Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI ALADIN AUTO STATION

disusun oleh :
FAIZ RIDHO TKR 02
YANDI PURNAMA TKR 02

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN


YAYASAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI
SMK LPT CIAMIS
JL. Kedung Panjang No. 69 Maleber–Ciamis 46214
Telp./Fax : 0265 – 775244; Email : smklpt-cms@hotmail.com
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Pembimbing Sekolah

Pembimbing I, Pembimbing II,

Asep Dedi, S,ST Keke Rieke Agustina,


S.Pd.

Pembimbing Institusi/Industri

Pembimbing I,

Kusnadi
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar Pengesahan oleh


Disahkan di SMK LPT CIAMIS
Tanggal

Kepala SMK LPT Ciamis,

EVIE SUNDARA, ST

NIP.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.

Atas berkat dan rahmat nya, penulis dapat menyelesaikan

penyusunan laporan praktik kerja lapangan yang berjudul "

Bagaimana Cara Melakukan Tune Up pada kendaraan?". Sholawat

serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang telah memberikan tauladan kepada kita umatnya dalam hidup

dan kehidupan mengemban tugas beribadah kepada Allah SWT.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan sebagai berikut. segala puji

penulis panjat.

Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Bapak Asep Dedi,ST. selaku pembimbing I yang telah memberikan


bimbingan dan motivasi dalam penyelesaian laporan
2. Ibu Keke Rieke Agustina, S.Pd. selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi dan penyelesaian laporan ini.
3. Kepala Teknisi Bengkel mekanik Aladin Auto Station;
4. Ayah, Ibu dan Keluarga tercinta yang telah memberikan curahan kasih
sayang nya dan tidak henti-hentinya memotivasi penulis selama
menyelesaikan penyusunan laporan pkl.
Seluruh staf dan karyawan Aladin Auto Station
Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana
mestinya dan menjadi saran pembelajaran bagi semua demi kemajuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan. Atas segala bentuk bantuan yang diberikan
oleh berbagai pihak bernilai amal ibadah dan mendapat imbalan yang berlipat
ganda dari Allah SWT.Aamiin.

Ciamis, 09 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR……………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. ii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..1
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………2
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………..3
1.3 Tujuan Masalah…………………………………………4
1.4 Teknik Pengumpulan Data………………………………5
1.5 Sistematika Laporan……………………………………..6
1.6 Lokasi Objek…………………………………………….7
BAB II RUANG LINGKUP OBJEK ................................................. 2
2.1 Sejarah berdirinya Perusahaan ......................................... 8
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan………………………… 9
2.2.1 Kepegawaian…………………………………….. 10
2.2.1.1 Pendidikan Kepegawaian……………….. 11
2.2.1.2 Disiplin Kerja Karyawan…………………12
2.3 Peralatan Pendukung Kegiatan………………………….13
2.4 Penanggulangan Limbah………………………………..14
BAB III LANDASAN TEORI ............................................................ 3
3.1 Pengertian Tune Up……………………………………..15
3.2 Pemeriksaan Pada Sistem Pelumasan …………………..16
3.3 Pemeriksaan Pada Sistem Pengapian……………………17
3.4 Pembersihan Pada Saringan Udara …..…………………18
3.5 Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar………..…………19
3.6 Pemeriksaan Sistem Pendingin .……………………20
3.7 Manfaat tune up …………………………………….21

BAB IV PRAKTIK KERJA DAN PEMBAHASAN ..........................3


4.1 Praktik Kerja ...................................................................22
4.1.1 Tahap Persiapan ………………………………….23
4.1.2 Tahap Pelaksanaan .. …………………………….24
4.1.3 Tahap Pengujian…………………………………..25
4.2 Pembahasan Masalah ..…………………………………26
4.2.1 Analisis Persiapan Kerja………………………….27
4.2.2 Analisis Pelaksanaan Kerja……………………….28
4.2.3 Analisis Pengujian Hasil …………………………30
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................. 4
5.1 Simpulan………………………………………………..31
5.2 Saran .………………………………………………….32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional yang memadukan sistematik dan sinkron
antara program pendidikan di sekolah dan penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui kegiatan bekerja secara langsung dengan dunia kerja
secara terarah untuk membentuk keahlian dan mental siswa agar pada
saat lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) siap terjun dalam
dunia kerja.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 6
(enam) bulan. Khususnya untuk program keahlian Teknik Kendaraan
Ringan (TKR), pihak sekolah telah bekerjasama dengan perusahaan
Bengkel Aladin Auto Station sebagai salah satu tempat dilaksanakannya
Praktek Kerja Industri. Hal ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan
mutu dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencapai
tujuan yang relevan antara dunia pendidikan dengan tuntutan kebutuhan
tenaga kerja, sekaligus sebagai syarat untuk mengikuti uji kompetensi
(UJIKOM).
Kegiatan penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini
diharapkan dapat meningkatkan keahlian dan etos kerja siswa yang
meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreativitas,
disiplin, dan kerajinan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam menulis
laporan ini penulis mengambil masalah mengenai Tune Up

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam pembuatan laporan ini yaitu “Bagaimana


cara melakukan tune up pada kendaraan?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penulis mengambil masalah tentang cara melakukan Tune
Up pada kendaraan ini diambil bertujuan untuk mengetahui secara detail
cara melakukan Tune Up pada kendaraan.

1.4 Teknik Pengumpulan Data


Untuk menyusun laporan ini penulis berusaha untuk mengumpulkan
informasi perusahaan atau instansi dan hal-hal yang berhubungan dengan
Otomotif dan data-data yang diperoleh dan hasil prakerin terhadap
pembimbing dan staf karyawan, baik berupa informasi suatu instansi
maupun hal-hal yang berhubungan dengan Otomotif, dan metode yang
digunakan yaitu :
A. Observasi
Bengkel Aladin Auto Station terletak di Jl. Jend. Sudirman No.221
dan lokasinya sangat strategis.
B. Wawancara
Untuk metode wawancara kami menanyakan secara langsung
kepada pembimbing dan staf karyawan tentang sejarah bengkel
tersebut beserta materi yang berhubungan dengan otomotif.
C. Studi Literatur
Mengambil masalah tentang cara melakukan tune up dengan tujuan
supaya lebih memahami tentang langkah melakukan tune up
1.5 Kerangka Laporan/Sistematika Laporan

Cover
Lembar pengesahan
Lembar persetujuan
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar gambar
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Teknik Pengumpulan Data
1.5 Kerangka Laporan/Sistematika Laporan
1.6 Lokasi Objek
BAB II. RUANG LINGKUP OBJEK
2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan/Industri
2.2 Struktur Organisasi Institusi
2.2.1. Kepegawaian
2.2.1.1 Pendidikan Karyawan
2.2.1.2 Disiplin Kerja Karyawan
2.3 Peralatan Pendukung Kegiatan
2.4 Penanggulangan Limbah
BAB III. LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Tune Up
3.2 Pemeriksaan Pada Sistem Pelumasan
3.3 Pemeriksaan Pada Sistem Pengapian
3.4 Pembersihan Saringan Udara
3.5 Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar
3.5 Pemeriksaan Sistem Pendingin
3.7 Manfaat tune up
BAB IV. PRAKTIK KERJA DAN PEMBAHASAN
4.1 Praktik Kerja
4.1.1. Tahap Persiapan
4.1.2. Tahap Pelaksanaan
4.1.3. Tahap Pengujian
4.2 Pembahasan Masalah
4.2.1. Analisis Persiapan Kerja
4.2.2. Analisis Pelaksanaan Kerja
4.2.3. Analisis Pengujian Hasil

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN


4.1. Simpulan
4.2. Saran
1.6 Lokasi Objek
Bengkel Aladin Auto Station bertempat di Jl. Jend. Sudirman
No.221 Ciamis, Kec. Ciamis.
BAB II
RUANG LINGKUP OBJEK

2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan/Industri


Aladin Auto Station pada awalnya merupakan tempat cuci mobil
yang berdiri pada tahun 2004 dan pada tahun 2006 berkembang menjadi
bengkel mobil, pendirinya adalah Bapak Yaya.
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Pendiri Perusahaan
Bapak Yaya

Pemimpin Perusahaan Pembimbing Perusahaan


Rudolfino Kusnadi
2.2.1 Kepegawaian
2.2.1.1 Pendidikan Kepegawaian
Pendidikan karyawan di Bengkel Aladin Auto Station
rata-rata lulusan Sekolah Teknik (ST) sehingga
kemampuannya tidak diragukan lagi serta tidak
menimbulkan keraguan bagi konsumen yang ingin
menyervis kendaraan di Bengkel Aladin Auto Station.
2.2.1.2 Disiplin Kerja Karyawan
Peraturan untuk mendisiplinkan karyawannya, Bengkel
Aladin Auto Station memiliki peraturan diantaranya yaitu :
● Jam Kerja Karyawan yaitu dari :
Hari : Senin s/d Sabtu
Pukul : 07.30 s/d 16.30
● Setiap karyawan wajib menjaga kebersihan bengkel.

● Setiap karyawan wajib melakukan perawatan terhadap


peralatan.
● Setiap karyawan harus memberikan keterangan apabila
tidak masuk kerja.
2.3 Peralatan Pendukung Kegiatan
Ada beberapa faktor pendukung yang membantu penyusun selama
melaksanakan kegiatan Prakerin diantaranya :
1. Peralatan SST yang cukup lengkap.
2. Tersedianya layanan EM ( Express Maintenance ).

2.4 Penanggulangan Limbah


Penanggulangan limbah di Bengkel Aladin Auto Station salah
satunya dengan membuat sistem drainase bengkel, membuat bak
penampung oli bekas, memisahkan jenis-jenis limbah, dan menjual
limbah bekas setiap bulannya.
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Tune Up


Sebuah kendaraan terdiri dari sejumlah komponen yang digunakan
untuk beroperasional dalam kurun waktu tertentu kemampuan maupun
fungsional komponen tersebut akan menurun,hal tersebut dikarenakan
terjadinya keausan pada komponen yang terjadi gesekan atau komponen
yang mendapatkan tekanan,selain itu ada juga beberapa bagian komponen
yang perlu dilakukan penyetelan dan pembersihan. Tune up adalah
kegiatan menyetel ulang, membersihkan, serta mengganti komponen yang
telah rusak atau aus dan melakukan perawatan berkala akibat penggunaan
mobil yang terus menerus. Dengan kata lain tune up mesin adalah kegiatan
untuk mengembalikan kondisi mesin mobil pada kinerja mesin yang
optimal. Sedangkan pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah menyetel
ulang, membersihkan serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tune up mesin
antara lain, menyiapkan peralatan yang diperlukan, tempat kerja atau
bengkel yang tentunya harus bersih. Pastikan kabel dari terminal baterai
(accu) dilepas. Gunakan penunjang tetap (jack stand) jika kendaraan
didongkrak.
Jangan menggunakan pahat atau palu untuk membuka mur baut yang
susah
dibuka, gunakanlah obeng ketok untuk menghindari mur baut lecet
atau rusak.
Jika diperlukan penggantian spare parts, gantilah dengan spare parts
yang
asli dan sesuai spesifikasi yang dianjurkan.
3.2 Pemeriksaan pada sistem pelumasan
Sistem pelumasan merupakan suatu sistem pada mesin yang
berfungsi untuk mensirkulasikan oli mesin supaya oli mesin
dapat melumasi bagian-bagian mesin yang bergerak. Oli
pelumas yang digunakan kekentalannya harus sesuai dengan
standar SAE (Society of Automotive Engineer) dan kualitasnya
harus sesuai dengan standar API (American Petroleum Institute).
Oli pelumas yang banyak digunakan pada kendaraan Toyota
pada umumnya digunakan oli mesin dengan standar SAE 15W-
30 dan standar API SM.
Pekerjaan Tune Up yang harus digunakan pada sistem
pelumasan mesin adalah:
1. Pemeriksaan kualitas (mutu) dan kekentalan oli mesin.
Pemeriksaan kualitas dilakukan secara visual dengan cara
melihat warna oli mesin. Apabila warna oli mesin telah
menghitam, maka oli mesin tersebut terdapat banyak
kotoran sehingga oli mesin harus diganti. Pada kendaraan
Toyota, penggantian oli mesin harus dilakukan setiap
5.000 KM.
2. Pemeriksaan kuantitas/kecukupan oli mesin.
Pemeriksaan kuantitas oli mesin pada oil pan dilakukan
dengan menggunakan oil dipstick. Jumlah minyak harus di
garis F. jika minyak berada di bawah F maka minyak
pelumas harus ditambah.

3.2 (Pemeriksaan pada sistem pelumasan)


3. Penggantian Filter Oli.
Oil filter pada mesin harus diganti secara rutin, sebab
kotoran yang tertumpuk di dalam oil filter dapat
menyumbat dan merusak oil filter, sehingga kinerja oil
filter akan memburuk dalam menyaring kotoran pada oli
mesin. Pada kendaraan Toyota, oil filter harus diganti tiap
10.000 KM atau tiap ganti oli ke 2 dan kelipatannya..

3.3 Pemeriksaan pada Sistem Pengapian


Sistem pengapian pada kendaraan berfungsi untuk menyediakan
nyala api melalui busi untuk membakar campuran udara - bahan
bakar pada akhir langkah kompresi.

Pekerjaan tune up yang dilakukan adalah:


1. Pemeriksaan baterai.
Pemeriksaan pada baterai terdiri dari pemeriksaan tegangan
baterai, pemeriksaan berat jenis elektrolit, dan pemeriksaan
jumlah elektrolitnya pada baterai jenis basah.

Pemeriksaan tegangan baterai dilakukan dengan menggunakan


AVO meter. Baterai yang baik mempunyai tegangan normal
sebesar 12 volt (2 volt tiap sel), dan tegangan pengisian baterai
maksimal sebesar 14 volt. Pemeriksaan berat jenis cairan
elektrolit (H2SO4) baterai dilakukan dengan menggunakan
hidrometer. Semakin lama baterai digunakan, berat jenis
H2SO4 pada cairan elektrolit baterai semakin berkurang
karena penguapan, sedangkan kandungan air pada cairan
elektrolit semakin bertambah. Bila hal tersebut terjadi pada
baterai, maka baterai tidak dapat menyimpan arus listrik
dengan baik. Berat jenis cairan elektrolit baterai yang normal
adalah 1.25 1,27 pada suhu 20ºC. Pengukuran dilakukan
dengan cara menghisap cairan elektrolit baterai kedalam
hidrometer dengan menekan rubber bulbnya, kemudian baca
hasil pengukuran pada float

3.3 (Pemeriksaan pada sistem pengapian)


Kondisi elektrolit:

Berat jenis pada Diagnosa Koreksi


suhu 20° C
Lebih dari 1,30 Sangat tinggi Tambahkan air
suling
1,25 1,27 Baik -
1,10 1,21 Kurang Strum accu
Dibawah 1,10 Sangat kurang Strum accu

Pemeriksaan jumlah elektrolit baterai dilakukan secara visual


dengan melihat apakah ketinggian volume cairan elektrolit di
bawah atau tepat pada garis upper level pada baterai. Bila
berada dibawah garis upper level, maka tambahkan air suling
pada baterai hingga ketinggian tepat pada garis upper level.

2. Pemeriksaan busi
Busi merupakan komponen pada sistem pengapian yang
berfungsi untuk memercikkan bunga api melalui elektronnya
pada akhir langkah kompresi. Baik buruknya kondisi busi akan
mempengaruhi sempurna atau tidaknya suatu proses
pembakaran pada mesin.
Pemeriksaan busi dilakukan dengan melihat secara visual
kondisi

elektrodanya melakukan pembersihan ulir dan penyetelan gap


celah antara elektroda dan massa busi menggunakan feeler
gauge busi. Elektroda busi yang masih baik bentuknya rata
atau tidak cacat. Bila bentuknya tidak rata seperti terpotong
( cacat ), maka elektroda busi tersebut sudah jelek dan harus
diganti. Penggantian busi juga dilakukan bila elektroda busi
sudah hampir habis/terkikis.
3.4 (Pemeriksaan pada busi)
Pembersihan bagian ulir busi dilakukan dengan menyikatnya
menggunakan sikat busi kemudian menyemprotnya dengan
tekanan angin dari kompresor. Saat melakukan penyikatan ulir
busi, hati-hati jangan sampai merusak bagian elektrodanya.

Penyetelan celah / gap antara elektroda dan massa busi


dilakukan dengan menggunakan feeler gauge busi. Pada
kendaraan Toyota, gap busi Avanza Rush, Agya, Yaris, Etios,
Vios dan Kijang EFI yaitu 1,00 mm, Kijang Innova 1,10 mm,
dan Kijang mesin karburator yaitu 0,80 mm.
3.5 (Pemeriksaan pada busi)
3. Penyetelan Celah Platina dan Sudut Dwell
Penyetelan celah platina dan sudut dwell hanya dilakukan pada
mesin konvensional, sedangkan pada mesin dengan sistem
kontrol elektronik atau EFI tidak dilakukan sebab mesin EFI
tidak lagi menggunakan platina untuk menghubungkan dan
memutuskan arus listrik dari primer koil ke massa. Mesin EFI
dilengkapi dengan igniter yang untuk menyalakan percikan
bunga api pada busi.
Platina pada mesin konvensional ditempatkan pada breaker
plate distributor. Besarnya celah platina disetel untuk
mendapatkan sudut dwell yang tepat. Sudut dwell merupakan
sudut lamanya platina pada saat posisi celah platina tertutup.
Sudut dwell harus distel hingga ukurannya antara 46" - 580.
tetapi sudut dwell yang baik ialah tepat pada 52". Pengukuran
sudut dwell menggunakan dwell angle tester atau tune up
tester.

3.6 (Penyetelan celah platina dan sudut dwell)


Langkah-langkah penyetelan celah platina adalah sebagai
berikut:
● Posisikan rubbing blok pada nok distributor yang rata,
tempatkan feller gauge pada diantara rubbing blok atau
pada kontak point.
● Kendorkan baut platina dan atur celah sesuai dengan
ukuran feller mengukur.
● Keraskan baut pengikat platina.
● Dengan menggunakan dwell angle tester, periksa sudut
dwell apakah sudut dwell sudah sesuai dengan standar
atau tidak. Bila tidak sesuai, setel kembali celah platina
hingga sudut dwell tepat sesuai standar.
3.7 (Penyetelan celah platina dan sudut dwell)
4. Pemeriksaan Kabel Busi dan Kabel Tegangan Tinggi
Kabel busi berfungsi untuk menghantarkan arus listrik
tegangan tinggi dari

distributor ke busi, sedangkan kabel tegangan tinggi berfungsi


untuk menghantarkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition
koil ke distributor.
Cara pemeriksaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Alat yang digunakan untuk memeriksa tahanan kabel busi dan
kabel tegangan tinggi adalah AVO meter.

3.8 (Pemeriksaan kabel busi dan kabel tegangan tinggi)


Nilai tahanan kabel busi yang baik yaitu < 25 KOhm
5. Pemeriksaan Vacuum Advancer dan Governoor Advancer
Vacuum advancer pada sistem pengapian konvensional
berfungsi untuk memajukan timing pengapian berdasarkan
besarnya kevakuman pada intake manifold, dengan cara
memajukan platina melawan putaran poros nok distributor
untuk lebih cepat membuka sehingga bunga api pada busi lebih
cepat timbul. Pemajuan timing pengapian terjadi bilamana
beban mesin bertambah.

3.9 (Pemeriksaan vacuum advancer dan governoor


advancer)
Pemeriksaan dapat dilakukan menggunakan vacuum tester atau
dengan menghisap selang pemasukan yang terhubung ke intake
manifold. Pada saat dihisap, breaker plate harus bergerak.
4.0 (Pemeriksaan vacuum advancer dan governoor
advancer)
Governoor advancer merupakan salah satu komponen pada
sistem pengapian konvensional yang berfungsi untuk
memajukan timing pengapian berdasarkan putaran mesin.
Pemajuan timing pengapian dilakukan dengan cara
menggerakkan distributor cam lebih cepat beberapa derajat
dari putaran poros distributor, sehingga pembukaan platina
akan terjadi lebih cepat.
4.1 (Pemeriksaan vacuum advancer dan governoor
advancer)
Pemeriksaan dilakukan dengan cara memutarkan rotor
distributor berlawanan dengan arah jarum jam. Apabila rotor
dapat kembali ke posisinya semula setelah diputarkan, berarti
governoor advancer kondisinya masih baik. bila tidak berarti
kondisinya sudah jelek dan pegas governoor harus diganti.

6. Pemeriksaan Ignition Coil


Koil merupakan komponen pada sistem pengapian berfungsi
untuk menaikkan tegangan baterai dari 12 volt menjadi 5.000
25.000 volt untuk membangkitkan percikan api pada busi.

Pengukuran tahanan ignition coil dilakukan untuk mengetahui


besarnya tahanan listrik pada kumparan primer dan sekunder
koil. Alat yang digunakan pada proses pengukuran tahanannya
yaitu AVO meter. Spesifikasi tahanan primer koil yaitu 1,3-
1,692, sedangkan tahanan sekundernya 10.7-14,5 Kohm
4.2 (Pemeriksaan Ignition Coil)

7. Pemeriksaan Timing Pengapian


Timing pengapian adalah saat dimana busi memercikkan
bunga api. Timing pengapian merupakan awal proses
pembakaran yang hasil akhirnya akan mendapatkan tekanan
pembakaran maksimal. Pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan alat timing light. Kisaran timing pengapian saat
selang vacuum advancer dilepas ialah 59-8" menjelang TMA.
4.3 (Pemeriksaan ignition coil)
3.4 Pembersihan Pada Saringan Udara
Saringan udara merupakan bagian dari mesin yang berfungsi untuk
memisahkan kotoran dari udara yang akan masuk ke intake manifold.
Bila kotoran tersebut tidak dibersihkan, maka kotoran bersama-sama
udara akan masuk ke mesin dan mengotori mesin dan menyebabkan
mesin menjadi tersendat.

Pekerjaan ini dilakukan dengan menyemprotkan permukaan saringan


udara dengan tekanan angin dari kompresor hingga saringan udara
bersih dari kotoran yang menempel.
3.5 Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke mesin
sesuai dengan kebutuhan mesin. Jumlah bahan bakar yang disuplai
ke mesin akan mempengaruhi baik tidaknya suatu proses
pembakaran pada mesin. Pekerjaan-pekerjaan tune up yang berkaitan
dengan sistem bahan bakar antara lain:
1. Pembersihan fuel filter
Fuel Filter berfungsi untuk memisahkan kotoran dari bahan
bakar. Pembersihan dilakukan dengan menyemprotkan bagian
dalam fuel filter dengan tekanan angin dari kompresor. Arah
penyemprotan dilakukan dari saluran masuk fuel filter.
2. Penyetelan campuran bahan bakar udara pada karburator.
Penyetelan campuran bahan bakar udara pada karburator
dilakukan untuk mendapatkan campuran gas yang ideal sesuai
dengan kebutuhan mesin. Penyetelan dilakukan dengan
memutar idle mixture adjusting screw pada karburator
sehingga mesin tidak mengeluarkan asap yang berlebihan.

4.4 (Pemeriksaan sistem bahan bakar)


3. Penyetelan Putaran Idle
Putaran idle mesin ialah putaran pada mesin pada saat pedal
gas tidak ditekan. Putaran idle mesin harus disetel sesuai
dengan putaran idle yang direkomendasikan manual book
kendaraan yang bersangkutan. Putaran idle di stel dengan
memutar idle adjusting screw.

3.6 Pemeriksaan Sistem Pendingin


Pemeriksaan sistem pendingin dilakukan dengan memeriksa
kecukupan air pendingin, pemeriksaan tutup radiator, kebocoran
radiator, dan selang - selang cairan pendingin

3.7 Manfaat tune up

1. Memaksimalkan performa mesin


Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa kendaraan yang terus
dipakai lama-kelamaan akan menurun performanya, sehingga
dengan melakukan pekerjaan tune up akan membuat performa
mesin meningkat atau performa mesin maksimal.
2. Menjaga kondisi dari mesin agar tetap awet
Perawatan kendaraan yang dilakukan secara rutin akan membuat
kondisi komponen-komponen mesinnya berumur lebih lama
dibandingkan kendaraan yang jarang dirawat.

3. Menghindari kerusakan yang lebih parah


Ketika kondisi mesin sudah menurun dan komponen-komponen
mesin sudah minta diganti atau disetel kembali namun pemilik
tidak melakukannya maka justru hal tersebut akan membuat
komponen-komponen lainnya akan mengalami kerusakan. Oleh
sebab itu tune up harus dilakukan untuk menghindari kerusakan
komponen-komponennya lebih parah.
4. Memastikan semua kondisi mesin dalam kondisi baik
Fungsi tune up yang keempat adalah untuk memastikan kondisi
mesin selalu dalam keadaan baik sesuai dengan nilai spesifikasinya
yang artinya kendaraan selalu siap kapan saja ketika akan
digunakan. Contohnya ketika akan menghidupkan kendaraan sekali
melakukan starter kendaraan langsung hidup dan tidak perlu
melakukan starter berulang-ulang.
5. Menghemat biaya perawatan kendaraan
Kenapa melakukan tune up secara berkala dapat menghemat biaya
perawatan kendaraan? Hal tersebut dikarenakan dengan melakukan
tune up secara berkala dapat menghindari resiko kerusakan
komponen-komponen mesin kendaraan lebih parah..

BAB IV
PRAKTIK KERJA DAN PEMBAHASAN

4.1 Praktik Kerja


4.1.1 Tahap Persiapan Melakukan Tune Up
1. Tune Up Pada Toyota Kijang Innova 2.0 G KM 30.000
Dalam hal ini, penulis akan membahas tentang pekerjaan -
pekerjaan tune up untuk mesin Toyota Kijang Innova 2.0 G pada
KM 30,000. Pekerjaan - pekerjaan yang dilakukan yaitu:
1. Pemeriksaan Busi
2. Mengganti filter oli mesin
3. Mengganti Oli mesin.
4. Pembersihan saringan udara.
5. Pemeriksaan kecukupan cairan pendingin mesin.
6. Pemeriksaan baterai.

2. Alat dan Bahan


1. Alat :
● 1 set kunci yang terdapat pada caddy mekanik, yang
terdiri dari kunci sock, handle, kunci ring, kunci pas,
obeng, palu, dan lain-lain
● Lift stall
● Air gun
● Corong oli
● Bak oli
● Battery tester
2. Bahan
● 1 unit mobil Toyota Kijang Innova 2.0 G
● Oil Filter
● Oli Mesin TGMO Semi Syntetic 4 liter

3. Keselamatan Kerja
1. Keselamatan manusia
● Gunakan wearpack yang sesuai dengan badan kita
untuk kenyamanan.
● Gunakan masker dan sarung tangan.
● Gunakan safety shoes untuk melindungi kaki,
2. Keselamatan alat
● Gunakan alat-alat kerja dengan benar dan hati-hati
untuk menghindari kerusakan pada alat kerja.
● Simpan kembali alat kerja setelah digunakan dalam
caddy apabila telah selesai bekerja, bila masih
diperlukan simpan saja di atas caddy.
3. Keselamatan bahan
● Hindari kerusakan pada bahan kerja.
● Pisahkan bahan kerja yang dibutuhkan dengan bahan
kerja yang rusak.
● Hati-hati dalam menangani bahan kerja.
● Simpan baut baut dan mur-mur yang dilepas pada
wadah yang disediakan.
4.1.2 Tahap Pelaksanaan Melakukan Tune Up

A. Persiapan sebelum bekerja


1. Buka bagian kap mesin.
2. Pemasangan fender dan grill cover pada bagian fender
dan grill kendaraan, untuk melindungi kedua bagian
bodi kendaraan tersebut dari kerusakan dan kotoran.
3. Pemasangan steer cover pada steering wheel (roda
kemudi ), pada floormat pada bagian lantai kendaraan,
dan seat cover pada bagian jok supir.
B. Pemeriksaan Busi
● Pembongkaran
1. Lepaskan selang yang terpasang pada box
saringan udara, dengan mengendorkan bautnya
menggunakan rachet handle, sambungan
pendek, dan kunci sock, lalu lepaskan selang
tersebut.
2. Lepaskan sensor THA, dan PIM serta selang
pemasukannya dari box saringan udara.
3. Lepaskan box saringan udara dari mesin, dengan
cara melepaskan baut bautnya terlebih dahulu
menggunakan rachet handle,sambungan pendek,
dan kunci sock. Simpan box saringan udara
pada bagian rak bawah caddy.
4. Lepaskan ignition coil (koil ini tipe stik koil),
dengan cara melepaskan bautnya menggunakan
rachet handle, sambungan pendek, dan kunci
sock.
5. Lepaskan busi dari mesin, dengan menggunakan
sliding,sambungan panjang, dan kunci busi.

● Pemeriksaan busi:
Bersihkan bagian ulir dan ujung insulator busi
menggunakan sikat busi dan
menyemprotkannya dengan tekanan angin
kompresor menggunakan air gun. Hati hati
jangan sampai merusak electrode busi. Lalu
setel celah businya menggunakan feeler gauge
busi. Celah busi TOYOTA Kijang Innova 2.0 G
yaitu 1,10 mm. Hati-hati jangan sampai merusak
elektrode dan massa busi ketika menyetel
celahnya.
● Pemasangan:
1. Pasang kembali busi businya pada lubang busi.
Alat yang digunakan adalah sliding, sambungan
panjang, dan kunci busi. Hati-hati jangan
sampai merusak busi ketika mengencangkannya.
2. Pasang kembali ignition coil pada lubang busi,
lalu kencangkan bautnya. Alat yang digunakan
adalah ratchet handle, sambungan pendek, dan
kunci sock. Hati-hati jangan sampai salah dalam
memasang koil, pasang kembali masing-masing
koil pada busi sesuai dengan urutannya pada
saat melepas coil dari busi. Bila pemasangan
koil tidak sesuai dengan urutannya, pengapian
tidak akan sesuai dengan Firing Order nya.
3. Pasang kembali box saringan udara pada mesin,
dan kencangkan baut bautnya. Alat yang
digunakan adalah ratchet handle, sambungan
pendek, dan kunci sock.
4. Pasangkan sensor THA, dan MAP pada box
saringan udara. Dan juga pasangkan selang
udara pada box saringan udara. Dengan cara :
- Pasangkan selang udara pada box
saringan udara.
- Kencangkan baut pengikatnya,
menggunakan rachet handle, beserta
sambungan pendek dan kunci shock
C. Mengganti Oil Filter Mesin
1. Lepaskan oil filter dari dudukannya, menggunakan oil
filter wrench. Putar berlawanan arah jarum jam oil
filternya untuk melepaskan oil filter dari dudukannya,
2. Bersihkan dudukan oil filter dari oli mesin
3. Pasangkan oil filter baru pada dudukannya
menggunakan tangan untuk pengerasan awalnya, dan
untuk pengerasan terakhir menggunakan oil filter
wrench. Jangan terlalu kencang ketika mengencangkan
oil filter - nya, sebab bila terlalu kencang dapat
merusak seal oli pada oil filter.
D. Mengganti Oll mesin
1. Persiapan pertama, siapkan wadah penampungan oli
mesin bekas,sarung tangan dan lap majun. Jangan lupa
menggunakan helm.
2. Menaikkan kendaraan dengan lift stall, dengan
menekan tombol "Up" hingga ketinggiannya di atas
kepala kita. Tekan tombol "Lock" untuk mengunci lift
stall.
3. Kendurkan drain plug oil pan menggunakan kunci
ring.
4. Lepaskan drain plug dengan tangan. Hati-hati dalam
menurunkan oli mesin karena oli mesin kadang-
kadang masih panas
5. Tampung oli mesin pada wadah penampungan oli
mesin bekas yang disediakan.
6. Setelah oli mesin dikeluarkan dari oil pan, tutup
kembali drain hole oil pan dengan drain plugnya.
Kencangkan drain plug-nya menggunakan kunci ring
7. Buang oli mesin bekas poda drum penampungan oli
mesin bekas
8. Turunkan kendaraan Tekan tombol "Lock" kembali
untuk meng unlock lift stall, lalu tekan tombol "Down"
untuk menurunkan kendaraan.
9. Buka tutup oli mesin, dengan menggunakan corong oli
memasukkan Oli Mesin TGMO semi Synthetic
sebanyak 3,5 liter
10.Periksa kuantitas oli mesin pada oil pan menggunakan
oil dipstick. Terdapat 2 garis pada oil dipstick, yaitu
garis atas dan garis bawah. Pastikan jumlah oli mesin
yang terukur pada oil dipstick berada di garis atas oil
dipstick.
11.Hidupkan mesin selama kurang lebih 3 menit,
kemudian matikan mesin.
12.Periksa kembali kuantitas oli mesin pada oil pan
menggunakan oil dipstick. Pastikan jumlah oli mesin
yang terukur pada oil dipstick tetap berada di garis atas
oil dipstick.
E. Pembersihan Saringan Udara Mesin.
Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor, semprotlah
saringan udara dengan tekanan angin dari kompresor
menggunakan air gun untuk membersihkannya.
F. Pemeriksaan Cairan Pendingin Mesin.
Periksa air radiator pada reservoir tank nya. Pastikan
permukaan air radiator berada tepat pada garis "full", bila
tidak tambahkan air pada reservoir tank-nya hingga
permukaan air radiator tepat pada garis full.
G. Pemeriksaan Baterai.
Pemeriksaan baterai meliputi :
1. Pemeriksa kecukupan cairan elektrolit baterai.
Pastikan bahwa cairan elektrolit baterai berada pada
garis upper level. Bila tidak, tambahkan air suling pada
baterai.
2. Periksa kondisi baterai. Alat yang digunakan adalah
battery tester. cara penggunaannya adalah:
l
● Hubungkan kabel berwarna merah dengan terminal
positif baterai, dan kabel berwarna hitam dengan
terminal negatifnya. Setelah battery tester terkoneksi
dengan baterai, tekan tombol enter.
● Battery tester akan meminta kita untuk memilih jenis
baterai, pilih "standar" bila jenis baterai yang
digunakan adalah baterai standar. Kemudian tekan
tombol enter.
● Battery tester akan meminta kita untuk memilih lokasi
baterai ( battery location), pilih "in vehicle".
Kemudian tekan tombol enter.
● Battery tester akan meminta kita untuk memilih kode
baterai yang digunakan. Tekan kursor atas atau bawah
hingga menemukan kode baterai yang cocok. Karena
baterai yang diperiksa jenisnya standar, maka pilih
"34B19", lalu tekan tombol enter.
● Kemudian akan muncul tulisan Testing". Tunggu
hingga tulisan tersebut hilang. Setelah itu battery tester
akan memberitahukan voltase atau tegangan baterai
pada saat mesin tidak dihidupkan. Kemudian tekan
tombol enter ketika muncul kata "Press enter to start
engine". Hal ini menandakan bahwa battery tester akan
memeriksa kondisi baterai pada saat engine di start.
● Hidupkan mesin. Perhatikan ukuran tegangan baterai
pada saat mesin di start (cranking result). Setelah itu
tekan tombol enter.
● Setelah menekan tombol enter, battery tester akan
mengukur tegangan pengisian baterai ( charging
voltage). Tegangan pengisian baterai maksimal harus
14 volt. Kemudian tekan enter untuk mencetak
(printer) hasil pemeriksaan baterai.
H. Kesimpulan
1. Langkah terakhir yaitu menguji kerja rem tersebut dengan
cara mencoba laju kendaraan di jalan umum kemudian di
rem
2. Setelah dilakukannya tune up pada mobil Kijang Innova 2.0
G performa mobil lebih stabil dan lebih nyaman digunakan,
berdasarkan Tune up pada mesin mobil bertujuan untuk
melihat dan memeriksa komponen-komponen mobil yang
diperiksa seperti baterai, oli mesin radiator filter udara, filter
drive belt, busi dan filter bensin. Setelah Jika jarak tempuh
mobil sudah mencapai 5000 km maka dilakukan tune up
untuk mengikuti prosedur yang benar dan mendapatkan
performa mobil yang maksimal.

4.1.3 Tahap Pengujian Tune Up


Kegiatan yang dilakukan saat tune up adalah standarisasi komponen
sehingga sistem mobil agar kembali seperti sedia kala.

Melakukan tune up ternyata dapat mengembalikan performa mobil,


mencegah kerusakan, dan memeriksa apakah komponen-komponen
pada kendaraan masih dalam kondisi baik.
Untuk itu pengetahuan dan tata cara merawat mobil perlu diketahui.
Apabila tidak mengetahui dapat menanyakan kepada mekanik atau instruktur
otomotif yang berpengalaman.

4.2 Pembahasan Masalah

4.2.1 Analisis Persiapan Kerja


Tahap persiapan seorang mekanik harus memperhatikan prosedur dalam
melakukan Tune Up kendaraan serta menyiapkan peralatan yang diperlukan
untuk melakukan tune up. Prosedur Tune Up kendaraan perlu diperhatikan
agar tidak salah dalam melakukan Tune Up pada kendaraan.

4.2.2 Analisis Pelaksanaan Kerja


Setelah dilakukan identifikasi masalah dalam sistem pengapian,
pendingin, pelumasan, selanjutnya yaitu melakukan tune up dengan
melaksanakan tahap-tahap prosedur yang telah disebutkan di atas. Tahapan
melakukan tune up disesuaikan dengan jenis kendaraan. Selain itu jenis alat
dan bahan yang digunakan sangat mempengaruhi kinerja mesin nantinya.

4.2.3 Analisis Pengujian Hasil


Mungkin ketika mobil jarang melakukan service-tune up akan timbul
beberapa gejala seperti:
1. Mesin susah dihidupkan atau tidak berjalan secara mulus.
2. Konsumsi bahan bakar yang meningkat secara tiba-tiba.
3. Bunyi mesin yang tidak wajar atau tidak stabil saat idle
4. Getaran yang berlebihan atau kesulitan mengemudi pada kecepatan
tinggi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Dari uraian yang disajikan penulis menarik kesimpulan bahwa perawatan
kendaraan adalah suatu usaha untuk memelihara keawetan dan kesempurnaan
dari komponen kendaraan bermotor agar selalu dalam keadaan baik dan siap
pakai. Setiap pabrikan kendaraan bermotor biasanya sudah menentukan
perawatan rutin atau berkala untuk mesin, hal tersebut bertujuan agar kerja
komponen dalam mesin dapat bekerja dengan baik. Kegiatan ini terdiri dari
pembersihan (cleaning), pemeriksaan (checking), pelumasan dan pendinginan
(lubricating and cooling), penyetelan (adjusting), perbaikan (repairing) dan
turun mesin (overhaul).

5.2 Saran
a. Saran untuk Sekolah :
● Lebih tegas menjaring siswa/siswi yang layak prakerin dengan yang
tidak layak prakerin dalam rangka menjaga nama almamater dan
kebaikan untuk siswa/siswi itu sendiri.
● Lebih mempersiapkan peserta prakerin dengan lebih matang, terutama
dalam mempersiapkan mental para peserta prakerin untuk bekerja di
Industri.
● Menjalin komunikasi yang lebih dekat dengan Industri agar terjalin
kerjasama yang baik, sehingga berdampak baik pula pada peserta
prakerin.
b. Saran untuk Industri :
● Lebih terbuka dan bersedia bekerjasama dalam mendukung program
sekolah.
● Memberikan kesempatan lebih besar kepada peserta prakerin dalam
bekerja sebagai wujud kepedulian terhadap penerus bangsa.

DAFTAR PUSTAKA
https://images.app.goo.gl/9YRmaqnzkyNhMxRD7
https://2.bp.blogspot.com/-fHbS3J1Lo7M/VGfoXcJI8zI/
AAAAAAAAANM/EqmpPqwJ7t4/s1600/8.png
https://1.bp.blogspot.com/-VIIxVzUZR7Q/VIlMDb2k_uI/
AAAAAAAACL4/eJAJ_WLbyaw/s1600/TRANSISTOR.png
https://4.bp.blogspot.com/-Lira1wvoD7k/Ty3RakDcaGI/
AAAAAAAAAhg/DtLDW1-AvYs/s1600/
Sistem+Pengapian+Konvensional.PNG

LAMPIRAN LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai