Summary of Overheating Problems and Causes
Summary of Overheating Problems and Causes
B. Radiator cap yang rusak • Inspect kondisi radiator cap • Replace radiator cap jika ditemukan kerusakan pada relief atau vacuum valvenya
C. Coolant relief valve rusak • Inspect kondisi coolant relief valve • Replace relief valve jika ditemukan kerusakan pada spring atau valve
• Replace radiator core atau radiator jika ditemukan kerusakan pada radiator core
D. Radiator core atau seal leaking • Inspect kondisi radiator core & seal dari kebocoran
1. Low coolant level
• Reseal radiator jika ditemukan kerusakan pada seal
E. Eksternal leaking yang disebabkan kerusakan gasket cylinder head • Inspect kondisi gasket cylinder head • Regasket cylinder head jika ditemukan kebocoran pada gasket cylinder head
F. Eksternal leaking dari weep hole pada water pump • Inspect kebocoran pada weep hole • Replace water pump jika ditemukan kebocoran pada weep hole
• Inspect kemungkinan coolant mix dengan oil • Pressurized oil cooler untuk memastikan kebocoran pada oil cooler memang benar-benar terjadi
G. Internal leaking yang disebabkan kebocoran oil cooler
• Pressurized oil cooler • Replace oil cooler jika ditemukan penurunan pressure akibat kebocoran pada saat proses pressurized
A. Radiator core plugged • Inspect kondisi eksternal radiator core dari sumbatan debu atau kotoran • Clean up atau washing radiator core dengan angin atau air bertekanan rendah ( agar tidak merusak radiator fin atau sirip )
B. Sirip radiator yang rusak atau bengkok • Inspect kondisi eksternal radiator fin atau sirip dari kerusakan atau penyok • Repair radiator fin atau sirip
2. Berkurangnya aliran udara yang melewati radiator • Inspect kekencangan & kondisi fan drive belt • Adjust kekencangan fan drive belt jika kendor/ terlalu kencang atau replace fan drive belt jika rusak
C. Low fan speed atau fan tidak berputar
• Inspect kondisi fan drive pulley & bearing dari kerusakan • Replace fan drive pulley atau bearing jika rusak
• Reposisi fan jika pemasangannya terbalik
D. Radiator fan rusak atau terbalik ( pemasangannya ) • Inspect kondisi fan dan arah fannya
• Replace fan jika rusak
• Inspect radiator cap condition • Replace radiator cap jika ditemukan kerusakan pada relief atau vacuum valvenya
A. Radiator cap atau relief valve yang rusak.
3. Coolant sytem pressure tidak mencukupi • Inspect coolant relief valve condition • Replace relief valve jika ditemukan kerusakan pada spring atau valve
B. Radiator filler neck rusak • Inspect kondisi radiator filler neck • Replace radiator neck atau radiator assy jika ditemukan keausan atau kerusakan pada radiator filler neck
A. Coolant bubble akibat kesalahan coolant atau kondisi coolant yang buruk • Pastikan coolant yang digunakan sesuai dengan spesifikasi ( gunakan coolant test strip ) • Replace coolant jika tidak sesuai spesifikasi
• Jika ditemukan coolant bubble pada radiator, lanjutkan pengecekan coolant bubble pada coolant bubble test tube ( jika tersedia )
untuk menentukan cylinder mana yang mengalami kebocoran kompresi
• Jika coolant bubble test tube tidak tersedia , lakukan pengecekan pada water manifold setiap cylinder ketika engine running tanpa
menggunakan water pump
B. Coolant bubble akibat kebocoran pada gasket cylinder head , cylinder head crack & • Jika sudah ditemukan coolant bubble dari cylinder yang bermasalah , lanjutkan dengan pengecekan cylinder head gasket , cylinder
4. Coolant overflow • Inspect coolant bubble pada radiator head & liner projection
keausan liner counter bore.
• Regasket cylinder head jika ditemukan kebocoran pada gasket cylinder head
• Replace cylinder head jika ditemukan crack atau kerusakan pada cylinder head
• Repair atau ganti engine block jika ditemukukan keausan pada liner counter bore
C. Efek low coolant level • Inspect coolant level • Jika ditemukan low coolant level , lakukan pengecekan step No.1 ( Low Coolant Level Caused )
• Inspect coolant temperature sebelum thermostat housing & setelah thermostat housing ( radiator inlet ) , usahakan
A. Coolant thermostat Stuck Close pada temperature kerja thermostat ( 82 - 91 °C ) • Jika temperature pada inlet radiator lebih rendah dari temperature sebelum thermostat housing , kemungkinan thermostat stuck close
B. Water pump impeller longgar atau failure • Inspect kondisi water pump impeller • Replace water pump jika ditemukan impeller rusak
5. Loss coolant flow
• Inspect coolant temperature pada radiator upper tank dan radiator lower tank ( seharusnya terjadi penurunan 10 - 20°C ) • Jika tidak ada penurunan coolant temperature pada lower tank , kemungkinan radiator core tube plugged
C. Radiator core inside plugged
• Jika ditemukan ada perbedaan coolant temperature yang signifikan antara radiator core yang satu dengan core yang lain ,
• Inspect coolant temperature pada setiap core kemungkinan radiator core tersebut yang mengalami kebuntuan
• Jika ambient temperature terlalu tinggi , cari penyebabnya , biasanya efek kebocoran exhaust yang terjadi disekitar ruang engine ,
A. High ambient air temperature. • Inspect temperature udara disekitar ruang engine ( ambient temperature ) jika ketemu repair atau lakukan penggantian pada komponen exhaust system yang rusak tersebut
• Inspect clamp hose atau tube air inlet • Lakukan pengencangan jika ditemukan clamp longgar atau ganti jika ditemukan clamp rusak
B. Hose atau tube air inlet longgar atau bocor
• Inspect hose atau tube air inlet • Lakukan penggantian hose atau tube air inlet jika ditemukan rusak atau bocor
6. High inlet air temperature or restriction C. Aftercooler plugged • Inspect aftercooler • Jika ditemukan aftercooler dalam kondisi plugged , bersihkan aftercooler dengan air atau udara bertekanan rendah
• Jika ditemukan air filter dalam kondisi plugged , bersihkan air filter dengan air atau udara bertekanan rendah , jika perlu lakukan
D. Air filter plugged • Inspect air filter & pre cleaner penggantian
• Bersihkan pre cleaner atau lakukan pencucian pre cleaner jika diperlukan
• Jika ditemukan kerusakan pada impeller , compressor wheel atau komponen turbocharger lainnya yang mempengaruhi kinerja
F. Turbocharger failure • Inspect turbocharger turbocharger , lakukan penggantian turbocharger
• Jika ditemukan oil cooler temperature terlalu tinggi , kemungkinan terjadi overheating pada cooler ( biasanya efek oil cooler yang
7. Perpindahan panas yang lambat A. Overheating pada oil cooler • Check oil cooler temperature berkerak sehingga transfer panas ke coolant menjadi lambat )
• Jika ditemukan kerusakan pada impeller , compressor wheel atau komponen turbocharger lainnya yang mempengaruhi kinerja
A. Turbocharger yang rusak • Inspect turbocharger turbocharger , lakukan penggantian turbocharger
B. Restriction pada exhaust pipe • Inspect exhaust pipe • Jika ditemukan kebuntuan atau restriction pada exhaust pipe , repair atau ganti exhaust pipe jika diperlukan
8. Exhaust restriction
C. Air di dalam muffler • Inspect muffler dari kemungkinan air yang tergenang • Jika ditemukan air yang tergenang pada muffler segera buang dan pastikan juga air tersebut tidak masuk ke combustion chamber
• Jika ditemukan muffler baffle rusak , lakukan penggantian muffler , karena baffle yang rusak dapat menghambat exhaust gas keluar
D. Muffler baffle rusak • Inspect muffler baffle dari muffler
A. Coolant temperature sensor rusak • Compare coolant temperature pada housing coolant temperature sensor dengan pembacaan di VIMS atau ET • Jika ditemukan perbedaan coolant temperature yang signifikan , kemungkinan terjadi kerusakan pada coolant temperature sensor
9. Coolant temperature gauge incorrect reading • Sebelum melakukan penggantian coolant temperature sensor , check terlebih dahulu wiring coolant temperature sensor , jika
B. Wiring coolant temperature sensor rusak atau short • Check wiring coolant temperature sensor ditemukan kerusakan pada wiring kemungkinan akan mempengaruhi pembacaan sensor & biasanya ditandai dengan error voltage
below atau above normal