Anda di halaman 1dari 75

Dasar Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi
Tim Mata Ajar Kepdas
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu memahami prinsip dasar oksigenasi : review fisiologi kardiovaskuler
dan respirasi, Faktor yang mempengaruhi oksigenasi
2. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan oksigenasi (pengkajian)
Oksigenasi ??
• Kebutuhan oksigenasi adalah kebutuhan dasar manusia dalam pemenuhan
oksigen yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh,
mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel(Potter & Perry)
• Oksigen berperan penting dalam proses metabolisme tubuh. Jika seseorang
kekurangan oksigen akan dapat menyebabkan hipoksia dan akan terjadi
kematian.
Sistem tubuh yang berperan utama dalam oksigenasi
• Sistem respirasi : menjamin ketersediaan oksigen untuk kelangsungan
metabolism selsel tubuh dan pertukaran gas
• Sistem kardiovaskuler:berperan dalam proses transportasi oksigen
melalui aliran darah
• Sistem hematologi : berperan dalam transport oksigen (terdapat
hemoglobin yang mengikat oksigen
Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi
tubuh
• Ventilasi : proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke
dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer
• Difusi :pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan
CO2 di kapiler alveoli
• Perfusi/transport gas: proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan
tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler
Proses ventilasi dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1) Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer
2) Adanya kondisi jalan napas yang baik
3) Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan ekspansi atau
kembang kempis.

Proses pertukaran/difusi ini dipengaruhi oleh beberapa Faktor, yaitu


1) luasnya permukaan paru, 2) tebal membran respirasi.
Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2 (hal ini sebagai mana O2 dari alveoli masuk kedalam darah
oleh karena tekanan O2 dalam rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan O2 dalam darah vena
pulmonalis, masuk dalam darah secara difusi).

Transportasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu curah jantung (kardiak output),
kondisi pembuluh darah, latihan (exercise), perbandingan sel darah dengan darah secara
keseluruhan (hematokrit), serta eritrosit dan kadar Hb.
Faktor yang mempengaruhi oksigenasi

Faktor
Faktor Fisiologi
Perkembangan

Gaya Hidup Lingkungan


Faktor Fisiologi
• Menurunnya kemampuan darah dalam mengikat oksigen
• Menurunnya konsentrasi oksigen
• Hipovolemi
• Peningkatan Laju Metabolik
• Kondisi yg mempengaruhi pergerakan dinding dada ; kehamilan, obesitas,
kelainan muskuloskeletal
• Gangguan fungsi respirasi :Hipoventilasi, hiperventilasi, hipoksia
• Gangguan fungsi jantung :gangguan konduksi, gangguan curah
jantung,gangguang katup, iskemia miokardium
Faktor Perkembangan dan proses penuuan
• Bayi dan anak-anak : rentan terkena ISPA, kongesti nasal akibat
pertumbuhan gigi
• Anak usia sekolah dan remaja : rentan dengan ispa dan factor resiko
pernafasan seperti merokok dan keterpaparan dengan asap rokok
• Dewasa muda dan dewasa pertengahan : rentan terpapar factor
resiko kardiopulmonal ; diet tidak sehat, kurang olahraga, stress,
penggunaan obat bebas , merokok
• Lansia: perngaruh proses penuaan pada fungsi respirasi dan
kardiovaskuler
Faktor Gaya Hidup
• Merokok
• Pola Makan tinggi kolesterol dan tinggi garam
• Kurang olahraga
• Stres
• Penyalahgunaan obat-obatan dan konsumsi alkohol
Faktor Lingkungan
• Polutan di lingkungan kerja
PENGKAJIAN
Pengkajian/Anamnesis Riwayat Gangguan
Pernafasan
• Batuk
• Nafas yang pendek
• Wheezing
• Rasa nyeri
• Paparan lingkungan
• Frekuensi terkena infeksi
saluran nafas
• Faktor risiko pulmonal
• Masalah respirasi terdahulu
• Penggunaan obat2an saat ini
• Riwayat merokok atau paparan
perokok pasif
Pengkajian Riwayat/Anamnesis gangguan
Kardiovaskuler
• Nyeri dan karakteristiknya
• Dispnea
• Kelelahan
• Sirkulasi Perifer
• Faktor risiko jantung
• Adanya kondisi jantung yang terdahulu
Pertanyaan Pengkajian
• Gejala dan tanda
• Onset dan Durasi
• Tingkat keparahan
• Faktor predisposisi
• Efek Gejala pada klien

(bunyi pertanyaan ; Fundamental keperawatan; potter & Perry


buku 3 edisi 7; hal 21
Nyeri Dada
• Nyeri jantung :
dibagian kiri dada
dan menyebar ke
lengan kiri (pd laki-
laki)
• Nyeri akibat
inflamasi perikardial
: terjadi saat inspirasi
dan tdk menyebar
Nyeri dada
• Nyeri krn pleuritis ; perifer dan menyebar ke skapula,
memberat pd batuk, menguap dan mengambil nafas panjang
• Inflamasi pd pleura ; nyeri seperti tertusuk pisau, selama 1
menit-berjam2, meningkat pd inspirasi
Dispnea/Sesak
• Penyakit Paru
• Penyakit kardio
• Kondisi neuromuskular
• Anemia
• Wanita hamil
• Riwayat ; dispnea pd saat bekerja, stres atau infeksi
Batuk
• Sinusitis ; batuk hanya pada dini hari atau segera setelah
bangun tidur
• Bronkhitis kronis; produksi sputum setiap hari
• Hemoptisis ; tentukan asal perdarahan ; sinus, saluran cerna
atau pernfasan
• TB : Batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya
berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah.
Mengi
• Dihubungkan dengan asma, bronkhitis aku atau pneumonia
• Faktor pemicu ? Infeksi, alergen, olahraga atau stres
Inspeksi Status Kardiopulmonal
Kelainan Penyebab
Mata
Konjungtiva pucat Anemia
Konjungiva sianosis hipoksemia
Perdarahan pada konjungtiva Emboli lemak/endocarditis bakteri
Mulut , Bibir, Hidung
Membran mukosa sianosis Penurunan oksigenasi
Pernafasan mulut Dihubungkan dengan penyakit paru kronis
Hidung yang mengembang Kekurangan udara, dispnea
Distensi Vena Leher Dihubungkan dengan gagal jantung kanan
Hidung yang mengembang Kekurangan udara, dispnea
Dada
Retraksi Peningkatan Kerja Pernafasan, dispneas
asimetris Trauma dinding dada
Kulit
Sianosis Perifer Vasokonstriksi dan penurunan aliran darah
Sianosis sentral hipoksemia
Inspeksi Status Kardiopulmonal
Kelainan Penyebab
Kulit
Penurunan Turgor Kulit Dehidrasi (normal ditemukan pada individu lansia)
Edema dependen Dihubungkan dengan gagal jantung kanan dan kiri
Edema Periorbital Dihubungkan dengan penyakit ginjal
Ujung Jari dan Dasar Kuku
Sianosis Penurunan curah jantung atau hipoksia
Splinter hemorrages Endokarditis bakteri
Clubbing Hipoksemia kronis
• Pemeriksaan Fisik
• Tanda – tanda Vital : TD, Nadi ,Frekuensi Pernafasan
(Bradipnea, takipnea) ,Suhu
Kelompok Perkembangan Frekuensi Pernapasan ( x/mnt)

Bayi Baru Lahir 35

1 – 11 bulan 30

2 tahun 25

4 – 12 tahun 19 – 23

14 – 18 tahun 16 – 18

Dewasa 12 – 20

Lansia Meningkat secara bertahap


Bentuk Dada & Vertebra
• Barrel chess ( bentuk dada mengembung)
• Funnel chess (bentuk dada cekung, terutama pada daerah
sternum),
• Pigeon chest ( bentuk dada seperti burung dara).
• Kemudian amati juga bentuk vertebrae (tulang belakang
pasien) dan kaji kemungkian adanya kelainan seperti lordosis
(melengkung ke belakang), kifosis (membungkuk), dan skoliosis
(vertebrae miring ke samping).
Barrel Chest
• A large chest with increased anteroposterior diameter and
usually some degree of kyphosis, sometimes seen in cases of
emphysema.
Funnel Chest
• Funnel chest is an abnormal formation of the rib cage where
the chest appears to be caved Funnel chest may be present at
birth that can be severe or mild.Funnel chest or pectus
excavatum is caused by the excessive growth of the connective
tissue that is responsible for joining the ribs to the breastbone
Pigeon Chest
Faring,Laring, Trakea
• Yang diamati pada faring adalah warna, oembesaran tonsil,
adanya udema atau ulserasi, dan mucopolurent. Kemudian
inspeksi laring dengan laringoscope. Amati kesimetrisan leher
dan trakea, amati adanya massa, udema ( pembengkakan), dan
memar.
Palpasi dada
• Menentukan kesimetrisan ekspansi dada
• Untuk menentukan penyimpangan thoraks
• Mendapatkan area nyeri
• Mengidentifiksi taktil fremitus
• Getaran dan titik impuls maksima jantung (PMI)
Palpasi Taktil Fremitus
• Letakkan kedua telapak tangan pada kedua lapang paru.
Kemudian minta pasien mengucapkan “tujuh puluh tujuh” atau
“sembilan puluh sembilan” (angka ini bila diucapkan akan
menimbulkan vibrasi yang kuat). Kemudian letakkan kedua
telapak tangan pada dinding dada yang sama tetapi secara
bersilang. Kegiatan ini dilakukan di semua lapang paru. Palpasi
ini dilakukan untuk memeriksa getaran udara pada dinding
paru. Normalnya getaran suara terasa sama pada kedua lapang
paru. Abnormalitas terjadi bila salah satu sisi atau keduanya
vibrasinya lemah.
Palpasi Ekstrimitas
• Edema perifer
• Edema di golongkan 1+ sampai 4+
• Denyut Nadi : 1+ (lemah), 2+(normal), 3+ (kuat/cepat)
Perkusi
• Untuk mendeteksi adanya cairan/udara pd
paru2
perkusi
• Perkusi dilakukan dengan cara mengetuk jari tengah tangan yang tidak
dominan oleh jari tengah tangan dominan. Perkusi pada dinding thoraks
dilakukan pada intercostal space (ICS)/celah antara tulang rusuk. Perkusi
dinding thoraks tidak boleh dilakukan pada sternum karena akan
menimbulkan nyeri dan mudah fraktur.
• Penilaian suara perkusi thoraks :
• Sonor / resonan : suara paru normal
• Redup : Terjadi konsolidasi paru
• Pekak : terjadi bila paru terisi cairan, suara ini normal bila terdengar pada
ICS 3-5 midsternal sinistra karena terdapat jantung.
• Hipersonor/hiperresonan : Terjadi bila ada timbunan udara yang
berlebihan.
Auskultasi Paru
Suara normal pada auskultasi pada paru.
Bunyi Nafas Inspirasi = Bunyi Ekspitasi Lokasi
Ekspirasi

Vesikuler Inspirasi > Lembut Sebagian area paru


ekspirasi

Bronkovesikuler Inspirasi = Sedang ICS 1 dan 2 sternal


ekspirasi line sinistra dan
dextra

Trakeal Inspirasi = Sangat keras Di atas trakea pada


ekspirasi leher

Bronkial Inspirasi < Keras Di bawah manubrium


ekspirasi sterni
Suara abnormal auskultasi paru

• Rales/ Crackels : dihasilkan oleh eksudat lengket saat saluran-


saluran halus pernafasan mengembang pada inspirasi
• Ronchi : terjadi akubat terkumpulnya cairan mucus pada trakea
atau bronkus-bronkus besar (bernada rendah dan sangat kasar)
• Wheezing : terjadi karena ada eksudat tengket yang tertiup aliran
udara (terdengar “ngiii…k” pada fase ekspirasi)
• Pleural Friction-Rub : terjadi karena peradangan pleura (terdengar
“kering” seperti suara gosokan amplas pada kayu)
Auskultasi Jantung
Pemeriksaan Penunjang Respirasi
Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan AGD
• Pemeriksaan gas
darah dipakai untuk
menilai keseimbang
an asam basa dalam
tubuh, kadar
oksigenasi dalam
darah, kadar
karbondioksida
dalam darah.
Cara Membaca
Tes Diagnostik : Tes Fungsi Paru
Foto Thoraks
• Menilai adanya kelainan jantung, misalnya
kelainan let jantung, pembesaran atrium atau
ventrikel, pelebaran dan penyempitan aorta.
• Menilai kelainan paru, misalnya edema paru,
emfisema paru, tuberculosis paru.
• Menilai adanya perubahan struktur pada ekstra
kardiak
• Gangguan pada dinding thoraks ; Fraktur
iga, Fraktur sternum
• Gangguan rongga pleura ; pneumothoraks,
hematothoraks, efusi pleura
• Gangguan pada diafaragma
• -Menilai letak alat-alat yang dimasukan ke dalam
organ di rongga thoraks misalnya ETT,CVP,Swan
Ganz,NGT, dan yang lainnya.
Tomografi computer ( CT-Scan )
• Mendekteksi ketidaknormalan
konfigurasi trakea serta cabang utama
bronkus
• Menentukan lesi pada pleura atau
mediastinum ( nodus, tumor, striktur,
vaskuler )
• Dapat mengungkapkan sifat serta
derajat kelainan bayangan pada paru
dan thoraks lain.
• CT scan tidak bersifat invasif sehingga
CT scan mediastinum sering digunakan
untuk menilai ukuran nodus limfe
mediastinum dan stadium kanker paru,
walau tidak seakurat bila menggunakan
mediatisnokopi.
MRI
• MRI merupakan resonansi
magnetik sebagai sumber
energi untuk mengambil
gambaran potongan
melintang tubuh.
• Membedakan jaringan yang
normal dan jaringan yang
terkena penyakit ( pada CT
scan tidak dapat dibedakan),
dapat membedakan antara
pembuluh darah dengan
struktur nonvaskuler,
walaupun tanpa zat kontras.
Pemeriksaan Sputum
• Menemukan Basil Tahan Asam (BTA) dalam sputum
penting sekali artinya dalam diagnosis tuberkulosis
paru.
• Pemeriksaan sputum adalah penting karena dengan
ditemukannya kuman BTA, diagnosis tuberkulosis sudah
dapat dipastikan.
• Di samping itu pemeriksaan sputum juga dapat
memberikan evaluasi terhadap pengobatan yang sudah
diberikan.
• Pemeriksaan BTA sputum merupakan pemeriksaan yang
harus dilakukan pada penderita dengan gejala yang
relevan dengan tb paru (batuk-batuk, batuk darah, nyeri
dada, malaise), sebelu diputuskan pemberian obat
antituberkulosis (OAT).
Bronskoskopi
• Bronkoskopi merupakan tehnik yang memungkinkan visualisasi
langsung trakea dan cabang-cabang utamanya.
• digunakan untuk memastikan diagnosis karsinoma
bronkogenik, tetapi dapat juga digunakan untuk membuang
benda asing.
Oksimetri Nadi
• Oksimetri nadi adalah
metode pemantauan
non-invasif secara
kontinu terhadap
saturasi oksigen
hemoglobin ( SaO2 )
• Tujuan : untuk
mementau pasien
terhadap perubahan
saturasi oksigen yang
kecil atau mendadak.
Pemeriksaan Diagnostik Jantung

Anda mungkin juga menyukai