NASKAH MATERI Fiqih Shalat
NASKAH MATERI Fiqih Shalat
NASKAH MATERI Fiqih Shalat
SHALAT FARDHU
A. Defenisi
Dalam istilah ilmu fiqih, Shalat adalah suatu macam atau bentuk ibadah yang diwujudkan
dengan melakukan perbuatan-perbuatan tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula. Digunakan istilah
shalat bagi ibadah ini, karena didalamnya mengandung do’a-do’a, baik berupa permohana, rahmat,
ampunan dan lain sebagainya
Artinya: Allah tidak menerima shalat seseorang di antara kamu apabila ia berhadas hingga ia
berwudhu (riwayat bukhari dan muslim)
َوِاْنُك ْنُتْم ُج ُنًباَفاَّطَّهُرْو ا – المائدهArtinya: jika kamu junub maka mandilah (al-maidah 6)
2. Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis. Untuk keabsahan shalat disyariatkan suci badan,
pakaian dan tempat dari na’is yang tidak dimaafkan. Yang dimaksudkan dengan pakaian adalah
yang dipakai dan yang di tanggung dan yang dimaksudkan dengan badan adalah dhahir badan
yang meliputi dalam mulut dalam hidung serta dalam mata
3. Menutup aurat. Aurat pada istilah bahasa artinya kekurangan dan pada istilah syara’ adalah sesatu
yg wajib menutupnya dan haram Melihat nya. Aurat di tutup dengan sesuatu yang dapat
menghalangi terlihatnya warna kulit. Oleh karena itu tidak dianggab menutup aurat dengan
keadaan gelab atau dalam satu kurungan, Aurat laki-laki antara pusar sampai lutut,aurat
perempian seluruh badannya kecuali muka dan dua tapak tangan. Firman Allah swt:
االعراف- يَبِنى اَد َم ُخ ُذ ْو اِزْيَنَتُك ْم ِع ْنَد ُك ِّل َم ْس ِج ٍدArtinya: Hai anak adam pakailah pakaianmu yang indah di
setiap memasuki masjid (Al-a’raf; 31)
E. Rukun Shalat
Rukun shalat menurut mamazhab syafi’i ada 13, antara lain:
1. Niat. Sabda rasulullah saw:
رواه البخارى ومسلم. ِاَّنَم ااَاْلْع َم ُل ِبالِّنَياِتArtinya: sesungguhnya segala amal itu hendaklah dengan niat
(riwayat bukhari dan muslim)
2. Berdiri bagi orang yang kuasa. Orang yang tidak kuasa berdiri, boleh shalat sambil berdiri dengan
lutut,kalau tidak kuasa boleh duduk; kalau tidak kuasa duduk, boleh berbaring; dan kalau tidak
kuasa berbaring, boleh menelentang; kalau tidak kuasa juga demikian, salatlah sekuasanya,
meskipun dengan isyarat.yang penting shalat tidak boleh ditinggalkan selama iman masih ada.
3. Takbiratul ihram (membaca “Allahu Akbar”)
4. Membaca surat Al-fatihah
رواه ا لبخارى. َالَص اَل َةِلَم ْن َلْم َيْقَر ْأِبَفاِتَح ِة اْلِكَتاِبArtinya: Tiadalah shalat bagi seorang yang tidak membaca
fatihah (riwayat bukhari)
رواه البخارى ومسلم. ُثَّم اْر َك َع َح َّتى َتْطَم ِئَّن َر اِكًعاArtinya: Kemudian rukuklah engkau hingga engkau diam
sebentar untuk rukuk. (riwayat bukhari dan muslim)
6. I’tidal. I’tidal pada istilah bahasa adalah bersamaan dan arti I’tidal pada istialah syara’ adalah
kembali orang sembahyang kepada hal sebelum ruku’. Sabda rasulullah saw:
رواه البخارى ومسلم. ُثَّم اْر َفْع َح ّتى َتْع ِدَل َقاِئًم ا. Artinya: Kemudian bangkitlah engkau sehingga berdiri
tegak untuk i’tidal. (riwayat dukhari dan muslim)
زواه البخارى ومسلم. ًثَّم اْسُج ْد َح ّتى َتْطَم ِئَّن َس اِج ًداُثَّم اْر َفْع َح ّتى َتْطَم ِئَّن َج اِلًساُثَّم اْسُج ْد َح ّتى َتْطَم ِئَّن َس اِج ًدا
Artinya: kemudian sujudlah engkau hingga diam sebentar untuk sujud. Kemudian bangkitlah
engkau hingga engkau bangkit untuk duduk. Kemudian sujudlah engkau hingga diam untuk
sujud. (riwayat bukhari dan muslim)
رواه البخارى ومسلم. ُثَّم اْسُج ْد َح ّتى َتْطَم ِئَّن َس اِج ًداُثَّم اْر َفْع َح ّتى َتْطَم ِئَّن َج اِلًساُثَّم اْسُج ْد َح ّتى َتْطَم ِئَّن َس اِج ًدا. Artinya: kemudian
sujudlah engkau hingga diam sebentar untuk sujud. Kemudian bangkitlah engkau hingga engkau
bangkit untuk duduk. Kemudian sujudlah engkau hingga diam untuk sujud. (riwayat bukhari
muslim)
9. Duduk akhir
10. Membaca Tasyahhud akhir
11. Membaca salawat kepada rasulullah. Sabda rasulullah saw:
رواه البيهقى والحاكم. الخ.…َالّلُهَّم َص ّل: ِاَذ اَتَش َّهَد َاَح ُد ُك ْم ِفى الَّص َالِةَفْلَيُقْل: َع ِن اْبِن َم ْس ُعْو ٍدَع ِن الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَمArtinya:
Dari ibnu mas’ud, dari Nabi saw: apabila salah seorang diantara kamu telah membaca tasyahud
dalam shalat, hendaklah ia membaca: Allahumma solli… (shalawat) sampai akhir (riwayat baihaki
dan hakim)
13. Menertibkan rukun. Artinya meletakkan rukun pada tiap-tiap tempatnya masing-masing menurut
susunan yang telah di sebutkan di atas.