Anda di halaman 1dari 11

SERAGAM DAN TANDA TANDA PENGENAL

GERAKAN PRAMUKA
1. Tanda Umum
Tanda umum yaitu tanda pengenal pada seragam anggota Pramuka yang sifatnya umum
dan merupakan atribut yang memang selalu digunakan oleh seluruh anggota Pramuka dalam
setiap kegiatannya. Tanda umum terdiri dari :

a. Tanda Pelantikan
Berupa lambang gerakan Pramuka yaitu Tunas Kelapa dengan warna dasar coklat tua dan
tulisan kuning emas. Tanda ini dipasang pada saku atau kerah baju bagian kanan.

b. Tanda Pandu Dunia


Tanda ini memiliki warna ungu yang umumnya dipasang pada saku ataupun kerah baju
sisi kiri atas. Tanda ini disebut juga WOSM.

c. Tanda Setangan Leher atau Hasduk


Setiap memakai seragam Pramuka pastilah harus dilengkapi dengan setangan leher atau
hasduk. Saat ini terdapat perbedaan mengenai hal tersebut, sebelumnya anggota Pramuka putri
mengenakan hasduk yang bentuknya seperti pita memanjang namun sekarang setangan leher
yang dipakai sama dengan putra.

d. Tanda Topi
Kalau membahas tentang apa saja tanda pengenal pada seragam Pramuka bukan hanya
sebatas yang menempel pada baju saja melainkan juga topinya. Tanda yang menempel pada topi
sekaligus sebagai pengenal tingkatannya. Tanda topi biasanya berbentuk pin yang ditempelkan
pada berbagai jenis topi Pramuka yaitu pet, topi dari anyaman rotan, topi baret dan topi boni.

e. Tanda Harian
Tanda harian tidak jauh berbeda dari tanda umum yaitu berupa gambar cikal atau tunas
kelapa dengan warna kuning emas. Biasanya di bordir dan ditempelkan pada bagian kerah baju
seragam Pramuka.
2. Tanda Satuan
Selanjutnya ada tanda satuan yang dibagi menjadi :
a. Lencana Wilayah
Berupa lambang dari wilayah atau daerah dimana kamu menjadi anggota Pramuka untuk
saat ini. Penempatannya pada sisi lengan atas baju.
b. Pita Wilayah
Di dekat lencana wilayah terdapat pita wilayah berupa lokasi kabupaten dimana kamu
menjadi anggota Pramuka. Pita wilayah berbentuk lengkung.
c. Pita Nomor
Pita nomor berisi kode angka tertentu berdasarkan wilayah kwartir cabang atau gugus
depan (gudep). Letaknya ada di antara pita dan lencana wilayah.
d. Tanda Satuan per Tingkatan
Tanda pengenal ini menunjukkan tingkatan yaitu Siaga, Penggalang, Penegak maupun
Pendega dan Satuan Karya. Peletakannya ada di lengan baju.

3. Tanda Jabatan
Merupakan pengenal yang menunjukkan jabatan anggota Pramuka antara lain yaitu tanda
pemimpin utama, pembina, pembantu pembina dan sebagainya.

4. Tanda Kecakapan
Tanda kecakapan terdiri dari tanda kecakapan yang terdiri dari kecakapan umum,
kecakapan khusus dan kecakapan Garuda Pramuka.

5. Tanda Penghargaan
Tanda pengenal penghargaan diberikan pada anggota Pramuka yang telah ikut serta dan
memberikan kontribusinya pada kegiatan kepramukaan. Tanda penghargaan terdiri dari anggota
didik Pramuka, anggota dewasa dan anggota eksternal organisasi gerakan Pramuka.
Ada 6 tujuan adanya penggunaan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka, yaitu,
1. Mendorong seorang Pramuka untuk menggunakan haknya dan melaksanakan kewajibannya
sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
2. Memberi gairah dan semangat kepada seorang Pramuka untuk meningkatkan kemampuan,
kecakapan, dan karyanya menurut ketentuan yang ada sesuai dengan golongan usianya.
3. Mendorong seorang Pramuka untuk bersungguh-sungguh melaksanakan isi janji dan
ketentuan
moral yang berbentuk Satya dan Darma Pramuka, serta mengamalkan pengetahuan dan
kecakapannya sesuai tanda yang dipakainya.
4. Menanamkan rasa persaudaraan di kalangan anggota Gerakan Pramuka pada khususnya dan
anggota Gerakan Kepramukaan Sedunia pada umumnya.
5. Menanamkan kesadaran ikut memiliki, memelihara dan bertanggungjawab atas dirinya
sendiri, satuan, organisasinya serta ikut mencapai tujuan atau cita-citanya.
6. Menanamkan kebanggaan dan percaya pada diri sendiri serta mengembangkan daya
kepemimpinannya.
Lebih lanjut dalam Petunjuk Penyelenggaraan disebutkan bahwa Tanda Pengenal
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai alat pendidikan untuk memberi dorongan, gairah dan
semangat para Pramuka, agar mereka berusaha meningkatkan kemampuan, karya, pribadi dan
kehormatannya.
Selain itu, Tanda Pengenal Gerakan Pramuka berfungsi sebagai alat pengenal seorang
anggota Pramuka, satuannya, tingkat kecakapannya, jabatannya, serta tempat atau wilayah di
mana ia bertugas.
Sebagai pengakuan dan pengesahan atas keanggotaan, tingkat kecakapan serta pemberian
tanggungjawab, hak dan kewajiban kepada seorang anggota Gerakan Pramuka. Serta, sebagai
tanda penghargaan kepada seseorang atas prestasi dan tindakannya, agar yang bersangkutan
selalu menjaga dan memelihara nama baik pribadi dan organisasinya.
Berbagai macam Tanda Pengenal Gerakan Pramuka dikelompokkan menjadi 5 bagian
yaitu Tanda Umum, Tanda Satuan, Tanda Jabatan, Tanda Kecakapan, dan Tanda Penghargaan
Tanda Umum merupakan tanda pengenal yang dikenakan oleh semua anggota Gerakan
Pramuka, seperti Tanda Tutup Kepala, Setangan Leher (hasduk), Tanda Pelantikan, Tanda
Harian, dan Tanda Kepramukaan Sedunia.
Tanda Satuan adalah tanda yang menunjukan satuan tempat seorang Pramuka
bergabung dari satuan terkecil sampai ke tingkat nasional. Macam-macam tanda satuan, yaitu
Tanda Barung, Tanda Regu, Tanda Sangga, dan Tanda Satuan terkecil lainnya;
Kemudian Tanda Gugusdepan, Kwartir dan Majelis Pembimbing; Tanda Krida dan Tanda
Satuan Karya; Lencana Daerah dan Tanda Wilayah; Tanda Satuan Pramuka Luar Biasa; dan juga
tanda-tanda Satuan lainnya.
Tanda Jabatan adalah Tanda Pengenal Gerakan Pramuka yang menunjukan jabatan
seseorang beserta hak dan kewajiban yang melekat dengan jabatan itu. Macam-macam Tanda
Jabatan antara lain,
1. Bagi peserta didik yaitu, Tanda Pemimpin Barung Utama (Sulung), Pemimpin Regu
Utama (Pratama), Pemimpin Sangga Utama(Pradana), Ketua Racana; Tanda Pemimpin dan
Wakil Pemimpin Barung, Regu, Sangga dan Reka; Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin
Krida; dan Tanda Keanggotaan di Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega (Ranting
sampai dengan Nasional).
2. Bagi anggota dewasa yaitu, Tanda Pembina dan Pembantu Pembina (Siaga, Penggalang,
Penegak dan Pandega); Tanda Pelatih Pembina; Tanda Majelis Pembimbing (Gugus
Depan sampai Nasional); Tanda Andalan dan Pembantu Andalan; dan Tanda Jabatan
lainnya.
Tanda Kecakapan merupakan tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan,
ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai
dengan golongan usianya sebagai peserta didik.
1. Tanda Kecakapan Umum
 Untuk Pramuka Siaga : Tingkat Mula, Bantu dan Tata
 Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Ramu, Rakit, dan Terap
 Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Bantara dan Laksana
 Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Pandega
 Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Mahir Dasar dan Lanjutan.
2. Tanda Kecakapan Khusus
 Untuk Pramuka Siaga : Tidak ada tingkatan
 Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama
 Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama
 Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama
 Untuk Instruktur : Muda dan Dewasa
 Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Dasar dan Lanjutan.
3. Tanda Pramuka Garuda
 Untuk Pramuka Siaga
 Untuk Pramuka Penggalang
 Untuk Pramuka Penegak
 Untuk Pramuka Pandega
Tanda Penghargaan adalah tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang
diberikan kepada seseorang, atas jasa, darma bakti, dan lain-lainnya, yang dianggap cukup
bermutu dan berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan Kepramukaan Sedunia, masyarakat,
bangsa, negara, dan umat manusia.
Macam-macam Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan antara lain,
1. Untuk peserta didik yaitu, Tanda Ikut Serta Bakti Gotong Royong, Tanda Ikut Serta
Kegiatan dan lain-lainnya; Bintang Tahunan ; Lencana Wiratama; Lencana Teladan;
2. Untuk orang dewasa yaitu, Bintang Tahunan; Lencana Pancawarsa; Lencana Wiratama;
Lencana Jasa yang meliputi Dharma Bakti, Melati, dan Tunas Kencana.
3. Dari badan di luar Gerakan Pramuka, misalnya dari Organisasi Kepramukaan maupun badan
lainnya, di dalam atau di luar negeri sepanjang halhal tersebut tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, serta peraturan perundang-
undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku; dari Pemerintah Republik Indonesia; dan
dari Pemerintah Luar Negeri.
4. anda Pengenal Gerakan Pramuka hanya dibenarkan dikenakan pada pakaian seragam
Pramuka, dan tidak dibenarkan pada pakaian lainnya (misalnya pada pakaian sekolah,
pakaian seragam organisasi lain, dan sebagainya) kecuali Tanda Harian Gerakan Pramuka.
5. Penempatan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka pada pakaian seragam Pramuka dengan rapi
dan teratur sesuai dengan ketentuan yang tersebut dalam Petunjuk Penyelenggaraan.
6. Pemakaian Tanda Pengenal Gerakan Pramuka selalu disertai dengan tanggungjawab dan
kewajiban pemakainya untuk menjaga nama baik dirinya, satuan, dan organisasi Gerakan
Pramuka; Berusaha memanfaatkan dan meningkatkan kemampuannya sesuai dengan makna
tanda pengenal yang dipakainya; dan berusaha mengamalkan Satya dan Darma Pramuka
serta menunjukkan nilai dirinya sebagai seorang Pramuka.
MUSIK SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

Penggunaan musik sebagai media pembelajaran, sudah mulai banyak di lakukan oleh
sekolah-sekolah baik formal maupun nonformal. Dilihat dari dampak musik terhadap hasil
belajar siswa maka bisa dilihat hasil yang diperoleh lebih baik dengan menggunakan media
pembelajaran musik, sebab proses pembelajaran akan lebih menyenangkan dan tidak
membosankan.
Dalam dunia pendidikan, musik adalah salah satu cara untuk merangsang pikiran
sehingga siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan baik. Musik baik digunakan untuk
media pembelajaran karena musik mampu menyeimbangkan antara otak kanan dengan otak kiri,
ini berarti menyeimbangkan antara aspek intelektual dengan aspek emosional. Dalam
pembelajaran agar proses belajar dapat berjalan dengan baik, harus ada keseimbangan antara
otak kanan dan otak kiri, apalagi untuk materi-materi yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
Selain itu mengapa musik bisa dijadikan media pembelajaran karena musik dapat merangsang
kecerdasan.

Ada teori yang mengatakan bahwa dalam situasi otak kiri sedang bekerja, seperti
mempelajari situasi baru, musik akan membangkitkan reaksi otak kanan yang intuitif dan kreatif
sehingga masukannya dapat dipadukan dengan keseluruhan proses., otak kanan cenderung untuk
terganggu selama rapat, kuliah, dan sebagainya, yang merupakan penyebab mengapa seseorang
itu melamun dan memperhatikan pemandangan ketika seseorang berniat untuk berkonsentrasi,
memasang musik adalah cara efektif untuk menyibukan otak kanan ketika sedang berkonsentrasi
pada aktivitas-aktivitas otak kiri.

Memulai musik sebagai alat pendidikan adalah dengan dimulai belajar mendengarkan.
Siswa mendapat inti dari belajar musik, karena musik hanya bisa mulai dari mendengar dan akan
mulai berpengaruh dengan skill atau kemampuan dia dalam bermusik. Kita tidak bisa belajar
musik tanpa kita bisa mendengarkan, karena mengembangkan ketrampilan untuk mendengar
adalah hal yang utama. Setelah anak bisa mendengarkan maka dalam proses belajar musik semua
akan lancar, ketika siswa bisa mendengarkan maka prestasi di akan meningkat dan perasaan
dalam hati semakin membaik.

Mendengar itu merangsang rekognitif (mengenal kembali) artinya dengan musik saraf indera
pendengaran mengirim sinyal ke otak untuk mengenali kembali alunan musik tersebut. Jika
siswa pernah mendengar musik itu sebelumnya, maka siswa akan memberikan respon terhadap
sesuatu yang pernah dialaminya.

Dalam hal prestasi musik memiliki peranan penting yaitu dapat merangsang fungsi otak,
artinya musik memberikan rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi pada otak fungsi ingatan
untuk belajar, untuk mendengar dan berbicara, serta analisis, intelek, dan fungsi kesadaran.
Selain itu musik memperluas gudang ingatan, artinya musik mampu untuk membangkitkan
individu untuk memanggil kembali data lainnya karena adanya proses asosiatif. Musik
merupakan data yang juga berfungsi sebagai stimulator untuk memanggil kembali ingatan lain.

Dalam hal emosional atau perasaan musik mampu merangsang proses asosiatif artinya
musik dapat menjadi perangsang yang dapat membangkitkan anak untuk mengingat kembali
pengalaman emosional pada masa dulu, dan mampu membentuk karakter pribadi dari musik
yang sering mereka dengar. Musik juga mampu merangsang pikiran ritmis artinya musik melatih
koordinasi gerak dengan ritme, belajar dan memahami musik merupakan suatu proses belajar
memahami irama. Seperti kehidupan yang didalamnya terdapat ritme kehidupan.

Dikatakan oleh [Oleg Baron, teacher]: "Bermain musik memperluas wawasan anak, dalam hal
perasaan, hidup dan mengekspresikan diri melalui instrumen." Musik sebagai Alat Pendidikan
ini bisa dimulai untuk membawa perubahan prestasi dan emosional anak-anak.

Aktifitas dan lingkungan musik bisa di ciptakan dengan sangat sederhana, tentu saja
selain mendengar berbagai musik. Seperti waktu sekolah para siswa bisa mendapat pendidikan
musik dengan hanya bermain 1 jam seminggu dalam bentuk kelompok kecil maupun individu.
Karena selain eksperiment dalam belajar instrument, bermusik juga bisa memperluas wawasan
anak dalam segi perasaan, hidup, dan mengekspresikan diri.
Seperti dikatakan oleh [Iris Fishman, Guru Biola, SD Elyakim]: "Anak-anak membawa
instrumen ke rumah, berlatih sendiri dan mengkritik diri sendiri. Ini proses perbaikan dan koreksi
sepanjang waktu, mengubah anak menjadi dewasa di usia yang sangat muda. Mereka mengoreksi
diri sendiri, bukannya melihat orang dewasa yang mengkritik dan memberitahu mereka apa yang
harus dilakukan setiap saat.

Maka setelah siswa mengalami lingkungan musik di sekolah dan dirumah maka mereka
otomatis akan bisa terarah dengan kesadaran mereka sendiri bahwa mereka butuh musik dalam
hidup mereka. Karena musik adalah budaya yang tidak akan pernah bisa digantikan oleh apapun,
musik mendapat tempat dalam setiap individu di dunia ini. [Yaakov Yaretzki, Guru Saxophone]:
mengatakan "Pelajaran musik adalah budaya. Televisi atau komputer tidak dapat memberikan
jenis budaya yang dapat diserap seperti musik. Musik banyak manfaatnya bagi anak."

Dengan begitu musik menjadi tempat utama dalam kehidupan umat manusia dari sejak
dahulu, dan budaya ini selalu ada. Bukan lagi keharusan namun musik sudah lahir menjadi satu
tubuh dan jiwa dengan setiap pribadi, seperti dikatakan [Avigdor Elia, Kepala Sekolah, SD
Elyakim]: "Adalah keyakinan kami bahwa setiap murid diciptakan dalam citra pencipta kita, dan
memiliki potensi besar untuk berhasil. Tak ada satupun yang tak berhasil."

Ini menjadi tantangan bagi para guru-guru dalam menerapkan musik dalam pendidikan,
berdedikasi penuh diperlukan demi perubahan ini, yaitu musik sebagai alat pendidikan.
Meneruskan budaya yang ada dan menghidupkan potensi musik didalam diri setiap siswa-
siswinya. Maka dampak yang akan di peroleh saat musik mengambil peranan penting dalam
pendidikan adalah menyehatkan jiwa, berprestasi, emosional membaik dan meningkatkan anak
belajar di semua bidang karena Musik sebagai alat pendidikan membawa dampak bagi anak
untuk berkarya sehingga mereka bisa mengekspresikan diri untuk masyarakat dan
lingkungannya.
Dalam pendidikan musik, terdapat tiga aspek penting, yakni:
 Psikomotor adalah aspek yang berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan
seseorang dalam bermusik.
 Kognitif adalah aspek yang berkaitan dengan pemahaman seseorang mengenai
musik, baik secara teoritis maupun empiris.
 Afektif adalah aspek yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mengolah
rasa yang kemudian dikembangkan menjadi karya musik.
Musik Pendidikan
Musik pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu karya musik yang digunakan
untuk membantu anak mengembangkan kecerdasannya.
Dalam hal ini, musik dimaknai sebagai media yang digunakan untuk memberikan
edukasi kepada anak mengenai banyak hal, baik ilmu pengetahuan, nilai-nilai, dan
sebagainya.
Oleh karena itu, musik pendidikan bisa diartikan sebagai suatu pemanfaatan seni musik
untuk mengedukasi atau mengajarkan sesuatu kepada anak.

Anda mungkin juga menyukai