PTK Penerapan Model Pembelajaran Problem
PTK Penerapan Model Pembelajaran Problem
i
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, karena atas segala limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan PTK yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas X
IPA di SMA IT Arrisalah Lombok Timur”. Tidak lupa pula shalawat dan salam ke
junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau yang telah
berjuang membawa manusia dari zaman jahiliyah ke zaman ilmu pengetahuan yang
bermanfaat.
Penulisan laporan PTK ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga laporan
PTK ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkannya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................... i
Lembar Pengesahan .................................................................................................. ii
Pernyataan Keaslian Tulisan ...................................................................................iii
Kata Pengantar......................................................................................................... iv
Daftar Isi ................................................................................................................... v
Abstrak ................................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
2. Identifikasi Masalah..................................................................................... 2
3. Analisis Masalah .......................................................................................... 3
4. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
5. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
6. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 4
1. Penelitian Tindakan Kelas ........................................................................... 4
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ................................ 5
3. Hasil Belajar ................................................................................................ 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 9
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan .................................................................. 9
2. Subjek Penelitian ......................................................................................... 9
3. Deskripsi Per Siklus ..................................................................................... 9
4. Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 12
1. Hasil Siklus I.............................................................................................. 12
2. Hasil Siklus II ............................................................................................ 13
3. Pembahasan Antar Siklus .......................................................................... 14
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 17
1. Kesimpulan ................................................................................................. 17
2. Saran ........................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 18
LAMPIRAN ........................................................................................................... 19
v
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk mengetahui
apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan
hasil belajar fisika pada siswa kelas X IPA di SMA IT Arrisalah Lombok Timur. Penelitian
ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Adapun subyek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA IT
Arrisalah Lombok Timur yang berjumlah 18 orang. Fokus yang diteliti dalam penelitian ini
adalah hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Data hasil belajar kognitif diperoleh dari nilai
tes di awal dan di akhir siklus, Berdasarkan hasil penelitian, bahwa persentase tingkat
keberhasilan peserta didik mencapai nilai diatas atau sesuai KKM di siklus I adalah sebesar
66,6% dan pada siklus II adalah sebesar 88,9%, sehingga peningkatan persentasi pada siklus I
ke siklus II adalah sebesar 22,3%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar fisika siswa dapat meningkat melalui penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL).
BAB I
PENDAHULUAN
2. Identifikasi Masalah
a. Kurangnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran
b. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang telah
diberikan
c. Peserta didik kurang memberi respon terhadap pertanyaan yang diajukan guru.
d. Media pembelajaran yang kurang interaktif
e. Metode mengajar guru masih dilakukan secara konvensional
3. Analisis Masalah
Hasil belajar siswa kurang maksimal, kemungkinan diakibatkan oleh :
a. Siswa kurang memahami materi pembelajaran karena materi yang terlalu sulit untuk
dipahami.
b. Model pembelajaran tidak sesuai dengan kondisi atau keadaan siswa
c. Motivasi dari guru yang kurang maksimal dalam proses pembelajaran
d. Kurangnya penggunaan media yang menarik dan interaktif
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah pada penelitian di atas, maka peneliti merumuskan
permasalahan yakni apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dapat meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa kelas X IPA di SMA IT
Arrisalah Lombok Timur ?
5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar fisika
pada siswa kelas X IPA di SMA IT Arrisalah Lombok Timur
6. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), diharapkan peserta
didik dapat memperoleh pembelajaran yang bermakna, serta dapat meningkatkan
hasil belajar siswa
b. Memberikan pengetahuan untuk memperluas wawasan guru dalam menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
c. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), diharapkan dapat memberikan
kontribusi dan masukan yang berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan
sebagai inovasi model pembelajaran di SMA IT Arrisalah Lombok Timur
d. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dan bahan pertimbangan
bagi penelitian selanjutnya.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
(Cahyo,2013 : 283), belajar berbasis masalah adalah suatu bentuk pembelajaran yang
berlandaskan pada paradigma kontruktivisme, yang berorientasi pada proses belajar.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, model PBL merupakan model
pembelajaran yang menyediakan pengalaman otentik yang mendorong peserta didik
untuk belajar aktif, mengonstruksi pengetahuan, dan mengintegrasikan konteks
belajar di sekolah dan belajar di kehidupan nyata secara alamiah. Dalam praktiknya
peserta didik terlibat secara langsung dalam memecahkan masalah, mengidentifikasi
akar masalah dan kondisi yang diperlukan untuk menghasilkan solusi yang baik,
mengajar makna dan pemahaman, dan menjadi pembelajaran mandiri.
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning
Langkah-langkah atau sintaks dalam model pembelajaran Problem Based
Learning adalah sebagai berikut :
1. Orientasi Peserta didik Pada Masalah
Peserta didik diminta mengamati dan memahami masalah yang disampaikan
guru atau yang diperoleh dari bahan bacaan yang disarankan.
2. Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar
Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data/ bahan- bahan/
alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
3. Membimbing Penyelidikan Individu atau Kelompok
Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/ referensi/ sumber) untuk
bahan diskusi kelompok.
4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
Peserta didik melakukan diskusi untuk menghasilkan solusi pemecahan masalah
dan hasilnya dipresentasikan/disajikan dalam bentuk karya.
5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok yang lain
memberikan apresiasi. Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/ membuat
kesimpulan sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok lain
c. Kelebihan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Berikut ini merupakan keunggulan penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL), yaitu sebagai berikut (Sanjaya, 2006:220)
Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami
isi pelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna.
Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer
pengetahuan siswa untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis dan menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan siswa untuk menerapkan
pengetahuan yang dimiliki dalam dunia nyata.
Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus
menerus belajar, sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
3. Hasil Belajar
Menurut Susanto (2012) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar. Menurut Winkel sebagaimana dikutip oleh (Purwanto,
2009) hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap
dan tingkah lakunya. Sedangkan menurut Anni (2012) hasil belajar adalah perubahan
perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
perubahan yang diterima oleh peserta didik baik perubahan dalam sikap dan tingkah
lakunya serta perubahan pengetahuan ke arah yang lebih baik setelah melalui proses
kegiatan belajar.
Hasil belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2002), berdasarkan taksonomi
Bloom secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan
ranah psikomotorik. Hasil belajar ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan
evaluasi. Hasil belajar ranah afektif berhubungan dengan sikap, minat, emosi, perhatian,
penghargaan dan pembentukan karakteristik diri.
Hasil belajar antara siswa satu dengan yang lain tidak sama karena banyak faktor
yang mempengaruhi hasil belajar. Menurut Rizqy (2015) faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar antara lain :
a. Faktor internal
Faktor internal yaitu faktor dalam diri siswa itu sendiri. Kondisi jasmani dan
rohani siswa. Faktor ini meliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis dan aspek
psikologis. Aspek fisiologis sendiri meliputi kondisi organ-organ khusus seperti
7
tingkat kesehatan indra pendengaran, indra penglihatan, dan lain-lain. Sedangkan
aspek-aspek psikologis meliputi tingkat intelegensi, motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor dari luar yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa, terdiri atas dua macam yaitu lingkungan sosial dan non sosial.
Lingkungan sosial sekolah seperti guru dan teman-teman sekelas, masyarakat,
tetangga dan teman-teman sepermainan di sekitr rumah siswa dapat mempengaruhi
semangat belajar siswa. Sedangkan faktor lingkungan non sosial meliputi gedung
sekolah dan letaknya, rumah tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar siswa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam
pelaksanaan PTK, peneliti bertindak sebagai pengamat langsung dari keberhasilan penerapan
model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar fisika pada masing-
masing siklusnya.
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan penelitian : SMA IT Arrisalah Lombok Timur
Waktu pelaksanaan penelitian : 20 Oktober 2022 – 17 November 2022
2. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA IT Arrisalah Lombok
Timur yang berjumlah 18 siswa.
b. Siklus II
Pada siklus II ini dilakukan pembelajaran pada pertemuan ke-2 yang
membahas tentang Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB) dengan metode praktikum. Pada siklus II, tahapan yang dilakukan
adalah sama dengan tahapan di siklus satu yaitu perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi. Di dalam tahapan refleksi pada siklus II ini kita melihat apakah masih
terdapat permasalahan terkait ketidaktercapainya kriteria keberhasilan pembelajaran.
Jika kriteria keberhasilan pembelajaran tidak tercapai, maka penilitian tindakan kelas
harus dilanjutkan ke siklus III, dan jika tidak maka penelitian diakhiri sampai di
siklus II.
11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Hasil Siklus I
Pada tahap siklus I, didapatkan hasil belajar peserta didik pada materi gerak
lurus sebagai berikut :
Nilai Nilai
No Nama Siswa Keterangan
Pretest Posttest
18 12 6
Dari tabel 4.1 terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar kognitif
siswa dari pretest ke posttest siklus I. Nilai rata-rata naik dari 36,6 menjadi 74,4.
Sementara dari tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa pembelajaran pada tahap siklus 1
sudah dapat terlihat perubahan yang cukup baik dalam hasil belajar peserta didik
dibandingkan dengan rata-rata nilai siswa sebelum menggunakan model PBL, dengan
data hasil belajar pada siklus 1 sebagai sebanyak 6 siswa orang dari 18 siswa belum
mencapai nilai KKM dengan persentase 66,6% siswa tuntas dan 33,3% belum tuntas.
2. Hasil Siklus II
Pada tahap siklus II, diperoleh hasil belajar peserta didik pada materi faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi sebagai berikut :
Nilai Nilai
No Nama Siswa Keterangan
Pretest Posttest
13
13 Reva Adla 30 90 Tuntas
14 Rini Aprisanti 20 80 Tuntas
15 Rismawani Mutia Ramadhani 20 80 Tuntas
16 Sakinah Sulthoanah 40 90 Tuntas
17 Sirrul Ilahi 40 80 Tuntas
18 Syafina Fauzia Khaerunnisa 40 100 Tuntas
Nilai Rata-Rata 35 83,3
18 16 2
Pada Siklus II ditemukan peningkatan kembali untuk hasil belajar siswa dengan
perbandingan pada hasil belajar siklus I. Hasil analisis dari pembelajaran siklus II
mengenai hasil belajar peserta didik dalam aspek kognitif sudah menunjukan
peningkatan dengan data persentasi nilai kognitif diatas KKM pada siklus I adalah
63% sedangkan pada siklus II adalah 88,9%, terdapat peningkatan presentasi nilai
hasil belajar sebesar 26%, dimana hanya 2 siswa dari 18 siswa yang belum tuntas atau
belum mencapai KKM.
B. Pembahasan
Penilaian hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari tes pada tiap akhir siklus.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa setelah diterapkan model
pembelajaran PBL, hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata
dari 36,6 meningkat menjadi 74,4 pada siklus I. Pada siklus II meningkat lagi menjadi
83,3. Peningkatan hasil belajar tersebut menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran Fisika semakin meningkat. Peningkatan hasil belajar kognitif
ini juga diiringi dengan peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal yaitu dari 37 %
menjadi 66,6% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 88,9% pada siklus II. Besarnya
ketuntasan belajar pada siklus II sudah memenuhi target yang ditetapkan dalam indikator
keberhasilan yakni sekurang-kurangnya 85% siswa mendapat nilai ≥ 70.
Jika data hasil belajar aspek kognitif pada tahap siklus I dan siklus II
dibandingkan, maka diperoleh data sebagai berikut :
15
Setelah melaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas
kemudian diadakan refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Pada tindakan siklus I
didapatkan hasil sebagai berikut:
Guru harus lebih meningkatkan minat siswa yaitu dengan memotivasi siswa
selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara lebih membuka wawasan
siswa untuk melihat fenomena alam yang ada dan mengaitkan dengan materi
yang diajarkan.
Pengelolaan waktu harus lebih baik
Pengelolaan kelas harus lebih baik
Sedangkan untuk tahap siklus II , refleksi dari tindakan yang dilakukan sebagai
berikut :
Siswa telah aktif dalam pembelajaran
Motivasi siswa meningkat dengan dilaksanakannya pendekatan IBL
Guru tidak mendominasi dalam proses belajar mengajar dan hanya bertindak
sebagai fasilitator.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan hasil belajar Fisika pada siswa kelas X IPA di SMA IT Arrisalah
Lombok Timur.
2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis ingin memberikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru hendaknya benar-benar mempelajari model pembelajaran PBL sebelum
mempraktekannya sehingga pada saat pelaksanaan tidak bingung serta dapat
berjalan efektif dan efisien.
b. Guru diharapkan dapat memberikan pengarahan yang jelas tentang model
pembelajaran PBL pada siswa sehingga mereka dapat terus aktif berpartisipasi
selama pembelajaran berlangsung.
2. Bagi Peneliti
Bagi peneliti selanjutnya, model pembelajaran PBL dengan dapat dicoba
untuk diterapkan pada pokok bahasan yang lain serta dapat dikembangkan dengan
metode yang lain untuk melihat pengaruh hasil belajar dalam ranah psikomotor
maupun afektif.
17
DAFTAR PUSTAKA
19
Kegiatan Inti: Kegiatan Penutup:
Menganalisis dan mengevaluasi proses Posttest
pemecahan masalah