Anda di halaman 1dari 15
MENTERI KEUANGAN, REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN NOMOR SE- 15 /MK.1/2018 TENTANG PELAKSANAAN CUT! BAG! PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN Umum Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil telah diatur ketentuan mengenai pelaksanaan cuti bagi Pegawai Negeri Sipil (NS). ‘Sebagai bagian dari sosialisasi atas peraturan tersebut di atas, perlu menetapkan Surat Edaran mengenai pelaksanaan dan administrasi cuti melalui Surat Edaran tentang Pelaksanaan Cuti bagi PNS di Lingkungan Kementerian Keuangan. Maksud dan Tujuan Surat Edaran ini bertyjuan sebagai acuan bagi PNS, Calon PNS, dan pegelola kepegawaian di lingkungan Kementerian Keuangan dalam pelaksanaan cuti Ruang Lingkup 1, Surat Edaran ini memuat acuan pelaksanaan cuti di lingkungan Kementerian Keuangan. 2. Surat Edaran ini ditujukan kepada seluruh PNS, Calon PNS, dan pengelola kepegawaian di lingkungan Kementerian Keuangan. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037); 3. Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1974 tentang Beberapa Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri Dalam Rangka Pendayagunaan Aparatur Negara dan Kesederhanaan Hidup, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 1992; MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ee 4, Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1861); 5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347/KMK.01/20C8 tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Pejabat Eselon | Di Lingkungan Departemen Keuangan Untuk Dan Atas Nama Menteri Keuangan Menandatangani Surat Dan Ateu Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 218/KMK.01/2010; 6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 180/KMK.01/2009 tentang Pendelegasian Sebagian Wewenang Kepada Para Pejabat Eselon | Di Lingkungan Departemen Keuangan Untuk Menandatangani Surat Keputusan Mutasi Kepegawaian Dan Lain Sebagainya Di Bidang Kepegawaian, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 468/KMK.01/2018; 7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 74/KMIK.01/2012 tentang Penunjukan Para Pejabat di Lingkungan Kementerian Keuangan yang Diberi Kuasa Untuk dan Atas Nama Menteri Keuangan Menandatangani Surat/Keputusan Mutasi Kepegawaian dan Lain Sebagainya di Bidang Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 404/KMK.01/2013, E. Definisi dan Jenis Cuti 1. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. 2. Jenis cuti yaitu: a. cuti tahunan; b. cuti besar; ©. uli sakit; d. cuti melahirkan; e. cuti karena alasan penting; f. cuti bersama; dan ii luar tanggungan negara. 9. cuti F. Ketentuan 4. Cuti Tahunan a. Ruang Lingkup, Kriteria, dan Jangka Waktu 1) Cuti tahunan merupakan hak PNS dan Calon PNS yang telah bekerja paling kurang selama 1 (satu) tahun secara terus-menerus. 2) Jangka waktu hak atas cuti tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja 3) Hak atas cuti tahunan dapat ditangguhkan penggunaannya oleh pejabat yang berwenang untuk memberikan hak atas cuti tahunan untuk paling lama 1 (satu) tahun, apabila terdapat kepentingan dinas mendesak on ES — MENTERI KEUANGAN. REPUBLIK INDONESIA -3- b. Pelaksanaan Cuti Tahunan 1) 2) 3) Cuti tahunan yang akan digunakan di tempat yang sulit perhubungannya dapat ditambah untuk paling lama 12 (dua belas) hari kalender dalam 1 (satu) tahun berjalan, dengan tetap mempertimbangkan kekuatan pegawai pada unit kerjanya Tempat yang sulit perhubungannya sebagaimana dimaksud dalam angka 1) mengacu kepada ketentuan yang berlaku Selama menjalankan cuti tahunan, PNS dan Calon PNS memperoleh penghasilan dan tunjangan sesuai peraturan perundang-undangan. ©. Permintaan dan pemberian cuti tahunan dilakukan dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran | Surat Edaran ini 2. Cuti Besar a. Ruang Lingkup, Kriteria, dan Jangka Waktu 1) 2) 3) 4) Cuti besar merupakan hak PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus-menerus. Cuti besar diberikan untuk paling lama 3 (tiga) bulan. Contoh: 1 Januari 2018 — 31 Maret 2018 15 Januari 2018 ~ 14 April 2018 Ketentuan telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus-menerus sebagaimana dimaksud dalam angka 1), dikecualikan bagi cuti besar untuk a) kepentingan agama, yakni ibadah haji yang pertama; dan b) kelahiran anak keempat dan seterusnya. PNS yang telah menggunakan cuti besar berhak atas: a) cuti tahunan yang tersisa pada tahun sebelum digunakan cuti besar; b) cuti besar untuk ibadah haji yang pertama dan/atau kelahiran anak keempat dan seterusnya; ) cuti besar selain untuk ibadah haji yang pertama dan/atau kelahiran anak keempat dan seterusnya, setelah bekerja kembali paling kurang 5 (lima) tahun secara terus-menerus; d) cuti sakit; ©) cuti karena alasan penting; dan f)cuti bersama. om MENTERI KEUANGAN, REPUBLIK INDONESIA, 4 5) Selama menggunakan cuti besar, PNS yang bersangkutan memperoleh penghasilar dan tunjangan sesuai peraturan perundang-undangan. 6) Hak atas cuti besar dapat ditangguhkan penggunaannya oleh pejabat yang berwenang untuk memberikan hak atas cuti besar untuk paling lama 4 (satu) tahun, apabila terdapat kepentingan dinas mendesak, kecuali untuk ibadah haji yang pertama dan/atau kelahiran anak keempat dan seterusnya. . Pelaksanaan Cuti Besar 1) Pengajuan permohonan cuti besar untuk ibadah haji yang pertama dan kelahiran keempat dan seterusnya dilaksanakan sebagai berikut: a) untuk ibadah haji yang pertama, melampirkan surat keterangan melaksanakan haji untuk pertama kali yang memuat jadwal keberangkatan/kelompok terbang (Kloter) yang dikeluarkan oleh instansi atau badan hukum yang bertanggung Jawab dalam penyelenggaraan hal b) untuk kelahiran anak keempat dan seterusnya, dilakukan dengan melampirkan surat keterangan dokter/bidan yang mencantumkan Hari Perkiraan Lahir (HPL) 2) PNS yang menggunakan cuti besar tidak berhak atas cuti tahunan pada tahun dimulainya cuti besar yang bersangkutan. 3) PNS yang ekan menggunakan hak cuti besar setelah melaksanakan cuti tahunan pada tahun yang bersangkutan, diberikan cuti besar untuk paling lama 3 (tiga) bulan dikurangi jumiah cuti tahunan yang telah dilaksanakan pada tahun yang bersangkutan. Contoh: Seorang PNS pada bulan Januari tahun 2018 telah melaksanakan cuti tahunan selama 5 (lima) hari kerja dengan menggunakan kuota cuti tahunan tahun 2018. Ketika PNS tersebut ingin melaksanakan cuti besar TMT 19 Maret 2018, maka ia hanya dapat melaksanakan cuti besar paling lama 3 (tiga) bulan dikurangi 5 (lima) hari kerja, yakni TMT 19 Maret 2018 sampai dengan 10 Juni 2018. 4) Cuti besar berikutnya dapat diajukan paling kurang 5 (lima) tahun setelah kembali aktif bekerja dari cuti besar sebelumnya, keouali cuti besar untuk ibadah haji yang pertama dan untuk kelahiran anak keempat dan seterusnya. c. Permintaan dan pemberian cuti besar dilakukan dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran | Surat Edaran ini. oe MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3. Cuti Sakit a. Ruang Lingkup, Kriteria, dan Jangka Waktu 1) Cuti sakit merupakan hak PNS yang: a) menderita sakit; b) mengalami gugur kandungan; dan/atau ©) mengalami kecelakaan dalam dan oleh karena menjalankan tugas kewajibannya sehingga perlu mendapatkan perawatan. 2) Hak atas cuti sakit diberikan paling lama 1 (satu) tahun dan dapat ditambah paling lama 6 (enam) bulan. 3) PNS wanita yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit paling lama 1% (satu setengah) bulan. Contoh: 1 Februari 2018 — 15 Maret 2018 10 Februari 2018 - 24 Maret 2018 4) PNS yang telah menggunakan cuti sakit untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan telah aktif bekerja kembali, berhak atas: a) cuti tahunan yang dimiliki; b) cuti besar, jika yang bersangkutan memiliki hak cuti besar atau memenuhi ketentuan untuk melaksanakan cuti besar untuk ibadah haji pertama atau melahirkan anak keempat dan seterusnya; ©) cut sakit; 4) cuti melahirkan; ) cuti karena alasan penting; dan f) uti bersama. 5) Selama menjalankan cuti sakit, PNS yang bersangkutan memperoleh penghasilan dan tunjangan sesuai peraturan perundang-undangan. b. Pelaksanaan Cuti Sakit 1) PNS yang menderita sakit selama 1 (satu) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari diberikan cuti sakit dengan melampirkan surat keterangan dokter. 2) PNS yang menderita sakit lebih dari 14 (empat belas) hari diberikan cuti sakit dengan’ a) melampirkan surat keterangan dokter pemerintah/unit pelayanan kesehatan yang memadai; 4 3) 5) 6) c. Permintaan dan pemberian cuti sakit dilakukan dengan menggunakan format MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -6- b) dalam hal tidak terdapat dokter pemerintah/unit pelayanan kesehatan pemerintah yang memadai, PNS yang menderita sakit lebih dari 14 (empat belas) hari dapat diberikan cuti sakit dengan melampirkan surat keterangan dokter. PNS yang telah diberikan cuti sakit selama 1 (satu) tahun harus memperoleh surat keterangan tim penguji kesehatan yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan untuk dapat memperoleh perpanjangan cuti sakit sampai dengan paling lama 6 (enam) bulan. PNS yang telah diberikan perpanjangan cuti sakit sebagaimana dimaksud pada angka 3) harus diuji kembali kesehatannya oleh tim penguji kesehatan yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. PNS yang mengalami kecelakaan dalam dan oleh karena menjalankan tugas kewajibannya sebagaimana diatur dalam ketentuan yang mengatur Jaminan Kecelakaan Kerja sehingga perlu mendapatkan perawatan, berhak atas cuti sakit ‘sampai yang bersangkutan sembuh dari penyakitnya. PNS yang menggunakan cuti sakit sebagaimana dimaksud dalam angka 5) diyji kembali kesehatannya oleh tim penguji kesehatan yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan setelah 1 (satu) tahun pertama dan selanjutnya setiap 6 (enam) bulan. sebagaimana tercantum dalam Lampiran | Surat Edaran ini. Cuti Melahirkan a. Ruang Lingkup, Kriteria, dan Jangka Waktu 1) Cuti melahirkan merupakan hak PNS wanita untuk kelahiran anak pertama sampai dengan anak ketiga pada saat menjadi PNS. PNS wanita yang telah memiliki anak sebelum menjadi PNS tetap berhak atas cuti melahirkan untuk kelahiran sampai dengan 3 (tiga) anak setelh menjadi PNS. Lamanya cuti melahirkan adalah 3 (tiga) bulan, namun dalam kondisi tertentu, PNS Wanita dapat mengajukan permintaan cuti melahirkan kurang dari 3 (tiga) bulan. PNS wanita yang telah menggunakan cuti melahirkan berhak atas: a) cull tahunan yang dimilki; b) cuti besar, jika yang bersangkutan memiliki hak cuti besar atau memenubi ketentuan untuk melaksanakan cuti besar untuk ibadah haji pertama atau melahirkan anak keempat dan seterusnya; ) cuti sakit 4) cuti karena alasan penting; dan e) outi bersama. 5) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Selama menjalankan cuti melahirkan, PNS wanita yang bersangkutan memperoleh penghasilan dan tunjangan sesuai peraturan perundang-undangan. b. Pelaksanaan Cuti Melahirkan 1) 2) Pengajuan permohonan cuti melahirkan dilakukan dengan melampirkan surat keterangan dokter/bidan yang mencantumkan Hari Perkiraan Lahir (HPL). Permintaan dan pemberian cuti melahirkan dilakukan dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran | Surat Edaran ini. 5. Cuti karena Alasan Penting a. Ruang Lingkup, Kriteria, dan Jangka Waktu 1) 2) 3) 4) 5) Cuti karena alasan penting merupakan hak PNS, apabila: a) ibu, bapak, istri atau suami, anak, adik, kakak, mertua atau'menantu sakit keras atau meninggal dunia; b) salah seorang anggota keluarga yang dimaksud dalam huruf a) meninggal dunia dan menurut peraturan perundang-undangan PNS yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota keluarganya yang meninggal dunia; c)_melangs.ngkan perkawinan. Cuti karena alasan penting juga dapat diberikan untuk: a) PNS lakitaki yang istrinya melahirkan/operasi sesar; b) keadaan kahar (force majeure), seperti kebakaran rumah atau bencana alam; atau ©) PNS yang ditempatkan pada kantor perwakilan Republik Indonesia yang rawan dan/atau berbahaya guna memulihkan kondisi kejiwaan PNS yang bersangkutan. Cuti karena alasan penting diberikan untuk paling lama 1 (satu) butan. PNS yang telah menggunakan cuti karena alasan penting, berhak atas: a) cuti tahunan yang dimiliki; b) cuti besar, jika yang bersangkutan memiliki hak cuti besar atau memenuhi ketentuan untuk melaksanakan cuti besar untuk ibadah haji pertama atau melahirkan anak keempat dan seterusnya; ©) cuti sakit; d) cuti melahirkan; ) cuti karena alasan penting; dan f) cufi bersama Selama menjalankan cuti karena alasan penting, PNS yang bersangkutan memperoleh penghasilan dan tunjangan sesuai peraturan perundang-undangan ag MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -8- b. Pelaksanaan Cuti karena Alasan Penting 1) 2) Pengajuan permohonan cuti karena alasan penting dilakukan dengan melampirkan: a) Surat Keterangan Kematian dari Unit Pelayanan Kesehatan atau paling rendah dari Ketua Rukun Tetangga setempat, untuk alasan ibu, bapak, istri atau suami, anak, adik, kakak, mertua atau menantu meninggal dunia; b) Surat Keterangan Rawat Inap dari Unit Pelayanan Kesehatan, untuk alasan iou, bapak, istri atau suami, anak, adik, kakak, mertua atau menantu sakit keras; c) Surat Keterangan Ahli Waris paling rendah dari Lurah/Kepala Desa setempat, untuk alasan salah seorang anggota keluarga yang dimaksud dalam huruf a) meninggal dunia dan menurut peraturan perundang-undangan, PNS yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota keluarganya yang meninggal dunia; d) Surat Keterangan untuk Nikah dari Kantor Urusan Agama setempat, untuk alasan melangsungkan perkawinan; e) Surat Keterangan Rawat Inap dari Unit Pelayanan Kesehatan, untuk alasan mendamping/ istri yang melahirkan/operasi sesar; ) Surat Keterangan paling rendah dari Ketua Rukun Tetangga setempat, untuk alasan keadaan kahar (force majeure) seperti kebakaran rumah atau bencena alam Permintaan dan pemberian cuti karena alasan penting dilakukan dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran | Surat Edaran ini 6. Cuti Bersama a. Ruang Lingkup, Kriteria, dan Jangka Waktu Cuti bersama merupakan hak PNS yang ditetapkan oleh Presiden. Cuti bersama sebagaimana dimaksud dalam angka 1) tidak mengurangi hak cuti tahunan. PNS yang bekerja di unit kerja/satuan organisasi yang tidak diberikan hak atas cuti bersama, cuti tahunannya ditambah sesuai dengan jumlah cuti bersama yang tidak diberikan, tanpa memperhatikan sisa hak cuti tahunannya. ‘Selama menjalankan cuti bersama, PNS yang bersangkutan mempero eh penghasilan dan tunjangan sesuai peraturan perundang-undangan. ar MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA b. Pelaksanaan Cuti Bersama 1) 2) Jumlah cuti tahunan yang ditambahkan sebagai pengganti atas tidak diberikannya hak cuti bersama hanya dapat digunakan pada tahun yang berjalan. Jumlah cuti tahunan yang ditambahkan sebagai pengganti atas tidak diberikannya hak cuti bersama dapat dilaksanakan tidak sekaligus, 7. Cuti di Luar Tanggungan Negara a. Ruang Lingkup, Kriteria, dan Jangka Waktu 1) 2) 3) PNS yang telah bekerja paling kurang 5 (lima) tahun secara terus-menerus dapat diberikan cuti di luar tanggungan negara karena alasan-alasan pribadi yang penting dan mendesak, antara lain: a) mengikuti atau mendampingi suamifistri tugas negara/tugas belajar di dalam/luar negeri, dengan melampirkan surat penugasan atau surat perintah tugas negara/tugas belajar dari pejabat yang berwenang; b) mendampingi suamilstri bekerja di dalam/luar negeri, dengan melampirkan surat keputusan atau surat penugasan/pengangkatan dalam jabatan; ©) menjalani program untuk mendapatkan keturunan, dengan melampirkan surat keterangan dokter spesialis; d) mendampingi anak yang berkebutuhan khusus, dengan melampirkan surat keterangan dokter spesialis; e) mendampingi suamifistr/anak yang memerlukan perawatan khusus, dengan melampirkan surat keterangan dokter spesialis; dan/atau )_mendampingi/merawat orang tua/mertua yang sakitVuzur, dengan melampirkan surat keterangan dokter. Selain karena sebagaimana dimaksud dalam angka 1), permohonan cuti di luar tanggungan negara dapat diperlimbangkan oleh alasan langsung PNS yang bersangkutan apabila terdapat kepentingan pribadi dan mendesak lainnya yang disertai dengan bukti-bukti yang mendukung PNS yang bekerja Kembali di lingkungan Kementerian Keuangan setelah melaksanakan cuti di luar tanggungan negara berhak atas: a) cuti tahunan, setelah bekerja kembali paling kurang 1 (satu) tahun secara terus- menerus; b)_cuti besar untuk ibadah haji yang pertama dan/atau kelahiran anak keempat dan seterusnya; a MENTER! KEUANGAN, REPUBLIK INDONESIA -10- ©) cuti besar selain untuk ibadah haji yang pertama dan/atau kelahiran anak keempat dan seterusnya, setelah bekerja kembali paling kurang 5 (lima) tahun secara terus-menerus; d) cuti sakit; e) cuti melahirkan; f) cuti karena alasan penting; dan g) cuti bersama, 4) Selama menjalankan cut di luar tanggungan negara, PNS yang bersangkutan tidak memperoleh penghasilan PNS dan tunjangan serta tidak diperhitungkan sebagai masa kerja PNS. Pelaksanaan Cuti di Luar Tanggungan Negara 1) Cuti diluar tanggungan negara dapat diberikan untuk paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apabila ada alasan-alasan yang penting untuk memperpanjangnya. 2) Permintaan/permohonan cuti di luar tanggungan negara atau perpanjangan cut di luar tanggungan negara diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum pelaksanaan cuti di Iuar tanggungan negara atau sebelum berakhimya cuti di luar tanggungan negara. 3) PNS yang telah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara wajb melaporkan diri secara hierarkis dan tertulis kepada Menteri Keuangan yang dibuat sebagaimana format dalam Lampiran Il Surat Edaran ini, 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya cut di luar tanggungan negara. 4) PNS yang tidak melaporkan diri secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam angka 3), untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan setelah berakhirnya cuti di luar tanggungan negara, diberhentikan dengan hormat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 5) PNS yang bekerja kembali di lingkungan Kementerian Keuangan setelah melaksanakan cuti di luar tanggungan negara tidak berhak atas cuti tahunan yang tersisa sebelum cuti di luar tanggungan negara. Permintaan dan pemberian cuti di luar tanggungan negara dilakukan dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran | Surat Edarai 8 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA att Cuti bagi PNS Tugas Belajar a. Cuti bagi PNS yang Sedang Tugas Belajar 1) PNS yang sedang tugas belajar berhak atas: a) cuti melahirkan; dan b) cuti besar untuk ibadah haji yang pertama dan/atau kelahiran anak keempat dan seterusnya. 2) PNS yang sedang tugas belajar di dalam negeri atau di luar negeri yang akan menggunakan cuti melahirkan dan cuti besar untuk ibadah haji yang pertama dan/atau kelahiran anaknya yang keempat dan seterusnya harus mengajukan permohonan cuti kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti melalui Pimpinan Perguruan Tinggi dan/atau Kepala Perwakilan Republik Indonesia di negara yang bersangkutan. b. Cuti bagi PNS yang Telah Selesai Tugas Belajar PNS yang telah selesai tugas belajar dan bekerja kembali di lingkungan Kementerian Keuangan berhak atas: 1) cuti tahunan pada tahun yang sedang berjalan, setelah bekerja kembali paling kurang 3 (tiga) bulan; 2) cuti besar untuk ibadah haji yang pertama dan/atau kelahiran anak keempat dan seterusnya; 3) cuti besar selain untuk ibadah haji yang pertama dan/atau persalinan anak keempat dan seterusnya, setelah bekerja kembali paling kurang 3 (tiga) bulan, apabila yang bersangkutan mempunyai hak cuti besar, cuti sakit; uti melahirkan; cuti karena alasan pentin cuti bersama s 228s G. Ketentuan Lain-lain 1 Ketentuan mengenai cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti karena alasan penting berlaku juga bagi Calon PNS. Cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti melahirkan, cuti karena alasan penting, dan cuti bersama yang akan dijalankan di luar negeri, harus mendapatkan izin dari Menteri Keuangan atau pejabat yang diberi kewenangan. Permohonan cuti yang diajukan melalui aplikasi disesuaikan dengan fitur yang tersedia dan ketentuan yang mengatur penggunaan aplikasi Calon PNS dapat diberikan cuti bersama. Dalam hal Calon PNS tidak diberikan cuti bersama karena kepentingan dinas, tidak diberikan hak cuti tahunan sebagai pengganti t S ae” MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -12- 5. PNS yang sedang menggunakan hak atas cuti tahunan, cuti besar, cuti karena alasan penting dan cuti bersama dapat dipanggil kembali bekerja apabila terdapal kepentingan dinas mendesak. 6. Dalam hal PNS dipanggil kembali bekerja, jangka waktu cuti yang belum dijalankan tetap menjadi hak PNS yang bersangkutan. H. Penutup 1. Pimpinan Unit Eselon | di lingkungan Kementerian Keuangan agar melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan cuti di unit organisasi masing-masing. 2, Pada saat Surat Edaran ini mulai berlaku, Surat Edaran Nomor SE-3559/MK.1/2009 tidak lagi digunakan sebagai acuan pelaksanaan cuti bagi pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan. Demikian kami sampaikan, untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Agustus 2018 Menteri Keuangan jekretaris Jenderal, Tembusan: Menteri Keuangan Repuik Indonesia kp Suss6i018, MENTERI KEUANGAN, REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN | Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor: SE- 15 /MK.1/2018 Tanggal 29 Agustus 2018 FORMAT PERMINTAAN DAN PEMBERIAN CUT! KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (UNIT ESELON I) (aLAMAT) (Kota), (Tanggel, Bulan dan Tahun) ‘SURAT PERMINTAAN DAN PEMBERIAN CUTI NOMOR: Sl... T. DATA PEGAWAT ‘Nama NP. Jabatan Masa Kerja roo Unit Kerf TL JENIS CUTI YANG DIAMBIL™ 4. Cui Tahunan 2. Cull Besar 3. Cull Sakit 4. Cull Melanirkan 5. Cull karena Alasan Penting 6. Culi di Luar Tanggungan Negara oa Il ALASAN CUT! ee = IV. LAMANYA CUTI ‘Selama_| .... (hariibulanftahun)* | Mulaitanggal | [sa | V. CATATAN CUT™ + Cul Tahunan 2 CUTIBESAR ‘Tahun | Sisa | Keterangan | 3. CUTISAKIT ND 4. CUTI MELAHIRKAN, Net 5. CUTIKARENA ALASAN PENTING N 6..GUTI DILUAR TANGGUNGAN NEGARA Vi ALAMAT SELAMA MENJALANKAN CUTI TEP Format Saya (end Nib [Vil PERTIMBANGAN ATASAN LANGSUNG™ DISETULUL PERUSAHAN'™* | DITANGGUHKAN'™* | ~TIDAK DISETWJUF™ (Wabatan Atasan Langsung) NIP. Vil. KEPUTUSAN PEJABAT YANG BERWENANG MEMBERIKAN CUT™ DISETUJUL PERUBAHAN'* DITANGGUHKAN™ TIDAK DISETUJUF™ (Wabatan PYB) ( NIP. Catatan: NA N2 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Coret yang tidak peru Pillh salah satu dengan memberi tanda centang (\} Diisi oleh pejabat yang menangani bidang

Anda mungkin juga menyukai