Anda di halaman 1dari 64
oi et eng tanen _ Diektoratjenderal pendian Vokast Jonas! te Qg==— cates SMM MODUL AJAR PROJEK IPAS 2023 Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial Disusun Oleh : Raudatul jannah, S.Pd 000 Informasi Umum ey NG he ab hg Nn of, Nagy ob dy. Na, Pe ai oid tu2 , a —_[—— ie _ 2 on i 42——-/ i 2 A. INFORMASI UMUM Nama Penyusun: © Raudatul Jannah, S.Pd e Nama Institusi: SMK Negeri 1 Barabai e Jenjang / Kelas: SMK / Kelas 10 - DKV, TJKT e Alokasi Waktu: 24x 45 meni 080 menit e Jumlah Pertemuan: 3x pertemuan (1 pertemuan 6 JP) Mata Pelajaran: Projek IPAS Rumpun / Fase: Teknologi-Seni Ekonomi Kreatif / Fase E Moda: Tatap Muka (TM) Topik: Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial dan Dinamika Sosial Peserta Didik: Reguler Kompetensi awal adalah kemampuan pengetahuan dan atau keterampilan yang perlu dimiliki peserta didik sebelum memulai topik Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial dan Dinamika Sosial, yaitu kompetensi yang sudah harus dicapai pada aspek sebelumnya, yaitu Keruangan dan Konektivitas antar Ruang dan Waktu yang berkaitan dengan aspek ruang dan waktu, karakteristik wilayah, kondisi geografis, serta kondisi sosial Indonesia Peserta didik diharapkan dapat menunjukkan pembiasaan profil pelajar Pancasila dalam proses pembelajaran seperti Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak mulia, Mandiri, Kritis, dan Gotong Royong. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain : Ruang Kelas, Outdoor © Komputer / Laptop / Handphone © Jaringan Internet © Alat tulis dan buku © Proyektor ‘* Alat dan Bahan percobaan disesuaikan di LKPD tiap pertemuan Target peserta didik untuk mempelajari topik ini adalah : # Peserta didik kelas X DKY, TJKT © Peserta didik yang telah menyelesaikan aspek sebelumnya, yaitu Konektivitas antar ruang dan waktu Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Project Based Learning (P)BL) dengan mods tatap muka. O00 Komponen Inti Dy NG Re ab hg NN ol, Ya gy ob dy. Na, Pe a o Megs tue , a 5 2——] “EE 12s Jie fi io i 2? B. KOMPONEN INTI Tujuan pembelajaran yang disusun mencakup tiga elemen yang memuat kompetensi, pemahaman bermakna, dan variasi. Tujuan pembelajaran pada modul ini adalah sebagai berikut : Elemen 1 (Menjelaskan fenomena secara ilmiah) © Memahami pengetahuan ilmiah tentang interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari * Membuat prediksi sederhana disertai dengan pembuktian tentang interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial * Menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi dilingkungan sekitarnya yang dilihat dari berbagai aspek seperti interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial Mengaitkan fenomena-fenomena interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya Elemen 2 (Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah) * Menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah tentang interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial © menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah tentang interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial * mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah tentang interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial Elemen 3 (Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah) © Menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber untuk membentuk sebuah argumen serta dapat mempertahankannya dengan penjelasan ilmiah tentang interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial © Mengidentifikasi kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber data lain tentang interaksi, komunikasi, Sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial * Merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut, mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran, melakukan refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan tentang interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial Aspek Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial dan Dinamika Sosial membahas tentang manusia dan interaksi sosialnya . Manusia tidak dapat dipisahkan dai interkais sosial. Interaksi merupakan cara manusia dalam bertahan hidup. Manusia berinteraksi untuk mendapatkan beberapa hal, berupa kebutuhan hidupnya, kepuasan batinnya, atau memperoleh pengetahuan baru. Interaksi yang mengarah pada bentuk kerja sama dinamakan asosiatif, sedangkan yang mengarah pada perpecahan dinamakan disosiatif. Dalam interaksi sosial, terdapat dua syarat wajib yang harus dipenuhi, yaitu. kontak sosial dan komunikasi sosial Interaksi sosial yang bertujuan memberikan pengetahuan baru berupa nilal yang ada di masyarakat dinamakan sosialisasi. Setelah proses sosialisasi yang cukup, suatu individu dapat bergabung dengan lembaga sosial yang ada di masyarakat. Dinamika sosial dalam masyarakat dapat terjadi pada nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain sebagainya yang menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat tersebut. Dengan demikian setelah mempelajari dan melakukan modul ajar ini diharapkan peserta didik dapat berorganisasi untuk memecahkan masalah perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat serta dapat menganalisis mengapa perubahan sosial itu bisa terjadi a. Materi Ajar Materi ajar pada aspek Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial dan Dinamika Sosial membahas tentang: Interaksi Sosial * Komunikasi dan Sosialisasi * Lembaga Sosial * Dinamika Sosial b. elearning Untuk pengumpulan tugas, diskusi, dab barbagi referensi c. Pengaturan Peserta didik Selama projek peserta didik akan belajar secara individu dan kelompok. Pembelajaran individu dilaksanakan pada pertemuan satu dan dua. Pertemuan ketiga dan keempat peserta didik akan berkelompok yang terdiri dari 4-5 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang. d. Metode Pembelajaran Diskusi, Observasi, Penugasan © Apakah kamu mengetahui jati dirimu? © Bagaimana cara kamu berinteraksi dengan orang tua, teman, sekolah serta lingkungan sekitar? Apa yang kamu rasakan ketika berinteraksi dengan orang tua, teman, sekolah serta lingkungan sekitar? Ems ereuhea see) Pertemuan 1: 1 Pertemuan Tatap Muka = 6 jp x 45 menit « Elemen 1: menjelaskan fenomena secara ilmiah (6 jp) + Elemen 2: mendesain dan mengevaluasi penyelidikan + _Asesmen formatif Pendahuluan 1 | Persiapan (10 menit) > Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai kegiatan (Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila - Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha sa dan berakhlok mulia) > Gurumenanyakan kabar peserta didik > Guru memeriksa kesiapan _belajar peserta didik > Gurumelakukan presensi > Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok 2 | Apersepsi (10 menit) > Peserta. didik menyimak — informasi terkait — tujuan pembelajaran, penugasan , dan penilaian » Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan masalah yang ada di sekitar peserta didik dengan materi Interaksi sosial dan Dinamika sosial. Permasalahan yang diangkat adalah interaksi sosial yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan Inti Fase 1: Penentuan Penentuan Pertanyaan Mendasar | > Peserta didik diberi motivasi dan (15 menit) panduan untuk melihat dan mengamati interaksi sosial dan dinamika sosial yang ada di sekitarnya. >» Menggali pengetahuan awal peserta didik dengan memberikan pertanyaan pemantik > Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik » Peserta didik melakukan studi literatur mengenai Interaksi sosial dan dinamika sosial Secara_berkelompok peserta _didik berdiskusi tentang Interaksi sosial dan dinamika sosial Fase 2 Mendesain Perencanaan Projek (30 menit) Peserta didik menyimak video dinamika sosial yang terjadi di kehidupan sehari hari-hari https://youtu.be/EQ2I9g)qVTk https://youtu.be/fdSjBY7vniw Peserta didik berdiskusi_bersama kelompoknya untuk menyusun rencana pembuatan projek observasi dinamika sosial di lingkungan sekitar (50 menit) Fase 3 Peserta didik membuat kesepakatan Menyusun Jadwal Pelaksaan Projek tentang jadwal pelaksanaan projek (20 menit) (tahapan — sampai_—_ pengumpulan laporan) Hasil diskusi dituangkan ke dalam LKPD. Fase 4 Peserta. didik melakukan _ projek Memonitor Kemajuan Projek pembuatan video dinamika _ sosial sesuai dengan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya Guru memantau —_perkembangan kemajuan projek Peserta didik mencatat setiap tahapan pembuatan projek Peserta didik _melakukan kendala/masalah yang muncul diskusi Kegiatan Penutup (10 menit) Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan Peserta didik melakukan _refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan Peserta didik menyimak instruksi guru untuk pertemuan selanjutnya Berdo’a (penutup) Pertemuan 2: 1 Pertemuan Tatap Muka = 6 jp x 45 menit + Elemen 2 : mendesain dan mengevaluasi penyelidikan + Elemen 3 : menerjemahkan data dan bukti-bukti ilmiah Pen \dahuluan 1 Persiapan (10 menit) > Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai kegiatan (Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila - Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia) Guru menanyakan kabar peserta didik Guru memeriksa kesiapan _ belajar peserta didik Guru melakukan presensi Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok N Apersepsi (10 menit) Menggali kemampuan awal_peserta didik tentang materi pada pertemuan sebelumnya Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan Peserta didik menyimak _ informasi terkait tujuan—_ pembelajaran, penugasan , dan penilaian Kegi jatan Inti Elemen 2 Mendesain Penyelidikan Fase 5: Menguji Hasil Projek (35 menit) dan mengevaluasi Peserta didik melakukan analisis dari semua prosedur projek yang telah dilakukan Peserta didik membuat laporan projek semenarik dan sekreatif mungkin Elemen 3 Menerjemahkan data dan bukti- bukti ilmiah Fase 6: Evaluasi Pengalaman Belajar (70 menit) Peserta didik mengkomunikasikan hasil infografis yang telah dibuat dan kelompok lain menanggapi Guru memantau keaktifan peserta didik selama projek Guru bersama peserta didik melakukan refleksi pengalaman dalam melakukan sebuah proses penyelesaian projek. Hal ini_bertujuan agar _peserta__didik terbiasa untuk selalu melakukan evaluasi pembelajaran Kegiatan Penutup (10 menit) > Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan Peserta didik melakukan _refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan Peserta didik menyimak instruksi guru untuk pertemuan selanjutnya Peserta didik menyimak instruksi guru bahwa pertemuan selanjutnya Berdo’a (penutup) ‘Apa yang akan kamu lakukan jika merasa jengkel dengan teman? > Bagaimana perasaanmu sal memasuki jam pelajaran? Ikegiatan dan kebiasaan siswa belajar dirumah > Jam berapa kamu belajar di rumah? > Apa saja yang kamu lakukan untul persiapan belajar? > Saat di rumah, kamu lebih sukal belajar dimana? > Di depan televisi, di _kamar sendirian, atau di luar rumah? IPerasaan anak ketika belajar > Kamu lebih suka __ membaca| mendengarkan, atau _prakteK langsung? > Jika ada materi yang belum kamu pahami, apa yang kamu lakukan? Siapa dan apa dukungan emosinya dirumah > Saat makan malam, keluarga kalian| lebih suka _makan bersama atau] makan sendiri-sendiri? > Apakah orang tuamu memberikan| waktu khusus untuk belajar? > Siapa yang paling _sering| mengingatkanmu untuk belajar? > Fasilitas apa saja yang disediakan| oleh orang tua untuk mendukung| belajarmu? JURNAL SIKAP Satuan Pendidikan —: SMK Negeri 1 Barabai Kelas /Kompetensi —: X / DKV -TJKT Tahun Pelajaran : 2023/2024 Semester :Genap Petunjuk : Bacalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan observasi : 1) Jurnal digunakan oleh wali kelas dan guru mata pelajaran selama satu semester 2) Catatan dilakukan selama satu semester hanya pada peserta didik yang menunjukkan perilaku menonjol, sehingga ada kemungkinan dalam satu hari hanya ada beberapa orang atau bahkan tidak ada yang menunjukkan perilaku menonjol sesuai indikator penguatan pendidikan karakter, yaitu religius, mandiri, gotong royong, integritas, dan nasionalisme. 3) Nilai karakter Profil Pelajar Pancasila : a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat beribadah, bersyukur, berdo'a sebelum dan sesudah memulai kegiatan b. Mandiri : percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras, kreativ-inovatif, pembelajar sepanjang hayat c. Gotong royong : suka menolong, bekerja sama, peduli sesama, peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluargaan d. Bernalar Kritis e. Kreatif f. Berkebhinekaan global No Hari/Tanggal Nama Peserta Didik Catatan Perilaku Nilai Utama Karakter/ Karakter Operasional Tindak Lanjut Hasil LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK Satuan Pendidikan —_: SMK Negeri 1 Barabai Kelas /Kompetensi —: X / DKV -TJKT Tahun Pelajaran : 2023/2024 Semester :Genap Rubrik: Indikator sikap aktif dalam pembelajaran: Poin 1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran yang terlihat dari aktivitas di kelas. 2. Cukup jika menunjukkan sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum konsisten terlihat dari aktivitas di kelas. 3. Baik jika sudah ada menunjukkan usaha untuk ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum konsisten terlihat dari aktivitas di kelas. 4, Sangat baik jika sudah menunjukkan ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan konsisten yang terlihat dari aktivitas dikelas. Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok: Poin 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok yang terlihat di aktivitas kelas. 2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum konsisten yang terlihat di aktivitas kelas. 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas. 4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerja sama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas. Indikator sikap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif: Poin 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berkontribusi/memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk berkontribusi/membei ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi belum konsisten. 3, Balk jika menunjukkan sudah ada usaha untuk berkontribusi/memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tepai masih belum konsisten. 4, Sangat balk jika menunjukkan sudah ada usaha untuk berkontribusi/memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten. REKAPITULASI PENILAIAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS Sikap Aktif | Sikap Bekerja | Sikap Proses | Rata- No Nama Peserta Didik dalam sama dalam | Pemecahan | rata Pembelajaran| Kelompok | Masalah | Skor ilar = Mah skor yang didapat 55, jumlah skor maksimal Kriteria ‘Skor Indikator Persiapan 30 | Menyiapkan alat dan bahan dengan tepat (skor maksimal 30) | 15 | Menyiapkan alat atau bahan dengan tepat 10 | Menyiapkan alat dan bahan tidak tepat 0 | Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan Pelaksanaan 30 | Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat (skor maksimal 30) | 20 | Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat 10 _| Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat 0 | Tidak melakukan langkah kerja Hasil 30 _ | Hasil projek sesuai dengan ketentuan dengan gambar (skor maksimal 30) yang baik dan suara yang jelas 20 _ | Hasil projek sesuai dengan ketentuan dengan gambar yang baik dan suara yang kurang jelas 15 | Hasil projek tidak sesuai dengan ketentuan | dengan gambar yang baik dan suara yang jelas 10 | Hasil projek tidak sesuai dengan ketentuan | dengan gambar yang kurang baik dan suara yang kurang jelas 0 | Tidak ada hasil projek Pedoman Penilaian Projek kriteria Skor Skar yang diperoteh 99 Persiapan 30 ‘Skor maksimal Pelaksanaan 30 Hasil 30 Jumlah skor 90 maksimal Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 1. Interaksi sosial dapat terjadi jika ada Kontak dan komunikasi yang terjadi. Kontak sosial primer adalah kontak yang dilakukan langsung tanpa perantara atau pihak ketiga. Berikut yang merupakan contoh kontak primer adalah .... a. Andi bernyanyi dikamar mandi b. Budi menyapu rumah c. Andi berbicara dengan Budi d. Budi memesan makanan melalui Andi e. Budi mendengarkan musik sendirian 2. Gotong royong merupakan bentuk interaksi sosial dengan bekerja sama dan saling tolong menolong. Tujuan proses interaksi sosial asosiatif tersebut adalah .. a, Menyelesaikan pertentangan b. Mencapai tujuan sosial bersama c. Mencapaititik temu dua belah pihak d. Mencapai kesepakatan dua belah pihak e. Mencari keuntungan berupa kemenangan 3. Persaingan ekonomi timbul akibat terbatasnya jumlah persediaan dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan. Produsen akan memproduksi barang dan jasa yang baik dan dengan harga yang murah. Dampak persaingan tersebut adalah ..... a. Merugikan pihak jalur distribusi b. Menguntungkan pihak distribusi c. Menguntungkan pihak produsen d. Menguntungkan masyarakat sebagai konsumen e. Merugikan masyarakat sebagai konsumen 4. Media komunikasi digunakan untuk menyampaikasn pesan dari satu atau beberapa orang kepada masyarakat agar dapat berpengaruh pada.... a. Komunikasi sebagai konsumen b. Komunikasi sebagai produsen cc. Komunikasi sebagai pelanggan d. Masyarakat luas sebagai komunikan e. Masyarakat luas sebagai pelanggan pesan 5. Sosialisasi dibedakan menjadi dua tipe yang salah satunya merupakan sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Pada tipe sosialisasi ini, norma dan nilai yang berlakunya tertulis, misalnya.... a, Adat istiadat b. Peraturan pemerintah daerah c. Peraturan dari masyarakat setempat d. Peraturan untuk anggota masyarakat e. Peraturan hasil kesepakatan keluarga 6. Lembaga pendidikan formal diselenggarakan oleh sekolah secara sistematis, teratur, dan bertingkat dengan mengikuti syarat yang telah ditetapkan. Sementara itu pendidikan informal bertindak sebagai pelengkap pendidikan formal dalam rangke mendukung.... a. Pendidikan sepanjang hayat b. Kebebasan bagi pihak yang patuh c. Memberikan hadiah bagi yang patuh d. Membebaskan dari hukuman penjara e. Mempersiapkan generasi muda 7. Salah satu penyebab kesenjangan sosial-ekonomi adalah pembangunan yang tidak merata. Sebagian masyarakat akan merasa tidk puas dan kecewa. Dampak dari kesenjangan sosial terhadap pendidikan adalah meningkatnya... a. Pertikaian antar warga b. Angka putus sekolah c. Angka kriminalitas d. Kesadaran sosial e. Angka solidaritas 8. Kriminalitas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melanggar norma dan nilai dalam masyarakat. Dampak kriminalitas terhadap tatanan hidup bermasyarakat adalah .... a. Menurunnya angka kriminalitas b. Menurunnya kesenjangan sosial c. Menurunnya pemukiman kumuh d. Meningkatnya angka putus sekolah e. Meningkatnya gangguan kejahatan Pedoman Penilaian Projek Nome Soal Stor Nilai = Shor rang dperoteh, 100 2 10 3 10 4 10 5 10 6 10 7 10 8 10 Jumlah skor maksimal 80 Mengetahui, Barabai, Januari 2023 Kepala SMK Negeri 1 Barabai Guru Pengajar, Norta Dewi Yuniati, S.P., M.Pd. Raudatu Jannah, S.Pd NIP. 19710623 200604 2 021 0-0-0 Lampiran i ta é hae pe é a Me é tae LKPD IPAS ASPEK 6 Interaksi dan Dinamika Sosial identitas Sekolah : Jurusan : Kelas AVA bs q Magy yay tut \ ag. 4 ELEMEN 1: Menjelaskan fenomena secara ilmiah Tujuan Pembelajaran : £1. TP1. Memahami pengetahuan ilmiah tentang interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari 1. TP2. Membuat prediksi sederhana disertai dengan pembultian tentang interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial £1. TP3. Menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi dilingkungan sekitarnya yang dilihat dari berbagai aspek seperti interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial 1. TP4. Mengaitkan fenomena-fenomena interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosi dan dinamika sosial dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya 1.Yuk, membiasakan diri dengan Berdo'a sebelum memulai pekerjaan 2.LKPD ini tersedia dalam bentuk elektronik yang diberi nama e-LKPD Energi dan perubahannya yang bisa didownload dimenu bahan pembelajaran 3.LKPD ini berisi langkah-langkah untuk mencapai Capaian Pembelajaran Aspek 6 ‘ vt KEGIATAN BELAJAR 1 ° ot APERSEPS! > 1.Apa yang bisa anda ceritakan tentang kedua gambar tersebut. 2. Menurut anda manakah dari kedua foto di atas, manakah yang termasuk interaksi positif dan berikan alasannya. Seorang remaja A sangat mengidolakan penyanyi B. la meniru gaya bicara, gaya berpakaian, dan gaya rambut idolanya tersebut. la juga menabung untuk membeli pernak-pernik yang sama dengan idolanya dengan harga yang tidak murah, Sosok remaja A tersebut bahkan seolah-olah telah tidak ada dan tergantikan oleh sosok idolanya 3. Analisalah faktor interaksi dan dinamika sosial yang menyebabkan individu A meniru idolanya. 4, Analisalah dampak positif serta negatif interaksi sosial dan dinamika sosial pada perilaku remaja tersebut. Media Sosial Perkembangan dunia maya semakin bertambah . pesat. Salah satu platform yang paling diminati, yaitu © media sosial. Saat ini sosial media sudah menjadi + lahan bisnis yang cukup menjanjikan seiring mulai beralihnya fungsi media sosial yang bukan hanya sebagai penghubung dengan dunia maya Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak mengherankan jika banyak pengguna media sosial_berlomba-lomba _menampilkan tampilan terbaiknya untuk mendapatkan sejumlah foolower atau demi membangun bisnisnya Jalinan komunikasi yang terbentuk melalui media sosial akan menimbulkan dampak interaksi sosial lebih kecil daripada interaksi tatap muka secara langsung. apakah anda setuju dengan pernyataan tersebut? ) setuju Tidak setuju aw 9.9 oy SH Alasan : Bagaimanakah proses interaksi sosial yang terjadi dalam media sosial dapat menimbulkan konflik sosial dalam skala besar? LKPD IPAS ASPEK 6 Projek Dinamika Sosial identitas Sekolah : Jurusan : Kelas 4; ab ‘ 4 A o a6 Xa “ein eey a 1.Yuk, membiasakan diri dengan Berdo'a sebelum memulai pekerjaan 2.LKPD ini tersedia dalam bentuk elektronik yang diberi nama e-LKPD Energi dan perubahannya yang bisa didownload dimenu bahan pembelajaran 3.LKPD ini berisi langkah-langkah untuk mencapai Capaian Pembelajaran Aspek 6 ELEMEN 2: Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah ELEMEN 3: Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah Tujuan Pembelajaran : €2.1P 1. Menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah tentang interaksi, koiunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial €2.1P2. Merjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah tentang interaksi, komiunikasi, sosialisasi,institusi sosial dan dinamika sosial £2.1P3, Mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah tentang interaksi, komunikasi, sosialisasi,institusi sosial dan dinamika sosial £3.1P1. Menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber untuk membangun sebuah argumen serta mempertahankannya dengan penjelasan ilmiah tentang interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari 3.TP2. Mengidentifikasi kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber, data lain tentang interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial £3. 7P3. Merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut, mengkomuniasikan proses dan hasil pembelajaran, melakukan refieksi diri terhadap tahapan kegiatan yang. dilakukan tentang interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamtika sosial -+ -+ 7 KEGIATAN BELAJAR 2 ' : Desain Projek Dinamika Sosial ’ LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Aktivitas Dinamika Sosial A.Tujuan Peserta didik mampu mendesain dan mengevaluasi aktivitas dinamika sosial dalam kehidupan sehari-hari B. Rumusan Masalah C. Dasar Teori D. Keselamatan kerja + “+ E. Alat dan bahan F. Langkah kerja G.Hasil Pengamatan |. Hasil kegiatan PROLOG Manusia tidak dapat dipisahkan dari interaksi sosial. Interaksi merupakan cara manusia dalam bertahan hidup. Manusia berinteraksi untuk mendapatkan beberapa hal, berupa kebutuhan hidupnya, kepuasan batinnya, atau memperoleh pengetahuan baru. Interaksi yang mengarah pada bentuk kerja sama dinamakan asosiatif, sedangkan yang mengarah pada perpecahan dinamakan disosiatif. Dalam interaksi sosial, terdapat dua syarat wajib yang harus dipenuhi, yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial. Interaksi sosial yang bertujuan memberikan pengetahuan baru berupa nilai yang ada di masyarakat dinamakan sosialisasi. Setelah proses sosialisasi yang cukup, suatu individu dapat bergabung dengan lembaga sosial yang ada di masyarakat. Manusia tidak luput dengan perannya sebagai makhluk sosial yang tak pernah lepas berinteraksi, tidak hanya pembicaraan hal yang penting namun pembicaraan ringan terkadang menjadi hal yang sangat penting untuk menambah informasi. Contohnya jika ketika seseorang menghadapi masalah, pasti akan bercerita entah itu teman, orang tua, saudara atau siapapun itu untuk mencurahkan isi hati dan perasaan semakin lega untuk mendapatkan saran yang terbaik. A. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari kata interaksi artinya tindakan yang terjadi secara dua orang atau lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui Kontak langsung maupun tidak langsung. Sosial yang berarti mencakup saling berkesinambungan atau bekerja sama seperti halnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan akan membutuhkan orang lain. Secara sederhana, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. B. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Abli Adapun pengertian Interaksi sosial menurut 5 para ahli: 1. Gilin Interaksi sosial dijelaskan oleh gillin sebagai hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antar kelompok. Hubungan ini tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. 2. Bonner Interaksi sosial menurut Bonner adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang aksinya dari individu dapat mempengaruhi / mengubah kehidupan individu lain. 3. Walgito Walgito berpendapat bahwa adanya hubungan timbal balik dalam interaksi sosial dapat memberikan pengaruh terhadap individu atau kelompok lain. Interaksi sosial juga berpengaruh terhadap kelompok dengan kelompok lain yang saling berhubungan. 4. Soerjono Soekanto Soerjono Soekanto berpendapat bahwa interaksi sosial adalah proses sosial yang berkaitan dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk membangun sistem dalam hubungan sosial. 5. Murdiyatmo dan Handayani Murdiyatmo dan Handayani menjelaskan pengertian interaksi sosial sebagai hubungan yang dibangun seseorang dengan orang lain yang dalam proses kehidupan tersebut terbangun struktur sosial. Pada struktur sosial tersebut juga terbangun hubungan yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. C. Ciri-ciri Interaksi Sosial Menurut Sosiologi Charles P. Loomis ciri-ciri interaksi sosial , yaitu: 1 Jumlah pelaku lebih dari seorang bahkan lebih 2. Adanya komunikasi diantara para pelaku dengan menggunakan simbol-simbol. 3, Adanya tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidak sama dengan yang diperkirakan oleh para pengamat. D. Syarat Interaksi Sosial Sebagai manusia tidak lepas dengan interaksi dalam kegiatan sehari-hari, karena sudah pasti manusia akan membutuhkan seseorang untuk saling bertahan hidup. Namun agar lebih jelas dalam interaksi sosial ada 2 syarat yang akan terjadinya interaksi sosial, yaitu: 1. Kontak Sosial Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak hanya interaksi melalui tatap muka saja namun adapun melakukan kontak tanpa bertemu langsung seperti informasi melalui, radio, telepon bahkan surat elektronik ini termasuk interaksi sosial yang sudah berkembang di kemajuan zaman. Kontak sosial dibagi menjadi dua: + Kontak Sosial bersifat Primer: Kontak terjadi secara langsung seperti bertatap muka. « Kontak Sosial bersifat Sekunder: Kontak terjadi secara tidak langsung atau menggunakan media penghubung seperti telepon, surat elektronik bahkan melalui pesan media sosial. 2. Komunikasi Dalam interaksi sosial, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dengan maksud adanya saling mengungkapkan perilaku entah itu dalam berbicara, sikap bahkan gesture untuk menyampaikan pesan. Namun, ada beberapa unsur pokok dalam komunikasi yaitu: + Komunikator adalah seorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pesan untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau keterkaitan. * Komunikan adalah seorang atau kelompok yang menerima pesan dari komunikator. * Pesan adalah sesuatu hal yang disampaikan oleh komunikator. Pesan biasanya berisikan informasi, pertanyaan, bahkan pengungkapan emosi dan perasaan. + Media adalah perantara untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar bahkan film biasanya memberikan pesan tersurat. « Efek adalah perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan pesan dari komunikator. Komunikasi yang terjadi antara satu individu dengan individu lainnya dapat disebut sebagai komunikasi interpersonal yang memiliki banyak teori di dalamnya. Jika kamu ingin memahaminya lebih dalam, buku berjudul Teori Komunikasi Interpersonal Disertai Contoh Fenomena Praktis oleh Dr. Ali Nurdin, S.4g., M.Si. akan sesuai untuk kamu. E. Jenis dan Contoh Interaksi Sosial Interaksi mempunyai beberapa jenis, untuk mudah dipahami mari simak berikut ini: 1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu Interaksi sosial individu merupakan pertemuan antara seseorang dengan individu lain yang bertujuan untuk memberikan aksi atau respon untuk menjadi teman dan mengarah ke arah bekerja sama jika reaksinya positif, namun jika reaksinya negatif kemungkinan akan muncul konflik atau pertentangan Contoh: + Ketika bertemu saling menyapa, bertanya dan menginformasikan tentang apa yang dibutuhkan. + Mengajak bermain main sepeda bersama adik + Guru mengajari les bahasa pada seorang murid. 2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok Interaksi sosial individu dengan kelompok pada salah satu bahkan kelompok yang lebih besar biasanya terdiri lebih dari 3 orang yang dimana akan memberikan informasi entah itu promosi, bahkan seminar. Selain itu, biasanya interaksi sosial ini disampaikan oleh beberapa orang saja yang kemudian informasi yang disampaikan akan didengarkan oleh banyak orang atau kelompok. Contoh: * Menjadi seorang narasumber dalam kegiatan seminar * Menyampaikan informasi promosi kepada komunitas + Kepala sekolah sedang berbicara pada murid-murid sewaktu upacara 3, Interaksi Kelompok dengan kelompok Interaksi Kelompok dengan kelompok merupakan pertemuan antara dua kelompok atau lebih dengan kelompok yang berbeda, untuk mengkomunikasikan hal yang berkaitan namun sifatnya bukan hal pribadi namun untuk kepentingan kelompok itu sendiri. Namun untuk berkomunikasi antar kelompok terkadang menghadapi pro dan kontra harus lebih berhati-hati, karena setiap pendapat seseorang bisa saja menyerang kelompok lainnya. Contoh: «Para pemuda karang taruna memberi informasi kepada masyarakat untuk saling bekerjasama membersihkan halam rumah agar menjadi juara perlombaan kebersihan di acara HUT-RI 17 Agustus. « Kelompok TN! dan kelompok Polisi melakukan kerjasama interaksi sosial untuk memberantas kejahatan di daerahnya. Menyatukan individu dengan karakter yang berbeda tidak mudah dilakukan, namun ada baiknya untuk saling berinteraksi secara baik, sopan dan jelas to the point apa tujuannya. Karena komunikasi yang baik akan memberikan ketenangan dan kesepakatan yang mungkin dapat menjadi suatu hal yang berjangka panjang. Misalnya, keterkaitan tentang usaha bisnis menjadi pelanggan, menjadi seseorang yang dipercaya, dan hal lainnya. Saat ini, kita juga dapat melakukan interaksi melalui internet atau tepatnya media sosial yang memudahkan kita untuk bertukar informasi. Jika Grameds tertarik untuk memahami topik ini lebih dalam, buku Media Sosial, Interaksi, Identitas dan Modal Sosial oleh Shiefti Dyah Alyusi sangat tepat untuk mempelajari topik ini. F. Pola Interaksi Sosial Pola Interaksi Sosial Interaksi sosial yang terjadi antara individu maupun kelompok yang bersifat dinamis dan mempunyai pola tertentu, sebagaimana kebiasaan- kebiasaan yang dilakukan secara pengulangan hingga berjangka panjang maka akan bertahan terwujudnya hubungan sosial yang baik Pola interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut: * Berdasarkan kedudukan sosial (status) dan peranannya. Contohnya, seorang guru yang mengajar bersama muridnya harus mencerminkan perilaku seorang guru. Sebaliknya, siswa harus menaati gurunya. + Kegiatan yang terus berlanjut hingga menemukan titik tujuan untuk menghasilkan suatu hal yang terbaik dan terus mengembangkan pemikiran atau ide.Contohnya, dari adanya interaksi, seseorang melakukan terjalin kerjasama bisnis, muncul suatu pertentangan, adanya persaingan, dan lain sebagainya + Interaksi sosial dapat terjadi pada siapapun tidak mengenal waktu, tempat dan keadaan biasanya akan terlibat sebagaimana pola pikir masyarakat akan terbentuk. Contohnya:Salah satu sekolah mempunyai penilaian yang baik dalam hal disiplin, kebersihan dan prestasi siswa yang begitu berpengaruh di salah satu daerah. Namun kepercayaan masyarakat pada sekolah tersebut selalu baik, hanya saja di suatu waktu sekolah tersebut tercemar tidak baik karena kelakuan siswa yang melakukan tindakan tidak terpuji. G, Faktor-Faktor Terbentuknya Interaksi Sosial 1. Imitasi Imitasi adalah seseorang atau lebih melakukan untuk meniru seseorang dalam hal gaya, sikap, perilaku hingga penampilan terlihat menyerupai fisik seseorang. Biasanya faktor interaksi sosial ini dapat terjadi pada indvidu yang ngefans dengan salah satu idolanya Seseorang yang ngefans dengan idolanya biasanya akan berusaha untuk memakai pakaian dengan model yang sama. Tidak hanya itu, seorang fans terkadang mengikuti model rambut yang sama dengan idolanya. 2. Sugesti Sugesti merupakan seseorang yang terpengaruh karena adanya suatu dorongan diberikan orang lain dengan beberapa cara tertentu yang dimana seseorang tersebut akan melaksanakan dengan apa yang di sugestikan terkadang tanpa berfikir rasional. Faktor ini dapat kita lihat ketika ada seorang anak yang diberikan nasihat oleh orang tuanya. Selain itu, faktor sugesti yang bisa memunculkan interaksi sosial bukan hanya bisa terjadi karena diberi nasihat oleh orang tua saja, tetapi bisa terjadi karena diberikan nasihat oleh seorang guru. Dengan nasihat-nasihat yang diharapkan penerima nasihat bisa menerima dengan baik dan bisa dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani masa depan nanti. 3. Simpati Simpati adalah bagaimana kita memperlihatkan sikap akan rasa tertarik pada seseorang akan sesuatu hal atau sikap yang menarik pada dirinya seperti penampilan, pola pikirnya bahkan kebijaksanaannya dengan menerapkan nilai-nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati. Dengan adanya faktor ini, maka seseorang akan tergerak hatinya untuk membantu orang lain. Apabila semakin banyak orang yang dapat dibantu, maka kehidupan bermasyarakat akan menjadi lebih harmonis dan interaksi sosial pun tetap bisa terus terjaga dengan baik. 4, Identifikasi Identifikasi merupakan suatu pemberian tanda ciri khas sehingga sebenarnya ini berkaitan dengan imitasi seseorang dengan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain yang ditiru (idolanya), hingga menghilangkan jati dirinya sendiri. Hal seperti ini, sebaiknya segera dihindari karena kehilangan jati diri bisa membuat seseorang lupa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh dirinya. 5. Empati Empati merupakan merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain, baik itu kebahagiaan maupun kesedihan. Contohnya, ketika seorang siswa masuk ke PTN yang diharapkan, orang tua bahkan temannya akan ikut merasakan kebahagiaan. Interaksi dalam masyarakat akan menumbuhkan bentuk hubungan saling mempererat dan mengubah suatu kondisi masyarakat di suatu daerah, misalnya dalam interaksi sosial positif melakukan gotong royong ini merupakan suatu bentuk Interaksi sosial. Bentuk interaksi sosial terbagi menjadi dua yaitu Asosiatif dan Disosiatif. Apa perbedaanya, mari kita pelajari lebih mendalam H. Bentuk Interaksi Sosial Interaksi Sosial Asosiatif (Positif) Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah interaksi sosial yang positif, untuk mengarah kebaikan akan kerjasama dan menciptakan sesuatu antara seseorang dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang positif. Namun, interaksi sosial asosiatif ini terbagi lagi menjadi empat, yaitu: 1. Kerjasama Suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh sekelompok individu atau saling membantu yang bertujuan mewujudkan kegiatan yang positif. Dalam kehidupan selalu memerlukan bantuan orang lain namun tetap dalam batas yang wajar. Contohnya, seperti gotong royong antar tetangga. 2. Akomodasi Akomodasi merupakan penyesuaian diri seseorang bahkan kelompok manusia yang sebelumnya saling bertentangan, supaya mengatasi ketegangan dengan antara pihak yang bertentangan dibutuhkanlah akomodasi. Tujuannya untuk menciptakan keseimbangan interaksi sosial yang akan berkaitan dengan norma dan nilai-nilai dalam lingkup masyarakat. Namun akomodasi ini terbagi lagi menjadi beberapa bagian, diantaranya: a. Ajudikasi Ajudikasi merupakan proses cara penyelesain konflik sosial yang juga dikenal dengan akomodasi. Perselisihan ini terjadi karena interaksi sosial antar individu atau suatu kelompok dengan kelompok lainnya dengan berbagai macam cara. Contoh: Dalam kasus perceraian, kasus korupsi, kasus penipuan, kasus pencemaran nama baik, kasus pembunuhan bahkan kasus pelanggaran hak cipta b. Arbitrase Upaya untuk menyelesaikan konflik dengan pihak ketiga sebagai keputusan yang mengikat tidak bisa diganggu gugat oleh kedua pihak yang berselisih. Contoh: Seorang guru BK memberi hukuman kepada kedua murid yang bertengkar karena kalah pertandingan sepak bola. c. Kompromi Kompromi merupakan suatu upaya untuk mendapatkan kesepakatan di antara dua pihak yang berbeda pendapat atau berselisih paham, tujuannya untuk menyelesaikan perselisihan . d. Konsiliasi Suatu upaya dalam menyelesaikan sengketa atau perselisihan dari pihak-pihak dengan melibatkan pihak netral yang dinamakan konsiliator yang mencari titik tengah (penyelesaian atau persetujuan) yang mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih. e. Mediasi Mediasi merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, hampir serupa seperti arbitrase namun hanya sebagai penengah (mediator). Contoh: Pertikaian GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di mediator oleh Swedia pada tanggal 15 Agustus 2005. f. Stalemate Stalemate merupakan ketika dua pihak saling memiliki konflik yang bertentangan namun konflik tersebut berhenti karena menghadapi suatu peristiwa sehingga keduanya saling berhenti untuk menyerang. Contoh: Berakhirnya perang dingin antara Blok Barat yang dipimpin Amerika dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet pada saat di era !990-an. 3. Toleransi Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati dalam bermasyarakat baik individu maupun berkelompok. Dalam hal ini seperti saling tolong menolong antar sesama tanpa memandang suku, agama, ras maupun antar golongan. Hal ini sendiri dapat kita lihat pada masyarakat Indonesia yang telah menjadi warisan budaya bangsa termanifestasi ke dalam unsur budaya yang ada sedperti simbol, praktik sosial, adat istiadat, dan masih banyak lagi yang dijelaskan pada buku Harmoni Dalam KERAGAMAN : Jejak Budaya Toleransi oleh Muhammad Nur Prabowo Setyabudi, Dkk. 4. Akulturasi Akulturasi adalah penerimaan segala unsur-unsur baru dimasa kini menjadi suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri khas / hal yang berkaitan dengan unsur lama. Contohnya: — Pertunjukan wayang-wayang yang mengisahkan cerita dari India tentang Mahabarata (sejarah), = Bagunan masjid Kudus yang mencerminkan adanya interaksi budaya Jawa, Islam dan Hindu ~ Lifestyle gaya hidup seseorang yang mengikuti tren entah dari berpakaian, model rambut dan lain-lain. 5. Asimilasi Asimilasi merupakan percampuran suatu budaya dengan menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya lalu membentuk kebudayaan baru dan menerapkan dalam keseharian Contohnya: «+ Asimilasi Ras Mongoloid dan Ras Negroid di Benua Asia membentuk ras baru. + Pernikahan beda ras dan etnis * Corak rumah di sebagian kota mengkombinasikan dengan corak khas modern seperti arsitektur Eropa Interaksi Sosial Disosiatif(Negatif) Disosiatif merupakan Interaksi sosial yang mengarah kepada konflik serta perpecahan dalam individu maupun kelompok, biasanya Disosiatif akan mengarah ke hal negatif. Seperti: 1. Persaingan (Kompetisi) Pasti sudah tak asing dengan kata ‘Kompetisi’. Kompetisi merupakan interaksi sosial untuk saling bersaing secara individu maupun kelompok biasanya akan mencari keuntungan di bidang-bidang tertentu tanpa menggunakan ancaman kekerasan. Contohnya: Pertandingan Bulu tangkis Olympic 2020 Anthony Ginting melawan antonsen anders. 2. Kontravensi Kontravensi adalah upaya seseorang untuk menentang suatu perkara secara tersembunyi supaya tidak terjadi perselisihan, Adapun biasanya seseorang akan bersikap ragu, tidak pasti, penyangkalan bahkan penolakan dengan _ tidak mengungkap secara terbuka. Ini disebabkan karena perbedaan pendirian di kalangan- kalangan tertentu, Contohnya: Membocorkan rahasia teman pada orang lain. ‘Adapun perbuatan dalam bentuk kontravensi taktis, contohnya: Membuat tuduhan tiba-tiba tanpa alasan, menipu seseorang dengan berbagai alasan dan lain sebagainya. 3, Pertentangan Konflik adalah sebuah pertentangan atau bisa lanjutan dari kontravensi yang sifatnya terbuka yang biasanya akan menyebabkan pertikaian. Penyebabnya adanya perbedaan argumentasi yang membuat rasa marah hingga benci dan dapat menimbulkan untuk saling menyerang bahkan melukai seseorang bahkan kelompok A, Pengertian Lembaga Sosial Secara umum, lembaga sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat selalu berbeda antara satu dengan lembaga lainnya. Perbedaan dari lembaga sosial tersebut terjadi karena proses maupun latar belakang yang melandasi terbentuknya dari lembaga sosial tersebut. Beberapa ahli turut mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian lembaga sosial : 1. Mayor Polak Menurut Polak lembaga sosial merupakan suatu sistem sosial yang terkait dengan aturan yang kompleks dengan berbagai macam adat istiadat untuk dapat mempertahankan seluruh nilai penting dalam kehidupan bermasyarakat. 2. W. Hamilton W. Hamilton berpendapat bahwa lembaga sosial merupakan sebuah prosedur maupun cara hidup yang dilakukan oleh setiap kelompok masyarakat dan apabila terjadi pelanggaran, maka pelanggar akan diberi sanksi sesuai dengan peraturan yang ia langgar. 3. Koentjaraningrat Koentjaraningrat pun turut mengemukakan pendapatnya. Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial merupakan suatu sistem dengan tata kelakuan serta hubungan yang memiliki pusat pada aktivitas sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. 4. Soerjono Soekanto Soerjono Soekanto memiliki pendapat yang berbeda dari Koentjaraningrat mengenai pengertian lembaga sosial. Menurut Soerjono, lembaga sosial merupakan himpunan dari norma pada segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan bermasyarakat. 5, Peter L Berger Berbeda pandangan dari para ahli lainnya, Peter L Berger mengemukakan pendapatnya bahwa lembaga sosial merupakan prosedur yang dapat menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh suatu pola tertentu dan dipaksa bergerak pada jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat. Dari pendapat mengenai pengertian lembaga sosial menurut para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial merupakan sistem sosial yang diciptakan melalui adat istiadat dan disesuaikan pada setiap daerah yang berfungsi untuk mengatur pola maupun serangkaian tata cara agar tercipta suatu hubungan bermasyarakat yang memiliki satu tujuan utama. B. Fungsi Lembaga Sosial Lembaga sosial yang ada dan terbentuk di masyarakat memiliki fungsi sebagai berikut. 1. Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan pedoman pada anggota masyarakat tentang bagaimana setiap individu harus bersikap dalam menghadapi masalah yang muncul dan berkembang di lingkungan masyarakat. 2. Lembaga sosial berfungsi untuk menjaga keutuhan masyarakat yang saling berhubungan atau bersangkutan. 3. Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan arahan kepada masyarakat untuk dapat mengadakan sistem pengendalian sosial seperti sistem pengawasan masyarakat kepada anggotanya. 4. Itulah penjelasan singkat mengenai lembaga sosial, Grameds dapat mempelajari lebih lanjut dan menggali lebih dalam mengenai materi lembaga sosial ini. C. Ciri-ciri Lembaga Sosial Lembaga sosial memiliki beberapa ciri-ciri yang perlu Grameds ketahui untuk dapat menentukan dan membedakan setiap tipe maupun jenis lembaga sosial yang akan dijelaskan nantinya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari lembaga sosial. 1. Lembaga sosial memiliki kekekalan tertentu yang berlangsung lama. Hal ini disebabkan karena adanya anggapan bahwa lembaga sosial ini berisi sekumpulan norma yang harus dipertahankan oleh anggota di dalamnya dan norma tersebut seperti kehidupan maupun hubungan yang ada dalam suatu keluarga. 2. Umumnya, lembaga sosial memiliki satu atau lebih tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh setiap anggotanya. Contohnya seperti lembaga pendidikan yang memiliki tujuan untuk dapat memberikan nilai, norma maupun ilmu pengetahuan pada generasi berikutnya. 3. Lembaga sosial memiliki. sejumlah perangkat yang berfungsi_ untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh anggota sebelumnya. Contohnya seperti bendera, lambing pada lembaga politik maupun uang sebagai alat tukar pada lembaga ekonomi dan lainnya. 4, Lembaga sosial merupakan organisasi yang terstruktur serta relatif kekal. 5. Norma yang terdapat dalam lembaga sosial diambil melalui proses panjang hingga dapat diakui oleh masyarakat setempat. 6. Lembaga sosial memiliki sanksi atau hukuman yang mengikat tentang bagaimana seseorang bersikap serta bertingkah laku. 7. Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, lembaga sosial memiliki aturan tertulis serta tidak tertulis. 8. Memiliki alat pelengkap tertentu berupa simbol maupun lambing yang dapat digunakan untuk mewakili lembaga sosial tersebut beserta tujuan yang ingin dicapai lembaga sosial D. Tipe-tipe Lembaga Sosial Lembaga sosial dikategorikan berdasarkan lima kriteria, berikut adalah tipe-tipe lembaga sosial berdasarkan kelima kriteria. 1, Lembaga Sosial Berdasarkan Nilainya Lembaga sosial berdasarkan kriteria nilainya dapat dibedakan menjadi dua yaitu primer dan sekunder. a. Lembaga Sosial Primer atau Basic Social Institutions Lembaga sosial primer merupakan lemabaga sosial yang bersifat mendasar dan pokok. Utamanya lembaga sosial primer ini untuk mengatur kehidupan bermasyarakat karena memiliki kaidah sosial yang tinggi untuk mengatur hubungan masyarakat. Keadilan sosial pada lembaga sosial primer ini ada di lingkungan masyarakat dan dibagi menjadi empat sesuai dengan kaidahnya. + Kaidah Agama, mengatur hubungan antar individu serta Tuhan berdasarkan pada seluruh ajaran serta larangan Tuhan untuk membentuk perilaku umat agar berguna bagi sesama. + Kaidah Kesusilaan, kaidah ini berasal dari dalam individu sendiri, Apabila proses internalisasi maupun nilai dan norma berhasil secara baik dan maksimal, maka individu tersebut dapat menjalankan kaidah kesusilaan dalam masyarakat. Contohnya seperti bersikap jujur, bertanggung jawab serta disiplin. + Kaidah Kesopanan, merupakan kaidah yang memiliki hubungan dengan sosialisasi serta interaksi yang terbentuk melalui hubungan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat. Contohnya seperti sikap saling menghormati. + Kaidah hukum, merupakan perangkat peraturan yang dibuat oleh pihak berwenang serta bersifat tertulis dan memaksa warga negaranya untuk melaksanakan tata tertib yang telah tercantum pada hukum. Contoh lembaga sosial primer dalam masyarakat adalah seperti lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga hukum, lembaga ekonomi, lembaga agama serta lembaga kesehatan. b. Lembaga Sosial Sekunder atau Subsidiary Social Institutions Tipe lembaga sosial sekunder berarti lembaga sosial ini bersifat sekunder, nilai dari lembaga sosial ini dianggap tidak penting oleh sebagian masyarakat. Lembaga sosial sekunder perlu dijalankan secara kompak oleh seluruh lapisan masyarakat, karena apabila tidak dijalankan dan tidak dipenuhi maka lembaga sosial sekunder ini tidak akan memberikan pengaruh yang besar pada kehidupan bermasyarakat. Namun sebaliknya, apabila lembaga sosial sekunder dijakanlah dan dipenuhi maka lembaga ini hanya dianggap sebagai penambah atau nilai lebih saja. Berdasarkan konteks ruang maupun waktu tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat akan menganggap lembaga sosial sekunder sebagai suatu kebutuhan primer menurut mereka. Contoh dari lembaga sosial sekunder adalah lembaga pariwisata. Lembaga sosial primer dapat berubah seiring waktu menjadi lembaga sosial sekunder karena perubahan pola pikir pada masyarakat yang terus berkembang. Contohnya seperti masyarakat tradisional yang menganggap bahwa pendidikan formal tidak terlalu penting. Anggapan tersebut akan menjadikan lembaga pendidikan sebagai lembaga sosial primer berubah menjadi lembaga sosial sekunder bagi masyarakat tradisional yang menganggap bahwa pendidikan formal tidak terlalu penting. 2. Lembaga Sosial berdasarkan Perkembangannya Berdasarkan perkembangan lembaga sosial, berikut adalah tipe-tipe lembaga sosial yang dibedakan menjadi dua. a. Crescive Social Institutions Crescive social institutions merupakan lembaga sosial yang tidak sengaja tumbuh serta berkembang dalam masyarakat. Lembaga sosial ini terbentuk berdasarkan pola perilaku masyarakat yang telah mengalami integrasi kuat dalam kehidupan pada anggota masyarakat. Pola perilaku tersebut lama kelamaan dan tidak disadari akan berkembang serta menjadi sebuah adat istiadat. Adat istiadat tersebutlah yang kemudian menjadi tahapan selanjutnya untuk membentuk lembaga yang baik. Contohnya seperti lembaga pernikahan, lembaga agama, lembaga hak milik. b. Enacted Social Institutions Lembaga sosial enacted social institutions ini adalah lembaga yang dengan sengaja dibentuk untuk dapat mencapai suatu tujuan. Lembaga ini berawal dari crescive social institutions yang dilengkapi dengan struktur maupun sistem sosial di dalamnya. Contohnya seperti lembaga ekonomi yang memiliki fungsi untuk mengatur berbagai bentuk kegiatan seperti kegiatan produksi dan konsumsi dalam masyarakat. 3. Berdasarkan Sudut Penerimaan oleh Masyarakat a. Approved atau Social Sanctioned institutions Approve social sanctioned institutions merupakan lembaga sosial yang diterima dan diakui keberadaannya oleh masyarakat setempat. Contohnya adalah lembaga kesehatan, lembaga transportasi serta lembaga perdagangan. b. Unsanctioned Social Institutions Lembaga sosial unsanctioned merupakan kebalikannya dari approved. Lembaga sosial unsanctioned ini tidak diakui keberadaannya oleh masyarakat karena dianggap meresahkan anggota masyarakat. Contohnya seperti jaringan terorisme atau kelompok yang mengancam masyarakat. 4, Lembaga Sosial berdasarkan Fungsinya a. Operative Social Institutions, adalah lembaga yang memiliki tugas untuk menghimpun pola maupun cara untuk dapat mencapai tujuan dari suatu lembaga. Contohnya adalah lembaga pertanian, lembaga industri serta lembaga pendidikan. b. Regulative Social Institutions, adalah lembaga sosial yang memiliki tugas untuk mengawasi adat di lingkungan masyarakat, contohnya adalah lembaga pengadilan serta lembaga dalam kejaksaan. 5. Lembaga Sosial berdasarkan Penyebarannya a. General Social Institutions merupakan lembaga sosial yang ada dalam hampir seluruh masyarakat sehingga sifatnya adalah universal atau menyeluruh. Lembaga ini dapat diterima oleh masyarakat luas dan memiliki nilai tinggi untuk dapat memenuhi kebutuhan seluruh elemen dalam masyarakat. Contohnya seperti lembaga agama b. Restricted Social Institutions Lembaga sosial restricted ini terbentuk berdasarkan kepentingan kelompok, kelas maupun golongan tertentu yang kemudian dapat membangun suatu ciri khas serta tidak dapat diterapkan pada golongan, kelompok, maupun kelas lain. Contohnya adalah lembaga yang menjadi cerminan untuk kearifan lokal di suatu daerah dalam adat istiadat seperti organisasi pengairan di Bali. Masih bingung dengan tipe-tipe lembaga sosial? Grameds juga bisa Iho mempelajari lebih lanjut mengenai lembaga sosial termasuk tipe-tipenya melalui buku yang ada di Gramedia.com seperti buku Buku Peminatan IPS Premium yang menyajikan materi mengenai lembaga sosial ini. E. Jenis-jenis Lembaga Sosial Lembaga sosial terbagi menjadi enam jenis sesuai dengan fungsinya masing-masing. Berikut adalah penjelasan lengkapnya 1. Lembaga Keluarga Lembaga keluarga adalah lembaga sosial yang paling kecil dan terbentuk atas dasar pernikahan serta hubungan darah antar individu. Walaupun lembaga keluarga merupakan lembaga paling kecil namun lembaga keluarga ini memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat dan termasuk dalam lembaga sosial primer, 2. Lembaga Pendidikan Lembaga pendidikan juga merupakan lembaga sosial primer yang diakui oleh masyarakat_dan berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat. Lembaga pendidikan merupakan lembaga tempat berlangsungnya proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk mengubah tingkah laku individu menjadi lebih baik Lembaga pendidikan sendiri kemudian dibedakan menjadi tiga yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal serta pendidikan informal. Salin itu, lembaga pendidikan juga dapat dikatakan sebagai lembaga lanjutan setelah lembaga keluarga. 3. Lembaga Ekonomi Seperti halnya dengan dua jenis lembaga sosial sebelumnya, lembaga ekonomi merupakan lembaga yang memiliki kegiatan pada bidang ekonomi untuk mencapai tujuan agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Lembaga ekonomi ini termasuk dalam lembaga sosial karena mengatur hubungan antar manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok. 4, Lembaga Agama Lembaga agama merupakan lembaga yang mengatur kehidupan manusia dalam beragama, lembaga agama adalah sistem keyakinan serta praktik agama yang dilakukan oleh masyarakat yang meyakini kepercayaan tersebut. Agama merupakan hal penting dalam kehidupan manusia untuk dapat menyeimbangkan kehidupan manusia antara dunia serta akhirat. Lembaga agama juga merupakan lembaga sosial primer yang diakui dan dapat menunjang kebutuhan pokok masyarakat. 5. Lembaga Politik Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang memiliki bentuk kegiatan dalam kelompok masyarakat dengan proses pembentukannya serta pembagian kekuasaannya ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Lembaga politik dapat berupa pemerintahan yang memiliki peran sebagai pemelihara keamanan serta ketertiban dan melayani dan melindungi masyarakat. 6. Lembaga Budaya Lembaga budaya merupakan lembaga publik yang ada dalam suatu negara dan berperan dalam pengembangan budaya, seni, lingkungan, ilmu pengetahuan serta pendidikan dalam masyarakat yang ada di suatu daerah maupun suatu negara. Lembaga kebudayaan yang berbentuk lembaga swadaya masyarakat atau LSM, paguyuban, sanggar adalah elemen yang memiliki peran dalam pelestarian seni serta budaya di daerah atau negara tersebut. Dinamika sosial yang terjadi di dalam masyarakat memang menarik untuk dibahas. Istilah dinamika sosial salah satu cabang ilmu sosiologi yang mempelajari tentang perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial. Pengertian Dinamika Sosial Menurut Ahli Dinamika 30 tahun yang lalu dengan sekarang tentu saja berbeda. Apalagi sekarang teknologi semakin canggih. Berikut adalah beberapa pengertian dinamika sosial menurut para ahli. 1. Gillin dan Gillin Gillin dan gillin mengerti bahwa dinamika sosial sebagai cara seseorang menerima hidup yang bentuknya bervariasi. Terjadinya variasi bisa karena dipengaruhi adanya perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk, kebudayaan materiil, ideologi ataupun karena terjadi difusi. Termasuk juga apabila ditemukan temuan baru di lapisan masyarakat juga dapat mempengaruhi terjadinya perubahan sosial, 2. William F. Ogburn William mendefinisikan dinamika sosial adalah perubahan sosial yang meliputi unsur kebudayaan. Baik itu kebudayaan yang bersifat material maupun immaterial. 3. Kark Marx Pengertian dinamika sosial menurut Karl Marx dapat dipandang sebagai revolusi yang terjadi pada masyarakat demi memperoleh hak-hak mereka yang dirampas oleh kaum borjuis. Dampak terjadinya perubahan sosial menciptakan tatanan kehidupan yang sosialis tanpa sekat pemisah dengan yang lain. Perubahan sosial menurut Karl Marx menekankan pada perubahan dari feodal ke kapitalis yang pada akhirnya nanti akan mengarah pada sosialisme. 4, Kingsley Davis Berbeda dengan pendapat Kingsley Davis yang mendefinisikan dinamka sosial sebagai bentuk perubahan yang dapat ditandai adanya perubahan di apisan struktur dan fungsi masyarakat. 5, Munandar Soelaiman Pengertian perubahan sosial menurut Munandar Soelaiman merupakan timbulnya dorongan perubahan sosial yang justru diawali dari organisasi sosial sebagai bentuk kontinuitas dan disorganisasi sosial yang mengakumulasi atas kekacauan dan kontrol sosial yang tidak efektif. 6. Selo Soemardjan Sementara menurut Soemardjan, perubahan sosial merupakan bentuk perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan. Perubahan inilah yang dapat mempengaruhi sistem sosial, mempengaruhi nilai sikap perilaku individu ataupun kelompok masyarakat. Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan dinamika sosial adalah Segala bentuk perubahan yang terjadi dalam komponen masyarakat yang terjadi atas kurun waktu tertentu. Dinamika yang ada di sosial mendorong adanya interaksi antara komponen masyarakat yang kemudian akan menciptakan perubahan baik secara progresif ataupun retrogresif. Faktor Pendukung Dinamika Sosial Setiap kali ada permasalahan, pasti ada yang nama nya sebab dan akibat. Termasuk juga dengan dinamika sosial. Terjadinya dinamika di masyarakat sosial disebabkan oleh beberapa faktor, sebagai berikut. 1, Perubahan Struktur Sosial Dalam prakteknya, orang satu dengan orang lain akan melakukan interaksi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Nah, salah satu faktor yang menimbulkan dinamika sosial karena terjadi perubahan struktur sosial itu sendiri. Misalnya ada nya ancaman dari luar, sehingga mendorong masyarakat mengalami dampak perilaku dan sikap. 2. Pergantian Anggota Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya dinamika sosial, yaitu terjadinya pergantian anggota. Meskipun pergantian anggota tidak berdampak signifikan, namun tetap terjadi kegoncangan. Terutama jika anggota yang pergi atau yang digantikan memiliki power, pengaruh dan kedudukan penting dalam struktur sosial. 3, Perubahan Situasi Sosial dan Ekonomi Kita tahu bahwa Indonesia salah satu negara multi etnis yang memiliki keberagaman luar biasa di banyak hal. Mulai dari keberagaman beragaman, keberagaman bahasa, keberagaman budaya dan masih banyak perbedaan yang kita miliki. Uniknya, Indonesia memiliki persatuan dan kesatuan yang luar biasa Nah, jika sampai terjadi perubahan sosial secara mendasar dan terjadi perubahan yang fundamental (misal Indonesia di jajah) sehingga mengalami tekanan dan ketidakadilan. Maka masyarakat Indonesia meski berbeda-beda dapat bersatu melawan dan menghadapi perubahan sosial tersebut demi mendapatkan hak-hak mereka. Aspek-Aspek Dinamika Sosial Tidak Dapat Dipungkiri Jika Dinamika yang ada di Sosial Dipengaruhi Oleh Banyak Faktor. Sementara Jika Ditinjau Dari Segi Aspek Dinamika Sosial, Dibagi Menjadi Sebagai Berikut 1, Sistem Sosial Aspek Dinamika Sosial Adalah Aspek Paling Penting. Dimana Di Dalam Sistem Sosial Itu Sendiri Digolongkan Berdasarkan Pada Pengelompokan Berdasarkan Umur, Pendapatan Dan Masih Banyak Lagi. 2. Pola Umum Aspek Yang Kedua Dalam Dinamika Sosial Adalah Pola Umum. Pola Umum Adalah Segala Bentuk Perubahan Yang Paling Umum Terjadi Dan Dialami Oleh Masyarakat. Misalnya Terjadinya Perubahan Jumlah Penduduk Disuatu Wilayah Kota Setiap Tahun Atau Dalam Kurun Waktu Tertentu 3. Kejelasan Tingkat Perhitungan Aspek Tingkat Perhitungan Juga Menjadi Aspek Yang Wajib Ada. Segala Hal Yang Terjadi Dalam Dinamika Sosial Dapat Dihitung Secara Jelas. Perhitungan Yang Diperoleh Berdasarkan Data Jika Dikumpulkan Data Dapat Digunakan Untuk Membuat Prediksi Ataupun Rekayasa, Sehingga Membantu Dalam Menangani Permasalahan Yang Terjadi. 4, Tingkat Keseimbangan Dinamika Sosial Butuh Yang Nama Nya Keseimbangan. Sebagai Contoh, Di Pulau Jawa Jumlah Penduduk Terlalu Tinggi, Maka Perlu Dilakukan Perpindahan Penduduk Dari Padat Penduduk Ke Pulau Sumatra Atau Kalimantan Atau Kemanapun Itu. Itulah beberapa aspek dinamika sosial. Sebenarnya aspek dinamika sosial itu sendiri ada berbagai macam pandangan. Misalnya menurut Ruth Benedict aspek dalam dinamika sosial meliputi aspek persatuan, dorongan, struktur, pimpinan dan perkembangan kelompok. Jadi aspek dinamika sosial itu sendiri memiliki pengertian atau definisi yang berbeda-beda, tergantung dari perspektif siapa. Jenis Dinamika Sosial Ditinjau dari jenis-jenisnya, dinamika sosial dibagi menjadi beberapa jenis, sebagai berikut. 1. Penyimpangan Sosial penyimpangan sosial atau yang disebut sebagai role expectation adalah perilaku yang keluar dari norma dan nilai. Karena menyimpang, maka setiap tindakan yang melanggar akan menimbulkan reaksi tertentu. Bentuk reaksinya pun bermacam- macam, bisa berapa ejekan, gunjingan dan hukum. 2. Perubahan Sosial Jenis dinamika sosial yang lain adalah perubahan sosial atau social change. Dikatakan terjadinya perubahan sosial apabila terjadi pergeseran nilai, pola, norma sosial, dan terjadinya permasalahan di pelapisan sosial. ‘Ada banyak kasus terkait perubahan sosial yang tidak bisa disebutkan satu-satu. Pada intinya, perubahan sosial yang terjadi akan mempengaruhi sifat dari pola kehidupan sebelumnya dengan pola yang baru. Contoh, pola hidup 30 tahun yang lalu jelas berbeda dengan kehidupan saat ini yang serta modern dan canggih. 3. Pengendalian Sosial Bentuk dinamika yang berikutnya adalah pengendalian sosial. Sesuai dengan namanya, pengendalian sosial ini salah satu cara untuk melakukan kontrol. Setidaknya dengan adanya kontrol memudahkan dalam mengendalikan konflik dan permasalahan yang berkaitan dengan dinamika sosial. Pertanyaannya adalah, bagaimana cara mengendalikannya? Ada banyak cara, diantaranya memberi edukasi kepada masyarakat, pentingnya mematuhi norma dan nilai yang berlaku, Pada intinya, ada pengatur yang berbentuk nilai yang dilengkapi dengan unsur kelembagaan. 4. Mobilitas Sosial bentuk dinamika sosial yang terakhir adalah mobilitas sosial atau social mobility. Sebenarnya mobilitas sosial adalah fenomena yang terjadi pada individu berpindah kelas sosial. Misalnya yang awalnya dari lapisan sosial bawah masuk ke lapisan sosial atas, berlaku sebaliknya. Itulah beberapa jenis tentang dinamika sosial. Kehadiran dinamika sosial ternyata dua dampak positif dan negatif yang akan kita ulas di sub bab dibawah ini Interaksi sosial: hubungan timbal balk antara individu maupun kelompok untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Lembaga Sosial: sistem sosial yang diciptakan melalui adat istiadat dan disesuaikan pada setiap daerah yang berfungsi untuk mengatur pola maupun serangkaian tata cara agar tercipta suatu hubungan bermasyarakat yang memiliki satu tujuan utama. Dinamika Sosial Segala bentuk perubahan yang terjadi dalam komponen masyarakat yang terjadi atas kurun waktu tertentu Harti, Dwi, dkk. 2022. Proyek IPAS. Erlangga. Jakarta. Gramedia. (Online) .https://www.gramedia.com/literasi/dinamika-kelompok-sosial/ Gramedia. (Online). https://www.gramedia.com/literasi/lembaga-sosial-4/

Anda mungkin juga menyukai