Makalah Sistem Terdistribusi
Makalah Sistem Terdistribusi
“SistemTerdistribusi”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Operasi
Dosen pengampu:
Pipin Ulandari, S.Kom
Disusun oleh:
Eva Dewi Kartika Sari
Silvi Awlia Mafuzdhoh
I
II
KATA PENGANTAR
Nganjuk, 16 Desember
2023
Penulis
II
III
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
3.1 Kesimpulan...................................................................................................20
3.2 Saran.............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21
IV
BAB I
PENDAHULUAN
dalam satu waktu. Contohnya adalah perangkat disk, printer, dan entitas lainnya
seperti file atau database.
2.2 Mengapa Diperlukan Sistem Terdistribusi
Ada empat alasan utama untuk membangun sistem terdistribusi, yaitu:
a. Resource Sharing
Dalam sistem terdistribusi, situs-situs yang berbeda saling
terhubung satu sama lain melalui jaringan sehingga situs yang satu dapat
mengakses dan menggunakan sumber daya yang terdapat dalam situs lain.
Misalnya, user di situs A dapat menggunakan laser printer yang dimiliki
situs B dan sebaliknya user di situs B dapat mengakses file yang terdapat di
situs A.
b. Computation Speedup
Apabila sebuah komputasi dapat dipartisi menjadi beberapa subkomputasi
yang berjalan bersamaan, maka sistem terdistribusi akan mendistribusikan
subkomputasi tersebut ke situs-situs dalam sistem. Dengan demikian, hal ini
meningkatkan kecepatan komputasi (computation speedup)
c. Reliability
Dalam sistem terdistribusi, apabila sebuah situs mengalami
kegagalan, maka situs yang tersisa dapat melanjutkan operasi yang sedang
berjalan. Hal ini menyebabkan reliabilitas sistem menjadi lebih baik
d. Communication
Ketika banyak situs saling terhubung melalui jaringan komunikasi,
user dari situs-situs yang berbeda mempunyai kesempatan untuk dapat
bertukar informasi.
Selain alasan-alasan utama diatas ada beberapa alasan lain untuk
sistem terdistribusi, yakni:
a. Distribusi fungsi
Komputer memiliki kemampuan fungsi yang berbeda-beda
(client/server, Host/terminal, Data gathering / data processing).
b. Distribusi beban/keseimbangan
9
b. Arbitary Failures
Ini adalah kegagalan yang paling buruk dalam sistem. Tahapan
proses atau komunikasi diabaikan atau yang tidak diharapkan terjadi
dieksekusi. Sehingga hasil yang diharapkan tidak terjadi atau
megeluarkan hasil yang salah.
c. Timing Failures
Timing Failures dapat terjadi pada synchronous system, dimana
batas waktu di atur untuk eksekusi proses, komunikasi dan kurang lebih
uktuasi waktu. Timing Failures terjadi apabila waktu yang telah
ditentukan terlampaui.
Implementasi.
Untuk menjaga heterogenitas dari sistem diperlukan sebuah
Middleware. Middleware adalah sebuah istilah dalam lapisan perangkat
lunak yang menjadi penghubung antara aplikasi dan pengguna akhir
untuk berinteraksi satu sama lain melalui sistem terdistribusi yang
heterogen. Selain itu, middleware juga dapat mencakup otentikasi
keamanan, manajemen transaksi, antrian pesan, server aplikasi, server
web, dan direktori. Middleware juga dapat digunakan untuk pemrosesan
terdistribusi dengan tindakan yang terjadi secara real time daripada
mengirim data bolak-balik.
b. Keterbukaan (openness )
Openness dari tantangan ini berarti mampu diperluas dan
diimplementasikan ulang melalui banyak cara. Openness ini
diidentifikasi melalui jarak layanan berbagi yang dapat menambahkan
sumber daya baru untuk membuatnya tersedia untuk program klien yang
berbeda. Tantangan ini mustahil diperoleh oleh sistem atau aplikasi
terdistribusi jika tidak memiliki spesifikasi antarmuka perangkat lunak
dan dokumentasi komponen sistem pada setiap pengembang perangkat
lunak. Ini relevan dengan standarisasi antarmuka. Standarisasi antarmuka
ini adalah titik awal dalam mengembangkan atau memperluas layanan
dalam sistem terdistribusi. Masalah utama yang menjadi tantangan
lainnya adalah kompleksitas sistem dan aplikasi terdistribusi yang
memiliki sejumlah komponen sudah dimodifikasi kontributor untuk turut
berkontribusi ke dalamnya.
Sistem dirancang menurut kapasitasnya dalam distribusi sumber
daya atas standarisasi protokol komunikasi Internet disebut sebagai
sistem terdistribusi terbuka untuk memperjelas fakta bahwa sistem
tersebut dapat diperlukan untuk mencapai keterbukaan. Hal tersebut
dapat diperluas pada tingkat perangkat keras dan perangkat lunak melalui
penambahan layanan atau implementasi ulang sistem sehingga
15
sistem. Desain sistem terdistribusi yang mengacu pada poin ini memiliki
hambatan berupa:
Harga kontrol terhadap sumber daya fisik: Seiring meningkatnya
request terhadap sumber daya maka sistem perlu diperluas. Ketika
sistem extended maka perlu diperhitungkan biaya yang diperlukan.
Misalnya layanan akses ke sebuah file dalam sebuah sistem
kemungkinan akan bertambah seiring bertambah jumlah pengguna.
Maka untuk menghindari hal tersebut diperlukan untuk menambah
komputer server menghindari kemacetan yang terjadi terhadap akses
layanan tersebut saat pengguna mengakses dalam satuan waktu
masing-masing
Mengontrol kehilangan kinerja: Berisi pertimbangan berisi
pertimbangan mekanisme sejumlah data berukuran sama serta total
pengguna dalam sistem yang memiliki total pengguna tertentu.
Pencegahan kehabisan sumber daya perangkat lunak: Berisi
pertimbangan bagaimana memprediksi permintaan yang akan
dimasukkan setiap tahun terhadap sumber daya agar tidak kehabisan
pasokan.
Menangani kinerja yang terhambat:: Umumnya, algoritma harus
didesentralisasi agar terhindar dari hambatan aksi. Contohnya adalah
sistem kerja DNS yang menerjemahkan domain menjadi IP address.
Beberapa sumber daya diakses sangat sering secara bersamaan dalam
satu waktu. Misalnya banyak pengguna mengakses halaman situs
Facebook dalam waktu yang sama yang memungkinkan dapat
menyebabkan bottleneck pada situs tersebut. Solusi yang dapat
digunakan mengatasi ini adalah caching atau penggandaan untuk
mengembangkan peran sumber daya teratas.
e. Penanganan Maalah (failure handling)
Sistem dalam perangkat komputer juga terkadang dapat gagal.
Apabila perangkat keras atau perangkat lunak crash maka akan muncul
18
hasil yang tidak sesuai atau program berhenti berjalan. Poin ini perlu
ditekankan sebab terjadi secara parsial. Teknik berikut digunakan untuk
mengatasi kegagalan:
Mendeteksi kegagalan: beberapa kegagalan dapat dideteksi.
Misalnya, checksum dapat digunakan untuk mendeteksi data yang
rusak dalam pesan atau file.
Menutupi kesalahan: kegagalan yang sudah masuk daftar akan
disembunyikan
Toleransi kegagalan: sebagian besar layanan di Internet
menunjukkan kegagalan - tidak praktis bagi mereka untuk mencoba
mendeteksi dan menyembunyikan semua kegagalan yang mungkin
terjadi di jaringan besar dengan begitu banyak komponen.
Pemulihan kegagalan: akan mengikuti serangkaian proses desain
perangkat lunak untuk memulihkan atau membatalkan status data
dengan permanen.
Redundansi: Layanan dapat dibuat untuk menoleransi kegagalan
dengan menggunakan komponen yang berlebihan.
f. Kebersamaan (concurrency)
Dalam membangun sistem terdistribusi, concurrency berarti
bahwa sebuah properti sistem dapat menjalankan banyak aktivitas pada
waktu yang Concurrency dapat menghasilkan paralelisme dalam sebuah
aktivitas yang sedang berjalan dan bersifat penting sebab memungkinkan
banyak transaksi untuk dijalankan secara bersamaan sehingga kumpulan
item data yang dimanipulasi dibiarkan dalam keadaan yang konsisten.
Maka memungkinkan bagi sistem mengalami kejadian lebih dari satu
klien mencoba mengakses akses yang sama pada satu waktu.
Dalam concurrency ini maka perlu diperhatikan bagaimana kita
mengolah setiap request dan response oleh masing-masing
klien/pengguna. Apabila terjadi sebuah jenis aktivitas yang sama dalam
satu satuan waktu maka perlu diperhatikan bagaimana proses (waktu)
19
21