Anda di halaman 1dari 11
| ; go | perkembangan Kehidupan === ; “i | politik dan Ekonomi a ; \| pangsaIndonesiapada / 97, | Masa Perjuangan, Masa_ | pemokrasi Liberal, dan / Masa Demokrasi 4 ; ; | Terpimpin neat : \ 4 , f y y ! J | PROFIL J | PELAJAR y Pancasila Bernalar kritis nerapkan sistem pemerintahan presidensial. stem pemerintahan presidensial digantikan an demokrasi yang jada Masa Perjuangan, Sukarno met Sistem ini tidak bertahan lama. Si: encermink: dengan sistem parlementer yang menurut Syahrir aM sa Perjuangan, Indonesia sesungguhnya) Selain permasalahan politik, pada Masa Per} dihadapkan dengan perekonomian yang buruk, seperti inflasi, blokade laut oleh Belanda, dan kekosongan kas negara. ; | . ‘Pada masa Demokrasi Liberal, program-program ekonomi pemerintah tidak berjalan secara utuh karena sering terjadi pergantian kabinet.Situasi bertambah runyam dengan meningkatnya gerakan separatisme di daerah-daerah. Untuk menghadapi ancaman internal dan permasalahan politik, Sukarno menyampaikan amanat untuk kembali ke UD 1945 dalam Sidang Konstituante 22 April 1945. Karena hasil sidang Konstituante mengalami kebuntuan dan gagal menyusun UUD baru, Sukarno mengeluarkan Dekret Presiden 5 Juli 1959 yang menandai berakhirnya Demokrasi Liberal dan dimulainya era Demokrasi Terpimpin. | ‘Pada era Demokrasi Terpimpin, semua keputusan dan pemikiran terpusat pada sang pemimpin, yakni Sukarno. Pada masa ini, PKI berkembang pesat karena mendapat dukungan dari pemerintah. Sama seperti masa-masa sebelumnya, kondisi ekonomi Pada masa Demokrasi Terpimpin juga tidak menunjukkan perbaikan. Perekonomian , tidak berkembang akibat sistem perekonomian etatisme yang diterapkan Sukarno. Deklarasi Ekonomi (Dekon), yaitu landasan baru bagi perbaikan ekonomi yang bertujuan menciptakan ekonomi yang bebas dari sisa-sisa imperialisme, nyatanya justru mengakibatkan stagnasi ekonomi. @ Sejarah untuk SMK/MAK Kelas XI o Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi pada Masa Perjuangan (1945-1950) Pada Masa Perjuangan, terjadi gonta-ganti kabinet karena perbedaan kepentingan politik. Kabinet-kabinet pada Masa Perjuangan dapat diringkas dalam Tabel 51 berikut. tobel 5.1 Kabinet-kabinet Indonesia pada Masa Perjuangan, [| Nama Akhir mimpin Ho] Kabinet | Aw#lTU99S | sycas ee = al 1. | Presidensial |19 Agustus | 14 Ir. Sukarno \ 1945 November 1945 2 |syahrirt [14 TMaret | SutanSyahrir | Perdana | Serangkaian November | 1946 Menteri diplomasi 1945 dengan Sekutu 3. | Syahrir Il 12 Maret 2 Oktober | Sutan Syahrir Perdana | Perundingan 1946 1946 Menteri Hoge Veluwe (Belanda) 4, | Syahrir ill | 2 Oktober | 3Juti1947 | Sutan Syahrir Perjanjian 1946 Linggariati 5. | Syarifuddin! [3 Juti1947— | 11 ‘Amir Perdana | Agresi Militer November | Syarifuddin Menteri | Belendat 1947 6. | Syarifuddin | 11 29 Januari | Amir Perdana | Perundingan u November | 1948 Syarifuddin Menteri | Renville 1947 \ 7. | Hatta! 29 Januari | 4 Agustus |Mohammad — | Perdana | Rekonstruksi 1948 1949 Hatta Menteri | dan rasionatisasi | Angkatan | Perang (RERA); | Agresi Mititer | Belanda It | * | Darurat 19 13 Juli 1949 |S. Prawiranegara | Ketua | Sukarno, Hatta, | Desember PORI dan para tokoh | 1948 ditangkap \ diasingkan \ Belanda | | 8. | Hatta 4 Agustus | 20 Mohammad Perdana | Para pemimpin | 1949 Desember | Hatta Menteri | kembati dari 1949 pengasingan ke Yogyakarta: | menjelang Lf | berlakunya RIS 7 _ ag Nama | | =| Akhir Pemimpin | satan No. bat Kabinet_ | AwalTugas | a5 | Kabinet panatans 9. |susanto | 20 21 Januari | Susanto Perdana | Kabinet Desember | 1950 Tirtoprojo Menteri | peralihan 1949 menjelang berlakunya RIS * |drA.Halim [2tJanuan le dr.A.Halim | Perdana | Kabinet NRI 1950 September Menteri | (salah satu 1950 negara bagian RIS) a. Kabinet presidensial (19 Agustus-14 November 1945) Melalui sidang PPKI (18 Agustus 1945), Sukarno ditetapkan sebagai presiden dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Untuk memenuhi kelengkapan negara sesuai dengan UD 1945, dibentuklah kabinet pertama yang dinamakan kabinet presidensial. Kabinet ini diketuai oleh Presiden Sukarno dan mutai melaksanakan tugasnya Pada 19 Agustus 1945. Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial adalah: 1) presiden menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan; 2) presiden tidak dipilih oleh parlemen, tetapi secara langsung oleh rakyat atau suatu dewan majelis; 3) _kabinet dibentuk oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden, bukan kepada parlemen; 4) presiden tidak dapat membubarkan parlemen; dan 5) parlemen dipilih oleh rakyat serta memiliki kekuasaan legislatit dan sebagai lembaga perwakilan. Pada 14 November 1945, sistem pemerintahan presidensial berakhir, digantikan dengan sistem pemerintahan parlementer (14 November 1945 hingga 29 Januari 1948). Menurut penggagas utamanya, Sutan Syahrir, sistem parlementer mencerminkan demokrasi yang sesungguhnya. Kekuasaan yang terlalu besar di tangan presiden, setidaknya dalam Praktiknya di Indonesia pada waktu itu, tidak sesuai dengan semangat demokrasi yang menghendaki kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat. Selain itu, lebih cocok untuk kondisi Indonesia yang memiliki beragam ideologi, paham, atau pandangan politik. Pemberlakuan sistem parlementer dikukuhkan melalui Maklumat Pemerintah 3 November 1945 tentang pembentukan Partai-partai politik serta Maklumat Pemerintah 14 November 1945 tentang perubahan sistem pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer. @® Sejarah untuk SMK/MAK Kelas XI ciri-ciri pokok sistem pemerintahan Parlementer adalah: yerdana menteri adalah kepala Pemerintahan dan presid 1) Pia adalah kepala negara; sme perdana menteri mengangkat menteri-menteri; 3) kabinet bertanggung jawab kepada parlemen; 4) parlemen dapat membubarkan kabinet melalui mosi tidak percaya; dan 5) perdana menteri adalah juga anggota parlemen. b. Kabinet Syahrir | (14 November 1945-12 Maret 1946) pada 14 November (1945), KNIP mengangkat Sutan Syahrir sebagai perdana menteri sementara sambil menunggu pemilihan ymum. Kekuasaan legislatif berada di tangan KNIP, sedangkan presiden berkedudukan sebagai kepala negara yang bertanggung jawab kepada KNIP. Menjelang akhir 1945, kondisi keamanan di Jakarta semakin memburuk. NICA yang didukung Sekutu melakukan sejumlah aksi teror dan provokasi terhadap masyarakat. Presiden dan wakil presiden kemudian memutuskan memindahkan pusat pemerintahan ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946. Namun, syahrir tetap berada di Jakarta untuk mempermudah hubungan dengan dunia internasional. Adapun pemilu yang dijadwalkan pada Januari 1946 tidak jadi diselenggarakan. Ada dua alasan, yaitu: 1) belum ada undang-undang pemilu; dan 2) kondisi keamanan negara belum stabil akibat konflik internal dan gangguan eksternal. Konflik internal berupa pemberontakan serta konflik antarpartai politik. Gangguan dari luar berupa kedatangan Sekutu dan NICA (Belanda). © Kabinet Syahrir II (12 Maret 1946-2 Oktober 1946) Tanpa pemilu, Syahrir terus melanjutkan amanat sebagai perdana menteri (Kabinet Syahrir I!). Kabinet ini jatuh pada 2 Oktober 1946 karena tidak tahan terhadap tekanan Persatuan Perjuangan pimpinan Tan Malaka. Meski sama-sama berasal dari golongan ki, Syahrir dan Tan Malaka berbeda garis perjuangan. Syahrir Memilih diplomasi sebagai cara menyelesaikan konflik dengan Belanda, sedangkan Tan Malaka memilih angkat senjata. Menurut Syahrir, bangsa Indonesia yang baru merdeka belum terlalu kuat untuk melawan Sekutu dan Belanda. Sementara itu, menurut Tan Malaka, diptomasi tidak akan menghasilkan kemerdekaan seratus Persen. Perundingan hanya bisa dilakukan setelah ada pengakuan ‘Merdekaan seratus persen dari Belanda dan Sekutu. Karena perbedaan tersebut, kelompok Tan Malaka menculk Perdana Menteri Syatvir pada 26 Juni 1946 di Solo (Surakarta). Peristiwa tersebut itik dan Ekonomi Bangsa Indonesia pada Babs} jidupan Poli ee ee Liberal, dan Masa Demokrasi Terpimpin Masa Perjuangan, Masa Demokrasi U ‘mengakhiri Kabinet Syabrir Il. (Catatan: Persatuan Perjuangan/PP adalah organisasi massa yang dibentuk di Purwokerto, Jawa Tengah, pada wal 1946 dengan tujuan menciptakan persatuan di antara organisasi- organisasi yang ada untuk mencapal kemerdekaan penuh Indonesia, Organisasi ini dipelopori oleh Tan Malaka dan menghimpun 141 organisasi politik, laskar, dan partai politik, seperti Masyumi dan PNI, yang tidak puas dengan langkah dan hasil-hasil diplomasi pemerintahan Syahrir.) d. Kabinet Syahrir Ill (2 Oktober 1946-27 Juni 1947) Pascakejadian penculikan, Syahrir mengemban tugas sebagai menteri luar negeri, sedangkan posisi perdana enter diambil alih oleh Presiden Sukarno. Namun, pada 2 Oktober 1946, presiden menunjuk kembali Syahrir sebagai perdana menteri (Kabinet Syabrir III, 2 Oktober 1946-3 Juli 1947) agar dapat melanjutkan perundingan dengan Belanda, Sebagaimana telah Anda ketahui, sejak 29 September 1945, Sekutu sudah beroperasi di witayah Hindia-Belanda. Hal ini memicu ketegangan dengan rakyat Indonesia karena Sekutu memfasilitasi NICA (Belanda) untuk mengambil alih kekuasaan (sipil) di Indonesia. Di tengah konflik yang berkecamuk, Inggris memediasi perundingan Indonesia-Belanda. Juru runding Indonesia pada masa-masa awal perjuangan diplomasi tersebut adalah Sutan Syahrir. la juga menjabat sebagai perdana menteri. Syahrir mempimpin perundingan dengan Sekutu, salah satunya Perundingan Linggarjati (15 November 1946). Salah satu butir hasil Perundingan Linggarjati adalah Belanda mengakui secara de facto Belanda wilayah Republik Indonesia yang meliputi Jawa, Sumatra, dan Madura. Akibat perjanjian ini, sebagian besar anggota partai berhaluan sosialis dan KNIP melayangkan mosi tidak percaya, yang berujung jatuhnya Kabinet ee ‘Sumber: itsvikip ku ketua jury runding Indonesia, 25 Maret 1947, Gambar 5.1 Pertlana Menteri Syahrir, solal ‘menandatangani Perjanjian Linggarjati pada a9 Sejarah untuk SMK/MAK Kelas XI «cl pada 27 Juni 1947, Syahrir syati : vahrir dianggap gagal . jecaulatan Indonesia Yang meliputi seluruh oe F = Kabinet Syarifuddin | (3 Juli 1947-11 November 1947) pada 27 Juni 1947, Sukarno mengeluarkan Maklumat No. 6/1947, | |sinya: Presiden mengambil kekuasaan secara penuh untuk sementara wwaktu. Tidak lama berselang, ia menunjuk Amir Syarifuddin sebagai edana menteri. Kabinet ini merupakan koalisi PNI, Partai Sosiali partai Buruh, dan Partai Persatuan Islam Indonesia (PSII), Kabinet ini melanjutkan program-program kerja dari kabinet sebelumnya. ‘Sumber: id.vikipedia.or Gambar 5.2 Amir syarifuddin. {, Kabinet Syarifuddin I! (11 November 1947-29 Januari 1948) Untuk mengakomodasi Partai Masyumi, Kabinet Syarifuddin | dibubarkan pada 11 November 1947. Maka, lahirlah Kabinet syarifuddin Il (11 November 1947-29 Januari 1948). Perwakilan Masyumi adalah Menteri Dalam Negeri, Muhammad Roem. Kabinet injjatuh pada 23 Januari 1948 setelah mosi tidak percaya parlemen. yang kecewa dengan Perjanjian Renville. Jabel 5.2Gagasan para pejuang selama masa-masa awal pemerintahan. Sutan Syahrir Tan Malaka ‘Amir Syarifuddin | Mohammad Hatta ‘© Membangun | * Memimpin ‘© Menentang ‘* Melakukan konsolidasi organisasi Syahrir karena | konsolidasi di seluruh elemen massa bernama dianggap gagal tubuh TNI setelah rakyat untuk Persatuan berdiplomasi penyingkiran menegakkan Perjuangan. dengan Belanda, | Panglima Jenderal Negara * Berjuang + Tidak pernah Sudirman dan Letjen Republik menciptakan mengumumkan ip Sumoharjo. eae persatuan program kerja | * Maret 1948, an di antara ecara terbuka | melakukan aii orga saat memimpin | _rasionalisasi di tubuh pencetakan orga a eee tang Rl. ada untuk « Menyetujul perbandingan antara + Mendirikan mencapai Perundingan prajurit dan senjata Partai Sosialis kemerdekaan Renville tahun | empat berbanding Indonesia (PS!) | penuh untuk 1947 yang berisi | satu. Menolak pada tahun indonesia. pengakuan pembentukan tentara 1948, Belanda atas federal dan tetap ee eebagian wilayah | -memperiuangkan i us a : Jawa Tengah, TNL yang berdiri di emauan rakyat. | Yooyakarta dan] wilayah RL © Kemauan tentara Sumatra sebagai | * Memutuskan tetap harus sesuai bagian wilayah berada di Yogyakarta can kemauan RL meski tentara melakukan perang rakyat. gerilya saat Agresi Militer 11 Belanda tahun 1948, — — oe iL : Bangsa lnk da GRY : angsa Indonesia pada &Yr 8 Jan Ekonom! &) abs Perkembangan hidupan Poli dan Es Dees Tein : se ca Hamokrasi Liberal, g. Kabinet Hatta I (29 Januari 1948-4 Agustus 1949) Kabinet Syarifuddin II digantikan Kabinet Hatta | (29 Januari 194g_. 4 Agustus 1949). Program yang mencolok dari Kabinet Hatta | adalah rasionalisasi Angkatan Perang (RERA). Pada masa ini pula, terjadi dua gangguan serius terhadap keamanan nasional, yaitu Pemberontakan PKI Madiun dan Agresi Militer Belanda II (18 Desember 1948). Pemberontakan PKI 1948 (Peristiwa Madiun) adalah konflik bersenjata antara pemerintah RI dan kelompok oposisi sayap kiri yang bergabung dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang dimulai pada 18 September 1948 di Madiun, Jawa Timur. FDR terdiri atas Partai Komunis Indonesia, Partai Sosialis, Partai Buruh Indonesia, SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), dan Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia). Konflik dipicu oleh jatuhnya Kabinet Syarifuddin II. Konflik meruncing ketika Perdana Menteri Hatta menolak permintaan Amir Syarifuddin agar jatah empat kursi menteri diberikan kepada golongan sayap kiri (PKI, Partai Sosialis, dan Partai Buruh Indonesia). Hatta hanya menawarkan tiga kursi. Amir yang kecewa kemudian membentuk FDR pada 28 Juni 1948 dan menjadi oposisi. Di tubuh Partai Sosialis sendiri, faksi Sutan Syahrir yang moderat ternyata mendukung Kabinet Hatta. Amir kemudian keluar dari Partai Sosialis dan membentuk Partai Sosialis Indonesia (PSI). PSI mendapat jatah dua menteri. Peristiwa kedua adalah Agresi Militer Belanda II. Dalam agresi tersebut, Kota Yogyakarta, ibu kota RI, dikuasai Belanda pada 19 Desember 1948 dan para pemimpin bangsa (termasuk Sukarno dan Hatta) ditangkap dan diasingkan ke luar Jawa. Pada 6 Juli 1949, Sukarno dan Hatta kembali ke Yogyakarta sesuai dengan amanat Perjanjian Roem-Royen (17 April 1949). Pemerintahan pun dijalankan kembali melalui Kabinet Hatta II (4 Agustus-20 Desember 1949). h. Kabinet Hatta Il (4 Agustus 1949-20 Desember 1949) Pada masa ini, berlangsung Konferensi Meja Bundar/KMB (23 Agustus-2 November 1949). KMB memutuskan berdirinya Republik Indonesia Serikat (RIS), yang terdiri atas tujuh negara bagian termasuk Negara Republik Indonesia. Terbentuknya RIS mengakhiri Kabinet Hatta || karena Hatta dilantik menjadi Perdana Menteri RIS sejak 27 Desember 1949. Adapun Sukarno diangkat menjadi Presiden RIS. Sejak 27 Desember 1949-17 Agustus 1950, RI menjadi salah satu negara bagian RIS. Meskipun demikian, karena RIS belum berfungsi penuh, pada masa ini ada sebuah kabinet peralihan yang dipimpin oleh Mr. Susanto Tirtoprojo. Masa bakti Kabinet Tirtoprojo adalah 20 Desember 1949-21 Januari 1950. ® Sejarah untuk SMK/MAK Kelas XI ‘Sumber: 30 Tafun Indonesia Merdeka Gambar 5.3 Kabinet RIS yang dipimpin oleh Moh. Hatta, Ketika NRI bergabung dalam RIS, jabatan wali negara NRI (dengan ibu kota Yogyakarta) diampu oleh Mr. Assaat (menjabat 27 Desember 1949-17 Agustus 1950). Sementara itu, kabinet dipimpin oleh Perdana Menteri dr. A. Halim. Kabinet ini bertugas dari 21 Januari-6 September 1950. Usianya sangat singkat karena pada 17 Agustus 1950 RIS dibubarkan dan Indonesia memutuskan kembali menjadi negara kesatuan. 2. Kondisi Ekonomi Kondisi ekonomi nasional pada Masa Perjuangan sangat buruk. Hal itu ditandai hal-hal sebagai berikut. 3. Inflasi tinggi. Inflasi disebabkan peredaran mata uang Jepang dan mata uang NICA yang tidak terkendali. Pemerintah tidak Mampu mengendalikan peredaran dua mata uang tersebut karena belum memiliki mata uang sendiri. Petani menderita karena merekalah yang paling banyak menyimpan mata uang Jepang. Blokade laut. Sejak November 1945, Belanda menerapkan blokade ekonomi atau menutup sektor perdagangan Indonesia. Blokade diterapkan terutama di pelabuhan-pelabuhan Penting, Tujuan blokade adalah: (1) mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia; (2) mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan Indonesia; (3) mencegah bantuan dan Campur tangan asing atas Indonesia. Blokade dilakukan untuk ™Memperlemah ekonomi Indonesia sehingga mudah dikuasai embali, Bab 5 1 Perkembangan Kehidupan Politik can Ekonomi Bangsa indonesia pada Masa Perjuangan, Masa Demokrasi Liberal, dan Masa Demokrasi Terpimpin Blokade mengakibatkan barang-barang dan komoditas RI tidak dapat diekspor. Selain itu, Indonesia menjadi kekurangan barang-barang impor yang sangat dibutuhkan. c. _Kekosongan kas negara. Penyebab utamanya adalah kebijakan blokade. Indonesia kehilangan potensi penerimaan dari pajak dan bea masuk, sementara pengeluaran semakin bertambah. Padahal, penghasilan negara sangat bergantung pada ekspor hasil-hasil pertanian. Untuk mengatasi blokade ekonomi, pemerintah melakukan upaya-upaya sebagai berikut. a. Diplomasi beras dengan India. Indonesia mengirim bantuan beras ke India, dan sebagai balasannya India mengirimkan bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia pada saat itu. b, Berhubungan dagang langsung dengan luar negeri. Contohnya adalah mengadakan kontak dagang dengan perusahaan swasta Amerika (Isbrandtsen Inc.). Cara seperti ini gagal karena isi kapal Amerika yang mengangkut barang impor dan ekspor RI disita oleh Belanda, Karena blokade di Jawa terlalu kuat, pemerintah membuka jalur perdagangan melalui Sumatra. Hasilnya: Indonesia berhasil menyelundupkan karet ke luar negeri, terutama ke Singapura, dan dari luar negeri berhasil memperoleh senjata, obat-obatan, dan barang-barang lain yang dibutuhkan. c. Membentuk perwakilan resmi di Singapura pada 1947 dengan nama Indonesia Office (Indof) yang bertugas memperjuangkan kepentingan luar negeri Indonesia, menembus blokade, dan melakukan perdagangan barter. Untuk mengatasi perekonomian yang sangat buruk, pemerintah mengambil kebijakan-kebijakan sebagai berikut. a. Program Pinjaman Nasional, di bawah Menteri Keuangan lr. Surachman dengan persetujuan 8P-KNIP. Pinjaman akan dibayar kembali selama jangka waktu 40 tahun. Besar pinjaman yang dilakukan pada bulan Juli 1946 sebesar Rp1.000.000.000,00. Pada tahun pertama, program ini berhasil mengumpulkan uang sejumlah Rp500.000.000,00. b. Konferensi Ekonomi, Februari 1946. Konferensi ini dihadiri oleh para cendekiawan, gubernur, dan pejabat lainnya yang bertanggung jawab langsung terhadap masalah ekonomi. Konferensi ini dipimpin oleh Menteri Kemakmuran, Ir. Darmawan Mangunkusumo. Tujuannya: memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalzh ekonomi yang mendesak, seperti produksi dan distribusi makanan, sandang. serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan. . Pembentukan Planning Board (Badan Perencang Ekonomi) pada 19 Januari 1947. Diprakarsai oleh Menteri Kemakmuran, dr. AK @ Sejarah untuk SMK/MAK Kelas XI Gani. Tugas Badan Perancang pembangunan ekonomi untuk bersidang, A.K. Gani mengum Ekonomi adalah membuat rencana Jangka waktu 2-3 tahun. Sesudah dan asing. Untuk menampun: merencanakan pembentukan 4, Rekonstruksi dan Rasionalis. asi Angkatan Py 1948. RERA diprakarsai oleh eee Perdana Menteri Moh, Hatta di ' : lengan tyjuan mewujudkan efisiensi dan mengurangi beban hese ee angkatan perang dikurangi secara drastis. Pecat disalurkan ke bidang-bidang produktif dan diurus oleh Kementerian Pembangunan dan Pemuda. e, Rencana Kasimo (Kasimo Plan). Sesuai namanya, Kasimo Plan disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan, |). Kasimo (Kabinet Hatta Il). Program ini berupa Rencana Produksi Tiga Tahun, 1948- 1950, yang berfokus pada swasembada pangan. Langkah-langkah untuk mewujudkan swasembada pangan adalah sebagai berikut. 1) Menanami tanah-tanah kosong di Sumatra Timur seluas 281.277 ha. 2) Melakukan intensifikasi dengan menanam bibit unggul di Pulau Jawa. 3) Mencegah penyembelihan hewan-hewan yang berperan penting bagi produksi dan ketahanan pangan. 4) Membentuk kebun-kebun bibit di setiap desa. 5) Melakukan transmigrasi penduduk Jawa ke Sumatra. 6) Membentuk Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE) dengan tujuan menggiatkan kembali partisipasi pengusaha swasta dalam perekonomian. 7) Mengeluarkan Oeang Republik Indonesia (ORI) pada 1 Oktober 1946 dan melarang penggunaan mata uang NICA dan yang lainnya. Pilihtah jawaban yang tepat- ‘an, melalui sidang PPKI Sukarno ditetapkan sebagai il presiden. Untuk memenuhi ketengkapan negara tahan berdasarkan UUD 1945, dibentuklah densial yang diketuai oleh Presiden 1. Setelah proklamasi kemerdeka Presiden dan Hatta sebagai wal oe dan sesuai dengan sistem pemerir kabinet nay yang dinamai Kabinet Presit Sukarno dengan masa jabatan - -- - A. 18 Agustus-4 September 1945 : B. 4 September-14 November 194 i ia pada jk dan Ekonomi Bangsa Indonesia pad: & i ey ‘dan Masa Demokrasi Terpimpin Bab 5 | Perkembangan Kehidup Masa Perjuangan, Mase Demo

Anda mungkin juga menyukai