Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

EKONOMI POLITIK GLOBAL

Pengaruh Forum on China-Africa Cooperation


(FoCAC) terhadap Rezim Investasi Asing Afrika Selatan

Disusun Oleh:
Aulia Nabila Gladis Dewanti (202210360311218)
Diah Nur Wijayanti (202210360311121)
Ima Ramdini (202210360311044)
Nasywa Aliyah Fahra Nasution (202210360311157)
Wardah Qoniah (202210360311015)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


HUBUNGAN INTERNASIONAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023/2024
Kata Pengantar

Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat-Nya sehingga makalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Penyusunan makalah ini
tidak bisa diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari banyak pihak. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Azza Bimantara, M.A. yang telah memberikan
tugas ini kepada kami. Ada banyak hal yang bisa kami pelajari melalui tugas makalah ini dari
beberapa sumber yang kami temukan. Makalah berjudul “Pengaruh Forum on
China-Africa Cooperation (FoCAC) terhadap Rezim Investasi Asing Afrika Selatan”
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Politik Global.
Dalam menyusun makalah mengenai Ekonomi Politik Global terkait dengan investasi
asing, penting untuk memahami dampak hukum dan politik terhadap masuknya investor
asing, serta bagaimana kondisi global dapat mempengaruhi arus investasi asing. Investasi
asing memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara, dan pengaruhnya
terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, penting untuk memahami bagaimana kebijakan
politik dan hukum suatu negara dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi asing.
Dengan demikian, makalah ini akan membahas secara rinci pengaruh hukum dan politik serta
kebijakan dalam perkembangan ekonomi, khususnya dalam hal penanaman modal asing,
hubungan antara hukum dan politik terhadap masuknya investor asing. Di makalah ini, kita
juga akan membahas tentang pengaruh FoCAC terhadap rezim investasi asing Afrika Selatan.
Dengan demikian, kata pengantar ini akan memberikan wawasan tentang pengaruh FoCAC
terhadap rezim investasi asing Afrika Selatan dan bagaimana kerja sama antara kedua belah
telah mempengaruhi perkembangan ekonomi dan politik di negara-negara tersebut.

Malang, 28 November 2023

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………...
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………..
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………….…
1.4 Landasan Konseptual……………………………………………………………….
1.5 Metode Penelitian……………………………………………………………….…..

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Investasi Asing………………………………………………………….
2.2 Kebijakan Negara (Afrika Selatan) terkait Investasi Asing………………………...
2.3 Rezim Forum on China-Africa Cooperation…..……………………………………
2.4 Pengaruh FoCAC terhadap rezim internasional Afrika Selatan….…………………

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Afrika Selatan merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam,
terutama pada sumber daya mineral dan lahan pertanian yang subur. Namun sumber daya
alam tersebut tidak dikelola dengan maksimal, sehingga Afrika Selatan tidak menikmati
sumber daya alam negara mereka dengan maksimal. Dengan berbagai faktor lainnya
mengakibatkan Afrika Selatan menjadi negara tertinggal di berbagai sektor. Kemudian
masuklah China ke Afrika Selatan memberikan peluang bagi Afrika Selatan untuk
memperbaiki keadaan negaranya. China tertarik untuk berinvestasi ke Afrika Selatan dalam
sektor manufaktur dan pembangunan ekonomi. Kekayaan sumber daya mineral yang dimiliki
Afrika Selatan seperti emas, batu bara, berlian, dan bijih besi memberikan manfaat untuk
industri China. Hubungan China dan Afrika Selatan terjalin cukup baik yang mengakibatkan
kerjasama antara China dan Afrika Selatan berkembang dengan pesat dan akses negara China
terhadap Afrika Selatan pun menjadi lebih mudah dalam aktivitas investasi China-Afrika
Selatan.
Investasi yang dilakukan China ke Afrika Selatan pun diperkuat dengan didirikannya
Forum on China-Africa Cooperation (FOCAC). Forum on China-Africa Cooperation
(FOCAC) merupakan forum kerjasama antara China dan Afrika yang bertujuan untuk
meningkatkan kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi yang didirikan pada tahun
2000. Forum ini juga memiliki komitmen untuk mengembangkan infrastruktur, dan
pembangunan ekonomi jangka panjang. Hubungan kerjasama yang terjalin antara China dan
Afrika Selatan terjalin dengan sangat baik dikarenakan kedua negara ini memiliki kebijakan
luar negeri yang saling melengkapi. Adanya FoCAC sebagai jembatan untuk Afrika Selatan
dalam mengembangkan negaranya, serta melihat bagaimana pengaruh FoCAC terhadap
rezim atau kebijakan di Afrika Selatan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas, dapat ditemukan rumusan masalah
yaitu bagaimana pengaruh Forum on China-Africa Cooperation (FoCAC) terhadap rezim
investasi asing di Afrika Selatan?
1.3 Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana Forum on
China-Africa Cooperation (FoCAC) dapat berpengaruh terhadap rezim investasi asing di
Afrika Selatan.

1.4 Landasan konseptual


Teori Rezim Internasional
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan dari teori rezim internasional
untuk menjawab rumusan masalah terkait pengaruh Forum on China-Africa Cooperation
terhadap rezim investasi asing di Afrika Selatan. Menurut Krasner, konsep rezim dapat
didefinisikan sebagai prinsip, norma, aturan dan prosedur pembuatan keputusan. Rezim
internasional itu terbentuk dari beberapa variabel pembentuk dasar, yakni power, interest, dan
values. Dalam teori rezim ada 4 hal mutlak yang harus ada dalam rezim internasional yang
sekaligus menjadi cirinya.
a. Principles yaitu kepercayaan atas Fact, Causation, dan Rectitude.
b. Norms adalah standar perilaku yang dituangkan dalam hak dan kewajiban.
c. Rules adalah bentuk ketentuan dan larangan yang spesifik berkenaan dengan
perilaku.
d. Decision Making Procedures yaitu praktek umum untuk membuat dan
mengimplementasikan keputusan bersama (Collective Choices).
Dalam pengertiannya, norma adalah standar perilaku yang didefinisikan konteks hak
dan kewajiban. Aturan adalah landasan untuk bertindak. Proses pembuatan keputusan adalah
tindakan yang berlaku umum untuk membuat dan mengimplementasikan pilihan bersama.
Dengan demikian, norma, aturan, dan prosedur dalam rezim internasional menyatu dalam
sebuah konsep aturan yang membantu Negara dalam membentuk Kerjasama. Dengan begitu,
rezim internasional memiliki fungsi sendiri untuk membantu negara dalam mengatasi segala
macam problematika yang dihadapi oleh negara. Prinsip dan aturan rezim juga membantu
Negara untuk mengurangi ketidakpastian perilaku yang sewaktu-waktu akan menurun.
Rezim telah rekonseptualisasi sebagai variabel penghubung yang berdiri di antara
faktor penyebab dasar di satu sisi, dan hasil serta perilaku di sisi lainnya. Maka dari itu,
terdapat dua pola hubungan, yaitu hubungan antara aktor penyebab dasar seperti power,
kepentingan, nilai, serta hubungan antara rezim dengan hasil dan perilaku. Untuk melihat
skema ini rezim dapat memiliki dampak yang signifikan di dunia yang kompleks. Namun,
rezim ini bisa saja tidak relevan lagi jika negara berusaha memaksimalisasi perbedaan antara
keperluan dirinya dan Negara lain, menjadikan motivasi kekuatan murni menghalangi rezim.

1.5 Metode Penelitian


Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian
ini lebih banyak menggunakan data kualitatif seperti nilai (norm), sikap, serta ideologi. Untuk
mengetahui lebih dalam tentang pengaruh FoCAC terhadap rezim investasi asing Afrika
Selatan, analisis data menggunakan metode analisis naratif. Adapun yang dimaksud analisis
narasi adalah sebuah paradigma dengan cara berpikir untuk membuat deskripsi tema yang
tertulis dalam cerita atau taksonomi. Maka dari itu, penulisan makalah ini disusun dengan
cara bertahap dan bertujuan untuk bisa menyampaikan ide ke seluruh pihak terkait.
Jenis metode penelitian yang digunakan adalah studi dokumen/teks, yakni merupakan
salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat dan menganalisis
dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek
tersebut. Dengan beberapa sumber yang sudah kami telusuri, teknik pengumpulan data ini
dapat menjadi alternatif bagi kami untuk lebih paham dan dapat mempelajari berbagai data
atau informasi yang diperlukan. Informasi-informasi yang kami dapatkan bisa kami kelola
dengan baik dan kami susun dengan sebaik mungkin, sehingga terciptalah makalah yang
dapat menjadi bahan literatur bagi siapapun yang membaca makalah kami.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Investasi Asing


Investasi asing menurut ekonomi politik global adalah merujuk pada penanaman
modal asing di suatu negara dengan tujuan memperoleh keuntungan jangka panjang. Investasi
asing sendiri menurut para ahli dijelaskan dalam beberapa perspektif:
Menurut Salvatore (1997), investasi asing langsung meliputi investasi ke dalam
aset-aset secara nyata, seperti pembangunan pabrik-pabrik. Investasi asing dapat memberikan
manfaat bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara, seperti teknologi, keterampilan
manajemen, dan penciptaan lapangan kerja baru. Selain itu, investasi asing langsung juga
dianggap positif karena dapat mengisi kekurangan tabungan yang dapat dihimpun dari dalam
negeri, menambah cadangan devisa, memperbesar penerimaan pemerintah, dan
mengembangkan keahlian manajerial bagi perekonomian di negara penerima investasi asing
langsung tersebut.
Menurut Noor (2007), investasi asing langsung adalah investasi pada aset atau faktor
produksi untuk melakukan usaha atau bisnis di luar negeri. Investasi langsung ini akan
menghasilkan dampak ke belakang, berupa input usaha, maupun ke depan, dalam bentuk
output usaha yang merupakan input bagi usaha lain. Selain itu, Noor juga mengelompokkan
investasi asing menjadi investasi publik, investasi swasta, dan investasi campuran. Investasi
asing dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara, seperti teknologi,
keterampilan manajemen, dan penciptaan lapangan kerja baru.
Menurut Griffing dan Pustai (2009), para ahli statistik pemerintah Amerika Serikat,
investasi asing langsung adalah suatu kepemilikan atas penguasaan 10 persen suara atau lebih
dari saham suatu perusahaan atau saham ekuivalennya dalam suatu bisnis yang bukan
perseroan terbatas. Investasi asing langsung juga dapat berupa investasi dalam bentuk
pendirian unit-unit produksi baru di mana modal asing tidak hanya dimiliki oleh investor
asing, tetapi juga dimiliki oleh investor domestik di negara penerima investasi tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa investasi asing secara umum merujuk pada penanaman
modal dari investor asing ke suatu negara dengan tujuan memperoleh keuntungan jangka
panjang. Investasi asing dapat berbentuk Penanaman Modal Asing (PMA) atau investasi
langsung, yang melibatkan kepemilikan atas penguasaan 10 persen suara atau lebih dari
saham suatu perusahaan, serta investasi portofolio yang melibatkan pembelian saham atau
obligasi. Investasi asing dapat memberikan banyak manfaat bagi pertumbuhan ekonomi
suatu negara, seperti teknologi, keterampilan manajemen, dan penciptaan lapangan kerja
baru. Namun, perlu diingat untuk memastikan bahwa investasi asing dilakukan sesuai dengan
undang-undang penanaman modal agar tidak merugikan negara di kemudian hari.

2.2 Kebijakan Afrika Selatan terkait Investasi Asing


Afrika Selatan memiliki Undang-Undang yang mengatur kebijakan negaranya dalam
hal investasi asing yang terdapat pada Undang-Undang Protection of Investment Act No. 22
of 2015, pembaruan dari Undang-Undang Foreign Investment Act No. 38 of 1996.
Undang-Undang ini memuat tentang: 1. Kerangka hukum investasi asing dan mengatur
persyaratan dan prosedur untuk investasi asing, 2. Perlindungan hukum bagi investor asing
dan memberikan hak-hak yang sama dengan investor domestik, 3. Kebijakan pemerintah dan
regulasi yang mengatur investasi asing, termasuk dalam hal kepemilikan saham dan
pengaturan pajak, 4. Afrika Selatan menerima investasi asing di berbagai sektor seperti
manufaktur, infrastruktur, energi dan pertambangan minyak. Hal ini menunjukkan bahwa
negara-negara Afrika Selatan menyambut investasi asing di berbagai sektor untuk
mendukung pembangunan ekonomi mereka.
Undang-Undang ini juga mengatur tentang hak cipta, pengetahuan, niat baik, atau hak
kekayaan intelektual seperti paten, merek dagang, desain industri, dan nama dagang,
sepanjang hal tersebut diakui berdasarkan hukum Afrika Selatan. Imbal hasil seperti
keuntungan, dividen, royalti atau pendapatan yang dihasilkan oleh suatu investasi; atau hak
atau konsesi yang diberikan berdasarkan hukum atau berdasarkan kontrak, termasuk izin
untuk mengolah, mengekstraksi, atau mengeksploitasi sumber daya alam. Melindungi
penanaman modal sesuai dengan dan tunduk pada konstitusi, dengan cara yang
menyeimbangkan kepentingan umum serta hak dan kewajiban penanam modal; Menegaskan
hak kedaulatan republik untuk mengatur penanaman modal untuk kepentingan umum; Dan
menegaskan Bill of Rights dalam konstitusi dan undang-undang yang berlaku bagi semua
penanam modal dan penanaman modalnya di Republik. Penafsiran Bill of Rights
sebagaimana dimaksud dalam pasal 39 UUD; 1. Hukum kebiasaan internasional sebagaimana
dimaksud dalam pasal 232 Konstitusi; 2. Hukum internasional sebagaimana dimaksud dalam
pasal 233 Konstitusi; 3. Setiap konvensi atau perjanjian internasional yang relevan dimana
Republik menjadi atau menjadi salah satu pihak.
Republik Afrika Selatan harus memberikan investor asing dan investasi mereka
tingkat keamanan fisik yang umumnya diberikan kepada investor domestik sesuai dengan
standar minimum hukum kebiasaan internasional dan tergantung pada sumber daya dan
kapasitas yang tersedia. Investor asing dan investasinya tidak boleh diperlakukan kurang baik
dibandingkan investor Afrika Selatan dalam kondisi serupa. Untuk keperluan bagian ini,
“keadaan serupa” berarti persyaratan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh atas pokok
permasalahan dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan penanaman modal asing,
termasuk: 1. Dampak penanaman modal asing terhadap Republik, dan dampak kumulatif
seluruh penanaman modal; 2. Sektor dimana penanaman modal asing berada; 3. Tujuan dari
setiap tindakan yang berkaitan dengan penanaman modal asing; . Faktor-faktor yang
berkaitan dengan penanam modal asing atau penanaman modal asing sehubungan dengan
tindakan yang bersangkutan; 5. Dampaknya terhadap pihak ketiga dan komunitas lokal; 6.
Dampaknya terhadap lapangan kerja; serta 7. Dampak langsung dan tidak langsung terhadap
lingkungan hidup. Semua penanaman modal asing harus dilakukan sesuai dengan hukum
republik.
Prinsip investasi asing di Afrika Selatan mencakup prinsip efektivitas yaitu investasi
asing di Afrika Selatan harus memberikan manfaat yang tangible dan berkelanjutan untuk
pembangunan ekonomi. Selanjutnya legitimasi yaitu investasi asing dilakukan secara
transparan dan sesuai dengan hukum di Afrika Selatan. Bilateral Investment, prinsip ini
memperhatikan aspek bilateral antara negara investor dan negara reseptor, seperti perjanjian
investasi bilateral dan perlindungan investasi. Dalam pengambilan keputusan untuk investasi
asing di Afrika Selatan perlu memperhatikan beberapa aspek yaitu, regulasi dan perlindungan
investor yang terdapat dalam Undang-Undang Protection of Investment Act No. 22 of 2015
dan Undang-Undang Investasi Afrika Selatan tahun 2000 yang mana Afrika Selatan
menawarkan perlindungan yang sama kepada investor asing dan lokal, serta memberikan
kebebasan untuk mentransfer keuntungan, royalti, dan pembayaran lainnya ke luar negeri.
Insentif investasi yang mana memberikan keringanan pajak dan bantuan. Investor asing perlu
memperhatikan sektor-sektor yang terbatas bagi investasi asing, seperti pertanian dan
pertambangan. Juga memperhatikan hubungan bilateral dengan negara yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan investasi. Kerjasama dengan lembaga non-pemerintah
yaitu pengembangan hubungan dengan lembaga non-pemerintah, seperti Chamber of
Commerce, juga menjadi bagian dari kebijakan investasi dan juga memperhatikan kondisi
pasar.
Sesuai dengan Undang-Undang Protection of Investment Act No. 22 of 2015,
pembaruan dari Undang-Undang Foreign Investment Act No. 38 of 1996, menyimpulkan
bahwa Afrika Selatan sangat mendukung Investasi asing di negaranya, dan menjamin
investornya. Dikarenakan isi Undang-Undang tersebut telah memuat perlindungan hukum
bagi investor asing dan memberikan hak-hak yang sama dengan investor domestik,
memberikan investor asing dan investasi mereka tingkat keamanan fisik yang umumnya
diberikan kepada investor domestik sesuai dengan standar minimum hukum kebiasaan
internasional dan tergantung pada sumber daya dan kapasitas yang tersedia. Hubungan
kerjasama China dan Afrika Selatan terjalin dengan baik yang mengakibatkan kerjasama
antara China dan Afrika Selatan berkembang dengan pesat dan Afrika Selatan memberikan
kemudahan akses negara China terhadap Afrika Selatan pun menjadi lebih mudah dalam
aktivitas investasi China-Afrika Selatan. Afrika Selatan menerima investasi asing dengan
terbuka, karena pemerintahannya menyadari bahwa negaranya membutuhkan investasi asing
untuk peningkatan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya.

2.3 Rezim Forum on China-Africa Cooperation (FoCAC)


Forum on China-Africa Cooperation (FoCAC), adalah forum resmi antara Republik
Rakyat Tiongkok dan semua negara di Afrika kecuali Kerajaan Eswatini. FoCAC adalah
mekanisme koordinasi multilateral utama antara negara-negara Afrika dan Tiongkok. Sejak
2018 dianggap oleh negara-negara tersebut sebagai platform kerja sama dalam Inisiatif Sabuk
dan Jalan. FoCAC didirikan pada 10 Oktober 2000 di Beijing, Tiongkok oleh Jiang Zemin,
Hu Jintao, Gnassingbé Eyadéma, dan Salim Ahmed Salim. FoCAC adalah forum
internasional tipe politik yang bertujuan untuk mempromosikan kerja sama politik dan
ekonomi antara Tiongkok dan negara-negara Afrika.
Forum on China-Africa Cooperation (FoCAC) adalah forum resmi antara Republik
Rakyat Tiongkok dan semua negara di Afrika kecuali Kerajaan Eswatini. Prinsip utama dari
FoCAC meliputi:

● Kooperasi bersama: FoCAC bertujuan untuk mempromosikan kerjasama politik dan


ekonomi antara Tiongkok dan negara-negara Afrika.
● Kesejahteraan bersama: FoCAC mendorong pengembangan ekonomi dan sosial yang
bersama untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan pada semua negara.
● Pengembangan sinergia: FoCAC bekerja sama untuk menciptakan synergia antara
inisiatif Tiongkok, seperti Belt and Road Initiative (BRI), dan agenda pengembangan
Afrika, seperti Agenda 2030 untuk Pembangunan Bersih-Bersyarat di Afrika dan
Agenda 2063 Afrika Uni.
● Koordinasi politik: FoCAC menjadi platform untuk koordinasi politik di antara
Tiongkok dan negara-negara Afrika, termasuk dalam bidang keamanan dan stabilitas.
● Pengembangan bilateral dan multilateral: FoCAC mendorong pengembangan
hubungan politik, ekonomi, dan budaya antara Tiongkok dan negara-negara Afrika,
serta meluaskan kerjasama di semua tingkat.

FoCAC telah menjadi platform penting untuk meningkatkan kerjasama antara


Tiongkok dan negara-negara Afrika dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik,
keamanan, dan stabilitas, norma-norma yang berlaku dalam Forum on China-Africa
Cooperation (FoCAC) mencakup prinsip-prinsip kerja sama, pengembangan bersama,
koordinasi politik, dan pengembangan bilateral dan multilateral. FoCAC juga
mengimplementasikan norma-norma dalam mencapai tujuannya seperti norma hukum yang
mengatur perilaku antara anggota-anggota FoCAC. Norma kesopanan yang mengatur
perilaku dalam hal kesopanan dan saling menghargai pendapat antara anggota FoCAC.
FoCAC bertujuan untuk mempromosikan kerja sama politik dan ekonomi antara Tiongkok
dan negara-negara Afrika, serta mendorong pengembangan ekonomi dan sosial yang bersama
untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan pada semua negara. Selain itu, FoCAC juga
bekerja untuk menciptakan synergia antara inisiatif Tiongkok, seperti Belt and Road Initiative
(BRI), dan agenda pengembangan Afrika, seperti Agenda 2030 untuk Pembangunan
Bersih-Bersyarat di Afrika dan Agenda 2063 Afrika Uni. Forum ini juga menjadi platform
untuk koordinasi politik di antara Tiongkok dan negara-negara Afrika, termasuk dalam
bidang keamanan dan stabilitas.

Regulasi dalam Forum on China-Africa Cooperation (FoCAC) melibatkan


mekanisme koordinasi dan konsultasi antara Tiongkok dan negara-negara Afrika. Terdapat
tiga tingkat mekanisme tindak lanjut FoCAC, yaitu Konferensi Menteri yang diselenggarakan
setiap tiga tahun, Pertemuan Tindak Lanjut Pejabat Senior, dan Konsultasi Menteri FoCAC.
Mekanisme ini bertujuan untuk melakukan evaluasi secara teratur terhadap implementasi
tindak lanjut kerjasama antara Tiongkok dan Afrika. Selain itu, FoCAC juga mengikuti
prinsip-prinsip seperti non-interference dalam kebijakan internal negara-negara Afrika,
promosi keterkaitan "selatan-selatan", dan pendirian pendanaan pararel. Hal ini menunjukkan
adanya prinsip-prinsip dan mekanisme yang mengatur kerjasama antara Tiongkok dan Afrika
dalam kerangka FoCAC.

Mekanisme FoCAC mulai berlaku pada tahun 2002 pada bulan april, setelah melalui
beberapa pembahasan mengenai prosedur FoCAC. Mekanisme FoCAC dibangun pada tiga
tingkatan: Konferensi Tingkat Menteri diadakan setiap tiga tahun; Rapat Lanjutan Pejabat
Senior dan Rapat Persiapan Konferensi Tingkat Menteri diselenggarakan masing-masing
pada tahun dan beberapa hari sebelum Konferensi Tingkat Menteri diselenggarakan; dan
konsultasi antara Korps Diplomatik Afrika di Tiongkok dan Sekretariat Komite Tindak
Lanjut Tiongkok diadakan setidaknya dua kali setahun. Konferensi Tingkat Menteri dan
Pertemuan Pejabat Senior diadakan secara bergantian di Tiongkok dan negara Afrika, dengan
Tiongkok dan tuan rumah di Afrika menjadi ketua bersama yang memimpin pertemuan dan
memimpin penerapan hasil pertemuan. Konferensi Tingkat Menteri dihadiri oleh para menteri
luar negeri dan menteri yang membidangi kerja sama ekonomi internasional, dan Pertemuan
Pejabat Senior dihadiri oleh pejabat setingkat direktur jenderal dari departemen yang
berwenang di Tiongkok dan negara-negara Afrika.

2.4 Pengaruh FoCAC terhadap rezim internasional Afrika Selatan


Forum on China-Africa Cooperation (FoCAC) memiliki pengaruh yang besar
terhadap rezim internasional di Afrika Selatan. Adanya forum ini merupakan kesempatan
besar bagi Afrika Selatan dalam membangun kerjasama serta memenuhi kepentingan
nasional di negaranya. Tak hanya di Afrika Selatan, kerjasama FoCAC telah membantu
meningkatkan investasi yang dilakukan China kepada Afrika Selatan. FoCAC sendiri juga
memiliki tujuan untuk memperluas kerjasamanya ke Benua Afrika, karena benua ini dinilai
sebagai zona besar perdagangan bagi China. Dapat dilihat bahwa FoCAC merupakan forum
yang menghasilkan keuntungan bagi negara-negara anggotanya terutama bagi Afrika Selatan
dan China.
FoCAC merupakan wadah bagi negara-negara di Afrika khususnya Afrika Selatan
yang memiliki beberapa pengaruh atau dampak dari eksistensi FoCAC itu sendiri, adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan investasi
Kerjasama FoCAC telah mengarah pada peningkatan investasi China ke Afrika, yang
dapat mencakup dari sektor ekonomi, pengetahuan, teknologi, dan juga kesehatan.
Peningkatan investasi ini berpengaruh pada sisi negara China, akan tetapi untuk
Afrika Selatan sendiri juga memiliki benefit yang baik dari peningkatan investasi ini.
Afrika Selatan bisa menjalin kerjasama dengan negara yang sudah dikatakan maju
mendekati Amerika Serikat dan juga Jepang, yakni China. Melalui soft power dari
China, Afrika Selatan pun ikut merasakan peningkatan pada perkembangan
negaranya.
2. Pengembangan infrastruktur
Investasi yang dilakukan China di Afrika Selatan memungkinkan pengembangan
infrastruktur yang lebih baik, seperti infrastruktur transportasi, energi, maupun
telekomunikasi. Pengembangan infrastruktur di Afrika Selatan ini dapat menjadi salah
satu langkah strategis bagi negara tersebut untuk memajukan negaranya. Berdasarkan
faktanya, Afrika Selatan merupakan negara berkembang yang sangat memerlukan
bantuan dari negara lain yang sudah maju untuk membantu serta membangun
kepentingan nasional mereka.
3. Pembukaan peluang kerja
Forum kerjasama ini telah menciptakan peluang kerja bagi warga Afrika Selatan,
yang mana warga Afrika Selatan ini dapat menjadi pegawai atau karyawan dari
perusahaan yang dibangun atau diinvestasikan oleh China. Pembukaan peluang kerja
ini menguatkan hubungan diplomatis antara kedua negara serta dapat meningkatkan
perekonomian kedua belah pihak.
4. Peningkatan pendapatan
Kerjasama FoCAC ini, membuat Afrika Selatan mengalami peningkatan pendapatan.
Hal tersebut dapat dilihat dari PDB per-kapita Afrika Selatan pada tahun 2021
meningkat sekitar 6,984.435 USD. Lain daripada hal tersebut, dari tahun ke tahun,
Afrika Selatan mengalami naik-turunnya pendapatan di negara mereka. Adapun faktor
yang mempengaruhi yaitu: wabah Covid-19, hutang luar negeri, masalah politik dan
struktural, serta kemiskinan.
FoCAC juga memiliki peran dalam meningkatkan investasi asing langsung China di
Afrika Selatan, yang akhirnya dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi
Afrika Selatan. Peningkatan hubungan ekonomi, kerjasama FoCAC telah mendorong
investasi dan perdagangan antara China dan negara-negara Afrika, yang menciptakan kondisi
yang lebih harmonis di antara keduanya. Pembangunan infrastruktur, dengan dukungan
China, Afrika Selatan diarahkan untuk memperbaiki infrastruktur dan sarana pendukung lain
yang akan mendukung dan memperlancar pengembangan industri China di Afrika Selatan.
Meskipun demikian, investasi asing di Afrika Selatan masih menghadapi beberapa tantangan,
seperti ketidakpastian politik dan regulasi yang tidak stabil. Akan tetapi, rezim yang
digunakan Afrika Selatan dalam investasi asing masih sangat ditegakkan dan secara bebas
Afrika Selatan membuka peluang bagi investor asing untuk bisa berinvestasi ke negara
mereka.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Investasi asing menurut ekonomi politik global adalah merujuk pada penanaman
modal asing di suatu negara dengan tujuan memperoleh keuntungan jangka panjang. Menurut
Salvatore (1997), investasi asing langsung meliputi investasi ke dalam aset-aset secara nyata,
seperti pembangunan pabrik-pabrik. Investasi asing dapat memberikan manfaat bagi
pertumbuhan ekonomi suatu negara, seperti teknologi, keterampilan manajemen, dan
penciptaan lapangan kerja baru. Menurut Noor (2007), investasi asing langsung adalah
investasi pada aset atau faktor produksi untuk melakukan usaha atau bisnis di luar negeri.
Investasi langsung ini akan menghasilkan dampak ke belakang, berupa input usaha, maupun
ke depan, dalam bentuk output usaha yang merupakan input bagi usaha lain.
Afrika Selatan memiliki Undang-Undang yang mengatur kebijakan negaranya dalam
hal investasi asing yang terdapat pada Undang-Undang Protection of Investment Act No. 22
of 2015, pembaruan dari Undang-Undang Foreign Investment Act No. 38 of 1996.
Undang-Undang ini memuat tentang: 1. Kerangka hukum investasi asing dan mengatur
persyaratan dan prosedur untuk investasi asing, 2. Perlindungan hukum bagi investor asing
dan memberikan hak-hak yang sama dengan investor domestik, 3. Kebijakan pemerintah dan
regulasi yang mengatur investasi asing, termasuk dalam hal kepemilikan saham dan
pengaturan pajak, 4. Afrika Selatan menerima investasi asing di berbagai sektor seperti
manufaktur, infrastruktur, energi dan pertambangan minyak. Hal ini menunjukkan bahwa
negara-negara Afrika Selatan menyambut investasi asing di berbagai sektor untuk
mendukung pembangunan ekonomi mereka.
Forum on China-Africa Cooperation (FoCAC), adalah forum resmi antara Republik
Rakyat Tiongkok dan semua negara di Afrika kecuali Kerajaan Eswatini. FoCAC adalah
mekanisme koordinasi multilateral utama antara negara-negara Afrika dan Tiongkok. Sejak
2018 dianggap oleh negara-negara tersebut sebagai platform kerja sama dalam Inisiatif Sabuk
dan Jalan. FoCAC didirikan pada 10 Oktober 2000 di Beijing, Tiongkok oleh Jiang Zemin,
Hu Jintao, Gnassingbé Eyadéma, dan Salim Ahmed Salim. FoCAC adalah forum
internasional tipe politik yang bertujuan untuk mempromosikan kerja sama politik dan
ekonomi antara Tiongkok dan negara-negara Afrika. FoCAC telah menjadi platform penting
untuk meningkatkan kerjasama antara Tiongkok dan negara-negara Afrika dalam berbagai
bidang, seperti ekonomi, politik, keamanan, dan stabilitas, norma-norma yang berlaku dalam
Forum on China-Africa Cooperation (FoCAC) mencakup prinsip-prinsip kerja sama,
pengembangan bersama, koordinasi politik, dan pengembangan bilateral dan multilateral.
FoCAC juga mengimplementasikan norma-norma dalam mencapai tujuannya seperti norma
hukum yang mengatur perilaku antara anggota-anggota FoCAC. Norma kesopanan yang
mengatur perilaku dalam hal kesopanan dan saling menghargai pendapat antara anggota
FoCAC. FoCAC bertujuan untuk mempromosikan kerja sama politik dan ekonomi antara
Tiongkok dan negara-negara Afrika, serta mendorong pengembangan ekonomi dan sosial
yang bersama untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan pada semua negara.
Forum on China-Africa Cooperation (FoCAC) memiliki pengaruh yang besar
terhadap rezim internasional di Afrika Selatan. Adanya forum ini merupakan kesempatan
besar bagi Afrika Selatan dalam membangun kerjasama serta memenuhi kepentingan
nasional di negaranya. Adapun pengaruh atau dampak FoCAC terhadap rezim investasi asing
Afrika Selatan, yaitu: peningkatan investasi, pengembangan infrastruktur, pembukaan
peluang kerja, dan peningkatan pendapatan.
Daftar Pustaka

AFDB. (2023, Juli 25). 2023 Southern Africa Economic Outlook: Southern Africa’s
economic prospects subdued, yet abounds with investment opportunity in climate change
initiatives. p. 1.

Antonio, R. (2022). Implementasi Multi-Track Diplomacy dalam EU-South Africa Strategic


Partnership. UKSW repository , 16-34.

Ayodya, A. P. (2022). DIPLOMASI EKONOMI DAN BUDAYA AFRIKA SELATAN


DALAM MENINGKATKAN SEKTOR PARIWISATA PADA PENYELENGGARAAN
PIALA DUNIA FIFA 2010. UMY etd , 1-12.

Embassy, C. (2021, December 16). China-Africa Cooperation Vision 2035. Retrieved from
china embassy gov:
http://zw.china-embassy.gov.cn/eng/zgjj/202112/t20211216_10470561.htm

FOCAC. (2004). Forum on China–Africa Cooperation (FOCAC). Retrieved from focac.org:


https://www-focac-org.translate.goog/eng/ltjj_3/ltjz/?_x_tr_sch=http&_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=
id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

Jetro, I. (n.d.). The Role of FOCAC. Retrieved from ide go jp:


https://www.ide.go.jp/English/Data/Africa_file/Manualreport/cia_04.html

Naufal Rizki Putra Yasa, d. (2023). CHINA-SOUTH AFRICA HIGH-LEVEL PEOPLE TO


PEOPLE EXCHANGE MECHANISM SEBAGAI SOFT DIPLOMACY TIONGKOK DI
REPUBLIK AFRIKA SELATAN. UNDIP e journal , 381-391.

Riyanti, A. A. (2019). Beberapa Faktor yang Menarik Masuknya Foreign Direct Investment
China ke Afrika Selatan pada tahun 2015-2019. UNPAR repository , 1-15.

Schneid, W. (2012, Juli 17). The Forum on China-Africa Cooperation (FOCAC) and the
Prospects for “Trilateral” Development. p. 1.

Simbolon, E. (2022). DAMPAK KERJASAMA FOCAC (FORUM ON CHINA-AFRICA


COOPERATION) TERHADAP INVESTASI TIONGKOK DI AFRIKA SELATAN. UPYNK
eprints , 1-2.

Sinaga, F. C. (2017). KEPENTINGAN TIONGKOK TERHADAP AFRIKA MELALUI


FORUM ON CHINA-AFRICA COOPERATION (FOCAC). UNRI jom , 1-9.

Sinaga, F. C. (2017). KEPENTINGAN TIONGKOK TERHADAP AFRIKA MELALUI


FORUM ON CHINA-AFRICA COOPERATION (FOCAC). Media Neliti , 1-9.

Syadullah, M. (n.d.). POTENSI PELAKSANAAN DIALOG KEBIJAKAN INDONESIA –


NEGARANEGARA DI KAWASAN AFRIKA. Fiskal Kemenkeu , 1-18.
USIP. (2022, January 19). Peace and Security Issues at the Forum on China-Africa
Cooperation. p. 1.

Du Plessis, Ambrose. (2014). The Forum on China- Africa Cooperation, Ideas and Aid:
National Interest(s) or Strategic Partnership?. Insight on Africa. 6. 113-130.
10.1177/0975087814535440.

Sinaga, F. C., & Waluyo, T. J. (2017). Kepentingan Tiongkok terhadap Afrika melalui Forum
On China-Africa Cooperation (FOCAC) (Doctoral dissertation, Riau University).

Rahayu, W. T. (2017). Strategi Tiongkok dalam Mendominasi Hubungan Kerjasama


Ekonomi dengan Zimbabwe (2000-2015). Jurnal Analisis Hubungan Internasional, 6(2),
158-170.

Rosinawati, N. U., & Munabari, F. (2021). Kebijakan Keamanan Energi Tiongkok di Afrika
pada Periode Xi Jinping (2013-2019). Intermestic: Journal of International Studies, 5(2),
265-276.

Andiani, F. E. (2019). Analisis Kepentingan China dalam Forum On China-Africa


Cooperation (FOCAC) Tahun 2000-2018 (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).

Anda mungkin juga menyukai