Anda di halaman 1dari 5

KEBERAGAMAN PROVINSI BALI

IBUKOTA PROVINSI BALI DENPASAR MAKANAN TRADISIONAL BABI GULING

Babi guling adalah salah satu hidangan


ikonik dari Bali. Babi guling merupakan babi
Setelah kemerdekaan Indonesia, berdasarkan panggang utuh yang dipersiapkan dengan
Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958, menggunakan rempah-rempah khas Bali
Denpasar menjadi ibu kota dari pemerintah dan dimasak dalam proses yang memakan
daerah Kabupaten Badung, selanjutnya waktu dan memerlukan keahlian khusus.
berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor Des.52/2/36-136 tanggal 23 Juni 1960, Sebelum dipanggang, babi diisi dengan
Denpasar juga ditetapkan sebagai ibu kota campuran bumbu rempah khas Bali, yang
bagi Provinsi Bali yang semula berkedudukan terdiri dari bawang putih, bawang merah,
di Singaraja. jahe, lengkuas, serai, kemiri, dan rempah-
rempah lainnya. Bumbu ini memberikan
Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah
aroma khas dan cita rasa yang lezat pada
Nomor 20 Tahun 1978, Denpasar resmi
daging babi.
menjadi „‟Kota Administratif Denpasar‟‟, dan
seiring dengan kemampuan serta potensi
Saat dipanggang, babi terus dirotasi dan
wilayahnya dalam menyelenggarakan otonomi
diolesi dengan campuran bumbu rempah
daerah, pada tanggal 15 Januari 1992,
khusus dan lemak babi agar kulitnya tetap
berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun
renyah dan berwarna keemasan. Proses ini
1992, dan Kota Denpasar ditingkatkan
memberikan lapisan krispi pada kulit babi
statusnya menjadi „‟kotamadya‟‟, yang
yang menjadi ciri khas babi guling.
kemudian diresmikan oleh Menteri Dalam
Negeri pada tanggal 27 Februari 1992.
RUMAH ADAT PURA KELUARGA BAJU ADAT PAYAS AGUNG

Pura Keluarga, di sisi lain, adalah tempat


suci untuk memuja Bhatara Leluhur,
arwah, atau leluhur yang telah suci. Di
Pura Keluarga, sembahyang fokus kepada
leluhur tertentu dan biasanya anggota
keluarga yang memiliki hubungan darah
atau kekerabatan dengan leluhur tersebut
yang hadir melakukan persembahyangan. Baju adat Bali yang lengkap dan
terlihat mewah adalah Payas Agung.
Dahulunya, pakaian ini digunakan
untuk kalangan brahmana, ksatriya,
dan waisya.
Baju ini sekarang digunakan oleh
pengantin dalam upacara pernikahan.
Payas Agung menggambarkan
keindahan, warnanya juga cerah
sehingga mencirikan kebahagiaan dan
kegembiraan.
TARIAN DAERAH TARI KECAK SENJATA KERIS TAYUHAN

Keris Bali disebut dengan Keris Tayuhan.


Secara umum, Keris Tayuhan sama
Salah satu ciri khas yang membuat Tari Kecak dengan keris Jawa baik dari segi bentuk
begitu istimewa adalah penggunaan suara maupun dari segi fungsinya.
manusia sebagai instrumen musiknya. Tarian Keris Tayuhan dianggap berasal dari
ini melibatkan puluhan atau bahkan ratusan budaya Kerajaan Majapahit, dan memiliki
penari pria yang duduk berbaris membentuk nilai-nilai sakral yang masih diyakini
lingkaran dan menyanyikan “cak-cak-cak” yang hingga saat ini. Masyarakat Bali menilai
terus berulang. Suara “cak-cak” ini menjadi Keris Tayuhan sebagai simbol serta
dasar musik pengiring tarian, menggambarkan identitas diri. Hal ini tampak dari
berbagai adegan dari cerita Ramayana. perlakuan terhadap keris yang sangat
istimewa. Secara fungsi, Keris Tayuhan
Biasanya tarian ini dilakukan secara dianggap sebagai sarana pelindung diri,
berkelompok, yakni sekitar 50 hingga 70 orang. terutama dalam situasi genting seperti
Jadi tak ayal jika suara yang dihasilkan peperangan. Di masa modern, Keris
sangatlah keras dan lantang. Selain itu, adanya Tayuhan tetap menjadi benda pusaka.
ornamen yang digunakan oleh para penarinya Namun, dilengkapi dengan berbagai
di kakinya juga mampu menghasilkan suara hiasan pada bagian sarung maupun
yang cukup unik. Suara kerincingan tersebutlah gagangnya.
yang membuat tarian ini layaknya diiringi oleh
musik secara alami.
PERMAINAN TRADISIONAL SEPIT-SEPITAN BAHASA DAERAH BALI
Dialek Bali Dataran menyebar di
beberapa wilayah kabupaten di Pulau
Bali meliputi Kabupaten Klungkung,
yaitu di Desa Bungbungan, Kecamatan
Banjarangkang; Kabupaten Jembrana,
yaitu Desa Pengragoan, Kecamatan
Pekutatan; Kabupaten Tabanan, yaitu
di Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg
Timur dan Desa Luwus, Kecamatan
Baturiti; Kabupaten Badung, yaitu di
Desa Baha, Kecamatan Mengwi dan
Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan;
Permainan yang berupa memindahkan bola Kota Denpasar yaitu di Kampung
dengan capit kayu ini mengajarkan kejujuran, Kepoan, Desa Pemogan, Kecamatan
sportivitas, dan kerja keras. Dalam permainan Denpasar Selatan; Kabupaten Gianyar,
ini, terdapat dua hewan yang dijadikan sebagai yaitu di Desa Pupuan, Kecamatan
karakternya, yaitu serigala dan bangau. Serigala Tegalalang dan Desa Saba, Kecamatan
digambarkan sebagai pihak yang sombong dan Blahbatuh; Kabupaten Klungkung, yaitu
ingin menang sendiri. di Kampung Toyapakeh, Kecamatan
Nusa Penida dan Kampung Gelgel,
Kecamatan Klungkung; Kabupaten
Karangasem, yaitu di Desa Bebandem
dan Kampung Kecicang Muslim, Desa
Bungaya Kangin, Kecamatan
Bebanden serta Desa Tianyar,
Kecamatan Kubu; Kabupaten Bangli,
yaitu di Desa Jehem, Kecamatan
Tembuku; Kabupaten Buleleng, yaitu di
Desa Bukti, Kecamatan
Kubutambahan, Desa Pegayaman,
Kecamatan Sukasada, Desa Kayu
Putih, Kecamatan Banjar, dan Desa
Banyupoh, Kecamatan Gerokgak.
LAGU DAERAH BALI

DEWA AYU

Anda mungkin juga menyukai