Anda di halaman 1dari 205

MTS

PP MUALLIMIN
MUHAMMADIYAH BANGKINANG KOTA

PERANGKAT
PEMBELAJARAN

NAMA GURU : Elvira Lastri, M.Pd


MATA PELAJARAN : IPA
KELAS : VII (TUJUH )
SEMESTER : I ( GANJIL)
TAHUN
: 2023/2024
PELAJARAN
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KAMPAR
MTs PP. MU'ALLIMIN MUHAMMADIYAH BANGKINANG KOTA
Jalan Prof. M. Yamin, SH. No. 53 Desa Kumantan KALENDER PENDIDIKAN
Kec. Bangkinang Kota Kab. Kampar Kode Pos 28411 TP. 2023/2024

Juli 2023 Agustus 2023 September 2023


Mi Sen Sel Rab Kam Jum Sab Mi Sen Sel Rab Kam Jum Sab Mi Sen Sel Rab Kam Jum Sab
1 1 2 3 4 5 1 2
2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9
9 10 11 12 13 14 15 13 14 15 16 17 18 19 10 11 12 13 14 15 16
16 17 18 19 20 21 22 20 21 22 23 24 25 26 17 18 19 20 21 22 23
23 24 25 26 27 28 29 27 28 29 30 31 24 25 26 27 28 29 30
30 31

13-15 Fortasi 17 HUT Kemerdekaan RI ke-77 28 Maulid Nabi Muhammad SAW


1-16 Libur Akhir TP. 2022/2023
17 Hari Pertama Masuk Madrasah TP. 2023/2024 HE : 26
19 Tahun Baru Islam (1 Muharram 1445 H) HE : 25

HE : 12

Oktober 2023 November 2023 Desember 2023


Mi Sen Sel Rab Kam Jum Sab Mi Sen Sel Rab Kam Jum Sab Mi Sen Sel Rab Kam Jum Sab
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 1 2
8 9 10 11 12 13 14 5 6 7 8 9 10 11 3 4 5 6 7 8 9
15 16 17 18 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18 10 11 12 13 14 15 16
22 23 24 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25 17 18 19 20 21 22 23
29 30 31 26 27 28 29 30 24 25 26 27 28 29 30
31
1-7 ASAS (Asesmen Sumatif Akhir Semester
22 Hari Santri 18 Milad Muhammaidyah (Bulan Miladiyah) 22 Penyerahan Raport Semester
27-30 ASAS (Asesmen Sumatif Akhir Semester Ganjil
Ganjil) 23-30 Libur Semester Ganjil TP.
2023/2024
HE : 26
25-26 Hari Natal dan Cuti Bersama
HE : 26
HE : 18

Januari 2024 Februari 2024 Maret 2024


Mi Sen Sel Rab Kam Jum Sab Mi Sen Sel Rab Kam Jum Sab Mi Sen Sel Rab Kam Jum Sab
1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2
7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10 3 4 5 6 7 8 9
14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17 10 11 12 13 14 15 16
21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24 17 18 19 20 21 22 23
28 29 30 31 25 26 27 28 29 24 25 26 27 28 29 30
31
Tahun Baru Masehi 2024 M 8 Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. 8-9 Perkiraan libur Awal Ramadhan 1445 H
2 Awal Semester Genap TP. 2023/2024 10 Tahun baru Imlek 11 Perkiraan Awal Ramadhan 1445 H
3 HAB Kemenag HE : 23 dan Hari Raya Nyepi
29 Wafat Yesus Kristus

HE = 26 HE : 22

April 2024 Juni 2024


Mi Sen Sel Rab Kam Jum Sab Mei 2024 Mi Sen Sel Rab Kam Jum Sab
1 2 3 4 5 6 Mi Sen Sel Rab Kam Jum Sab 1
7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 2 3 4 5 6 7 8
14 15 16 17 18 19 20 5 6 7 8 9 10 11 9 10 11 12 13 14 15
21 22 23 24 25 26 27 12 13 14 15 16 17 18 16 17 18 19 20 21 22
28 29 30 19 20 21 22 23 24 25 23 24 25 26 27 28 29
1-6 Perkiraan PAT kelas IX 26 27 28 29 30 31 30
8-17 Perkiraan libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H 1 Hari Lahir Pancasila
18-20 Perkiraan Praktikum AM 1 Hari Buruh Internasional 3-7 PAT Kls VII & VIII
22-30 Perkiraan rentang waktu Asesmen 9 Kenaikan Yesus Kristus 17- Perkiraan Libur Idil Adha 1445 H
Madrasa h 23 Hari Raya Waisak 20
2-18 Perkiraan rentang waktu Asesmen Madrasah 21 Pembagian Raport Semester
27-31 Perkiraan PAT Kelas VII dan VIII Genap
9 HE : VIII VIII = 10
HE VII/VIII = HE : 13
IX = 0
IX = 0

Bangkinang Kota, Juni 2023


Kepala Madrasah,

Muhammad Tibri, S.Ag., M.S.I.


NIP. 197111241997031003

Catatan 1. Jumlah Minggu Efektif Semester Ganjil adalah 19 minggu (133 hari)
2 Jumlah Minggu Efektif Semester Genap adalah 14 minggu/103 hari (kelas VII & VIII) dan 13 minggu/71 hari (Kelas IX)
3. Penyelenggaraan Asesmen Madrasah (AM), AKM, dan AN menyesuaikan dengan kebijakan Kemenag dan Kemendikbudristek
ANALISIS MINGGU EFEKTIF

Satuan Pendidikan : MTs PP. Mu’allimin Muhammadiyah Bangkinang Kota


Mata Pelajaran : IPA
Kelas : VII
Semester : Gasal
Tahun Pembelajaran : 2023/2024

J MING M
N NAMA KETERANGAN
U GU IN
O BULA
M TI G
N
G
L DA U
A K E
H EF F
EK E
K
M TIF
TI
I F
N
G
G
U
1 Juli 4 2 2 Libur Akhir TP. 2021/2022
2 Agustus 5 0 5 -
3 Septembe 4 0 4 -
r
4 Oktober 4 0 4 -
5 Novembe 5 1 4 Penilaian Akhir Semester (PAS) TP.
r 2022/2023
- Penilaian Akhir Semester (PAS)
6 Desember 4 4 0 TP. 2022/2023 (minggu ke-1)
- Class meeting dan pembagian
rapor (minggu ke-2 & 3)
- Libur Semester Gasal (minggu ke-
4)
Jumlah 26 7 19
Keterangan :
1. Jumlah jam tatap muka : 2 jampel x 19 pekan = 38 jam pelajaran
2. Jam belajar efektif : 38 – 8 (UH 4 kali) = 30 jam pelajaran

Bangkinang Kota, Juli 2023


Mengetahui : Guru Mata Pelajaran,
Kepala Madrasah,

Muhammad Tibri, S. Ag., M.S.I. Elvira Lastri, M.Pd


NIP. 197111241997031003
Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan
Pembelajaran Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Fase :D
A. Capaian Pembelajaran
1. Pemahaman IPA
Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda
berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan
perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.

Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta
sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan
serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta
kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem
peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi
antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan
mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan
penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan
memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi,
mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat
membedakan isolator dan konduktor kalor.

Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik
memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat optik
sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik dapat membuat
rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan
tantangan atau masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi- bulan-matahari dalam sistem tata
surya dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam
rangka mitigasi bencana. Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta
menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan
pemahaman ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan
organisme serta pelestarian lingkungan.

Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat
aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan.
2. Keterampilan Proses
1) Mengamati
Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan.
Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati.

2) Mempertanyakan dan memprediksi

Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas
hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan ilmiah.

3) Merencanakan dan melakukan penyelidikan

Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi


yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta didik menggunakan
berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.

4) Memproses, menganalisis data dan informasi

Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan
dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital. Mengumpulkan data dari
penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman
sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.

5) Mengevaluasi dan refleksi

Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan


kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan
permasalahan pada metodologi.

6) Mengomunikasikan hasil

Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa
serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis
sesuai format yang ditentukan.
Konten Materi dari CP
Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9
7.1 Peserta didik mampu 9.1 Peserta didik dapat
melakukan klasifikasi mendeskripsikan atom dan
makhluk hidup dan benda 8. Peserta didik dapat senyawa sebagai unit terkecil
berdasarkan karakteristik melakukan analisis untuk penyusun materi.
yangdiamati. menemukan keterkaitan sistem
organ dengan fungsinya serta
kelainan atau gangguan yang 9.2 Peserta didik dapat
7.2 Peserta didik mampu muncul pada sistem organ mengidentifikasi sistem
mengidentifikasi tertentu (sistem pencernaan, organisasi kehidupan serta
sifat dan sistem peredaran darah, sistem melakukan analisis untuk
karakteristik zat pernafasan. menemukan keterkaitan sistem
organ dengan fungsinya serta
kelainan atau gangguan yang
7.3 Peserta didik
8.3 Peserta didik mampu muncul pada sistem organ
dapat memahami hubungan konsep tertentu (sistem reproduksi)
mengidentifikasi usaha dan energi.
sistemorganisasi
kehidupan 9.3 Peserta didik
8.4 Peserta didik memahami mengidentifikasi pewarisan
gerak, gaya dan tekanan, sifat.
7.4 Peserta didik dapat termasuk pesawat
mendeskripsikan sel sederhana.
sebagaiunit terkecil 9.4 Peserta didik
penyusun makhluk mengidentifikasi penerapan
hidup. 8.5 Peserta didik bioteknologi dalam kehidupan
memahami getaran dan sehari-hari.
gelombang, pemantulan dan
7.5 Peserta didik pembiasan cahaya termasuk
mengidentifikasi 9.5 Peserta didik dapat
alat- alat optik sederhana
interaksiantar makhluk membuat rangkaian listrik
yang sering dimanfaatkan
hidup dan sederhana, memahami gejala
dalam kehidupan sehari-
lingkungannya kemagnetan dan kelistrikan
hari.
untuk menyelesaikan
tantangan atau masalah yang
7.6 Peserta didik dapat dihadapi dalam kehidupan
8.6 Peserta didik memiliki
merancang upaya-upaya sehari-hari.
keteguhan dalam mengambil
mencegah dan keputusan yang benar untuk
mengatasi pencemaran menghindari zat aditif dan
dan perubahaniklim. 9.6 Peserta didik mengenali
adiktif yang membahayakan
sifat fisika dan kimia tanah
dirinya dan lingkungan.
serta hubungannya dengan
7.7 Peserta didik organisme serta pelestarian
mampu membedakan lingkungan
perubahan fisikdan
kimia serta memisahkan
campuran sederhana.

7.8 Peserta didik mengenal


pHsebagai ukuran sifat
keasamansuatu zat serta
menggunakannya untuk
mengelompokkan materi
(asam-basa berdasarkan pH
nya).
7.8 Peserta didik mampu
melakukan pengukuran
terhadap aspek fisis yang
mereka temui dan
memanfaatkan ragam
gerak dan gaya (force).

7.9 Peserta didik mampu


mengukur besaran suhu yang
diakibatkan oleh energi kalor
yang diberikan, sekaligus
dapat membedakan isolator
dan konduktor kalor.

7.10 Peserta didik


mengelaborasikan
pemahamannya tentang posisi
relatif bumi-bulan-matahari
dalam sistem tata surya dan
memahami struktur lapisan
bumi untuk menjelaskan
fenomena alam yang terjadi
dalam rangka mitigasi
bencana.

No Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran


1 Pemahaman IPA
dan Keterampilan
Pada akhir fase D, peserta didik  Peserta didik mampu melakukan
mampu melakukan klasifikasi penyelidikan dan
Proses
makhluk hidup dan benda mengkomunikasikan klasifikasi
berdasarkan karakteristik yang makhluk hidup dan benda
diamati, mengidentifikasi sifat dan berdasarkan karakteristik yang
karakteristik zat, membedakan diamati
perubahan fisik dan kimia serta
memisahkan campuran sederhana.  Peserta didik mampu melakukan
pengamatan, mempertanyakan dan
memprediksi,menyelidiki serta
mengkomunikasikan identifikasi
sifat dan karakteristik zat
 Peserta didik mampu melakukan
pengamatan, mempertanyakan dan
memprediksi,menyelidiki, serta
mengkomunikasikan perbedaan
perubahan fisik dan kimia serta
memisahkan campuran sederhana.
2
Peserta didik dapat mendeskripsikan  Peserta didik mampu mengamati
atom dan senyawa sebagai unit terkecil dan mengkomunikasikan serta
penyusun materi serta sel sebagai unit mendeskripsikan atom dan
terkecil penyusun makhluk hidup, senyawa sebagai unit terkecil
penyusun materi serta sel sebagai
mengidentifikasi sistem organisasi
unit terkecil penyusun makhluk
kehidupan serta melakukan analisis hidup
untuk menemukan keterkaitan sistem
organ dengan fungsinya serta kelainan  Peserta didik mampu mengamati,
memproses, menganalisis data dan
atau gangguan yang muncul pada
informasi, mengkomunikasikan
sistem organ tertentu (sistem serta mengidentifikasi sistem
pencernaan, sistem peredaran darah, organisasi kehidupan serta
sistem pernafasan dan sistem melakukan analisis untuk
reproduksi). Peserta didik menemukan keterkaitan sistem
mengidentifikasi interaksi antar organ dengan fungsinya serta
makhluk hidup dan lingkungannya, kelainan atau gangguan yang
muncul pada sistem organ tertentu
serta dapat merancang upaya-upaya
(sistem pencernaan, sistem
mencegah dan mengatasi pencemaran peredaran darah, sistem
dan perubahan iklim. Peserta didik pernafasan dan sistem
mengidentifikasi pewarisan sifat dan reproduksi).
penerapan bioteknologi dalam
 Peserta didik mampu mengamati,
kehidupan sehari-hari. mempertanyakan dan
memprediksi, merencanakan dan
melakukan penyelidikan serta
mengidentifikasi interaksi antar
makhluk hidup dan
lingkungannya, serta dapat
merancang upaya-upaya
mencegah dan mengatasi
pencemaran dan perubahan iklim.
 Peserta didik mampu mengamati,
memprediksi, melakukan
penyelidikan, menganalisis serta
mengidentifikasi pewarisan sifat
dan penerapan bioteknologi dalam
kehidupan sehari-hari.

Peserta didik mampu melakukan


 Peserta didik mampu melakukan
pengukuran terhadap aspek fisis yang
pengamatan, penyelidikan, dan
mereka temui dan memanfaatkan mengkomunikasikan hasil
ragam gerak dan gaya (force), pengukuran terhadap aspek fisis
memahami hubungan konsep usaha yang mereka temui dan
dan energi, mengukur besaran suhu memanfaatkan ragam gerak dan
yang diakibatkan oleh energi kalor gaya (force)
yang diberikan, sekaligus dapat  Peserta didik mampu melakukan
membedakan isolator dan konduktor pengamatan, penyelidikan, dan
kalor. mengkomunikasikan seta
memahami hubungan konsep
usaha dan energi
 Peserta didik mampu melakukan
pengamatan, penyelidikan, dan
mengkomunikasikan serrta
mengukur besaran suhu yang
diakibatkan oleh energi kalor yang
diberikan, sekaligus dapat
membedakan isolator dan
konduktor kalor.
Peserta didik memahami gerak, gaya
 Peserta didik mampu mengamati,
dan tekanan, termasuk pesawat
memprediksi dan
sederhana. Peserta didik memahami mengkomunikasikan serta
getaran dan gelombang, pemantulan memahami gerak, gaya dan tekanan,
dan pembiasan cahaya termasuk alat- termasuk pesawat sederhana.
alat optik sederhana yang sering
 Peserta didik mampu mengamati,
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari- memprediksi dan
hari. mengkomunikasikan serta
memahami getaran dan
gelombang, pemantulan dan
pembiasan cahaya termasuk alat-
alat optik sederhana yang sering
dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Peserta didik dapat membuat rangkaian
 Peserta didik mampu mengamati,
listrik sederhana, memahami gejala
memprediksi dan
kemagnetan dan kelistrikan untuk mengkomunikasikan serta membuat
menyelesaikan tantangan atau masalah rangkaian listrik sederhana,
yang dihadapi dalam kehidupan sehari- memahami gejala kemagnetan dan
hari. kelistrikan untuk menyelesaikan
tantangan atau masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari.

Peserta didik mengelaborasikan


 Peserta didik mampu mengamati,
pemahamannya tentang posisi relatif
memprediksi dan
bumi- bulan-matahari dalam sistem mengkomunikasikan serta
tata surya dan memahami struktur mengelaborasikan pemahamannya
lapisan bumi untuk menjelaskan tentang posisi relatif bumi- bulan-
fenomena alam yang terjadi dalam matahari dalam sistem tata surya dan
rangka mitigasi bencana. memahami struktur lapisan bumi
untuk menjelaskan fenomena alam
yang terjadi dalam rangka mitigasi
bencana.

Peserta didik mengenal pH sebagai


 Peserta didik mampu mengamati,
ukuran sifat keasaman suatu zat serta memprediksi dan
menggunakannya untuk mengkomunikasikan serta mengenal
mengelompokkan materi (asam-basa pH sebagai ukuran sifat keasaman
suatu zat serta menggunakannya
berdasarkan pH nya). Dengan
untuk mengelompokkan materi
pemahaman ini peserta didik (asam-basa berdasarkan pH nya).
mengenali sifat fisika dan kimia tanah
serta hubungannya dengan organisme  Dengan pemahaman ini peserta didik
serta pelestarian lingkungan. mampu mengamati, memprediksi dan
mengkomunikasikan serta mengenali
sifat fisika dan kimia tanah serta
hubungannya dengan organisme serta
pelestarian lingkungan.
Peserta didik memiliki keteguhan
dalam mengambil keputusan yang  Peserta didik mampu mengamati,
benar untuk menghindari zat aditif dan memprediksi dan
adiktif yang membahayakan dirinya mengkomunikasikan serta memiliki
dan lingkungan keteguhan dalam mengambil
keputusan yang benar untuk
menghindari zat aditif dan adiktif
yang membahayakan dirinya dan
lingkungan
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs FASE D

Elemen Capaian Pembelajaran


Pemahaman IPA Pada akhir fase D:

1. Peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan


benda berdasarkan karakteristik yang diamati,
mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan
perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran
sederhana.

2. Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai


unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil
penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi
kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan
keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau
gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem
pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernapasan dan
sistem reproduksi).

3. Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan


lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah
dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim.

4. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan


bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Peserta mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang


mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force),
memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur
besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan,
sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor.

6. Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk


pesawat sederhana.

7. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan


dan pembiasan cahaya termasuk alat-alat optik sederhana yang
sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana,


memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk
menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari hari.

9. Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi


relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan
memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan
fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.

10. Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu


zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi
(asam-basa berdasarkan pH-nya). Dengan pemahaman ini
peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta
Elemen Capaian Pembelajaran
hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan.

11. Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan


yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang
membahayakan dirinya dan lingkungan.

Keterampilan proses 1. Mengamati


Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran
dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek
yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih
lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat
prediksi tentang penyelidikan ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah
operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab
pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta didik menggunakan
berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta
menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data
secara digital atau non digital. Mengumpulkan data dari
penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder,
serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi
hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori
yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses
penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan
pada metodologi.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang
dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks
penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format
yang ditentukan.
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
IPA SMP/MTs
FASE D KELAS VII

BAB 1 BESARAN DAN PENGUKURAN PADA MAKHLUK HIDUP DAN


BENDA LAINNYA
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari dan
mengelompokkannya ke dalam besaran pokok dan besaran turunan.
2. Peserta didik dapat menggunakan satuan Sistem Internasional dalam menyatakan besaran.
3. Peserta didik dapat mengonversikan satuan panjang, massa, dan waktu.
4. Peserta didik dapat mengukur besaran dengan satuan baku dan tak baku secara baik dan
benar.
5. Peserta didik dapat mengukur besaran menggunakan alat ukur yang sesuai secara baik dan
benar.

Alur Tujuan Pembelajaran


Elemen:
Pemahaman IPA

Capaian Pembelajaran:

Peserta mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan
memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi,
mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat
membedakan isolator dan konduktor kalor.

Materi Tujuan Pembelajaran Kode Modul Ajar JP


1. Besaran Peserta didik dapat mengidentifikasi besaran- IPA.D.VII.1.1 5
2. Satuan Baku besaran dalam kehidupan sehari-hari dan IPA.D.VII.1.2
dan Satuan mengelompokkannya ke dalam besaran
Takbaku. pokok dan besaran turunan.
Peserta didik dapat menggunakan satuan
Sistem Internasional dalam menyatakan
besaran.
3. Besaran Peserta didik dapat mengonversikan satuan
Pokok, dan panjang, massa, dan waktu.
Besaran
Turunan.
4. Pengukuran Peserta didik dapat mengukur besaran dengan IPA.D.VII.1.3 13
dengan satuan baku dan tak baku secara baik dan IPA.D.VII.1.4
Satuan Baku, benar. IPA.D.VII.1.5
dan Satuan Peserta didik dapat mengukur besaran
Takbaku. menggunakan alat ukur yang sesuai secara
5. Pengukuran baik dan benar.
Besaran
Pokok.
6. Pengukuran
Besaran
Turunan.
Penilaian Harian 2
Jumlah Jam Pelajaran (JP) 15
Jumlah Jam Kegiatan Proyek 5
Jumlah Jam Seluruhnya 20

………………., ……………
Guru Mata Pelajaran

Elvira Lastri, M.Pd


MODUL AJAR 1 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.1.1


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Besaran dan Pengukuran pada Makhluk
Hidup dan Benda Lainnya.
Alokasi Waktu 120 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 1
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari
dan mengelompokkannya ke dalam besaran pokok dan besaran turunan.
2. Peserta didik dapat menggunakan satuan Sistem Internasional dalam menyatakan
besaran.
3. Peserta didik dapat mengonversikan satuan panjang, massa, dan waktu.

Pertanyaan Pemantik
1. Apa arti “Kecepatan mobil 60 km/jam”?
2. Apa perbedaan besaran pokok dengan besaran turunan?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum pembelajaran
dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Besaran dan Pengukuran
pada Makhluk Hidup dan Benda Lainnya.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang besaran dan satuan.
e. Guru memberikan gambaran tentang penerapan besaran dan satuan dalam
kehidupan sehari-hari.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam materi
Besaran, Besaran Pokok, Besaran Turunan, Satuan Baku dan Satuan Takbaku.

2. Kegiatan Inti (95 menit)


Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru bertanya tentang bagaimana cara mengukur panjang buku.
b. Peserta didik diminta untuk memberikan beberapa contoh kegiatan yang
berkaitan dengan besaran, satuan, besaran pokok, dan besaran turunan.
c. Peserta didik diminta untuk menentukan besaran, nilai, dan satuan berdasarkan
kegiatan yang dilakukan.
d. Peserta didik diminta untuk menyebutkan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan besaran, satuan, besaran pokok, dan besaran turunan.
e. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi lain dari
berbagai sumber untuk memahami berbagai jenis besaran, besaran pokok,
besaran turunan, satuan baku dan takbaku.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Peserta didik diminta melakukan diskusi untuk mengidentifikasi konsep besaran,
besaran pokok, besaran turunan, satuan baku dan satuan takbaku dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 1-10.
c. Peserta didik membuat hipotesis tentang besaran pokok, dan besaran turunan
dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya berkaitan dengan besaran pokok,
besaran turunan, satuan baku, dan takbaku dalam kehidupan sehari-hari melalui
diskusi yang dilakukan.
b. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan materi yang dipelajari.
c. Guru berkeliling untuk melihat kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam
masing- masing kelompok.
d. Guru memberi bimbingan kepada kelompok yang memerlukan, dan
memfasilitasi kebutuhan peserta didik dalam kelompok.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Guru meminta kepada peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
melakukan analisis data yang telah diperoleh berkaitan dengan besaran, besaran
pokok, besaran turunan, satuan baku dan satuan takbaku.
b. Peserta didik diminta untuk melakukan klasifikasi terhadap besaran pokok dan
besaran turunan, berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan..
c. Guru mengunjungi kelompok sambil memantau proses pengolahan data yang
dilakukan oleh masing-masing kelompok.
d. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data secara
sistematis.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam masing-masing
kelompok untuk menemukan jenis-jenis besaran pokok, besaran turunan, satuan
baku dan satuan takbaku dalam kehidupan sehari-hari.
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat sebelumnya berkaitan dengan besaran pokok, dan besaran turunan.
c. Guru meminta peserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, berkaitan dengan temuan
alternatif terkait besaran turunan,.
d. Guru memberikan sampel soal dalam Contoh Soal dan Pembahasan dari Buku
IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 4,5, dan 7 untuk
mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik
pembelajaran.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)


a. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peserta didik di masing-masing
kelompok diminta untuk membuat simpulan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan simpulan yang telah diperoleh di buku
masing-masing.
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembelajarannya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, yaitu tentang besaran, besaran pokok, besaran turunan, satuan
baku dan satuan takbaku.
b. Guru memberikan tugas rumah untuk mengerjakan Uji Pemahaman dari Buku
IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 9-10.
c. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 9-10.
C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 9-10.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 1-10.
MODUL AJAR 1 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.1.2


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Besaran dan Pengukuran pada Makhluk
Hidup dan Benda Lainnya.
Alokasi Waktu 80 menit (2 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 2
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengukur besaran dengan satuan baku dan tak baku secara baik
dan benar.
2. Peserta didik dapat mengukur besaran menggunakan alat ukur yang sesuai secara
baik dan benar.

Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa penjual kain tidak menggunakan satuan depa ketika melayani pembeli
ketika membeli kain di tokonya?
2. Mengapa meter pompa bahan bakar di SPBU setiap tahun harus diperiksa oleh
Badan Metrologi?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum
pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Besaran dan
Pengukuran pada Makhluk Hidup dan Benda Lainnya.
3. Guru menyiapkan penggaris untuk percobaan pengukuran dengan satuan baku.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang pengukuran dengan satuan baku dan satuan
tak baku.
e. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya mengukur besaran dengan
satuan baku dalam kehidupan sehari-hari.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam materi
Pengukuran dengan satuan baku menggunakan alat ukur penggaris, dan satuan
tak baku menggunakan alat ukur tangan.

2. Kegiatan Inti (55 menit)


Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru bertanya tentang bagaimana cara mengukur panjang meja belajar dengan
satuan jengkal.
b. Peserta didik diminta untuk memberikan beberapa contoh kegiatan pengukuran
sehari-hari yang menggunakan satuan takbaku.
c. Peserta didik diminta untuk menyebutkan kelemahan mengukur dengan satuan
takbaku.
d. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi dari berbagai
referensi untuk memahami berbagai jenis satuan takbaku.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Peserta didik diminta melakukan percobaan pada Kegiatan 1.1 untuk memahami
konsep perbedaan satuan baku, dan satuan takbaku dari Buku IPA SMP/MTs
Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 11.
c. Peserta didik membuat hipotesis tentang hasil pengukuran dengan menggunakan
satuan baku, dan satuan takbaku.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan data hasil percobaan pengukuran Panjang dengan satuan baku,
dan satuan takbaku yang telah dilakukan.
b. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan materi yang dipelajari.
c. Guru berkeliling untuk mengunjungi kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik
di masing- masing kelompok.
d. Guru memberi bimbingan kepada kelompok yang mengalami kesulitan dalam
melakukan percobaan.
e. Guru meminta peserta didik masing-masig kelompok untuk menuliskan data hasil
percobaan.
Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)
a. Guru meminta kepada peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
melakukan analisis data hasil percobaan yang telah diperoleh berkaitan dengan
pengukuran Panjang dengan satuan baku dan satuan takbaku.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan kelebihan dan kelemahan melakukan
pengukuran dengan menggunakan satuan baku dan satuan takbaku.
c. Guru mengunjungi masing-masing kelompok sambil memeriksa proses
pengolahan data yang telah diperoleh oleh masing-masing kelompok.
d. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data pada buku
masing-masing.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Guru meminta kepada peserta didik dalam masing-masing kelompok untuk
menemukan kelebihan mengukur dengan menggunakan satuan baku, dan
kekurangan mengukur dengan satuan takbaku.
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat berkaitan dengan pengukuran panjang dengan satuan baku, dan satuan
takbaku.
c. Guru meminta peserta didik untuk memeriksa, dan membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, berkaitan dengan temuan alternatif
pengukuran dengan satuan baku, dan satuan takbaku.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)


a. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peserta didik di masing-masing
kelompok diminta untuk membuat simpulan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan simpulan yang telah diperoleh di buku
masing-masing.
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembelajarannya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, yaitu tentang pengukuran Panjang dengan satuan baku dan
satuan takbaku.
b. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 19-20, nomor 1.
C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 19-20, nomor 1.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 11-12.
MODUL AJAR 1 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.1.3


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Besaran dan Pengukuran pada Makhluk
Hidup dan Benda Lainnya.
Alokasi Waktu 120 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 3
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengukur besaran dengan satuan baku dan tak baku secara baik
dan benar.
2. Peserta didik dapat mengukur besaran menggunakan alat ukur yang sesuai secara baik
dan benar.

Pertanyaan Pemantik
1. Apakah kelebihan jangka sorong dibanding dengan penggaris?
2. Bagaimanakah cara membaca alat ukur mikrometer sekrup?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum
pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Besaran dan
Pengukuran pada Makhluk Hidup dan Benda Lainnya.
3. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan eksperimen pengukuran panjang
dengan jangka sorong dan mikrometer sekrup, pengukuran massa dengan neraca,
pengukuran waktu dengan stopwatch, dan pengukuran suhu dengan termometer.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang cara membaca alat ukur mikrometer sekrup.
e. Guru memberikan gambaran tentang pengukuran besaran panjang menggunakan
jangka sorong dan mikrometer sekrup dalam kehidupan sehari-hari.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam materi
pengukuran besaran panjang dengan jengka sorong dan mikrometer sekrup,
pengukuran massa dengan neraca, pengukuran waktu dengan stopwatch, dan
pengukuran suhu dengan termometer .

2. Kegiatan Inti (95 menit)


Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru bertanya tentang bagaimana cara mengukur besaran Panjang dengan
menggunakan alat ukur jangka sorong, dan mikrometer sekrup, mengukur massa
dengan neraca, mengukur waktu dengan stopwatch, dan mengukur suhu dengan
termometer.
b. Peserta didik diminta untuk memberikan beberapa contoh kegiatan pengukuran
sehari-hari yang menggunakan alat ukur jangka sorong, mikrometer sekrup,
stopwatch, dan termometer.
c. Peserta didik diminta untuk menentukan ketelitian alat ukur jangka sorong,
micrometer sekrup, neraca, dan stopwatch yang digunakan dalam eksperimen.
d. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi lain dari berbagai
sumber untuk memahami berbagai jenis alat ukur panjang, massa, waktu, dan
suhu.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Peserta didik diminta melakukan eksperimen pengukuran panjang dengan jangka
sorong dan mikrometer sekrup, pengukuran massa dengan neraca sama lengan,
pengukuran waktu dengan stopwatch, dan pengukuran suhu dengan termometer.
c. Peserta didik membuat hipotesis tentang hasil pengukuran panjang, massa, waktu,
dan suhu dengan alat ukur yang digunakan dalam percobaan.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan data hasil pengukuran panjang, massa, waktu, dan suhu.
b. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan konsep yang dipelajari.
c. Guru mengunjungi masing-masing kelompok untuk mengamati kegiatan
pengukuran yang dilakukan.
d. Guru memberi bimbingan kepada kelompok yang memerlukan, dan
memfasilitasi kebutuhan peserta didik dalam kelompok.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Peserta didik pada masing-masing kelompok diminta untuk menganalisis data
yang telah diperoleh berkaitan dengan hasil pengukuran besaran panjang, massa,
waktu, dan suhu.
b. Peserta didik diminta untuk melakukan konversi satuan Panjang, massa, dan
waktu, berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan..
c. Guru mengunjungi peserta didik, dan memberikan bantuan kepada kelompok
yang membutuhkan.
d. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data secara lengkap.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik di masing-masing
kelompok untuk menemukan konsep pengukuran panjang, massa, waktu, dan
suhu.
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan.
c. Peserta didik diminta melakukan pemeriksaan terhadap hasil analisis data untuk
membuktikan kebenaran hipotesis yang dibuat.
d. Guru memberikan sampel soal dalam Contoh Soal dan Pembahasan dari Buku
IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 14-18, dalam
rangka mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik
terhadap hasil pembelajaran.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)


a. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, guru meminta peserta
didik pada masing-masing kelompok untuk membuat simpulan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan.
b. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan simpulan pada buku masing-
masing.
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil percobaannya
di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, berkaitan dengan konsep pengukuran panjang menggunakan
jangka sorong, dan mikrometer sekrup, pengukuran massa dengan neraca,
pengukuran waktu dengan stopwatch, dan pengukuran suhu dengan termometer.
b. Guru memberikan tugas rumah untuk mengerjakan Uji Pemahaman dari Buku
IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 20, nomor 5.
c. Guru menginformasikan materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 20, soal nomor 5.

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 20, soal nomor 5.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 12-20.
MODUL AJAR 1 IPA SMP/MTs FASE D
A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.1.4


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Besaran dan Pengukuran pada Makhluk
Hidup dan Benda Lainnya.
Alokasi Waktu 80 menit (2 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 4
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengukur besaran dengan satuan baku dan tak baku secara baik
dan benar.
2. Peserta didik dapat mengukur besaran menggunakan alat ukur yang sesuai secara
baik dan benar.

Pertanyaan Pemantik
1. Apakah kelebihan jangka sorong dibandingkan penggaris sebagai alat ukur panjang?
2. Jenis neraca apakah yang digunakan untuk menimbang buah?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum
pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Besaran dan
Pengukuran pada Makhluk Hidup dan Benda Lainnya.
3. Guru menyiapkan jangka sorong, micrometer sekrup, dan neraca untuk percobaan
pengukuran dengan satuan baku.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang kegiatan sehari-hari yang memanfaatkan
jangka sorong, mikrometer sekrup, dan neraca.
e. Guru memberikan gambaran tentang berbagai jenis neraca yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam materi
pengukuran dengan jangka sorong, micrometer skrup, dan neraca pada Uji
Pemahaman halaman 20.

2. Kegiatan Inti (55 menit)


Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru bertanya tentang bagaimana cara mengalibrasi neraca jika pada saat akan
digunakan untuk menimbang, posisi angka nolnya tidak berimpit dengan skala
standar (lengan neraca tidak setimbang).
b. Peserta didik diminta untuk memberikan beberapa contoh kegiatan pengukuran
sehari-hari yang menggunakan jangka sorong, micrometer sekrup, dan neraca
Ohaus.
c. Peserta didik diminta untuk menyebutkan jenis neraca lain yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Guru memotivasi peserta didik untuk mengumpulkan informasi dari berbagai
sumberi untuk memahami berbagai jenis pengukuran panjang, dan massa.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Peserta didik diminta melakukan percobaan pada kegiatan Uji Pemahaman
halaman 20, soal nomor 2-4 dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT
Penerbit Erlangga.
c. Peserta didik membuat hipotesis tentang hasil pengukuran dengan menggunakan
alat-alat yang digunakan dalam percobaan.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Peserta didik pada masing-masing kelompok diminta untuk menuliskan data
hasil percobaan pengukuran panjang dengan jangka sorong, dan mikrometer
sekrup, serta pengukuran massa dengan neraca Ohaus yang telah dilakukan.
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan pengukuran yang dilakukan.
c. Guru berkeliling mengunjungi kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di
masing- masing kelompok, dan memberikan bantuan untuk yang membutuhkan.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk melakukan
analisis data hasil percobaan yang telah diperoleh berkaitan dengan pengukuran
panjang, dan massa benda.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan data dengan satuan cgs, kemudian
mengkonversi dalam satuan SI.
c. Guru mengunjungi masing-masing kelompok sambil memeriksa proses
pengolahan data yang telah diperoleh oleh masing-masing kelompok.
d. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data pada buku
masing-masing.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Guru meminta kepada peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
menemukan cara pengukuran panjang dengan jangka sorong dan micrometer
sekrup, dan pengukuran massa dengan neraca Ohaus.
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat berkaitan dengan pengukuran panjang dan massa dengan alat masing-
masing.
c. Guru meminta peserta didik untuk memeriksa, dan membuktikan kebenaran
hipotesis yang telah dibuat.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)

a. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peserta didik pada masing-
masing kelompok diminta untuk membuat simpulan hasil percobaan yang telah
dilakukan.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan simpulan yang telah diperoleh di buku
masing-masing.
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembelajarannya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, berkaitan dengan pengukuran panjang dengan jangka sorong dan
micrometer sekrup, dan pengukuran massa dengan neraca Ohaus.
b. Guru memberitahukan kepada peserta didik mengenai materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya.

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 20, nomor 2-4.

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 20, nomor 2-4.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 13-16.
MODUL AJAR 1 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.1.5


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Besaran dan Pengukuran pada Makhluk
Hidup dan Benda Lainnya.
Alokasi Waktu 120 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 5
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengukur besaran dengan satuan baku dan tak baku secara baik
dan benar.
2. Peserta didik dapat mengukur besaran menggunakan alat ukur yang sesuai secara
baik dan benar.

Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimanakah cara menghitung luas sebuah daun?
2. Alat apakah yang digunakan untuk mengukur volume air?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum
pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Besaran dan
Pengukuran pada Makhluk Hidup dan Benda Lainnya.
3. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam Kegiatan 1.2, 1.3, 1.4,
dan 1.5 pada Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 21-
23.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang cara mengukur salah satu besaran turunan.
e. Guru memberikan gambaran tentang cara mengukur berbagai macam besaran
turunan dalam kehidupan sehari-hari.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam materi
Pengukuran Besaran Turunan.

2. Kegiatan Inti (95 menit)


Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru bertanya tentang bagaimana cara mengukur volume batu.
b. Peserta didik diminta untuk memberikan beberapa contoh kegiatan sehari-hari yang
berkaitan dengan pengukuran besaran turunan.
c. Peserta didik diminta untuk menyebutkan alat-alat ukur yang digunakan untuk
mengukur besaran turunan.
d. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi lain dari berbagai
referensi untuk memahami cara melakukan pengukuran berbagai jenis besaran,
besaran turunan.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Peserta didik diminta melakukan percobaan konsep pengukuran besaran turunan
dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 21-23.
c. Peserta didik membuat hipotesis berkaitan dengan pengukuran besaran turunan
pada Kegiatan 1.2, 1.3, 1.4, dan 1.5.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk menuliskan data
hasil percobaan 1.2, 1.3, 1.4, dan 1.5 pada buku.
b. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk membaca berbagai referensi
yang diperlukan terkait dengan kegiatan percobaan yang dilakukan.
c. Guru berkeliling untuk mengunjungi setiap kelompok untuk mengamati kegiatan
praktikum yang dilakukan peserta didik di masing- masing kelompok.
e. Guru memberi bimbingan kepada kelompok yang memerlukan, dan memfasilitasi
kebutuhan peserta didik dalam kelompok.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Guru meminta kepada peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
melakukan analisis data hasil percobaan pada Kegiatan 1.2, 1.3, 1.4, dan 1.5.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan hasil analisis yang telah diperoleh pada
buku.
c. Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam melakukan
analisis data hasil percobaan.
Langkah 5. Verification (Pembuktian)
a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan diskusi di
dalam kelompok masing-masing terkait dengan hasil analisis data yang telah
diperoleh.
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat sebelumnya berkaitan dengan pengukuran besaran turunan.
c. Guru meminta peserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, berkaitan dengan temuan alternatif
terkait pengukuran besaran turunan,.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)


a. Berdasarkan hasil analisis data hasil percobaan yang telah dilakukan, peserta
didik di masing-masing kelompok diminta untuk membuat simpulan hasil
percobaan yang telah dilakukan.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan simpulan yang telah diperoleh di buku
masing-masing.
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembelajarannya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, berkaitan dengan pengukuran besaran turunan.
b. Guru menginformasikan kepada peserta didik untuk mengerjakan soal-soal
Latihan Soal Akhir Bab.

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Latihan Soal Akhir Bab dari Buku
IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 25-32.

Pengayaan dan Remedial


 Peserta didik yang telah mengerjakan soal-soal Latihan Soal Akhir Bab 1, dan
mendapatkan nilai tuntas, diminta untuk mengerjakan Soal-soal Pengayaan dengan
cara memindai (menscan) QR code pada “Refleksi” yang terdapat di halaman 34,
Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga.
 Peserta didik yang telah mengerjakan soal-soal Latihan Soal Akhir Bab 1, dan
mendapatkan nilai belum tuntas, diminta untuk mengerjakan Soal-soal Remedial
dengan cara memindai (menscan) QR code pada “Refleksi” yang terdapat di halaman
34, Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga.

Refleksi Peserta Didik dan Guru


Refleksi Peserta Didik
 Refleksi untuk peserta didik dapat dilihat di halaman 34 Buku IPA SMP/MTs Kelas
VII dari PT Penerbit Erlangga.
Refleksi Guru
1. Apakah pembelajaran dapat berlangsung sesuai rencana?
2. Apakah peserta didik yang mengalami hambatan, dapat teridentifikasi dan terfasilitasi
dengan baik?
3. Hal-hal apakah yang menyebabkan peserta didik mengalami hambatan dalam
pembelajaran?
4. Berapa persenkah jumlah peserta didik yang belum tuntas dalam pembelajaran?

C. Lampiran
Lembar Aktivitas

No. Jenis Aktivitas Halaman


1. Kegiatan 1.1 11
2. Kegiatan 1.2 21
3. Kegiatan 1.3 21
4. Kegiatan 1.4 22
5. Kegiatan 1.5 23
6. Uji Pemahaman 1.1 9
7. Uji Pemahaman 1.2 19
8. Latihan Soal Akhir Bab 25-32
9. Praproyek 33
10. Refleksi 34

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 1-34.

Glosarium
Besaran adalah semua gejala alam yang dapat diukur.
Besaran pokok adalah Besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain.

Daftar Pustaka
Tim Abdi Guru. 2022. IPA SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: PT Penerbit Erlangga
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs FASE D
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman IPA Pada akhir fase D:

1. Peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan


benda berdasarkan karakteristik yang diamati,
mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan
perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran
sederhana.

2. Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai


unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil
penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi
kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan
keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau
gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem
pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernapasan dan
sistem reproduksi).

3. Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan


lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah
dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim.

4. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan


bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Peserta mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang


mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force),
memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur
besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan,
sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor.

6. Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk


pesawat sederhana.

7. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan


dan pembiasan cahaya termasuk alat-alat optik sederhana yang
sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana,


memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk
menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari hari.

9. Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi


relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan
memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan
fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.

10. Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu


zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi
(asam-basa berdasarkan pH-nya). Dengan pemahaman ini
peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta
hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan.
Elemen Capaian Pembelajaran

11. Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan


yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang
membahayakan dirinya dan lingkungan.

Keterampilan proses 1. Mengamati


Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran
dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek
yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih
lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat
prediksi tentang penyelidikan ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah
operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab
pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta didik menggunakan
berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta
menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data
secara digital atau non digital. Mengumpulkan data dari
penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder,
serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi
hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori
yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses
penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan
pada metodologi.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang
dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks
penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format
yang ditentukan.
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
IPA SMP/MTs
FASE D KELAS VII
BAB 2. ZAT, WUJUD ZAT, DAN PERUBAHANNYA

Tujuan Pembelajaran

1. Mengidentifikasi sifat berbagai jenis zat melalui percobaan.


2. Menyelidiki perubahan wujud suatu zat.
3. Mendefinisikan gaya tarik antarpartikel pada berbagai wujud zat melalui penalaran.
4. Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan.
5. Mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehar-hari.
6. Menjelaskan dari hasil percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas suatu zat.
7. Menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
8. Menjelaskan konsep unsur, senyawa, dan campuran.
9. Menyebutkan cir-ciri asam dan basa.
10. Membedakan larutan asam dan basa menggunakan indikator kertas lakmus.

Alur Tujuan Pembelajaran


Elemen:
Pemahaman IPA
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan
karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan
perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.

Materi Tujuan Pembelajaran Modul Ajar JP


1. Pengertian Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat
Materi dan berbagai jenis zat melalui percobaan.
Zat
2. Wujud Zat IPA.D.VII.2.1 3
3. Sifat-Sifat
Zat
4. Perubahan Peserta didik mampu menyelidiki perubahan IPA.D.VII.2.2 2
Zat wujud suatu zat.
Peserta didik dapat mendefinisikan gaya tarik
5. Adhesi dan antarpartikel pada berbagai wujud zat melalui
Kohesi penalaran.
Peserta didik dapat membedakan kohesi dan
adhesi berdasarkan pengamatan.
6. Meniskus Peserta didik dapat mengaitkan peristiwa IPA.D.VII.2.3 3
7. Kapilaritas kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehar-hari
Peserta didik dapat menjelaskan dari hasil
percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu
8. Massa Jenis ciri khas suatu zat.
Peserta didik dapat menggunakan konsep massa
jenis untuk berbagai penyelesaian masalah
dalam kehidupan sehari-hari
9. Unsur Peserta didik dapat menjelaskan konsep unsur,
10.Senyawa senyawa, dan campuran IPA.D.VII.2.4 2
11.Campuran
12.Pemisahan
Campuran
13. Asam Peserta didik dapat menyebutkan cir-ciri asam
14. Basa dan basa IPA.D.VII.2.5 3
15. Indikator Peserta didik dapat membedakan larutan asam
Asam-Basa dan basa menggunakan indikator kertas lakmus
16. Garam

Penilaian Harian 2
Jumlah Jam Pelajaran (JP) 15
Jumlah Jam Kegiatan Proyek 5
Jumlah Jam Seluruhnya 20
MODUL AJAR 2 IPA SMP/MTs FASE D
A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.2.1


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.
Alokasi Waktu 120 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 1
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat berbagai jenis zat melalui percobaan.
2. Peserta didik dapat menyelidiki perubahan wujud suatu zat.

Pertanyaan Pemantik
1. Apa arti sifat intensif zat?
2. Apa perbedaan perubahan fisis dengan perubahan kimia?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum pembelajaran
dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Zat, Wujud Zat, dan
Perubahannya..

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang materi dan zat.
e. Guru memberikan gambaran tentang penerapan perubahan zat dalam kehidupan
sehari-hari.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam Pengertian
Materi dan Zat, Wujud Zat, Sifat-Sifat Zat, Perubahan Zat (Perubahan Fisika).
2. Kegiatan Inti (95 menit)
Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru bertanya tentang apa ciri-ciri perubahan kimia..
b. Peserta didik diminta untuk memberikan beberapa contoh kegiatan yang
berkaitan dengan Wujud Zat, Sifat-Sifat Zat, Perubahan Zat (Perubahan Fisika).
c. Peserta didik diminta untuk menentukan jenis perubahan zat berdasarkan
kegiatan yang dilakukan.
d. Peserta didik diminta untuk menyebutkan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan Wujud Zat, Sifat-Sifat Zat, Perubahan Zat (Perubahan
Fisika).
e. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi lain dari
berbagai sumber untuk memahami berbagai jenis sifat zat dan perubahan zat.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Peserta didik diminta melakukan diskusi untuk mengidentifikasi konsep
Pengertian Materi dan Zat, Wujud Zat, Sifat-Sifat Zat, Perubahan Zat dari Buku
IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 35-45.
c. Peserta didik membuat hipotesis tentang Sifat-sifat zat dan perubahan zat dalam
kehidupan sehari-hari.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya berkaitan dengan Sifat-sifat zat dan
perubahan zat dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi yang dilakukan.
b. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan materi yang dipelajari.
c. Guru berkeliling untuk melihat kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam
masing- masing kelompok.
d. Guru memberi bimbingan kepada kelompok yang memerlukan, dan
memfasilitasi kebutuhan peserta didik dalam kelompok.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Guru meminta kepada peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
melakukan analisis data yang telah diperoleh berkaitan dengan Sifat-sifat zat
dan perubahan zat.
b. Peserta didik diminta untuk melakukan klasifikasi terhadap Sifat-sifat zat dan
perubahan zat, berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan..
c. Guru mengunjungi kelompok sambil memantau proses pengolahan data yang
dilakukan oleh masing-masing kelompok.
d. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data secara
sistematis.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam masing-masing
kelompok untuk menemukan jenis-jenis Sifat-sifat zat dan perubahan zat dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat sebelumnya berkaitan dengan Sifat-sifat zat dan perubahan zat.
c. Guru meminta peserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, berkaitan dengan temuan
alternatif terkait Sifat-sifat zat dan perubahan zat,.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)


a. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peserta didik di masing-masing
kelompok diminta untuk membuat simpulan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan simpulan yang telah diperoleh di buku
masing-masing.
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembelajarannya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, yaitu tentang Pengertian Materi dan Zat, Wujud Zat, Sifat-Sifat
Zat, Perubahan Zat.
b. Guru memberikan tugas rumah untuk mengerjakan Uji Pemahaman dari Buku
IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 47-48.
c. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 47-48.

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 47-48.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 35-43.
MODUL AJAR 2 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.2.2


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.
Alokasi Waktu 80 menit (2 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 1
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menyelidiki perubahan wujud suatu zat.

Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang menyebabkan besi berkarat?
2. Ciri-ciri apakah yang menyertai perubahan kimia?
3. Mengapa zat cair bentuknya selalu berubah sesuai wadahnya?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum
pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Zat, Wujud Zat,
dan Perubahannya..

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang Perubahan Kimia, dan Susunan Partikel Zat.
e. Guru memberikan gambaran tentang penerapan perubahan kimia dalam kehidupan
sehari-hari.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkaitan dengan
materi Perubahan Kimia, dan Susunan Partikel Zat.
2. Kegiatan Inti (55 menit)
Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru bertanya tentang keuntungan dan kerugian adanya perubahan kimia dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Peserta didik diminta untuk memberikan beberapa contoh kegiatan yang
berkaitan dengan Perubahan Kimia.
c. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi lain dari berbagai
sumber untuk memahami berbagai jenis Perubahan Kimia, dan Susunan Partikel
Zat.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Peserta didik diminta melakukan diskusi untuk menemukan contoh-contoh
perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, dan ciri-ciri yang menyertai
perubahan kimia.
c. Guru meminta peserta didik untuk melakukan percobaan pada Kegiatan 2.4 untuk
memahami susunan partikel zat, dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT
Penerbit Erlangga halaman 48.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya berkaitan dengan perubahan kimia
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan materi yang dipelajari.
c. Peserta didik diminta menuliskan data hasil percobaan yang dilakukan pada
Kegiatan 2.4 pada buku tulis masing-masing.
d. Guru mengunjungi masing-masing kelompok untuk mengamati jalannya diskusi.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Guru meminta kepada peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
menuliskan hasil diskusi, dan melakukan analisis data hasil percobaan pada
Kegiatan 2.4 yang berkaitan dengan susunan partikel zat.
b. Guru meminta peserta didik masing-masing kelompok untuk menuliskan contoh-
contoh prubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, dan ciri-ciri yang
menyertainya.
c. Peserta didik diminta untuk menggambarkan susunan partikel zat padat, zat cair,
dan gas, berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan.
Langkah 5. Verification (Pembuktian)
a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam masing-masing
kelompok untuk menemukan perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
b. Guru memberikan sampel soal dalam Contoh Soal dan Pembahasan dari Buku
IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 45, 46, dan 47
untuk mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik
pembelajaran.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)


a. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peserta didik di masing-masing
kelompok diminta untuk membuat simpulan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan simpulan yang telah diperoleh di buku
masing-masing.
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembelajarannya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, yaitu tentang Perubahan Kimia, dan Susunan Partikel Zat.
b. Guru memberikan tugas rumah untuk mengerjakan Uji Pemahaman dari Buku
IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 47-48.
c. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 47-48.

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 47-48.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 43-49.
MODUL AJAR 1 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.2.1


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.
Alokasi Waktu 120 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 3
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mendefinisikan gaya tarik antarpartikel pada berbagai wujud zat
melalui penalaran.
2. Peserta didik dapat membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan.
3. Peserta didik dapat mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehar-
hari.
4. Peserta didik dapat menjelaskan dari hasil percobaan bahwa massa jenis adalah salah
satu ciri khas suatu zat.
5. Peserta didik dapat menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian
masalah dalam kehidupan sehari-hari

Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa cat dapat menempel pada tembok?
2. Mengapa tetesan air yang terletak di daun talas berbentuk bola?
3. Mengapa kapal selam dapat terapung dan melayang dalam air laut?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum
pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Zat, Wujud Zat,
dan Perubahannya.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang Adesi, Kohesi, Miniskus-Kapilaritas, dan
Massa Jenis.
e. Guru memberikan gambaran tentang penerapan Adesi-Kohesi, Miniskus-
Kapilaritas, dan Massa Jenis dalam kehidupan sehari-hari.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada materi Adesi-
Kohesi, Miniskus-Kapilaritas, dan Massa Jenis.

2. Kegiatan Inti (95 menit)


Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru bertanya tentang apa ciri-ciri perubahan kimia..
b. Peserta didik diminta untuk memberikan beberapa contoh kegiatan yang
berkaitan dengan Adesi-Kohesi, Miniskus-Kapilaritas, dan Massa Jenis.
c. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi lain dari berbagai
sumber untuk memahami Adesi-Kohesi, Miniskus-Kapilaritas, dan Massa Jenis.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Peserta didik diminta melakukan diskusi untuk memahami konsep Adesi-Kohesi,
Miniskus-Kapilaritas.
c. Peserta didik masing-masing kelompok diminta melakukan percobaan pada
Kegiatan 2.5 (halaman 50), dan Kegiatan 2.6 (halaman 53) pada Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 35-45.
d. Peserta didik membuat hipotesis tentang peristiwa adesi-kohesi, dan massa jenis
minyak goreng.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya berkaitan dengan adesi, kohesi,
miniskus, dan kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi yang
dilakukan.
b. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan materi yang dipelajari.
c. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk menuliskan
data hasil percobaan menentukan massa jenis minyak goreng pada buku masing-
masing.
d. Guru berkeliling untuk mengamati kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam
masing- masing kelompok.
e. Guru memberi bimbingan kepada kelompok yang memerlukan, dan memfasilitasi
kebutuhan peserta didik dalam kelompok.
Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)
a. Guru meminta kepada peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
melakukan analisis data yang telah diperoleh berkaitan dengan massa jenis
minyak goreng.
b. Peserta didik diminta untuk mengonversi satuan massa jenis minyak ke dalam
satuan kg/m3, berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan..
c. Guru mengunjungi kelompok sambil memantau proses pengolahan data yang
dilakukan oleh masing-masing kelompok.
d. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data secara
sistematis.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam masing-masing
kelompok untuk menemukan peristiwa adesi, kohesi, miniskus, dan kapilaritas
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat sebelumnya berkaitan dengan massa jenis minyak goreng.
c. Guru meminta peserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, berkaitan dengan temuan
alternatif terkait massa jenis monyak goreng.
d. Guru memberikan sampel soal dalam Contoh Soal dan Pembahasan dari Buku
IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 55 untuk
mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik
pembelajaran.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)


a. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peserta didik di masing-masing
kelompok diminta untuk membuat simpulan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan simpulan yang telah diperoleh di buku
masing-masing.
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembelajarannya di depan kelas.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, yaitu tentang Adesi-Kohesi, Miniskus-Kapilaritas, dan Massa
Jenis.
b. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Rencana Asesmen
Perhatikan tabel dan wacana berikut.
No. Nama Zat Massa Jenis (kg/m3)
1. Besi 7.900
2. Aluminium 2.700
3. Kuningan 8.400
4. Emas 19.300
5. Perak 10.500

Suatu hari Pak Darman mencngkul di pekarangan rumahnya, dan menemukan sebuah
gelang yang diduga terbuat dari logam mulia. Untuk memastikan bahan gelang hasil
temuannya Pak Darman minta tolong kepada anaknya yang sudah duduk di bangku kelas
VII SMP. Selanjutnya, anak Pak darma menimbang gelang dengan neraca Ohaus, dan
mengukur volumenya dengan menggunakan gelas ukur. Berdasarkan hasil
pengukurannya diperoleh data bahwa massa gelang 42 gram, dan volumenya 5 cm3.
Terbuat dari bahan apakah gelang yang ditemukan oleh Pak Darman tersebut?

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 49-56.
MODUL AJAR 2 IPA SMP/MTs FASE

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.2.4


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.
Alokasi Waktu 80 menit (2 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 4
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep unsur, senyawa, dan campuran

Pertanyaan Pemantik
1. Sebutkan unsur penyusun air.
2. Sebutkan perbedaan antara air dengan unsur penyusunnya.

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum
pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Zat, Wujud Zat, dan
Perubahannya.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang unsur, sanyawa, campuran, pemisahan
campuran.
e. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya mengetahui perbedaan unsur,
senyawa, dan campuran.
f. menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam Pengertian Materi
dan Zat, Wujud Zat, Sifat-Sifat Zat, Perubahan Zat.

2. Kegiatan Inti (55 menit)


Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru bertanya tentang bagaimana cara memisahkan campuran.
b. Peserta didik diminta untuk memberikan beberapa contoh kegiatan memisahkan
campuran.
c. Peserta didik diminta untuk menyebutkan beberapa cara untuk memisahkan
campuran.
d. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi dari berbagai
referensi untuk memahami berbagai zat yang termasuk unsur, senyawa, dan
campuran.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Peserta didik diminta melakukan percobaan pada Kegiatan 2.7 untuk memahami
metode pemisahan zat dengan cara filtrasi dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII
dari PT Penerbit Erlangga halaman 61.
c. Peserta didik membuat hipotesis tentang hasil percobaan filtrasi larutan garam
dapur.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan data hasil percobaan filtrasi larutan garam dapur yang telah
dilakukan.
b. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan materi yang dipelajari.
c. Guru berkeliling untuk mengunjungi kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik
di masing- masing kelompok.
d. Guru memberi bimbingan kepada kelompok yang mengalami kesulitan dalam
melakukan percobaan.
e. Guru meminta peserta didik masing-masig kelompok untuk menuliskan data
hasil percobaan.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Guru meminta kepada peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
melakukan analisis data hasil percobaan yang telah diperoleh berkaitan dengan
percobaan filtrasi larutan garam dapur yang telah dilakukan.
b. Guru mengunjungi masing-masing kelompok sambil memeriksa proses
pengolahan data yang telah diperoleh oleh masing-masing kelompok.
c. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data pada buku
masing-masing.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Guru meminta kepada peserta didik dalam masing-masing kelompok untuk
mencatat hasil percobaan filtrasi larutan garam dapur yang telah dilakukan.
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat berkaitan dengan percobaan filtrasi larutan garam dapur yang telah
dilakukan.
c. Guru meminta peserta didik untuk memeriksa, dan membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, berkaitan dengan percobaan filtrasi
larutan garam dapur yang telah dilakukan.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)


a. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peserta didik di masing-masing
kelompok diminta untuk membuat simpulan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan simpulan yang telah diperoleh di buku
masing-masing.
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembelajarannya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, yaitu Unsur, Senyawa, Campuran, dan Pemisahan Campuran.
b. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 63-64, nomor 1, 2, dan 3.

B. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 63-64, nomor 1, 2, dan 3.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 57-63.
MODUL AJAR 2 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.2.5


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.
Alokasi Waktu 120 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 5
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri asam dan basa.
2. Peserta didik dapat membedakan larutan asam dan basa menggunakan indikatro kertas
lakmus.

Pertanyaan Pemantik
1. Apakah perbedaan asam dengan basa?
2. Bagaimanakah cara membedakan larutan yang bersifat asam dengan bersifat basa?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum
pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Zat, Wujud Zat, dan
Perubahannya.
3. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan eksperimen pengujian larutan dengan
indikator Asam-Basa. .

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang perbedaan asam dan basa.
e. Guru memberikan gambaran tentang larutan yang bersifat asam dan basa.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam materi Asam,
basa, Indikator Asam-Basa, dan Garam.

2. Kegiatan Inti (95 menit)


Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru bertanya tentang bagaimana cara menguji larutan dengan indikator asam-
basa
b. Peserta didik diminta untuk memberikan beberapa contoh kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari yang menggunakan asam atau basa.
c. Peserta didik diminta untuk menguji larutan dengan indikator asam-basa yang
digunakan dalam eksperimen.
d. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi lain dari berbagai
sumber untuk memahami berbagai jenis larutan asam, basa, dan garam.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Peserta didik diminta melakukan eksperimen Pengujian Larutan dengan Indikator
asam-basa.
c. Peserta didik membuat hipotesis tentang hasil eksperimen Pengujian Larutan
dengan Indikator asam-basa.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan data hasil eksperimen Pengujian Larutan dengan Indikator asam-
basa.
b. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan konsep yang dipelajari.
c. Guru mengunjungi masing-masing kelompok untuk mengamati kegiatan
percobaan yang dilakukan.
d. Guru memberi bimbingan kepada kelompok yang memerlukan, dan
memfasilitasi kebutuhan peserta didik dalam kelompok.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Peserta didik pada masing-masing kelompok diminta untuk menganalisis data
yang telah diperoleh berkaitan dengan hasil eksperimen Pengujian Larutan
dengan Indikator asam-basa.
b. Guru mengunjungi peserta didik, dan memberikan bantuan kepada kelompok
yang membutuhkan.
c. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data secara lengkap.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik di masing-masing
kelompok untuk menemukan konsep asam, basa, indikator asam-basa, dan
garam. .
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan.
c. Peserta didik diminta melakukan pemeriksaan terhadap hasil analisis data untuk
membuktikan kebenaran hipotesis yang dibuat.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)


a. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, guru meminta peserta
didik pada masing-masing kelompok untuk membuat simpulan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan.
b. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan simpulan pada buku masing-
masing.
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil percobaannya
di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, berkaitan dengan konsep asam, basa, indikator asam-basa, dan
garam..
b. Guru memberikan tugas rumah untuk mengerjakan Uji Pemahaman dari Buku
IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 70, A nomor 1,2, 3
dan B.
c. Guru menginformasikan materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 70, A soal nomor 1,2, 3 dan B.

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 70, A soal nomor 1,2, 3 dan B.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 64-69.
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs FASE D

Elemen Capaian Pembelajaran


Pemahaman IPA Pada akhir fase D:

1. Peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan


benda berdasarkan karakteristik yang diamati,
mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan
perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran
sederhana.

2. Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai


unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil
penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi
kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan
keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau
gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem
pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernapasan dan
sistem reproduksi).

3. Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan


lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah
dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim.

4. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan


bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Peserta mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang


mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force),
memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur
besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan,
sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor.

6. Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk


pesawat sederhana.

7. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan


dan pembiasan cahaya termasuk alat-alat optik sederhana yang
sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana,


memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk
menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari hari.

9. Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi


relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan
memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan
fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.

10. Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu


zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi
(asam-basa berdasarkan pH-nya). Dengan pemahaman ini
peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta
Elemen Capaian Pembelajaran
hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan.

11. Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan


yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang
membahayakan dirinya dan lingkungan.

Keterampilan proses 1. Mengamati


Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran
dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek
yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih
lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat
prediksi tentang penyelidikan ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah
operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab
pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta didik menggunakan
berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta
menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data
secara digital atau non digital. Mengumpulkan data dari
penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder,
serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi
hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori
yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses
penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan
pada metodologi.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang
dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks
penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format
yang ditentukan.
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
IPA SMP/MTs
FASE D KELAS VII
BAB 3
SUHU, PEMUAIAN DAN KALOR

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat.
2. Peserta didik dapat mengkonversi skala termometer celcius ke dalam skala termometer
lainnya.
3. Peserta didik dapat menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, cair dan gas.
4. Peserta didik dapat melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat
padat, cair dan gas.
5. Peserta didik dapat menunjukkan pemuaian dalam teknologi.
6. Peserta didik dapat menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat.
7. Peserta didik dapat menghitung besar kalor yang diperlukan untuk kenaikkan suhu benda.
8. Peserta didik dapat menghitung besar kalor yang dibutuhkan zat saat mendidih dan
melebur
9. Peserta didik dapat menyelidiki factor-faktor yang mempengaruhi penguapan.
10. Peserta didik dapat menunjukkan penerapan sifat kalor dalam teknologi
11. Peserta didik dapat menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi
12. Peserta didik dapat menjelaskan konsep mekanisme . menjaga kestabilan suhu tubuh
manusia dan hewan

Alur Tujuan Pembelajaran

Elemen:
Pemahaman IPA

Capaian Pembelajaran:

Peserta mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan
ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran
suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan
konduktor kalor.

Kode Modul Jumlah Jam


Materi Tujuan Pembelajaran Pembelajaran Pra Proyek
Ajar
SUHU 1. Peserta didik dapat IPA.D.VII.3.1. 3 jam
1. Indera Peraba. menggunakan termometer
2. Termometer untuk mengukur suhu zat.
sebagai
pengukur suhu.
3. Membuat skala
termometer.
4. Membanding 2. Peserta didik dapat IPA.D.VII.3.2. 2 jam
kan skala mengkonversi skala
Celcius dengan termometer celcius ke dalam
skala lain. skala termometer lainnya

PEMUAIAN 3. Menyelidiki proses pemuaian IPA.D.VII.3.3. 3 jam


5. Proses pada zat padat, zat cair dan
pemuaian zat gas
padat, cair dan
gas.
6. Pengaruh 4. Melakukan percobaan IPA.D.VII.3.4. 2 jam
perbedaan sederhana untuk
koefisien muai menunjukkan pemuaian zat
zat. cair dan padat.
7. Prinsip 5. Menunjukkan prinsip
pemuaian dalam pemuaian dalam teknologi
teknologi

KALOR 6. Peserta didik dapat IPA.D.VII.3.5. 3 jam


7. Pengertian kalor menyelidiki pengaruh
8. Pengaruh kalor kalor terhadap perubahan
terhadap suhu dan wujud zat.
perubahan suhu 7. Peserta didik dapat
dan wujud zat menghitung besar kalor
9. Penguapan yang diperlukan untuk
10. Azas Black dan kenaikkan suhu benda.
penerapannya 8. Peserta didik dapat
menghitung besar kalor
yang dibutuhkan zat saat
mendidih dan melebur.
9. Peserta didik
dapat menyelidiki
factor- faktor
yang
mempengaruhi
penguapan.
10. Peserta didik dapat
menunjukkan penerapan
sifat kalor dalam
teknologi
PERPINDAHAN 11. Peserta didik dapat IPA.D.VII.3.6. 2 jam
KALOR menyelidiki perpindahan
11. Pengertian kalor secara konduksi,
perpindahan konveksi dan radiasi.
kalor
12. Konduksi
13. Konveksi
14. Radiasi
SUHU TUBUH 12. Peserta didik dapat IPA.D.VII.3.7. 3 jam
15. Suhu tubuh menjelaskan konsep
manusia mekanisme . menjaga
16. Suhu tubuh kestabilan suhu tubuh
Hewan
manusia dan hewan

KEGIATAN PRA
PROYEK Langkah kerja
17. Pengukuran 13. Peserta didik dapat
Pra Proyek Buku 5 jam
suhu tubuh mengukur suhu tubuh
IPA Jilid 1
Tim Abdi Guru
hal: 127
Penilaian Harian 2 jam
Jumlah Jam Seluruhnya 20 Jam 5 Jam
MODUL AJAR 3 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.3.1


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Suhu, Pemuaian dan Kalor
Alokasi Waktu 120 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 1
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat.

Pertanyaan Pemantik
1. Apa maksud Ibu meletakkan tangan pada dahi, ketika kamu sedang demam?
2. Apa yang seharusnya dilakukan untuk mengetahui suhu badan?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru menyiapkan seperangkat alat dan bahan Kegiatan 3.1. Buku IPA Jilid 1 Hal:
86 Tim Abdi Guru Penerbit Erlangga
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi suhu, pemuaian dan kalor

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Peserta didik memasuki ruangan secara disiplin dan berdoa sesuai dengan
agama masing-masing sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha
Esa.
b. Guru mengkondisikan agar peserta didik memperoleh perhatian dan motivasi,
menanyakan hal-hal yang dipelajari pertemuan sebelumnya.
c. Guru menunjukkan thermometer, kemudian menanyakan apa kegunaannya?
Skala apa yang digunakan? diarahkan jawaban siswa derajad celcius.
d. Setelah situasi peserta didik termotivasi, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran berkaitan dengan suhu melalui tanyangan slide proyektor.
2. Kegiatan Inti (95 menit)
Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru memotivasi siswa dengan peragaan 3 bejana berisi air dingin, air biasa dan
air hangat, kemudian tangan dicelupkan secara bergantian. Diminta salah satu
siswa memperagakan
b. Guru menayangkan peta konsep “Suhu, Pemuaian dan Kalor” kemudian
menyampaikan overview konsep suhu, pemuaian dan kalor yang akan dibahas
dalam Bab: 3.
c. Guru memberikan informasi terkait dengan kontrak pembelajaran yang
dilakukan, meliputi: menggarisbawahi kata yang penting, memperagakan tangan
sebagai alat ukur panas, mengamati sebuah termometer, mendiskusikan
berbagai konsep suhu dan mengkomunikasikan hasil belajar.
d. Peserta didik diminta untuk menyebutkan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan suhu
e. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi lain dari
berbagai sumber untuk memahami jenis termometer

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang dalam
tatanan pembelajaran Discovery Learning..
b. Peserta didik diminta mencermati Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT
Penerbit Erlangga halaman 86-92.
c. Guru mengajukan permasalahan tentang indra peraba sebagai pengukur suhu
dan termometer
d. Peserta didik mengidentifikasi masalah, menanya permasalahan, dan
merumuskan masalah berkaitan dengan suhu.
e. Peserta didik membuat hipotesis tentang besaran pokok, dan besaran turunan
dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Guru meminta peserta didik mencermati langkah kegiatan 3.1. Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 86.
b. Peserta didik melakukan kegiatan 3.1. dan memberi skala termometer yang
dibuat.
c. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya berkaitan dengan suhu, termometer
dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi yang dilakukan.
d. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan materi suhu, termometer yang dipelajari.
e. Guru berkeliling untuk melihat kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam
masing- masing kelompok.
f. Guru memberi bimbingan kepada kelompok yang memerlukan, dan
memfasilitasi kebutuhan peserta didik dalam kelompok.
Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)
a. Guru meminta kepada peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
melakukan analisis data yang telah diperoleh berkaitan dengan indra peraba,
termometer dan jenis termometer.
b. Peserta didik diminta untuk melakukan diskusi informasi berkaitan dengan indra
peraba, termometer dan jenis termometer.
c. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data secara
sistematis.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Peserta didik mendiskusikan jawaban bersama-sama dan memastikan semua
anggota kelompok mengetahui jawabannya. Jika perlu, ada anggota yang
berfungsi untuk mengecek jawaban dari masing-masing anggota.
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat sebelumnya berkaitan dengan suhu, indra peraba dan termometer.
c. Guru meminta peserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan.
d. Guru memberikan sampel soal dalam Contoh Soal dan Pembahasan AKM
dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 91
untuk mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik
pembelajaran.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)


a. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peserta didik di masing-masing
kelompok diminta untuk membuat simpulan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.
b. Peserta didik menyajikan data hasil diskusi dalam lembar yang telah disediakan.
c. Peserta didik diminta untuk menuliskan simpulan yang telah diperoleh di buku
masing-masing.
d. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembelajarannya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, yaitu tentang suhu, indra peraba, termometer.
b. Memberikan tugas tindak lanjut untuk penguatan berupa kegiatan mandiri
terstruktur dan mempersiapkan materi selanjutnya yaitu, konversi skala Celcius
agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis
Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu membuat laporan kegiatan 3.1.
Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 86.

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 99. Uraian Nomor 1.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 83-92.
MODUL AJAR 3 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.3.2


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Suhu, Pemuaian dan Kalor
Alokasi Waktu 80 menit (2 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 2
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Direct Instruction
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat mengkonversi skala termometer celcius ke dalam skala termometer
lainnya.

Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa Skala termometer yang digunakan negara Indonesia adalah Celcius?
2. Bagaimana hubungan skala termometer dengan skala termometer lain?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum
pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi konversi termometer.
3. Guru menyiapkan model alat bantu termometer.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Peserta didik memasuki ruangan secara disiplin dan berdoa sesuai dengan
agama masing-masing sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha
Esa.
b. Guru memeriksa kehadiran peserta didik, selanjutnya mengkondisikan agar
peserta didik memperoleh perhatian dan motivasi, menanyakan hal-hal yang
dipelajari pertemuan sebelumnya tentang jenis-jenis termometer.
c. Guru menunjukkan gambar perbandingan termometer Celcius, Reamur,
Fahrenheit dan Kelvin melalui slide, peserta didik memberikan komentar,
Bagaimana membaca skala termometer lain bagi orang Indonesia pada
umumnya? Jawaban peserta didik diarahkan konversi skala termometer.
2. Kegiatan Inti (55 menit)
Langkah 1: Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa
a. Setelah situasi peserta didik termotivasi, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran melalui tanyangan slide proyektor.
b. Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk membaca Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 93=94..
kemudian memberikan informasi apa yang harus dicermati
c. Peserta didik diminta duduk dalam tatanan kelompok yang beranggotakan 4
orang, tiap kelompok ditentukan ketua agar mudah mengkoordinasikan.

Langkah 2: Mendemonstrasikan Pengetahuan Prosedural dan Deklaratif


a. Guru mendemonstrasikan, perbandingan skala berbagai jenis termometer.
b. Peserta didik melakukan diskusi terkait konversi skala termometer.
c. Peserta didik menanya hal-hal yang belum dipahami, menjawab pertanyaan
pada lembar diskusi, Sharing dengan kelompok lain, mengerjakan latihan
soal konversi skala termometer.
Langkah 3: Membimbing Pelatihan
a. Guru membimbing peserta didik melakukan konversi skala termometer
secara kelompok dan memastikan memahami cara konversi skala
termometer.
Langkah 4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
a. Peserta didik mendiskusikan jawaban bersama-sama dan memastikan
semua anggota kelompok mengetahui jawabannya. Jika perlu, ada anggota
yang berfungsi untuk mengecek jawaban dari masing-masing anggota,
tentang konversi skala termometer Celsius dengan yang lain.
b. Peserta didik menyajikan hasil diskusi kemudian saling melakukan
pengecekan jawaban antar kelompok.
c. Guru memberikan sampel soal dalam Contoh Soal dan Pembahasan dari
Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 94
untuk mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik
pembelajaran.

Langkah 5. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan


penerapan
a. Peserta didik mengembangkan pengetahuan melalui pelatihan soal-soal
konversi skala termometer.
b. Pada akhir sesi, guru bersama peserta didik menyimpulkan jawaban akhir
dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan konversi skala
termometer.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Meminta peserta didik menuliskan hasil belajar dengan membuat rangkuman
secara teliti pada buku catatan belajar.
b. Guru melakukan penyecekan pemahaman peserta didik dengan memberikan
pertanyaan secara lisan
c. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, yaitu tentang konversi skala termometer.
d. Guru memberikan tugas dan tindak lanjut Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memberikan
pelatihan.

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 99,soal uraian nomor 2.

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 99, nomor 2.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 93-94
MODUL AJAR 3 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.3.3


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/ Suhu, Pemuaian, kalor
Alokasi Waktu 120 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 3
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, cair dan gas.

Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa pemasangan kaca mobil diberi karet?
2. Mengapa gelas dituangkan air mendidih secara mendadak seringkali gelas pecah?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum pembelajaran
dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Pemuaian pada zat padat,
cair dan gas.
3. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan demonstrasi pemuaian zat padat.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Peserta didik memasuki ruangan secara disiplin dan berdoa sesuai dengan agama
masing-masing sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
b. Guru mengkondisikan agar peserta didik memperoleh perhatian dan motivasi,
menanyakan hal-hal yang dipelajari pertemuan sebelumnya tentang konversi
skala termometer.
c. Guru menunjukkan sebatang besi dipanaskan, kemudian menanyakan apa yang
terjadi pada ujung logam yang diberi lilin? Jawaban peserta didik diarahkan lilin
meleleh karena panas.
d. Setelah situasi peserta didik termotivasi dan terkondisi, guru menyampaikan
tujuan pembelajaran melalui tayangan slide proyektor.
2. Kegiatan Inti (95 menit)
Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Peserta didik diminta membaca buku IPA Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari
PT Penerbit Erlangga halaman 94-95
b. Peserta didik mencari informasi berkaitan dengan proses pemuaian pada zat
padat, cair dan gas.
c. Peserta didik duduk dalam tatanan kelompok pembelajaran discovery based
learning yang beranggotakan 4-5 orang.
d. Guru memperlihatkan balon berisi udara terkena panas, peserta didik
mengamati perubahan yang terjadi pada balon.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Guru mengajukan permasalahan tentang pemuaian
b. Peserta didik mengidentifikasi masalah, menanya permasalahan, dan
merumuskan masalah berkaitan dengan pemuaian.
c. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang apa yang telah dibaca.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Peserta didik duduk dalam kelompok melakukan diskusi informasi berkaitan
dengan pemuaian dengan teliti dan penuh tanggung jawab.
b. Peserta didik mengumpulkan data tentang pemuaian pada lembar kerja
dengan jujur.
c. Guru mengunjungi masing-masing kelompok untuk mengamati kegiatan
pengamatan proses pemuaian.
d. Guru memberi bimbingan kepada kelompok yang memerlukan, dan
memfasilitasi kebutuhan peserta didik dalam kelompok.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Peserta didik pada masing-masing kelompok diminta untuk menganalisis data
yang telah diperoleh berkaitan dengan hasil pengamatan pemuaian zat padat,
cair dan gas.
b. Peserta didik diminta untuk melakukan hasil pengamatan pemuaian zat padat,
cair dan gas berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan..
c. Guru mengunjungi peserta didik, dan memberikan bantuan kepada kelompok
yang membutuhkan.
d. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data secara lengkap.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Peserta didik mendiskusikan jawaban bersama-sama dan memastikan semua
anggota kelompok mengetahui jawabannya. Jika perlu, ada anggota yang
berfungsi untuk mengecek jawaban dari masing-masing anggota, tentang:
pemuaian
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk membandingkan hasil diskusi dengan
kelompok lain memberikan saran dan pendapatnya.
c. Guru membimbing peserta didik bekerja dalam kelompok dan mengecek
kebenaran hasil belajar.
d. Peserta didik menyajikan data hasil diskusi dalam lembar yang telah disediakan.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)


a. Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi berkaitan denngan hasil diskusi
tentang pemuaian.
b. Pada akhir sesi, guru bersama peserta didik menyimpulkan jawaban akhir dari
semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi: pemuaian dan
mempresentasikan secara kelompok
c. Guru meminta siswa memberikan contoh manfaat pemuaian dalam kehidupan
sehari-hari dan mengimplementasinya.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Meminta peserta didik menuliskan hasil belajar dengan membuat rangkuman
secara teliti pada buku catatan belajar dengan rajin.
b. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, berkaitan dengan konsep proses pemuaian zat.
c. Guru memberikan tugas rumah untuk mengerjakan Uji Pemahaman dari Buku
IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 99, nomor 1,2,3
soal pilihan ganda.
d. Guru menginformasikan materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya, yaitu pengaruh perbedaan koefisien muai zat.

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 99, soal nomor 1,2,3 pilihan
ganda.

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 99, soal nomor 1,2,3.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 94-95
MODUL AJAR 3 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.3.4


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Suhu, Pemuaian dan Kalor
Alokasi Waktu 80 menit (2 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 4
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian
zat padat, cair dan gas dengan teliti.
2. Peserta didik dapat menunjukkan pemuaian dalam teknologi dengan benar

Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa pemasangan kabel telepon dibuat kendor pada siang hari?
2. Mengapa air dalam panci ketika dipanaskan akan tumpah?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum
pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Pengaruh perbedaan
koefisien muai zat dan prinsip pemuaian dalam teknologi.
3. Guru menyiapkan alat pemuai zat padat (Musshenbroek), Zat cair (Labu didih) dan
zat gas (Dilatometer)

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa agar lebih disiplin.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang kegiatan sehari-hari produk teknologi yang
memanfaatkan pemuaian.
e. Guru memberikan gambaran tentang berbagai jenis peralatan produk teknologi
berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
f. Setelah situasi peserta didik termotivasi dan terkondisi, guru menyampikan
tujuan pembelajaran melalui tayangan slide proyektor.

2. Kegiatan Inti (55 menit)


Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru bertanya tentang bagaimana cara pemasangan rel kereta api agar tidak
terpengaruh adanya pemuaian.
b. Peserta didik diminta untuk memberikan beberapa contoh penerapan pemuaian
pada produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
c. Guru memotivasi peserta didik untuk mengumpulkan informasi dari berbagai
sumberi untuk memahami berbagai jenis koefisien muai zat.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Peserta didik diminta melakukan percobaan pada kegiatan Uji Pemahaman
halaman 99, soal uraian nomor 4 dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT
Penerbit Erlangga.
c. Peserta didik membuat hipotesis tentang hasil pembuktian muai zat cair lebih
besar dari pada zat padat dengan menggunakan alat-alat yang digunakan dalam
percobaan.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Peserta didik pada masing-masing kelompok diminta untuk menuliskan data
hasil pembuktian pemuaian pembuktian muai zat cair lebih besar dari pada zat
padat yang telah dilakukan.
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan pembuktian muai zat cair lebih besar dari pada zat
padat yang dilakukan.
c. Guru berkeliling mengunjungi kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di
masing- masing kelompok, dan memberikan bantuan untuk yang membutuhkan.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk melakukan
analisis data hasil percobaan yang telah diperoleh berkaitan dengan pembuktian
muai zat cair lebih besar dari pada zat padat
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan data hasil percobaan pembuktian muai
zat cair lebih besar dari pada zat padat.
c. Guru mengunjungi masing-masing kelompok sambil memeriksa proses
pengolahan data yang telah diperoleh oleh masing-masing kelompok.
d. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data pada buku
masing-masing.
Langkah 5. Verification (Pembuktian)
a. Guru meminta kepada peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
menemukan cara pembuktian bahwa zat padat, cair dan gas memuai jika
dipanaskan.
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat berkaitan dengan pembuktian muai zat cair lebih besar dari pada zat
padat Guru meminta peserta didik untuk memeriksa, dan membuktikan
kebenaran hipotesis yang telah dibuat.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)

a. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peserta didik pada masing-
masing kelompok diminta untuk membuat simpulan hasil percobaan yang telah
dilakukan.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan simpulan yang telah diperoleh di buku
masing-masing.
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembelajarannya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, berkaitan dengan pembuktian muai zat cair lebih besar dari pada
zat padat
b. Guru memberitahukan kepada peserta didik mengenai materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya, yaitu kalor.

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 99, nomor 4 bentuk uraian.

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 99, nomor 4 bentuk soal uraian.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 95-98.
MODUL AJAR 3 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum
Kode Modul IPA.D.VII.3.5
Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Suhu, Pemuaian dan Kalor
Alokasi Waktu 120 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 5
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Inquiri Based Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan
wujud zat.
2. Peserta didik dapat menghitung besar kalor yang diperlukan untuk kenaikkan
suhu benda.
3. Peserta didik dapat menghitung besar kalor yang dibutuhkan zat saat mendidih dan
melebur
4. Peserta didik dapat menyelidiki factor-faktor yang mempengaruhi penguapan.
5. Peserta didik dapat menunjukkan penerapan sifat kalor dalam teknologi

Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa es terapung dalam air, sedang lilin tenggelam dalam zat cairnya?
2. Apa yang dilakukan ketika mendidihkan air untuk keperluan mandi terlalu panas?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk permainan kartu perubahan
wujud sebelum pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi: kalor dan
pengaruhnya terhadap benda.
3. Guru menyiapkan alat dan bahan Kegiatan 3.2. hal 100, Kegiatan 3.3. hal 103,
Kegiatan 3.4 hal 106 Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Peserta didik memasuki ruangan secara disiplin dan berdoa sesuai dengan
agama masing-masing sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha
Esa.
b. Guru mengkondisikan agar peserta didik memperoleh perhatian dan motivasi,
menanyakan hal-hal yang dipelajari pertemuan sebelumnya tentang koefisien
muai panjang.
c. Guru menunjukkan kembali air panas, kemudian peserta didik untuk
mendemonstrasikan mengukur suhu pada 2 gelas berisi air dingin dan panas ,
kemudian ditanya bagaimana suhu air tersebut? Mengapa dapat terjadi
perbedaan suhu? Jawaban siswa diarahkan kalor dapat menaikan suhu.
d. Setelah situasi peserta didik termotivasi dan terkondisi, guru menyampikan
tujuan pembelajaran melalui tayangan slide proyektor.

2. Kegiatan Inti (95 menit)


Langkah: 1. Observasi/pengamatan
a. Peserta didik diminta membaca Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT
Penerbit Erlangga. Halaman 100 – 107 dengan teliti dan cermat
b. Peserta didik mencari informasi berkaitan dengan kalor dapat mengubah suhu
dan wujud benda.
c. Peserta didik duduk dalam tatanan kelompok pembelajaran inquiri based
learning yang beranggotakan 5 orang
d. Peserta didik mengambil seperangkat alat kegiatan 3.2, 3.3, 3.4. dan lembar
kerja, kemudian membaca langkah kerja kegiatan kalor dapat mengubah suhu
dan wujud zat.
e. Guru memberikan contoh soal dan pembahasan Buku IPA SMP/MTs Kelas
VII dari PT Penerbit Erlangga. Halaman 102.

Langkah: 2. Mengajukan Pertanyaan/Menanya


a. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang apa yang telah dibaca dan yang
akan dilakukan pada Kegiatan 3,2. 3,3. dan 3,4.
b. Guru memberikan pertanyaan tujuan percobaan dilakukan.
c. Peserta didik menanya tentang keselamatan kerja, alat/bahan yang mudah
terbakar/meledak.

Langkah 3. Mengumpulkan Data/memprediksi


a. Peserta didik duduk dalam kelompok melakukan kegiatan 3.2. pengaruh kalor
terhadap suhu air , Kegiatan: 3,3. Pengaruh kalor terhadap perubahan wujud
zat dan Kegiatan 3.4. Penerapan Azas Blak pada Buku IPA SMP/MTs Kelas
VII dari PT Penerbit Erlangga..
b. Peserta didik mengumpulkan data tentang kegiatan 3.2, 3.3 dan 3.4. hasil
kegiatan pada lembar kerja dengan jujur.
c. Peserta didik mengumpulkan data dan menganalisis pertanyaan pada lembar
diskusi dengan teliti.

Langkah 4. Mengasosiasikan/Menalar
a. Peserta didik mendiskusikan jawaban bersama-sama dan memastikan semua
anggota kelompok mengetahui jawabannya. Jika perlu, ada anggota yang
berfungsi untuk mengecek jawaban dari masing-masing anggota, tentang kalor
mengubah suhu dan wujud zat.
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk membandingkan hasil diskusi dengan
kelompok lain memberikan saran dan pendapatnya.
c. Peserta didik menyajikan data hasil Kegiatan: 3,3. Pengaruh kalor terhadap
perubahan wujud zat dan Kegiatan 3.4. Penerapan Azas Blak pada Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga.
Langkah 5. Merumuskan kesimpulan/Mempresentasikan
a. Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi Kegiatan: 3,3. Pengaruh kalor
terhadap perubahan wujud zat dan Kegiatan 3.4. Penerapan Azas Blak pada
Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga.
b. Setiap kelompok membuat laporan kegiatan percobaan pengaruh kalor
terhadap suhu dan wujud zat.
c. Pada akhir sesi, guru bersama peserta didik menyimpulkan jawaban akhir dari
semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi percobaan.
d. Guru meminta siswa mengaplikasikan kalor dapat mengubah suhu dan wujud
dalam kehidupan sehari-hari dan mengimplementasinya.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Meminta peserta didik menuliskan hasil belajar dengan membuat rangkuman
secara teliti pada buku catatan belajar dengan rajin.
b. Guru melakukan penyecekan pemahaman peserta didik dengan memberikan
pertanyaan secara lisan tentang kalor dapat mengubah suhu dan wujud zat.
c. Melakukan penilaian proses selama pembelajaran untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran dengan jujur dan obyektif
d. Memberikan tugas tindak lanjut untuk penguatan berupa kegiatan mandiri
terstruktur dan mempersiapkan materi selanjutnya yaitu, perpindahan kalor
agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 108

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 108.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 100-107.
MODUL AJAR 3 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.3.6


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Suhu, Pemuaian dan Kalor
Alokasi Waktu 80 menit (2 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 6
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi

Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peralatan rumah tangga seperti panci, wajan pada bagian pegangan
terbuat dari bahan kayu?
2. Mengapa tungku dilengkapi dengan cerobong asap?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk permainan lempar bola kuis
sebelum pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi perpindahan kalor.
3. Guru menyiapkan alat dan bahan pada kegiatan 3.5. Buku IPA SMP/MTs Kelas VII
dari PT Penerbit Erlangga halaman 110.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa agar lebih disiplin.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang perpindahan kalor dan memanfaatkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
e. Guru memberikan gambaran tentang berbagai jenis perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari melalui power point.
f. Setelah situasi peserta didik termotivasi dan terkondisi, guru menyampikan
tujuan pembelajaran melalui tayangan slide proyektor.
2. Kegiatan Inti (55 menit)
Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru bertanya tentang bagaimana cara kalor berpindah.
b. Peserta didik diminta untuk memberikan beberapa contoh penerapan
perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.
c. Guru memotivasi peserta didik untuk mengumpulkan informasi dari berbagai
sumberi untuk memahami berbagai jenis perpindahan kalor

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Peserta didik diminta melakukan percobaan pada kegiatan 3.5 halaman 110,
dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga.
c. Peserta didik membuat hipotesis tentang konveksi air dengan menggunakan
alat-alat yang digunakan dalam kegiatan 3.5.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Peserta didik pada masing-masing kelompok diminta untuk menuliskan data
hasil kegiatan 3.5. peristiwa konveksi yang terjadi di dalam air.
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan kegiatan 3.5. peristiwa konveksi yang terjadi di dalam
air.
c. Guru berkeliling mengunjungi kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di
masing- masing kelompok, dan memberikan bantuan untuk yang membutuhkan.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk melakukan
analisis data hasil kegiatan 3.5. peristiwa konveksi yang terjadi di dalam air
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan data hasil kegiatan 3.5. peristiwa
konveksi yang terjadi di dalam air
c. Guru mengunjungi masing-masing kelompok sambil memeriksa proses
pengolahan data yang telah diperoleh oleh masing-masing kelompok.
d. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data pada buku
masing-masing.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Guru meminta kepada peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
menemukan hasil kegiatan 3.5. peristiwa konveksi yang terjadi di dalam air.
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat berkaitan dengan kegiatan 3.5. peristiwa konveksi yang terjadi di dalam
air.
c. Guru meminta peserta didik untuk memeriksa, dan membuktikan kebenaran
hipotesis yang telah dibuat.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)

a. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peserta didik pada masing-
masing kelompok diminta untuk membuat simpulan hasil percobaan yang
telah dilakukan.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan simpulan yang telah diperoleh di buku
masing-masing.
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembelajarannya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, berkaitan dengan kegiatan 3.5. peristiwa konveksi yang terjadi di
dalam air
b. Guru memberitahukan kepada peserta didik mengenai materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya, yaitu Pengaturan suhu tubuh.

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu membuat laporan kegiatan 3.5.
peristiwa konveksi yang terjadi di dalam air .

Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan membuat laporan kegiatan 3.5, Berisi: Judul kegaitan, Tujuan, Alat dan bahan,
Cara kerja yang dilakukan, Tabel Pengamatan, Hasil diskusi, Kesimpulan.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 109-112.
MODUL AJAR 3 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.3.7


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Suhu, Pemuaian dan Kalor.
Alokasi Waktu 120 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 7
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Direct Instruction
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan konsep mekanisme . menjaga kestabilan suhu tubuh
manusia dan hewan

Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang kamu lakukan ketika berada pada daerah yang memiliki suhu
udara rendah/dingin?
2. Bagaimana hewan-hewan mempertahankan diri dari suhu lingkungan?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis dalam bentuk gambar
pengaturan suhu tubuh sebelum pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi pengaturan suhu tubuh.
3. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk mengukur suhu tubuh yaitu termometer.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit )

a. Peserta didik memasuki ruangan secara disiplin dan berdoa sesuai dengan
agama masing-masing sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha
Esa.
b. Guru memeriksa kehadiran peserta didik, selanjutnya mengkondisikan agar
peserta didik memperoleh perhatian dan motivasi, menanyakan hal-hal yang
dipelajari pertemuan sebelumnya.
c. Guru menunjukkan gambar perilaku hewan adaptasi terhadap suhu melalui
slide, peserta didik memberikan komentar, apa tujuan hewan melakukan
perilaku tersebut? Jawaban peserta didik diarahkan karena pengaruh suhu
tubuh.

2. Kegiatan Inti (95 menit)


Langkah 1. Menyampikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa
a. Setelah situasi peserta didik termotivasi, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran melalui tanyangan slide proyektor.
b. Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk membaca Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 113 -115. kemudian
memberikan informasi apa yang harus dikerjakan, seperti menemukan kata
penting, menemukan konsep baru, membuat jejaring belajar.
c. Peserta didik diminta duduk dalam tatanan kelompok yang beranggotakan 4
orang, tiap kelompok ditentukan ketua agar mudah mengkoordinasikan.
d. Peserta didik membaca dengan cermat, kemudian menanyakan langkah
pembelajaran yang akan dilakukan.

Langkah 2. Mendemonstrasikan Pengetahuan Prosedural dan Deklaratif


a. Guru mendemonstrasikan, memberikan informasi tentang prosedur mengukur
suhu tubuh dan pengaturan suhu tubuh pada hewan.
b. Peserta didik mengambil seperangkat alat dan bahan percobaan mengukur
suhu tubuh.
c. Peserta didik melakukan peragaan mengukur suhu tubuh, mengamati
perubahan yang terjadi,mencatat hasil dalam table, menanya hal-hal yang
belum dipahami, menjawab pertanyaan pada lembar diskusi, Sharing dengan
kelompok lain, membuat hubungan konsep mekanisme mengatur suhu tubuh
termasuk hewan.

Langkah 3. Membimbing Pelatihan


a. Guru membimbing peserta didik melakukan pengukuran suhu tubuh manusia
secara kelompok dan memastikan melakukan kegiatan dengan benar.

Langkah 4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik


b. Peserta didik mendiskusikan jawaban bersama-sama dan memastikan semua
anggota kelompok mengetahui jawabannya. Jika perlu, ada anggota yang
berfungsi untuk mengecek jawaban dari masing-masing anggota, tentang
mekanisme mengatur suhu tubuh.
c. Peserta didik menyajikan hasil kegiatan pengukuran suhu tubuh kemudian
saling melakukan pengecekan jawaban antar kelompok.

Langkah 5. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan


penerapan
d. Peserta didik menyajikan hasil percobaan sebagai tugas terstruktur “Membuat
Laporan Praktikum” dengan sistematika: Judul, Tujuan, alat/Bahan, Cara
kerja, Hasil Pengamatan, hasil Diskusi dan Kesimpulan.
e. Peserta didik mengembangkan pengetahuan tentang konsep pengaturan suhu
tubuh manusia dan hewan.
f. Pada akhir sesi, guru bersama peserta didik menyimpulkan jawaban akhir dari
semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi mekanisme pengaturan
suhu tubuh dan pengaturan suhu tubuh hewan.
g. Melakukan penilaian sikap dan karakter selama pembelajaran untuk
mengetahui ketercapaian pembelajaran dengan jujur dan obyektif

3. Penutup
a. Meminta peserta didik menuliskan hasil belajar dengan membuat rangkuman
secara teliti pada buku catatan belajar.
b. Guru melakukan penyecekan pemahaman peserta didik dengan memberikan
pertanyaan secara lisan tentang suhu tubuh manusia dan hewan.
c. Guru memberikan tugas dan tindak lanjut Kegiatan Mandiri agar siswa
dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memberikan
pelatihan Uji Pemahaman Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 115.

Rencana Asesmen
1. Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Latihan Soal Akhir Bab dari
Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 119.
2. Guru meminta peserta didik melakukan kegiatan Pra Proyek Buku IPA SMP/MTs
Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 127 secara kelompok dan kamu dapat
meminta bantuan guru Mata Pelajaran lain.

Pengayaan dan Remedial


 Peserta didik yang telah mengerjakan soal-soal Latihan Soal Akhir Bab 3, dan
mendapatkan nilai tuntas, diminta untuk mengerjakan Soal-soal Pengayaan dengan
cara memindai (menscan) QR code pada “Refleksi” yang terdapat di halaman 128,
Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga.
 Peserta didik yang telah mengerjakan soal-soal Latihan Soal Akhir Bab 3, dan
mendapatkan nilai belum tuntas, diminta untuk mengerjakan Soal-soal Remedial
dengan cara memindai (menscan) QR code pada “Refleksi” yang terdapat di halaman
128, Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga.

Refleksi Peserta Didik dan Guru


Refleksi Peserta Didik
 Refleksi untuk peserta didik dapat dilihat di halaman 128 Buku IPA SMP/MTs Kelas
VII dari PT Penerbit Erlangga.

Refleksi Guru
1. Apakah pembelajaran dapat berlangsung sesuai rencana?
2. Apakah peserta didik yang mengalami hambatan, dapat teridentifikasi dan terfasilitasi
dengan baik?
3. Hal-hal apakah yang menyebabkan peserta didik mengalami hambatan dalam
pembelajaran?
4. Berapa persenkah jumlah peserta didik yang belum tuntas dalam pembelajaran?

C. Lampiran
Lembar Aktivitas

No. Jenis Aktivitas Halaman


1. Kegiatan 3.1 86
2. Kegiatan 3.2 100
3. Kegiatan 3.3 103
4. Kegiatan 3.4 106
5. Kegiatan 3.5 110
6. Uji Pemahaman 3.1 99
7. Uji Pemahaman 3.2 108
8. Latihan Soal Akhir Bab 119-126
9. Praproyek 127
10. Refleksi 128

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 83-128.

Glosarium
Hibernasi Topor dalam jangka waktu lama sebagai respons terhadap musim dingin dan
kelangkaan pangan.
Konduksi Perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan partikel zat
berlangsung pada benda pada terutama logam.
Radiasi Perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara, hanya terjadi dalam gas atau
dalam ruang hampa udara.
Torpor Penghematan energi pada hewan endoterm dengan menurunkan metabolisme
tubuh untuk menghadapi kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan.

Daftar Pustaka
Tim Abdi Guru. 2022. IPA SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: PT Penerbit Erlangga
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPA SMP/MTs FASE D

Elemen Capaian Pembelajaran


Pemahaman IPA Pada akhir fase D:

1. Peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan


benda berdasarkan karakteristik yang diamati,
mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan
perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran
sederhana.

2. Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai


unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil
penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi
kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan
keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau
gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem
pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernapasan dan
sistem reproduksi).

3. Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan


lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah
dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim.

4. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan


bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Peserta mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang


mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force),
memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur
besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan,
sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor.

6. Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk


pesawat sederhana.

7. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan


dan pembiasan cahaya termasuk alat-alat optik sederhana yang
sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana,


memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk
menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari hari.

9. Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi


relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan
memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan
fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.

10. Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu


zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi
(asam-basa berdasarkan pH-nya). Dengan pemahaman ini
peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta
Elemen Capaian Pembelajaran
hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan.

11. Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan


yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang
membahayakan dirinya dan lingkungan.

Keterampilan proses 1. Mengamati


Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran
dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek
yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih
lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat
prediksi tentang penyelidikan ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah
operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab
pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta didik menggunakan
berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta
menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data
secara digital atau non digital. Mengumpulkan data dari
penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder,
serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi
hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori
yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses
penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan
pada metodologi.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang
dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks
penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format
yang ditentukan.
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
IPA SMP/MTs
FASE D KELAS VII
BAB 4
GAYA DAN GERAK

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi pengertian gaya dan pengaruhnya pada benda
melalui demonstrasi sederhana.
2. Peserta didik dapat mengaplikasikan macam-macam gaya dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Peserta didik dapat mengukur gaya segaris dan searah, serta segaris dan berlawanan
arah.
4. Peserta didik dapat menghitung resultan gaya segaris dan penerapan dalam kehidupan
sehari-hari dengan berpikir kritis
5. Peserta didik dapat membandingkan berat dan massa benda dan cara pengukurannya.
6. Peserta didik dapat menjelaskan definisi pengertian gerak dalam peristiwa kehidupan
sehari-hari.
7. Peserta didik dapat membandingkan macam-macam gerak menurut jenis, sifat dan
lintasannya.
8. Peserta didik dapat membedakan kecepatan dan kelajuan dalam gerak
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
9. Peserta didik dapat Menjelaskan Hukum Newton dan penerapan gerak dalam
kehidupan sehari-hari.
10. Peserta didik dapat membuat laporan eksperimen gaya gerak dan hukum
newton secara berkelompok.

Alur Tujuan Pembelajaran

Elemen:
Pemahaman IPA

Capaian Pembelajaran:

Peserta mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan
ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran
suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan
konduktor kalor.

Kode Modul Jumlah Jam


Materi Tujuan Pembelajaran Pembelajaran Pra Proyek
Ajar
GAYA 1. Peserta didik dapat IPA.D.VII.4.1. 3 jam
1. Pengertian menjelaskan definisi
gaya. pengertian gaya dan
pengaruhnya pada benda
melalui demonstrasi
sederhana.

2. Macam-macam 2. Peserta didik dapat IPA.D.VII.4.2. 2 jam


gaya. mengaplikasikan
macam-macam gaya
dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Mengukur gaya 3. Peserta didik dapat IPA.D.VII.4.3. 3 jam
mengukur gaya segaris
dan searah, serta
segaris dan berlawanan
4. Resultan gaya
arah.
4. Peserta didik dapat
menghitung resultan
gaya segaris dan
penerapan dalam
kehidupan sehari-
hari dengan berpikir
kritis
5. Berat dan massa 5. Peserta didik dapat IPA.D.VII.4.4. 2 jam
benda membandingkan berat
dan massa benda dan
cara pengukurannya

GERAK 6. Peserta didik dapat IPA.D.VII.4.5. 3 jam


6. Pengertian menjelaskan definisi
gerak pengertian gerak
7. Macam-macam dalam peristiwa
gerak
kehidupan sehari-hari.

7. Peserta didik dapat


membandingkan
macam-macam gerak
menurut jenis, sifat dan
lintasannya.
8. Kecepatan 8. Peserta didik dapat IPA.D.VII.4.6. 2 jam
dan kelajuan membedakan
9. Gerak lurus kecepatan dan kelajuan
dalam gerak serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.

KEGIATAN PRA
PROYEK
10. Pengukuran 9. Peserta didik dapat Langkah kerja 5 jam
Kelajuan Air Pra Proyek Buku
melakukan pengukuran
kelajuan air mengalir di IPA Jilid 1
suatu tempat Tim Abdi Guru
hal: 167
HUKUM 10. Peserta didik dapat IPA.D.VII.4.7. 3 jam
NEWTON Menjelaskan Hukum
11. Hukum I Newton dan penerapan
Newton gerak dalam kehidupan
12. Hukum II
sehari-hari.
Newton
12.Hukum III
11. Peserta didik dapat
Newton membuat laporan
eksperimen gaya gerak
dan hukum newton
secara berkelompok.

Penilaian Harian 2 jam


Jumlah Jam Seluruhnya 20 Jam 5 Jam
MODUL AJAR 4 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.4.1


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Gaya dan Gerak
Alokasi Waktu 120 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 1
Profil Pelajar Pancasila Bergotong royong Bernalar kritis dan Kreatif.
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan definisi pengertian gaya dan pengaruhnya pada benda
melalui demonstrasi sederhana.

Pertanyaan Pemantik
1. Apa maksud gaya dalam fisika sama dengan gaya “Tren” seperti gaya rambut,
gaya bicara?
2. Apa pengaruh benda yang mendapatkan gaya?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru menyiapkan seperangkat alat dan bahan Kegiatan 4.1. Buku IPA Jilid 1 Hal:
131 Tim Abdi Guru Penerbit Erlangga
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Gaya.
3. Guru menyiapkan lembar kerja pada kegiatan 4.1. Definisi gaya

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Peserta didik memasuki ruangan secara disiplin dan berdoa sesuai dengan
agama masing-masing sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha
Esa.
b. Guru mengkondisikan agar peserta didik memperoleh perhatian dan motivasi,
menanyakan hal-hal yang dipelajari pertemuan sebelumnya tentang pengaturan
suhu tubuh.
c. Guru menunjukkan siswa untuk menggerakkan meja, kemudian menanyakan:
Bagaimana cara agar meja berpindah tempat? Mengapa dapat terjadi?
diarahkan jawaban peserta didik pada gaya.
d. Setelah situasi peserta didik termotivasi, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran berkaitan dengan pengertian gaya melalui tanyangan slide
proyektor.

2. Kegiatan Inti (95 menit)


Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru memotivasi siswa dengan meminta siswa meniupkan udara dalam balon
karet. Meminta salah satu siswa memperagakan kemudian tekan balon? Apa
yang terjadi?
b. Guru menayangkan peta konsep “Gaya dan Gerak, yang akan dibahas dalam
Bab: 4.
c. Guru memberikan informasi terkait dengan kontrak pembelajaran yang
dilakukan, meliputi: menggarisbawahi kata yang penting, memperagakan
pengaruh gaya, mengamati benda yang diberi gaya, mendiskusikan berbagai
konsep gaya dan mengkomunikasikan hasil belajar.
d. Peserta didik diminta untuk menyebutkan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan gaya.
e. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi lain dari
berbagai sumber untuk memahami tentang gaya.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang dalam
tatanan pembelajaran Discovery Learning..
b. Peserta didik diminta mencermati Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT
Penerbit Erlangga halaman 131.
c. Guru mengajukan permasalahan tentang gaya dan pengaruhnya terhadap benda.
d. Peserta didik mengidentifikasi masalah, menanya permasalahan, dan
merumuskan masalah berkaitan dengan gaya.
e. Peserta didik membuat hipotesis tentang pengaruh gaya dalam kehidupan sehari-
hari.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Guru meminta peserta didik mencermati langkah kegiatan 4.1. Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 131.
b. Peserta didik melakukan kegiatan 4.1. dan mengidentifikasi pengaruh gaya
terhadap perubahan benda.
c. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya berkaitan dengan pengaruh gaya
dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi yang dilakukan.
d. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan materi gaya yang dipelajari.
e. Guru berkeliling untuk melihat kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam
masing- masing kelompok.
f. Guru memberi bimbingan kepada kelompok yang memerlukan, dan
memfasilitasi kebutuhan peserta didik dalam kelompok.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Guru meminta kepada peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
melakukan analisis data yang telah diperoleh berkaitan dengan pengaruh gaya.
b. Peserta didik diminta untuk melakukan diskusi informasi berkaitan pengaruh
gaya.
c. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data secara
sistematis.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Peserta didik mendiskusikan jawaban bersama-sama dan memastikan semua
anggota kelompok mengetahui jawabannya. Jika perlu, ada anggota yang
berfungsi untuk mengecek jawaban dari masing-masing anggota.
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat sebelumnya berkaitan dengan pengharuh gaya.
c. Guru meminta peserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan.
d. Guru memberikan beberapa kegiatan lain, kemudian siswa memprediksi hal
yang terjadi untuk mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan umpan
balik pembelajaran..

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)


a. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peserta didik di masing-masing
kelompok diminta untuk membuat simpulan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.
b. Peserta didik menyajikan data hasil diskusi dalam lembar yang telah disediakan
c. Peserta didik diminta untuk menuliskan simpulan yang telah diperoleh di buku
masing-masing.
d. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembelajarannya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, yaitu tentang gaya.
b. Memberikan tugas tindak lanjut untuk penguatan berupa kegiatan mandiri
terstruktur dan mempersiapkan materi selanjutnya yaitumacam-macam gaya
agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis
Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu membuat laporan kegiatan 4.1.
Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 131.

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan membuat laporan kegiatan 4.1, Berisi: Judul kegaitan, Tujuan, Alat dan bahan,
Cara kerja yang dilakukan, Tabel Pengamatan, Hasil diskusi, Kesimpulan.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 131
MODUL AJAR 4 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.4.2


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Gaya dan Gerak.
Alokasi Waktu 80 menit (2 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 2
Profil Pelajar Pancasila Bergotong royong Bernalar kritis dan Kreatif.
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Direct Instruction
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat mengaplikasikan macam-macam gaya dalam kehidupan sehari-hari

Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa benda memiliki kecenderungan jatuh ke Bumi?
2. Bagaimana hubungan gaya yang bekerja dengan gaya gesek?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentukkartu permainan gaya sebelum
pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi macam-macam gaya.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Peserta didik memasuki ruangan secara disiplin dan berdoa sesuai dengan
agama masing-masing sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha
Esa.
b. Guru memeriksa kehadiran peserta didik, selanjutnya mengkondisikan agar
peserta didik memperoleh perhatian dan motivasi, menanyakan hal-hal yang
dipelajari pertemuan sebelumnya tentang pengaruh gaya terhadap benda.
c. Guru menunjukkan meminta salah satu peserta didik mengosok-gosokan
penggaris dengan rambut, kemudian didekatkan serpihan kertas kecil-kecil.
Kemudian menanyakan, Apa yang terjadi pada serpihan kertas kecil-kecil?
Bagaimana hal ini dapat terjadi? Jawaban peserta didik diarahkan gaya
listrik.
2. Kegiatan Inti (55 menit)
Langkah 1: Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa
a. Setelah situasi peserta didik termotivasi, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran melalui tanyangan slide proyektor.
b. Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk membaca Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 131-132
kemudian memberikan informasi apa yang harus dicermati
c. Peserta didik diminta duduk dalam tatanan kelompok yang beranggotakan 4
orang, tiap kelompok ditentukan ketua agar mudah mengkoordinasikan.

Langkah 2: Mendemonstrasikan Pengetahuan Prosedural dan Deklaratif


a. Guru mendemonstrasikan macam-macam gaya meliputi: gaya otot dengan
mendorong meja, gaya listrik dengan penggaris, gaya magnet dengan
magnet batang, gaya pegas dengan karet gelang, gaya grafitasi dengan
menjatuhkan benda dan gaya gesek dengan balok.
b. Peserta didik melakukan diskusi terkait dengan peristiwa yang
didemontrasikan guru..
c. Peserta didik menanya hal-hal yang belum dipahami, menjawab pertanyaan
pada lembar diskusi, Sharing dengan kelompok lain.

Langkah 3: Membimbing Pelatihan


a. Guru membimbing peserta didik melakukan diskusi dan peragaan kembali
secara kelompok dan memastikan memahami macam-macam gaya.

Langkah 4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik


a. Peserta didik mendiskusikan jawaban bersama-sama dan memastikan
semua anggota kelompok mengetahui jawabannya. Jika perlu, ada anggota
yang berfungsi untuk mengecek jawaban dari masing-masing anggota,
tentang macam-macam gaya.
b. Peserta didik menyajikan hasil diskusi kemudian saling melakukan
pengecekan jawaban antar kelompok.

Langkah 5. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan


penerapan
a. Peserta didik mengembangkan pengetahuan melalui menerapan gaya dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Pada akhir sesi, guru bersama peserta didik menyimpulkan jawaban akhir
dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan macam-macam gaya.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Meminta peserta didik menuliskan hasil belajar dengan membuat rangkuman
secara teliti pada buku catatan belajar.
b. Guru melakukan penyecekan pemahaman peserta didik dengan memberikan
pertanyaan secara lisan berkaitan dengan gaya.
c. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, yaitu tentang macam-macam gaya.
d. Guru memberikan tugas dan tindak lanjut Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memberikan
pelatihan.
Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu membuat laporan kegiatan
demontrasi gaya listrik.

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan membuat laporan salah satu peragaan gaya Berisi: Judul kegaitan, Tujuan, Alat
dan bahan, Cara kerja yang dilakukan, Tabel Pengamatan, Hasil diskusi, Kesimpulan.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 131-132.
MODUL AJAR 4 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.4.3


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/ Gaya dan gerak
Alokasi Waktu 120 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 3
Profil Pelajar Pancasila Bergotong royong Bernalar kritis dan Kreatif
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengukur gaya segaris dan searah, serta segaris dan
berlawanan arah.
2. Peserta didik dapat menghitung resultan gaya segaris dan penerapan
dalam kehidupan sehari-hari dengan berpikir kritis
.
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa dua orang bermain tarik tambah, anak yang memiliki gaya kecil tertarik
ke arah lawan yang memiliki gaya besar?
2. Bagaimana mana usaha yang dilakukan ketika mendorong meja, tetapi meja belum
berpindah?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum pembelajaran
dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Resultan gaya
3. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan 4.2. tentang Mengukur gaya dan
kegiatan 4.3 tentang Resultan gaya segaris dan searah.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Peserta didik memasuki ruangan secara disiplin dan berdoa sesuai dengan agama
masing-masing sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
b. Guru mengkondisikan agar peserta didik memperoleh perhatian dan motivasi,
menanyakan hal-hal yang dipelajari pertemuan sebelumnya tentang macam-
macam gaya.
c. Guru menunjukkan neraca pegas, kemudian menanyakan apa yang terjadi jika
ujung neraca diletakkan balok? Jawaban peserta didik diarahkan mengukur
gaya.
d. Setelah situasi peserta didik termotivasi dan terkondisi, guru menyampaikan
tujuan pembelajaran melalui tayangan slide proyektor.

2. Kegiatan Inti (95 menit)


Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Peserta didik diminta membaca buku IPA Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari
PT Penerbit Erlangga halaman 133-136.
b. Peserta didik mencari informasi berkaitan dengan mengukur gaya dan
perpaduan gaya segaris.
c. Peserta didik duduk dalam tatanan kelompok pembelajaran discovery based
learning yang beranggotakan 4-5 orang.
d. Guru memperlihatkan neraca pegas, peserta didik mengamati perubahan yang
terjadi pada skala neraca pegas.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Guru mengajukan permasalahan tentang gaya-gaya segaris searah dan
berlawanan arah.
b. Peserta didik mengidentifikasi masalah, menanya permasalahan, dan
merumuskan masalah berkaitan dengan perpaduan gaya.
c. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang apa yang telah dibaca.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Peserta didik duduk dalam kelompok melakukan diskusi informasi berkaitan
dengan resultan gaya segaris dan pengukuran gaya dengan teliti dan penuh
tanggung jawab.
b. Peserta didik mengumpulkan data tentang pengukuran gaya pada lembar
kerja dengan jujur.
c. Guru mengunjungi masing-masing kelompok untuk mengamati kegiatan
mengukur gaya
d. Guru memberi bimbingan kepada kelompok yang memerlukan, dan
memfasilitasi kebutuhan peserta didik dalam kelompok.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Peserta didik pada masing-masing kelompok diminta untuk menganalisis data
yang telah diperoleh berkaitan dengan hasil pengukuran gaya dan resultan gaya
segaris.
b. Peserta didik diminta untuk melakukan hasil pengukuran gaya dan resultan gaya
segaris berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan..
c. Guru mengunjungi peserta didik, dan memberikan bantuan kepada kelompok
yang membutuhkan.
d. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data secara lengkap.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Peserta didik mendiskusikan jawaban bersama-sama dan memastikan semua
anggota kelompok mengetahui jawabannya. Jika perlu, ada anggota yang
berfungsi untuk mengecek jawaban dari masing-masing anggota, tentang: hasil
pengukuran gaya dan resultan gaya segaris.
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk membandingkan hasil diskusi dengan
kelompok lain memberikan saran dan pendapatnya.
c. Guru membimbing peserta didik bekerja dalam kelompok dan mengecek
kebenaran hasil belajar.
d. Peserta didik menyajikan data hasil diskusi dalam lembar yang telah disediakan.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)


a. Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi berkaitan dengan hasil diskusi
tentang hasil pengukuran gaya dan resultan gaya segaris.
b. Pada akhir sesi, guru bersama peserta didik menyimpulkan jawaban akhir dari
semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi: hasil pengukuran gaya dan
mempresentasikan secara kelompok
c. Guru meminta siswa memberikan contoh manfaat resultan gaya dalam
kehidupan sehari-hari dan mengimplementasinya.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Meminta peserta didik menuliskan hasil belajar dengan membuat rangkuman
secara teliti pada buku catatan belajar dengan rajin.
b. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, berkaitan dengan konsep pengukuran gaya dan resultan gaya.
c. Guru memberikan tugas rumah untuk mengerjakan Uji Pemahaman dari Buku
IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 140, nomor 1,2 soal
pilihan ganda dan nomor 1 soal uraian.
d. Guru menginformasikan materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya, yaitu berat dan massa.

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 140, nomor 1,2 soal pilihan
ganda dan nomor 1 soal uraian.

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT
Penerbit Erlangga halaman 140, nomor 1,2 soal pilihan ganda dan nomor 1 soal
uraian.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 133-136
MODUL AJAR 4 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.4.4.


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Gaya dan Gerak
Alokasi Waktu 80 menit (2 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 4
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, Kreatif, dan Bergotong royong
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat membandingkan berat dan massa benda dan cara pengukurannya

Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa orang mengukur massa menggunakan neraca Ohauss bukan neraca pegas?
2. Apa perbedaan kedua neraca tersebut?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum
pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi berat dan massa
3. Guru menyiapkan alat pengukur massa nerca Ohauss dan neraca pegas.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa agar lebih disiplin.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang kegiatan sehari-hari orang menimbang gula
dengan alat ukur timbangan yang berbeda-beda.
e. Guru memberikan gambaran tentang berat dan massa benda dalam kehidupan
sehari-hari.
f. Setelah situasi peserta didik termotivasi dan terkondisi, guru menyampikan
tujuan pembelajaran melalui tayangan slide proyektor.
2. Kegiatan Inti (55 menit)
Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru bertanya tentang bagaimana cara menimbang gula
b. Peserta didik diminta untuk memberikan beberapa contoh cara orang
menimbang massa dalam kehidupan sehari-hari.
c. Guru memotivasi peserta didik untuk mengumpulkan informasi dari berbagai
sumberi untuk memahami berat dan massa.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Peserta didik diminta melakukan pengukuran benda dengan neraca Ohauss dan
Neraca pegas, kemudian membandingkan hasil pengukurannya.
c. Peserta didik membuat hipotesis tentang hasil pengukuran berat dan massa
dengan menggunakan alat-alat yang digunakan dalam percobaan.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Peserta didik pada masing-masing kelompok diminta untuk menuliskan data
hasil pengukuran berat dan massa kemudian membandingkan hasilnya seperti
Tabel pada Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman
137.
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan pengukuran berat dan massa yang dilakukan.
c. Guru berkeliling mengunjungi kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di
masing- masing kelompok, dan memberikan bantuan untuk yang membutuhkan.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk melakukan
analisis data hasil percobaan yang telah diperoleh berkaitan dengan pengukuran
berat dan massa benda serta hubungan keduanya.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan data hasil pengukuran berat dan massa
benda serta hubungan keduanya.
c. Guru mengunjungi masing-masing kelompok sambil memeriksa proses
pengolahan data yang telah diperoleh oleh masing-masing kelompok.
d. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data pada buku
masing-masing.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Guru meminta kepada peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
menemukan hubungan berat dan massa benda yang disebut konstanta grafitasi.
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat berkaitan dengan pembuktian pengukuran massa dan berat.
c. Guru meminta peserta didik untuk memeriksa, dan membuktikan kebenaran
hipotesis yang telah dibuat.
d. Guru memberikan sampel soal dalam Contoh Soal dan Pembahasan AKM
dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 138
untuk mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik
pembelajaran.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)

a. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peserta didik pada masing-
masing kelompok diminta untuk membuat simpulan hasil percobaan yang telah
dilakukan.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan simpulan yang telah diperoleh di buku
masing-masing.
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembelajarannya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, berkaitan dengan menemukan hubungan berat dan massa benda
yang disebut konstanta grafitasi.
b. Guru memberitahukan kepada peserta didik mengenai materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya, yaitu gerak..

Rencana Asesmen
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 140, Soal pilihan ganda nomor
3 dan soal uraian nomor 2.

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga halaman 140, Soal pilihan ganda nomor 3 dan soal uraian nomor 2.

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 136-138.
MODUL AJAR 4 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum
Kode Modul IPA.D.VII.4.5
Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Gaya dan Gerak
Alokasi Waktu 120 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 5
Profil Pelajar Pancasila Bergotong royong Bernalar kritis dan Kreatif
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Direct Instruction
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi pengertian gerak dalam
peristiwa kehidupan sehari-hari.
2. Peserta didik dapat membandingkan macam-macam gerak menurut jenis, sifat dan
lintasannya.

Pertanyaan Pemantik
1. Pada saat berada dalam mobil yang sedang bergerak, mengapa pohon-pohon yang
berada di tepi jalan seolah-olah bergerak?
2. Kapan benda dikatakan bergerak?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk permainan kartu macam-
macam gerak sebelum pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi: pengertian gerak
dan macam-macam gerak menurut lintasan.

1. Pendahuluan (15 menit)


a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa agar lebih disiplin.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang gerak dan macamnya dalam kehidupan
sehari-hari.
e. Guru memberikan gambaran tentang gerak dan macamnya dalam kehidupan
sehari-hari melalui power point.
1. Kegiatan Inti (95 menit)
Langkah 1. Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa
a. Setelah situasi peserta didik termotivasi, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran melalui tanyangan slide proyektor.
b. Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk membaca Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 141 -143. kemudian
memberikan informasi apa yang harus dikerjakan, seperti menemukan kata
penting, menemukan konsep baru, membuat jejaring belajar.
c. Peserta didik diminta duduk dalam tatanan kelompok yang beranggotakan 4
orang, tiap kelompok ditentukan ketua agar mudah mengkoordinasikan.
d. Peserta didik membaca dengan cermat, kemudian menanyakan langkah
pembelajaran yang akan dilakukan.

Langkah 2. Mendemonstrasikan Pengetahuan Prosedural dan Deklaratif


a. Guru mendemonstrasikan, memberikan informasi macam-macam gerak
menurut lintasan dan kecepatannya.
b. Peserta didik mengamati tayangan macam-macam gerak benda melalui
proyektor.
c. Peserta didik menanya hal-hal yang belum dipahami, menjawab pertanyaan
pada lembar diskusi, Sharing dengan kelompok lain, membuat hubungan
konsep gerak.

Langkah 3. Membimbing Pelatihan


Guru membimbing peserta didik melakukan diskusi tentang gerak secara
kelompok dan memastikan melakukan kegiatan dengan benar.

Langkah 4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik


a. Peserta didik mendiskusikan jawaban bersama-sama dan memastikan semua
anggota kelompok mengetahui jawabannya. Jika perlu, ada anggota yang
berfungsi untuk mengecek jawaban dari masing-masing anggota, tentang
gerak
b. Peserta didik menyajikan hasil diskusi kemudian saling melakukan
pengecekan jawaban antar kelompok.

Langkah 5. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan


penerapan
a. Peserta didik mengerjakan soal-soal pelatihan yang berkaitan dengan gerak
b. Peserta didik mengembangkan pengetahuan tentang konsep gerak.
c. Pada akhir sesi, guru bersama peserta didik menyimpulkan jawaban akhir dari
semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi gerak.
d. Melakukan penilaian sikap dan karakter selama pembelajaran untuk
mengetahui ketercapaian pembelajaran dengan jujur dan obyektif

2. Penutup
a. Meminta peserta didik menuliskan hasil belajar dengan membuat rangkuman
secara teliti pada buku catatan belajar.
b. Guru melakukan penyecekan pemahaman peserta didik dengan memberikan
pertanyaan secara lisan tentang gerak
c. Guru memberikan tugas dan tindak lanjut Kegiatan Mandiri agar siswa
dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

Rencana Asesmen
Peserta didik menjawab pertanyaan lisan yang diberikan guru pad akhir pembelajaran.

C. Lampiran
Lembar Aktivitas
Lembar pengamatan aktivitas berdiskusi dan kemampuan menanggapi pertanyaan,

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 141-143.
MODUL AJAR 4 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.4.6


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Gaya dan Gerak.
Alokasi Waktu 80 menit (2 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 6
Profil Pelajar Pancasila Bergotong royong Bernalar kritis, dan Kreatif
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat membedakan kecepatan dan kelajuan dalam gerak serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pertanyaan Pemantik
1. Apa perbedaan antara kelajuan dan kecepatan?
2. Apa perbedaan antara perpindahan dan jarak?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam kuis sebelum pembelajaran dimulai.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi kelajuan dan perpindahan.
3. Guru menyiapkan alat dan bahan pada kegiatan 4.4. Gerak lurus beraturan buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 146..

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Perwakilan peserta didik memimpin doa agar lebih disiplin.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.
d. Guru memberikan apersepsi tentang perpindahan dan jarak dalam kehidupan
sehari-hari.
e. Guru memberikan gambaran tentang kelajuan dan kecepatan dalam kehidupan
sehari-hari melalui power point.
f. Setelah situasi peserta didik termotivasi dan terkondisi, guru menyampikan
tujuan pembelajaran melalui tayangan slide proyektor.
2. Kegiatan Inti (55 menit)
Langkah 1. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
a. Guru bertanya tentang bagaimana perbedaam kelajuan dan kecepatan
b. Peserta didik diminta untuk memberikan beberapa contoh penerapan kelajuan
dan kecepatan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Guru memotivasi peserta didik untuk mengumpulkan informasi dari berbagai
sumberi untuk memahami kelajuan dan kecepatan.

Langkah 2. Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


a. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Peserta didik diminta melakukan percobaan pada kegiatan 4.4.Gerak lurus
beraturan halaman 146 dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit
Erlangga.
c. Peserta didik membuat hipotesis tentang konveksi air dengan menggunakan
alat-alat yang digunakan dalam kegiatan 4.4. Gerak lurus beraturan.

Langkah 3. Data Collection (Pengumpulan Data)


a. Peserta didik pada masing-masing kelompok diminta untuk menuliskan data
hasil kegiatan 4.4. Gerak lurus beraturan.
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk membaca berbagai referensi yang
diperlukan terkait dengan kegiatan 4.4. Gerak lurus beraturan.
c. Guru berkeliling mengunjungi kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di
masing- masing kelompok, dan memberikan bantuan untuk yang membutuhkan.

Langkah 4. Data Processing (Pengolahan Data)


a. Guru meminta peserta didik pada masing-masing kelompok untuk melakukan
analisis data hasil kegiatan 4.4. Gerak lurus beraturan/
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan data hasil kegiatan 4.4. Gerak lurus
beraturan
c. Guru mengunjungi masing-masing kelompok sambil memeriksa proses
pengolahan data yang telah diperoleh oleh masing-masing kelompok.
d. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil analisis data pada buku
masing-masing.

Langkah 5. Verification (Pembuktian)


a. Guru meminta kepada peserta didik pada masing-masing kelompok untuk
menemukan hasil kegiatan 4.4. Gerak lurus beraturan
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah
dibuat berkaitan dengan kegiatan 4.4. Gerak lurus beraturan.
c. Guru meminta peserta didik untuk memeriksa, dan membuktikan kebenaran
hipotesis yang telah dibuat.
d. Guru memberikan sampel soal dalam Contoh Soal dan Pembahasan dari Buku
IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 145. untuk
mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik
pembelajaran.

Langkah 6. Generalization (Menggeneralisasi/Menarik Simpulan)

a. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peserta didik pada masing-
masing kelompok diminta untuk membuat simpulan hasil percobaan yang
telah dilakukan.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan simpulan yang telah diperoleh di buku
masing-masing.
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembelajarannya di depan kelas.

1. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan, berkaitan dengan kegiatan 4.4. Gerak lurus beraturan
b. Guru memberitahukan kepada peserta didik mengenai materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya, yaitu Hukum Newton.

Rencana Asesmen
1. Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu membuat laporan kegiatan 4.4.
Gerak lurus beraturan
2. Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Uji Pemahaman dari Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 150,

Lampiran
Lembar Aktivitas
1. Silakan membuat laporan kegiatan 4.4, Berisi: Judul kegaitan, Tujuan, Alat dan
bahan, Cara kerja yang dilakukan, Tabel Pengamatan, Hasil diskusi, Kesimpulan.
2. Silakan kerjakan Uji Pemahaman dari Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT
Penerbit Erlangga halaman 150,

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 144-149.
MODUL AJAR 4 IPA SMP/MTs FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul IPA.D.VII.4.7


Penyusun/Tahun Elvira Lastri, M.Pd./2024
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Pemahaman IPA/Suhu, Pemuaian dan Kalor.
Alokasi Waktu 120 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 7
Profil Pelajar Pancasila Bergotong royong Bernalar kritis, dan Kreatif
Sarana Prasarana LCD, Proyektor, Papan Tulis
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Direct Instruction
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat Menjelaskan hukum Newton dan penerapan gerak dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Peserta didik dapat membuat laporan eksperimen gaya gerak dan hukum Newton
secara berkelompok.

Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang terjadi ketika naik kendaraan yang sedang melaju tiba-tiba di rem
mendadak? Mengapa peristiwa ini dapat terjadi?
2. Mengapa alas sepatu terbuat dari karet dan kasar?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis dalam bentuk slide gambar
berkaitan hukum Newton.
2. Guru menyiapkan bahan tayang Power Point (PPt) materi Hukum Newton
3. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk peragaan kelembaman hukum I Newton
misal sendok dan kelereng.

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit )
a. Peserta didik memasuki ruangan secara disiplin dan berdoa sesuai dengan
agama masing-masing sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha
Esa.
b. Guru memeriksa kehadiran peserta didik, selanjutnya mengkondisikan agar
peserta didik memperoleh perhatian dan motivasi, menanyakan hal-hal yang
dipelajari pertemuan sebelumnya Kelajuan dan Kecepatan,
c. Guru mendemonstrasikan kelereng di atas sendok dibawa berjalan cepat, tiba-
tiba berhenti. Apa yang terjadi pada kelereng? Mengapa hal ini dapat terjadi?
Jawaban peserta didik diarahkan karena kelembaman.

2. Kegiatan Inti (95 menit)


Langkah 1. Menyampikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa
a. Setelah situasi peserta didik termotivasi, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran melalui tanyangan slide proyektor.
b. Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk membaca Buku IPA
SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 151 -154. kemudian
memberikan informasi apa yang harus dikerjakan, seperti menemukan kata
penting, menemukan konsep baru, membuat jejaring belajar.
c. Peserta didik diminta duduk dalam tatanan kelompok yang beranggotakan 4
orang, tiap kelompok ditentukan ketua agar mudah mengkoordinasikan.
d. Peserta didik membaca dengan cermat, kemudian menanyakan langkah
pembelajaran yang akan dilakukan.

Langkah 2. Mendemonstrasikan Pengetahuan Prosedural dan Deklaratif


a. Guru mendemonstrasikan, memberikan informasi tentang hukum Newton.
b. Peserta didik mengambil menyiapkan alat dan bahan demonstrasi hukum
Newton.
c. Peserta didik melakukan peragaan tentang hukum Newton. mengamati
perubahan yang terjadi, mencatat hasil dalam table, menanya hal-hal yang
belum dipahami, menjawab pertanyaan pada lembar diskusi, Sharing dengan
kelompok lain, membuat hubungan konsep hukum Newton..

Langkah 3. Membimbing Pelatihan


a. Guru membimbing peserta didik melakukan peragaan hukum Newton secara
kelompok dan memastikan melakukan kegiatan dengan benar.

Langkah 4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik


a. Peserta didik mendiskusikan jawaban bersama-sama dan memastikan semua
anggota kelompok mengetahui jawabannya. Jika perlu, ada anggota yang
berfungsi untuk mengecek jawaban dari masing-masing anggota, tentang
hukum Newton.
b. Peserta didik menyajikan hasil peragaan hukum Newton kemudian saling
melakukan pengecekan jawaban antar kelompok.

Langkah 5. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan


penerapan
a. Peserta didik mengerjakan latihan soal dan pembahasan Buku IPA SMP/MTs
Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 154.
b. Peserta didik mengembangkan pengetahuan tentang konsep pengaturan suhu
tubuh manusia dan hewan.
c. Pada akhir sesi, guru bersama peserta didik menyimpulkan jawaban akhir dari
semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi hukum Newton.
d. Melakukan penilaian sikap dan karakter selama pembelajaran untuk
mengetahui ketercapaian pembelajaran dengan jujur dan obyektif
3. Penutup
a. Meminta peserta didik menuliskan hasil belajar dengan membuat rangkuman
secara teliti pada buku catatan belajar.
b. Guru melakukan penyecekan pemahaman peserta didik dengan memberikan
pertanyaan secara lisan tentang hukum Newton.
c. Guru memberikan tugas dan tindak lanjut Kegiatan Mandiri agar siswa
dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memberikan
pelatihan penerapan hukum Newton.

Rencana Asesmen
1. Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Latihan Soal Akhir Bab dari
Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 157.
2. Guru meminta peserta didik melakukan kegiatan Pra Proyek Buku IPA SMP/MTs
Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 167 secara kelompok dan kamu
dapat meminta bantuan guru Mata Pelajaran lain.

Pengayaan dan Remedial


 Peserta didik yang telah mengerjakan soal-soal Latihan Soal Akhir Bab 4, dan
mendapatkan nilai tuntas, diminta untuk mengerjakan Soal-soal Pengayaan dengan
cara memindai (menscan) QR code pada “Refleksi” yang terdapat di halaman 128,
Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga.
 Peserta didik yang telah mengerjakan soal-soal Latihan Soal Akhir Bab 4, dan
mendapatkan nilai belum tuntas, diminta untuk mengerjakan Soal-soal Remedial
dengan cara memindai (menscan) QR code pada “Refleksi” yang terdapat di halaman
168, Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga.

Refleksi Peserta Didik dan Guru


Refleksi Peserta Didik
 Refleksi untuk peserta didik dapat dilihat di halaman 168 Buku IPA SMP/MTs Kelas
VII dari PT Penerbit Erlangga.

Refleksi Guru
1. Apakah pembelajaran dapat berlangsung sesuai rencana?
2. Apakah peserta didik yang mengalami hambatan, dapat teridentifikasi dan terfasilitasi
dengan baik?
3. Hal-hal apakah yang menyebabkan peserta didik mengalami hambatan dalam
pembelajaran?
4. Berapa persenkah jumlah peserta didik yang belum tuntas dalam pembelajaran?
C. Lampiran
Lembar Aktivitas

No. Jenis Aktivitas Halaman


1. Kegiatan 4.1 131
2. Kegiatan 4.2 133
3. Kegiatan 4.3 134
4. Kegiatan 4.4 146
5. Uji Pemahaman 4.1 140
6. Uji Pemahaman 4.2 150
7. Uji Capaian Pembelajaran 1 169-182
8. Praproyek 167
9. Refleksi 168

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku IPA SMP/MTs Kelas VII dari PT Penerbit Erlangga halaman 129-154.

Glosarium
Gerak lurus Gerak yang lintasannya lurus dan tidak berbelok-belok
Gerak nyata Gerak suatu benda yang diakibatkan oleh perubahan jarak dan atau posisi
benda terhadap titik acuan
Gerak semu Gerak suatu benda yang sebenarnya diamtetapi oleh pengamat teramati
bahwa benda tersebut seolah-olah bergerak
Jarak panjang lintasan yang ditempuh oleh benda yang bergerak setelah meninggalkan
titik acuan sebagai titik awal.
Perpindahan perubahan kedudukan dalam waktu tertentu.

Daftar Pustaka
Tim Abdi Guru. 2022. IPA SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: PT Penerbit Erlangga
Bab 1
(Besaran dan Pengukuran pada Makhluk Hidup dan Benda
Lainnya)

Uji Pemahaman (Hal 9)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: D
Pembahasan:
Lebar = 9 m = 900 cm
Panjang =18 m = 1.800 cm
Luas lapangan = panjang × lebar
Luas lapangan = 900 cm × 1.800 cm = 1.620.000 cm2

2. Jawaban: A
Pembahasan:
8.000 liter = 8.000 dm3 = 8 m3

3. Jawaban: B
Pembahasan:
Speedometer menunjukkan kecepatan yang memiliki satuan km/hour yang merupakan turunan
dari satuan panjang (m) dan satuan waktu (detik).

4. Jawaban: C
Pembahasan:
Massa jenis suatu zat ialah massa per volume yakni turunan dari besaran massa dan panjang.

B. Essai
1. Pembahasan:
Volume pot = panjang × lebar ×
tinggi Volume pot = 30 cm × 30 cm ×
50 cm Volume pot = 45.000 cm3
Kayu yang tersedia di toko = 30 cm × 2 cm = 60 cm2
Maka panjang kayu minimal = 45.000 cm3 : 60 cm2 = 750 cm
Latihan Soal Akhir Bab (Hal 25)
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: D
Pembahasan:
Suhu merupakan besaran pokok.

2. Jawaban: D
Pembahasan:
Jarak bukan merupakan besara turunan. Massa merupakan besaran pokok. Luas merupakan
besaran turunan dari panjang yang satuannya dalam SI ialah m2. Dan volume merupakan
besaran turunan dari panjang yang satuannya dalam SI ialah m3.

3. Jawaban: B
Pembahasan:
Kaki, langkah, dan jengkal merupakan satuan tak baku yang besarnya berbeda-beda untuk
setiap orang.

4. Jawaban: B
Pembahasan:
1 inci = 2,54 cm
3 inci = 3 × 2,54 = 7,62 cm
7,62 cm = 7,62 × 10-2 m

5. Jawaban: D
Pembahasan:
Berat 2 butir telur ialah 2 × 100 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 66,7 𝑔𝑟𝑎𝑚
3
Berat 5 butir telur = 100 + 66,7 = 166,7 gram = 1,67 × 10-1 kg

6. Jawaban: B
Pembahasan:
Tasya 2 sekon lebih lambat daripada Dedi: 2 sekon + 28 sekon = 30 sekon
Rina 3 sekon lebih cepat daripada Dedi: (-3) sekon + 28 sekon = 25 sekon.

7. Jawaban: C
Pembahasan:
1.425℃ + 273 = 1.698 K

8. Jawaban: C
Pembahasan:
Jangka sorong lebih akurat untuk mengukur diameter bagian dalam dan luar benda berbentuk
silinder, mikrometer sekrup dapat mengukur diameter lilitan kawat yang sangat kecil, dan
meteran gulung dapat mengukur baut yang besarnya relatif besar.
9. Jawaban: C
Pembahasan:
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang paling teliti dengan skala terkecil 0,01
milimeter.

10. Jawaban: D
Pembahasan:
3,5 cm = 35 mm

11. Jawaban: D
Pembahasan:
24,15 mm = 2,415 × 10-2 m

12. Jawaban: C
Pembahasan:
Skala utama berada diantara 47 dan 48, maka ambil 47 mm atau 4,7 cm
Skala nonius nya adalah 5 × 0,1 mm = 0,5 mm = 0,05 cm
Maka hasil pengukuran ialah 4,7 cm + 0,05 cm = 4,75 cm

13. Jawaban: D
Pembahasan:
Skala tetap = 3,5 mm
Skala putar yang berimpit dengan garis mendatar pada skala tetap = 20 × 0,01 mm = 0,20
mm (0,01 adalah ketelitian mikrometer sekrup)
Hasil pengukuran = 3,5 mm + 0,20 mm = 3,70 mm

14. Jawaban: C
Pembahasan:
Skala tetap = 1,5 mm
Skala putar yang berimpit dengan garis mendatar pada skala tetap = 25 × 0,01 mm = 0,25
mm (0,01 adalah ketelitian mikrometer sekrup)
Hasil pengukuran = 1,5 mm + 0,25 mm = 1,75 mm

15. Jawaban: B
Pembahasan:
Hasil pengukuran neraca P = 400 + 40 + 2 = 442 g
Hasil pengukuran neraca Q = 400 + 60 + 8 = 468 g
Selisih = 468 g – 442 g = 26 g = 2,6 × 10-2 kg.

16. Jawaban: A
Pembahasan:
Volume tabung = (𝜋𝑟2) × 𝑡
Volume tabung = (3,14 × 0,4 × 0,4) m2 × 0,5 m
Volume tabung = 0,2512 m3

17. Jawaban: A
Pembahasan:
Pengukuran menunjukkan nilai 5 cm
Volume kubus = (5 cm)3 = 125 cm3 = 1,25 × 10-4 m3.

18. Jawaban: B
Pembahasan:
Luas permukaan dari akuarium tanpa tutup ialah: 2 [1(panjang × lebar) + (panjang × tinggi) +
2
(tinggi × lebar)]
Luas permukaan akuarium = 2 [1 (1,5 m × 0,9 m) + (1,5 m × 0,9 m) + (0,9 m × 0,9 m)]
2
Luas permukaan akuarium = 2 [(0,675 m2) + (1.35 m2) + (0.81 m2)]
Luas permukaan akuarium = 2 [2.835 m2]
Luas permukaan akuarium = 5,67 m2

19. Jawaban: A
Pembahasan:
Volume air = volume bak = 2 m × 0,6 m × 0,9 m
Volume air = 1,08 m3

20. Jawaban: C
Pembahasan:
Volume batu = 160 mL – 100 mL = 60 mL = 0,06 L = 0,06 dm3 = 6 × 10-5 m3

B. Essai
1. Pembahasan:
Kecepatan, luas, volume, massa jenis.
2. Pembahasan:
a) 1.500.000 m; b) 0,45 kg; c) 120 menit ×60 = 7.200 sekon; d) 55℃ + 273 = 328 K
3. Pembahasan:
Pengukuran adalah aktivitas untuk membandingkan suatu besaran
yang diukur dengan besaran sejenis yang digunakan sebagai satuan.
4. Pembahasan:
Satuan baku adalah satuan yang jika digunakan untuk mengukur hasil pengukurannya selalu
tetap untuk semua orang. Sedangkan satuan baku adalah satuan yang jika digunakan untuk
mengukur hasil pengukurannya belum tentu sama dan bisa jadi selalu berbeda atau tidak
tetap untuk semua orang seperti misalnya satuan jengkal, hasta, dan lain sebagainya.
5. Pembahasan:
Volume tabung = (𝜋𝑟2) × 𝑡
Volume tabung = (3,14 × 0,4 × 0,4) m2 × 0,75 m
Volume tabung = 0,3768 m3
6. Pembahasan:
Ketelitian jangka sorong = skala terkecil pada rahang tetap : jumlah skala nonius
Ketelitian jangka sorong = 1 mm : 40 = 0,025 milimeter.
7. Pembahasan:
Volume balok = panjang × lebar × tinggi
Volume balok = 0,25 m × 0,06 m × 0,08 m
Volume balok = 1,2 × 10-3 m3
8. Pembahasan:
Benda dengan volume tidak teratur dapat diukur dengan memasukkannya ke dalam sebuah
tabung gelas ukur yang berisikan air, kemudian kita dapat melihat penambahan volume air.
Tinggi volume air yang ditunjukkan oleh gelas ukur setelah dimasukkan benda dikurangi oleh
tinggi volume air yang ditunjukkan oleh gelas ukur mula-mula ialah volume sama dengan
benda tak beraturan tersebut.
9. Pembahasan:
Zat cair yang bentuknya selalu mengikuti wadah dapat dimasukkan ke wadah ataupun gelas
ukur, dimana volume wadah ataupun tinggi zat cair yang ditunjukkan oleh gelas ukur ialah
sama dengan volume zat cair tersebut.
10. Pembahasan:
Massa sebuah benda yang volumenya tidak beraturan dapat kita ketahui apabila kita
mengetahui massa jenis benda tersebut. Pertama-tama kita mencari volume benda dengan
memasukkannya ke gelas ukur yang berisi air kemundian kita perhatikan kenaikan tinggi air
yang setara dengan volume benda tersebut. Kemudian, kita dapat menggunakan rumus
massa jenis yang merupakan massa per volume sehingga kita dapat mengetahui massa benda
dengan mengalikan volume dan massa jenis benda tersebut. Tentunya jangan lupa dengan
memperhatikan satuan ukur masing-masing pengukuran.

Model Soal AKM (Hal 29)


1. Pembahasan:
Berdasarkan stimulus 1, bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat sayur asem jawa ialah
 1 buah jagung manis
 0,01 kg melinjo muda
 0,02 cm lengkuas
 2 lembar daun salam
 1 buah labu siam
 5 helai kacang panjang
 0,05 kg daun melinjo muda
 3 buah asam muda
 1 potong kecil gula aren
Jadi, bahan yang menggunakan satuan massa adalah melinjo muda dan lengkuas
2. Pembahasan:
Berdasarkan stimulus 1, pernyataannya menjadi
 massa dun melinjo muda ialah 50 g = 0,5 ons
 panjang lengkuas yang dibutuhkan ialah 2 cm = 20 mm
 durasi persiapan membuat sayur asem ialah 15 menit = 15 jam = 1 jam
60 4
 total waktu penyajian sayur asem sama dengan total durasi yakni 45 menit atau 0,75
jam

3. Pembahasan:
Berdasarkan stimulus 2:
Pernyataan 1 benar
Ukuran mata jarring yang digunakan untuk menangkap ikan patin adalah 1 inci yang sama
dengan 2,54 cm.

Pernyataan 2 benar
Massa satu ekor ikan patin dapat mencapai 700 g atau sama dengan 0,7 kg.

Pernyataan 3 salah
Setiap wadah yang digunakan saat panen hanya dapat diisi ikan patin hingga maksimum
dengan massa 30 kg.

Pernyataan 4 salah
Saat diangkut, ikan patin diletakkan dalam drum yang diberi lubang pada bagian samping
dengan ukuran 20 cm × 30 cm.

4. Pembahasan:
Berdasarkan stimulus 2:
Pernyataan 1 benar √
Satuan dari lamanya waktu panen parsial adalah 7 hari/unit kolam yang merupakan besaran
waktu dan bukan dalam satuan SI. Seharusnya ialah detik atau sekon.

Pernyataan 2 benar √
Volume merupakan besaran turunan dari besaran pokok panjang.

Pernyataan 3 benar √
Massa merupakan salah satu dari 7 besaran pokok (panjang, massa, waktu, kuat arus listrik,
suhu, intensitas cahaya, jumlah zat). Massa dari ikan patin yang akan dipanen meru[akan
salah satu contoh besaran pokok.

Pernyataan 4 salah
Satuan yang digunakan untuk menyatakan ukuran mata jaring ialah satuan baku. 1 inci sama
dengan 2,54 cm yang merupakan apabila diukur akan menghasilkan hasil pengukuran yang
sama untuk setiap orang.

5. Pembahasan:
Pada stimulus 2 terdapat besaran:
 Massa: panen dilakukan setelah ikan mencapai ukuran pasar (bobot 500 – 700 g per
ekor).  0,6 – 0,7 kg per ekor.
 Waktu: ikan yang akan dipanen tidak diberi makan 2 hari sebelumnya.  172.800
sekon.
 Waktu: sebaiknya total waktu panen parsial tidak lebih dari 7 hari per unit kolam. 
604.800 sekon.
 Volume dan panjang: wadah transportasi menggunakan drum plastik volume 200 liter
dengan lubang 20 cm × 30 cm pada bagian samping.  2 × 10-1 m3 dan 0,2 m × 0,3
m.
 Massa dan waktu: satu unit wadah dapat diisi 30 kg patin (waktu tempuh 15 – 18 jam).
 30 kg dan 54.000 – 64.800 sekon.

6. Pembahasan:
Berdasarkan stimulus 3:
Pernyataan 1 benar
Benda yang bermassa 4,5 kilogram dapat diukur massanya dengan neraca yang memiliki
ketelitian 0,001 gram seperti neraca digital.

Pernyataan 2 benar
Jika ingin mengetahui massa dari satu karung beras, kamu dapat menggunakan neraca dacin.
Neraca dacin dapat menghitung hingga kuintal beras.

Pernyataan 3 salah
Neraca sama lengan kurang tepat untuk digunakan untuk mengukur massa dari 25 butir telur
yang sering digunakan di pasar yang membutuhkan neraca duduk.

Pernyataan 4 benar
Massa dari satu kantong cabai dapat diukur dengan menggunakan neraca duduk atau neraca
digital.

7. Pembahasan:
Berdasarkan stimulus 3:
 Gambar (1) adalah neraca digital dengan nilai ketelitian 0,001 gram.
 Gambar (2) adalah neraca sama lengan dengan nilai ketelitian 0,001 gram.
 Gambar (3) adalah neraca dacin dengan nilai ketelitian 10 gram.
 Gambar (4) adalah neraca duduk atau neraca pasar dengan ketelitian 1 gram.
Bab 2
Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya

Uji Pemahaman (Hal 47)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: A
Pembahasan:
Perubahan fisis atau fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai dengan pembentukan
zat yang jenisnya baru. Contohnya air yang disimpan dalam kulkas akan membeku, hal
tersebut hanya mengubah wujud air, namun tidak menghasilkan suatu zat baru. Begitupun
juga dengan besi yang dipanaskan.

2. Jawaban: D
Pembahasan:
Contoh perubahan fisis adalah proses menanak nasi dari beras, proses pembuatan meja dari
kayu dan sebatang logam besi dibakar. Sedangkan contoh perubahan kimia adalah proses
pembuatan tape dari singkong, proses membusukan makanan dan besi yang berkarat.

B. Essai
1. Pembahasan:
Pada pembakaran lilin terjadi perubahan fisis sekaligus perubahan kimia. Perubahan fisis
terjadi ketika pada proses pembakaran lilin menjadi meleleh dan berubah dari bentuk padat ke
cair. Sedangkan perubahan kimia terjadi saat pembakaran lilin mengubah senyawa
hidrokarbon di lilin menjadi karbon dioksida dan uap air.
2. Pembahasan:
(1) Kunci berkarat termasuk perubahan kimia karena besi tersebut teroksidasi. Besi yang
berkarat biasanya tidak lagi mengkilap, berwarna oranye, dan kekuatannya berkurang.
(2) Pencampuran gula ke dalam air membentuk larutan gula termasuk perubahan fisis karena
(3) Kertas dibakar menjadi abu merupakan contoh perubahan kimia, sebab terjadi
pembentukan zat baru dan perubahannya bersifat tetap (tidak dapat kembali ke bentuk
semula).

Uji Pemahaman (Hal 70)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: C
Pembahasan:
Dari tabel dapat disimpulkan bahwa larutan yang memiliki sifat asam adalah larutan Q dan R
karena mengubah lakmus merah menjadi merah dan lakmus biru menjadi merah. Sedangkan
larutan yang memiliki sifat basa adalah larutan P dan S karena mengubah lakmus biru
menjadi biru dan lakmus merah menjadi biru.

2. Jawaban: C
Pembahasan:
Yang termasuk asam organik adalah asam tartrat, asam format, dan asam asetat.
Beberapa contoh asam organik adalah asam asetat, asam format, asam laktat, asam sitrat, asam
tartarat dan asam oksalat.

3. Jawaban: A
Pembahasan:
Larutan garam NaCl bersifat netral.
(NH4)2SO4 garam bersifat asam.
CH3COONa merupakan garam bersifat basa.

B. Essai
1. Pembahasan:
No. Nama Asam Asam Organik Asam Anorganik
(1) Asam Nitrat ✔
(2) Asam Oksalat ✔
(3) Asam Format ✔
(4) Asam Sulfida ✔

Latihan Soal Akhir Bab


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: A
Pembahasan:
Segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa disebut materi.

2. Jawaban: C
Pembahasan:
Sifat fisika adalah sifat suatu zat yang dapat diamati, diukur, atau dirasakan oleh panca indra
tanpa mengubah zat-zat yang menyusun materi tersebut. Ciri-ciri sifat fisika antara lain,
wujud zat, rasa zat, bau, warna, titik lebur dan titik didih, titik leleh, daya hantar panas, daya
hantar listrik, kemagnetan, kekerasan atau kelenturan.

3. Jawaban: C
Pembahasan:
Kestabilan, kereaktifan, mudah atau tidaknya terbakar dan perkaratan termasuk sifat kimia.

4. Jawaban: D
Pembahasan:
Yang merupakan sifat fisika  Kabel listrik terbuat dari tembaga karena memiliki daya hantar
yang baik.
Yang merupakan sifat kimia  Elpiji dipergunakan untuk memasak karena mudah terbakar.

5. Jawaban: D
Pembahasan:
Sifat-sifat tersebut termasuk sifat campuran. Air teh dan air sungai adalah contoh dari
campuran.
6. Jawaban: D
Pembahasan:
Salah satu contoh sifat kimia adalah proses perkaratan pada besi dan proses pembakaran pada
kertas.

7. Jawaban: D
Pembahasan:
Contoh perubahan kimia adalah proses pembuatan tape dari singkong, proses membusukan
makanan dan besi yang berkarat.

8. Jawaban: B
Pembahasan:
Perubahan zat A merupakan perubahan fisis. Sedangkan perubahan zat B merupakan
perubahan kimia.

9. Jawaban: D
Pembahasan:
Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat baru. Perubahan kimia ini
bersifat permanen yang artinya zat hasil terbentuknya tidak dapat diubah lagi menjadi zat
asalnya.

10. Jawaban: B
Pembahasan
Membeku adalah perubahan wujud dari cair ke padat. Contohnya pembuatan es batu.

11. Jawaban: A
Pembahasan:
Menyublim merupakan peristiwa perubahan zat padat menjadi gas.

12. Jawaban: C
Pembahasan:
Deposisi adalah perubahan wujud suatu zat dari wujud gas berubah menjadi wujud padat.

13. Jawaban: B
Pembahasan:
Zat cair memiliki volume yang tetap, tetapi bentuknya berubah mengikuti wadahnya.

14. Jawaban: A
Pembahasan:
Molekul air (H2O) terdiri dari satu atom oksigen dan 2 atom hidrogen. Sedangkan Molekul
oksigen (O2) terdiri dari 2 atom oksigen.

15. Jawaban: D
Pembahasan:
Kohesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis. Kohesi yang terjadi
dalam zat padat lebih kuat dibanding kohesi dalam zat cair. ltulah sebabnya molekul-molekul
zat padat lebih sukar dipisahkan dibanding molekul-molekul zat cair. Sebaliknya, kohesi
yang paling lemah terjadi pada gas sehingga gas sangat mudah untuk dipisahkan. Jadi urutan
kohesi pada zat dari yang paling lemah ke yang paling kuat adalah gas, zat cair dan zat padat.

16. Jawaban: D
Pembahasan:
Hukum Kekekalan Massa yang dicetuskan oleh Antoine Lavoisier. Bunyi Hukum Kekekalan
Massa adalah "massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama/tetap".

17. Jawaban: B
Pembahasan:
𝜌 = 0,81 g/cm3
0,81 × 10−3 kg
𝜌=
10−6 m3
𝜌 = 0,81 × 103 kg/m3 = 8,1 × 102 kg/m3

18. Jawaban: D
Pembahasan:
𝑉 = 175 𝑚𝐿 − 125 𝑚𝐿 = 50 𝑚𝐿 = 50 × 10−6 m3
m = 150 gram = 0,15 kg
m
𝜌=
𝑉
0,15
𝜌= = 3.000 kg/m3
50 × 10−6

19. Jawaban: C
Pembahasan:
Kapilaritas adalah fenomena naik atau turunnya permukaan zat cair dalam suatu pipa kapiler.

20. Jawaban: B
Pembahasan:
Nonlogam adalah unsur yang memiliki sifat kusam, tidak mengkilap, konduktor panas yang
buruk, konduktor listrik yang buruk, energi ionisasi tinggi, elektronegativitas tinggi, tidak
mudah dibentuk atau ulet, biasanya rapuh, kepadatan rendah, serta titik lebur dan titik didih
yang lebih rendah bila dibandingkan dengan logam.

21. Jawaban: C
Pembahasan:
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lainnya yang lebih kecil
dan sederhana.

22. Jawaban: D
Pembahasan:
Unsur adalah zat tunggal yang homogen atau sama.

23. Jawaban: C
Pembahasan:
Gambar (1) merupakan unsur karena tersusun dari atom-atom yang sama, gambar (2) dan (3)
adalah senyawa karena tersusun dari 2 atom yang berbeda.

24. Jawaban: A
Pembahasan:
Ciri-ciri senyawa:
(1) Terbentuk dari 2 ataupun lebih unsur yang disusun secara reaksi kimia biasa.
(2) Memiliki perbandingan komposisi yg tetap.
(3) Kehilangan sifat zat asalnya jika sudah jadi senyawa.
(4) Bisa diuraikan secara kimia,tapi tidak secara fisika.

25. Jawaban: B
Pembahasan:
Campuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan menggabungkan dua zat atau lebih yang
berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi.

26. Jawaban: C
Pembahasan:
Pernyataan yang benar adalah karbit merupakan senyawa dengan rumus kimia CaC2
berbentuk kristal padat berwarna abu-abu kehitaman yang digunakan untuk pembuatan gas
acetylene (C2H2), yaitu bahan untuk memotong dan mengelas besi dan baja.

27. Jawaban: C
Pembahasan:
Basa merupakan senyawa kimia yang memiliki sifat licin dan rasanya pahit. Basa memiliki PH
> 7.

28. Jawaban: A
Pembahasan:
Karena larutan A dan E mengubah lakmus merah menjadi merah dan lakmus biru menjadi
merah.

29. Jawaban: D
Pembahasan:
Asam organik merupakan asam yang larut dalam air dengan baik, sementara sebagian asam
anorganik sukar larut dalam air. Asam organik biasanya adalah asam lemah, sedangkan
sebagian besar asam anorganik adalah asam kuat.

30. Jawaban: D
Pembahasan:
CH3COOH (Asam Asetat) dan HCOOH (Asam Format) adalah contoh dari asam organik.

B. Essai
1. Pembahasan:
Perbedaan antara massa dan berat adalah bahwa massa adalah jumlah materi dalam suatu
material, sedangkan berat adalah ukuran bagaimana gaya gravitasi bekerja pada massa
tersebut.
Udara dapat menempati ruang dan mempunyai massa. Untuk membuktikan bahwa udara
mempunyai massa, kalian bisa melakukan eksperimen sederhana di rumah. Cobalah timbang
balon yang sudah diisi udara dan yang belum diisi udara, apakah massanya sama? Pastilah
balon yang sudah diisi dengan udara memiliki massa lebih berat dari pada balon yang tidak
diisi udara. Hal tersebut membuktikan bahwa udara memiliki massa sehingga termasuk
materi.

2. Pembahasan:
Perubahan fisis adalah perubahan yang mengubah bentuk materi tetapi tidak mengubah
komposisi kimia materi tersebut. Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan yang
mengubah komposisi kimia dari materi tersebut.

3. Pembahasan:
Karena gaya tarik-menarik antara molekul-molekul raksa (kohesi) lebih besar daripada gaya
tarik-menarik antara molekul-molekul raksa dengan molekul-molekul dinding tabung (adhesi)
sehingga sebagian molekul raksa terlepas dari dinding tabung dan membentuk meniskus
cembung.

4. Pembahasan:
Adhesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang tidak sejenis. Gaya adhesi
mengakibatkan sebuah zat dapat menempel pada zat lain (bukan gaya magnet atau gaya tarik
gravitasi bumi). Contohnya:
(1) Gaya tarik-menarik antara air dengan tabung reaksi dari kaca sehingga air membasahi
dinding kaca.
(2) Gaya tarik-menarik antara cat tembok dengan tembok sehingga cat menempel pada tembok.
(3) Gaya tarik-menarik antara tinta printer dengan kertas.
(4) Gaya tarik-menarik antara air dengan teh atau kopi sehingga keduanya dapat bercampur.

5. Pembahasan:
𝑉 = 500 cm3 = 5 × 10−4 m3
𝜌 = 1.000 kg/m3
m= 𝜌×𝑉
m = 1.000 × 5 × 10−4 = 0,5 kg
Jadi massa air dalam bejana adalah 0,5 kg.

6. Pembahasan:
Unsur logam = Natrium (Na), Magnesium (Mg), Besi (Fe), Emas (Au), dan Seng (Zn).
Unsur nonlogam = Karbon (C), Nitrogen (N), Oksigen (O), Higrogen (H), dan Belerang (S).

7. Pembahasan:
Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi, senyawa adalah gabungan dua atau lebih
unsur berbeda, dan campuran adalah gabungan dua atau lebih zat berbeda, bisa senyawa
dengan senyawa, senyawa dengan unsur, atau unsur dengan senyawa.

8. Pembahasan:
Ciri-ciri asam:
(1) Bersifat asam
(2) pH kurang dari 7
(3) Menghasilkan ion H+ dalam air
(4) Bersifat korosif
(5) Mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah
(6) Dapat menghantarkan arus listrik

Ciri-ciri basa:
(1) Memiliki rasa pahit
(2) pH lebih dari 7
(3) Menghasilkan ion OH- dalam air
(4) Licin ketika disentuh
(5) Mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru
(6) Dapat menghantarkan arus listrik

9. Pembahasan:
(1) Garam Netral adalah garam yang terbentuk dari basa kuat dengan asam kuat. Garam ini
bersifat netral dan mempunyai pH = 7.
Contoh: NaCI, KCI, K2SO4, MgSO4, NaNO3, KBr, dan NaBr.

(2) Garam Asam adalah garam yang terbentuk dari basa lemah dengan asam kuat. Garam ini
bersifat asam dan mempunyai pH < 7.
Contoh: NH4NO3, NH4CI, (NH4)2, SO4, dan FeCI3 .

(3) Garam Basa adalah garam yang terbentuk dari basa kuat dengan asam lemah. Garam ini
bersifat basa dan mempunyai pH > 7.
Contoh: NaCN, CH3COONa, K2CO3, KCN, KF, dan BaCO3.

10. Pembahasan:
Senyawa asam : HCl, HNO3, H2SO4, HClO3
Senyawa basa : KOH, Ba(OH)2, NaOH, Mg(OH)2
Senyawa garam : NaCl, KCl, K2SO4

Model Soal AKM


Soal 1
[] Gula merupakan contoh senyawa dalam kehidupan sehari-hari.
[] Pemisahan zat dengan cara kristalisasi dapat digunakan pada pembuatan garam dari air laut.

Soal 2
Penyaringan air yang bercampur pasir  Filtrasi
Pemisahan tinta pada kertas  Kromatografi
Pembuatan gula tebu dari cairan tebu  Kristalisasi
Pembuatan minyak kayu putih  Distilasi
Soal 3
Setuju, pada gambar merupakan pembuatan garam dari air laut dengan proses kristalisasi, dan
proses pemisahan campuran tersebut juga digunakan pada proses pemurnian gula yang tercampur
pasir pada stimulus 1.

Soal 4
Pemberian kapur bertujuan untuk menurunkan pH tanah dari masam ke pH optimal. (SALAH)

Pada keadaan suhu optimal kandungan unsur S, Ca dan Mg paling banyak. (BENAR)

Tanah yang bersifat asam menjadi salah satu masalah yang harus dihindari, karena hampir semua
tanaman membutuhkan pH tanah di atas 7. (SALAH)

Penambahan unsur Si dapat menurunkan nilai pH pada tanah yang bersifat basa. (SALAH)

Soal 5
Unsur hara yang terkandung dalam tanah:
[] tembaga
[] belerang
[ ] alumunium
[ ] baja

Soal 6
Untuk meningkatkan nilai pH di daerah yang terlalu asam dapat ditambahkan gamping (kalsium
karbonat) atau kapur (kalsium hidroksida). Keduanya merupakan senyawa basa yang
menetralkan asam. Sedangkan untuk menurunkan nilai pH di daerah yang tanahnya terlalu
bersifat basa dapat dilakukan dengan penambahan sulfur.
Bab 3
Suhu, Pemuaian, dan Kalor

Uji Pemahaman (Hal 99)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: C
Pembahasan:
Diketahui:
𝐿0 = 1 meter
∆𝑇 = 80℃
𝛼 = 0,000011/℃
Ditanya: L?
Jawab:
𝐿 = 𝐿0(1 + 𝛼. ∆𝑇)
𝐿 = 1 (1 + 0,000011 . 80)
𝐿 = 1 (1 + 0,00088)
𝐿 = 1,00088 m = 100,088 cm

2. Jawaban: C
Pembahasan:
Saat penjual minuman memasukkan tutup botol tersebut ke dalam bejana (x) yang berisi
air panas, maka tutup botol akan mengalami pemuaian yang lebih besar daripada botolnya,
sehingga tutup botol menjadi lebih mudah untuk dibuka.

3. Jawaban: D
Pembahasan:
Kecepatan bertambah panjang suatu logam berbanding lurus dengan koefisien muai
panjangnya, jadi semakin besar nilai koefisien muai panjang suatu logam, akan semakin
besar kecepatan logam tersebut untuk memuai.

B. Esai
1. Pembahasan:
Kerugian penggunaan raksa sebagai pengisi termometer adalah harganya relatif mahal.
Raksa bersifat racun, sehingga berbahaya jika tabungnya pecah. Raksa tidak bisa
digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah, misalnya suhu di kutub utara atau
kutub selatan.

2. Pembahasan:
76cmHg = 1 atm
Air mendidih pada tekanan 1 atm dan suhu 100°C. Maka jika diukur dengan termometer
reamur akan menunjukkan angka 80°R.

3. Pembahasan:
Pada zat padat:
Pemuaian pada keping bimetal pada alat-alat listrik. Keping bimetal sangat peka terhadap
perubahan suhu. Contohnya bimetal pada setrika yang fungsinya sebagai safety tools dari
kebakaran atau korsleting.
Pada zat cair:
Pemanfaatan pada air raksa atau alkohol pada termometer yang memuai dan menyusut
karena perubahan suhu.
Pada gas:
Pengisian angin pada ban kendaraan. Saat mengisi angin ban sepeda motor atau mobil
tidak boleh terlalu penuh. Hal ini dilakukan agar saat berkendara di siang hari, ban sepeda
motor atau mobil tidak meletus.

4. Pembahasan:
Pemuaian pada zat cair lebih besar dibandingkan zat padat, hal ini dapat dibuktikan saat
memasak air dengan teko. Air yang keluar dari teko saat kondisi mendidih merupakan
indikasi perbedaan pemuaian yang berbeda antara zat padat dengan zat cair.

Uji Pemahaman (Hal 108)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: D
Pembahasan:
Diketahui:
𝑚 = 500 gram = 0,5 kg
𝑐es = 2.100 J/kg℃
𝑐air = 4.200 J/kg℃
𝑐lebur es = 340.000 J/kg
∆𝑇𝐴𝐵 = 10℃
∆𝑇𝐶𝐷 = 90℃
Ditanya: Urutan banyaknya kalor yang diperlukan dari kecil ke besar?
Jawab:
𝑄𝐴𝐵 = 𝑚 𝑐es ∆𝑇𝐴𝐵
𝑄𝐴𝐵 = 0,5 × 2.100 × 10
𝑄𝐴𝐵 = 10.500 Joule

𝑄𝐵𝐶 = 𝑚 𝑐lebur es
𝑄𝐵𝐶 = 0,5 × 340.000
𝑄𝐵𝐶 = 170.000 Joule

𝑄𝐶𝐷 = 𝑚 𝑐air ∆𝑇𝐶𝐷


𝑄𝐶𝐷 = 0,5 × 4.200 × 90
𝑄𝐶𝐷 = 189.000 Joule

Jadi urutan kalor dari yang kecil ke besar adalah A-B; B-C; C-D.

2. Jawaban: B
Pembahasan:
Diketahui:
𝑚1 = 1 gelas
1
𝑚2 = gelas
4
𝑇1 = 5℃
𝑇2 = 20℃
Ditanya: 𝑇c?
Jawab:
𝑚2 𝑐 (𝑇2 − 𝑇c) = 𝑚1 𝑐 (𝑇c − 𝑇1)
1
(20 − 𝑇c) = 1(𝑇c − 5)
4
(20 − 𝑇c) = 4(𝑇c − 5)
20 − 𝑇c = 4𝑇c − 20
5𝑇c = 40
𝑇c = 8℃

B. Esai
1. Pembahasan:
Diketahui:
𝑚 = 500 gram = 0,5 kg
𝑐es = 2.100 J/kg℃
𝑐air = 4.200 J/kg℃
𝑐lebur es = 340.000 J/kg
∆𝑇𝐴𝐵 = 5℃
∆𝑇𝐶𝐷 = 20℃
Ditanya: Total kalor yang diperlukan untuk meleburkan es dari −5℃ menjadi 20℃
Jawab:
𝑄𝐴𝐵 = 𝑚 𝑐es ∆𝑇𝐴𝐵
𝑄𝐴𝐵 = 0,5 × 2.100 × 5
𝑄𝐴𝐵 = 5.250 Joule

𝑄𝐵𝐶 = 𝑚 𝑐lebur es
𝑄𝐵𝐶 = 0,5 × 340.000
𝑄𝐵𝐶 = 170.000 Joule

𝑄𝐶𝐷 = 𝑚 𝑐air ∆𝑇𝐶𝐷


𝑄𝐶𝐷 = 0,5 × 4.200 × 20
𝑄𝐶𝐷 = 42.000 Joule
Jadi kalor yang diperlukan 5.250 + 170.000 + 42.000 = 217.250 Joule

2. Pembahasan:
Diketahui:
𝑚 = 500 gram = 0,5 kg
𝑐minyak = 2,2 × 103 J/kg℃
∆𝑇 = 30℃
Ditanya: Q?
Jawab:
𝑄 = 𝑚 𝑐minyak ∆𝑇
𝑄 = 0,5 × 2,2 × 103 × 30
𝑄 = 33.000 Joule
Jadi kalor yang diperlukan untuk memanaskan minyak tersebut adalah 33.000 Joule.

3. Pembahasan:
Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah merendam minuman yang panas dalam air
dingin. Minuman panas yang direndam dalam air dingin akan segera menjadi dingin, hal
in terjadi karena air panas melepaskan energi panas atau kalornya.
Uji Pemahaman (Hal 115)
1. Pembahasan:
Kelenjar keringat kucing paling banyak terletak di telapak kakinya. Namun, karena
telapak kaki kucing memiliki area yang kecil, kucing punya cara lain untuk menjaga agar
suhu tubuhnya tidak panas. Salah satunya adalah menjilati tubuhnya. Karena air liur yang
tersebar di tubuhnya akan menguap dan mendinginkan tubuhnya.
2. Pembahasan:
a. Ciri-ciri tumbuhan di daerah gurun:
 Mempunyai akar yg panjang yg berfungsi menyerap air dari tanah.
 Mempunyai Batang yg besar untuk menyimpan air.
 Mempunyai alat perlindungan diri yaitu duri.
b. Ciri-ciri tumbuhan di daerah kutub:
 Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.
 Ketinggian pertumbuhan tanaman di daerah kutub hanya mencapai ketinggian
semak pada umumnya.
 Tumbuhan yang banyak terdapat di daerah ini termasuk dalam jenis lumut,
terutama spagnum dan lumut kerak.
3. Pembahasan:
Hewan yang dapat mempertahankan suhu tubuhnya dengan metabolisme adalah hewan
endoterm. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umumnya dijumpai pada
kelompok burung (aves), dan mamalia.

Latihan Soal Akhir Bab (Hal 119)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: B
Pembahasan:
Tangan manusia tidak dapat digunakan sebagai pengukur derajat panas dengan tepat
karena

2. Jawaban: B
Pembahasan:
Keuntungan termometer raksa adalah raksa tidak membasahi dinding kaca ketika memuai
atau menyusut. Titik bekunya rendah (-40°C) dan titik didihnya tinggi (350°C), sehingga
bisa mengukur suhu yang relatif rendah ataupun suhu relatif tinggi. Mudah menyerap
panas, sehingga cepat menunjukkan suhu.

3. Jawaban: B
Pembahasan:
Termometer klinis, juga dikenal sebagai termometer medis, digunakan untuk mengukur
suhu tubuh manusia.

4. Jawaban: D
Pembahasan:
Titik tetap bawah skala termometer Fahrenheit adalah 32°F , yaitu ketika es sedang
melebur pada tekanan 1 atmosfer.

5. Jawaban: D
Pembahasan:
Kelvin (1) Bawah 273°, Atas 373°
Celcius (3) Bawah 0°, Atas 100°
Reamur (4) Bawah 0°, Atas 80°
Fahrenheit (2) Bawah 32°, Atas 212°

6. Jawaban: C
Pembahasan:
Diketahui:
Batas bawah = 25°
Batas atas = 125°
𝑇𝑥 = 50℃
Ditanya: Suhu dalam reamur?
Jawab:
4
°R = × 50 = 40°R
5

7. Jawaban: D
Pembahasan:
70 − 10
Andi =
100 × 40 = 24°
Belia = 145 − 25
× 40 = 48°
100
Cindi = 130 − 30
× 40 = 40°
100
160 − 0
Delia = 100 × 40 = 64°

Erni = 96 − 16
× 40 = 32°
100
Jadi urutan hasil konversi dari yang terkecil ke terbesar adalah Andi, Erni, Cindi, Belia
dan Delia.

8. Jawaban: D
Pembahasan:
Jika melengkung ke arah logam x, artinya koefisien muai panjang logam x lebih kecil dari
koefisien muai tembaga 0,000017. Maka logam x adalah platina yang memiliki koefisien
muai panjang 0,000009.

9. Jawaban: A
Pembahasan:
Balon yg terkena sinar matahari akan mengalamai kenaikan suhu, suhu yang tinggi dapat
mengakibatkan udara yang terdapat di dalam balon memuai sehingga balon Meletus.

10. Jawaban: B
Pembahasan:
Timbulnya gelembung-gelembung udara pada dasar panci beberapa saat sebelum air
mendidih membuktikan bahwa udara memuai jika dipanaskan.

11. Jawaban: B
Pembahasan:
Diketahui:
𝐿0 = 250 cm
𝐿 = 250,0075 cm
𝑇1 = 20℃
𝛼 = 0,000012/℃
Ditanya: 𝑇2?
Jawab:
𝐿 = 𝐿0(1 + 𝛼. ∆𝑇)
250,0075 = 250 (1 + 0,000012 . ∆𝑇)
1,00003 = 1 + 0,000012 . ∆𝑇
0,00003 = 0,000012 . ∆𝑇
0,00003
∆𝑇 = = 2,50℃
0,000012
𝑇2 = ∆𝑇 + 𝑇1
𝑇2 = 2,50 + 20 = 22,50℃

12. Jawaban: D
Pembahasan:
Diketahui:
𝐿0𝑥 = 100 cm
𝑇1 = 10℃
𝑇2 = 110℃
∆𝑇 = 110 − 10 = 100℃
𝐿𝑥 = 100,05 cm
𝐿0𝑦 = 200 cm
𝛼𝑦 = 3𝛼𝑥
Ditanya: 𝐿𝑦?
Jawab:
𝐿𝑥 = 𝐿0𝑥(1 + 𝛼𝑥. ∆𝑇)
100,05 = 100 (1 + 𝛼𝑥 . 100)
1,0005 = 1 + 𝛼𝑥 . 100
1,0005 − 1 = 𝛼𝑥 . 100
0,0005 = 𝛼𝑥 . 100
𝛼𝑥 =0,000005
𝛼𝑦 = 3 (0,000005) = 0,000015

𝐿𝑦 = 𝐿0𝑦 (1 + 𝛼𝑦. ∆𝑇)


𝐿𝑦 = 200 (1 + 0,000015 . 100)
𝐿𝑦 = 200 (1,0015)
𝐿𝑦 = 200,30 cm

13. Jawaban: B
Pembahasan:
Diketahui:
𝑚 = 2 kg
𝑈 = 2,27 × 106 J/kg
Ditanya: Kalor yang diperlukan untuk proses B-C?
Jawab:
𝑄𝐵−𝐶 = 𝑚 . 𝑈
𝑄𝐵−𝐶 = 2 . 2,27 × 106
𝑄𝐵−𝐶 = 4,54 × 106 = 4.540 kJ
14. Jawaban: B
Pembahasan:
Diketahui:
𝑚 = 500 gram = 0,5 kg
𝑄 = 77 kJ = 77.000 J
𝑇1 = 20℃
𝑇2 = 90℃
∆𝑇 = 90 − 20 = 70℃
Ditanya: jenis zat cair pada grafik?
Jawab:
𝑄
𝑐=
𝑚 . ∆𝑇
77.000
𝑐= = 2.200 J/kg℃
0,5 .
70
Jadi jenis zat cair pada grafik tersebut adalah minyak tanah.

15. Jawaban: C
Pembahasan:
Perubahan wujud yang memerlukan kalor antara lain adalah:
(1) Melebur/mencair, perubahan wujud dari padat menjadi cair.
(2) Menguap, perubahan wujud dari cair menjadi gas.
(3) Menyublim, perubahan wujud dari wujud padat menjadi gas.
Perubahan wujud zat yang melepaskan kalor:
(1) Membeku, perubahan wujud dari cair menjadi padat.
(2) Mengembun, perubahan wujud dari gas menjadi cair.
(3) Deposisi, perubahan wujud dari gas menjadi padat.
Dengan demikian yang tepat adalah melebur dan menguap memerlukan kalor.

16. Jawaban: B
Pembahasan:
Proses AB benda dalam keadaan membeku, proses BC benda dalam keadaan melebur,
proses CD benda dalam keadaan mendidih dan proses DE benda dalam keadaan menguap.

17. Jawaban: C
Pembahasan:
Diketahui:
𝑚1 = 1 liter
𝑚2 = 1 liter
𝑇1 = 40℃
𝑇2 = 90℃
Ditanya: 𝑇c?
Jawab:
𝑚2 𝑐 (𝑇2 − 𝑇c) = 𝑚1 𝑐 (𝑇c − 𝑇1)
1(90 − 𝑇c) = 1(𝑇c − 40)
90 − 𝑇c = 𝑇c − 40
−2𝑇c = −40 − 90
−2𝑇c = −130
𝑇c = 65℃
18. Jawaban: A
Pembahasan:
Diketahui:
𝑚1 = 200 gram
𝑇1 = 20℃
𝑇c = 50℃
Ditanya: 𝑇2 dan 𝑚2?
Jawab:
𝑚2 𝑐 (𝑇2 − 𝑇c) = 𝑚1 𝑐 (𝑇c − 𝑇1)
𝑚2 (𝑇2 − 50) = 200 (50 − 20)
𝑚2 (𝑇2 − 50) = 200 (30)
𝑚2 (𝑇2 − 50) = 6.000
Jika diasumsikan 𝑚2 = 400 gram, maka
400 (𝑇2 − 50) = 6.000
𝑇2 − 50 = 15
𝑇2 = 15 + 50 = 65℃
Jadi massa air yang digunakan adalah 400 gram dengan suhu 65℃ adalah bejana P.

19. Jawaban: D
Pembahasan:
Perilaku kadal untuk menjaga suhu tubuhnya adalah dengan cara berjemur untuk
mendapatkan panas secara radiasi.

20. Jawaban: B
Pembahasan:
Kerbau berendam di air pada siang hari berfungsi untuk menjaga stabilitas suhu tubuhnya
yang sangat panas ketika siang hari.

B. Essai
1. Pembahasan:
Ukuran termometer badan atau termometer klinis relatif lebih pendek daripada
termometer di laboratorium, hal ini dikarenakan rentang suhu tersebut merupakan suhu
yang sanggup ditahan oleh badan manusia.
2. Pembahasan:
Jika koefisien muai dua logam yang digabungkan berbeda, maka ketika dipanaskan
keping ini akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil
karena logam yang memiliki koefisien lebih kecil memiliki kecepatan memuai yang lebih
lambat.
3. Pembahasan:
Diketahui:
𝐿0 = 6 m
𝑇1 = 20℃
𝑇2 = 70℃
∆𝑇 = 70 − 20 = 50℃
𝛼 = 12 × 10−6/℃
Ditanya: ∆𝐿?
Jawab:
∆𝐿 = 𝐿0 𝛼 ∆𝑇
∆𝐿 = 6 × 12 × 10−6 × 50
∆𝐿 = 3.600 × 10−6 = 3,6 × 10−3 m
Jadi pertambahan panjang logam tersebut adalah 3,6 × 10−3 m.
4. Pembahasan:
Diketahui:
𝑚 = 500 gram = 0,5 kg
∆𝑇 = 30℃
𝑐 = 2,2 × 103 J/kg℃
Ditanya: Q?
Jawab:
𝑄 = 𝑚 𝑐 ∆𝑇
𝑄 = 0,5 × 2,2 × 103 × 30
𝑄 = 33.000 Joule
Jadi banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan minyak tanah tersebut adalah
33.000 J atau 33 kJ.
5. Pembahasan:
Buaya biasanya berjemur untuk menghangatkan suhu tubuhnya. Hal ini adalah karena
buaya merupakan hewan berdarah dingin, yang tidak mampu mengatur sendiri suhu
tubuhnya, berbeda dengan mamalia. Akibatnya buaya memerlukan sinar matahari untuk
menghangatkan suhu tubuhnya. Suhu yang tinggi diperlukan agar metabolisme bisa
berjalan.

Soal Model AKM


Soal 1
Pembahasan:
 Pernyataan (1) salah, kalor pada thermostat berpindah melalui konduksi.
 Pernyataan (2) benar, logam bimetal memiliki dua koefisien muai yang berbeda.
 Pernyataan (3) salah, perpindahan panas secara konveksi terjadi pada molekul-molekul air
di dalam dispenser.
 Pernyataan (4) salah, air merupakan penghantar panas yang buruk.

Soal 2
Saat dipanaskan maka bimetal akan membengkok ke arah (1) karena logam merah
mengalami pertambahan panjang yang lebih besar. Sedangkan, saat didinginkan maka
bimetal akan membengkok ke arah (2) karena logam biru mengalami pengurangan panjang
yang lebih kecil.

Soal 3
Tutup termos terbuat dari bahan isolator agar tidak terjadi perpindahan panas secara konduksi.
(Benar)
Dinding termos dibuat mengkilap agar tidak terjadi radiasi kalor. (Benar)
Termos mengisolasi panas 100% tidak terjadi perpindahan kalor. (Salah)
Termos dibuat ruang hampa agar tidak terjadi perpindahan kalor secara konduksi. (Benar)

Soal 4
Bahan yang digunakan untuk membuat bagian bawah termos. (Karet)
Bahan yang dapat mencegah terjadinya perpindahan kalor secara radiasi pada termos. (Perak)
Bahan yang berfungsi untuk mencegah panas terserap dinding termos. (Kaca)
Proses yang terjadi di dalam termos sehingga menyebabkan tidak ada kalor yang masuk
maupun kalor yang keluar. (Sistem terisolasi)
Soal 5
Pada bagian dalam termos terdapat lapisan mengkilap untuk mencegah panas keluar dari
tabung secara radiasi. Radiasi panas akan memantul lagi ke dalam tabung ketika membentur
suatu media yang berwarna putih dan mengkilap.
Bab 4
Gaya dan Gerak

Uji Pemahaman (Hal 140)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: B
Pembahasan:
Gaya yang bekerja pada suatu benda menyebabkan benda berpindah tempat apabila gaya
yang bekerja lebih besar dari gaya geseknya.

2. Jawaban: B
Pembahasan:
Diketahui:
𝐹Ali = 300 N
𝐹Budi = 450 N
Ditanya: Agar besar resultan gaya dua kali semula, besar gaya Budi?
Jawab:
R1 = 𝐹Budi − 𝐹Ali
R1 = 450 N − 300 N = 150 N

R2 = 2R1
R2 = 2 × 150 N = 300 N

𝐹Budi = R2 + 𝐹Ali
𝐹Budi = 300 N + 300 N = 600 N
Jadi besar gaya Budi adalah 600 N dengan resultan gaya sebesar 300 N.

3. Jawaban: C
Pembahasan:
Pada gambar (1) dilakukan pengukuran massa apel dengan satuan kilogram menggunakan
neraca analog, sedangkan pada gambar (2) dilakukan pengukuran berat apel dengan satuan
newton menggunakan dinamometer.

B. Esai
1. Pembahasan:
Diketahui:
𝐹1 = −225 N
𝐹2 = 250 N
𝐹3 = 300 N
Ditanya: Besar dan arah resultan?
Jawab:
𝑅 = 𝐹1 + 𝐹2 + 𝐹3
𝑅 = −225 N + 250 N + 300 N
𝑅 = 325 N (karena resultan bernilai positif, maka arahnya ke kanan)
2. Pembahasan:
Diketahui:
𝑚Bumi = 90 kg
1
𝑔Bulan = 𝑔Bumi
6
𝑔Bumi = 10 N/kg
Ditanya: Berat saat di bulan?
Jawab:
1 5
𝑔Bulan = × 10 = N/kg
6 3
Maka berat beban saat di bulan adalah sebagai berikut.
𝑤 =𝑚×𝑔
5
𝑤 = 90 × = 150 N
3
Jadi berat beban ketika di Bulan adalah 150 N.

Uji Pemahaman (Hal. 150)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: D
Pembahasan:
Grafik (1) merupakan hubungan (a-t) yang berlaku untuk GLBB dipercepat dimana
percepatannya konstan, sedangkan grafik (2) merupakan hubungan (v-t) yang berlaku
untuk GLB dimana kecepatannya konstan.

2. Jawaban: C
Pembahasan:
Diketahui:
𝑣A = 10 m/s
𝑣B = 15 m/s
𝑡berpapasan = 20 menit = 1.200 s
Ditanya: Jarak kota XY?
Jawab:
𝑠 = (𝑣A + 𝑣B) × 𝑡berpapasan
𝑠 = (10 + 15) × 1.200
𝑠 = 25 × 1.200 = 30.000 m = 30 km

B. Esai
1. Pembahasan:
Dari gambar tickertimer tersebut maka diperoleh A-B merupakan GLBB dipercepat, B-C
merupakan GLB, dan C-D merupakan GLBB diperlambat. Maka grafik yang menyatakan
gerak motor tersebut adalah sebagai berikut.

2. Pembahasan:
Diketahui:
𝑠A−B = 30 km
25
𝑡A−B = 25 menit = jam
𝑠B−C = 20 km 60
15
𝑡B−C = 15 menit = jam
60
20
𝑡C−B = 20 menit = jam
60kecepatan?
Ditanya: kelajuan dan
Jawab:
Kelajuan = Jarak yang ditempuh
waktu
𝑠A−B + 𝑠B−C + 𝑠C−B
Kelajuan =
waktu
30 + 20 + 20
Kelajuan =
25 + 15 + 20
60 60 60
70
Kelajuan = = 70 km/jam
60
60
Perpindahan
Kecepatan =
waktu
30
Kecepatan =
25 + 15 + 20
60 60 60
30
Kecepatan = = 30 km/jam
60
60
Jadi kelajuan bus tersebut adalah 70 km/jam dan kecepatannya adalah 30 km/jam.

Latihan Soal Akhir Bab (Hal. 157)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: C
Pembahasan:
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dapat menyebabkan perubahan bentuk
benda, arah gerak benda, dan kecepatan gerak benda. Satuan dari gaya dalam SI adalah
Newton (N).

2. Jawaban: D
Pembahasan:
Massa benda di setiap tempat besarnya sama, tetapi berat benda dipengaruhi oleh
percepatan gravitasi. Massa benda merupakan besaran pokok yang memiliki satuan
kilogram dalam SI dan besaran skalar, sedangkan berat merupakan besaran turunan yang
memiliki satuan Newton dalam SI dan merupakan besaran vektor.

3. Jawaban: D
Pembahasan:
Agar diperoleh resultan yang seimbang, maka Ali dan Feri harus menjadi tim I dengan
resultan gaya 1.100 N, begitupun dengan Budi, Danu dan Ega yang harus menjadi tim II
dengan resultan gaya yang sama yaitu 1.100 N.

4. Jawaban: C
Pembahasan:
Diketahui:
Volume = 6 cm × 2 cm × 5 cm = 60 cm3 = 60 × 10−6 m3
𝑚 = 24 gram = 24 × 10−3 kg
𝑔 = 10 N/kg
Ditanya: Balok milik Dina berdasarkan tabel?
Jawab:
Berat jenis = 𝑚 × 𝑔
volume
Berat jenis = 24 × 10 × 10
−3

60 × 10−6
Berat jenis = 4.000 N/m3

Jadi balok milik Dina adalah benda R.

5. Jawaban: A
Pembahasan:
Gerakan menarik busur menggunakan gaya otot. Lalu busur memerlukan gaya pegas untuk
meluncurkan anak panah yang akhirnya mendarat dikarenakan adanya gaya gravitasi.

6. Jawaban: C
Pembahasan:
Diketahui:
𝐹1 = −250 N
𝐹2 = 310 N
Ditanya: Resultan gaya yang setara?
Jawab:
𝑅 = 𝐹1 + 𝐹 2
𝑅 = −250 N + 310 N
𝑅 = 600 N (ke kanan)
Agar resultan sesuai maka jumlah resultan pada gambar adalah 60 N.

7. Jawaban: B
Pembahasan:
Diketahui:
𝑚Bumi = 90 kg
1
𝑔Bulan = 𝑔Bumi
6
𝑔Bumi = 10 N/kg
Ditanya: Berat beban saat di bulan?
Jawab:
1 5
𝑔Bulan = × 10 = N/kg
6 3
Maka berat beban saat di bulan adalah sebagai berikut.
𝑤 =𝑚×𝑔
5
𝑤 = 90 × = 150 N
3
Jadi berat beban ketika di Bulan adalah 150 N.

8. Jawaban: A
Pembahasan:
Diketahui:
𝐹1 = 15 N
𝐹2 = −4 N
𝐹3 = −5 N
𝐹4 = −2 N
Ditanya: Besar dan arah resultan?
Jawab:
𝑅 = 𝐹1 + 𝐹2 + 𝐹3 + 𝐹4
𝑅 = 15 N + (−4 N) + (−5) N + (−2) N
𝑅 = 4 N (ke atas)

9. Jawaban: D
Pembahasan:
Diketahui:
𝐹1 = 12 N
𝐹2 = 9 N
Ditanya: Besar resultan?
Jawab:
𝑅 = √ 𝐹2 + 𝐹2
1 2

𝑅 = √122 + 92
𝑅 = √144 + 81
𝑅 = √225 = 15 N

10. Jawaban: A
Pembahasan:
Sesuai dengan Hukum I Newton yang berbunyi "Jika resultan gaya pada suatu benda
sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus diam. Sedangkan, benda
yang mula-mula bergerak, akan terus bergerak dengan kecepatan tetap.”

11. Jawaban: D
Pembahasan:
Sebuah benda dikatakan bergerak terhadap suatu titik acuan jika jarak atau posisi antara
keduanya berubah.

12. Jawaban: A
Pembahasan:
Gerak suatu benda selalu bersifat relatif. Pengertiannya bergerak atau tidaknya suatu
benda ditentukan oleh keadaan pengamat terhadap benda tersebut. Jadi, sifat relatif gerak
benda bergantung pada pengamat dan titik acuan yang dipergunakan.
13. Jawaban: A
Pembahasan:
Ketika kereta api melaju menuju stasiun terdapat pengamat yang berada di luar kereta api.
Gerak relatif yang terjadi terhadap pengamat adalah kereta bergerak mendekati stasiun.

14. Jawaban: A
Pembahasan:
Dari hasil percobaan yang dilakukan Doni, dapat disimpulkan bahwa Percobaan I
merupakan GLB, percobaan II adalah GLBB diperlambat, dan percobaan III adalah
GLBB dipercepat.

15. Jawaban: A
Pembahasan:
Motor yang sedang berjalan memiliki kecepatan tertentu, ketika motor akan berhenti,
maka kecepatannya akan berkurang sampai kecepatan motor tersebut nol. Berkurangnya
kecepatan motor tersebut kita kenal dengan perlambatan.

16. Jawaban: B
Pembahasan:
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa mobil A mengalami GLBB diperlambat,
sedangkan mobil B mengalami GLBB dipercepat.

17. Jawaban: C
Pembahasan:
Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa mobil sedang bergerak lurus beraturan saat
posisi CD dan FG, dan bergerak lurus berubah beraturan diperlambat saat posisi BC dan
DE.

18. Jawaban: B
Pembahasan:
Dari gambar ticker timer tersebut dapat disimpulkan bahwa benda bergerak lurus
beraturan. GLB adalah gerak suatu benda dalam lintasan lurus dengan kecepatan tetap.
Artinya, setiap selang waktu yang sama, benda menempuh jarak yang sama. Grafik jarak
s terhadap waktu t pada GLB berupa garis lurus miring ke atas melalui titik asal 0.

19. Jawaban: A
Pembahasan:
Grafik jarak s terhadap waktu t pada GLB berupa garis lurus miring ke atas melalui titik
asal 0. Semakin besar sudut yang dibentuk oleh grafik tersebut, semakin besar kecepatan
benda yang dihasilkan.

20. Jawaban:
Pembahasan:
Peristiwa yang merupakan GLBB dipercepat antara lain adalah buah kelapa yang jatuh
bebas dari pohonnya dan kendaraan yang sedang berusaha menyusul kendaraan yang
berada depannya. Sedangkan peristiwa yang merupakan GLBB diperlambat antara lain
adalah Bola sepak menggelinding di lapangan bola dan Gerakan bola kasti saat di lempar
vertikal ke atas sampai titik tertinggi.

21. Jawaban: B
Pembahasan:
Diketahui:

Ditanya: Perpindahan dan jarak AB?


Jawab:
Perpindahan = √82 + 62
Perpindahan = √64 + 36
Perpindahan = √100 = 10 km

Jarak = 8 km + 6 km = 14 km

22. Jawaban: C
Pembahasan:
GLB merupakan gerak dengan kecepatan konstan atau dapat dikatakan juga gerak tanpa
adanya percepatan. Pada tabel benda yang bergerak lurus beraturan adalah benda L
karena benda L memiliki kecepatan yang konstan yaitu 3 m/s. Sementara GLBB adalah
gerak benda yang mengalami perubahan kecepatan yang terjadi secara beraturan terhadap
waktu. Benda O memiliki kecepatan yang berubah beraturan dan memiliki percepatan
sebesar 1 m/s2.

23. Jawaban: C
Pembahasan:
Hukum II Newton berbunyi “Sebuah benda dengan massa m mengalami gaya resultan
sebesar F akan mengalami percepatan (a) yang arahnya sama dengan arah gaya, dan
besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap massa (m).”

24. Jawaban: D
Pembahasan:
Data yang benar adalah nomor (1).
𝐹 =𝑚×𝑎
𝐹 = 10 × 2 = 20 N

25. Jawaban: C
Pembahasan:
Berdasarkan hukum III Newton, gaya aksi reaksi terjadi ketika besar gaya pada kedua
benda sama, mempunyai arah yang berlawanan, dan bekerja pada benda yang berbeda.

B. Essai
1. Pembahasan:
Diketahui:
𝑣0 = 5 m/s
𝑣𝑡 = 20 m/s
𝑡 =3s
Ditanya: s?
Jawab:
𝑣𝑡 − 𝑣0
𝑎=
𝑡 5
20 −
𝑎= = 5 m/s2
3
1 2
𝑠 = 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡
21
𝑠 = 5 × 3 + × 5 × 32
1 2
𝑠 = 15 + × 5 × 32
2
𝑠 = 15 + 22,5 = 37,5 meter
Jadi jarak yang ditempuh benda adalah 37,5 meter.

2. Pembahasan:
Diketahui:
𝑣 = 8 m/s
𝑡 = 20 s
Ditanya:
a. Jenis gerak pada grafik?
b. Percepatan benda?
c. Jarak yang ditempuh benda setelah 20 s?
Jawab:
a. Grafik tersebut menyatakan gerak lurus beraturan (GLB) karena pada grafik diketahui
kecepatannya kostan selama selang waktu 20 detik.
b. Percepatan yang dialami benda pada grafik tersebut adalah nol.
c. Jarak yang ditempuh benda:
𝑠 =𝑣×𝑡
𝑠 = 8 × 20 = 160 meter

3. Pembahasan:
Diketahui:
𝑣0 = 5 m/s
𝑣𝑡 = 17 m/s
𝑡 =4s
Ditanya:
a. Jenis gerak mobil mainan?
b. Percepatan mobil mainan?
Jawab:
𝑣𝑡 − 𝑣0
𝑎=
17 −𝑡 5
𝑎= = 3 m/s2
4
Jadi jenis gerak mobil mainan tersebut adalah GLBB dipercepat dengan percepatan
3 m/s2.

4. Pembahasan:
Diketahui:
Ditanya:
a. Jenis gerak yang dialami benda?
b. Kelajuan gerak benda?
c. Grafik s-t gerak benda.
Jawab:
a. Jenis gerak yang dialami benda adalah GLB karena benda bergerak dengan kecepatan
konstan.
b. Kelajuan benda yang dialami benda adalah konstan, artinya kecepatan pada detik
pertama sama dengan percepatan pada setiap detiknya hingga detik kesepuluh
𝑠
𝑣=
𝑡
8
𝑣 = = 8 m/s
1
c. Grafik s-t

5. Pembahasan:
Diketahui:
𝐹1 = 100 N
𝐹2 = 150 N
𝐹3 = −50 N
𝑚 = 50 kg
Ditanya: 𝑎?
Jawab:
Σ𝐹 = 𝐹1 + 𝐹2 + 𝐹3
Σ𝐹 = 100 N + 150 N + (−50) N
Σ𝐹 = 200 N

𝑎 = Σ𝐹
𝑚
200
𝑎= = 4 m/𝑠2
50
Jadi percepatan yang ditimbulkan oleh benda adalah 4 m/𝑠2.
Soal Model AKM
Soal 1
Pembahasan:
[v ] Kelajuan benda adalah 20 m/s.
Kelajuan benda pada grafik (1) adalah 20 m/s.

[√] Lintasan benda yang bergerak sebesar 200 meter.


Lintasan benda:
𝑠 =𝑣×𝑡
𝑠 = 20 × 10 = 200 meter

[ ] Kecepatan benda sebesar 200 m/s.


Kecepatan benda pada grafik (1) adalah 20 m/s.

[ ] Benda yang bergerak mengalami percepatan sebesar 200 m/s.


Percepatan benda:
𝑣
𝑎=
𝑡
20
𝑎= = 2 m/𝑠2
10

Soal 2
Pembahasan:
[b] Kelajuan pada gerak benda jatuh bebas.
[a] Gerak yang tidak memiliki percepatan.
[a] Kelajuan gerak jarum jam yang melingkar.
[c] Gerak benda vertikal ke atas.

Soal 3
Pembahasan:
Kelajuan menjadi penentu ketercapaian jarak yang ditempuh. (Salah)
Percepatan dari suatu benda menentukan jarak tempuh yang dicapai. (Salah)
Jarak yang ditempuh oleh suatu benda merupakan hasil kali kelajuan dengan waktu tempuh.
(Benar)
Pada benda yang mengalami gerak lurus searah, besar kelajuan benda tersebut sama dengan
besar kelajuannya. (Benar)

Soal 4
Pembahasan:
Jarak yang ditempuh kendaraan tiap satuan waktu. (Kelajuan)
Perubahan posisi yang ditempuh kendaraan yang bergerak dalam tiap satuan waktu.
(Kecepatan)
Perubahan kelajuan yang dialami mobil tiap satuan waktu. (Percepatan)
Kendaraan yang melaju lurus dengan percepatan sama dengan nol. (GLB)

Soal 5
Pembahasan:
[ ] Kendaraan harus melaju paling lambat ketika berada di perkotaan.
Kendaraan harus melaju paling lambat untuk kawasan pemukiman yaitu 30 km/jam.

[ ] Rambu lalu lintas tidak dibutuhkan saat kendaraan melaju di jalan bebas hambatan.
Terdapat rambu lalu lintas di jalan bebas hambatan mengenai batas kecepatan.

[√] Gerak lurus beraturan terjadi saat kendaraan bergerak konstan dengan kecepatan
maksimum.
GLB terjadi saat suatu benda bergerak dengan kecepatan konstan.

[ ] Mobil yang bergerak atau berhenti merupakan salah satu contoh gerak lurus beraturan
dalam kehidupan sehari-hari.
GLB adalah gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus dan punya kelajuan tetap, artinya
kecepatan tetap atau percepatannya nol.

Soal 6
Pembahasan:
Tidak setuju, karena penetapan batas kecepatan untuk mencegah kejadian dan fasilitas
kecelakaan serta mempertahankan mobilitas lalu lintas.

Soal 7
Pembahasan:
Kelajuan menjadi penentu ketercapaian jarak yang ditempuh. (Salah)
Tekanan gas yang keluar sebagai aksi, sedangkan udara luar mendorong roket sebagai reaksi.
(Benar)
Besarnya gaya dorong udara ke atas lebih besar daripada gaya tekan gas keluar roket. (Benar)
Gaya dorong roket lebih kecil daripada gaya gravitasi Bumi. (Salah)

Soal 8
Jawaban: C
Pembahasan:
Prinsip kerja roket meluncur ke angkasa merupakan aplikasi dari Hukum III Newton. Roket
yang meluncur ke angkasa adalah salah satu contoh dari hukum III Newton yaitu roket
memberikan aksi menyemburkan asap ke bawah sehingga memberikan reaksi roket dapat
meluncur ke angkasa.
Uji Capaian Pembelajaran

Uji Capaian Pembelajaran 1 (Hal 217)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: D
Pembahasan:
Luas dan volume merupakan besaran turunan dari besaran pokok panjang.

2. Jawaban: B
Pembahasan:
Energi potensial merupakan turunan dari besaran pokok massa, panjang, dan waktu.
Sementara berat merupakan turunan dari besaran pokok massa, panjang, dan waktu.

3. Jawaban: C
Pembahasan:
Gambar (2) mikrometer sekrup dan gambar (3) gelas ukur dapat mengukur besaran panjang
dan volume.

4. Jawaban: B
Pembahasan:
Skala utama berada diantara 39 dan 40, maka ambil 39 mm atau 3,9 cm
Skala nonius nya adalah 3 × 0,1 mm = 0,3 mm = 0,03 cm
Maka hasil pengukuran ialah 3,9 cm + 0,03 cm = 3,93 cm

5. Jawaban: E
Pembahasan:
Massa benda yang diukur (m) = (200 + 50 + 7) g = 257 g = 0,257 kg

6. Jawaban: C
Pembahasan:
Massa jenis ialah massa per volume. Gambar (1) yakni timbangan digital dapat mengukur
massa dari zat cair yang sebelumnya diletakkan pada gelas ukur atau gambar (2) yang
sekaligus dapat memberikan informasi hasil pengukuran volume zat cair.

7. Jawaban: C
Pembahasan:
Stopwatch analog dan stopwatch (3) sama-sama menunjukkan skala 3 detik.

8. Jawaban: B
Pembahasan:
Lilin yang meleleh dan baja yang dibakar hingga meleleh termasuk ke perubahan fisis karena
dapat kembali ke bentuk semula.

9. Jawaban: D
Pembahasan:
Jeruk yang membusuk dan besi yang berkarat menunjukkan perubahan kimia.

10. Jawaban: B
Pembahasan:
Senyawa dapat dikatakan juga sebagai senyawa zat tunggal, senyawa dapat dipisahkan
dengan reaksi kimia, senyawa dapat terbentuk dengan komposisi tertentu, serta sifat
komponennya berubah dari unsur penyusunnya.

11. Jawaban: A
Pembahasan:
Menurut Arrhenius, sifat asam adalah suatu zat yang melepaskan ion hidrogen, dan semakin
kecil suatu pH maka semakin asam sifatnya. Sehingga sifat asam larutan R lebih kuat
dibandingkan larutan P karena ion H+ larutan R lebih banyak daripada larutan P.

12. Jawaban: B
Pembahasan:
Yang mengandung ion OH- akan mengubah kertas lakmus merah menjadi biru dan lakmus
biru tetap biru.

13. Jawaban: A
Pembahasan:
Kabel telepon mengalami pemuaian jika suhu tinggi dan mengalami pertambahan panjang
sehingga terlihat kendor sebagaimana pada gambar (2) dan kembali menyusut pada
malam hari karena suhu rendah sebagaimana gambar (1).

14. Jawaban: A
Pembahasan:
Percobaan I dan II sama-sama menggunakan air yang memiliki massa jenis yang sama
namun dengan menggunakan massa zat yang berbeda sehingga percobaan I dan II
menyelidiki massa terhadap banyaknya kalor yang diperlukan zat.

15. Jawaban: C
Pembahasan:
Waktu yang diperlukan menjadi dua kali semula karena kalor yang diperlukan pun
menjadi dua kali semula.

16. Jawaban: C
Pembahasan:
Perpindahan kalor pada gambar 3 dan gambar 4 ialah sama dengan perpindahan pertukaran
kalor dinginnya angin laut yang sejuk dan udara panas dari daratan.

17. Jawaban: D
Pembahasan:
Bernanda, Ersanda, dan Frandika = 700 + 450 + 300 = 1.450 Newton
Andika, Candra, dan Darmantya = 400 + 600 + 450 = 1.450 Newton.

18. Jawaban: D
Pembahasan:
700 𝑚 𝑚
Kelajuan = 300+400 𝑚 = = 2,3
5(60)
2 𝑠 300 𝑠 𝑠
√400 2+300 2
Kecepatan = 𝑚 500 𝑚 𝑚
300 𝑠 = 300 𝑠 = 1,6 𝑠

19. Jawaban: A
Pembahasan:
Kelajuan ialah jarak yang ditempuh di tiap waktu, jika grafik menunjukkan seperti grafik
(1) maka dapat diseimpulkan bahwa pergerakan merupakan gerak lurus beraturan.
Kemudian, percepatan terhadap waktu yang menghasilkan grafik seperti grafik (2)
menunjukkan gerak lurus yang berubah beraturan atau dengan kata lain di setiap waktu
mengalami percepatan yang sama.

20. Jawaban: D
Pembahasan:
Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa kecepatan A dan B tidaklah sama dan kecepatan B
tidak dua kali lebih besar dari kecepatan A, lalu pengendara B menempuh jarak yang lebih
jauh dari pengendara A dalam waktu yang sama karena kecepatan pengendara B. Dapat
dilihat bahwa pengendara A bergerak lurus beraturan sementara pengendara B bergerak lurus
dipercepat karena menempuh jarak yang berbeda dalam selang waktu yang berbeda.

21. Jawaban: B
Pembahasan:
F=ma

4.000 g = 4 kg
10.000 g = 10 kg

20 N = (4 + 6) kg × a
20 N = 10 (a)
a = percepatan = 2 m.
s2

22. Jawaban: C
Pembahasan:
F=ma
Dengan demikian angka pada kolom 1 jika dikalikan angka pada kolom 3 akan
menghasilkan angka pada kolom 2 sebagaimana 0,6 kg dikali 10,0 N/Kg ialah 6 Newton.

23. Jawaban: A
Pembahasan:
Gaya luar harus lebih besar dari gaya gesek agar benda bisa bergerak. Sementara jika gaya
luar sama dengan gaya gesek maka benda dikatakan tepat akan bergerak.

24. Jawaban: A
Pembahasan:
Gerak benda yang terekam pada pita tickertimer mengalami gerak dipercepat beraturan
sebagaimana buah kelapa jatuh dari pohon yang mengalami percepatan tetap yakni
percepatan gravitasi bumi.

25. Jawaban: C
Pembahasan:
Vt = V0 + at
18 = 0 + a (3)
a=6

F=ma
F = 5 (6)
F = 30 N.

B. Essai
1. Pembahasan: benda dengan volume atau bentuk tidak beraturan dapat diukur dengan
memasukkannya ke dalam sebuah tabung gelas ukur yang berisikan air, kemudian kita dapat
melihat penambahan volume air. Tinggi volume air yang ditunjukkan oleh gelas ukur
setelah dimasukkan benda dikurangi oleh tinggi volume air yang ditunjukkan oleh gelas
ukur mula- mula ialah volume sama dengan benda tak beraturan tersebut.

2. Pembahasan:
Luas = 400 cm × 350 cm = 140.000 cm2 = 14 m2.

3. Pembahasan
Volume = 5.000 liter = 5.000 dm3 = 5 m3 = 5.000.000 cc.

4. Pembahasan:
Persamaan: ketiga larutan merupakan campuran, bersifat elektrolit (dapat menghantarkan
listrik), bersifat cair.
Perbedaan: pH yang berbeda, perubahan pada kertas lakmus yang diamati berbeda (larutan 1
membuat kertas lakmus merah tetap merah, biru menjadi merah. Larutan 2 membuat kertas
lakmus merah menjadi biru dan biru tetap biru. Larutan 3 membuat kertas lakmus merah tetap
merah dan kertas lakmus biru tetap biru) , rasa yang berbeda (asam, pahit, netral).

5. Pembahasan:
𝑚
𝜌=
𝑣
𝑘𝑔 360 𝑘𝑔
900 3 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
= 𝑚
360
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = = 0,4𝑚3
900

6. Pembahasan: Filtrasi adalah operasi pemisahan campuran yang heterogen antara fluida dan
partikel-partikel padatan oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi menahan partikel-
partikel padatan, dengan cara melewatkan fluida melalui suatu media penyaring atau
septum yang dapat menahan zat padat.

7. Pembahasan: 36,5℃ = 36,5 + 273 = 309,5 K.

8. Pembahasan:
Kalor (Q) untuk B-C-D = (massa es × kalor lebur es) + (massa air × kalor jenis air ×
perubahan suhu)
Q = (4 × 336.000) + (4 × 4.200 × 15)
Q = 1.344.000 + 252.000
Q = 1.596.000 Joule

9. Pembahasan:
S=V×t
S = 4 m/s × 5 s = 20 meter.

10. Pembahasan:
F=ma
F = (60 + 80) kg × 5 𝑚
𝑠2
F = 700 N.

Model Soal AKM (Hal 223)


1. Pembahasan: -
Berdasarkan wacana 1, bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat sayur asem jawa ialah
 1 kg daging sapi
 3 butir kelapa, diambil santan kental dan santan encernya
 4 lembar daun jeruk
 3 batang serai, dimemarkan
 4 butir asam kandis
 100 mL minyak goreng
 5 gram garam Bumbu rendang daging sapi 1 kg
 60 gram bawang merah
 50 gram bawang putih
 250 gram cabai merah besar
 100 gram lengkuas
 50 gram kemiri
 2 gram cengkeh
Jadi terdapat besaran waktu, massa, dan volume.

2. Pembahasan:
Berdasarkan wacana 1, pernyataannya
Pernyataan 1 benar
Waktu yang digunakan untuk memasak ialah durasi masakan yakni 330 menit.

Pernyataan 2 benar
Massa daging sapi yang dimasak ialah 1 kg.

Pernyataan 3 benar
Minyak goreng yang diperlukan sebanyak 100 mL = 0,1 liter.

Pernyataan 4 salah
Bawang putih yang diperlukan ialah sebanyak 50 gram.

3. Pembahasan:
Berdasarkan wacana 1, perbandingan massa bawang putih dan cabai merah besar ialah 50
gram : 250 gram atau 1:5.

4. Pembahasan:
Berdasarkan wacana 2:
Pernyataan 1 salah
Minuman berkarbonasi mengandung karbon dioksida, sedikit mengandung garam, kandungan
pH 3-4 yang sedikit asam. Adapun minuman bersoda mengandung karbon dioksida, gula,
asam sitrat, pemanis buatan seperti sirop, fruktosa. Hal ini menjadikan minuman berkarbonasi
lebih asam dibandingkan minuman bersoda sehingga pH minuman berkarbonasi lebih rendah
dibanding minuman bersoda.

Pernyataan 2 benar √
Minuman bersoda mengandung karbon dioksida, gula, asam sitrat, pemanis buatan
seperti sirop, fruktosa.
Pernyataan 3 salah
Minuman berkarbonasi dan minuman bersoda tidak mengandung alcohol.

Pernyataan 4 benar √
Minuman berkarbonasi mengandung karbon dioksida, sedikit mengandung garam, kandungan
pH 3-4 yang sedikit asam.

5. Pembahasan:
Pada wacana 2:
Minuman berkarbonasi mengandung karbon dioksida, sedikit mengandung garam, kandungan
pH 3-4 yang sedikit asam. Adapun minuman bersoda mengandung karbon dioksida, gula,
asam sitrat, pemanis buatan seperti sirop, fruktosa. Sehingga perbedaan kandungan zat yang
ada dalam air berkarbonasi dengan minuman bersoda ialah garam, gula, asam sitrat, dan
pemanis buatan.

6. Pembahasan:
Hal ini karena berdasarkan penelitian, air berkarbonasi dapat memperlancar pencernaan dan
membantu masalah sembelit. Walaupun minuman berkarbonasi mempunyai sifat asam, tetapi
air berkarbonasi dapat membantu meredakan rasa nyeri dalam ulu hati karena meningkatnya
asam lambung tanpa adanya gangguan organ lambung. Hal ini disebabkan air berkarbonasi
dapat meningkatkan aktivitas lambung. Namun, perlu dicatat bahwa hal ini hanya efektif jika
kita mengonsumsi air berkarbonasi tanpa tambahan kalori dari gula.

7. Pembahasan:
Kelemahan mesin penghangat ruangan dibandingkan lampu tentunya terkait daya listrik yang
digunakan, penghangat ruangan memerlukan sumber energi listrik yang lebih besar
dibandingkan lampu biasa. Sementara itu, mesin pengahangat ruangan dapat memberikan
keunggulannya yakni dapat lebih efektif dalam menghangatkan ruangan dan tidak
mengganggu pengelihatan karena tidak memancarkan cahaya yang begitu terang
sebagaimana lampu yang begitu terang agar bisa menghangatkan ruangan, selain itu,
sebagaimana tertulis pada wacana kini telah ada infrared heater yang menggunakan sinar
inframerah untuk menghangatkan obyek yang dituju sehingga tidak semua udara menjadi
panas.

8. Pembahasan:
Manusia agar tetap dapat menjaga keseimbangan tubuhnya baik secara mekanis maupun
fungsionalis harus tetap berada pada suhu tubuh normal yakni 36,5 – 37,2℃. Sehingga,
ketika berada pada dataran tinggi yang suhunya dapat mencapai 10 – 15℃ kita memerlukan
pengahat ruangan untuk tetap terjaga keseimbangan tubuhnya.

9. Pembahasan:
Berdasarkan wacana 4:
Pernyataan 1 benar √
Gerak jatuh bebas memiliki percepatan sebesar gravitasi bumi yakni 10 𝑚.
𝑠2
Pernyataan 2 benar √
Gerak jatuh bebas termasuk gerak lurus dipercepat beraturan dengan waktu tempuh sampai
ke tanah akar 2 kali ketinggian di bagi gravitasi bumi.

Pernyataan 3 salah
Kelajuan awal gerak jatuh bebas ialah nol karena benda mula-mula diam.

Pernyataan 4 benar √
Kelajuan benda saat menyentuh tanah ditentukan waktu dan gravitasi. Kelajuan benda
sampai di tanah hasil perkalian gravitasi dengan waktu tempuh.

10. Pembahasan:
Berdasarkan wacana 4:
Pernyataan 1 benar √
2 2ℎ
t=√
𝑔
2 2 (20)
t=(√ )s
10

t = √4 = 2 sekon.

Pernyataan 2 benar √
Vt = V0 + gt
Vt = 0 + 10 (2)
𝑚
Vt = 20 .
𝑠

Pernyataan 3 benar √
Percepatan benda jatuh bebas sama dengan percepatan gravitasi bumi yakni 10 𝑚.
𝑠2

Pernyataan 4 benar √
Massa benda sampai tanah ialah tetap.

11. Jawaban: B
Pembahasan:
2
0
hmaks =
𝑣 2𝑔
hmaks 202
= 2(10)
400
hmaks = = 20 meter.
20

12. Pembahasan:
Berdasarkan wacana 5:
Pernyataan 1 salah
Energi kinetik benda pada titik puncak ialah minimal karena kecepatan benda pada titik
puncak ialah nol.

Pernyataan 2 benar √
Semakin besar kecepatan awal maka semakin2 tinggi benda bergerak vertikal. Sebagaimana
sesuai dengan rumus matematisnya hmaks = 𝑣0 .
2𝑔

Pernyataan 3 salah
Benda bergerak lurus diperlambat beraturan karena melawan arah gaya gravitasi bumi.

Pernyataan 4 benar √
Gravitasi bumi sangat berpengaruh terhadap gerak vertikal karena gerak vertikal di Bumi
sangat dipengaruhi oleh percepatan gaya gravitasi bumi.

13. Pembahasan:
Berdasarkan wacana 5:
Pernyataan 1 benar √
Ketinggian titik puncak ditentukan oleh gravitasi dan kecepatan awal.2 Dimana, semakin
besar kecepatan awal akan semakin tinggi pula titik puncak hmaks = 𝑣0 .
2𝑔

Pernyataan 2 salah
Kecepatan benda jatuh tidak ditentukan oleh kecepatan awal melainkan ditentukan oleh
waktu dan gravitasi.

Pernyataan 3 benar √
Energi selalu kekal sehingga akan berlaku ketentuan penjumlahan energi kinetic dan energi
potensial di setiap titik sama. Seperti misal, benda yang dilempar ke atas pada puncaknya
akan memiliki energi potensial maksimum dan energi kinetik minimum yakni nol karena
kecepatan pada puncak ialah nol.

Pernyataan 4 salah
Setelah mencapai titik puncak benda bergerak vertikal lurus ke bawah dengan keadaan
dipercepat beraturan.

14. Pembahasan:
No. Hukum Bunyi Hukum Newton Rumus
1. Hukum I Newton “Jika resultan gaya pada suatu benda ∑ 𝐹= 0
sama dengan nol, maka benda yang
mula-mula diam akan terus diam.
Sedangkan, benda yang mula-mula
bergerak, akan terus bergerak dengan
kecepatan tetap”
2. Hukum II Newton “Sebuah benda dengan massa m ∑ 𝐹= 𝑚𝑎
mengalami gaya resultan sebesar F
akan mengalami percepatan (a) yang
arahnya sama dengan arah gaya, dan
besarnya berbanding lurus terhadap F
dan berbanding terbalik terhadap
massa (m).”
3. Hukum III Newton "Setiap ada gaya aksi yang bekerja ∑ 𝐹 𝑎𝑘𝑠𝑖 = − ∑ 𝐹 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
pada suatu benda, maka akan timbul
gaya reaksi yang besarnya sama,
tetapi arahnya berlawanan."

15. Pembahasan:
Hukum I Newton mengatakan bahwa benda "Jika resultan gaya pada suatu benda sama
dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus diam. Sedangkan, benda yang
mula-mula bergerak, akan terus bergerak dengan kecepatan tetap". Sehingga bisa diambil
contoh, apabila sebuah bola mula-mulai diam maka jika tidak ada seseorang yang
menendang bola tersebut atau angin yang membuat bola tersebut bergerak maka bola itu
akan terus diam. Begitu pula sebaliknya, jika bola telah ditendang dan bergelinding, maka
bola itu akan terus menggelinding hingga sesorang menahannya dan membuatnya
menjadi berhenti.
Bab 5
Klasifikasi Makhluk Hidup dan Benda Tak Hidup

Uji Pemahaman (Hal 52)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: B
Pembahasan:
Kuncup pada mahkota bunga akan mekar pada saat tumbuhan sudah memasuki tahap
perkembang biakan.

2. Jawaban: C
Pembahasan:
Karbon dioksida dan air diperlukan tumbuhan sebagai bahan utama dalam proses fotosintesis

3. Jawaban: A
Pembahasan:
Proses berkembang biak dengan bertelur dan beranak melalui proses pertemuan individu
jantan dan betina.

4. Jawaban: B
Pembahasan:
Panda terlihat sedang makan, ciri – ciri makhluk hidup salah satunya memerlukan makanan.

5. Jawaban: D
Pembahasan:
Adaptasi adalah proses penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan tempat hidupnya.
Tujuan adaptasi agar makhluk hidup dapat bertahan hidup dengan baik.

B. Essai
1. Pembahasan:
Autotrof adalah makhluk hidup atau organisme yang dapat membuat makanan sendiri.
Heterotrof adalah makhluk hidup atau organisme yang tidak bisa membuat makanannya
sendiri, melainkan mendapatkan makanan dari makhluk hidup lain.

2. Pembahasan:
Berkembang biak karena terlihat induk hewan yang menghasilkan telur dan tumbuh dan
tumbuh dan berkembang karena proses makhluk hidup yang dimulai dari fase telur hingga
menjadi individu dewasa.
Uji Pemahaman (Hal 57)
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: C
Pembahasan:
Semakin bawah tingkatan takson, semakin banyak persamaan makhluk hidup dan semakin
dekat kekerabatan dari makhluk hidup.

2. Jawaban: A
Pembahasan:
Mangga manalagi dan manga golek memiliki kekerabatan dalam satu spesies, variasi yang
terjadi pada rasa pada kedua buah tersebut.

3. Jawaban: A
Pembahasan:
Penulisan nama ilmiah sesuai dengan kaidah ditandai dengan huruf pertama pada kata
pertama menggunakan huruf kapital, kata berikutnya menggunakan huruf kecil. Penulisan
harus dimiringkan atau diberi tanda garis bawah.

4. Jawaban: B
Pembahasan:
Carolus Linnaeus adalah peneliti pertama yang menemukan sistem taksonomi atau sistem
binomial nomenklatur dan dikenal sebagai Bapak Taksonomi

5. Jawaban: D
Pembahasan:
Felis domestica, kata Felis menunjukkan genus dan kata Felis domestica menunjukkan
spesies, ditulis dengan huruf miring atau tegak diberi garis bawah

B. Essai
1. Pembahasan:
Tingkatan takson adalah tigkatan organisme makhluk hidup yang disusun mulai dari tingkat
tertinggi hingga ke tingkat terendah.
Tingkat takson pada hewan :
 Kingdom
 Filum
 Kelas
 Ordo
 Famili
 Genus
 Species
Urutan takson pada tumbuhan :
 Kingdom
 Divisi
 Kelas
 Ordo
 Famili
 Genus
 Species

2. Pembahasan:
Kembang merak
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Caesalpinia
Species : Caesalpinia pulcherima

Ikan Mas
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Actinopterygii Ordo :
Cypriniformes Famili :
Cyprinidae Genus :
Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio

3. Pembahasan:
Nama latin dari Jagung : Zea mays
Nama latin ubur-ubur Aurelia aurita
Nama latin gajah : Elephas maximus
Uji pemahaman

1. Pembahasan:
Ciri khas tanaman Euphorbiaceae adalah permukaan batang berduri dan menghasilkan getah
yang berwarna putih

2. Pembahasan:
Tanaman mangga : Kelompok tumbuhan berbiji dua, batangnya berkambium, akar tunggang
dan tipe tulang daun membulat
Tanaman pisang : Kelompok berbiji tunggal, batangnya tidak memiliki kambium, akarnya
serabut serta tipe tulang daun menyirip atau sejajar

3. Pembahasan:
Karena mulut dan rahang pada ular memiliki sifat yang elastis sehingga bisa menyesuaikan
dengan makanan yang masuk dan tulang di ular tidak menyatu dengan kulitnya.

4. Pembahasan:
Kelompok hewan Aves memiliki ciri – ciri yaitu tubuh ditutupi bulu, sistem pernapasan
dengan pundi-pundi udara, berkembang biak dengan bertelur (ovipar)

5. Pembahasan:
Ciri – ciri dari hewan Amphibi adalah dapat bernapas dengan insang atau paru-paru,
Tubuhnya memiliki selaput yang berlendir, memiliki kelopak mata yang bertujuan untuk
melindungi dari debu, air atau bahaya yg lainnya.
Latihan Soal Akhir Bab
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: C
Pembahasan:
Perubahan wujud bukan salah satu dari ciri- ciri makhluk hidup. Bernapas, bertumbuh dan
peka terhadap sentuhan adalah ciri – ciri makhluk hidup.

2. Jawaban: C
Pembahasan:
Makanan yang masuk akan diproses dan diubah oleh tubuh menjadi tenaga yang dapat
digunakan untuk beraktivitas. Jika tidak ada makanan, tubuh akan merasa lemas.

3. Jawaban: D
Pembahasan:
Zat eksresi yang dikeluarkan oleh paru – paru adalah CO2 dan H20. Organ hati akan
mengeluarkan empedu, ginjal akan mengeluarkan urine dan kulit akan mengeluarkan keringat
sebagai zat hasil metabolism.

4. Jawaban: A
Pembahasan:
Tumbuhan hijau memiliki klorofil yang dapat digunakan untuk melakukan fotosintesis. Hasil
fotosintesis adalah zat pati (karbohidrat) yang dapat digunakan sebagai makanan.

5. Jawaban: C
Pembahasan:
Ikan paus bergerak ke permukaan air untuk mendapatkan udara agar bisa bernapas.
Pergerakan ke atas karena ikan paus bernapas dengan paru – paru. Agar mendapatkan oksigen
dengan baik paus naik ke atas permukaan air. Gerakan ini termasuk dari adaptasi ikan paus.

6. Jawaban: (D)
Pembahasan:
Vegetatif adalah proses perkembang biakan tanpa melalaui proses pembuahan. Vegetatif
dapat menghasilkan anakan yang sama persis dengan induk. Contoh dari perkembangbiakan
secara vegetatif adalah stek batang dan mencangkok. Kelompok vegetative ditunjukkan oleh
nomor 1, 2, 7 dan 8
Generatif adalah cara perkembangbiakan melalui proses pembuahan. Proses generatif akan
menghasilkan invidu baru dan memiliki sifat anakan gabungan dari kedua induk. Contoh dari
perkembangbiakan secara generatif adalah penyerbukan tumbuhan biji. Yang termasuk ciri –
ciri generative ditunjukkan oleh nomor 3, 4, dan 9

7. Jawaban: D
Pembahasan:
Belalang dan kupu-kupu termasuk dalam kelompok Arthtropoda. Kelompok ini memiliki ciri
khas tubuh yang beruas – ruas.

8. Jawaban: A
Pembahasan:
Semakin bawah tingkatan takson akan memiliki persamaan yang semakin banyak. Urutan
takson dimulai dari kelas → ordo → famili → genus → spesies

9. Jawaban: C
Pembahasan:
Kata pertama dari penamaan ilmiah menunjukkan nama genus. Tomat (Solanum
lycopersicum), terong (Solanum melongena), dan kentang (Solanum tuberosum) memiliki
nama genus yang sama.

10. Jawaban: B
Pembahasan:
Angka pada kunci determinasi menunjukkan tingkatan pada klasifikasi makhluk hidup.
Semakin besar angka, maka akan semakin spesifik klasifikasinya. Makhluk hidup I dan III
memiliki angka yang sama pada 1a, 2b dan 4a.

11. Jawaban: C
Pembahasan:
Tumbuhan lumut memiliki ciri – ciri akar berupa rizoid, hidup di tempat lembap dan
mengalami pergiliran keturunan selama hidupnya.

12. Jawaban: B
Pembahasan:
Ciri khas tumbuhan paku adalah akar, batang dan daunnya dapat dibedakan dan memiliki
daun muda yang menggulung.

13. Jawaban: D
Pembahasan:
Ciri – ciri monera adalah tidak mempunyai membrane inti, organel sel masih sederhana,
tubuh dapat tersusun atas satu sel atau banyak sel. Contoh dari monera adalah bakteri
Sedangkan Protista memiliki ciri – ciri yaitu mempunyai membrane inti, organel sel sudah
kompleks, tubuh dapat tersusun dari satu atau banyak sel. Contoh dari Protista adalah
protozoa.
Persamaan Protista dan monera terletak pada nomor 5. Ciri – ciri monera bisa dilihat pada
nomor 1, 2 dan 6 sedangkan Protista ada pada nomor 3, 4 dan 7.

14. Jawaban: B
Pembahasan:
Kelompok tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang berakar serabut, mempunyai batang
tidak bercabang dan tulang daun sejajar.

15. Jawaban: A
Pembahasan:
Yang termasuk dalam kelompok tanaman berbiji terbuka, memiliki pembuluh dan dapat
berfotosintesis adalah melinjo dan pakis haji

16. Jawaban: C
Pembahasan:
Tanaman jagung merupakan kelompok tumbuhan monokotil, dimana tanaman ini memiliki
akar yang serabut, batang yang tidak bercabang, serta daunnya tipis dan lebar.

17. Jawaban: B
Pembahasan:
Planaria termasuk dalam golongan cacing yang memiliki badan pipih/gepeng. Kelompok ini
adalah Platyhelminthes

18. Jawaban: D
Pembahasan:
Hewan yang memiliki tulang belakang adalah kelompok Vetebrata. Vertebrata memiliki
anggota Pisces, Amphibi, Reptil, Aves dan Mamalia.

19. Jawaban: B
Pembahasan:
Kelompok hewan Reptilia memiliki ciri – ciri tubuh ditutup sisik dari zat tanduk, merayap
dan bernapas dengan paru-paru

20. Jawaban: A
Pembahasan:
Pisces adalah kelompok hewan yang memiliki tubuh bersisik dan berlendir, bergerak
dengan sirip karena sebagian besar hidupnya di air, dan memiliki gurat yang membujur dari
depan hingga ke belakang.
B. Essai
1. Pembahasan:
Iya. Kelinci dan kucing adalah kelompok hewan Mamalia. Hewan mamalia bernapas dengan
paru – paru.

2. Pembahasan:
Sistem binomial nomenklatur menggunakan metode klasifikasi makhluk hidup dari angka
yang kecil ke angka yang besar. Semakin besar angkanya, ciri – cirinya akan menjadi lebih
spesifik dan detail.

3. Pembahasan:
Robert H. Whittaker membuat klasifikasi menjadi 5 kingdom yaitu Animalia, Plantae,
Monera, Protista dan Fungi.

4. Pembahasan:
Kepiting dan rajungan adalah hewan yang termasuk kelompok Arthtropoda. Arthropda adalah
hewan yang tubuhnya beruas – ruas dan bernapas dengan paru – paru.
Gurita dan kerang adalah hewan yang termasuk dalam Mollusca. Kelompok ini ditandai
dengan tubuhnya lunak dan beberapa dari kelompok ini memiliki cangkang.

5. Pembahasan:
Ciri khas hewan Mamalia adalah memiliki kalenjar air susu dan memiliki daun telinga.
Seluruh tubuhnya dilindungi oleh lapisan kulit.

Model Soal AKM


Stimulus 1
1. Pembahasan:
Ya, terdapat keanekaragaman makhluk hidup. Spesies pari memiliki nama genus yang
bermacam – macam

2. Pembahasan:
Pernyataan 1 (benar)
Pernyataan 2 (salah)
Pernyataan 3 (benar)
Pernyataan 4 (benar)

3. Pembahasan:
Pernyataan 1 - Animalia
Pernyataan 2 – Himantura
Pernyataan 3 – Insang
Pernyataan 4 – Delapan

Stimulus 2
4. Pembahasan:
Lumut kerak dapat hidup di daerah dengan suhu dan kelembapan yang ekstrim dan dapat
mengubah area tandus menjadi area yang cocok untuk tempat bertumbuh tanaman yang
lainnya.

5. Pembahasan:
Pernyataan 1 (√)
Pernyataan 2 (Χ)
Pernyataan 3 (Χ)
Pernyataan 4 (√)

6. Jawaban: D
Pembahasan:
Lumut kerak adalah organisme yang dapat mengolah bahan anorganik menjadi organik.
Lumut kerak dapat hidup sebagai plantae karena dapat membuat makanannya sendiri.
Bab 6
Organisasi Kehidupan

Uji Pemahaman 6.1 (Hal 233)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: B
Pembahasan:
Sentriol adalah organel yang berperan dalam proses pembelahan sel khususnya pada
proses mitosis dan meiosis.

2. Jawaban: B
Pembahasan:
Bagian sel yang berfungsi sebagai pelindung adalah epidermis ditunjukkan oleh nomor 1.
Bagian sel yang berfungsi sebagai penghasil energi adalah mitokondria ditunjukkan oleh
nomor 8 dan bagian sel yang berfungsi untuk mengatur aktivitas sel adalah nukleus
ditunjukkan oleh nomor 3.

3. Jawaban: B
Pembahasan:
Jaringan parenkim palisade adalah jaringan yang paling banyak kandungan klorofil yang
dapat digunakan untuk proses fotosintesis.

4. Jawaban: D
Pembahasan:
Pada tanaman dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade dan parenkim
bunga karang. Parenkim bunga karang berisi pembuluh angkut yaitu xilem dan floem.

5. Jawaban: C
Pembahasan:
Ronga – rongga di sel yang akan ikut berubah ketika ukuran sel berubah adalah vakuola.
Vakuola adalah organel sel yang memiliki rongga berisi cairan yang cukup besar di sel
tumbuhan.

B. Essai (Hal 234)


1. Pembahasan:
Organel sel yang hadir dalam sel tumbuhan dan sel hewan:
 Inti sel (nukleus)
 Mitokondria
 Ribosom
 Lisosom
 Retikulum Endoplasma
 Membran plasma
 Sitoplasma
2. Pembahasan:
Bentuk sel tumbuhan relatif tetap karena tumbuhan memiliki dinding sel. Dinding sel
berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel, sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding
sel, hanya memiliki membran plasma.

3. Pembahasan:
Uniseluler adalah kelompok makhluk hidup yang memiliki sel satu / tunggal contohnya
amoeba dan protozoa, sedangkan multiseluler adalah kelompok makhluk hidup yang
memiliki sel banyak / lebih dari satu, contohnya adalah tanaman dan manusia

4. Pembahasan:
Vakuola adalah organel sel yang paling banyak ditemukan pada sel tumbuhan.
Vakuola dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, tempat
sirkulasi dalam sel dan sebagai jembatan antara dinding sel dan sitoplasma untuk
membantu proses keluar masuknya zat. Selain itu, jenis vakuola kontraktil dapat berfungsi
sebagai osmoregulator, yaitu pengatur nilai osmotik dalam sel

5. Pembahasan:
Mitokondria berfungsi dalam proses metabolisme atau respirasi sel. Proses ini dapat
menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk sel. Retikulum Endoplasma ada 2 jenis
yaitu Retikulum Endoplasma kasar dan Retikulum Endoplasma halus. RE kasar karena
ada ribosom yang menempel di sekitarnya, oleh sebab itu RE kasar memiliki fungsi
sintesis protein, sedangkan RE halus memiliki fungsi untuk mensintesis lemak, berperan
dalam metabolisme karbohidrat dan detoksifikasi racun.
Latihan Soal Akhir Bab (Hal 237)
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: B
Pembahasan:
Plastida adalah organel sel yang di dalamnya mengandung klorofil.

2. Jawaban: A
Pembahasan:
Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki bentuk sama dan fungsi tertentu

3. Jawaban: C
Pembahasan:
Sentriol adalah organel yang berperan dalam proses pembelahan sel

4. Jawaban: B
Pembahasan:
Membran sel dapat dilewati zat tertentu, namun ada juga yang tidak dapat melewati
membran sel. Hal ini disebut dengan semipermeable

5. Jawaban:
Pembahasan:
Organel sel yang bermembran adalah nukleus, mitokondria dan plastida

6. Jawaban: C
Pembahasan:
Bagian yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, dan fosfor adalah membran sel
yang berperan mengatur keluar dan masuk zat dari dalam sel ke lingkungan

7. Jawaban: A
Pembahasan:
Paramecium, Amoeba dan Cyanobacteria adalah salah satu contoh Protista yang bersel
tunggal / uniseluler.

8. Jawaban: D
Pembahasan:
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan adalah pada lisosom dan sentriol.

9. Jawaban: B
Pembahasan:
Jaringan palisade menyimpan banyak klorofil yang digunakan dalam fotosintesis

10. Jawaban: A
Pembahasan:
Pada gambar terlihat trikoma. Trikoma adalah bagian dari sel epidermis yang mengalami
diferensiasi. Epidermis termasuk jaringan pelindung
11. Jawaban: D
Pembahasan:
Sklerenkim adalah jaringan yang terdiri atas sel yang akan mengalami penebalan dinding
yang mengandung lignin dan selulosa sedangkan kolenkim jaringan yang bersifat
sementara

12. Jawaban: D
Pembahasan:
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang sel – selnya memanjang dari akar hingga daun
membentuk suatu berkas pembuluh.

13. Jawaban: B
Pembahasan:
Bagian Y adalah usus halus. Usus halus terdiri atas otot halus sehingga bekerja
involunter. Ciri otot halus adalah kedua ujung meruncing, mempunyai satu inti sel.

14. Jawaban: B
Pembahasan:
Kalsium adalah senyawa yang paling banyak ditemukan di jaringan tulang keras,
khususnya kalsium karbonat dan kalsium fosfat

15. Jawaban: B
Pembahasan:
Stomata adalah celah pada daun yang dapat digunakan sebagai pertukaran udara saat
proses fotosintesis. Lentisel adalah celah pada batang digunakan untuk respirasi.

16. Jawaban: B
Pembahasan:
Jaringan darah berfungsi untuk mengedarkan sari – sari makananan, nutrisi, oksigen,
karbon dioksida dan zat lainnya ke seluruh bagian tubuh

17. Jawaban: C
Pembahasan:
Pada gambar terlihat susunan jaringan saraf

18. Jawaban: B
Pembahasan:
Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang bekerja sama untuk melakukan tugas
dan fungsi tertentu

19. Jawaban: D
Pembahasan:
Organ indra ada 5 diantaranya mata, hidung, telinga, lidah dan kulit

20. Jawaban: C
Pembahasan:
Ginjal berperan dalam proses pengeluaran urin, sehingga disebut sistem eksresi

21. Jawaban: D
Pembahasan:
Organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun.

22. Jawaban: B
Pembahasan:
Tingkatan organisasi kehidupan dari yang terkecil adalah sel – jaringan – organ – sistem
organ - organisme

23. Jawaban: C
Pembahasan:
Sistem saraf hanya dimiliki oleh manusia atau hewan, sedangkan sistem transportasi,
pernapasan atau reproduksi di tumbuhan memilikinya

24. Jawaban: A
Pembahasan:
Epiglotis adalah katup pada tenggorokan agar makanan tidak masuk ke dalam saluran
pernapasan, sehingga epiglotis berada di antara sistem pernapasan dan pencernaan

25. Jawaban: B
Pembahasan:
Hati adalah organ yang dapat membantu pada sistem pencernaan dan hati juga berperan
dalam sistem eksresi sebagai organ detoksifikasi / penetralan racun tubuh.

B. Essai (Hal 21)


1. Pembahasan:
Persamaan jaringan tumbuhan hewan :
Sama – sama memiliki jaringan pelindung dan jaringan penyokong.

Perbedaan :
Pada jaringan hewan terdapat jaringan otot dan saraf sedangkan pada tumbuhan tidak ada.
Tumbuhan memiliki jaringan dasar dan meristem sedangkan pada hewan jaringan dasar
dapat digantikan oleh jaringan penyokong dan tidak memiliki fungsi seperti jaringan
meristem.

2. Pembahasan:
Lisosom adalah organel sel yang beperan untuk pencernaan intra sel atau untuk
menghancurkan zat asing, makanan atau zat sisa lainnya di dalam sel hewan. Pada sel
tumbuhan, sudah ada organel lain yang memiliki fungsi yang mirip dengan lisosom yaitu
vakuola. Selain itu sel tumbuhan juga memiliki dinding sel yang mencegah sel asing
masuk.

3. Pembahasan:
Otot polos = berbentuk seperti gelendong, memiliki inti sel 1 yang letaknya ditengah,
bekerja di bawah kesadaran
Otot lurik = berbentuk sepert serabut memanjang, memiliki inti sel yang banyak terletak di
tepi, bekerja secara sadar
Otot jantung = berbentuk seperti otot lurik (serabut memanjang) namun bercabang,
memiliki inti sel satu terletak di tengah , bekerja di bawah kesadaran

4. Pembahasan:
Pada sel tumbuhan yang tidak memiliki sentriol, setelah pasangan kromoson ditarik
ke kedua kutub sel, vesikel dari badan Golgi akan mengisi di bagian tengah dengan
komponen-komponen dinding sel. Kemudian komponen vesikel-vesikel ini menyatu
membentuk dinding sel sempurna.

5. Pembahasan:
Sistem organ pada tumbuhan :
Sistem organ transportasi : tersusun atas xilem dan floem
Sistem organ pernapasan : stomata, lentisel dan akar
Sistem organ gerak : akar, batang, dan daun akibat respon impuls dari luar

Model Soal AKM


Stimulus 1
1. Jawaban : B
Pembahasan:
Jaringan palisade mengandung klorofil, dimana klorofil berperan dalam proses
fotosintesis

2. Pembahasan:
Floem (√ )
Sklerenkhim (Χ)
Xilem (√ )
Parenkhim (Χ)
Kutikula (Χ)

3. Jawaban : Tidak setuju


Pembahasan:
Stomata terletak di bagian epidermis bawah, diantara sel epidermis terdapat celah yang
disebut stomata sebagai jalan keluar masuknya zat yang diperlukan oleh tumbuhan.

4. Jawaban : C
Pembahasan:
Epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar dari tubuh dan berfungsi untuk
melindungi tubuh bagian dalam dari gangguan luar.

5. Pembahasan:
Pernyataan 1 (salah)
Pernyataan 2 (salah)
Pernyataan 3 (salah)
Pernyataan 4 (benar)
Uji Pemahaman (Hal 254)
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: C
Pembahasan:
Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup di
tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara sesamanya. Maka
jawaban yang tepat adalah C
2. Jawaban: A
Pembahasan:
Jagung adalah produsen yang berada di tingkat trofik satu pada jaring-jaring makanan
tersebut. Yang terdampak pertama kali maka konsumen 1, yang langsung memakan jagung,
yaitu ulat.
3. Jawaban: B
Pembahasan:
Jika populasi tikus berkurang akibat perburuan, dampaknya yaitu populasi elang berkurang
karena kehilangan salah satu mangsanya.
4. Jawaban: A
Pembahasan:
Predasi adalah pola makan-dimakan, maka yang sesuai adalah harimau dengan rusa.
5. Jawaban: A
Pembahasan:
Aliran energi ekosistem berawal dari tumbuhan (autotrof) ke herbivor dan karnivor
(heterotrof), kemudian ke scavanger.

B. Essai
1. Jawaban:
Ekosistem tersebut adalah sawah yang merupakan ekosistem buatan. Disebut ekosistem
buatan karena faktor abiotik dan (beberapa) biotiknya dikendalikan oleh manusia.
2. Jawaban:
Kepadatan populasi serangga air = Jumlah/ Luas area
= 54/12 m2= 4,5 ekor/m2
3. Jawaban:
Yang menyebabkan pertambahan populasi kuda liar kemungkinan adanya kelahiran
(peningkatan berkembang biak). Kelahiran membuktikan daya dukung habitat seperti pakan
dan tempat tinggal sehingga populasinya bertambah.
4. Jawaban:
Organisme nomor 1 adalah jamur, sedangkan nomor 3 adalah bakteri. Keduanya berperan
sebagai dekomposer menguraikan zat organik menjadi zat anorganik. Hanya, bakteri bersifat
mikro sedangkan jamur berada di permukaan tanah.

Organisme nomor 2 adalah jangkrik, sedangkan nomor 4 adalah kelabang. Keduanya adalah
detritivor yaitu pemakan sisa makhluk hidup.
5. Jawaban:
Karena fitoplankton dan ganggang memiliki plastida yang mengandung pigmen warna,
sehingga mampu berfotosintesis menghasilkan makanan. Hal inilah yang
menyebabkan mereka menjadi produsen di perairan.

Uji Pemahaman (Hal 264)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: A
Pembahasan:
Akar pohon mampu menahan air dan tanah sehingga mencegah tanah bergeser, penebangan
hutan mengakibatkan tanah longsor.
2. Jawaban: C
Pembahasan:
Menimbun sampah di tanah menyebabkan sampah sulit terdegradasi, hal ini menyebabkan
tanah menjadi miskin hara. Akhirnya tanah menjadi tidak subur.
3. Jawaban: B
Pembahasan:
Sampah botol plastik dan bekas kemasan banyak berasal dari limbah rumah tangga.
4. Jawaban: C
Pembahasan:
Pengelolaan sampah paling menguntungkan adalah dengan melakukan daur ulang, karena
tidak berdampak pada ekosistem.
5. Jawaban: D
Pembahasan:
Gas CO2 akan menghalangi radiasi matahari kembali ke atmosfer, hal ini mengakibatkan
peningkatan suhu di permukaan Bumi.

B. Essai
1. Jawaban:
Hutan hujan tropis memiliki kepadatan pohon yang tinggi, hal ini artinya menghasilkan
oksigen yang tinggi serta penyerap emisi gas terbesar di dunia.
2. Jawaban:
Earth Hour adalah kampanye memadamkan listrik selama satu jam. Tujuannya adalah
menurunkan emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan listrik.
3. Jawaban:
Persamaan: Menyebabkan polusi.
Perbedaan: Gambar 1 polusi suara akibat suara mesin yang dihasilkan, sedangkan gambar 2
polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran mesin.
4. Jawaban:
Jika terdapat polutan atau sampah nonbiodegradable, maka organisme kesulitan untuk
mengurai zat tersebut. Akibatnya sampah menumpuk.
5. Jawaban:
Hutan berperan sebagai penyimpan air karena akar tanaman dapat menahan air dan tanah.
Ketika hutan hilang akibat ditebangi atau dibakar, pasokan air tanah berkurang sehingga
kelamaan menyebabkan kkekeringan. Selain itu, tanah menjadi mudah bergeser akibat hujan
sehingga menyebabkan banjir dan longsor.

Latihan Soal Akhir Bab (Hal 268)

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: C
Pembahasan:
Ekosistem adalah interaksi antara komunitas dengan benda tak hidup

2. Jawaban: A
Pembahasan:
Komponen abiotik adalah kelompok benda yang tak hidup dan bernyawa. Hal ini ditunjukkan
oleh air, angin, gelombang dan pasir. (2, 4, 6, dan 8)

3. Jawaban: B
Pembahasan:
Bakteri dan jamur berperan sebagai dekomposer yang menguraikan zat organik menjadi zat
anorganik

4. Jawaban: A
Pembahasan:
Gambar 1 adalah belalang memakan capung yang bisa disebut interaksi predasi dan gambar 2
adalah interaksi ikan remora dengan anemone laut yang termasuk dalam interaksi
komensalisme

5. Jawaban: D
Pembahasan:
Senyawa alelopati yang dikeluarkan oleh pohon pinus dapat menghambat pertumbuhan
tanaman lain bisa disebut interaksi amensalisme

6. Jawaban: A
Pembahasan:
Ikan biasanya makan tumbuhan air (fitoplankton) dan ular dimakan elang

7. Jawaban: D
Pembahasan:
Jika suatu organisme mengalami penurunan, maka yang berpengaruh pada organisme
setelahnya akan mengalami penurunan jumlah, sedangkan organisme sebelumnya, jumlahnya
akan meningkat dikarenakan tidak ada yang memburunya/ memakannya.
Ketika bekicot mati, maka jumlah burung akan turun sedangkan rumput jumlahnya akan naik.

8. Jawaban: D
Pembahasan:
Perpindahan energi dari satu makhluk hidup ke lainnya tidak akan 100%, karena ada energi
yang terbuang melalui proses respirasi, gerak, panas dan eksresi

9. Jawaban: C
Pembahasan:
Illegal logging adalah penebangan hutan secara liar yang dapat mengakibatkan hutan menjadi
gundul, hilangnya plasma nutfah dan tanah di hutan akan menjadi tandus dan gersang.

10. Jawaban: B
Pembahasan:
Pencemaran adalah masuknya bahan anorganik atau organic atau organisme ke dalam
lingkungan yang dapat mengganggu atau membahayakan organisme di lingkungan itu

11. Jawaban: C
Pembahasan:
Penyebab pencemaran air akibat ulah manusia yaitu membuang sampah dan membakar
sampah, sedangkan akibat alam adalah hujan asam

12. Jawaban: C
Pembahasan:
Penyebab pencemaran udara paling banyak adalah asap pabrik. Pestisida, sampah dan
detergen adalah penyebab pencemaran air.

13. Jawaban: C
Pembahasan:
Eutrofikasi adalah pencemaran air yang disebabkan melimpahnya nutrient

14. Jawaban: A
Pembahasan:
Syarat air yang dapat dikonsumsi oleh manusia adalah tidak berasa, tidak berbau, dan tidak
berwarna.

15. Jawaban: A
Pembahasan:
Bioindikator adalah makhluk hidup yang dijadikan tanda kondisi kualitas lingkungan.
Ketika perairan air bersih biasanya terlihat capung yang suka hinggap.

16. Jawaban: C
Pembahasan:
Organ tubuh yang akan terkena dampak akibat pencemaran udara adalah mata, hidung,
jantung dan paru – paru.
17. Jawaban: A
Pembahasan:
Pemakaian alat kosmetik berbentuk spray menghasilkan gas CFC yang dapat menyebabkan
rusaknya lapisan ozon

18. Jawaban: B
Pembahasan:
Dampak pemanasan global adalah naiknya permukaan air laut, populasi hewan dan
tumbuhan menurun, kesehatan manusia juga akan menurun, perubahan cuaca secara
signifikan dan mencairnya es di kutub. Jika es di kutub mencair, maka jumlah beruang kutub
yang tinggal akan menurun.

19. Jawaban: A
Pembahasan:
Kategori suara terlalu keras dan dapat menimbulkan pencemaran suara jika di atas 90 dB.

20. Jawaban: A
Pembahasan:
Bahan yang dapat digunakan untuk peredam suara di rumah adalah kain

21. Jawaban: D
Pembahasan:
Limbah hasil laundry sebaiknya diolah dahulu agar tidak merusak lingkungan, kemudian
boleh dibuang ke air. Jadi, hasil cucian laundry tidak akan merusak ekosistem air

22. Jawaban: B
Pembahasan:
Syarat suatu zat dikatakan polutan apabila melebihi batas normal atau ambang, berada di
tempat yang tidak sesuai dan berada di waktu yang tidak tepat.

23. Jawaban: C
Pembahasan:
Hujan asam mengandung zat SO2 dan SO3

24. Jawaban: B
Pembahasan:
Logam berat yang berbahaya jika masuk ke perairan diantaranya cadmium, raksa dan timbal

25. Jawaban: B
Pembahasan:
Biodegradable adalah polutan yang dapat diuraikan secara alami oleh decomposer. Yang
termasuk polutan biodegradable adalah sampah sayuran dan kulit buah
B. Essai
1. Pembahasan:
Sifat-sifat dari ekosistem buatan, yaitu:
- keanekaragaman spesies dan genetik rendah
- memiliki rantai makanan yang sederhana, pendek, dan tidak kompleks karena spesies lain
yang dianggap sebagai gulma atau hama akan dibunuh
- memiliki siklus nutrisi yang tidak lengkap
- tumbuhan dan hewan yang hidup pada ekosistem buatan membutuhkan bantuan manusia
untuk melakukan pertumbuhan, perkembangan, dan pertahanan hidup
- ekosistem buatan memiliki komponen abiotik dan biotik yang melibatkan
teknologi buatan manusia
- ekosistem buatan memiliki komponen yang kurang lengkap, memerlukan perawatan
dan pemeliharaan, mudah tecemar, dan memerlukan subsidi energi.

2. Pembahasan:
Fitoplankton memiliki perairan penting dalam ekosistem perairan karena:
- Kehadiran dari fitoplankton menjadi produsen primer dan menjadi dasar dari rantai
makanan di ekosistem perairan.
- Kehadiran dan sensitivitas dari fitoplankton dapat menjadi parameter ekologi yang
digunakan untuk menggambarkan kondisi dan kesuburan perairan. Hal ini disebabkan
karena fitoplankton memiliki sensivitas yang tinggi di perairan.
- Sensitivitas yang dimiliki oleh fitoplankton dapat memberikan informasi terkait masuknya
nutrisi dan polutan ke perairan.
- Fitoplankton dapat menjadi indikator dari pencemaran perairan karena dampak yang
diakibatkan dari aktivitas manusia seperti eutrofikasi, pencemaran logam berat, dan polusi
organik yang terjadi di perairan.
- Perubahan pada komunitas fitoplankton digunakan untuk melakukan pemantauan terhadap
perubahan dari kondisi lingkungan perairan.
- Fitoplankton dapat menentukan pengelolaan dan kualitas air yang digunakan untuk
kebutuhan manusia seperti perairan untuk rekreasi dan air minum.
- Fitoplankton dapat menjadi indikator konservasi dari suatu perairan.
- Fitoplankton memberikan respon terhadap status trofik di ekosistem perairan.

3. Pembahasan:
Peranan cahaya matahari dalam ekosistem darat, yaitu:
- Cahaya matahari berfungsi sebagai energi utama dalam proses fotosintesis yang dilakukan
oleh tumbuhan.
- Cahaya matahari memengaruhi suhu lingkungan yang terdapat di ekosistem darat.
- Tumbuhan yang memiliki klorofil dapat mengubah energi matahari menjadi energi
kimia dan energi tersebut disimpan dalam bentuk nutrisi.
- Karbohidrat yang terbentuk selama terjadinya proses fotosintesis membutuhkan adanya
energi dari cahaya matahari. Karbohidrat merupakan sumber utama yang dibutuhkan
dalam rantai makanan di ekosistem.
- Cahaya matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam mengolah karbon dioksida menjadi
oksigen yang bermanfaat untuk hewan di ekosistem.
- Cahaya matahari membantu hewan yang berada di ekosistem darat dalam menghangatkan
atau menjaga keseimbangan suhu tubuh.

4. Pembahasan:
Migrasi hewan memiliki peranan penting dalam perubahan populasi karena migrasi
membantu populasi dalam mencari dan menemukan daerah yang memiliki sumber makanan
melimpah, meninggalkan habitat yang telah memburuk dan menjajah habitat baru yang cocok
untuk kehidupan, dan menemukan lingkungan yang baik untuk melakukan pertumbuhan dan
perkembangbiakan untuk populasi tersebut.

5. Pembahasan:
Kematian dari konsumen II pada rantai makanan menyebabkan jumlah dari produsen
mengalami peningkatan sebagai makanan dari konsumen I sedangkan jumlah dari konsumen
III akan mengalami penurunan karena konsumen II tidak hadir pada rantai makanan.

6. Pembahasan:
Batubara dan minyak tanah disebut bahan bakar fosil karena bahan bakar fosil terdiri atas 3
jenis, yaitu: gas alam, batubara, dan minyak bumi.
- Gas alam berasal dari reservoir alami yang berada di bawah tanah dimana gas alam
termasuk ke dalam gas bebas atau gas yang memiliki kaitan dengan minyak bumi. Gas
alam mengandung gas metana dalam jumlah yang besar.
- Batubara merupakan sisa-sisa tumbuhan yang berasal dari zaman prasejarah yang
mengalami perubahan bentuk karena akumulasi yang terjadi di lahan gambut dan rawa.
Peristiwa dari penimbunan sedimen dan lanau yang diiiringi bersama dengan pergeseran
tektonik (pergeseran kerak bumi) menyebabkan lahan gambut dan rawa tertimbun hingga
di ujung kedalaman bumi. Peristiwa penimbunan mengakibatkan sisa-sisa tumbuhan
terkena tekanan dan suhu yang sangat tinggi atau panas. Kemudian, tekanan dan suhu
yang tinggi menyebabkan sisa-sisa tumbuhan tersebut mengalami perubahan fisika dan
kimiawi hingga mengubah sisa tumbuhan tersebut menjadi gambut serta dilanjutkan
menjadi batubara.
- Minyak tanah yang menjadi bagian dari minyak bumi merupakan bahan bakar yang
berasal dari fosil. Bahan bakar fosil terbentuk dari tumbuhan kecil laut sisa hewan, dan
organisme yang telah mengalami kepunahan sejak berjuta-juta tahun yang lalu. Organisme
yang telah mati akan akan tenggelam hingga dasar samudera dan terkubur oleh sedimen.
Seiring dengan berjalannya waktu, campuran organik mengalami panas dan tekanan yang
meningkat. Campuran organik terdiri atas hidrogen dan karbon hidrokarbon yang berubah
menjadi minyak.
7. Pembahasan:
Pemberantasan hama dengan racun mengakibatkan predator lebih menderita dibandingkan
dengan hama karena
- Racun yang disemprotkan kepada hama akan menempel pada tubuh hama. Ketika
predator memakan hama tersebut, maka racun akan masuk ke dalam tubuh predator dalam
jumlah yang lebih banyak.
- Penggunaan racun dalam memberantas hama dapat mengakibatkan kematian pada
predator. Kemudian, kepunahan dari predator menyebabkan hama dan serangga
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat serta tidak terkendali.
- Kepunahan dari predator dapat mengubah struktur pola interaksi yang terdapat di
ekosistem seperti rantai makanan, aliran energi, dan jaring-jaring makanan di ekosistem.

8. Pembahasan:
Bahan polutan yang masuk ke paru-paru ketika orang menghirup asap rokok, yaitu:
- Karbon monoksida, nitrogen oksida, hidrokarbon polioromatik, amina aromatik, nikotin,
fenol, benzene, nitrogen, hidrogen sianida, akrolein, amonia, formaldehida, 1,3-butadiena,
asetaldehida, nitrosamine khusus untuk tembakau, amina heterosiklik, hidrokarbon
polisiklik aromatik, chromium, cadmium.
- Akrolein merupakan racun rokok yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan,
menyebabkan kerusakan pada paru-paru, merusak rambut-rambut mikroskopis pada paru-
paru yang berfungsi dalam memberi pencegahan terhadap masuknya partikel dari udara dan
asap rokok ke paru-paru.
- Asetaldehida merupakan racun dengan jumlah yang sangat banyak pada asap rokok.
Asetaldehida yang terhirup menyebabkan rasa terbakar pada tenggorokan, hidung, dan mata
serta batuk.
- Amonia menyebabkan masalah pada saluran pernapasan dan batuk terus-menerus.

9. Pembahasan:
Air tidak murni tidak selalu merupakan air tercemar. Air tidak murni dapat disebabkan karena
kandungan sedimen yang tinggi seperti lumpur, tanah, dan pasir sedangkan air yang tercemar
memiliki perubahan pada rasa, bau, derajat keasaman atau pH, dan suhu air tersebut.

10. Pembahasan:
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari dan mengatasi pencemaran
udara, yaitu:
- Penggunaan dari pembersih udara portabel pada dapur, ruang merokok, dan ruangan yang
rentan terhadap masuknya udara dari luar ruangan dapat mengurangi keberadaan dari
senyawa organik dan bahan kimia rumah tangga yang mudah menguap.
- Penggunaan dari filter udara yang berfungsi untuk menangkap dan menghilangkaan
polutan di udara serta mengubahnya menjadi produk sampingan yang tidak berbahaya.
- Mendukung dan melakukan inisiatif untuk menanam pohon atau membuat taman lokal. Hal
ini dapat meningkatkan kandungan oksigen di udara.
- Menghindari kebiasaan dalam membakar sampah seperti sampah plastik, daun kering, dan
kayu.
- Mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi gas yang berasal dari industri.

11. Pembahasan:
Perubahan garmbar 1 menjadi gambar 2 dan gambar 3 menyebabkan keanekaragaman
menjadi berkurang karena terjadi peristiwa penebangan pohon atau deforestasi pada
gambar 1 (suksesi sekunder) menyebabkan:
- Habitat asli dari hewan-hewan yang hidup di hutan menjadi hilang. Suksesi sekunder
pada hutan menyebabkan menciptakan habitat baru dan menghilangkan habitat lama dari
organisme yang hidup sebelumnya.
- Keanekaragaman dari mahkluk hidup menjadi berkurang hingga terjadinya kepunahan
karena penebangan pohon menghilangnya habitat asli.
- Sumber makanan dari satwa yang hidup sebelumnya menjadi hilang.
- Contoh: Pembakaran hutan untuk membuka lahan kelapa sawit, penebangan hutan dan
pembakaran rumput secara sengaja, kabakaran akibat suhu dan cuaca yang terlalu panas,
banjir, angin kencang.

12. Pembahasan:
Hal yang ditimbulkan gambar 1 (penebangan pohon atau deforestasi) terhadap
lingkungan abiotik, yaitu:
- Kesuburan dari tanah menghilang dan menyebabkan tanah tidak mampu untuk menyerap
sinar matahari dalam jumlah banyak, kandungan nutrisi yang terdapat di dalam tanah
menjadi berkurang yang mengakibatkan aktivitas budidaya lahan dan reboisasi menjadi
sulit untuk dilakukan.
- Penebangan pohon menyebabkan banjir karena hutan yang terdiri atas pohon-pohon
tidak mampu untuk melakukan penyerapan dan penyimpanan air.
- Keanekaragaman hayati seperti hewan-hewan yang hidup di dalam hutan menjadi punah
karena tidak adanya keberadaan dari pohon yang berfungsi sebagai tempat tinggal dari
satwa liar tersebut.
- Penebangan hutan menyebabkan penurunan dari sumber daya air. Hal ini disebabkan
karena pohon berkontribusi dalam menjaga siklus air.
- Deforestasi mengakibatkan pemanasan global karena pohon berfungsi menyerap dan
menyimpan gas karbondioksida. Namun, ketika terjadi penebangan pohon atau
deforestasi maka gas karbon dioksida yang berada di dalam pohon menjadi lepas dan
terjadi penumpukan gas karbon dioksida di atmosfer sehingga terjadi pemanasan global.

13. Pembahasan:
Siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus air, dan siklus karbon masih berjalan di hutan
lindung karena hutan lindung merupakan salah satu kawasan dari resapan air dengan
struktur tanah yang mudah untuk meresap air, curah hujan tinggi, dan memiliki kondisi
geomorfologi yang dapat melakukan penyerapan terhadap air hujan. Selain itu, hutan
lindung menjadi penyangga kehidupan dalam memelihara kesuburan tanah, melakukan
pengaturan terhadap tata air, mencegah masuknya air laut dan banjir.

14. Pembahasan:
Tujuan dari penghijauan, yaitu:
- Mengurangi efek rumah kaca yang diakibatkan dari gas berbahaya seperti karbon
monoksida dan karbon dioksida serta mencegah pemanasan global.
- Mengurangi debu dan polusi yang dihasilkan dari banyaknya penggunaan dari kendaraan
terutama di perkotaan. Penghijauan yang dilakukan seperti menanam pohon dapat
menciptakan lebih banyak oksigen di siang hari sehingga jumlah dari debu dan polusi
menjadi berkurang.
- Mengurangi terjadinya hujan asam (air hujan yang memiliki pH kurang dari 5,6 atau
asam) dan mengontrol iklim.
- Secara estetika, penghijauan berfungsi untuk menambah keindahan lingkungan
perkotaan dari tanaman.
- Secara hidrologis, penghijauan dengan menanam pepohonan terutama struktur dari akar
tanaman dapat membantu dalam penyerapan air yang berlebih ketika terjadi hujan. Hal
ini dapat membantu manusia dalam mendaur ulang air tanah.
- Penghijauan membantu untuk menyeimbangkan lingkungan.
- Penghijauan dengan menanam pohon dapat menambah rumah atau tempat tinggal untuk
satwa yang hidup di perkotaan.
- Penghijauan dengan menanam pohon dapat menjadi pelindung dari badai, menyaring
debu, dan peredam suara bising yang terjadi di lingkungan perkotaan.

15. Pembahasan:
Tujuan pembuatan terasering pada sawah, yaitu:
- Tempat untuk konservasi air dan mengurangi limpasan air: terasering membuat lereng
yang curam menjadi rangkaian buatan dengan permukaan yang datar sehingga
mepanjang dari lereng menjadi berkurang. Hal ini dapat mengurangi hasil limpasan dan
sedimen, menambah daerah tangkapan air dan mengurangi konektivitas hidologis yang
berfungsi untuk mengurangi banjir dan menahan curah hujan yang tinggi.
- Konservasi tanah dan mengendalikan erosi: mengakumulasi dan melestarikan
permukaan limpasan ketika limpasan tanah meningkat karena hujan dan badai yang
terjadi secara terus-menerus.
- Meningkatkan hasil panen: tanah terasering mengandung unsur hara dan bahan organik
yang tinggi, meningkatkan kelembapan tanah, meningkatkan daya tahan yang dimiliki
oleh tanaman terhadap peristiwa kekeringan, terasering membantu pemupukan pada
lereng yang tandus dan irigasi pertanian.

Soal 1
 Mesin kendaraan dan asap pabrik menghasilkan karbon dioksida
 CFC menghasilkan Freon
 Bahan bakar fosil menghasilkan Metana
 Ozon menghasilkan Hujan asam

Soal 2 = efek rumah kaca dan perubahan

iklim

Soal 3 = Efek rumah kaca dapat menjaga bumi dari kerusakan akibat jatuhnya benda-benda langit
(TIDAK SETUJU).
ALASAN: karena bumi telah memiliki atmosfer yang berjumlah 7 lapisan (troposfer,
stratosfer, ozonosfer, mesosfer, termosfer, lonosfer, eksosfer) yang dapat melindungi
bumi dari jatuhnya benda-benda langit. Selain itu, atmosfer juga berfungsi dalam
melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh matahari, menjaga suhu,
kelembapan, dan cuaca di bumi agar tetap stabil, mengurangi rasa panas yang berasal dari
matahari, dsb. Hadirnya efek rumah kaca di bumi memberikan keuntungan, yaitu
membantu dalam menghangatkan bumi, dan melindungi bumi dari radiasi ultraviolet
yang dipancarkan oleh matahari.
Soal 4
- Efek rumah kaca ditimbulkan karena udara panas dipantulkan oleh bumi (SALAH) (udara panas
yang seharusnya dipantulkan oleh bumi terperangkap oleh gas-gas.
- Pada waktu malam hari, air terasa hangat karena bumi melepas panas (BENAR)
- Adanya rumah kaca menyebabkan suhu permukaan bumi naik sehingga kehidupan organisme
terganggu (BENAR)
- Efek rumah kaca menyebabkan banjir (BENAR)
Bab 9
Tata Surya

Uji Pemahaman 9.1 (Hal 294)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: C
Pembahasan:
(1) Mars merupakan planet dalam yang memiliki satelit yaitu phobos dan deimos.
(2) Yupiter merupakan planet luar. Yupiter diketahui memiliki 79 satelit. Dengan empat
satelit yang terbesar yakni Io, Europa, Ganymede, dan Callisto.
(3) Bumi merupakan planet dalam yang memiliki satelit alami yaitu bulan.
(4) Saturnus merupakan planet luar. Saturnus memiliki satelit alami Dione, Tethys,
Mimas, Enceladus, Rhea and Titan.
(5) Neptunus merupakan planet luar. Neptunus memiliki 14 satelit yang diketahui, sejauh
ini yang terbesar adalah Triton.

2. Jawaban: D
Pembahasan:
Karakteristik planet venus:
 Venus berdiameter 12.104 kilometer. Nilai ini sebanding dengan diameter Bumi di
bagian katulistiwa yaitu 12.756 kilometer sehingga ukuran Venus sebanding dengan
ukuran Bumi.
 Dikenal dengan Bintang Timur.
 Disebut dengan planet panas.

3. Jawaban: C
Pembahasan:
Planet Neptunus, Titania merupakan satelit Uranus, Halley merupakan komet yang terlihat
dari bumi setiap 75-76 tahun sekali dan Pallas merupakan asteroid.

4. Jawaban: B
Pembahasan:
Atmosfer Neptunus terbentuk dari gas hidrogen, helium, dan metana sehingga berwarna
biru.

5. Jawaban: B
Pembahasan:
Asteroid bergesekan dengan atmosfer Bumi sehingga terbakar dan tampak seperti bintang
jatuh atau bintang beralih.

6. Jawaban: A
Pembahasan:
Meteorit ada dua jenis, yaitu meteorit yang tersusun dari bahan kimia nikel dan besi
disebut meteorit besi, sedangkan mateorit yang tersusun dari bahan kimia silikon,
magnesium, dan aluminium disebut meteorit batu.

7. Jawaban: B
Pembahasan:
Halley merupakan komet yang terlihat dari bumi setiap 75-76 tahun sekali.

8. Jawaban: C
Pembahasan:
Alasan dasar mengapa planet-planet beredar mengelilingi matahari adalah karena gravitasi
matahari membuat planet tetap pada orbitnya.

B. Esai
1. Pembahasan:
Warna atmoster Uranus biru kehijauan karena tersusun dari gas-gas metana, helium, dan
hidrogen.
2. Pembahasan:
Benda-benda langit seperti planet, satelit dan asteroid mengitari matahari secara teratur
sesuai sistem orbit. Hal ini karena adanya gaya gravitasi matahari. Gaya
gravitasi matahari lebih besar dari gaya gravitasi benda langit lainnya.

Uji Pemahaman 9.2 (Hal 302)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: A
Pembahasan:
Teori yang menyatakan bahwa Matahari sebagai pusat tata surya pertama kali
dikemukakan oleh Nicolus Copernicus pada tahun 1543. Teori Copernicus (1473-1543)
juga dikenal dengan nama Teori Heliosentris.

2. Jawaban: C
Pembahasan:
Perihelium adalah jarak terdekat planet terhadap Matahari, sedangkan aphelium adalah
jarak terjauh terhadap Matahari. Perihelium Bumi sekilar 147 juta kilometer terjadi pada
tanggal 1 Januari, sedangkan aphelium Bumi sekitar 152 juta kilometer terjadi pada
tangga 1 Juli.

3. Jawaban: B
Pembahasan:
Karakteristik matahari:
 Suhu bagian inti Matahari sekitar 15.000.000°C
 Matahari adalah bola gas berpijar yang tersusun dari 3⁄4 bagian hidrogen dan 1⁄4
bagian helium dan unsur lain.
 Diameter Bumi maka diamater Matahari 100 kali diameter Bumi.
 Gravitasinya sekitar 27 kali gravitasi Bumi

4. Jawaban: D
Pembahasan:
Fotosfer (3), Kromosfer (4), dan Korona (2).

5. Jawaban: C
Pembahasan:
Fotosfer memiliki ketebalan sekitar 130.000 km. Cahaya Matahari yang dapat kita lihat
dari Bumi berasal dari lapisan ini.
6. Jawaban: B
Pembahasan:
Karakteristik lapisan Kromosfera:
 Lapisan kromosfer ini memberikan warna Matahari dan merupakan lapisan atmosfer
Matahari bagian dalam.
 Lapisan ini memiliki ketebalan sampai 16.000 kilometer.
 Spikula terjadi dari gumpalan asap hidrogen yang ketinggiannya dapat mencapal 9.000
kilometer lebih

7. Jawaban: C
Pembahasan:
Gambar Q menunjukkan korona dapat terlihat ketika terjadi gerhana Matahari total. Pada
gambar P gerhana matahari total ditunjukkan oleh nomor 3.

8. Jawaban: D
Pembahasan:
Granulasi fotosfer terjadi dari aliran gas panas yang menyembur dari inti Matahari ke
permukaannya. Hal ini mengakibatkan permukaan Matahari tidak rata, tetapi tersusun
dari gumpalan- gumpalan gas.

9. Jawaban: A
Pembahasan:
Peristiwa yang ditunjukkan gambar x adalah prominensa atau lidah api. Lidah api terjadi
dari awan gas hidrogen yang sangat besar dan dapat kita lihat pada saat terjadi gerhana
Matahari. Gas tersebut tersusun dari partikel proton dan elektron akibat reaksi inti
Hidrogen.

10. Jawaban: D
Pembahasan:
Bintang-bintang yang diamati dari Bumi tampak berkedip-kedip, berubah-ubah, atau
tidak bulat. Hal ini terjadi karena kerapatan atmosfer berubah-ubah akibat perpindahan
udara, sehingga cahaya bintang yang diamati dari Bumi arahnya juga berubah. Selain itu,
juga disebabkan jarak bintang-bintang yang sangat jauh.

B. Esai
1. Pembahasan:
Bulan yang berukuran lebih kecil dapat terlihat seperti seukuran dengan matahari karena
adanya perbedaan jarak antarkeduanya. Jarak bulan ke bumi lebih dekat jika
dibandingkan dengan jarak matahari ke bumi. Selain itu, ukuran matahari lebih besar 400
kali lipat dibandingkan bulan. Ditambah jarak matahari ke bumi lebih jauh 400 kali lipat
jika dibandingkan jarak bulan ke bumi.
2. Pembahasan:
Korona merupakan bagian terluar dari atmosfer matahari yang dapat disebut sebagai
mahkota matahari. Korona tidak dapat kita lihat karena cahayanya sangat silau, dan baru
dapat diamati pada saat terjadi gerhana Matahari total, serta saat fotosfera dan kromosfera
terhalang oleh Bulan. Saat matahari tertutup sepenuhnya oleh bulan, akan terlihat cahaya
di sekeliling matahari yang berbentuk seperti cincin. Cahaya itulah merupakan bagian
dari korona matahari dan bentuknya lingkaran putih.
Uji Pemahaman 9.3 (Hal 316)
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: C
Pembahasan:
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari. Diameter bumi adalah 12.742 km sehingga
menjadi planet terbesar kelima dalam tata surya. Jarak Bumi ke Matahari sekitar 150 juta
kilometer (1 satuan astronomi)

2. Jawaban: D
Pembahasan:
Sesaat setelah Matahari terbenam, tampak di ufuk barat masih tampak terang. Hal ini
menunjukkan bahwa Bumi kita berbentuk bulat. Hal itu terjadi seperti pada saat kita
melihat cahaya lampu senter dari balik sisi bola. Kita tidak melihat lampu senter tetapi
dapat melihat cahayanya.

3. Jawaban: D
Pembahasan:
Wilayah bumi yang ditunjukkan huruf Y merupakan wilayah bumi bagian utara. Pada
tanggal 22 desember akan terjadi musim dingin. Saat musim dingin, tanaman melakukan
adaptasi dengan menggugurkan semua daunnya untuk mengurangi penguapan.

4. Jawaban: A
Pembahasan:
Pada tanggal 23 September, matahari tepat berada di atas ekuator dalam perjalanannya
menuju bumi belahan selatan. Hal ini menandai terjadinya musim gugur di bumi belahan
utara. Tanggal 21 Maret - 21 Juni, belahan Bumi Utara mengalami musim semi.

5. Jawaban: C
Pembahasan:
Diameter Bulan 3.476 kilometer, atau sekitar 1⁄4 diameter Bumi, dengan luas permukaan
sekitar 1/13 luas permukaan Bumi. Berat jenis Bulan sekitar 2/3 berat jenis Bumi, volume
Bulan 21.999.494.094 m3, atau sekitar 1/50 volume Bumi, sedangkan massa Bulan sekitar
1/100 massa Bumi. Gravitasi Bulan sekitar 1/6 gravitasi Bumi, sehingga benda seberat 60
newton di Bumi hanya memiliki berat 10 newton jika berada di Bulan.

6. Jawaban: D
Pembahasan:
Tahun hijriah didasarkan pada kala revolusi atau peredaran bulan mengelilingi bumi. Satu
kali revolusi bulan memerlukan 29,5 hari.

7. Jawaban: B
Pembahasan:
Bulan pada huruf X menunjukkan bulan baru hari pertama sesuai dengan nomor 4
Bulan pada huruf Y menunjukkan bulan paruh hari ke-8 sesuai dengan nomor 2
Bulan pada huruf Z menunjukkan bulan paruh hari ke-21 sesuai dengan nomor 6

8. Jawaban: D
Pembahasan:
Pesawat Apollo 11 berawak 3 orang yaitu: Neil Armstrong, Edwin E. Aldrin, dan Michael
Collin (diluncurkan 16 Juli 1969). Neil Armstrong dan Edwin E. Aldrin adalah manusia
pertama yang menginjakkan kakinya di Bulan.

9. Jawaban: D
Pembahasan:
Lamanya gerhana dari proses awal hingga selesai dapat berlangsung hingga 6 jam.

B. Esai
1. Pembahasan:
Hal tersebut dikarenakan pada kalender tahun hijriyah didasarkan pada waktu peredaran
sinodis. Lamanya Tahun Komariyah adalah 12 × 29,5 hari = 354 hari. Sedangkan pada
kalender masehi didasari pada kala revolusi bumi. kala revolusi Bumi (waktu yang
diperlukan Bumi untuk sekali berputar mengelilingi Matahari) adalah 365 hari 6 jam, atau
365,25 hari. Jadi selalu terjadi selisih 11-12 hari.
2. Pembahasan:
Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu
garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang
rendah yang sangat rendah. Sedangkan pasang perbani (neap tide) terjadi ketika bumi,
bulan, dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang
tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi.

Latihan Soal Akhir Bab (Hal 319)


A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: A
Pembahasan:
Merkurius dan venus merupakan planet yang paling dekat dengan matahari. Keduanya
tidak memiliki satelit.

2. Jawaban: C
Pembahasan:
Satu satuan astronomi setara dengan 150 juta kilometer.

3. Jawaban: C
Pembahasan:
Saturnus memiliki 53 satelit, dengan satelit yang terbesar bernama Titan. Satelit yang lain,
di antaranya Mimas, Enceladus, Tethys, Diane, Rhea, Hyperion, Lapetus, dan Phoebe.

4. Jawaban: B
Pembahasan:
Jupiter memiliki 70 satelit, dengan empat satelit terbesarnya, yaitu Io, Europa, Ganymede,
dan Callisto.

5. Jawaban: D
Pembahasan:
Benda langit pada gambar tersebut adalah komet. Komet adalah bola salju kosmik dari
gas beku, batu, dan debu yang mengorbit Matahari. Ciri komet yang paling khas adalah
memiliki ekor.

6. Jawaban: D
Pembahasan:
 Asteroid adalah planet-planet kecil yang terletak di antara orbit Mars dan Jupiter.
Asteroid juga dikenal dengan nama Planetoid.
 Asteroid pertama bernama Ceres yang memiliki diameter sekitar 800 kilometer.
 Asteroid yang kedua bernama Pallas ditemukan oleh Olbers. Selanjutnya pada tahun
1804, ditemukan Juno, sedangkan Vesta ditemukan pada tahun 1807. Asteroid yang
lain, yaitu Adonis, Apollo, Hermes, dan Hidalgo.

7. Jawaban: C
Pembahasan:
Suhu bagian inti Matahari sekitar 15.000.000°C atau setara dengan 15 × 106 ℃.

8. Jawaban: C
Pembahasan:
Pelaut pertama yang membuktikan bahwa bumi itu bulat adalah Ferdinand Magellan
(Fernando de Magallanes). Berkat keberhasilan ekspedisi tersebut, Ferdinan pun dikenang
dunia sebagai orang pertama yang melakukan penjelajahan mengelilingi dunia yang
membuktikan bumi itu bulat.

9. Jawaban: C
Pembahasan:
Gambar tersebut menunjukkan rotasi bumi. Rotasi Bumi menyebabkan terjadinya siang
dan malam secara bergantian di setiap wilayah di dunia atau di Bumi. Perubahan arah
angin dan terbentuknya topan akibat efek Corriolis. Terjadinya perbedaan waktu di
belahan Bumi yang berbeda. Bentuk Bumi yang pepat di bagian kutub dan tidak berupa
bulat sempurna.

10. Jawaban: B
Pembahasan:
Akibat dari revolusi bumi adalah terjadi lamanya siang dan malam, gerak semu tahunan
matahari dan terjadi perubahan musim.

11. Jawaban: D
Pembahasan:
Berdasarkan gambar tersebut, di bumi bagian utara, musim dingin terjadi pada tanggal 22
desember terdapat pada gambar nomor 4. Musim panas terjadi pada tanggal 22 juni
terdapat pada gambar nomor 2. Musim semi 22 maret terdapat pada gambar nomor 3.
Musim gugur terjadi pada 23 september terdapat pada gambar nomor 1.

12. Jawaban: B
Pembahasan:
Gerhana Matahari terjadi jika Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada satu garis lurus,
yang menyebabkan bayangan bulan jatuh pada bumi. Pada gambar tersebut, gerhana
matahari total terjadi di wilayah nomor 1.

13. Jawaban: A
Pembahasan:
Huruf X menunjukkan terjadinya gerhana matahari total ditunjukkan pada nomor 1,
sedangkan huruf Y menunjukkan terjadinya gerhana matahari sebagian ditunjukkan pada
nomor 2.
14. Jawaban: C
Pembahasan:
Gerhana matahari cincin menampilkan tampilan cahaya yang berpendar di sekitar
bayangan Bulan. Uniknya, gerhana jenis ini hanya bertahan satu sekon sampai maksimal
12 menit pada puncak.

15. Jawaban: B
Pembahasan:
Posisi bulan yang menyebabkan pasang air laut terbesar disebut pasang purnama. Hal ini
trjadi saat posisi matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus yang
menyebabkan gaya tarik bulan dan matahari menjadi optimal.

B. Essai
1. Pembahasan:
Cincin Saturnus berbentuk simetris dan terdiri atas tiga lapisan yang tersusun lebih dari
1000 cincin dari bahan debu dan es yang dipisahkan oleh garis batas Cassini.
2. Pembahasan:
Matahari adalah bintang di pusat tata surya. Reaksi fusi yang terjadi secara terus-menerus
membuat matahari bisa memancarkan cahaya matahari yang bisa menyinari planet-planet
dalam tata surya. Kemampuan menghasilkan cahaya dan bersinar inilah yang membuat
matahari termasuk dalam kelompok bintang. Namun, matahari bukanlah bintang terbesar
di jagat raya. Bintang terbesar di jagat raya adalah UY Scuti dengan diameter 1.700 lipat
lebih besar dari matahari. UY Scuti ditemukan oleh astronom Jerman di fasilitas
observatori Bonn pada 1860.
3. Pembahasan:
Pasang naik dan pasang surut air laut di Bumi disebabkan oleh adanya gravitasi bulan dan
gravitasi matahari. Gravitasi bulan mempunyai pengaruh lebih besar terhadap pasang naik
dan pasang surut air laut dibandingkan gravitasi matahari karena jarak Bumi-Bulan lebih
dekat dibandingkan jarak Bumi-Matahari.
4. Pembahasan:
Penerbangan angkasa luar bertujuan untuk melakukan penyelidikan di planet-planet lain,
di permukaan Bulan, dan menyelidiki peristiwa-peristiwa yang terjadi di atmosfer Bumi,
dan untuk pemotretan benda-benda angkasa.
5. Pembahasan:
Pesawat ulang-alik lebih efisien, karena setelah digunakan masih dapat digunakan lagi
pada penerbangan berikutnya. Ciri-ciri pesawat ulang-alik, di antaranya dapat meluncur ke
ruang angkasa, dapat kembali ke Bumi dengan utuh, dapat mendarat seperti pesawat
biasa, dayanya cukup besar, dapat menempatkan satelit pada orbitnya, dan dapat
digunakan lagi pada penerbangan berikutnya.

Soal Model AKM


Soal 1
Pembahasan:
Gerhana matahari cincin sangat langka sehingga biasanya hanya bisa diamati pada satu
tempat saja. Adapun pada lokasi lain, mungkin bisa mengamati gerhana, tetapi seolah tampak
seperti gerhana matahari sebagian. Pada daerah antumbra atau jatuhnya bayangan Bulan yang
lebih kecil, daerah ini bisa mengamati terjadinya gerhana matahari cincin. Lebar daerah ini
biasanya sangat kecil hanya sekitar 150 kilometer. Adapun belahan Bumi lain yang berada di
area penumbra, hanya bisa melihatnya sebagai gerhana matahari sebagian. Tidak semua
gerhana akan menjadi gerhana matahari cincin. Ada tiga aspek yang harus terpenuhi.
Pertama, harus
terjadi saat fase bulan baru. Kedua, Bulan harus berada satu garis lurus dengan Bumi dan
Matahari. Ketiga, Bulan berada di titik terjauh pada orbitnya dari Bumi.

Soal 2
Posisi Bulan dekat dengan Bumi. (Gerhana matahari total)
Posisi Bulan tidak tepat berada di antara Matahari dan dan Bumi. (Gerhana matahari
sebagian)
Posisi Bulan berada di titik terjauh dari Bumi. (Gerhana matahari cincin)
Matahari, Bumi, dan Bulan terletak pada satu garis yang sama. (Gerhana Bulan total)

Soal 3
[√] Gerhana matahari cincin hanya dapat terlihat selama 12 menit.
[ ] Tempat terjelas untuk melihat gerhana Matahari cincin berada di area penumbra.
[ ] Lebar daerah untuk melihat gerhana Matahari cincin adalah 20 km.
[√] Sinar gerhana Matahari dapat merusak retina mata.

Soal 4
Komet yang biasa terlihat dari Bumi berasal dari awan Oort. (Salah)
Sebagian komet mengorbit menuju planet Bumi. (Salah)
Dua komet yang berdekatan dapat mengalami tumbukan satu sama lain. (Benar)
Istilah komet berasal dari negara Inggris. (Salah)

Soal 5
Semua benda langit dalam sistem tata surya, termasuk komet berputar mengelilingi matahari
karena matahari memiliki gaya gravitasi paling besar. Itulah alasan mengapa komet
mengorbit menuju matahari bukan ke bumi.

Soal 6
[ ] Komet mengorbit Matahari selama lebih dari 200 tahun.
[ ] Ekor komet selalu terlihat bergerak mendekati Matahari.
[√] Letak sabuk Kuiper dari Bumi lebih dekat dibandingkan awan Oort.
[√] Komet merupakan sisa materi dari proses pembentukan tata surya.
Uji Capaian Pembelajaran 2 (Hal 365)
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: C
Pembahasan:
Kelompok hewan yang bertelur (ovipar) adalah ikan, katak, ayam dan bebek. Golongan
hewan yang melahirkan (vivipar) adalah kambing, kucing, kuda dan kelinci dan kelompoh
hewan yang dapat bertelur dan melahirkan (ovovivipar) adalah ular dan kadal.

2. Jawaban: C
Pembahasan:
Anjing (Canis familiaris) dan Serigala (Canis lupus) memiliki kesamaan pada kata
pertama yang menunjukkan genus, pada kata kedua terdapat perbedaan yang menandakan
penamaan spesies

3. Jawaban: persamaan 6, ganggang 3,4,5 jamur 7,8,9


Pembahasan:
Persamaan ganggang dan jamur adalah sama – sama organisme eukariotik. Perbedaannya
adalah alga memiliki klorofil yang digunakan untuk berfotosintesis, sebagian besar adalah
akuatik, salah satu contohnya Euchema spinosum sebagai bahan agar – agar, sedangkan
jamur adalah organisme yang tidak memiliki pigmen untuk berfotosintesis, hidup di
terrestrial dan salah satu contohnya Volvariella volvacea digunakan sebagai bahan pangan.

4. Jawaban: A
Pembahasan:
Persamaan tanaman kacang – kacangan dengan terung – terungan adalah sama – sama di
kelompok tanaman dikotil. Perbedaan dari keduanya adalah kacang – kacangan memiliki
ciri – ciri mahkota bunga berbentuk kupu – kupu, berbuah polong dan contohnya adalah
kedelai. Untuk ciri – ciri tanaman terung – terungan adalah mahkota bunga berbentuk
bintang/terompet, berbuah kotak dan contohnya adalah tomat.

5. Jawaban: B
Pembahasan:
Pada gambar (1) terlihat ada sampah di aliran sungai yang menandakan masyarakat dan
pemerintah masih kurang peduli terhadap kebersihan sungai, sedangkan pada gambar (2)
aliran sungai bersih dari sampah dan alirannya cepat yang menandakan bahwa pemerintah
dan masyarakat peduli terhadap kebersihan sungai

6. Jawaban: D
Pembahasan:
Berdasarkan situs KLHK, ada beberapa jenis pohon yang dapat menyerap polusi timbal
(Pb) diantaranya mahoni, flamboyan, beringin, pinus, kemuning, bintaro dkk
(https://www.menlhk.go.id/site/single_post/3877)

7. Jawaban: A
Pembahasan:
Sesuai tabel, dari 5 titik tanah pengamatan kisaran pH tanah dari 4,5 – 7,5. Tanah dengan
kondisi pH seperti ini merupakan tanah yang ideal untuk daerah perkebunan, sehingga
pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan berjalan normal

8. Jawaban: Aktif 1,2,4,5 pasif 3,6


Pembahasan:
Gerak aktif adalah gerakan yang menimbulkan suatu makhluk hidup / organisme
mengalami perpindahan dan gerak pasif adalah gerakan yang tidak menimbulkan
perpindahan. Contoh gerak aktif adalah sirip ikan saat berenang, gerakan kaki dan tangan
manusia, sayap burung ketika terbang, pergerakan kaki semu pada Amoeba. dan contoh
gerak pasif adalah gerak ujung batang dan daun melambai

9. Jawaban: B
Pembahasan:
Dari grafik tersebut dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi suatu tempat maka
semakin rendah suhu udaranya dan udaranya menjadi semakin tipis.

10. Jawaban: B
Pembahasan:
Diketahui:
𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 33,45 𝑔/𝑚3
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 8,36 𝑔/𝑚3
Ditanya: Kelembapan nisbi?
Jawab:
𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑠𝑏𝑖 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
33,45
𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑠𝑏𝑖 = × 100% = 400,11%
8,36

Jika kelembapan tinggi, udara akan basah. Sementara itu, jika kelembapan rendah, udara
kering. Udara terasa nyaman jika kelembapan udaranya 50–60%.

11. Jawaban: B
Pembahasan:
Gambar tersebut menunjukan plateu. Dataran tinggi merupakan permukaan Bumi yang
landai dan luas berada pada ketinggian lebih dari seribu meter. Dataran tinggi yang
berada di daerah pengunungan disebut Plateu.

12. Jawaban: B
Pembahasan:
Lapisan B adalah lapisan stratosfer yang berada pada ketinggian 12–46 km, dengan suhu
antara –60°C hingga 17°C. Karakteristik lapisan stratosfer, di antaranya tidak
mengandung uap air, awan, dan debu sehingga memiliki udara yang kering. Oleh karena
itu, aktivitas penerbangan pesawat terbang berada di lapisan ini. Selain itu, pada lapisan
ini terdapat lapisan ozon yang berperan sebagai pelindung Bumi dari radiasi Matahari.

13. Jawaban: B
Pembahasan:
Merkurius merupakan planet yang berada paling dekat dengan Matahari. Merkurius tidak
memiliki satelit. Merkurius merupakan anggota planet dalam. Selisih suhu di Merkurius
antara siang dan malam hari sangat jauh. Pada siang hari bersuhu hingga 350°C, tetapi
pada malam hari suhunya −170°C.

14. Jawaban: A
Pembahasan:
Saturnus merupakan planet yang terindah dalam tata surya kita, karena memiliki cincin.
Uranus memiliki cincin yang tersusun dari sekitar 10 cincin, tetapi sangat tipis sehingga
sulit diamati dari Bumi. Neptunus juga dikelilingi cincin tetapi sangat tipis.

15. Jawaban: B
Pembahasan:
Gambar tersebut berkaitan dengan Hukum II Kepler yang menyatakan bahwa: “Garis
yang menghubungkan semua planet dengan Matahari selama berevolusi akan membentuk
bidang yang luasnya sama, dengan waktu tempuh yang sama.”

16. Jawaban: B
Pembahasan:
Kota yang diberi tanda X adalah kota yang terletak di Pulau Halmahera yang merupakan
waktu Indonesia bagian timur dengan waktu GMT+9. Jika di Inggris pukul 09.00 waktu
setempat, maka di kota X adalah pukul 18.00 WIT.

17. Jawaban: A
Pembahasan:
Akibat dari rotasi Bumi adalah gerak semu harian benda langit, terjadi pergantian siang
dan malam, terjadi perbedaan waktu, terjadinya pembelokan arah angin dan arus laut, dan
jari- jari Bumi lebih panjang pada bagian garis khatulistiwa dibandingkan jari-jari di
daerah kutub.

18. Jawaban: C
Pembahasan:
Kala revolusi Bulan (waktu untuk sekali mengelilingi Bumi) adalah 27,3 hari. Waktu
peredaran Bulan untuk sekali mengelilingi Bumi ini disebut waktu peredaran Sideris.
Sedangkan waktu yang diperlukan oleh Bulan untuk kembali ke posisi semula terhadap
Matahari dan Bumi adalah 29,5 hari. Waktu ini disebut dengan waktu peredaran Sinodis.

19. Jawaban: D
Pembahasan:
Ciri-ciri komet:
● Komet memiliki ekor yang arahnya selalu menjauh dari Matahari.
● Komet melakukan dua gerakan yaitu rotasi komet pada porosnya dan revolusi komet
terhadap Matahari sesuai dengan orbitnya.
● Orbit komet secara umum berbentuk lonjong atau elips.
● Komet tersusun atas debu dan es yang telah membeku.
● Rotasi komet searah jarum jam karena perputaran komet sama dengan perputaran
planet-planet.

20. Jawaban: B
Pembahasan:
Saturnus merupakan planet yang terindah dalam tata surya kita, karena memiliki cincin.
Cincin Saturnus berbentuk simetris dan terdiri atas tiga lapisan yang tersusun lebih dari
1000 cincin dari bahan debu dan es yang dipisahkan oleh garis batas Cassini.Saturnus
memiliki cincin Saturnus memiliki 53 satelit, dengan satelit yang terbesar bernama Titan.
A. Esai
1. Pembahasan:
Ciri – ciri makhluk hidup tubuh ditutupi bulu, bernapas dengan paru – paru dan bergerak
dengan kaki dan sayap adalah ciri – ciri organisme dari kelas Aves.
Urutan klasifikasi dari Aves adalah :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordataa / Vertebrata
Kelas : Aves

2. Pembahasan:
Penyebab keanekaragaman hayati berkurang adalah perubahan lingkungan yang dapat
menghambat proses adaptasi mahkluk hidup terhadap sekitarnya. Adanya kelangkaan
sumber makanan yang dapat menyebabkan persaingan juga dapat menyebabkan
keanakeragaman hayati menurun. Kemampuan makhluk hidup untuk bertahan hidup dan
melakukan proses reproduksi mempengaruhi jumlah makhluk hidup di masa mendatang.

3. Pembahasan:
Proses perpindahan energi pada piramida makanan dimulai dari produsen hingga
konsumen puncak. Produsen akan mendapatkan energi seutuhnya karena dapat mengolah
dan membuat makanan sendiri. Namun, makanan yang masuk ke dalam tubuh organisme
akan diubah menjadi energi yang digunakan untuk proses metabolisme dalam tubuh,
sehingga energy tersebut tidak dialirkan ke tingkatan organisme berikutnya. Pengurangan
energi dari satu tingkat ke tingkat lain karena adanya pemakaian energi untuk proses
metabolisme dalam tubuh.

4. Pembahasan:
Memilah sampah berdasarkan jenisnya yaitu sampah yang bisa di daur ulang dan sampah
yang tidak dapat di daur ulang. Untuk kategori jenis sampah yang bisa di daur ulang,
dapat diolah dan dimanfaatkan untuk proses pembuatan pupuk, kertas ataupun proses
lainnya. Sedangkan sampah yang tidak bisa di daur ulang seperti botol dan plastk,
menggunakan metode re-use agar bisa dipakai kembali

5. Pembahasan:
a. Angin lembah merupakan angin yang terjadi karena adanya tiupan angin dari lembah
ke puncak pada siang hari. Angin gunung, merupakan angin yang terjadi karena
tiupan angin dari puncak gunung ke lembah.
b. Saat terjadi angin lembah, tekanan udara yang berada di lereng gunung menjadi lebih
rendah, suhu udaranya tinggi dan memiliki kelembapan yang rendah. Sedangkan di
daerah lembah yang suhu udara lebih dingin memiliki tekanan udara yang tinggi dan
kelembapan yang tinggi. Saat terjadi angin gunung, suhu udara di puncak gunung
akan lebih dingin dan bertekanan tinggi, sedangkan di bagian lembahnya memiliki
suhu tinggi dengan tekanan yang rendah.
c. Hujan pegunungan dan hujan orografis, hujan yang terjadi di lereng gunung. Hujan
ini terjadi karena angin yang lembap terdesak naik ke lereng gunung. Apabila
mencapai ketinggian tertentu sehingga uap air berkondensasi, terjadilah hujan di
lereng pegunungan itu.
Soal Model AKM
Soal 1
Jawaban : C
Pembahasan:
Ciri – ciri dari hewan adalah : bergerak aktif dan tidak dapat membuat makanan sendiri
(heterotrof),
Ciri – ciri dari tumbuhan adalah : mengalami pergerakan pasif dan dapat membuat makanan
sendiri (autotrof)
Perbedaan ciri hewan dan tumbuhan yang benar pada nomor 1 dan 4

Soal 2
Pembahasan:
[√] Di dunia ini tidak ada dua atau lebih makhluk hidup yang sama dalam segala hal
[√] Makhluk hidup yang sangat beranekaragam disebabkan adanya persamaan dan perbedaan
dari ciri – cirinya
[√] Semakin banyak persamaan ciri – ciri antarmakhluk hidup, ternyata semakin dekat
kekerabatannya
[√] Semakin sedikit persamaan ciri – ciri makhluk hidup, semakin jauh kekerabatannya

Soal 3
Pembahasan:
[ ] Kaktus
[√] Palem
[ ] Jati
[√] Semak

Soal 4
Pembahasan:
[√] Hewan (1)
[ ] Hewan (2)
[√] Hewan (3)
[√] Hewan (4)
[ ] Hewan (5)

Soal 5
Pembahasan:
Rubah (Belalang) dan tikus dalam jaring – jaring makanan - Konsumen I
Burung kecil dan burung hantu dalam jrring – jaring makanan – Interaksi Predasi
Burung elang, musang (Burung hantu) dan rubah dalam jarring – jarring makanan – Konsumen
Puncak
Pohon – Tikus – Ular – Burung elang – Rantai makanan

Soal 6
Pembahasan:
[ ] Setuju
[√] Tidak Setuju
Alasan :
Tingkat trofik II adalah kelompoh hewan yang berperan sebagai konsumen I, sedangkan pada
peta jaring makanan rubah adalah konsumen III dan musang adalah konsumen II.
Soal 7
Pembahasan:
[√] Membuat terasering di tepi waduk
[ ] Pengambilan ikan menggunakan jala
[√ ] Melakukan reboisasi di sekitar waduk
[ ] Pengaturan debit air untuk pertanian

Soal 8
Pembahasan:
[√ ] Pariwisata
[√] Industri
[√ ] Perikanan
[√] Pertanian

Soal 9
Pembahasan:
Zat klorin pada sampah dapat menghasilkan 75 zat beracun lain ketika dibakar (Benar)
Kurang dari 400ribu plastic digunakan sekali pakai (Salah)
Menggunakan tas dan sedotan bamboo dapat mengurangi sampah (Benar)
Gas metan yang dihasilkan tidak berbahaya (Salah)

Soal 10
Pembahasan:
Upaya untuk mengurangi jumlah sampah adalah tidak menggunakan barang dengan bahan
plastik untuk sekali pakai, selalu menghabiskan makanan baik matang ataupun mentah,
memilih untuk penggunaan kemasan dalam ukuran yang besar, dan mendaur ulang sampah
yang masih dapat digunakan kembali.

Soal 11
Pembahasan:
[Salah] Palung Mariana terletak di Samudra Arktik
[Benar] Peristiwa geologi yang terjadi di zona subduksi dapat merubah bentuk dasar lautan
menjadi sebuah palung
[Salah] Titik terdalam pada Palung Mariana sangat dekat dengan inti Bumi
[Salah] Mantel Bumi merupakan lapisan yang terletak di atas lapisan kerak Bumi

Soal 12
Pembahasan:
Palung Mariana terbentuk karena adanya proses di zona subduksi, dimana ada tabrakan
antara dua lempengan besar kerak Samudra. Di zona subduksi, satu dari bagian kerak
Samudra didorong dan ditarik ke bagian bawah daripada bagian yang lainnya, sehingga
menyebabkan bagian ini tenggelam ke dalam mantel bumi. Ketika dua kerak Samudra ini
berpotongan akan membentuk parit yang dalam di atas tikungan pada kerak yang tenggelam
yang kemudian dikenal dengan Palung Mariana

Soal 13
Pembahasan:
Lapisan atmosfer yang menahan panas bumi adalah lapisan ozon. (Benar)
Bumi memantulkan panas ke atmosfer sebanyak 57%. (Salah)
Bumi yang menyerap 43% panas dari matahari memantulkan kembali 47% dengan rincian ke
angkasa luar sebanyak 8% dan 39% diserap atmosfer.

Malam hari bumi memancarkan panas padahal tidak ada energi yang masuk. (Salah)
Bumi memancarkan panas ketika panas matahari yang diserap Bumi, dipantulkan kembali.

Radiasi yang diterima bumi sama dengan radiasi yang dipantulkan bumi. (Salah)
Radiasi yang diterima bumi 43%, sedangkan radiasi yang dipantulkan bumi 47%.

Soal 14
Pembahasan:
Setuju, karena car free day adalah salah satu upaya untuk mengurangi gas karbon. Manfaat
dari car free day adalah mengurangi jumlah asap yang dikeluarkan kendaraan bermotor
sehingga mengurangi tingkat polusi udara.
ANALISIS HASIL PENILAIAN HARIAN

MATA PELAJARAN IPA


KELAS/ SEMESTER 7C
SK/ KD 3.1
KKM 65

NOMOR SOAL/ SKOR MA KSIMAL


JUMLAH
NO NAMA SANTRI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 SKOR
1 ALMIRA RIZKI 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
2 ANDIENTA MALICHA 10 10 10 10 10 10 0 0 10 10 80
3 ANNISA AN NADZRA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
4 ANNISA SYABBANI 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 90
5 APRILIA SYAHLIMA 10 10 10 10 10 10 10 0 0 10 80
6 DESFRIYA ANGGUN 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
7 DEREKA PUTRI ABHISTA 10 10 10 10 10 10 0 0 10 10 80
8 DZAKIRAH ADELIA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
9 ECA RAHMITA 10 10 10 10 0 10 0 10 10 10 80
10 MUFLIHATUL AHYA 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90
11 MAULIDA HIDAYAH 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80
12 MUTIA ZAHIRA 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80
13 MUTIARA QUEENSYAL 10 10 10 10 0 10 10 10 10 0 80
14 PUTRI DHEA ANGGRIYAN 10 10 10 10 10 10 0 0 10 10 80
15 QOLBI AMELIA JAITI 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80
16 RAISA AMELIA SAPITRI 10 10 10 10 0 10 0 10 10 0 70
17 RANA CINTA AULIA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90
18 RANIAH CHAIRUNNISA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
19 ULYATUL NAJWA 10 10 10 10 10 10 0 10 10 0 80
20 YURINA FARID IKHLASIA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
21 SHOFI IZZA LABIBA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
22 SYIFA IZZA LABIBA 10 10 10 10 10 10 10 0 0 10 80
23
JUMLAH SKOR 220 220 220 220 190 220 150 160 170 150 1920
JUMLAH MAKSIMAL 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350
KETERCAPAIAN (%) 62,9 63 63 62,9 54,3 62,9 42,9 45,7 48,6 42,9
RATA-RATA SKOR 6,29 6,3 6,3 6,29 5,43 6,29 4,29 4,57 4,86 4,29
DAYA SERAP 0,63 0,6 0,6 0,63 0,54 0,63 0,43 0,46 0,49 0,43

KETERNGAN:
1 Seorang siswa tuntas belajar jika telah mencapai KKM :
2 Kelas disebut tuntas belajar apabila ketercapaian belajarnya :
3 a. Jumlah Santri :22 c. Yang tidak tunt
b. Yang tuntas :22
KEAIMPULAN :
1 Perlu perbaikan secara klasikal untuk contoh soal :
2 Perlu perbaikan secara individu untuk siswa nomor urut :
3 Perlu program pengayaan untuk siswa nomor :

MENGETAHUI, BANGKINANG,
KEPALA MADRASAH GURU MATA PEL

MUHAMMAD TIBRI, S.Ag., M.S.I Elvira Lastri, M.Pd


KETERAN
GAN

TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
AJARAN
PROGRAM PERBAIKAN (REMEDIAL) DAN PENGAYAAN PH II
Satuan Pendidikan : MTs Muallimin Muhammadiyah
Bangkinang Mata Pelajaran : IPA
KD : 3.1 & 3.2
Kelas /Semester : VII/ C

A. Remedial/Perbaikan
Kompetensi Daya Serap Tugas /Materi yang
Hari/Tanggal Nama siswa
Dasar sebelum sesudah diberikan
Rabu,20-09- 1. Pemantapan
3.1 penguasaan materi
2023
1. Pemantapan
Rabu,20-09- penguasaan materi
3.2
2023 2. Diberikan
kembali

B. Pengayaan

Siswa yang tidak terkena program remedial /perbaikan diberikan program pengayaan sebagai berikut .
Diberikan pengembangan materi (siswa mencari contoh-contoh teks debat yang lebih kompleks)

Mengetahui: Bangkinang,...............................2024
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

Muhammad Tibri, S.Ag.,


NIP197111241997031003

Elvira Lastri, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai