Pengertian Kesehatan Kerja Promosi dan pemeliharaan derajat yang setinggin-tingginya dari kesehatan fisik, mental dan sosial dari pekerja pada semua pekerjaan, pencegahan gangguan kesehatan pada pekerja yg disebabkan oleh kondisi kerjanya, perlindungan pekerja dari resiko akibat faktor-faktor yg menganggu kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yg sesuai kemampuan fisik dan psikologinya, penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada pekerjaannya. (ILO dan WHO,1995)) Spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental, maupun sosial dengan usaha preventif dan kuratif. Sasaran: manusia, Sifat: medis. Upaya yang ditujukan untuk melindungi setiap orang yang berada di Tempat Kerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan (PP NO 88 TAHUN 2OI9). Ruang Lingkup Kesehatan Kerja a. Pelayanan Kesehatan Kerja b. Pemeriksaan Kesehatan Kerja c. Pelaksanaan P3K d. Gizi Kerja e. Ergonomi f. Penyakit Akibat Kerja Tujuan a. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental, terutama dalam penyesuaianan pekerjaan atau lingkungan kerja. b. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerja atau lingkungan kerja c. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja. d. Memberikan pengobatan dan perwatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit. Pelayanan Kesehatan Kerja Permenakertrans No. 03 /1982 a. Tugas pokok: - Promotif - Preventif - Kuratif - Rehabilitatif b. Dipimpin dan dijalankan oleh Dokter Kesehatan Kerja c. Bentuk: - Diselenggarakan sendiri - Bekerja sama - Bersama-sama perusahaan lain Tugas Pokok Pelayanan Kerja a. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja b. Penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja c. Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja d. Pembinaan dan pengawasan sanitair e. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja f. Pencegahan terhadap penyakit umum dan PAK g. P3K h. Latihan Petugas P3K i. Perencanaan tempat kerja, APD, gizi, dan penyelenggaraan makanan di tempat kerja j. Rehabilitasi akibat kecelakaan atau PAK k. Pembinaan terhadap tenaga kerja yang punya kelainan l. Laporan berkala Personel Yang Kompeten Dokter: a. UU No.1/1970 pasal 8 ayat (2) - Ditunjuk oleh perusahaan dan dibenarkan oleh direktur b. Permenaker No.01/1976 - Dokter perusahaan wajib latihan hiperkes c. Permenaker No.02/1980 - Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja Paramedis: a. Permenaker No.01/1979 - Paramedis wajib latihan hiperkes Personel yang Kompeten a. Ahli K3: - Permenaker No.02/1992 b. Ahli Kimia: - Wajib pada perusahaan kimia dengan bahaya besar/tinggi c. Petugas K3 Kimia: - Wajib pada semua perusahaan kimia (ref. Kepmenaker No. 187/Men/1999) Standar Kesehatan Kerja Dalam Upaya Pencegahan Penyakit (PP no 88/2019 Pasal 4) a. Identifikasi, penilaian, dan pengendalian potensi b. Bahaya Kesehatan c. Pemenuhan persyaratan kesehatan lingkungan kerja d. Pelindungan kesehatan reproduksi e. Pemeriksaan Kesehatan f. Penilaian kelaikan bekerja g. Pemberian imunisasi dan/atau profilaksis bagi Pekerja h. Berisiko tinggi i. Pelaksanaan kewaspadaan standar; dan j. Surveilans Kesehatan Kerja Standar Kesehatan Kerja Daiam Upaya Peningkatan Kesehatan (PP no 88/2019 Pasal 5) a. Peningkatan pengetahuan Kesehatan b. Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat c. Pembudavaen keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat d. Penerapan gizi kerja e. Peningkatan kesehatan fisik dan mental Standar Kesehatan Kerja Daiam Upaya Penanganan Penyakit (PP no 88/2019 Pasal 6) a. Pertolongan pertama pada cedera dan sakit yang terjadi di Tempat Kerja b. Diagnosis dan tata laksana penyakit c. Penanganan kasus kegawatdaruratan medik dan atau rujukan. - Penanganan lanjutan setelah pertolongan pertama terhadap cedera - kasus keracunan - gangguan kesehatan lainnya yang memerlukan tindakan segera