.968.236 521.403.880.437 95,93
Total Belanja Daerah 1.930.536.563.165 1.930.536.563.165
Rasio anggaran 28.15% 27.01%
pendidikan (2:3) x 100%

13. Fungsi Kesehatan


Dalam rangka peningkatan pelayanan bidang kesehatan, Pemerintah Daerah
secara konsisten dan berkesinambungan harus mengalokasikan anggaran fungsi
kesehatan paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari total belanja APBD di luar gaji
sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Tabel
6.10 menggambarkan alokasi fungsi kesehatan dalam APBD 2022 Kabupaten
Lampung Utara.

Tabel 6.10 Anggaran dan Realisasi Alokasi Fungsi Kesehatan

Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
Urusan bidang 251.158.645.873 184.106.019.586 73,30
1
Kesehatan
Belanja pada sub 43.867.779.802 29.063.852.874 66,25
kegiatan di luar
Urusan bidang
2
Kesehatan yang
menunjang
Kesehatan

150
Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
Jumlah 295.026.425.675 213.169.872.460 72,25
Total Belanja Daerah 1.930.536.563.165 1.930.536.563.165
Gaji ASN 545.434.249.133 545.434.249.133
Total belanja di luar 1.385.102.314.032 1.385.102.314.032
gaji ASN
Rasio anggaran 21,30% 15,39%
kesehatan x 100%

Dari data di tabel diatas diperoleh Pemerintah Kabupaten Lampung Utara untuk
fungsi kesehatan alokasi anggaran sebesar 21,30%, di mana realisasinya mencapai
15,39% dari keseluruhan belanja APBD 2022 setelah dikurangi gaji ASN.

14. Alokasi Anggaran Belanja Infrastruktur Daerah

Dalam permendagri nomor 27 tahun 2021 tentang pedoman penyusunan APBD


tahun anggaran 2022, Pemerintah Daerah juga diamanatkan untuk mengalokasikan
belanja infrastruktur pelayanan publik minimal 40% (empat puluh persen) dari total
belanja APBD di luar belanja bagi hasil dan/atau transfer kepada daerah/desa.
Belanja bagi hasil dan/atau transfer kepada daerah/desa dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Tabel 6.11 menggambarkan Belanja
Infrastruktur Daerah dalam APBD 2022 Kabupaten Lampung Utara.

Tabel 6.11 PENERIMAAN DANA TRANSFER UMUM

Anggaran dalam
No Komponen Perhitungan APBD 2022
( )
Penerimaan
Dana Transfer Umum
1 a) DAU 868.735.213.000
b) DBH 39.063.667.500
Jumlah Penerimaan 907.798.880.500
Pengurang
a) DAU Tambahan 0
2 b) DBH yang bersifat earmarked 132.151.995
c) ADD 98.371.679.140
Jumlah Pengurang 98.503.831.135
Jumlah Dana Transfer Umum yang diperhitungkan 809.295.049.365

Tabel 6.12 INFRASTRUKTUR DAERAH

Jumlah Dalam
No Komponen Perhitungan
APBD 2022
1 a) Belanja Modal
1) Tanah 0
2) Peralatan dan Mesin 66.883.776.940
3) Gedung dan Bangunan 40.046.684.828
4) Jalan, jaringan dan irigasi 211.284.108.132
5) Aset tetap lainnya 9.343.056.850
6) Aset lainnya 0

b) Belanja pemeliharaan 28.481.750.107

151
Jumlah Dalam
No Komponen Perhitungan
APBD 2022
2 a) Belanja Hibah 29.171.789.000
b) Belanja Bantuan Sosial 0
c) Belanja Bantuan Keuangan 4.789.644.000
3 Jumlah Belanja Infrastruktur Daerah (1+2) 324.007.677.140
Persentase Belanja Infrastruktur terhadap
Transfer ke Daerah yang Penggunaannya 40,04%
Bersifat Umum

Dari data yang tersaji diatas dapat disimpulkan Pemerintah Kabupaten Lampung
Utara untuk alokasi belanja infrastruktur daerah dianggarkan sebesar 40,04%.
15. Alokasi Anggaran untuk Pengawasan
Dalam rangka penguatan Pembinaan dan Pengawasan Inspektorat Daerah,
sebagai pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemerintah Daerah
mengalokasikan anggaran pengawasan sesuai dengan kewenangannya ke dalam
APBD untuk mendanai program, kegiatan dan sub kegiatan pembinaan dan
pengawasan, meliputi:
1. Kegiatan pengawasan, yaitu : kinerja rutin pengawasan, pengawasan prioritas
nasional, pengawalan reformasi birokrasi, dan penegakan integritas.
2. Kegiatan non pengawasan, seperti: pendidikan profesional berkelanjutan
melalui pendidikan dan pelatihan serta bimbingan teknis minimal 120 jam/tahun
per APIP.
3. sarana dan prasarana pengawasan, seperti: laptop, alat pengukur beton dan lain-
lain.
Dalam rangka mendukung peningkatan integritas bagi penyelenggara Pemerintah
Daerah guna mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel, Pemerintah
Daerah menganggarkan kegiatan untuk pelaksanaan Survei Penilaian Integritas
dalam APBD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Berkaitan dengan itu, untuk mendanai program, kegiatan dan sub kegiatan
pengawasan dimaksud, Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota) mengalokasikan
anggaran yang ditetapkan berdasarkan besaran dari total belanja daerah, dengan
klasifikasi:
1. Sampai dengan 1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) paling sedikit
sebesar 1,00% (satu persen) dari total belanja daerah;
2. Diatas 1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) sampai dengan
2.000.000.000.000,00 (dua triliun rupiah) paling sedikit sebesar 0,75% (nol
koma tujuh puluh lima persen) dari total belanja daerah dan diatas
10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah); dan
3. Diatas 2.000.000.000.000,00 (dua triliun rupiah) paling sedikit sebesar 0,50%
(nol koma lima puluh persen) dari total belanja daerah dan diatas
15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).
Tabel 6.12 menggambarkan Alokasi Anggaran Pengawasan dalam APBD 2022
Kabupaten Lampung Utara.

Tabel 6.13 Anggaran dan Realisasi Pengawasan


Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
1 Belanja Pegawai 10.271.927.842 9.940.286.852 96,77
2 Belanja Barang dan Jasa 6.079.350.568 5.360.758.259 88,18
3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.598.209.390 1.542.055.000 96,49
Jumlah 17.949.487.800 16.843.100.111 93,84
Total Belanja Daerah 1.930.536.563.165

152
Dengan melihat data di atas anggaran pengawasan Kabupaten Lampung Utara
sebesar 17.949.487.800, nilai ini telah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
dalam Permendagri Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022.

16. Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah kepada Pemerintah Desa


Dalam penyusunan APBD 2022 juga diamanatkan belanja bagi hasil pajak daerah
kepada pemerintah desa sebagai pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Berikut tabel belanja bagi hasil pajak daerah kepada pemerintah desa.

Tabel 6.14 Anggaran dan Realisasi Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah
kepada Pemerintah Desa

Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
Belanja Bagi Hasil 3.286.300.000,00 2.472.751.366,00 75,24
Pajak Daerah Kepada
1 Pemerintahan
Kabupaten/Kota dan
Desa

Besaran anggaran bagi hasil pajak daerah kepada pemerintah desa Tahun 2022
3.286.300.000 dengan realisasi 2.472.751.366 atau 75,24%.

17. Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah kepada Pemerintah Desa

Dalam penyusunan APBD 2022 juga diamanatkan belanja bagi hasil retribusi
daerah kepada pemerintah desa sebagai pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Berikut tabel belanja bagi hasil pajak daerah kepada pemerintah desa.

Tabel 6.15 Anggaran dan Realisasi Belanja Bagi Hasil Retribusi


Daerah kepada Pemerintah Desa

Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
Belanja Bagi Hasil 720.504.900,00 541.804.267,00 75,20
Retribusi Daerah
1 Kabupaten/Kota
Kepada Pemerintah
Desa

Besaran anggaran belanja bagi hasil retribusi daerah kepada pemerintah desa Tahun
2022 720.504.900 dengan realisasi 541.804.267 atau 75,20%.

18. Alokasi Dana Desa (ADD) kepada Pemerintahan Desa

Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan kewajiban Pemerintah Kabupaten/Kota


untuk mengalokasikan ke dalam APBD melalui dana perimbangan setelah dikurangi
Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk kemudian disalurkan ke Rekening Kas Desa
(RKD). Besaran penerimaan Alokasi Dana Desa (ADD) tiap Desa diatur dalam
perhitungan yang dibuat Pemerintah Kabupaten/Kota dengan memperhatikan tata
cara yang telah diatur oleh Peraturan Pemerintah (PP) yang kemudian dituangkan
dalam Peraturan Bupati/Wali Kota.

153
Tabel 6.16 Anggaran dan Realisasi Alokasi Dana Desa (ADD) kepada
Pemerintahan Desa

Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
Alokasi Dana Desa 98.371.679.140 83.245.213.898 84,62
1 (ADD) kepada
Pemerintahan Desa

Besaran anggaran belanja Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2022 98.371.679.140
dengan realisasi 83.245.213.898 atau 84,62%.

19. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)


Pelayanan kesehatan yang layak sudah menjadi hak bagi seluruh warga negara
Indonesia seperti tertuang dalam Undang-undang Dasar Republik Indonesia pasal
Pasal 28 H ayat 3 yang berbunyi “Setiap orang berhak atas Jaminan Sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermanfaat”. Ketentuan ini yang menjadi dasar dicanangkannya program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN). Pemerintah Daerah menganggarkan untuk Jaminan
Kesehatan selaku pemberi kerja untuk pekerja/pegawai yang menerima gaji/upah
dianggarkan dalam APBD antara lain: kepala desa dan perangkat desa; serta Pegawai
Non Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNPNSD).
Dalam rangka mewujudkan Universal Health Coverage (UHC), Pemerintah Daerah
dapat menganggarkan iuran bagi seluruh penduduk yang didaftarkan oleh
Pemerintah Daerah dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III selain
peserta Jaminan Kesehatan Nasional yaitu Pekerja Penerima Upah (PPU) dan
Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Tabel 6.17 Anggaran dan Realisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
Belanja Iuran Jaminan 167.670.000 0 0,00
1 Kesehatan bagi DPRD
Belanja Iuran Jaminan 40.386.560 4.404.960,00 10,91
2 Kesehatan bagi
KDH/WKDH
Belanja Iuran Jaminan 345.600 90.720,00 26,25
3 Kecelakaan Kerja
KDH/WKDH
Belanja Iuran Jaminan 1.036.800 272.160,00 26,25
4 Kematian KDH/WKDH
Belanja Iuran Jaminan 606.798.304 425.957.612,00 70,20
Kesehatan bagi
5 Kepala Desa dan
Perangkat Desa
Belanja Iuran Jaminan 13.356.000.000 8.970.465.000,00 67,16
Kesehatan bagi
6 Peserta PBPU dan BP
Kelas 3
Belanja Bantuan Iuran 1.643.980.800 1.170.646.400,00 71,21
Jaminan Kesehatan
7 bagi Peserta PBPU
dan BP Kelas 3
Belanja Iuran Jaminan 4.320.000 3.960.000,00 91,67
8 Kesehatan bagi Non
ASN
Belanja Iuran Jaminan 157.320.000 94.099.736,00 59,81
9 Kecelakaan Kerja bagi
Non ASN
Jumlah 15.977.858.064 9.499.250.188 59,45

154
Besaran anggaran belanja Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun 2022
15.977.858.064 dengan realisasi 9.499.250.188 atau 59,45%.

20. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)

Dalam rangka mengantisipasi terjadinya konflik sosial bernuansa agama dan


upaya meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di daerah dan sebagai
implementasi Pasal 65 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang pemerintah Daerah, dipandang perlu untuk membentuk Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB). Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
Nomor 905/117/SJ tentang Pendanaan Forum Kerukunan Umat Beragama Dalam
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dinyatakan bahwa “Belanja pelaksanaan
kewajiban menjaga kerukunan nasional dan memelihara ketentraman dan ketertiban
masyarakat di bidang pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan
FKUB dan pengaturan rumah ibadat di kabupaten/kota di danai dari dan atas beban
APBD Kabupaten/kota”.

Tabel 6.18 Anggaran dan Realisasi Forum Kerukunan Umat


Beragama (FKUB)
Anggaran Realisasi
No. Uraian %
TA 2022 ( ) TA 2022 ( )
Pelaksanaan Kebijakan di 162.090.000 0 0,00
Bidang Ketahanan Ekonomi,
Sosial, Budaya dan
Fasilitasi Pencegahan
1 Penyalahgunaan Narkoba,
Fasilitasi Kerukunan Umat
Beragama dan Penghayat
Kepercayaan di Daerah.

Besaran anggaran belanja Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tahun 2022
162.090.000.

21. Perlindungan Sosial

Untuk mengantisipasi dampak inflasi, diperlukan kebijakan penganggaran


belanja wajib perlindungan sosial melalui belanja pada anggaran pendapatan dan
belanja daerah tahun anggaran 2022 maka Pemerintah Pusat melalui Kementerian
Keuangan mengeluarkan PMK Nomor 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib
Dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun Anggaran 2022. Belanja wajib
perlindungan sosial antara lain digunakan untuk:
1. pemberian bantuan sosial, termasuk kepada ojek, usaha mikro, kecil, dan
menengah, dan nelayan;
2. penciptaan lapangan kerja; dan/ atau
3. pemberian subsidi sektor transportasi angkutan umum di daerah.
Belanja wajib perlindungan sosial dianggarkan sebesar 2% (dua persen) yang
bersumber dari DTU sebagaimana ditetapkan dalam peraturan presiden mengenai
rincian anggaran pendapatan dan belanja negara Tahun Anggaran 2022. DTU
tersebut tidak termasuk DBH yang sudah ditentukan penggunaannya. Besaran DTU
yang ditentukan sebesar penyaluran DAU bulan Oktober 2022 sampai dengan bulan
Desember 2022 dan penyaluran DBH triwulan IV Tahun Anggaran 2022. Di mana
belanja wajib perlindungan sosial ini tidak termasuk belanja wajib 25% (dua puluh
lima persen) dari DTU yang telah dianggarkan pada APBD Tahun Anggaran 2022.

155
Hal ini juga sejalan dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 500/4825/SJ
tanggal 19 Agustus 2022 tentang Penggunaan Belanja Tidak Terduga Dalam Rangka
Pengendalian Inflasi di Daerah, di mana Gubernur/Bupati/Wali kota diminta untuk
melakukan optimalisasi anggaran dalam APBD yang terkait dengan pengendalian
inflasi daerah antara lain menjaga keterjangkauan harga, daya beli masyarakat,
kelancaran distribusi dan transportasi, kestabilan harga pangan ketersediaan bahan
pangan terutama dengan kerja sama antar daerah serta memberikan bantuan sosial
untuk masyarakat yang rentan terhadap dampak inflasi di masing-masing daerah.
Dalam rangka menjaga stabilitas perekonomian di daerah dan mengatasi
permasalahan ekonomi sektor riil serta menjaga stabilitas harga barang dan jasa yang
terjangkau oleh masyarakat, Pemerintah Daerah menyediakan anggaran untuk :
1. mendukung tugas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Pemerintah Daerah
menyediakan alokasi anggaran dalam APBD Tahun Anggaran 2022 sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
2. pengendalian harga barang dan jasa yang menjadi kebutuhan masyarakat, seperti
penyediaan 9 (sembilan) bahan pokok, melalui belanja tidak terduga yang dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Tabel 6.19 Anggaran dan Realisasi Belanja Wajib Perlindungan Sosial


Anggaran Realisasi
Jenis Jumlah %
Uraian Sumber Pendanaan Sumber Pendanaan 11) 12)
No. 3) Akun Jumlah
4)
7)
DAU DBH DAU DBH
5) 6) 9) 10)

(a) (b) (c) (d) (e) (f)=(d)+(e) (h) (i) (j)=(h)+(i) (k)=(j)/(f)
I BANTUAN SOSIAL

Pengelolaan Dana Belanja


Darurat dan Tidak 1.500.000.000 - 1.500.000.000 1.500.000.000 - 1.500.000.000 100,00%
mendesak Terduga
dst … - - - - - - 0,00%
Subtotal
1.500.000.000 - 1.500.000.000 1.500.000.000 - 1.500.000.000 100,00%
BANTUAN SOSIAL
PENCIPTAAN
II LAPANGAN
KERJA
Pelayanan dan Belanja
Penyediaan Barang
77.528.000 - 77.528.000 63.614.000 - 63.614.000 82,05%
Informasi Pasar dan
Kerja Online Jasa
Fasilitasi
Belanja
Pembangunan
Barang
Kawasan 1.000.000.000 - 1.000.000.000 1.000.000.000 - 1.000.000.000 100,00%
dan
Perdesaan (Karya
Jasa
Bakti / TMMD
dst … - - - - - - 0,00%
Subtotal
PENCIPTAAN
1.077.528.000 - 1.077.528.000 1.063.614.000 - 1.063.614.000 98,71%
LAPANGAN
KERJA
SUBSIDI SEKTOR
III
TRANSPORTASI
Penyediaan
Angkutan Umum
untuk Jasa
Belanja
Angkutan Orang
Barang
dan/atau Barang 356.378.000 - 356.378.000 205.066.000 - 205.066.000 57,54%
dan
antar Kota dalam 1
Jasa
(satu) Daerah
Kabupaten/Kota
(bus sekolah)

156
Anggaran Realisasi
Jenis Jumlah %
Uraian Sumber Pendanaan Sumber Pendanaan 11) 12)
No. 3) Akun Jumlah
4)
7)
DAU DBH DAU DBH
5) 6) 9) 10)

(a) (b) (c) (d) (e) (f)=(d)+(e) (h) (i) (j)=(h)+(i) (k)=(j)/(f)
Koordinasi dan
Sinkronisasi
Pengawasan
Belanja
Pelaksanaan Izin
Barang
Penyelenggaraan - 138.890.000 138.890.000 - 138.890.000 138.890.000 100,00%
dan
Angkutan Orang
Jasa
dalam Trayek
Kewenangan
Kabupaten/Kota
dst … - - - - - - 0,00%
Subtotal SUBSIDI
SEKTOR 356.378.000 138.890.000 495.268.000 205.066.000 138.890.000 343.956.000 69,45%
TRANSPORTASI
PERLINDUNGAN
IV
SOSIAL LAINNYA
Pemantauan
Belanja
terhadap
Barang
Pelaksanaan 37.968.500 - 37.968.500 37.968.500 - 37.968.500 100,00%
dan
Pemeliharaan Anak
Jasa
Terlantar
Pengelolaan Data Belanja
Fakir Miskin Barang
167.525.000 - 167.525.000 107.702.400 - 107.702.400 64,29%
Cakupan Daerah dan
Kabupaten/Kota Jasa
Belanja
Penanganan
Barang
Khusus bagi 136.110.000 - 136.110.000 64.151.000 - 64.151.000 47,13%
dan
Kelompok Rentan
Jasa
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Lembaga
Belanja
Penyedia Layanan
Barang
Penanganan bagi 76.802.800 - 76.802.800 39.090.800 - 39.090.800 50,90%
dan
Perempuan Korban
Jasa
Kekerasan
Kewenangan
Kabupaten/Kota
Penyediaan
Layanan Belanja
Peningkatan Barang
43.567.500 - 43.567.500 - - - 0,00%
Kualitas Hidup Anak dan
Kewenangan Jasa
Kabupaten/Kota
Koordinasi dan
Sinkronisasi Belanja
Pencegahan Barang
109.781.254 - 109.781.254 102.281.254 - 102.281.254 93,17%
Kekerasan terhadap dan
Anak Kewenangan Jasa
Kabupaten/Kota
Penyediaan
Layanan
Pengaduan
Masyarakat bagi Belanja
Anak yang Barang
- 185.635.000 185.635.000 - 86.665.000 86.665.000 46,69%
Memerlukan dan
Perlindungan Jasa
Khusus Tingkat
Daerah
Kabupaten/Kota
Pengembangan
Komunikasi,
Informasi dan
Belanja
Edukasi Anak yang
Barang
Memerlukan 77.598.200 - 77.598.200 49.578.200 - 49.578.200 63,89%
dan
Perlindungan
Jasa
Khusus
Kewenangan
Kabupaten/Kota
Belanja
Pemberian Layanan Barang
126.105.000 - 126.105.000 126.105.000 - 126.105.000 100,00%
Rujukan dan
Jasa

157
Anggaran Realisasi
Jenis Jumlah %
Uraian Sumber Pendanaan Sumber Pendanaan 11) 12)
No. 3) Akun Jumlah
4)
7)
DAU DBH DAU DBH
5) 6) 9) 10)

(a) (b) (c) (d) (e) (f)=(d)+(e) (h) (i) (j)=(h)+(i) (k)=(j)/(f)
Belanja
Penyediaan Alat Barang
151.896.000 - 151.896.000 111.258.700 - 111.258.700 73,25%
Bantu dan
Jasa
Peningkatan
Kemampuan
Potensi Sumber
Belanja
Kesejahteraan
Barang
Sosial 310.000.000 - 310.000.000 309.696.000 - 309.696.000 99,90%
dan
Kelembagaan
Jasa
Masyarakat
Kewenangan
Kabupaten/Kota
Fasilitasi Bantuan Belanja
Hukum (bantuan Barang
150.000.000 - 150.000.000 150.000.000 - 150.000.000 100,00%
hukum untuk dan
masyarakat miskin) Jasa
dst … - - - - - - 0,00%
Subtotal
PERLINDUNGAN 1.387.354.254 185.635.000 1.572.989.254 1.097.831.854 86.665.000 1.184.496.854 75,30%
SOSIAL LAINNYA
JUMLAH BELANJA
WAJIB PERLINDUNGAN 4.321.260.254 324.525.000 4.645.785.254 3.866.511.854 225.555.000 4.092.066.854 88,08%
SOSIAL TA 2022

Untuk belanja Perlindungan Sosial Dalam Rangka Pengendalian Inflasi di Daerah


Pemerintah Kabupaten Lampung Utara menganggarkan belanja sebesar
4.645.785.254 dan terealisasi sebesar 4.092.066.854 atau 88,08.

6.2. Koreksi Saldo BLUD dan JKN pada Tahun Anggaran 2022
Saldo awal tahun 2022 merupakan saldo akhir tahun 2021 (audited). Saldo awal
merupakan saldo acuan bagi atau nilai awal dari tiap-tiap akun perkiraan yang
diinput hanya satu kali saat pertama kali di awal tahun oleh setiap entitas akuntansi.
Berdasarkan Surat Kepala UPTD Puskesmas Ogan Lima Nomor :
445/61/P.30201/15-LU/2023 tanggal 15 Februari 2023 perihal Permohonan Koreksi
Saldo, dikatakan bahwa saldo audited tahun 2021, saldo awal 2022 dana kapitasi
Puskesmas Ogan Lima sebesar 961.448.891,00 (Sembilan Ratus Enam Puluh Satu
Juta Empat Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu
Rupiah), sedangkan pada rekening koran Puskesmas Ogan Lima tanggal 3 Januari
2022 terdapat pengeluaran pajak sebesar 8.461.363,00 (Delapan Juta Empat Ratus
Enam Puluh Satu Ribu Tiga Ratus Enam Puluh Tiga Rupiah) yang mengurangi saldo
tetapi tidak tercatat sebagai hutang PFK pada BKU tahun sebelumnya. Setoran pajak
tersebut adalah akibat dari kesalahan pencatatan akuntansi tahun sebelumnya
kemudian terbayarkan di tahun 2022. Atas hal tersebut Kepala Puskesmas Ogan
Lima mengajukan permohonan koreksi saldo guna menyeimbangkan saldo kas di
rekening koran dengan di BKU.
UPTD Rumah Sakit Daerah Mayjend HM Ryacudu Kotabumi juga mengajukan
permohonan koreksi saldo melalui Surat Direktur UPTD RSD Mayjend HM
Ryacudu Nomor : 445/962-KU/I/2023 tanggal 24 Januari 2023 perihal Koreksi
Saldo. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa saldo audited Tahun Anggaran 2021
silpa BLUD UPTD RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi sebesar
14.604.692.674,33, sedangkan berdasarkan SP3B silpa BLUD UPTD RSD Mayjend

158
HM Ryacudu Kotabumi sebesar 14.590.142.114,33. Atas kedua dasar tersebut
terdapat selisih sebesar 14.550.560,00 yang merupakan sisa uang tunai pada
bendahara pengeluaran BLUD yang sudah disetorkan ke kas operasional BLUD.
Atas perbedaan/selisih saldo tersebut BLUD UPTD RSD Mayjend HM Ryacudu
Kotabumi mengajukan koreksi silpa.

6.3. Saldo dan Remunerasi Treasury Deposit Facility - Transfer ke Daerah (TDF-
TKD)
Pada tahun anggaran 2022 terdapat satu fenomena menarik khususnya dalam
pengelolaan keuangan daerah yaitu kebijakan penyaluran Dana Bagi Hasil Pusat ke
Daerah dalam bentuk non tunai. Dalam PMK Nomor 218/PMK.07/2022 tentang
Perubahan Rincian Dana Bagi Hasil Tahun Anggaran 2022 Pasal 2 ayat 2 bahwa
penyaluran perubahan rincian dana bagi hasil tahun anggaran 2022 dilakukan dalam
bentuk tunai dan/atau nontunai. Dana bagi hasil dalam bentuk nontunai yang
dimaksud tersebut disalurkan melalui rekening Treasury Deposit Facility – Transfer
Ke Daerah (TDF-TKD) Kantor Pusat Bank Indonesia (BI). Hal ini diketahui melalui
Surat Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Wilayah
Lampung Nomor S-340/WPB.08/2023 tanggal 13 Februari 2023 Hal penyampaian
Data Saldo dan Remunerasi Treasury Deposit Facility Transfer ke Daerah (TDF-
TKD) Tahun 2022. Dimana disampaikan data saldo dan remunerasi pada rekening
TDF atas nama masing-masing Pemda yang dijadikan dasar pencatatan oleh Pemda.

Tabel 6.20 Data Saldo dan Remunerasi TDF-TKD Kabupaten Lampung


Utara
Remunerasi
Saldo Pokok Tanggal
Nama kantor Nomor rekening Nama Rekening Bulan Desember
31 Desember 2022
2022
Kantor Pusat Rek Lain BI TDF TKD Kab
519000292980 3.278.357.098,00 795.101,30
Bank Indonesia Lampung Utara

Adapun saldo dana DBH/DAU yang dibayarkan melelui fasilitas TDF dicatat
sebagai realisasi pendapatan transfer DBH/DAU pada LRA dan LO serta saldo dana
TDF-TKD sebagai Kas dan Setara Kas/Investasi Jangka Pendek (sesuai jangka
waktu penyimpanan) pada Neraca, sedangkan untuk pencatatan remunerasi TDF,
dalam hal BI telah memberikan remunerasi atas DBH/DAU yang dibayarkan melalui
fasilitas TDF dengan skema transfer ke RKUN, namun belum ditarik dan ditransfer
ke RKUD, maka Pemda mencatat Piutang Lain-lain PAD yang Sah (Akun Neraca)
pada Pendapatan Bunga Lain-lain PAD yang Sah atau akun sejenisnya (Akun
Laporan Operasional). Hal ini sesuai dengan Nota Dinas Direktur Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan
agar mengikuti ketentuan terkait pelaporan keuangan Pemerintah Daerah lebih
lanjut.

6.4. Penyelesaian Sengketa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terhadap
Belanja Modal TA 2018

Dalam pelaksanaannya APBD 2018 diwarnai dengan adanya sengketa pada


Belanja Modal Pekerjaan Fisik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Sengketa
berlanjut sampai dengan berproses hukum/beracara di peradilan. Berikut rincian Belanja
Modal Pekerjaan Fisik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun Anggaran 2018.

159
Tabel 6.21 Data Belanja Modal Tahun Anggaran 2018
No Uraian Jumlah Keterangan
Paket
Belanja Modal TA. 2018
1 Jumlah Paket Berkontrak 365
2 Proses Hukum : 205
3 Incracht I 93 Rp46.634.526.184,00
4 Incracht II 1 Rp499.450.000,00
5 Incracht III 11 Rp57.165.055.184,00
6 Masih berproses 100

Jumlah Paket Pekerjaan Belanja Modal yang berkontrak pada TA. 2018 sebanyak
365 Paket baik yang tidak dilaksanakan maupun yang terlaksana dengan progres bervariasi.
Dalam perjalanannya terdapat permasalahan hukum berupa tuntutan hukum dari penyedia
jasa sebanyak 205 Paket Pekerjaan dengan yang telah berkekuatan hukum 105 Paket
Pekerjaan dan 100 Paket Pekerjaan masih berproses.
Berikut rincian putusan dari gugatan hukum penyedia jasa Belanja Modal 2018
terhadap Pemerintah Kabupaten Lampung Utara :

6.4.1 Putusan Pengadilan Negeri Kotabumi Nomor 4/PDT.G/2020/PN KB tanggal 8


Juli 2020

Para Pihak: Pengugat (51 Perusahaan yang terdiri dari pihak kontraktor yang
menguasakan kepada Saudara Syahrir Irwan SH beralamat Jl. A.Akuan Gg.A.Rohim
No.219 Rejosari Kotabumi selaku Kuasa Hukum Para Penggugat), melawan Plt.
Bupati Lampung Utara Selaku Tergugat I dan Kepala Dinas PUPR Kabupaten
lampung Utara Selaku Pihak Tergugat II dan KETUA DPRD Kab.Lampung Utara
Selaku Turut Tergugat.
Tahap Mediasi:
- Para Pihak baik penggugat dan tergugat telah menunjuk Ibu Ketua Pengadilan
Negeri Kotabumi Ibu Vivi Purnamawati, SH., MH selaku Hakim Mediator dalam
penanganan perkara ini.
- Pada Tanggal 23 Juni 2020 telah dilaksanakan penandatangan Akta Perdamaian
oleh PARA PIHAK untuk bersedia mengakhiri persengketaan dan telah diputus
dalam sidang pada tanggal 8 Juli 2020.
- Bahwa Tergugat I selaku Pelaksana Tugas Bupati Lampung Utara akan
memerintahkan kepada Kepala BPKAD Kab. Lampung Utara untuk memproses
pembayaran pekerjaan PARA PENGGUGAT (Pihak Pertama) berjumlah
Rp46.634.526.184,00 (Empat Puluh Enam Milyar Enam Ratus Tiga Puluh Empat
Juta Lima Ratus Dua Puluh Enam Ribu Seratus Delapan Puluh Empat Rupiah).
Pembayaran pekerjaan para penggugat ( Pihak Pertama) akan dilakukan secara 2
(dua) tahapan akan dibayar pada tahun APBD 2020 dan APBDP Tahun Anggaran
2020, jika masih terdapat sisa pembayaran, maka secara keseluruhan akan
dilakukan pembayaran selambat-lambatnya pada tahun APBD Tahun Anggaran
2021.

160
Putusan Perkara:

- Bahwa setelah isi kesepakatan Perdamaian dibacakan kepada PARA PIHAK,


masing-masing pihak menerangkan dan menyatakan menyetujui seluruh isi
Kesepakatan Perdamaian.
- Pengadilan Negeri Kotabumi telah menjatuhkan Putusan dalam Perkara Nomor:
4/PDT.G/2020/PN.Kbu, dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Rabu
tanggal 8 Juli 2020.
- Amar Putusan :
✓ Menghukum kedua belah pihak yaitu PARA PENGGUGAT dan PARA
TERGUGAT serta TURUT TERGUGAT untuk mentaati kesepakatan
perdamaian yang telah disetujui tersebut;
✓ Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp651.000,00
(Enam Ratus Lima Puluh Satu Ribu Rupiah).

6.4.2 Putusan Pengadilan Negeri Kotabumi Nomor 11/PDT.G/2020/PN KB tanggal 12


Oktober 2020

Para Pihak: Sdr. Fahrul Rozi Selaku Penggugat Melawan Plt. Bupati Lampung
Utara Cq. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab.Lampung Utara
Selaku Tergugat dan Ketua DPRD Kab.Lampung Utara Selaku Turut Tergugat.

Tahap Mediasi:
- Para Pihak baik Penggugat dan Tergugat telah menunjuk Bapak HENGKY
ALEXANDER YAO, SH selaku Hakim Mediator dalam penanganan perkara ini.
- Pada Tanggal 22 September 2020 telah dilaksanakan penandatangan Akta
Perdamaian oleh PARA PIHAK untuk bersedia mengakhiri persengketaan
namun hasil Putusan Pengadilan belum ditetapkan oleh Majelis Hakim sampai
saat ini.
- Tergugat I selaku Pelaksana Tugas Bupati Lampung Utara yang saat ini telah
dikukuhkan menjadi Bupati Lampung Utara berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri oleh Gubernur Lampung dikantor Gubernur Lampung
pada tanggal 3 November 2020, akan memerintahkan kepada Kepala BPKAD
Kab.Lampung Utara untuk memproses pembayaran pekerjaan para penggugat
(Pihak Pertama) berjumlah Rp499.450.000 (Empat Ratus Sembilan Puluh
Sembilan Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Pembayaran pekerjaan
penggugat (Pihak Pertama) akan dibayar pada Tahun APBD 2021 yang akan
datang.
- Pada tanggal 4 November 2020 di Ruang Sidang Pengadilan Negeri Kotabumi,
telah dilaksanakan sidang terbuka untuk umum dengan agenda sidang pembacaan
Putusan Perkara Nomor: 11/PDT.G/2020/PN.Kbu oleh Majelis Hakim yang
dihadiri oleh PARA PIHAK.

161
Putusan Perkara:
- Bahwa setelah isi kesepakatan Perdamaian dibacakan kepada PARA PIHAK,
masing-masing pihak menerangkan dan menyatakan menyetujui seluruh isi
Kesepakatan Perdamaian.
- Amar Putusan :
✓ Menghukum kedua belah pihak yaitu para penggugat dan tergugat serta turut
tergugat untuk mentaati Kesepakatan Perdamaian yang telah disetujui
tersebut;
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp651.000,00
(Enam Ratus Lima Puluh Satu Ribu Rupiah).

6.4.3 Putusan Pengadilan Negeri Kotabumi Nomor 14/PDT.G/2020/PN KB tanggal 16


Desember 2020

Para Pihak: Sdr. AWI PAWAKA, Dkk Selaku Penggugat Melawan Plt. Bupati
Lampung Utara selaku Tergugat I, Kepala Dinas PUPR Kab.LU Selaku Tergugat II,
PPK Pembangunan Jalan Kabupaten Dinas PUPR Kab.LU Selaku Tergugat III, PPK
Pembangunan Jalan Hotmix Kab.LU Dalam Kota dan PPK Pembangunan Jembatan
Selaku Tergugat IV, PPK Rehabilitasi Jaringan Irigasi DAK Reguler Dinas PUPR
Kab.LU Tergugat V, PPK Pembangunan Jalan Lingkungan Perkotaan Dinas PUPR
Kab.LU Selaku Tergugat VI, KETUA DPRD Kab.Lampung Utara sebagai Turut
Tergugat I dan Kepala BPKAD Kab.LU Selaku Turut Tergugat II.
Tahap Mediasi:
- Para Pihak baik Penggugat dan Tergugat telah menunjuk Ibu RIKA EMELIA,
SH., MH selaku Hakim Mediator dalam penanganan perkara ini.
- Bahwa telah adanya kesepakatan PARA PIHAK untuk bersedia mengakhiri
persengketaan, untuk itu Majelis Hakim Mediator meminta kepada PARA
PIHAK untuk menyampaikan Resume Mediasi Perdamaian agar disampaikan
kepada Majelis Hakim yang ditandatangani oleh PARA PIHAK, pada sidang
Mediasi pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2020 dan Majelis Hakim terlebih
dahulu akan memeriksa dan melihat Progres Dokumen Pekerjaan Proyek PUPR
Tahun 2018 yang telaah dilaksanakan oleh PARA PENGGUGAT.
- Selanjutnya Majelis Hakim akan meminta kepada PARA PIHAK untuk
mengajukan Konsep Akta Perdamaian terlebih dahulu untuk dilakukan
pembahasan oleh PARA PIHAK dan selanjutnya bilamana sudah dilakukan
perbaikan maka Akta Perdamaian dapat ditandatangani Oleh PARA PIHAK, dan
pada akhirnya akan ditetapkan dalam Keputusan Pengadilan.
- Bahwa adapun pembayaran pekerjaan PARA PENGGUGAT (Pihak Pertama)
yang akan dibayarkan berjumlah Rp10.022.109.000,00 (Sepuluh Milyar Dua
Puluh Dua Juta Seratus Sembilan Ribu Rupiah).
- Pembayaran Pihak PARA PENGGUGAT akan dilakukan setelah melalui
mekanisme dan peraturan yang berlaku dengan melihat kemampuan Keuangan
Daerah Kabupaten Lampung Utara, bahwa pembayaran pekerjaan fisik Pertama
(Para Penggugat) akan dilaksanakan pada Anggaran APBD Perubahan Tahun
2021 atau selambat-lambatnya pada Tahun Anggaran APBD Tahun 2022.

162
- Pada tanggal 4 November telah dilaksanakan sidang mediasi lanjutan dengan
agenda sidang penyampaian berkas dokumen hasil pekerjaan proyek 2018 dari
Para Pihak Penggugat melalui Kuasa Hukum Penggugat kepada Majelis Hakim
Mediasi untuk dilakukan pemeriksaan oleh Majelis Hakim terkait Progres
Pekerjaan Proyek yang telah dilaksanakan pada tahun 2018.
- Bahwa Majelis Hakim Mediasi mempersilahkan kepada PARA PIHAK untuk
mengajukan konsep Akta Perdamaian untuk dilakukan pembahasan isi klausul
Akta Perdamaian yang akan disampaikan kepada Majelis Hakim selanjutnya
Majelis Hakim Mediasi terlebih dahulu akan memeriksa berkas dokumen progres
pekerjaan proyek 2018 dari masing-masing Pihak Penggugat.
- Pada tanggal 27 November 2020 telah ditandatangani oleh Para Pihak terkait
Kesepakatan yang telah dituangkan dalam Akta Perdamaian Nomor
14/Pdt.G/2020/PN Kbu.
- Diputuskan dalam sidang Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadian Negeri
Kotabumi pada hari Rabu, tanggal 16 Desember 2020 oleh Imam Munandar,
SH,MH sebagai Hakim Ketua, Hengky Alexander Yao,SH dan Sheilla Korita,
SH masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat
Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kotabumi Nomor 14/Pdt.G/2020/PN Kbu
tanggal 4 September 2020.

163
Putusan Perkara :
- Menghukum kedua belah pihak Para Penggugat dan Para Tergugat serta Para
Turut Tergugat untuk mentaati Kesepakatan Perdamaian yang telah disetujui
tersebut.
Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp3.776.000,00 (Tiga Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Rupiah).

6.4.4 Putusan Pengadilan Negeri Kotabumi Nomor 17/Pdt.G/2022/PN Kbu Perihal


Gugatan Wanprestasi Surat Gugatan Wanprestasi Nomor 17/Pdt.G/2022/PN
Kbu tanggal 02 Agustus 2022

Para Pihak: Hi. AIDIL ACHMAD JAYA, S.Sos, Dkk selaku Penggugat melawan
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) KEGIATAN PEKERJAAN BIDANG
BINA MARGA, Bidang Cipta Karya, dan Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lampung Utara Tahun Anggaran
2018 disebut sebagai Tergugat; BUPATI LAMPUNG UTARA cq. KEPALA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN LAMPUNG UTARA disebut sebagai TURUT TERGUGAT I;
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)
KABUPATEN LAMPUNG UTARA, disebut sebagai TURUT TERGUGAT
II; BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) REPUBLIK INDONESIA cq
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) PERWAKILAN
PROVINSI LAMPUNG, disebut sebagai TURUT TERGUGAT III.

Gugatan :
Penggugat dengan surat gugatan tanggal 01 Agustus 2022 yang diterima dan
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kotabumi pada tanggal 02
Agustus 2022 dalam Register Nomor 17/Pdt.G/2022/PN Kbu dan gugatan telah
diperbaiki pada tanggal 13 Oktober 2022, telah mengajukan gugatan sebagai
berikut:
1. Bahwa Para Penggugat merupakan Pihak Penyedia Jasa Konstruksi pada
Pelaksanaan Paket Pekerjaan Tahun Anggaran 2018 Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lampung Utara;
2. Bahwa pada tahun 2018 Para Penggugat selaku Pihak Penyedia Jasa
Konstruksi bersama Pihak PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Pada Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lampung Utara telah
melakukan Perjanjian Kerja yang tertuang dalam Dokumen Kontrak
Kerja (Perjanjian Kerja);
3. Bahwa rincian Pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi tersebut adalah
sebagai berikut:

164
PENYEDIA NILAI
NO PPK NO. KONTRAK PEKERJAAN
JASA/DIREKTUR KONTRAK
1 CV. Amar Jaya APRIZAL.,ST.MM 602/30/KONT/HMX-DK/15- Rp249.718.000,00 Peningkatan
Perkasa (Dir. Hi. LU/VI/2018 Hotmix Jalan
AIDIL ACHMAD KH.Mansur 1
JAYA, S.sos) Sindang Sari
(Depan
STKIPM-
Gg.Depan
Viahara
(Kecamatan
Kotabumi).
APRIZAL.,ST.MM 602/32/SPK/HMX-DK/15- Rp199.768.000,00 Peningkatan
LU/VI/2018 Pelebaran
Persimpangan
Simpang Tiga
Koramil
(Lanjutan) Kec.
Kotabumi
GANDA WIJAYA, 602/39/KONT/PRDK/15- Rp248.180.000,00 Pemeliharaan
ST.MM LU/V/2018 Jalan Sukaraja -
Tahala Ginjing
(Desa Gunung
Raja Dusun
Kuyung
Laut/Lapen Kec.
Sungkai Barat)
2 CV. Zacky Jaya RIO ALASKA, MT 602/19-KONT/RJIDAK Rp499.725.000,00 Rehabilitasi
Perkasa (Dir. REG/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
HAIDIR TONI) DAK Reguler di
Way Kamar
Mandi Kec.
Abung Selatan
RIO ALASKA, MT 602/18-KONT/PJIDAK Rp499.780.000,00 Peningkatan
IPD/16-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK IPD di
Way Klawas III
Kec. Abung
Tengah
RIO ALASKA, MT 602/18-KONT/PJIDAK Rp549.450.000,00 Peningkatan
IPD/16-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK IPD di
Way Puntung
Kec. Abung
Semuli
RIO ALASKA, MT 602/20-KONT/PJIDAK Rp499.615.000,00 Peningkatan
IPD/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK IPD di
Way Banyu Urip
Kec. Kotabumi
RIO ALASKA, MT 602/18-KONT/PJIDAK Rp499.450.000,00 Peningkatan
IPD/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK IPD di
Way Sulian II
Urip Kec.
Kotabumi
3 CV. Salman Jaya YUNADA, ST.MIP 602/294/KONT/PFUS-Y/15- Rp 59.950.000,00 Pembangunan
Perkasa (Dir. LU/VI/2018 Sumur Bor Dsn.
INDRA 8 SumberAgung
BANGSAWAN Desa
A.md) Blambangan
Pagar Kec.
Blambangan
Pagar

165
PENYEDIA NILAI
NO PPK NO. KONTRAK PEKERJAAN
JASA/DIREKTUR KONTRAK
YUNADA, ST.MIP 602/310/KONT/PFUS-Y/15- Rp 59.950.000,00 Pembangunan
LU/VI/2018 Sumur Bor Desa
Kota Agung 2
RT.2 RW.3 Kec.
Sungkai Selatan
4 CV. Gedung Jaya YUNADA, ST.MIP 602/269/KONT/PFUS-Y/15- Rp 59.886.000,00 Pembangunan
Construction (Dir. LU/VI/2018 Sumur Bor Desa
AFIF DODY Wonogiri
RAMADHANI) Kelapa Tujuh
Kec. Kotabumi
Selatan
YUNADA, ST.MIP 602/311/KONT/PFUS-Y/15- Rp 59.885.000,00 Pembangunan
LU/VI/2018 Sumur Bor
RT.05 LK.II
Kel. Kelapa
Tujuh Kec.
Kotabumi
Selatan
YUNADA, ST.MIP 602/286/KONT/PYUS-Y/15- Rp 59.886.000,00 Pembangunan
LU/VI/2018 Sumur Bor
RT.03 RW.1
Kel. Rejosari
Kec. Kotabumi
Utara
YUNADA, ST.MIP 602/314/KONT/PYUS-Y/15- Rp 59.885.000,00 Pembangunan
LU/VI/2018 Sumur Bor Jl.
Padat Karya Gg.
Udowo RT.04
Kel. Rejosari
Kec. Kotabumi
Kota
5 CV. Adin Jaya MULIYA DEWI 602/253/KONT/PFUS- Rp499.072.000,00 Lanjutan
CoRporation (Dir. PURNAMA,ST MDP/15-LU/VI/2018 Penataan
BUDI Fasilitas Umum
KURNIAWAN) Tugu Payan Mas
MULIYA DEWI 602/212/KONT/PJIP/2-FF/15- Rp199.809.000,00 Lanjutan Talud
PURNAMA,ST LU/VI/2018 Payan Mas Kec.
Kotabumi
6 CV. Karta Jaya RIO ALASKA, MT 602/31-KONT/RJIDAK Rp359.543.000,00 Rehabilitasi
Abadi (Dir. REG/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
YUSNI) DAK Reguler di
Way Tela
RIO ALASKA, MT 602/04-KONT/PJIDAK Rp599.557.000,00 Peningkatan
IPD/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK IPD di
Way Campang
Hi. EFRIYANTO, SE 602/206/KONT/PJ Rp249.619.000,00 Peningkatan
LP.2/EF/15-LU/VI/2018 Jalan
Lingkungan
Desa Gilih Suka
Negeri
Kec.Abung
Selatan
Hi. EFRIYANTO, SE 602/184/KONT/PJ LP.EF/15- Rp249.244.000,00 Peningkatan
LU/V/2018 Jalan
Lingkungan
JL.Raden Intan
Gg. Sekolah
BMKG Kota
alam Kec.

166
PENYEDIA NILAI
NO PPK NO. KONTRAK PEKERJAAN
JASA/DIREKTUR KONTRAK
Kotabumi
Selatan

7 CV. Bumi Nabung Hi. EFRIYANTO, SE 602/180/KONT/PJ LP.EF/15- Rp249.670.000,00 Pembangunan


Gayo (Dir. LU/V/2018 Jalan
SULAIMAN Lingkungan
IDRIS, S.sos) RT.06 Bernah
Tanjung Balak
Kec. Kotabumi
Selatan
Hi. EFRIYANTO, SE 602/188/KONT/PJ LP.EF/15- Rp249.780.000,00 Peningkatan
LU/V/2018 Jalan Lingkunan
Pancasila Kec.
Kotabumi
Selatan
Hi. EFRIYANTO, SE 602/192/KONT/PJ LP.2- Rp249.670.000,00 Peningkatan
EF/15-LU/V/2018 Jalan
Lingkungan
Dusun 3 Desa
Ogan Jaya
Kec.Abung
Pekurun
M.DAHLANO,ST.MT 602/220/KONT/PJ LP.2- Rp249.624.000,00 Jalan
MD/15-LU/VI/2018 Lingkungan
Jalan Menara 2
Samping Kantor
PLN bukit
Kemuning
(Rabat Beton)
Kec. Bukit
Kemuning
8 CV. Dwi Karya M.DAHLANO,ST.MT 602/185/KONT/PJ P-EF/15- Rp249.202.000,00 Perbaikan Jalan
Utama (Dir. LU/VI/2018 Islamic Center
SYAHBIRIN) Kec. Kotabumi
Selatan
Hi. EFRIYANTO, SE 602/190/KONT/PJ LP-EF/15- Rp249.497.000,00 Peningkatan
LU/VI/2018 Jalan
Lingkungan Gg.
Nangka RT.2
RW.2 Tulung
Batuan (PAUD)
Kel. Th.
Harapan Kec.
Kotabumi
Selatan
9 CV. Akbar Ghazaly EDYSON, ST.MT 602/01/KONT/PJL-DS.2/15- Rp249.670.000,00 Peningkatan
Bersaudara (Dir. LU/V/2018 Jalan ke Kantor
HERRY HEPNI, Camat Sungkai
ST) Tengah
IKO ERZA 602/241/KONT/PGK-IK/15- Rp244.255.000,00 Pembangunan
HARITIUS,ST LU/V/2018 Aula dan
Gedung Depo
Arsip-Daerah
Kec. Kotabumi
Kab. Lampung
Utara
GANDA WIJAYA, 602/34/KONT/PNKT/15- Rp996.648.000,00 Peningkatan
ST.MM LU/V/2018 Jalan Curup
Guruh-
Jerangkang

167
PENYEDIA NILAI
NO PPK NO. KONTRAK PEKERJAAN
JASA/DIREKTUR KONTRAK
(Lanjutan) Kec.
Kotabumi
Selatan
EDYSON, ST.MT 602/12/KONT/PJL-DS.2/15- Rp799.556.000,00 Peningkatan
LU/VI/2018 Jalan
Lingkungan
Dusun 4
Tanjung Harta
10 CV. Pajar Utara APRIZAL.,ST.MM 602/25/KONT/HMX/LK/15- Rp899.318.000,00 Peningkatan
(Dir. Hi. DARONI LU/V/2018 Jalan
MANGKU ALAM, Lingkungan
SH) Dusun 4
Tanjung Harta
INDRA ARYANI, 602/22/KONT/PNKT.DAK/15- Rp Peningkatan
MT LU/V/2018 2.194.368.000,00 Jalan Gunung
Labuhan-Sri
Agung Kec.
Sungkai Jaya
11 CV. Mutiara 602/19KONT/PJL-KT.2/15- Rp499.401.000,00 Peningkatan
Venitis (Dir. LU/VI/2018 Jalan Dusun II
RUSDI AS) Desa Sekipi
Kec. Abung
Tinggi
MULIYA DEWI 602/16/KONT/PJL Rp399.470.000,00 Peningkatan
PURNAMA,ST PD/MDP/15-LU/VII/2018 Jalan Dusun IV
Desa Pekurun
Kec. Abung
Pekurun
12 IKO ERZA 602/244/KONT-IK/15- Rp219.708.000,00 Rehab Rumah
CV. Cane Andalas HARITIUS,ST LU/VI/2018 Dinas Camat
(Dir. Oktobi., MS) Sungkai Tengah
13 CV. Bara Muda GANDA WIJAYA, 602/37/KONT/PRDK/15- Rp349.675.000,00 Pemeliharaan
Perkasa (Dir. ST.MM LU/V/2018 Jalan Jalur II
Agung Subara) Rutan Kotabumi
(Talud/Drainase-
Perbaikan Jalan)
Kec. Kotabumi
Selatan
14 CV. Boy Brothers INDRA ARYANI, 602/31/KONT/PRDK/15- Rp348.850.000,00 Pemeliharaan
(Dir. Boyke MT LU/VI/2018 Jalan Lebung
Ramadhan) Curup
Kec.Kotabumi
RIO ALASKA, MT 602/32-KONT/RJIDAK Rp848.955.000,00 Di Way Tulung
REG/15-LU/V/2018 Tabah Kec.
Sungkai Tengah
GANDA WIJAYA, 602/46-KONT/PRDK/15- Rp848.870.000,00 Pemeliharaan
ST.MM LU/VI/2018 Jalan Madukoro-
Margorejo Kec.
Kotabumi Utara
MULIYA DEWI 602/11-KONT/P- Rp648.242.000,00 Pemeliharaan
PURNAMA,ST FUS.MDP/15-LU/VII/2018 Jalan
Lingkungan
Desa Karang
Rejo Lampung
Utara
15 CV. Budi Putra APRIZAL.,ST.MM 602/31/KONT/HMX-LK/15- Rp448.900.000,00 Peningkatan
(Dir.Nursiwan) LU/V/2018 Jalan Hotmix
Sukamaju Sp.
Semuli Raya

168
PENYEDIA NILAI
NO PPK NO. KONTRAK PEKERJAAN
JASA/DIREKTUR KONTRAK
Puskes Kec.
Abung Semuli

MULIYA DEWI 602/05/KONT/PJLPD- Rp398.960.000,00 Peningkatan


PURNAMA,ST MDP/15-LU/VII/2018 Jalan
Lingkungan
Pangkalan Batu
16 CV. Dang Seguyu APRIZAL.,ST.MM 602/42/KONT/HMX-DK/15- Rp499.510.000,00 Pembangunan
(Dir. M Yanuar, LU/VI/2018 Jalam Kelompok
S.h., MM) Tani Kec.
Abung Surakarta
APRIZAL.,ST.MM 602/27/KONT/HMX-LK/15- Rp998.669.000,00 Peningkatan
LU/V/2018 Jalan Hotmix
Bandar Abung-
Bangun Sari
Kec. Abung
Surakarta
17 CV. Way Halau Hi. EFRIYANTO, SE 602/201/KONT/PJLP-EF/15- Rp209.670.000,00 Peningkatan
(Dir. Andie LU/V/2018 Jalan
Riyansa) Lingkungan
Desa Bumi
Nabung Ke
Talang Ciomas
Kec. Kotabumi
Hi. EFRIYANTO, SE 602/186/KONT/PJLP-EF/15- Rp249.364.000,00 Peningkatan
LU/V/2018 Jalan Pedita
Ratu Raden
Intan Kota Alam
Kec. Kotabumi
Selatan
MULIYA DEWI 602/256/KONT/PFUS- Rp449.533.000,00 Pembangunan
PURNAMA,ST MDP/15-LU/V/2018 Asrama dan
Rumah Kiyai
TPA Tanjung
Raja Kec.
Tanjung Raja
Hi. EFRIYANTO, SE 602/31/KONT/PE MB-JL/15- Rp269.910.000,00 Pembangunan
LU/V/2018 Jalan Desa Sinar
Harapan Kec.
Sungkai Barat
INDRA 602/36/KONT/PRDK.I/15- Rp498.853.000,00 Pemeliharaan
ARYANI,ST.MT LU/V/2018 Jalan Gg. Raya
Rejosari Kec.
Kotabumi
18 CV. Pujian Muda RIO ALASKA, MT 602/12-KONT/PJI DAK Rp499.450.000,00 Peningkatan
(Dir. Alvie Doni) IPD/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK IPD di
Way Rundung
Kec. Sungkai
Utara
RIO ALASKA, MT 602/15-KONT/PJI DAK Rp699.450.000,00 Peningkatan
IPD/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK IPD di
Way Talang Jali
Kec. Kotabumi
Utara
RIO ALASKA, MT 602/28-KONT/RJI DAK Rp399.450.000,00 Rehabilitasi
REG/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK Reguler di
Way Tulung

169
PENYEDIA NILAI
NO PPK NO. KONTRAK PEKERJAAN
JASA/DIREKTUR KONTRAK
Toyib Kec.
Kotabumi Utara

GANDA WIJAYA, 602/39/SPK/PNKT/15- Rp199.773.000,00 Peningkatan


ST.MM LU/VI/2018 Jalan Hi. Abdul
Gafar Ulak
Rengas
(Overlay) Kec.
Abung Tinggi
INDRA ARYANI, ST. 602/13/SPK/REHAB-JBT/15- Rp 99.887.000,00 Rehabilitasi
MT LU/VI/2018 Jembatan Way
Nakau Ruas Jl.
Wonogiri-Banyu
Urip
Kec.Kotabumi
19 CV. Sinar Minang IKO ERZA 602/240-KONT/PGK-IK/15- Rp109.833.000,00 Perbaikan
(Dir. Budi HARITIUS,ST LU/VI/2018 Kerusakan
Mawardi) Gedung Kantor
Kel. Tanjung
Harapan Kec.
Kotabumi
Selatan
20 CV. Danis Setia RIO ALASKA, MT 602/16-KONT/RJI DAK Rp898.904.000,00 Rehabilitasi
(Dir. Yasir Prasad) REG/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK Reguler Di
Way Tebabeng
Kec.
Blambangan
Pagar
21 CV. Al-Fath Hakiki Hi. EFRIYANTO, SE 602/182-KONT/PJLP-EF/15- Rp249.755.000,00 Peningkatan
(Dir. DIAN LU/V/2018 Jalan
AFRINA,S.Pd) Lingkungan
Seputaran Gg.
Elang 8 Tanjung
Harapan Kec.
Kotabumi
Selatan
Hi. EFRIYANTO, SE 602/183-KONT/PJLP-EF/15- Rp249.810.000,00 Peningkatan
LU/V/2018 Jalan
Lingkungan Jl.
Raden Indan Gg.
Hi.Cik Mud
Kota Alam Kec.
Kotabumi
Selatan
INDRA 602/26-KONT/PRDK I/15- Rp499.119.000,00 Rp.Pemeliharaan
ARYANI,ST.MT LU/V/2018 Jalan Bangun
Sari Tata Karya
Kec. Abung
Surakarta
22 CV. Adis Setia RIO ALASKA, MT 602/31-KONT/PJI DAK Rp498.792.000,00 Peningkatan
(Dir. A Septian Eka IPD/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
Putra) DAK IPD di
Way Kulur iii
Kec. Abung
Tengah
RIO ALASKA, MT 602/06-KONT/RJI DAK Rp479.450.000,00 Rehabilitasi
REG/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK Reguler Di
Way Getah Hulu

170
PENYEDIA NILAI
NO PPK NO. KONTRAK PEKERJAAN
JASA/DIREKTUR KONTRAK
Kec. Abung
tinggi

RIO ALASKA, MT 602/16-KONT/RJI DAK Rp898.904.000,00 Rehabilitasi


REG/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK Reguler Di
Way Tebabeng
Kec.
Blambangan
Pagar
23 CV.Gunung Mas IKO ERZA 602/242/KONT/P GK-IK/15- Rp449.706.000,00 Aula Kantor dan
(Dir.Yuniawan) HARITIUS,ST LU/V/2018 Rumah Dinas
Camat Abung
Surakarta
Kec.Abung
Surakarta
24 CV.Sumber Mulya Hi. EFRIYANTO, SE 602/207/KONT/PJ LP.2- Rp199.888.000,00 Peningkatan
GM (Dir. Sunarto EF/15-LU/VI/2018 Jalan
Abdul Kadir) Lingkungan Gg.
Ampera Tanjung
Aman Kec.
Kotabumi
Selatan
RIO ALASKA, MT 602/51/KONT/PJI DAK Rp749.450.000,00 Di Way Sumber
IPD/15-LU/V/2018 Asri Kec. Abung
Tinggi
25 CV. Abung Tmur APRIZAL, ST.MM 602/29/KONT/HM X-DK/15- Rp Peningkatan
Perkasa (Dir. LU/VI/2018 1.509.957.000,00 Hotmix Jalan
Hanizar Habim) Jalur II Kebon
IV
26 CV. Putra Mandiri RIO ALASKA, MT 602/43-KONT/PJI DAK Rp699.150.000,00 Peningkatan
Group (Dir. IPD/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
Bomber Said) DAK IPD di
Way Panjung II
Kec. Tanjung
Raja
RIO ALASKA, MT 602/08-KONT/RJI DAK Rp848.747.000,00 Rehabilitasi
REG/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK Reguler di
Way Bunut Kec.
Tanjung Raja
27 CV. Margo Utomo RIO ALASKA, MT 602/36-KONT/PJI DAK Rp598.500.000,00 Peningkatan
(Dir. Ismail IPD/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
Ahmad/Ahmad DAK IPD di
Junaidi) Way Kulur Kec.
Abung Tengah
Hi. EFRIYANTO, SE 602/197/KONT/PJ LP 2- Rp219.700.000,00 Peningkatan
EF/15-LU/VI/2018 Jalan
Lingkungan
Dusun I Ginung
Labuhan Kec.
Kotabumi
Selatan
INDRA 602/12/SPK/REHAB-JBT/15- Rp 99.949.000,00 Rehabilitasi
ARYANI,ST.MT LU/VI/2018 Jembatan Way
Umban Ruas
Jalan Pahlawan
Kec. Kotabumi
Selatan

171
PENYEDIA NILAI
NO PPK NO. KONTRAK PEKERJAAN
JASA/DIREKTUR KONTRAK
28 CV. Musaddam GANDA 602/33/SPK/PNKT/15- Rp199.725.000,00 Peningkatan
(Dir. Heriyadi Aris) WIJAYA,ST.MM LU/VI/2018 Jalan Negeri
Ujung Karang
Batas Way
Kanan (Lanjutan
Lapen) Kec.
Muara Sungkai
GANDA 602/29/KONT/PEMB-JL/15- Rp340.984.000,00 Pembangunan
WIJAYA,ST.MM LU/V/2018 Jalan Onderlagh
Desa Madukoro
Kec. Kotabumi
Utara
29 CV. Jaya M. DAHLANO, 602/217/KONT/PJLP-MD/15- Rp249.225.000,00 Lanjutan Jalan
Selamanya (Dir. M. ST.MT LU/V/2018 Lingkar Masuk
Ikhwan) Tasbag Kec.
Tanjung Raja
30 CV. Buana 602/32/KONT/PEMB-JL/15- Rp799.049.000,00 Pembangunan
Sejahtera (Dir. LU/VI/2018 Jalan
Ansyori) Wonomarto
Kec. Kotabumi
Utara
MULYA DEWI 602/267/KONT/P.FUS.II- Rp369.452.000,00 Rehab-Pasar 5
PURNAMA, ST MDP/15-LU/V/2018 Unit Desa Kota
Agung Kec.
Sungkai Utara
31 CV. Catur Adhikari 602/14/KONT/PJL-KT I/15- Rp449.500.000,00 Peningkatan
(Dir. Ari LU/VI/2018 Jalan
Harliansyah,SH) Lingkungan
RT.1 Tulung
Mili Kec.
Kotabumi
M. DAHLANO, 602/218/KONT/PJLP-MD/15- Rp249.601.000,00 Pembangunan
ST.MT LU/V/2018 Jalan
Lingkungan
Tasbag Kec.
Tanjung Raja
32 CV. Putra Daerah RIO ALASKA, MT 602/09-KONT/PJI DAK Rp498.803.000,00 Peningkatan
(Dir. Alpara IPD/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
Muslim) DAK IPD di
Way Chambay
Kec. Sungkai
Tengah
RIO ALASKA, MT 602/21-KONT/PJI DAK Rp498.860.000,00 Peningkatan
IPD/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK IPD di
Way Nakau Kec.
Kotabumi
RIO ALASKA, MT 602/44-KONT/PJI DAK Rp495.552.000,00 Peningkatan
IPD/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK IPD di
Way Tulung
Buha Kec.
Abung Tinggi
33 CV. Sumber Rezeki GANDA 602/38/KONT/PNKT/15- Rp649.725.000,00 Peningkatan
Pratama (Dir. Drs. WIJAYA,ST.MM LU/VI/2018 Jalan Sri
Porhan) Menanti -
Tulung Balak
Kec. Tanjung
Raja

172
PENYEDIA NILAI
NO PPK NO. KONTRAK PEKERJAAN
JASA/DIREKTUR KONTRAK
34 CV. Weldy Putra YUNADA,ST.MIP 602/280/KONT/P-FUS-Y/15- Rp134.771.000,00 Pembangunan
(Dir. Oganda Putra, LU/VI/2018 Sumur Bor Desa
A.md) Sumber Agung I
Kec. Abung
Timur
YUNADA,ST.MIP 602/24-KONT/RJI DAK Rp749.495.000,00 Rehjabilitasi
REG/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
DAK Reguler di
Way Sumber
Agung Kec.
Blambangna
Pagar
GANDA 602/37-KONT/PN KT/15- Rp998.970.000,00 Peningkatan
WIJAYA,ST.MM LU/VI/2018 Jalan Bumi
Nabung
(Ciomas)-
Talang Sieman
Kec. Abung
Barat
35 CV. ND Rizki 602/15-KONT/RJI-DAK Rp549.388.000,00 Rehabilitasi
Amiroh (Dir. REG/15-LU/V/2018 Jaringan Irigasi
ANDRIS YULI DAK Reguler Di
YANTO) Way Sabuk
Indah
Kecamatan
Abung Kunang
36 CV. Utama Karya GANDA 602/31/KONT/PRDK/15- Rp999.243.000,00 Pemeliharaan
Sejahtera (Dir. WIJAYA,ST.MM LU/VI/2018 Jalan Kebon IV
Andrianto) Kembang
Gading Kec.
Abung Selatan
GANDA 602/44/KONT/PRDK/15- Rp499.500.000,00 Pemeliharaan
WIJAYA,ST.MM LU/V/2018 Jalan Simpang
Perumnas
Tulung Mili-
SMP 12
Kotabumi Kec.
Kotabumi
37 CV. Buay Minak 602/246/KONT/PGK-KT/15- Rp799.290.000,00 Lanjutan
(Dir. Riski Saputra) LU/V/2018 Gedung
PeRpustakaan
Kec. Kotabumi
Kota
38 CV. Manunggal Hi. EFRIYANTO, SE 602/167/KONT/PJLP-EF/15- Rp249.631.000,00 Peningkatan
Sulthon Raya (Dir. LU/V/2018 Jalan Swadaya
Dhan Hidayat) Gg. Hi. Said
Kel. Rejosari
Kec.Jotabumi
39 CV. Palapa Buana Hi. EFRIYANTO, SE 602/213/KONT/PJLP 2-EF/15- Rp199.826.000,00 Pembangunan
(Dir. Candra LU/VI/2018 Jalan
Adinata) Lingkungan
Lebung Curup
Rejosari Kec.
Kotabumi Kota
40 CV. Sumber Ringin EDYSON, ST.MT 602/07/KONT/PJL-DS 2/15- Rp249.737.000,00 Peningkatan
(Dir. Aretna LU/V/2018 Jalan Desa
Hidayati) Bandar Abung
Dsn. Bandar Sari
Kec. Abung
Surakarta

173
PENYEDIA NILAI
NO PPK NO. KONTRAK PEKERJAAN
JASA/DIREKTUR KONTRAK
41 CV. Cahaya Hi. EFRIYANTO, SE 602/200/KONT/PJLP 2 EF/15- Rp249.352.000,00 Peningkatan
Sungkai (Dir. LU/V/2018 Jalan
Zalpikar Alibuto) Lingkungan
Dusun 1 Ke
Dusun 3 Negara
Batin Kec.
Sungkai Utara
M. DAHLANO, 602/214/KONT/PJLP-MD Rp249.358.000,00 Peningkatan
ST.MT EF/15-LU/VI/2018 Jalan Talang
Jembatan Dusun
1-2 Lingkungan
01 Kec. Abung
Kunang
Hi. EFRIYANTO, SE 602/199/KONT/PJLP 2- Rp249.352.000,00 Peningkatan
EF/15-LU/VI/2018 Jalan
Lingkungan
Dusun 2 Ke
Dusun 3 Negara
Batin Kec.
Sungkai Utara
42 CV. Bulan Adi Jaya MULYA DEWI 602/259/KONT/P.FUS.II- Rp264.245.000,00 Rehab Gapura
(Dir. M Haidir PURNAMA, ST MDP/15-LU/V/2018 Tugu Perbatasan
Arief) Blambangan
Pagar Kec.
Blambangan
Pagar
43 CV. Lampung APRIZAL, ST.MM 602/33/KONT/HMX-LK/15- Rp749.300.000,00 Pembangunan
Permai LU/VI/2018 Hotmix Jalan
CoRporation Desa Jagang
(Wadir. M. Reza Kec. Kotabumi
Sanjaya/Rusman
Sanjaya)
44 CV. Ibnu Jaya YUNADA,ST.MIP 602/272/KONT/P.FUS-Y/15- Rp 59.844.000,00 Pembangunan
Permai (Dir. LU/VI/2018 Sumur Bor Jalan
RIANTO) Selebar Jagat
RT.01 RW.01
Kotabumi Ilir
45 CV. Putra Abung MULYA DEWI 602/248/KONT/P.FUS- Rp249.699.000,00 Penambahan
(Dir. Defri Achmad PURNAMA, ST MDP/15-LU/VI/2018 Ruang dan
Jaya) Rehab UPTD
TPA Alam Kari
(Lantai
Keramik)
IKO ERZA 602/245/KONT/PGK-IK/15- Rp326.519.000,00 Rehab Rumah
HARITIUS,ST LU/VI/2018 Dinas Camat
Abung Tinggi
4. Bahwa pada pokoknya Kesepakatan Perjanjian Kerja dimaksud antara
Pihak PPK (Tergugat) dan Pihak Penyedia (Para Penggugat) telah sepakat
dan menyetujui hal-hal yang tertuang dalam Surat Perjanjian Kontrak;
5. Bahwa di dalam dokumen Surat Perjanjian Kontrak Pihak PPK dan
Penyedia masing-masing memiliki hak dan kewajiban, sehingga kedua
belah pihak memiliki kesepakatan yang sama;
6. Bahwa di dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak proyek kegiatan di Dinas
PUPR baik yang dibiayai dengan Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) Kabupaten Lampung Utara baik yang bersumber
dari Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Dana Alokasi Umum (DAU)
Tahun Anggaran 2018 diberikan Uang Muka Pekerjaan sebesar 20 % (Dua
Puluh Persen) dari nilai kontrak;

174
7. Bahwa berdasarkan Dalam Kontrak Kegiatan Dana Alokasi Khusus Reguler
Bidang Jalan Tahun Anggaran 2018 Kabupaten Lampung Utara
tertanggal 16 Juli 2018 dan Daftar Kontrak Kegiatan Dana Alokasi
Khusus Penugasan Bidang Irigasi Tahun anggaran 2018 Kabupaten
Lampung Utara tertanggal 16 Juli 2018 yang ditandatangani Bupati
Lampung Utara disebutkan bahwa “YANG BERTANDA TANGAN
DIBAWAH INI, Bupati Lampung Utara menyatakan bahwa saya
bertanggung jawab penuh atas kebenaran Daftar Kontrak semua kegiatan
ini” Dimana dalam rincian kegiatannya tercantum pekerjaan dari Para
Penggugat;
8. Bahwa Tanggal 12 September 2018 Terbit Surat Pemberitahuan dari
Kepala KPPN Kotabumi yang intinya menyatakan “Memenuhi
permintaan Persatuan Kontraktor Lampung Utara tentang Penyaluran DAK
Fisik Tahap 1 Tahun anggaran 2018 Dinas PUPR dengan ini kami
beritahukan bahwa penyaluran DAK Fisik tahap 1 tahun 2018 Sudah kami
salurkan”;
9. Bahwa di dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak Proyek kegiatan di dinas
PUPR baik yang dibiayai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Lampung Utara sebagaimana yang telah disahkan
oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Lampung Utara (Turut
Tergugat II) baik yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)
maupun Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun ANggaran 2018 diberikan
Uang Muka Pekerjaan Sebesar 20% dari nilai kontrak;
10. Bahwa di dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) angka 19
poin 19.5 yang menerangkan bahwa “Pemutusan SPK secara sepihak
oleh Pihak PPK seperti tersebut di ayat 20.1, 20.2, dan 20.3
dilaksanakan dengan pemberitahuan secara tertulis oleh Pihak PPK
kepada Pihak Penyedia Jasa Konstruksi”; namun sampai gugatan ini
diajukan tidak ada pemberitahuan secara tertulis kepada Para Penggugat;
11. Bahwa akibat ketidakjelasan kontrak yang dibuat oleh Tergugat telah
mengakibatkan Para Penggugat mengalami kerugian;
12. Bahwa sampai batas waktu yang telah di janjikan sesuai dengan isi
perjanjian diatas Tergugat belum memenuhi isi perjanjian yang telah
disepakati;
13. Bahwa terkait persoalan tersebut Para Penggugat ataupun perwakilan dari
Para Penggugat telah menghubungi Tergugat ataupun;
14. Turut Tergugat maupun dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten
Lampung Utara selaku pihak Pemberi Pekerjaan untuk melakukan
konfirmasi dan meminta pertanggungjawaban dan didapat hasil bahwa
tidak terselesaikan pekerjaan atau belum terlaksananya pekerjaan
antara Pengeloalan Pekerjaan di Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang Kabupaten Lampung Utara dengan Pihak Penyedia Tahun
Anggaran 2018 karena adanya peristiwa politik dan masalah hukum di
Kabupaten Lampung Utara, sehingga mengakibatkan Para Penggugat
merupakan Pihak Penyedia Jasa Konstruksi mengalamai kerugian seperti
dalam biaya Lelang antara lain pembuatan RAB, biaya Jaminan
Asuransi, biaya administrasi, biaya ukur ulang (mobilisasi awal) yang
jika ditotal sebesar 3% dari nilai pekerjaan;

175
15. Bahwa sampai berakhirnya Tahun Anggaran 2018 dan hingga
terbitnya Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Tahun Anggaran 2018 Laporan
hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dengan nomor: 29
B/LHP/XVIII.BLP/05/2019 Tanggal 24 mei 2019 dari Badan Pemeriksa
Keuangan Perwakilan Provinsi Lampung mengenai bahwasannya
berdasarkan hasil konfirmasi dan wawancara dengan Pejabat Pengadaan,
PPK, PPTK dan Bendahara Dinas PUPR dan Bagian Perbendaharaan
BPKAD diketahui terdapat pencairan uang muka DAK pada Dinas
PUPR tahun 2018 sebesar Rp.19.274.263.750,- (Sembilan belas
milyar dua ratus tujuh puluh empat juta dua ratus enam puluh tiga ribu
tujuh ratus lima puluh rupiah) Dari Uang Muka tersebut sebesar
Rp.19.272.994.290 (Sembilan belas milyar dua ratus tujuh puluh dua juta
sembilan ratus sembilan puluh empat ribu dua ratus sembilan puluh
rupiah) digunakan untuk membayar hutang pekerjaan Dinas PUPR T.A
2017. Namun dengan Hasil Pemeriksaan di atas kabupaten Lampung Utara
tetap mendapatkan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari
TURUT TERGUGAT III;
16. Bahwa, berdasarkan Pasal 1320 KUHP Perdata syarat sah nya suatu
perjanjian adanya kesepakatan, kecakapan, pada diri yang membuat
persetujuan adanya obyek dan alasan atau sebab yang diperbolehkan.
Maka perjanjian yang dibuat oleh Penggugat dan Tergugat adalah
syah dan mengikat seperti yang tersebut dalam Pasal 1338 KUHP erdata
“Bahwa perjanjian yang dibuat para pihak berlaku sebagai undang-
undang bagi yang membuatnya”;
17. Bahwa kerugian akibat wanprestasi yang dilakukan Tergugat yang apabila
dihitung dengan rupiah akan mengalami kerugian sebagai berikut :
Kerugian Materil :
➢ Penggugat 1: sebesar Rp. 20.929.980,-
➢ Penggugat 2: sebesar Rp. 76.440.600,
➢ Penggugat 3: sebesar Rp. 3.597.000,-
➢ Penggugat 4 : sebesar Rp. 7.186.260,-
➢ Penggugat 5 : sebesar Rp. 20.966.430,-
➢ Penggugat 6 : sebesar Rp. 43. 738.890,
➢ Penggugat 7 : sebesar Rp. 29.962.320,-
➢ Penggugat 8 : sebesar Rp. 14.960.970,-
➢ Penggugat 9: sebesar Rp. 68.703.870,-
➢ Penggugat 10: sebesar Rp. 92.930.580,
➢ Penggugat 11 : sebesar Rp. 26.966.130,-
➢ Penggugat 12: sebesar Rp. 6.591.240,-
➢ Penggugat 13: sebesar Rp. 10.490.250,-
➢ Penggugat 14: sebesar Rp. 80.847.510,
➢ Penggugat 15 : sebesar Rp. 25.435.800,
➢ Penggugat 16: sebesar Rp. 44.945.370,
➢ Penggugat 17: sebesar Rp. 50.319.900,
➢ Penggugat 18: sebesar Rp. 56.940.300,
➢ Penggugat 19: sebesar Rp. 3.294.990,
➢ Penggugat 20: sebesar Rp. 26.967.120,
➢ Penggugat 21: sebesar Rp. 29.960.520,
➢ Penggugat 22: sebesar Rp. 56.314.380,
➢ Penggugat 23: sebesar Rp. 13.491.180,
➢ Penggugat 24: sebesar Rp. 28.480.140,

176
➢ Penggugat 25: sebesar Rp. 45.298.710,
➢ Penggugat 26: sebesar Rp. 46.436.910,
➢ Penggugat 27: sebesar Rp. 27.544.470,
➢ Penggugat 28: sebesar Rp. 16.221.270,
➢ Penggugat 29: sebesar Rp. 7.476.750,
➢ Penggugat 30: sebesar Rp. 35.055.030,
➢ Penggugat 31 · sebesar Rp. 20.973.030,
➢ Penggugat 32 sebesar Rp. 44.796.450,
➢ Penggugat 33: sebesar Rp. 19.491 750,
➢ Penggugat 34. sebesar Rp. 56.497 080,
➢ Penggugat 35 sebesar Rp. 16.481.640,
➢ Penggugat 36 sebesar Rp 44.962 290,
➢ Penggugat 37 sebesar Rp 23 978.700,
➢ Penggugat 38 sebesar Rp 7 488 930,
➢ Penggugat 39: sebesar Rp. 5 994.780,
➢ Penggugat 40: sebesar Rp. 7.492.110,
➢ Penggugat 41 sebesar Rp. 22.441.860,
➢ Penggugat 42 sebesar Rp. 7.927 350,
➢ Penggugat 43 sebesar Rp. 22.479 000,
➢ Penggugat 44: sebesar Rp. 1.795.320,
➢ Penggugat 45 sebesar Rp. 17.286.540,
Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka Para Penggugat
Memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Kotabumi Cq. Majelis Hakim
yang memeriksa dan menyidangkan perkara ini untuk dapat memberikan
putusan berdasarkan keadilan, sebagai berikut :

PRIMER

1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan Surat Perjanjian Kerja yang dibuat antara Penggugat
dan Tergugat sah dan memiliki kekuatan hukum mengikat antara
Penggugat dan Tergugat;
3. Menyatakan Tergugat mempunyai kewajiban untuk membuat kontrak baru
kepada Para Penggugat;
4. Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Ingkar Janji atau
Wanprestasi terhadap Para Penggugat;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian kepada Para
Penggugat yaitu Rp. 1.338.581.700,- (satu milyar tiga ratus tiga puluh
delapan juta lima ratus delapan puluh satu ribu tujuh ratus rupiah);
6. Memerintahkan Turut Tergugat I untuk segera membuat perencanaan
kembali kegiatan pekerjaan proyek fisik Tahun Anggaran 2018
sebagaimana kontrak antara para Penggugat dengan Tergugat yang sempat
tertunda pelaksanaannya;
7. Menghukum Tergugat membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
5.000.000,00 (lima juta rupiah) per hari atas keterlambatan dalam
melaksanakan kewajiban dalam putusan ini;
8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul;
SUBSIDER :

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-


adilnya

177
Tahap Mediasi:
- Pengadilan telah mengupayakan perdamaian di antara para pihak melalui
mediasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1
Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk
Edwin Adrian, S.H, M.H., Hakim pada Pengadilan Negeri Kotabumi, sebagai
Mediator;
- bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 21 September 2022, upaya
perdamaian tersebut tidak berhasil.
Putusan Perkara :
- DALAM EKSEPSI
Menolak seluruh eksepsi Tergugat, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, dan
Turut Tergugat III;
- DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang dibuat antara Para
Penggugat dan Tergugat sah dan memiliki kekuatan hukum mengikat
antara Para Penggugat dan Tergugat;
3. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji atau
wanprestasi terhadap Para Penggugat;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Para Penggugat
sejumlah Rp1.338.581.700,00 (satu miliar tiga ratus tiga puluh delapan juta
lima ratus delapan puluh satu ribu tujuh ratus rupiah);
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul sejumlah
Rp 775.000,00 (tujuh ratus tujuh puluh lima ribu rupiah);
6. Menolak gugatan Para Penggugat selebihnya;

6.4.5 Putusan Pengadilan Tinggi Tanjung Karang Nomor 27/PDT/2023/PT TJK


Perihal Banding Putusan Pengadilan Negeri Kotabumi Nomor
17/Pdt.G/2022/PN Kbu Perihal Gugatan Wanprestasi Surat Gugatan
Wanprestasi Nomor 17/Pdt.G/2022/PN Kbu tanggal 02 Agustus 2022

Para Pihak: PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) KEGIATAN


PEKERJAAN BIDANG BINA MARGA, Bidang Cipta Karya, dan Sumber Daya
Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lampung Utara
Tahun Anggaran 2018 disebut sebagai Pembanding I semula Tergugat; BUPATI
LAMPUNG UTARA cq. KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG KABUPATEN LAMPUNG UTARA disebut sebagai
Pembanding II semula Turut Tergugat I lawan Hi. AIDIL ACHMAD JAYA,
S.Sos., disebut sebagai Para Terbanding semula Para Penggugat; KETUA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KABUPATEN LAMPUNG
UTARA disebut sebagai Turut Terbanding I semula Turut Tergugat II; BADAN
PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) REPUBLIK INDONESIA cq BADAN
PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG
disebut sebagai Turut Terbanding II semula Turut Tergugat III.

178
Alasan Banding :
Bahwa adapun alasan banding dari Para Pembanding terhadap Putusan Pengadilan
Negeri Kotabumi Nomor 17/Pdt.G/2022/PN Kbu tanggal 2 Februari 2023
sebagaimana dalam Memori Banding tanggal 21 Februari 2023 pada pokoknya
adalah sebagai berikut :
Dalam Eksepsi
Para Pembanding berpendapat gugatan yang diajukan Para Terbanding/ Para
Penggugat tidak jelas, kabur dan tidak tertentu (exception obscuur libelum) yang
mengakibatkan gugatan Para Terbanding/Para Penggugat cacat formil.
Dalam Pokok Perkara.
1. Pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama tidak
objektif dan tidak mempertimbangkan secara menyeluruh proses persidangan
dari Jawaban sampai Kesimpulan Para Pembanding;
2. Pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama yang
menyatakan bahwa gugatan Para Terbanding adalah sengketa mengenai tidak
dilakukannya prestasi Pembanding I berupa pembayaran Kontrak Kerja
Jasa Konstruksi kepada Para Terbanding padahal Pembanding I sebagai
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Pekerjaan Bidang Bina
Marga, Bidang Cipta Karya dan Sumber Daya Air di Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Lampung Utara Tahun Anggaran 2018 sesuai
dengan ketentuan Pasal 8 huruf C Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
hanya bertugas untuk menyusun perencanaan pengadaan dan menetapkan
spesifikasi tehnis/kerangka acuan kerja (KAK), dan bukan melakukan prestasi
berupa pembayaran;
Kemudian Pembanding I dinyatakan telah melakukan wanprestasi;
3. Dst..
Alasan Banding :

1. Menerima permohonan banding dari Para Pembanding (Pembanding


I semula Tergugat dan Pembanding II semula Turut Tergugat I;
2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kotabumi Nomor
17/Pdt.G/2022/PN Kbu tanggal 2 Februari 2023 yang dimohonkan banding
tersebut;
3. Menghukum Para Pembanding untuk membayar biaya perkara pada kedua
tingkat peradilan dimana pada tingkat banding sebesar Rp150.000,00 (seratus
lima puluh ribu rupiah);

Kesimpulan:
Dari keterangan di atas dapat kami uraikan hal-hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan Gugatan Perdata yang dilakukan oleh para penggugat dalam hal ini
pihak kontraktor pada Pengadilan Negeri Kotabumi Nomor: 18/Pdt.G/2018/PN.Kbu,
tanggal 3 Desember 2018, Pengadilan Negeri Kotabumi telah menjatuhkan Putusan

179
dalam Perkara dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan Nomor:
4/PDT.G/2020/PN.Kbu, tanggal 8 Juli 2020, Nomor : 11/Pdt.G/2020/PN.Kbu,
Tanggal 12 Oktober 2020, Putusan Pengadilan Negeri Kotabumi dengan Nomor :
14/Pdt.G/2020/PN Kbu, tanggal 16 Desember 2020. Menghukum kedua belah pihak
yaitu para penggugat dan para tergugat serta turut tergugat untuk mentaati
kesepakatan perdamaian yang telah disetujui tersebut dengan hal-hal sebagai berikut
:
a. Bahwa kesepakatan perdamaian para pihak, masing-masing menyatakan
menyetujui seluruh isi Kesepakatan Perdamaian
b. Bahwa Tergugat I selaku Pelaksana Tugas Bupati Lampung Utara akan
memerintahkan kepada Kepala BPKAD Kab. Lampung Utara untuk memproses
pembayaran pekerjaan para penggugat (Pihak Pertama) berjumlah
Rp46.634.526.184 (Empat Puluh Enam Milyar Enam Ratus Tiga Puluh Empat
Juta Lima Ratus Dua Puluh Enam Ribu Seratus Delapan Puluh Empat Rupiah).
Pembayaran pekerjaan para penggugat (Pihak Pertama) akan dilakukan secara 2
(dua) tahapan akan dibayar pada tahun APBD 2020 dan APBDP Tahun Anggaran
2020, jika masih terdapat sisa pembayaran, maka secara keseluruhan akan
dilakukan pembayaran selambat-lambatnya pada tahun APBD Tahun Anggaran
2021
c. Pada Tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Lampung Utara telah merealisasikan
sebesar Rp. 23.777.688.419,00 dan untuk sisa sebesar Rp 22.849.355.626,00
akan direalisasikan pada APBD Tahun 2021.
2. Gugatan Perdata yang dilakukan oleh Para Penggugat Pada Pengadilan Negeri
Kotabumi Nomor: 14 /PDT.G/2020/PN.Kbu, pada tanggal 8 September 2020 dan
Gugatan Perdata yang dilakukan oleh Para Penggugat Pada Pengadilan Negeri
Kotabumi Nomor: 20 /PDT.G/2020/PN.Kbu, pada tanggal 2 Desember 2020.
a. Bahwa kesepakatan Perdamaian PARA PIHAK, masing-masing menyatakan
menyetujui seluruh isi Kesepakatan Perdamaian
b. Bahwa Tergugat I selaku Pelaksana Tugas Bupati Lampung Utara akan
memerintahkan kepada Kepala BPKAD Kab. Lampung Utara untuk memproses
pembayaran pekerjaan para penggugat (Pihak Pertama). Pembayaran Pihak para
penggugat akan dilakukan setelah melalui mekanisme dan peraturan yang berlaku
dengan melihat kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Lampung Utara,
bahwa guna menindaklanjuti pembayaran pekerjaan fisik dilaksanakan pada
Anggaran APBD Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dengan uraian sebagai
berikut:
- Putusan Pengadilan Negeri Kotabumi dengan Nomor: 4/PDT.G/2020/PN
KB, tanggal 8 Juli 2020 TELAH MELAKUKAN PEMBAYARAN kepada Pihak
ketiga dengan jumlah paket pekerjaan berjumlah 92 (sembilan puluh dua)
Paket Pekerjaan dengan besaran Nilai Pembayaran sebesar Rp.
46.634.526.184,- (empat puluh enam milyar enam ratus tiga puluh empat juta
lima ratus dua puluh enam ribu seratus delapan puluh empat rupiah) dengan
rincian sebagai berikut :

180
b) Pembayaran Tahap Pertama dibayarkan sebesar Rp. 23.678.149.419,-
(dua puluh tiga milyar enam ratus tujuh puluh delapan juta seratus empat
puluh sembilan ribu empat ratus sembilan belas rupiah) pada Tahun
Anggaran 2020 SELESAI;
c) Pembayaran Tahap Kedua dibayarkan sebesar Rp. 22.956.376.763,- (dua
puluh dua milyar sembilan ratus lima puluh enam juta tiga ratus tujuh
puluh enam ribu tujuh ratus enam puluh tiga rupiah) pada Tahun
Anggaran 2021 SELESAI;
- Putusan Pengadilan Negeri Kotabumi dengan Nomor :
11/Pdt.G/2020/PN.Kbu, Tanggal 12 Oktober 2020 TELAH MELAKUKAN
PEMBAYARAN kepada Pihak ketiga dengan jumlah paket pekerjaan berjumlah
1 (satu) Paket Pekerjaan dengan besaran Nilai Pembayaran sebesar Rp.
499.450.000,- (empat ratus sembilan puluh sembilan juta empat ratus lima
puluh ribu rupiah) pada Tahun Anggaran 2021 SELESAI;
- Putusan Pengadilan Negeri Kotabumi dengan Nomor : 14/Pdt.G/2020/PN
Kbu, tanggal 16 Desember 2020 PEMBAYARAN kepada Pihak ketiga
dengan jumlah paket pekerjaan berjumlah 11 (sebelas) Paket Pekerjaan
dengan besaran Nilai Pembayaran sebesar Rp. 10.031.109.000,- (sepuluh
milyar tiga puluh satu juta seratus sembilan ribu rupiah) pada Tahun
Anggaran 2022 SELESAI;

Dengan adanya keputusan incraht Pengadilan Negeri Kotabumi serta telah terealisasinya
atas pembayaran pekerjaan fisik Tahun 2018 pada Dinas PUPR APBD Tahun 2020,
Kabupaten Lampung Utara mencatat hasil pekerjaan fisik sementara melalui inventarisasi
aset daerah (aset baru) pada Aset Tetap Dinas PUPR dan akan datang Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara melalui Dinas PUPR dan Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset akan melakukan kapitalisasi terhadap hasil pekerjaaan fisik tersebut.

181
BAB VII
PENJELASAN ATAS INFORMASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

7.1 Penjelasan Atas Informasi Keuangan


7.1.1 Piutang PBB P2
Piutang PBB P2 sebagian besar berasal dari sisa pelimpahan KPP Pratama
Kotabumi ke Pemerintah Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2014 sebesar
5.813.480.355,00 dan piutang dari tahun 2014-2020 sebesar 4.826.033.088,70, serta
penambahan piutang tahun 2021 394.865.367,2 sehingga piutang PBB-P2 sampai dengan
tahun 31 Desember 2021 sebesar 11.034.378.811,90. Nilai piutang PBB-P2 pada tahun
2022 senilai 7.099.120.021,90 merupakan piutang PBB-P2 dari tahun sebelumnya atau
saldo awal piutang pada tahun 2022 sebesar 11.034.378.811,90 dan ada penambahan
piutang pada tahun 2022 sebesar 1.925.762.344,00 dan pengurangan piutang sebesar
5.861.021.134,00. Pengurangan piutang PBB P2 sebagian besar berasal dari penghapus
bukuan sisa pelimpahan KPP Pratama Kotabumi ke Pemerintah Kabupaten Lampung Utara
pada tahun 2014 yang telah tervalidasi sebesar 5.201.164.175,00.
Sebagai tindak lanjut atas pelimpahan KPP Pratama Kotabumi ke Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2014 sebesar 5.813.480.355 Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara melalui Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah
(BPPRD), pada tahun 2021 dan 2022 telah melaksanakan proses pendataan dan validasi
terhadap wajib pajak PBB P2 yang berasal dari pelimpahan KPP Pratama pada 17
kecamatan yaitu :
Tabel 7.1 Daftar Verifikasi dan Validasi Piutang PBB-P2
No. KECAMATAN DATA PELIMPAHAN PIUTANG DESA
PBB-P2 KPP PRATAMA TERVALIDASI
KOTABUMI

1 ABUNG PEKURUN 1.994.145,00 1.994.145,00 2

2 ABUNG SELATAN 545.340.790,00 545.340.790,00 12

3 ABUNG SEMULI 278.844.001,00 278.844.001,00 5

4 ABUNG SURAKARTA 137.455.377,00 137.455.377,00 4

5 ABUNG TENGAH 10.525.184,00 10.525.184,00 1

6 ABUNG TIMUR 348.966.924,00 348.966.924,00 10

7 ABUNG TINGGI 30.648.513,00 30.648.513,00 1

8 BLAMBANGAN PAGAR 150.172.194,00 150.172.194,00 4

9 BUNGA MAYANG 13.356.894,00 13.356.894,0V0 5

10 HULU SUNGKAI 18.200,00 18.200,00 1

11 KOTABUMI 1.087.051.765,00 1.087.051.765,00 12

12 KOTABUMI SELATAN 2189.811.653,00 2.189.811.653,00 12

182
13 KOTABUMI UTARA 245.685.274,00 245.685.274,00 8

14 MUARA SUNGKAI 54.986,00 54.986,00 1

15 SUNGKAI BARAT 5.000,00 5.000,00 1

16 SUNGKAI JAYA 195.535,00 195.535,00 2

17 TANJUNG RAJA 161.037.740,00 161.037.740,00 3

TOTAL 5.201.164.175,00 5.201.164.175,00 84

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara
Penghapusan Piutang Negara/Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang
Negara/Daerah jo. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 137/PMK.06/2022 tentang
Penghapusan Piutang Daerah Yang Tidak Dapat Diserahkan Pengurusannya Kepada
Panitia Urusan Piutang Negara jo. Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 64 Tahun 2021
tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan
Perkotaan (PBB-P2) Yang Sudah Kedaluwarsa, bahwa Bupati dapat menghapus piutang
pajak daerah dikarenakan tidak bias tertagih dan sudah kedaluwarsa. Dimana hak untuk
melakukan penagihan pajak kedaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun
terhitung sejak saat terutangnya pajak, kecuali apabila wajib pajak melakukan tindakan
pidana di bidang pe ajakan daerah. Dijelaskan pula penetapan penghapusan piutang pajak
sampai dengan 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) ditetapkan oleh Bupati, sedangkan
piutang pajak yang besarnya diatas 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) ditetapkan
Bupati dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Metode yang dilakukan adalah mengunjungi langsung alamat wajib pajak dan
meminta bukti penyetoran lunas PBB bila sudah melunasi dan ceklis terhadap keterangan
NOP PBB P2 kemudian dilakukan rekapitulasi dan validasi data. Setelah itu dibuatkan BA
verifikasi dan validasi penagihan PBB-P2 untuk selanjutnya dibuatkan Surat Pernyataan
Piutang Daerah Telah Optimal (PPDTO) PBB-P2 oleh Bendahara Umum Daerah yang
berisi keterangan telah dilakukan upaya penagihan dan tidak memungkinkan lagi dilakukan
penagihan sisa atau piutang PBB-P2. Selanjutnya data tersebut akan dijadikan dasar
penghapus bukuan data piutang PBB-P2 dan pembuatan SK Bupati Penghapusan Piutang.
Sebagai hasil dari tindak lanjut verifikasi dan validasi data piutang PBB-P2.
Sampai dengan 31 Desember 2022 BPPRD telah menyelesaikan 2 SK Bupati
tentang penghapusan Piutang,
1. SK Bupati Nomor B/340/37-LU/HK/2022 tentang Penetapan Penghapusan Piutang
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2006 sampai
dengan Tahun 2013 Yang Sudah Kedaluwarsa, menetapkan penghapusan piutang
PBB-P2 Tahun 2006-2013 pada 16 Kecamatan dengan jumlah piutang
3.011.352.522,00.
2. SK Bupati Nomor B/410/37-LU/HK/2022 tentang Penghapusan Secara Bersyarat
Piutang Daerah Yang Tidak Dapat Diserahkan Pengurusannya Kepada Panitia Urusan
Piutang Negara Pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten

183
Lampung Utara, menetapkan penghapusan secara bersyarat piutang daerah pada
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Lampung Utara atas nama
kecamatan Kotabumi Selatan 2.189.811.653,00.
Terhadap sisa piutang, proses pendataan dan validasi terhadap wajib pajak PBB P2
yang berasal dari pelimpahan KPP Pratama ke Pemerintah Kabupaten Lampung Utara pada
tahun 2014 dan adanya penambahan piutang dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2022
akan terus dilanjutkan pada tahun 2023.
untuk rincian Verifikasi dan Validasi Piutang PBB-P2 dapat dilihat pada
Lampiran 5k.
7.1.2 Persediaan
Nilai persediaan pada Tahun 2021 sebesar 6.714.794.436,74. Selain nilai
persediaan tersebut terdapat persediaan obat kadaluwarsa dan Barang Medis Habis Pakai
(BMHP) pada Gudang Farmasi RSUD Mayjend Ryacudu sebanyak 52.961 unit sebesar
107.185.392,62. Nilai persediaan kadaluwarsa tersebut merupakan persediaan yang
diperoleh tahun 2017,2018, 2019, 2020 dan 2021. Pada tanggal 26 April 2022 Pukul 10.00
WIB telah dimusnahkan berdasarkan Berita Acara Pemusnahan Obat Kadaluwarsa
bertempat di RSD Mayjend HM Ryacudu dengan Laporan Hasil Pemusnahan Obat-obatan
dan BMHP yang telah Expired dengan nomor 843.3/710-RS/15-LU/IV/2022 tanggal 26
April 2022.
7.1.3 Aset Tetap
Pada KIB Peralatan Mesin Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara di UPB
Rumah Sakit Umum Ryacudu terdapat nilai aset peralatan mesin yang tidak wajar yaitu 8
(delapan) buah gunting tumpul perolehan tahun 2005 sebesar 121.600.000.000,00 hal ini
terjadi akibat appraisal pada tahun 2006 dan saat ini nilai buku dari barang tersebut sudah
habis atau 0,00 sehingga tidak mempengaruhi nilai bersih aset tetap Kabupaten Lampung
Utara.
8. Pengelolaan APBD Tanpa Melalui Rekening Kas Umum Daerah
Pada Tahun Anggaran 2021 terdapat pengelolaan dana APBD yang diatur secara
khusus berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang terdiri dari:

a) Pengelolaan Dana Kapitasi JKN yang diatur secara khusus dalam Peraturan
Kementerian Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2021 tentang Pencatatan Pengesahan
Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah Daerah, dimana proses pengelolaan dana tersebut
(penerimaan dan pengeluaran) tidak melalui Rekening Kas Daerah tetapi langsung
kepada rekening Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdiri dari 27
Puskesmas di Kabupaten Lampung Utara yang belum menerapkan PPK BLUD;
b) Pengelolaan Keuangan BLUD RSUD Ryacudu yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum sebagaimana diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012 dimana dana BLUD dikelola secara terpisah dari Rekening Kas Daerah.
c) Pengelolaan Dana BOS yang diatur secara khusus oleh Peraturan Kementerian
Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Dana Bantuan
Operasional Sekolah Pada Pemerintah Daerah dimana proses pengelolaan dana

184
tersebut (penerimaan dan pengeluaran) tidak melalui Rekening Kas Daerah tetapi
langsung kepada rekening BOS pada 408 SD dan 69 SMP.
d) Pengelolaan Dana Desa yang diatur secara khusus oleh Surat Edaran Menteri Dalam
Negeri Nomor 910/6966/ST Tentang Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan
dan Penatausahaan serta Pertanggungjawaban Dana Desa Oleh Kabupaten/Kota
Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Dimana proses pengelolaan dana
tersebut (penerimaan dan pengeluaran) tidak melalui Rekening Kas Daerah tetapi
langsung kepada rekening desa yaitu 232 desa melalui pemotongan langsung.
Pemotongan tersebut dilakukan berdasarkan Surat Kuasa Pemindahbukuan Bupati
Lampung Utara kepada Kepala KPPN Kotabumi selaku KPA DAK Fisik dan Dana
Desa Tanggal 10 Januari 2020.
e) Pengelolaan Rekening
Dalam rangka pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Kabupaten Lampung
Utara menetapkan rekening yang digunakan di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara melalui:
(1) RKUD ditetapkan melalui Keputusan Bupati Lampung Utara Nomor:
B/02/36-LU/HK/2021 tanggal 04 Januari 2021 tentang PT Bank Lampung
Cabang Kotabumi sebagai Tempat membuka Rekening Kas Pemerintah
Daerah Kabupaten Lampung Utara Tahun Anggaran 2021. Berdasarkan
keputusan tersebut, nomor Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Kabupaten
Lampung Utara Tahun Anggaran 2021 adalah 382.00.09.00013.2.
(2) Rekening Giro Dinas Untuk Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan melalui
Keputusan Bupati Lampung Utara Nomor: B/06/36-LU/HK/2021 tanggal 04
Januari 2021 tentang Rekening Giro Dinas Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Lampung Utara Tahun 2021 terdiri dari 60 Rekening Giro
Organisasi Perangkat Daerah.
(3) Rekening Giro Dinas Untuk Kuasa Pengguna Anggaran pada Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Utara ditetapkan melalui Keputusan
Bupati Lampung Utara Nomor B/05/36-LU/HK/2021 tanggal 4 Januari 2021
Berdasarkan keputusan tersebut Rekening untuk Kuasa Pengguna Anggaran
terdiri dari:

(1) 5 Rekening Giro pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;


(2) 60 Rekening Giro untuk SMP;
(3) 197 rekening Giro untuk SD;
(4) 4 Rekening Giro pada Sekretariat DPRD;
(5) 85 Rekening Giro pada Dinas Kesehatan;
(6) 5 Rekening Giro pada BPKA;
(7) 14 Rekening Giro pada Sekretariat Daerah;
(8) 4 Rekening Giro pada Bappeda;
(9) 2 Rekening Giro pada BPPRD;
(10) 3 Rekening Giro pada Dinas Perkim;
(11) 1 Rekening Giro pada Dinas Komunikasi dan Informasi;

185
(12) 62 Rekening Tabungan untuk SMP; dan
(13) 233 Rekening Tabungan untuk SD.

9. Aset Lainnya Kemitraan Pihak Ketiga


Pada tanggal 2 Maret 2004, terdapat Kesepakatan Bersama antara Pemkab Lampung
Utara dengan Kepolisian Daerah Lampung nomor 190/11/04/LU/2004 dan B/492/III/2004
tentang Relokasi Mapolres Lampung Utara.
MoU tersebut berisi mengenai kesepakatan ruislag tukar guling aset antara
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dengan Kepolisian Daerah Lampung. Adapun aset
yang diserahkan oleh Kepolisian Daerah Lampung kepada Pemkab Lampung Utara adalah
sebidang tanah dengan luas + 29.519 m2 berikut bangunan yang terdapat diatasnya yang
terletak di Jalan Jendral Sudirman Nomor 32 Kelurahan Tanjung Aman, Kecamatan
Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara. Sedangkan, Pemkab Lampung Utara
berkewajiban mengadakan/melaksanakan fasilitas bangunan di atas tanah seluas 51.180 m2
yang sudah bersertifikat atas nama Polri cq. Polda Lampung di Jalan Tjukul Subroto,
Kelurahan Kelapa Tujuh Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara.
Hal ini didukung dengan Akta Notaris No. 29 tanggal 26 April 2007 tentang Berita
Acara Serah Terima Aset antara Pemkab Lampung Utara dengan Kepolisian Daerah
Lampung atas nama Kapolri.
Selanjutnya, Pemkab Lampung Utara bermaksud untuk membuat sertifikat hak pakai
atas tanah ex-Kepolisian Daerah Lampung tersebut kepada Badan Pertanahan Nasional
(BPN). Atas pengajuan ini, BPN telah bersurat kepada Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Lampung Utara melalui surat nomor 500-119 tanggal 12 dan 14 Januari 2008
perihal Berkas Permohonan Hak Pakai an. Pemkab Lampung Utara seluas + 18.854 m 2 di
Kelurahan Tanjung Aman, Kecamatan Kotabumi Selatan.
Dalam suratnya, BPN menyatakan bahwa hasil berita acara pemeriksaan lapangan
oleh anggota tim peneliti tanah menyimpulkan bahwa tanah ex-Kepolisian Daerah
Lampung tersebut merupakan tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan termasuk
dalam Grandkaart Nomor 57. Sehingga, BPN tidak dapat menerbitkan sertifikat kepada
pihak lain atas tanah tersebut, sebelum mendapat izin terlebih dahulu dari Menteri
Keuangan.
Pada tanggal 14 Maret 2008 Pemerintah Kabupaten Lampung Utara melakukan
perjanjian kerjasama (BOT) dengan Direktur Utama PT Inti Griya Prima Sakti, melalui
perjanjian nomor 180/29/03/LU/2008 atau 46/IGPS-SMG/KB/III/2008. Perjanjian ini
berjangka waktu selama 25 tahun.
Langkah yang telah ditempuh oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara
adalah sebagai berikut :
a) Adanya pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dengan PT KA Sub
Divre III 2 Tanjung Karang sesuai surat No. 050/166/Bappeda/V/3/2002 tanggal, 7
Mei 2002 perihal pembahasan eks kantor mapolres Lampung Utara untuk
dikembangkan menjadi pertokoan.

186
b) Surat Bupati Lampung Utara Nomor : 900/082/21-LU/VI/2010 tanggal, 18 Pebruari
2010 perihal Mohon penyelesaian status tanah ex Polres Lampung Utara, yang
ditujukan kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia di Jakarta dan ditembuskan
kepada PT Kereta Api (Persero).
c) Pada tanggal, 31 maret 2010 PT Kereta Api (Persero) mengundang Bupati Lampung
Utara untuk Pembahasan pemanfaatan tanah PT.KA (Persero) di Jln. Jenderal
Sudirman No.32 Kotabumi Lampung Utara sebagai tindak lanjut tembusan surat
Bupati Lampung Utara Nomor : 900/082/21-LU/VI/2010 tanggal, 18 Pebruari 2010
perihal Mohon penyelesaian status tanah ex Polres Lampung Utara. Dari pembahasan
tersebut yang dihadiri oleh Perwakilan Pemda Lampung Utara dan PT. KA (Persero).
Dengan Risalah Rapat:
a) Bukti kepemilikan lahan yang dimanfaatkan Pemda Lampung Utara termasuk dalam
gronkaart No.57 tanggal, 14 Oktober 1919.
b) Bahwa lahan belum pernah dilepas kepada pihak manapun dan pelepasan aset tanah
PT KA (Persero) harus mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.
c) Saat ini pada lahan tersebut telah dibangun mall Ramayana atas persetujuan Pemda
Kabupaten Lampung Utara yang kepemilikan tanah tersebut diperoleh dari Ruislah
antara Pemda Kabupaten Lampung Utara dengan pihak Polri (sesuai akte No.29
tentang Berita Acara Serah Terima Aset antara Pemda Lampung Utara dengan
Kepolisian Daerah Lampung atas nama KAPOLRI).
d) Bahwa PT KA (Persero) menghendaki pemanfaatan lahan tersebut dilakukan
kerjasama antara Pemda Lampung Utara dan PT.KA (Persero) dengan pola KSO/BOT
atau sewa dengan dua alternatif:
- HGB atas nama Pemda Lampung Utara diatas HPL atas nama PT. KA (Persero).
- HGB induk atas nama Pemda Lampung Utara dengan dilakukan pemecahan HGB
diatas HPL atas nama PT. Kereta Api (Persero) dengan jangka waktu yang di
negosiasikan lebih lanjut.
- Bahwa hasil rapat dimaksud akan disampaikan kepada Bupati Lampung Utara
untuk pembahasan lebih lanjut.
e) Surat Bupati Lampung Utara Nomor: 900/90/36-LU/V/2020 tanggal, 6 Maret 2020
perihal Permohonan Hibah Tanah eks Mapolres Lampung Utara ditujukan kepada
Kementerian Keuangan RI di Jakarta dan Dirut PT. Kereta Api (Persero) di Bandung.
f) Hasil Konsultasi Kepala BPKA atas nama Pemda Lampung Utara kepada Korsupgah
KPK dan Kepala ATR/BPN Provinsi Lampung untuk permasalahan tanah eks
Mapolres Lampung Utara belum dapat diproses pengajuan pensertifikatannya sampai
dengan adanya keputusan pelepasan hak hak dari PT. Kereta Api (Persero).
10. Permasalahan Terkait Aset Tanah Lahan Pertanian
Berdasarkan Surat Keterangan Hibah/Pernyataan Hibah tertanggal 8 November
1989,Pemerintah Kabupaten Lampung Utara menerima hibah tanah di Desa Sumber
Agung, Kecamatan Abung Timur, seluas 152.347m2 (15 Ha) dari sdr. Sangun Ratu. Hibah
tanah tersebut diperuntukkan sebagai lokasi Balai Benih padi sawah Dinas Pertanian

187
Tanaman Pangan Kabupaten Dati II Lampung Utara (saat ini menjadi Dinas Pertanian,
Pemkab Lampung Utara)
Atas tanah seluas 15 Ha yang diterima hibahnya tersebut, terdapat 6 (enam) buah
sertifikat an. Masyarakat adat, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 7.2 Rincian Sertifikat Tanah yang Dihibahkan oleh Masyarakat
Nomor
Tahun Sertifikat Luas (m2) Jenis Hak Pemegang Hak
Sertifikat
2272 1987 17.746 Hak Milik Ny. winizar

2278 1987 19.831 Hak Milik Alamsyah

2279 1987 17.687 Hak Milik Andriyansyah

2280 1987 20.858 Hak Milik Wiryo Utomo

2285 1987 20.847 Hak Milik Tihang Rajo

2286 1987 20.431 Hak Milik Syahri


Total 117.400

Pada tahun 2017 oleh tim yang terdiri dari Bidang Aset BPKA didampingi oleh
Dinas Pertanian, Bagian Tata Pemerintahan Setdakab Lampung Utara, Camat Abung
Timur dan Kades Sumber Agung melalui inspeksi ke lokasi ex-Balai Benih Induk Palawija.
Atas hal tersebut Pemerintah Kabupaten Lampung Utara mencatat Luas tanah pada KIB
seluas 7,8 Ha di mana luas tersebut berbeda dengan BA Hibah dan sertifikat yang disimpan
oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Utara.

7.3 Penjelasan Atas Informasi Non Keuangan

1. Domisili dan Operasional Entitas


Kabupaten Lampung Utara dengan sebutan “Bumi Lampura Sikep” merupakan
salah satu dari 15 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Lampung yang memiliki batas-batas
wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Way Kanan.


2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Lampung Tengah.
3. Sebelah Timur dengan Kabupaten Tulang Bawang Barat.
4. Sebelah Barat dengan Kabupaten Lampung Barat.
Secara administrasi Kabupaten Lampung Utara terbagi dalam 23 wilayah kecamatan
yang terdiri dari 232 desa dan 15 kelurahan dengan total luas wilayah 2.725.563 km² atau
7.72% dari luas Propinsi Lampung. Adapun luas daerah Kabupaten Lampung Utara
berdasarkan Kecamatan disajikan pada tabel berikut :

188
Tabel 7.3 Luas Daerah Kabupaten Lampung Utara menurut Kecamatan

% Luas Terhadap Jumlah


No Kecamatan Luas Area (Ha)
Kabupaten Kelurahan/Desa
1 Bukit Kemuning 11.498 4.22% 8
2 Abung Tinggi 13.306 4.88% 8
3 Tanjung Raja 33.170 12.17% 19
4 Abung Barat 6.008 2.20% 14
5 Abung Tengah 9.193 3.37% 11
6 Abung Kunang 4.020 1.47% 7
7 Abung Pekurun 18.347 6.73% 9
8 Kotabumi 5.911 2.17% 13
9 Kotabumi Utara 17.519 6.43% 8
10 Kotabumi Selatan 10.422 3.82% 14
11 Abung Selatan 14.136 5.19% 16
12 AbungSemuli 9.688 3.55% 7
13 Blambangan Pagar 19.139 7.02% 7
14 Abung Timur 10.447 3.83% 12
15 Abung Surakarta 11.051 4.05% 9
16 Sungkai Selatan 8.965 3.29% 11
17 Muara Sungkai 11.869 4.35% 11
18 Bunga Mayang 12.576 4.61% 11
19 Sungkai Barat 6.896 2.53% 10
20 Sungkai Jaya 5.220 1.92% 9
21 Sungkai Utara 12.759 4.68% 15
22 Hulu Sungkai 9.263 3.40% 10
23 Sungkai Tengah 11.160 4.09% 8
Total 272.563 100.00 247

2. Kontijensi atas Permasalahan Hukum


Terdapat permasalahan hukum terhadap Aset Tetap Tanah milik Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara dan disajikan pada tabel berikut:
Tabel 7.4 Permasalahan Hukum atas Aset Tetap Tanah

No Uraian Luas (m2) Nilai ( ) Keterangan


1 Perumahan Guru Tanjung Harapan 10.000 360.000.000,00 Membangun diatas tanah milik warga
2 Perumahan Guru Muara Jaya 5.000 25.000.000,00 Membangun diatas tanah milik warga
3 Perumahan Guru Sindang Sari 7.170 193.590.000,00 Membangun diatas tanah milik warga
Jumlah 22.170 578.590.000,00

189

Anda mungkin juga menyukai