Anda di halaman 1dari 21
Proses Pembuatan Produk 1) Pengujian organoleptik Penguijian organoleptik melibatkan penggunaan indra manusia untuk mengevaluasi produk kue nastar dari segi rasa, aroma, tekstur, dan Penampilan. Hal ini dapat dilakukan oleh panel ahli atau konsumen secara acak, 2) Ujisstabilitas produk Uji stabilitas produk bertujuan memastikan produk kue nastar dapat bertahan dalam waktu lama dengan kualitas yang tetap baik. Hal ini meliputi ujimasa simpan produk dalam kondisi penyimpanan yang tepat. 3) Uji kelayakan pasar Uji kelayakan pasar dapat dilakukan dengan memperkenalkan produk kue nastar baru ke pasar dan meminta umpan balik dari konsumen. Hal ini dapat dilakukan melalui survei atau wawancara langsung. 4) Analisis biaya-manfaat Analisis biaya-manfaat dapat dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas produksi kue nastar. Hal ini melibatkan perhitungan biaya produksi, harga jual, dan keuntungan yang dihasilkan. Berdasarkan evaluasi hasil produk tersebut, perusahaan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan produk kue nastar yang dihasilkan serta dapat melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas produk dan kepuasan pelanggan, Dengan demikian, perusahaan dapat mengembangkan bisnis kue nastar secara berkelanjutan dan meningkatkan keunggulan bersaingnya di pasar. Berikut penjelasan mengenai proses pembuatan produk. 1 Desain/Rancangan Produk Desain atau rancangan produk adalah proses penciptaan produk baru atau modifikasi produk yang sudah ada agar lebih baik sesuai kebutuhan pasar atau pelanggan. Desain produk yang baik dapat membantu meningkatkan daya tarik dan kualitas produk serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Desain atau rancangan produk nastar mencakup beberapa aspek, seperti bentuk, tekstur, warna, rasa, kemasan, dan branding, Berikut penjelasannya. a. Bentuk nastar Bentuk nastar berbentuk bulat dengan diameter sekitar 2-3 cm. Namun, saat ini terdapat berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda. Misalnya bentuk hati dan bunga, bergantung pada kreativitas dari pembuat kue, b. Tekstur nastar Tekstur nastar yang baik, yaitu renyah di luar dan lembut di dalam. Untuk mendapatkan tekstur yang renyah, penggunaan mentega dan telur dalam adonan sangat penting. Untuk mendapatkan tekstur yang lembut, tepung terigu harus dicampur dengan baik agar tidak terlalu padat dan keras. f= Kegiatan Produksi_/ t i RARE ne! @ Dipindai dengan CamScanner cc. Warna nastar \Warna nastar yang baikadalah kuning kecokelatan atau keemasan pada bagian Jar, sedangkan pada bagian dalam warna putih dengan selainanas berwarna kuning terang. dd Rasa nastar Rasa nastar harus memiliki rasa mentega yang kaya dan lezat serta sedikit manis dan asam dari selai nanas di dalamnya. Untuk mendapatkan rasa yang tepat, sebaiknya menggunakan mentega berkualitas tinggi dan selai nanas segar. e. Kemasan nastar Kemasan nastar juga perlu dipertimbangkan karena dapat memengaruhi kesan ddan daya tarik produk. Kemasan yang menarik dan praktis dapat membuat produk lebih diminati oleh konsumen, Branding nastar Branding atau merek dagang sangat penting untuk membangun citra produk dan meningkatkan daya tariknya di pasaran, Nama dan logo merek yang menarik dapat membuat produk nastar lebih mudah dikenal dan dicari oleh konsumen, 2. Penyusunan Proses Kerja Penyusunan proses Kerja adalah langkah yang penting dalam mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan atau operas bisnis. Proses kerja yang disusun dengan baik dapat membantu perusahaan mengurangi waktu, biaya, dan sumber daya untuk menyelesaikan tugas atau proyek a. Memahami penyusunan proses kerja Penyusunan proses kerja atau disebut proses produksiadalah suatu cara untuk mengatur langkah-langkah yang harus dilakukan dalam produksi sebuah produk atau jasa secara sistematis dan terstruktur. Proses produksi yang terorganisasi dengan baik akan membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi biaya produksi, meningkatkan kualitas produk, serta mempercepat waktu pengerjaan. Proses kerja dimulai dengan merencanakan produk atau jasa yang akan diproduksi.Pada tahap ini, perusshaan membuat konsep, desain, dan spesifikasi teknis produk atau jasa yang akan dihasilkan, Kemudian, perusahaan melakukan identifikasi bahan baku, sumber daya manusia, peralatan, dan sumber daya lainnya yang diperlukan untuk memproduksi produk atau jasa tersebut. Setelah merencanakan produk atau jasa, langkah berikutnya adalah pembuatan jadwal produksi. Jadwal produksi mencakup waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tahap produksi,termasuk pengadaan bahan baku, produksi, pengujian produk, pengemasan, dan distribusi, Selanjutnya, perusahaan melakukan pengorganisasian tenaga kerja, peralatan, dan bahan baku, Pada tahap ini, perusahaan menentukan orang yang akan melakukan tugas-tugas tertentu dalam produksi, peralatan dibutuhkan, dan cara bahan baku akan disimpan dan digunakan. Setelah itu, perusahaan melakukan pelaksanaan produksi, yaitu tahap produk atau jasa dihasilkan, Pada tahap ini, perusahaan memastikan setiap Jangkah dalam proses produksi dilakukan dengan benar dan setiap pekerja tahu hal yang harus dilakukan, Ce \ Project Kreatif dan Kewirausahaan (Akuntans dan Keuangan Lembaga) CMY @ Dipindai dengan CamScanner Tahap terakhir dari proses produksi adalah evaluasi dan perbaikan. Setelah produk atau jasa selesai diproduksi, perusahaan mengevaluasi kualitas produk dan proses produksi secara keseluruhan. Apabila terdapat kekurangan atau masalah dalam proses produksi, perusahaan melakukan perbaikan dan peningkatan sehingga proses produksi dapat dilakukan lebih baik di masa depan. Dengan melakukan penyusunan proses kerja secara sistematis dan terstruktur, perusahaan dapat memastikan setiap tahap dalam produksi dilakukan secara benar dan dapat meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi ya, Serta meningkatkan kualitas produk. Pembuatan prototipe produk Prototipe dapat didefinisikan sebagai interpretasi produk yang dapat dikategorikan dalam dua dimensi. Dimensi pertama adalah tingkat kefisikan prototipe, sedangkan dimensi kedua tingkat kekompleksitasan prototipe. Prototipe yang memiliki tingkat kekompleksitasan tinggi adalah prototipe menyeluruh. Tempat produk yang dihasilkan sudah mengimplementasikan sebagian besar atau semua atribut milik produk. Prototipe ini umumnya diberikan kepada pelanggan untuk mengidentifikasi kekurangan dari desain sebelum produk tersebut diproduksi. Pembuatan prototipe produk kue nastar dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut. 1) Menentukan resep kue nastar yang akan digunakan. Perusahaan dapat mencari resep yang sudah tersedia atau membuat resep sendiri berdasarkan preferensi konsumen dan bahan tersedia. 2) Membuat kue nastar sesuai resep yang telah ditentukan. Pada tahap ini, periisahaan dapat mencoba beberapa varian rasa atau bentuk kue nastar berbeda untuk mendapatkan produk yang terbaik. 3) Melakukan uji coba terhadap kue nastar yang telah dibuat. Pada tahap ini, kue nastar akan diuji oleh tim internal atau panel konsumen untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk. Beberapa hal yang perlu diuji meliputi rasa, aroma, konsistensi, kekenyalan, tampilan, dan ukuran, 4) Mengidentifikasi perubahan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk. Berdasarkan hasil uji coba, perusahaan dapat mengevaluasi produk dan menentukan perubahan yang perlu dilakukan, baik dalam resep, proses produksi, atau bahan baku yang digunakan. 5) Mengulangi proses pembuatan prototipe sampai produk mencapai kualitas yang diinginkan, Proses pembuatan prototipe kemungkinan memerlukan beberapa iterasi sampai produk kue nastar mencapai kualitas yang diinginkan. Dengan melakukan pembuatan prototipe produk kue nastar, perusahaan dapat menguji produk secara cermat sebelum memasukkannya ke pasar. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk menemukan kekurangan pada produk sebelum dijual dan memperbaikinya sebelum memasukkannya ke pasar. Selain itu, perusahaan juga dapat mengoptimalkan penggunaan bahan dan mengurangi biaya produksi sebelum melakukan produksi dalam jumlah besar. Kegiatan Produksi { 7 ) @ Dipindai dengan CamScanner & Penghitungan biaya produksi ; Biaya produksi merujuk pada pengeluaran yang dikelvarkan oleh perusahaan selama proses manufaktur atau pengelolaan untuk menghasilkan produk siap dipasarkan. Perhitungan biaya produksi meliputi semua biaya yang diperlukan dari awal pengolahan sampai produk jadi atau setengah jadi. Pada biaya produksi, terdapat tiga unsur utama yang harus diperhitungkan, yaitu bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik, Biaya produksi ini dibebankan kepada perusahaan sampal proses pengolahan menghasilkan barana yang siap dijual di pasaran, Biaya ini kemudian dibagi per unit produk untuk memudahkan penghitungan dan mengambil angka keuntungan, Biaya produksi akan membentuk harga pokok barang jadi pada akhir periode akuntansi, Hal ini mencakup semua pengorbanan ekonomi yang digunakan dalam proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi dan sap dipasarkan, Pengeluaran perusahaan dalam bentuk biaya produksi dapat dianggap sebagai pengeluaran pasti yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang jadi, Biaya produksi memiliki karakteristik berbeda dengan biaya operasional yang digunakan mendukung sistem manajemen perusahaan. Kesimpulannya, biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproses bahan baku menjadi produk siap dijual. Biaya ‘ni terdiri atas bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik serta akan dibebankan per unit produk.Biaya produksi akan membentuk harga pokok barang jadi dan dianggap sebagai pengeluaran pasti yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang jadi, 1) _Jenis-jenis biaya produksi Penggolongan biaya produksi merupakan hal sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui jenis pengeluaran yang diperlukan selama proses pengolahan barang. Dengan menggolongkan biaya produksi, perusahaan dapat memudahkan perhitungan harga pokok yang akan dibentuk nantinya, Pengklasifikasian biaya produksi juga memengaruhi perhitungan laporan keuangan perusahaan. Untuk memperhitungkan biaya produksi secara tepat, perusahaan perlu memahami dengan benar jenis biaya produksi yang harus dihitung, Jadi, perusahaan dapat memperhitungkannya dengan akurat dan menghasilkan laporan keuangan yang tepat. Pada pengelolaan barang, terdapat lima jenis biaya produksi yang umumnya digunakan mengakumulasi pengeluaran perusahaan, Berikut fincian mengenai jenis biaya produksi di perusahaan manufaktur yang perlu diperhatikan, Biaya produksi dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan jangka waktunya yaitu biaya produksi jangka pendek dan biaya produksi jangka panjang, a) Biaya produks! jangka pendek Biaya produksi jangka pendek ini meliputi beberapa faktor yang. mudah berubah-ubah jumlahnya, Sementara itu, beberapa faktor produksi yang lain memiliki jumlah yang tetap. Apabila faktor produksi yang digunakan memiliki jumlah yang berubah, biaya faktor produksl yang dikeluarkan juga akan berubah-ubah nilainya. Project Kveat dan Kewiausahaan (Akuntansi dan Keuangan Lembaga) @ Dipindai dengan CamScanner Berikut beberapa hal yang terdapat dalam biaya produksi jangka pendek, a) Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel merujuk pada pengeluaran yang tidak akan berubah dalam jumlahnya meskipun volume _produksi Meningkat atau menurun. Jenis biaya ini bersifat pasti sehingga dapat diestimasi dengan akurat. Sementara itu, biaya tetap memiliki nilai nominal sama yang harus dibayarkan pada setiap tahap produksi. Meskipun produksi sedang padat, biaya tetap tidak akan meningkat sehingga hal ini dapat meningkatkan output, Sifatnya yang past, membuat perusahaan dapat merencanakan anggaran untuk biaya tetap. Jadi, tidak perlu khawatir penambahan atau pengurangan biaya tersebut. Biaya produksi tetap harus dikeluarkan selama proses produksi masih berjalan. Contohnya, biaya sewa pabrik adalah biaya tetap yang harus dibayarkan oleh perusahaan dalam jumlah yang sama, meskipun volume produksinya berubah. Perusahaan diwajibkan membayar biaya tersebut secara rutin sesuai kesepakatan harga yang telah ditetapkan. Salah satu contoh lain dari biaya tetap adalah pengeluaran Perusahaan untuk membayar gaji karyawan setiap bulan. Biaya tetap lainnya termasuk biaya gaji untuk satpam pabrik yang dibayar setiap bulan melalui sistem pembayaran bulanan. b) _ Biaya variabel (variable cost) Biaya produksi selanjutnya adalah biaya variabel. Biaya ini yaitu jenis pengeluaran yang jumlahnya bergantung pada output produksi. Ketika volume produksi meningkat maka biaya variabel juga akan meningkat. Biaya variabel diperlukan hanya selama proses produksi sehingga menjadi dasar untuk pengeluaran per unit yang akan dilaporkan, Salah satu contoh dari jenis biaya variabel adalah biaya pembelian bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Biaya variabel untuk membeli bahan baku umumnya terkait dengan target output yang ditetapkan selama proses produksi dan akan berubah sesuai perubahan output. Ketika produksi berhenti, biaya variabel yang dikeluarkan oleh Perusahaan manufaktur akan menjadi nol, Komponen biaya produksi yang disebut biaya variabel ini sangat penting dalam ‘menentukan harga jual barang dalam pemasaran, terutama dalam perhitungan per unit. ©) Biaya rata-rata (average cost) Average cost atau biaya rata-rata per unit dapat dihitung dengan membagi total biaya produksi dengan jumlah output, Perhitungan ini penting bagi perusahaan dalam membuat keputusan produks| di masa depan karena dapat menentukan biaya produksi per unit, Berdasarkan biaya rata-rata tersebut, Kegiatan Produkst a) @ Dipindai dengan CamScanner perusahaan dapat menentukan target persentase Keuntungan yang ingin dicapai, Saat_membuat keputusan produksi, perusahaan akan membandingkan average cost dengan biaya tetap. Perbandingan biaya tetap dan biaya variabel membuat perusahaan dapat menentukan biaya yang lebih tinggi, Informasiinidapatdigunakan sebagalacuan untukmenentukan target laba yang diinginkan oleh perusahaan. Berikut rumus untuk menghitung biaya rata-rata (AC). Ace atau AC = AFC + AVC )_Biaya marginal (MC) Biaya marginal atau biaya tambahan adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk meningkatkan produksi. Perusahaan dapat menentukan tingkat produksi maksimum yang mampu dicapai selama proses produksi dengan menghitung biaya ini Untuk —menghitung biaya marginal, perusahaan menambahkan variabel cost selama proses _produksi berlangsung, Selain itu, perusahaan dapat mengaitkan biaya tetap dengan biaya marginal ketika memproduksi output tambahan. Biaya marginal memilki peran penting membantu perusahaan dalam memaksimalkan operasi secara keseluruhan sehingga dapat mencapai keuntungan maksimal secara lebih efisien. Berikut rumus penghitungan biaya marginal (MC). MC,=TC,-TC,, Keterangan MC, = biaya marginal produksike-n TC, = biaya total pada waktu jumiah produksi adalah n TC, ,= biaya total pada waktu jumlah produksi adalah n-1 Namun, umumnya pertambahan satu unit faktor produksi akan menambah beberapa unit produki sehingga biaya marginal dapat dihitung menggunekan rumus berikut. arc MG = ay Keterangan MC, = biaya marginal produksi ke-n ATC = pertambahan jumlah biaya total 4Q_ = pertambahan jumlah produksi Perusahaan harus mengetahui lebih dahulu biaya tetap dan biaya varlabel yang dikeluarkan. Setelah itu, marginal ‘cost dapat dihitung dengan membagi kenaikan biaya dengan perubahan jumlah produksl yang dilnginkan, ¢) Biaya total Biaya total merupakan hasil penggabungan biaya variabel dan biaya tetap pada proses produksi, Informasi mengenai OTN, Project Kreotif dan Kewitausahaan (Akuntans dan Keuangan tembaga) \ 2 enema, @ Dipindai dengan CamScanner total pengeluaran selama proses produksi didapatkan dengan menghitung biaya total ini, Untuk menghitung biaya total, Perusahaan harus menunggu sampai barang jadi siap untuk dijual, Perhitungan biaya total harus dilakukan pada setiap akhir periode produksi untuk dapat dilaporkan secara tepat. Berikut cara menghitung biaya total. TC=TFC+1VC Keterangan jaya berubah total Total cost merupakan biaya produksi secara keseluruhan mencakup segala jenis pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan selama proses produksi. Misalnya, biaya bahan baku, administrasi, dan pemasaran. Pada perhitungan total cost, semua jenis biaya tersebut harus diperhitungkan secara detail. Konsep biaya total dibedakan menjadi tiga pengertian, yaitu biaya total (total cost), biaya tetap total (total fixed cost), serta biaya berubah total (total variable cost), Untuk memahami biaya produksi jangka waktu pendek, perhatikan bentuk kurva biaya jangka pendek berikut. ave 600} Biaya produksi (Ribu 500} «— aie 400 200 50 Biaya Tetap Total (TFC) Produksi (unity Gambar 1.1 Kurva Blaya Produksi Jangka Pendek Sumber: Scribd, tx KurvaTFC memiliki bentuk horizontal karena tidak berubah nilainya meskipun banyak barang yang diproduksi. Sementara itu, kurvaTVC diawali dari titik O dan semakin bertambah tinggi yang menggambarkan bahwa saat tidak ada produksi TVC = 0 dan semakin besar nilai berubah total (TVC), Bentuk kurva TCV yang akhirnya semakin tegak menggambarkan bahwa produksi dipengaruhi hukum hasil lebih yang semakin berkurang, Keglatan Produksi @ Dipindai dengan CamScanner b) _Biaya produksi jangka panjang Pada jangka waktu panjang, sebuah perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produkst tidak lagi dibedakan antara biaya tetap dan biaya berubah. Perusahaan dalam jangka panjang menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan. ‘Adapun yang dimaksud jangka panjang adalah jangka waktu semua faktor produksi dapat mengalami perubahan yaitu jumlah dibandingkan faktor-faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat ditambah jika memang dibutuhkan, Faktor- faktor produksi tersebut meliputi faktor pasar, faktor bahan mentah, faktor fasilitas angkutan, serta faktor tenaga kerja. Hal tersebut yang ‘menjadikan biaya yang relevan dalam jangka panjang berupa biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata, serta biaya marginal. Perhatikan kurva biaya total rata-rata jangka panjang berikut. Kurva Biaya Total Reta-Rata Jangka Panjang 4c aC! Te Gamo 1.2Kurva Total Rate Rata Jangka Panjang Sumber:Seribd tt Biaya total (jangka panjang) merupakan biaya yang dikeluarkan. untuk memproduksi semua output dan semuanya bersifat variabel. Biaya total sama dengan perubahan biaya variabel, ditulis dengan. rumus sebagai berikut. uic= tc Keterangan LIC = biaya total jangka panjang (long run total cost) LVC = biaya variabel jangka panjang (long rung variable cost) Biaya marginal merupakan tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total merupakan perubahan biaya variabel dengan rumus berikut. ALTC LMG a @) Project Kreatf dan Kewrausahaan (Akuntans dan Kevangan tembaga) @ Dipindai dengan CamScanner Keterangan, LMC = biaya marginal jangka panjang (long rung marginal cost) ALTC= perubahan biaya total jangka panjang QC =perubahan output Biaya rata-rata merupakan biaya total dibagi jumlah output yang ditunjukkan dengan rumus berikut. tac = EEC Q Keterangan LAC = biaya rata-rata jangka panjang (long run averange cost) UTC = biaya total jangka panjang (long rung total cost) Q =jumlah output 2) Unsur-unsur biaya produksi Biaya produksi dalam perusahaan manufektur terbagi menjadi tiga jenis yang mencakup seluruh proses produksi. Biaya tersebut mulai dari penerimaan bahan baku sampai barang jadi siap dijual. Berikut elemen yang harus dipertimbangkan dalam perhitungan biaya produksi perusahaan manufaktur. a) Biaya bahan baku Perhitungan produksi harus mempertimbangkan tiga _unsur biaya produksi. Unsur pertama adalah biaya bahan baku. Biaya ini diperlukan untuk mendapatkan bahan utama yang akan diproses ‘menjadi produk. Biaya bahan baku dapat diperoleh dari pembelian atau pengolahan material utama. Aspek terkait biaya bahan bak dalam perusahaan, salah satunya adalah komponen pembelian yang masuk dalam biaya bahan baku mentah. Pembelian bahan baku dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti menggunakan debit, kredit, atau mengimpor dari supplier luar. Biaya produksi bahan baku mencakup beberapa komponen pengeluaran, misalnya biaya penyimpanan di gudang. Setelah dibeli, bahan baku perlu disimpan di gudang untuk diolah nanti. Biaya produksi bahan baku mencakup.biaya pengiriman dan penerimaan material. Pengeluaran produksi ini mencakup harga perolehan bahan baku yang dibeli oleh perusahaan. Untuk memperoleh bahan baku yang akan diclah menjadi produk, perusahaan harus memperhitungkan beberapa unsur biaya. Misalnya, harga beli, biaya pengiriman, dan biaya pergudangan sampai bahan baku siap untuk diolah. Namun, unsur biaya seperti biaya penerimaan pembongkaran dan pemesanan umumnya sulit untuk dihitung, Saat mencatat pembelian bahan baky, perusahaan akan menyesuaikan nominal yang tertera dalam faktur. Hal ini mencakup harga pokok pembelian, beban angkut, serta PPN. b) _ Biaya tenaga kerja langsung Biaya produksi tenaga kerja langsung adalah biaya untuk membayar upah karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi. Tenaga kerja langsung adalah karyawan perusahaan yang terlibat Keglatan Produkst 23 i @ Dipindai dengan CamScanner secara langsung dalam produksi barang. Upah karyawan produksi ini akan diperhitungkan dari tahap pengolahan bahan baku sampai produk jadi, Salah satu contoh dari upah karyawan yang dapat dimasukkan dalam biaya tenaga kerja langsung adalah gaji operator mesin. Pada perusahaan manufaktur yang profesional, biaya tenaga kerja langsung tidak hanya terdiri atas gaji pokok karyawan, melainkan meliouti tunjangan dan asuransi karyawan. Biaya tersebut harus dihitung dan dimasukkan dalam perhitungan direct labourcost, Sebelumnya, perusahaan dapat melakukan perencanaan kebutuhan tenaga kerja lebih dahulu untuk memudahkan penganggaran biaya tenaga kerja langsung, Setelah itu, perusahaan dapat menentukan upah pokok yang sesuai tugas dan jabatan masing-masing karyawan. Untuk memastikan kualitas pekerjaan sesuai gaji yang diterima, perusahaan harus melakukan pengawasan terhadap kinerja tenaga kerja angsung. Biaya untuk tenaga kerja langsung ini akan dihitung sebagai bagian dari biaya produksi per unit. Baya overhead pabrik Biaya overhead pabrik merujuk pada pengeluaran selain dari biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung yang terkait proses produksi. Biaya overhead tersebut dapat muncul dari biaya tambahan pada bahan baku, pengawasan proses produksi, dan pajak. Setelah periode akuntansi berakhir, biaya overhead pabrik akan dinitung dan dicatat dalam laporan laba rugi. Komponen biaya ini sangat krusial dalam upaya meningkatkan efisiensi produksi. Biaya uupah tenaga kerja yang tidak terkait langsung dengan produksi harus dialokasikan ke biaya overhead pabrik. Biaya lain seperti perawatan mesin atau biaya sewa pabrik juga harus dipertimbangkan karena akan menambah biaya overhead pabrik. Perhitungan biaya overhead pabrik dapat dilakukan dalam kategori biaya variabel yang dapat berubah sesuai volume produksi. Contoh biaya overhead pabrik yang termasuk kategori ini seperti pembelian perlengkapan pabrik dan biaya listrik pabrik. 3) Cara menghitung biaya produksi Biaya produksi dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut. Biaya Produksi = Biaya Material Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung + Biaya Overhead Pabrik ‘Contoh menghitung biaya produksi suatu produk sebagai berikut. Ramlan memiliki usaha katering makanan sehat harian. Setiap hari Ramlan mampu menjual 25 paket makanan sehat. Rincian biaya produk untuk membuat 25 paket katering makanan sebagai berikut. a) Bahan baku (nasi, bahan lauk, dan kemasan) sebesar Rp2.000.000,00. b) Tiga orang karyawan untuk memasak dibayar harian RpS0.000,00/ hari/orang, ca Project Kreatf dan Kewirausahaan (Akuntansidan Kevangan Lembaga) @ Dipindai dengan CamScanner ©) Satu orang driver untuk mengantar makanan dibayar harian Rp30.000,00/hari. 4) Biaya sewa toko dan ongkos untuk kirim makanan ke pelanggan sebesar, estimasi harian Rp200.000,00. Besarnya biaya produksi adalah Rp2.000.000,00 + Rp150.000,00 (upah langsung 3 x Rp50.000,00) + Rp30.000,00 + Rp200,000,00 = Rp2.380.000,00 Jadi, total biaya produksi sebesar Rp2.380.000,00. Setelah itu, dapat menghitung biaya produksi untuk setiap paket makanan yang dijual dengan cara berikut. Rp2.380.000,00/25 paket = Rp95.200,00. 3, Strategi Produk dan Standar Produk tut penjelasan mengenai strategi produk dan standar produk. a. Strategi produk Secara esensial, strategi produk merupakan suatu rancangan teknis untuk mengidentifikasi maksud dan tujuan produk yang akan dijual didasarkan visi perusahaan. Fungsi strategi produk adalah membantu perusahaan menghubungkan visi proyek dengan cara pelaksanaannya. Strategi produk berdasarkan product plan merupakan suatu rencana yang menguraikan tujuan bisnis, produknya, serta cara pelaksanaannya, Strategi produk wajib menjawab pertanyaan kunci, seperti jenis produk yang ditargetkan, keuntungan yang ditawarkan untuk pelanggan, dan tujuan perusahaan dalam siklus produk. 1) Manfaat strategi produk Membuat strategi produk merupakan tahap penting yang perlu dilakukan sebelum memulai proses pengembangan produk. Hal ini bertujuan mempermudah penerimaan pasar dan meningkatkan daya saing dengan kompetitor. Terdapat tiga manfaat yang dapat diperoleh dari memiliki strategi produk sebagai berikut. a) _ Strategi produk memberikan kejelasan bagi perusahaan Keberadaan strategi produk membantu tim bisnis dalam merancang dan mengomunikasikan strategi yang terstruktur dan efektif dalam mengembangkan produk. Terkadang, tim pengembangan produk terperangkap dalam berbagai detail dan kehilangan visi keseluruhan, dari tujuan di balik pekerjaannya. Strategi produk dapat membantu menjelaskan hal tersebut. Keberadaan strategi produk memungkinkan tim pemasaran dan penjualan untuk mengartikulasikan manfaat produk serta tawaran penjualan yang unik. Sementara itu, tim layanan pelanggan dapat memahami penggunaan produk secara lebih baik dan memberikan penjelasan yang lebih baik kepada pengguna. b) _Strategi produk membantu memprioritaskan product roadmap Strategi produk berfungsi sebagai panduan untuk menjalankan product roadmap. Dengan strategi produk, tim dapat memperkirakan penyalahgunaan waktu dan sumber daya sehingga pekerjaan dapat dilakukan lebih efektif, Keaton Pods ad *) @ Dipindai dengan CamScanner ©) Strategi produk meningkatkan keputusan taktis tim Distribusi produk ke pasar tidak selalu sesuai rencana yang telah dibuat dalam product roadmap karena terdapat kemungkinan perubahan di pasar, Situasi ini menantang bagi manajer produk untuk menyesuaikan rencana dan prioritas dalam menghadapi perubahan tersebut dan harus siap untukmengantisipasi perubahan yang terjadi, Membuat strategi produk sejak awal menjadi penting Karena memungkinkan pengambilan keputusan strategis yang cepat dengan merujuk pada strategi produk sebagai acuan. Jadi, keputusan strategis dapat diambil dengan lebih mudah dan cepat tanpa membuang waktu untuk membuat strategi produk secara terburu-buru. 2) _Jenis startegi produk Menurut Tjiptono, terdapat delapan strategi produk yang dapat digunakan sebagai berikut. a) _Strategi positioning produk Strategi positioning adalah suatu strategi untuk membuat citra merek atau produk menjadi lebih unggul dibandingkan merek atau produk pesaing dalam pikiran pelanggan yang ditargetkan. Strategi ini berfokus pada penciptaan diferensiasi yang unik. Terdapat beberapa komponen dalam strategi positioning, Berikut uraiannya. (1). Positioning berdasarkan atribut produk Posisi (positioning) berdasarkan atribut produk adalah strategi untuk membedakan metek atau produk dengan menciptakan citra_ yang unik berdasarkan atribut tertentu. Strategi ini menekankan pada fitur atau atribut khusus yang dimiliki oleh produk sehingga pelanggan akan melihatnya sebagai solusi yang tepat untuk kebutuhannya, Dalam strategi ini, merek atau produk akan ditempatkan di pasar berdasarkan atribut khusus tersebut. Hal ini mencakup fitur teknologi, kualitas, harga, ukuran, atau jenis bahan, Melalui cara ini, merek atau produk dapat bersaing dengan produk sejenis di pasar dan membuat merek tersebut terlihat lebih menonjol bagi pelanggan. (2). Positioning berdasarkan harga dan kualitas Posisi (positioning) berdasarkan harga dan kualitas merupakan strategi untuk membedakan merek atau produk dengan menempatkannya pada posisi yang unik di pasar berdasarkan harga serta kualitas yang ditawarkan. Strategi ini bertujuan ‘akan persepsi bahwa merek atau produk memi kualitas lebih baik atau setara dengan merek atau produk pesaing yang lebih mahal atau sebaliknya, Dalam strategi ini, merek atau produk akan ditempatkan pada segmen pasar tertentu yang mencari produk dengan harga tertentu atau kualitas tertentu, Dengan cara ini, merek atau produk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang mencari Kualitas atau harga yang spesifik dan meningkatkan daya saingnya di pasar. Project Kieatif dan Kewireusahaan (Akuntansl dan Keuangan Lembaga) ea, @ Dipindai dengan CamScanner (3) Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi Posisi (positioning) berdasarkan penggunaan atau aplikasi adalah strategi untuk membedakan merek atau produk dengan menempatkannya pada posisi yang unik di pasar berdasarkan cara atau tujuan penggunaan produk tersebut. Strategi ini bertujuan menciptakan persepsi bahwa merek atau produk adalah solusi yang paling tepat untuk kebutuhan pelanggan dalam situasi atau’ penggunaan tertentu. Dalam strategi ini, merek atau produk akan ditempatkan pada segmen pasar tertentu yang memerlukan produk dengan fitur dan fungsi tertentu untuk aplikasi spesifik, Dengan cara ini, merek atau produk dapat menonjolkan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya dan meningkatkan daya saingnya di pasar. Contoh dati strategi positioning berdasarkan penggunaan atau aplikasi adalah merek detergen yang menekankan kemampuannya dalam menghilangkan noda pada pakaian yang sulit dibersihkan, (4) Positioning berdasarkan pemakai produk Posisi (positioning) berdasarkan pemakai produk merupakan strategi untuk membedakan merek atau produk dengan menempatkannya pada posisi yang unik di pasar berdasarkan jenis atau karakteristik pemakainya. Strategi ini bertujuan menciptakan persepsi bahwa merek atau produk dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pemakai tertentu atau kelompok pelanggan tertentu. Dalam strategi ini, merek atau produk akan ditempatkan pada segmen pasar tertentu yang memiliki karakteristik sama dalam hal pemakaian atau profil konsumen, seperti usia, jenis kelamin, profesi, atau gaya hidup. Dengan cara ini, merek atau produk dapat menonjolkan manfaat-manfaat yang spesifik bagi pemakainya dan meningkatkan daya tariknya di pasar. Contoh dari strategi positioning berdasarkan pemakai produk adalah merek parfum yang menargetkan konsumen dengan gaya hidup dan preferensi aroma tertentu. Misalnya parfum yang dirancang khusus untuk wanita karier atau parfum untuk pria aktif. (5) Positioning berdasarkan kelas produk tertentu Posisi (positioning) berdasarkan kelas produk tertentu, yaitu strategi_ untuk membedakan merek atau produk dengan menempatkannya pada posisi yang unik di pasar berdasarkan kelas produk tertentu atau jenis industri tertentu, Strategi ini bertujuan menciptakan persepsi bahwa merek atau produk memiliki keunggulan dan pengetahuan yang mendalam dalam kelas produk atau industri tertentu. Dalam strategi ini, merek atau produk akan ditempatkan pada segmen pasar tertentu yang memerlukan produk di kelas tertentu atau memiliki kebutuhan spesifik untuk jenis Keglatan Produkst £3) @ Dipindai dengan CamScanner ro) 7) industri tertentu, Dengan cara ini, merek atau produk dapat menonjolkan keahlian atau keunggulan yang dimilikinya dalarn menghasilkan produk pada kelas tertentu atau jenis industri tertentu dan meningkatkan daya saingnya di pasar. Contoh dari strategi positioning berdasarkan kelas produk tertentu adalah merek mobil mewah yang menargetkan pasar kelas atas dan menonjolkan keunggulan dalam teknologi, kualitas, serta prestise merek pada kelas mobil mewah. Positioning berkenaan dengan pesaing Posisi ini adalah strategi untuk membedakan merek atau produk dengan menempatkannya pada posisi yang unik di pasar dan membandingkan serta menonjolkan kelebihan atau perbedaan produk dengan pesaingnya. Strategi ini bertujuan menciptakan persepsi bahwa merek atau produk memiliki keunggulan atau perbedaan yang signifikan dengan merek atau produk pesaing sejenis, Dalam strategi ini, merek atau produk akan ditempatkan pada segmen pasar tertentu dengan tujuan menarik pelanggan dari merek atau produk pesaing dan meningkatkan pangsa pasar, Dengan cara ini, merek atau produk dapat menonjolkan kelebihan yang dimilikinya dan membedakannya dari merek atau produk pesaing sejenis. Misalnya harga lebih murah, kualitas yang lebih baik, atau fitur dan layanan lebih unggul. Contoh dari strategi positioning berkenaan dengan pesaing adalah merek minuman tingan yang menonjolkan rasa, kemasan lebih segar, dan inovatif dibandingkan merek pesaing. Positioning berdasarkan manfaat Posisi (positioning) berdasarkan manfaat_ merupakan strategi untuk membedakan merek atau produk dengan menempatkannya pada posisi unik di pasar berdasarkan tersebut, Strategi ini bertujuan menciptakan persepsi bahwa merek atau produk memberikan manfaat lebih baik atau lebih, spesifik datipada merek atau produk pesaing sejer Pada strategi ini, merek atau produk akan ditempatkan pada segmen pasar tertentu yang bertujuan menarik pelanggan dengan kebutuhan spesifik dan memperkuat citra ‘merek atau produk sebagai solusi yang dapat dipercaya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, Dengan cara ini, merek atau Produk dapat menonjolkan manfaat-manfaat yang spesifik bagi pelanggan dan meningkatkan daya saingnya di pasar. Contoh dari strategi positioning berdasarkan manfaat adalah merek pasta gigi yang menonjolkan manfaat khusus, seperti Pemutihan gigi, perlindungan gigi sensitif, atau higienitas mulut yang lebih balk dibandingkan merek pasta gigi pesaing sejenis. roject Kea dan Kewirousshaan (Akutan dan Keuangan Lembaga) Xterra, @ Dipindai dengan CamScanner b) Persepsi yang tercipta. merupakan kunci utama keberhasilan dati strategi positioning, Selain dipengaruhi oleh persepsi pelanggan, citra dan posisi merek atau perusahaan juga dapat dipengaruhi oleh pesaing di pasar dan persepsi pelanggan terhadap merek pesaing. Oleh karena itu, keberhasilan dari strategi positioning juga ditentukan oleh kemampuan merek atau perusahaan dalam membedakan ditt dati pesaing dan memengaruhi persepsi pelanggan sehingga menciptakan citra merek atau perusahaan yang unik dan lebih baik di mata pelanggan. Strategi repositioning produk Strategi repositioning produk adalah upaya mengubah citra atau Posi produk di pasar dengan tujuan meningkatkan daya saing dan pangsa pasar. Strategi ini dilakukan ketika citra atau posisi produk sudah tidak sesuai tujuan perusahaan atau sudah ketinggalan zaman. Jadi, perlu dilakukan perubahan dalam citra atau posisi produk agar dapat tetap bersaing di pasar. Strategi repositioning produk dibutuhkan ketika terjadi kemungkinan sebagai berikut. (1) Perubahan tren pasar Terjadinya perubahan tren pasar, perilaku konsumen, atau kebutuhan pelanggan yang tidak lagi cocok dengan citra atau posisi produk saat ini jika produk tidak mampu menyesuaikan perubahan tersebut, perlu dilakukan repositioning produk agar tetap relevan dan bersaing di pasar. (2) Kekurangan daya saing Produk yang memiliki citra atau posisi kurang menarik atau kalah bersaing dengan pesaing di pasar. Jika produk tidak mampu mempertahankan pangsa pasar dan daya saingnya, perlu dilakukan repositioning produk agar dapat bersaing di Pasar. (3) Perubahan tujuan perusahaan Terjadinya perubahan tujuan perusahaan atau strategi bisnis berdampak pada citra atau posisi produk. Jika perusahaan ingin mengubah citra atau posisi produk untuk mencapai tujuan bisnis yang baru, perlu dilakukan repositioning produk. (4) Inovasi produk Terjadinya inovasi produk yang signifikan sehingga produk memiliki ‘fitur dan manfaat baru, Jika inovasi produk tersebut mengubah citra atau posisi produk, perlu dilakukan repositioning produk agar konsumen dapat memahami dan menghargai fitur serta manfaat baru yang ditawarkan oleh produk. Strategi repositioning produk melibatkan evaluasi kembali posisi dan bauran pemasaran produk, dengan tujuan menemukan posisi baru yang lebih sesuai, Hal ini dilakukan Keglatan Produkst @ Dipindai dengan CamScanner untuk memperpanjang usia produk dan memperbaiki kesalahan dalam menentukan posisi produk sebelumnya ©) Strategi overlap produk Strategi overlap produk merupakan strategi pemasaran yang menciptakan persaingan terhadap merek milik perusahaan itu sendiri, Tiga cara yang digunakan menciptakan persaingan, yaitu mengenalkan produk baru untuk bersaing dengan produk lama, menggunakan label pribadi, dan menjual komponen yang digunakan dalam produk perusahaan sendiri kepada pesaing. Tujuan strategi ini adalah menambah jumlah pelanggan, meningkatkan pangsa pasar secara keseluruhan, serta menjual produk kepada pesaing untuk mencapai skala ekonomis dan mengurangi biaya. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan strategi produk yang tumpang tindih harus dilakukan dengan hati- hati dan dipertimbangkan secara matang. Misalnya, setiap produk yang bersaing harus memiliki im pemasaran berbeda, penggunaan merek pribadi harus diperhatikan agar tidak mengurangi laba, dan setiap merek harus mencari pasar spesifik (niche) untuk berhasil. d) _Strategi lingkup produk Strategi ruang lingkup produk berkaitan dengan cara pandang suatu perusahaan terhadap kumpulan produk yang ditawarkan, termasuk jumlah garis produk dan jumlah item dalam setiap garis produk. Pemilihan strategj ini bergantung pada misi keseluruhan unit bisnis. Beberapa opsi yang dapat diterapkan dalam menjzlankan strategi ini mencakup strategi produk tunggal, strategi muitiproduk, atau strategi sistem produk. e) _ Strategi desain produk Strategi desain produk terkait dengan tingkat standardisasi produk. Terdapat tiga pilihan strategi yang dapat diambil oleh perusahaan, yaitu produk standar, produk disesuaikan kebutuhan dan keinginan pelanggan tertentu (customized product), serta produk standar dengan modifikasi. Tujuan dari strategi desain produk diuraikan sebagai berikut, (1) Tujuan dari produk standar adalah meningkatkan skala ekonomi perusahaan melalui produksi massal. (2) Strategi customized product digunakan untuk bersaing dengan produsen produk standar melalui fleksibilitas desain produk. (3) Strategi_produk stander dengan modifikasi_ bertujuan menggabungkan keuntungan dari kedua strategi di atas. f)Strategi eliminasi produk Secara_umum, produk yang tidak berhasil atau tidak sesuai Portofolio produk perusahaan harus dihapuskan karena dapat ‘menyebabkan kerugian, baik dalam jangka pendek maupun jangka Panjang, Produk tersebut memiliki karakteristik yang mencakup Profitabilitas rendah, volume penjualan atau pangsa pasarnya stagnan atau menurun, dan risiko keusangan teknologi yang besar. Selain itu, produk kemungkinan sudah mencapai tahap kedewasaan Project Kreatif dan Kewirausahaan (Akuntansi dan Kevangan Lembaga) \ 30 seen arrears @ Dipindai dengan CamScanner 3) atau penurunan dalam siklus hidup produk (Product Life Cycle) dan tidak sesuai kekuatan atau misi utama bisnis. Untuk — mengimplementasikan —strategi_- penghapusan Produk, perusahaan dapat mengurangi jumlah produk dalam lini Produk tertentu atau melepaskan suatu di atau bisnis. Hal ini bertujuan membentuk portofalio produk yang paling optimal dan menyeimbangkan keseluruhan bisnis. 9) Strategi produk baru Definisi produk baru mencakup produkorisinal, produkditingkatkan, Produk dimodifikasi, dan merek baru yang dibuat melalui riset serta pengembangan. Definisi ini juga dapat bergantung pada Pandangan konsumen terhadap produk. Tujuan utama dari penciptaan produk baru adalah memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai inovator. Selain itu, tujuan lainnya untuk tetap bersaing dengan Produk yang sudah ada. Caranya dengan menawarkan produk yang memberikan jenis kepuasan baru bagi Konsumen. bh) Strategi diversifikasi Diversifikasi adalah strategi untuk mencari dan mengembangkan Pasar atau produk baru maupun keduanya. Hal ini bertujuan meningkatkan —pertumbuhan, —_penjualan, _profitabilitas, dan fleksibilitas perusahaan. Strategi_diversifikasi_ dapat diimplementasikan melalui tiga cara sebagai berikut. (1) Diversifikasi konsentris Diversifikasi konsentris yakni produk baru yang dikembangkan memiliki kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk tersedia, (2) Diversifikasi horizontal Diversifikasi horizontal yaitu perusahaan menambah produk dan tidak terkait dengan produk tersedia, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama, (3) Diversifikasi konglomerat Diversifikasi konglomerat yaitu produk baru yang dihasilkan sama sekali tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk tersedia. Produk dijual kepada pelanggan yang berbeda. Elemen dalam strategi produk Strategi produk terdiri atas tiga koriponen utama yang meliputi visi produk, tujuan produk, dan inisiatif produk. Berikut penjelasan ddari ketiga komponen tersebut. a) Visi produk Visi produk merujuk pada gambaran jangka panjang tentang orang yang akan menjadi pengguna produk dan peluangnya dalam memengaruhi bisnis, Visi pasar ini menekankan pada pelanggan target pasar dan cara produk akan bersaing dengan pesaing lainnya, Selain itu, visi pasar harus mencakup rencana yang menjelaskan Keglatan Produtsl_ fo3 @ Dipindai dengan CamScanner kebutuhan pelanggan dan cara perusahaan dapat memberikan penawaran yang kompetitif. b) _Tujuan produk Tujuan utama merupakan landasan penting dalam merancang strategi produk, Tujuan ini berupa target spesifik yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan memproduksi produk tersebut. Dengan menetapkan tujuan produk, tim dapat memperoleh panduan untuk mengukur keberhasilan setelah produkdiriis.Selain itu, menetapkan tujuan juga penting untuk menyusun timeline yang jelas sehingga dapat menetapkan urgensi waktu dalam mencapai tujuan. Dengan demikian, tujuan produk menjadi kunci penting dalam merancang strategi produk yang efektif dan berhasi ©) Inisiatif produk Inisiatif produk memiliki kesamaan dengan tujuan produk, namun bersifat lebih konseptual. Inisatif produk merujuk pada gagasan atau tren besar yang akan dipengaruhi oleh produk baru yang diluncurkan, Beberapa contoh inisiatif produk adalah meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan nilai pelanggan sepanjang ‘masa, memasuki industri baru, atau mempertahankan fitur produk. b. Standar produk Standar produkmerujuk pada kriteria atau spesifikasi yang harus dipenuhi oleh suatuproduk untuk memastikan kualitas,keselamatan, dan keamanannya sesuai standar ditetapkan oleh pemerintah atau industri, Standar produk mencakup berbagai aspek, seperti bakan baku, desain, produksi, dan pengujian produk. ‘Tujuan dari standar produk adalah memastikan produk yang dihasilkan aman, andal, dan memenuhi harepan pelanggan. Selain itu, dapat meminimalkan risiko kecelakaan atau cedera. Standar produk menjadi penting dalam menjaga reputasibisnis dan memastikan kepuasan pelanggan. Berikut beberapa aspek yang menjadi pethatian dalam standar produk nastar. 1) Bahan baku NNastar harus dibuat menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi yang sehat dan segar, seperti mentega, keju, tepung terigu, dan telur. Bahan-bahan tersebut harus dipilih dan diolah dengan hati-hati untuk memastikan nastar yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. 2) Proporsi antara bahan-bahan Proporsi antara bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan nastar harus dijaga dengan baik. Jadi, akan menghasilkan kualitas dan rasa yang konsisten dari satu produksi ke produksi berikutnya. 3) Rasa dan tekstur "Nastar harus memilki rasa dan tekstur yang seimbang, tidak terlalu manis, dan adonan harus cukup lembut agar mudah digigit dan enak dimakan. 4) Keamanan pangan NNastar harus diproduksi dengan prosedur yang memenuhi standar Keamanan pangan, seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan peralatan, dan menjaga kebersihan lingkungan produksi. (Akuntans dan Keuangan Lembaga) @ Dipindai dengan CamScanner 4 5) Tampilan atau penampilan Nastar harus memiliki penampilan yang menarik, rapi, dan konsisten antara satu nastar dengan nastar lainnya. Hal ini akan meningkatkan daya tarik nastar dan memperkuat merek yang dihasilkan Standar produk nastar sangat penting untuk memastikan kualitas dan keamanan nastar yang dihasilkan serta memenuhi harapan konsumen. Produsen nastar yang memenuhi standar produk nastar dapat meningkatkan, reputasi bisnisnya dan memperoleh kepercayaan dari pelanggan. Pembuatan Produk Pembuatan produk adalah proses untuk membuat produk fisik dari bahan-bahan yang telah disiapkan. Setiap produk memi bergantung pada jenis dan kategori produk tersebut. Berikut penjelasan mengenai pembuatan produk nastar. a Bahan-bahan Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan untuk membuat nastar diuraikan sebagai berikut. 1) $00 terigu pro sedang. 2) S0gatau 5 sdm maizena. 3) 20g atau 2sdm susu bubuk. 4) 200g margarin. 5) 150g butter. 6) 150g gula halus. 7) 2 butir kuning telur. 8) ‘%sdtvanila essens. 9) Sejumput garam 10) Bahan isian nanas home made. 11) Bahan olesan. 12) 2 butir kuning telur. 13) 2.sdm minyak sayur. 14) 1sdm skm. 15) 1 tetes pewarna kuning. 16) Keju parut secukupnya, Peralatan Berikut peralatan yang perlu dipersiapkan untuk membuat nastar. 1) Mixer. 2) Loyang. 3) Oven. 4) Kompor. 5) Solet. 6) Wajan. 7) Clemek. 8) Parut keju. 9) Saput. 10) Baskom. 11) Alat lain yang diperlukan. proses pembuatan yang berbeda, Keglatan Produksi @ Dipindai dengan CamScanner Langkah langkah membuat kue nastar Langkal-langkah dalam membuat nastar dijelaskan sebagai berikut. 1) _Siapkan terigu, maizena, susu bubuk, dan ayak. Lalu aduk hingga rata. 2} Mix mentega, butter, gula halus, vanila essens dengan kecepatan tinggi sebentarsaja,sekitar 30 detik. 3) Masukkan telur, Kemudian mix dengan kecepatan rendah sampai tercampur rata 4) Masukkan campuran tepung terigu yang sudah diayak dan garam secara bertahap, Aduk menggunakan spatula sampai adonan dapat dibentuk. Jika masih lembek, tambahkan sedikit terigunya. 5) Bentuk adonan sesuai selera,taruh di loyang yang sudah dilapisi baking paper, Panggang sekitar 20-25 menit dengan suhu di bawah 150°. 6) Keluarkan loyang, olesi dengan bahan olesan dan taburi keju. Panggang lagi sekitar 10 menit. 7). Keluarkan nastar, tunggu sampai dingin, dan simpan dalam toples. Tutup, rapat agar tahan lama. 5, Pelaksanaan Kegiatan Produksi dan Pengendalian Mutu Produk (Quality Assurance) Berikut diuraikan penjelasan mengenai pelaksanaan kegiatan produksi dan pengendalian mutu produk. a, Pelaksanaan Kegiatan produksi Pelaksanaan kegiatan produksi adalah serangkaian proses atau aktivitas yang citakukan untuk menghasilkan barang ataujasa, roses ini melibatkan berbagai kegiatan mulai dati perencanaan produksi, pengadaan bahan baku, proses produksi, sampai pengiriman barang ke konsumen. Berikut penjelasan lebih rinci tentang pelaksanaan kegiatan produ. 1) Perencanaan produksi Tehapinimeliputiperencanaan produksiharian, mingguan, atau bulanan. Perencanaan ini bertujuan memastikan semua kebutuhan produksi dapat terpenuhi dengan tepat waktu dan biaya yang terjangkau. 2) Pengadaan bahan baku Tahap ini meliputi pengadaan bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi. Bahan baku yang dibutunkan harus dipiih dengan hati-hati agar produk yang dihasilkan berkualitas dan sesuai permintaan pasar. 3) roses produksi Tahap ini meliputi berbagai aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk, seperti pengolahan bahan baku, proses produksi, pengemasan produk, dan pengiriman, 4) Pengiriman produk Tahap ini meliputi proses pengiriman produk ke konsumen. Proses pengiriman produk harus dilakukan dengan cepat dan tepat waktu agar konsumen merasa puas dengan layanan yang diberikan. Dalam pelaksanaan kegiatan produksi, sangat penting untuk memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan, waktu produksi, dan biaya produks, Semua faktor ini harus dikelola dengan balk agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya di pasar, CO, ProjectKreatf dan Kewirausahan (Akuntans dan Kevangan Lembaga) \ Aomori. @ Dipindai dengan CamScanner b. Pengendalian mutu produk (quality assurance) Pengendalian mutu produk atau quality assurance adalah suatu sistem Pengawasan dan pengendalian terhadap kualitas produk yang dihasilkan, baik dalam proses produksi maupun setelah produk selesai diproduksi.Tujuan dari quality assurance adalah memastikan produk yang dihasilkan sesuai standar yang telah ditetapkan serta memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengendalian mutu produk kue nastar diuraikan sebagai berikut. 1) Penetapan standar kualitas Standar kualitas kue nastar harus jelas dan spesifik, seperti rasa, tekstur, ukuran, dan tampilan kue. Standar kualitas ini dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman produksi sebelumnya atau melalui riset pasar untuk mengetahui preferensi konsumen. 2) Pengendalian kualitas bahan baku Bahan baku yang digunakan dalam produksi kue nastar harus memenuhi standar_kualitas. Pihak produksi harus memastikan bahan baku berkualitas dan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan. 3) Pengendalian proses produksi Pengendalian proses produksi dilakukan untuk memastikan kue nastar dihasilkan sesuai standar kualitas yang telah ditetapkan. Hal ini meliputi pengendalian kualitas pada setiap tahap produksi, mulai dari persiapan bahan baku, pengadukan adonan, sampai saat kue dipanggang. 4) Pengujian dan inspeksi produk Pengujian dan inspeksi kue nastar dilakukan untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas. Pengujian dan inspeksi kue nastar dilakukan pada setiap tahap produksi, dari awal produksi sampai kue nastar siap untuk dikemas dan dipasarkan. 5) Pengendalian kualitas produk jadi Pengendalian kualitas produk jadi kue nastar dilakukan untuk memastikan produk yang diproduksi memenuhi standar kualitas dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini meliputi pengujian kue nastar sebelum dikemas dan dipasarkan serta melakukan pengecekan terhadap kue nastar yang sudah beredar di pasaran. Melalui pengendalian mutu produk secara terus-menerus, perusahaan dapat memastikan kue nastar yang dihasilkan memenubhi standar kualitas dan dapat memenuhi kebutuhan serta kepuasan konsumen. Selain itu, pengendalian mutu produk dapat membantu perusahaan meningkatkan reputasi dan citra perusahaan di mata konsumen. Kegiatan Produksi (sp @ Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai