Anda di halaman 1dari 22

KALIMAT

ANGGOTA KELOMPOK
1. TEGAR SEPTIAN MBORO
2. AULIA DEWI KAPITAN
3. MARIA ANGELIKA DJAGA
4. JIDON DANIEL HENUKH
01
DEFINISI
KALIMAT
Kalimat adalah kumpulan kata-kata yang
menyatakan suatu pikiran atau ide. Kalimat
biasanya memiliki struktur yang terdiri dari
subjek, predikat, dan objek, dan dapat berupa
pernyataan, pertanyaan, perintah, atau
seruan.
02
UNSUR-UNSUR
KALIMAT
UNSUR-UNSUR KALIMAT
01. SUBJEK 02. PREDIKAT
CIRI – CIRI : CIRI-CIRI PREDIKAT ADALAH:
• Jawaban siapa atau apa • Bagian kalimat yang menjelaskan pokok
• Dapat diawalai dengan kata bahwa, kalimat.
• Berupa kata atau frasa benda, • Dalam kalimat susun bisa, predikat berada
langsung dibelakang subjek.
• Dapat diserta kata ini atau itu,
• Predikat umumnya diisi oleh verba dan frasa
• Dapat disertai pewatas yang verba
• Tidak didahului oleh preposisi di, dalam, • Dalam klaimat susun biasa (S-P) predikat
- kepada, bagi, untuk dan lainnya. berintonasi lebih rendah
• Predikat merupakan unsur kalimat yang
• Tidak dapat diingkari dengan kata tidak,
mendapatkan partikal –lah.
dapat diingkari dengan kata bukan • Predikat dapat merupakan jawaban dari
pertanyaan apa yang dilakukan ataubagaimana.
UNSUR-UNSUR KALIMAT
03. OBJEK 04. PELENGKAP
CIRI CIRI PELENGKAP ADALAH:
CIRI- CIRI OBJEK ADALAH:
• Pelengkap merupakan fungsi kalimat yang kehadirannya
• Berupa nomina atau frasa nominal dituntut oleh verba ditransitif pengisi predikat
• Berada lamgsung dibelakang predikat • Pelengkap merupakan unsur kalimat yang kehadirannya
• Dapat diganti enklitik –nya, ku, -mu. mengikuti predikat yangdiisi oleh verba adalah, ialah,
• Objek dapat menggantikan kedudukan subjek merupakan, dan menjadi.
ketika kalimat aktif transitif dipastikan
• Dalam kalimat, jika tidak ada objek, pelengkap terletak
05.
KETERANGAN langsung di belakangpredikat, tetapi kalau predikat diikuti
CIRI-CIRI KETERANGAN ADALAH: oleh objek, pelengkap berada di belakang objek.
• Umumnya merupakan keterangan tambahan atau • Pelengkap tidak dapat diganti dengan pronomina –nya.
unsur yang tidak wajib dalamkalimat. • Satuan bahasa pengisi pelengkap dalam kalimat aktif
• Keterangan dapat berpindah tempat tanpa tidak mampu menduduki fungsi subjek apabila kalimat
merusak struktur dan makna kalimat. aktif itu dijadikan kalimat pasif.
• Keterangan diisi oleh adverbia, adjektiva, frasa
adverbial, frasa adjektival, danklausa terikat
03
POLA KALIMAT
POLA KALIMAT
Kalimat yang paling sederhana dalam bahasa Kalimat pertama hanya berpola S/P saja, yaitu
Indonesia hanya mengandung dua unsur, yaitu Udin yang menjadi pokok pembicaraan (S), dan
S dan P. Subjek (S) dalam kalimat merupakan menggambar yang menjelaskan pokok
topik pembicaraan, sedangkan Predikat (P) pembicaraan tadi (P). Sedangkan pada kalimat
menerangkan tentang subjek. Namun, kalimat kedua berpola S/P/O, yaitu yang menjadi pokok
kadang-kadang disertai dengan pelengkap pembicaraan adalah Udin (S), Menggambar
yang disebut juga dengan objek (O). Perhatikan berfungsi sebagai Predikat (P), dan Denah
contoh kalimat berikut ini: menjadi pelengkap kalimat tersebut atau objek
● Udin Menggambar (O).
● Udin Menggambar Denah.
POLA KALIMAT
pola kalimat dasar beserta contoh dan fungsi unsur sesuai dengan pendapat Alwi dkk (2003) dalam buku Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Pola kalimat dasar diantaranya:

Kalimat yang bertipe S-P Kalimat dasar bertipe S-P-O


Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur S (subjek) dan P Kalimat ini merupakan tipe yang memiliki unsur berupa
(predikat). Dalam kalimat predikat biasanya berupa subjek, predikat dan objek. Subjek berupa nomina atau
verba transitif atau frasa verba. Namun dapat juga frasa nominal, prediakt berupa verba transitif dan objek
berupa nomina, adjektiva, frasa nominal dan frasa berupa nomina atau frasa nominal.
adjktival.
Kalimat dasar bertipe S-P-Pel Kalimat dasar bertipe S-P-K
Kalimat ini memiliki unsur kalimat subjek, predikat
Subjek, predikat, dan pelengkap merupakan unsur kalimat
dan keterangan yang kehadirannya diperlukan oleh
penyusun. Subjek disini dapat berupa nomina atau frasa
predikat. Subjek pada tipe ini dapat berupa nomina atau
nominal, predikat berupa verba intransitive atau kata sifat,
frasa nominal.predikat berupa verba intransitive,
sedangkan pelengkap dapat berbentuk dari nomina atau
sedangkan keterangan berupa frasa berpreposisi.
adjektiva
POLA KALIMAT
Kalimat dasar bertipe S-P-O-Pel
Tipe kalimat yang ini terdiri dari subjek, predikat,
objek dan pelengkap sebagai unsur penyusun
Kalimat dasar bertipe S-P-O-K
kalimat. Predikat pada tipe ini menuntut
Kalimat ini terdiri dari subjek, predikat, objek
kehadiran tiga unsur kalimat lain yaitu (subjek,
dan keterangan. Subjek berupa nomina atau
objek dan pelengkap) agar struktur kalimat nya
fras a no minal, p red ikat b erup a verb a
menjadi gramatikal (Finoza, 2007). Subjek dapat
dwitransitif, objek berupa nomina atau frasa
berupa nomina atau frasa nominal, predikat
nominal dan keterangan berupa fara
berupa verba dwitransitif, objek dan pelengkap
berpreposisi (Sari, 1999)
berupa nomuna atau frasa nominal.
No. Fungsi Contoh Kalimat
1 S-P Yuwanda Sedang Menggambar
S P (Frasa Adjektiva)

2 S-P-O Merlynda Menggambar Denah Pos Jaga


S P O
3 S-P-Pel Elevator Merupakan Nama Angkatan Kita
S P Pel

4 S-P-Ket Tegar Tinggal Di Sakurajima


S P Ket

5 S-P-O-Pel Syaipul Memberi Udin Denah Hotel


S P O Pel

6 S-P-O-Ket Yorrin Menggambar Potongan Dengan Baik


S P O Pel
04
JENIS-JENIS
KALIMAT
Jenis kalimat Menurut Fungsinya
Kalimat deklaratif Kalimat interrogatif Kalimat eksklamatif
Gaya arsitektur Art Deco terkenal karena Bagaimana cara mempertimbangkan Luar biasa, betapa indahnya gaya
ornamen geometris, garis yang tegas, aspek keberlanjutan dan lingkungan arsitektur Baroque dengan ornamen
dan penggunaan bahan seperti kaca, dalam desain arsitektur? yang kaya dan detail yang rumit!
logam, dan marmer. Contoh Contoh
Contoh

Kalimat imperatif Kalimat afirmatif Kalimat negatif


Pertimbangkan aspek keberlanjutan dan Tata letak yang baik dapat meningkatkan Tidak memperhatikan aspek
hemat energi dalam desain bangunan, fungsionalitas dan efisiensi bangunan, keberlanjutan dan lingkungan dalam
seperti penggunaan energi terbarukan serta memberikan kenyamanan desain bangunan dapat menyebabkan
atau bahan bangunan ramah lingkungan. bagi penghuninya. dampak negatif pada lingkungan
sekitarnya dan kualitas hidup manusia.
Contoh Contoh
Contoh
Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausanya
1 Tunggal Majemuk 2
Contoh Arsitektur kontemporer memadukan teknologi
Kalimat majemuk dibagi menjadi dua bagian yaitu:
dan inovasi dengan tradisi dan seni untuk
• Kalimat majemuk setara/koordinatif
menciptakan bangunan yang unik dan fungsional.
• Kalimat Majemuk Bertingkat/Kompleks/Subordinatif
Jenis Hubungan Fungsi Kata Penghubung Contoh
Kalimat majemuk
setara/koordinatif Penghubung menyatakan penjumlahan atau dan,serta,baik,maupun Arsitek merancang bangunan
gabungan kejadian,kegiatan, yang indah dan fungsional.
Kalimat majemuk peristiwa, dan proses
setara/koordinatif
yaitu gabungan dua Pertentangan menyatakan hal yang dinyatakan tetapi,sedangkan, Meskipun memiliki desain
pokok pikiran atau lebih dalam klausa pertama bukannya,melainkan yang modern, bangunan
yang kedudukannya bertentangan dengan klausa tersebut tetapi tetap
setara. kedua memperhatikan aspek
keberlanjutan.
Pemilihan menyatakan pilihan di antara atau Arsitek mengusulkan desain
dua kemungkinan bangunan yang modern atau
yang lebih tradisional,
tergantung pada preferensi
klien.
Perurutan Menyatakan kejadian yang lalu,kemudian Arsitek menghitung anggaran
berurutan biaya untuk proyek tersebut,
lalu menyusun jadwal
pembangunan berdasarkan
estimasi tersebut.
Jenis Penghubung Kata Hubung
Kalimat majemuk
Bertingkat/kompleks/ Waktu sejak, sedari, sewaktu, sementara, seraya, setelah, sambil, sehabis,
subordinatif sebelum, ketika, tatkala, hingga, sampai
Syarat jika(lau), seandainya, an-daikata, andaikan, asalkan, kalau, apabila, bilamana,
Kalimat majemuk manakala
bertingkat/kompleks/subo
Tujuan agar, supaya, untuk, biar
rdinatif yaitu kalimat
tunggal yang salah satu Konsesif walau(pun), meski(pun), sekalipun, biar(pun), kendati(pvm), sungguh(pun)
jabatannya diperluas
membentuk kalimat baru. Pembandingan seperti, bagaikan, laksa-na, sebagaimana, daripada, alih-alih, ibarat
Dalam kalimat majemuk
penyebaran sebab, karena, oleh karena
bertingkat kita mengenal
induk kalimat dan anak pengakibatan sehingga, sampai-sampai, maka
kalimat
cara/alat dengan, tanpa
kemiripan seolah-olah, akan
kenyataan padahal
penjelasan bahwa
Jenis Kalimat Menurut Susunan Subjek dan Predikatnya
Kalimat versi
Kalimat versi adalah kalimat yang
berpola S-P-0-g
Kalimat inversi
kalimat yang P- nya mendahului S
sehingga membentuk polaP-S.
Contoh
Versi: Arsitek terkenal itu merancang
bangunan yang sangat indah di kota itu.
Inversi: Di kota itu, bangunan yang
sangat indah dirancang oleh arsitek
terkenal itu.
Jenis Kalimat Menurut Sifat
Hubungan Aktor- Aksi

Kalimat aktif Kalimat medial


kalimat yang subjeknya sebagi kalimat yang subjeknya
pelaku atau actor. Kalimat aktif berperan baik sebagai pelaku
umumnya berawalan me- dan dan sebagai penderita (objek).
ber- pada P-nya.

Kalimat pasif Kalimat reiprokal


kalimat yang subjeknya
berperan sebagai penderita kalimat yang subjek dan
atau dikenai tindakan. Kalimat objeknya melakukan sesuatu
pasif umumnya berawalan di- , perbuatan yang berbalas-
balasan
ke-an, dan ter-.
Kalimat Inti dan Inti Kalimat

Kalimat inti adalah bagian terpenting dari kalimat yang


mengandung makna utama dan memberi informasi tentang apa
yang sedang dikatakan. Dalam sebuah kalimat, inti kalimat
biasanya terdiri dari subjek dan predikat utama.
.Sedangkan Inti kalimat adalah bagian dari sebuah kalimat yang
mengandung informasi utama atau pesan yang ingin disampaikan
oleh penutur atau penulis inti kalimat biasanya terdiri dari inti-inti
kalimat yaitu S-P-O. g.
Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan maksud penutur secara tepat
sehingga maksud itu dapat dipahami oleh
pendengar secara tepat pula. Kalimat efektif
memiliki enam syarat keefektifan, yaitu
adanya kesatuan, kepararelan, ketepatan,
kehematan, dan kelogisan

Contoh : "Gaya arsitektur Art Deco


memadukan unsur-unsur modern dan klasik
untuk menciptakan tampilan yang elegan dan
indah."
05
KALIMAT YANG BAIK
DAN BENAR
KALIMAT YANG BAIK DAN BENAR

01. Kalimat yang memiliki subjek yang jelas 02. Kalimat Memiliki Predikat yang jelas
Kalimat yang baik seharusnya memiliki predikat yang jelas, karena
Berdasarkan kaidah tata bahasa, kalimat harus memiliki subjek predikat adalah unsur kalimat yang menunjukkan tindakan atau
yang jelas. Jika subjek tidak ada atau tidak jelas, berarti kalimat keadaan yang dilakukan oleh subjek. Predikat yang jelas akan membuat
tersebut tidak memenuhi kriteria sebagai kalimat yang benar. makna kalimat menjadi lebih terang dan mudah dipahami oleh
pembaca atau pendengar. Tanpa predikat yang jelas, kalimat dapat
menjadi ambigu dan sulit dipahami.

03. Bagian Kalimat Majemuk tidak dipenggal 04. Kalimat disusun secara padu
Bagian kalimat majemuk tidak dipenggal karena kalimat Susunan kalimat yang padu meliputi penggunaan tata bahasa yang
majemuk terdiri dari dua atau lebih klausa yang saling benar, penempatan kata-kata yang tepat dan logis, serta penggunaan
berhubungan dan memiliki makna yang utuh. Jika bagian tanda baca yang sesuai.
kalimat majemuk dipenggal, maka akan mengganggu Dalam menulis kalimat, sebaiknya hindari pengulangan kata yang tidak
pemahaman dan arti dari kalimat tersebut. Oleh karena itu, perlu, dan hindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau tidak jelas.
bagian kalimat majemuk sebaiknya tidak dipenggal kecuali jika Selain itu, pastikan setiap kalimat memiliki satu ide pokok yang jelas
memang diperlukan untuk tujuan tertentu, seperti dalam dan terorganisir dengan baik, sehingga pembaca atau pendengar
kutipan langsung atau untuk memperjelas makna. dapat mengikuti alur pikiran dengan mudah.
KALIMAT YANG BAIK DAN BENAR

05. Kalimat memiliki bentuk bentuk yang 06. Susunan kalimat dengan kata kata
paralel yang hemat
Susunan kalimat dengan kata-kata yang hemat
Bentuk paralel pada kalimat dapat terlihat dari maksudnya adalah susunan kalimat yang menggunakan
pola kata-kata, tata bahasa, struktur kalimat, kata-kata dengan efisien dan efektif, sehingga kalimat
atau penggunaan tanda baca yang sama. menjadi lebih ringkas namun tetap memiliki makna yang
jelas dan teratur.

07. Susunan kalimat tidak ambigu 08. Susunan kalimat harus logis
Susunan kalimat ambigu adalah susunan kalimat yang dapat Susunan kalimat yang logis berarti susunan kalimat yang
menimbulkan lebih dari satu arti atau makna yang mungkin dapat membentuk suatu urutan yang teratur dan mudah
dapat dipahami oleh pembaca atau pendengar. Hal ini dipahami oleh pembaca atau pendengar. Urutan yang
disebabkan oleh penggunaan struktur kalimat atau kata- teratur ini sangat penting untuk menjaga kelancaran dan
kata yang tidak jelas atau tidak tepat, sehingga dapat kejelasan komunikasi, sehingga pesan yang ingin
menimbulkan kebingungan atau kesalahan dalam memahami disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pembaca
pesan yang ingin disampaikan. atau pendengar.

Anda mungkin juga menyukai