Anda di halaman 1dari 16

Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan

Volume 5, Nomor 2, Juli 2012 (97-112)


ISSN 1979-5645

Implementasi Kebijakan Perparkiran


di Kota Makassar

Dwi Jayanti Lukman (Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)


Nurlinah (Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)
A. Murfhi (Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)
Email: Dwijayanti12@yahoo.com

Abstract
This journal provides an overview and explanation of the implementation rather than parking
on the edge of the public road in the makassar city. the implementation of parking policy in the
makassar city can not be implemented under the provisions of Makassar city area number 17 of
2006 on the management of public roadside parking in the area of the city of Makassar. occurs
discrepancy between the contents of the policy implementation in the field and there are still
many illegal parking attendants interpreter due to several aspects that influence. besides it
there are still lacking the resources as implementing the policy with facilities and infrastructure
as well as the attitude of the implemented. The satisfaction of people is low against the maid of
parking makassar city.
Keywords: Implementation, policy, parking

Abstrak
Jurnal ini memberikan gambaran serta penjelasan tentang pelaksanaan dari pada perparkiran
di tepi jalan umum di wilayah Kota Makassar. Dalam rangka Implementasi Kebijakan
Perparkiran di Kota Makassar tidak dapat terlaksana sesuai ketentuan Peraturan Daerah Kota
Makassar Nomor 17 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum dalam Daerah
Kota Makassar. Terjadi ketimpangan antara isi kebijakan dengan pelaksanaan di lapangan dan
masih banyak terdapat juru-juru parkir liar dikarenakan oleh beberapa aspek yang
mempengaruhi. Selain itu masih kurang sumberdaya sebagai pihak pelaksana kebijakan dengan
sarana dan prasarana yang kurang memadai serta sikap dari pada implementor. Hal inilah yang
menyebabkkan kepuasan masyarakat masih terbilang rendah terhadap pelayan perparkiran di
Kota Makassar.
Kata kunci: Implementasi, Kebijakan, Parkir.

PENDAHULUAN Bersamaan dengan globalisasi tersebut


kecenderungan lain yang dihadapi adalah
Makassar dalam sejarahnya telah menjadi semangat otonomi daerah sebagai konsek-
bagian dari masyarakat dunia. Demikian uensi perubahan paradigma pemerintahan
halnya saat ini dan kecenderungan dari dari sentralisasi ke desentralisasi. Di era
depan akan tetapi yang tegah memasuki era desentralisasi dewasa ini, tentunya
globalisasi yang ditandai dengan tingkat Pemerintah Daerah lebih dituntut untuk
kompetisi yang semakin ketat pada satu sisi, merespon setiap permasalahannya. Ke-
namun memberi peluang terjadinya bijakan yang muncul harus sesuai dengan
sinergitas antar daerah pada sisi yang lain. konteks sosial daerahnya tersebut. Muncul-
nya UU No. 32 Tahun 2004 tentang

97
Implementasi Kebijakan Perparkiran di Kota Makassar
(Dwi Jayanti Lukman, Nurlinah, Andi Murfhi)

Pemerintah Daerah, maka pelbagai mampu menunjung pelaksanaan otonomi


kewenangan serta pembiayaan kini dil- daerah juga dapat meningkatkan Pendapatan
aksanakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Asli Daerah Kota Makassar.
dengan lebih nyata. Kecenderungan yang Salah satu hal penting yang mana hal ini
demikian ini memberi peluang bagi pengem- sangat memegang peranan penting dalam
bangan potensi masing-masing daerah, inter- pelaksanaan kebijakan tentang perparkiran di
koneksitas antar daerah, dan sekaligus dapat Kota Makassar adalah stakeholder dan
menciptakan persaingan antar daerah. masyarakat pengguna parkir. Bagaimana dua
hal tersebut bisa saling memberikan kontri-
METODE PENELITIAN busi satu sama lain. Dalam hal pelaksanaan
dari pada suatu kebijakan ada hal-hal penting
Metode yang penelitian yang digunakan yang perlu untuk diperhatikan, yang mana
adalah deskriptif dengan menggunakan suatu kebijakan dapat dipandang sebagai
teknik pengumpulan data studi kepustakaan suatu sistem. Ketika kebijakan dipandang se-
dengan membaca buku, majalah, surat kabar, bagai suatu sistem, maka kebijakan memiliki
dokumen- dokumen, undang-undang dan elemen-elemen pembentuknya. Dimana
media informasi lain yang ada hubungannya menurut Thomas R. Dye dalam Dun
dengan masalah yang diteliti, dan observasi (2000:110) terdapat tiga elemen kebijakan
yaitu mengamati secara langsung objek yang yang membentuk sistem kebijakan
di teliti serta interview dan wawancara Berbicara tentang kebijakan yang mana
mendalam dengan menggunakan pedoman menurut George C. Edward III dan Ira Shar-
wawancara. kansky dalam Suwutri (2008:10) mendefinisi-
kan kebijakan publik sebagai suatu tindakan
HASIL DAN PEMBAHASAN pemerintah yang berupa program-program
pemerintah untuk mencapai sasaran dan
Sebagimana yang kita ketahui bersama tujuan. Berdasarkan dari situlah kebijakan
bahwa Kota Makassar merupakan Kota yang pengelolaan perparkiran di Kota Makassar.
semakin padat dan ramai oleh kendaraan Pemerintah Kota Makassar sejak tanggal 11
yang berlalulalang di jalanan, akibat dari Desember 2006 telah mengeluarkan suatu
keramaian ini lalu lintas di kota ini sangat regulasi yang mengatur secara langsung
macet. Kondisi ini diperparah dengan ren- pengelolaan perparkiran di Kota Makassar.
dahnya kesadaran masyarakat yang memarkir Regulasi yang dimaksud tertuang di dalam
kendaraannya di atas bahu jalan. Kondisi Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2006 ten-
inilah yang membuat pemerintah kota harus tang Pengelolaan Perkir Tepi Jalan Umum Da-
berinisiatif untuk mengatur sistem trans- lam Daerah Kota Makassar. Sebagaimana
portasi yang lebih baik di Makassar sehingga yang kita ketahui bersama bahwa tujuan
kota ini dapat berkembang menjadi kota me- utama dari pada dikeluarkannya kebijakan
tropolis yang ramah lingkungan, oleh karena tersebut yaitu sebagai dasar dalam mem-
itu Perusahan Daerah (PD) Parkir yang diga- berikan pelayanan kepada masyarakat
gas oleh Pemerintah Kota Makassar dalam dibidang perparkiran. Pentingnya suatu ke-
Perda No.5 Tahun 1999 tentang pemben- bijakan yang berperan didalam bidang
tukan PD. Parkir Kota Makassar yang didasari perparkiran ini sebagai langkah perbaikan
atas prinsip-prinsip efisiensi dan efektifitas mutu kualitas dan kuantitas Pemerintah Kota
pencapaian tujuan pelayanan dari sektor Makassar secara umum. Sehingga dapat
perparkiran kepada masyarakat kota Makas- mewujudkan pelaksanaan pengeloaan parkir
sar adalah perusahaan yang diharapkan tepi jalan umum secara lebih berdaya guna

98
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 2, Juli 2012

dan berhasil guna untuk meningkatkan pela- Pengelolaan Perkir Tepi Jalan Umum Dalam
yanan kepada masyarakat sesuai dengan per- Daerah Kota Makassar.
aturan daerah yang mengatur parkir tepi Ketika kita mengeledah isi dari kebijakan
jalan umum. pengelolaan perparkiran di Kota Makassar
Berbicara tentang pelaksanaan tentunya yang tertauang dalam Peraturan Daerah No-
akan ada hasil yang ingin dicapai, maka dari mor 17 Tahun 2006 tentang Penengelolaan
itu untuk melihat tingkat keberhasilan dari Perkir Tepi Jalan Umum Dalam Daerah Kota
pelaksanaan kebijakan perparkiran di Kota Makassar disitu secara jelas bahwa dalam
Makassar maka dibutuhkan strategi. Strategi pelaksanaan daripada pengelolaan
yang dimaksud adalah cara atau taktik dida- perparkiran di Kota Makassar ada beberapa
lam melaksanaan Peraturan Daerah Nomor hal pokok yang serta merta harus diper-
17 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Perkir hatikan. Hal pokok yang dimaksud adalah
Tepi Jalan Umum Dalam Daerah Kota Makas- wewenang pengelolaan parkir tepi jalan,
sar. Alasannya karena setiap keputusan itu pembinaan serta pengawasan daripada
merupakan salah satu strategi dalam me- pelaksanaan parkir tepi jalan itu sendiri. Dari
nyelesaikan permasalahan, dan setiap strate- ketiga hal pokok yaitu wewenang pengel-
gi menuntut adanya langkah implementasi. olaan, pembinaan, serta pengawasan inilah
Tanpa implementasi strategi sendiri tidak yang nantinya peneliti gunakan sebagai alat
mempunyai arti apa-apa. Implementasi pera- dalam memberikan gambaran secara riil
turan pada prinsipnya adalah cara agar se- pelaksanaan dari pada kebijakan pengelolaan
buah peraturan yang telah ditetapkan akan perparkiran di Kota Makassar sehingga penu-
mencapai tujuan yang diharapkan sehingga lis sekaligus sebagai peneliti dapat menarik
dapat dikatakan berhasil dalam pelaksa- suatu benang merah tentang keberhasilan
naannya. Untuk itu dalam menerapkan atau dari pada Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun
mengimplementasikan suatu peraturan atau 2006 tentang Pengelolaan Perkir Tepi Jalan
keputusan yang telah ditetapkan, maka ada Umum Dalam Daerah Kota Makassar ini dit-
dua cara atau pilihan, yang mana pilihan itu erapkan di Kota Makassar. Wewenang
langsung untuk di implementasikan dalam Pengelolaan. Dalam Peraturan Daerah Nomor
bentuk program atau melalui formulasi pera- 17 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Perkir
turan derivate atau turunan dari peraturan Tepi Jalan Umum Dalam Daerah Kota Makas-
tersebut. Kebijakan dalam bentuk undang- sar pasal 3 ayat 1 dikatakan bahwa
undang atau peraturan daerah adalah jenis “wewenang pengelolaan parkir tepi jalan
kebijakan yang memerlukan peraturan deri- umum didelegasikan Walikota kepada
vate yang jelas atau yang sering diistilahkan Direksi”. Direksi disini merupakan direksi Pe-
sebagai peraturan pelaksana. rusahan Daerah Parkir Makassar Raya Kota
Sebelum jauh menjelaskan tentang Makassar sebagaimana yang telah diatur da-
perparkiran di Kota Makassar, perlu untuk lam Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2006
diketahui bersama bahwa pengelolaan tentang Pengelolaan Perkir Tepi Jalan Umum
perparkiran di dalam Kota Makassar yang te- Dalam Daerah Kota Makassar pasal 1 ayat 4.
lah di limpahkan dari Pemerintah Kota Ma- Masih sekitar tentang pendelegasian
kassar kepada Perusahan Daerah (PD) Parkir wewenang, dimana James, A.F. Stoner (1996)
Makassar Raya. Sehingga Perusahaan Daerah mengatakan bahwa jika seorang manajer
(PD) Parkir Makassar Raya merupakan lead- mendelegasikan tugas kepada bawahannya
ing sector atau provider langsung yang ber- maka ia harus mendelegasikan kekuasaannya
tanggungjawab dalam melaksanakan Pera- yang artinya jika seorang diserahi tugas
turan Daerah Nomor 17 Tahun 2006 tentang melaksanakan suatu tugas tertentu, maka ia

99
Implementasi Kebijakan Perparkiran di Kota Makassar
(Dwi Jayanti Lukman, Nurlinah, Andi Murfhi)

harus bertanggungjawab dalam Makassar. Pengelolaan parkir tepi jalan


melaksanakan tugas tersebut. Melihat hal umum yang di delegasikan kepada Perus-
tersebut tidak salah kalau penulis menga- ahaan Daerah (PD) Parkir Makassar Raya
takan bahwa kewenangan dalam pengelolaan yang bertugas untuk menentukan titik atau
perparkiran di Kota Makassar dipegang tempat parkir yang mana dalam penentuan
penuh oleh Perusahaan Daerah (PD) Parkir titik atau tempat parkir tepi jalan umum, Pe-
Makassar Raya Kota Makassar. rusahaan Daerah (PD) Parkir Makassar Raya
Kembali pada kewenangan Direksi Perus- melakukan pendahuluan dengan menurunk-
ahaan Daerah (PD) Parkir Makassar Raya Kota an tim pengawas yang kemudian akan
Makassar dalam pengelolaan parkir tepi melakukan survei atau pengecekan terhadap
jalan, maka Direksi Perusahaan Daerah (PD) daerah mana yang akan berpotensi untuk di-
Parkir Makassar Raya Kota Makassar telah jadikan titik atau tempat parkir. Inilah salah
menetapkan beberapa kebijakan sesuai yang satu bukti strategi yang dilakukan Perusahaan
tercantum di dalam Peraturan Daerah Nomor Parkir (PD) Perkir Makassar Raya Kota Makas-
17 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Perkir sar dalam menetukan titik-titik perparkiran
Tepi Jalan Umum Dalam Daerah Kota Makas- yang tersebar di dalam wilayah Kota Makas-
sar pasal 3 ayat 2 yang menyatakan bahwa sar.
Direksi berwenang menetapkan: a. Titik/ Fakta lain yang terjadi di lapangan terkait
tempat-tempat parki,r b. Pembagaian tempat dengan aspek pengelolaan area parkir yang
parker, c. Pengelompokan jenis kendaraan terjadi sekarang ini di Kota Makassar adalah
pengguna tempat dan jasa parker, d. banyaknya juru parkir yang merupakan juru
Pengguna areal/pelataran parki,r e. Tanda / parkir resmi justru mempekerjakan lagi juru
garis tempat parker, f. Struktur tarif jasa parkir lain dan ini merupakan fakta yang tidak
penggunaan /pemanfaatan fasilitas parker, g. bisa dipungkiri. Artinya ada temuan dimana
Perbaikan /rehabilitasi sarana dan prasarana satu orang juru parkir yang mengelola satu
parker, h. Pemasangan dan pemanfaatan tempat parkir itu justru membagi lagi dalam
fasilitas parker. beberapa atau berbagai tempat parkir. Dari
Melihat penjelasan tentang kewenangan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis
pengelolaan parkir tepi jalan tersebut diatas, dikatakan bahwa betul selama ini yang terjadi
maka penulis mengambil suatu benang me- di lapangan adalah banyaknya orang yang
rah bahwa ada beberapa hal yang sifatnya mengatas namakan dirinya sebagai juru
krusial didalam pengelolaan parkir tersebut parkir yang tercatat di Perusahaan Daerah
yaitu penetepan titik atau tempat-tempat (PD) Parkir Makassar Raya, namun dia juga
parkir, pembagaian tempat parkir, penge- mengambil keuntungan dari profesinya ter-
lompokan jenis kendaraan pengguna tempat sebut dengan cara mempekerjakan lagi orang
dan jasa parkir, serta pengguna areal atau lain. Inilah yang menjadi penyebab juga ban-
pelataran parkir. yak tempat parkir yang justru menambah
Pertama tentang kewenangan menetap- kemacetan di ruas-ruas jalan yang tersebar di
kan titik atau tempat-tempat parkir dan Kota Makassar. Disisi lain bersamaan dengan
pembagian tempat parkir, sesuai yang tertera meningkatnya penggunaan kendaraan tidak
dalam pasal 3 ayat 2 point a dan b Peraturan jarang tempat parkir merupakan penyebab
Daerah Nomor 17 Tahun 2006 tentang utama terjadi kemacetan di dalam Kota.
Pengelolaan Perkir Tepi Jalan Umum Dalam Inilah seakan-akan berbanding terbalik
Daerah Kota Makassar. Namun, disini penulis dengan pembagian tempat parkir yang mana
menemukan berbagai kekeliruan yang mun- para juru parkir tidak sembarang menempati
cul dalam pelaksanaan perparkiran di Kota tempat parkir, tempat bertugas untuk para

100
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 2, Juli 2012

juru parkir sudah ditentukan dan terdata oleh Perihal yang berikutnya yang mana hal ini
Perusahaan masih termasuk pada ranah wewenang
Daerah (PD) Parkir Makassar Raya justru pengelolaan yang dimiliki oleh pihak Perus-
banyak juru parkir yang sembarang dalam ahaan Daerah (PD) Parkir Makassar Raya Kota
mengarahkan pengendara baik roda dua Makassar adalah terkait masalah pengelolaan
maupun roda empat dalam memarkir ken- karcis yang selama ini dilakukan atau dipun-
daraannya. Contoh besar terkait dengan gut langsung oleh para juru parkir yang
pembagian tempat parkir kepada beberapa bekerja dilapangan itu sangat sederhana. Di-
juru parkir pada tempat atau objek yang sa- mana karcis yang di peroleh oleh para juru
ma yaitu terletak di kawasan atau lahan parkir itu berasal atau dicetak dari kantor Pe-
parkir toko buku new agung dimana tempat rusahaan Daerah Parkir yaitu terdiri atas dua
atau lahan parkir tersebut dikelola oleh lima jenis atau macam karcis. Dua jenis tersebut
orang juru parkir dan tidak menutup untuk kendaraan roda dua (motor) dan karcis
kemungkinan kesemrautan yang sering ter- untuk kendaraan roda empat (mobil).
jadi di lokasi tersebut menyebabkan ke- Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
macetan di sekitar Jalan Dr. Sam Ratulangi. penulis langsung dilapangan menunjukkan
Masih terkait dengan permasalahan bahwa juru parkir untuk sekarang ini tidak
penempatan titik-titik parkir dan jumlah juru lagi terlalu berpatokan pada karcis. Hal ini
parkir yang tersebar di Kota Makassar yang disebabkan karena sekarang ini setoran juru
mana dari fenomena yang terjadi di lapangan parkir sudah tidak lagi berdasarkan atas
banyak lokasi dan titik-titik parkir yang diluar jumlah atau berapa karcis yang keluar atau
dari 989 titik atau tempat parkir dan yang dipergunakan. Namun, fenomena yang ter-
dikelolah oleh 1352 juru parkir, bermunculan jadi dilapangan untuk sekarang ini yaitu di-
juru parkir liar. Fenomena ini seakan-akan mana setoran pungutan yang diperuntukkan
menjadi hal yang lumrah dan kurang untuk disetor oleh para juru parkir yang ter-
mendapat perhatian khusus dari pihak sebar di 18 wilayah di Kota Makassar itu su-
pengelola perparkiran di Kota Makassar da- dah ditentukan atau dipatok langsung oleh
lam hal ini Perusahaan Daerah (PD) Parkir pihak terkait yaitu dalam hal ini Perusahaan
Makassar Raya. Terutama di kawasan-kawa- Daerah (PD) Parkir Makassar Raya Kota Ma-
san perbelanjaan seperti di area luar dari kassar dengan pertimbangan sesuai dengan
Mall Panakukang serta area sepanjang Jalan kondisi lahan parkir yang juru parkir sendiri
Cendrawasih dekat Pasar Senggol pada mal- kelola atau tempati. Untuk kendaraan roda
am hari itu sangat syarat atau kental dengan dua (motor) dikenakan biaya jasa parkir sebe-
nuansa preman-preman yang membelakangi sar Rp. 1.000,00 untuk sekali parkir, se-
para juru-juru parkir liar di area tersebut, dan dangkan untuk kendaraan roda empat (mo-
salah satu penyebab utama kemacetan di bil) dikenakan biaya jasa parkir sebesar Rp.
wilayah tersebut adalah banyaknya juru-juru 2.000,00 untuk sekali parkir, itu sesuai
parkir yang berdiri ditengah-tengah jalan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh
membuat pengguna jalan jadi terganggu. Fe- pemerintah. Jika karcis habis maka juru parkir
nomena-fenomena seperti inilah yang akan minta pada kolektornya masing-masing,
sebenarnya menurut penulis butuh perhatian kolektor akan mengambil karcis di kantor Pe-
khusus bagi Pemerintah Kota Makassar rusahaan Daerah (PD) Parkir Makassar Raya
terkhusus buat Perusahaan Daerah (PD) Kota Makassar. Perlu untuk diketahui ber-
Parkir Makassar Raya karena hal ini jelas-jelas sama bahwa sekarang ini Perusahaan Daerah
manggangu bahkan merusak tata ruang Kota (PD) Parkir Makassar Raya Kota Makassar
Makassar. mempekerjakan 17 orang kolektor untuk

101
Implementasi Kebijakan Perparkiran di Kota Makassar
(Dwi Jayanti Lukman, Nurlinah, Andi Murfhi)

memungut tagihan retribusi parkir kepada Raya hanya mampu mencapai realisasinya
para juru parkir yang ada di lapangan. sebesar 80% namun belum mampu mencapai
Berbicara masalah proses pemungutan targetnya, Hal tersebut di dasari oleh be-
retribusi parkir di Kota Makassar, yang berapa faktor yang menghambat di lapangan
menurut hasil penelitian yang dilakukan lang- yakni dalam faktor pengawasan yang dil-
sung oleh penulis itu dimulai dari para juru akukan oleh Perusahaan Daerah (PD) Parkir
parkir yang melakukan pungutan terhadap dalam hal pengumutan retribusi parkir, ku-
pengguna jasa parkir yang diteruskan lagi ke rangnya pengawasan terhadap kolektor
para kolektor, dan yang terakhir para parkir sehingga kemerosotan pendapatan
kolektor ini malanjutkannya ke Bendahara parkir kurang terakomodir secara efektif dan
Perusahaan Daerah (PD) Parkir Makassar faktor selanjutnya yakni merebaknya juru
Raya Kota Makassar. parkir liar sehingga lahan parkir yang seyog-
Proses pemungutan retribusi parkir yang yanya dikelola penuh oleh Perusahaan Dae-
selama ini diterapkan oleh Perusahaan Dae- rah (PD) Parkir Makassar Raya terpecah ka-
rah (PD) Parkir Makassar Raya Kota Makassar rena adanya tukang parkir liar. Sehingga
yang mana proses pemungutan oleh kolektor berimbas pada pendapatan Perusahaan Dae-
kepada para juru parkir itu dilakukan dua kali rah (PD) Parkir Makassar Raya dalam kurun
sehari yaitu pada pukul 12.00 pada siang ser- waktu 4 tahun terakhir belum mampu men-
ta pada pukul 21.00 pada malam disetiap capai target realisasinya sampai 100%. Ber-
harinya. Sistem yang selama ini dilakukan dasarkan panjelasan itulah kita sudah dapat
oleh pihak Perusahaan Daerah (PD) Parkir melihat kekurangan dan keberhasilan yang
Makassar Raya adalah sistem bagi hasil an- dimiliki oleh Perusahaan Daerah (PD) Parkir
tara jukir dengan kolektor dan antara Makassar Raya Kota Makassar selaku pengel-
kolektor dengan pihak yang terkait yaitu Pe- ola dalam menjalankan kewenangan yang
rusahaan Daerah (PD) Parkir Makassar Raya dimilikinya terkait pelaksanaan Peraturan
sudah ditentukan. Dimana mereka telah me- Daerah Nomor 17 Tahun 2006 tentang
nyepakati bahwa setelah terkumpul uang Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum Dalam
hasil dari karcis maka juru parkir akan menye- Daerah Kota Makassar. Sekedar tambahan
tor kepada kolektor sesuai dengan jumlah terkait masalah pengelolaan parparkiran di
yang telah disepakati, dimana kolektor akan Kota Makassar yaitu penglibatan pihak ketiga
menyetor ke kantor Perusahaan Daerah dalam hal pengelolaan parkir. Dimana di da-
Parkir Kota Makassar. lam pasal 4 ayat 1 Peraturan Daerah Kota
Dari segi realisasi pendapatan PD.Parkir Makassar Nomor 17 Tahun 2006 tentang
Makassar Raya terhadap Pendapatan Asli Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum Dalam
Daerah (PAD), Sejak tahun 2011 hingga 2014 Daerah Kota Makassar dikatakan bahwa
Perusahaan Daerah (PD) Parkir Makassar “Direksi berwenang melakukan kerja sama
Raya sudah mampu meningkatkan realisas- dengan pihak ketiga yang menguntungkan
inya namun disisi lain belum mampu men- Perusahaan Daerah dalam mem-
capai target dari yang telah disepakati. Target bangun/menata tempat parkir dengan
dan realisasi pendapatan Perusahaan Daerah persetujuan Badan Pengawas”. Menanggapi
(PD) Parkir Makassar Raya dalam hal mengel- hal tersebut, maka dapat dibenarkan bahwa
ola parkir ini memberikan suatu gambaran selama ini pihak Perusahaan Daerah (PD)
bahwa pada tahun 2011 Perusahaan Daerah Parkir Makassar Raya banyak menggalang
(PD) Parkir Makassar Raya dapat mencapai kerjasama dengan pihak-pihak swasta dalam
sebesar 86,13% sedangkan pada tahun 2014 penegelolaan tempat-tempat parkir. Pihak
Perusahaan Daerah (PD) Parkir Makassar ketiga yang dimaksud adalah toko-toko dan

102
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 2, Juli 2012

tempat yang mendatangkan keramaian yang kata lain ada semacam media perantara, an-
lahan parkirannya tepat berada ditepi jalan tara pihak Perusahaan Paerah (PD) Parkir
raya, yang dapat menguntungkan kedua be- Makassar Raya selaku pengelola kapada
lah pihak. Pembinaan Kepada Pengguna masyarakat selaku pengguna tempat dan jasa
Tempat Parkir dan Juru Parkir Persoalan beri- parkir.
kutnya yang manjadi hal pokok terkait Bentuk pembinaan pertama yang dil-
dengan pengelolaan perparkiran tepi jalan akukan oleh Perusahaan Paerah (PD) Parkir
umum di Kota Makassar dimana dalam Pera- Makassar Raya yang bekerjasama dengan be-
turan Daerah Kota Makassar Nomor 17 Tahun berapa instansi terkait seperti Dinas Perhub-
2006 tentang Pengelolaan Parkir Tepi Jalan ungan Kota Makassar serta Satuan Polisi Lalu
Umum Dalam Daerah Kota Makassar adalah Lintas (Satlantas) Polrestabes Makassar yaitu
masalah pembinaan. Pembinaan sendiri da- tentang pelarangan memarkir kendaraan di
lam buku Tri Ubaya Sakti yang dikutip oleh sembarangan tempat. Hal ini dilakukan
Musanef dalam bukunya yang berjudul Ma- dengan cara memasang rambu-rambu lalu-
najemen Kepegawaian di Indonesia disebut- lintas di beberapa titik atau ruas jalan yang
kan bahwa, yang maksud pembinaan adalah ada di Kota Makassar.
“segala suatu tindakan yang berhubungan Sehubungan dengan permasalahan terse-
langsung dengan perencanaan, penyusunan, but, Perusahaan Daerah (PD) Parkir Makassar
pembangunan, pengembangan, pengarahan, Raya yang bekarjasama dengan Dinas
penggunaan serta penegndalian segala sesua- Perhubungan Kota Makassar menentapkan
tu secara bardaya guna dan berhasil guna”. beberapa ruas jalan yang ada di wilayah Kota
Berkenaan dengan hal tersebut, maka dalam Makassar sebagai area atau jalan yang dil-
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 17 arang untuk memarkir kendaraan. Penetapan
Tahun 2006 tentang Pengelolaan Parkir Tepi babarapa ruas jalan di Kota Makassar sebagai
Jalan Umum Dalam Daerah Kota Makassar area atau zona larangan parkir ini bertujuan
BAB IV pasal 11 dikatakan bahwa direksi agar mengurangi kemacetan yang sering ter-
berkewajiban melakukan pembinaan kepada jadi di area tersebut. Berikut ini merupakan
pengguna tempat parkir dan juru parkir. Me- daftar atau jumlah ruas jalan yang masuk da-
nanggapi hal tersebut, terkait masalah pem- lam area larangan parkir di Kota Makassar.
binaan maka direksi dalam hal ini Perusahaan Hal berikutnya yang masih terkait masalah
Daerah (PD) Parkir Makassar Raya telah pembinaan terhadap pengguna tempat parkir
melakukan beberapa cara terkait dengan yaitu tantang besaran biaya atau ongkos jasa
proses pembinaan. Dimana dalam proses parkir yang harus di bayarkan dari pengguna
pembinaan yang dimaksud yaitu pembinaan jasa parkir di Kota Makassar kepada juru-juru
yang ditujukan kepada pengguna tempat parkir yang bekerja di lapangan. Terkait per-
parkir atau masyarakat pengguna jasa parkir, soalan tersebut, pihak Perusahaan Paerah
dan yang paling utama adalah kepada juru- (PD) Parkir Makassar Raya telah menekankan
juru parkir yang bekerja di ruas-ruas jalan bahwa besaran tariff jasa pengguna parkir di
yang ada di wilayah Kota Makassar. Kota Makassar itu berkisar Rp. 1.000,00 un-
Pertama, pembinaan kepada pengguna tuk pengguna roda dua (sepeda motor) dan
tempat parkir. Pembinaan yang dilakukan Rp.1.500,00 untuk pengguna roda empat
oleh pihak Perusahaan Daerah (PD) Parkir (mobil), dan penetapan tersebut menurut
Makassar Raya terhadap pengguna tempat pihak Perusahaan Paerah (PD) Parkir Makas-
parkir dalam hal ini masyarakat pengguna sar Raya telah mensosialisasikannya kepada
jasa parkir baru sebatas sosialisasi dengan masyarakat. Pihak Perusahaan Paerah (PD)
cara komunikasi tidak langsung atau dengan Parkir Makassar Raya telah sering juga

103
Implementasi Kebijakan Perparkiran di Kota Makassar
(Dwi Jayanti Lukman, Nurlinah, Andi Murfhi)

menghimbau kepada para pengguna tempat badan pengawas itu merupakan salah satu
parkir dalam hal ini masyarakat agar setiap upaya dalam memberikan pengarahan secara
kali memarkir kendaraan miliknya agar mem- langsung melalui kegiatan tatap muka. Me-
biasakan diri juga untuk meminta karcis atau lalui kegiatan seminar inilah diharapakan pa-
bukti parkir kepada para juru-juru parkir yang ra juru-juru parkir dapat ditransformasikan
tersebar di seluruh wilayah di Kota Makassar. atau dengan kata lain diberikan pengetahuan.
Maka dengan demikian secara tidak langsung Dimana nantinya pengetahuan itu dapat
pihak Perusahaan Paerah (PD) Parkir Makas- berdaya guna dan berhasil guna dangan
sar Raya telah memberikan pembinaan ka- memberikan petunjuk-petunjuk sesuai
pada masyarakat terkait dengan basaran tarif dengan ketentuan-ketentuan dalam pera-
jasa parkir dan juga selalu membiasakan turan yang telah dirumuskan dalam kepu-
membayar tarif sesuai dengan apa yang ter- tusan rapat Badan Pengawas dengan Direksi
cantum secara jelas di dalam karcis yang te- Perusahaan Daerah (PD) Parkir Makassar
lah disediakan oleh Perusahaan Paerah (PD) Raya Kota Makassar.Dalam kegiatan seminar
Parkir Makassar Raya melalui juru-juru parkir. yang dilakukan tersebut merupakan media
Kedua, masih terkait dengan persoalan pem- untuk mendengar keluhan-keluhan yang
binaan yaitu pembinaan yang ditujukan dihadpai oleh para juru-juru parkir yang
kepada para juru-juru parkir yang tersebar di bekerja dilapangan. Selain itu dalam kegiatan
seluruh wilayanya yang ada di Kota Makassar seminar itu juga sebagai media untuk mem-
dan sehari-harinya bekerja. Berbeda dengan berikan pengetahuan tentang tatacara
pembinaan yang dilakukan atau digalakkan melaksanakan kegiatan parkir yang sehari-
oleh pihak Perusahaan Daerah (PD) Parkir harinya dilakukan oleh para juru parkir se-
Makassar Raya kepada pengguna tempat hingga dapat mengurai dampak kemacetan
parkir, disini pihak Perusahaan Daerah (PD) yang sering disebut- sebut disebabkan oleh
Parkir Makassar Raya yang bekerjasama parkir yang tidak teratur atau tidak tertib. b.
dengan pihak atau instasi-intasi terkait sep- Pelatihan. Hal berikutnya yang menjadi ba-
erti Dinas Perhubungan Kota Makassar gian dari bentuk pembinaan yang ditujukan
dengan Polisi Satuan Lalulintas (Satlantas) kepada para juru-juru parkir yang sehari-
Polrestabes Makassar cenderung harinya bekerja dilapangan yaitu dengan cara
menggunakan sistem pembinaan yang dil- memberikan semacam palatihan secara lang-
akukan secara langsung. Pembinaan secara sung. Pelatihan yang diberikan ini semacam
langsung yang dimaksud yaitu melalui pembelajaran teknik secara langsung ketika
penyuluhan berupa seminar, serta pem- bertugas di lapangan dan merupakan tindak
binaan secara fisik dengan melakukan pelati- lanjut dari hasil seminar yang rutin dil-
han langsung. Pihak Perusahaan Daerah (PD) aksanakan hampir setiap bulannya oleh pihak
Parkir Makassar Raya Kota Makassar selaku Perusahaan Daerah (PD) Parkir Makassar
pemengang kewenangan langsung terkait Raya Kota Makassar. Sama halnya pada pem-
dengan persoalan pengelolaan parkir tepi binaan-pembinaan sebelumnya dalam
jalan di Kota Makassar terkhusus terkait ma- melaksanakan pembinaan dalam bentuk
salah pembinaan yang dilakukan kepada juru pelatihan langsung ini Perusahaan Daerah
parkir. Pembinaan itu baik berupa seminar, (PD) Parkir Makassar Raya Kota Makassar ju-
maupun pelatihan secara langsung. a. ga bekerjasama dengan Dinas Perhubungan
Penyuluhan Melalui Seminar. Seminar yang Kota Makassar serta Polisi dari Satuan Lalu
marupakan salah satu bentuk pembinaan Lintas (Satlantas) Polrestabes Makassar yang
yang dilakukan pihak Perusahaan Daerah (PD) mana semua pihak yang terkait ini melakukan
Parkir Makassar Raya Kota Makassar melalui pelatihan terkait dengan tatacara meletakkan

104
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 2, Juli 2012

atau memarkir kendaraan saat sedang men- orang dan itulah yang masuk sebagai juru
jalankan profesi mereka sebagai juru parkir di parkir resmi di Kota Makassar. Dimana dari
jalan. Pengawasan Terhadap Perparkiran di hasil pengamatan langsung dilapangan yang
Kota Makassar dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa
Sebagaimana yang telah lebih dulu di- tidak sedikit pelanggaran- pelanggaran yang
paparkan oleh penulis dalam tulisan ini, di- dilakukan oleh juru parkir resmi. Pelang-
mana salah hal yang memegang peranan garan-pelannggaran tersebut diantaranya
yang sangat penting dalam melihat pen- banyaknya temuan dimana juru parkir resmi
capain dari pada pelaksanaan kebijakan ten- tidak memakai seragam mereka sebagai juru
tang pengelolaan parkir tepi jalan di derah parkir, kurangnya ketertiban dalam menem-
Kota Makassar. Dimana dalam kebijakan yang patkan kendaraan yang hendak diparkir, sera
termuat dalam Peraturan Daerah Kota Ma- pelanggaran dalam menentukan besaran
kassar Nomor 17 Tahun 2006 tentang retribusi jasa parkir yang tidak seragam dan
Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum Dalam tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Daerah Kota Makassar pasal 12 dikatakan Mengenai pemakain atribut bagi para juru
bahwa “pengawsan terhadap pelaksanaan parkir resmi, sebagaimana yang diatur dalam
ketentuan- ketentuan dalam peratura daerah pasal 10 point E Peraturan Daerah Kota Ma-
ini ditetapkan oelh Direksi sesuai dengan ke- kassar Nomor 17 Tahun 2006 tentang
tentuan peratuan perundang- undangan yang Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum Dalam
berlaku”. Dari kutipan tersebut, maka penulis Daerah Kota Makassar dikatakan bahwa “juru
berpendapat bahwa pengawasan sendiri parkir wajib menggunakan seragam dan atau
merupakan suatu hal yang sangat penting tanda pengenal yang ditetapkan oleh
untuk dilakuakan dalam melaksanakan isi dari direksi”. Pihak Perusahaan Daerah (PD) Parkir
pada kebijakan pengelolaan parkir tepi jalan Makassar Raya selaku pengelola terkait ma-
umum dalam daerah Kota Makassar. salah pengunaan atribut, namun fakta yang
Dari pernyataan tersebut diatas, maka tid- terjadi dilapangan berbanding terbalik
ak ada salahnya kalau penulis mengambil dengan apa yang dipaparkan pada pern-
suatu pendapat ahli dimana, George R. Tery yataan tersebut di atas. Dimana dari hasil
(2006:395) mengartikan pengawasan sebagai penelitian dan pengamatan yang dilakukan
bentuk mendeterminasikan apa yang telah oleh penulis memberlihatkan banyaknya juru
dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi pres- parkir yang justru tidak memakai atribut juru
tasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tin- parkir baik itu berupa rompi yang berwarna
dakan-tindakan korektif sehingga hasil peker- orange maupun tanda pengenal. Salah satu
jaan sesuai dengan rencana yang telah alasan ketika penulis mempertanyakan kepa-
ditetapkan. Jika digabungkan pernyataan- da juru parkir mengenai pemakaian atribut
pernyataan tersebut, maka pengawasan itu juru parkir yaitu karena mereka manyatakan
dilaksanakan guna melihat hasil yang telah tidak ada masalah dengan hal tersebut dan
dicapai dan memberikan point dari pen- tidak ada paksaan. Artinya dalam hal
capaian yang telah dicapai. pemakaian artibut seperti pemakaian rompi
Perihal pertama yang menadi pembahasan itu menurut mereka merupakan hal yang tid-
terkait persoalan pengawasan yaitu ak penting dan tidak mendapatkan teguran
pengawasan terhadap juru parkir resmi. Se- yang tegas dari pihak Perusahaan Daerah
bagaimana yang kita ketahui bersama bahwa (PD) Parkir Makassar Raya selaku pengelola.
sekarang ini Perusahaan Daerah (PD) Parkir Hal inilah salah satu hal yang memperlihatkan
Makassar Raya mengelola 18 wilayah pakir di bahwa Perusahaan Daerah (PD) Parkir Ma-
Kota Makassar dengan jumlah jukir 1352 kassar Raya selaku pengelola masih kurang

105
Implementasi Kebijakan Perparkiran di Kota Makassar
(Dwi Jayanti Lukman, Nurlinah, Andi Murfhi)

dalam melakukan pengawasan kapada juru parkir untuk kendaraan roda dua (motor) itu
parkir resmi dalam penggunaan atribut dan sebesar Rp. 1.000,- untuk sekali parkir dan
hal ini sebenarnya sangat penting karena Rp. 1.500,- untuk kendaraan roda empat
penggunaan atribut juru parkir inilah yang (mobil) sekali parkir. Informasi langsung dari
membedakan antara juru parker resmi objek penelitian dapat diperoleh informasi
dengan juru parkir liar yang tersebar di mana- bahwa parkir yang jelas-jelas penetapan tarif
mana di wilayah Kota Makassar. berkisar antara Rp. 1.000,- sampai dengan
Prihal selanjutnya masih menyangkut per- Rp. 2.000,- sesuai dengan ketetapan
soalan pengawasan terhadap juru parkir pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Pe-
resmi di wilayah Kota Makassar yaitu dalam rusahaan Daerah (PD) Parkir Makassar Raya
hal penempatan kendaraan yang hendak Kota Makassar selaku pengelolah itu malah
memarkir kendaraan. Sebagaimana yang dia- dalam kenyataannya kita masih sering
tur dalam Peraturan Daerah Kota Makassar mendapatkan tukang parkir yang
Nomor 17 Tahun 2006 tentang Pengelolaan mengenakan tarif yang cukup bervariasi yang
Parkir Tepi Jalan Umum Dalam Daerah Kota berkisar antar Rp. 2.000,- sampai dengan Rp.
Makassar pasal 10 point B dikatakan bahwa 5.000,- rupiah. Inilah slah satu hal yang
“Juru parkir diwajibkan menempatkan ken- membuktikan bahwa pembinaan terhadap
daraan dengan teratur sehingga tidak meng- para tukang parkir masih lemah.
ganggu lalu lintas orang, barang dan ken- Persoalan selanjutnya terkait dengan pri-
daraan”. Melihat isi pernyataan dalam pera- hal pengawasan yaitu pengawasan terhadap
turan tersebut, maka sudah barang pasti merebaknya parkir liar yang mewarnai pe-
bahwa pihak Perusahaan Daerah (PD) Parkir lataran- pelataran parkir di Kota Makassar.
Makassar Raya selaku pengelola sudah wajib Fenomena yang sekarang ini muncul di ling-
melakukan pengawasan yang intensif terkait kungan-lingkungan masyarakat apalagi di
hal tersebut. sekitaran pusat-pusat keramaian yang ada di
Persoalan terakhir yang menjadi sorotan Kota Makassar yaitu merebaknya atau ber-
dalam penelitian ini yaitu terkait dengan pri- munculannya juru-juru parkir liar yang meru-
hal penetapan tarif jasa parkir yang tetapkan pakan para juru parkir yang tidak tercatat
oleh para juru parkir resmi di wilayah Kota secara resmi di Perusahaan Daerah (PD)
Makassar. Dimana dari hasil pengamatan Parkir Makassar Raya Kota Makassar selaku
yang dilakukan oleh penulis terkait perihal pengelola perparkiran di Kota Makassar.
tersebut menjukkan bahwa sebagian besar Pihak Perusahaan Daerah (PD) Parkir Ma-
para juru parkir yang tiap harinya beraktifitas kassar Raya Kota Makassar sendiri selaku
di Kota Makassar tidak menjalankan pera- pengelola terkait dengan merebaknya tem-
turan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah pat-tempat parkir liar di Kota Makassar yang
Kota Makassar terkait persoalan tarif rerti- merupakan salah satu penyebab utama ter-
busi jasa parkir yang berlaku di Kota Makas- jadinya kemacetan yang tiap harinya me-
sar. warnai jalan-jalan utama di Kota Makassar
Sebagaimana yang yang tercantum dalam terutama disekitaran pusat-pusat ketamaian
struk (karcis) jasa pelataran parkir tepi jalan seperti pusat perbelanjaan tidak boleh serta
umum yang didasari pada Peraturan Daerah merta menutup mata dan menyatakan bah-
Kota Makassar Nomor 17 Tahun 2006 ten- wa hal tersebut bukan domain mereka selaku
tang Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum Da- pengelola.
lam Daerah Kota Makassar serta Surat Kepu- Dari penjelasan yang sedemikian panjang
tusan Walikota Makassar No. itulah, maka kita dapat melihat bahwa dalam
935/S.Kep/188.342/2006 dimana tarif jasa melaksanakan kebijakan terkait peraturan

106
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 2, Juli 2012

tentang pengelolaan perparkiran di tepi jalan Parkir Makassar Raya dalam pemungutan jasa
umum di wilayah Kota Makassar masih belum parkir sudah berjalan sesuai. Komunikasi yang
maksimal hal ini disebabkan karena juru dilakukan oleh Perusahaan Daerah (PD) Parkir
parkir yang merupakan objek yang menjalan- Makassar Raya dalam hal ini hubungan
kan peraturan yang telah di buat oleh komunikasi antara pihak pengelola PD. Parkir,
pemerintah membuat para pembuat ke- Kolektor dan juru parkir sudah terjalin
bijakan dan sasarannya tidak berjalan efektif. dengan baik. Hal ini didukung oleh kejelasan
Penulis mengatakan demikian karena apabila arah penerimaan jasa retribusi hingga sampai
suatu kebijakan dipandang sebagai suatu sis- ke pihak pengelola Perusahaan Daerah (PD)
tem, maka kebijakan juga dapat dipandang Parkir Makassar Raya. 2. Standar Operating
sebagai proses. Dilihat dari proses kebijakan, Procedure (SOP) Salah satu aspek dari
Nugroho menyebutkan bahwa teori proses struktur birokrasi yang mendukung keber-
kebijakan paling klasik dikemukakan oleh Da- hasilan implementasi kebijakan pengelolaan
vid Easton. David Easton dalam Nugroho parkir tepi jalan umum di kota Makassar ada-
(2008: 383) menjelaskan bahwa proses ke- lah adanya Standar Operating Prosedures
bijakan dapat dianalogikan dengan sistem (SOP) yang dijalankan oleh PD. Parkir dalam
biologi. menjalankan tugasnya. Pengembangan yang
Pada dasarnya sistem biologi merupakan dilaksanakan PD. Parkir yaitu pelaksanaan
proses interaksi antara mahluk hidup dan dan penerapan sistem manajemen mutu pa-
lingkungannya, yang akhirnya menciptakan da setiap unit kerja organisasi dengan
kelangsungan perubahan hidup yang relatif kegiatan penyusunan SOP kerja pada setiap
stabil. Dalam terminologi ini Easton menga- unit kerja dan monitoring dan evaluasi pen-
nalogikannya dengan kehidupan sistem poli- erapan sistem manajemen mutu secara rutin
tik. Kebijakan publik dengan model sistem dan konsisten. Faktor Penghambat antara lain
mengandaikan bahwa kebijakan merupakan : 1. Sumber Daya manusia. Faktor selanjutnya
hasil atau output dari sistem (politik). Seperti yang mempangaruhi pelaksanaan kebijakan
dipelajari dalam ilmu politik, sistem politik perparkiran di Kota Makassar adalah faktor
terdiri dari input, throughput, dan output sumberdaya. Sementara kalau kita berbicara
yang pada akhirnya ada feedback atau umpan masalah sumberdaya, kita harus tahu kom-
balik dari hasil kembali pada persoalan utama ponen-komponen apa yang terkait di da-
apa terjawab atau tidak. Faktor Pendukung lamnya. Komponen sumberdaya itu meliputi
antara lain : 1. Komunikasi, Implementasi jumlah staf, keahlian dari para pelaksana, in-
yang efektif terjadi apabila para pembuat formasi yang relevan dan cukup untuk
keputusan sudah mengetahui apa yang akan mengimplementasikan kebijakan dan
mereka kerjakan. Pengetahuan atas apa yang pemenuhan sumber-sumber terkait dalam
akan mereka kerjakan dapat berjalan bila pelaksanaan program, adanya kewenangan
komunikasi berjalan dengan baik. Maka dari yang menjamin bahwa program dapat diara-
itu dalam teorinya Ditransmisikan (atau hkan kepada sebagaimana yang diharapkan,
dikomunikasikan) kepada bagian personalia serta adanya fasilitas-fasilitas pendukung
yang tepat. Penyaluran komunikasi yang baik yang dapat dipakai untuk melakukan kegiatan
akan dapat menghasilkan suatu implementasi program seperti dana dan sarana prasarana.
yang baik pula. Transmisi Kebijakan kepada Dalam Implementasi suatu Program tentu
pemegang kewenangan saya rasa sudah te- saja diperlukan pelaksana guna mendukung
pat dikomunikasikan dengan adanya pemba- terlaksananya program dengan baik. Tanpa
gian tugas antara pihak pengelola PD. Parkir adanya personil untuk melaksanakan pro-
Makassar Raya, kolektor dan jukir resmi PD. gram, maka kebijakan apapun tidak dapat

107
Implementasi Kebijakan Perparkiran di Kota Makassar
(Dwi Jayanti Lukman, Nurlinah, Andi Murfhi)

berjalan dan hanya akan tinggal sebagai pelaksanaan implementasi kebijakan


dokumen tanpa ada realisasinya. Penulis perparkiran di Kota Makassar. Kurangnya
menunjukkan bahwa dari faktor sumberdaya, dukungan sangat mempengaruhui keber-
pelaksanaan dari pada pelaksanaan kebijakan hasilan pelaksanaan kebijakan. Contohnya di
perparkiran di Kota Makassar memang masih sekitar area Jl. Bolevard Kendaraan yang kini
jauh dari keefektifan dan tuntutan dari pada mengambil sebagian badan jalan ini merupa-
maksud dan tujuan dari peraturan yang kan cerminan bahwa masyarakat dengan si-
menyangkut tentang kebijakan perparkiran. kap yang memahami aturan pasti akan tau
Penulis menyatakan hal demikin karena hasil dimana akan memarkir kendaraannya dan
penelitian pada bagian menunjukkan bahwa dimana area yang telah ditetapkan sebagai
Jumlah pegawai/kolektor yang bertugas larangan parkir untuk tidak memarkir ken-
melaksanakan pemungutan jasa retribusi daraannya di tempat terlarang tersebut. 3.
parkir di kawasan perparkiran kota Makassar Fragmentasi. Dalam hal fragmentasi dalam
berjumlah 17 orang kolektor, ini menunjuk- Edward III dalam Winarno (2005:155) men-
kan tidak seimbang dengan juru parkir yang jelaskan bahwa ”fragmentasi merupakan
berjumlah 1.352 orang. penyebaran tanggung jawab suatu kebijakan
Dari segi sarana dan prasana PD. Parkir kepada beberapa badan yang berbeda se-
Makassar Raya masih sangat minim ini ter- hingga memerlukan koordinasi”. Pada
lihat dari jumlah mobil patroli yang di miliki umumnya, semakin besar koordinasi yang
PD. Parkir Makassar Raya yang hanya ada 1 diperlukan untuk melaksanakan kebijakan,
Unit sementara wilayah parkir di Kota Makas- semakin berkurang kemungkinan keberhasi-
sar sangat luas, ini yang menjadi pertanyaan lan program atau kebijakan. Dengan
mampukah PD. Parkir mengontrol seluruh demikian secara fragmentasi pelaksanaan
wilayah parkirnya. Inilah salah satu faktor dari pada kebijakan perparkiran di Kota Ma-
yang menjadi penghambat berjalan pelaksa- kassar belum terlaksana secara efektif karena
naan perparkiran di Kota makassar. 2. Dispo- hubungan kerjasama antara pihak PD.
sisi/ Sikap , Dalam implementasi kebijakan Parkir Makassar Raya dengan Dinas
pengelolaan parkir tepi jalan umum di Kota Perhubungan Kota Makassar kurang
Makassar, salah satu faktor yang paling ber- berkoordinasi satu sama lain terlihat di Zona
pangaruh dalam pelaksanaannya yakni faktor larangan parir yang telah ditetapkan oleh di-
disposisi/ sikap. Menurut Edward III (1980: nas perhubungan yang jelas-jelas sudah ada
90) menjelaskan bahwa banyak kebijakan rambu yang dipasang larangan parkir tetapi
yang jatuh dalam zona ketidakpedulian (zone masih saja ada tukang parkir bekerja dalam
of indifference) karena orang- orang yang zona tersebut contohnya di depan kantor
seharusnya melaksanakan perintah memiliki KPU Kota Makassar
pandangan perbedaan pandangan/ ketid-
aksetujuan dengan kebijakan. KESIMPULAN
Dari sikap implementor yakni pengelola
PD. Parkir Makassar Raya saya rasa dalam Berdasarkan penelitian yang dilakukan
memberikan komitmen dalam pelaksanaan penulis dengan judul implementasi kebijakan
perparkiran di Kota Makassar ini belum ber- pengelolaan parkir tepi jalan umum di kota
jalan maksimal dikarenakan semua pihak Makassar, ada beberapa hal yang menjadi
yang bertanggung jawab dalam pelaksa- kesimpulan yaitu : 1. Perusahaan Daerah (PD)
naannya dan elemen-elemen masyarakat Parkir Makassar Raya merupakan pelaksana
yang cenderung kurang peduli dengan adan- kebijakan pengelolaan parkir tepi jalan umum
ya aturan menjadi faktor penghambat dalam berdasarkan Peraturan Daerah kota Makassar

108
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 2, Juli 2012

No 17 tahun 2006. Pengelolaan parkir tepi binaan bertujuan membekali juru parkir un-
jalan umum terdiri dari penetapan tempat tuk memperkecil tingkat kesemrawutan
parkir yang terdiri dari titik atau tempat perparkiran. Kemudian dalam hal
parkir, dimana dalam penentuan titik atau pengawasan Dirut. PD. Parkir turut langsung
tempat parkir tepi jalan umum, PD. Parkir mengawasi jalannya proses perparkiran di
melakukan pendahuluan dengan menurunk- Kota Makassar. Masih adanya kawasan parkir
an tim pengawas yang kemudian akan tidak resmi di kota Makassar yang tidak mem-
melakukan survei atau pengecekan terhadap iliki legalitas yang seyogyanya jika kawasan
daerah mana yang akan berpotensi untuk di- parkir tersebut terdaftar di PD. Parkir, maka
jadikan titik atau tempat parkir. Dalam pem- akan menambah penerimaan retribusi parkir
bagian tempat parkir yang mana para juru di kota Makassar.
parkir tidak sembarang menempati tempat Namun disisi lain target dan realisasi pen-
parkir, tempat bertugas untuk para juru dapatan Perusahaan Daerah (PD) Parkir Ma-
parkir sudah ditentukan oleh PD. Parkir Ma- kassar Raya dalam hal mengelola parkir ini
kassar Raya. Berdasarkan pengelompokan memberikan suatu gambaran bahwa penda-
jenis kendaraan pengguna tempat dan jasa patan Perusahaan Daerah (PD) Parkir Makas-
parkir, yang mana pengelompokan ini dil- sar Raya dalam kurun waktu 10 tahun tera-
akukan oleh petugas juru parkir untuk khir selalu mengalami peningkatan dari tahun
memudakan kendaraan keluar masuk untuk ketahun. Gambaran tersebut menunjukkan
ketertiban dan kerapian. Berdasarkan tanda keberhasilan pemerintah dalam memberikan
atau garis tempat parkir, yang mana dalam kontribusi sebesar- besarnya terhadap pen-
pemasangan tanda atau garis tempat parkir ingkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
dilakukan oleh dinas Perhubungan kota Ma- Makassar. berdasarkan panjelasan itulah kita
kassar yang bekerjasama dengan PD. Parkir sudah dapat melihat kekurangan dan keber-
Pemasangan dan pemanfaatan fasilitas parkir hasilan yang dimiliki oelh Perusahaan Daerah
ini menjadi tugas dari PD. Parkir bersama di- (PD) Parkir Makassar Raya Kota Makassar
nas perhubungan, seperti pemasangan tanda selaku pengelolah dalam menjalankan
atau garis parkir dan marka jalan sebagai kewenangan yang dimikinya terkait pelaksa-
penunjang jalannya aktivitas perparkiran. Da- naan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun
lam penetapan jenis pungutan dan tarif jasa 2006 tentang Pengelolaan Parkir Tepi Jalan
serta tata cara penagihannya, masih belum Umum Dalam Daerah Kota Makassar.
efektif karena juru parkir resmi tidak mener- Hal ini membuktikan bahwa Implementasi
tibkan dan menggunakan karcis dalam Kebijakan Perparkiran di Kota Makassar be-
kegiatan perparkiran padahal para juru parkir lum berjalan secara efektif karena itu perlu
itu telah memperoleh karcis dari kantor PD. adanya rasa tanggung jawab dan disiplin yang
Parkir. Adapun Larangan dan kewajiban, ini diterapkan oleh pihak-pihak yang berwenang
bertujuan agar para pengguna parkir menge- dalam pelaksanaan perparkiran di Kota ma-
tahui fungsi dari tempat parkir serta untuk kassar sehingga kedepannya implementor
dapat menjaga ketertiban tempat parkir agar dapat bekerja secara maksimal. 2. Dari be-
tidak mengganggu arus kendaraan yang berapa faktor yang mempengaruhi imple-
melintas. Kemudian pembinaan kepada mentasi kebijakan, maka dapat ditarik kes-
pengguna tempat parkir dan juru parkir, da- impulan bahwa yang termasuk dalam faktor
lam hal ini PD. Parkir yang bekerja sama pendukung yaitu: a. Faktor Pendukung: 1.
dengan satuan polisi lalulintas (satlantas) Komunikasi, Implementasi yang efektif terjadi
polwil kota Makassar menggelar pelatihan apabila para pembuat keputusan sudah
untuk calon juru parkir. Pelatihan atau pem- mengetahui apa yang akan mereka kerjakan.

109
Implementasi Kebijakan Perparkiran di Kota Makassar
(Dwi Jayanti Lukman, Nurlinah, Andi Murfhi)

Pengetahuan atas apa yang akan mereka plementor yakni pengelola PD. Parkir Makas-
kerjakan dapat berjalan bila komunikasi ber- sar Raya saya rasa dalam memberikan
jalan dengan baik. Maka dari itu dalam te- komitmen dalam pelaksanaan perparkiran di
orinya Ditransmisikan (atau dikomunikasikan) Kota Makassar ini belum berjalan maksimal
kepada bagian personalia yang tepat. Penya- dikarenakan semua pihak yang bertanggung
luran komunikasi yang baik akan dapat jawab dalam pelaksanaannya dan elemen-
menghasilkan suatu implementasi yang baik elemen masyarakat yang cenderung kurang
pula. Transmisi Kebijakan kepada pemegang peduli dengan adanya aturan menjadi faktor
kewenangan saya rasa sudah tepat dikomun- penghambat dalam pelaksanaan implemen-
kasikan dengan adanya pembagian tugas an- tasi kebijakan perparkiran di Kota Makassar.
tara pihak pengelola PD. Parkir Makassar Kurangnya dukungan sangat mempengaruhui
Raya, kolektor dan jukir resmi PD. Parkir Ma- keberhasilan pelaksanaan kebijakan. 3. Frag-
kassar Raya dalam pemungutan jasa parkir mentasi, Fragmentasi dalam pelaksanaan dari
sudah berjalan sesuai.n2. Standar Operating pada kebijakan perparkiran di Kota Makassar
Procedure (SOP) Standar Operating belum terlaksana secara efektif karena hub-
Prosedures (SOP) yang dijalankan oleh PD. ungan kerjasama antara pihak PD. Parkir Ma-
Parkir dalam menjalanka tugasnya. Pengem- kassar Raya dengan Dinas Perhubungan Kota
bangan yang dilaksanakan PD. Parkir yaitu Makassar kurang berkoordinasi satu sama
pelaksanaan dan penerapan sistem mana- lain terlihat di Zona larangan parkir yang te-
jemen mutu pada setiap unit kerja organisasi lah ditetapkan oleh dinas perhubungan yang
dengan kegiatan penyusunan SOP kerja pada jelas-jelas sudah ada rambu yang dipasang
setiap unit kerja dan monitoring dan evaluasi larangan parkir tetapi masih saja ada tukang
penerapan sistem manajemen mutu secara parkir bekerja dalam zona tersebut con-
rutin dan konsisten. b. Faktor Penghambat tohnya di depan kantor KPU Kota Makassar
antara lain : 1. Sumber Daya. Dalam Imple-
mentasi suatu Program tentu saja diperlukan DAFTAR PUSTAKA
pelaksana guna mendukung terlaksananya
program dengan baik. Tanpa adanya personil Ali, Faried, & Andi Syamsu Alam (2012). Studi
untuk melaksanakan program, maka ke- Kebijakan Pemerintahan, PT Reflika
bijakan apapun tidak dapat berjalan dan han- Aditama , Bandung
ya akan tinggal sebagai dokumen tanpa ada
realisasinya. Penulis menunjukkan bahwa dari Dunn, W. N. (2000). Pengantar Analisis Ke-
faktor sumberdaya, pelaksanaan dari pada bijakan Publik. Yogyakarta: Gajah Mada
pelaksanaan kebijakan perparkiran di Kota University Press
Makassar memang masih jauh dari keefek-
tifan dan tuntutan dari pada maksud dan Idrus, Muhammad, (2007). Metode Penelitian
tujuan dari peraturan yang menyangkut ten- Ilmu-ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif dan
tang kebijakan perparkiran. Penulis menya- Kuantitatif). UII Press, Yogyakarta.
takan hal demikin karena hasil penelitian pa-
da bagian menunjukkan bahwa Jumlah peg- Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Un-
awai/kolektor yang bertugas melaksanakan has, (2009/2010), Pedoman Penulisan-
pemungutan jasa retribusi parkir di kawasan Usulan Penelitian dan Skripsi. Makassar
perparkiran kota Makassar berjumlah 17 FISIP Unhas
orang kolektor, ini menunjukkan tidak seim-
bang dengan juru parkir yang berjumlah
1.352 orang. 2. Disposisi/Sikap. Dari sikap im-

110
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 2, Juli 2012

Salam, Dharma Setiawan, M.Ed, (2007), Ma-


najemen Pemerintahan, Yogyakarta;
Djambatan
Sarwono, Jonathan, 2006. Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta, Gra-
ha Ilmu

Sembiring, Sentosa, (2009). Himpunan


Lengkap Undang-undang Tentang
Pemerintah Daerah. Nuansa Aulia, Ban-
dung.

Solihin, Abd Wahab, (1997). Analisis Ke-


bijakan I, Haji Mas Agung, Jakarta

Tarigan,Robinson, M.R.P, (2009) Perencanaan


Pembangunan Wilayah, Jakarta; Bumi
Aksara

Wahab, Solichin Abdul, (2008). Analisis Ke-


bijaksanaan: dari formulasi ke implemen-
tasi kebijaksanaan negara, Jakarta, Bumi
Aksara

Winarno, Budi, (2004). Teori Dan Proses Ke-


bijakan Publik, Yogyakarta, Media
Pressindo

111
Implementasi Kebijakan Perparkiran di Kota Makassar
(Dwi Jayanti Lukman, Nurlinah, Andi Murfhi)

112

Anda mungkin juga menyukai