Prog. Supervisi Akademik
Prog. Supervisi Akademik
i
i
eSDeku8 Rasa Syukur kami ucapkan kehadirat
Bisa Allah Yang Maha Kuasa, atas rahmat
dan karunia- Nya sehingga kami dapat
• menyelesaikan penyusunan Program
SDNegeriKu Supervisi Kepala Sekolah tahun
wolu
pelajaran 2023/2024 pada SD Negeri
•
Kuwolu
Esde Negeri
Kuwolu Program Supervisi Kepala Sekolah ini
disusun dengan latarbelakang tuntutan
• untuk memenuhi implementasi salah satu
EsdeKu kompetensi yang harus dikuasai dan
dilaksankan seorang Kepala Sekolah
yaitu kompetensi supervisi. Yang
meliputi supervisi terhadap guru kelas
dan guru mata pelajaran. Sebagai salah
satu upaya untuk meningkatkan
profesionalisme guru dalam
melaksanakan tugas pokok dan
tambahannya.
Alamat :
Harapan kami semoga Program Supervisi
tahun pelajaran 2023/2024 ini, dapat
terlaksana dengan efektif dan bermanfaat
bagi peningkatan kualitas pengelolaan
setiap unit kegiatan guru SD Negeri
Kuwolu.
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
1. Teknik pemantauan
2. Jadwal supervise
3. Rencana Tindak Lanjut Supervisi Akademik
4. Instrument penilaian RPP/Modul Ajar
5. Instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran
i
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Supervisi merupakan bagian keempat dari empat kegiatan proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh tim supervisor baik oleh kepala sekolah dan/atau pengawas pengawas.
Keempat proses pembelajaran itu antara lain; diawali dengan perencanaan, kemudian
pelaksanaan, diteruskan dengan penilaian, dan yang keempat pengawasan. Setiap satuan
pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Perencanaan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan bersama
dengan pendidik. Perencanaan itu berbentuk silabus / alur tujuan pembelajaran dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) / modul ajar. Perencanaan proses pembelajaran meliputi
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan oleh pendidik berdasarkan perencanaan
proses pembelajaran. Wujudnya nyatanya adalah peristiwa di ruangan belajar dan
pemberian tugas terstruktur dan tugas mandiri kepada peserta didik. Peristiwa di kelas
meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Penilaian proses dan hasil belajar
di tingkat satuan pendidikan dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan. Wujud nyata
penilaian itu adalah ulangan sumatif di akhir materi pelaaran. Pengawasan dilakukan oleh
kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah. Wujud dari pengawasan itu adalah
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut.
kegiatan proses pembelajaran itu merupakan satu kesatuan dengan penanggung
jawab yang jelas. Perencanaan merupakan dasar utama dari semua kegiatan. Perencanaan
yang benar diasumsikan bermuara kepada pelaksanaan yang benar. Perencanaan dilakukan
oleh kepala satuan pendidikan dan pendidik. Silabus / alur tujuan pembelajaran mata
pelajaran dan muatan lokal disusun oleh guru bersama timnya yang diketuai oleh kepala
satuan pendidikan. Jika silabus/ alur tujuan pembelajaran belum memenuhi standar yang
diharuskan, penanggung jawabnya adalah kepala satuan pendidikan. Selain itu, silabus/ alur
tujuan pembelajaran merupakan perangkat kurikulum yang kategori tanggung jawabnya
1
berada di tangan kepala satuan pendidikan. Lagi pula, di dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), silabus / ATP merupakan dokumen kedua kurikulum, sedangkan
penanggung jawab penyusunan kurikulum di tingkat satuan pendidikan adalah kepala
satuan pendidikan
Recana pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau Modul Ajar (MA) disusun oleh
pendidik berdasarkan karakteristik peserta didik yang berada di kelasnya. Penyusunan
RPP/MA pada dasarnya dilakukan secara individu, meskipun tidak dilarang secara
berkelompok. Jika RPP/MA yang bermasalah berarti yang beratanggung jawab adalah
pendidik.
Pelaksanaan proses pembelajaran oleh pendidik, bertumpu kepada perencanaan
yang disusun oleh satuan pendidikan dan pendidik. Kegiatan ini berangkat dari keberadaan
silabus / ATP dan RPP / Modul Ajar. Pelaksanaannya akan terlihat nyata di ruang kelas,
dalam bentuk interaksi dengan peserta didik, dan dalam suasana yang menyenangkan.
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Penilaian proses dan hasil belajar pada tataran satuan pendidikan dilakukan oleh
pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Pada tataran satuan pendidikan hal itu
dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan. Penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar berdasarkan hasil penilaian sumatif yang dilaksanakan pada akhir materi
pembelajaran.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dalam proses pembelajaran perlu
pengawasan. Pembahasan akan dilakukan dengan sistematika berpikir seperti berikut ini.
(1) ruang lingkup kerja kepengawasan; (2) program atau perencanaan pengawasan; (3)
pelaksanaan, pelaporan, dan tindaklanjut kegiatan kepengawasan. Dengan tiga sistematika
berpikir itu, diharapkan bahan ini dapat dijadikan sebagai landasan berpikir untuk
melaksanakan kegiatan kepengawasan pada satuan pendidikan baik oleh pengawas sekolah
maupun oleh kepala satuan pendidikan.
B. LANDASAN HUKUM
Landasan Yuridis dalam penyusunan program supervise akademik di SD Negeri
2
Kuwolu dikembangkan, berlandaskan pada ketentuan peraturan perundang-undangan
sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
7. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020
tentang Rencana Setrategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-
2024
9. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran;
10. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
11. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 16 Tahun
2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
3
14. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 21 Tahun
2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah;
15. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila
pada Kurikulum Merdeka
C. TUJUAN SUPERVISI
Secara umum tujuan monitoring dan supervisi proses pembelajaran bagi guru pada
satuan pendidikan dasar dan menengah adalah dalam rangka menjamin mutu proses
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah, agar terlaksana
monitoring proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Secara rinci, tujuan monitoring dan supervisi pembelajaran adalah
1. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam membuat persiapan atau perencanaan
pembelajaran di dalam kelas.
2. Untuk mengetahui kemahiran dan ketepatan dalam memilih pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran sesuai dengan bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta
didik.
3. Untuk mengetahui kompetensi guru sebagai tenaga profesional dalam melaksanakan
proses pembelajaran di dalam kelas, misalnya dalam membuka proses pembelajaran,
apersepsi,penguasaan kelas, kegiatan inti yang meliputi eksplorasi,elaborasi, dan
konpirmasi, teknik bertanya dan sebagainya sampai pada kegiatan akhir atau evaluasi.
4. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam mengembangkan intrumen penilaian dalam
melaksanakan evaluasi, baik evaluasi selama proses pembelajaran atau evaluasi hasil
belajar.
5. Untuk mengetahui kemampuan guru dalam memberikan tindak lanjut pembelajaran
kepada peserta didik
D. MANFAAT
Manfaat ditetapkannya standar monitoring proses pembelajaran untuk satuan
4
pendidikan adalah sebagai: 1) pedoman umum bagi pengawas dan kepala sekolah dalam
menyelenggarakan monitoring kegiatan pembelajaran di setiap satuan pendidikan dasar dan
menengah, 2) dasar bagi Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam mengarahkan,
membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pembelajaran di setiap satuan
pendidikan dasar dan menengah, dan 3) petunjuk bagi masyarakat atas peran sertanya
dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengawas program pembelajaran di setiap
satuan pendidikan dasar dan menengah.
Manfaat melaksanakan program supervisi akademik memiliki bertujuan sebagai
berikut :
1. Guru yang disupervisi akan mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam rangka
membuat perencanaan pembelajaran.
2. Guru yang bersangkutan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ia miliki
dalam rangka melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas.
3. Guru yang bersangkutan akan mengetahui kelemahan dan kekurangannya dalam
merencanakan dan mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran.
Sebagai bahan introspeksi pada diri pribadi seorang guru, bahwa tugas profesional
sebagai pendidik itu sangat pelik dan kompleks sehingga akan menjadi motivasi untuk
selalu menambah dan meningkatkan wawasan serta pengetahuan.
5
BAB II
PEMANTAUAN
6
1. Tahap Merencanakan
a. Menjadwalkan supervise akademik.
b. menyediakan instrument supervise akademik.
2. Tahap Melaksanakan
a. memeriksa perencanaan pembelajaran.
b. mengobservasi kegiatan Pembelajaran,
c. Memberikan umpan balik terkait rencana dan praktik Pembelajaran guru.
3. Tahap Menindaklanjuti
a. Mengumpulkan dan mengolah data hasil pemeriksaan perencanaan Pembelajaran dan
observasi Pembelajaran.
b. Berdiskusi mengenai kebutuhan guru dalam pengembangan diri dan peningkatan
kualitas Pembelajaran
c. menentukan kegiatan pendampingan sesuai sumber daya yang dimiliki Bersama guru
d. Melaksanakan pendampingan ke guru.
7
BAB III
SUPERVISI
8
penggunaan metode dengan materi, dan (6) reaksi mental para siswa dalam proses belajar
mengajar.
Pelaksanaan observasi melalui tahap: persiapan, pelaksanaan, penutupan, penilaian hasil
observasi;dan tindak lanjut.
Dalam rangka melakukan observasi, seorang supervisor hendaknya telah mempersiapkan
instrumen observasi, menguasai masalah dan tujuan supervisi.
c. Pertemuan Individual
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara
supervisor dan guru.
Tujuannya adalah:
1) mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih baik,
2) meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran, dan
3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru
Swearingen (1961) mengklasifikasi empat jenis pertemuan (percakapan)
individual sebagai berikut.
1) Classroom-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di dalam kelas
ketika murid-murid sedang meninggalkan kelas (istirahat).
2) Office-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di ruang kepala
sekolah atau ruang guru, di mana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat
digunakan untuk memberikan penjelasan pada guru.
3) Causal-conference. yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang
dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan guru
4) Observational visitation. yaitu percakapan individual yang dilaksanakan setelah
supervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.
Hal yang dilakukan Supervisor dalam pertemuan individu :
1) berusaha mengembangkan segi-segi positif guru,
2) mendorong guru mengatasi kesulitan-kesulitannya,
3) memberikan pengarahan, dan
4) menyepakati berbagai solusi permasalahan dan menindaklanjutinya.
2. Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang
ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang yang akan disupervisi berdasarkan
hasil analisis kebutuhan, dan analisis kemampuan kinerja guru, kemudian dikelompokan
berdasarkan kebutuhan guru. Kemudian guru diberikan layanan supervisi sesuai dengan
permasalahan atau kebutuhan yang diperlukan. Dalam teknik supervisi kelompok,
terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut.
1) Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting), Seorang kepala sekolah menjalankan
tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termsuk mengadakan rapat-rapat
secara periodik dengan guru-guru, dalam hal ini rapat-rapat yang diadakan dalam
rangka kegiatan supervisi. Rapat tersebut antara lain melibatkan KKG, MGMP, dan
rapat dengan pihak luar sekolah.
2) Mengadakan diskusi kelompok (group discussions), Diskusi kelompok dapat diadakan
dengan membentuk kelompok-kelompok guru bidang studi sejenis. Di dalam setiap
diskusi, supervisor atau kepala sekolah memberikan pengarahan, bimbingan, nasihat-
nasihat dan saran-saran yang diperlukan.
3) Mengadakan penataran-penataran (inservice-training), Teknik ini dilakukan melalui
penataran-penataran, misalnya penataran untuk guru bidang studi tertentu. Mengingat
bahwa penataran pada umumnya diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas
kepala sekolah adalah mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut (follow-
up) dari hasil penataran.
1
0
B. SASARAN KEGIATAN
Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,
yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus/alur tujuan
pembelajaran (ATP) dan RPP / Modul Ajar, pemilihan strategi/metode/teknik
pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai
proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas.
Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi :
C. Waktu Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Supervisi Akademis Tahun Pelajaran 2023/2024 disusun dengan
mempertimbangkan hari efektif belajar dan disusun atas Jadwal Pelaksanaan Supervisi
Akademis Semester Ganjil dan Jadwal Supervisi Akademis Semester Genap. Jadwal
selengkapnya terlampir
1
1
BAB IV
EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
A. EVALUASI
Ada tiga hal penting yang direncanakan dalam pengawasan proses pembelajaran. Ketiga
hal penting itu adalah pemantauan, supervisi, dan evaluasi. Pada bagian sebelumnya telah
dijelaskan hal-hal yang direncanakan dan dilakukan dalam ketiga kegiatan itu.
Perencanaan pemantauan direalisasikan dalam bentuk tindakan pemantauan. Tindakan
pemantauan dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan. Cara, teknik, prosedur, dan
instrumen yang digunkanakan mengacu kepada program atau rencana yang dibuat.
Dengan acuan itu setiap aktifitas pemanataun akan dapat dikendalikan dan diukur.
Produknya atau hasilnya adalah data atau informasi dalam bentuk dokumen, rekaman,
atau catatan. Jadi, pada dasarnya memantau adalah melaksanakan program pemantauan
untuk mengumpulkan informasi atau data yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran
kondisi ril proses pembelajaran pada satuan pendidikan.
Pelaksanaan pengawasan yang kedua adalah supervisi. Supervisi adalah upaya untuk
membantu pendidik memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas proses dan hasl
pembelajaran. Pelaksanaan supervisi terkait dengan hasil pemantauan. Jika hasil
pemantauan menggambarkan kondisi yang kurang atau belum baik, maka supervisi
ditetapkan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran. Kalau hasil pemantauan
mendeskripsikan kondisi yang telah baik, supervisi ditetapkan untuk meningkatkan
kualitas proses pembelajaran. Pelaksnaan supervisi tentu saja mengacu kepada program
supervisi yang telah disusun. Dengan demikian, tindakan-tindakan dalam supervisi akan
terlihat sebagai tindakan yang terkendali dan terukur secara standar.
Hasil keigiatan supervisi adalah terjadinya perbaikan dan atau peningkatan. Perbaikan dan
peningkatan akan terlihat pada komepetensi pendidik yang bermuara kepada proses dan
hasil. Hasil supervisi akan terlihat pada kemampuan atau kompetensi pendidik dalam
1
2
merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses/ hasil pembelajaran. Tolok ukur
keberhasilan supervisi berada pada ketiga tataran kegiatan itu yakni peningkatan
kemampuan pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses/hasil
pembelajaran. Jadi, pada dasarnya hasil supervisi akan terlihat pada proses dan hasil.
Proses dapat diamati pada aktifitas pendidik dan hasil pada produk kerjanya.
Pelaksanaan pengawasan ketiga adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap kompetensi
pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses/hasil belajar. Evaluasi
dikaitkan dengan standar nasional pendidikan yakni standar proses dan komepetnsi
pendidik. Standar proses diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41
Tahun 2007. Apakah perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses/hasil pembelajaran
telah memenuhi tuntutan standar proses? Jika sudah berarti kompetensi pendidik telah
memenuhi salah satu ukuran keberhasilan dan evaluasi. Kompetensi pendidik (guru)
diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Apakah
capaian kompetensi pendidik sudah berada pada taraf seperti yang diharapkan oleh
peraturan ini? Jika sudah berari kompetensi pendidik telah terevaluasi dengan benar dan
tepat.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa pelaksanaan pengawasan proses pembelajaran
merupakan rangkaian tali-temali dalam bentuk siklus atau putaran. Pemantauan dilakukan
untuk mengumpulkan informasi atau data. Informasi atau data memperlihatkan gambaran
nyata proses pembelajaran. Dari gambaran nyata itu dilakukan supervisi dalam bentuk
perbaikan dan atau peningkatan kualitas proses pembelajaran. Hasil supervisi, kemudian
dievaluasi, dilihat dengan patron standar yakni stadar proses dan standar kompetensi
pendidik. Begitulah seterusnya. Secara menyeluruh (konfrehensif) kegiatan kepengawasan
yang berlangsung pada satu periode, ditandai dengan penyusunsn program sampai kepada
tindak lanjut. Di dalamnya akan ada penilaia, pembinaan, pemantauan, analisis hasil,
evaluas, dan pelaporan
B. PELAPORAN
Ada tiga substansi isi laporan pengawasan proses pembelajaran. Ketiga substansi itu
adalah hasil pemantauan, hasil supservisi, dan hasil evaluasi. Di dalam hasil pemanatauan
terdapat hasil kerja penilaian terhadap proses pembelajaran. Jika pemantauan diberi
makna mengumpulkan informasi atau data, maka penilaian dimaknai sebagai proses
pengolahan dan penafsiran data yang dapat dijadikan landasan untuk perlakuan
1
3
selanjutnya. Isi laporan tentang pemantauan merupakan deskripsi dari data dan informasi,
prosedur dan hasil pengolahan data, prosedur penafsiran data, hasil penafsiran data
sebagai data yang bermakna, dan rekomendasi untuk pelaksanaan supervisi.
Isi laporan supervisi sekurang-kurangnya menyangkut empat hal. Keempat hal itu adalah
tujuan, sasaran, , prosedur pelaksanaan, dan hasil. Tujuan supervisi pada dasarnya hanya
menyalin dari yang telah ada pada program supervisi. Tujuan tersebut tentunya harus
tegas, tajam, jelas, terukur, dan tidak mengandung makna ganda atau mendua makna.
Sasaran harus terukur baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Sasaran yang
terukur akan dapat menjadi pedoman untuk menentukan keberhasilan dan
ketidakberhasilan dalam supervisi. Prosedur pelaksanaan diuraian secara jelas sehingga
menggambarkan langkah-langkah nyata dalam supervisi. Fase-fase pekerjaan dalam
supervisi tergambar pada bagian ini sehingga setiap fase akan terlihat sebagai bagian dari
fase yang lain. Hasil supervisi dideskripsikan dengan bahasa yanga jelas, mudah
dipahami, dan dapat ditangkap maknanya
Isi laporan evaluasi sekurang-kurangnya memuat tiga hal pokok. Ketiga hal pokok itu
adalah prosedur atau teknik evaluasi, instrumen yang digunakan dalam evaluasi, dan hasil
evaluasi. Prosedur evaluasi diuraikan secara ringkas dan komunikatif. Tahapantahapan
dalam evaluasi digaambarkan secara jelas sehingga terlihat hubungan kausal antara satu
tahap dengan tahap yang lain. Instrumen (alat) evaluasi diampilkan dan dijelaskan secara
komunikatif sehingga fungsi isntrumen (alat) tersebut terlihat dengan jelas. Artinya,
bahwa alat evaluasi yang digunakan benar-benar berfungsi, berdayaguna, dan berhasil
guna untuk keprluan evaluasi. Hasil evaluasi merupakan jasmen dari evaluator terhadap
kebrhasilan peroses pembelajaran. Oleh karena itu, hasil evaluasi benar-benar
diungkapkan dengan jelas dan mudah dipahami. Hal itu penting karena hasil evaluasi ini
akan bermuara kepada tindak lanjut.
Sistematika laporan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan. Kelaziman suatu laporan
selalu ditata dengan urutan sistematik yang terdiri dari bagian awal bagian isi dan
lampiran. Bagian awal meliputi halaman judul, daftar kata pengantar, daftar isi, daftar
lampiran. Bagian isi meliputi pendahuluan, uraian dan pembahasan, serta penutup.
Lampiran disesuaikan dengan kebutuhan seperti isntrumen yang digunakan, data yang
tidak bisa dimasukkan ke batang tubuh laporan, gambar-gambar, diagram, dan
sebagainya.
Bahasa laporan hendaklah menggunanakn bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa
Indoensia yang baik adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan konteks, situasi, dan
1
4
kondisi. Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia baku. Hal yang paling penting dari itu, bahasa yang digunakan dalam
laporan adalah bahasa yang komunikatif, dapat dipahami, dan dapat dicerna dengan
mudah oleh pembaca. Tujuan dari sebuah laporan adalah agar orang lain (pembaca)
memahami isi atau substansi laporan dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai landasan
untuk perlakukan berikutnya.
C. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut adalah bagian terakhir dari kegiatan pengawasan proses pembelajaran.
Tindak lanjut merupakan jastifikasi, rekomendasi, dan eksekusi yang disampaikan oleh
pengawas atau kepala satuan pendidikan tentang pendidik yang menjadi sasaran
kepengawasannya. Seperti diuraikan sebelumnya, ada tiga alternatif tindak lanjut yang
diberikan terhadap pendidik. Ketiga tindak lanjut itu adalah: (1) Penguatan dan
penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar; (2) Teguran yang
bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar; dan (3) Guru
diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.
Pendidik perlu penguatan atas kompetensi yang dicapainya. Penguatan adalah bentuk
pembenaran, bentuk legalisasi, dan bentuk pengakuan atas kompetensi yang dicapainya.
Pengakuan seperti ini diperlukan oleh pendidik, bukan hanya sebagai motivasi atas
keberhasilannya, tetapi juga sebagai kepuasan indvidu dan kepuasan profesional atas kerja
kerasnya. Penguatan seperti ini jarang, bahkan hampir tidak diterima oleh pendidik.
Penghargaan bagi pendidik yang telah memenuhi standar perlu diberikan. Hal itu akan
membedakan antara pendidik yang berkompetensi standar dengan yang belum standar.
Betuk penghargaan yang diberikan sesuai dengan kondisi pada satuan pendidikan
bersangkutan atau ditentukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah yang
menjadi pengawasnya. Hal ini pun jarang bahkan hampir tidak diperoleh guru selama ini.
Oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41/2007 tentang Standar Proses, hal
ini sangat ditekankan. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum
memenuhi standar. Teguran dapat dilakukan dengan cara lisan atau tertulis. Idealnya,
untuk memenuhi persyaratan administratif, teguran seyogiyanya disampaikan secara
tertulis. Hal itu akan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat pula terdokumentasi. Jika
teguran itu behasil memotivasi pendidik, dokumennya akan bermakna positif baik bagi
1
5
yang menegur maupun yang ditegur. Kalau teguran itu tidak berhasil memotivasi agar
pendidik berupaya mencapai standar dalam kerjanya, tentu dapat dilanjutkan dengan
teguran berikutnya. Intinya, teguran yang bersifat mendidik adalah teguran yang
diharapkan dapat menimbulkan perubahan dan yang ditegur tidak merasa dilecehkan atau
tidak merasa tersinggung.
Tindak lanjut yang terakhir adalah merekomendasikan agar pendidik diberi kesempatan
untuk mengikuti pelatihan atau penataran. Rekomendasi itu bukan hanya bermakna bagi
pendidik, tetapi juga bermakna bagi institusi tempat pendidik bertugas untuk
meningkatkan kinerjanya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Teknik pemantauan
2. Tahapan Pelaksanaan Supervisi
3. Jadwal supervisi
4. Rencana Tindak Lanjut Supervisi Akademik
5. Instrument penilaian RPP/Modul Ajar
6. Instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran
1
6
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Bululawang
SEKOLAH DASAR NEGERI KUWOLU
NSS : 101051813021 NPSN : 20518536
Alamat: Jl. Raya Kuwolu No. 377 Kec. Bululawang Kab. Malang
NUR KHASANAH
2 SUPRIATIN,S.Pd V V V
NIP. 198302142022212005
BADRIYAH,S.Pd
3 NIP. 198505312022212036 V V V
ANIK NURFADLILATIN
5 NADHIROH,S.PdI V V V
NIP. -
RIZKI SABILA FIRDUSITA
6 NIP. - V V V
MUHAMMAD TAUHID
7 NIP. - V V V
GHEVIRA NURHALIZA
8 PERMATASARI V V V
NIP. -
1
7
Lis Farihanah, S.Pd.SD
NIP. 197507121999122001
Possibilities/kemungkinan
Apa ide bapak/ibu untuk membuat tujuan itu semakin mudah dicapai ?
Kemungkinan apa yang bapak/ibu bisa lakukan untuk membuat kegiatan lebih
efektif ?
Bagaimana caranya agar partisipasi peserta didik dapat lebih meningkat saat
pembelajaran ?
Solution/solusi
Dari ide-ide tadi mana yang paling memungkinkan untuk segera bapak/ibu
lakukan ?
Beberapa rencana perbaikan tadi semua menarik mana yang bapak/ibu akan
prioritaskan untuk dilakukan dalam waktu dekat ?
Dari beberapa cara yang tadi disampaikan boleh pilih salah satu atau dua dulu yang
akan dikerjakan ?
1
8
3. Rencana aksi
Apa saja langkah-langkah kedepan yang akan bapak/ibu lakukan dari solusi yang
sudah dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran ?
Bagaimana strategi ibu/bapak untuk menjalankan langkah-langkah tersebut ?
Apakah ukuran kesuksesan dari rencana aksi yang dilih ?
Ada beberapa kegiatan yang akan bapak/ibu lakukan?
Mari kita tuliskan kegiatan-kegiatan tersebut !
Urutkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat, hingga yang
paling akhir !
1
9
Catatan :
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
Guru … Supervisor
(……………………..) (………………………)
Kesan Umum :
2
0
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Saran-Masukan :
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
(……………………..) (………………………)
2
1
TAHAPAN PELAKSANAAN SUPERVISI
( SASARAN, INDIKATOR, KEGIATAN, JADWAL, PENANGGUNG JAWAB )
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Tahap Persiapan 1. Pemberitahuan kepada guru dan staf TU Kepala Sekolah /Tim
bahwa kepala sekolah akan mengadakan Supervisi
observasi Menyesuaikan dan √
Guru yang
2. Kesepakatan antara kepala sekolah dan guru disupervisi
tentang apa yang akan diobservasikan
sebagai tolak ukur
Tahap Refleksi Kepala sekolah berdiskusi dengan guru yang Kepala Sekolah/Tim
telah disupervisi untuk perbaikan proses Supervisi dan guru
pembelajaran selanjutnya yang disupervisi √ √ √ √
2
2
Jadwal Kegiatan
Indikator
Tahap Laporan Kepala Sekolah dan Tim Supervisi membuat Penanggung
Kepala Sekolah
Sasaran/ Program Kegiatan
Keberhasilan
Hasil Supervisi hasil laporan supervisi dan TimJawab √
Supervisi
2
3
Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Bululawang
SEKOLAH DASAR NEGERI KUWOLU
NSS : 101051813021 NPSN : 20518536
Alamat: Jl. Raya Kuwolu No. 377 Kec. Bululawang Kab. Malang
BADRIYAH,S.Pd
3 IV Agustus 2023 1 PJOK Kepala Sekolah
NIP. 198505312022212036
DIANI APRILAYUN, S.Pd
4 I Agustus 2023 1 Guru Kelas Kepala Sekolah
NIP. 197704022023212004
ANIK NURFADLILATIN
Pendidikan
5 NADHIROH,S.PdI II September 2023 1 Kepala Sekolah
Agama Islam
NIP. -
RIZKI SABILA FIRDUSITA
6 II September 2023 1 Guru Kelas Kepala Sekolah
NIP. -
MUHAMMAD TAUHID
7 III September 2023 1 Guru Kelas Kepala Sekolah
NIP. -
GHEVIRA NURHALIZA PERMATASARI
8 IV September 2023 1 Guru Kelas Kepala Sekolah
NIP. -
2
4
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Bululawang
SEKOLAH DASAR NEGERI KUWOLU
NSS : 101051813021 NPSN : 20518536
Alamat: Jl. Raya Kuwolu No. 377 Kec. Bululawang Kab. Malang
BADRIYAH,S.Pd
3 V Februari 2024 1 PJOK Kepala Sekolah
NIP. 198505312022212036
DIANI APRILAYUN, S.Pd
4 I Februari 2024 1 Guru Kelas Kepala Sekolah
NIP. 197704022023212004
ANIK NURFADLILATIN
Pendidikan
5 NADHIROH,S.PdI III Maret 2024 1 Kepala Sekolah
Agama Islam
NIP. -
RIZKI SABILA FIRDUSITA
6 II Maret 2024 1 Guru Kelas Kepala Sekolah
NIP. -
MUHAMMAD TAUHID
7 III Maret 2024 1 Guru Kelas Kepala Sekolah
NIP. -
GHEVIRA NURHALIZA PERMATASARI
8 IV Maret 2024 1 Guru Kelas Kepala Sekolah
NIP. -
2
5
RENCANA TINDAK LANJUT SUPERVISI AKADEMIK
SD NEGERI KUWOLU
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
2
6
Lis Farihanah,S.Pd.SD
NIP. 197507121999122001
2
7
mendengarkan, mengerjakan soal, mempraktikkan)
mencatat, mempraktikkan)
mengamati)
4 kegiatan pembelajaran Kegiatan Kegiatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran
menerapkan pembelajaran pembelajaran yang menerapkan menerapkan diferensiasi
berdiferensiasi pada proses, direncanakan guru diferensiasi (proses, (proses, konten, atau
konten, atau pun produk tidak menunjukkan konten, atau produk) produk) Pada seluruh murid
sesuai kebutuhan adanya Hanya pada murid yang sesuai kebutuhan
pembelajaran pembelajaran membutuhkan
berdiferensiasi perhatian khusu, sesuai
kebutuhan
5 Kegiatan pembelajaran Media pembelajaran Media pembelajaran Media pembelajaran
memberi kesempatan bagi hanya digunakan/dicoba oleh digunakan/dicoba oleh
murid untuk digunakan/dicoba guru dan sebagian guru dan semua murid
mengunakan/mencoba media oleh guru murid
pembelajaran
6 Kegiatan pembelajaran Tidak ada aktivitas Pertanyaa refleksi yang Pertanyaan refleksi
berpotensi melibatkan murid refleksi di akhir disusun belum membantu murid untuk
dalam melakukan refleksi pembelaajran membantu murid untuk menyimpulkan
untuk mengevaluasi menyimpulkan pembelajaran dan
pembelajaran di akhir pembelajaran dan mengaitkan dengan dirinya
pembelajaran dengan mengaitkan
Akitivitas : pembelajaran dengan
a. Murid berefleksi dengan dirinya
bantuan pertanyaa dari guru
b. Murid menyimpulkan
pembelajaran yang dilakukan
C Perumusan Rencana Asesmen Akhir
1 Adanya asesmen akhir yang Tidak ada asesmen Asesmen akhir yang Asesmen akhir yang
dapat mengukur ketercapaian akhir yang direncanakan belum direncanakan dapat
tujuan pembelajaran direncanakan dapat mengukur mengukur ketercapaian
ketercapaian tujuan tujuan pembelajaran
pembelajaran
2
8
Cara menghitung : Jumlah skor X 100%
(24) Total Skor = …… %
2
9
INSTRUMEN OBSERVASI PEMBELAJARAN
1. Nama Pendidik : ……………………………… 2. Sekolah : SD Negeri Kuwolu
3. Kelas/Semester : ……………………………… 4. Hari Tanggal : …………………….
Beri tanda checklist (v) pada kolom 1, 2, atau 3 sesuai analisi
penilaian
3
0
4 pelaksanaan kegiatan Media pembelajaran Media pembelajaran Media pembelajaran
pembelajaran memberikan hanya digunakan/dicoba digunakan / dicoba oleh digunakan / dicoba
kesempatan bagi murid untuk oleh guru guru dan sebagian murid oleh guru dan semua
mengunakan/mencoba media murid
pembelajaran
5 Pelaksanaan Kegiatan refleksi Tidak Melakukan Kegiatan melakukan kegiatan Melakukan kegiatan
pembelajaran yang melibatkan refleksi dalam refleksi dalam refleksi dalam
murid untuk mengevaluasi pembelajaran pembelajaran namun pembelajran dengan
pembelajaran dengan aktivitas: hanya dengan memberikan
a. Memberikan Pertanyaan memberikan pertanyaan pertanyaan dan
refleksi kepada murid tanpa memfasilitasi murid memfasilitasi murid
b. Memfasilitasi murid untuk untuk berefleksi untuk berefleksi sesuai
menjawab pertanyaan refleksi dengan fasenya
B Penilaian
1 Pelaksanaan Asesmen akhir Tidak ada asesmen akhir Ada asesmen akhir namun asesmen akhir yang
yang dapat mengukut belum dapat mengukur dilakukan dapat
ketercapaian tujuan ketercapaian tujuan mengukur
pembelajaran pembelajaran ketercapaian
pembelajaran
Cara menghitung : Jumlah skor X 100%
18 Total Skor = …… %
3
1
Saran Perbaikan untu Kegatan pembelajaran selanjutnya:
Guru perlu memperbaikai …. (tuliskan pada poin mana guru mendapat nilai 1 atau 2)
3
2