Anda di halaman 1dari 2

PENERAPAN BUDAYA POSITIF

MELALUI PEMBIASAAN 5 S DI SMK PGRI KAWEDANAN


KABUPATEN MAGETAN
TAHUN 2022/2023

Bangsa Indonesia dikenal sebagai orang – orang yang ramah. Hal ini perlu ditanamkan di setiap
benak bangsa Indonesia, salah satunya yaitu melalui pendidikan karaktre di sekolah. Demikian
pula hal nya dengan pendidikan karakter di SMK PGRI Kawedanan – Magetan, Pendidikan
karakter dan budi pekerti memang harus diterapkan pada setiap anak sejak dini sampai usia
remaja. Secara formal. Pendidikan untuk usia dini dilaksanakan di sekolah Pendidikan Usia Dini
(PAUD)/Play Grup, Taman Kanank-kanak (TK). Sedangkan untuk usia remaja terbagi dua, yaitu
remaja awal di Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ yang seerajat, dan usia remaja di Sekolah
Menengah Tingkat Atas (SMA) atau yang sederajat
Salah satu bentuk upaya penanaman pendidikan karakter dan budi pekerti SMK PGRI
Kawedanan yaitu dengan menerapkan budaya 5S. Apa itu budaya 5S? Budaya 5S adalah
singkatan dari senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Berikut akan kita ulas hal-hal yang
terkait dengan budaya 5S.

A. PENGERTIAN BUDAYA 5S

1. Senyum
Senyum merupakan suatu kebaikan universal yang diterima oleh berbagai suku bangsa, terlebih
untuk ummat muslim menjadi ibadah., biasanya seseorang tersenyum karena mereka sedang
bahagia, senang gembira suka dan sebagainya. Senyuman menambah manisnya wajah,
senyuman dapat melumpuhkan musuh, menyembuhkan penyakit , perekat tali persaudaraan
dan biasa jadi sarana tercapainya perdamaian.

2. Salam
Dalam islam diajarkan salam berupa “Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarokatuh” yang
artinya salam sejahtera, rahmat Allah dan berkatNya atas kamu. Salam juga merupakan bentuk
pernyataan hormat. Jika seseorang memberi salam kepada orang lain berarti seorang itu
bersikap hormat kepada orang yang dia beri salam.

3. Sapa
Menyapa identik dengan menegur, menyapa bisa berarti mengajak seorang untuk bercakap-
cakap. menyapa bisa memudahkan siapa saja untuk bisa lebih akrab, saling kontak, dan
berkomunikasi. misalnya saja dengan memanggil nama atau dengan sapaan –sapaan lainnya.

4. Sopan
Sopan adalah perilaku yang menjunjung tinggi niai-nilai menghormati, menghargai tidak
sombong dan berakhlak mulia. perwujudan sikap sopan dalam budaya Jawa yaitu dengan
menggunakan bahasa yang sopan (menggunakan bahasa Krama ketika berbicara dengan yang
lebih tua), dan tidak memiliki sifat yang sombong.

5. Santun
Santun memiliki pengertian halus dan baik (tingkah lakunya). seseorang yang memiliki sikap
santun akan mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri. inti dari
sikap santun adalah berperilaku sesuai aturan dan tataran norma yang ada
B. NILAI NILAI KARAKTER DALAM BUDAYA 5S

1. Nilai Toleransi
Nilai toleransi adalah sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana
seseorang menghargai dan menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan untuk
menumbuhkan kerukunan antar sesama.

2. Peduli Sosial
Peduli sosial adalah minat atau ketertarikan untuk membantu orang lain dalam hal kebaikan.

3. Cinta Damai
Cinta damai adalah sikap, perkataan, atau tindakan yang menyebabkan orang lain senang dan
nyaman atas kehadiran kita.

C. TUJUAN MENERAPKAN BUDAYA 5S

Mengembangkan kepribadian baik pesertadidik, pesertadidik akan mempunyai rasa hormat dan
memiliki belas kasih , suka menolong seningga akan tercipta lingkungan sekolah yang nyaman,
harmonis dan damai antar semua antar warga sekolah. Peserta didik dapat menggunakan
bahasa yang sopan dan baik ketika berbicara dengan guru maupun teman-temannya, lebih
percaya diri dan bertanggung jawab. Dengan senyum perserta didik diharapkan merasa lebih
damai, senang dan gembira berada di lingkungan sekolah.

Dengan memberi salam akan mempererat tali peraudaraan antar warga sekolah. ketika
mengucapkan salam dengan ikhlas suasana lingkungan sekolah akan menjadi cair dan akan
merasa semua bersaudara. Dengan menyapa akan dapat memudahkan siapa saja untuk saling
akrab, mudah bergaul, saling kontak dan berinteraksi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa budaya 5S merupakan salah satu cara untuk
menanamkan pendidikan karakter. apabila semua warga sekolah menerapkan budaya 5S dalam
keseharian mereka maka hal itu akan menjadikan semua warga sekolah berkepribadian bail.
jika 5S diterapkan dalam konteks sekolah maka warga sekolah terutama peserta didik akan
belajar bagaiaman menghormati satu sama lain dan memiliki belas kasih , suka menolong selain
itu akan terjalin tali silaturahiman antar warga sekolah dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai