Modus Adaptasi Pasien Diabetes Mellitus
Modus Adaptasi Pasien Diabetes Mellitus
2 Oktober 2016
*E-mail: evacabra93@yahoo.com
ABSTRAK
Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit degeneratif non infeksi yang bersifat menahun akibat
kadar glukosa dalam darah yang tinggi. Pasien diabetes mellitus dituntut mampu beradaptasi dengan
penyakitnya sehingga dapat mengatur dan menangani perubahan pola hidup yang terjadi serta dapat
mengubah perilaku maladaptif ke perilaku adaptif. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengalaman
dan mekanisme adaptasi dari pasien diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan penelitian ini terdiri dari sepuluh pasien yang terdiagnosa
penyakit diabetes mellitus. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam berdasarkan
tujuan penelitian. Analisa data hasil wawancara ini menggunakan Tahapan analisis data yang
dikembangkan oleh Colaizzi. Temuan hasil penelitian ini antara lain: beragam perubahan fisiologis
pasien diabetes mellitus, beragam perubahan psikologis pasien diabetes mellitus, beras merah diet
utama pasien diabetes mellitus, penerimaan terhadap perubahan, dukungan sosial, dimensi kebutuhan,
upaya penyesuan diri dengan penyakit diabetes mellitus dan Respon adaptasi. Pasien diabetes mellitus
dituntut untuk mampu beradaptasi dengan penyakit diabetes mellitus ini sehingga dapat mengatur dan
mengelola pola hidup yang sehat agar dapat terhindar dari berbagai bahaya yang mengancam
kesehatan.
1. PENDAHULUAN
Penyakit diabetes (DM) mellitus Pasien penyakit diabetes mellitus ini
termasuk penyakit tidak menular yang masih banyak yang belum paham tentang
bersifat menahun akibat kadar glukosa penyakitnya sehingga masih banyak yang
dalam darah yang tinggi. Penyakit tidak mengonsumsi makanan-makanan manis
menular atau penyakit degeneratif sejak yang menyebabkan terjadinya
beberapa tahun sebelumnya telah menjadi kekambuhan. Pasien dengan penyakit
permasalahan tersendiri bagi tiap negara diabetes mellitus dituntut agar mampu
di seluruh dunia. Bersama dengan semakin beradaptasi dengan penyakitnya sehingga
meningkatnya permasalahan yang dapat mengatur dan menangani perubahan
diakibatkan oleh berbagai macam penyakit pola hidup yang terjadi serta dapat
menular, kasus penyakit non infeksi mengubah perilaku maladaptif ke perilaku
menimbulkan beban ganda bagi dunia adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk
kesehatan. Hingga saat ini penyakit mengetahui modus adaptasi dan
degeneratif telah menjadi penyebab mekanisme adaptasi dari pasien diabetes
kematian terbesar di dunia. Menurut melistus dengan menggunakan teori
laporan WHO, disebutkan bahwa hampir adaptasi Sister Calista Roy.
17 juta orang meninggal lebih awal setiap
tahun sebagai akibat epidemi global 2. METODE PENELITIAN
penyakit degeneratif. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian kualitatif dengan pendekatan
16
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016
17
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016
bertahun-tahun adalah komplikasi jangka katanya mau mencari tahu sakit gula yang
panjang yang sudah terjadi, komplikasi ini seperti apa. Bapak memang orangnya
berupa kelainan mata, neuropati perifer, tidak sabaran, jadi kalau dia sudah
kelainan vaskuler perifer dan mungkin mendengar begitu dan yang alami dia
sudah terjadi sebelum diagnosis sendiri sehingga dia akan mencari tahu.
ditegakkan. Berdasarkan teori dan hasil Waktu itu saya pulang dari rumah sakit
penelitian yang ditemukan maka peneliti dan saya membeli buku untuk bapak
juga berpendapat bahwa antara teori dan dengan membawa tablet, jadi bapak bisa
fakta di lapangan sangat berkaitan. browsing jurnal tentang penyakit
diabetes”.(istri P3)
B. Adaptasi Konsep Diri Selain partisipan 3 masih ada partisipan
yang lain yang juga tidak mengalami
Tema: Beragam Perubahan Psikologis perubahan psikologis tersebut partisipan
Pasien DM ini adalah partisipan 1, 2, 7, 9 dan
Respon psikologis yang terjadi dalam partisipan 10.
penelitian ini terjadi sebagai reaksi dari Faktor psikologis seperti stres dapat
setiap individu terhadap dignosa yang menyebabkan kadar gula menjadi tidak
diberikan atau sebagai reaksi terhadap terkontrol sehingga dapat memunculkan
terapi pengobatan yang dijalani. Respon gejala dan tanda diabetes mellitus,
psikologis ini dapat terjadi dan dapat pula sehingga ada hubungan antara keadaan diri
tidak, hal ini bergantung pada koping maupun stres dalam diri dengan penyakit
setiap individu dalam menanggapi masalah diabetes mellitus dan penderita diabetes
yang terjadi. Respon psikologis yang dapat mellitus juga menyadari bahwa adanya
terjadi pada partisipan yang mengalami hubungan ini3. Berdasarkan hasil penelitian
diabetes mellitus ini berupa rasa takut dan tersebut maka peneliti berpendapat bahwa
stres. Dalam penelitian ini juga ditemuka perubahan psikologis ini dapat terjadi
beberapa pasien yang mengalami apabila koping dari seorang individu yang
perubahan psikologis berupa rasa takut dan mendapatkan masalah atau penyakit
stres dan ada pula yang sama sekali tidak menganggap ini sebagai sebuah beban
merasakan perubahan psikologis dalam yang tidak dapat di selesaikan. Namun
menghadapi penyakit diabetes mellitus ini apabila seseorang yang terkena penyakit
tetapi mereka mencoba mencari tahu dan degeneratif ini berusaha menganggap ini
mempelajari lebih dalam lagi mengenai sebagai suatu tantangan dan berpandangan
penyakit ini agar dapat melakukan positif terhadap hal ini maka tidak akan
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi perubahan psikologis.
terjadi pada mereka, hal ini di buktikan
oleh pernyataan dari partisipan: Tema: Beras Merah Diet Utama Pasien
“setelah saya baca di buku referensi baru DM
saya tahu ada Diabetes tipe II. Dengan Diet adalah pengaturan jumlah jenis
mengetahui itu, baru saya yakin bahwa makanan yang dimakan setiap hari agar
sudah ada diabetes tipe II di dalam tubuh seseorang tetap sehat4. Jumlah yang
saya. Sekarang saya memperhatikan disarankan bervariasi, menurunkan dan
kesehatan secara mandiri”.(P3) meningkatkan berat badan tubuh. Dalam
Pernyataan partisipan ini di dukung oleh penelitian ini juga ditemukan diet yang
pernyataan dari istri partisipan yang bertujuan untuk meningkatkan berat badan
menyatakan bahwa: dan ada juga diet yang bertujuan untuk
“bapak minta saya membelikan bapak menurunkan berat badan namun takaran
buku dengan membawa tablet, karena yang dikonsumsi oleh partisipan tidak di
18
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016
19
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016
partisipan mengalami keadaan yang terlalu sosial yang dijalankan seseorang dalam
lelah atau stressor yang tinggi dan masyarakat. Dalam penelitian ini juga
menyebabkan kenaikan gula darah6. ditemukan adanya perubahan fungsi peran
Faktor psikologis seperti stres dapat yang dialami oleh beberapa partisipan,
menyebabkan kadar gula menjadi tidak perubahan fungsi peran yang dialami oleh
terkontrol sehingga dapat memunculkan partisipan ini antara lain perubahan dalam
gejala dan tanda diabetes mellitus3. Ada membina hubungan sosial dengan orang
hubungan antara keadaan diri maupun stres sekitar, hal ini disebabkan karena adanya
dalam diri dengan penyakit diabetes rasa lemah dan letih yang dialami oleh
mellitus dan penderita diabetes mellitus partisipan sehingga membatasi partisipan
juga menyadari bahwa adanya hubungan untuk ikut berpatisipasi dalam mengambil
ini. Penderita diabetes dapat mengambil bagian sebagai anggota masyarakat, hal ini
makna positif dari penyakit diabetes yang di dukung dengan pernyataan dari
diderita seperti mensyukuri apa yang partisipan sebagai berikut:
dialami, mengambil pelajaran dari ”seperti yang sudah saya ceritakan
pengalaman yang di alami, dapat minggu-minggu kemarin bahwa saya
menghadapi penyakit yang diderita dengan sudah tidak mau kerja lagi. Tugas saya
lebih terfokus pada cara mengatasi masalah sebagai ibu rumah tangga sudah tidak
yang muncul akibat penyakit tersebut. sanggup saya kerjakan. Jadi saya hanya
Partisipan lebih aktif dalam menghadapi pakai jasa orang untuk gantikan tugas
penyakit dengan melakukan pencegahan saya karena saya selalu capek setiap kali
komplikasi serta menggunakan kerangka kerja. Begitu pun tugas saya sebagai
pikir positif. Makna positif yang dilakukan anggota masyarakat sudah tidak pernah
oleh lima partisipan dalam penelitian sama sekali saya jalankan karena saya
tersebut antara lain dengan tetap sudah capek dan tidak bisa bekerja
mensyukuri apa yang dialami, dalam arti lagi.”(P6).
tidak mengalami komplikasi yang lebih Pada adaptasi fungsi peran ini adapun
jauh, dan berusaha untuk melakukan beberapa partisipan yang tidak mengalami
pencegahan agar tidak mengalami perubahan peran dalam segi manapun,
komplikasi. Pada individu yang optimis, beberapa partisipan yang tidak mengalami
lebih terfokus pada masalah dalam perubahan pada adaptasi fungsi peran ini
menghadapi stres, lebih aktif dan terencana antara lain partisipan yang di beri kode P1,
dalam berkonfrontasi dengan peristiwa P2, P3, P4, P5, P7, P8, P9, P10.
yang menekan serta menggunakan Temuan dalam hasil penelitian ini juga
kerangka pikir yang positif7. didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Rohmah pada tahun 2013 yang
C. Adaptasi Fungsi Peran mengatakan bahwa dukungan sosial yang
didapatkan oleh lima partisipan dalam
Tema: Dukungan Sosial penelitian tersebut berasal dari keluarga,
Adaptasi fungsi peran mengacu pada teman, bahkan tenaga kesehatan6.
peran primer, sekunder dan tersier Dukungan sosial yang didapatkan dari
seseorang terhadap tampilan mereka dalam keluarga berupa nasihat dan dorongan
masyarakat. Kondisi integritas sosial untuk melakukan kontrol rutin. Dukungan
individu merupakan tujuan utama dari yang didapatkan dari teman berupa
modus fungsi peran5. Hubungan sosial informasi mengenai penyakit diabetes,
merupakan bagian dari adaptasi fungsi partisipan melakukan sharing dengan
peran, dimana dalam adaptasi fungsi peran sesama penderita diabetes sehubungan
juga membahas bagaimana hubungan dengan penyakit diabetes mellitus.
20
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016
Dukungan yang didapat dari tenaga kepatuhan terhadap gaya hidup yang
kesehatan yaitu informasi mengenai apa mendukung penanganan DM. Dukungan
yang harus dilakukan partisipan dari teman juga merupakan salah satu hal
sehubungan dengan penyakit diabetes yang yang penting, karena melalui dukungan
diderita oleh partisipan. Dukungan sosial sosial penderita merasa diterima.
yang selama ini didapat oleh para Dukungan sesama teman dengan saling
partisipan antara lain dari keluarga, sesama menasihati dan mengingatkan penderita
penderita diabetes mellitus dan tenaga DM cenderung lebih termotivasi dalam
kesehatan. Dukungan dari keluarga berupa menjalankan managemen diabetes
dukungan psikologis dengan pemberian mellitus. sehingga partisipan dapat merasa
nasihat, dorongan untuk selalu melakukan lebih mantap karena merasakan dukungan
kontrol rutin atau dengan sama-sama penuh dari sesamanya.
mengikuti perubahan pola hidup partisipan Berdasarkan hasil penelitian dan teori
yang berubah akibat diabetes. Melalui diatas maka peneliti berpendapat bahwa
dukungan dari keluarga, partisipan dukungan sosial yang timbul dari keluarga,
menjalankan manajemen diabetes mellitus teman, tenaga kesehatan serta masyarakat
dengan lebih patuh. Penderita DM yang dapat membantu partisipan dalam
mendapatkan dukungan penuh dari menjalankan tugas dan kewajibannya
keluarga memiliki tingkat kepatuhan namun hal tersebut kembali lagi kepada
terhadap pengobatan yang lebih baik setiap individu, apabila menanggapi
daripada penderita DM yang kurang dengan positif dukungan yang didapat
mendapatkan dukungan keluarga8. maka dapat berdampak baik namun apabila
Terdapat hubungan antara dukungan tidak menanggapi dengan baik maka hasil
keluarga dengan usaha penderita DM yang didapat pun buruk, semua ini kembali
dalam menghadapi penyakit diabetes lagi kepada koping setiap individu dalam
mellitus. Melalui dukungan keluarga yang menghadapi masalah.
penuh, penderita DM dapat melakukan
manajemen diabetes mellitus dengan lebih D. Adaptasi Interdependen
baik sehingga kualitas hidup penderita DM
baik. Kualitas hidup yang baik dapat Tema: Dimensi Kebutuhan
menurunkan stress dari penderita diabetes Modus adaptasi interdependen, yang
mellitus. Dukungan dari sahabat terdekat difokuskan pada adanya interaksi terkait
maupun sesama penderita DM antara lain hubungan saling memberi dan saling
dengan saling menguatkan satu sama lain menerima dalam cinta, penghormatan dan
dengan cara bertukar pikiran, atau sekedar penghargaan peran5. Dalam penelitian ini
mencurahkan perasaan. Dukungan sosial juga di temukan adanya perubahan
dari teman terdekat juga membuat dukungan dari keluarga dan lingkungan
partisipan menjadi lebih mantap dalam sekitar sebagai bentuk dukungan kepada
menghadapi penyakit diabetes mellitus. partisipan dalam menjalani terapi
Teman terdekat lebih banyak memberikan pengobatan. Perubahan-perubahan yang
dukungan emosional untuk penderita dialami oleh partisipan dalam penelitian ini
diabetes mellitus daripada keluarga antara lain peningkatan dukungan keluarga
(khususnya perasaan “diterima” oleh kepada partisipan, hal ini dibuktikan
sesama), teman memberikan dukungan dengan pernyataan dari partispan sebagai
yang besar terhadap perubahan gaya hidup berikut:
untuk mengontrol diabetes8. Dukungan “Selalu dapat dukungan dari anak saya,
sosial dari teman dapat meningkatkan terlebih anak laki-laki saya yang seorang
motivasi, adaptasi terhadap penyakit, dan tentara. Dia selalu telepon ingatkan untuk
21
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016
jaga pola makan-minum dan selalu Tema: Upaya Penyesuaian Diri Dengan
ingatkan untuk ke dokter”.(P2) Penyakit DM
“Kalau yang namanya dukungan itu Tujuan utama terapi diabetes mellitus
datang dari semua orang yang mungkin adalah mencoba menormalkan aktivitas
kenal saya, itu juga karena mereka lihat insulin dan kadar glukosa darah dalam
saya terlalu lemah atau bagaimana upaya untuk mengurangi komplikasi
sehingga banyak yang selalu memberikan vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik
motivasi untuk berobat atau ikut terapi. pada setiap tipe diabetes adalah mencapai
Kadang juga ada yang datang antar beras kadar glukosa darah yang normal, upaya
merah atau jagung untuk saya. Jadi saya yang dapat dilakukan untuk dapat
rasa tidak kekurangan perhatian juga menyesuaikan diri dengan penyakit
”.(P6) diabetes mellitus ini antara lain diet,
Melalui dukungan dari keluarga, olahraga, pemantauan kadar gula darah dan
partisipan menjalankan manajemen terapi bila diperlukan9. Penelitian yang
diabetes mellitus dengan lebih patuh dilakukan oleh Rohmah pada tahun 2013
karena mendapatkan dukungan keluarga. mengungkapkan bahwa pemecahan
Dukungan sosial merupakan kebutuhan masalah yang dilakukan untuk mengatasi
yang harus didapatkan oleh pasien agar diabetes mellitus antara lain dengan
dapat menjalankan terapi dengan baik, melakukan perubahan pola makan,
dukungan ini dapat memberikan motivasi melakukan kontrol rutin, perubahan
kepada pasien sehingga kebutuhan aktivitas, olahraga, dan mencari informasi
psikologi pun bisa terpenuhi. Penderita mengenai penyakit diabetes mellitus6.
DM yang mendapatkan dukungan penuh Melalui berbagai informasi dari dukungan
dari keluarga memiliki tingkat kepatuhan sosial yang diterima partisipan maka
terhadap pengobatan yang lebih baik partisipan dapat menemukan pemecahan
daripada penderita DM yang kurang masalah untuk mengatasi penyakit diabetes
mendapatkan dukungan keluarga8. mellitus, yaitu melalui perubahan -
Terdapat hubungan antara dukungan perubahan di atas. Pemecahan masalah
keluarga dengan usaha penderita DM merupakan salah satu strategi koping
dalam menghadapi penyakit diabetes melalui usaha untuk menyelesaikan
mellitus. Melalui dukungan keluarga yang masalah yang dihadapi yaitu diabetes
penuh, penderita DM dapat melakukan dengan melakukan tindakan-tindakan yang
manajemen diabetes mellitus dengan lebih dapat memperbaiki kondisi yang
baik sehingga kualitas hidup penderita DM diakibatkan oleh diabetes. Pemecahan
baik. Kualitas hidup yang baik dapat masalah merupakan usaha untuk
menurunkan stress dari penderita diabetes mengubah keadaan yang dianggap
mellitus. Dukungan dari sahabat terdekat menekan dengan cara yang hati-hati,
maupun sesama penderita DM antara lain bertahap, dan analitis10. Individu berusaha
dengan saling menguatkan satu sama lain untuk memperoleh solusi dan kemudian
dengan cara bertukar pikiran, atau sekedar mengambil tindakan langsung untuk
mencurahkan perasaan. Dukungan sosial menyelesaikan masalah. Pemecahan
dari teman terdekat juga membuat masalah yang dilakukan oleh partisipan
partisipan menjadi lebih mantap dalam berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan
menghadapi penyakit diabetes mellitus. pemecahan masalah lebih dominan
dilakukan oleh partisipan pria daripada
wanita. Partisipan pria melakukan kontrol
rutin, perubahan pola makan, perubahan
aktivitas, mencari informasi dan olahraga.
22
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016
Dalam penelitian ini juga ditemukan ditemukan dua macam respon tersebut
adanya upaya yang dilakukan oleh yaitu respon adaptif dan respon maladaptif.
partisipan untuk dapat meyesuaikan diri
dengan penyakit diabetes mellitus, upaya 4. KESIMPULAN
yang dilakukan tersebut meliputi diet, Gambaran pengalaman adaptasi
olahraga, kontol gula darah dan terapi. partisipan yang mengalami penyakit
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang diabetes mellitus dalam penelitian ini
ditemukan maka peneliti berpendapat tampak pada hasil tema-tema yang
bahwa ada hubungan antara teori dan fakta ditemukan oleh peneliti. Dari masing-
yang terjadi memang tidak jauh berbeda. masing hasil temuan ini menunjukan
respon partisipan baik dari segi fisiologis,
E. Respon Adaptasi konsep diri, fungsi peran dan
Respon individu terhadap stimulus interdependen dalam menghadapi penyakit
lingkungan dapat berupa respon adaptif diabetes mellitus. Respon yang ditemukan
ataupun respon yang maladaptif. Respon ini merupakan usaha dari setiap partisipan
adaptif merupakan respon yang dapat dalam menjalankan terapi pengobatan serta
meningkatkan integritas dan membantu usaha dalam menata pola hidup yang baru
individu untuk mencapai tujuan dari agar dapat meyesuaikan diri dengan
adaptasi sendiri, seperti bertahan hidup, penyakit diabetes mellitus tersebut. Selain
dan menyesuaikan diri dengan perubahan itu masing-masing partisipan memliki
pola hidup yang dialami pada individu usaha yang berbeda-beda dalam
maupun lingkungan. Sebaliknya, respon menyesuaikan diri terhadap penyakit
maladaptif dapat mengagalkan atau diabetes. Beberapa partisipan dengan
mengancam tujuan adaptasi tersebut11. spontan langsung bisa menyesuaikan diri
Respon adaptasi pada pasien diabetes terhadap penyakit sedangkan ada juga
mellitus ini juga Perjalanan dari proses partispan lain yang sulit menyesuaikan diri
adaptasi tersebut yang menghasilkan 2 karena kebiasaan pola hidup yang sudah
perilaku yaitu perilaku adaptif dan perilaku diatur sedemikian rupa.
maladaptif, perilaku adaptif adalah dimana
pasien itu dapat menerima kondisi dirinya
dan mampu untuk mengikuti perubahan DAFTAR PUSTAKA
yang terjadi pada dirinya sedangkan [1] Moleong, L.J. 2010. Metodologi
perilaku maladaptif yaitu dimana pasien itu penelitian kualitatif (edisi revisi).
tidak mampu menyesuaikan dirinya Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
dengan keadaan yang sedang dialaminya [2] Wijaya, A.S. & Yessie, M.P. 2013.
tersebut. Respon adaptif ini dialami oleh Keperawatan medikal bedah:
partisipan dengan kode partisipan P3, P4, keperawatan dewasa. Yogyakarta:
P5, P8, P9 dan P10. Sedangkan respon Nuha Medika.
maladaptif dialami oleh partisipan dengan [3] Pitt, M. & Philips, K. 1991. The
kode partisipan P1, P2, P6 dan P7. Psychology of Health. An
Berdasarkan teori dan hasil penelitian Introduction. London: Routledge
yang ditemukan maka peneliti berpendapat Chapman &Hall Inc.
bahwa ada kaitan antara teori dan fakta di [4] Corwin, E.J. 2009. Buku Saku
mana dalam teori dijelaskan bahwa respon Patofisiologi edisi revisi 3. Jakarta:
akhir adaptasi ini akan menghasilkan dua Buku Kedokteran EGC.
macam respon yaitu respon adaptif dan [5] Alligood, M.R. & Tomey, A.M.
maladaptif dan dalam penelitian ini juga 2006. Nursing theori: utilization &
application. (4th Edition). Missouri:
23
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016
Mosby Elsevier.
[6] Rohmah, D.H., Bakar, A., &
Wahyuni E.D. 2012. The coping
mechanism in diabetic patients in
division rsud dr Soegiri Lamongan.
Critical, Medical & Surgical Nursing
Journal. Vol 1 (1).
[7] Wrosch, C. & Scheier, M.F. 2003.
Personality and Quality of Life: The
importance of optimism and goal
adjustment. Quality of Life Research.
12 (59-72).
[8] O’Donohue, W.T., Tolle, L.W (ed.)
2009, Behavioral Approaches to
Chronic Disease in Adolescence.
New York: Springer Science and
Business Media.
[9] Padila. 2012. Buku Ajar:
Keperawatan Medikal Bedah.
Yogyakarta: Nuha Medika.
[10] Nasi, A. & Muhith, A. 2011. Dasar -
dasar Keperawatan Jiwa Pengantar
dan Teori. Jakarta: Salemba Medika
[11] Alligood, M.R. & Tomey, A.M.
(2010), Nursing theori and their
work (7th ed). Missouri: Mosby
Elsevier.
24