Day 2 - Banking Transaction - Fraud Bank NTB Syariah-1
Day 2 - Banking Transaction - Fraud Bank NTB Syariah-1
& FRAUD
WORK EXPERIENCES
PROFILE
PT. Bank Syariah Indonesia Tbk PT. Bank Syariah Mandiri
RCEO Region Jakarta III RCEO Region IV Surabaya PT. Region Head Kanwil III Jakarta 2
PT. Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri PT. Bank Syariah Mandiri
Ir. Edhie Rosman, MM
2000-2004
EDUCATION
2005-2013
Magister Manajemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor
Officer , Departement Head of (IPB)
Branch Manager KC Depok, KC
Financing Analysis, Risk
Jakarta Warung Buncit, KC Solo,
Management Division,
KC Bandung, KC Jakarta Thamrin, Sarjana Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB)
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri
OVERVIEW OPERASIONAL
PERBANKAN SYARIAH
RISIKO OPERASIONAL
Tujuan Pembahasan
1. Peserta dapat memahami dan menerapkan tugas dan fungsinya
sebagai Operasional Supervisor dengan baik.
GROUP DISCUSSION
KARAKTERISTIK
❖ Prinsip Bagi Hasil : konsep bagi hasil atau profit-sharing menggantikan sistem bunga. Bank syariah berbagi keuntungan dan risiko
dengan nasabahnya dalam transaksi
❖ Akad : perjanjian dengan menggunakan Akad, yang secara umum akad yang digunakan Mudharabah, Murabahah, Musyarokah
❖ Pengawasan dan kepatuhan: selain dilakukan oleh otoritas regulasi keuangan juga di awasi oleh Dewan Pengawas Syariah
❖ Investasi yang halal: Bank syariah biasanya menghindari investasi dalam sektor-sektor yang dianggap haram, seperti perjudian,
minuman keras, atau industri yang menghasilkan produk yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam
10
Landasan Hukum Perbankan Syariah
1.Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah: Undang-Undang ini menjadi dasar hukum
utama yang mengatur perbankan syariah di Indonesia. Undang-undang ini membahas berbagai aspek perbankan
syariah, termasuk pendirian bank syariah, prinsip-prinsip operasional, pengawasan, dan sanksi.
2.Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan: Meskipun bukan undang-undang khusus perbankan syariah, undang-undang ini berisi beberapa
amendemen yang mengakomodasi prinsip-prinsip perbankan syariah.
3.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1992 tentang Perbankan Syariah: Peraturan ini
mengatur secara rinci tentang perbankan syariah di Indonesia, termasuk ketentuan mengenai struktur modal, akuntansi,
pengawasan, dan ketentuan lainnya.
4.Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK):
a. Peraturan OJK Nomor 16/POJK.03/2022 tentang Bank Umum Syariah: Merupakan peraturan yang
mengatur tata cara pendirian bank syariah, modal minimum, dan prinsip-prinsip operasionalnya.
b. Peraturan OJK Nomor 14/POJK.03/2017 tentang Penerapan Prinsip Keuangan Syariah pada Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah: Menetapkan prinsip-prinsip keuangan syariah yang harus diterapkan oleh
bank umum syariah dan unit usaha syariah.
5.Fatwa DSN-MUI: Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa-fatwa yang
menjadi acuan prinsip-prinsip syariah dalam perbankan. Meskipun fatwa ini bukan peraturan hukum, mereka memiliki
pengaruh besar dalam menentukan standar praktek perbankan syariah
Overview Operasional Bank
Jenis Bank Berdasarkan Uu No 10/1998
BPR
SWASTA NASIONAL
KOPERASI
ASING
CAMPURAN
Overview Operasional
Bank
Jenis Kantor Bank
KEBIAJAKAN SUPPORT
Overview Operasional
Bank
Organization In Banking
STRUKTUR, TUGAS DAN
AKTIVITAS OPERASIONAL
Ruang Lingkup
Operasional Bank
Section In Banking
OPERATION SUPPORTING
UNIT UNIT
Overview Operasional
Bank
Section In Banking
Operation Unit
Transaction
Layanan Nasabah Financing General
Processing
(CS dan Teller) Administration Administration
(Back Office)
➢ Baca, pahami, dan tandatangani job description serta surat penunjukan sebagai Branch
Operation Manager
➢ Miliki user id untuk core banking dan lain-lain serta menjaga kerahasian user serta
password
Perhatian
❖ Ganti password secara berkala, hati-hati dengan pencurian password
Ruang Lingkup Operasional
Bank
Proses Operasional Bank
SUPERVISOR
Ruang Lingkup Operasional
Bank
Teller
Dikutip dari buku Mengelola Kualitas Layanan Perbankan oleh Ikatan Bankir Indonesia, secara umum
teller bank memiliki tugas dan tanggung jawab, yaitu:
1. Memproses atau melaksanakan transaksi tunai dan non tunai dengan nasabah.
2. Meyakini kebenaran dan keaslian uang tunai dari nasabah.
3. Meyakini kesesuai jumlah uang yang digunakan sebagai transaksi.
4. Melaksanakan pembukuan dan validasi dengan benar.
5. Menjamin kerahasiaan password miliki sendiri dan tidak melakukan sharing password dengan pegawai lainnya.
6. Menjaga keamanan, kebersihan, dan ketertiban pemakaian terminal komputer.
7. Melaksanakan penukaran uang lusuh ke cabang koordinator atau Bank Indonesia.
8. Menjaga keamanan dan kerahasiaan kartu specimen tanda tangan nasabah.
9. Menjaga kerapihan dan kebersihan counter teller.
10. Menyediakan uang tunai pada ATM yang berada di bawah kelolaan outlet.
11. Melakukan verifikasi antara voucher dengan validasi dan laporan transaksi teller.
12. Meyakini keaslian dan keabsahan specimen tanda tangan nasabah dan form transaksi penarikan antar cabang.
13. Memeriksa identitas nasabah dengan benar.
14. Menjamin keamanan boks teller dan kewenangan memegang kunci boks.
15. Melakukan verifikasi dan menandatangani seluruh transaksi.
16. Melaksanakan pengambilan dan pengantaran uang ke cabang koordinator atau nasabah.
Ruang Lingkup Operasional
Bank
Customer Service
1. Memeriksa kelengkapan data transaksi yang diisi nasabah/ konfirmasi pengisian web
form
2. Menghitung uang dan memeriksa keaslian uang
3. Melakukan penihilan saldo pada akhir hari
4. mencetak laporan transaksi dan melakukan verifikasi terhadap tiket
5. Melakukan pick up service dilengkapi dengan ketentuan (petugas, sarana)
Teller 6. Memasukan uang ke dalam brangkas
27
Tugas dan Tanggung Jawab
28 28
Ruang Lingkup Operasional Bank
Supervisor
Ruang Lingkup Operasional Bank
BACK OFFICE
33
Ruang Lingkup Operasional
Bank
Back Office Operation
FINANCING
OPERATION
Ruang Lingkup Operasional Bank
Loan Operation
Fungsi Bisnis/Pemasaran
Bertanggung jawab atas kelengkapan dan kelayakan dokumen kredit, agunan dan keabsahan dokumen
LAPORAN MINGGUAN
LAPORAN BULANAN
TRIWULANAN
SEMESTERAN
TAHUNAN
REGULATOR
LAPORAN LAINNYA
Awal hari Akhir hari Akhir bulan Akhir tahun Aktivitas lain
1. Mangalokasikan uang tunai 1. Cash opname 1. Stok opname 1. Penyelesaian seluruh 1. Monitoring atm
2. Start date pinpad 2. Verifikasi transaksi 2. open item transaksi 2. Keamanan kantor
3. ……… 3. .,…….. 3. ……… 2. Opname uang dan 3. ….........
4. …….. 4. …….. 4. ………. surat berharga 4. ………….
5. ……. 5. …….. 5. ………. 3. …......
6. ……. 6. ……….. 6. ………. 4. ………..
Aktivitas Pagi Hari –
Layanan Nasabah
❖ Prinsip dual control dan dual custody
Perhatian
1. Rekening Tabungan yang tidak terdapat transaksi debet/kredit dalam kurun waktu 6 (enam) bulan berturut-turut dan saldo rekening
di bawah saldo minimum.
2. Penutupan rekening dilakukan secara sistem apabila rekening terkategori rekening Dormant selama 6 (enam) bulan berturut-turut
dan bersaldo nol, dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Rekening tidak digunakan sebagai rekening pendebetan dan/atau
b. Rekening pencairan pembiayaan
c. Rekening tidak digunakan sebagai rekening penampungan dana/pencairan dana.
d. Tidak memiliki fasilitas autosave.
3. Pelaksanaan perubahan status Rekening Tabungan dari Dormant menjadi aktif, sbb:
a. Nasabah mengajukan permohonan pengaktifan rekening dormant.
b. Customer Service melakukan penginputan nomor rekening yang dormant menjadi aktif berdasarkan permohonan nasabah.
c. Supervisor melakukan verifikasi dan persetujuan atas pengaktifan rekening.
PROSEDUR OPERASIONAL PRODUK
DANA
Penutupan Rekening
Pembukaan Rekening
APU & PPT Program Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme
1. Bank menerapkan APU dan PPT dalam melakukan hubungan transaksi dari nasabah.
2. Bank menerapkan program APU dan PPT meliputi aktivitas:
a. Penerimaan dan identifikasi nasabah
b. Pemantauan dan pelaporan
c. Pengawasan dan manajemen risiko
3. Customer Service Representative (CSR) wajib memastikan kelengkapan persyaratan dan kesesuaian
data/informasi nasabah.
4. CSR melakukan pengkinian data file nasabah apabila terdapat perubahan.
5. CSR wajib memastikan pembukaan rekening Beneficial Owner, terdiri atas:
a. Ketersediaan dokumen pendukung identitas dan hubungan hukum
b. Penugasan dan kewenangan bertindak sebagai perantara dan/atau pihak lain
c. Wajib menolak untuk melakukan hubungan usaha dengan calon nasabah, apabila meragukan atau tidak dapat meyakini
identitas beneficial owner
d. Bank wajib meyakini kebenaran identitas dan dokumen pendukung yang disampaikan nasabah, antara lain
dengan bukti legalisasi atau stempel sesuai asli
ASPEK LEGALITAS PEMBUKAAN
REKENING
Warga Negara Indonesia (WNI) Warga Negara Asing (WNA)
Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-EL) 1. Paspor yang masih berlaku
Khusus untuk Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-EL) dalam pengurusan 2. Kartu Ijin Tinggal sesuai dengan ketentuan
harus dilampiri dengan dokumen pendukung Surat Keterangan pengurusan KTP- keimigrasian atau surat referensi dari:
Perorangan EL yang diterbitkan oleh instansi Kecamatan yang berwenang dan NIK terdaftar a. Seorang berkewarganegaraan Indonesia
pada Dukcapil atau perusahaan/instansi/pemerintah
Indonesia mengenai calon nasabah
Untuk rekening perorangan yang dibuka atas nama Usaha Dagang, maka wajib
berkewarganegaraan asing; atau
dimintakan fotokopi ijin usaha yang sah/legalitas untuk usahanya yang telah
diverifikasi oleh Customer Service Representative (CSR). b. Penyedia jasa keuangan di negara atau
yurisdiksi tempat kedudukan calon
Penggunaan stempel (cap) perusahaan sebagai syarat penarikan dana pada
nasabah, dan negara atau yurisdiksi
Bank hanya berlaku bagi Nasabah yang Rekeningnya termasuk dalam golongan
tersebut tidak tergolong berisiko tinggi.
rekening atas nama suatu Badan Usaha/Badan Hukum
3. Surat pernyataan FATCA khusus untuk US Indicia
Perubahan tanda tangan, stempel dan atau data Nasabah Pemegang Rekening (Indikasi warga Negara AS).
harus melalui permintaan resmi dan tertulis dari Nasabah Pemegang Rekening 4. Surat Pernyataan untuk kepentingan pertukaran
Customer Service Representative (CSR) melakukan verifikasi dengan informasi perpajakan/ Automatic Exchange of
memberikan cap sesuai asli atas semua fotocopy dokumen milik nasabah yang Information (AEOI).
akan disimpan oleh Bank
Pembukaan rekening dengan cap jempol diperbolehkan untuk Disabilitas.
Prosedur pembukaan rekening diatur pada PTO Penghimpunan Dana
ASPEK LEGALITAS PEMBUKAAN
REKENING
Proses verifikasi dan persetujuan pembukaan rekening berdasarkan informasi/data balikan dari Dukcapil, sebagai
berikut:
Lanjut/Tidak Lanjut
No Kondisi Data Balikan Dari Dukcapil Pembukaan Rekening
Perorangan 1 NIK ditemukan, dan 5 (lima) filed lainnya mendapat balikan Sesuai. Lanjut
2 NIK ditemukan, dan 5 (lima) filed lainnya mendapat balikan Tidak Sesuai. Tindak Lanjut
3 NIK ditemukan, namun terdapat 1 (satu) dari 5 (lima) field lainnya mendapatkan balikan
Tidak Sesuai: Tidak Lanjut
a. Nama Nasabah mendapat balikan Tidak Sesuai, sementara 4 (empat) field lainnya
Sesuai.
Lanjut*)
b. Nama ibu kandung mendapat balikan Tidak Sesuai, sementara 4 (empat) field lainnya
Sesuai.
c. Tempat lahir mendapat balikan Tidak Sesuai, sementara 4 (empat field lainnya Sesuai. Tidak Lanjut
d. Tanggal lahir mendapat balikan Tidak Sesuai, sementara 4 (empat) field lainnya Sesuai. Tidak Lanjut
e. Jenis kelamin mendapat balikan Tidak Sesuai, sementara 4 (empat) field lainnya Sesuai. Tidak Lanjut
ASPEK LEGALITAS PEMBUKAAN
Conts..
REKENING
Badan Non Badan Keterangan:
Persyaratan Dokumen
Hukum Hukum Masing-masing dokumen
menunjukkan dokumen
Akta Pendirian dan Akta Anggaran Dasar berikut perubahan yang berlaku √ √
aslinya
Surat Pengesahan Akta Pendirian dan Anggaran Dasar dari: √
1. Kementerian terkait Hukum dan HAM untuk Perseroan Terbatas
Badan 2. Kementerian terkait Koperasi untuk usaha koperasi √
Hukum/Non 3. Kementerian terkait keuangan untuk Dana Pensiun √
Badan Hukum Surat Keterangan Terdaftar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tempat untuk - √
Firma/CV didirikan
1. Badan Hukum: Daftar susunan pengurus Badan berikut fotokopi bukti identitas diri yang sah dan √ √
Koperasi, Yayasan, masih berlaku
Instansi
Pemerintah/Lembaga Dokumen perizinan
Negara, Organisasi 1. Dokumen perizinan usaha sesuai jenisnya √ √
Masyarakat, Perseroan 2. Surat Izin Usaha atau dokumen sejenis lainnya yang diterbitkan oleh pihak √ √
Perorangan, Perseroan yang berwenang
Terbatas, Dana 3. Bagi PT berbentuk Penanaman Modal Asing ditambahkan dokumen perijinan √
Pensiun, Perguruan terkait dengan Penanaman Modal Asing
Tinggi Negeri. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) √ √
2. Badan Usaha Non
Badan Hukum: CV, Laporan Keuangan atau deskripsi kegiatan usaha √ Jika diperlukan
Firma
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)/Nomor Induk Berusaha (NIB) √
Badan Hukum Surat pernyataan pendirian perseroan perorangan dalam bahasa Indonesia √
Perseroan
Sertifikat pendaftaran Perusahaan Perorangan dari Menteri bidang hukum dan hak asasi manusia. √
Perorangan
Bukti identitas diri pendiri sekaligus Direktur dan pemegang saham Perseroan perorangan, yaitu 1 (satu) orang √
Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia paling rendah 17 (tujuh belas) tahun dan cakap hukum.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari pendiri sekaligus Direktur dan Pemegang Saham Perseroan Perorangan √
Dokumen perijinan tempat usaha (SITU) atau dokumen sejenis lainnya yang diterbitkan oleh pihak yang √
berwenang.
Laporan Keuangan atau deskripsi kegiatan usaha mikro dan kecil Perusahaan Perorangan. √
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)/Nomor Induk Berusaha (NIB) atas nama Perusahaan Perorangan √
ASPEK LEGALITAS PEMBUKAAN REKENING
Keterangan:
Badan Hukum Non Badan Hukum
1. Masing-masing
Akte Pendirian dan Anggaran Dasar Badan Surat keterangan pendirian masjid dari instansi berwenang atau dokumen
berikut perubahan terakhir pemerintah setempat minimal kelurahan. Apabila masih dalam proses menunjukkan
perizinan maka dapat dibuktikan dengan surat pengantar perizinan dari dokumen aslinya
2. Cabang memastikan
Khusus Badan RT dan RW setempat
lokasi Masjid atau
Hukum/Non Surat Pengesahan Akte Pendirian dan Anggaran Daftar Pengurus DKM yang masih berlaku.
Musala.
Dasar Badan Usaha
Badan Hukum
Daftar susunan pengurus Badan berikut fotokopi KTP Pengurus DKM (minimal Ketua & Bendahara/ Sekretaris)
Mesjid/Musala bukti identitas diri yang sah dan masih berlaku.
Dokumen Perizinan (sesuai ketentuan Surat Kuasa dari Pengurus DKM kepada Pengurus yang diberi
pembukaan untuk non badan hukum): kewenangan melakukan transaksi rekening Masjid atau Musala di BSI.
a. Dokumen perijinan usaha sesuai jenisnya.
b. SITU (Surat Ijin Tempat Usaha), atau
dokumen sejenis lainya yang diterbitkan oleh Foto lokasi Masjid atau Musala
pihak yang berwenang.
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Foto Lokasi Masjid
1. Rekening QQ dibuka untuk anak dibawah umur atau yang berada dibawah pengampuan atau orang yang diwakili berlaku, sbb:
a. Pembukaan rekening dengan menggunakan “QQ” diperkenankan sepanjang Nasabah/pihak yang bertransaksi (subyek
hukumnya) cakap hukum atau dewasa.
b. Rekening dibuka atas nama Orang Tua/Wali/Wakil.
c. Tanda tangan pada KCTT, buku tabungan, form pembukaan rekening, serta dokumen lainnya adalah Orang Tua/Wali/Wakil.
Rekening 1. Rekening QQ hanya dapat digunakan/dipasangkan untuk nama perorangan, bukan institusi/badan.
Qualitate Qua
(QQ)
KERAHASIAAN BANK, PEMBLOKIRAN, DAN
PENYITAAN
Kerahasiaan Bank
1. Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai 3. Permintaan keterangan nasabah penyimpan dan simpanan
nasabah penyimpan dan simpanan nasabah. nasabah pada butir 2a s.d 2c wajib memperoleh perintah atau
2. Kerahasiaan Bank tidak berlaku untuk: izin tertulis dari Pimpinan Regulator Perbankan.
a. Kepentingan perpajakan 4. Permintaan keterangan nasabah penyimpan dan simpanan
b. Penyelesaian piutang Bank yang sudah nasabah pada butir 2d s.d 2g tidak memerlukan perintah atau
diserahkan kepada Badan Urusan Piutang dan izin tertulis dari Pimpinan Regulator Perbankan.
Lelang Negara/Panitia Urusan Piutang Negara
c. Kepentingan peradilan dalam perkara pidana
d. Kepentingan peradilan dalam perkara pidata
antara Bank dengan nasabah
e. Tukar menukar informasi antar Bank
f. Permintaan, persetujuan, atau kuasa dari
nasabah penyimpan yang dibuat secara
tertulis
g. Permintaan ahli waris yang sah dari nasabah
penyimpan yang telah meninggaldunia
KERAHASIAAN BANK, PEMBLOKIRAN, DAN PENYITAAN
1. Pemblokiran atau penyitaan simpanan nasabah dapat 4. Penanganan permintaan pemblokiran dan/atau
dilakukan oleh: penyitaan simpanan nasabah dari
a. Bank untuk kepentingan jaminan pembiayaan. Kejaksaan/Kepolisian/Kehakiman/Penyidik KPK, maka
b. Nasabah pemilik rekening.
Bank:
c. Kepolisian/Kejaksaan/kehakiman. a. BOSM dengan persetujuan Branch Manager berdasarkan
d. PenyidikKomisi PemberantasanKorupsi (KPK). Surat Perintah Pemblokiran/Penyitaan yang dikeluarkan
e. PenyidikOJK. dari instansi yang memberikan permintaan melakukan
f. Petugassita pajak. pemblokiran.
g. Petugaslainnya yang ditetapkan dalam Undang-Undang.
b. BOSM/Branch Manager membuat Surat Pernyataan
2. Permohonan pemblokiran hanya dapat dilakukan di Cabang memuat Bank telah memblokir rekening nasabah dalam
rangka penyitaan dan uang yang diblokir dalam rekening
• pembuka rekening. nasabah merupakan titipan sitaan dari
3. Apabila permohonan pemblokiran dilakukan melalui Kejaksaan/Kepolisian.
c. Cabang wajib melaporkan kepada Unit Kerja CPG.
• telepon oleh nasabah, maka Customer Service wajib mengisi
formulir Permohonan Pemblokiran, dan meminta nasabah
untuk menyerahkan asli surat permintaan pemblokiran.
4. Permintaan pemblokiran melalui telepon hanya dapat
dilaksanakan maksimal 3 hari kerja.
HARTA PENINGGALAN DAN KETENTUAN
AHLI WARIS
Persyaratan Dokumen Pengambilan Harta Peninggalan
1. Persyaratan penutupan rekening mengacu pada tata cara penutupan rekening masing-masing produk
2. Surat Kuasa
Apabila tidak semua ahli waris dapat hadir dalam pengurusan harta peninggalan maka berlaku ketentuan
sebagai berikut:
a. Ahli waris dapat memberikan Surat Kuasa kepada:
1) salah seorang atau lebih diantara mereka atau
2) kepada pihak ketiga
untuk pengurusan rekening nasabah.
b. Surat Kuasa tersebut dapat dibuat secara Notariil maupun di bawah tangan di atas Meterai.
c. Petugas bank harus meyakini kebenaran surat kuasa dan identitas pihak yang menandatanganinya.
d. Apabila pemberi Kuasa berdomisili di luar negeri, maka Surat Kuasa Notariil harus dilegalisir oleh Kedutaan
Besar Republik Indonesia setempat di negara yang bersangkutan.
e. Untuk memenuhi ketentuan permeteraiannya, maka sebelum dipergunakan surat kuasa tersebut harus
diterakan meterai terlebih di Kantor Pos setempat di Indonesia.
3. Persyaratan dokumen lainnya mengacu pada SPP Hukum
DAFTAR HITAM
NASIONAL
Daftar Hitam
1. Daftar Hitam Nasional yaitu daftar yang merupakan kumpulan Daftar 3. Penanganan nasabah yang masuk dalam DHN:
Hitam Individual Bank (DHIB) yang berada di Bank Indonesia yang a) Segera menutup rekening Nasabah yang bersangkutan dan
datanya berasal dari Kantor Pengelola Daftar Hitam Nasional (KPDHN) melaporkan penutupan rekening tersebut kepada Bank
untuk diakses oleh Bank. Indonesia.
2. Jenis Nasabah yang dimasukan dalam Daftar Hitam: b) Dilarang mengadakan hubungan rekening dengan Nasabah
a) Nasabah perorangan, termasuk usaha-usaha seperti toko, bengkel, yang bersangkutan kecuali dalam bentuk rekening khusus.
restoran, warung dan kongsi. 4. Laporan DHN
b) Nasabah perusahaan yang berbentuk Fa, CV, PT dan Unit Kerja OPD menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia,
Koperasi/Yayasan/ Perkumpulan berikut penarik (penanda tangan) sbb:
a. Laporan berkala
Cek/Bilyet Giro kosong yang bersangkutan.
Terdiri atas laporan penggunaan cek dan/atau bilyet giro
c) Badan usaha/yayasan yang dimiliki/didirikan oleh pemerintah b. Laporan Insidental
Disampaikan atas inisiatif Unit Kerja OPD atau berdasarkan
d) Bank-Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.
permintaan Bank Indonesia
REKENING ESCROW
Rekening Escrow
Rekening Escrow adalah rekening untuk menampung transaksi-transaksi tertentu sebelum disalurkan ke rekening nasabah
(misal: pencairan/pelunasan pembiayaan) atau digunakan untuk pembayaran kewajiban nasabah.
✓ Pastikan perawatan aspek tangible seperti ✓ Pastikan servis dan penggantian berkala terhadap
standar ruangan banking hall, mushola, inventaris seperti: Kendaraan, AC, UPS, mesin hitung
restroom dll uang, genset, alat pemadam kebakaran yang
kadarluarsa, dll
Aktivitas Berkala Operation
Memastikan kegiatan
Memastikan transaksi harian kliring administrasi, dokumentasi &
dan operasional sesuai dengan kearsipan sesuai dengan
ketentuan ketentuan Melakukan pelaporan sesuai
dengan peraturan yang
berlaku (internal dan eksternal)
➢ Stock Opname
* Persediaan:
Lakukan cash opname Lakukan uji acak dan stock Lakukan stock opname - Surat Berharga seperti Bilyet deposito, cek/BG,
khasanah secara detail opname terhadap jaminan persediaan surat dll
dan menyeluruh gadai dan cicil emas berharga dan barang - Barang cetakan seperti buku tabungan, brosur,
tiket, formulir aplikasi, dll
cetakan
Perhatian
❖ Opname berkala dilakukan minimal 1 kali dalam satu bulan
❖ Pelaporan kepada regulator, agar dilaporkan sebelum jatuh tempo untuk menghindari sanksi/denda
Due Dilligence (EDD)
DEFINISI
Customer Due Diligence (CDD) adalah proses yang digunakan lembaga keuangan dan bisnis lain untuk
mengidentifikasi dan memverifikasi identitas pelanggan mereka. Tujuan CDD adalah untuk menilai risiko
yang terkait dengan pelanggan, mencegah pencucian uang, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan
anti pencucian uang (AML). Proses ini melibatkan pengumpulan dan analisis informasi tentang pelanggan
untuk memahami aktivitas keuangan mereka dan menilai potensi risiko yang terlibat
Enhanced Due Diligence (EDD) adalah proses investigasi lanjutan dan komprehensif yang dilakukan oleh bisnis,
lembaga keuangan, atau badan pengatur untuk mengumpulkan informasi mendalam tentang klien, pelanggan, atau
rekanan. EDD melampaui tingkat dasar uji tuntas dan biasanya digunakan ketika berhadapan dengan individu,
perusahaan, atau transaksi berisiko tinggi. Tujuannya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang
potensi risiko dan masalah kepatuhan.
CUSTOMER DUE DELIGENCE
PENGERTIAN
Kegiatan berupa identifikasi, verifikasi dan pemantauan yang
dilakukan Bank untuk memastikan bahwa transaksi sesuai dengan
profil nasabah
a. Customer Identification
b. Risk Assesment
c. Tujuan hubungan usaha
d. Mengetahui sumber dana calon nasabah
e. Identifikasi Politically Exposed Persons (PEPs)
f. Investigasi mendalam terkait nasabah dengan profil high risk
g. Memantau transaksi dan aktivitas pelanggan untuk mendeteksi pola atau penyimpangan
yang tidak biasa dari perilaku yang diharapkan
Jenis Due Dilligence
• Meneliti kebenaran dok. Pendukung dengan • Wajib melakukan pengkinian data terhadap
• Cara wawancara,
Beneficial Owner
Risk Based Approach
Contoh Pengklasifikasian Nasabah Bank Berdasarkan
pendekatan RISIKO
High Risk Medium RIsk Low RIsk
seluruh informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi WIC perorangan maupun WIC
perusahaan yang melakukan transaksi sebesar Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau lebih atau
yang nilainya setara baik yang dilakukan dalam 1 (satu) kali maupun beberapa kali transaksi dalam 1
(satu) hari kerja.
informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 1) huruf a), huruf b), dan huruf c) bagi WIC
perorangan yang melakukan transaksi kurang dari Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau nilai yang setara.
Beneficial Owner
Pelaporan Ke PPATK
▪ Laporan LTKT / Cash Transaction Report (CTR)
➢ Maksimal 14 Hari Kerja sejak transaksi (transaksi tertentu)
▪ Laporan LTKM / Suspecious Trasaction Report (STR)
➢ Maksimal 3 Hari Kerja sejak LTKM ditandatangani (transaksi tertentu)
▪ Laporan Transfer dari dan ke Luar Negeri (LTKL) / IFTI
➢ Maksimal 14 Hari Kerja sejak transaksi (utk semua transaksi)
Ketentuan
Anti Tipping
▪ Laporan Penundaan tansaksi Nasabah
OFF
➢ Maksimal 1 x 24 Jam sejak blokir
➢ Tanggapan penundaan maksimal 5 hari kerja sejak penundaan dilakukan
Ketentuan larangan pegawai bank untuk memberitahukan secara langsung maupun tidak langsung
kepada pengguna jasa atau pihak lain mengenai Laporan transaksi yang mencurigakan
1. Merupakan penarikan / penerimaan atau penyetoran /pembayaran dengan menggunakan uang tunai (uang kertas dan
uang logam)
2. Dalam jumlah kumulatif Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau lebih dalam mata uang asing yang nilainya setara
atau
3. Dilakukan dalam satu kali atau beberapa kali transaksi dalam satu hari kerja pada satu atau beberapa kantor dalam satu PJK.
2. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan
Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang;
3. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak
pidana; atau
4. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga
berasal dari hasil tindak pidana
RISIKO OPERASIONAL
Risiko Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses
operasional internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya
problem eksternal yang mempengaruhi operasional bank
M
Manusia
E S I
External System Internal proses
Faktor Risiko Operasional & Mitigasinya
M E S I
79
Operational Risk Control
Penerapan pada Operasional Cabang
Penggantian Password
Lakukan penggantian Password
Jaga Password Secara Berkala Perubahan User ID alternate
Tidak melakukan sharing password Jika terdapat perubahan User ID sementara
kepada siapapun , tidak meletakkan (alternate), pastikan diketahui Supervisor dan
password pada area yang dapat mengganti password, serta mengembaikan
diketahui atau di akses oleh pihak lain user ID seperti fungsi semula jika telah selesai.
Pengajuan User
ID 3 Penonaktifan User ID
Lakukan pengajuan User 2 4 Jika rotasi atau mutasi, pastikan
ID sesuai tanggungjawab dilakukan penonaktifan/penghapusan
(jobdesk) dan diketahui User ID dan diketahui Supervisor
oleh Supervisor USER ID &
1 PASSWORD 5
Operational control
Melakukan monitoring atas memastikan penggunaan dan
neraca dan laba rugi cabang, pertanggung jawaban kas kecil
membuat strategi agar bisa dan telah sesuai dan dapat
meningkatkan laba dipertanggung jawabkan.
01 02 03 04 05
Segregation of Authorization
Dual Control Verifikasi Approval Duty Limit
06 07 08 09 10
Proofing & Logical Physical Contingency/
Rekonsiliasi
Konfirmasi back Up
Protection Protection
“AOSM/BOSM Setiap “Teller konfirmasi ke ”Back Up hasil Rekaman
akhir hari cocokkan pemilik rekening giro “Akses Ruang hasnah CCTV pada akhir hari
“Tidak diperkenankan
(nominal dan tujuan Untuk jumlah hanya bagi petugas dan Terdapat
sharing password”.
kliring) dengan tiket pembayaran yang berwenang”. pejabat/petugas
debet dan kredit”. materiil (>Rp25 juta)”. alternate “.
CONTOH MITIGASI RISIKO OPERASIONAL
Mitigasi risiko transaksi penghimpunan dana, antara lain:
Jenis Risiko Identifikasi Risiko Penyebab Risiko Mitigasi Risiko
Operasional Risiko internal fraud/eksternal fraud 1. Rendahnya Integritas Pegawai 1. Coaching dan penerapan disiplin
2. Ketidakcukupan Pengawasan terhadap pegawai
kepatuhan pelaksanaan internal control 2. Segregation of duty dalam
pengelolaan transaksi produk dana
Hukum Risiko kelemahan dari aspek yuridis Perikatan kontrak yang tidak kuat Setiap penyusunan Perjanjian wajib
mendapatkan opini dari Unit Kerja Legal
Reputasi Menurunnya tingkat kepercayaan Publikasi negatif terkait dengan kegiatan Memastikan kegiatan usaha Bank comply
usaha Bank dengan peraturan atau sesuai dengan nilai-
nilai syariah
Reputasi Menurunnya tingkat kepercayaan Kesalahan yang berulang dalam proses Memastikan kegiatan usaha Bank comply
dengan peraturan atau sesuai dengan nilai-
nilai syariah
TERIMA KASIH
Modus Penipuan :
Pelaku mengirim pesan mengatasnamakan asisten tokoh/pejabat ke
pejabat cabang BSI dan menginstruksikan melakukan transfer ke
rekening Bank lain dengan alasan urgent dan tokoh/pejabat sedang
bertemu tamu dari Kementrian.
Kelemahan Internal:
Petugas cabang terlalu percaya sehingga menjalankan transaksi tanpa
kehadiran nasabah, tanpa memastikan dokumen transaksi dan tanpa
TUKANGkonfirmasi transaksi serta tanpa berkoordinasi dengan pihak
TIPU-TIPUberwenang (Branch Manager/ ABC/ RBC).
89
WASPADA FRAUD!
Pencurian uang kas besar 1. Pencurian uang kas sebesar Rp2.355.000.000,- yang dilakukan oleh Branch Manager dengan modus mencongkel laci meja
Teller untuk mengambil kunci ruang khasanah dan kunci brankas, kemudian mengambil uang kas dari dalam brankas di
ruang khasanah.
2. Terdapat indikasi penyalahgunaan BDD Personalia sebesar Rp8.846.566,- yang dilakukan oleh pelaku selama periode 03-06-
2022 s.d. 27-07-2022 dengan modus memanipulasi/memalsukan bukti penggunaan BDD Personalia. Pada saat tindakan
fraud-nya terungkap, pelaku masih membawa uang BDD Personalia sebesar Rp5.000.000,- dan belum
mempertanggungjawabkan Beban Penunjang Kinerja bulan Juli 2022 sebesar Rp4.000.000,-.
90
WASPADA FRAUD!
Pencairan dana DPLK Eks Terdapat pencairan seluruh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) eks legacy yang dilakukan oleh pegawai yaitu dengan
Legacy memalsukan keterangan pemberhentian pegawai sebagai salah satu dokumen persyaratan mencairkan manfaat pensiun/DPLK
legacy , padahal pegawai tersebut tidak mengajukan pengunduran diri.
Pencurian kas teller Teller mencuri uang kas teller dengan mengurangi lembaran uang pada beberapa gepok pecahan Rp100.000,-
Penarikan dana secara Teller melakukan penarikan dana dari rekening nasabah dengan cara memalsukan tanda tangan nasabah pada slip penarikan
ilegal dari rekening
nasabah
Pencurian uang ATM Teller melakukan fraud dengan modus mengambil uang pada saat proses memasukkan uang ke dalam cassette mesin ATM,
melakukan transaksi fiktif pada rekening Kas ATM dan Selisih kas ATM di bawah limit transaksi yang bersangkutan serta
memanipulasi laporan berita acara replenish (pengosongan dan pengisian) kas mesin ATM
Pencurian dana secara ABC Supervisor melakukan pencurian surat berharga milik Bank dan melakukan pencurian/penggelapan dana milik 6 nasabah.
ilegal dari rekening Kejadian ini dilakukan dengan memanfaatkan kepercayaan yang diberikan oleh nasabah, menyisipkan slip tarik tunai dan/atau
nasabah pemindahbukuan dalam form/aplikasi penempatan deposito, mengelabuhi nasabah melalui program fiktif yaitu menipu akan
memberikan hadiah/bagi hasil atas penempatan dana serta memalsukan tanda tangan nasabah dan melakukan aktivasi fitur
mobile banking tanpa sepengetahuan nasabah
91
WASPADA FRAUD!
Penggelapan dana bansos Terdapat penggelapan dana bansos yang dilakukan oleh Branch Manager sebesar Rp358.800.000,- (299 nasabah) dengan
modus memerintahkan seluruh pegawai melakukan penarikan dana dari rekening nasabah penerima bansos menggunakan
kartu ATM nasabah yang telah dibuatkan PIN Standar dan penarikan tunai melalui Teller tanpa sepengetahuan nasabah
dengan alasan mempercepat pendistribusian dana bansos kepada nasabah yang mendekati batas waktu yang ditetapkan
Kemensos RI, kemudian Ybs melaporkan melalui Aplikasi Portal Bansos bahwa telah mendistribusikan dana kepada penerima
bansos. Pelaku menggunakan dana nasabah penerima bansos untuk kepentingan pribadi
92
WASPADA FRAUD!
Keterangan Deskripsi Kejadian (Modus)
Penipuan transfer fiktif oleh Pihak Terdapat tindakan fraudberupa perintah transfer fiktif atas dana di rekening nasabah yang dilakukan oleh pihak eksternal yang tidak dikenal dengan
Eksternal modus melakukan penipuan melalui telepon dan WhatsApp kepada BOSM dengan mengaku sebagai nasabah tabungan, kemudian meminta untuk
mentransfer dana dari rekening nasabah ke rekening pihak lain di bank lain tanpa underlying transaksi yang sah sebanyak 10 kali total sebesar
Rp1.160.000.000,- dimana 8 transaksi sebesar Rp860.000.000,- diotorisasi BOSM dan 2 transaksi sebesar Rp300.000.000,- diotorisasi oleh BM tanpa
melakukan verifikasi underlying transaksi dan tanpa kehadiran nasabah. Disamping itu terdapat permintaan transfer RTGS yang dijalankan meskipun
saldo nasabah tidak cukup
Penipuan transfer fiktif oleh Pihak Terdapat tindakan fraud berupa perintah transfer fiktif atas dana di rekening nasabah yang dilakukan oleh pihak eksternal yang tidak dikenal dengan
Eksternal modus melakukan penipuan melalui telepon dan WhatsApp kepada BOSM dan Teller dan mengaku sebagai nasabah tabungan, kemudian meminta
kepada Teller untuk mentransfer dana dari rekening nasabah ke rekening pihak lain di bank lain tanpa underlying transaksi yang sah sebanyak 2 kali
total Rp175.000.000,- yang diotorisasi oleh BOSM tanpa melakukan verifikasi underlying transaksi dan tanpa kehadiran nasabah. Disamping itu
terdapat permintaan transfer SKN yang dijalankan meskipun saldo nasabah tidak cukup.
Penipuan transfer fiktif oleh Pihak Terdapat tindakan fraud berupa perintah transfer fiktif atas dana di rekening nasabah yang dilakukan oleh pihak eksternal yang tidak dikenal dengan
Eksternal modus melakukan penipuan melalui telepon dan WhatsApp kepada BOSM dan mengaku sebagai nasabah tabungan , kemudian meminta untuk
mentransfer dana dari rekening nasabah ke rekening pihak lain di bank lain tanpa underlying transaksi yang sah sebanyak 3 kali pada hari yang sama
total sebesar Rp420.000.000,- yang diotorisasi oleh BOSM tanpa melakukan verifikasi underlying transaksi dan tanpa kehadiran nasabah
Penipuan transfer fiktif oleh Pihak Terdapat tindakan fraud berupa transfer fiktif atas dana di rekening nasabah yang dilakukan oleh pihak eksternal yang tidak dikenal dengan modus
Eksternal melakukan penipuan melalui telepon dan WhatsApp kepada BOSM dan Teller dengan mengaku sebagai nasabah tabungan, kemudian meminta untuk
mentransfer dana dari rekening nasabah ke rekening pihak lain tanpa underlying transaksi yang sah sebanyak 6 kali total sebesar Rp733.000.000,-
yang diotorisasi oleh BOSM tanpa melakukan verifikasi underlying transaksi dan tanpa kehadiran nasabah.
Terdapat pelanggaran Code of Conduct (CoC) yang dilakukan oleh Branch Manager pada tanggal 20 Sep 2021 yang meminjam uang sebesar
Rp200.000.000.- dan Logam Mulia Antam sebesat 100 gram dari notaris rekanan dan nasabah untuk mengganti kerugian akibat dana di rekening
nasabah yang ditransfer ke pihak lain tanpa sepengetahuan nasabah.
93
WASPADA FRAUD!
94
WASPADA FRAUD!
Penyalahgunaan dana a. Menyalahgunakan dana di rekening nasabah sebesar Rp600.000.000,- untuk mengikuti Program
nasabah, risywah dan Pesta Hadiah tanpa sepengetahuan nasabah, dan hadiahnya digunakan untuk kepentingan dana taktis.
penyalahgunaan dana jasa b. Meminta dan menerima uang (risywah) dari Notaris Elli Nadjah, SH (rekanan) sebesar Rp7.000.000,-
pengelolaan pembiayaan secara tunai dan melalui rekening koran pelaku di Bank BRI.
mitraguna berkah c. Menyalahgunakan dana jasa pengelolaan pembiayaan mitraguna berkah 5 (lima) Instansi sebesar
Rp20.000.000,- yang tidak dapat dibuktikan keabsahaannya.
Penyalahgunaan dana dari Customer Service mencuri dana dari rekening nasabah dimana terdapat penerbitan kartu ATM atas rekening nasabah dan
rekening nasabah melakukan penarikan dana tanpa sepengetahuan nasabah pada saat roll out (migrasi sistem) dan tidak terdapat pejabat BOSM
Penyalahgunaan biaya Area Micro & Pawning Manager melakukan penyalahgunaan biaya promosi Mikro dan Raker Mikro tidak sesuai dengan
promosi ketentuan
95
WASPADA FRAUD!
96
WASPADA FRAUD!
97