Anda di halaman 1dari 97

BANKING TRANSACTION

& FRAUD

MANAGER SUPERVISOR DEVELOPMENT PROGRAM – MSDP BNTBS


CERTIFICATION
Risk Management Level 4 General Banking Level 3 Certified Accessor Leadership

WORK EXPERIENCES

2021-2023 (June) 2018-2021


• Group Head Cash and Trade
July 2023 – current • Group Head Operation and Operations Group
Development Group
Associate Trainer • Head of BCM • Head of BCM

PROFILE
PT. Bank Syariah Indonesia Tbk PT. Bank Syariah Mandiri

2016-2018 2015-2016 2013-2015

RCEO Region Jakarta III RCEO Region IV Surabaya PT. Region Head Kanwil III Jakarta 2
PT. Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri PT. Bank Syariah Mandiri
Ir. Edhie Rosman, MM

2000-2004
EDUCATION
2005-2013
Magister Manajemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor
Officer , Departement Head of (IPB)
Branch Manager KC Depok, KC
Financing Analysis, Risk
Jakarta Warung Buncit, KC Solo,
Management Division,
KC Bandung, KC Jakarta Thamrin, Sarjana Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor (IPB)
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri
OVERVIEW OPERASIONAL
PERBANKAN SYARIAH

STRUKTUR, TUGAS DAN


AKTIVITAS OPERASIONAL

agenda CUSTOMER DUE DILLIGENT

RISIKO OPERASIONAL
Tujuan Pembahasan
1. Peserta dapat memahami dan menerapkan tugas dan fungsinya
sebagai Operasional Supervisor dengan baik.

2. Peserta dalam menjalankan aktifitasnya dapat menitikberatkan pada


tugas dan fungsi utama yang harus dilakukan oleh setiap pegawai
dengan memperhatikan prinsip kontrol dan standar layanan.

3. Peserta dapat menjelaskan dan menerapkan lebih rinci mengenai


aktivitas yang dilakukan dan harus tetap mengacu pada pedoman
dan ketentuan yang berlaku
Mengapa seorang pembalap Formula 1 berani ‘ngebut’ dengan
kecepatan lebih dari 200 Km/jam ?
✓ Pembalap dan engineer team yang qualified ✓ Pegawai yang kompeten dan Teamwork
& profesional. yang solid.

✓ Performa mesin mampu mencapai ✓ Infrastruktur IT yang mumpuni.


kecepatan itu. ✓ Standar operasional yang lengkap,
perangkat kerja yang memadai.
✓ Sistem dan tools kendaraan yang memadai.
✓ Organization design yang efektif.
✓ Desain mobil yang aero-dynamic.
✓ Risk Management, Compliance, Internal
✓ Monitor station dan security system di
Audit yang meyakinkan.
sirkuit balap yang meyakinkan.

CONTROL seharusnya membuat seorang Pembalap bisa ‘ngebut’ dengan aman,


bukan mengabaikan CONTROL supaya bisa ‘ngebut’ !
Setiap personil memiliki fungsi dan kontrol yang khas, dan masing-masing
bertanggung jawab terhadap kesuksesan TEAM.
OVERVIEW OPERASIONAL
PERBANKAN SYARIAH
Ruang Lingkup Operasional Bank
Pendahuluan

GROUP DISCUSSION

1. Gambarkan struktur organisasi Bank NTB Syariah


❑ Kantor Pusat
❑ Kantor Cabang
2. Jelaskan jobdes pemimpin cabang/unit di tempat anda saat ini
DEFINISI
Perbankan syariah adalah sistem perbankan yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip dasar
perbankan syariah adalah kepatuhan terhadap hukum Islam, yang melarang riba (bunga), spekulasi berlebihan,
investasi dalam usaha yang diharamkan, dan kegiatan bisnis yang tidak etis

KARAKTERISTIK
❖ Prinsip Bagi Hasil : konsep bagi hasil atau profit-sharing menggantikan sistem bunga. Bank syariah berbagi keuntungan dan risiko
dengan nasabahnya dalam transaksi

❖ Akad : perjanjian dengan menggunakan Akad, yang secara umum akad yang digunakan Mudharabah, Murabahah, Musyarokah

❖ Pengawasan dan kepatuhan: selain dilakukan oleh otoritas regulasi keuangan juga di awasi oleh Dewan Pengawas Syariah

❖ Investasi yang halal: Bank syariah biasanya menghindari investasi dalam sektor-sektor yang dianggap haram, seperti perjudian,
minuman keras, atau industri yang menghasilkan produk yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam

10
Landasan Hukum Perbankan Syariah
1.Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah: Undang-Undang ini menjadi dasar hukum
utama yang mengatur perbankan syariah di Indonesia. Undang-undang ini membahas berbagai aspek perbankan
syariah, termasuk pendirian bank syariah, prinsip-prinsip operasional, pengawasan, dan sanksi.
2.Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan: Meskipun bukan undang-undang khusus perbankan syariah, undang-undang ini berisi beberapa
amendemen yang mengakomodasi prinsip-prinsip perbankan syariah.
3.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1992 tentang Perbankan Syariah: Peraturan ini
mengatur secara rinci tentang perbankan syariah di Indonesia, termasuk ketentuan mengenai struktur modal, akuntansi,
pengawasan, dan ketentuan lainnya.
4.Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK):
a. Peraturan OJK Nomor 16/POJK.03/2022 tentang Bank Umum Syariah: Merupakan peraturan yang
mengatur tata cara pendirian bank syariah, modal minimum, dan prinsip-prinsip operasionalnya.
b. Peraturan OJK Nomor 14/POJK.03/2017 tentang Penerapan Prinsip Keuangan Syariah pada Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah: Menetapkan prinsip-prinsip keuangan syariah yang harus diterapkan oleh
bank umum syariah dan unit usaha syariah.
5.Fatwa DSN-MUI: Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa-fatwa yang
menjadi acuan prinsip-prinsip syariah dalam perbankan. Meskipun fatwa ini bukan peraturan hukum, mereka memiliki
pengaruh besar dalam menentukan standar praktek perbankan syariah
Overview Operasional Bank
Jenis Bank Berdasarkan Uu No 10/1998

STATUS PRINSIPYANG DIGUNAKAN


FUNGSI KEPEMILIKAN
DEVISA KONVENSIONAL
BANK PEMERINTAH
UMUM NON SYARIAH
PEMERINTAH
DAERAH DEVISA

BPR
SWASTA NASIONAL

KOPERASI

ASING

CAMPURAN
Overview Operasional
Bank
Jenis Kantor Bank

KANTOR KANTOR CABANG


KANTOR PUSAT KANTOR KAS
CABANG PENUH PEMBANTU

PERENCANAAN FRONT OFFICE FRONT


FRONT OFFICE
OFFICE

PENGAWASAN BACK OFFICE


BACK OFFICE

KEBIAJAKAN SUPPORT
Overview Operasional
Bank
Organization In Banking
STRUKTUR, TUGAS DAN
AKTIVITAS OPERASIONAL
Ruang Lingkup
Operasional Bank
Section In Banking

OPERATION SUPPORTING
UNIT UNIT
Overview Operasional
Bank
Section In Banking

Operation Unit

Bank Custodian Operation


GROUP DISCUSSION

Kegiatan Operasional Front Office di Bank Saudara


Ruang Lingkup Operasional Bank
Proses Operasional Bank

FRONT OFFICE OPERATION Ruang Lingkup


• Customer Service
• Teller
• Security
• Supervisor
AKTIVITAS UTAMA OPERASIONAL
Branch
Operation

Transaction
Layanan Nasabah Financing General
Processing
(CS dan Teller) Administration Administration
(Back Office)

➢ Baca, pahami, dan tandatangani job description serta surat penunjukan sebagai Branch
Operation Manager

➢ Miliki user id untuk core banking dan lain-lain serta menjaga kerahasian user serta
password

Perhatian
❖ Ganti password secara berkala, hati-hati dengan pencurian password
Ruang Lingkup Operasional
Bank
Proses Operasional Bank

NASABAH FRONT OFFICE BACK OFFICE

• Walk in • Berhubungan • Mendukung


• Debitur langsung
Operasional
dengan
• Non Debitur Nasabah Front Office
FRONT OFFICE
OPERATION

TELLER CUSTOMER SERVICE

Bertanggung jawab pada kualitas Layanan bank GROUP DISCUSSION


kepada nasabah yang memberi dampak pada Kegiatan Operasional Front Office Bank Saudara ?
kemajuan bank

SUPERVISOR
Ruang Lingkup Operasional
Bank
Teller

Melayani nasabah untuk transaksi setoran, penarikan tunai dan


layanan non tunai serta transaksi lainnya sesuai ketentuan yang
telah ditetapkan dengan memberikan pelayanan prima bagi
nasabah

Teller bank adalah titik kontak pertama bagi banyak nasabah.


Teller yang ramah, cepat dan berpengetahuan mempunya
peran terpenting untuk layanan prima nasabah

Banyak nasabah yang mengambil keputusan untuk melakukan


transaksi perbankan dengan institusi tertentu atau tidak
berdasarkan kepribadian dan keahlian teller bank
Ruang Lingkup Operasional
Bank
Teller

Dikutip dari buku Mengelola Kualitas Layanan Perbankan oleh Ikatan Bankir Indonesia, secara umum
teller bank memiliki tugas dan tanggung jawab, yaitu:
1. Memproses atau melaksanakan transaksi tunai dan non tunai dengan nasabah.
2. Meyakini kebenaran dan keaslian uang tunai dari nasabah.
3. Meyakini kesesuai jumlah uang yang digunakan sebagai transaksi.
4. Melaksanakan pembukuan dan validasi dengan benar.
5. Menjamin kerahasiaan password miliki sendiri dan tidak melakukan sharing password dengan pegawai lainnya.
6. Menjaga keamanan, kebersihan, dan ketertiban pemakaian terminal komputer.
7. Melaksanakan penukaran uang lusuh ke cabang koordinator atau Bank Indonesia.
8. Menjaga keamanan dan kerahasiaan kartu specimen tanda tangan nasabah.
9. Menjaga kerapihan dan kebersihan counter teller.
10. Menyediakan uang tunai pada ATM yang berada di bawah kelolaan outlet.
11. Melakukan verifikasi antara voucher dengan validasi dan laporan transaksi teller.
12. Meyakini keaslian dan keabsahan specimen tanda tangan nasabah dan form transaksi penarikan antar cabang.
13. Memeriksa identitas nasabah dengan benar.
14. Menjamin keamanan boks teller dan kewenangan memegang kunci boks.
15. Melakukan verifikasi dan menandatangani seluruh transaksi.
16. Melaksanakan pengambilan dan pengantaran uang ke cabang koordinator atau nasabah.
Ruang Lingkup Operasional
Bank
Customer Service

Customer Service di perbankan


mempunyai peran terpenting untuk
membuat Nasabah datang kembali.
Termasuk menanggapi pertanyaan dan
keluhan pelanggan secara tepat waktu dan
berinteraksi dengan Nasabah melalui
pertemuan tatap muka, telepon, surat, faks
dan email
Ruang Lingkup Operasional
Bank
Customer Service
Memberikan pelayanan kepada nasabah yang berkaitan dengan pembukaan rekening tabungan, giro,
1 pembukaan deposito, permohonan nasabah yang lainnya. Di samping itu memberikan informasi sejelas
mungkin mengenai berbagai produk dan jasa yang ingin diketahui dan diminati kepada nasabah atau calon
nasabah.
2 Menerima, melayani dan mengatasi permasalahan yang disampaikan oleh nasabah sehubungan dengan
ketidakpuasan nasabah atas pelayanan yang diberi¬kan oleh pihak nasabah

Mengadministrasikan Memperkenalkan dan menawarkan produk


3 1. daftar hitam Bank 4 dan jasa yang ada dan yang baru sesuai
Indonesia dan daftar dengan keinginan dan kebutuhan nasabah.
rehabilitasi nasabah serta
file nasabah.
2. Resi permintaan dan
pengembalian buku cek/bilyet 5 Mem berikan informasi tentang saldo dan
giro serta surat kuasa nasabah mutasi nasabah
3. Buku cek, bilyet giro, buku
tabungan , kartu ATM,
persediaan bilyet deposito
Tugas dan Tanggung Jawab

1. Memeriksa dokumen pembukaan rekening (tab, giro, deposito)


2. Memverifikasi kebenaran dan kelengkapan pengisian Syarat Umum Pembukaan
Rekening
3. Melakukan input data nasabah dengan benar ke dalam sistem sesuai dokumen
4. Melakukan CDD menggunakan form CDD sesuai ketentuan
5. Melakukan administrasi formulir pembukaan e-channel eksisting.
Customer Service 6. Mengelola keluhan nasabah, monitoring penyelesaian keluhan

1. Memeriksa kelengkapan data transaksi yang diisi nasabah/ konfirmasi pengisian web
form
2. Menghitung uang dan memeriksa keaslian uang
3. Melakukan penihilan saldo pada akhir hari
4. mencetak laporan transaksi dan melakukan verifikasi terhadap tiket
5. Melakukan pick up service dilengkapi dengan ketentuan (petugas, sarana)
Teller 6. Memasukan uang ke dalam brangkas

27
Tugas dan Tanggung Jawab

1. Memeriksa underlying/dokumen transaksi


2. Memeriksa rincian open item di laporan proofsheet telah sesuai dengan bukti
transaksinya
3. Memeriksa open item yang masih outstanding dan telah melewati jangka waktu.
4. Melakukan log out pada sistem
Back Office

1. Memeriksa kebenaran dan kelengkapan dokumen transaksi operasional sebelum


melakukan otorisasi transaksi (CS, Teller dan Back Office)
2. Melakukan konfirmasi kepada nasabah atas transaksi (pick up service, cek BG )
3. Memeriksa kesesuaian limit otorisasi transaksi operasional
4. Melakukan cash count dan cash opname akhir hari
Supervisor 5. Melakukan monitoring pengeluaran biaya

28 28
Ruang Lingkup Operasional Bank
Supervisor
Ruang Lingkup Operasional Bank
BACK OFFICE

Back Office Operation merupakan salah satu


fungsi di perbankan yang memegang peran
penting untuk memastikan aktifitas perbankan,
khususnya yang terkait dengan dana pihak
ketiga dan pembiayaan telah dijalankan secara
efektif, efisien, aman dan berkesinambungan.

33
Ruang Lingkup Operasional
Bank
Back Office Operation

Melakukan validasi terhadap transaksi nasabah

Melakukan konfirmasi transaksi nasabah

Meneruskan transaksi ke Bank Lain (Kliring/RTGS)

Menerbitkan Kartu Debet/ATM dan adminsitrasinya

Melakukan proses rekonsilasi dan settlement

Penyelesaian Pengaduan Nasabah


Ruang Lingkup Operasional
Bank
Back Office Operation

Melakukan penginputan pencairan pembiayaan

Melakukan maintenance persediaan kantor

Meneruskan pelaporan aktifitas operasional ke Kantor pusat


Ruang Lingkup Operasional Bank

FINANCING
OPERATION
Ruang Lingkup Operasional Bank
Loan Operation

Fungsi Bisnis/Pemasaran

Fungsi Fungsi Organisasi Fungsi Risk Management


Pembiayaan
Fungsi Credit Operations dan Administrasi
Pembiayaan

Fungsi Kebijakan dan Pengawasan


Pembiayaan
Ruang Lingkup Operasional Bank
Credit Operation
Fungsi Utama :

Bertanggung jawab atas kelengkapan dan kelayakan dokumen kredit, agunan dan keabsahan dokumen

Meneliti kebenaran dan telah dijalankan dengan benar :


• Perjanjian Kredit atau Akad Pembiayaan /addendum
• Asuransi
• Pengikatan
• Proses persiapan pengikatan
• Penerimaan dokumen kredit yang telah diteliti kebenarannya

MelakukanVerifikasi status debitur dan telah dilakuan BI Checking

Memastikan seluruh proses pencairan dan pelunasan pembiayaan telah benar

Melakukan dan memonitor pengkinian dokumen Pembiayaan


Ruang Lingkup Operasional Bank
Back Office Operation - Process End of Day

Merupakan proses lanjutan yang harus dilakukan bank dari berbagai


aktivitas operasional yang dilaksanakan secara periodik (harian,
bulanan dan tahunan)
Tidak terdapat voucher
yang belum di bukukan

Seluruh transaksi telah


dibukuan dengan benar

Tidak terdapat transaksi pending


(belum selesai

Tidak terdapat selisih tunai


Ruang Lingkup Operasional Bank
Back Office Operation - Pelaporan

LAPORAN HARIAN KANTOR PUSAT

LAPORAN MINGGUAN

LAPORAN BULANAN

TRIWULANAN

SEMESTERAN

TAHUNAN
REGULATOR
LAPORAN LAINNYA
Awal hari Akhir hari Akhir bulan Akhir tahun Aktivitas lain

1. Mangalokasikan uang tunai 1. Cash opname 1. Stok opname 1. Penyelesaian seluruh 1. Monitoring atm
2. Start date pinpad 2. Verifikasi transaksi 2. open item transaksi 2. Keamanan kantor
3. ……… 3. .,…….. 3. ……… 2. Opname uang dan 3. ….........
4. …….. 4. …….. 4. ………. surat berharga 4. ………….
5. ……. 5. …….. 5. ………. 3. …......
6. ……. 6. ……….. 6. ………. 4. ………..
Aktivitas Pagi Hari –
Layanan Nasabah
❖ Prinsip dual control dan dual custody

KHASANAH BRANKAS CASH BOX ATM


✓ Kunci kombinasi oleh ✓ Kunci kombinasi oleh ✓ Kunci kombinasi oleh Head ✓ Kunci Brankas oleh
Area/Branch Area/Branch Manager/MO teller/Branch Operation Area/Branch /Cash Outlet
Manager/MO ✓ Kunci panjang oleh Head ✓ Kunci pendek oleh Teller Manager
✓ Kunci panjang oleh Head Teller/Teller ✓ Kunci ATM oleh
HeadTeller/Teller
Teller/Teller

Perhatian

- Pengaturan di atas sesuai ketentuan SOP Cabang dan SPB E-Banking


- Pastikan kunci duplikat disimpan di Cabang lain/Bank lain/Bank Indonesia wilayah setempat/terdekat
- Pastikan terdapat petugas alternate sesuai ketentuan SPO Cabang dan SPB E-Banking
Prosedur
Operasional
Produk Dana
PROSEDUR OPERASIONAL PRODUK
DANA

Pembukaan Rekening Tabungan

1. TabunganBank diperuntukkan bagi penabung Nasabah perorangan atau perusahaan/badan.


2. Permohonan pembukaan rekening Tabungan hanya dapat diproses, setelah Nasabah memenuhi syarat-syarat sesuai yang tertera pada
aspek legalitas pembukaan rekening.
3. Customer Service Representative (CSR) wajib menyampaikan Ketentuan Tabungan secara akurat, jujur, jelas, dan tidak menyesatkan
paling kurang berupa:
a. Informasi syarat dan ketentuan Tabungan.
b. Hak dan kewajiban nasabah.
4. Nasabah dapat mengajukanpermohonan pembukaan rekening melalui:
a. Outlet Bank
b. Marketing Bank
c. Mobil banking (Digital)
d. Pembukaan rekening dapat dilakukan secara masal berdasarkan perjanjian kerjasama antara Bank dan nasabah.
PROSEDUR OPERASIONAL PRODUK
DANA
Rekening Dormant

1. Rekening Tabungan yang tidak terdapat transaksi debet/kredit dalam kurun waktu 6 (enam) bulan berturut-turut dan saldo rekening
di bawah saldo minimum.
2. Penutupan rekening dilakukan secara sistem apabila rekening terkategori rekening Dormant selama 6 (enam) bulan berturut-turut
dan bersaldo nol, dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Rekening tidak digunakan sebagai rekening pendebetan dan/atau
b. Rekening pencairan pembiayaan
c. Rekening tidak digunakan sebagai rekening penampungan dana/pencairan dana.
d. Tidak memiliki fasilitas autosave.
3. Pelaksanaan perubahan status Rekening Tabungan dari Dormant menjadi aktif, sbb:
a. Nasabah mengajukan permohonan pengaktifan rekening dormant.
b. Customer Service melakukan penginputan nomor rekening yang dormant menjadi aktif berdasarkan permohonan nasabah.
c. Supervisor melakukan verifikasi dan persetujuan atas pengaktifan rekening.
PROSEDUR OPERASIONAL PRODUK
DANA
Penutupan Rekening

1. Penutupan Rekening Tabungan


Penutupan rekening nasabah biasa
a. Sebab-sebab Penutupan rekening Tabungan
1) Penutupan Atas Permintaan Nasabah/Shahibul Maal
a) Dengan datang langsung ke Kantor Area/Branch/Cash Outlet pembuka
b) Surat kuasa bermaterai untuk penutupan rekening dan kuasa penarikan saldo rekening.
2) Penutupan Atas Permintaan Bank/Pemerintah
Ketentuan penutupan rekening sbb.:
a) tidak memenuhi ketentuan permintaan informasi dan dokumen pendukung;
b) diketahui dan/atau patut diduga menggunakan dokumen palsu yaitu dokumen identitas (KTP-EL, SIM, paspor) dan/atau
dokumen lainnya, yang tidak terdaftar pada instansi yang berwenang atau tidak dapat diverifikasi kebenarannya;
c) menyampaikan informasi yang diragukan kebenarannya;
d) berbentuk Shell Bank atau Bank yang mengijinkan rekeningnya digunakan oleh Shell Bank; dan/atau
e) memiliki sumber dana transaksi yang diketahui dan/atau patut diduga berasal dari hasil tindak pidana.
c) Nasabah Meninggal Dunia
a) Ketentuan terkait pengaturan harta peninggalan/waris mengacu pada Standar Prosedur Pengendalian Hukum yang berlaku
berikut perubahannya.
Banking Operation Transaction
Type ofTransaction : Funding Product

Pembukaan Rekening
APU & PPT Program Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme
1. Bank menerapkan APU dan PPT dalam melakukan hubungan transaksi dari nasabah.
2. Bank menerapkan program APU dan PPT meliputi aktivitas:
a. Penerimaan dan identifikasi nasabah
b. Pemantauan dan pelaporan
c. Pengawasan dan manajemen risiko
3. Customer Service Representative (CSR) wajib memastikan kelengkapan persyaratan dan kesesuaian
data/informasi nasabah.
4. CSR melakukan pengkinian data file nasabah apabila terdapat perubahan.
5. CSR wajib memastikan pembukaan rekening Beneficial Owner, terdiri atas:
a. Ketersediaan dokumen pendukung identitas dan hubungan hukum
b. Penugasan dan kewenangan bertindak sebagai perantara dan/atau pihak lain
c. Wajib menolak untuk melakukan hubungan usaha dengan calon nasabah, apabila meragukan atau tidak dapat meyakini
identitas beneficial owner
d. Bank wajib meyakini kebenaran identitas dan dokumen pendukung yang disampaikan nasabah, antara lain
dengan bukti legalisasi atau stempel sesuai asli
ASPEK LEGALITAS PEMBUKAAN
REKENING
Warga Negara Indonesia (WNI) Warga Negara Asing (WNA)
Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-EL) 1. Paspor yang masih berlaku
Khusus untuk Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-EL) dalam pengurusan 2. Kartu Ijin Tinggal sesuai dengan ketentuan
harus dilampiri dengan dokumen pendukung Surat Keterangan pengurusan KTP- keimigrasian atau surat referensi dari:
Perorangan EL yang diterbitkan oleh instansi Kecamatan yang berwenang dan NIK terdaftar a. Seorang berkewarganegaraan Indonesia
pada Dukcapil atau perusahaan/instansi/pemerintah
Indonesia mengenai calon nasabah
Untuk rekening perorangan yang dibuka atas nama Usaha Dagang, maka wajib
berkewarganegaraan asing; atau
dimintakan fotokopi ijin usaha yang sah/legalitas untuk usahanya yang telah
diverifikasi oleh Customer Service Representative (CSR). b. Penyedia jasa keuangan di negara atau
yurisdiksi tempat kedudukan calon
Penggunaan stempel (cap) perusahaan sebagai syarat penarikan dana pada
nasabah, dan negara atau yurisdiksi
Bank hanya berlaku bagi Nasabah yang Rekeningnya termasuk dalam golongan
tersebut tidak tergolong berisiko tinggi.
rekening atas nama suatu Badan Usaha/Badan Hukum
3. Surat pernyataan FATCA khusus untuk US Indicia
Perubahan tanda tangan, stempel dan atau data Nasabah Pemegang Rekening (Indikasi warga Negara AS).
harus melalui permintaan resmi dan tertulis dari Nasabah Pemegang Rekening 4. Surat Pernyataan untuk kepentingan pertukaran
Customer Service Representative (CSR) melakukan verifikasi dengan informasi perpajakan/ Automatic Exchange of
memberikan cap sesuai asli atas semua fotocopy dokumen milik nasabah yang Information (AEOI).
akan disimpan oleh Bank
Pembukaan rekening dengan cap jempol diperbolehkan untuk Disabilitas.
Prosedur pembukaan rekening diatur pada PTO Penghimpunan Dana
ASPEK LEGALITAS PEMBUKAAN
REKENING
Proses verifikasi dan persetujuan pembukaan rekening berdasarkan informasi/data balikan dari Dukcapil, sebagai
berikut:
Lanjut/Tidak Lanjut
No Kondisi Data Balikan Dari Dukcapil Pembukaan Rekening
Perorangan 1 NIK ditemukan, dan 5 (lima) filed lainnya mendapat balikan Sesuai. Lanjut
2 NIK ditemukan, dan 5 (lima) filed lainnya mendapat balikan Tidak Sesuai. Tindak Lanjut

3 NIK ditemukan, namun terdapat 1 (satu) dari 5 (lima) field lainnya mendapatkan balikan
Tidak Sesuai: Tidak Lanjut
a. Nama Nasabah mendapat balikan Tidak Sesuai, sementara 4 (empat) field lainnya
Sesuai.
Lanjut*)
b. Nama ibu kandung mendapat balikan Tidak Sesuai, sementara 4 (empat) field lainnya
Sesuai.

c. Tempat lahir mendapat balikan Tidak Sesuai, sementara 4 (empat field lainnya Sesuai. Tidak Lanjut
d. Tanggal lahir mendapat balikan Tidak Sesuai, sementara 4 (empat) field lainnya Sesuai. Tidak Lanjut
e. Jenis kelamin mendapat balikan Tidak Sesuai, sementara 4 (empat) field lainnya Sesuai. Tidak Lanjut
ASPEK LEGALITAS PEMBUKAAN
Conts..
REKENING
Badan Non Badan Keterangan:
Persyaratan Dokumen
Hukum Hukum Masing-masing dokumen
menunjukkan dokumen
Akta Pendirian dan Akta Anggaran Dasar berikut perubahan yang berlaku √ √
aslinya
Surat Pengesahan Akta Pendirian dan Anggaran Dasar dari: √
1. Kementerian terkait Hukum dan HAM untuk Perseroan Terbatas
Badan 2. Kementerian terkait Koperasi untuk usaha koperasi √
Hukum/Non 3. Kementerian terkait keuangan untuk Dana Pensiun √
Badan Hukum Surat Keterangan Terdaftar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tempat untuk - √
Firma/CV didirikan
1. Badan Hukum: Daftar susunan pengurus Badan berikut fotokopi bukti identitas diri yang sah dan √ √
Koperasi, Yayasan, masih berlaku
Instansi
Pemerintah/Lembaga Dokumen perizinan
Negara, Organisasi 1. Dokumen perizinan usaha sesuai jenisnya √ √
Masyarakat, Perseroan 2. Surat Izin Usaha atau dokumen sejenis lainnya yang diterbitkan oleh pihak √ √
Perorangan, Perseroan yang berwenang
Terbatas, Dana 3. Bagi PT berbentuk Penanaman Modal Asing ditambahkan dokumen perijinan √
Pensiun, Perguruan terkait dengan Penanaman Modal Asing
Tinggi Negeri. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) √ √
2. Badan Usaha Non
Badan Hukum: CV, Laporan Keuangan atau deskripsi kegiatan usaha √ Jika diperlukan
Firma
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)/Nomor Induk Berusaha (NIB) √

Surat penunjukkan khusus sebagai Kepala Cabang atau Kepala Bagian √


Keuangan/Bendaharawan dari suatu Perusahaan/Badan/Instansi jika diperlukan
ASPEK LEGALITAS PEMBUKAAN
REKENING
Badan Hukum
Persyaratan Dokumen Perseroan
Perorangan

Badan Hukum Surat pernyataan pendirian perseroan perorangan dalam bahasa Indonesia √

Perseroan
Sertifikat pendaftaran Perusahaan Perorangan dari Menteri bidang hukum dan hak asasi manusia. √
Perorangan
Bukti identitas diri pendiri sekaligus Direktur dan pemegang saham Perseroan perorangan, yaitu 1 (satu) orang √
Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia paling rendah 17 (tujuh belas) tahun dan cakap hukum.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari pendiri sekaligus Direktur dan Pemegang Saham Perseroan Perorangan √

Dokumen perijinan tempat usaha (SITU) atau dokumen sejenis lainnya yang diterbitkan oleh pihak yang √
berwenang.

Laporan Keuangan atau deskripsi kegiatan usaha mikro dan kecil Perusahaan Perorangan. √

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)/Nomor Induk Berusaha (NIB) atas nama Perusahaan Perorangan √
ASPEK LEGALITAS PEMBUKAAN REKENING
Keterangan:
Badan Hukum Non Badan Hukum
1. Masing-masing
Akte Pendirian dan Anggaran Dasar Badan Surat keterangan pendirian masjid dari instansi berwenang atau dokumen
berikut perubahan terakhir pemerintah setempat minimal kelurahan. Apabila masih dalam proses menunjukkan
perizinan maka dapat dibuktikan dengan surat pengantar perizinan dari dokumen aslinya
2. Cabang memastikan
Khusus Badan RT dan RW setempat
lokasi Masjid atau
Hukum/Non Surat Pengesahan Akte Pendirian dan Anggaran Daftar Pengurus DKM yang masih berlaku.
Musala.
Dasar Badan Usaha
Badan Hukum
Daftar susunan pengurus Badan berikut fotokopi KTP Pengurus DKM (minimal Ketua & Bendahara/ Sekretaris)
Mesjid/Musala bukti identitas diri yang sah dan masih berlaku.

Dokumen Perizinan (sesuai ketentuan Surat Kuasa dari Pengurus DKM kepada Pengurus yang diberi
pembukaan untuk non badan hukum): kewenangan melakukan transaksi rekening Masjid atau Musala di BSI.
a. Dokumen perijinan usaha sesuai jenisnya.
b. SITU (Surat Ijin Tempat Usaha), atau
dokumen sejenis lainya yang diterbitkan oleh Foto lokasi Masjid atau Musala
pihak yang berwenang.
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Foto Lokasi Masjid

Pemberian Surat Kuasa dari pengurus DKM


kepada Pengurus yang diberi kewenangan untuk
melakukan transaksi
ASPEK LEGALITAS PEMBUKAAN
REKENING
1. Bank wajib melakukan CDD terhadap seluruh pemegang rekening Joint Account.
2. Rekening gabungan hanya dapat dalam bentuk:
a. Rekening Tabungan Perorangan/Giro Perorangan/Deposito Perorangan yang dibuka atas nama 2 (dua) orang.
b. Rekening Giro Badan Usaha yang dibuka atas nama 2 (dua) Badan Usaha.
3. Pembukaan rekening Perorangan gabungan hanya diperbolehkan dalam bentuk:
a. dan (and)
Rekening b. atau (or)
Gabungan/ 4. Pembukaan rekening perorangan gabungan dalam bentuk “dan atau (and or)” tidak diperbolehkan.
5. CIF dibuat masing-masing pihak joint account.
Joint Account 6. Pembukaan rekening joint account untuk Badan Usaha hanya dalam bentuk ”dan (and)”.

1. Rekening QQ dibuka untuk anak dibawah umur atau yang berada dibawah pengampuan atau orang yang diwakili berlaku, sbb:
a. Pembukaan rekening dengan menggunakan “QQ” diperkenankan sepanjang Nasabah/pihak yang bertransaksi (subyek
hukumnya) cakap hukum atau dewasa.
b. Rekening dibuka atas nama Orang Tua/Wali/Wakil.
c. Tanda tangan pada KCTT, buku tabungan, form pembukaan rekening, serta dokumen lainnya adalah Orang Tua/Wali/Wakil.
Rekening 1. Rekening QQ hanya dapat digunakan/dipasangkan untuk nama perorangan, bukan institusi/badan.
Qualitate Qua
(QQ)
KERAHASIAAN BANK, PEMBLOKIRAN, DAN
PENYITAAN
Kerahasiaan Bank

1. Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai 3. Permintaan keterangan nasabah penyimpan dan simpanan
nasabah penyimpan dan simpanan nasabah. nasabah pada butir 2a s.d 2c wajib memperoleh perintah atau
2. Kerahasiaan Bank tidak berlaku untuk: izin tertulis dari Pimpinan Regulator Perbankan.
a. Kepentingan perpajakan 4. Permintaan keterangan nasabah penyimpan dan simpanan
b. Penyelesaian piutang Bank yang sudah nasabah pada butir 2d s.d 2g tidak memerlukan perintah atau
diserahkan kepada Badan Urusan Piutang dan izin tertulis dari Pimpinan Regulator Perbankan.
Lelang Negara/Panitia Urusan Piutang Negara
c. Kepentingan peradilan dalam perkara pidana
d. Kepentingan peradilan dalam perkara pidata
antara Bank dengan nasabah
e. Tukar menukar informasi antar Bank
f. Permintaan, persetujuan, atau kuasa dari
nasabah penyimpan yang dibuat secara
tertulis
g. Permintaan ahli waris yang sah dari nasabah
penyimpan yang telah meninggaldunia
KERAHASIAAN BANK, PEMBLOKIRAN, DAN PENYITAAN

Pemblokiran dan Penyitaan Simpanan Nasabah

1. Pemblokiran atau penyitaan simpanan nasabah dapat 4. Penanganan permintaan pemblokiran dan/atau
dilakukan oleh: penyitaan simpanan nasabah dari
a. Bank untuk kepentingan jaminan pembiayaan. Kejaksaan/Kepolisian/Kehakiman/Penyidik KPK, maka
b. Nasabah pemilik rekening.
Bank:
c. Kepolisian/Kejaksaan/kehakiman. a. BOSM dengan persetujuan Branch Manager berdasarkan
d. PenyidikKomisi PemberantasanKorupsi (KPK). Surat Perintah Pemblokiran/Penyitaan yang dikeluarkan
e. PenyidikOJK. dari instansi yang memberikan permintaan melakukan
f. Petugassita pajak. pemblokiran.
g. Petugaslainnya yang ditetapkan dalam Undang-Undang.
b. BOSM/Branch Manager membuat Surat Pernyataan
2. Permohonan pemblokiran hanya dapat dilakukan di Cabang memuat Bank telah memblokir rekening nasabah dalam
rangka penyitaan dan uang yang diblokir dalam rekening
• pembuka rekening. nasabah merupakan titipan sitaan dari
3. Apabila permohonan pemblokiran dilakukan melalui Kejaksaan/Kepolisian.
c. Cabang wajib melaporkan kepada Unit Kerja CPG.
• telepon oleh nasabah, maka Customer Service wajib mengisi
formulir Permohonan Pemblokiran, dan meminta nasabah
untuk menyerahkan asli surat permintaan pemblokiran.
4. Permintaan pemblokiran melalui telepon hanya dapat
dilaksanakan maksimal 3 hari kerja.
HARTA PENINGGALAN DAN KETENTUAN
AHLI WARIS
Persyaratan Dokumen Pengambilan Harta Peninggalan

1. Persyaratan penutupan rekening mengacu pada tata cara penutupan rekening masing-masing produk
2. Surat Kuasa
Apabila tidak semua ahli waris dapat hadir dalam pengurusan harta peninggalan maka berlaku ketentuan
sebagai berikut:
a. Ahli waris dapat memberikan Surat Kuasa kepada:
1) salah seorang atau lebih diantara mereka atau
2) kepada pihak ketiga
untuk pengurusan rekening nasabah.
b. Surat Kuasa tersebut dapat dibuat secara Notariil maupun di bawah tangan di atas Meterai.
c. Petugas bank harus meyakini kebenaran surat kuasa dan identitas pihak yang menandatanganinya.
d. Apabila pemberi Kuasa berdomisili di luar negeri, maka Surat Kuasa Notariil harus dilegalisir oleh Kedutaan
Besar Republik Indonesia setempat di negara yang bersangkutan.
e. Untuk memenuhi ketentuan permeteraiannya, maka sebelum dipergunakan surat kuasa tersebut harus
diterakan meterai terlebih di Kantor Pos setempat di Indonesia.
3. Persyaratan dokumen lainnya mengacu pada SPP Hukum
DAFTAR HITAM
NASIONAL
Daftar Hitam

1. Daftar Hitam Nasional yaitu daftar yang merupakan kumpulan Daftar 3. Penanganan nasabah yang masuk dalam DHN:
Hitam Individual Bank (DHIB) yang berada di Bank Indonesia yang a) Segera menutup rekening Nasabah yang bersangkutan dan
datanya berasal dari Kantor Pengelola Daftar Hitam Nasional (KPDHN) melaporkan penutupan rekening tersebut kepada Bank
untuk diakses oleh Bank. Indonesia.
2. Jenis Nasabah yang dimasukan dalam Daftar Hitam: b) Dilarang mengadakan hubungan rekening dengan Nasabah
a) Nasabah perorangan, termasuk usaha-usaha seperti toko, bengkel, yang bersangkutan kecuali dalam bentuk rekening khusus.
restoran, warung dan kongsi. 4. Laporan DHN
b) Nasabah perusahaan yang berbentuk Fa, CV, PT dan Unit Kerja OPD menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia,
Koperasi/Yayasan/ Perkumpulan berikut penarik (penanda tangan) sbb:
a. Laporan berkala
Cek/Bilyet Giro kosong yang bersangkutan.
Terdiri atas laporan penggunaan cek dan/atau bilyet giro
c) Badan usaha/yayasan yang dimiliki/didirikan oleh pemerintah b. Laporan Insidental
Disampaikan atas inisiatif Unit Kerja OPD atau berdasarkan
d) Bank-Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.
permintaan Bank Indonesia
REKENING ESCROW

Rekening Escrow

Rekening Escrow adalah rekening untuk menampung transaksi-transaksi tertentu sebelum disalurkan ke rekening nasabah
(misal: pencairan/pelunasan pembiayaan) atau digunakan untuk pembayaran kewajiban nasabah.

Karakteristik rekening escrow, sbb:


1. Rekening escrow termasuk kategori rekening dana pihak ketiga.
2. Rekening escrow dibukukan di CIF milik nasabah.
3. Rekening escrow diperuntukan bagi nasabah perorangan dan/atau badan usaha.
4. Rekening escrow tidak dikenakan biaya administrasi.
5. Dana yang mengendap di rekening escrow tidak diberikan bagi hasil/bonus.
6. Rekening escrow dapat dibuka diseluruh Branch.
7. Penutupan rekening tersebut dilakukan di Branch Office tempat rekening escrow dibuka.
8. Rekening escrow dibuka atas persetujuan User Owner
Aktivitas Sore Hari Operation
Manager
➢ Lakukan cash count kas teller di ➢ Lakukan uji akhir hari ➢ Cek kecukupan likuiditas
Uang & Jaminan counter teller dan cash opname terhadap jaminan gadai Cabang untuk aktifitas
Uang & Jaminan akhir hari di khasanah pencairan baru operasional harian
(tidak over liquid)

➢ Kontrol ➢ Simpan perlengkapan ➢ Non aktifkan user teller


penggunaan/pemakaian stock operasional (cash box, dll)
dokumen bank (kartu ATM, dikhasanah
➢ Memastikan user cadangan non ➢ Non Aktifkan mesin EDC
Sarana
Sarana & Prasarana
& Prasarana buku tabungan)
aktif ➢ Memastikan kecukupan
➢ Lakukan pemeriksaan ticket ➢ Pastikan telah dilakukan saldo mesin ATM
administrasi dan dokumentasi
teller
setiap operator

➢ Lakukan penerapan dan ➢ Cek pending ➢ Seluruh operator


Pelaporan
Pelaporan &&
Dokumentasi penuhi pelaporan APU & dokumen/pekerjaan pada menyampaikan rekap
Dokumentasi setiap operator
PPT aktivitas transaksi
Perhatian
• Pastikan tidak terjadi selisih, cek fisik uang khasanah dengan pencatatan di sistem dan catatan buku besar
• Bandingkan slip/tiket transaksi dengan mutasi harian per operator
• Pastikan pengisian data CIF telah lengkap (long CIF) dan sesuai dengan bukti pendukung (aplikasi, copy ktp, dll)
• Pastikan tidak ada titipan dokumen milik nasabah
Aktivitas Berkala Operation
Manager
➢ Personalia
Pastikan pelaksanaan Coaching bawahan* Penjelasan:
Lakukan roleplay front
kegiatan rutin diluar * Coaching:
linner (minimal 4 kali operasional bank (reading &
untuk
per minggu) discussion, forum service, mengembangkan - Pelaksanaan forum Service bulanan berkala
pengajian, dll) keterampilan dan diikuti oleh frontliner
pengetahuan - Coaching berkala staf operasional terkait
pelaksanaan pekerjaan, pendingan kerja dan
Buat penilaian/ Pengelolaan pegawai Lakukan analisa kebutuhan permasalahan yang ada
(training, promosi, mutasi, penambahan pegawai di
evaluasi bulanan atas bagiannya
kinerja seluruh rotasi, monitoring atas
update pengelolaan
pegawai pada pegawai)
bagiannya

➢ Sarana dan Prasarana


✓ Kaji dan usulkan permintaan barang atau ✓ Secara berkala jatuh tempo asuransi atas
✓ Pastikan infrastruktur pengamanan cabang
peralatan kerja di atas kewenangan Cabang inventaris kantor
berfungsi dengan baik (alarm, alat
pemadam kebakaran, CCTV, kick bar, (biaya di atas limit kewenangan Branch
panic button dan pelaksanaan back up Manager terlebih dahulu diajukan ke unit
data, dll) terkait dan Kanwil)

✓ Pastikan perawatan aspek tangible seperti ✓ Pastikan servis dan penggantian berkala terhadap
standar ruangan banking hall, mushola, inventaris seperti: Kendaraan, AC, UPS, mesin hitung
restroom dll uang, genset, alat pemadam kebakaran yang
kadarluarsa, dll
Aktivitas Berkala Operation
Memastikan kegiatan
Memastikan transaksi harian kliring administrasi, dokumentasi &
dan operasional sesuai dengan kearsipan sesuai dengan
ketentuan ketentuan Melakukan pelaporan sesuai
dengan peraturan yang
berlaku (internal dan eksternal)

Memastikan kebenaran dan


kewajaran pencatatan laporan
keuangan Memastikan implementasi
KYC dengan baik dan
sempurna
Aktivitas Berkala Operation Manager
General Administration
➢ Pelaporan
Cek pemenuhan kewajiban Lakukan pengecekan sebelum laporan dikirim
pelaporan kepada pihak internal Pajak, proofsheet, realisasi target, cleansing data, SID, PPAP, dll
dan eksternal Analisa dan pastikan kebenaran dan kewajaran:
▪ Setiap pos dalam laporan keuangan
Cek kebenaran dan kewajaran ▪ Pos transaksi yang mengalami perubahan signifikan
laporan keuangan Cabang ▪ Temporary account (BDD, TRR, KRR dll) yang sudah melebihi batas waktu
▪ Rekening perantara /internal account bersaldo tidak normal
▪ Pastikan penggunaan biaya operasional Cabang secara efisien dan efektif sesuai
kewenangan

➢ Stock Opname
* Persediaan:
Lakukan cash opname Lakukan uji acak dan stock Lakukan stock opname - Surat Berharga seperti Bilyet deposito, cek/BG,
khasanah secara detail opname terhadap jaminan persediaan surat dll
dan menyeluruh gadai dan cicil emas berharga dan barang - Barang cetakan seperti buku tabungan, brosur,
tiket, formulir aplikasi, dll
cetakan

Perhatian
❖ Opname berkala dilakukan minimal 1 kali dalam satu bulan
❖ Pelaporan kepada regulator, agar dilaporkan sebelum jatuh tempo untuk menghindari sanksi/denda
Due Dilligence (EDD)
DEFINISI
Customer Due Diligence (CDD) adalah proses yang digunakan lembaga keuangan dan bisnis lain untuk
mengidentifikasi dan memverifikasi identitas pelanggan mereka. Tujuan CDD adalah untuk menilai risiko
yang terkait dengan pelanggan, mencegah pencucian uang, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan
anti pencucian uang (AML). Proses ini melibatkan pengumpulan dan analisis informasi tentang pelanggan
untuk memahami aktivitas keuangan mereka dan menilai potensi risiko yang terlibat

Enhanced Due Diligence (EDD) adalah proses investigasi lanjutan dan komprehensif yang dilakukan oleh bisnis,
lembaga keuangan, atau badan pengatur untuk mengumpulkan informasi mendalam tentang klien, pelanggan, atau
rekanan. EDD melampaui tingkat dasar uji tuntas dan biasanya digunakan ketika berhadapan dengan individu,
perusahaan, atau transaksi berisiko tinggi. Tujuannya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang
potensi risiko dan masalah kepatuhan.
CUSTOMER DUE DELIGENCE
PENGERTIAN
Kegiatan berupa identifikasi, verifikasi dan pemantauan yang
dilakukan Bank untuk memastikan bahwa transaksi sesuai dengan
profil nasabah

Dilakukan pada saat :


• Melakukan hubungan usaha dengancalon nasabah
• Melakukan hubungan usaha dengan WIC
• Bank meragukan kebenaran informasi yang diberikan oleh
Nasabah.
penerima kuasa, dan/atau Benefial Owner; atau
• Terdapat transaksi keuangan yang tidak wajar yang terkait
dengan pencucian uang dan/atau pendanaan teroris
Fungsi dari Due Diligence

a. Customer Identification
b. Risk Assesment
c. Tujuan hubungan usaha
d. Mengetahui sumber dana calon nasabah
e. Identifikasi Politically Exposed Persons (PEPs)
f. Investigasi mendalam terkait nasabah dengan profil high risk
g. Memantau transaksi dan aktivitas pelanggan untuk mendeteksi pola atau penyimpangan
yang tidak biasa dari perilaku yang diharapkan
Jenis Due Dilligence

•CDD adalah kegiatan berupa identifikasi,


verifikasi, dan pemantauan yang dilakukan
Sederhana Bank untuk memastikan bahwa Transaksi
tersebut sesuai dengan Profil Nasabah
Dilakukan
Normal oleh Pihak • CDD wajib dilakukan oleh Bank pada saat:
ke 3
•Melakukan hubungan usaha dengan
calon nasabah/WIC
CDD •Terdapat ketidakyakinan pada
dok/informasi yang telah didapat Bank
Due •Transaksi keuangan yang tidak wajar.
Dilligence
•EDD adalah tidakan CDD yang lebih
Enhanced Due mendalam yang dilakukan Bank pada
Dilligence saat berhubungan dengan nasabah
yang tergolong berisiko tinggi
terhadap pencucian uang dan
pendanaan terhadap teroris.
Mekanisme Proses CDD

Penerimaan Nasabah Analisa Risk


Verifikasi Dokumen Pengkinian & Pemantauan
Based Aprc

• Meneliti kebenaran dok. Pendukung dengan • Wajib melakukan pengkinian data terhadap
• Cara wawancara,

Bank Wajib Melakukan Penolakan Jika Dokumen TidakLengkap/Palsu


PEP & High Risk informasi dan dok yang telah didapat dalam
• Jika terdapat keraguan Bank wajib meminta Permintaan dok.
kpd calon nasabah memberikan > 1 kartu • Melaporkan pengkinian data (kuantitatif&
Normal
identitas kualitatif) yang disetujui Direksi.
• Wajib memelihara Data Base teroris dari UN,
Permintaan Informasi & Dokumen bank wajib melakukan uji kesamaan→ jika
mirip→Wajib dipastikan kesesuaian dgn info
• Wajib Diselesaikan sampai dengan BO dan terkait.→jika benar→STR.
WIC
Perorangan Nasabah • Memperhatikan ketentuan anti tipping-off.
• Monitoring usaha nasabah yang terkait dengan
Non WIC
negara yang program APU/PPT kurang
Perusahaan memadai.
WIC •Wajib Diselesaikan sampai dengan BO dan
• Melakukan CDD bagi existing customers jika
Nasabah
terdapat peningkatan trx yang signifikan,
Yayasan Bank perubahan profil, dok belum lengkap, rek
• Dalam kondisi tertentu Bank dapat melakukan anonim/fiktif.
Non Bank hubungan usaha sebelum dipenuhinya dokumen
Perkumpulan
persyaratan:
Mikro • 14 hari setelah hub. usaha→Perorangan
Lemb Negara • 90 hari setelah hub.usaha→Perusahaan
Non Mikro

Beneficial Owner
Risk Based Approach
Contoh Pengklasifikasian Nasabah Bank Berdasarkan
pendekatan RISIKO
High Risk Medium RIsk Low RIsk

• Berpenghasilan tdk tetap • Pelajar / Mahasiswa • Pegawai instansi


• PEP dan keluarga dengan Beneficial owner pemerintah, suatu
• Aparat Penegak Hukum (suami/istri) tidak perusahaan yang telah
• Penyedia Jasa Keuangan tergolong PEP memiliki kerjasama payroll
• Usaha Risiko Tinggi • Pegawai instansi dengan bank dimana
• Dari Negara black list pemerintah, berkaitan nasabah tsb dicatat
• List DTTOT Nasional / PBB dengan pelayanan public
• Pegawai Instansi lembaga
berkaitan pengelolaan
keuangan negara
• Ibu Rumah Tangga
Nasabah PEP
High Risk Customer
High Risk Usaha
1. Jasa keuangan, seperti money changer (Pedagang Valuta Asing), money
remittance (Usaha Jasa Pengiriman Uang);
2. Offshore company termasuk PJK yang berlokasi di tax and/or secrecy havens dan
yurisdiksi yang tidak secara memadai melaksanakan rekomendasi FATF;
3. Dealer mobil;
4. Agen perjalanan;
5. Pedagang perhiasan, batu permata dan logam berharga;
6. Perusahaan perdagangan ekspor/impor;
7. Usaha yang berbasis tunai seperti minimarket, jasa pengelola parkir, rumah makan,
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), pedagang isi ulang pulsa;
8. Penjual grosir (wholesalers) dan pengecer barang elektronik (khususnya di zona
perdagangan bebas);
9. pengacara, akuntan atau konsultan keuangan;
10. Dealer barang antik dan seni;
11. Agen properti.
Walk In Customer sesuai POJK no 12/POJK.01/2017
tentang APU PPT

Walk in Customer yang selanjutnya disebut sebagai WIC adalah :


pihak yang menggunakan jasa Bank namun tidak memiliki rekening pada Bank tersebut, tidak
termasuk pihak yang mendapatkan perintah atau penugasan dari Nasabah untuk melakukan transaksi atas
kepentingan Nasabah.

seluruh informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi WIC perorangan maupun WIC
perusahaan yang melakukan transaksi sebesar Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau lebih atau
yang nilainya setara baik yang dilakukan dalam 1 (satu) kali maupun beberapa kali transaksi dalam 1
(satu) hari kerja.

informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 1) huruf a), huruf b), dan huruf c) bagi WIC
perorangan yang melakukan transaksi kurang dari Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau nilai yang setara.
Beneficial Owner
Pelaporan Ke PPATK
▪ Laporan LTKT / Cash Transaction Report (CTR)
➢ Maksimal 14 Hari Kerja sejak transaksi (transaksi tertentu)
▪ Laporan LTKM / Suspecious Trasaction Report (STR)
➢ Maksimal 3 Hari Kerja sejak LTKM ditandatangani (transaksi tertentu)
▪ Laporan Transfer dari dan ke Luar Negeri (LTKL) / IFTI
➢ Maksimal 14 Hari Kerja sejak transaksi (utk semua transaksi)
Ketentuan
Anti Tipping
▪ Laporan Penundaan tansaksi Nasabah
OFF
➢ Maksimal 1 x 24 Jam sejak blokir
➢ Tanggapan penundaan maksimal 5 hari kerja sejak penundaan dilakukan

Ketentuan larangan pegawai bank untuk memberitahukan secara langsung maupun tidak langsung
kepada pengguna jasa atau pihak lain mengenai Laporan transaksi yang mencurigakan

SANKSI Pelanggaran APU PPT :


1. Pelaporan LTKT/LTKM/LTKL, Denda Financial 1 juta per transaksi per 1 hari keterlambatan setinggi-
tingginya 30 juta, dan lebih dari 30 hari adalah Rp 50 juta per transaksi
2. Surat teguran tertulis
3. Pencantuman Pejabat Bank dalam Daftar Hitam Pejabat Bank
4. Penggantian Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
Laporan Transaksi Keuangan Tunai

1. Merupakan penarikan / penerimaan atau penyetoran /pembayaran dengan menggunakan uang tunai (uang kertas dan
uang logam)
2. Dalam jumlah kumulatif Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau lebih dalam mata uang asing yang nilainya setara
atau
3. Dilakukan dalam satu kali atau beberapa kali transaksi dalam satu hari kerja pada satu atau beberapa kantor dalam satu PJK.

Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan


1. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik,atau kebiasaan pola transaksi dari Pengguna Jasa yang
bersangkutan

2. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan
Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang;

3. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak
pidana; atau

4. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga
berasal dari hasil tindak pidana
RISIKO OPERASIONAL
Risiko Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses
operasional internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya
problem eksternal yang mempengaruhi operasional bank

Kerugian secara langsung Kerugian secara tidak langsung

 Pemalsuan bilyet deposito oleh karyawan bank yang dijadikan agunan


kredit
Contoh risiko  Kesalahan posting uang masuk karena pegawai yang ditunjuk kurang
operasional berpengalaman
 Terjadi bencana alam berupa banjir besar sehingga bank tidak dapat
beroperasi secara normal
 Kejahatan keuangan seperti fraud yang sering dilakukan pihak luar dengan
bekerjasama
FACTOR RISIKO
OPERASIONAL

M
Manusia
E S I
External System Internal proses
Faktor Risiko Operasional & Mitigasinya

M E S I

Manusia Kejadian Eskternal Kegagalan System Internal Proses


• Integrity • Bencana Alam • Eror Sistem • Dual Control
• Kompetensi • Fraud Ekternal • Virus • Prosedur
Operational Risk

Diskriminasi Kesalahan manusia Ketidakcukupan prosedur Ketidakcukupan proses


“Risiko operasional
adalah risiko akibat
ketidakcukupan dan/atau
PROSES
tidak berfungsinya proses
MANUSIA INTERNAL
internal, kesalahan Fraud internal Kelemahan supervisi
manusia, kegagalan
sistem, dan/atau adanya
kejadian-kejadian SISTEM EXTERNAL
eksternal yang EVENT
mempengaruhi
operasional Bank.” Gangguan sistem Kebakaran

Jaringan Offline Virus Perampokan Wabah Virus


Lesson Learned

ِ ‫ص ِص ِه ْم ِع ْب َرةٌ ِِلُو ِلي ْاِل َ ْلبَا‬


‫ب‬ َ َ‫َان فِي ق‬
َ ‫لَقَ ْد ك‬
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu
terdapat pengajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal” (QS. Yusuf: 111)

79
Operational Risk Control
Penerapan pada Operasional Cabang

1. Memeriksa dokumen pembukaan rekening (tab, giro, deposito)


2. Memverifikasi kebenaran dan kelengkapan pengisian Syarat Umum
Pembukaan Rekening
3. Melakukan input data nasabah dengan benar ke dalam sistem sesuai
dokumen
4. Melakukan CDD menggunakan form CDD sesuai ketentuan
Customer Service 5. Melakukan administrasi formulir pembukaan e-channel eksisting.

1. Memeriksa kelengkapan data transaksi yang diisi nasabah


2. Menghitung uang dan memeriksa keaslian uang
3. Melakukan penihilan saldo pada akhir hari
4. mencetak DVS/DMH dan melakukan verifikasi terhadap tiket
5. Melakukan pick up service dilengkapi dengan ketentuan (petugas, sarana)
Teller
Operational Risk Control
Penerapan pada Operasional Cabang

1. Memeriksa underlying/dokumen transaksi


2. Memeriksa rincian open item di laporan proofsheet telah sesuai dengan
bukti transaksinya
3. Memeriksa open item yang masih outstanding dan telah melewati
jangka waktu.
4. Melakukan log out pada sistem
Back Office

1. Memeriksa kebenaran dan kelengkapan dokumen transaksi operasional


sebelum melakukan otorisasi transaksi (CS, Teller dan Back Office)
2. Melakukan konfirmasi kepada nasabah atas transaksi (pick up service,
cek BG )
3. Memeriksa kesesuaian limit otorisasi transaksi operasional
4. Melakukan cash count dan cash opname akhir hari
Supervisor
(BOSM)
Operational Risk Control
Penerapan pada Pengelolaan User ID dan Password

Penggantian Password
Lakukan penggantian Password
Jaga Password Secara Berkala Perubahan User ID alternate
Tidak melakukan sharing password Jika terdapat perubahan User ID sementara
kepada siapapun , tidak meletakkan (alternate), pastikan diketahui Supervisor dan
password pada area yang dapat mengganti password, serta mengembaikan
diketahui atau di akses oleh pihak lain user ID seperti fungsi semula jika telah selesai.

Pengajuan User
ID 3 Penonaktifan User ID
Lakukan pengajuan User 2 4 Jika rotasi atau mutasi, pastikan
ID sesuai tanggungjawab dilakukan penonaktifan/penghapusan
(jobdesk) dan diketahui User ID dan diketahui Supervisor
oleh Supervisor USER ID &
1 PASSWORD 5
Operational control
Melakukan monitoring atas memastikan penggunaan dan
neraca dan laba rugi cabang, pertanggung jawaban kas kecil
membuat strategi agar bisa dan telah sesuai dan dapat
meningkatkan laba dipertanggung jawabkan.

Melakukan Verifikasi dan monitoring


transaksi harian , ATM, Rekening Supervisor melakukan monitoring
perantara, Saldo kas penyelesaian rekening open item
Penerapan 10 Prinsip Pengendalian Risiko
Operasional

01 02 03 04 05
Segregation of Authorization
Dual Control Verifikasi Approval Duty Limit

“Teller Memeriksa “Limit cash box


“Setiap proses “ AOSM/BOSM “Teller melayani
kebenaran media Customer Service
operasional di khasanah membubuhkan tanda transaksi baik tunai
transaksi seperti, Cek, maksimal sebesar
harus melibatkan tangan pada form/tiket maupun non tunai dan
BG, Slip Rp5juta.”
Supervisor atau pejabat transaksi sebagai tanda CS melayani pembukaan
setoran/Penarikan,
yang berwenang” persetujuan”. Rekening.”
Transfer”.

06 07 08 09 10
Proofing & Logical Physical Contingency/
Rekonsiliasi
Konfirmasi back Up
Protection Protection
“AOSM/BOSM Setiap “Teller konfirmasi ke ”Back Up hasil Rekaman
akhir hari cocokkan pemilik rekening giro “Akses Ruang hasnah CCTV pada akhir hari
“Tidak diperkenankan
(nominal dan tujuan Untuk jumlah hanya bagi petugas dan Terdapat
sharing password”.
kliring) dengan tiket pembayaran yang berwenang”. pejabat/petugas
debet dan kredit”. materiil (>Rp25 juta)”. alternate “.
CONTOH MITIGASI RISIKO OPERASIONAL
Mitigasi risiko transaksi penghimpunan dana, antara lain:
Jenis Risiko Identifikasi Risiko Penyebab Risiko Mitigasi Risiko
Operasional Risiko internal fraud/eksternal fraud 1. Rendahnya Integritas Pegawai 1. Coaching dan penerapan disiplin
2. Ketidakcukupan Pengawasan terhadap pegawai
kepatuhan pelaksanaan internal control 2. Segregation of duty dalam
pengelolaan transaksi produk dana
Hukum Risiko kelemahan dari aspek yuridis Perikatan kontrak yang tidak kuat Setiap penyusunan Perjanjian wajib
mendapatkan opini dari Unit Kerja Legal
Reputasi Menurunnya tingkat kepercayaan Publikasi negatif terkait dengan kegiatan Memastikan kegiatan usaha Bank comply
usaha Bank dengan peraturan atau sesuai dengan nilai-
nilai syariah

Mitigasi risiko transaksidi Teller, antara lain:

Jenis Risiko Identifikasi Risiko Penyebab Risiko Mitigasi Risiko


Operasional Risiko internal fraud/eksternal fraud 1. Rendahnya Integritas Pegawai 1. Coaching dan penerapan disiplin
2. Ketidakcukupan Pengawasan terhadap pegawai
kepatuhan pelaksanaan internal 2. Segregation of duty dalam pengelolaan
control transaksi
Operasional Selisih.Uang Palsu, Salah proses Ketidak telitian dan kurangnya knowledge Pelatihan, dual control dalam setiap proses

Reputasi Menurunnya tingkat kepercayaan Kesalahan yang berulang dalam proses Memastikan kegiatan usaha Bank comply
dengan peraturan atau sesuai dengan nilai-
nilai syariah
TERIMA KASIH

Subhaanaka Allahumma wa Bihamdika


Asyhadu An Laa Ilaaha Illaa Anta
Astaghfiruka Wa Atuubu Ilaika
LAMPIRAN
WASPADA PENIPUAN TRANSAKSI FIKTIF!

Modus Penipuan :
Pelaku mengirim pesan mengatasnamakan asisten tokoh/pejabat ke
pejabat cabang BSI dan menginstruksikan melakukan transfer ke
rekening Bank lain dengan alasan urgent dan tokoh/pejabat sedang
bertemu tamu dari Kementrian.

Kelemahan Internal:
Petugas cabang terlalu percaya sehingga menjalankan transaksi tanpa
kehadiran nasabah, tanpa memastikan dokumen transaksi dan tanpa
TUKANGkonfirmasi transaksi serta tanpa berkoordinasi dengan pihak
TIPU-TIPUberwenang (Branch Manager/ ABC/ RBC).

89
WASPADA FRAUD!

Keterangan Deskripsi Kejadian (Modus)


Pencurian uang kas besar Teller mengambil uang kas yang akan disimpan di ruang khasanah pada sore hari tanpa sepengetahuan dan didampingi oleh
Supervisor (dhi. Branch Manager), mengingat cabang tersebut tidak memiliki BOSM

Pencurian uang kas besar 1. Pencurian uang kas sebesar Rp2.355.000.000,- yang dilakukan oleh Branch Manager dengan modus mencongkel laci meja
Teller untuk mengambil kunci ruang khasanah dan kunci brankas, kemudian mengambil uang kas dari dalam brankas di
ruang khasanah.
2. Terdapat indikasi penyalahgunaan BDD Personalia sebesar Rp8.846.566,- yang dilakukan oleh pelaku selama periode 03-06-
2022 s.d. 27-07-2022 dengan modus memanipulasi/memalsukan bukti penggunaan BDD Personalia. Pada saat tindakan
fraud-nya terungkap, pelaku masih membawa uang BDD Personalia sebesar Rp5.000.000,- dan belum
mempertanggungjawabkan Beban Penunjang Kinerja bulan Juli 2022 sebesar Rp4.000.000,-.

90
WASPADA FRAUD!

Keterangan Deskripsi Kejadian (Modus)


Pencairan dana DPLK Eks Terdapat pencairan seluruh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) eks legacy dengan menggunakan surat pernyataan keluar
Legacy dari CIF legacy yang dilakukan oleh pegawai, padahal pegawai tersebut tidak mengajukan pengunduran diri.

Pencairan dana DPLK Eks Terdapat pencairan seluruh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) eks legacy yang dilakukan oleh pegawai yaitu dengan
Legacy memalsukan keterangan pemberhentian pegawai sebagai salah satu dokumen persyaratan mencairkan manfaat pensiun/DPLK
legacy , padahal pegawai tersebut tidak mengajukan pengunduran diri.
Pencurian kas teller Teller mencuri uang kas teller dengan mengurangi lembaran uang pada beberapa gepok pecahan Rp100.000,-
Penarikan dana secara Teller melakukan penarikan dana dari rekening nasabah dengan cara memalsukan tanda tangan nasabah pada slip penarikan
ilegal dari rekening
nasabah
Pencurian uang ATM Teller melakukan fraud dengan modus mengambil uang pada saat proses memasukkan uang ke dalam cassette mesin ATM,
melakukan transaksi fiktif pada rekening Kas ATM dan Selisih kas ATM di bawah limit transaksi yang bersangkutan serta
memanipulasi laporan berita acara replenish (pengosongan dan pengisian) kas mesin ATM

Pencurian dana secara ABC Supervisor melakukan pencurian surat berharga milik Bank dan melakukan pencurian/penggelapan dana milik 6 nasabah.
ilegal dari rekening Kejadian ini dilakukan dengan memanfaatkan kepercayaan yang diberikan oleh nasabah, menyisipkan slip tarik tunai dan/atau
nasabah pemindahbukuan dalam form/aplikasi penempatan deposito, mengelabuhi nasabah melalui program fiktif yaitu menipu akan
memberikan hadiah/bagi hasil atas penempatan dana serta memalsukan tanda tangan nasabah dan melakukan aktivasi fitur
mobile banking tanpa sepengetahuan nasabah

91
WASPADA FRAUD!

Keterangan Deskripsi Kejadian (Modus)


Penipuan dan penggelapan a. Penggelapan dana rekening giro 4 nasabah total sebesar Rp3.738.521.417,- pada periode 2020 s.d 10
dana nasabah Oktober 2022
b. Penipuan dan penggelapan dana nasabah sebesar Rp150.000.000,- pada periode 2019
c. Penipuan dan penggelapan dana nasabah sebesar Rp220.000.000,- pada tahun 2022
d. Pemberian tambahan bagi hasil deposito tanpa persetujuan pejabat yang berwenang kepada nasabah
atas deposito sebesar Rp60 miliar dan deposito sebesar Rp11,5 miliar untuk pencapaian target DPK
periode Januari 2021 s.d. Agustus 2022
e. Penipuan dan penggelapan dana 6 nasabah total Rp5.150.000.000 pada periode 2019 s.d. 2021
f. Penggelapan dana pelunasan nasabah pembiayaan talangan haji Rp30.000.000,- dan istri nasabah
sebesar Rp30.000.000,- pada tahun 2021

Penggelapan dana bansos Terdapat penggelapan dana bansos yang dilakukan oleh Branch Manager sebesar Rp358.800.000,- (299 nasabah) dengan
modus memerintahkan seluruh pegawai melakukan penarikan dana dari rekening nasabah penerima bansos menggunakan
kartu ATM nasabah yang telah dibuatkan PIN Standar dan penarikan tunai melalui Teller tanpa sepengetahuan nasabah
dengan alasan mempercepat pendistribusian dana bansos kepada nasabah yang mendekati batas waktu yang ditetapkan
Kemensos RI, kemudian Ybs melaporkan melalui Aplikasi Portal Bansos bahwa telah mendistribusikan dana kepada penerima
bansos. Pelaku menggunakan dana nasabah penerima bansos untuk kepentingan pribadi

92
WASPADA FRAUD!
Keterangan Deskripsi Kejadian (Modus)
Penipuan transfer fiktif oleh Pihak Terdapat tindakan fraudberupa perintah transfer fiktif atas dana di rekening nasabah yang dilakukan oleh pihak eksternal yang tidak dikenal dengan
Eksternal modus melakukan penipuan melalui telepon dan WhatsApp kepada BOSM dengan mengaku sebagai nasabah tabungan, kemudian meminta untuk
mentransfer dana dari rekening nasabah ke rekening pihak lain di bank lain tanpa underlying transaksi yang sah sebanyak 10 kali total sebesar
Rp1.160.000.000,- dimana 8 transaksi sebesar Rp860.000.000,- diotorisasi BOSM dan 2 transaksi sebesar Rp300.000.000,- diotorisasi oleh BM tanpa
melakukan verifikasi underlying transaksi dan tanpa kehadiran nasabah. Disamping itu terdapat permintaan transfer RTGS yang dijalankan meskipun
saldo nasabah tidak cukup
Penipuan transfer fiktif oleh Pihak Terdapat tindakan fraud berupa perintah transfer fiktif atas dana di rekening nasabah yang dilakukan oleh pihak eksternal yang tidak dikenal dengan
Eksternal modus melakukan penipuan melalui telepon dan WhatsApp kepada BOSM dan Teller dan mengaku sebagai nasabah tabungan, kemudian meminta
kepada Teller untuk mentransfer dana dari rekening nasabah ke rekening pihak lain di bank lain tanpa underlying transaksi yang sah sebanyak 2 kali
total Rp175.000.000,- yang diotorisasi oleh BOSM tanpa melakukan verifikasi underlying transaksi dan tanpa kehadiran nasabah. Disamping itu
terdapat permintaan transfer SKN yang dijalankan meskipun saldo nasabah tidak cukup.
Penipuan transfer fiktif oleh Pihak Terdapat tindakan fraud berupa perintah transfer fiktif atas dana di rekening nasabah yang dilakukan oleh pihak eksternal yang tidak dikenal dengan
Eksternal modus melakukan penipuan melalui telepon dan WhatsApp kepada BOSM dan mengaku sebagai nasabah tabungan , kemudian meminta untuk
mentransfer dana dari rekening nasabah ke rekening pihak lain di bank lain tanpa underlying transaksi yang sah sebanyak 3 kali pada hari yang sama
total sebesar Rp420.000.000,- yang diotorisasi oleh BOSM tanpa melakukan verifikasi underlying transaksi dan tanpa kehadiran nasabah

Penipuan transfer fiktif oleh Pihak Terdapat tindakan fraud berupa transfer fiktif atas dana di rekening nasabah yang dilakukan oleh pihak eksternal yang tidak dikenal dengan modus
Eksternal melakukan penipuan melalui telepon dan WhatsApp kepada BOSM dan Teller dengan mengaku sebagai nasabah tabungan, kemudian meminta untuk
mentransfer dana dari rekening nasabah ke rekening pihak lain tanpa underlying transaksi yang sah sebanyak 6 kali total sebesar Rp733.000.000,-
yang diotorisasi oleh BOSM tanpa melakukan verifikasi underlying transaksi dan tanpa kehadiran nasabah.

Terdapat pelanggaran Code of Conduct (CoC) yang dilakukan oleh Branch Manager pada tanggal 20 Sep 2021 yang meminjam uang sebesar
Rp200.000.000.- dan Logam Mulia Antam sebesat 100 gram dari notaris rekanan dan nasabah untuk mengganti kerugian akibat dana di rekening
nasabah yang ditransfer ke pihak lain tanpa sepengetahuan nasabah.

93
WASPADA FRAUD!

Keterangan Deskripsi Kejadian (Modus)


Penipuan transfer fiktif oleh Terdapat tindakan fraud berupa transfer fiktif yang dilakukan oleh pihak eksternal yang tidak dikenal dengan modus
Pihak Eksternal melakukan penipuan melalui telepon dan WhatsApp kepada BOSM dengan mengaku sebagai nasabah tabungan, kemudian
meminta untuk mentransfer dana dari rekening nasabah ke rekening pihak lain di bank lain tanpa undelying transaksi yang sah
sebesar Rp50.000.000,- meskipun saldo nasabah tidak cukup, sehingga menyebabkan selisih kurang kas.
Penipuan transfer fiktif oleh Terdapat perintah transfer fiktif atas dana di rekening nasabah yang dilakukan oleh pihak eksternal yang tidak dikenal dengan
Pihak Eksternal modus melakukan penipuan melalui telepon dan WhatsApp kepada Teller Payment Point dengan mengaku sebagai nasabah
tabungan, kemudian meminta untuk mentransfer dana dari rekening nasabah ke rekening pihak lain di bank lain tanpa
underlying transaksi yang sah sebanyak 3 kali total sebesar Rp150.000.000,- yang diotorisasi oleh BOSM tanpa melakukan
verifikasi underlying transaksi dan tanpa kehadiran nasabah. Disamping itu terdapat permintaan transfer RTGS yang dijalankan
meskipun saldo nasabah tidak cukup.
Penipuan transfer fiktif oleh Terdapat perintah transfer fiktif yang dilakukan oleh pihak eksternal yang tidak dikenal dengan modus melakukan penipuan
Pihak Eksternal melalui telepon dan WhatsApp kepada Teller Kriya Payment Point dengan mengaku sebagai nasabah tabungan, kemudian
meminta untuk mentransfer dana dari rekening nasabah ke rekening pihak lain di bank lain tanpa underlying transaksi yang
sah sebesar Rp50.000.000,- yang diotorisasi oleh BOSM tanpa melakukan verifikasi underlying transaksi dan tanpa kehadiran
nasabah.
Penipuan transfer fiktif oleh Terdapat perintah transfer fiktif yang dilakukan oleh pihak eksternal yang tidak dikenal dengan modus melakukan penipuan
Pihak Eksternal melalui telepon dan WhatsApp kepada Cash Outlet Supervisor dengan mengaku sebagai nasabah tabungan, kemudian
meminta untuk mentransfer dana dari rekening nasabah ke rekening pihak lain di bank lain tanpa underlying transaksi yang
sah sebesar Rp10.000.000,- yang diotorisasi Ybs. tanpa melakukan verifikasi underlying transaksi dan tanpa kehadiran
nasabah.

94
WASPADA FRAUD!

Keterangan Deskripsi Kejadian (Modus)


Penyalahgunaan BDD a. Menyalahgunakan dana BDD Personalia sebesar Rp135.000.000,- yang tidak dipertanggungjawabkan
Personalia, Mark Up Biaya sesuai dengan ketentuan dan digunakan untuk kebutuhan konsumtif.
dan Risywah b. Melakukan rekayasa dokumen penawaran pekerjaan restorasi eksterior Mobil Kas Keliling/MKK
menggunakan vendor fiktif dan menerima fee sebesar Rp4.500.000,-, dan bekerja sama dengan ex. Driver
sebagai pihak pelaksana pekerjaan restorasi MKK).
c. Menerima gratifikasi sebesar Rp2.000.000,- dari vendor atas pekerjaan renovasi gedung kantor cabang
d. Melakukan mark up Rp200.000,- biaya sewa sepeda kegiatan muhasabah.
e. Melakukan kesalahan pembayaran tagihan (double payment) atas pekerjaan renovasi gedung kantor
kepada vendor

Penyalahgunaan dana a. Menyalahgunakan dana di rekening nasabah sebesar Rp600.000.000,- untuk mengikuti Program
nasabah, risywah dan Pesta Hadiah tanpa sepengetahuan nasabah, dan hadiahnya digunakan untuk kepentingan dana taktis.
penyalahgunaan dana jasa b. Meminta dan menerima uang (risywah) dari Notaris Elli Nadjah, SH (rekanan) sebesar Rp7.000.000,-
pengelolaan pembiayaan secara tunai dan melalui rekening koran pelaku di Bank BRI.
mitraguna berkah c. Menyalahgunakan dana jasa pengelolaan pembiayaan mitraguna berkah 5 (lima) Instansi sebesar
Rp20.000.000,- yang tidak dapat dibuktikan keabsahaannya.

Penyalahgunaan dana dari Customer Service mencuri dana dari rekening nasabah dimana terdapat penerbitan kartu ATM atas rekening nasabah dan
rekening nasabah melakukan penarikan dana tanpa sepengetahuan nasabah pada saat roll out (migrasi sistem) dan tidak terdapat pejabat BOSM

Penyalahgunaan biaya Area Micro & Pawning Manager melakukan penyalahgunaan biaya promosi Mikro dan Raker Mikro tidak sesuai dengan
promosi ketentuan

95
WASPADA FRAUD!

Keterangan Deskripsi Kejadian (Modus)


Penyalahgunaan dana a. Menyalahgunakan dana dari rekening KL Biaya Notaris dan Asuransi Rp370.896.250,-
rekening KL Biaya Notaris dan b. Merekayasa pembiayaan tempilan dan menggunakan sebagian dana pencairan pembiayaan nasabah
Asuransi, Pembiayaan sebesar Rp10.000.000,-
Tempilan, Rekayasa c. Merekayasa dokumen hasil iDeb Checking SLIK OJK atas pelaku fraud untuk mengajukan pembiayaan
Pembiayaan dan Penerimaan dengan plafond sebesar Rp300.000.000,-
Risywah d. Menyalahgunakan dana titipan angsuran nasabah sebesar Rp3.500.000,-
e. Menyalahgunakan kelebihan biaya sewa rumah kos sebesar Rp13.200.000,-
f. Merekayasa pembiayaan nasabah sebesar Rp44.600.000,- untuk melunasi fasilitas Qardh nasabah
g. Meminta dan menerima uang fee atau uang sumbangan dari notaris dan asuransi rekanan untuk biaya
kegiatan cabang dan keperluan pribadinya.
Penyalahgunaan Rekening a. Terdapat penyalahgunaan Kartu ATM Rekening Nasabah Bansos yang dilakukan oleh 2 pekerja vendor
Nasabah Bansos (pihak ketiga) oleh petugas Cleaning Service sebesar Rp600.000,- dan Security sebesar Rp600.000,-
b. Terdapat penyalahgunaan Kartu ATM Rekening Nasabah Bansos (sebagai penerima transfer) yang
diterima oleh Funding Staff/ Pekerja kontrak (belum pengangkatan BSI) sebesar Rp600.000,-

96
WASPADA FRAUD!

Keterangan Deskripsi Kejadian (Modus)


Transaksi pengeluaran a. Rekayasa transaksi pengeluaran biaya fiktif
transaksi fiktif b. Membuka 2 rekening tabungan fiktif beserta penerbitan kartu ATM dengan modus mengelabuhi CS
bahwa pembukaan rekening tersebut atas permintaan nasabah, kemudian pelaku menggunakan rekening
tersebut untuk penampungan dana hasil fraud.
c. Memerintahkan penggunaan biaya fiktif total sebesar Rp1.543.200 untuk memberikan talangan angsuran
pembiayaan sebayak 51 nasabah dan menggunakan dana pribadi sebesar Rp1.000.000 untuk
memberikan talangan angsuran pembiayaan sebanyak 10 nasabah yang jumlah kekurangan/
tunggakannya < Rp100.000,- agar kolektibilitasnya tidak memburuk
d. Menyewakan mobil milik pelaku untuk penyaluran dana Bansos, program Indonesia Pintar (PIP), dan
pendukung operasional KCP Seulimum total sebesar Rp28.000.000,-
e. Merekayasa pengeluaran biaya jasa cash in transit sebesar Rp10.000.000,- untuk makan bersama dan
dibagikan kepada pegawai lain yang melakukan pengiriman uang ke Cash Pooling di Area atau RO.
f. Menyetujui usulan BOSM untuk merekayasa pencapaian kontes tabungan E Mas yang diselenggarakan
oleh Digital & Development Group (DBG) dengan modus membeli 2 nomor HP untuk pendaftaran
fasilitas Mobile banking dan tabungan E-Gold dengan menggunakan rekening nasabah penerima Bansos, PIP,
dan nasabah lainnya serta mendebet biaya fiktif dan dikredit ke rekening nasabah sebagai saldo awal
tabungan E-Gold, kemudian menarik secara tunai dana dari rekening tabungan E-Gold tersebut

97

Anda mungkin juga menyukai