Silabus MTK Kelas XII
Silabus MTK Kelas XII
Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
3. Memahami, menganalisis, menerapkan dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,danprocedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Prosedur
Di dalam matematika, dua
atau lebih benda yang
memiliki bentuk dan ukuran
yang sama disebut
bendabenda yang kongruen
Bangun-bangun yang
kongruen difokuskan pada
bangun segitiga. Untuk
menunjukkan apakah dua
Kompetensi Dasar Alokasi Sumber
Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
segitiga kongruen atau tidak,
cukup ukur setiap sisi dan
sudut pada segitiga
3.2 Mendeskripsikan
Geometri Ruang
3.2.1 Menganalisis Mengamati dan 24 JP Buku Tertulis
jarak dalam ruang jarak antar titik mengidentifikasi fakta paket Penugasan
(antar titik, titik ke - Jarak antar Titik dalam ruang pada jarak dalam ruang matemati Portofolio
- Jarak Titik ke Garis 3.2.2 Menganalisis (antar titik, titik ke garis, ka
garis, dan titik ke
jarak antar titik dan titik ke bidang) Buku lain
bidang) - Jarak Titik ke Bidang ke garis dalam Mengumpulkan dan yang
4.2 Menentukan jarak ruang mengolah informasi untuk relevan
dalam ruang (antar 3.2.3 Menganalisis membuat kesimpulan, internet
titik, titik ke garis, jarak antar titik serta menggunakan
dan titik ke bidang) Fakta: ke bidang dalam prosedur untuk
Diperlukan menarik garis ruang menentukan jarak dalam
lurus yang terdekat dari titik ruang (antartitik, titik ke
kebidang untuk menentukan 4.2.1 Menentukan garis, dan titik ke bidang)
jarak titik pada bidang. jarak dalam Menyelesaikan masalah
Sehingga memotong bidang ruang (antar yang berkaitan dengan
dan garis tersbut harus tegak titik, titik ke geometri ruang
lurus dengan bidang garis, dan titik Menyajikan penyelesaian
Untuk mengukur jarak garis ke bidang) masalah yang berkaitan
ke bidang yang sejajar, maka dengan geometri ruang
terlebih dahulu kita tentukan
titik sembarang pada garis
kemudian kita tarik garis
lurus dari titik tersebut ke
bidang sehingga garis yang
terbentuk tegak lurus
terhadap bidang
Konsep
Jarak antara dua titik adalah
dengan menarik garis
hubung terpendek antara
Kompetensi Dasar Alokasi Sumber
Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
kedua titik tersebut
Jarak titik ke garis adalah
jarak terdekat sebuah titik
ke garis, jarak terdekat
diperoleh dengan menarik
garis yang tegak lurus
dengan garis yang dimaksud
Prinsip
Jarak antara titik A dan B
adalah panjang garis AB
Prosedur
Mengukur jarak dua
bidang
Kompetensi Dasar Alokasi Sumber
Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
Mengukur jarak garis ke
bidang yang sejajar
3.3 Menentukan dan
Statistika
3.3.1 Menjelaskan Mengamati dan 24 JP Buku Tertulis
menganalisis statistika mengidentifikasi paket Penugasan
ukuran pemusatan - Penyajian data 3.3.2 Memahami cara faktapada ukuran matemati Portofolio
- Ukuran Pemusatan data penyajian data pemusatan dan ka
dan penyebaran
3.3.3 Mengidentifikas penyebaran data yang Buku lain
data yang disajikan - Ukuran Penyebaran Data i ukuran disajikan dalam bentuk yang
dalam bentuk tabel pemusatan data tabel distribusi frekuensi relevan
distribusi frekuensi yang disajikan dan histogram internet
dan histogram Fakta: dalam bentuk Mengumpulkan dan
4.3 Menyelesaikan Setiap interval memiliki tabel distribusi mengolah informasi untuk
batas bawah, batas atas, dan frekuensi dan membuat kesimpulan,
masalah yang
titik histogram serta menggunakan
berkaitan dengan
3.3.4 Mengidentifiaks prosedur untuk
penyajian data hasil Konsep i ukuran menentukan ukuran
pengukuran dan Statistika adalah penyebaran data pemusatan dan
pencacahan dalam pengetahuan yang yang disajikan penyebaran data yang
tabel distribusi berhubungan dengan cara- dalam bentuk disajikan dalam bentuk
frekuensi dan cara pengumpulan data, tabel distribusi tabel distribusi frekuensi
pengolahan atau frekuensi dan dan histogram
histogram
penganalisisannya dan histogram Mengumpulkan dan
penarikan kesimpulan mengolah informasi untuk
berdasarkan kumpulan data 4.3.1 Melakukan membuat kesimpulan,
dan penganalisisan yang penyelesaian serta menggunakan
dilakukan. masalah yang prosedur untuk
berkaitan menyelesaikan masalah
Prinsip dengan yang berkaitan dengan
Mengumpulkan dan penyajian data penyajian data hasil
mengolah informasi untuk hasil pengukuran dan
membuat kesimpulan, serta pengukuran dan pencacahan dalam tabel
menggunakan prosedur pencacahan distribusi frekuensi dan
untuk menentukan ukuran dalam tabel histogram
pemusatan dan penyebaran distribusi Menyajikan penyelesaian
Kompetensi Dasar Alokasi Sumber
Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
data yang disajikan dalam frekuensi dan masalah yang berkaitan
bentuk tabel distribusi histogram dengan penyajian data
frekuensi dan histogram hasil pengukuran dan
Mengidentifiaksi ukuran pencacahan dalam tabel
penyebaran data yang distribusi frekuensi dan
disajikan dalam bentuk tabel histogram
distribusi frekuensi dan
histogram
Prosedur
Penyajian informasi
statistika dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi dan
histogram
3.4 Menganalisis aturan Kaidah Pencacahan 3.4.1 Menjelaskan Mengamati dan 24 JP Buku Tertulis
pencacahan (aturan kaidah mengidentifikasi paket Penugasan
- Aturan Penjumlahan
penjumlahan, pencacahan faktapada aturan matemati Portofolio
- Aturan Perkalian 3.4.2 Memahami pencacahan (aturan ka
aturan perkalian,
- Permutasi dan Kombinasi aturan penjumlahan, aturan Buku lain
permutasi, dan pencacahan perkalian, permutasi, dan yang
kombinasi) melalui 3.4.3 Menjelaskan kombinasi) melalui relevan
masalah aturan masalah kontekstual internet
Fakta:
kontekstual Kaidah pencacahan bisa pejumlahan Mengumpulkan dan
4.4 Menyelesaikan digunakan untuk dalam kaidah mengolah informasi untuk
masalah menentukan alternatif jalur pencacahan membuat kesimpulan,
kontekstual yang perjalanan untuk menghemat 3.4.4 Menjelaskan serta menggunakan
waktu aturan perkalian prosedur untuk
berkaitan dengan dalam kaidah
Matematika merupakan menyelesaikan masalah
kaidah pencacahan pencacahan kontekstual yang
bahasa simbol
(aturan 3.4.5 Menjelaskan berkaitan dengan kaidah
penjumlahan, Konsep aturan pencacahan (aturan
aturan perkalian, Pencacahan (counting) pemutasian dan penjumlahan, aturan
permutasi, dan adalah bagian dari kombinasi perkalian, permutasi, dan
matematika kombinatorial. dalam kaidah kombinasi)
kombinasi)
Kompetensi Dasar Alokasi Sumber
Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
Perkalian-perkalian semua pencacahan Menyajikan penyelesaian
bilangan bulat positif berurut 3.4.6 Memahami masalah yang berkaitan
dalam matematika disebut unsur peluang dengan kaidah
faktorial pencacahan (aturan
4.4.1 Melakukan penjumlahan, aturan
Prinsip penyelesaian perkalian, permutasi, dan
Aturan penjumlahan masalah kombinasi)
Jika tugas jenis pertama kontekstual
dapat dilakukan yang berkaitan
dengan m cara, tugas jenis dengan kaidah
kedua dapat dilakukan pencacahan
dengan n cara, dan kedua (aturan
jenis tugas itu tidak dapat penjumlahan,
dilakukan secara simultan, aturan perkalian,
maka banyaknya cara untuk permutasi, dan
menyelesaikan tugas-tugas kombinasi)
tersebut adalah m + n cara”.
Aturan perkalian
Jika suatu prosedur
dapat dipecah menjadi
duatahap, dan jika tahap
pertama menghasilkan m
keluaran yang mungkin dan
masing-masing keluaran
dilanjutkan ke tahap kedua
dengan n keluaran yang
mungkin, maka prosedur
tersebut akan
menghasilkan m x nkeluaran
yang mungkin
Prosedur
Penyajian aturan pencacahan
(aturan penjumlahan, aturan
Kompetensi Dasar Alokasi Sumber
Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
perkalian, permutasi, dan
kombinasi) melalui masalah
kontekstual
3.5 Mendeskripsikan Peluang Kejadian Majemuk 3.5.1 Menjelaskan Mengamati dan 24 JP Buku Tertulis
dan menentukan kejadian saling mengidentifikasi paket Penugasan
- Kejadian saling bebas
peluang kejadian bebas faktapada peluang matemati Portofolio
- Kejadian saling lepas 3.5.2 Menjelaskan kejadian majemuk ka
majemuk (peluang
- Peluang kejadian bersyarat kejadian saling (peluang, kejadian- Buku lain
kejadian-kejadian lepas kejadian saling bebas, yang
saling bebas, saling 3.5.3 Menjelaskan saling lepas, dan kejadian relevan
lepas, dan kejadian peluang kejadian bersyarat) dari suatu internet
Fakta:
bersyarat) dari suatu Peluang suatu kejadian dapat bersyarat percobaan acak
percobaan acak dihubungkan dengan kata Mengumpulkan dan
4.5 Menyelesaikan sambung atau 4.5.1 Melakukan mengolah informasi untuk
Himpunan A dan B dikatakan penyelesaian membuat kesimpulan,
masalah yang
dua kejadian yang saling masalah yang serta menggunakan
berkaitan dengan berkaitan dengan
lepas, sebab prosedur untuk
peluang kejadian peluang kejadian menyelesaikan masalah
A B = .
majemuk (peluang, majemuk yang berkaitan dengan
Berdasarkan teori himpunan : (peluang,
kejadian-kejadian peluang kejadian
saling bebas, saling P (A B) = P(A) + P(B) – kejadian- majemuk (kejadian-
lepas, dan kejadian P(A B) kejadian saling kejadian saling bebas,
Karena P(A B) = 0, maka bebas, saling saling lepas, dan kejadian
bersyarat)
lepas, dan bersyarat)
P (A B) = P(A) + P(B) kejadian Menyajikan masalah yang
bersyarat) berkaitan dengan peluang
Konsep kejadian majemuk
Kejadian saling bebas adalah (peluang, kejadian-
kejadian yang tidak saling kejadian saling bebas,
memperngaruhi satu sama saling lepas, dan kejadian
lain bersyarat)
Kejadian saling lepas adalah
himpunan kosong dari irisan
dua kejadian
Kompetensi Dasar Alokasi Sumber
Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
Kejadian saling terpisah
adalah dua kejadian yang
tidak bisa terjadi secara
bersamaan
Prinsip
Dua kejadian disebut saling
lepas jika irisan dari dua
kejadian itu merupakan
himpunan kosong.
Dua kejadian dikatakan saling
bebas (independen) jika
terjadinya kejadian yang satu
tidak mempengaruhi
kemungkinan terjadinya
kejadian yang lain
Dua kejadian dikatakan saling
terpisah jika kedua kejadian
tersebut tidak dapat terjadi
secara bersamaan
Jika dua keeping mata uang
yang homogen dilantunkan
bersama-sama, maka kejadian
yang mungkin adalah : S =
{(G1,G2), (G1,A2), (A1,G2),
(A1,A2)} n(s) = 4.
Pada kejadian mata uang
pertama muncul G1 dan mata
uang kedua muncul G2, maka
P(G1) x P(G2) = x = .
Secara umum, jika A dan B
merupakan dua kejadian yang
saling bebas maka peluang
kejadian A dan B adalah :
P(A B) = P(A) x
P(B)
Prosedur
Menentukan penyajian
peluang kejadian majemuk
(peluang kejadian-kejadian
saling bebas, saling lepas, dan
kejadian bersyarat) dari suatu
percobaan acak
Mengetahui
Kepala SMAN 5 Cilegon Guru Mata Pelajaran