Allmam Abul llda lsma'll lbnu kaLslr Adulmasyq 1Al5lk l8Nu kA15lk al 4
Inilah dua akibat yang logis sesuai dengan titik awalnya. Adakalanya bermula
dari komitmennya pada Iitrah yang lurus dan mnyempurnakannya dangan iman, serta
meninggikannya dengan amal saleh. Kemudian pada akhirnya ia akan sampai pada
lesempurnaan yang ditetapkan dan berada dalam kehidupan yang penuh kenikmatan.
Namun, adakalanya menyimpang dari Iitrah yang lurus, terbalik, dan terputus dari
tiupan Ilahiah. Sehingga, pada akhirnya ia sampai ke tempat paling rendah, di neraka
yang menyala-nyala.
leh Karena itu, tampak jelaslah nilai iman didalam kehidupan manusia. Iman
inilah yang meningkatkan dan menyampaikan Iitrah yang lurus untuk mencapai puncak
kesempurnaannya. Ia adalah tali yang membentang antara Iitrah dan Penciptaannya. Ia
adalah cahaya yang menerangi langkah-langkahnya untuk mendaki kepada kahidupan
orang-orang dalam kemuliaan yang kekal.
Apabila tali ini putus dan cahaya itu padam, maka hasil yang pasti adalah
keterjatuhan ke tempat yang serendah-rendahnya. Sehingga, terabaikan kemanusiaannya
secara total, ketika tanah liat berlumuran pada wujud manusia. Dengan demikian, ia
menjadi bahan bakar api neraka bersama bebatuan.
Asbabun Nuzul
Imam Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah hadits melalui jalur Al-AuIi
bersumber dari Ibnu Abbas, sehubungan dengan Iirman Allah :
0mudian ami k0mbalikan dia k0 t0mpat yang s0r0ndah-r0ndahnya`(Q.$. 95
At-Tiin, 5).
Ibnu Abbas r.a telah menceritakan bahwa mereka yang disyariatkan oleh ayat ini
adalah segolongan orang-orang yang dituakan umurnya hingga tua sekali pada zaman
Rasulullah SAW. Karena itu, ditanyakanlah perihal mereka sewaktu mereka sudah
pikun. maka Allah menurunkan Iirman-Nya yang menjelaskan tentang pemaaIan bagi
mereka, lalu dinyatakan-Nya bahwa bagi mereka pahala dari amal baik yang dahulu
mereka lakukan mereka pikun.
6
. SURAH AL-A`RAAF (AYAT 175 - 176)