Anda di halaman 1dari 107
*. -PRINSIP DASAR _ KONVERSI ENERGI “” BAKULTAS TEKNIK: _ UNIVERSITAS NEGERLPADANG ~ 2000 KATA PENGANTAR. Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, serta didorong oleh senangat yang tinggi, akhirnya.berhasil juge disusun pula Prinsip Dasar Konversi Energi ini. — . pula ind merupaken dasar aten lengkeh awal-untuk men pelajari, geluk-beluk panas dan proses konversi energi panas kepada bentuk energii lain yang dibutuhkan oleh manusia dalam. kehidupan sehari-hari. Di dalam buku ini. suatu materi atau hukum konversi e- nergii selalu diterangkan dengan cara~cara yang -sederhana dan dilengkapi. dengan beterapa contoh soal sebagai. aplikasi. dari hukum tersebut. Dengan demikian akan mempermudah para pemba~ ca untuk memahaminya, sehingga dapat membantu pembaca untuk menerapkannya @i lapangan. Untuk kesempurnaan buku ini. penuliis menerima kritik & saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Akhirnya. pe nulis mengucapkan banyak terima kasih. Padang, April 2000. Penulis. BAB 4 Il. TIL. Iv. DAFTAR ISI HALAMAN RATA PENGANTAR DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR . Ain DAFTAR TABEL . iv PENDAHULUAN .......0.0e 000s petechceretecsasersecns [2 A. Gaya, Tehkanan dan Kerja 3 B. Temperatur dan Panas ... 4 _ €, Daya dan System .. 7 D. Dymensi (Satuan) . 8 HUKUM I THERHODINAMIKA . 13 A. Konservasi Energi * . . 13, B. Persamaan:Non Aliran. (‘ Non Flow ‘Baxiction) beeen 15 ©. Persamaan Aliran (Flow Equation) ..........---++5 18 FLUIDA KERJA 28 A. Cair, Uap dan Gas ... 28 B. Pendguensan Tabel Uap 35 ©. Gas Sempurna den Panes Jenis Gas ..........+005- . 87 PROSES YANG DAPAT DIBALIK DAN TIDAK DAPAT DIBALIK .. 72 A. Proges Non Aliren Dapat Dibalik ............ veces 72 B. Proses Won Aliren Adiabatik yang Dapat Dibalik .. 82 C. Proses Polytropik ...... . 89 D. Proses yang Tidak Dapat Dibalik .......--e0eeee ee 97 DAFTAR KEPUSTAKAAU 102 _ GAMBAR SAAR eM e Poko Me Bae wees wo oODaN De Aw > 3.11. Ow Be Oops Da Din Bw Ow see ee ee * o . Ganbaran Perpindahan Panas . . Interpolasi Tengah . . Interpolasi Bawah . Interpolasi Temperatur Terhadsp Tekanan DAFTAR GAHBAR HALAMAN Gaubaran Timbulnya Usaha .. Systen . System Panae Peds Torbin Uap .....-.. . System Terbuka . . Fluide Dalam Inlet . Tarbin Gas Kompresor . Diagram P-V Untnk Awal Pendnapen Pada 2 Tekanan yang Berbeda-beda ....... yee eee eee eee see . Diagram P-V Untuk Akhir Penguapan pada Tekanan yang Berbeda-beda ......+++++ . Diagram P-¥ Untuk Penguepan .. . Garis Temperatur Pada Diagram P-V.... . Hubungan Tabel Uap Dengan Diagram P-V .....+-+- . Disgram P-V Untuk Henentukan Keadasn Uap .. Interpolasi Atas .. Interpolasi Enthalpy Terhadap Tekanan ...-..-+- . Interpolasi Tenege Dalam Terhadep Tekanan . . Hubungan Keadaan Uap Dengan Diagran P-V .. . Diagram P-¥, P-T dan ¥-T untuk Isovolume ...... . Diagram P-V, P-T dan Y-T untuk Isobaric - . Diagram P-V Isobaric .... : . Diagram P-B Isobarie Gas Ideal . Diagram P-¥ Isothermal ........ . Diagram P-V Proses Adiabatik . . Diagram P-¥ Proses Polytropik Diagram P-V Proses Polytropik Untuk Beberaps Keadaan ...- Ekepansi Bebas dii 30 31 33. 38 45 47 48 49 51 51 52 5B 73 76 718 80 st 88 93 34 98 DAFTAR TABEL TABEL . HALAMAN IT. 1. BESARAN DAN SATVAN .......+e0eeee es a 8 I. 2. KELIPATAN DAN SYMBOL . 10 I. 3. ANGKA KONVERSI .... . 11 TIL. 1, SIMBOL DAN NOTASI TABEL . 36 III. 2. TABEL UAP PANAS LANJUT . 43 LIL, 3. INTERPOLASI GANDA ... 54 Ill. 4 . PANAS JENIS GAS voce eevee eee dees testes 84 iv BAB I PENDAHULUAN Sema bends hidup tergantung kepada enerdi (tenada} nntuk kelangsungan hidupnys, ‘dan suata peradaban moderen dapat berkembang ‘peost, bila ada sumber energi yand dapat dikembangkan untuk kelangsungan hidupnys. Energi terdapat "dalam beberaps bentuk dari energi yong terikat pada ston enatu bends sanpai kepada panas yang dipancarkan dengan huat oleh-nataheri, dan sumber energi lainnya seperti enerdi kimia dari bahan bakar dan energi potensial dari massa air. Sumber energi teréebut ada yang telah diketahui, dan mungkin juga eda yang belum diketatiui oleh manugia. Suatu sumber energi yang telah didapat harus ditranspormasiken ke dalam bentuk enerdi lain yang sesnai dengan kebutuhan mannsia, Energi potensial dari massa air yang besar, dirobah kebentuk energi listrik, . sebagaimana air tersebut melewati sudut turbin air dieaat di nennju iant dari pegunungan. Energi pembakeran dari batu ‘bara digorakan untuk menghasilkan tenaga uap untuk membangkitkan energi listrik. Energi penbakaran dari petroli- un digunakan untuk memanaskan udara yang mengembang dan mendorong piston pada mesin pembakaran didalam eilinder (Internal Combustin Enggine), sehingda dapat dihasilken energi mekanik. Uranium dibomkan, dan energi nuklir yang dilepaskan, dan digunakan untuk membangkitkan energi listrik. Mesin-mesin semacam itu sudah dikembangkan lebih dari 2 abad yang lalu. n Thernodinamike terapan merupakan ilm tentang hubungat antara panas, kerja dan sifat-sifat dari system. Hal ini sandat erat hubungannya dengan pesawat yang dapat merobah energi panas dari suatn snmber kebentuk energi lain yang dibutuhkan oleh mannsia, misalnya energi pembakaran nenja- di kerja mekanik, energi panas proses kimia menjadi energi listrik. Mesin panas merupakan nama yang diberikan kepada suatu system yang bekerja dalam suatu cyclus panas yang menghasil- kan jaringan suatn sumber panas yang tersedia. Hukum-hukun thernodinamika nerupakan hypothess natnral basil dari obser- vasi terhadap alam lingkungan’ hidup manusia. Hukum ini mempe- lejori behwa panas dan kerja merupakan 2 bentuk yang saling dapat berubah. : Hal ini mernpakan dasar dari hnkum pertama thermodina- mike. Hnkum ini juga nenyatakan bahwa panas tidak perneh bergerak dari suatn benda yang bertemperatur rendah ke benda yang bertemperatur tinggi tanpa bantnan atan suplay tenaga. Dalan hal yang sama air juga tidak dapat mengalir ke atas, jika tidak ede bantuan (suplay) tenaga. Hal ini’ merupa- ken dasar dari hukum thermodinamike Il, yang dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa mesin panas tidak dapat merobah semua energi panas yang tersedia wenjadi energi mekanik. Karena sebohagien panaa aken berobah bentuk ke bentuk lain yang buken enerdi mekanik, den biasanya bentuk ini tidak #iing inkar. : A, Gaya, Tekanan dan Kerja 1. Gaya (pores). Gaya nerupakan massa dikalikan dangan perecepatan ber _aeki " Pemwa . an m = massa bends (kg) percepatan benda (m/dt?) Fos nk) x a(m/dt?) Fou . Tekanan (pressure). 8 Tekanan adalah gaya yend bekerja setiap satuan luas permukaan. Berarti F ps. GQ. 2) A F = gaya yend menekan (eg) A= luss permkasn (m2) Jadi satnan tekanan P = N/m? = posal = Pa Tekanan atmosfir standart sdalsk 1,01325 bar = 0,76 -m He. Biasanya tekanan standart ditulis 1 bar = 109 w/w? = 10 Pa. 3. Kerja (Work) Kerja adalah gaya dikalikan dengan Jalan yang ditempuh, Misalkan sebuah benda didorong dengan sebush (F) seper- ti gambar 1.1, Akibat dorondan gaya tedi sehingda benda berpindah sejanh (3). Gombar 1.1. Gambaran timbulnya usaha Berarti kerja yand dilakukan oleh bends sdalah gays dikaliken jarak perpindahean (Jalen). Aten woF.s (1. 3) Fe gaya yang bekerja (N) 83 = jarak perpindahan yang sejajar dengan arah gaya (m) - Jadi WEF oS (my =FLS.u-m B. Temperatur dan Panas. 1. Temperatur. Energi kinetik dari suatn molekul yang bergetar dari suatn zat ternyata dapat disentuh. Pengalaman ini menunjukan sdenya derajat panas yang dinamekan temperatnr (suhu). Jadi temperatur adalah ukuran energi 6 kinetik rata-rate yang dimiliki oleh semua moleknl svatn zat. Zat yang panas (bertemperatur tinggi) lebih banyak mengandung tenaga kinetik tiap molekul dari zat yang dingin. Temperatur dapat dikatakan potensial, nisalnya pada zat cair diberi skala ukuran tenperatur yaitn termometer. Jika termometer dipanaskan, maka air rakes, yend bereda didalamnya akan memnai. Berarti temperatur bertambah, tenaga potensial juga ikut bertambah. Jadi enerdi potensial dari suatu bende dapat diukur dari tinggi skala temperaturnya. Snatu bende, yang bertemperatur rendah cendrund Jjarak molehulnys senakin rapat, yang dapat nendekibatkan terjadinya penyuoutan, dan bila temperatur dinsikan moleknl zat cendrung memisah satu seme leinnya, yand disebut dengan peristina pemaian, dengan ,demikian pernbahan .temperatur dapat -dinkur dengan penyusutan stan pemusian. Panas : Dulu orang mengatakan, bahwa panas adalah kalori yang merupskan zat alir yang tidak tempak yang mengisi ‘ruangan-rnangen diantara molekn] suatn zat. Panas selalu mengalir dari bends yang panas ke benda yang dingan bila disentuhkan. Count Rumport seorang Insinyur tidak setujn dengan pendapat itu, La menyatakan bahwe panes adalah tenaga. Teori panas moderen menyatakan bahwa panas adalah \ tenaga -mekénik. Internal enerdi suati bends merupakan tenads detaran molekul-molekul bende itu sendiri. Bile suatu benda dipanaskan, maka molekulnya bergetar kuat, hal ini menyebabkan terjadinya pemaien yang digambarkan dengan. kenaikan suhu. Getaran molekul semakin kuat, bila panas yang dipindahkan semakin besar. Teori ini lambat laun dapat diterima setelah Janes Prescot Joule melakukan percobaan yang menbuktikan bahwa : Panas = kerio Sebagai illustrasi tentang panas perhatikan gambar 1: Penyekat panas “ Gambar 1.2. Gambaran perpindahan panes i : Bila benda A dengan temperatur 20°C =, dihnbungken dengon bends B 21°C, maka akan terjadi perpindahan panas dari B ke A sama temperatur Adan B sama (sein- bang). Bila temperatur Aidan B sudah sama, maka tidak akan terjedi lagi perpindahan panes. antere keduanys, sehingga benda itu dikatakan dalam keadaan thermal seimband. Panas hanya dapat dirasaken selama proses perpindahan berlangsung, oleh karena itn mernpakan energi yang tidak kekal, Karena energi panas berderak dari B ke A, maka ada ‘reduksi energi pada dasarnya yand dimiliki B dan peningkatan enerdi A. Energi suatu benda nmerupakan fungsi dari temperatur. Janganlah dikelirukan dengan panag. Panas tidek pernah dikandung oleh suatn benda atau dimiliki oleh suatu benda. C. Daya dan System. 1, Daya (Power). Daya adalah kerja, yand dilakukan tiap detik. Jadil wo. P= qa. 4) t W = kerja (joule) lamanya waktu berlangsungnya kerja (detik)” W joule P= t dt u Ps —— watt t ELS Re 8 Be G > «= Y (hecepatan) t dt P= FLV watt F = Gaya yang bekerja (N) = Jarak perpindahan yang diukur sejajar dengan o arah gaya (my = Lamanya waktu perpindshan (dt). a Untuk tenaga listrik, Daya.= Anpere x volt T=Axv : a. 5) Atan 1 watt = 1 ampere = 1-volt A = kuat arue (ampere) V = tegangan (volt) ., System ; System dopat didefenisikan sebagai suatu susunan dari benda-bends dalam batasan tertentu dan dapat \diidentifikasi. Batasan tersebut tidak —harus infleksible. Hisalnys cairan stan gas yang berads dalem suatn silinder mesin yang sedang berjalan dalen suatn lendkak ekepensi, ‘dapat didefenisikan sebagai suetn system yong batesnya adalah dinding silinder dan piston, Bile pistoh bergerak didalan silinder, maka batasannya juga bergerak, perhatikan gambar 1.3. K Masuk aad (a) Tertutup (b) Berbuka ___Gambar 1.3, System System seperti ini dikenal dengan system tertutup, ‘sedangkan system terbuka adalah bila terdapat perpindahan sejumlah massa dari batasan, misalnya flnida dalelm suatu turbin air. Air tersebut kelnar dari turbin pindah ke tempat lain, Hal inilah yand dinamakan system terbuka yang batasannya diperlihatken dalam ganbar 1.3. Di dalam buku ini hanya = akan diterangkan system tertutup saja. D. Dymensi (Satuan) Dewasa ini dikenal 3 macam satuan yang dipakai diantaranya : satuan matrik, satuan britieh dan satuan System Internasional (SI). Satuan SI ditetapkan pada tahun 1960. Di dalam buku ini satuan vand akan dipaksi adalah satuan System Internssional. Adapun unit (satuan) dan symbol yang dipakei dalam SI unit adalah seperti Tabel I.1. (Anwari 1979 ; 18). Tabel I.1, BESARAN DAN SATUAN Besaran (symbol) Satuan (Lenbang) Panjang (Is) Meter (my Masse. (m) Kilogram (ke) Waktu (t) Detik (dt), Menit (mt) Temparatur biasa (4) Derajet celsius (°C) Temperstur mtlak (T) Derajat Kelvin (CK) Yolekul benda (mol) Mole (mol) 2 Luas (A) Meter persegi gi) Volume (¥) Meter kubik (x?) Massa. jenis (7 ) Kilogram permeterkubik¢(ke. omen “Inersis, (I) Kilogram meter persegi (h Gaya, Berat (F,B) Newton (ty Monen Pantir (pt) Newton meter (Nm) 10 Besaran (symbol) Satnan Clambang) Energi (E) . Kerja. (W) Joule (3) Joule = Newton meter i pane: Daya (P) a Watt Cw), J/dt = Teksnan (p) Pascal (Pa}, (N/m) Tegangan (7) Pa: HA Hantaran panas (k) wath permeter Kelvin (W/nK) Entropy (hi) Joule per Kelvin (J/R) Panes Jenis (C) Joale per kilogran Kelvin : | fea Menurat Rayner Joel (1974 : 708}, kelipaten yang dipakai pada SI seperti pads tabel 1.2. ‘TABEL 1,2, KELIPATAN DAN SIMBOL Pennlisen Yana | Symbol | Kelipatan disingkat Terra | 1.900 909 090 900 1g)? Giga, @ 1 000 600 009 12 Megs. u 1.900 000 iP kilo k 1 000 103 hekto | 100 10° deka. da | 10 at Dynensii yang bersongkaten (N, J, ke, Watt, dan sebagainys, desi d 9,1 igh senti} ¢ 0,01 ur? milli] 2 0,001 13 mikro | 2 6,000 O01 i nana, 8 0,000 090 O01 9. piko r 9,090 960 900 001 12 fento | 6,000 090 900 000 001 id atto B 9,000 000 O90 00 N00 001) 118 ed ‘Untuk merobah dari satu system satnan ke system lainnya, misalnys satadn British ke satuan System Interna- sional untuk dymensi yang sana (panjang, kepanjang), maka AL harus dikali aten dibagi dengan bilangan yang dinanakan angka konversi (perubah}. Pada Tabel 1.3. divraikan angha honversi satnan British ke satuan SI. (Anwari 1978 . 34) TABEL 1.3, ANGKA KONVERSI Konversi dari he Dikali. dengan a (ay (3) Reriang Feet (ft) m 90,9048 Inch (in) mn 25,4 Mikri inch (a in) a 0,0254 Milo . kn 1,609 |. Lnas_ ’ Square inch (aq in} 645,2 Square inch (aq in} 6,452 Squexe inch (aq in) . 0,000 645 Square feet (aq ft) ca 0,082 90 Acres (are) ha 0,4087 Yolume @abie inch (cu in) 18 397 (en in) 16,387 (eu in} w: 9,000 016 39 Cubic feet (cn Pt} 3 0,028 32 Quarte (US) 1 (liter) 8, Gallon (US). 1 (liter) 3,785 Ysssa Pounds (1b) ag 0,453 59 Gave. Bers Pounds gaya (by W Qewton) 4,443 Kilogram gaya. (kd) u 9,81 ‘teksnan. Tedanden_ Pounds/Sa inch (psi) Pa (Pascal) | 6 995 psi : kPa, 6,895 psi Pa, 0,006 825 ka/u? Pa 9,807 Baroneter (bar) Rea. 100 Car: Pa 100 090 Willibar (uber) pa. 100 Konversi dari . . JDikad’ dengen aw (ay -@) a British Thermal Uni (eT) Joule (J) 1 055 Foot pound force (Fpf) | J 1,358 Calori (cal) 3 : 4,196 8 Deva_(Power> 7 . BTU/h Chedemy watt 0,293 1 BIU/dt. watt 1 055 Horse power ((HP)(TK) kwatt 0,746 Messe Jenis Poonds massa/en ft Cb/en ft) kar? 18,018 Debet (Volune alinan Co ft/menit w /mt 0,028 32 Gallon (US)/menit Vat 3,785 Debet. (Masinn aliran ratecrate Ab/menit ke/menit 0.453 6 Enardidinss walkin , BTli/eq ft second wae 11 348 BTU/aq ft hour War 3.1525 BI inch/hour fest “| Wak 0, 1442 ‘Thermal Conenctsnce BlU/hour feet °F We K 5,678 Energi Specipik. Panss Laken BIU/Ib . Ike 2928 i" p Srecipik Bru/IbK : Ista K 4194 af yard? 0,000 001 308] Gallon (US) | 0,000 264 2 atnosfir stendert bar 1,013 25 atnosfir standart om He OC) 16 Barrel (US) Gallon (US) | 31,5 Barrel (US) No 0,119 24 BAB IL HUKUM I THERMODINAMIKA A. Konservasi Energi. Konsep energi dan hypothesa yang mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptaken, dirmssk dan dimmenahkan. Hal ini dikembangkan oleh para ahli dewasa ini, yang dikenal dengan hukum konservasi energi aten Hukum Kekeka- lan Energi. Hukum pertama thermodinanika, hanya suata pernyatsan pringip umm yang utama tentang energi panes dan energi wekanik. ; Bila pada suatu system, tidak dapat menghasilkan energi sendiri, maka supaya terjadi proses pada systen tersebut, harue disuplay energi dari sumber lain, dengen denikian sesuai dengan prinsip konservasi enerdi babwa + kerja yang dilakukan oleh suatn system harus sama dengan enerdi yang diterimanys. Pada sustn system yang mengalami syolns thernodinamika akan berlaku kaedah : Panas yang disuplay oleh sekelilingnys akan sama dengan kerja yang @ilakukan terhadap sekelilingnys dengan dewikian dapat ditulis sebagai berikut : _ Panas = kerja aten aq = aw : @y Contoh seal 2.1. : Sebuah turbin uap yang menghasilkan tenaga sebesar 103 kw. Panas yang disuplay untuk pembuat nap di dalam 14 ketel 2900 kJ/ke uep. Panas yang diambil oleh air pendingin di dalam kondensor 2100 kJ/kg-uap. Tenaga yang dibutuhkan untuk memompakan .csiran kembali ke ketel sebesar 5 kw. Hitunglah banyak uap yang mengelir mengitari proses dalam ke/detin. , : Jawab + ' dQ = 2800 - 2100 = 700 kJ/kg dimisalkan uap yang mengelir m ké/dt dQ = 700 kJ/kg . m ke/dt dQ = 700.. m kJ/dt. Ketel Uap Batasan System Gambar 2.1. Syclus panas pada turbin usp 15 dW = 1000 - § = 995 kw =995 kJ/dt ag = aw 700.m = 995 995 me = 1,421 ke/dt 700 Jadi banyaknya uap yang wengalir mengitari syclis adalah = m = 1,421 kg/dt. . Persamaan Kon Aliran (Non Flow Equation). Di dalam suatu syclus energi intrinsik naik (dasar) akan jelas terlihat dalam suatu sirkulasi panas yond dirubah menjadi kerja, yang mana panas yang diberikan, kerja yang dilakukan. Pernyataan ini tepat untuk susta syelus yang sempurna, dimana energi intrinsik aval sana dengan enerdi intrinsik akhir deri suatu proses. Dalam snatu proses ternyata energi intrinsik snatu system pada akhirnya lebih besar dari energi intrinsik axalnya. Perbe- dasn ini terdapat pada panas yang disuplay dan kerja yang dibasilkan. Non aliran mwaksudnya tidak ada pengaliran, baik masok maupun keluar dari system (tempatays), selena proses beriangsung. Di dalan suatu silinder motor, pada saat proses pembakaren terjadi, tidak ada fluida masuk atsupun keluar dari silinder, make permukaannya dimasukkan persa- naan non aliren. . Suatu fluida yang terkurung dalam suatu systen men- punyai energi intrinsik yang dikenal_dengan symbol wu. : MILI PERPUSTANRAR ONS HEGERI PADANS | 16 Energi itn tergantung pada temperstur, tekanan dan jenis Pluida. Bila temperatur dinaiken energi intrinsik akan int bertambah besar dan bila temperatnr diturunkan menja- ai rendah tenaga dalam akan besar, dan bila tekanan tinggi tenada dalsn akan nengecil. Tensga dalam (intern energi) dari sekelonpok fluida dengan nassa m adélah > ben. aks : (2. 2) Bila internal energi dari snatu interval proses adalah : Internal eneergi yand diperoleh adalah panas yang diberiken dikurangi dengan kerja yang dilaknkan. ata . . Ug- Uy = da - aw Up - Uy = = W (dikenal dengan persamaan non aliran) Q=W_-Up+w : @. 3) "tan Q dQ = dn + dW (2. 5) (g- apse (2. 4) Persamaan 2.2, 2.3, 2.4, dan 2,5 reversible (dapat diba- lik) atan irrevesible (tidak dapat dibalik}. Untuk proses non aliran dapat dibalik berlaku persamaan : pdv : (2. 6) G2 OY¢k Dor. 4659/H2000-/D (2) 1O - dd =p dv dQ = du + pdv (2. 7) Q=(g-9y+ Persamaan 2.7 dan 2.8 hanya dapat dipakai untuk proses non aliran dapat dibalik secara ideal. Contoh soal : Untuk melaknken langkah kompressi suatu motor bakar diperlukan tenaga sebesar 90 kJ/kg. Air pendingin nenyerap panas selama langkah kompressi 45 kJ/kg. Hitunglah peruba— han tenads dalam yang dialami fluida, apakeah dimasukan atan dikeluarkan. Jawab = Q=- 45 kJ/kg (- = menunjukan panas dikeluarken) W=- 90 kJ/ke (- = menunjukan kerja dimssukkan) Q@=(ag- apt -45 = (ug ~ 24) - 90 np - uy = 45 kJ/ke (dimasukan) Jadi perubshan tenaga dalam adalah 45 kJ/kg dimasuken. Contoh sosl 2.3. Di dalam sebuah silinder motor udera dikompressi dengan tenaga dalan 420 ka yk, pada awal langkah kompressi, dan 200 kJ/kg setelah ekspansi. Hitunglah jumlah panas yang mendalir keluar atau masuk ke dalam silinder, bils kerja yand dihasilken selama ekspansi 100 ki/he. MILIK PERPUSTAKAAN UNI. NEGERI PADANS | 18 Jawab : Q=(ug- ups’ = (200 - 420) + 100 = - 120 ki /ke Berarti panas dikeluarkan sebesar 120 kd/ka. Persamaon Aliran (flow equation). Persamasn aliran maksudnya proses terjadi, pada sast terjadinya pengaliran fluids beik keluar manpun ke dalam system. Bila 1 kg fluida dengan internal energi u, menga- lir dengan kecepatan C dan tinggi dari datum level adaleh 2, make jumlah energi yang dikandung (dibawa) oleh fluida tersebut tiep setuan massa menurut Eastop, Thomas D, (1978 3 23), adalah : "Tenaga dalam + Tenaga kecepatan + Tenaga potensial. atan ee: at (—)+ ie (2. 8) 2 Di dalem prakteknya finida yang wengalir melalui sebuah nesin atau instrumen lainnys kecepatannya dianggap konstan (tetep). Aliran dengan kecepatan konstan inilah vang dinamakan steady flow (aliran tenang). 1 ke fluida yand mendalir secara steady flow melalui sebuah mesin yang merupakan sebuah aysten terbuke seperti gambar 2.2. Seksi masuk dinamakan inlet dan seksi keluar dinamakan ont let. Fluids yang. mengelir secara steay flow tersebut akan memberikan panas sebesar Q tiap hg fluida kepada systen, 19 Inlet (1) Gambar 2.2. System terbuke. dan tiap k¢ flnida akan melakuken aten membutuhkan Kerja di dalam system selana nelalui pesawat. Supaya 1 kd fluids tersebnt depat mengalir melalui suatu system, harus ditekan dengan suatu energi dari Ivar. Perhatikan gambar 2.3, dimisalken panjang elenen fluida yang akan ditekan adalah L, luas penampang inlet (alat masuk) 4,, maka enerdi yong dibutuhken untuk menekan ‘fluida tersebut : ; = tekanan x luas penampang x panjang elemen fluida 4" Cpy . Ay) L Jadi Ay . L = Volume (Y%) = yy Berarti energi yang dibutuhkan untuk menekan fluida pada seksi inlet (sisi masuk) adalah : tekanan x volume. Jadi enerdi yang dibutuhkan dalam menekan 1 kg fluida pada inlet adalah : =P. V4 (2.109 sedangkan energi yang dibntuhkan pada ont Let (sisi kelnar) adalah’: : “= pg. v2 . (2.11) Energi yang dibutuhken diatas adalah energi tisp satuan nasa, fluida, tentu : P1 = tekanan flnida pada inlet. Py = tekanan fluida pada out let. vy) = volume jenis fluida pada inlet vg = volume jenis fluida pada out let. Volume jenis adalah volume fluida tersebut setiap satuan massa. Batasan System Gambar 2.3, Fluida dalam inlet dejan inlet Tumiik PERPUSTAKAAN | ul ‘gas HEGER! PADANS | Energi total yang harus dimiliki oleh snatn flnida saat akan menasuki inlet adalah : k + tenaga poten- = tenaga dalam + tenaga kin’ sial + tenada tekanan + panas yang dibawanya. Tenage dalam pada inlet = vy Tenaga kinetik pada inlet = Cf Tenaga potensiel pada inlet = 3; . € Jarak suatu inlet ke garis tertentu = 2) Grafitssi bumi = g. Tenags tekanan pada inlet = Py. Vy Panas yang dibawa fluida pada inlet = @ Jnmlah energi yang ditnliskan di atas dapat ditulis seba- gai beriknt : +2,.@+P,- 4+ (2.12) suyt Energi total yang harus dimiliki oleh suatu fluida pada, saat meninggalken outlet (sisi keluar) adalah : = tenaga dalam ontlet + tenaga kinetik pada outlet + tenaga potensial pada outlet + tenses tekanan pada outlet + kerja yang dilakuken fluida sebelum keluar ke outlet. Tenaga dalam outlet = up Tenags kinetik outlet = Cp Tenaga potensial outlet = Zp . ¢ Jarak sumbu ont let ke garis tertentu yang sama dengan 23 = Za Grafitasi bumi = d. 22 Tenaga tekanan pada out let = pp . v2 Kerjsyand dilakkukan fluida sebelum keluer ke ont let = ¥ Pernyatasn di atas dapat ditulis sebagai berikut : 2 zugt +ig. a+ Pog. vat (2,13) Menurnt hmkun kekekalan energi, bahwa tidak ada tenada yang hileng didalam suatu proses, melainkan’berubah kebentuk lain, waka energi total pada inlet harus sama dengan energi total yang keluar pada outlet. Jadi persa- mean 2.12. herus sama dengan persamaan 2.13, sebingga didapat hubungan sebagai berikut : 2 uy + +e te +A uy t T+ at we +H Jumlah tenaga dalam (intrinsik} dengan tenaga tekanan dinamakan enthalpy (h), yaitu : heute.v : (2.14) Berarti enthalpy sangat dipengaruhi oleh tenaga dalam, energi (tenaga) tekenan, volume spesifik dan temperatur. Jika inlet dan out let sama tinggi (horizontal) tentn + By. a@=4g.2@ (2.15) Substitusikan persamaan 2.14 dan 2.15 ke dalam persamaan gabundan 2.12 dan 2.13 sehingda didapat : @ hy + +Q2 by + +W (2.16) Persamean 2.16 dinamakan persamaan energi sliran steady. Enthalpy flnida dengan nessa m adalah : H=m.h » (2.17) Pada aliran steady massa fluida yang mengalir disetiap titik selalu sama, jadi > (2.18) Persemasn 2.18 dinamaken petaamaan hontonuitas massa. dimana = © = kecepatan aliran A = luss penampang yang'dilalui fluids v = volume spesifik m = massa aliran rata-rata. Persamaan 2.18 juga dapat ditnlis sebagai berikut : Ce fa vy vg vn Conteh soal 2.4. Suatu unit tnrbin gas menerima gas 17 ke/dt, dan tenaga yang dihasilkan turbin 14 Mwatt. Enthalpy pada inlet 1200 kJ/kg dan pada ont let 350 kJ/kg. Kecepatan gas pada inlet 60 mdt, sedangkan pada outlet 150 m/dt. Hitun- glah jumlah panas rate-rata yang diserap oleh turbin, jike volume spesifik gas pada inlet 0,5 m9/hg. Skematika turbin seperti gambar 2.4, 24 Gas Masuk Gas. Keluar ‘Batasan System Gambar 2.4. Turbin gas Jawab = Energi kinetik pada inlet :_ in ke 14 000 . = 823,50 —— Fra oF c8 hi +Q=hgt +H 25 1200 + 1,9 Q = 360 + 11,25 + 923,5 Q =~ 7,02 ki/ka. Jadi panas yang diserap oleh turbin adalah 7,02 kJ/ke 119,3 kW. . . Luas inlet dapat diesri sebagai berikut : R 17,05 “0 cA v : = 0,142 af Contoh soal 2.5. Udarea mengalir secara steady dengan massa aliran rata-rata 0,45 ke/dt, melalui sebuah kompresor dengan data sebagai berikut : Pada inlet kecepatan 6 m/dt , tekanan 1 bar, volume spesifik 0,85 m? /kg, dan pada out let, keee- _patan 4,5 m/dt, tekanan 6,9 bar, volume spesifik 0,16 m? /kg. Internal energi pada inlet 88 kJ/kg lebih keoil dari pada out let. Air pendingin pada jaket penyerap panas ‘dari nudare rate-ratea 99 kJ/dt. Hitung daya yang dibututkan untuk nenggerakan kompesor, luas in let dan out let. Kompresor dipasang horizontal (21 = 22) seperti gambar 2.5. Udara Masuk ‘Udara Keluar 2 “ Batasan system Kompresor ara” Gambar 2.5. Kompresor neers { MILIK PERPUSTAKAAN UNIV. NEGERI PADANS” 2b Jawad > Panas yang hilang dalam kompresor equivalen dengan panes yang hilang diserap air pendingin. ae = —— = 18 J/kg. 2 2 2 , 4a;82 a = ——= 10,1 J/kg. 2 2 + py. vy = 1.105 x 0,85 = 85.000 J/ka. Po. Vg = 8,9.105 x 0,16 = 110.400 J/ka. ug - ny = 88 ki/ke. Panas yang disérar : 58 = 58 kJ /dt = = 147.5 kJ/kg. . 0,4 4 Wes (ug = ay) 4 Cy sy Pps DH CGH Fe = - 68 + 85 - 110,4 + 0,018 - 0,0101 - 147,50 Wo= - 260,89 khJ/ke. Jadi daya yang dibutuhkan untuk menggerakan kompresor adalah : = 260,9 x 0,4 = 104.4 kW Luas inlet : FF i aw 2 2 = Ao lg 4,5 27 Soal-soal. 1. Sebuah hkompresor melakukan kompresi pede internal energi dan 50 kJ diserap oleh air pendingin tisp kg udare. Tentukanlah kerja yang dibutuhkan untuk langkah kompresi tiap kd pada hompresor tersebut. w . Pada langkah kompresor sebuah mesin gas, kerja yang dibutuhken oleh gas dat piston 70 kJ/k¢. Panss yang diserap air pendingin 42 kJ/kg. Tentukanlah perobahan tenads dalan. 3. Sejumlah massa das dengan internal enerdi 1.500 kJ, terletak dalam sebuah silinder dengan isolasi sempurna. Gas dikompresi sampai tenada dalem 1.400 kJ. Tentukan— lah kerja yang dilakukan gas. "ML pau ‘MILI PaReusrannay | SONBTL 3 1Pan BAB IIL FLUIDA KERJA Sekelompok fluids yang berada dalam suatn system terten- tn dapat dikatakan sebagai fluida kerja, dan terletak disnta- . ra 2 sifat keadaan yang berbeda dari fluids tersebut. Keadsan tersebut dinamakan keadaan thernodinamika. Dalem system thermodinamike fluida kerja dapat berubah bentuknya dari cair he uap atan sebsliknya. Katena zat dapat terjadi ke dalam salah satu fase (ujud) di atas, yang sangat tergantung pada keseimbangan tekensn atmosfir dan temperatur. Sebagai contoh Oksigen dan Nitrogen dikenal berbentuk gas Hj0 dikenal sebagai cairan (uap). Air raksa dikenal sebagai zat cair. Zat-zat ini dapet saja terjadi dalam fase yang berbeda. Oksigen dan Nitrogen dapat menjadi cairen, 4,0 dapat menjadi gas yang temperatur tinggi. Air rakes dapat menjedi uap dan dapat pula menjadi gas. Pernbahan ujud seperti di atas dapat terjadi karena keseinbengan antara tekanan dan temperatur. A. Cair, Uap dan Gas Jika diperhatikan diagram p ~ v (tekanan - volume), dari beberapa 2at. Fase padat tidsk begitnu penting dalam teknih thermodinamike, tetapi fase tersebut akan lebih menarik oleh seorand ahli logam aten physicist. Bila suatu zat cair dipanaskan pada suatu tekanan konstan sampai temperatur tertentu, maka pada zat cair tersebut akan terjadi gelembung uap yang-ingin melepaskan diri dari kumplan zat cairmya. Peristiwa tersebut dinamakan peris— 28 Sa / Pea PERPL | - LORE Resear p tiva mengnap (mendidih). Penguspan tersebut akan terjadi Pada temperatur ‘yang lebih tinggi. Disini juga. dapat ditentukan untuk zat cair yang sama bahwa : 1 ke zat oair yang mendidih pada tekanan yand lebih tinggi, lebih besar Volumenya dari volume zat osir yang mendidih pada tekanan rendah. Jika pereobaan penguapan ini dilakukan terulangka~ li, dengan perbedasn tekanan tertentn, meta rangkaian titik-titik penguapan akon tergambar pada diagram P-V, berbentuk garie miring. Sebagai mana ditunijnken pada, gambar 3.1. dibawah ini : Gambar 3.1. Diagram P-V untuk awal Penguapan pada tekanan yang berbeda-beds 30 Titik PB, Q dan R wengdambarken titik didih zat cair yang mana pada tekanan Pp, Pq dan Pr yang makin lama makin tinggi. Bila zat eair pada titik didihnys dipanaskan terug pada. tekanan konstan, maka tambsahan panas yang diberikan setelah mencapai titik didibnya digunskan untuk merobah fase dari ecair ke usp. Selena perubahon fase tekanan dan temperatur tetap. Panss yang diberikan itu dinamakan panas laten penduapan. Banyaknya panas laten tersebut dapat diketahui dengan pengurangan tekanan tertinggi terhadap tekanan terendah, Uap pada masing-masing tekenan terssebut juga mempunyai volume spesifik tertentu. Hal ini ditentu— han oleh titik penduapan sempurna (titik pada saat seluruh eairan sndah habis menguap). Titik tersebut adalah P’, Q” dan R’ yang diterangkan pada gambar 3.2. Gambar 3.2, Diagram P-V untuk akhir penguapan pada tekanan yang berbeds-beda. Bila 2 curve (gambar 3.1 dan 3.2), digabung dan diperpan- djeng he tekanan yang lebih tinggi, maka akan membentuk sebuah curva dan kedua curva tersebut akan bertema pada sustn titik yang dinamakan titik hritis tehanan, titik kritis temperatur, titik kritis volume. Keadaan pads titik tersebut dinamakan : temperatur kritis, tekanan kritis dan volume kritis. Pada titik kritis panas latent penduapan sama dengan nol (0). Lihat gambar 3.3, Garis Gair Jenuh Titik Kritis Tekanan Titik Kritis Bemperatur Titik Kritis Volume Garis Uap Jenuh 4 Gambar 3.3, Diagram P-V untuk penguapan. 32 Oleh karena panas latent sama dengan nol, maka zat yang berada di antara dua curva, terdiri dari campuran antara cairan dan uap kering yang dikenal dengen nama uap basah (wet vapour). Keadaan jennh (naturaltion state) dapat dinyatakan sebagai keadaan terjadinys perubahan fase tanpa merubah tekanan dan temperatur. Pada gambar 3.3 ditunjuken dengan garis cair jenuh (naturated liquid line) yang melalui titik P, @ dan R, juga P’, Q’ dan R° yang menbatasi keadaan cair dendan nap nerupakan keadaan jenuh. Uratan titih tersebat ditmbungkan (P’, Q° dan R’) dinama- ken garis usp jenuh (naturalted vapour line). Disini perkatasn jenuh digunakan untuk menunjukkan energi jenuh. Sebagai contoh den@an penambahan enerdi sedikit saja pads keadaan jenuh tersebut akan terjadi penguapan, dimana sebagian sat cair berubah menjadi uap, sebagian mungkin bertahan berbentuk cair atau berobah menjadi uap basah, juga zat yang berads pads garis uap jenuh, bila didingin- kan sedikit sifst-sifat cairnya milai tampak dan uap jenuh akan berubah menjadi uap basah. Uap jenuh (naturated vapour) biasanya disebut kering jenuk (dry naturated). Istilah ini dipsakai untuk menystakan behwa tidak ada zat eair pads headaan ini yang mempertahankan usp. Gsris temperatur tetap dinamakan Isothermal yang ditunjnkan pada dambar 3.4. Garis tewperatur pada daerah (cair liquid}, vertikeal karena semakin tinggi tekanan, naka temperatur semakin tinggi. Sedangkan pada daerah antara garis cair jenuh dan garis nap jenuh horizontal, harena temperatur -tetap pada masa penduapan (panas laten), 33 Pe Pro Pq Fp 0. Gambar 3.4. Garis temperatur pada diagram P-V. yaitu pada garis PP’, @Q° dan RR’. Keadaan ini dinamekan temperature jenuh untuk masing-mseing tekanan jenuh. Pada tekanan Pp, temperatur jenuhnya Ty, tekanan jenuh -Pq temperaturnys Tj, tekanan Pr temperatur jenuhnya 73. Garis tenperatur kritis T, melalui puncak bangun grafik, yaitu pada titik kritis..c. i : 4 Bila iap kering jenuh\dipanaskan pada tekanan tetep make temperatur akan naik dan menjadi panas lanjut. Perbe- daan antara temperstnr-aktual uap panas lanjut dengan temperatur jenuh pada tekanan uap dinamaken derajat panas lanjut (degree of superheat). Misalkan nap pada titik 8 (gombar 4.4), panes lanjut pada Pq dan Tj derajat panes lanjutnys adalah Ty > T. i MILK PERPUSTAKAAN UNIV. NEGER? PADANG P den P’, Qdan Q’,,R dan R’ temperatur dan tekanan tidak berdiri sendiri, dia akan konstan untnk kenaikan harda v. Sebagai contoh zat pada Pa dan T) (gambar 3.4), akan menjadi cair jenuh, nap basah atau uep kering jenuh. Keadaan ini tidak dapat dikatakan dalam satu bentuk ujud (bentuk) dari spesifik volume yang terjadi, kerens dia terdiri dari campuran, Kondisi atau jumlah dari nap basah sering ditentnkan oleh = faktor kekeringan (x). (3.4) Faktor kekeringan (Drynass fraction), (x) adalah jumlah massa usp dalam 1 kg campuran uep dan air (wap basah). Sedangkan faktor kebasahan (wetness fraction) adalah jnmlah massa cairan didalan 1 kg eampuren. Jadi faktor kebseahan adalah : fh=1-x (3.2) Untuk uap kering jenuh zat dan untuk cair jenuh x = 0. Perbedaan antara gas dan uap panas lanjut tidak begitu kaku (rigid). Tetapi pada derajat yang sangat tinggi garis Ishotermal aap panas lanjut pada diagram P-V, berubah wenjadi hyperbola seperti P - V konstan. Sebagai contoh garis’ Isothermal T6 (gambar 3.4) hampir berbentuk hyperbola. Pada idealnys zat pada seat itu dinamakan gas sempurna (perfect gas) menurut Eastop, Thomas D, (1978 = 45). persamaannya sdalah : v konstan (3.3) 35 Ini dapat dilihat pada garis temperatur konstan mengikuti huknn hyperbolic dengan persamaan P.V/T = tetap. Semua zat bisa berubah menjadi gas sempurna pada temperatur panas landut sangat tinggi. Zat yang berbentuk das seperti okeigen, nitrogen, hydrogen dan sebagainya, panas lanjut sangat tinggi terletah pada hkeadaan atmosfir normal. Misalnya temperatur kritis oksigen -119°C, nitrogen -147°C dan hydrogen -240°C. Zat dalam keadaan normal bisa berben- tuk nap, temperaturnya akan naik sebelum dia berobah nenjadi das sempurna. Seperti temperatur kritis Amoniak 130°C, Sulfur dioksida = 157% den nap air 374,15°C. Fluids kerja yang menjadi masalsh praktis dalam permesinan (enggineering) adalah sama diantara zat yang dapat digolongkan ke dalam gas campuran dan mana yang tidak dapat dikatakan gas sempurna. Sebagai contoh kita akan sulit membedahan mana yang dikatekan gas sempurna dan mana yang tidak seperti zat , uap air, nap refrigrant, nisalnya amonia freon, nethil clorida dan sebsgainya. Haka untuk membedakannya adalah : apsbila zat tersebut dapat mendikuti pereanaan gas sempurna, bisa digolongkan ke dalam gas sempurna, spabila gas tersebut tidak dapat mengikuti persamaan gas sempurna tidak dapat digolongkan ke dalam gas sempurna. Penggunaan Tabel Uap. Tabel yang digunakan disini adalah untuk beberapa zat, yand dalam keadsan normal, berada dalam bentuk usp, sepeti uap air, amoniak, freon dan sebagainya. Pada buku Be ini dicontohkan pemakaian tabel uap yang dibuat oleh Hay hew dan Rogers yang cocok untuk mahasiswa. Tetapi untuk tabel lain cara yang dibeberkan di sini juga bisa diguna- kan. Dalam buku ini yang akan diterangkan adalah hanya cara menggunakan (membacs) tabel uap, buken membeberken bagaimana nendapatkan tebel uap, dan juga bukan mengurai- kan tabel uap itu sendiri. Maka deri, itu untuk lebih lengkapnya pembace harus mencari tabel uap lain (tabel seperti tersebut di atas). Pada prinsipnys tabel May hew dan Rogers membicarakan semua uap, tetapi beberapa sifat amoniak, dan freon 12 tidak diberikennya. 1, Sifat-sifst keadaan jenuh. Tekanan jenvh dan hubungannya dengan temperatur jenuh dari nap ditabulasiken (dipsparkan} pada lejur di tabel III. 1. (tabel pertama). Interval tekanan ber— gerak dari 0,006112 bar sampai 221,2 bar. Volume spesi- fik (Cv), tenega dalam (u), enthalpy (h), dan entropy (s) juga ditabulasikan untuk uap kering jenuh pede tisp-tiap tekanan dan twbungannya dengan temperatur denuh (t,)1 (Easton, Thomas D 1978 : 35).. TABEL III.1 SYMBOL DAN NOTASI TABEL VAP. Pts Ye up Ug hp eg tg Sk Se 5a 0.3472 4,684 302 2472 302 2328 2830 0,980 6,745 7,725 Pada tabel III. I. dapat dibacs.sebadai berikut + sebagai contch pembacaan untuk tekanan (p) = 0,34 bar, didapat : 37 - temperatur jenah (ty) =72°C, : - volume spesifik nap kering jenuh (vy) = 4,649 0° /ke " ~ tenags dalem nap kering jenuh (ug) = 2472 kJ/kg. - enthalpy nap keting jenuh (hy) = 2630 kJ/ke. Uap pada keadean di stag ditunjukan oleh titik dalam gambar 3.8. Pada titik uap kering jenuh dengan tekenan (ep) = 100 bar dan temperatur jenuh (ts) 311°C, menpanyai = - volume spesifik (vg) = 0,01902 ®/ke. - tenaga dalam (ug) = 2545 kJ/ke. ~ enthalpy (hg) = 2725 kI/ke: Tenaga dalam, enthalpy dan entropy dari keadaan cair jenuh jugs ditebulasikan dengan notasi huruf f. Sebagai eontok pembacaan : nap pada tekanan 4 bar dan hubungan- nya dengan temperatur jenuh (ts) = 143,6°C, air jenuh mempunysii ~ tenaga dalam (ug) = 605 kJ/ka. - enthalpy (hp= 605 kJ/kg. Keadaan ini ditunjukan dengan titik C pada gambar 3,5, Volume spesifik air jenuh biasanya ditabulasiken pada tabel terpisah, ini biasanya diabaihan, harena sangat keeil sekali dibendingken dengan volume spesifik uap kering jermh dan variasi temperaturnya juga sangat kecil sekali, Garis cair jenuh pada diagran P-V, sangat dehat sekali dengen garis axis tekanan, dibandingkan dengan lebar puncak dari drafik pada gambar 3.5. Pads tabel dapat dilihat untuk interval temperatur yang besar harda vp sandat kecil sekali. 0,34) ° 0,.01842 4,649 ‘Gambar 3.5. Hubundan tabel uap dengan diagram P-V Misalkan untuk temperatur 0,01°C harga = vp = 0,0011 2 /ke dan‘untuk temperatur 160°C harga : vp = 0,0011 w?/he serta untuk tenperatur kritie 374, 15°C hare : vp = 0,00317 w/ke Perubahan enthalpy dari hg ke hg diberi symbol heg. bila air jenuh berubah menjadi nap kering jenuh dari pereamaan 2.4.didapat + “= (aga + akan mepjadi- (3.5) W ditunjuken dengan luas daerah di bawah garis horizon- tal pada diagram P-V, yaitn : Woe (Wy - Vp) B (3.8) jadi Q'= (ug - up) + P(g - Vp) Q = (ug + Bvg) - Cap + Biv). dari pergsmaan 2.1 i , “hendtpy : di dapat > (3.7) “Qe hg hp = hey Pahas yand dibutuhken untuk merubah eair jenuh ke usp kering jenuh disamaken panas latent. Panss latent dalam tabel uap dilambanghan dengan hey. Sebagai teontoh tenags dalam untuk cair jenuh pada tiga titik =. 0, temperatur 0,01°C, . tekanan 0,006112 bar dan volume spesifik vp =.0,0010002 m°/kg, naka, 7 hue pv . 4 0,0010002. 9,006112. 10° : 103 h = 8,112 . 1074 ko/ke. Hasil ini terlaln kecil dan dianggap nol untuk enthalpy di bawah 0,01°C. Dengan catatan bahwa pade habagien lain interval tekanan yang ditabulasiken pada'tabel pertama, tekanan 221,2 ber adalah tekanan kritio. Tenperatur 374,15°C adalah temperatur kritis dan panas latent hgg adalah nol, 40 2, Sifat-sifat uap basah. Uap basah adalah zat yang terdiri dari campuran antares, cairen den uap kering. Jadi jumlah volune uap basah (volume campuran) adalah volume cairan ditambah dengan volume uap kering, dengan demikian volune spesi- fik usp basah didapat sebagai berikut : volume uap kering + volume cairan total massa uap basah Vp + ¥, jy 2 ese (3.8) mn Untuk 1 kg wap basah terdiri dari x kg uap kering, dan (1-x) kg cairan, x adalah faktor kekeringan jadi = Veve (ex) tvg. x - (3.97 Volume cairan biasanya sangat kéecil sekali, bila dibandingken dengan volune uap kering jenuh. Kebanyakan di dalam. pemecahan masalah, harda Vg dianddap sama denden nol. Maka volume spesifik uap basah adalah : vaxvy . (3.10) Enthalpy uap basah depat dihitung dengan cara penjumlahan enthalpy cairan dengan enthalpy uap ‘ kering seliingga didapat hubungan sebagai berikut : b= (1x) hp +x. hy = hp + xChg - bp) hz het xe. Reg (3,11) AL Interval energi dari uap basah “dapat diperolek dengan menjumlahkan tenaga dalam cairan dengan. tenaga dalam uap kering, sehingda didspat sebagai berikut : us (1x) ag t es ug : (3.12) n= ug + x(ng - Dg) (3.13) Persemaan 3.13 dapat diubah, ke dalam bentuk peraa- moan 3.11. Tetepi persamaan 3.12 dan 3.13 lebih baik digunahan, karena ug dan ng ada dalam tabel, dan perbe- daannya tidak ada di dalam tabel. Contoh soal 3.1. Dapatkan volume spesifik, enthalpy dan tenaga dalam dari usp basah pada tekanan 18 bar, faktor kekeringan 0,3. Dalam tabel dapat dibaca untuk p = 19 bar didapat: ‘YF 0.1104 n3/ka. ‘he = 885 kJ/kg. heg = 1912 kJ/ke. upg ° = 883 ki/ka. Ug = 2598 kasha. Jama vex. yy 0,9 . 0,1104 = 0,0994 a? /ka. he het x. heg : 885 + 0,9 . 1912 = 2805,8 kJ/ke. 0 5 " (lox) up + x. ng (1 ~ 0,9) 883 + 0,9.2598 = 2426,5 kJ/ke. 42 Contoh soal 3.2. / Dapathan faktor kekeringsn (x), volume spesifik dan tenags dalam dari uap pada tekanan 7 bar dan enthalpy = 2800 kJ/k@. Usp harus dalam keadaan basah. Joxab : Dari tabel dapat dibaca data sebagai berikut : hy = 697 kI/ke “heg = 2087 kJ/kg. vg = 09,2728 w8/he ug = 696 kJ/ka. ug = 2575 k3/ke. Jawab he hgt+x. Neg 2600 = 687 + x ..2087° 2600 - 697, x = ———__——__ = 0,921. 2087 vex. vg = 0,921 . 09,2729 v = 0,2515 mw /ke. 7 u = (1 - 0,921) 898 + 0,921 . 2573 n= 2420 kJ/ke. 3. Sifst-sifat Uap Panas Lanjut. Uap dalem daerah,panas laniut suka dan tekanan bersifat bebas. Apabila sutm dan tekanan dinaiken, kemndian keadaan dibatasi dan segale sifat yang lainnys dapat diperoleh. Sebagai contch * Uap pada tekanan 2 As bar dan suhn 200°, dipanas lanjut, hinggs mancapai temperatur- jenubnya pada tekenan tetep 2 bar yaitn 120,2°C. Bila temperatnr 120,2°C lebih kecil dari temperatur aktualnys (sebelumya). Uap dalam keadaan ini mempunyai perbedaan panes sebesar 200 - 120,2 = 79,8°C. Tabel dari sifat-sifat nap panas lanjut ber- gerak dari tekanan 0,006112 ber sampai tekanan kritis 221,2 bar. Pada tabel tambahan dari tekanan super keitis sampai 1000 bar. Tiap-tiep tekenan terdapat interval suhn sampai kepada derajat penas lenjnt yang sengat tinggi. Nilei volume spesifik, tenage dalam, enthalpy dan entropy ditabulasiken pada masing-masing tekanan temperatur. Diatas tekanan ini tenega dalam tidak terdapat pada tabel. Untuk referensi ‘temperatur jenuh disisipkan pads tanda kurung dibaweah masing- masing tekanan pada tabel usp panas lanjut, dan hares Vg: Ug» ty dan sy yang diberikan dapat dilinat berurut kebawah pada masing-wasing temperatur. Menurut Eastop, Thomas D. (1978 : 40), tabel uap panas lanjut seperti tabel II1.2. TABEL III.2 TABEL VAP PANAS LANJUT P (ts) t 250 300 | "350 ao0 | 500 Vg | 9.1115 | 0,1255 | 0,1396 | 0,1511 | 0.1758 20 Bg 2681 2774 2861 2946 3116 212,4) hg 2904 3025 | 3138 3248 3467 Sq | 6.547 6,768 6,957 7,126 7,43h = Ih cosestitnte | NIE NEGERI PAGANS | aa Tabel uap panes lanjut di atas dapat dibaca, pada tekenen 20 bar, untuk suhu 400°C, didapat volume jenis adalah 0.1511 9/kg, tenaga dalam 20946 kJ/ke, enthalpy 3248 kJ/ki, dan entropy 7,126 kJ/ke. Untuk tekanan di atas 70 bar tenaga dalam dipero~ . leh dengan menggunaken persamaan 2.14, Sebagai contoh Uap pada tekanan 80 bar, subu 400°C, mempunyai en- thalpy, h = 3139 kJ/kg dan volume spesifik v = 3,428. 1072 m3ykg, karena itn di dapat : 80. 105 . 0,03428 n= h-~ p.v = 3139 - = 2964,8 kI/ke. 107 Conteh soal 3.3. Uep pads tekanan 110 bar mempunyai volume spesifik 09,0196 m3/hg. Hitungleh temperatnr, enthalpy den tenaga dalam dari uap tersebut. Langkah pertama dalam menyelesaikan masalah ini adalah : pertena sekali yang paling penting ialah menen- tukan apakah usp dalam keodaen basah, jenoh atau paras lenjut pada tekanan 110 bar, didapat v = 0,01598 n?/kg, ini lebih keoil dibanding volune spesifik yang “ade, yaitu 0,0196m3/ka@ den karena itu uap adalah panas lenjnt. Keadasn usp ditunjnken oleh titik A pada gambar 3.6. Dari tabel nap panas lanjut, untuk tekanan 110 bar volume spesifik 0,0196 m/kg, pada temperatur 350°C. Karena itu proses ini adalah Ishothermal seba— gainana ditunjukan oleh titik A pada gambar 3.8. 45 Bu | 0,01598 0,0196 Gambar 3.6. Diagram P-V untuk menentukan keadsan uap. Perbedaan panas lanjnt dalam hal ini adalah = 350 - 318 = 32 %. Dari tabel enthalpy h didapat 2889 kJ/kg. 2 Selanjutnys digunakan persanasn 2.14 sebagai berikut: Ww =h- p.v = 2889 - = 2989 - 215,9 2673,4 kJ/kg.” 46 Contoh soal 3.4. Vap pada tekanan nempunyai tekanan 150 bar, mempunyai ‘enthalpy 3309 kJ/k¢. Hitungleh temperetur, . volume spesifik dan tenags dalam. Pada tekenan 150 bar, dari tabel usp didapat by = 2611 kJ/ke. Hal ini lebih kecil dari enthalpy yang ada yaitu 3309 kJ/ka. ‘Dan karena itn wap adalah panas lanjut pada tekanan 150 bar, h = 3309 kJ/ka, pada 500°C, Volume spesifik v = 0,02078 w?/kd. Gunskan persamasn 2.14 didapat + ush- py 150.109 . 0,02078 3309 - 104 " 2997,3 kI/ke. Interpolasi Bagi sifat-sifat gas yang tidak eda didalam tabel harus diinterpolasiken diattara nilai-nilei yang ade pada tabel. Interpolasi maksudnya menentukan nilai dari suatu keadssn (suhu) antare 2 buah nilai yang ade. dalam tabel. Dengan Interpolasi nilai di luar nileai yang ada pada tabel dapat jugs ditentukan, baik lebih besar dari nilai tabel atanpun lebih kecil~ Untuk menentukan herds diantara 2 harge yand telah diketahni, sering disebut menentukan hargs tengah adalah sebagai beriknt (perhatiken gambar 3.7.) Date yang ads dalam tabel adalah : a7 ty te tg - Px Pe Gambar 3.7. Interpolasi tengah. ty = temperatur kecil. ty = temperatur besar. P1 = tekanan kecil. Pa = tekanan besar. py = tekanan antara py dan pp. = temperatur yang akan ditentukan. Kedua variabel ini bergerak searah, dari nilai kecil ke nilei besar, Dalam hel ini.yeng akan ditentuken adalah ty pada tekanan py, dimana ty terletak diantara t, dan to Maka untuk menghitung harde ty dapat digunaken rumus sebagai berikut interval tekenan 1 ke x (interval suha 1-2) ty = temperstur keoil + interval tekanan 1 ke 2 shan (Py - PD UTE try - ty (3.14) P27 PL Rumus 3.14 adalah menghitung harge ty, dari bawah (dari nilai, terkecil). Harda t, juga dapat dihitung dari nilai tertinggi dengan rumis sebagai berikut (perhati- kan gambar 3.7): 4B (int, tek, x ke 2) ty = suhn besar - ————————_—— (int. sum 1 ke 2) (int. tek. 1 ke 2) (Pg - Px? ty = tae (tg- ty . (3.15) (pg - Py Jike kita ingin wengetahni svuatn nilai vend lebih besar dari nilai yang ade dalam tabel, di dalam ini dinamsken interpolasi atas dapat dihitung sebagai berikut dan perhatikan gambar 3.8. ty ‘te 1. L 1 Py Po Px Gambar 3.8. Interpolasi ates. dimana + ty = sata dibarah suhn tertinggi dalam tabel. tg = suhu tertinggi yang ada pada tabel. Py = tekenan pada titin ty. p2 = tekanan pada titik #2. py = tekenan diluar nilei ‘tabel yang diketahui. ty = suhu pada titik py yang akan ditentukan. (int.tek.2 ke x) ty = subu tertinggi -— ———————_——_ (int.suhul ke 2) (int.tek.1 he 2) atau (py - Pa) : ty = tg- (g- tp (3.18) Ge? = phy ay Jika kita ingin mengetahni suatu hergs di bawah hargs dalam tabel maka dapat ditentukan dengan rumas Interpolasi bawah, seperti di bawah ini dan perhatiken gambar 3.9 ; ty ta I 1 1 Hi PL Pa Px Gambar 3.9. Interpolasi bawsh. suhn yang akan ditentukan. suhn terendah yang ada dalam tabel. * 4" Py = tekanan pada titik t (terendah). = suhu di atas temperatur terendah. = tekanan pada titik tp. 3 re " Py = tekanan pada titik ty (diketahui). (int.tek.x ke 1) (int.suhn 1 ke 2) ty = sutu terendah - ~———— Gint.tek.1 ke 2) atan (Py - By tye typ- 2 EE (tg tp (3.17) (Pa - Py Penggunaan interpolasi di xtas baik interpolasi tengah atan meupun dawah, salah satu syarat penggunaannys adalah grafik (garis) perubahan kednua nilai yang dipskai karus lurus. Untuk menentukan nilei-nilei lain dapat digunakan cara diatas. Contoh soal 3.5. Dari snatu tebel didapat harga sebagai berikut untuk tekenan-9 bar wempunyai : snhn = 175,4 °C enthalpy = 2774 kJ/ke. tensga delam = 2581 kJ/ke. Untuk tekanan 10 bar mempunyai = suhn = 179,9°C enthalpy = 2778 kJ/kg. tenage dalem = 2584 kI/ka. Tentukanlah harga suhu, enthalpy dan tenega dalem pada tekanan 9,8 bar. Janab + Temperatur, (By - By (tg- tp P27 PL (29,8 - Pa) tg,g = tg + —“~——— (ti9 ~' ta) Pio” Pg (9,8 - 9) = 175,4 + ————— ( 1798,9 - 175,4 } (10 - 9) tg g = 175.4 + 0,8 . 4,5 = 179°C. Jadi temperatur pada tekeanan 9,8 bar adalah 179°C, perhatikan gambar 3.10. BA ° 1754 t 179,9 Gambar 3. 10. Interpolasi temperatur terhedap te Untuk menghitung enthalpy pada tekanan 9,8 bar, dapat dihitung sebagai berikut : (P9,3 - Fg) hg,g = hg + 8 (hig ~ hg) (Bip > Pg) = 2774 + 0,8 (2778 - 2774) = 2777,2 kJ/kg. Sadi enthalpy pada tekanan 9,8 bar adalah 2777.2 kJ/kg, perhatikan gambar 3.11. zk ale, Gambar 3.11. Interpolasi temperatur terhadap tekanan. 52 Untuk menghitond tensa dalam pada tekanan 8,8 bar dapat ditentukean sebagai berikat : vp.p tp + eo ayy ~ up) +8 wip Be? 10 y 2581 + 0,9 (2584 - 2581) 0 " 25863,4 kJ/ka. Berarti tenaga dalam pada tekanan 9,8 bar adalah 2583,4 kd ska, perhatikan gambar 3.12. P por 10 oy 90 kg Oo 2581 Ug,g 2584 kg Gambar 3.12. Interpolasi tenaga dalam terhadap 1 tehkanan. Contoh soal 3.4. Usp pada tekanan 5 bar dan temperatur 320°C. Usp dipanas lanjuthan pada tekanan 5 bar dan temperatur 151,8%. Tentukanlah volume spesifik dan enthalpy. Janab : Untuk menjawsb. pertanyaan ini, herus dilihat temperatnr di atas 320% dan 350%. Kemudian dilihat yolune spesifik dan enthalpy untuk kedua temperatur tersebut dan didapat harganya sebagai berikut : untuk suhu 300%, hare vg = 0,0226 m3 kg. hg = 3085 hJ/ke. untuk suha 350°C harganya, Yq = 0.5701 a3 /ke. hg = 3168 kiJ/ke. Volume spesifik adalah : (tga ~ t3o0) v= vsp9 * ——~——---~_—~ (vg59 ~ ¥300) (t350 - '3o0) ° (320 - 300) = 0,5226 + ——_____. (0, 5701 - 09,5226) 350 - 300) = 0,5226 + 0,4 (0,5701 - 0,5226) = 0,5418 n4/ke.- Enthalpy didapat sebagai berikut h = hog + 0.4 (hg59 - h390) = 3085 + 0,4 (3188 - 3985) = 39106,2 kJ/kg. Contoh sal 3.7. Tentukanlah enthalpy usp panas lenjut pada tekanan 18,5 bar dan suhu 432%. Interpolasikanlah antara tekanan 15 bar dan 20 bar, serta suhu 400°C dan 450°C. Data lain dapat dilihat pada tabel III. 3. a4 TABEK III.. 3. INTERPOLASI GANDA. PB t 400 432 450 15 b 3256 hy 3364 18,5 h - (3) z 20 h 3248 (2y 3357 Jawab = 32 (1). bh = 3256 + (3364 - 3256) = 3325,1 kJ/ke. (2). h = 3249 + (3357 - 3248) = 3317,8 kJ/kg. (1) dan (2) diinterpolasikan dari temperatur tetapi untuk (3) diinterpolasiken terhadap tekenan. (18,5 - 15) (3). h = 3325,1 ————__—— _ (3357,8 ~ 3325,1) (20 - 15) h = 3325,1 - 0,7 . 7,3 = 3320 ki/ke. Contoh soal 3.8 Sketlah diagram P-V (tekanan - volume) dari uap den beriken tanda pada titik tertentu dengan data sebagai beriknt : a). p= 20 bar t = 250°C b). t = 212,4°C v = 0,09957 n/ke. e). p= 10 bar h = 2650 kJ/kg. d). p= 5 bar h = 3166 kJ/ke. Jawab : Titik A, 55 Pada tekanan 20 bar suhu jenuh adalah 212,4°C, Titik B, Titik C, karena itu uap adalah panas lanjut pada suhn 250%, Kemudian deri tabel nap didapat 0.1115 m/ka. Pada snhu 212,4°C, tekanan jenuh 20 bar dan vg = 0,09957 m3/kg. Karena itu uap mestinya sering jenuh apabilla v = vg. Pada tehenan 10 bar, hg = 2778 kJ/kg, karena itu nap adalah basah, sebab h = 2650 kJ/ha. Bila nap basah, maka suhu jenahnya t = 179,9°C pada tekanan 10 bar. Faktor kekeringan dapat dieari sebagai berikut : h= het x. gg 2850 - 763 2015 hp dan beg dilihat dari tabel uap. x = 0,937. Volume spesifik dapat dihitung sebagai beri- kat: vex. vg vq dapat dilihat pada tabel uap. v= 0,937 . 0,i94a = 0,192 sa MIL, . PERPUS, ci USSERI Pama Titik D, , 36 Pads tekanan 8 bar hg = 2757 kJ/kd. Karena itu vap dalem keadsan panas lanjut. Ini diketahni P bar 20 bahwa oh = 3166 kJ/kd. Untuk h = 3166 kJ/ke temperaturnya 350 C dan volume spesifiknya 0,4743 m/e. 179, 9°C Gambar 3.13, Hubungan keadsan vap dengan diagram P-V 57 Titik A, B, C, dan D sudah dapat ditentuken pada diegram P-V sebagaimana ditunjukan pada gambar 3.13. Untuk menentukan tenage dalam dari nasing-mesing keadaan adalah-sebagai berikut + 5). Uap pana lanjut peda tekanan 20 bar, suhy = 250°C dari tebel a = 2681 kJ/ka. b). Uap kering jenuh pada tekanen 20 bar, 1 = ug = 2600 kI/ke. c). Uap basah pada tekanan 10 bar dengan x = 0,937. n= (L- x) apt x. Bg ; =.(1 ~ 0,937) 762 + 0,937 . 2584 = 2470 kJ/ke. d). Yap. panas lanjut pada tekenan 6 bar, suhy 350°C didapat n = 2881 kJ/kg. C. Gas Sempurna dan Panas Jenis Gas. 1. Karakteristik Persamaan Keadaan. Pads, suhu yang nelewati suha kritis cari zat cair, dan jnga pada tekanan yang sandat rendah, uap yang berasal dari zat cair cerdrung mengikuti persamaan = P.Y onstant (3.18) T Tidak ada pada kenystaannya, yang mengikuti fukom ini dengan kakn, tetapi banyak gas-gas yang mengarah kesans, das-gas yand wengiknti persanasn (3.18) dinama- ken gas sempurna, dan persamasnnya disebut karakteris- tik persamaan keadaan dari das sempurns. Konstanta R disebut konstants gas, satuan dari R adalah Um/ke K

Anda mungkin juga menyukai