Anda di halaman 1dari 23

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN:

SISTEM INFORMASI

UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

Dosen Pengampun :

Yananto Mihadi Putra S.E, M.Si, CMA, CAP.,

Disusun oleh :

Siti Aisyah ( 43218110095 )

Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mercu Buana

Jakarta

2019
ABSTRAK

Penggunaan sistem dan teknologi informasi di perusahaan pada saat ini memberikan
kesempatan untuk memperoleh keunggulan kompetitif dan membantu perusahaan mencapai
tujuan strategisnya. Teknologi informasi juga memberikan nilai tambah bagi bisnis sehingga
perusahaan dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Untuk itu diperlukan
perencanaan strategis agar penerapan teknologi informasi selaras dengan tujuan bisnis.
Keberhasilan perusahaan dalam penerapan sistem dan teknologi informasi dapat dilihat dari
penilaian maturity level untuk mengetahui posisi sistem informasi perusahaan yang berjalan
hingga saat ini apakah berada pada tingkat non-existent (belum terdapat teknologi sama
sekali), initial (teknologi pada tahap awal, belum teroganisir dan masih bersifat ad-hoc),
repeatable (proses sudah berjalan dengan pola tertentu), defined (proses telah ditetapkan dan
terdapat regulasi yang jelas), managed and measurable (proses telah dikelola, dipantau, dan
diukur) atau optimized (praktik terbaik telah diikuti dandiotomatisasi).

Evaluasi berupa penilaian terhadap teknologi informasi ini bertujuan untuk


meningkatkan reliabilitas informasi yang disimpan dan diolah. Informasi yang reliable
dibutuhkan untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan mencapai tujuan bisnis yang
diharapkan. Penilaian ini menggunakan kerangka kerja CobiT yang diterbitkan ISACA pada
13 proses dalam domain Delivery and Support. Penelitian ini diaplikasikan pada perusahaan
yang bergerak di bidang perdagangan bahan bakar minyak yaitu Pertamina Upms V Surabaya.
Dari hasil penilaian ini diketahui current state pengelolaan teknologi informasi dalam
perusahaan dan mengetahui hal yang diperlukan untuk meningkatkannya. Dalam penelitian ini
juga dipaparkan temuan yang selanjutnya diberi rekomendasi untuk pengelolaan sistem dan
teknologi informasi yang lebih baik lagi
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Selama beberapa tahun terakhir ini, topik keunggulan kompetitif telah menjadi
fokus dari banyak diskusi. Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengolahan
sumber daya fisik, akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan
yang besar. Michael E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan
konsep keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai
rantai nilai (value chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat
sesuatu secara sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Integrasi antara model sistem
umum dan model delapan unsur lingkungan akan menjadi suatu dasar dari suatu konsep
yang menerima banyak perhatian dewasa ini manajemen rantai pasokan (supply chain
management). Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti
lunak, spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi.
Informasi memiliki empat dimensi yang diinginkan, relevasi, akurasi, ketepatan waktu, dan
kelengkapan. Manajemen pengetahuan menyadari bahwa informasi akan mencerminkan
sumber daya pengetahuan perusahaan. Manajemen pengetahuan dibutuhkan untuk
mengorganisasikan, mengakses dan mengungkit data dan informasi perusahaan untuk
pengambilan keputusan. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan
mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan
di tahun-tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut.

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
Bagaimanakah system umum dalam perusahaan ?
Bagaimanakah kedudukan perusahaan dalam lingkungannya ?
Bagaimana aliran sumber daya lingkungan (environmental resource flows)
Bagaimanakah mengelola aliran sumber daya fisik-manajemen rantai pasokan ?
Bagaimana cara perusahaan mengetahui dimensi-dimensi keunggulan kompetitif?
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah :
1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
2. Untuk mengetahui model sistem umum perusahaan.
3. Untuk memahami kedudukan perusahaan dalam lingkungannya.
4. Memahami delapan model unsure lingkungan sebagai suatu kerangka untuk
memahami lingkungan dari suatu organisasi bisnis.
5. Untuk memahami bahwa manajemen rantai pasokan akan melibatkan perencanaan
dan koordinasi sumber-sumber daya fisik yang mengalir dari pemasok perusahaan,
melalui perusahaan, dan kepada para pelanggan perusahaan.
6. Untuk mengetahui dimensi-dimensi keunggulan kompetitif.
PEMBAHASAN

A. PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN


Sebuah perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui pengguna
sebuah sistem virtual. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dan lingkungannya,
mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber
daya yang diubah kembali ke lingkungan.

MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN

Gambar 1. Model Sistem Umum Perusahaan

Gambar tersebut menunjukkan aliran sumber daya dari lingkungan melalui


perusahaan dan kembali kelingkungan. Aliran sumber daya fisik berada dibagian
bawah ; aliran sumber daya virtual berada dibagian atas. Bagian ini menggambarkan
model sistem umum perusahaan, yang menampilkan arsitektur bagian seluruh jenis
organisasi dalam bentuk sebuah sistem.

ALIRAN SUMBER DAYA FISIK

Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin dan
uang. Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih
tinggi melalui pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan.
Bahan baku memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan diubah menjadi
barang jadi, yang kemudian dijual kepada para pelanggan perusahaan. Mesin dibeli,
digunakan, dan pada akhirnya dijual dalam bentuk besi tua atau ditukar dengan mesin
yang lebih baru. Uang memasuki perusahaan dalam bentuk penerimaan penjualan,
investasi pemegang saham, dan pinjaman lalu diubah menjadi pembayaran kepada
pemasok, pajak kepada pemerintah, dan pengambilan kepada para pemegang saham.
Ketika berada di dalam perusahaan, sumber daya fisik dipergunakan untuk
menghasilkan produk dan jasa yang dijual oleh perusahaan kepada para pelanggannya.

ALIRAN SUMBER DAYA VIRTUAL

Pada gambar 1 menunjukkan aliran dari sumber daya virtual: Data, informasi,
dan informasi dalam sebuah keputusan. Aliran dua arah, data dan informasi yang
menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya ditunjukkan sebelah kanan.

MEKANISME PENGENDALIAN PERUSAHAAN

Unsur – unsur yang memungkinkan perusahaan mengendalikan operasinya sendiri


meliputi ;

1. Standar kinerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan jika ia ingin mencapai
sebuah tujuan secara keseluruhan.

2. Manajemen perusahaan

3. Suatu pemrosesan informasi yang mengubah data menjadi informasi.

LINGKARAN UMPAN BALIK

Lingkaran umpan balik (feedback loop) terdiri atas sumber daya virtual. Data
dikumpulkan dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukkan kedalam pemroses
informasi yang mengubahnya menjadi informasi yang kemudian diberi kepada para
manajer, untuk melakukan pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi
perubahan-perubahan yang dibutuhkan pada sistim fisik.

PERUSAHAAN DI DALAM LINGKUNGANNYA

Sebuah perusahaan tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan jasa
yang memenuhi kebutuhan lingkungannya. Sama pentingnya, sebuah perusahaan tidak
akan dapat berfungsi tanpa sumber daya yang diberikan oleh lingkungannya. Unsur-
unsur lingkungan adalah organisasi dan individu yang berbeda di luar perusahaan dan
memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung atas perusahaan. Kedelapan unsur
ini terdapat didalam suatu sistem yang lebih besar yang disebut masyarakat (society),
pada gambar 2 menggambarkan model delapan unsur lingkungan.
Gambar.2 model delapan unsur lingkungan

Model 8 unsur lingkungan :

1. Pemasok ( supplier ) lebih disebut vendor, memasok bahan baku, mesin, jasa,
orang, dan informasi yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan produk dan
jasanya.

2. Pelanggan ( customer )

3. Serikat kerja ( Labor union )adalah organisasi dari para pekerja terampil maupun
tidak terampil dari berbagai jenis bidang usaha dan industri.

4. Komunitas keuangan ( financial community ) terdiri atas industri-industri seperti


bank dan institusi pemberi pinjaman lainnya yang mempengaruhi sumber daya
keuangan yang tersedia bagi perusahaan.

5. Pemegang saham dan pemilik ( stockbolders and owners )orang-orang yang


menginvestasikan uang kedalam perusahaan. Mereka adalah pemilik perusahaan yang
sebenarnya.

6. Pesaing ( competitor ) adalah mencakup semua organisasi yang bersaing dengan


perusahaan didalam pasar.

7. Pemerintah ( goverment ) baik itu ditingkat nasional, provinsi maupun local, akan
memberikan pembatasan dalam bentuk peraturan dan perundang-undangan dan juga
memberikan bantuan dalam bentuk pembelian, informasi dan dana
8. Komunitas global ( global community ) adalah wilayah geografis dimana
perusahaan menjalankan operasinya. Perusahaan menunjukkan tanggungjawabnya
kepada masyarakat global dengan menghargai lingkungan hidup, memberikan produk
dan jasa dan memberikan kontribusi kepada mutu kehidupan, dan melakukan
operasinya secara etis.

Aliran sumber daya lingkungan

Perusahaan terhubung dengan unsur – unsur lingkungannya memalui aliran


sumber daya lingkungan (environmental resource flows). Beberapa sumber daya
mengalir lebih sering dari pada sumber daya yang lain. Aliran – aliran yang umum
terjadi meliputi :

1. Aliran informasi dari pelanggan

2. Aliran bahan baku kepelanggan

3. Aliran uang kepada pemegang saham

4. Aliran bahan baku dari pemasok

Aliran yang lebih jarang terjadi meliputi aliran uang dari pemerintah (seperti
uang penelitian), aliran bahan baku kepada pemasok (pengembalian barang dagangan),
dan aliran pegawai kepada pesaing (karyawan yang “diajak” perusahaan lain),

Tidak semua aliran sumber daya terjadi diantara perusahaan dan seluruh unsur
lingkungannya. Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan perusahaan dengan
seluruh unsur adalah informasi, dan perusahaan berusaha untuk menjadikan hubungan
informasi dengan pesaing sebagai sesuatu aliran satu arah.

Mengelola Aliran Sumber Daya Fisik – Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain
Management). Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada
perusahaan dan selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (supply
chain). Aliran sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan
bahwa aliran tersebut terjadi dengan cara yang tepat waktu dan efisien yang disebut
sebagai manajemen rantai pasokan (supply chain management) yang terdiri atas
aktivitas-aktivitas berikut ini :
· Meramalkan permintaan pelanggan.

· Membuat jadwal produksi.

· Menyiapkan jaringan transportasi.

· Memesan persediaan pengganti dari para pemasok.

· Menerima persediaan dari pemasok.

· Mengelola persediaan-bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.

· Melakukan produksi.

· Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan.

· Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada
pelanggan.

Sistem informasi perusahaan dapat digolongkan dalam melaksanakan tiap-tiap


aktivitaas diatas.

Sistem Elektronik

Seiring dengan bergeraknya sumber daya melalui rantai pasokan, setiap


tindakan akan dicatat dalam terminal komputer yang terdapat di lokasi pemasok, di
dalam area penerimaan perusahaan, di dalam area persediaan dan produksi perusahaan,
di dalam area pengiriman perusahaan, di dalam kendaraan yang digunakan oleh
transportir, dan di lokasi pelanggan. Data dimasukkan ke dalam terminal melalui input
keyboard, pemindaian kode batang, atau ID frekuensi radio. Dengan terkumpulnya data,
sistem informasi perusahaan akan diperbarui untuk menggambarkan lokasi terakhir dari
sumber daya yang sedang dilacak. Kemampuan untuk melacak aliran sumber daya
seiring dengan terjadinya, akan memberikan kontribusi pada manajemen rantai pasokan.

Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha

Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari sistem perencanaan
sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), namun memainkan
peranan yang sangat penting dalam operasi yang didalam rantai pasokan akan
membantu memfasilitasi aliran informasi rantai pasokan. Dalam hal ini, perpindahan
data dari satu anggota ke anggota yang lain akan terfasilitasi dan semua anggota akan
dapat meraih keuntungan, tetapi anggota terkuat dari rantai pasokanlah yang biasanya
akan menerima keuntungan terbesar.

B. KEUNGGULAN KOMPETITIF
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para
pelanggannya, maka perusahaan akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas
para pesaingnya. Satu hal yang tidak terlalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa
sebuah perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan
sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif
(competitive advantage), mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan
pengungkitan (leverage), di dalam pasar.

Rantai Nilai Porter

Profesor Harvard Michael E. Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih


keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin
adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti
yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai
nilai.

Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter
sebagai aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan
pendukung.

a. Aktivitas nilai utama (primary value activities) meliputi logistik input yang
mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang
mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan barang
kepada pelanggan, operasi pemasaran penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga hubungan
pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola aliran sumber
daya fisik di sepanjang perusahaan.
b. Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur
perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh aktivitas
utama. Selain itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun
dalam bentuk terkombinasi yaitu :

1. manajemen sumber daya manusia,

2. pengembangan teknologi, dan

3. pengadaan (atau pembelian).

Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung


tiga unsur penting, yaitu :

1. input yang di beli,

2. sumber daya manusia, dan

3. teknologi.

Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai

Kaitan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain dapat menghasilkan
suatu sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS). Perusahaan-
perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business partners).Mereka
bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan
suatu sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing bekerja sendirian. Sebuah
perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan
mengimplementasikan sistem yang membuat sumber daya input tersedia bila dibutuhkan.
Salah satu contoh adalah kesepakatan just-in-time (JIT) dengan pemasok untuk
mengirimkan bahan baku sehingga bahan baku akan tiba beberapa jam sebelum digunakan
di dalam proses produksi.

Ketika para pembeli produk perusahaan adalah organisasi, rantai nilai mereka juga
dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota distribusinya. Ketika
pembeli adalah pelanggan individual, mereka dapat menggunakan komputer mereka
untuk masuk ke dalam situs Web perusahaan untuk mendapatkan informasi dan
melakukan pembelian. Karena setiap aktivitas nilai mencakup komponen informasional,
mengelola sumber daya informasi sebuah perusahaan adalah langkah penting dalam
meraih keunggulan kompetitif.
Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan


strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat
perencanaan strategis-sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah
perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali
manajemen (menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana
rencana strategis akan diimplementasikan sehingga menciptakan suatu keunggulan taktis.
Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi
informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan
memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.

Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang dimiliki


dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat
digunakan untuk menciptakan keunggulan strategis. Tingkat strategis akan
menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan
suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti penting dari
keamanan.

Keunggulan Taktis. Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical


advantage) ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang
lebih baik dari para pesaingnya. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena
kepuasan pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian.

Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu :

1. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari
perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga dapat
memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.

2. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh
pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga
dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.

Keputusan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia bagi


para pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan mengembangkan
suatu sistem informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan,
namun juga akan meningkatkan profitabilitas.
Keunggulan Operasional, (Operational advantage) adalah keunggulan yang
berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan
berinteraksi secara langsung dengan proses.

Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan preferensi mereka dari
transaksi-transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser
sering memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer
pengguna, yang dapat menyimpan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi
pengguna yang merupakan kemudahan bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang
menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban
perusahaan membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah
keuntungan yang bersifat minor saja. Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan
besar akan lebih akurat. Karena data tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain,
maka tidak akan terjadi kesalahpahaman di dalam komunikasi.

Tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem


informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik
untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.

TANTANGAN DARI PESAING-PESAING GLOBAL

Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) adalah perusahaan


yang beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya yang terdiri atas perusahaan
induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut dapat
tersebar secara geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran, kebijakan dan
prosedurnya sendiri.

Pemikiran akan pesaing-pesaing global bukan hanya untuk organisasi-organisasi


lain saja. kalangan profesional dan staf yang bekerja di negara lain yang bersaing untuk
pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga dapat dianggap
sebagai pesaing.

Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga


memiliki kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi oustourcing
TI adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di beberapa negara tidak
mendapat perlindungan yang memadai. Satu cara untuk mengatasi masalah HAKI adalah
dengan mengakuisisi perusahaan outsourcee asing.

Kebutuhan Khusus untuk Pemrosesan Informasi di Perusahaan Multinasional

Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan


koordinasi, kebutuhan-kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting artinya bagi
perusahaan multinasional (MNC). MNC adalah sebuah sistem terbuka yang berusaha
untuk meminimalkan ketidakpastian yang terdapat dalam lingkungannya.
Ketidakpastian adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang dibutuhkan untuk
melakukan suatu pekerjaan dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi.”.

Kebutuhan Khusus untuk Koordinasi di Perusahaan Multinasional

Koordinasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar


global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kendali strategis atas operasinya
di seluruh dunia dan mengelolanya dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak
akan dapat meraih kesuksesan dalam perekonomian internasional.

Kabar buruk bagi para eksekutif MNC adalah tantangan koordinasi semakin besar
bagi MNC dibandingkan sebuah perusahaan yang membatasi aktivitasnya hanya di negara
asalnya. Kesulitan timbul dari adanya kenyataan bahwa sumber daya yang digunakan oleh
MNC sangat luas terdistribusi. Sumber daya informasi yang tersebar-peranti keras, peranti
lunak, dan pegawai menjadi sulit untuk dikelola dan dapat diatur oleh praktik-praktik
bisnis yang saling bertentangan.

Kabar baiknya adalah bahwa kemajuan di bidang teknologi informasi, metodologi,


dan komunikasi telah membuat koordinasi global menjadi jauh lebih mudah. Tetapi
bahkan dengan kemajuan-kemajuan ini, koordinasi tetap menjadi suatu tantangan besar.

Keuntungan Koordinasi

Banyak keuntungan yang diperoleh oleh MNC adalah karena memiliki


kemampuan pemrosesan informasi yang baik yang didasarkan pada kemampuannya
dalam berkoordinasi. Keuntungan koordinasi antara lain meliputi :

1. Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai negara dan pasar.

2. Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di satu negara pada satu negara
lain atau satu wilayah dalam satu negara lain.
3. Kemampuan untuk menyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia.

4. Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai negara.

5. Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan.

6. Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

7. Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan dan


juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusikan.

Semua keunggulan di atas disebabkan oleh adanya pengurangan waktu dan biaya
komunikasi yang dimungkinkan melalui penggunaan sumber daya informasi perusahaan.

Tantangan Dalam Mengembangkan Sistem Informasi Global

Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi
ketika sistem yang dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya harus
mengatasi beberapa kendala yang unik. Istilah sistem informasi global (global information
system-GIS) diberikan untuk suatu sistem informasi yang terdiri atas beberapa jaringan
yang melintasi batas negara.

Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu :

a. Kendala-kendala Politis

Pemerintah nasional di suatu negara di mana anak perusahaan berada dapat


menerapkan beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami
kesulitan untuk memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan. Pembatasan
yang umum adalah akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan tinggi. Karena
infrastruktur telepon biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dan bukannya
perusahaan swasta, hal ini dapat menjadi suatu rintangan yang cukup berat.

b. Rintangan Budaya dan Komunikasi

Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka


(interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-beda.
Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk
berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang diketikkan
ke dalam field. Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan
menawarkan beragam format yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah
perusahaan memutuskan untuk membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi
berbagai kebutuhan populasi global ke dalam sistemnya.

Di dalam beberapa masyarakat tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai


suatu pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya
dipandang sebagai suatu pertanda tingkat sosial.

· Pembatasan Pembelian dan Impor Peranti Keras. Pemerintah nasional mencoba


untuk melindungi pabrikan lokal dan merangsang investasi asing pada produksi lokal
dengan menentukan bahwa hanya peralatan yang diproduksi atau dirakit di negara itu
yang dapat dipergunakan. Ketentuan seperti ini dapat memengaruhi pengoperasian
berbagai sistem peranti keras dan lunak yang berbeda.

· Pembatasan Pemrosesan Data.Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data


harus diproses di dalam negeri, bukan dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat
lain.

· Pembatasan Komunikasi Data.Pembatasan komunikasi data yang paling banyak


dipublikasikan adalah pembatasan yang dikenakan pada aliran data antarnegara. Aliran
data antarnegara (transborder data flow-TDF), adalah pergerakan data yang dapat dibaca
oleh mesin melintasi batas negara.

c. Masalah-masalah teknologi

MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat
teknologi yang terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara,
sumber listrik yang dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan
seringnya terjadi gangguan listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya dapat
mengirimkan data dengan kecepatan yang rendah, dan kualitas transmisinya juga buruk.
Peranti lunak juga dapat menjadi masalah. Karena banyak negara tidak memerhatikan hak
cipta atas peranti lunak dan menutup mata pada peranti lunak berjalan, beberapa vendor
peranti lunak menolak untuk berbisnis di beberapa negara tertentu.

d. Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan

Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa
merasa yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus
mendapat bantuan, dan mereka memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor pusat
sebagai suatu hal yang tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan
berdasarkan profitabilitas, dan mereka akan berusaha untuk menghambat solusi korporat
yang mereka anggap akan dapat mengurangi pendapatan mereka. Manajemen kantor di
luar negeri juga dapat melihat GIS sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”.
Para manajer tingkat menengah dapat merasa takut dilewati oleh rantai informasi baru
yang menghimpun data operasional kepada perusahaan induk.

Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC
mencoba untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di atas
adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat diminimalkan
dengan mengikuti strategi yang terencana dengan baik yang dituangkan ke dalam rencana
strategis sumber daya informasi.

MANAJEMEN PENGETAHUAN

Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:

a. Peranti keras komputer

b. Peranti lunak komputer

c. Spesialis informasi

d. Pengguna

e. Fasilitas

f. Database

g. Informasi

Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai


keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil
yang dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen.
Para manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah dikumpulkan dan
kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian memastikan
bahwa individu-individu yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat
dan pada waktu yang tepat sehingga ia dapat dipergunakan. Terakhir, manajer akan
membuang informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini-mengakuisisi data,
memproses data menjadi informasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi
dengan cara yang paling efektif, dan menghapus informasi pada waktu yang tepat disebut
manajemen pengetahuan (knowledge management).

Dimensi Informasi

Ketika pengembang sistem (pengguna maupun spesialis informasi)


mendefinisikan output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan
mempertimbangkan empat dimensi dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan
akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut, yaitu :

· Relevansi, informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan


dengan masalah yang sedang dihadapi. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan
yang akan diambil saja yang akan disebut dengan “informasi”.

· Akurasi, idealnya seluruh informasi seharusnya akurat. Dan tingkat keakuratannya


harus maksimal.

· Ketepatan waktu, informasi sebaiknya tersedia untuk pengambilan keputusan


sebelum situasi yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada.

· Kelengkapan, Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang


menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah teretentu atau solusinya.

Biasanya yang terbaik adalah membiarkan pengguna menentukan sendiri


dimensi informasi yang dibutuhkannya. Bilamana dibutuhkan, spesialis informasi dapat
membantu pengguna melakukan pendekatan atas pekerjaan ini dengan cara-cara yang
logis.

Sifat Manajemen Pengetahuan yang Berubah-ubah

Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem pemrosesan


transaksi yang akan memproses pesanan pelanggan, membuat catatan persediaan,
menghitung jumlah gaji, dan tugas-tugas lain yang serupa. Karenanya, sistem informasi
dianggap memiliki “tingkat rendah” karena berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan
yang diberikan kepada organisasi di “tingkat rendah.” Kini, organisasi mengakui bahwa
sistem informasi mengumpulkan pengetahuan yang terdapat di dalam suatu organisasi,
dan organisasi harus mengelola pengetahuan tersebut.
a. Sistem Informasi Warisan

Sistem informasi awal serta peranti lunak dan keras yang tidak sesuai atau hanya sesuai
secara parsial dengan teknologi informasi terkini disebut sebagai sistem warisan (legacy
systems). Meskipun data yang dikumpulkan oleh sistem warisan terutama memproduksi
informasi historis, informasi tersebut masih dianggap berharga.

Kebanyakan data warisan dapat diubah dan dipergunakan oleh teknologi-


teknologi baru. Teks dan angka yang sering kali menyusun file-file warisan dapat diimpor
ke dalam basis data modern. Pengambilan data dapat mengharuskan nilai-nilai data yang
lama diperbarui menjadi nilai-nilai baru. Satu masalah dalam mengubah data warisan
adalah bahwa data seperti ini bisa jadi tidak tersedia dalam format digital. Beberapa data
warisan dapat hanya tersedia dalam bentuk cetakan kertas.

b. Manajemen Gambar

Foto-foto digital dari cetakan dapat disimpan sebagai file-file komputer yang dapat
dijadikan referensi oleh sistem informasi perusahaan saat ini. Terdapat peranti lunak
komputer khusus yang akan menerjemahkan gambar data teks dan numerik menjadi
sebuah file pengolah kata. Tingkat akurasi terjemahan sistem peranti lunak ini tergantung
pada beberapa faktor, namun biasanya berada dikisaran antara 80% hingga
95%. Perusahaan harus memutuskan apakah beban untuk mencapai tingkat akurasi 100%
akan melebihi manfaatnya. Mencapai tingkat akurasi 100% akan melibatkan penggunaan
pegawai untuk membaca dan memverivikasi hasil terjemahan yang dibuat oleh perangkat
lunak.

Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi

Perusahaan-perusahaan pertama yang menggunakan komputer menempatkan


tanggung jawab pengelolaan sumber daya informasi di tangan sebuah unit khusus yang
terdiri atas para profesional informasi. Unit ini, yang disebut sebagai layanan informasi
(information services-IS), dikelola oleh seorang manajer yang mungkin memiliki status
wakil presiden. Praktik yang diterima adalah membuat layanan informasi sebagai suatu
area bisnis utama dan memasukkan manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif
senior, seperti komite eksekutif, yang melakukan pengambilan-pengambilan keputusan
penting bagi perusahaan.

Chief Information Officer dan Chief Technology Officer


Chief information officer (CIO) atau chief technology officer (CTO) adalah
manajer dengan tingkat tertinggi di layanan informasi. Orang ini akan menyumbangkan
keahlian manajerialnya dalam memecahkan masalah-masalah yang tidak hanya
berhubungan dengan layanan informasi saja, melainkan juga area-area operasi perusahaan
lainnya.

CIO atau CTO dapat memosisikan layanan informasi sebagai salah satu unsur vital
dalam struktur organisasi perusahaan dengan melaksanakan saran-saran berikut ini :

· Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari pula bisnisnya, bukan
hanya teknologinya saja.

· Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini, jangan
menunggu untuk diundang.

· Fokus pada perbaikan proses bisnis.

· Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis.

· Membangun kredibilitas dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.

· Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS.

Perencanaan Strategis bagi Perusahaan

Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu


komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan
strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat yang paling minimum, komite
eksekutif terdiri atas presiden dan wakil presiden bidang-bidang bisnis perusahaan.
Komite ini akan menentukan rencana bisnis strategis organisasi.

Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaannya


sepanjang tahun dan jika dibutuhkan, mengambil tindakan yang sesuai. Komite juga dapat
mengambil inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa
seluruh sasaran perusahaan akan tercapai.

Rencana Strategis untuk Area-area Bisnis

Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen pada


perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis
untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana area bisnis ini akan merinci
bagaimana area-area tersebut akan mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran
strategisnya.

Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah untuk setiap
area membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan tetapi,
pendekatan seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan dapat bekerja sama
dengan baik.

Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi (Strategic


Planning for Information Resources-SPIR),Adalah pengembangan rencana strategis
secara paralel bagi layanan informasi dan perusahaan sehingga rencana perusahaan akan
mencerminkan dukungan yang akan diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan
mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa mendatang.

KESIMPULAN

Sebuah perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui pengguna
sebuah sistem virtual. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dan lingkungannya,
mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber
daya yang diubah kembali ke lingkungan. Model Sistem Umum Perusahaan tersebut
menunjukkan aliran sumber daya dari lingkungan melalui perusahaan dan kembali
kelingkungan.

Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage),


mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage), di
dalam pasar. Profesor Harvard Michael E. Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih
keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin
adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti
yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai
nilai.

Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter
sebagai aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan
pendukung Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan
keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Ketika manajer memutuskan untuk
menggunakan informasi guna mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola
sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang dinginkan. Informasi, sama seperti sumber
daya lainnya, memerlukan manajemen. Empat dimensi dasar informasi yang diinginkan
akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut, yaitu : Relevansi, Akurasi, Ketepatan
waktu, Kelengkapan.

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi


Manajemen. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana

Anonim. http://moo-selamanya.blogspot.com/2012/12/sistem-informasi-untuk-
keunggulan.html , ( 16 September 2019, 09.00)

McLeod,Jr,Raymond., Schell, George P. 2008. Sistem Informasi Manajemen.Jakarta.


Salemba Empat

Anonim. http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/2014/05/sistem-informasi-untuk-
keunggulan.html?m=1 ( 17 September 2019, 10.00)
Bayu. https://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-materikuliah/sistem-informasi-
manajemen/ ( 17 September 2019, 12.00 )

Anggriawan, Dede. http://dedeanggriawan.blogspot.com/2012/01/sistem-informasi-


untuk-keunggulan.html?m=1 ( 17 Septwmber 2019, 13.00)

Anda mungkin juga menyukai