Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.
com
PENGOBATAN EKSPERIMENTAL DAN TERAPEUTIK 16: 619-622, 2018
Evaluasi nilai prediksi C-reaktif sensitivitas tinggi
protein pada sindrom hipertensi akibat kehamilan
HANG CHEN, JUN ZHANG, FANG QIN, XINYUN CHEN dan XIAOJING JIANG
Departemen Kardiologi, Rumah Sakit Rakyat Pertama Chengdu, Chengdu, Sichuan 610000, PR China
Diterima pada 22 November 2017; Diterima 8 Mei 2018
DOI: 10.3892/etm.2018.6246
Abstrak.Hubungan antara protein C-reaktif sensitif tinggi
serum (hs-CRP) dan sindrom hipertensi akibat kehamilan (PIH)
diselidiki. Seratus dua puluh pasien PIH dirawat di First People
'Rumah Sakit Chengdu (60 kasus preeklamsia ringan, 60 kasus
preeklampsia berat) dilibatkan dalam penelitian ini. Kelompok
kontrol terdiri dari 60 wanita dengan kehamilan tunggal
normal. Kadar hs-CRP dan mikroalbuminuria (mALB) serum
diukur dengan penganalisis biokimia otomatis AU5800
(Beckerman Coulter), dan faktor risiko dianalisis dengan
analisis kurva ROC. Pasien dengan PIH memiliki kadar hs-CRP
dan mALB serum yang lebih tinggi dibandingkan kelompok
kontrol (P<0,01). Kadar hs-CRP dan mALB serum pada
kelompok preeklamsia berat secara signifikan lebih tinggi
dibandingkan kelompok preeklamsia ringan (P<0,05). Analisis
kurva ROC menunjukkan bahwa hs-CRP merupakan faktor
risiko tinggi. Area di bawah kurva adalah 0,943, dan selang
kepercayaan 95% adalah 0,848-0,974. Deteksi hs-CRP serum
pada pasien PIH dapat memberikan acuan untuk memprediksi
tingkat keparahan penyakit, dan semakin tinggi kadar hs-CRP
menunjukkan kondisi yang semakin buruk.
Perkenalan
Sindrom hipertensi akibat kehamilan (PIH) (1) merupakan
penyakit idiopatik yang rentan terjadi pada akhir kehamilan.
Saat ini, kejadian PIH di Tiongkok adalah sekitar 10%, dan
telah menjadi komplikasi kehamilan serius yang paling umum.
PIH sebagai salah satu dari 3 penyebab utama kematian pada
ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan
ibu dan bayi (1-4). Manifestasi klinis PIH meliputi edema,
hipertensi dan protein urin (5,6). Intervensi pada fase awal
dapat secara efektif mencegah terjadinya gejala yang parah.
Mikroalbuminuria (mALb) adalah makromolekul
Korespondensi ke:Dr Hang Chen, Departemen Kardiologi,
Rumah Sakit Rakyat Pertama Chengdu, 18 Wanxiang North Road,
Chengdu, Sichuan 610000, PR China
Email: chenghang2142@163.com
Kata kunci:protein C-reaktif sensitif tinggi, hipertensi akibat
kehamilan, nilai prediktif, mikroalbuminuria
protein yang dapat digunakan sebagai penanda cedera glomerulus
dini (7). Protein C-reaktif (CRP) adalah protein terkait inflamasi non-
spesifik yang diproduksi oleh hati dan diatur oleh plasma interleukin-6
(IL-6) (8). musim gugurdkk(9) menemukan bahwa CRP serum
meningkat secara signifikan pada pasien dengan PIH. Studi lain
menunjukkan bahwa pasien PIH pascapersalinan memiliki tingkat CRP
sensitivitas tinggi (hs-CRP) yang lebih tinggi dibandingkan pasien non-
PIH (10). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai
prediktif hs-CRP serum pada pasien PIH dan untuk mengetahui nilai
diagnostik klinisnya.
pasien dan metode
Informasi pasien.Pasien PIH yang dirawat di Rumah Sakit Rakyat
Pertama Chengdu dari Juni 2013 hingga Desember 2015 dipilih
dalam penelitian ini. Di antara mereka, 60 pasien menderita
preeklampsia ringan dan 60 pasien lainnya menderita
preeklampsia berat. Enam puluh wanita dengan kehamilan
normal selama periode waktu yang sama dimasukkan sebagai
kelompok kontrol. Pasien PIH mengalami berbagai tingkat edema,
sakit kepala, tekanan darah tinggi, penglihatan kabur; dan
gejalanya sesuai dengan kriteria diagnostik PIH. Pasien dengan
tumor, penyakit darah, hipertensi esensial, penyakit menular,
serta penyakit hati dan ginjal yang parah tidak diikutsertakan.
Pasien dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok preeklamsia
ringan, kelompok preeklamsia berat, dan kelompok kontrol
normal. Pasien kelompok PIH berusia 22 hingga 43 tahun, rata-
rata 26,7±8,4 tahun, pernah melahirkan 1-3 kali, dan usia rata-rata
2,4±0,6. Usia kehamilan mereka adalah 32-41 minggu, dan rata-
rata adalah 32,4±4,1 minggu. Pasien pada kelompok kontrol
berusia 20 hingga 47 tahun, dan usia rata-rata adalah 25,7±8,1
tahun, dan mereka telah melahirkan 1-3 kali, dan rata-rata adalah
2,1±0,5. Usia kehamilan mereka adalah 32-41 minggu, dan rata-
rata adalah 33,6±3,7 minggu. Tidak terdapat perbedaan
bermakna pada usia, jumlah kelahiran sebelumnya, dan usia
kehamilan antara kedua kelompok (P>0,05). Semua wanita hamil
dan keluarganya diberitahu dan menandatangani informed
consent. Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Rumah Sakit
Rakyat Pertama Chengdu (Chengdu, Cina).
Kriteria inklusi dan eksklusi.Kriteria inklusi: Pasien belum pernah
menerima pengobatan obat iritan, pasien tanpa penyakit genetik
keluarga, pasien tanpa gangguan memori dan pendengaran,
pasien yang bekerja sama dalam tindak lanjut, dan pasien dengan
catatan klinis yang bersaing.
620 CHENdkk: hs-CRP PADA HIPERTENSI YANG DIINDUKSI KEHAMILAN

Tabel I. Perbandingan data klinis ketiga kelompok (mean ± standard error).

Kelompok Preeklampsia ringan (n=60) Preeklampsia berat (n=60) Kontrol (n=60) nilai-F Nilai-P

Usia (tahun) 27,1±7,4 26,8±7,9 25,7±8,1 0,535 0,587

Usia kehamilan (minggu) 32,7±4,5 32,1±4,7 33,6±3,7 1.831 0,163
Jumlah kelahiran (n) 2,3±0,7 2,5±0,5 2,3±0,6 2.182 0,116
Darah puasa 5,2±0,6 5,1±0,5 5,2±0,4 0,779 0,460
glukosa (mmol/l)
Tidak+(mmol/l) 140,7±4,8 143,1±5,4 142,5±5,2 1.121 0,328
K+(mmol/l) 4,2±0,5 4,3±0,7 4,2±0,6 0,546 0,581
Kolesterol total (mmol/l) 4,8±0,8 4,7±0,6 4,7±0,9 0,332 0,718
Trigliserida (mmol/l) 1,6±0,8 1,7±0,7 1,6±0,8 0,339 0,713

Tabel II. Perbandingan hs-CRP dan mALb darah tepi antara dan kontrol disediakan oleh pabrikan, dan semua
3 kelompok (rata-rata ± standar error). pengoperasian dilakukan sesuai dengan instruksi
pabrikan.
Kelompok N hs-CRP (mg/l) malb (mg/l)
Analisis statistik.Perangkat lunak statistik SPSS 20.0 (IBM SPSS,
Kontrol 60 2.1±1.2 6,4±4,1
Armonk, NY, USA) digunakan untuk analisis data. Data
Preeklampsia ringan 60 3,3±0,7A 30,6±6,3A
pengukuran dinyatakan sebagai mean ± standard error dan
Preeklamsis berat 60 5,4±1,6A 35,4±4,2A
menjalani uji distribusi normal. Data yang berdistribusi tidak
Ekspresi hs-CRP dan mALb pada pasien dengan preeklamsia ringan normal diubah menjadi data yang berdistribusi normal sebelum
dan preeklamsia berat terdeteksi dan tingkat ekspresinya lebih tinggi dibandingkan. Analisis ANOVA digunakan untuk perbandingan
dibandingkan pada kelompok kontrol (AP<0,05). hs-CRP, protein C- antara beberapa kelompok dan uji post hoc adalah uji Dunnett.
reaktif yang sensitif tinggi; mALb, mikroalbuminuria. Kurva ROC digunakan untuk menganalisis nilai prediksi hs-CRP
terhadap PIH. P<0,05 dianggap menunjukkan perbedaan yang
signifikan secara statistik.

Kriteria eksklusi: Pasien di bawah 18 tahun, pasien dengan Hasil

penyakit sistem pernapasan, pasien yang mempunyai hubungan
darah dengan pasien lain, pasien yang baru menerima terapi
transfusi darah, pasien dengan penyakit mental atau kekurangan
fisik.
Metode diagnostik.Metode diagnostik mengacu pada 'Pedoman
Pencegahan Hipertensi Tiongkok' (11). Kriteria diagnostik pasien
PIH: tekanan darah ≥140/90 mmHg setelah 20 minggu kehamilan,
dan pasien dengan protein urin ≥0,3 g/24 jam atau protein urin
acak positif, manifestasi klinis ketidaknyamanan perut, sakit
kepala dan gejala lainnya. Pasien berat dengan tekanan darah
≥160/110 mmHg, protein urin ≥2,0 g/24 jam atau protein urin acak
positif kuat, kreatinin serum >1,061 µmol/l, trombosit <100x109/l,
hemolisis mikroangiopati (peningkatan LDH darah), sakit kepala
akibat stent atau gangguan neurologis atau penglihatan lainnya
dan ketidaknyamanan epigastrium yang persisten.
Metode.Sebanyak 3 ml darah intravena diambil dari pasien
PIH di pagi hari dan disimpan dalam tabung reaksi dengan
antikoagulan. Darah puasa diperoleh dari pasien dalam
kelompok kontrol selama pemeriksaan rutin. Kadar hs-CRP
dalam darah diukur dengan uji imunosorben. Urin pagi hari (3
ml) dikumpulkan untuk mengukur kadar mALb dengan
imunoturbidimetri. kit hs-CRP dan mALb disediakan oleh
Beijing Strong Biotechnology Co., Ltd. (Beijing, Cina). Semua
pengujian dilakukan dengan menggunakan alat analisa
biokimia otomatis Beckman Kurt AU5800. Standar
Perbandingan data klinis.Data klinis dari tiga kelompok pasien
dibandingkan. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam usia, usia kehamilan, jumlah kelahiran, glukosa
darah puasa, elektrolit, dan lipid darah antara 3 kelompok
(P>0,05) (Tabel I).
Perbandingan kadar hs-CRP dan mALb.Dibandingkan dengan
kelompok kontrol, kelompok preeklamsia ringan dan
kelompok preeklamsia berat menunjukkan kadar hs-CRP dan
mALb yang jauh lebih tinggi (P<0,05). Terdapat perbedaan
signifikan kadar hs-CRP dan mALb antara kedua kelompok
preeklamsia (P<0,05) (Tabel II).
Analisis nilai diagnostik hs-CRP pada PIH dengan analisis kurva ROC.
Nilai diagnostik potensial hs-CRP untuk PIH dianalisis dengan
menggunakan analisis kurva ROC. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hs-CRP memiliki nilai prediksi PIH yang tinggi dengan AUC
0,943 dan interval kepercayaan (CI) 95%: 0,848-0,974. Data ini
menunjukkan bahwa hs-CRP dapat digunakan sebagai penanda
diagnostik potensial untuk PIH (Gambar 1).
Diskusi
PIH adalah penyakit unik pada wanita hamil yang terutama
menyerang wanita setelah usia kehamilan 20 minggu dan/atau dua
minggu pascapersalinan. Gejala utamanya meliputi protein dalam urin
dan hipertensi, dan PIH terjadi pada 5% wanita hamil (12).
 PENGOBATAN EKSPERIMENTAL DAN TERAPEUTIK 16: 619-622, 2018
Gambar 1. Analisis kurva ROC nilai diagnostik hs-CRP. Analisis kurva ROC
menunjukkan area under the curve (AUC) sebesar 0,943 dengan CI 95% sebesar
0,848-0,974, spesifisitas 78,5% dan sensitivitas 88,7%. Oleh karena itu, hs-CRP
dapat berfungsi sebagai biomarker diagnostik yang potensial. hs-CRP, protein C-
reaktif yang sensitif tinggi; CI, interval percaya diri.
Penelitian telah menunjukkan bahwa (9) PIH tidak hanya menyebabkan
komplikasi serius selama masa perinatal, namun juga meningkatkan
kejadian penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, yang berdampak
serius pada kesehatan dan keselamatan wanita hamil.
Saat ini, diperkirakan bahwa respon inflamasi mungkin berperan
dalam terjadinya dan berkembangnya PIH, dan PIH mungkin
merupakan langkah pertama timbulnya penyakit kardiovaskular pada
wanita (13). Secara klinis, PIH terutama didiagnosis dengan
kuantifikasi protein urin 24 jam dan pemantauan tekanan darah,
namun kedua indikator tersebut rentan terhadap faktor lain (14).
Semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa CRP memainkan
peran penting dalam terjadinya dan berkembangnya PIH. CRP sebagai
protein reaksi fase akut disintesis di sel hati, dan deteksi hs-CRP lebih
sensitif dibandingkan CRP. hs-CRP adalah penanda sensitif yang
mencerminkan peradangan tingkat rendah, dan secara spesifik
diekspresikan pada penyakit kardiovaskular (10). hs-CRP merupakan
indikator aterosklerosis, dan juga merupakan salah satu faktor risiko
hipertensi. Dalam serum orang sehat, kandungan hs-CRP rendah,
sedangkan kadarnya meningkat drastis pada peradangan non-infeksi
(15). PIH terjadi melalui spasme arteriol sistemik. Mekanisme yang
mendasarinya adalah cedera dan aktivasi sel endotel, yang
menyebabkan iskemia dan hipoksia plasenta. Dengan perubahan
patologis tersebut, serangkaian faktor sitotoksik akan dilepaskan ke
dalam tubuh ibu dan menyebabkan peningkatan permeabilitas
intravaskular. Akhirnya, pasien PIH akan menunjukkan gejala
pretrombotik dan zat koagulasi berlebihan akan dilepaskan, yang
pada gilirannya menyebabkan peningkatan kadar hs-CRP darah
(16,17).
Dalam penelitian ini, kami menyelidiki ekspresi hs-CRP dan data
klinis dari 120 pasien dengan PIH dan 60 wanita hamil normal. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
antara ketiga kelompok dalam data klinis, yang menunjukkan bahwa
glukosa darah puasa, elektrolit dan lipid tidak memiliki dampak yang
jelas terhadap PIH. Namun, ditemukan perbedaan yang signifikan
pada hs-CRP dan mALb darah tepi antara pasien preeklamsia dan
wanita hamil normal, dan kadarnya meningkat ketika eklamsia
menjadi lebih parah. Kedua indikator ini dapat digunakan sebagai
penanda diagnosis PIH. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa (18)
pasien PIH memiliki kadar mALb yang jauh lebih tinggi dibandingkan
wanita hamil tanpa PIH, dan peningkatan ekskresi mALb
menyebabkan perubahan klinis lainnya.
621
manifestasi. Studi lain oleh Ertasdkk(19) menunjukkan bahwa
pengobatan pasien PIH. Terakhir, analisis kurva ROC menunjukkan
bahwa hs-CRP memiliki AUC =0,943 dan 95% CI: 0,848-0,974 dalam
diagnosis PIH, yang menunjukkan bahwa hs-CRP dapat digunakan
untuk memprediksi PIH secara efektif. Wangdkk(20) menyarankan
bahwa hs-CRP dapat digunakan sebagai standar diagnosis PIH, yang
konsisten dengan kesimpulan kami.
Analisis kurva ROC yang digunakan dalam penelitian ini meningkatkan keandalan
data kami. Namun, masih terdapat beberapa kekurangan. Ukuran sampel yang kecil
dan perbedaan regional mungkin menyebabkan bias pada hasil kami. Selain itu, ini
hanya studi klinis dan tidak ada penelitian lebih lanjut yang dilakukan. Oleh karena itu,
diperlukan lebih banyak penelitian dengan ukuran sampel yang lebih besar untuk
mengkonfirmasi kesimpulan di masa depan.
Kesimpulannya, hs-CRP darah tepi meningkat seiring dengan
berkembangnya PIH, dan hal ini dapat digunakan sebagai penanda diagnostik
potensial untuk PIH. Pemantauan hs-CRP secara ketat dapat mengendalikan
perkembangan penyakit ini secara efektif dan melakukan intervensi tepat waktu,
yang secara efektif dapat menghambat perkembangan penyakit. Perhatian yang
cukup harus diberikan pada nilai klinisnya.
Ucapan Terima Kasih
Tak dapat diterapkan.
Pendanaan
Tidak ada dana yang diterima.
Ketersediaan data dan bahan
Kumpulan data yang digunakan dan/atau dianalisis selama penelitian ini
tersedia dari penulis terkait berdasarkan permintaan yang masuk akal.
Kontribusi penulis
HC menyusun dan menyelesaikan naskah ini. JZ dan FQ dikhususkan
untuk mengumpulkan dan menafsirkan data. XC dan XJ merevisinya
secara kritis untuk konten intelektual yang penting. HC, JZ, FQ, XC dan
XJ berkontribusi pada konsepsi dan desain penelitian. Semua penulis
membaca dan menyetujui penelitian akhir.
Persetujuan etika dan persetujuan untuk berpartisipasi
Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Rumah Sakit
Rakyat Pertama Chengdu (Chengdu, Cina). Persetujuan
yang ditandatangani diperoleh dari pasien atau wali.
Persetujuan pasien untuk publikasi
Tak dapat diterapkan.
Kepentingan yang bersaing
Para penulis menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kepentingan bersaing.
Referensi
1. Kappelle PJ, de Boer JF, Perton FG, Annema W, de Vries R,
Dullaart RP dan Tietge UJ: Peningkatan aktivitas LCAT dan
hiperglikemia menurunkan fungsi antioksidan HDL. euro
J Clin Investasikan 42: 487-495, 2012.
622 CHENdkk: hs-CRP PADA HIPERTENSI YANG DIINDUKSI KEHAMILAN
2. Kintiraki E, Papakatsika S, Kotronis G, Goulis DG dan Kotsis V:
Hipertensi yang disebabkan oleh kehamilan. Hormon (Athena) 14:
211-223, 2015.
3. Andrews L dan Patel N: Korelasi dehidrogenase laktat serum
dan hipertensi yang diinduksi kehamilan dengan hasil
buruknya. Int J Res Med Sains 4: 1347-1350, 2016.
4. George JN dan Amaresh A: Kematian dan morbiditas neonatal
pada hipertensi akibat kehamilan: Sebuah studi observasional
prospektif. J Evol Med Dent Sains 3: 5238-5246 , 2014.
5. Sibai BM dan Stella CL: Diagnosis dan penatalaksanaan
preeklampsia-eklampsia atipikal. Am J Obstet Ginekol 200:
481.e1-7, 2009.
6. Pouta A, Hartikainen AL, Sovio U, Gissler M, Laitinen J,
McCarthy MI, Ruokonen A, Elliott P dan Järvelin MR:
Manifestasi sindrom metabolik setelah kehamilan
hipertensi. Hipertensi 43: 825-831, 2004.
7. Zhu H, Liu M, Yu H, Liu X, Zhong Y, Shu J, Fu X, Cai G, Chen
X, Geng W,dkk: Glikopola protein urin sebagai indikator
diagnosis potensial baru untuk nefropati diabetik. J
Diabetes Res 2017 : 5728087, 2017.
8. Volanakis JE: Protein C-reaktif manusia: Ekspresi, struktur, dan
fungsi. Mol Imunol 38: 189-197, 2001.
9. Qiu C, Sorensen TK, Luthy DA dan Williams MA: Sebuah studi
prospektif konsentrasi protein C-reaktif (CRP) serum ibu dan
risiko diabetes mellitus gestasional. Pediatr Perinat Epidemiol
18: 377-384, 2004.
10. Paternoster DM, Fantinato S, Stella A, Nanhornguè KN, Milani
M, Plebani M, Nicolini U dan Girolami A: Protein C-reaktif pada
gangguan hipertensi pada kehamilan. Clin Appl Tromb
Hemost 12: 330-337, 2006.
11. Liu LS; Kelompok Penulisan Pedoman Cina 2010 untuk
Pengelolaan Hipertensi: Pedoman Cina 2010 untuk
pengelolaan hipertensi. Zhonghua Xin Xue Guan Bing Za Zhi
39: 579-615, 2011 (Dalam Bahasa Cina).
12. García RG, Celedón J, Sierra-Laguado J, Alarcón MA, Luengas C,
Silva F, Arenas-Mantilla M dan López-Jaramillo P: Peningkatan
protein C-reaktif dan gangguan vasodilatasi yang dimediasi aliran
mendahului perkembangan preeklampsia. Am J Hipertensi 20 :
98-103, 2007.
13. Freeman DJ, McManus F, Brown EA, Cherry L, Norrie J, Ramsay JE, Clark
P, Walker ID, Sattar N dan Greer IA: Perubahan jangka pendek dan
jangka panjang pada penanda inflamasi plasma yang terkait dengan
preeklamsia. Hipertensi 44: 708-714, 2004.
14. Watanabe K, Naruse K, Tanaka K, Metoki H dan Suzuki Y: Garis
besar definisi dan klasifikasi 'hipertensi yang diinduksi
kehamilan (PIH)'. Hipertensi Res Kehamilan 1 : 3-4, 2013.
15. El Desh F, El Naggar G, Eid M dan Ibrahim E: Pengukuran
serum globulin pengikat hormon seks sebagai penanda awal
diabetes gestasional. Tanta Med J 45: 14-20, 2017.
16. Yousuf O, Mohanty BD, Martin SS, Joshi PH, Blaha MJ, Nasir K,
Blumenthal RS dan Budoff MJ: Protein C-reaktif sensitivitas tinggi dan
penyakit kardiovaskular: Keyakinan yang pasti atau hubungan yang
sulit dipahami? J Am Coll Cardiol 62: 397-408, 2013.
17. Gaikwad KB, Joshi NG dan Selkar SP: Studi stres nitrosatif pada
'Hipertensi yang Diinduksi Kehamilan'. J Clin Diagnosa Res 11:
BC06-BC08, 2017.
18. Niraula A, Lamsal M, Majhi S, Khan SA dan Basnet P:
Signifikansi asam urat serum pada hipertensi yang diinduksi
kehamilan. Asosiasi J Natl Med 109: 198-202, 2017.
19. Ertas IE, Kahyaoglu S, Yilmaz B, Ozel M, Sut N, Guven MA dan
Danisman N: Asosiasi tingkat protein C-reaktif sensitif tinggi
serum ibu dengan indeks massa tubuh dan tingkat keparahan
preeklamsia pada trimester ketiga. J Obstet Gynaecol Res 36:
970-977, 2010.
20. Wang L, Liu ZQ, Huo YQ, Yao LJ, Wei XG dan Wang YF: Perubahan
kadar hs-CRP, sVCAM-1, NT-proBNP pada pasien dengan
hipertensi akibat kehamilan setelah terapi dengan magnesium
sulfat dan nifedipine. Med Trop Pac J Asia 6: 897-901, 2013.
Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Creative
Commons At tribut ion-NonCommercia l-NoDerivat
ives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0).