Intergrasi digambarkan sebagai pemilikan perasaan keterikatan pada suatu pranata dalam suatu lingkup teritorial guna memenuhi harapan harapan yang bergantung secara damai di antara penduduk. Secara etimologis, intergrasi berasal dari kata intergrate, artinya memberi tempat bagi suatu unsur demi suatu keseluruhan, menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Kata bendanya intergritas berati utuh. Jadi, intergrasi adalah membuat unsur unsurnya menjadi satu kesatuan dan utuh. Sedangkan intergrasi nasional berati menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan dan tiap tiap bagian diberi tempat, sehhingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bersemboyankan “Bhinneka Tunggal Ika“
Menurut Drake Intergrasi Nasional adalah suatu konsep yang
multidimensional, kompleks, dan dinamis yang dipengaruhi oleh hal hal berikut. A. Pengalaman historis yang tampil sebagai kekuasaan yang kohesif, berawal dari penderitaan yang menjadi bagian warisan bersama sebuah negara. B. Atribut sosio-kultural bersama seperti bahasa, bendera, bangsa yang membedakan dengan bangsa lain dan yang memungkinkan warna negara memiliki rasa kesamaan dan persatuan C. Interaksi berbagai pihak di dalam negara kebangsaan D . Adanya interpendensi ekonomi regional
2 . Pentingannya Membangun Intergrasi Nasional
Inergrasi merupakan aspek penting dalam kehidupan berkelompok manusia, baik yang berbentuk organisasi negara maupun non-negara. Rasa kepemilikan yang sama merupakan cikal bakal dari munculnya kehendak untuk berkelompok dalam suatu wadah yang bernama bangsa atau negara.
A. Syarat Syarat Intergrasi Nasional
· Memiliki Rasa Saling Membutuhkan Antar Sesama Masyarakat · Nilai dan Norma Harus Dijalankan Secara Konsisten · Nilai dan Norma Diraih Melalui Kesepakatan Bersama · Adanya Toleransi · Memiliki Kesadaran Diri Sebagai Makhluk Sosial · Mempunyai Visi dan Misi yang Sama B. Perwujudan Intergrasi Nasional Terwujudnya Intergrasi Nasional, antara lain dapat dilihat dari pakaian, bahasa, lambang dan identitas kebangsaan, landasan ideologi, perilaku sosial, serta lembaga-lembaga. Intergrasi Nasional dapat terwujud dengan baik bila kita memperhatikan faktor-faktor yang dapat mendorong, mendukung, serta faktor yang dapat menghambatnya.
C. Faktor Faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Intergrasi
Nasional 1) Faktor Pendorong Tercapainya Intergrasi Nasional · Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah salah satunya akibat penderitaan penjajahan · Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara. · Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah salah satunya akibat penderitaan penjajahan · Adanya tekad dan kemauan untuk bersatu · Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme
2) Faktor Pendukung Intergrasi Nasional
· Penggunaan bahasa Indonesia · Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan Tanah Air Indonesia · Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila
3) Faktor Penghambat Intergrasi Nasional
· Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan · Kurangnya kesadaran dalam diri masing-masing rakyat Indonesia · Adanya ketimpangan dan ketidakmerataan
3 . Ancaman Terhadap Intergrasi Nasional
Intergrasi Nasional sangat ditentukan oleh faktor loyalitas rakyat terhadap bangsanya. Tingkat loyalitas rakyat akan menentukan kekuatan nasionalisme dan selanjutnya akan menciptakan Intergrasi nasional yang mantap. Karena itu, dalam masyarakat bangsa yang heterogen atau pluralistik seperti Indonesia, perlu ada upaya yang terus menerus dan terencana untuk dapat memelihara Intergrasi Nasional. Beberapa hal yang bisa menjadi ancama dalam membangun dan memelihara Intergrasi Nasional di Indonesia antara lain sebagai berikut :
· Intervensi dalam berbagai bidang oleh negara asing yang dilakukan
secara tidak langsung, seperti melalui teknologi komunikasi dan informasi, ideologi, pasar bebas, dan sebagainya · Pengerukan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang dilakukan oleh bangsa asing melalui berbagai macam bentuk kegiatan ekonomi. · Pencurian kekayaan sumber daya yang dilakukan oleh bangsa asing, baik yang dilakukan secara halus maupun terang terangan, sperti aksi ilegal fishing. · Kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia yang beragam. · Kondisi sumber daya alam yang minus, menjadikan manusia mudah melakukan apa saja termasuk melanggar kebijakan negara untuk memenuhi kebutuhan hidup. · Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah sehingga mudah dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu . · Berkembannya Ideologi yang bernuansa ekstem. · Kondisi infrastruktur dan suprastruktur yang beragam, terutama antara masyarakat Jawa dengan di luar Jawa. · Kasenjangan kesejahteraan masyarakat, ada kelompok masyarakat yang memperoleh kesejahteraan dengan sangat mudah, disatu sisi ada masyarakat yang mengalami kesulitan (kemiskinan)