Makalah Mikrobiologi - Industri Protein Sel Tunggal - Kel 7
Makalah Mikrobiologi - Industri Protein Sel Tunggal - Kel 7
Dosen Pengampu:
Faizah Hadi,Hj.,Ir.,M.T
Disusun Oleh:
2
INTISARI
Kata kunci : Bioetanol, Pabrik Bioetanol, Tandan Kosong Kelapa Sawit, PT,
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Tinjauan Pustaka
5
yaitu menggunakan enzim. Enzim yang digunakan harus sesuai dengan polisakarida
yang akan dihidrolisis.
SSF pertama kali dikenalkan dengan kombinasi antara hidrolisis menggunakan
enzim selulase dan yeast S. cerevisiae untuk fermentasi gula menjadi etanol secara
simultan. Proses SSF sebenarnya hampir sama dengan proses terpisah antara hidrolisis
dengan enzim dan proses fermentasi, hanya dalam proses SSF hidrolisis dan
fermentasi dilakukan dalam satu reaktor.
Keuntungan dari proses ini adalah polisakarida yang terkonversi menjadi
monosakarida tidak kembali menjadi polisakarida karena monosakarida langsung
difermentasi menjadi etanol. Selain itu dengan menggunakan satu reaktor dalam
prosesnya akan mengurangi biaya peralatan yang digunakan.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel pada keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal (Windarti et al., 2014).
6
mengangkut barang atau penumpang dari suatu tempat ke tempat tujuan (Maulana,
2018).
7
BAB II
PEMBAHASAN ALAT
1. Fungsi alat
● Accumulator : berfungsi sebagai tempat menyimpan energi (store energi),
meredam kejutan (Absorb shock), menaikan tekanan bertahap, menjaga tekanan
konstan (Maintenance constant pressure), Sumber kebutuhan daya mendadak,
meredam muai panas
● Belt conveyor: berfungsi sebagai alat transportasi untuk memindahkan bahan baku
ke tempat selanjutnya
● Decanter centrifugal: berfungsi sebagai pemisahan padatan dan cairan.
8
● Menara destilasi: berfungsi sebagai pemisahan liquid dan vapor yang mengandung
2 atau lebih komponen zat menjadi beberapa komponen berdasarkan perbedaan
volalitas.
● Pneumatic conveyor : merupakan alat transportasi yang berfungsi memindahkan
partikel padat dalam suatu aliran fluida.
● Filter press : memisahkan dua fase yang berbeda dengan cara proses filtrasi
menggunakan tekanan angin dan filter cloth
● Gudang penyimpanan TKKS: Berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan baku.
● Silo TKKS: Berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil pertanian.
● Holding tank: Berfungsi sebagai tempat penampungan pertama setelah tanki
mixing.
● Heat exchanger : berfungsi mentransfer energi panas internal antara dua atau lebih
fluida yang tersedia pada temperatur yang berbeda dengan menjaga agar kedua
fluida tidak bercampur
● Heater: berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk memanaskan air yang
menggunakan energi sebagai sumber pemanas.
● Condesor : berfungsi mendinginkan cairan panas dan mengembunkan uap
● Cooler : berfungsi untuk mencegah terjadinya overheating (panas berlebihan)
dengan cara mendinginkan suatu fraksi panas dengan menggunakan media cairan
dingin, sehingga akan terjadi perpindahan panas dari fluida yang panas ke media
pendingin tanpa adanya perubahan suhu.
● Reboiler : berfungsi sebagai alat penukar panas yang disertai dengan perubahan
fasa cair menjadi fasa uap.
● Miller: berfungsi sebagai penghalus bahan baku
● Membran pervorasi : berfungsi pemisah suatu campuran dengan metode penguapan
atau perubahan fase dari zat cair menjadi gas
● Reaktor SSF : berfungsi tempat berlangsungnya proses sakarifikasi dan fermentasi
● Screw conveyor : memindahkan material curah serta dapat pula untuk
mencampurkan, memampatkan material yang dipindahkan dengan merubah tipe
ulir
● Tangki : berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan cairan
● Tangki pretreatment : berfungsi memisahkan dan membuang air limbah
● Tangki Bioetanol : berfungsi untuk menyimpan produk bioetanol grade silinder
vertikal dengan flat bottom dan conical head
● Pompa : berfungsi sebagai pendistribusian air, angin, oli ke sistem proses produksi
● Weight feader conveyor : berfungsi sebagai timbangan elektris-mekanis berbentuk
conveyor yang secara otomatis menentukan berat material penyusun yang akan di
umpan ke proses
● Condesor refluks : Salah satu fungsi utama kondensor refluks adalah untuk
mengurangi kehilangan produk dalam proses distilasi.
2. Kondisi operasi
● Tangki Pretreatment
1. Tekanan : 4-7 atm
9
2. Suhu : 150°C
3. Fasa : Cair
4. Kapasitas :7972,451ft3
● Reaktor
1. Tekanan : 1 atm
2. Suhu : 33°C
3. Fasa : Cair
4. Kapasitas : 31853,790 ft3
● Menara Distilasi
Dibagi menjadi 3 kondisi :
1. Kondisi Umpan
Tekanan : 1 atm
Suhu : 87,6°C
Fasa : Cair Jenuh
2. Kondisi Umpan
Tekanan : 1 atm
Suhu : 82,6°C
Fasa : Uap Jenuh
3. Kondisi Umpan
Tekanan : 1 atm
Suhu : 95,5°C
Fasa : Cair Jenuh
● Cooler
1. Tekanan : 1 atm
2. Suhu : 33°C
● Pompa
1. Kapasitas : 47,196 gal/menit
● Tangki Penyimpanan Bioetanol
1. Tekanan : 1 atm
2. Suhu : 30 °C
3. Fasa : cair
4. Kapasitas : 218273,090 ft3
10
BAB III
PENUTUP
E. Kesimpulan
Protein sel tunggal merupakan produk biomassa berkadar protein tinggi yang
berasal dari mikroba. Pada pembuatan etanol, mikroba yang digunakan adalah
saccharomyces cereviceae yang nantinya akan melalui 3 tahap. Tahap pertama Pre-
Treatment, Tahap kedua adalah SSF (Simultaneous Saccharification and
Fermentation), dan Tahap ketiga pemurnian. Digunakan metode SSF karena dapat
mempersingkat proses pembuatan bioetanol. Pada proses fermentasi glukosa dan xylose
akan menjadi bioetanol. Bioetanol yang dihasilkan pada proses SSF harus dimurnikan
agar sesuai dengan standar SSI melalui proses purification. Sehingga diperoleh etanol
fuel grade dengan kemurnian 99,5 %. Hasil ini diperoleh melalui berbagai rangkaian
alat yang memiliki fungsi nya masing-masing.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari, M.A. and Pramashinta, A. (2013) ‘Pembuatan bioetanol dari singkong karet
(Manihot glaziovii) untuk bahan bakar kompor rumah tangga sebagai upaya
mempercepat konversi minyak tanah ke bahan bakar nabati’, Jurnal Teknologi
Kimia Dan Industri, 2(2), pp. 240–245.
Windarti, A., Novia and Rosmawati (2014) ‘Pembuatan Bioetanol dari Jerami Padi
dengan Metode Ozonolisis-Simultaneous and Fermentation (SSF) –’, Jurnal
Teknik Kimia, 20(3), pp. 38–48.
12