Sejarah Klasifikasi Mahkluk Hidup
Sejarah Klasifikasi Mahkluk Hidup
Beberapa abad SM, Aristoteles, yaitu filusuf Yunani (384-422) adalah orang yang pertama merintis mengadakan
klasifikasi hewanberdasarkan ciri-cirinya. Dia berhasil mengelompokan seribu jenis hewan tang dikenalnya.
Oleh sebab itu, dia dijuluki bapak zoologi.
Pada abad ke-17 muncullah tokoh yang melahirkan konsep modern tentang spesies dan mencoba melanjutkan
klasifikasi makhluk hidup ke arah grup-grup yang lebih kecil. Orang tersebut adalah, John Ray dari Inggris
(1627-1705).
Pada pertengahan abad ke-18, Carollus Linnaeus (1707-1778), yaitu seorang ahli biologi berkebangsaan
Swedia, memperkenalkan cara mengelompokan atau klasifikasi baru, berdasarkan kesamaan struktur dan
menciptakan Binonium Nomenclatur.
Carolus Linnaeus (1707 – 1778), mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada kesamaan struktur. Ia juga
mengenalkan pada system tata nama makhluk hidup yang dikenal dengan binomial nomenklatur. Karena itu
Carolus linneaus dikenal sebagai bapak Taksonomi dunia
R.H Whittaker pada tahun 1969 mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima) kingdom / kerajaan, yaitu :
Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia.
Dunia/Kerajaan /kingdom
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa
makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969).
Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Kelas (classic)
Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau division.
Ordo(Bangsa)
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
Suku
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama famili tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae,
sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea. Dalam penyebutan indonesia nama suku selalu diulang
penyebutannya : kacang-kacangan , angrek-anggrekan , jahe-jahean.
Genus/Marga
Genus adalah takson yang lebih rendah dariada famili. Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis
dengan huruf kapital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf
lainnya.
Spesies/Jenis
Species adalah takson yang terendah. Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat melakukan
perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertil (subur) aturan penulisannya
disebut binomial nomenklatur.
Tata Nama
Dalam pemberian tata nama makhluk hidup kita mengenal nama daerah (anjing, dog) dan nama ilmiah
(ex:canine)
Nama Daerah hanya dapat dimengerti oleh penduduk di daerah itu
Setiap organisme hanya memiliki satu nama yang sah
Tata Pemberian Nama Jenis berdasarkan sistem Binomial
Nomenklatur
Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia.
Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode binomial nomenklatur. Metode binominal
nomenklatur artinya tata nama ganda. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup
selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species)
1. Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua
merupakan penunjuk spesies (epitheton specificum)
2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf kapital, sedangkan huruf pertama penunjuk spesies/jenis
digunakan huruf kecil
3. Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
4. Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya)
5. Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung
atau diberi tanda penghubung.
6. Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, kata ke tiga tersebut bukan nama species, melainkan nama
subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species
7. Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L
tersebut merupakan inisial Linnaeus.