Anda di halaman 1dari 3

1

.‫ َو َخ َذَل َمْن َش اَء ِم ْن َخ ْلِق ِه َمِبِش ْيَئِتِه َو َعْد ِلِه‬،‫َاَحْلْم ُد ِللِه اَّلِذْي َو َّفَق َمْن َش اَء ِم ْن َخ ْلِقِه ِبَفْض ِلِه َو َك َر ِمِه‬ anggota badan sejatinya mencerminkan apa yang ada dalam hati. Jika hati baik,
maka anggota badan menjadi baik. Dan jika hati rusak, maka rusaklah anggota
‫ َو اَل َح َّد َو اَل ُج َّثَة َو اَل‬،‫ َو اَل َش ِبْيَه َو اَل ِم ْث َل َو اَل ِنَّد َلُه‬،‫َو َأْش َه ُد َأْن اَل ِإٰلَه ِإاَّل اُهلل َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َلُه‬
badan.
‫ِف‬ ‫ِن‬ ‫ِئ‬ ‫ِظ‬
‫َو َص ُّيُه‬،‫ َو َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَدَنا َو َح ِبْيَبَن ا َو َع ْيَم َن ا َو َقا َدَنا َو ُقَّرَة َأْع ُي َن ا َحُمَّم ًد ا َعْب ُد ُه َو َرُس ْو ُلُه‬.‫َأْعَض اَء َل ُه‬ Hadirinyang berbahagia, Dalam kesempatan ini, kita akan membahas enam

،‫ َو َعَلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َمْن َو ااَل ُه‬،‫ َاللهم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َب اِر ْك َعَلى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ِد ْبِن َعْب ِد اِهلل‬.‫َو َح ِبْيُبُه‬ sifat yang dibenci oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Marilah kita berintrospeksi dan
bermuhasabah, apakah hati kita sudah bersih dan terhindar dari enam sifat tersebut,
‫ِس‬ ‫ِإ ِص‬ ‫ِإاَّل ِب ِهلل‬ ‫ِم ِق ِة‬ ‫ِب ِبِإ ٍن‬
‫ َف يِّن ُأْو ْيُك ْم َو َنْف ْي‬، ‫ َأَّم اَبْع ُد‬. ‫ َو اَل َح ْو َل َو اَل ُقَّوَة ا‬، ‫َو َمْن َت َعُه ْم ْح َس ا َإىَل َيْو اْل َياَم‬ ataukah sebaliknya, justru enam sifat yang dibenci oleh Allah subhanahu wa ta’ala
‫ّٰل‬ ‫ِذ‬ ‫ِك ِه ٰٓي‬ ‫ِئ‬ ‫ِهلل ِل ِظ‬
‫ َاُّيَه ا اَّل ْيَن ٰاَم ُنوا اَّتُقوا ال َه َو ْلَتْنُظْر َنْف ٌس َّم ا َقَّد َم ْت‬: ‫ِبَتْق َو ى ا اْلَع ِّي اْلَع ْيِم اْلَق ا ِل ْيِف ْحُمَك ِم َتاِب‬ tersebut tertanam kuat dan bercokol di hati kita. Na’udzu billahi min dzalik.

)١٨ :‫(سورة احلشر‬١٨ ‫ِلَغٍۚد َو اَّتُقوا الّٰل َهۗ ِاَّن الّٰل َه َخ ِبْيٌر ۢ َمِبا َتْع َم ُلْو َن‬ Ibnu Hibban meriwayatkan dalam hadits shahih dari sahabat Abu Hurairah
radliyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫ِلِم‬ ‫ِش‬
‫َمَعا َر اْلُمْس َنْي َر َمِحُك ُم اُهلل‬
‫ِإَّن اَهلل ُيْبِغُض ُك َّل َج ْع َظِر ٍّي َج َّو اٍظ َس َّخ اٍب ِباَأْلْس َو اِق ِج يَف ٍة ِباَّللْي ِل َمِحاٍر ِبالَّنَه اِر َعاِلـٍم ِبَأْم ِر الُّد ْنَيا‬
Dalam ayat ini, Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kepada kita untuk
bertakwa dan berinstrospeksi diri. Masing-masing dari kita hendaknya selalu ‫ َح ِد ْيٌث َص ِح ْيٌح َرَو اُه اْبُن ِح َّبان‬.‫َج اِه ٍل ِبَأْم ِر ْاآلِخ َر ِة‬
berpikir dan mencermati apa yang telah dipersiapkan untuk akhiratnya kelak. Jika Dalam hadits di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan
telah berbuat baik dan beramal shalih, maka hendaknya kita memuji Allah bahwa Allah subhanahu wa ta’ala membenci seseorang yang memiliki enam sifat
subhanahu wa ta’ala atas kemurahan-Nya, dan tetap istiqamah (konsisten) dalam berikut ini:
kebaikan itu sepanjang hidup kita. Namun jika kita masih berbuat maksiat, maka 1. ‫َج ْع َظِر ٍّي‬
hendaknya kita tinggalkan semua maksiat, beristighfar (memohon ampun), dan
Yakni orang yang takabbur atau sombong. Sombong ada dua macam.
memperbaiki hati, karena di akhirat kelak tidaklah bermanfaat harta dan keturunan
Pertama, menolak kebenaran yang disampaikan oleh orang lain padahal ia tahu
serta apa pun jua kecuali orang-orang yang memasuki kehidupan akhirat dengan
bahwa hal itu benar, dikarenakan penyampai kebenaran lebih muda usianya, lebih
hati yang bersih.
miskin hartanya, lebih rendah status sosialnya atau karena hal lain. Padahal fir’aun
Saudara-saudaraku seiman, Di akhirat kelak, seseorang akan dihisab dan
tidaklah binasa kecuali karena sifat takabburnya. Fir’aun telah melihat sekian banyak
dimintai pertanggungjawaban atas pendengaran, penglihatan dan hatinya,
mu’jizat Nabi Musa ‘alaihissalam, namun ia tidak beriman kepada Nabi Musa
sebagaimana ia akan dihisab atas apa yang dilakukan oleh seluruh anggota badannya.
‘alaihissalam. Haman, perdana menteri Fir’aun ketika itu berkata kepada Fir’aun:
Oleh karena hati adalah pemimpin anggota badan, maka perbuatan-perbuatan
2

“Jika engkau beriman kepada Musa, maka engkau akan kembali menjadi hamba Artinya orang yang karena kerakusan dan kegandrungannya pada harta, ia
yang menyembah, padahal selama ini engkau sudah menjadi tuhan yang disembah.” memperbanyak omongan dengan tujuan supaya bisa mengumpulkan harta
Demikian pula Bani Isra’il yang diutus kepada mereka Nabi Isa ‘alaihissalam. Setelah sebanyak-banyaknya. Ia tidak peduli apakah omongannya halal ataukah haram.
mereka melihat mu’jizat Nabi Isa ‘alaihissalam, tidak ada yang membuat mereka 4. ‫ِج يَف ٍة ِبالَّلْيِل‬
tidak beriman kecuali sifat takabbur mereka. Mereka selalu mengatakan bahwa jika
Menjadi bangkai di malam hari. Yakni menghabiskan seluruh waktu
mereka beriman, maka akan lenyaplah kehormatan dan kekuasaan mereka.
malamnya untuk tidur. Ia tidak peduli untuk melakukan shalat sama sekali.
Demikian pula Abu Lahab dan tokoh-tokoh kafir Quraisy, setelah mereka melihat
5. ‫َمِحاٍر ِبالَّنَه اِر‬
mu’jizat al-Qur’an dan mengakui bahwa al-Qur’an tidak seperti puisi dan prosa
Menjadi keledai di siang hari. Yakni yang ia pikirkan hanya bagaimana bisa
yang mereka kenal, tidak ada yang membinasakan mereka dan membuat mereka
memakan berbagai menu makanan dan banyak menikmati berbagai kemewahan
tidak beriman kecuali sifat takabbur mereka.
hidup. Dengan sebab itu, ia lalai melakukan hal-hal yang Allah wajibkan
Jenis takabbur yang kedua adalah merendahkan orang lain. Seseorang yang
kepadanya.
memiliki sifat takabbur jenis kedua ini dalam hatinya, ia akan menganggap dirinya
memiliki keistimewaan lebih atas orang lain sehingga melihat dirinya dengan 6. ‫َعاِلـٍم ِبَأْم ِر الُّد ْنَيا َج اِه ٍل ِبَأْم ِر اآْل ِخ َر ِة‬
pandangan kesempurnaan dan penuh kebaikan. Dia melupakan bahwa itu semua Mengetahui perkara dunia namun bodoh mengenai perkara akhirat. Yakni
adalah anugerah yang Allah berikan kepadanya. mengetahui bagaimana cara mencari dan mengumpulkan harta, akan tetapi tidak

2. ‫َج َّو اٍظ‬ memiliki pengetahuan mengenai bagian ilmu agama yang fardlu ‘ain untuk
dipelajari, yang disebut para ulama dengan istilah ‫( ِعْلُم الِّد ْيِن الَّض ُر ْو ِر ِّي‬ilmu agama yang
Yaitu seseorang yang rakus dan gandrung untuk mengumpulkan harta
pokok). Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: ‫َطَلُب اْلِعْلِم َفِر ْيَضٌة‬
sebanyak-banyaknya dengan niat yang tidak benar dan didorong kecintaannya yang
) ‫ َعَلى ُك ِّل ُمْس ِلٍم (َرَو اُه اْبُن َم اَج ه َو اْلَبْيَه ِق ُّي‬Maknanya: “Mencari ilmu agama yang pokok (ilmu
sangat besar terhadap harta. Ia tidak peduli dari mana harta itu ia peroleh, apakah
agama yang dasar) hukumnya adalah fardlu ‘ain bagi setiap muslim (laki-laki dan
dari sumber yang halal ataukah haram. Dengan itu, ia bertujuan untuk memenuhi
perempuan),” (HR Ibnu Majah dan al-Baihaqi).
keinginan hawa nafsunya yang haram dan membanggakan diri di hadapan para
‫ِلِم‬ ‫ِش‬
hamba yang lain. ‫َمَعا َر اْلُمْس َنْي َر َمِحُك ُم اُهلل‬
Di akhir khutbah, khatib mengutip mutiara nasihat Sayyidina Ali bin Abi
3. ‫َس َّخ اٍب ِباَأْلْس َو اِق‬
Thalib karramallahu wajhah yang mengingatkan kepada kita semua bahwa
‫‪3‬‬

‫ِهلل ِل ِظ‬ ‫ِس ِب‬ ‫ِص‬ ‫ِل‬


‫َأَّم ا َبْع ُد ‪َ،‬فَيا َأُّيَه ا اْلُمْس ُمْو َن ‪ُ ،‬أْو ْيُك ْم َو َنْف ْي َتْق َو ى ا اْلَع ِّي اْلَع ْيِم َفاَّتُقْو ُه‪َ ،‬و اْع َلُمْو ا َأَّن اَهلل‬
‫‪kehidupan dunia adalah waktu untuk beramal, dan semua yang kita lakukan di‬‬
‫‪dunia ini akan kita pertanggungjawabkan di akhirat:‬‬
‫َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َعِظ ْيٍم ‪َ ،‬أَم َر ُك ْم ِبالَّصاَل ِة َو الَّس اَل ِم َعٰل ى َنِبِّيِه اْلَك ِرِمْي َفَق اَل ‪ِ:‬اَّن الّٰل َه َو َم ٰۤلِٕىَك َت هٗ ُيَص ُّلْو َن َعَلى‬
‫ا َلِت الُّد ا ْد ِب ًة‪ ،‬ا َلِت اآلِخ ُة ْق ِبَل ًة‪ِ ،‬لُك اِح ٍة ِم ا وَن ‪َ ،‬فُك وُن وا ِم َأ اِء‬
‫ْن ْبَن‬ ‫َو ِّل َو َد ْنُه َم َبُن‬ ‫َر ُم‬ ‫ْنَي ُم َر َو ْر َحَت‬ ‫ْر َحَت‬
‫الَّنِب ٰٓيَاُّيَه ا اَّلِذ ْيَن ٰاَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َعَلْيِه َو َس ِّلُمْو ا َتْس ِلْيًم ا ‪َ،٥٦‬الّٰل ُه َّم َص ِّل َعٰل ى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد َو َعٰل ىآِل َس ِّيِد َنا‬
‫ِح‬ ‫ِح‬ ‫ِإ‬ ‫ِء‬ ‫ِم‬ ‫ِخ ِة‬
‫اآل َر ‪َ ،‬و َالَتُك وُنوا ْن َأْبَنا الُّد ْنَيا‪َ ،‬ف َّن الَيْو َم َعَمٌل َو َال َس اَب ‪َ ،‬و َغًد ا َس اٌب َو َالَعَمٌل‬ ‫َحُمَّم ٍد َك ا َّل َعٰل ى ِّيِد َنا ِإ اِه َعٰل ىآِل ِّيِد َنا ِإ اِه اِر ْك َعٰل ى ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد َعٰل ىآِل‬
‫‪Maknanya: “Dunia berjalan membelakangi kita, sedangkan akhirat berjalan‬‬ ‫َو‬ ‫َس‬ ‫ْبَر ْيَم َو َب‬ ‫َس‬ ‫ْبَر ْيَم َو‬ ‫َس‬ ‫َم َص ْيَت‬
‫‪menghampiri kita. Masing-masing dari dunia dan akhirat memiliki anak-anaknya.‬‬ ‫َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد َك َم ا َب اَر ْك َت َعٰل ى َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِه ْيَم َو َعٰل ى آِل َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِه ْيَم‪ْ،‬يِف اْلَع اَلِم َنْي ِإَّن َك ِمَح ْي ٌد‬
‫‪Maka jadilah bagian dari anak-anak akhirat (senantiasa mementingkan kehidupan‬‬ ‫ِجَم ْي ٌد ‪َ .‬الّٰل ُه َّم اْغ ِف ْر ِلْلُمْس ِلِم َنْي َو اْلُمْس ِلَم اِت واْلُم ْؤ ِمِنَنْي َو اْلُم ْؤ ِم َن اِت اَأْلْحَي اِء ِم ْنُه ْم َو اَأْلْم َو اِت ‪،‬‬
‫‪akhirat) dan janganlah menjadi bagian dari anak-anak dunia (selalu mementingkan‬‬
‫ِد‬ ‫ِر ّٰل‬ ‫ِق‬ ‫يِف ِخ ِة‬ ‫ِت يِف‬
‫‪kehidupan dunia yang sementara), karena hari ini (kehidupan dunia) adalah‬‬ ‫َر َّبَناآ َن ا الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو اآْل َر َح َس َنًة َو َن ا َع َذ اَب الَّن ا ‪َ،‬ال ُه َّم اْجَعْلَن ا ُه َد اًة ُمْه َت ْيَن َغْيَر‬
‫‪waktunya beramal dan tidak ada hisab, sedangkan besok (kehidupan akhirat) adalah‬‬ ‫ٰض اِّلَنْي َو َال ُمِض ِّلَنْي ‪َ ،‬الّٰل ُه َّم اْس ُتْر َعْو َر اِتَنا وآِم ْن َّر ْو َعاِتَنا َو اْك ِف َنا َم ا َأَّمَهَنا َو ِقَنا َش َّر ما َنَتخَّوُف‬
‫”‪waktunya mempertanggungjawabkan amal, dan bukan waktunya beramal,‬‬
‫)‪(Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari‬‬
‫ِعَب اَد اِهلل‪ ،‬إَّن اَهلل َي ْأُم ِباْلَع ْد ِل َو اإْل ْح اِن َو ِإْيَت اِء ِذ ي اْلُق ْر ىٰب وَيْنٰه ى َعِن الَف ْح ٰش اِء َو اْلُم ْنَك ِر‬
‫َس‬ ‫ُر‬
‫ِن ِم ِه‬ ‫ِظ‬ ‫ِع‬
‫ِح‬ ‫ِف ِإ‬ ‫ِف‬
‫َأُقْو ُل َقْو ْيِل ٰه َذ ا َو َأْس َتْغ ُر اَهلل ْيِل َو َلُك ْم ‪َ ،‬فاْس َتْغ ُر ْو ُه‪َّ ،‬نُه ُه َو اْلَغُفْو ُر الَّر ْيُم‬ ‫َو الَبْغِي ‪َ ،‬ي ُظُك ْم َلَعَّلُك ْم َت َذ َّك ُر ْو َن ‪َ .‬ف اذُك ُر وا اَهلل اْلَع ْيَم َي ْذ ُك ْر ُك ْم َو اْش ُك ُر ْو ُه َعٰل ى َع َي ِز ْد ُك ْم‬
‫ِذ ِهلل‬ ‫ِم ِر‬ ‫ِلِه ِط‬ ‫ِم‬
‫=========‬ ‫َو اْس َأُلْو ُه ْن َفْض ُيْع ُك ْم َو اَّتُقْو ُه ْجَيَعْل َلُك ْم ْن َأْم ُك ْم ْخَمَر ًج ا‪َ ،‬و َل ْك ُر ا َأْك َبُر‬
‫ِس ِم‬ ‫ِب ِهلل ِم‬ ‫ِد ِه‬ ‫ِع‬ ‫ِف‬ ‫ِل ِه‬ ‫ِإ‬
‫َّن اَحْلـْم َد ل ْحَنَم ُد ُه َو َنْس َتْغ ُر ُه َو َنْس َت ْيُنُه َو َنْس َتْه ْي َو َنْش ُك ُر ُه‪َ ،‬و َنُعْو ُذ ا ْن ُش ُر ْو ِر َأْنُف َنا َو ْن‬
‫َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَن ا‪َ ،‬مْن َيْه ِد اُهلل َفاَل ُمِض َّل َل ُه َو َمْن ُيْض ِلْل َفاَل َه اِد َي َل ُه‪َ ،‬و الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َعٰل ى‬
‫ُأَّم اِت‬ ‫ِض‬ ‫ِل‬ ‫ِن ِه‬ ‫ِد ِم‬ ‫ِدِق‬ ‫ِد ِن‬ ‫ِد‬
‫َس ِّي َنا َحُمَّم الَّص ا اْلَو ْع اَأْل ِنْي ‪َ،‬و َعٰل ىِإْخ َو ا الَّنِبِّيَنْي َو اْلُمْر َس َنْي ‪َ ،‬و َر َي اُهلل َعْن َه‬
‫اْلُم ْؤ ِمِنَنْي ‪َ ،‬و آِل اْلَبْيِت الَّط اِه ِر ْيَن ‪َ ،‬و َعْن اُخْلَلَف اِء الَّر اِش ِد ْيَن ‪َ ،‬أْيِب َبْك ٍر َو ُعَم َر َو ُعْثَم اَن َو َعِلٍّي َو َعِن‬
‫ِحِل‬ ‫ِل ِء‬ ‫ِفِع‬ ‫ِل‬ ‫ِن‬ ‫ِئ ِة ِد‬
‫اَأْل َّم اْلُم ْه َت ْيَن ‪َ ،‬أْيِب َح ْيَفَة َو َم ا ٍك َو الَّشا ِّي َو َأَمْحَد َو َعِن اَأْلْو َيا َو الَّص ا َنْي‬

Anda mungkin juga menyukai