Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“SistemTerdistribusi”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Operasi
Dosen pengampu:
Pipin Ulandari, S.Kom

Disusun oleh:
Eva Dewi Kartika Sari
Silvi Awlia Mafuzdhoh

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER DARUL MUTA’ALLIMIN


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SUGIHWARAS PATIANROWO
NGANJUK
2023

I
II

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah


memberikan rahmat danhidayahNya sehingga kelompok saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sistem Terdistribusi tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
dari dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sistem Terdistribusi, kami ucapkan
terima kasih kepada Ibu Pipin Ulandari, S.Kom selaku dosen pengampu mata kuliah
Sistem Operasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan pada bidang Sistem Operasi. Saya ucapkan terima kasih juga kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kita
dapatmenyelesaikan tugas ini.Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami meminta kritik dan saran
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Dan kami berharap semoga para
pembaca dapat menambah pengetahuan dari maklah yang kami buat.

Nganjuk, 16 Desember
2023

Penulis

II
III

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................II

DAFTAR ISI...............................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4

1.3 Tujuan Masalah...............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6

2.1 Pengertian Sistem Terdistribusi......................................................................6

2.2 Mengapa Diperlukan Sistem Terdistribusi.....................................................8

2.3 Karakteristik Sistem Terdistribusi..................................................................9

2.4 Model Sistem Terdistribusi...........................................................................10

2.4.1 Model Arsitektur (Architectural Models)..............................................10

2.4.2 Asynchronous Distributed System........................................................11

2.4.3 Model Kegagalan (Failure Models).......................................................11

2.4.4 Model Sistem Terkluster.......................................................................12

2.5 Permasalahan dan Tantangan Sistem Terdistribusi......................................13

BAB III PENUTUP.....................................................................................................20

3.1 Kesimpulan...................................................................................................20

3.2 Saran.............................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21
IV
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem terdistribusi merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
komputer yang terhubung dan bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas.
Sistem terdistribusi dapat dibangun dengan berbagai macam arsitektur dan
menggunakan berbagai teknologi komunikasi. Sistem terdistribusi mulai
dikembangkan pada tahun 1960-an, ketika pertama kali terjadi perkembangan
teknologi komputer dan jaringan. Pada awalnya, sistem terdistribusi hanya
digunakan oleh institusi-institusi ilmu pengetahuan dan perguruan tinggi untuk
keperluan penelitian dan pengembangan (Distributed Systems: Concepts and
Design, 2012).
Sejalan dengan perkembangan teknologi komputer dan jaringan,
sistem terdistribusi mulai diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti
perbankan, perusahaan-perusahaan besar, pemerintahan, dan lainnya. Pada
tahun 1990-an, sistem terdistribusi mulai diaplikasikan secara luasdan menjadi
salah satu teknologi yang sangat penting dalam dunia bisnis dan teknologi
informasi (Tanenbaum et al., 2002).
Salah satu contoh pemanfaatan sitem terdistribusi adalah penyimpanan
data dan file sharing. Dengan menggunakan sistem terdistribusi, data dapat
disimpan dan diakses secara bersamaan oleh beberapa komputer yang
terhubung dalam jaringan. Hal ini memudahkan bagi pengguna untuk
mengakses dan memperbarui data secara bersamaan, tanpa harus tergantung
pada satu komputer server utama.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem terdistribusi?
2. Mengapa diperlukan sistem terdistribusi?
3. Apa saja karakteristik sistem terdistribusi?
4. Bagaimana model sistem terdistribusi?
5

5. Apa saja permasalahan dan tantangan sistem terdistribusi?


1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian sistem terdidtribusi
2. Mengetahui tujuan sistem terdistribusi
3. Mengetahui karakteristik sistem terdistribusi
4. Mengetahui model sistem terdistribusi
5. Mengetahui permasalahan dan tantangan sistem terdistribusi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Terdistribusi


Sistem terdistribusi adalah seperangkat sistem komputer yang
interkoneksi dengan setiap komponen terletak pada struktur jaringan komputer
yang berbeda dan berkomunikasi melalui sebuah media yang disebut dengan
middleware untuk bertukar pesan sebagai suatu sistem tunggal yang
berhubungan atau koheren. Definisi ini mengarahkan sistem terdistribusi
tersebut ke dalam karakteristik signifikan yang melekat yaitu: konkurensi
komponen, tidak ada kesatuan waktu global, kegagalan independen dari setiap
komponen. Konkurensi dari setiap komponen mengacu kepada kemampuan dari
komponen yang berbeda dapat dieksekusi tanpa memperhatikan susunannya
tanpa mempengaruhi hasil akhir program dari sistem tersebut. Berikutnya tidak
ada kesatuan waktu global ini terjadi akibat dalam sistem terdistribusi terdapat
banyak sistem yang berjalan. Waktu pada sistem yang berjalan memiliki presisi
yang berbeda-beda dengan ukuran waktu yang berbeda juga pada masing
masing sistem berjalan sehingga mengakibatkan tidak adanya suatu kesatuan
waktu global yang menangani hal tersebut pada sistem terdistribusi.
Karakteristik terakhir yang berada pada sistem terdistribusi mengacu kepada
kegagalan dari suatu sistem komputer dapat terjadi akibat sumber internal dan
eksternal. Salah satu contoh dari faktor eksternal itu sendiri adalah perancang
sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk merencanakan konsekuensi
dari kemungkinan kegagalan komponen sistem tersebut sedangkan faktor
internal yang terjadi akibat respons yang lambat atau crash pada program
tersebut. Jaringan komputer saat ini terdapat pada setiap sudut dunia. Salah satu
hal yang sangat dekat dengan kehidupan adalah Internet. Internet merupakan
salah satu jaringan komputer yang memiliki banyak jaringan di dalamnya.
Jaringan seluler, jaringan organisasi, WAN, HAN, LAN dan yang lainnya
menjadi suatu kombinasi jaringan komputer yang berpengaruh terhadap
7

perancang sistem dan eksekutor system dalam merancang dan


mengimplementasikan sistem yang akan dibangun. Sistem terdistribusi sebagai
komponen perangkat keras atau perangkat lunak yang interkoneksi dan terletak
di jaringan komputer berbeda dan mengkoordinasikan perilaku mereka melalui
sebuah komunikasi dalam sebuah pesan. Setiap komputer interkoneksi melalui
jaringan dapat dipisahkan oleh ruang dan tempat. Definisi tentang sistem
terdistribusi memiliki prinsip tersendiri sebagai berikut:
a. Konkurensi: Dalam jaringan komputer, eksekusi program dijalankan secara
bersamaan adalah sebuah aturan. Contohnya adalah pengguna A dapat
melakukan pekerjaan A saat pengguna B melakukan pekerjaan B. Kejadian
praktis sederhana yang mendekati ini adalah berbagi sumber daya file.
Kapasitas dari sistem untuk menangani sumber daya saat digunakan secara
bersamaan dapat ditingkat dengan menambah jumlah sumber daya ke dalam
jaringan.
b. Tidak ada satuan waktu global: Ketika suatu program bekerja sama maka
mereka perlu mengkoordinasikan setiap tindakan mereka dengan bertukar
pesan. Hal ini berkaitan dan bergantung pada waktu dimana tindakan atau
komunikasi tersebut terjadi. Namun dalam sistem terdistribusi ini adalah
salah satu konsekuensi yang dihadapi bahwa tidak ada satuan waktu global
yang dapat digunakan oleh komputer dalam jaringan untuk menyinkronkan
waktu mereka sehingga tidak ada satuan yang tepat.
c. Kegagalan mandiri: Komponen mandiri dari sistem komputer memiliki
kemungkinan gagal dan hal ini termasuk kewajiban kerja dari perancang
sistem untuk melakukan kalkukasi kemungkinan masalah yang akan terjadi.
Setiap komponen juga dapat gagal secara mandiri namun membiarkan
komponen lain tetap berjalan.
Ambisi utama dalam membangun dan menggunakan sistem
terdistribusi adalah kemampuan saling berbagi sumber daya. Istilah tersebut
merujuk pada representasi hal-hal yang dapat digunakan secara bersamaan
8

dalam satu waktu. Contohnya adalah perangkat disk, printer, dan entitas lainnya
seperti file atau database.
2.2 Mengapa Diperlukan Sistem Terdistribusi
Ada empat alasan utama untuk membangun sistem terdistribusi, yaitu:
a. Resource Sharing
Dalam sistem terdistribusi, situs-situs yang berbeda saling
terhubung satu sama lain melalui jaringan sehingga situs yang satu dapat
mengakses dan menggunakan sumber daya yang terdapat dalam situs lain.
Misalnya, user di situs A dapat menggunakan laser printer yang dimiliki
situs B dan sebaliknya user di situs B dapat mengakses file yang terdapat di
situs A.
b. Computation Speedup
Apabila sebuah komputasi dapat dipartisi menjadi beberapa subkomputasi
yang berjalan bersamaan, maka sistem terdistribusi akan mendistribusikan
subkomputasi tersebut ke situs-situs dalam sistem. Dengan demikian, hal ini
meningkatkan kecepatan komputasi (computation speedup)
c. Reliability
Dalam sistem terdistribusi, apabila sebuah situs mengalami
kegagalan, maka situs yang tersisa dapat melanjutkan operasi yang sedang
berjalan. Hal ini menyebabkan reliabilitas sistem menjadi lebih baik
d. Communication
Ketika banyak situs saling terhubung melalui jaringan komunikasi,
user dari situs-situs yang berbeda mempunyai kesempatan untuk dapat
bertukar informasi.
Selain alasan-alasan utama diatas ada beberapa alasan lain untuk
sistem terdistribusi, yakni:
a. Distribusi fungsi
Komputer memiliki kemampuan fungsi yang berbeda-beda
(client/server, Host/terminal, Data gathering / data processing).
b. Distribusi beban/keseimbangan
9

Pemberian tugas ke prosesor secukupnya sehingga unjuk kerja


seluruh sistem teroptimasi.
c. Replika Kekuatan
Kumpulan PC memiliki kekuatan yang lebih besar dari super
computer.
d. Pemisahan Fisik
Untuk kehandalan atau redundansi system.
e. Ekonomis
Kumpulan mikroprosesor memberikan harga/unjuk kerja yang
lebih baik dibandingkan dengan mainframe.
2.3 Karakteristik Sistem Terdistribusi
Karakteristik sistem terdistribusi adalah sebagai berikut:
a. Concurrency of components
Pengaksesan suatu komponen/sumber daya (segala hal yang dapat
digunakan bersama dalam jaringan komputer, meliputi H/W dan S/W)
secara bersamaan. Contoh: Beberapa pemakai browser mengakses halaman
web secara bersamaan
b. No global clock
Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mensinkronkan waktu
seluruh komputer/perangkat yang terlibat. Dapat berpengaruh pada
pengiriman pesan/data, seperti saat beberapa proses berebut ingin masuk ke
critical session.
c. Independent failures of components
Setiap komponen/perangkat dapat mengalami kegagalan namun
komponen/perangkat lain tetap berjalan dengan baik.
2.4 Model Sistem Terdistribusi
2.4.1 Model Arsitektur (Architectural Models)
Bagaimana cara kerja sistem terdisribusi antara komponen-
komponen sistem dan bagaimana komponen tersebu berada pada sistem
terdistribusi:
10

a. Sistem client - server

Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi yang


membagi jaringan berdasarkan pemberi dan penerima jasa
layanan. Pada sebuah jaringan akan didapatkan: file server, time
server, directory server, printer server, dan seterusnya.
b. Proxy Server

Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari


resource yang di atur oleh server lain. Biasa nya proxy server di
pakai untuk menyimpan hasil copy web resources. Ketika client
melakukan request ke server, yang pertama dilakukan adalah
memeriksa proxy server apakah yang dimita client terdapat pada
proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client dapat
di pakai bersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah
meningkatkan performance dan availibity dengan mencegah
11

frekwensi akses ke server. mengurangi load jaringan dengan


menyediakan akses melalui firewall.
c. Sistem point to point
Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi dimana
sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server.
Semua proses (object) mempunyai peran yang sama.
d. Proses berinteraksi tanpa adanya perbedaan antara client dan server.
Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang
digunakan. Sistem point to point merupakan model yang paling
general dan fleksible.

2.4.2 Asynchronous Distributed System


Banyak sistem terdistribusi yang menggunakan model interaksi ini
(termasuk Internet)
 Tidak ada batasan dalam waktu pengkeksekusian.
 Tidak ada batasan dalam delay transmission (penundaan pengiriman)
 Tidak ada batasan terhadap fluktuasi waktu local.
Asynchronous system secara praktek lebih banyak digunakan

2.4.3 Model Kegagalan (Failure Models)


Kegagalan dapat terjadi pada proses atau kanal komunikasi. Dan
penyebabnya bisa berasal dari hardware ataupun software. Model Kegagalan
(Failure Models) dibutuhkan dalam membangun suatu sistem dengan
prediksi terhadap kagagalan-kegagalan yang mungkin terjadi.
a. Ommision Failures
Yang dimaksud dengan Ommision Failures adalah ketika prosesor
dan kanal komunikasi mengalami kegagalan untuk melakukan hal yang
seharusnya dilakukan. Dikatakan tidak mempunyai ommision failures
apabila :
 Terjadi keterlambatan (delayed) tetapi akhirnya tetap tereksekusi.
 Sebuah aksi di eksekusi walaupun terdapat kesalahan pada hasil.
12

b. Arbitary Failures
Ini adalah kegagalan yang paling buruk dalam sistem. Tahapan
proses atau komunikasi diabaikan atau yang tidak diharapkan terjadi
dieksekusi. Sehingga hasil yang diharapkan tidak terjadi atau
megeluarkan hasil yang salah.
c. Timing Failures
Timing Failures dapat terjadi pada synchronous system, dimana
batas waktu di atur untuk eksekusi proses, komunikasi dan kurang lebih
uktuasi waktu. Timing Failures terjadi apabila waktu yang telah
ditentukan terlampaui.

2.4.4 Model Sistem Terkluster


Adalah gabungan dari beberapa sistem individual (komputer) yang
dikumpulkan pada suatu lokasi, saling berbagi tempat penyimpanan data
(storage), dan saling terhubung dalam jaringan lokal (Local Area Network).
Sistem kluster memiliki persamaan dengan sistem paralel dalam hal
menggabungkan beberapa CPU untuk meningkatkan kinerja komputasi. Jika
salah satu mesin mengalami masalah dalam menjalankan tugas maka mesin
lain dapat mengambil alih pelaksanaan tugas itu. Dengan demikian,sistem
akan lebih handal dan fault tolerant dalam melakukan komputasi.
Dalam hal jaringan, sistem kluster mirip dengan sistem terdistribusi
(distributed system). Bedanya, jika jaringan pada sistem terdistribusi
melingkupi komputer-komputer yang lokasinya tersebar maka jaringan pada
sistem kluster menghubungkan banyak komputer yang dikumpulkan dalam
satu tempat.
2.5 Permasalahan dan Tantangan Sistem Terdistribusi
Pada sistem terdistribusi permaslahan yang sering muncul meliputi
aspek-aspek berikut:
a. Software
13

Bagamana merancang mengatur software dalam distribusi


sistem. Kesulitan yang akan dihadapi anatara lain bahasa
pemrograman yang akan digunakan, operating system, dan
lain-lain.
b. Jaringan
Ketergantungan pada infrastruktur jaringan menjadi
pertimbangan utama dalam merancang dan
mengimplementasikan sistem.
c. Keamanan
Masalah keamanan muncul karena dalam sistem terdistribusi,
kita akan menemukan proses berbagi (share) data atau berbagi
sumber daya.
Selain permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi terdapat
tantangan-tantangan dalam sistem terdistribusi, perlu diperhatikan beberapa
aspek yang merupakan suatu tantangan bagi para pengembang Sistem
Terdistribusi yaitu sebagai berikut:
a. Keaneragaman (heterogeneity)
Heterogenitas adalah desain atau prinsip dalam sebuah sistem
terdistribusi. Dalam pengaplikasiannya, heterogenitas berarti bahwa
setiap pengguna di dalamnya dapat mengakses melalui jaringan,
komputer atau perangkat yang sifatnya heterogen (berbeda). Seperti
contohnya, Internet memiliki kategori atau jenis yang berbeda-beda dan
begitu juga dengan perangkat yang dimiliki oleh setiap orang. Salah satu
contoh terdekat dalam bentuk keheterogenan sebuah jaringan adalah
jenisnya yaitu LAN dan WAN.
Heterogenitas berlaku untuk semua hal berikut:
 Jaringan Komputer,
 Bahasa Pemrograman,
 Sistem Operasi,
 Perangakat Keras,
14

 Implementasi.
Untuk menjaga heterogenitas dari sistem diperlukan sebuah
Middleware. Middleware adalah sebuah istilah dalam lapisan perangkat
lunak yang menjadi penghubung antara aplikasi dan pengguna akhir
untuk berinteraksi satu sama lain melalui sistem terdistribusi yang
heterogen. Selain itu, middleware juga dapat mencakup otentikasi
keamanan, manajemen transaksi, antrian pesan, server aplikasi, server
web, dan direktori. Middleware juga dapat digunakan untuk pemrosesan
terdistribusi dengan tindakan yang terjadi secara real time daripada
mengirim data bolak-balik.
b. Keterbukaan (openness )
Openness dari tantangan ini berarti mampu diperluas dan
diimplementasikan ulang melalui banyak cara. Openness ini
diidentifikasi melalui jarak layanan berbagi yang dapat menambahkan
sumber daya baru untuk membuatnya tersedia untuk program klien yang
berbeda. Tantangan ini mustahil diperoleh oleh sistem atau aplikasi
terdistribusi jika tidak memiliki spesifikasi antarmuka perangkat lunak
dan dokumentasi komponen sistem pada setiap pengembang perangkat
lunak. Ini relevan dengan standarisasi antarmuka. Standarisasi antarmuka
ini adalah titik awal dalam mengembangkan atau memperluas layanan
dalam sistem terdistribusi. Masalah utama yang menjadi tantangan
lainnya adalah kompleksitas sistem dan aplikasi terdistribusi yang
memiliki sejumlah komponen sudah dimodifikasi kontributor untuk turut
berkontribusi ke dalamnya.
Sistem dirancang menurut kapasitasnya dalam distribusi sumber
daya atas standarisasi protokol komunikasi Internet disebut sebagai
sistem terdistribusi terbuka untuk memperjelas fakta bahwa sistem
tersebut dapat diperlukan untuk mencapai keterbukaan. Hal tersebut
dapat diperluas pada tingkat perangkat keras dan perangkat lunak melalui
penambahan layanan atau implementasi ulang sistem sehingga
15

memungkinkan aplikasi dapat berbagi sumber daya. Sehingga pada poin


ini dapat diringkas, bahwa:
 Sistem yang terbuka dicirikan dengan adanya standarisasi
antarmuka yang sudah dipublikasikan.
 Sistem terdistribusi terbuka berdasarkan ketersediaan proses
interkoneksi yang sesuai dengan tampilan visual yang
dipublikasikan untuk akses ke sumber daya secara bersama.
 Sistem terdistribusi terbuka ditingkatkan kembali dari produk
fisik dan produk digital berbeda oleh penyedia berlainan. Namun,
kompabilitas per bagian harus diuji berdasarkan pembakuan yang
terbit untuk memastikan sistem dapat bekerja dengan benar.
c. Keamanan (security)
Dalam sistem terdistribusi salah satu tantangan yang dihadapi
adalah isu keamanan. Security adalah praktik mengontrol akses ke dalam
sesuatu. Di dalam sebuah sistem tentu terdapat aset yang resources.
berupa informasi yang harus dijaga. Dalam keamanan informasi terdapat
3 pilar segitiga utama (CIA Triad) yang harus dijaga yaitu confidentiality,
integrity, dan availability. Confidentiality artinya sebuah aset (informasi)
hanya dapat diketahui oleh pihak yang memiliki wewenang. Integrity
artinya sebuah aset (informasi) tidak berubah selama siklus hidupnya
seperti pada proses modifikasi data tersebut sehingga bersifat reliable dan
trustworthy. Pada bagian akhir availability artinya bahwa sebuah aset
(informasi) tersedia dan pihak wajib dapat mengakses aset atas hal
tersebut.
Sistem mempunyai nilai esensial yang signifikan bagi
penggunanya. Maka dari itu, keamanan data pengguna penting agar tetap
terjaga Internet dapat membantu aplikasi di satu komputer berinteraksi
dengan aplikasi komputer berbeda tanpa acuan lokasi, referensi
keamanan melalui izin terhadap semua Penggunaan sumber daya yang
tepat di tangan pengguna dalam jaringan privat dengan penggunaan
16

akurat dari resources di Internet resources di Internet dengan unprotected


firewall.
Sebagai persamaan pendekatan sistem terdistribusi klien
mengirim permintaan saluran terhadap data server menyertakan
pertukaran informasi lewat jaringan. Contohnya:
1) Mahasiswa Del meminta akses ke data nilai mahasiswa lainnya atau
mengirim data tambahan nilai mahasiswa lainnya.
2) Dalam penjualan paket voucher mainan digital, pembeli menyertakan
kredensial pribadi mereka di dalamnya.
Namun, contoh tersebut belum utuh selesai:
 Denial of service attacks: yaitu pengguna kemungkinan memiliki niat
merusak layanan karena faktor tertentu. Untuk melalukannya maka
attacker mengirim request redundan terhadap layanan tersebut
sehingga tidak dapat digunakan oleh pengguna yang lain. Saat ini
serangan seperti itu dilawan dan diusahakan menyelesaikannya
melalui proses hukum berlaku namun hal ini tidak dapat disimpulkan
sebagai solusi umum.
 Keamanan kode seluler: Kode seluler adalah hal yang harus
diperhatikan dan diselesaikan teliti. Hal ini memungkinkan penyerang
dapat mengeksekusi sekumpulan perintah atau kode ke dalam sebuah
file di dalam aplikasi pengguna. Tentunya hal ini adalah sesuatu yang
tidak dapat kita prediksi. Bisa saja menyerupai gambar kartun yang
lucu namun saat file tersebut ditrigger maka kode yang disisipkan
akan berjalan.
d. Skalabilitas (scalability)
Sistem terdistribusi bekerja dengan akurat dalam berbagai range,
dimulai dari jaringan terkecil hingga terbesar. Skalabilitas adalah indikator
dalam sistem terdistribusi karena skalabilitas berperan dalam menangani
perkembangan suatu pekerjaan dengan menambah sumber daya ke dalam
17

sistem. Desain sistem terdistribusi yang mengacu pada poin ini memiliki
hambatan berupa:
 Harga kontrol terhadap sumber daya fisik: Seiring meningkatnya
request terhadap sumber daya maka sistem perlu diperluas. Ketika
sistem extended maka perlu diperhitungkan biaya yang diperlukan.
Misalnya layanan akses ke sebuah file dalam sebuah sistem
kemungkinan akan bertambah seiring bertambah jumlah pengguna.
Maka untuk menghindari hal tersebut diperlukan untuk menambah
komputer server menghindari kemacetan yang terjadi terhadap akses
layanan tersebut saat pengguna mengakses dalam satuan waktu
masing-masing
 Mengontrol kehilangan kinerja: Berisi pertimbangan berisi
pertimbangan mekanisme sejumlah data berukuran sama serta total
pengguna dalam sistem yang memiliki total pengguna tertentu.
 Pencegahan kehabisan sumber daya perangkat lunak: Berisi
pertimbangan bagaimana memprediksi permintaan yang akan
dimasukkan setiap tahun terhadap sumber daya agar tidak kehabisan
pasokan.
 Menangani kinerja yang terhambat:: Umumnya, algoritma harus
didesentralisasi agar terhindar dari hambatan aksi. Contohnya adalah
sistem kerja DNS yang menerjemahkan domain menjadi IP address.
Beberapa sumber daya diakses sangat sering secara bersamaan dalam
satu waktu. Misalnya banyak pengguna mengakses halaman situs
Facebook dalam waktu yang sama yang memungkinkan dapat
menyebabkan bottleneck pada situs tersebut. Solusi yang dapat
digunakan mengatasi ini adalah caching atau penggandaan untuk
mengembangkan peran sumber daya teratas.
e. Penanganan Maalah (failure handling)
Sistem dalam perangkat komputer juga terkadang dapat gagal.
Apabila perangkat keras atau perangkat lunak crash maka akan muncul
18

hasil yang tidak sesuai atau program berhenti berjalan. Poin ini perlu
ditekankan sebab terjadi secara parsial. Teknik berikut digunakan untuk
mengatasi kegagalan:
 Mendeteksi kegagalan: beberapa kegagalan dapat dideteksi.
Misalnya, checksum dapat digunakan untuk mendeteksi data yang
rusak dalam pesan atau file.
 Menutupi kesalahan: kegagalan yang sudah masuk daftar akan
disembunyikan
 Toleransi kegagalan: sebagian besar layanan di Internet
menunjukkan kegagalan - tidak praktis bagi mereka untuk mencoba
mendeteksi dan menyembunyikan semua kegagalan yang mungkin
terjadi di jaringan besar dengan begitu banyak komponen.
 Pemulihan kegagalan: akan mengikuti serangkaian proses desain
perangkat lunak untuk memulihkan atau membatalkan status data
dengan permanen.
 Redundansi: Layanan dapat dibuat untuk menoleransi kegagalan
dengan menggunakan komponen yang berlebihan.
f. Kebersamaan (concurrency)
Dalam membangun sistem terdistribusi, concurrency berarti
bahwa sebuah properti sistem dapat menjalankan banyak aktivitas pada
waktu yang Concurrency dapat menghasilkan paralelisme dalam sebuah
aktivitas yang sedang berjalan dan bersifat penting sebab memungkinkan
banyak transaksi untuk dijalankan secara bersamaan sehingga kumpulan
item data yang dimanipulasi dibiarkan dalam keadaan yang konsisten.
Maka memungkinkan bagi sistem mengalami kejadian lebih dari satu
klien mencoba mengakses akses yang sama pada satu waktu.
Dalam concurrency ini maka perlu diperhatikan bagaimana kita
mengolah setiap request dan response oleh masing-masing
klien/pengguna. Apabila terjadi sebuah jenis aktivitas yang sama dalam
satu satuan waktu maka perlu diperhatikan bagaimana proses (waktu)
19

yang dibutuhkan agar sebuah request dan response berhasil tanpa


menghambat yang lainnya. Proses pengelolaan sumber daya hanya dapat
melayani dari satu permintaan pada waktu yang sama.
Untuk mengatasi tantangan ini solusi yang digunakan adalah
dengan memastikan setiap sumber daya bersama diwakilkan oleh sebuh
objek. Objek tersebut harus bertanggung jawab memastikan sumber daya
bersama beroperasi dengan benar. Bukan hanya pada tetapi pada objek
dalam aplikasi. Dengan demikian programmer yang mengambil
implementasi dari objek yang seharusnya tidak digunakan dalam sistem
terdistribusi harus mengamankannya di lingkungan.
g. Penyembunyian (transparency)
Transparansi adalah lapisan yang berisi penyembunyian suatu
proses mekanisme tertentu yang ingin diabaikan. Ini mengizinkan sumber
daya lokal dan jarak jauh menggunakan operasi relevan untuk diakses.
Konsep ini dapat membuat segala hal yang berkaitan dengan aset sistem
menjadi transparan dan privat bagi siapapun yang mengakses aplikasi.
Misalnya banyak perangkat yang memiliki sistem operasi berbeda, dalam
sistem operasi tersebut memiliki sistem konvensi penamaan file masing
masing. perbedaan dalam sistem itu dan bagaimana proses yang terjadi di
dalam nya semuanya harus disembunyikan dari pengguna. Tujuan utama
transparansi adalah untuk menyembunyikan informasi bahwa mekanisme
dan sumber dayanya didistribusikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem terdistribusi merupakan sekumpulan prosesor yang tidak saling
berbagi memori atau clock dan terhubung melalui jaringan komunikasi yang
bervariasi, yaitu melalui Local Area Network atau pun melalui Wide Area
Network dan dilengkapi dengan sistem software tedistribusi untuk
membentuk fasilitas komputer terintegrasi.Karakteristis Sistem Terdistribusi
diantranya adalah Concurrency of components, Penyembunyian lokasi,
Independent failures of components
Tujuan dari system terdistribusi diantaranya adalah untuk Koneksi
pengguna dan sumber daya, Transparansi openes (Keterbukaan) dan skalasi.
Padansistem terdistribusi Akses transparansi berkaitan dengan perbedaan
bersembunyi dalam representasi data dan cara bahwa sumber daya dapat
diakses oleh pengguna. Sebagai contoh dan Penamaan adalah sebuah isu yang
mudah diabaikan tapi tetap mendasar dalam desain sistem terdistribusi. Nama
memfasilitasi komunikasi dan berbagi sumber daya. Sebuah nama diperlukan
untuk meminta sistem komputer untuk bertindak berdasarkan sumber daya
tertentu.
3.2 Saran

Apabila di dalam penulis makalah ini masih terdapat kekurangan dan


kesalahan mohon dimaafkan, penulis sangat mengharapkan kritik dan
sarannya dari dosen maupun teman-teman demi perbaikan makalah ini dan
kami ucapkan terima kasih.
3.1
DAFTAR PUSTAKA

Ajismanto Fahmi, d. (2023). Sistem Terdistribusi. Bandung: Widina. Retrieved


Desember jum'at, 15, 2023, from
https://repository.penerbitwidina.com/media/publications/560871-sistem-
terdistribusi-074b2ffb.pdf
Jafar M.Ali, d. (20116, Oktober 22). Sistem Terdistribusi atau Tersebar. Retrieved
Desember Jum'at, 15, 2023, from sadat52.blogspot.com:
https://sandat52.blogspot.com/2016/10/makalah-sistem-terdistribusi-atau.html
Sy, Y. (2018, Mei jum'at, 25). Sarjana Teknik: Sistem Terdistribusi. Retrieved
Desember 6, 2023, from litaarinda98.blogspot.com:
https://litaarinda98.blogspot.com/2018/05/makalah-sistem-terdistribusi.html
Wisnu, N. (2016, April Minggu, 17). Permasalahan dan Tantangan yang terjadi
pada Pengolahan Sistem Terdistribusi. Retrieved Desember Minggu, 17,
2023, from unugraha43.blogspot.com:
https://wisnugraha43.blogspot.com/2016/04/permasalahan-dan-tantangan-
yang-terjadi.html?m=1
Yohanssen, P. (2021). Sistem Terdistribusi. Malang: Ahlimedia Press. Retrieved
Desember 7, 2023, from https://play.google.com/books/reader?
id=bbFCEAAAQBAJ&pg=GBS.PA1&hl=id

21

Anda mungkin juga menyukai