Anda di halaman 1dari 3

1 .

Pengertian Intergrasi Nasional


Intergrasi digambarkan sebagai pemilikan perasaan keterikatan pada
suatu pranata dalam suatu lingkup teritorial guna memenuhi harapan
harapan yang bergantung secara damai di antara penduduk. Secara
etimologis, intergrasi berasal dari kata intergrate, artinya memberi
tempat bagi suatu unsur demi suatu keseluruhan, menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Kata bendanya intergritas berati
utuh. Jadi, intergrasi adalah membuat unsur unsurnya menjadi satu
kesatuan dan utuh. Sedangkan intergrasi nasional berati
menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan dan tiap
tiap bagian diberi tempat, sehhingga membentuk kesatuan yang
harmonis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
bersemboyankan “Bhinneka Tunggal Ika“

Menurut Drake Intergrasi Nasional adalah suatu konsep yang


multidimensional, kompleks, dan dinamis yang dipengaruhi oleh hal hal
berikut.
A. Pengalaman historis yang tampil sebagai kekuasaan yang kohesif,
berawal dari penderitaan yang menjadi bagian warisan bersama sebuah
negara.
B. Atribut sosio-kultural bersama seperti bahasa, bendera, bangsa yang
membedakan dengan bangsa lain dan yang memungkinkan warna
negara memiliki rasa kesamaan dan persatuan
C. Interaksi berbagai pihak di dalam negara kebangsaan
D . Adanya interpendensi ekonomi regional

2 . Pentingannya Membangun Intergrasi Nasional


Inergrasi merupakan aspek penting dalam kehidupan berkelompok
manusia, baik yang berbentuk organisasi negara maupun non-negara.
Rasa kepemilikan yang sama merupakan cikal bakal dari munculnya
kehendak untuk berkelompok dalam suatu wadah yang bernama bangsa
atau negara.

A. Syarat Syarat Intergrasi Nasional


· Memiliki Rasa Saling Membutuhkan Antar Sesama Masyarakat
· Nilai dan Norma Harus Dijalankan Secara Konsisten
· Nilai dan Norma Diraih Melalui Kesepakatan Bersama
· Adanya Toleransi
· Memiliki Kesadaran Diri Sebagai Makhluk Sosial
· Mempunyai Visi dan Misi yang Sama
B. Perwujudan Intergrasi Nasional
Terwujudnya Intergrasi Nasional, antara lain dapat dilihat dari pakaian,
bahasa, lambang dan identitas kebangsaan, landasan ideologi, perilaku
sosial, serta lembaga-lembaga. Intergrasi Nasional dapat terwujud
dengan baik bila kita memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mendorong, mendukung, serta faktor yang dapat menghambatnya.

C. Faktor Faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Intergrasi


Nasional
1) Faktor Pendorong Tercapainya Intergrasi Nasional
· Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor
sejarah salah satunya akibat penderitaan penjajahan
· Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara.
· Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah salah satunya akibat
penderitaan penjajahan
· Adanya tekad dan kemauan untuk bersatu
· Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme

2) Faktor Pendukung Intergrasi Nasional


· Penggunaan bahasa Indonesia
· Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan
Tanah Air Indonesia
· Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama,
yaitu Pancasila

3) Faktor Penghambat Intergrasi Nasional


· Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan
· Kurangnya kesadaran dalam diri masing-masing rakyat Indonesia
· Adanya ketimpangan dan ketidakmerataan

3 . Ancaman Terhadap Intergrasi Nasional


Intergrasi Nasional sangat ditentukan oleh faktor loyalitas rakyat
terhadap bangsanya. Tingkat loyalitas rakyat akan menentukan kekuatan
nasionalisme dan selanjutnya akan menciptakan Intergrasi nasional yang
mantap. Karena itu, dalam masyarakat bangsa yang heterogen atau
pluralistik seperti Indonesia, perlu ada upaya yang terus menerus dan
terencana untuk dapat memelihara Intergrasi Nasional.
Beberapa hal yang bisa menjadi ancama dalam membangun dan
memelihara Intergrasi Nasional di Indonesia antara lain sebagai berikut :

· Intervensi dalam berbagai bidang oleh negara asing yang dilakukan


secara tidak langsung, seperti melalui teknologi komunikasi dan
informasi, ideologi, pasar bebas, dan sebagainya
· Pengerukan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang
dilakukan oleh bangsa asing melalui berbagai macam bentuk kegiatan
ekonomi.
· Pencurian kekayaan sumber daya yang dilakukan oleh bangsa asing,
baik yang dilakukan secara halus maupun terang terangan, sperti aksi
ilegal fishing.
· Kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia yang beragam.
· Kondisi sumber daya alam yang minus, menjadikan manusia mudah
melakukan apa saja termasuk melanggar kebijakan negara untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
· Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah sehingga mudah
dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu .
· Berkembannya Ideologi yang bernuansa ekstem.
· Kondisi infrastruktur dan suprastruktur yang beragam, terutama
antara masyarakat Jawa dengan di luar Jawa.
· Kasenjangan kesejahteraan masyarakat, ada kelompok masyarakat
yang memperoleh kesejahteraan dengan sangat mudah, disatu sisi ada
masyarakat yang mengalami kesulitan (kemiskinan)

Anda mungkin juga menyukai