Buku
Buku
Oleh
Suci Yulis Hamdayani
NIM 180101034
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
Untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
Suci Yulis Hamdayani
NIM 180101034
ii
iii
iv
vi
MOTTO
(Q.S Muhammad: 7)
vii
PERSEMBAHAN
viii
KATA PENGANTAR
sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW kepada keluarga sahabat,
dan pengikutnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Nilai-Nilai
Pendidikan Aqidah dalam Buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim” Karya Salim A
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari berbagai
arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis memberikan
1. Siti Husna Ainu Syukri, MT selaku pemimbing I dan Siti Hajaroh, M.Pd selaku
2. H. Muhammad Taisir, M.Ag sebagai ketua jurusan Pendidikan Agama Islam dan
Erwin Fadli, M.Hum sebagai sekretaris jurusan Pendidikan Agama Islam yang
3. Dr. Jumarim M.HI selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram.
4. Prof. Dr H. Masnun Tahir M.Ag selaku rektor UIN Mataram yang telah
ix
5. Bapak dan ibu dosen Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
6. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bantuan, dukungan motivasi, dan segala hal baiknya mendapat
keberkahan dan menjadi amal yang dapat diterima dan mendapat balasan dari Allah
SWT.
penelitian, skripsi ini tak luput dari kekurangan dan belum sempurna, namun peneliti
berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dan bagi semua
x
DAFTAR ISI
xi
C. Relevansi nilai-nilai pendidikan aqidah dalam buku “Saksikan Bahwa Aku
Seorang Muslim” Karya Salim A Fillah dalam Pendidikan Islam di Indonesia ...
89
LAMPIRAN
xii
NILAI-NILAI PENDIDIKAN AQIDAH DALAM BUKU “SAKSIKAN BAHWA
Oleh
SUCI YULIS HAMDAYANI
NIM. 180101034
ABSTRAK
Dewasa ini, umat Islam dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang berkenaan dengan
aqidah. Diantara permasalahan tersebut ada yang berasal dari internal dan eksternal tubuh
umat Islam itu sendiri. Salah satu yang menjadi titik fokus dalam penelitian ini adalah
permasalahan yang datang dari tubuh umat muslim, seperti krisis identitas. Umat muslim
mulai kehilangan kebanggaannya sebagai seorang muslim. Berangkat dari sinilah muncul
berbagai permasalahan aqidah. Hal ini seharusnya menjadi tamparan sekaligus pemantik
bagi umat Islam khususnya, agar dapat meningkatkan kualitas penanaman materi
Pendidikan agama Islam, terutama pada materi yang berkenaan dengan aqidah. Salah satu
referensi tambahan untuk menambah pemahaman tentang nilai-nilai pendidikan aqidah
dengan kemasan yang ringan adalah buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim” karya
Salim A Fillah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kepustakaan
(library research) dengan tujuan untuk membedah nilai-nilai pendidikan aqidah apa saja
yang terkandung dalam buku ini serta relevansinya dengan pendidikan Islam di Indonesia.
Penelitian ini fokus pada dua aspek dalam rukun iman, yakni nilai-nilai iman kepada Allah
SWT dan iman kepada Rasul Allah SWT dengan pembahasan yang mengerucut pada
bagian kedua, yakni “Memintal Seutas Benang”. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa
nilai-nilai Pendidikan aqidah yang terdapat di dalamnya juga relevan dengan kondisi
Pendidikan Islam di Indonesia pada saat ini, baik pada satuan lembaga Pendidikan Islam,
seperti Madrasah dan sekolah, maupun lembaga Pendidikan Islam non-formal seperti
Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) dan Ma’had dari segi materi ajar, kurikulum, maupun
ekstrakulikuler.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
pengembangan peserta didik bukan hanya tentang ilmu yang didapat di sekolah,
namun tentang bagaimana agar peserta didik mampu menjadi insan yang beriman,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia. Hal ini sejalan
Tahun 2003 Pasal 3 yakni, “...bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
banyak pula dinyatakan dalam al-Qur’an, salah satunya pada perkataan Lukmanul
maka dari itu, mereka yang menyiapkan diri untuk menjadi seorang pendidik wajib
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2
QS Luqman [31]: 13. H. Abdul Aziz Abdul Rauf , Dkk, al-Qur’an Hapalan al-Hufaz, (Bandung:
Cordoba International-Indonesia, 2018), hlm. 412.
1
memiliki ilmu terkait nilai-nilai.3 Tidak mengherankan jika pendidikan menjadi
sarana yang sangat tepat untuk menanamkan nilai-nilai tersebut, terutama nilai-
nilai pendidikan aqidah. Aqidah merupakan pondasi bangunan yang harus dibangun
dengan kuat dan kokoh sehingga bangunan tidak mudah goyah dan runtuh.
Sementara bangunan yang dimaksud adalah Islam yang benar, sempurna, dan
dari pendidik. Karena jika aqidah sudah kuat dan benar, maka akan teraktualisasi
akal yang diberikan oleh Allah SWT menjadikan manusia sebagai makhluk yang
itulah, Allah SWT menurunkan petunjuk dan mengutus para Rasul-Nya agar
Dewasa ini, ada begitu banyak problematika yang melanda umat Islam.
Termasuk problematika yang berkenaan dengan aqidah. Hal ini dapat dilihat dalam
kasus pernikahan beda agama yang sempat viral, adanya fenomena pawang hujan
dalam perhelatan motoGP Mandalika yang dilaksanakan pada bulan Maret 2022
lalu sebagai contoh konkretnya. Bahkan disebutkan dalam salah satu media cetak
3
Musyaffa, Dkk, Kapita Selekta Pendidikan: Dari Makna Sampai Analisis, (Bandung: Oman
Publishing, 2020), hlm. 6.
4
Dedi Wahyudi, Pengantar Aqidah Akhlak dan Pembelajarannya, (Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara
Books, 2017), hlm. 2.
5
Ibid., hlm. 3.
6
Jasiman, Syarah Rasmul Bayan Tarbiyah, (Surakarta: Aulia Press, 2009), hlm. 12.
2
yang dilansir dalam Sport Oke Zone bahwa penanganan hujan dilakukan oleh orang
yang memiliki kemampuan dunia lain yang hingga diyakini masyarakat dapat
kita harus memahami bahwa semua fenomena alam, bahkan hujan yang turun
praktik Jahiliyah lainnya. Jika dibiarkan, hal tersebut dapat dinormalisasi, padahal
aqidah harus benar-benar menjadi perhatian serius, terutama bagi generasi muda
dan para pendidik yang nantinya akan menjadi penerus perjuangan umat dalam
konkretnya bisa langsung kita lihat dari umat muslim di Palestina yang rela
Benang”. Dikisahkan tentang keluarga Yasir yang harus meregang nyawa karena
mempertahankan aqidah. Pengorbanan mulia dalam kisah yang begitu dahsyat ini
7
Djanti Virantika, “Pawang Hujan di MotoGP Mandalika 2022 Curi Perhatian, Media-media Asing
Ikut Beri Sorotan Khusus,” dalam https://sports.okezone.com/read/2022/03/21/38/2565193/pawang-hujan-di-
motogp-mandalika-2022-curi-perhatian-media-media-asing-ikut-beri-sorotan-khusus?page=2, diakses
tanggal 8 Agustus 2022, Pukul 10.19 WITA.
3
diibaratkan sebagai tumbal yang akan menjamin kelangsungan aqidah yang kokoh.
Dari kisah Sumayyah kita dapat belajar bahwa sikapnya yang tetap teguh
sepanjang zaman.8
sepenggal kisah Bilal bin Rabbah yang familiar. Bilal begitu tabah menghadapi
penyiksaaan demi penyiksaan dari kaum kafir quraisy (deraan cambuk, tindihan
batu, pukulan kayu, dan sengat matahari yang membakar) di awal-awal risalah
Buku ini juga menjelaskan problematika yang dihadapi oleh umat Islam
berbagai alasan mengapa umat islam harus membedakan diri dari orang kafir, baik
dalam salah satu sub bagian dalam bagian “Memintal Seutas Benang” dikatakan
bahwasanya umat muslim harus memiliki karakter dan identitas yang melekat
dalam dirinya, bahkan penampilan yang berbeda dengan orang jahiliyah, karena
“berpisah, artinya berbeda.”9 Diibaratkan seperti dua orang yang berada di tanah
rantauan yang memiliki kesamaan baik dari segi latar belakang, suku, penampilan,
hobi, dan sebagainya. Adanya kesamaan tersebut tentulah memicu rasa keterpautan
8
Deti Afrida, “Konsep Keluarga Surgawi dalam al-Qur’an (Studi Analisis Kisah Ammar bin Yasir
dalam Tafsir Surah an-Nahl Ayat 106)”, (Skripsi, Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Riau,
2021), hlm. 7.
9
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim, (Yogyakarta: Pro-U Media, 2007), hlm. 97.
4
Orang-orang kafirpun sangat bangga ketika selera dan tata cara mereka
diikuti dan kebanggaan tersebut akan terbawa dalam cara pandang serta pola
menyebarkan pemikiran yang mereka anut dengan segenap usaha yang mereka
miliki, baik itu lewat food, fun, and fashion, Umat muslim seharusnya lebih bangga
karena Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamiin dan telah mengatur
sebagai khalifah di bumi yang telah tercipta lengkap dengan ruh dan akalnya
sehingga mampu memilih dan membedakan antara yang benar dan yang salah.
Berangkat dari sekelumit permasalahan ini, Salim A Fillah sampai mengutip ayat
dalam Q.S Ali Imran: 52 yang pada akhirnya dijadikan sebagai judul buku ini,
yakni:
Dari semua pemaparan di atas, maka sudah sangat jelas bahwa pendidikan
kejahiliyahan dan meneguhkan prinsip hidup pada jalan yang benar. Untuk dapat
memberikan pemahaman terkait aqidah, ada banyak cara yang dapat dilakukan,
salah satunya adalah dengan membaca buku yang mengandung nilai-nilai aqidah.
Muslim” dapat menjadi referensi bacaan yang menarik untuk menggugah hati
pembacanya agar bangga menjadi seorang muslim. Pada bagian “Memintal Seutas
Benang”, Bukan hanya itu, dalam buku ini juga mengandung kalimat-kalimat serta
10
QS Ali Imran [3]: 52. H. Abdul Aziz Abdul Rauf , Dkk, al-Qur’an Hapalan al-Hufaz, (Bandung:
Cordoba International-Indonesia, 2018), hlm. 56.
5
sub bab yang mencoba memberikan pemahaman bahwa bermula dari aqidah
(keimanan) yang kuat, akan memunculkan rasa cinta yang besar kepada Allah SWT
yang nantinya akan berimpikasi pada segala amalan yang kita lakukan. Dalam
babnya juga banyak dijelaskan kisah-kisah, baik pada zaman Rasulullah SAW dan
para sahabat serta keadaan yang dialami saat ini dapat menambah wawasan
Gaya penulisan yang cukup puitis, banyak disuguhkan cerita serta kisah
sejarah berkenaan dengan aqidah, dan bahasanya yang halus memungkinkan setiap
orang yang membaca dapat menangkap intisari dari buku dengan lebih mudah.
Terlebih disisipkan pula kata-kata hikmah maupun kutipan kata-kata mutiara dari
Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan lebih fokus menjelaskan tentang
nilai-nilai pendidikan aqidah apa saja yang terkandung dalam Buku “Saksikan
Bahwa Aku Seorang Muslim” karya Salim A Fillah dalam bagian “Memintal
buku ini dengan ruang lingkup pembahasan mengenai nilai-nilai aqidah yang
B. Rumusan Masalah
masalah yang akan menjadi fokus penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
1. Apa saja nilai-nilai pendidikan aqidah yang terkandung dalam buku
dalam buku “Saksikanlah Bahwa Aku Seorang Muslim” karya Salim A Fillah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Manfaat Teoretis
b. Manfaat Praktis
7
b) Mengetahui permasalahan dalam ruang lingkup pendidikan aqidah.
D. Kajian Pustaka
yang terkait dengan judul peneliti, yakni “Nilai-nilai Pendidikan Aqidah dalam
Buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim” karya Salim A Fillah” yang
nantinya akan dijadikan sebagai perbandingan konsep yang akan dipaparkan oleh
penelitian ini:
1. Skripsi yang ditulis oleh Julliyah Indriani yang merupakan salah satu
mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Raden Fatah dengan judul: “Nilai-
pertolongan kepada Allah SWT), iman kepada Nabi dan Rasul, serta iman
kepada qada’ dan qadar.11 Adapun fungsi aqidah yakni sebagai pembebas
manusia (dari perbudakan mental dan nilai-nilai yang bersumber dari hawa
nafsu, dan penyembahan kepada selain Allah SWT), mengajarkan bahwa Allah
11
Julliah Indrini, “Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Api Tauhid Karya Habiburrahman El Shirazy
dan Relevansinya Terhadap Materi Aqidah di Mts”, (Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Raden Fatah, Palembang, 2020)
8
SWT sebagai pusat kesadaran intelektual, serta menjadi kerangka
memahami hakikat seseorang beriman kepada Allah SWT, Nabi dan Rasul
Allah SWT, kitab-kitab Allah, adanya hari kiamat, serta disajikan pula kisah-
kisah terkait qada’ dan qadar. Tidak lupa pula materi tentang bertawakkal
Karya Wirda Mansur”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui nilai-
nilai pendidikan aqidah apa saja yang terdapat dalam buku Be Calm Be Strong
antara lain ialah; ilahiyat (terwujud dari adanya penanaman sifat-sifat Allah
nubuwwat (terkait dengan Rasul dan Kitab-kitab Allah), dan sam’iyat (terkait
dengan alam barzah). Ada pula nilai-nilai iman kepada Allah SWT, seperti
Allah SWT Maha Esa dalam Zat-Nya, sifat-sifat-Nya, serta Maha Esa dalam
menerima hasrat dan hajat manusia. Terdapat pula nilai-nilai iman kepada
9
Rasul Allah, Kitab-kitab Allah, hari akhir, serta iman kepada qada’ dan
qadar.12
3. Skripsi yang disusun oleh Dibyo Widodo, salah seorang mahasiswa Pendidikan
Agama Islam di UIN Raden Intan Lampung tahun 2019. Dibyo mengangkat
Aqidah Saat ini”. Adapun skripsi ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui
aqidah dalam perspektif Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-
Badr secara umum relevan dengan pendidikan aqidah saat ini baik dalam
pendidikan aqidah, dasar, serta metode yang ditawarkan oleh beliau dengan
12
Faridatul Mutmainah, “Nilai-nilai Pendidikan Aqidah dalam Be Calm Be Strong Be Gratefull Karya
Wirda Mansur”, (Skripsi, FTK, IAIN Purwokerto, Purwokerto, 2021), hlm. 67.
13
Dibyo Widodo, “Konsep Pendidikan Aqidah Perspektif Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-
Abbad al Badr dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Aqidah Saat ini”, (Skripsi, FTK UIN Raden Intan
Lampung, Lampung, 2019).
10
E. Kerangka Teori
Indonesia (KBBI), pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya pada masa yang akan datang.
Secara etimologi, aqidah diambil dari bahasa Arab, dengan kata dasar al-
sesuatu yang secara pasti menjadi ketetapan hati seseorang, baik itu benar
atapun salah.
14
Tim Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, KBBI Edisi Kelima,( Kementerian Pendidikan
Republik Indonesia, 2016), kode sumber aplikasi: https://github.com/yukuku/kbbi4.
11
Secara istilah, aqidah yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan
jiwa menjadi tentram karenanya sehingga menjadi suatu keyakinan yang teguh
dan kokoh, yang tidak lagi tercampuri oleh keraguan atau kebimbangan.15
Aqidah adalah keyakinan, yakni prinsip yang dipegang teguh oleh manusia dan
Aqidah merupakan apa yang diyakini seseorang, bahkan jika dikatakan dia
adalah aqidah, yang berarti bahwa segala item yang terkandung di dalamnya
beriman kepada aqidah tersebut, meyakini kebenarannya, dan siap mati di jalan-
keyakinan Islam yang kuat bagi peserta didik melalui pendidikan dan
sila pertama yakni “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Artinya, aspek yang pertama
15
Abdullah bin Abdul Hamid al-Atsari, Intisari Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, (Jakarta: Pustaka
Imam asy-Syafi’I, 2006), hlm. 34.
16
Majdi al-Hillali dan Ali Abdul Halim Mahmud, Syarah Arkanul Baiah, terj. Faridi dan Syauqi
Hafidz,(Solo: PT Era Adicitra Media, 2021), hlm. 17.
12
dan paling utama harus diperhatikan adalah nilai-nilai aqidah atau keyakinan.
Adapun yang menjadi fondasi dari aqidah Islam adalah keyakinan kepada
Allah SWT, menauhidkan-Nya sebagai Rabb dan Illah. Menyifati dengan sifat-
Selain itu sejak awal, Islam telah datang dengan penghargaan yang tinggi
terhadap ilmu. Hal ini dapat dilihat dari perjalanan Rasulullah saw ketika
dengan politik, ekonomi, sosial. Tetapi perubahan itu dimulai dari merubah apa
yang ada di dalam jiwa, dan aspek terpenting dalam jiwa manusia adalah
aspek kehidupan dan bangsa tersebut yang tadinya terisolir dan terbelenggu
hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan” ataupun “sesuatu yang
manusia, tentu tidak akan pernah terlepas dari benar dan salah, baik dan buruk,
indah ataupun jelek, dan lain sebagainya. Standar-standar yang ada itulah yang
disebut sebagai nilai. Karena nilai merupakan kualitas sesuatu yang menjadikan
17
Jasiman, Syarah Rasmul Bayan Tarbiyah, (Surakarta: Aulia Press, 2009), hlm. 16.
18
Tim Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, , KBBI Edisi Kelima, ( Kementerian Pendidikan
Republik Indonesia, 2016), kode sumber aplikasi: https:// github.com/yukuku/kbbi4
13
sesuatu itu menjadi bermakna, disukai, dan diinginkan.19 Ketika suatu nilai
sesuatu yang wajib untuk diataati maupun dianut karena nilai tersebutlah yang
nantinya akan sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri, salah satu
imannya. Karena aqidah yang benar akan melahirkan seseorang yang memiliki
Sedangkan dalam Islam, hakikat dari nilai itu sendiri merupakan sesuatu yang
nantinya dapat mendatangkan manfaat bagi diri sendiri, sesama manusia, alam,
membenarkan dengan hati berikrar dengan lisan dan beramal dengan anggota
tubuh. Maknanya, ketika seseorang yang mengaku beriman kepada Allah maka
yang patut disembah dan kepada-Nyalah tempat untuk mengabdi. Setelah itu
Iman diikrarkan dengan lisan secara tegas dan lugas seseorang yang mendaku
diri di dalam hatinya ada iman tetapi enggan untuk berikrar dan
19
Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 56.
20
Ade Imelda Frimayanti, “Implementasi Pendidikan Nilai dalam Pendidikan Agama Islam”, al-
Tazkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol.8 Nomor II, 2017, hlm. 228.
14
Sedangkan seseorang yang telah beriman di dalam hatinya kemudian
amal mereka akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT tetapi mereka
masih enggan untuk melakukannya. Jadi tiga komponen yang ada tadi akan
keimanan.21
Aspeknya mencakup tentang keyakinan atau keimanan bahwa tidak ada Tuhan
(illah) yang patut disembah selain Allah, menyebutkan dengan lisan melalui
tentang tauhid (mengesakan Allah SWT) dan arkanul iman atau yang biasa
disebut dengan rukun iman, yakni (1) Iman Kepada Allah SWT, (2) Iman
kepada para malaikat Allah, (3) Iman Kepada kitab-kitab Allah, (4) Iman
kepada Rasul-Rasul Allah, (5) Iman kepada hari kiamat, dan (6) Iman kepada
utama untuk menghapuskan dosa dan semua amalan akan menjadi sia-sia
21
Mhd. Rois Almaududy, Puncak Ilmu Adalah Akhlak, (Semarang: Syalmahat Publishing, 2022),
hlm. 7.
15
Dari hasil pengkajian terhadap dalil-dalil tauhid yang dilakukan oleh
1) Tauhid Rububiyah
lain secara majazi atau idhafi, dan tidak untuk yang lain. Dan karena
Allah adalah rabb, Tuhan semesta alam. Maka dari itu hanyalah Dia
yang khusus dengan ketuhanan tanpa yang lain, wajib diesakan, dan
22
Yulian Purnama, “Makna Tauhid”, dalam https://muslim.or.id/6615-makna-tauhid.html , diakses
tanggal 13 Mei 2022, pukul 07. 41 WITA.
23
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Buku Induk Aqidah Islam, terj. Izzudin Karimi, (Depok:
Pustaka Sahifa, 2010), hlm. 44.
24
QS. Al-A’raf [7]: 54. H. Abdul Aziz Abdul Rauf , Dkk, al-Qur’an Hapalan al-Hufaz. (Bandung:
Cordoba International-Indonesia, 2018), hlm. 157.
16
Tauhid rububiyah bisa dikatakan sebagai sesuatu yang telah
menjadi fitrah manusia dan hal ini merupakan hakikat yang diterima
oleh akal sehat mereka, karena sejatinya syariat Islam pun dilaksanakan
sebenarnya mengakui hal ini dalam hatinya. Bahkan Imam Ibnu Abil
bahwa pencipta langit dan bumi ini hanya satu.” Adapun yang terjadi
hanya kepada Allah SWT yang dapat menjadi cerminan sikap tunduk
dengan itu mereka dapat memperoleh uang, bahkan juga popularitas dan
yang didapatkan dari pekerjaan tersebut akan kering dari berkah Allah
dan tidak akan berarti di sisinya jika cara untuk memperolehnya tidak
menjauhkannya.
17
2) Tauhid Uluhiyah
Tuhan. Jika telah disisipi oleh alif lam syamsiyah menjadi kata Allah.
dalam artian sesuatu yang memiliki makna yang besar dan tidak
penting dari aqidah seorang mukmin. Sebab tauhid ini adalah buah dari
maka tauhid rububiyah dan tauhid asma’ wa sifat kehilangan makna dan
25
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Buku…, hlm. 44.
18
Kaum musyrikin Quraisy tidak mengakui bahwa tujuan dari
rasul.
yang hanya disembah dalam ibadah ritual seperti zakat, shalat, puasa,
19
b) Allah SWT menamakan namanya itu dalam kitab-Nya serta
Nya dengan sifat-sifat yang tinggi serta adanya perintah agar orang-
sifat itu serta mendekatkan diri dan bertawasul kepada-Nya. Allah SWT
dari itu kita wajib beriman kepada nama-nama itu dan menerimanya,
itulah dikatakan telah kufur yang meniadakan dari-Nya sifat atau nama
yang Dia tetapkan untuk diri-Nya. Selain itu, seseorang juga dapat
Sedangkan kedua hal tersebut adalah kufur yang hina dan kezaliman
yang besar.
merupakan rukun iman yang kedua artinya tidak akan sah keimanan
26
Kamarul Syukri Mohd Teh, Pengantar Ilmu Tauhid, (Kuala Lumpur: Utusan Publication and
Distributors Sdn Bhd, 2008), hlm. 39.
27
Rahmad Fauzi Lubis, “Menanamankan Aqidah dan Tauhid kepada Anak Usia Dini”, al-Abyadh,
Vol. 2, No 2, Desember 2019., hlm. 89.
20
Ta'ala. Adapun para ulama telah sepakat bahwasanya hukum beriman
kepada malaikat adalah wajib dan Jika ada yang mengingkari keberadaan
ada yang mengetahui jumlah mereka selain Allah SWT. Malaikat diciptakan
Untuk beriman kepada malaikat setidaknya ada dua (2) cara yang
malaikat bukan berarti bahwa malaikat tidak ada karena dari sekian
banyak benda atau makhluk yang kecil dan halus di alam semesta ini
21
benda itu benar-benar ada. Rasulullah SAW pun pernah melihat
malaikat Jibril dalam bentuk aslinya sebanyak dua kali dan begitu pula
manusia.
disembah selain Allah SWT, demikian juga dengan kita beriman kepada
malaikat walaupun malaikat adalah hamba Allah yang sama sekali tidak
dirinya sendiri. Sebagai hamba Allah SWT yang beriman kita tidak
4) Berkenaan dengan malaikat yang selalu patuh dan taat terhadap perintah
Allah SWT telah termaktub di dalam Q.S al-Anbiya: 26-27 dan Q.S at-
Tahrim: 6.
22
1) Asal kejadian malaikat Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menciptakan
jumlah mereka selain Allah SWT hari ini terdapat di dalam Q.S al-
oleh Allah SWT dan kita wajib beriman kepadanya ada 3 malaikat yang
paling mulia di antara mereka yakni (1) Jibril yang bertugas untuk
hujan, dan (3) ada Israfil yang bertugas untuk meniup sangkakala.
c) Malaikat tidak makan dan minum, tidak kawin, dan tidak memiliki
keturunan.
23
f) Malaikat itu mati bahkan pada hari kiamat semua malaikat akan mati
yang merupakan kalam Allah yang hakiki akan menjadi petunjuk bagi
manusia. Adapun hakikat beriman kepada kitab Allah SWT kita mengimani
keadilan serta dapat menjadi cahaya dan petunjuk yang wajib untuk
1) Semua lafadz dan maknanya serta hakikat alam dan ilmiah yang
perubahan.
sebelumnya.
24
5) Al-Qur’an menasakh (menghapus) semua kitab-kitab sebelumnya.
menyampaikan segala yang diterima dari Allah SWT. Tidak ada yang dapat
mengetahui secara pasti berapa jumlah Nabi dan Rasul selain Allah SWT.
jumlahnya lebih banyak dari itu. Ada yang dikisahkan dalam al-Qur’an dan
Dan Muhammad SAW adalah rasul terbaik dan penutup para nabi
Adam dan imam para nabi jika mereka berkumpul, dan pembicara mereka
jika dalam utusan, pemilik maqam terpuji yang diimpikan oleh orang-orang
terdahulu ataupun yang akan datang, pemegang panji pujian dan pemilik
paling utama, dan dia menjadikan umatnya sebagai umat terbaik dari
segala keutamaan dan kebaikan yang belum pernah diberikan untuk umat
25
e. Iman kepada Hari Akhir
berakhirnya kehidupan dunia ini dan setelah itu akan memasuki alam lain,
Beriman kepada akhir menjadi salah satu rukun iman yang maknanya tidak
akan sempurna keimanan seseorang jika tidak beriman kepadanya dan bagi
tanda akan datangnya hari akhir sebagaimana yang telah diberitakan oleh
kiamat sughra (kecil) dan tanda kiamat kubra (besar), yang akan dijelaskan
sebagai berikut:
mulai terjadinya. Dalam hal ini ada beberapa tanda yang dapat dilihat
26
a) Munculnya Imam Mahdi
c) Turunnya Nabi Isa alaihi salam yang datang sebagai hakim yang
oleh Nabi Isa alaihissalam. yang akan didoakan oleh Isa dengan
Jazirah Arab.
i) Keluar binatang aneh dan berkobarnya api besar dari Adn yang
terakhir.
(kekuasaan) Allah, sesungguhnya Dia atas segala sesuatu maha kuasa, dan
dari iman kepada rububiyah Allah subhanahu wataala dan merupakan salah
satu dari rukun iman yang tidak akan sempurna keimanan seseorang
tanpanya.
27
3. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup aspek pendidikan aqidah yang akan dibahas dalam
skripsi ini hanya mencakup Iman Kepada Allah SWT dan Iman Kepada Rasul
Allah SWT. Dalam buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim” karya Salim
A Fillah terdapat 6 bagian. Namun dalam hal ini peneliti akan lebih fokus
meneliti nilai-nilai pendidikan aqidah yang terdapat dalam bagian kedua, yang
jahiliyah yang terjadi sebagai akibat dari lemahnya penanaman nilai aqidah.
bagaimana kisah heroik yang terjadi karena kuatnya aqidah, serta adanya
sebagai perwujudan kebanggan tersebut. Bagian ini dirasa menjadi bagian inti
dari buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim” karena selain menjelaskan
tentang indetitas diri sebagai muslim, juga terdapat pula kutipan Q.S Ali Imran:
yang benar) dan matiinul khuluuq (akhlaq yang kokoh). Adapun tujuan dari
ibadah dengan landasan yang benar dengan niat semata-mata karena Allah
SWT dan berdasar kepada keimanan yang kuat dan nantinya akan berimplikasi
pada timbulnya akhlaq yang kokoh. Selain itu, pendidikan aqidah juga
28
bertujuan untuk menanamkan jiwa beragama yang teguh meliputi aqidah islam
agama Islam. Jangan sampai ada yang mengaku muslim namun menuhankan
selain Allah SWT. Sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyid Sabiq, yang
Aqidah memiliki tujuan utama yaitu memberi pendidikan yang baik dalam
menempuh jalan kehidupan, menyucikan jiwa lalu mengarahkan ke
jurusan yang tertentu untuk mencapai puncak dari sifat-sifat yang tinggi
dan luhur dan lebih utama lagi supaya diusahakan agar sampai makrifat
yang tinggi.29
pendidikan adalah suatu perubahan yang diingini, yang diusahakan oleh proses
pendidikan atau usaha pendidikan untuk mencapainya, baik pada tingkah laku
individu dan pada kehidupan pribadinya, atau pada kehidupan masyarakat dan
pada alam sekitar tentang individu itu hidup atau pada proses pendidikan itu
sendiri dan proses pengajaran sebagai suatu aktifitas pribadi dan sebagai profesi
sebaliknya.
terdapat tujuan yang bersifat khusus, tujuan tersebut sesuai dengan tujuan
28
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2019), hlm. 3.
29
Khodijah Mufidatun Tammah, dkk, “Relevansi pendidikan ‘aqidah dalam kitab Al-Ushûl Al-
Tsalâtsah terhadap Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional”, Ta’dibuna, Vol. 11, No. 2, Juni 2022, hlm.
153.
30
Omar Muhammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah pendidikan Islam, Terj, Hasan Langgulung
(Jakarta: Bulan Bintang, 1979) hlm. 399.
29
a. Memperkenalkan pada generasi muda akan akidah Islam, dasar-dasarnya,
asal-usul ibadah dan tata cara pelaksanaannya dengan baik dan benar.
Allah, kitab-kitab Allah, dan hari akhir berdasarkan pada paham kesadaran
dengan baik.
kecintaaan, zikir, taqwa, dan takut kepada Allah dalam hati mereka.
e. Membersihkan hati mereka dari dengki, hasad, iri hati, benci dan sifat tercela
lainnya.31
Menurut Sayyid Sabiq, aqidah bisa dikatakan sebagai cahaya yang bisa
menjadi sumber adanya berbagai perasaan yang mulia, perasaan yang baik, dan
perasaan yang luhur, karena tidak ada satupun kebaikan kecuali pasti
dilakukan oleh seorang muslim, baik itu amalan hati maupun amalan anggota
badan tidak akan memiliki bobot maupun nilai selama itu tidak muncul dari
31
Ibid., hlm. 423-424.
32
Sayyid Sabiq, Aqidah Islamiyah, terj. Ali Mahmudi, (Jakarta: Rabbani Press, 2010), hlm. 9.
30
aqidah, iman,dan aktualisasi keduanya. Orang-orang kafir yang amalannya
tidak memiliki nilai maupun bobot di sisi Allah SWT karena segala amalannya
tidak didasari oleh Iman kepada Allah SWT, keyakinan akan kebenaran
Rasulullah SAW, serta adanya rasa kerelaan yang kokoh bahwa syariat Islam
47% untuk Palestina dan 53% untuk Israel pada tahun 1467. Bahkan pada
tahun 1999, Walikota Jerussalem, Teddy Kolek telah mempunyai target rahasia
untuk membatasi jumlah rakyat Palestina yakni hanya sebanyak 28,8%.34 Dari
data tersebut kita bisa melihat bahwa mereka bahkan hampir terusir dari
negaranya sendiri.
Rohingya (EMR) bahkan tidak diakui oleh Myanmar sebagai warga negaranya
33
Z.A Maulani, Zionisme: Gerakan Menaklukkan Dunia, (Jakarta: Penerbit Daseta, 2002), hlm. 15.
Moh. Rosyid, “Dinamika Pejuangan Muslim di Palestina”, FIKRAH: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi
34
31
karena menghadapi ketakutan yang terus meningkat semenjak terjadinya
melarikan diri dari sana, ada juga yang membayar penyelundup sekitar Rp.
98.500 atau setara dengan 7,4 dollar AS (10.000 Kyat Myanmar) perorangnya
agar dapat menyebrangi Sungai Naf dengan perahu kayu dan ditumpangi oleh
sebanyak 53 jenazah penumpang perahu yang tenggelam. Selain itu, ada juga
pengungsi yang harus merelakan salah satu kakinya karena ledakan ranjau, ada
terdapat dalam TAP MPR Nomor VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa
Hal ini juga sejalan dengan yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah
35
Hayati Nupus, “Rohingya Mengalami Penindasan Institusional di Myanmar”, dalam
https://www.aa.com.tr/id/regional/-rohingya-mengalami-penindasan-institusional-di-myanmar/1994822,
diakses tanggal 2 Mei 2022, pukul 19.33 WITA.
36
Moh. Rosyid, “Peran Indonesia dalam Menangani Etnis Muslim Rohingya di Myanmar“, Jurnal
Hukum dan Pembangunan Tahun Ke-49, Nomor 3, Juli-September 2019, hlm. 622.
37
Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Republik
Indonesia Nomor I/MPRI2003 tentang Peninjauan Materi dan Status Hukum Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Tahun 1960 Sampai dengan Tahun 2002, (Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI, 2006), hlm. 224.
32
pendidikan agama adalah untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman
kepada peserta didik agar memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala.”39
a. Pendidikan Islam
manusia dengan sendirinya telah menempati posisi yang sangat sentral dan
umat yang berdasarkan hukum dan nilai-nilai agama Islam. Selain bertugas
38
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan.
39
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Pendidikan
Keagamaan Islam.
33
tingkatannya. Melalui pendidikan Islam inilah, manusia dapat memahami,
tinggi dalam mengembangkan ilmu, serta sikap hidup yang menjunjung tinggi
a. Istilah Tarbiyah.
statusnya sebagai khalifah berarti manusia hidup di alam mendapat kuasa dari
Allah untuk mewakili sekaligus sebagai pelaksana dari peran dan fungsi Allah
alam yang memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang bersama alam
lingkungannya. Akan tetapi sebagai khalifah yang ditus oleh Allah SWT,
b. Istilah Ta’lim
34
c. Istilah Ta’dib
tempat yang tepat dari segala sesuatu dalam tatanan penciptaan dalam bentuk
pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat dalam tatanan wujud dan
kepribadiannya dan ini melebihi tarbiyah dan ta’lim. Dari bahasan di atas
ideologi Islam.
manusia yang dapat mencapai al-falah, kesuksesan hidup yang abadi dunia
dan akhirat.41
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jika dilihat dari judul yang peneliti ambil, maka penelitian ini merupakan
Inggris yakni “research” yang terdiri dari dua kata, yakni “re” yang artinya
“kembali” dan “to search” yang artinya mencari. Dari dua kata ini dapat
35
pengetahuan.42 Penelitian juga secara umum diartikan sebagai suatu
pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk
karangan, dan tulisan mengenai suatu bidang ilmu, topik, gejala, atau kejadian
(Baca: KBBI).
Mestika Zed, setidaknya ada empat ciri yang nantinya akan mempengaruhi sifat
a. Peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash) atau data angka dan bukan
b. Data pustaka bersifat “siap pakai”, dalam artian peneliti tidak pergi kemana-
demikian, data pustaka sampai tingkat tertentu, terutama dari sudut metode
42
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), hlm. 4.
43
Khatibah, “Penelitian Kepustakaan”, Jurnal Iqra’, Vol. 5, Nomor 1, Mei 2011, hlm. 38.
44
Mestika Zed, “Metode Penelitian Kepustakaan”, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), hlm. 4.
36
sejarah bisa dijadikan sumber primer selama ditulis oleh tangan pertama
d. Kondisinya tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Untuk itulah peneliti juga
buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim”, karya Salim A Fillah pada
2. Sumber Data
Yakni sumber yang langsung diambil dari sumber asli yang di dalamnya
memuat data dan informasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dalam
penelitian ini, peneliti akan menggunakan buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang
Muslim” karya Salim A Fillah, dengan tebal 436 halaman yang diterbitkan di
Yakni sumber data yang berasal dari buku-buku dan literatur ilmiah lain
yang terkait dengan tujuan penelitian dan sumber lainnya yang menunjang
penggalian dan pendalaman materi. Bisa dari jurnal, majalah, artikel, maupun
dokumen lainnya yang terkait dengan pembahasan dalam penelitian ini seperti
Salim A. Fillah.
45
Ibid., hlm. 5
37
3. Teknik Pengumpulan Data
melakukan suatu penelitian. Karena data merupakan hal-hal yang akan diteliti
dalam suatu penelitian. Ada berbagai macam teknik pengumpulan data. Namun,
mencari data berupa jurnal, artikel, majalah, catatan, dan lain sebagainya.46
Keuntungan menggunakan metode ini adalah peneliti dapat dengan cukup mudah
Ada beberapa tahapan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dalam
a. Peneliti mencari sumber-sumber data berupa teori yang sesuai dengan masalah
dalam penelitian.
b. Menentukan objek penelitian yang dalam hal ini akan dikaitkan dengan buku
penelitian.
d. Membuat indikator fokus penelitian. Dalam hal ini berkaitan dengan nilai-nilai
pendidikan aqidah sesuai dengan teori yang digunakan. Hal tersebut nantinya
ditentukan.
f. Memaparkan data yang telah dianalisis dan dikaitkan dengan teori yang telah
didapatkan.
46
Sandu Siyoto, dkk, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015),
hlm. 77-78.
38
g. Membuat kesimpulan hasil penelitian.
Kata analisis berasal dari bahasa Yunani dan terdiri atas 2 kata, yakni “ana”
yang be rarti “atas” dan ”lysis” yang berarti memecahkan atau menghancurkan.
Agar sebuah data dapat dianalisis, maka data tersebut harus dipecah terlebih
dahulu menjadi bagian kecil menurut elemen atau struktur. Setelah itu
proses paling vital dalam sebuah penelitian.47 Suatu data yang telah terkumpul
tidak akan ada artinya jika tidak dianalisis, karena analisis data berfungsi untuk
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analsis isi
membuat kesimpulan dari berbagai data tertulis dengan cara menganalisis secara
sistematis dan objektif pesan dalam konteksnya. Analisis isi digunakan untuk
memahami, mengungkap, dan membuka pesan dari karya sastra. Metode analisis
ini digunakan karena bahasa yang digunakan dalam buku yang akan diteliti cukup
berbau sastra.
deskriptif, yaitu pengumpulan data yang sudah didapat, ditafsirkan, dan dianalisis
secara interpretatif. Dengan demikian fokus penelitian dalam skripsi ini adalah
nilai-nilai pendidikan aqidah apa saja yang terkandung dalam buku “Saksikan
Dalam melakukan analisis isi, paling tidak ada tiga langkah yang harus
ditempuh oleh peneliti, yaitu: (1) menetapkan tema dan kata kunci yang dicari
47
Ibid., hlm. 109.
39
dalam dokumen yang akan diteliti dan dikaji, (2) memberi makna atas tema dan
Berangkat dari pendapat tersebut, maka analisis data dalam penelitian ini
dilakukan dengan mengikuti tiga alur tersebut; pertama, menetapkan tema dan
kata kunci. Secara umum terdapat banyak ayat yang mengkaji tentang pendidikan
pendidikan akidah dalam buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim” karya
Salim A Fillah. Di samping itu, peneliti tidak menetapkan kata kunci melainkan
hanya tema umum yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam
konteks penelitian ini tema yang dimaksud berupa nilai-nilai pendidikan akidah,
terhadap tema tersebut dibantu dengan menelaah buku-buku lain yang berkaitan
informasi lain yang secara keseluruhan terdapat dalam buku atau sumber data
yang sama.
G. Sistematika Pembahasan
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan isi setiap bab yang meliputi
40
1. Bab I Pendahuluan. Pada bagian ini, peneliti memaparkan latar belakang
2. Bab II Paparan Data dan Temuan. Pada bagian ini peneliti mengungkapkan
seluruh data dan temua penelitian. Sebisa mungkin peneliti menahan diri untuk
tidak mencampurkan dengan fakta terlebih dahulu. Untuk judul pada bagian
paparan data dan temuan tidak harus menurunkan kata tersebut sebagai judul
bab, melainkan membuat judul tersendiri yang merefleksikan isi bab yang
dibahas.
3. Bab III Pembahasan. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai analisis terhadap
yang terdapat dalam bab II. Untuk judul bab pembahasan tidak akan
mengadopsi kata-kata terebut sebagai judul bab, melainkan akan dijadikan bab
dalam bab pendahuluan. Terdapat pula saran yang bersifat teoretis dan praktis.
5. Daftar Pustaka. Berisi daftar rujukan yang digunakan dalam penulisan skripsi.
41
BAB II
A. Paparan Data
nama asli Arif Nursalim. Pria kelahiran Kulon Progo, pada tanggal 21 Maret
1984 ini menempuh pendidikan formal dari TK ABA Sri Kayangan pada tahun
mengambil jurusan Teknik Elektro pada tahun 2002-2007. Pernah juga belajar
di Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga program studi
Psikologi.
pada tahun 2003.48 Salim A Fillah merupakan seorang ustadz muda yang telah
melahirkan banyak karya tulis fenomenal dengan ciri khas bahasa yang puitis
48
https://salimafillah.com/tentang-salim-a-fillah/, diakses pada tanggal 29 Desember 2022, Pukul
19.59 WITA
42
berpandangan bahwa ada banyak jalan yang bisa ditempuh jika ingin
orang tua yang sejak kecil begitu banyak memberikan dukungan untuknya
diajak untuk berbelanja oleh ibunya dan ditinggalkan di toko buku dengan
uang pas untuk membeli keperluan tahun ajaran baru. Saat kembali, ibunya
terkejut dan hanya bisa menggelengkan kepala karena seorang anak seusia itu
ternyata Ia mengambil buku-buku yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan
anak seusianya, seperti buku sejarah, filsafat, psikologi dan biografi tokoh.49
pada tahun 1999. Salah satu gurunya yakni KH. Mu’tamid Cholil. Setelah
karya tulis yang telah dihasilkan, Ia juga aktif mengikuti beberapa perlombaan
seperti lomba karya tulis ilmiah, lomba esai, lomba penulisan artikel lepas,
lomba cerpen, sayembara novel dan lain sebagainya. Setiap informasi lomba
49
http://salimafillah.com/tentang-salim-a-fillah/ , diakses pada 28 Januari 2023, Pukul 20.31 WITA.
43
Islami (LMCPI) yang diselenggarakan oleh Majalah Annida.50 Selepas dari
Ustadz Salim A. Fillah juga dikenal sebagai penulis muda yang piawai
dalam nuansa sastra yang indah. Beberapa buku karyanya yang telah terbit
diantaranya adalah:
Khairul Amal, “Strategi Komunikasi Dakwah Ustadz Salim A. Fillah”, Jurnal Studi Islam dan
50
44
2. Isi Buku
a. Identitas Buku
ISBN : 979-1061-03-3
Buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim” terdiri atas enam (6)
dan Menata Busana Bertiara. Dari enam bagian yang ada, Salim A Fillah
menyuguhkan tulisan yang urut. Pada bagian pertama diberi judul “Kain-
45
Pada bagian “Menggelas Benang Lelayang” membahas tentang hakikat
ibadah yang diikat dengan tiga ikatan, yakni, takut, harap, dan cinta.
muslim telah selesai dengan dirinya sendiri, baik dari segi pemahaman
masyarakat dengan cara yang lembut dan dapat diterima, dan terakhir
disebarkan dalam cakupan yang lebih luas, yakni dalam skala kenegaraan.
Untuk lebih detailnya peneliti akan menjabarkan lebih lanjut tentang enam
1) Kain-Kain Rombeng
materi. Justru, hal-hal seperti ini tidak ada sama sekali dalam diri
46
Amr bin Hisyam. Tetapi dia disebut sebagai “Abu Jahl”, Si biang
kemasan yang “menarik”, serta kerap kali disusupi kedok ilmiah dan
kita lihat dalam kisah jahiliyah kaum Nabi Syuaib atau kejahiliyahan
ajaran Islam.
yang justru karena paham esensi dari beriman kepada Allah SWT
mempertahankan keimanannya.
51
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim,…., hlm. 16.
47
membuka mata dan mulai memintal seutas benang yang merupakan
aqidah Islam dan tidak ingin lepas dari keimanan yang walaupun
harus berani berbeda dan itu akan menjadi pembeda dan pemisah
SAW.
kesamaan latar belakang pasti hati akan mudah terpaut.52 Karena jika
kemana arah bandul umat Islam juga agar tidak membebek budaya
jahiliyah.
52
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim,…. hlm. 98.
48
akan ada banyak duri yang harus disingkirkan disertai dengan
keimanan.
a) Afiliasi
tidak mudah tercabut dari hari seorang muslim. Dalam hal ini
para sahabat.
b) Partisipasi
tengah masyarakat.
49
c) Kontribusi
dakwah hanya ceramah, maka dunia ini hanya butuh lidah, tidak
SWT. Tiga pilar tersebut diantaranya adalah takut, harap, dan cinta.
perasaan dan angan kosongnya. Apakah itu bisikan Allah SWT atau
53
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 127.
50
selainNya tidak berarti apa-apa. Murji merupakan julukan bagi
a) Takut
b) Harap
c) Cinta
51
keimanan adalah amal shalih.54 Karenanya, keimanan dan cinta
terdapat ruh dakwah dan jihad yang seiring dan sejalan untuk meraih
keberkahan.
memenuhi hak dan kewajiban sebagai suami dan istri, memelihara adab-
mereka.
54
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim,…. hlm. 190.
52
Selanjutnya membedakan persiapan dengan parameter kesiapan.
sesuatu yang harus dilakukan secara terus menerus karena tolak ukur siap
itu relatif, karena setelah menikah pun persiapan dan perbaikan diri ini
SAW hanya ada satu, yakni ba’ah yang makna utamanya adalah
oleh para ulama. Jika sudah ba’ah, maka persiapan utama adalah
dan damai. Mukmin itu harus kaya dan pekerjaan mukmin yang kaya
berbisnis.
53
Hidup seorang mukmin adalah pembelajaran yang tiada henti. Ada
menjadi seorang ibu tentu luar biasa. Karena ibu disebut oleh Rasulullah
SAW sebanyak tiga kali di depan ayah. Hal ini sebanding dengan
ini. Namun sayangnya, tidak sedikit pula wanita masa kini yang enggan
Allah SWT.
dakwah,
54
b) Memperbaiki persepsi orang tua terhadap aktivitas yang
dilakukannya.
anak. Justru ada juga kasus dimana anak tidak ingin menjadi seperti
dakwah.
c) Penguatan Buffer
yang baik dan tertata) dan fisik (menjaga asupan, olahraga teratur,
5) Menjahit Pola-Pola
55
Pada tahun 2004, Majalah Ummi menurunkan sebuah artiket yang
adalah makhluk yang dinamis yang bisa belajar dari kesalahan dan
Salah satu diantara peran yang mau tidak mau harus diambil saat
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, baik dari materi yang
penyampaiannya.
Selain itu kita bisa berkaca dari salah seorang sahabat Nabi yang
Maka sangat tepat ketika Mush’ab dijadikan sebagai duta Islam untuk
pelangi yang indah. Hal-hal yang dapat dipetik dari Mush’ab dalam
56
yang utama, tapi pertama), memiliki pemahaman agama yang baik,
sebagaimana tertera dalam Q.S Ali Imran: 79. Imam Ibnu Jatir Ath
setidaknya ada limah hal yang harus dimiliki seorang Rabbani, antara
belajar dari cara Rasulullah SAW, salah satu adalah strategi yang
juga agar Islam tersibak hingga penjuru Kota Madinah. Untuk itu
membangun masjid.
mesti dijaga oleh kaum muslimin, baik dari semangat hingga godaan
57
syahwat. Untuk itu diperlukan penguatan kepada kaum muslimin pasca
a) Pembinaan Ruhiyah
Allah SWT.
tanggungjawab dakwah.
h) Mememlihara Amanah
i) R’ayah Tarbawiyah
B. Temuan
aqidah dalam buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim” karya Salim A
58
Aku Seorang Muslim” dianalisis dari pandangan penulisnya, kata mutiara
tokoh, kutipan ayat al-Qur’an, dan penggalan atau kutipan cerita yang
yakni Iman kepada Allah SWT dan iman kepada Rasul Allah SWT.
buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim” karya Salim A Fillah pada
Wujud dari iman kepada Allah SWT telah dipaparkan dalam bentuk
penjelasan dari sudut pandang penulis buku, kutipan kata mutiara tokoh,
kutipan ayat al-Qur’an, dan penggalan atau kutipan cerita yang berkaitan
tidak akan terlepas dari pembahsan tauhid atau mengesakan Allah SWT.
Allah SWT, maka seluruh amalannya tidak akan ada artinya. Diantaranya
1) Tauhid Rububiyah
seorang hamba, tentu tidak patut jika dia menggap bahwa segala
59
pencapaian yang telah didapatkan di dunia merupakan hasil kerja
dilimpahi dengan kenikmatan, namun dari semua yang dia miliki, dia
bermain sehingga setiap bola golf yang dipukulkan tidak bisa masuk.
Allah SWT. Jadi tidak mengherankan jika banyak kita temui kisah-
55
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim, (Yogyakarta: Pro-U Media, 2007), hlm. 127.
60
akan mengalami berbagai ujian kehidupan di dunia. Karena jika Allah
memberinya ujian.
56
Ibid,. hlm. 144.
57
https://www.instagram.com/p/Ckbx2hhSZi4/?igshid=YmMyMTA2M2Y, diakses tanggal 19
Desember 2022, Pukul 12.24 WITA.
61
Gambar 2.1
Kutipan dari akun instagram Salim A Fillah tentang Tauhid
Rububiyah
dan Allah SWT pasti menjamin rezeki setiap orang. Tugas seorang
62
“Saudara macam apa ini, yang bersedia membagi dua semua
miliknya. Dari kebun, toko, rumah, budak, bahkan jika
isterinya disuka akan diceraikannya segera dan
menikahkannya dengan sang saudara. Itsar, mengutamakan
saudara atas keperluannya sendiri, menjadi puncak dari
persaudaraan yang telah cemerlang diukirkan oleh orang-
orang Anshar dalam piagam keislaman mereka….”58
Hal ini juga sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Salim A
Gambar 2.2
Kutipan dari akun instagram Salim A Fillah
ikhtiar sebagamana pelajaran yang dapat diambil dari Siti Hajar. Ini
58
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 145.
59
https://www.instagram.com/reel/CZnNugCB1P3/igshid=YmMyMTA2M2Y, diakses pada tanggal
19 Desember 2022, Pukul 12.37 WITA.
63
terdapat dalam kutipan salah satu buku Salim A Fillah yang
“Mari belajar pada Hajar bahwa makna kerja keras itu adalah
menunjukkan kesungguhan kita kepada Allah. Mari bekerja
keras seperti Hajar dengan gigih, dengan yakin. Bahwa Dia
tak pernah menyia-nyiakan iman dan amal kita….”60
2) Tauhid Uluhiyah
60
Salim A Fillah, Dalam Dekapan Ukhuwah, (Yogyakarta: Pro-U Media, 2010), hlm. 55.
61
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 174.
64
“…Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan
dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta
menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan
kedurhakaan…”62
dari kamp. Hal ini sangat terlihat dari definisi tentang muslim yang
62
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 81.
63
Salim A Fillah, Jalan Cinta Para Pejuang, (Yogyakarta: Pro-U Media, 2008), hlm. 294.
64
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 83.
65
dengan benar sebagaimana yang telah didefinisikan oleh bahasa
dasarnya.
Cinta Para Pejuang” diselipkan juga per nyataan Umar bin Khattab
ternyata dikutip dari kalimat yang terdapat dalam Q.S Ali Imran :
52 dan Q.S Ali Imran: 64. Sebagai konklusi dari tulisan dalan sub
65
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 83.
66
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 84.
67
Salim A Fillah, Jalan Cinta Para Pejuang”…., hlm. 295.
66
bagian ini Salim A Fillah mengajak pembaca agar lebih
68
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 86.
69
Pro-You Media, "Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim" | Ustadz Salim A. Fillah | BEDAH
BUKU, dalam https://www.youtube.com/watch?v=9CWtuZVLl40, diakses pada tanggal 28 Desember 2022,
pukul 07.49 WITA.
67
Gambar 2.3
Tangkapan layar tayangan video youtube kegiatan bedah
buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim” di SMAN 6
Mataram
70
Pro-You Media, "Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim" | Ustadz Salim A. Fillah | BEDAH
BUKU, dalam https://www.youtube.com/watch?v=9CWtuZVLl40, diakses pada tanggal 28 Desember 2022,
pukul 07.49 WITA.
68
Gambar 2.4
Tangkapan layar tayangan video youtube saat Salim A Fillah
menyampaikan tentang kesadaran identitas
69
berjalan sendirian dari Shan’a ke Hadhramaut dan tiada yang
ditakutinya kecuali Allah…”71
3) Asma’ wa Sifat
71
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 92.
72
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 105.
70
sehingga si buta tidak perlu mengunyahnya? Adakah yang
ketika tak bersua dengan pengejek rutinnya justru
menanyakan kabarnya. Dan justru menjadi orang pertama
yang menjenguk sakitnya? Wahai Rasulullah…, Alangkah
indah menjadi tetanggamu.”73
dan penutup para nabi dan Rasul. Dalam buku “ Saksikan Bahwa Aku
tertulis penggalan kisah Abdullah ibn Rawahah yang diberi tugas untuk
oleh Yahudi tersebut. Salim A Fillah lalu mengutip kalimat Abdullah ibn
amanah.
memisahkan diri dari orang kafir dari segi penampilan, karena berpisah
73
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 161.
74
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 95.
71
“Hal-hal sepele menjadi perhatian untuk menegakkan identitas
keislaman, sampai pernah Rasulullah mengubah belahan sisiran
rambutnya agar berbeda dengan Yahudi dan Nasrani. Janggut
seorang lelaki Muslim disunnahkan untuk dirawat, sedang
kumisnya dicukur, untuk membedakannya dengan pemuka Nasrani
yang klimis atau majusi yang berkumis lebat. Bahkan sampai soal
warna rambut pun, ada arahan dari sang Uswah untuk
pengikutnya.”75
berdakwah yang tidak mengubah karakter khas para shahabat yang tidak
berikut,
opini pribadinya.
75
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 97.
76
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm.111.
72
2. Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan Aqidah dalam Buku “Saksikan Bahwa
1) Madrasah
beriman, yakni,
77
Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal
Pendiikan Islam Kementerian Agama, “Visi dan Misi”, dalam https://madrasah2.kemenag.go.id/profil/visi-
dan-misi, diakses pada tanggal 28 Desember 2022, Pukul 17.25 WITA.
78
Ibid,. diakses pada tanggal 28 Desember 2022, Pukul 17.31 WITA.
73
Dalam kurikulum merdeka pada madrasah juga disediakan
modul untuk mata pelajaran aqidah akhlak. Untuk MI, pada capaian
Aqidah Akhlak yang sebagai mata pelajaran wajib. Hal ini yang
terdapat dalam salah satu contoh visi, misi, dan tujuan dari MIM
berikut,
79
Direktorat KSKK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, TP, ATP dan Modul
Ajar Kurikulum Merdeka Pada Madrasah, 2022.
80
MIM Unggulan Gorontalo “Visi, Misi dan Tujuan”, dalam https://www.mimunggulan
kotagorontalo.sch.id/# diakses pada tanggal 26 Desember 2022, Pukul 20.27 WITA
74
yang disampaikan dalam akun resmi kemenag.go.id pada bagian
2) Sekolah
agama Islam dan ini dijamin oleh UU nomor 20 tahun 2003 tentang
salah satu jurnal yang diterbitkan oleh UIN Sunan Gunung Djati
81
Surat Edaran mengenai Penggunaan Buku PAI dan Bahasa Arab, dalam
https://sikurma.kemenag.go.id/portal/Info/detail_berita/MWRGMzFab2FhRFNDU282TkgxV0p4Zz09,
diakses pada tanggal 28 Desember 2022, Pukul 18.01 WITA.
82
Asep A. Aziz, Ajat S. Hidayatullah, Nurti Budiyanti, Uus Ruswandi, “Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar”, Taklim: Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 18, No. 2, 2020, hlm.
131.
83
Ibid., hlm. 132.
75
Dalam kurikulum 2013 edisi revisi 2017, terdapat mata
seperti iman kepada Allah SWT, iman kepada kitab Allah SWT, dan
iman kepada Rasul Allah SWT. Salah satu contohnya dapat dilihat
diterbitkan pada tahun 2017 oleh Kemendikbud. Pada bagian daftar isi
terdapat bab yang memuat aspek aqidah. Contohnya pada bab 7 yang
84
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Untuk
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI, (Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud: Jakarta), 2017,
hlm. 106.
76
ROHIS salah satu wadah yang tepat untuk menanamkan nilai
dengan apa yang disampaikan dalam situs kemenag Jawa Tengah yang
juga materi tentang aqidah, akhlak, fiqih yang harus disampaikan oleh
85
Sulistia Apriani, “Peranan Ekstrakurikuler ROHIS (Rohani Islam) Dalam Penanaman Nilai-Nilai
Karakter Religius Peserta Didik Di Smpn 16 Bandar Lampung”, Skripsi, FTK UIN Raden Intan Lampung,
Lampung, 2020.
86
Kemenag Jateng, “TPQ, Dasar Penanaman Pendidikan Agama”, dalam
https://jateng.kemenag.go.id/2018/04/tpq-dasar-penanaman-pendidikan-agama/ , diakses pada tanggal 29
Desember 2022, Pukul 10.47 WITA.
77
menyelesaikan bacaan iqra’ 1-6 serta mampu membaca al-Qur’an dengan
Faeqoh, selain kegiatan belajar mengajar rutin, siswa TPQ juga diajarkan
Islam yang ditujukan untuk jenjang Pendidikan tinggi. Jadi orang yang
78
pendalaman bidang keislaman tertentu yang meliputi takhasus yang
6) Ilmu Falak.
89
Peraturan Menteri Agama Nomor 32 Tahun 2020.
79
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini, dibahas secara berturut-turut data yang merupakan hasil temuan
peneliti sesuai dengan fokus penelitian yang ada. Berdasarkan hasil temuan peneliti,
nilai-nilai pendidikan aqidah yang terdapat dalam buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang
Muslim” karya Salim A Fillah pada bagian “Memintal Seutas Benang” adalah nilai
Iman kepada Allah SWT dan iman kepada Rasul Allah SWT. Adapun pembahasan dari
Berdasarkan hasil temuan peneliti, nilai iman kepada Allah SWT yang
terdapat dalam buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim” karya Salim A Fillah
pada bagian “Memintal Seutas Benang” adalah nilai-nilai tauhid rububiyah, tauhid
pandangan hidup, sikap dan mentalitas seseorang mengesakan Allah SWT , tidak
hamba hanya menisbatkan segala bentuk penghambaan hanya kepada Allah SWT.
Berkenaan dengan nilai tauhid dalam buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang
Muslim” karya Salim A Fillah pada bagian “Memintal Seutas Benang” yang
menjadi hasil dari penelitian ini akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Tauhid Rububiyah
80
Menantang” dan “Dua Bendera” melalui penggalan cerita. Pada sub bagian
karena pencapainnya sendiri, bahkan Ia muak ketika mendengar ada orang yang
membahas tentang Tuhan. Sebagai hamba Allah SWT yang beriman, tentulah
tidak pantas rasanya jika manusia merasa segala yang saat ini dimiliki hanya
karena jerih payahnya sendiri, padahal Allah SWT lah yang Maha Berkehendak
Salah satu bentuk kekuasaaan dan keesaan Allah SWT adalah memberi
Nurnaningsih Nawawi.
“Tidak ada seekor hewan yang melata di permukaan bumi ini atau
berenang didalam air atau yang bersembunyi di semaksemak melainkan
Allahlah yang menciptakan rizkinya (makanannya) dan yang
memberikan petunjuk untuk mengetahui bagaimana cara mendapatkan
dan bagaimana memakan dan menggunakannya.”92
yang dilengkapi dengan akal dan hati yang menjadikan mereka dapat
menentukan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah, semuanya
Secara fitrah, setiap manusia pasti terbersit dalam hatinya untuk berbuat
baik dan ingin dekat dengan Allah SWT, Tuhan yang menciptakan. Seseorang
yang fitrahnya belum rusak, di dalam lubuk hatinya akan merasakan bahwa
dirinya amat lemah dan hina dihadapan Allah SWT, Tuhan pemilik Kekuasaan
92
Nurnaningsih Nawawi, Aqidah Islam Dasar Keikhlasan Beramal Shalih, (Makassar : Pusaka
Almaida, 2017), hlm. 93
81
atas seluruh yang ada di langit dan bumi, dzat Yang Maha Kaya,lagi Maha
Perkasa.93 Jika nilai tauhid sudah tertanam dengan kuat dalam diri, maka Ia
aqidahnya, karena meyakini bahwa Allah SWT pasti akan menolong hambaNya
akan banyak tantangan yang dilalui, apalagi bagi yang terbiasa hidup
Rububiyah pasti akan menggantungkan harapan hanya kepada Allah SWT. Jadi
tidak mengherankan jika banyak kita temui kisah-kisah orang yang berhijrah
kehidupan di dunia. Karena jika Allah SWT telah mencintai seorang hamba,
2. Tauhid Uluhiyah
sebagai tauhid Ibadah; yakni beribadah, merendah hanya kepada Allah SWT,
berdo’a meminta dalam hal yang ghaib, tunduk, tidak kepada yang lainnya dan
tidak menerima hukum agama dan ketetapan dalam perkara ghaib kecuali dari
Allah SWT.94
93
Ibid., hlm. 95.
94
Nurnaningsih Nawawi, Aqidah Islam Dasar…., hlm. 98.
82
Nilai-nilai tauhid uluhiyah pada bagian “Memintal Seutas Benang”
SWT yang menjadikannya cinta akan keimanan dan benci terhadap segala
Agar dapat mengendalikan hawa nafsu diperlukan iman. Dengan iman, manusia
dapat mengalahkan hawa nafsu dan bersedia dibimbing. Karena iman pula,
kekufuran.96
meraih keindahan dan kebaikannya. Hal ini merupakan karunia dan nikmat luar
biasa dari Allah SWT yang tidak akan dapat menandingi nikmat lainnya,
nikmat dan karunia Allah SWT karena mengikuti jalan yang lurus. Diantara
hal-hal yang perlu dicermati dalam ayat ini salah satunya yang menyatakan
83
dari keburukan berupa kemaksiatan, kekafiran, dan kekufuran kefasikan.
Dengan cara itulah mereka memperoleh petunjuk dan nikmat Allah SWT.
Selain itu, ada juga sub bagian “Muslim” yang memberikan refleksi dan
dari bahasa Arab yang bermakna orang yang menyerahkan diri kepada Allah.
Muslim merupakan sebutan untuk orang yang memeluk agama Islam dengan
Muslim adalah sebutan untuk orang yang beragama Islam. Selain itu,
dalam Islam ada juga kata mukmin dan muttaqin. Mukmin arinya orang yang
yang paling dekat maknanya dengan Islam adalah kata “Muslim”. Menjadi
muslim artinya ada konseskuensi yang harus dijalani. Muslim juga bisa
diartikan sebagai orang yang berserah diri. Jadi ketika seseorang mengaku
sebagai muslim namun tidak disertai dengan menyerahan diri dan ketundukan
orang yang memilih memasuki agama Islam, meyakini Islam sebagai jalan yang
benar (satu-satunya agama yang benar sedangkan yang lain adalah sesat),
berserah diri dan bertauhid pada Allah (tidak menyekutukan dengan yang lain),
97
Mahmud Muhsinin, “Kajian Semantik al-Qur’an: Melacak Kata Muslim dalam al-Qur’an”, AL-
HIKMAH: Jurnal Studi Agama-Agama, Vol.3, Nomor 2, 2017.
98
Arif Rahman, “Apa Definisi Muslim?”, dalam http://arifindustri.lecture.ub.ac.id/opinions/kaji-
muslim, diakses pada tanggal 22 Desember 2022, Pukul 15.16 WITA.
84
uluhiyah mengeluarkan segala macam bentuk penghambaan kepada selain
Allah SWT, karena dalam Q.S al-Ikhlas : 1 sudah terang dan jelas disebutkan
bahwasanya hanya Allah SWT satu-satunya Tuhan yang patut disembah dengan
segenap keesaannya.
tradisi pagan.99 Pagan atau dalam bahasa Latin yaitu Paganus memiliki arti
Secara historis, istilah ini sering digunakan oleh komunitas Kristen awal
Roma pada abad ke-4 Masehi untuk membedakan iman mereka dari kebiasaan
dan tradisi menyembah dewa. Sejak saat itu, paganisme telah menjadi salah
Orang-orang kafir percaya bahwa alam semesta dan segala isinya adalah
mereka. Berbeda dengan ajaran agama dunia yang meyakini bahwa dunia
99
Tarmizi Abbas, “Paganisme Dulu dan Kini”, dalam https://crcs.ugm.ac.id/paganisme-dulu-dan-
kini/, diakses pada tanggal 23 Desember 2022, pukul 06.37 WITA.
100
Venanda Fatika Rasti, Dkk, “Bentuk-Bentuk dan Jumlah Frekuensi Paganisme dalam Film
Midsommar”.
85
tersebut dilembagakan ke dalam perilaku etis terhadap alam melalui ritual-ritual
terhadap para dewa. Meski masih berada di bawah tekanan dari agama Kristen
sejak awal abad ke-20, seringkali dengan nama neopaganisme. Ini karena tren
Doktrin yang diajarkan oleh paganisme adalah bentuk ajaran yang harus
menghormati segala sesuatu yang ada di alam. Segala sesuatu di alam semesta
ini memiliki tugas dan perannya masing-masing. Dasar pemikiran dari ajaran
Pagan adalah pada alam. Setiap dewa diyakini memiliki peran tersendiri. Dewa
dengan matahari. Kaum Pagan tahu bahwa semua unsur alam memiliki Tuhan,
sekte pagan sering disebut orang tanpa agama. Paganisme mewakili tradisi
animisme kuno.
Dari segi teologis, bangsa Arab telah mengenal berbagai macam agama
agama Tauhid juga terlihat dalam budaya Arab pada masa itu, dengan
dan adanya haji setiap tahunnya. Namun, budaya pagan lebih terkonsentrasi di
Yuangga Kurnia Yahya, “Pengaruh Penyebaran Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara: Studi
101
Geobudaya dan Geopolitik”, al-Tsaqafa: Jurnal Peradaban Islam, Vol. 16, Nomor. 1, 2019, hlm. 50.
86
3. Asma’ wa Sifat
Selain itu, dalam pada bagian “Memintal Seutas Benang” dijelaskan pula
tentang refleksi dari asma’ Allah SWT, yakni ar-Rahman dan ar-Rahiim. “ar-
Rahman” dan “ar-Rahiim” sama-sama berasal kata yang sama yaitu “rahmah”.
Allah SWT.102 Dengan kata lain, itu menunjukkan sifat penyayang Allah SWT
yang tiada tara. Akibat pemahaman tersebut, nama “ar-Rahim” disebut untuk
Rahman” tersebut di atas. Hal ini karena keduanya memiliki arti yang sama
(menunjukkan sifat pengasih Allah) dan tidak ada perbedaan. Dalam bahasa
Arab penguatan semantik ini disebut taklid. Ini adalah pendapat sebagian
Ar-Rahman merupakan salah satu sifat Allah SWT yang agung dan
juga di dalam al-Qur’an. Sifat ini diabadikan dalam salah satu nama surah,
yaitu surah kelima puluh lima (Q.S ar-Rahman), dan juga disebutkan dalam
102
M. Saipudin Hakim, Perbedaan antara Nama Allah “Ar-Rahman” dan “Ar-Rahiim”, dalam
https://muslim.or.id/45078-perbedaan-antara-nama-allah-ar-rahman-dan-ar-rahiim.html, diakses pada tanggal
26 Desember 2022, pukul 20.08 WITA.
87
banyak ayat, seperti lafadz basmalah yang sering diucapkan. Dalam ayat ini
kata ar-Rahman disertai dengan sifat Allah yang lain, yaitu ar-Rahiim.
Dalam sejarah umat Islam telah tercatat dan menjadi contoh yang dapat
dijadikan contoh penerapan sifat Allah ini. Salah satu ceritanya yang terkenal
adalah ketika ada orang-orang Yahudi yang sibuk membuang kotoran ke arah
Nabi dari atap rumah mereka setiap kali beliau melewati jalan ini. Hingga
kotoran padanya. Setelah mengetahui kabar laki-laki itu, ternyata dia sakit.
untuk balas dendam. Dia bahkan diberitahu bahwa Rasulullah datang untuk
membawa hadiah. Seorang Yahudi yang selalu menzalimi Rasulullah kaget dan
kebutuhannya, setelah itu orang tersebut meminta maaf dan akhirnya setuju
Rasulullah SAW merupakan suri teladan semua umat muslim. Dalam diri
pertama dan diangkat menjadi Rasul, beliau telah mendapatkan gelar al-Amin
karena beliau jujur dan bertanggungjawab. Diantara sifat-sifat dalam diri Rasul juga
adalah amanah, yang berarti “dapat dipercaya”. Amanah merupakan sifat Nabi
103
Niki Alma Febriana Fauzi, “Meneladani Sifat Ar-Rahman dalam Kehidupan”, dalam
https://islamiccenter.uad.ac.id/meneladani-sifat-ar-rahman-dalam-kehidupan/, diakses pada tanggal 26
Desember 2022, Pukul 20.43 WITA.
88
Muhammad SAW yang dapat dipercaya ketika menjabat. Rasulullah, Muhammad
SAW adalah utusan Allah SWT dan bertugas untuk memperbaiki akhlak
membangun reputasi yang baik, dan setia kepada keluarga, teman, dan negara.
pendidikan Islam yang mempunyai struktur tertentu dan bertanggung jawab atas
pendidikannya dengan baik sesuai dengan tugas yang diembannya, seperti: sekolah
perkembangan peserta didik agar nantinya dapat tumbuh sebagai insan yang
berpegang teguh pada ajaran Islam. Adapun Pendidikan islam berasaskan pada
104
Ilhamda Azis, “Keteladanan Sifat Rasullah Muhammad SAW dalam Etika Profesi Akuntan
Publik”, e-Jurnal Akuntansi, Vol. 30 Nomor 5, Mei 2020, hlm. 1148.
105
Hidayatullah, Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa, (Surakarta: Yuma Pustaka,
2010).
106
Ibrahim Bafadhol, “Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia”, Jurnal Edukasi Islami Jurnal
Pendidikan Islam, Volume 6, Nomor 11, 2017, hlm. 60.
89
dan akhirat, jasmaniah dan rohaniyah, maupun antara kehidupan materil dan
spiritual.107 Terkait dengan Pendidikan Islam, pada bab ini peneliti akan
serta keterkaitannya dengan nilai-nilai pendidikan aqidah yang terdapat dalam buku
"Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim" karya Salim A Fillah yang akan dijelaskan
sebagai berikut:
a. Madrasah
Indonesia, kata “madrasah” berasal dari Bahasa Arab, yakni “darasa” yang
“sekolah”. Madrasah berarti lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat
Hadist, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan Bahasa
pelajaran yang khusus membahas tentang aqidah dan bahkan menjadi mata
pelajaran wajib. Tentunya hal ini relevan dengan paparan data dan temuan
107
Faridah Alawiyah, “Pendidikan Madrasah di Indonesia”, Aspirasi, Vol. 5 No. 1, 2014, hlm. 52.
108
Reza Hardia Putra, “Apa itu Madrasah dab Bagaimana Pengembangan Madrasah?”, dalam
http://pena.belajar.kemdikbud.go.id/2020/03/apa-itu-madrasah/ , diakses pada tanggal 29 Desember 2022,
Pukul 08.41 WITA.
109
Akram, “Manajemen Berbasis Madrasah (Studi Kasus Kepemimpinan Kepala Madrasah
Tsanawiyah Batusitanduk Kabupaten Luwu)”, Skripsi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palopo,
2014, hlm. 17.
110
Kementerian Agama Republik Indonesia, “Tahun Pelajaran 2020/2021, Madrasah Gunakan
Kurikulum PAI Baru”, dalam https://kemenag.go.id/read/tahun-pelajaran-20202021-madrasah-gunakan-
kurikulum-pai-baru-5v7xy , diakses pada tanggal 29 Desember 2022, Pukul 10.21 WITA.
90
aqidah, khususnya nilai-nilai iman kepada Allah SWT yang meliputi tauhid
rububiyah, ulihiyah,dan asma' wa sifat. Serta terdapat pula nilai iman kepada Rasul-
Nya yang terdapat dalam buku "Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim", karya Salim
A Fillah, baik melalui sudut pandang penulis maupun kisah-kisah para shahabat.
dengan SMP), dan aliyah (setara dengan SMA). Selain itu, ada juga
untuk mengasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang tertentu dan siap
bekerja. Untuk jenjang yang setara dengan Pendidikan Anak Usia Dini
Hal ini sejalan dengan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Agama
dini pada jalur pendidikan formal dengan rentang usia antara 4-6 tahun.
111
Peraturan Menteri Agama Nomor 60 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah,
hlm. 4.
91
2) Madrasah Ibtidaiyah (MI)
yang terdiri atas tiga (3) tingkat penjenjangan dan merupakan kelanjutan
yang merupakan lanjutan dari SMP atau MTs atau bentuk lain yang
sederajat.
pendidikan Islam sebagai lanjutan dari SMP atau MTs atau yang diakui
madrasah memiliki nilai lebih, dimana yang diawarkan bukan sekedar peserta
112
Ibid., hlm. 5.
113
Faridah Alawiyah, “Pendidikan Madrasah di Indonesia”,… hlm. 54.
92
didik yang memiliki kematangan intelektual, tetapi juga kematangan dari segi
keagamaan secara intensif, baik secara teori maupun praktik sehingga wajar
b. Sekolah
Islam. Mata pelajaran ini memuat tentang berbagai materi PAI secara
PAI seperti aqidah, akhlak, al-Qur’an dan hadits, fiqih, dan sejarah. Ruang
mata pelajaran pendidikan agama Islam yang juga memuat materi aqidah.
Salah satu contohnya tedapat pada buku paket pendidikan agama Islam dan
pekerti untuk kelas X SMA/SMK. Pada bab 2 terdapat materi tentang rukun
iman dan spesifik menjelaskan tentang nilai iman kepada Allah yang tentunya
bertujuan agar peserta didik semakin cinta kepada Rabb-Nya. Hal ini relevan
dengan salah satu kutipan bagian "Memintal Seutas Benang" dalam buku
93
"…Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan
menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci
kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan…”114
ditetapkan.115
nilai Islam. Hal ini merupakan solusi bagi para pelajar muslim yang
114
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…., hlm. 174.
115
Asep A. Aziz, Dkk, “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar”. Taklim….
hlm.132.
Ali Noer, Dkk, “Upaya Ekstrakurikuler Kerohanian Islam (ROHIS) dalam Meningkatkan Sikap
116
Keberagamaan Siswa di SMK Ibnu Taimiyah Pekanbaru”, Jurnal Al-Thariqah, Vol. 2, No. 1, 2017, hlm. 26.
117
SMKN 45 Jakarta, “ROHIS”, dalam https://smk45.sch.id/ekskul/ROHIS/ , diakses pada tanggal 29
Desember 2022, Pukul 07.31 WITA.
94
memiliki program kerja tersendiri dan berfungsi sebagai forum pembelajaran,
wadah dakwah, dan sarana berbagi pengetahuan Islam. Dengan ini, maka
Selain itu, ROHIS juga sebagai lembaga dakwah sekolah yang bertujuan
agar terwujudnya barisan pera remaja yang menjadi pelopor tegaknya nilai-
ROHIS diajarkan, dilatih, dan dibimbing oleh pembina ROHIS dengan tujuan
agar siswa dapat mengembangkan diri, baik dalam bakat, keimanan, sehingga
karakter muslim dalam diri siswa tersebut adalah dengan membimbing siswa
dengan teman sebaya maupun yang lebih tua. Siswa diberikan pemahaman
bahwa Allah SWT Maha Melihat dan Maha Mengetahui apapun yang
Jika siswa siswa sudah memiliki keimanan yang kuat dalam dirinya,
118
Ali Noer, Dkk, “Upaya Ekstrakurikuler Kerohanian Islam,…”, hlm. 26.
119
Sadarnis, “Peran Organisasi Kerohanian Islam (ROHIS) Dalam Membentuk Perilaku Keagamaan
Siswa Di SMA Negeri 1 Peukan Bada Aceh Besar”, Skripsi, FTK Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam, Banda Aceh, 2019, hlm. 17.
95
bentuk kebanggaannya menjadi seorang muslim. Hal ini tentunya relevan
dengan temuan peneliti pada bab 2 yang terdapat dalam kutipan berikut:
yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari
kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani anak-anak
memberdayakan sumber daya manusia yang ada. Dalam pendidikan non formal,
96
berbagai bentuk pendidikan kemasyarakatan seperti TPA, TPQ, dan Majelis
Ta’lim. TPQ dan TPA adalah lembaga pendidikan non formal yang berfokus
urusannya (generasi qur’ani).124 Hal ini dapat ditandai dengan adanya rasa
itu, dengan adanya TPQ, diharapkan para santri dapat memenuhi beberapa
Qur’an.125
pada jam di luar sekolah pada anak. Untuk itu biasanya penyelenggaraan
123
Dimas Ramadhan, “Taman Pendidikan al-Qur’an,…”, diakses pada tanggal 29 Desember 2022,
Pukul 18.26 WITA.
124
Kemenag Jateng, “TPQ memantapkan peran sebagai lembaga pengajaran Al Qur’an”, dalam
https://jateng.kemenag.go.id/2017/05/tpq-memantapkan-peran-sebagai-lembaga-pengajaran-al-quran/ ,
diakses pada tanggal 29 Desember 2022, Pukul 19.07 WITA
125
Ibnu Singorejo, “Mata Pelajaran TPQ, Taman Pendidikan al-Qur’an”, dalam
https://pontren.com/2022/07/04/mata-pelajaran-tpq-taman-pendidikan-alquran/ , diakses pada tanggal 29
Desember 2022, Pukul 19.20 WITA.
97
kegiatan belajarnya di mulai dari siang hingga sore, ada juga yang
sampai dengan cara membaca al-Qur’an yang baik dan benar. Pada
rukun Islam dan rukun Iman, disertai dongeng agar mudah dipahami.
Menanamkan Aqidah pada pendidikan TPA atau TPQ harus dengan cara
yang menarik bila perlu dengan ilustrasi ataupun dengan hal-hal yang ada
disekitar seperti alam, manusia, hewan, agar anak dapat lebih mudah
relevan dan berkaitan dengan salah satu kutipan dalam buku “Saksikan
126
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 97.
98
mengingat Allah SWT. Ini bentuk ikhtiar yag dapat dilakukan untuk
SWT adalah yang menciptakan alam semesta. Hal ini relevan dengan salah
membaca al-Qur’an dengan baik dan benar namun juga menadaburi makna
diri kepada Allah SWT. Hal ini relevan dan berkaitan dengan salah satu
kutipan berikut:
b. Ma’had
127
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 174.
128
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 83.
129
Teungku Sirajuddi, “Kontribusi Ma’had Aly dalam Peningkatan Pemahaman Keislaman (Studi
Komparasi antara Darul Munawwarah dan MUDI Mesjid Raya)”, Kalam, Volume 8, Nomor 1, 2020, hlm. 5.
99
tinggi keagamaan yang melanjutkan pendidikan Diniyah 'tingkat Ulya'. Dari
pendidikan yang diselenggarakan oleh para kyai atau ulama yang belum
lebih mendalam lagi, baik terkait dengan kurikulum, sarana prasarana atau
diperlukan.
Sebagaimana terdapat dalam bab “Paparan data dan temuan”, salah satu
materi yang wajib diajarkan di ma’had adalah materi aqidah yang terdapat
dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 32 tahun 2020 pada pasal 4 ayat 2.
Allah swt dan beriman kepada Rasul-Nya. Hal ini tentunya relevan dengan
wa sifat serta nilai-nilai iman kepada Rasul Allah SWT dan berpegang
berpegang tegu pada al-Qur’an dan sunnah juga tidak boleh luput dari
130
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim…, hlm. 95
100
mahasantri ma’had dituntut untuk berkontribusi secara penuh di tengah
131
Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim.…, hlm. 97
101
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Nilai-nilai pendidikan aqidah yang terdapat dalam Buku “Saksikan Bahwa Aku
a. Nilai iman kepada Allah SWT yaitu: tauhid Rububiyah (meyakini bahwa
disembah dan tempat bergantung segala sesuatu), dan Asma’ wa Sifat (ar-
b. Nilai iman kepada Rasul Allah SWT, yaitu meneladani sifat amanah dan
aqidah dalam diri peserta didik. Tidak hanya itu, terdapat juga ekstrakulikuler
seperti ROHIS yang efektif sebagai pelengkap penanaman nilai aqidah di luar
dan ma’had yang salah satu materi yang diajarkan adalah tentang penguatan
aqidah.
102
B. Saran
Buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim” karya Salim A Fillah ini,
layak dijadikan bacaan karena dikemas dengan bahasa yang mudah difahami,
terdapat dalam buku ini, khususnya dalam bagian “Memintal Seutas Benang”
muslim.
2. Bagi pendidik
103
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah bin Abdul Hamid al-Atsari, Intisari Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, (Jakarta:
Pustaka Imam asy-Syafi’I. 2006.
Ade Imelda Frimayanti. “Implementasi Pendidikan Nilai dalam Pendidikan Agama Islam”.
al-Tazkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam. Vol.8. Nomor II. 2017.
Deti Afrida. “Konsep Keluarga Surgawi dalam al-Qur’an (Studi Analisis Kisah Ammar bin
Yasir dalam Tafsir Surah an-Nahl Ayat 106)”. Skripsi. Fakultas Ushuluddin
UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Riau. 2021.
Dibyo Widodo. “Konsep Pendidikan Aqidah Perspektif Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul
Muhsin al-Abbad al Badr dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Aqidah Saat
ini”. Skripsi. FTK UIN Raden Intan Lampung. Lampung. 2019.
Direktorat KSKK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, TP, ATP
dan Modul Ajar Kurikulum Merdeka Pada Madrasah, 2022.
Djanti Virantika. “Pawang Hujan di MotoGP Mandalika 2022 Curi Perhatian, Media-
media Asing Ikut Beri Sorotan Khusus,” dalam
https://sports.okezone.com/read/2022/03/21/38/2565193/pawang-hujan-di-
motogp-mandalika-2022-curi-perhatian-media-media-asing-ikut-beri-sorotan-
khusus?page=2. diakses tanggal 8 Agustus 2022. Pukul 10.19 WITA.
104
Faridatul Mutmainah, “Nilai-nilai Pendidikan Aqidah dalam Be Calm Be Strong Be
Gratefull Karya Wirda Mansur”. Skripsi. FTK. IAIN Purwokerto. Purwokerto.
2021.
H. Abdul Aziz Abdul Rauf , Dkk. al-Qur’an Hapalan al-Hufaz. Bandung: Cordoba
International-Indonesia. 2018.
Ilhamda Azis, “Keteladanan Sifat Rasullah Muhammad SAW dalam Etika Profesi Akuntan
Publik”, e-Jurnal Akuntansi, Vol. 30 Nomor 5, Mei 2020, hlm. 1148.
Julliah Indrini. “Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Api Tauhid Karya Habiburrahman El
Shirazy dan Relevansinya Terhadap Materi Aqidah di Mts”. Skripsi. Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah. Palembang. 2020.
Kamarul Syukri Mohd The. Pengantar Ilmu Tauhid. Kuala Lumpur: Utusan Publication
and Distributors Sdn Bhd, 2008.
105
lembaga-pengajaran-al-quran/ , diakses pada tanggal 29 Desember 2022, Pukul
19.07 WITA.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang. Kemendikbud: Jakarta. 2017.
Kementrian Agama Kota Magelang, “TPQ Menjadi Pendidikan Awal Pembentuk Generasi
Qur’ani”, dalam https://kotamagelang.kemenag.go.id/pendidikan-diniyah-dan-
pondok-pesantren/tpq-menjadi-pendidikan-awal-pembentuk-generasi-qurani/,
diakses tanggal 28 Desember 2022, Pukul 07.17 WITA.
Khairul Amal, “Strategi Komunikasi Dakwah Ustadz Salim A. Fillah”, Jurnal Studi Islam
dan Kemuhammadiyahan, Vol.1, Nomor 2, 2021.
Khodijah Mufidatun Tammah, dkk, “Relevansi pendidikan ‘aqidah dalam kitab Al-Ushûl
Al-Tsalâtsah terhadap Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional”,
Ta’dibuna, Vol. 11, No. 2, Juni 2022.
M. Saipudin Hakim, Perbedaan antara Nama Allah “Ar-Rahman” dan “Ar-Rahiim”, dalam
https://muslim.or.id/45078-perbedaan-antara-nama-allah-ar-rahman-dan-ar-
rahiim.html, diakses pada tanggal 26 Desember 2022, pukul 20.08 WITA.
Mahmud Muhsinin. “Kajian Semantik al-Qur’an: Melacak Kata Muslim dalam al-Qur’an”.
AL-HIKMAH: Jurnal Studi Agama-Agama. Vol.3. Nomor 2. 2017.
Majdi al-Hillali dan Ali Abdul Halim Mahmud. Syarah Arkanul Baiah, terj. Faridi dan
Syauqi Hafidz. Solo: PT Era Adicitra Media. 2021.
106
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960 Sampai
dengan Tahun 2002. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI. 2006.
Mestika Zed. “Metode Penelitian Kepustakaan”. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2008.
Mhd. Rois Almaududy. Puncak Ilmu Adalah Akhlak. Semarang: Syalmahat Publishing,
2022.
Moh. Rosyid. “Peran Indonesia dalam Menangani Etnis Muslim Rohingya di Myanmar“.
Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun Ke-49. Nomor 3. Juli-September
2019.
Musyaffa, Dkk. Kapita Selekta Pendidikan: Dari Makna Sampai Analisis. Bandung: Oman
Publishing. 2020.
Niki Alma Febriana Fauzi, “Meneladani Sifat Ar-Rahman dalam Kehidupan”, dalam
https://islamiccenter.uad.ac.id/meneladani-sifat-ar-rahman-dalam-kehidupan/,
diakses pada tanggal 26 Desember 2022, Pukul 20.43 WITA.
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Pendidikan
Keagamaan Islam.
Pro-You Media, "Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim" | Ustadz Salim A. Fillah |
BEDAH BUKU, dalam https://www.youtube.com/watch?v=9CWtuZVLl40,
diakses pada tanggal 28 Desember 2022, pukul 07.49 WITA.
Rahmad Fauzi Lubis. “Menanamankan Aqidah dan Tauhid kepada Anak Usia Dini”. al-
Abyadh. Vol. 2. No 2. Desember 2019.
107
Reza Hardia Putra, “Apa itu Madrasah dan Bagaimana Pengembangan Madrasah?”, dalam
http://pena.belajar.kemdikbud.go.id/2020/03/apa-itu-madrasah/ , diakses pada
tanggal 29 Desember 2022, Pukul 08.41 WITA.
Salim A Fillah. Jalan Cinta Para Pejuang”. Yogyakarta: Pro-U Media. 2007.
Salim A Fillah. Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim. Yogyakarta: Pro-U Media. 2007.
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Publishin. 2015.
Sandu Siyoto, dkk, Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
2015.
Sayyid Sabiq. Aqidah Islamiyah. terj. Ali Mahmudi. Jakarta: Rabbani Press. 2010.
Sulistia Apriani. “Peranan Ekstrakurikuler ROHIS (Rohani Islam) dalam Penanaman Nilai-
Nilai Karakter Religius Peserta Didik Di SMPN 16 Bandar Lampung”. Skripsi.
FTK UIN Raden Intan Lampung. Lampung. 2020.
Surat Edaran mengenai Penggunaan Buku PAI dan Bahasa Arab, dalam
https://sikurma.kemenag.go.id/portal/Info/detail_berita/MWRGMzFab2FhRFN
DU282TkgxV0p4Zz09, diakses pada tanggal 28 Desember 2022, Pukul 18.01
WITA.
Sutarjo Adisusilo. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2013.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. Buku Induk Aqidah Islam. terj. Izzudin Karimi.
Depok: Pustaka Sahifa. 2010.
108
Tim Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, KBBI Edisi Kelima. Kementerian
Pendidikan Republik Indonesia. 2016. kode sumber aplikasi:
https://github.com/yukuku/kbbi4.
Venanda Fatika Rasti, Dkk, “Bentuk-Bentuk dan Jumlah Frekuensi Paganisme dalam Film
Midsommar”.
Yuangga Kurnia Yahya. “Pengaruh Penyebaran Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara:
Studi Geobudaya dan Geopolitik”. al-Tsaqafa: Jurnal Peradaban Islam. Vol.
16. Nomor. 1. 2019.
Yunahar Ilyas. “Akhlak terhadap Allah Dan Rasul Tafsir Surat al-Hujurat Ayat 1-9”.
Tarjih. Volume 11. Nomor 1. 2013.
109
Lampiran