Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ACARA X
“MATERI GENETIK”

Disusun oleh:

Nama : Rino Hermawan


NPM : E1J021096
Dosen pembimbing : Prof.Dr.Ir.Alnopri,MS
Coast : Yuli Anggraeni(E1J020004)
Shift : B2,Kamis 08.00-10.00 WIB
Kelompok : 3

LABORATORIUM AGRONOMI
JUSUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sel merupakan unit struktural dan fungsional dari organisme yangditemukan
pertama kali oleh peneliti Inggris bernama Robert Hooke. Sel eukariotjauh
lebih kompleks daripada sel prokariot, karena sel eukariot memiliki
membrandan organel tertentu yang tidak dimiliki sel prokariot. Di dalam
sebuah sel juga terdapat materi genetik, tepatnya terletak pada inti
seldan mitokondria padahewan atau kloroplas pada tumbuhan. Materi genetik
dapat berupa DeoxyriboNucleic Acid (DNA) atau Ribonucleic Acid (RNA)
(Campbell, 2016)

Materi genetik pada inti eukariot berupa nucleoprotein yang terdiri dariDNA,
RNA, protein histon dan non histon. DNA berpilin melilit oktamer histon(H2a,
H2b, H3, H4 dengan masing-masing berjumlah dua) dan kemudian
lilitantersebut ditempeli protein histon H1. Bentukan antara DNA yang melilit
proteinhiston tersebut dinamakan nukleosom. Nukleosom-nukleosom
akan tersusunsepanjang rantai DNA membentuk bentukan yang
dikenal dengan kromosom.Dalam keadaan sel sedang giat melakukan
metabolisme, kromosom eukariotiktidak nampak, yang nampak adalah
benang-benang kromatin. Komponenpenyusun kromosom eukariotik
adalah protein histon dan non histon. Proteinhiston adalah protein yang
bersifat basa yang banyak mengandung asam aminoarginin dan lisin. Terdapat
5 macam protein histon yaitu H1, H2A, H2B, H3 danH4. (Nusantari, 2014)

1.2 Tujuan
Adapun tujuan kegiatan praktikum ini dilakukan yaitu:

1. Mengetahui dan memahami materi genetik.


2. Menggambar dan menyocokkan susunan basa-basa nitrogen pada DNA.
3. Menggambar mekanisme replikasi DNA secara semi konservatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada tahun 1869, ketika Friederich Miescher, seorang ahli


kimiaberkebangsaan Swiss dapat mengisolir molekul DNA dari sel spermatoza
dan darinukleus sel-sel darah merah burung. Ia mengemukakan bahwa nukleus
sel tidakterdiri dari karbohidrat, protein ataupun lemak, melainkan juga
terdiri dari zatyang mempunyai kandungan fosfor yang sangat tinggi.
Oleh karena zat ituterdapat dalam nukleus sel, maka zat itu disebut nuklein
dan nama ini kemudianlebih dikenal dengan asam nuklet dikarenakan
asam juga ikut menyusunnya.6Asam nukleat ini terdiri dari dua tipe,
yaitu asam deoksiribonukleat(deoxrybonucleic acid atau disingkat DNA)
dan asam ribonukleat (ribonucleicacid atau disingkat RNA). (Suryo, 2016)

Perkembangan yang terjadi setelah penelitian yang dilakukan oleh


Meischer tidak langsung mendapat tanggapan yang begitu antusias
dari parailmuan lainnya. Pengembangan selanjutnya dilakukan oleh
Fischer pada tahun1880 yang mana dalam penelitiannya mengemukakan
adanya zat-zat Piramidindan purin di dalam asam nukleat. Hasil penelitian
yang dikemukakan oleh Fischerini kemudian dikembangkan kembali oleh
Albrech Kossel yang menemukanadanya dua piramidin berupa sitosin dan
timin, dan dua purin yaitu adenin danguanin didalam asam nukleat. Dengan
penemuannya ini, Kossel memperoleh hadiah Nobel pada tahun
1910.Penelitian hal yang sama juga dikembangkan olehLevine, seorang
ahlibiokimia kelahiran Russia yang menemukan gula lima karbon. ribose dan
kemudian menemukan gula deoksiribose di dalam asam nukleat. Iajuga
menyatakan adanya asam prospat dalam asam nukleat. Penelitian
mengenaiDNA terus berlanjut, pengembangan selanjutnya dilakukan oleh
Robert Feulgenpada tahun 1914 yang mengemukakan tes warna yang
dilakukannya terhadapDNA yang kemudian penelitiannya ini dikenal di
kalangan biologi dengan istilahreaksi Feulgen. (James, 1988)
Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) adalah asam nukleat yang
membawainformasi genetik dari generasi ke generasi selanjutnya.
DNA terdapat padanukleus, mitokondria pada hewan dan terdapat juga pada
kloroplas tumbuhan.Ada beberapa perbedaan antara DNA tersebut, yaitu: DNA
nukleus yang disebutjuga DNA kromosomal, berbentuk benang lurus
(linear) tak bercabang danberasosiasi sangat erat dengan protein histon,
sedangkan DNA mitokondria dankloroplas berbentuk melingkar (sirkular)
dan tidak berasosiasi dengan proteinhiston. Molekul DNA dari
mahluk hidup diperoleh dengan cara melakukanekstraksi DNA dari
seluruh bagian biologis mahluk hidup tersebut, salah satunyaadalah
spermatozoa. Ekstraksi DNA memiliki beberapa metode seperti medote. fenol
klorofom, metode membran dialisis, metode chilex. DNA yang
bisadidapatkan dari proses ekstraksi relatif sedikit, maka dari itu untuk
kepentingananalisis perlu dilakukan perbanyakan DNA (amplifikasi). Proses
perbanyakan inidilakukan melalui suatu rangkaian reaksi yang di sebut dengan
Polymerase ChainReaction (PCR) (Furqoni dan Yudianto, 2017)

Kualitas DNA genom yang baik merupakan hal penting yang


dibutuhkandalam aplikasi biologi molekuler. Aplikasi tersebut
mencakup beberapa,diantaranya adalah PCR (Polymerase Chain
Reaction), RFLP (RestrictionFragmemnt Length Polymorphism), RAPD
(Random Amplified PolymorphicDNA) dan analisis molekuler yang lain.
Salah satu aplikasi biologi molekuler yangsering digunakan adalah metode
RAPD. RAPD merupakan teknik pengujianpolimorfisme DNA
berdasarkan pada amplifikasi dari segmen-segmen DNA acakmenggunakan
primer tunggal yang sekuen nukleotidanya ditentukan secara acak.Teknik
RAPD merupakan teknik penanda molekuler pengembangan teknik
PCR(Polymerase Chain Reaction) untuk mengetahui hubungan kekerabatan
suatuspesies maupun kekerabatan genetik antar spesies (Murtiyaningsih, 2017).
DNA kromosom yang benar-benar murni dan bebas kontaminasi
sangatdibutuhkan dalam teknologi rekayasa DNA. Kontaminan dapat
menghambatreaksi kimia pada tahap kerja teknologi DNA selanjutnya.
Kontaminan dapatberupa enzim, protein dan lipid. Metode pemurnian yang
efisien dan efektif sangatdiperlukan untuk menghilangkan kontaminan
tersebut. Pemurnian DNAkromosom secara konvensional seperti ekstraksi
fenol kloroform dan sentrifugasigradien EtBr dan CsCl, membutuhkan waktu
yang relatif lebih lama dan proseduryang begitu rumit (Ayu, 2011)

Keragaman genetik merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam


menyusun strategi pemuliaan pohon. Karakter genetik suatu jenis pohon
baikyang terdapat dalam satu tempat tumbuh maupun yang berbeda provenansi
dapatberbeda, hal ini disebabkan karena perbedaan genetik. Hal ini akan
menunjukkansifat dan kekhasan suatu tegakan. Sehingga tegakan atau
provenansi yangmemiliki karakter genetik yang baik dapat menjadi
sumber yang tepat untuk kegiatan pemuliaan pohon. Keragaman genetik
dapat diamati dengan pengamatan karakter genetik, sifat yang diamati
adalah DNA yang sulit dipengaruhi lingkungan. Untuk mengetahui
tingkat variasi bitti antar provenansi dan dalamprovenansi dapat dilakukan
dengan melihat karakter genetik. Selain itu,keragaman genetik sangat
penting dalam upaya menyediakan informasi bagikegiatan
pengembangan dan peningkatan hasil produksi serta upaya konservasi.Salah
satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempersingkat waktu pemuliaanadalah
menganalisis secara molekuler. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian
tentang keragamanan genetis tegakan bitti dengan menggunakan penanda
molekuler dalam hal ini perlu untuk dilakukan (Langga, 2012)
BAB III
METODOLOGI

Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu:
 File materi genetik.
 LCD
 Simulasi DNA
 Styrofoam
 Tusuk gigi

Cara Kerja
Adapun cara kerja yang digunakan dalam praktikum genetika acara 10 ini
antara lain yaitu sebagai berikut:
 Buatlah gambar komponen-komponen penyusun DNA, antara lain : basa
nitrogen, gula deoxyribosa, fosfat, nukleosida dan nukleotida.
 Rangkaian masing-masing gambar komponen-komponen penyusun DNA
menjadi satu gambar DNA lengkap.
 Rangkaikan komponen-komponen penyusun DNA dengan bahan yang
tersedia.
 Susun rantai double helix DNA sesuai dengan bahan yang tersedia.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.2 Pembahasan :

Dalam peraktikum yang kami lakukan dengan simulasi menggunakan


kentang,terong, dan rimbang yang di rangkai menggunakan tusuk gigi membentuk
sebuah DNA seperti bentuk DNA yang sebenarnya. Bahan- bahan tersebut setelah
disusun sedemikian menyerupai DNA yang terdiri atas gula dan fosfat sebagai
induk tangga dan basa nitrogen sebagai anak tangga (A –T) dan (G –C). Empat
basa yang ditemukan pada DNA adalah adenine (dilambangkan A), Sitosin (C,
dari cytosine), Guanine (G), dan timin (T). Adenin berikatan dengan timin,
sedangkan guanine berikatan dengan sitosin.
Berdasarkan hasil dari penyusunan DNA yang kami lakukan, kami
memperoleh 2 asam amino yang muncul yaitu TCA dan ATT. Dalam sel, DNA
sangat berperan dalam mengendalikan proses pembentukan rantai protein. Dilihat
dari segi kekuatan ikatan hidrogen pada ruas- ruas DNA yang terdiri dari
pasangan A-T (dua ikatan Hidrogen) lebih lemah dibandingkan wilayah yang
terdiri dari G-C ( tiga ikatan hidrogen). Dari satu DNA akan diperoleh dua
molekul DNA baru yang persis dengan DNA awal. Proses percetakan DNA baru
dari suatu DNA lama disebut replikasi DNA.

DNA memiliki struktur helix utas ganda, yang mengandung komponen


komponen gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan basa. Satu sel
memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan akan diturunkan pada
keturunannya. DNA dapat diisolasi, baik pada manusia maupun tumbuhan. Isolasi
DNA merupakan langkah tepat untuk mempelajari DNA. Keseluruhan DNA
dalam suatu sel akan membentuk genom. Genom meliputi bagian gen yang
fungsional maupun non-fungsional dalam sel organisme.

Dalam praktikum kali ini juga kita dapat melihat bahwa perbadaan dari
nukelotida dan nukleosida dengan beberapa perbedaan yang dapat kita ketahui.
Perbedaan yang paling mendasar terlihat dalam unsur penyusunnya. Nukleotida
tersusun atas gula, pospat, dan basa nitrogen sedangkan nukleosida tersusun atas
basa nitrogen dan gula saja tanpa adanya pospat tidak seperti nukleotida.
Perbedaan yang paling mendasar terlihat dalam unsur penyusunnya. Nukleotida
tersusun atas gula, pospat, dan basa nitrogen sedangkan nukleosida tersusun atas
basa nitrogen dan gula saja tanpa adanya pospat tidak seperti nukleotida. Dan juga
struktur dari nukleotida berbada dengan sturktur dari nukleosida.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa:
1. Materi genetik merupakan materi yang bertanggung jawab terhadap
pewarisan sifat (informssi genetik) suatu generasi kepada generasi
berikutnya. Materi genetik disusun oleh asam nukleat yaitu asam
deoksiribonuleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA).
2. Suatu DNA disusun oleh 3 komponen salah satunya basa nitrogen, yang
terdiri dari basa purin dan basa pirimidin. Purin terdiri dari Adenin (A) dan
Guanin (G). Pirimidin terdiri dari Timin (T) dan Sitosin (C).
3. Penggandaan diri DNA salah satunya melalui semi konservatif yaitu
model replikasi DNA di mana setiap molekul ganda terdiri dari satu utas
lama dan satu utas baru.
.

5.2 Saran
Kepada seluruh Praktikan diharapkan selalu menyimak apa yang di
intruksikan coass agar pada saat praktikum tidak bingung maupun salah
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A., dkk., 2016. Biologi Edisi Keduabelas Jilid 1. Jakarta.


Erlangga.354-365
Fajriani, B. Budiharjo, A. Pujiyanto, S. 2018. Isolasi Dan Identifikasi
Molekuler Bakteri Antagonis Terhadap Vibrio
Parahaemolyticus Patogen Pada Udang Litopenaeus
Vannamei Dari Produk Probiotik Dan Sedimen Mangrove
DiRembang. Jurnal Biologi. 7(1):55-56.
Furqoni, A.H. Dan Yudianto, A. Wardhani, P. 2017. Pengaruh
Rendaman AirTerhadap Kualitas Dna Pada Sperma
Dengan Str-Codis D13s317 DanD21s1. Jurnal Biosains
Pascasarjana. 19(1): 3.
James D. Watson. 1988. DNA Rekombinan. Jakarta. Erlangga
Murtiyahningsih, Rosaiah., Rajesh K. Patel. 2015. Comparative Study
of TheInfluence of EDTA and Sodium Heparin on Long Term
Storage of CattleDNA. Cell J. 2015 Spring. 17(1):181-186
Nusantari, Elya. 2014. Genetika Belajar Genetika dengan Mudah
&Komprehensif. Yogyakarta. Deepublish
Suryo. 2016. Genetika Strata 1. Universitas Gadja Mada: Yogyakarta. 127-154
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai