Anda di halaman 1dari 34

BAB III

PEMAHASAN

3.1 Gambaran Umum Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu

3.1.1 Sejarah Berdirinya Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bengkulu

Sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai unsur pendukung tugas Gubernur

Bengkulu dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan

khususnya di bidang kepegawaian, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi

Bengkulu selalu berkomitmen kuat untuk melaksanakan perubahan paradigma

pengelolaan sumber daya kepegawaian yang menekankan hak dan kewajiban

individual pegawai menuju perspektif baru manajemen pengembangan sumber

daya manusia secara strategis (strategic human resource management) agar selalu

tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara unggulan yang selaras dengan

dinamika perubahan misi Aparatur Sipil Negara maupun visi dan misi Gubernur

yang tersurat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu maka RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun

2021-2026 dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Bengkulu tahun 2021-2026.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 disebutkan bahwa visi

adalah rumusan mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Visi harus dirumuskan sedemikian rupa memberikan gambaran umum satu keadaan

nyata dan benar benar dapat diwujudkan. Visi harus bias memberikan gairah kepada

seluruh komponen untuk meraih. Oleh karena itu, visi harus dapat dirumuskan secara

menantang, inspiratif, berpeluang dan nyata.


Untuk mendukung terwujudnya Visi RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2021-

2026, maka Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bengkulu yang

merupakan salah satu Misi Gubernur Bengkulu, yaitu “Memperkuat Kelembagaan

Pemerintahan, Mewujudkan Birokrasi yang Bersih, Efektif dan Profesional

serta Transformasi Pelayanan Publik”. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bengkulu merumuskan gambaran masa depan

yang diinginkan pada kurun waktu tertentu (5 tahun) adalah “Terwujudnya

Transformasi Pelayanan Kepegawaian Berbasis Teknologi Informasi menuju

Aparatur Sipil Negara Pemerintah Provinsi Bengkulu yang Profesional, Disiplin,

Berbudaya dan Berakhlak”.

Guna mewujudkan Visi di atas, maka disusunlah Misi Badan Kepegawaian

Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2021-2026 sebagai berikut:

a. Aparatur Sipil Negara yang berdisiplin tinggi, prefesional, berdaya saing

dan berbudaya melayani;

b. Pelayanan yang cepat, mudah dan akurat;

c. Perencanaan tata kelola manajemen Aparatur Sipil Negara berbasis

Teknologi Informasi;

d. Kerjasama dan koordinasi bidang kepegawaian dengan Kabupaten Kota se

Provinsi Bengkulu;

e. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bengkulu sebagai pusat data

kepegawaian yang akurat dan akuntabel.

3.1.2 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bengkulu

Adapun struktur organisasi pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi

Bengkulu dapat dilihat pada lampiran.


3.1.3 Tugas dan Wewenang

Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik,

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bengkulu dipimpin oleh seorang Kepala

yang dibantu 1 (satu) orang Sekretaris dan 4 (empat) orang Kepala Bidang,

sebagai berikut :

a. Kepala Badan

Kepala Badan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian dan aparatur daerah.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Bengkulu menjalankan fungsi sebagai berikut :

1. perumusan program di bidang kepegawaian sesuai Rencana Strategis

Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah;

2. penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang

kepegawaian sesuai dengan norma, standar dan prosedur;

3. perencanaan pengembangan kepegawaian daerah;

4. penyiapan kebijakan teknis pengembangan kepegawaian daerah;

5. penyiapan kebijakan teknis pengembangan kepegawaian daerah;

b. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif

dan teknis kepada semua unsur dilingkungan Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Bengkulu, serta fasilitasi Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten/Kota khususnya Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Sekretaris menjalankan fungsi sebagai

berikut :
1. penyusunan rencana pelaksanaan tugas sekretariat;

2. penyusunan rencana program kerja dan anggaran belanja Badan

Kepegawaian Daerah;

3. penyelenggaraan urusan Tata Usaha Kantor, rumah tangga Badan,

urusan perlengkapan dan urusan kepegawaian pada Badan;

4. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Badan Kepegawaian Daerah

dan memberikan pelayanan administrasi kepada bidang-bidang lain pada

Badan;

5. pelayanan informasi publik di bidang kepegawaian daerah;

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi dimaksud, Sekretaris

dibantu oleh :

1. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan

Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas

mengelola administrasi persuratan, kearsipan kepegawaian,

perlengkapan, rumah tangga, dokumentasi, informasi, menghimpun

peraturan perundang-undangan, mengidentifikasi kebutuhan produk

hukum di bidang kepegawaian serta tugas lainnya yang diberikan

atasan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Sub Bagian Umum

dan Perlengkapan menjalankan fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan

Perlengkapan;

b. pengelolaan administrasi persuratan dan pengelolaan kearsipan;

c. pengelolaan administrasi kepegawaian;


d. perencanaan kebutuhan peralatan dan perlengkapan,

pengkoordinasian, pemeliharaan perlengkapan, perawatan sarana

dan prasarana pada Badan;

e. pelaksanaan administrasi pencatatan aset dan barang milik negara

maupun daerah;

1) Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

mempunyai tugas mengumpulkan dan mengkoordinasikan bahan

penyusunan program kerja, evaluasi dan pelaporan kegiatan,

mengkoordinasikan pelaksanaan anggaran, mengumpulkan data dan

informasi permasalahan kelembagaan badan kepegawaian daerah serta

tugas lainnya yang diberikan atasan. Untuk melaksanakan tugas

tersebut Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

menjalankan fungsi sebagai berikut :

a) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bagian Perencanaan,

Evaluasi dan Pelaporan;

b) perencanaan program per tahun anggaran Badan untuk mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan;

c) pengkoordinasian program dan kegiatan perencanaan Badan;

d) penginventarisasian kendala pencapaian visi dan misi Badan dari

bidang-bidang teknis;

e) penginventarisasian potensi-potensi yang dapat mendukung

pencapaian visi dan misi Badan dari bidang-bidang teknis;

2) Kepala Sub Bagian Keuangan


Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok

mengelola administrasi keuangan, perbendaharaan serta

mengkoordinasikan pelaksanaan anggaran serta tugas lainnya yang

diberikan atasan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Sub

Bagian Keuangan menjalankan fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan;

b. pengukuran rasionalisasi kebutuhan anggaran Badan dalam

mendukung pencapaian visi dan misi Badan serta

mengkoordinasikannya dengan Kepala Sub Bagian

Perencanaan dan Pelaporan;

c. pengelolaan anggaran Badan;

d. penatausahaan administrasi keuangan Badan;

e. penyusunan laporan fisik dan keuangan bulanan, triwulan,

semester dan tahunan;

c. Bidang Pengadaan, Pemberhentian, Dan Informasi Kepegawaian

Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi

Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan pengadaan,

pemberhentian ASN dan pengelolaan informasi kepegawaian. Tugas

Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian

menjalankan fungsi sebagai berikut :

1. penyusunan rencana pelaksanaan tugas Bidang Pengadaan,

Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian;

2. penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan pelaksanaan

tugas Bidang PPIK;


3. perumusan bahan kebijakan pengadaan, pemberhentian, ASN dan

informasi kepegawaian;

4. penyusunan rencana kebutuhan, jenis dan jumlah jabatan untuk

pelaksanaan pengadaan ASN;

5. penyelenggaraan pengadaan ASN;

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi dimaksud, Bidang

Pengadaan, Pemberhentian, Dan Informasi Kepegawaian dibantu oleh:

1) Kepala Sub Bidang Pengadaan dan Pemberhentian ASN

Kepala Sub Bidang Pengadaan dan Pemberhentian ASN

melaksanakan pengadaan, pemberhentian pegawai, evaluasi dan

penyusunan laporan serta fasilitasi pengadaan dan pemberhentian

pegawai. Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Sub Bidang

Pengadaan dan Pemberhentian ASN menjalankan fungsi sebagai

berikut :

a) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bidang Pengadaan dan

Pemberhentian ASN;

b) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan

pelaksanaan tugas Sub Bidang Pengadaan dan Pemberhentian

ASN;

c) penyusunan dan penyiapan bahan analisis kebutuhan pegawai;

d) pelaksanaan pengadaan pegawai;

e) pelaksanaan proses pemberian sanksi pemberhentian pegawai;

2) Kepala Sub Bidang Data, Informasi dan Arsip


Kepala Sub Bidang Data, Informasi dan Arsip mempunyai tugas

mengelola, mengembangkan, melakukan evaluasi dan fasilitasi sistem

informasi kepegawaian serta mengelola data dan arsip kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Sub Bidang Data, Informasi

dan Arsip menjalankan fungsi sebagai berikut:

a) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bidang Data,

Informasi dan Arsip;

b) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan

pelaksanaan tugas Sub Bidang Data, Informasi dan Arsip;

c) pengembangan sistem informasi kepegawaian;

d) pengelolaan sistem informasi kepegawaian;

e) pengelolaan data dan arsip ASN provinsi;

3) Kepala Sub Bidang Organisasi Profesi ASN

Kepala Sub Bidang Organisasi Profesi ASN mempunyai

merencanakan dan melaksanakan fasilitasi profesi dan kelembagaan

profesi ASN, mengelola administrasi umum, kepegawaian dan kegiatan

keorganisasian untuk mendukung tugas dan fungsi lembaga profesi

ASN, serta melaksanakan koordinasi tata hubungan kerja di setiap

jenjang kepengurusan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Sub

Bidang Organisasi Profesi ASN menjalankan fungsi sebagai berikut :

a) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bidang Organisasi

Profesi ASN;

b) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan

pelaksanaan tugas Sub Bidang Organisasi Profesi ASN;


c) perencanaan program per tahun anggaran Sub Bidang Organisasi

Profesi ASN berdasarkan tugas pokok dan fungsi untuk mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan;

d) perencanaan dan fasilitasi kelembagaan profesi ASN;

e) pengelolaan administrasi umum, kepegawaian dan kegiatan

keorganisasian untuk mendukung tugas dan fungsi lembaga profesi

ASN;

f) pelaksanaan koordinasi tata hubungan kerja di setiap jenjang

kepengurusan;

g) pelaksanaan fasilitasi ASN.

d. Bidang Mutasi Dan Promosi

Kepala Bidang Mutasi dan Promosi mempunyai tugas membuat

kajian kebijakan mutasi dan promosi pegawai. Untuk melaksanakan tugas

tersebut Kepala Bidang Mutasi dan Promosi menjalankan fungsi sebagai

berikut :

1) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Bidang Mutasi dan Promosi;

2) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan pelaksanaan

tugas Bidang Mutasi dan Promosi;

3) penyiapan proses kebijakan untuk seleksi terbuka untuk jabatan

Pimpinan Tinggi Pratama;

4) penyiapan proses kebijakan seleksi terbuka untuk jabatan tinggi

pratama;

5) perumusan bahan kebijakan mutasi dan promosi ASN;


Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi dimaksud, Kepala Bidang

Mutasi dan Promosi dibantu oleh :

1) Kepala Sub Bidang Mutasi

Kepala Sub Bidang Mutasi mengelola mutasi ASN, penempatan

dalam jabatan ASN dan pelaksanaan evaluasi serta fasilitasi mutasi

ASN. Untuk menjalankan tugas Untuk melaksanakan tugas tersebut

Kepala Sub Bidang Mutasi menjalankan fungsi sebagai berikut :

a) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bidang Mutasi;

b) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan

pelaksanaan tugas Sub Bidang Mutasi;

c) pengelolaan mutasi ASN;

d) pengelolaan penempatan dalam jabatan ASN berdasarkan

kualifikasi dan kompetensi;

e) pelaksanaan evaluasi kegiatan mutasi;

2) Kepala Sub Bidang Kepangkatan

Kepala Sub Bidang Kepangkatan mempunyai tugas membuat

daftar penjagaan kenaikan pangkat, mengelola, mengevaluasi dan

memfasilitasi kenaikan pangkat ASN. Untuk melaksanakan tugas

tersebut Kepala Sub Bidang Kepangkatan menjalankan fungsi sebagai

berikut :

a) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bidang Kepangkatan;

b) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan

pelaksanaan tugas Sub Bidang Kepangkatan;

c) pembuatan daftar penjagaan kenaikan pangkat;

d) pengelolaan kenaikan pangkat ASN;


e) pelaksanaan evaluasi kenaikan pangkat ASN;

3) Kepala Sub Bidang Promosi ASN

Kepala Sub Bidang Promosi ASN mempunyai tugas menyusun

pedoman pola pengembangan karier, melaksanakan proses promosi

ASN, mengevaluasi dan memfasilitasi pengembangan karier dan

promosi ASN. Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Sub Bidang

Promosi ASN menjalankan fungsi sebagai berikut :

a) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bidang Promosi ASN;

b) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan

pelaksanaan tugas Sub Bidang Promosi ASN;

c) penyusunan pedoman pola pengembangan karier ASN;

d) pelaksanaan proses promosi ASN;

e) penyiapan bahan dan data pelaksanaan seleksi tambahan untuk

jabatan pimpinan tinggi;

e. Bidang Pengembangan Aparatur

Kepala Bidang Pengembangan Aparatur memiliki tugas membuat

kajian kebijakan pengembangan aparatur. Untuk melaksanakan tugas

tersebut Kepala Bidang Pengembangan Aparatur menjalankan fungsi

sebagai berikut :

1) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Bidang Pengembangan

Aparatur;

2) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan pelaksanaan

tugas Bidang Pengembangan Aparatur;


3) perumusan bahan kebijakan pengembangan karier ASN;

4) pelaksanaan proses kompetensi ASN;

5) pelaksanaan evaluasi pengembangan karier dan promosi ASN;

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi dimaksud, Kepala

Bidang Pengembangan Aparatur dibantu oleh :

1) Kepala Sub Bidang Pendidikan Pelatihan dan Sertifikasi Jabatan

Kepala Sub Bidang Pendidikan Pelatihan dan Sertifikasi Jabatan

memiliki tugas pokok menyusun daftar kebutuhan diklat dan sertifikasi,

mengelola pendidikan lanjutan, administrasi diklat dan sertifikasi

ASN, serta mengkoordinasikan, melaksanakan kerjasama, fasilitasi,

dan evaluasi pelaksanaan diklat sertifikasi ASN. Untuk melaksanakan

tugas tersebut Kepala Sub Bidang Pendidikan Pelatihan dan Sertifikasi

Jabatan menjalankan fungsi sebagai berikut :

a) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bidang Pendidikan

Pelatihan dan Sertifikasi Jabatan;

b) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan

pelaksanaan tugas Sub Bidang Pendidikan Pelatihan dan Sertifikasi

Jabatan;

c) penyusunan daftar kebutuhan diklat dan sertifikasi aparatur;

d) pengelolaan administrasi diklat dan sertifikasi ASN;

e) pengelolaan pendidikan lanjutan ASN;

2) Kepala Sub Bidang Pendidikan Pelatihan dan Sertifikasi Jabatan

Fungsional
Kepala Sub Bidang Pendidikan Pelatihan dan Sertifikasi Jabatan

Fungsional mempunyai tugas menyusun daftar kebutuhan diklat teknis

fungsional, serta mengkoordinasikan, melakukan kerjasama, evaluasi

dan fasilitasi pelaksanaan diklat fungsional. Untuk melaksanakan tugas

tersebut Kepala Sub Bidang Pendidikan Pelatihan dan Sertifikasi

Jabatan Fungsional menjalankan fungsi sebagai berikut :

a) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bidang Pendidikan

Pelatihan dan Sertifikasi Jabatan Fungsional;

b) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan

pelaksanaan tugas Sub Bidang Pendidikan Pelatihan dan Sertifikasi

Jabatan Fungsional;

c) penyusunan daftar kebutuhan diklat fungsional;

d) pengelolaan administrasi diklat dan sertifikasi Pejabat Fungsional;

e) pengkoordinasian dan kerjasama pelaksanaan diklat fungsional;

3) Kepala Sub Bidang Pembinaan Jabatan Fungsional

Kepala Sub Bidang Pembinaan Jabatan Fungsional mempunyai

tugas mengelola sosialisasi dan informasi jabatan fungsional ASN,

mengelola pembinaan, karier dalam jabatan fungsional, dan

melaksanakan evaluasi dan fasilitasi pengembangan jabatan fungsional.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Sub Bidang Pembinaan

Jabatan Fungsional menjalankan fungsi sebagai berikut :

a) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bidang Pembinaan

Jabatan Fungsional;
b) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan

pelaksanaan tugas Sub Bidang Pembinaan Jabatan Fungsional;

c) pengelolaan sosialisasi dan informasi jabatan fungsional;

d) pembinaan jabatan fungsional;

e) pengelolaan karier dalam jabatan fungsional;

f. Bidang Penilaian Kinerja Aparatur Dan Penghargaan

Kepala Bidang Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan

mempunyai tugas membuat kajian kebijakan penilaian kinerja dan

penghargaan ASN. Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Bidang

Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan menjalankan fungsi sebagai

berikut :

1) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Bidang Penilaian Kinerja

Aparatur dan Penghargaan;

2) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan pelaksanaan

tugas Bidang Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan;

3) perumusan bahan kebijakan penilaian kinerja dan penghargaan ASN;

4) pengkoordinasian kegiatan penilaian kinerja;

5) pelaksanaan evaluasi hasil penilaian kinerja;

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Kepala

Bidang Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan dibantu oleh :

1) Kepala Sub Bidang Penilaian dan Evaluasi Kinerja Aparatur

Kepala Sub Bidang Penilaian dan Evaluasi Kinerja Aparatur

mempunyai tugas menyusun melaksanakan penilaian dan evaluasi

kinerja aparatur, membuat informasi terkait hasil penilaian kinerja


aparatur berdasarkan dan melaksanakan evaluasi serta fasilitasi

penilaian dan kinerja aparatur. Untuk melaksanakan tugas tersebut

Kepala Sub Bidang Penilaian dan Evaluasi Kinerja Aparatur

menjalankan fungsi sebagai berikut:

a) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bidang Penilaian dan

Evaluasi Kinerja Aparatur;

b) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan

pelaksanaan tugas Sub Bidang Penilaian dan Evaluasi Kinerja

Aparatur;

c) perencanaan program per tahun anggaran Sub Bidang Penilaian dan

Evaluasi Kinerja Aparatur berdasarkan tugas dan fungsi untuk

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan;

d) pelaksanaan penilaian dan evaluasi kinerja aparatur ;

e) pembuatan informasi terkait hasil penilaian dan evaluasi kinerja

aparatur;

2) Kepala Sub Bidang Penghargaan

Kepala Sub Bidang Penghargaan mempunyai tugas mengelola

pemberian penghargaan dan tanda jasa bagi pegawai serta

mengevaluasi dan memfasilitasi pelaksanaan pemberian penghargaan

dan tanda jasa aparatur. Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala

Sub Bidang Penghargaan menjalankan fungsi sebagai berikut :

a) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bidang Penghargaan;

b) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan

pelaksanaan tugas Sub Bidang Penghargaan;


c) perencanaan program per tahun anggaran Sub Bidang Penghargaan

berdasarkan tugas dan fungsi untuk mencapai tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan;

d) pengelolaan pemberian penghargaan bagi pegawai;

e) pengelolaan pemberian tanda jasa bagi pegawai;

3) Kepala Sub Bidang Disiplin ASN

Kepala Sub Bidang Disiplin ASN mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan disiplin ASN, mengelola penyelesaian pelanggaran disiplin

AS, melaksanakan pelayanan proses izin peceraian dan cuti pegawai

serta mengevaluasi dan memfasilitasindisiplin ASN. Untuk

melaksanakan tugas tersebut Kepala Sub Bidang Disiplin ASN

menjalankan fungsi sebagai berikut:

a) penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bidang Disiplin ASN;

b) penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan

pelaksanaan tugas Sub Bidang Disiplin ASN;

c) perencanaan program per tahun anggaran Sub Bidang Disiplin ASN

berdasarkan tugas dan fungsi untuk mencapai tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan;

d) pembinaan disiplin ASN;

e) pelayanan proses izin peceraian pegawai;

f) pelayanan cuti pegawai;

3.1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL

Tempat pelaksanaan PKL pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

Provinsi Bengkulu pada Bidang Pengadaan,Pemberhentian dan Informasi


Kepegawaian yang terhitung mulai dari tanggal 17 Januari sampai dengan 16

Februari 2023.

3.1.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data suatu laporan membutuhkan suatu metode

yang dapat membantu penulisan dalam penyusunan suatu laporan sehingga

mendapatkan informasi ataupun data yang lebih akurat untuk menyelesaikan

laporan. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam

pembuatan laporan ini, sebagai berikut :

a. Metode Observasi

merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data

informasi primer dengan cara mengamati langsung objek datanya. Metode

observasi tidak berinteraksi langsung dengan objek datanya, tetapi hanya

mengobservasi saja, maka pendekatan ini baik untuk mengamati suatu

proses, kondisi, kejadian-kejadian, atau perilaku manusia.Di Badan

kepegawaian Daerah Provinsi Bengkulu pada sub Bidang pengadaan,

pemberhentian dan informasi kepegawaian.

b. Metode Studi pustaka

Adalah metode pengumpulan data yang bersumber dari buku

referensi, jurnal, paper, website dan bacaan–bacaan yang ada kaitannya

dengan judul penelitian yang dapat menunjang pemecahan permasalahan

yang didapatkan dalam penelitian.Pada penelitian ini penulis menggunakan

studi literatur untuk mengumpulkan data dan informasi tentang perancangan

dan membuat sistem informasi manajemen pada buku, referensi peneliti lain
dan website yang berkaitan dengan perancangan sistem informasi

manajemen.

c. Metode Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

komunikasi dua arah untuk mendapatkan informasi responden. Ada pun

tujuan untuk mengetahui sistem yang di gunakan dalam kantor dan

mengetahui proses yang berjalan. Pada metode ini penulis mewawancarai

ibuk Rachmi Hasibuan S,kom sebagai Programmer di bidang Pengadaan,

Pemberhentian, Informasi Dan Kepegawaian.

d. Metode Dokumentasi

Adalah teknik pengumpulan data dengan cara melihat dokumen-

dokumen biasa berbentuk tulisan,atau data-data yang bersangkutan.

3.2 Flowchart Prosedur Mekanisme Pengelolahan Kehadiran Pegawai (E-


Presensi) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu

Pegawai Pejabat Penilai/Atasan Admin TPP OPD


Mulai

,
Penjelasan :

Operator Perangkat Daerah (OPD)

1. Memulai

2. Menyiapkan berita acara pengajuan manual dan menyerahkan ke kepala badan

3. Menyiapkan dokumen berita acara sudah di tanda tangan

4. Mengupload dokumen berita acara tersebut

5. Mengdownload from presensi manual

6. Input jam kehadiran

7. Upload formulir presensi

8. Lalu mengverifikasi jam kehadiran

9. Kemudian mengirimkan ke admin BKD

Kepala Badan

10. Dokumen berita acara pengajauan


11. Mengecek kembali berita acara dan menanda tangganni

12. Jika sudah di tanda tangan documen berita acara tersebut

13. Kepala badan menyerahkan kembali ke operator OPD

Admin BKD

14. Mengecek dokumen pengajuan presensi manual

15. Input keterangan kehadiran

16. Mengtabulasikan Presensi

17. Kemudian, Pengecekan data presensi

18. Cetak Kehadiran (from-c)

Pegawai

19. Menanda tangganni formulir c tersebut

20. Kemudian di Arsipkan

21. selesai

3.2 Proses dalam kompter beserta langkah-langkah di sertai gambar

Gambar 3.3 Halaman Login

Apabila username dan kata sandi (password) yang dimasukkan pegawai cocok maka
pegawai dapat mengakses halaman pribadi mereka. Apabila pegawai lupa kata sandi

(password) maka dapat mengakses menu Lupa Kata Sandi`

Gambar 3.4 Halaman lupa kata sandi

Pegawai memasukkan alamat email yang sesuai dengan alamat email yang

didaftarkan sebelumnya, nomor handphone dan tanggal lahir untuk mendapatkan

link reset kata sandi (password) yang akan dikirimkan ke email pribadi pegawai.

Apabila pegawai belum mempunyai akun maka dapat mengakses menu buat

akun dengan link Yuk buat!

Gambar 3.5 Contoh buat akun e-kinerja

Proses verifikasi akun pegawai akan dikirimkan ke alamat email pribadi yang

didaftarkan. Setelah akun pegawai diverifikasi maka pegawai dapat melakukan proses
masuk ke halaman e-Kinerja pribadi.

Akses kinerja Pribadi:

Beberapa akses kinerja pribadi yang tersedia pada akun pribadi pegawai yaitu :

1. Dashbord

Halaman dashboard pegawai memuat riwayat informasi fingerprint pegawai 5

(lima) hari kerja dan informasi mesin untuk melakukan fingerprint

Gambar 3.6 Halaman dashbord

2. Pejabat penilai

Pegawai dapat menambahkan data pejabat penilai pada menu penilaian kinerja

dengan memasukkan NIP pejabat penilai

Gambar 3.7 Halaman tambah pejabat penilai


Setelah data pejabat penilai berhasil disimpan maka pengajuan menunggu konfirmasi

dari pejabat penilai dan apabila sudah dikonfirmasi maka status pejabat penilai

menjadi Aktif..

Gambar 3.8 Halaman pejabat penilai

3.kalender aktivitas

Kalender aktivitas kerja dapat diakses pada menu penilaian kinerja

dan sub menu aktivitas

Gambar 3.9 Kalender aktivitas

terlebih dahulu yang akan ditambahkan aktivitasnya dan tanda tambah (plus) di

sudut kanan atas seperti diilustrasikan pada gambar Pegawai dapat menambahkan
aktivitas laporan harian dengan memilih tanggal 3.5 tanggal yang dapat diisi aktivitas nya

yaitu tanggal dengan keterangan berwarna hijau, sedangkan tanggal berwarna abu-abu

tidak dapat diisi dan tanggal berwarna merah tidak dapat diisi karena hari libur. Pegawai

dengan tipe absensi A dapat mengisi aktivitas 5 hari kerja, pegawai dengan tipe absensi B

dapat mengisi aktivitas 6 hari kerja dan pegawai dengan tipe absensi S dapat mengisi

aktivitas walaupun tanggal tersebut berwarna merah.

Penambahan aktivitas kinerja dengan memilih tanggal yang akan ditambahkan

aktivitas harian lalu pilih tanda tambah.

Gambar 3.10 Tambah aktivitas


Gambar 3.11 halaman tambah data aktivitas

Pegawai dapat menambahkan aktivitas kinerja dengan memilih jenis aktivitas utama

dan aktivitas tambahan, mengisi jam mulai dan jam selesai aktivas yang dilakukan.

Pegawai wajib mengisi bagian yang bertanda bintang.

Aktivitas harian yang sudah ditambahkan dapat dilihat dengan memilih tanggal yang

akan dilihat aktivitas hariannya dan terdapat keterangan dengan K berarti aktivitas

telah dikirim, T berarti aktivitas telah diterima pejabat penilai, O untuk aktivitas yang

ditolak.
Gambar 3.12 Halaman aktivitas

Untuk melihat detail dari aktivitas kinerja dengan klik titik tiga di sudut kanan dari

aktivitas kinerja pada tanggal yang dipilih.

Gambar 3.13 Halaman detail aktivitas

4.Perhitungan Persentasi Capaian

Perhitungan persentasi capaian pegawai dalam satu bulan seperti dibawah ini.
a. Jika dalam satu bulan terdapat 16 hari kerja dan pegawai mengisi aktivitas

sebanyak :

 16 HK atau lebih, maka pegawai mendapat 55%

 14 - 15 HK, maka pegawai mendapat 45%

 12 - 13 HK, maka pegawai mendapat 35%

 10 - 11 HK, maka pegawai mendapat 25%

 8 - 9 HK, maka pegawai mendapat 15%

 6 - 7 HK, maka pegawai mendapat 10%

 0 - 5 HK, maka pegawai mendapat 0%


b. Jika dalam satu bulan terdapat 18 hari kerja dan pegawai mengisi aktivitas
sebanyak :
 18 HK atau lebih, maka pegawai mendapat 55%

 16 - 17 HK, maka pegawai mendapat 45%

 14 - 15 HK, maka pegawai mendapat 35%


 12 - 13 HK, maka pegawai mendapat 25%

 10 - 11 HK, maka pegawai mendapat 15%

 6 - 9 HK, maka pegawai mendapat 10%

 0 - 5 HK, maka pegawai mendapat 0%


c. Jika dalam satu bulan terdapat 20 hari kerja dan pegawai mengisi
aktivitas sebanyak :
 20 HK atau lebih, maka pegawai mendapat 55%

 16 - 19 HK, maka pegawai mendapat 45%

 14 - 15 HK, maka pegawai mendapat 35%

 12 - 13 HK, maka pegawai mendapat 25%

 10 - 11 HK, maka pegawai mendapat 15%

 6 - 9 HK, maka pegawai mendapat 10%

 0 - 5 HK, maka pegawai mendapat 0%

5 .pantau aktivitas

Pegawai dapat memantau aktivitas kinerja pada menu penilaian kinerja

dan sub menu pantau aktivitas

Gambar 3.14 Halaman pantau aktivitas

16
17

Pada halaman pantau aktivitas terdapat 3 (tiga) aksi, yaitu :

: berfungsi untuk mengirimkan ke Admin TPP (OPD)

: berfungsi untuk mencetak rekapitulasi kehadiran

: berfungsi untuk melihat halaman pantau aktivitas

Pegawai memilih tombol Kirim apabila pekerjaan pegawai telah dikonfirmasi

oleh pejabat penilai atau atasan pegawai bersangkutan.

Gambar 3.15 Kirim rekapan capaian kinerja

Ketepatan pengiriman capaian kinerja mendapat tambahan nilai 10% untuk

nilai persentasi capaian kinerja pegawai. Rekapitulasi kehadiran pegawai per

satu bulan.
18

Gambar 3.16 Halaman pantau aktivitas

6. Riwayat capaian

Pegawai dapat melihat riwayat capaian prestasi kerja per satu tahun pada

menu penilaian kinerja dan sub riwayat capaian.

Gambar 3.17 Halaman riwayat capaian


19

Pada halaman riwayat capaian terdapat 3 (tiga) aksi, yaitu :

: berfungsi untuk mencetak rekapitulasi kinerja

: berfungsi untuk mencetak rekapitulasi kehadiran

: berfungsi untuk melihat halaman pantau aktivitas

Rekapitulasi kinerja pegawai atau rekapitulasi capaian aspek produktivitas

kerja per satu bulan.

Gambar 3.18 Rekapitulasi kinerja


20

3.3 keuntungan dan kerugian mekanisme pelaporan kinerja pegawai

badan kepegawaian daerah provinsi bengkulu

 keuntungan

sistem pelaporan kinerja pegawai berbasis web di Badan

kepegawaian daerah provinsi bengkulu, dalam membuat laporan

kinerja harian pegawai memudahkan para atasan memantau kinerja

harian para pegawai yang sedang melakukan kegiatan tersebut

sehingga pada tahap pemeriksaan laporan akan lebih mudah dan

efektif.

 kerugian

kinerja yang diukur tidak dapat diubah sehingga kadang-

kadang justru salah menunjukkan seberapa besar potensi yang

dimiliki oleh seseorang atau Pegawai itu sendiri. Selain itu, metode

ini kadang-kadang sangat subyektif dan banyak biasnya.


21

Anda mungkin juga menyukai