Pengaruh Agama Dan Kebudayaan Islam Di Indonesia: A. Proses Masuk Dan Berkembangnya
Pengaruh Agama Dan Kebudayaan Islam Di Indonesia: A. Proses Masuk Dan Berkembangnya
ISLAM DI INDONESIA
1. Teori Gujarat
Snouck Hurgronje, W.F. Sutterheim, dan B.H.M Vlekke
Masuk sekitar abad 13
Dari pedagang Islam Gujarat
Buktinya :
- Batu nisan Sultan Malik Al-Saleh (bercorak Gujarat)
- Catatan Marco Polo
2. Teori Mekkah
Buya Hamka dan J.C. van Leur
Masuk sekitar abad ke 7
Dibawa pedagang Arab
Buktinya :
- Pemukiman Islam pada tahun 674 di Baros
- Islam Samudra Pasai menganut mahzab Syafi’I (Mesir dan
Mekkah) bukan mahzab Hanafi (Gujarat)
- Nisan wanita muslim Fatimah binti Maimun di Majapahit
3. Teori Mekkah
Hoesein Djajadiningrat
Abad ke 13
Buktinya :
- Upacara Tabot dari Persia
1. Perdagangan
Dapat dikatakan sebagai saluran penyebaran pertama
Perdagangan di Nusantara ke-7 sampai ke-16 ramai
Pedagang Islam dari Gujarat dan Timur Tengah bertukar pengaruh
Pedagang tinggal di pesisir pantai (pekojan) dan lama-lama mulai
membaur dan masuk hingga ke istana
Ketika masuk istana dan raja masuk Islam, otomatis rakyatnya ikut
masuk
2. Perkawinan
Pedagang menikah dengan pribumi, putra-putri bangsawan, dan
bahkan anggota kerajaan
Perkawinan dalam anggota bangsawan atau kerjaan lebih berdampak
besar
3. Saluran Pendidikan
Mulai muncul ulama dan mubalig
Mereka membentuk pesantren
4. Saluran Ajaran Tasawuf
Merupakan ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan hal magis
Mudah berkembang karena sesuai dengan pola pikir masyarakat Hindu
5. Saluran Dakwah
Melalui Walisongo
1) Sunan Gresik
Maulana Malik Ibrahim
Berasal dari Persia
2) Sunan Gunung Jati
Syarif Hidayatullah – Falatehan
Keturunan Arab
Menguasai Sunda Kelapa dan Cirebon
3) Sunan Ampel
Raden Rahmat
Pendiri pesantren Ampel Denta dan Masjid Demak
4) Sunan Giri
Rarden Paku
Pesantren Giri
Seorang seniman menciptakan gending Jawa, Asmaradana, dan
Pucung
5) Sunan Bonang
Maulana Makdum Ibrahim
Seniman
6) Sunan Kudus
Jafar Sodiq
Berguru dengan Sunan Kalijaga dan cara dakwahnya juga mirip
7) Sunan Kalijaga
Raden Said
Tumenggung Majapahit yang masuk Islam karena Sunan Bonang
Dakwah dengan media wayang
8) Sunan Muria
Raden Prawata
Putra Sunan Kalijaga
Tinggal dan menyebarkan Islam di daerah terpencil
Dakwah dengan lagu
9) Sunan Drajad
Maunat Syariffudin
Daerah Jawa Timur
Berjiwa sosial karena peduli dengan kaum miskin dan duafa
6. Saluran Kesenian
Wayang (Sunan Kalijaga)
Gamelan (Sunan Bonang)
Gending (lagu)
Akulturasi antara Islam dengan Hindu
1. Politik
Konsep dewa raja jadi khalifah
Sebutan Raja jadi Sultan
Ketika meninggal, Sultan tidak didharmakan di candi namun di
makamkan sesuai ajaran Islam
2. Sosial-Budaya
Tidak mengenal lagi sistem kasta
Bahasa dan kosakata Arab banyak dipakai dan diserap dengan bahasa
Melayu
Huruf Pallawa jadi huruf Jawi
Pendidikan : munculnya pesantren yang mengajarkan kebudayaan
Islam jadi bergabung dengan budaya lokal
Busana : mulai menunjukkan identitas Islam, sarung, baju koko,
kopiah, kerudung, dll
3. Seni Bangunan
Makam, masjid, dan keraton
Menunjukkan adanya akulturasi
4. Seni Sastra
Pengaruh Persia dan Arab sangat kuat tapi masih disesuaikan dengan
budaya lokal
Arab berbentuk syair
Persia berbentuk hikayat tentang tokoh-tokoh terkenal
Babad adalah percampuran unsur sejarah dan dongeng
Suluk berisi ajaran Tasawuf
5. Seni Rupa
Ukiran binatang atau makhluk hidup lainnya disamarkan (stilisasi)
karena larangan Islam
Wayang yang awalnya berbentuk manusia dideformasi dengan cara
memperindah
6. Seni Kaligrafi
Menulis indah
Umumnya bersumber dari Quran dan Hadis
Umum dijumpai di dinding masjid, menara, nisan, dll
8. Sistem Kalender
Kalender Saka jadi Kalender Hijriah (siklus bulan, bukan matahari)
354 hari
2. Kondisi sosial-politik
Diperkirakan muncul mulai abad 11 oleh Meurah Khair (Maharaja
Mahmud Syah) lalu berakhir saat tidak ada pengganti Teuku
Samudra (Nazimuddin Al-Kamil)
Penguasa berikutnya keturunan Dinasti Meurah Silu yaitu Malik Al-
Saleh sistem pemerintahan, angkatan perang laut dan darat
terstruktur rapih. Mulai makmur setelah Pelaabuhan Pasai dibuka
Diganti Muhammad Malik Az-Zahir, memiliki hubungan perdagangan
dengan menual komoditas lada, kapur barus, dan emas.
Mulai menggunakan mata uang emas (dirham)
Masa keemasan pada saat Mahmud Malik Az-Zahir
Kehidupan sosial diatur ajaran Islam dan hubungan Sultan dengan
rakyat berjalan baik.
Samudra Pasai membantu penyebaran Islam ke Jawa
Antara 1345-1350 diserang Majapahit, kalah dan tercerai-berai
Runtuh saat ditaklukkan Portugis pada 1521
2. Kondisi sosial-politik
Parameswara dulunya pangeran Sriwijaya lalu pindah agama dari
Hindu jadi Islam dan mengubah namanya jadi Iskandar Syah
Berkembang jadi kerajaan Islam yang besar dan disegani kerjaan lain
Megat Iskandar Syah menajukan perdagangan dengan menguasai
perairan Selat Malaka
Melakukan perkawinan politik dengan Pasai untuk menguasai Pasai
Mudzaffar Syah memajukan dengan pesat Kesultanan Malaka dan
memperluas kekuasaan.
Pada saat Mansyur Syah muncul panglima perang dan pahlawan
melayu yaitu Hang Tuah
Mulai Mahmud Syah mulai mundur karena banyak yang memisahkan
diri dan adanya serangan Portugis (Alfonzo d’Alberqueque) pada
1511
2. Kondisi sosial-politik
Berkembang pesat saat Pasai diambang keruntuhan dan serangan
Portugis ke Malaka
Kebesaran kesultanan dapat dilihat atas perlawanannya terhadap
Bangsa Eropa seperti Portugis dan Belanda
Puncak kejayaan ketika Sultan Iskandar Muda (1607-1636)
Pelabuhan perdagangan besar, tata pemerintahan rapi, militer yang
sangat kuat dan disegani.
Komoditasnya banyak karena kaya akan rempah-rempah, emas,
perak, timah, tekstil, poreselen, dan minyak wangi
Sultan Sikandar Muda menyusun undang-undang pengaturan negara
dan militernya (Adat Makuta Alam) dan memulai diplomasi dengan
kesultanan lain bahkan dengan negara-negara Eropa.
Melahirkan ulama terkenal yang menyebarkan sampai ke Jawa
Pada masa Iskandar Tsani ada Nuruddin ar-Raniri yang menyusun
Bustanussalatin yaitu kitab berisi adat istiadat Aceh dan ajaran
Islam
Setelah Iskandar Tsani, mulai mundur karena menguatnya Belanda,
tidak ada pengganti yang sebaik Iskandar Muda, perebutan takhta
2. Kondisi sosial-politik
Raden Patah menolak kehendak orang tuanya menjadi adipati
Palembang dan kabur ke Jawa untuk menjadi santri Sunan Ampel
Demak berdiri setelah Majapahit hancur diserang Raden Patah
sendiri
Dibantu putranya Pati Unus
Pati Unus membantu menyerang Portugis ke Malaka untuk
membendung jajahan Portugis, diberi julukan Pangeran Sabrang Lor
Dibangun masjid Demak
Puncak kejayaan pada pimpinan Sultan Trenggana
Kerajaan Pajajaran merasa terancam lalu meminta tolong pada
Portugis secara diplomatis untuk membantu menyerang Sunda
Kelapa. Namun Portugis gagal karena ada urusan di India sehingga
Fatahillah dari Demak berhasil menguasai Sunda Kelapa terlebih
dahulu (1526)
Fatahillah mengubah nama Sunda Kelapa jadi Jayakarta setelah
berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa
Sempat terjadi perang saudara untuk memperebutkan kekuasaan
yang berujung pada Jaka Tingkir yang akhirnya menguasai Demak dan
memindahkan ibukotanya ke Pajang
Berakhirnya kesultanan Demak saat itu dan menjadi Kesultanan
Pajang lalu berakhir ketika dipindahkan lagi ibukotanya ke Mataram
2. Kondisi sosial-politik
Awalnya dipimpin oleh Senopati yang menyelesaikan banyak sekali
masalah dari bupati-bupati pantai utara Jawa dan memperluas
daerah hingga Cirebon dan Kerajaan Galuh sampai Pasuruan.
Diganti Mas Jolang yang tidak setangguh bapaknya Senopati,
bukannya berkembang malahan banyak pemberontakan.
Dibawah Sultan Agung sampai ke masa kejayaannya
Sultan Agung memimpin angkatan militer yang sangat kuat dan
memperluas kembali daerahnya, dan sempat berusaha menyerang
VOC namun gagal tapi tetap memperlambat perkembangan VOC.
Sultan Agung juga merupakan ahli politik, sastra, filsafat, dan
agama. Ia membuat karya sastra yaitu Sastra Gending dan undang-
undang Surya Alam.
Membuat kalender Jawa yang dasarnya dari kalender Hijriah dan
muncul kebudayaan kejawen yang merupakan akulturasi
Kegiatan perekonomiannya agraris dan maritim
Diganti putranya Amangkurat yang kejam sehingga mengalami
kemunduran
Wibawa Mataram jatuh ketika membiarkan Belanda membangun
benteng di Mataram
Banyak pemberontakan karena itu, baru selesai masalah politik
dibawah pimpinan Pakubuwana III.
Berakhir setelah dibagi 2 dan dibagi lagi 3 oleh VOC menjadi
Yogyakarta, Pakualaman, Mangkunagaran, dan Surakarta.
2. Kondisi sosial-politik
Abad 16 datang Dato Ri Bandang dari Sumatra untuk menyebarkan
Islam di Makassar
Dibawah Sultan Alauddin menjadi negara maritim yang kuat dengan
perahunya yang terkenal yaitu lambo dan pinisi
Puncak kejayaannya pada Sultan Muhammad Said (1639-1653) dan
Sultan Hassanudin (1653-1669)
Dibawah Sultan Hassanudin ada perang dengan VOC yang disebut
perang Makassar
Perang besar terjadi yang dimenangkan VOC yang memaksa Kerajaan
Makassar harus setuju dengan Perjanjian Bongaya (1667)
- VOC memperoleh monopoli perdagangan Makassar
- Belanda mendirikan benteng di Makassar (Benteng Rotterdam)
- Makassar melepaskan daerah jajahannya
- Makassar mengakui Aru Pala sebagai raja Bone
Keberanian Hassanudin menyebabkan ia diberi panggilan “Ayam
Jantan dari Timur”
Diganti putranya Mapasomba yang juga melawan VOC secara gigih
namun tetap tidak berhasil
2. Kondisi sosial-politik
Islam berkembang pesat pada pemerintahan Sultan Zainal Abidin
(1486-1500)
Mendirikan madrasah pertama di Ternate
Ternate dan Tidore alawnya hidup berdampingan dengan damai,
mulai ada konflik setelah Eropa datang
Portugis kerja sama dengan Ternate dan Spanyol kerjasama dengan
Tidore
Sultan Baabullah (Ternate) melawan Portugis dan berhasil mengusir
Portugis. Portugis ke Ambon lalu terpukul ke Timor dari 1578-1976
karena Belanda
Ternate maju di bawah pimpinan Baabullah
Spanyol dan Portugis kerjasama untuk merebut Maluku sehingga
Ternate kerjasama dengan Belanda dan berhasil mengusir keduanya
Namun Belanda perlahan-lahan menguasai Ternate dengan
memonopoli perdagangan
Tidore mencapai keemasan dibawah Sultan Nuku
Kemenangan Ternate melawan Portugis adalah kemenangan pertama
Nusantara atas kekuasaan Barat