2013-LD No 4 TH 2013 Rencana Perumahan
2013-LD No 4 TH 2013 Rencana Perumahan
NO : 4/LD/2013
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU
NOMOR : 4 TAHUN 2013
7. Tata ruang adalah wujud struktural dan pola 13. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai
pemanfaatan ruang, baik direncanakan bagian dari permukiman, baik perkotaan
maupun tidak. maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan
8. Penataan ruang adalah proses perencanaan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai
tata ruang, pemanfaatan ruang dan hasil upaya pemenuhan rumah yang layak
pengendalian pemanfaatan ruang. huni.
9. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten yang 14. Kawasan Permukiman adalah bagian dari
selanjutnya disingkat RTRW Kabupaten adalah lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten berupa kawasan perkotaan maupun
Indramayu. perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan
10. Rencana Detail Tata Ruang yang selanjutnya tempat tinggal atau lingkungan hunian dan
disebut RDTR adalah rencana turunan atau tempat kegiatan yang mendukung
rencana rinci dari rencana tata ruang pada perikehidupan dan penghidupan.
tingkat kecamatan. 15. Perumahan dan kawasan permukiman adalah
11. Kawasan Lindung adalah kawasan yang satu kesatuan sistem yang terdiri atas
ditetapkan dengan fungsi utama melindungi pembinaan, penyelenggaraan perumahan,
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup penyelenggaraan kawasan permukiman,
sumberdaya alam dan sumberdaya buatan dan pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan
nilai sejarah serta budaya bangsa guna peningkatan kualitas terhadap perumahan
pembangunan berkelanjutan. kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan
12. Kawasan Budidaya adalah kawasan yang tanah, pendanaan dan sistem pembiayaan,
ditetapkan dengan fungsi utama untuk serta peran masyarakat.
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi 16. Peremajaan Kawasan/Lingkungan adalah pola
sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan pengembangan kawasan dengan tujuan
sumberdaya buatan. mengadakan pembongkaran menyeluruh dalam
rangka pembaharuan struktur fisik dan fungsi.
14 15
17. Perbaikan Lingkungan adalah pola 22. Backlog adalah jumlah keluarga di Kabupaten
pengembangan kawasan dengan tujuan untuk Indramayu yang diidentifikasi belum memiliki
memperbaiki struktur lingkungan yang telah rumah.
ada, dan dimungkinkan melakukan 23. Layak huni adalah kondisi hunian yang
pembongkaran terbatas guna penyempurnaan berkaitan dengan pencapaian persyaratan fisik,
pola fisik prasarana yang telah ada. kesehatan dan kesusilaan, sebagai kelompok
18. Pemeliharaan Lingkungan adalah pola manusia berbudaya.
pengembangan kawasan dengan tujuan untuk 24. Layak berkembang adalah kondisi hunian yang
mempertahankan kualitas suatu lingkungan berkaitan dengan terpenuhinya kondisi
yang sudah baik agar tidak mengalami lingkungan yang mendukung terjadinya
penurunan kualitas lingkungan. peningkatan kesejahteraan masyarakat
19. Pembangunan Baru adalah pola pengembangan (prospektif dan produktivitas).
kawasan pada areal tanah yang masih kosong 25. Jaringan Primer Prasarana Lingkungan, yaitu
dan/atau belum pernah dilakukan jaringan dasar yang memenuhi kebutuhan
pembangunan fisik sesuai dengan tata ruang. dasar suatu lingkungan perumahan dan
20. Kawasan Siap Bangun selanjutnya disebut permukiman yang menghubungkan antar
Kasiba adalah sebidang tanah yang fisiknya kawasan permukiman atau antara kawasan
serta prasarana, sarana, dan utilitas umumnya permukiman dengan kawasan fungsional
telah dipersiapkan untuk pembangunan lainnya.
lingkungan hunian skala besar sesuai rencana 26. Daftar daerah terlarang (negative list) adalah
tata ruang. kawasan yang tidak diperkenankan untuk
21. Lingkungan Siap Bangun selanjutnya disebut dikembangkan sebagai kawasan perumahan
Lisiba adalah sebidang tanah yang fisiknya dan permukiman baru;
serta prasarana, sarana dan utilitas umumnya
telah dipersiapkan untuk pembangunan
perumahan dengan batas-batas kaveling yang
jelas dan merupakan bagian dari kawasan siap
bangun sesuai dengan rencana rinci tata ruang.
16 17
Paragraf 1
Pasal 7
RP3KP meliputi: Wilayah Yang Tidak Sesuai Untuk Pengembangan
a. rencana penanganan berdasarkan daya dukung Perumahan Dan Permukiman
pengembangan perumahan dan kawasan
permukiman; Pasal 9
b. indikator kebutuhan pengembangan kawasan
(1) Wilayah yang tidak sesuai untuk pengembangan
perumahan dan permukiman;
perumahan dan permukiman sebagaimana
c. kebutuhan perumahan berdasarkan segmentasi;
yang dimaksud dalam Pasal 8 huruf a yaitu
dan
Kawasan lindung yang ada di Daerah meliputi:
d. rencana penanganan perumahan dan kawasan
a. kawasan hutan lindung;
permukiman
b. kawasan yang memberikan perlindungan
Bagian Kedua terhadap kawasan bawahannya;
Rencana Penanganan Berdasarkan Daya Dukung c. kawasan perlindungan setempat; dan
Pengembangan Perumahan dan Kawasan d. kawasan suaka alam, pelestarian alam, cagar
Permukiman budaya;
e. kawasan rawan bencana alam;
Pasal 8 f. kawasan lindung geologi; dan
g. kawasan lindung lainnya.
Rencana Penanganan Berdasarkan Daya Dukung
Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 huruf a terdiri dari :
22 23
(2) Kawasan Hutan Lindung, sebagaimana 1) kawasan Pulau Biawak seluas kurang
dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi lebih 15.540 (lima belas ribu lima ratus
kawasan hutan lindung seluas kurang lebih empat puluh) hektar berada di Kecamatan
8.023 (delapan ribu dua puluh tiga) hektar Pasekan;
tersebar di wilayah; 2) sekitar 12 (dua belas) situs seluas kurang
a. Kecamatan Losarang; lebih 12 (dua belas) hektar tersebar di
b. Kecamatan Cantigi; dan wilayah kecamatan; dan
c. Kecamatan Pasekan. 3) Kawasan mangrove centre seluas kurang
(3) Kawasan Perlindungan Setempat, sebagaimana lebih 5 (lima) hektar berada di Desa
dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi: Pabean Ilir Kecamatan Pasekan.
a. kawasan sempadan pantai;
(5) Kawasan Rawan Bencana Alam, sebagaimana
b. kawasan sempadan sungai;
dimaksud pada ayat (1) huruf e, terdiri dari
c. kawasan sekitar waduk dan situ;
kawasan rawan gelombang pasang dan
d. kawasan sempadan jaringan irigasi; dan
kawasan rawan banjir.
e. kawasan ruang terbuka hijau
(6) Kawasan Lindung Geologi, sebagaimana
(4) Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan
dimaksud dalam Pasal 10 huruf f, meliputi:
Cagar Budaya, sebagaimana dimaksud pada
a. kawasan rawan bencana alam geologi yang
ayat (1) huruf d, meliputi kawasan suaka
terbagi dalam kawasan rawan abrasi dan
margasatwa dan kawasan cagar budaya dan
kawasan rawan gerakan tanah; dan
ilmu pengetahuan berada di :
b. kawasan yang memberikan perlindungan
a. kawasan suaka margasatwa memiliki luas
terhadap air tanah.
kurang lebih 4 (empat) hektar berada di Desa
(7) Kawasan Lindung Lainnya sebagaimana yang
Bulak Kecamatan Jatibarang; dan
dimaksud dalam Pasal 10 huruf g terdiri dari :
b. kawasan cagar budaya dan ilmu
a. kawasan perlindungan plasma-nutfah; dan
pengetahuan meliputi :
b. kawasan terumbu karang.
24 25
(1) Wilayah yang sesuai untuk perumahan dan (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai arahan lokasi
permukiman diarahkan sesuai dengan Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan
Detail Tata Ruang. perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(2) Rencana Detail Tata Ruang sebagaimana diatur dengan Peraturan Bupati.
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Daerah.
Pasal 12
Pasal 20
Paragraf 1
Umum
Komposisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
ayat (1) berdasarkan :
Pasal 18 a. jumlah rumah; dan
b. luasan lahan.
Setiap orang yang membangun perumahan dan
kawasan permukiman wajib dengan hunian Pasal 2 1
berimbang, kecuali diperuntukkan bagi rumah
sederhana dan/atau rumah susun umum. (1) Komposisi jumlah rumah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 huruf a merupakan
Pasal 19 perbandingan jumlah rumah sederhana,
jumlah rumah menengah dan jumlah
rumah mewah.
(1) Penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman dengan hunian berimbang harus
memenuhi persyaratan lokasi dan komposisi.
32 33
a. informasi rencana tata ruang dimana (4) Rencana Pengembangan Pusat Layanan Teknis
kawasan permukiman menjadi bagian Pembangunan yang dapat diakses oleh seluruh
integral; pelaku, perorangan maupun Badan usaha,
b. informasi yang berkaitan dengan dengan jenis bantuan:
penyediaan lahan mengenai harga, lokasi a. advis planning yang berkaitan dengan lokasi
dan status; dan rencana tapak;
c. informasi kawasan yang dapat b. advis teknis yang berkaitan dengan
dikembangkan dan kawasan yang terlarang konstruksi dan tata cara membangun
untuk dikembangkan menjadi kawasan rumah; dan
permukiman; c. advis administrasi lainnya.
d. informasi tentang ketersediaan sumber (5) Pengembangan tata cara pengawasan dan
pembiayaan yang dapat diakses untuk pengendalian pembangunan perumahan dan
setiap segmen masyarakat; permukiman:
e. informasi perkembangan pasar perumahan; a. prinsip dasar pengawasan adalah mereka
f. prosedur dan tata cara perizinan yang mengeluarkan izin yang harus
pembangunan perumahan baik kolektif melakukan pengawasan, dengan ketentuan
maupun perorangan. dalam perizinan sebagai dasar melakukan
(3) Rencana penyederhanaan dan perampingan pengawasan;
prosedur perizinan pembangunan yang b. rosedur pengawasan dilakukan berdasarkan
berkaitan dengan: ketentuan perundangan yang berlaku di
a. jenis perizinan yang harus ditempuh dalam Daerah; dan
proses pembangunan rumah; c. dilakukan dalam rangka tertib pembangunan
b. tata cara pengajuan perizinan dan dan pencapaian mutu konstruksi.
kelengkapannya; (6) Penetapan sanksi terhadap pelanggaran dan
c. waktu penyelesaian dan besaran pemberian insentif bagi pemberi manfaat.
pembiayaannya; dan Bagian ini diatur tersendiri dalam Peraturan
d. instansi penunjang yang terkait dengan Daerah untuk setiap pelanggaran yang diduga
setiap izin akan/dapat terjadi.
48 49
Ditetapkan di Indramayu
pada tanggal 24-7-2013 Salinan sesuai dengan aslinya
Cap/ttd
WAWAN SUARSA ODIMIARTA, SH. MH
ANNA SOPHANAH Pembina Tk.I – IV/b
NIP. 19590816 199311 1 001
55 55
Cap/ttd Cap/ttd