ID Peran Fungsi Dan Makna Arsitektur Rumah
ID Peran Fungsi Dan Makna Arsitektur Rumah
Abstrak
5. PEMBAHASAN
5.1. Bentuk Struktur Rumah
Lamin
Secara Geografis wilayah
Kabupaten Kutai Barat Kalimantan
Timur memiliki struktur tanah
gambut yang dibawahnya banyak
kandungan mineralnya terutama batu
Gambar 1. Lamin Taulant bara, Kutai Barat juga berada pada
Suku Dayak Benuaq jalur garis katulistiwa, dengan
kondisi lingkungannya yang
4.2. Rumah Lamin mayoritas mesih tertutup hutan hujan
Selain kondisi iklim dan tropis yang lebat hal ini
lingkungan maka faktor Budaya mengakibatkan kondisi iklim dan
adalah salah satu aspek yang sangat cuaca yang sangat panas dengan
mempengaruhi bentukan produk tingkat kelembaban yang tinggi,
arsitektur ( Amos Rapoport 1969) sehingga Arsitektur rumah lamin
yang berupa rumah panggung,
Pada mulanya dalam budaya berbentuk kotak memanjang, yang
suku Dayak untuk membangun menggunakan dinding kulit kayu,
sebuah rumah lamin harus dilakukan dengan atap pelana dari sirap akan
budaya ngayao atau memotong sangat sesuai dengan kondisi iklim
kepala manusia dari suku lain, setempat, karena dapat menghindari
kemudian kepala tadi ditanam di panas lembab dari tanah, sirkulasi
bawah tiang utama rumah lamin udara dalam ruang lancar karena
yang baru dibangun, hal inilah yang dinding dan lantai cukup berpori
menimbulkan seringnya terjadi guna terjadinya sirkulasi udara, atap
peperangan antar suku, namun pelana yang membujur dati timur ke
budaya ini mulai dilarang sejak barat juga sangat optimal dalam
jaman penjajahan belanda masuk di mengantisipasi radiasi sinar
Kalimantan (Emannuel, Laurentius matahari, sehingga tidak
Dyson 2012) pada pelaksanaannya mengherankan ketika anda masuk
rumah lamin tidak hanya sebagai kelamin akan terasa sejuk, dan
tempat tinggal namun sebagai pusat bahkan seluruh bangunan
kehidupan dan kegiatan menggunakan bahan yang ramah
bersosialisasi dalam satu kelompok lingkungan tanpa paku karena
suku Dayak yang dilandasi atas seluruhnya mengandalkan tali temali
dasar nilai kebersamaan, sebagai yang diambil dan dibuat dari
tempat membina keluarga, tanaman hutan.
berkumpul, melakukan upacara-
upacara ritual dan persembahan
sekaligus sebagai tempat berlindung
dan bertahan dari serangan suku lain,
sehingga bentuk arsitekturnya tidak
Tata ruang Rumah Lamin
terdiri dari 3 tiga ruang pokok yaitu
dapur, bilik dan ruang tamu, karena
rumah lamin dihuni secara
berkelompok bisa ratusan kepala
keluarga sehingga tiap keluarga
memiliki satu ruang dapur, satu bilik
kusus bagi yang sudah menikah dan
satu ruang tamu yang cenderung
Gambar 2. Struktur Lantai sebagai ruang publik karena
Lamin Taulant Suku Dayak memenjang mejadi satu ruang
Benuaq disepanjang depan bilik-bilik
Selain mengantisipasi kondisi keluarga, selain sebagai ruang
iklim struktur panggung rumah lamin pertemuan, ruang tamu, maupun
juga berfungsi sebagai tempat ruang keluarga ruangan ini berfungsi
pertahanan dari serangan binatang sebagai tempat tidur bagi anak-anak
buas maupun serangan dari suku lain, yang belum berkeluarga.
kolong rumah panggung ini biasanya
juga difungsikan sebagai kandang
babi, dan beberapa ekor anjing yang
biasa digunakan sebagai sensor
keamanan dan dapat membantu dalam
berburu, tangga naik ke rumah lamin
dibuat dari batang kayu yang utuh
dimana satu sisi dibentuk anak tangga
dan sisi satunya tetap silinder dimana
jika siang hari sisi anak tangga di buat Gambar 4. Rumah Lamin Suku Dayak
Bahau
menghadap ke atas sebagai sarana
naik-turun bagi penghuninya, namun 5.2. Fungsi, Peran dan Makna
pada malam hari posisinya dibalik secara Budaya
sehingga sisi silinder yang berada di
atas sehingga binatang merayap Rumah Lamin Merupakan
seperti ular tidak bisa naik ke lamin. Rumah adat yang dihuni secara
berkelompok yang dilandasi atas dasar
nilai-nilai kebersamaan hal ini terlihat
ketika sedang dilaksanakan upacara-
upacara adat dimana seluruh penghuni
terlibat dengan penuh antusias
mengikutinya, biasanya upacara selalu
diawali dengan saling berbalas pantun,
mulai dari upacara beliatn (mengobati
Orang Sakit) Upacara Kwangkai Pada
Orang meninggal dsb. Misalnya pada
upacara perdamaian (upacara Tepung
Gambar 3. Rumah Lamin Tawar) dari seluruh pihak yang saling
Suku Dayak Aoheng berdamai akan saling mengoleskan
tepung beras yang telah dicampur air
kepada pihak yang diajak berdamai,
sedangkan pada upacara persembahan Ukiran Ataupun Lukisan Pada
(Kehamilan, Kelahiran dan rumah Lamin Biasanya berbentuk
Pernikahan) dilakukan dengan cara stilasi dari manusia ,hewan maupun
mengikat kerbau pada sebuah patung raksasa menggunakan warna warna
(biasa disebut Blonthang) kemudian tertentu, misalnya warna kuning
kerbau dibunuh dengan cara dilukai yang melambangkan kekayaan,
dengan lembing/tombak secara Keluhuran dan keagungan, warna
beramai-ramai namun hanya boleh merah melambangkan keabadian,
melukai pada bagian pantat belakang warna Putih melambangkan
sebelah kiri sampai mati, masyarakat kesucian, dan kesederhanaan dan
Dayak meyakini semakin lama kerbau warna hitam yang melambangkan
tersiksa semakin diterima penolak bala ( penolak bencana).
persembahannya, setelah upacara
selesai patung blonthang dipindahkan
dan ditanam di depan rumah lamin,
sehingga semakin banyak deretan
blonthang di suatu lamin maka status
sosialnya semakin tinggi, karena telah
banyak melakukan pengorbanan.
Gambar 6. Patung-patung
Blonthang
6. KESIMPULAN
7. SARAN - SARAN
Pemerintah beserta pihak
terkait supaya mengambil
langkah-langkah antisipasi
guna mengendalikan
perubahan pola kehidupan Gambar 8. Suku Dayak
masyarakat Dayak modern pulang berburu
yang mulai meninggalkan
nilai-nilai luhur nenek
moyangnya, dimana 8. DAFTAR PUSTAKA
arsitektur Rumah Lamin
Terbukti sangat baik dalam Ching, Francis DK. (1979).
mengantisipasi kondisi iklim Architecture: Form, Space
dan lingkungan namun and Order, diindonesiakan
karena pengaruh oleh Ir. Paulus Hanoto
perkembangan jaman Adjie (1985) Arsitektur:
masyarakat Dayak mulai Bentuk, Ruang dan
Susunannya. Penerbit PT. Rapoport, Amos. (1986). House
Erlangga, Jakarta. Form and Culture.
Departemen Pendidikan dan Prentice-Hall Inc.
Englewood Cliffs NJ.
Kebudayaan. Jakarta
(1979). Silsilah Kutai
Biodata Penulis :
Kartanegara
Abito Bamban Yuuwono, Lahir di
Emanuel, Laurentius Dyson, Paulus Karanganyar, 06 Januari 1975,
Matius, (2012) Sejarah Alumni S1 Jurusan Arsitektur
dan Mitologi Suku Asli Fakultas Teknik Universitas Tunas
Kalimantan Timur. Pembangunan Surakarta(1998),
Pasca Sarjana (S2) Magister Teknik
Neufeldt, Victoria dan David B.
Arsitektur Universitas Diponegoro
Guralnik (eds.) (1991)
Semarang (2007), dan Pengajar
Webster's New World
Program Studi Arsitektur Fakultas
Dictionary Of American
Teknik Universitas Tunas
English. Penerbit Prentice
Pembangunan Surakarta (1998-
Hall, New York.
Sekarang)