Anda di halaman 1dari 9
Anggota kelompok 2 ALMIRA, WILYA, EVAN Ce ere et eee seer ee ker PSone Can ca beberapa bagian tengkorak dan cco are ats KEBUDAYAAN Peet oe as Eye tr ee eat ta) oud aca ee a ete ocr) ecu ee ako Perro cst ern err is eee ae eae aan Jebel Irhoud, Maroko, pada 2000. Sue et cy tengkorak, tulang rahang lengkap, dan Pee EE ed Cee Ao ee ay kemudian menyebar ke seluruh benua dan tiba di Tiongkok antara 120.000 Per kas PENGERTIAN jens atay menusia cerdas adaloh monusia purbo yang menyerupai manusia modern. Mereka terbentuk setelah terjadi proses evolusiselama ribuan tahun. Homo sapiens hidup antara 40.000 sampai 10.000 tahun yang lalu, dari okhir zaman bata kuno sampai zaman baty muda. Spesiesjeni ini tidak hany mampu membuat peralatan sehari-hari,tetopi juga memiliki kemampuan berpikir yang sangat beik. Tidak hanya itu, mereka sudah bisa membuat teknologi lukisan yang awet di dinding gua. CIRI CIRI a. Tinggi badan berkisar antara 130-210 sentimeter| b. Berat badan antara 30-150 kilogram «. Volume otak antara 1,000-2.000 cc d. Reduksi di bagian gigi, rahang, dan otot-otot kunyah, sehingga mulai terdapat dagu di rahang bewah e. Otet-otot dan tulang-tulang ukurannya menjadi lebih mungil f. Telah menggunaken bahasa untuk berkomunike: PERSEBARAN Persebaran Homo sapiens berawal dari Afrika, kemudian meluas ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Selama masa perubahan iklim yang dramatis sekitar 300 ribu tahun lalu, Home sapiens berevolusi di Afrika. VMOU Te oR EOL TIES Homo wajakensis adalah manusia purba yang pernah hidup di indonesia. Sub spesies manusia ini sudah hidup pada zaman Paleolitikum. Homo Wajakensis diperkirakan hidup sekitar 40.000 tahun yang lalu, Meski ditemukan di Jawa Timur, diperkirakan Homo Wajakensis juga tersebar di Indonesia bagian timur. Homo Walakensis ini sudah termasuk ke dalam Homo Erectus yang artinya manusia yang berdiri tegak. Homo wajakensis juga memiliki ukuran otak yang cukup besar, sehingga lebih mirip dangan manusia modern ketimbang manusia primitif seperti Meganthropus Paleojavanicus HOMO WAJAKEMSIS staupun Pithecanthropus Erectus. + Ukuran tengkoraknya sedang dan agak lonjong + Muka datar dan lebar ‘Akar hidungnya lebar dan bagian mulutnya menonjol sediikit + Dahinya sediki miring dan di stas matenys ada busur Kening nyata = Volume otak sekitar 1.630 ce + Tingginya sekitar 173 cm Fosil Homo Wajakensis ditemukan pertame kali oleh B.D. KEBUDAYAAN van Rietschoten pada 1889, di desa Wajak, Tulungagung. Temuan manusia purba jenis ini juga tercatat sebagai + Kebudayaan Ngandong yang pertama di Asia. Fosil Homo Wajakensis yang Betas Seeertalelat( seller] tebateysaniNtgandong ditemukan terdiri dari tengkorak, rahang bawah, serta ini yang ditemukan di daerah Ngandong, Jawa Timur. beberapa bagian tuleng leher yang di deskripsikan. berjenis kelamin perempuan berusia 30 tahun, Alat tersebut terdiri dari kapak genggam yang terbuat dari batu dan alat-alat yang berukuran kecil Petissted iealencaniserad iste eetalige Setahun berselang atau pada 1890, seorang arkeolog eres arena n a eet anitcien ited ui bernama Eugene Dubois menemukan fosil manusia purba hewan. Jenis serupa, juga di Iokasi yang sama. Fosil temuan Dubols terdiri dari tengkorak, rahang atas dan bawah, Bil ebuclsysen Pacis tulang paha, serta tulang Kering. Ada beberapa perkakas yang dipakal dalam kehidupan manusia purba genus wajak yang berasal dari kebudayaan Pacitan ini. Perkakas yang dijumpai Penalitian menyimpulkan bahwa fosil Homo Wajakensis ‘temuan Dubois berjenis kelamin laki-laki, dan terindikasi Beri fesorengifahulllarkcclogi|ifierarall von memiliki otot yang terlihat jelas. Susunan gigi fosil Koenigswald tahun 1935 di pesisir deneu Baksoko, temuan Dubois diklaim dapat menyentuh tekstur atas Pacitan, Jawa Timur. Alat-alat tersebut terdiri darl dan bawah saat menutup mulut. Mengacu fosil tulang eet cenggpaniiinidak (hanya) ltuliimash ada pahanya, disimpulkan bahwa Homo Wajekensis kedua beberapa alat dari kebudayaan Pacitan ini yaitu memiliki tinggi sekira 173 om. Kapak perimbas (chooper). kapak penetak, dan pahat genggam. Kelompok 2 : Dewi Fortuna R., Sigit Maulana |, Zahra Indrivani

Anda mungkin juga menyukai