Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN EKSPERIMEN BIOLOGI

AKTIVITAS DAN MEKANISME KERJA ENZIM KATALASE


Diajukan untuk memenuhi tugas Biologi

Oleh : Kelompok 8 Andershen Setyo Prakasa Astri Mentari Heru Hoerudin Ine Ratna Dewi Rizal Fadilah

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TASIKMALAYA JALAN RUMAH SAKIT UMUM NO 28 TASIKMALAYA 46113 2010/2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmatNya jualah sehingga kami dapat menyelesaikan laporan eksperimen biologi yang berjudul Aktivitas dan Mekanisme Kerja Enzim Katalase. Laporan ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran biologi. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, baik moril maupun materiil. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Tasikmalaya, September 2010

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Protoplasma aktif melakukan reaksi kimia dengan bantuan enzim sebagai katalisator. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh organisme hidup. Hidrogen Peroksida yang dihasilkan tubuh ternyata juga beracun, sehingga adanya enzim katalase yang merubah hidrogen peroksida sehingga tidak beracun lagi. B. Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap H2O2 Menyelidiki peranan enzim katalase Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim Mengetahui serta memahami reaksi reaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim katalase

C. Rumusan Masalah Adakah pengaruh enzim katalase sebagai biokatalisator ?

D. Hipotesis Enzim katalase berpengaruh terhadap penguraian racun H2O2

E.

Variabel

Adapun variabel yang terlibat dalam eksperimen biologi enzim katalse yaitu : 1. Variable manipulasi : HCl, KOH, suhu 2. Variable kontrol : ekstrak hati, ekstrak daun pepaya, larutan 2ml H2O2 3. Variabel bebas timbulnya bara api. BAB II METEDOLOGI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN : Respon banyaknya gelombang gas dan

A. Dasar Teori Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh

organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung. Bentuk reaksi kimianya adalah: H2O2 --> H2O + O2

Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut : a. Suhu Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). b. Derajat keasaman (pH) Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. 7). Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat. c. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi. d. Inhibitor enzim Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu. terhadap laju reaksi. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor

B. Alat dan Bahan Penelitian Alat :

1. Lumpang porselen (mortar) 1 set 2. Rak tabung reaksi 1 buah 3. Tabung reaksi 6 buah 4. Pipet tetes 5. Pembakar spiritus 6. Corong kaca 7. Lidi dan korek api 8. Gelas kimia 50 ml 3 buah

Bahan : 1. Ekstrak hati 2. Ekstrak daun bayam 3. H2O2 10% 4. HCl 5% 5. NaOH 5% 6. Air suling (Aquades)

C. Waktu Penelitian Hari Tanggal Durasi Tempat : Kamis : 23 September 2010 : 2 jam pelajaran (2@45 menit) : Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Tasikmalaya

D. Cara Kerja a. Menyiapkan ekstrak hati dan ekstrak bayam b. Menyiapkan lidi kering dan menyalakan lampu spiritus. c. Mengisi tabung reaksi dengan air masing-masing setinggi 1 cm. d. Memasukkan ekstrak hati ayam ke dalam masing-masing tabung reaksi tersebut. e. Mengocok ekstrak hati ayam yang telah ditambah air di dalam tabung reaksi. f. Meneteskan 5 tetes H2O2 ke dalam salah satu tabung reaksi yang berisi hati ayam dan segera menutupnya dengan ibu jari. g. Mengamati banyaknya gelembung udara yang terbentuk (banyak = +++++, sedang = +++, sedikit = +, tidak ada = -). h. Menyiapkan lidi membara, dan kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah dibuka. i. j. Mengamati apa yang terjadi dengan lidi membara tersebut (menyala, tidak menyala). Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel. sebagai berikut : i. Pada langkah no. 4, ditambahkan 5 tetes HCl + 5 tetes H2O2 ii. Pada langkah no. 4, ditambahkan 5 tetes NaOH + 5 tetes H2O2 iii. Pada langkah no. 4, dipanaskan sampai mendidih + 5 tetes H2O2 iv. Pada langkah no. 4, didinginkan + 5 tetes H2O2 l. Mencuci dan membersihkan kembai tabung tabung reaksi dan alat-alat yang telah digunakan k. Mengulangi langkah no. 3 s.d. no. 10 dengan perlakuan

E.

TABEL HASIL PENGAMATAN

Pada ekstrak hati ayam Perlakuan Gelembun g Ekstrak + H2O2 Ekstrak + HCl + H2O2 Ekstrak + NaOH + H2O2 Ekstrak + H2O2 (mendidih) Ekstrak (didinginkan) + H2O2 +++ + + +++ Menyala Tidak menyala Tidak menyala Tidak menyala + Dimasukkan bara api

Pada ekstrak daun bayam Perlakuan Gelembun g Ekstrak + H2O2 Ekstrak + HCl + H2O2 Ekstrak + NaOH + H2O2 Ekstrak + H2O2 (mendidih) Ekstrak (didinginkan) + H2O2 +++ ++ +++ Menyala Tidak menyala Tidak menyala Tidak menyala Tidak menyala Dimasukkan bara api

Keterangan : + + +++ +++ + = banyak gelembung = gelembungnya sedang = sedikit gelembung = tidak ada gelembung

F. Jawaban Pertanyaan 1. Dari kegiatan yang kamu lakukan, tentukan: a. variable manipulasi: HCl, KOH, suhu b. variable kontrol: ekstrak hati, ekstrak daun pepaya, larutan 2ml H2O2 c. variable respon : banyaknya gelombang gas dan timbul tidaknya bara api. 2. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak? Mengapa demikian? Pada ekstact hati dan H2O2, karena di dalam hati mengandung untukmenetralkan netral. Sedangkan pada campuran hati dengan KOH dan HCl tidak akn menghasilkan gelembung yang terlalu banyak, karena pH larutan menjadi basa dan asam. 3. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi ters ebut? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan ! Gas O2 oksigen karena apabila hati di tambah H2O2 lalu di buka,makaakan timbul gelembung gas O2.di mana apabila di tempatkan bara di atas tabung tadi sehingga bara tersebut menyala yang membuktikan bahwa reaksi pembakaran tadi menghasilkan O2 4. Apakah peranan enzim katalase? enzim racun katalase dimana yang dapat berguna bekerja hanya

optimal pada ph netral. kita dapat bekerja optimal pada pH

Enzim katalase berperan dalam menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2 5. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan ! - Suhu: dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral. - Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. 6. Di dalam sel yang hidup dihasilkan peroksid (H2O2), dari peristiwa apakah dihasilkannya zat tersebutdan apakah yang akan terjadi biladi dalam sel tidak ada enzim katalase? Peroksida dihasilkan pada proses ekskresi, apaila tidak ada enzim katalase maka racun di dalam tubuh tidak akan terurai yang mengakibatkan racun akan tertimbun di dalam tubuh dan akan menyebabkan berbagai macam penyakit. 7. Berikan contoh enzim lain yang terlibat dalam proses metabolisme berikut peranannya ! Amilase, yaitu enzim yang menguraikan amilum

(suatu polisakarida) menjadi maltosa 9 suatu disakarida).


amilase

(C6H10O5)n + n H2O
amilum maltosa

n C12H22O11

Maltase, yaitu enzim yang menguraikan maltosa

menjadi glukosa
maltase

C12H22O11 + H20

2 C6H12O6

maltosa

glukosa

Sukrase, yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula

tebu) menjadi glukosa dan fruktosa. Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktase

menjadi glukosa dan galaktosa. Selulase, emzim yang menguraikan selulosa ( suatu

polisakarida) menjadi selobiosa ( suatu disakarida) Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin

menjadi asam-pektin. 8. Jelaskan komponen yang menyusun enzim ! Enzim merupakan senyawa organik berupa protein yang berfungsi sebagai katalis dalam metabolisme tubuh, sehingga disebut juga biokatalisator. Komponen penyusun enzim terdiri dari : 1. yang (mudah terhadap lingkungan Apoenzim, tersusun atas

yaitu bagian enzim aktif protein yang bersifat labil berubah) faktor

2. u komponen non protein yang berupa :

Kofaktor,yait

a. Ion-ion anorganik (aktivator) Berupa logam yang berikatan lemah dengan enzim, Fe, Ca, Mn, Zn, K, Co. Ion klorida, ion kalsium merupakan contoh ion anorganik yang membantu enzim amilase mencerna karbohidrat (amilum) b. Gugus prostetik Berupa senyawa

organik yang berikatan kuat dengan enzim, FAD (Flavin Adenin Dinucleotide), biotin, dan heme merupakan gugus prostetik yang mengandung zat besi berperan memberi kekuatan ekstra pada enzim terutama katalase, peroksidae, sitokrom oksidase. c. Koenzim Berupa molekul organik non protein kompleks, seperti NAD (Nicotineamide Adenine Dinucleotide), koenzim-A, ATP, dan vitamin yang berperan dalam memindahkan gugus kimia, atom, atau elektron dari satu enzim ke enzim lain. Enzim yang terikat dengan kofaktor disebut holoenzim. Enzim diproduksi oleh sel-sel yang hidup, sebagian besar enzim bekerja di dalam sel dan disebut enzim intraseluler, contohnya enzim katalase yang berfungsi menguraikan senyawa peroksida (H2O2) yang bersifat racun menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Enzim-enzim yang bekerja di luar sel (ekstraseluler) contohnya : amilase, lipase, protease dll. Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari

substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substart, yaitu di bagian yang disebut sisi aktif (active site). Beberapa enzim memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar dapat bekerja dalam suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebut disebut holoezim. Secara kimia, enzim yang langkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagian bukan protein a. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam asam amino. Bagian protein bersifat labil (mudah berubah),

misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman. b. Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa organic kompleks disebut koenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin (vitamin B5), B6), niasin biotin, (asam asam nikotinat), folat dan piridoksin kobalamin

(vitamin B12) 9. Bagaimana sifat enzim ? a. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi. b. Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60 C, karena enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.

c. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim. d. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai

biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang. e. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase,maltase. f. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, meng-katalisis pembentukan dan penguraian lemak. g. Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu. h. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor. i. Protein. enzim adalah suatu protein. Dengan

demikian, sifat sifat enzim sama dengan protein, yang dapat rusak pada suhu tinggi dan terpengaruh oleh pH. j. bekerja khusus, secara artinya khusus. enzim reaksi enzim tertentu tertentu, bekerja hanya tidak secara dapat dapat

mempengaruhi

mempengaruhi reksi lainnya. Zat yang terpengaruh oleh enzim disebut substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi d

dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak k. tidak ikut bereaksi. enzim hanya diperlukan sebagai pemercepat reaksi, namu molekul enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. l. bekerja dapat balik. Umumnya, enzim bekerja secara dapat balik. Artinya, suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa senyawa lain, dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa senyawa itu menjdi senyawa semula 10.Bagaimanakah cara kerja enzim? Cara enzim bekerja adalah dengan membentuk senyawa enzim-substrat, kemudian menghasilkan suatu produk tanpa merubah senyawa enzim itu sendiri, setelah produk terbentuk maka enzim akan melepaskan diri untuk membentuk senyawa baru dengan substrat yang lain. Ada 2 (dua) cara kerja enzim : Lock and key (gembok dan anak kunci)

Setiap enzim memiliki sisi aktif yang tersusun dari sejumlah asam amino. Bentuk sisi aktif ini sangat spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Induced fit (induksi pas)

Sisi aktif enzim merupakan bentuk yang tidak kaku (fleksibel). Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif berubah bentuk sesuai dengan bentuk

substrat kemudian terbentuk kompleks enzim-substrat. Pada saat produk sudah terlepas dari kompleks, maka enzim lepas dan kembali bereaksi dengan substrat yang lain.

G. PEMBAHASAN Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut : 2H2O2 2H2O + O2 Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. (sebagaiperbandingan). kemudian dibuat ekstrak. Percobaan ini

dilakukan dengan menggunakan hati ayam dan jantung ayam Hati ayam digunakan karena banyak Hati ayam dan jantung ayam Yang terjadi pada ekstrak saat diberi mengandung enzim katalase. perlakuan adalah sebagai berikut : Pada ekstrak hati ayam 1. Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida) Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H 2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ). ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2

2. Ekstrak ditambah HCl dan H2O2

Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam. 3. Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2 Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. H2O2 ternyata terbentuk gelembung Kemudian ditambah udara yang sedang,

tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa. 4. Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2 Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. 5. Ekstrak didinginkan kemudian ditambah H2O2 Ekstrak yang didinginkan kemudian ditambah H2O2 sedikit. Pada ekstrak daun bayam Sebagai perbandingan, digunakan ekstrak daun bayam yang kandungan enzim katalasenya lebih sedikit dibandingkan dengan ekstrak hati ayam. 1. Ekstrak ditambah H2O2
,

ternyata timbul gelembung gas dan juga bara api walaupun

Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam, tetapi terbentuknya gelembung sedikit lama. 2. Ekstrak ditambah HCl an H2O2 Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam. 3. Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2 Gelembung udara yang terbentuk sedikit dan juga tidak terbentuk nyala api. Gelembung udara yang terbentuk sedikit berbeda dengan yang terjadi pada ekstrak hati ayam. 4. Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2 Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam. 5. Ekstrak yang didinginkan ditambah H2O2 Tidak dihasilkan bara api tetapi hanya dihasilkan

gelembung gas Dari percobaan dapat diketahui bahwa kerja enzim

dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) dan suhu. Pada pH terlalu asam dan basa, enzim menjadi non aktif, sehingga tidak dapat bekerja. Sedangkan pada saat dididihkan, suhu menjadi tinggi sehingga enzim menjadi rusak (denaturasi). Hal ini menyebabkan enzim katalse tidakdapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

BAB III KESIMPULAN

A. KESIMPULAN Berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa. Penambahan asam, basa, maupun pemanasan yang ekstrim dapat merusak enzim. Kerja enzim dapat dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu : a. Suhu (temperatur) Semakin tinggi suhu, reaksi kimia yang dipengaruhi enzim semakin cepat. Tetapi jika suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami denaturasi. b. Konsentrasi enzim

Pada umumnya konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepata reaksi.

PENUTUP

Demikianlah laporan pratikum ini kami buat berdasarkan hasil pratikum yang telah kami lakukan dan diperkuat oleh beberapa bukubuku biologi pendamping kami. Sekian laporan pratikum dari kami, mudah-mudahan laporan ini berguna untuk siapa saja yang membacanya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Maryati, S. 2006. Biologi SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga. Yani, Riana, dkk.2008.SMS Biologi 3A SMA kelas XII.Bandung:Rosda Syamsuri,Istamar.2004.Biologi untuk SMA kelas XII.Malang:Erlangga Aryulina,Dyah.2007.Biologi III.Jakarta:Esis http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php? id=372&fname=materi2.html

http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/08/katabolisme-dananabolisme.html

Anda mungkin juga menyukai