Anda di halaman 1dari 7

GAYA KEPEMIMPINAN, PROFESIONALITAS, DAN ETHOS KERJA

PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN


PADA THE TRANS HOTEL KUTA

Tettie Setiyarti1)
I Gusti Ayu Putu Andayani 2)
Ida Bagus Radendra3)
1,2,3
STIMI “Handayani” Denpasar
Email: 1)tettie.setiyarti84@gmail.com, 2)dayu.hyun@gmail.com, 3)idabagusradendra@gmail.com

Abstrak: Kemampuan managerial dan kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang pemimpin sangat
diperlukan dalam mengolah sumber daya manusia tadi dalam mengoptimalkan kinerja karyawan,
karena karyawan merupakan salah satu aset penting mewujudkan visi dan misi organisasi. Dalam
tulisan ini, penulis berusaha menemukan kesenjangan atau ketidaksesuaian antara harapan dan
kenyataan (Das Solen Das Sein) antara gaya kepemimpinan dan fakta di lapangan, dengan
menggunakan The Trans Hotel, Kuta, sebagai lokus dari keseluruhan pembahasan. Tulisan ini akan
membahas secara deskriptif gaya kepemimpinan, profesionalitas kerja karyawan, dan etos kerja
karyawan, serta pengaruhnya terhadap produktivitas kerja mereka hotel tersebut. Metode
pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik
analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik, regresi linear berganda dan uji hipotesis. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan, profesionalitas, dan ethos kerja berpengaruh positif
dan signifikan, dimana kepemimpinan menjadi factor paling dominan dalam mempengaruhi tingkat
produktivitas kerja karyawan yang bekerja di lingkungan The Trans Hotel Kuta, Bali.

Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Analisis SWOT, Wisatawan dan Travel Agent

Abstract: Managerial and leadership skills possessed by a leader are needed in processing human
resources in optimizing employee performance, because employees are one of the important assets to
realize the organization's vision and mission. In this paper, the writer tries to find a gap or mismatch
between expectations and reality (Das Solen Das Sein) between leadership style and facts on the
ground, using The Trans Resort Hotel, Kuta, as the locus of the whole discussion. This paper will
discuss descriptively the hotel’s leadership style, its employees’ professionalism and work ethics, and
their effects on productivity of the hotel. Data collection methods were done through observation,
interviews, and documentation, while the analysis technique used include the classic assumption test,
multiple linear regression and hypothesis testing. The results of this study indicate that leadership,
professionalism, and work ethic have a positive and significant effect in influencing the level of work
productivity of employees who work in The Trans Hotel Kuta, Bali.

Keywords: Marketing Strategy, SWOT Analysis, Marketing Mix, Serangan Dive & Watersport
Revenue

PENDAHULUAN pesaingnya. Manajemen Hotel yang ideal


Peranan pemimpin sangat strategis perlu memiliki sumber daya manusia
dalam memenangkan persaingan global. (pimpinan dan karyawan) yang profesional
Peran serta seluruh pemangku kepentingan dan bermutu, sanggup membangun
diperlukan untuk meningkatkan mutu kepercayaan pasar, melengkapi sarana-
Sumber Daya Manusia sebuah hotel guna prasarana yang memadai, memiliki
meningkatkan produktivitas, serta kinerja organisasi yang berjalan efektif dan
organisasi yang efektif dan efisien dinamis, serta selalu meningkatkan
sehingga mampu bersaing dengan para kualitas produktivitas kerjanya.
Kemampuan managerial dan orang lain mampu memberikan
kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang kontribusinya demi efektivitas dan
pemimpin sangat diperlukan dalam keberhasilan organisasi. Sedangkan, Dubin
mengolah sumber daya manusia tadi dalam dalam Wahjosumidjo, (2011:21),
mengoptimalkan kinerja karyawan, karena mengatakan bahwa, “Leadership is the
karyawan merupakan salah satu aset exercises of authority and the making of
penting mewujudkan visi dan misi decisions”. Dengan kalimat lain, gaya
organisasi. Persoalan yang kemudian kepemimpinan adalah kemampuan
muncul adalah bagaimana mendorong seseorang pemimpin dalam
kesadaran akan pentingnya kemampuan mempengaruhi, menggerakkan,
leadership karyawan agar maksimal, untuk mendorong, mengendalikan orang lain
mencapai produktivitas kerja yang tinggi. atau bawahannya untuk melakukan sesuatu
Hanya saja, menurut Robbin dalam pekerjaan atas kesadarannya dan
Coulter (2014:47), ekspektasi tersebut berkontribusi dalam mencapai suatu
pada kenyataannya sering menyimpang tujuan.
jauh dari apa yang diharapkan. Sementara itu, menurut indikatornya,
Oleh sebab itu, Dalam tulisan ini, penulis akan menggunakan kategorisasi
penulis berusaha menemukan kesenjangan menurut Toha (2001:34) yang membagi
atau ketidaksesuaian antara harapan dan gaya kepemimpinan kedalam lima
kenyataan (Das Solen Das Sein) antara kategorisasi: 1) kepemimpinan yang
gaya kepemimpinan dan fakta di lapangan, suportif, 2) kepemimpinan yang direktif;
dengan menggunakan The Trans Hotel, 3) kepemimpinan yang partisipatif; dan 4)
Kuta, sebagai lokus dari keseluruhan kepemimpinan yang berorientasi prestasi.
pembahasan. Tulisan ini akan membahas
secara deskriptif gaya kepemimpinan, Profesionalitas Kerja
profesionalitas kerja karyawan, dan etos Menurut pendapat Kusnandar
kerja karyawan, serta pengaruhnya (2007:211), profesional adalah suatu
terhadap produktivitas kerja mereka hotel kumpulan atau set pekerjaan yang
tersebut. membangun suatu set norma yang sangat
Pada akhirnya, tulisan ini nantinya khusus yang berasal dari perannya yang
diharapkan dapat menjadi referensi bagi khusus di masyarakat. Sedangkan faktor-
perkembangan ilmu pengetahuan faktor yang mempengaruhi profesionalitas
khususnya dibidang manajemen pariwisata kerja menurut Mulyasa (2006:40) adalah
dalam mengkaji gaya kepemimpinan, sebagai berikut: 1) keterampilan,
profesionalitas, dan etos Kerja serta berdasarkan pengetahuan teoritis; 2)
Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Kerja pendidikan yang ekstensif; 3) pelatihan
Karyawan. Selain itu, tulisan ini juga dapat institusional selain ujian; 4) otonomi kerja
digunakan sebagai masukan bagi pihak professional; 5) kode etik organisasi.
manajemen The Trans Hotel Kuta dalam Prinsip dalam profesionalitas kerja itu
membenahi pola gaya kepemimpinan, sendiri, menurut pendapat Moenir dalam
profesionalitas, dan etos kerja karyawan Mulyasa (2006:40) adalah sebagai berikut:
mereka guna meningkatkan produktivitas 1) mengatur diri sendiri; 2) layanan public;
kerja. 3) status dan imbalan; 4) tanggung jawab;
5) keadilan; dan 6) Otonomi.
KAJIAN LITERATUR Empat indikator profesionalisme
Gaya Kepemimpinan antara lain: 1) equality, yaitu Perlakuan
House dalam Yukl, (2009:47) yang sama atas pelayanan yang diberikan;
mengatakan bahwa kepemimpinan adalah 2) equity, yaitu perlakuan yang sama
kemampuan individu untuk kepada masyarakat dan adil secara merata;
mempengaruhi, memotivasi, dan membuat 3) loyality, yaitu kesetiaan yang diberikan
kepada konstitusi hukum, pimpinan, adalah seni; 7) kerja adalah kehormatan;
bawahan, dan rekan kerja; 4) dan 8) kerja adalah pelayanan.
accountability, setiap layanan atau
tindakannya harus dapat Produktivitas Kerja
dipertanggungjawabkan. Menurut pendapat Riyanto dalam
Hasibuan (2014:22) secara teknis
Etos Kerja produktivitas adalah suatu perbandingan
Menurut Bertens (1994), secara antara hasil yang dicapai (output) dengan
etimologis istilah etos berasal dari bahasa keseluruhan sumber daya yang diperlukan
Yunani yang berarti tempat hidup, mula- (input). Produktivitas mengandung
mula tempat hidup dimaknai sebagai adat pengertian perbandingan antara hasil yang
istiadat atau kebiasaan. Sejalan dengan dicapai dengan peran tenaga kerja
waktu, kata etos berevolusi dan berubah persatuan waktu. Faktor-faktor yang dapat
makna menjadi semakin kompleks. Dari digunakan dalam mengukur produktivitas
kata yang sama muncul pula istilah ethikos kerja sebuah perusahaan menurut Henry
yang berarti teori kehidupan, yang Simamora (2014:612) antara lain: 1)
kemudian menjadi etika. Dalam bahasa kuantitas kerja adalah merupakan suatu
Inggris, etos dapat diterjemahkan menjadi hasil yang dicapai oleh karyawan dalam
beberapa pengertian antara lain starting jumlah tertentu dengan perbandingan
point, to appear, disposition, hingga standar ada atau ditetapkan oleh
disimpulkan sebagai character. Dalam perusahan; 2) kualitas kerja yang
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ditetapkan oleh perusahaan; dan 3)
etos diterjemahkan sebagai sifat dasar ketepatan waktu.
atau disposisi (watak).
Menurut pendapat Anoraga (2009), METODE PENELITIAN
etos kerja merupakan suatu pandangan dan Penelitian yang dijadikan sebagai
sikap suatu bangsa atau umat terhadap basis data pada tulisan ini mengambil
kerja, jika individu-individu dalam tempat di The Trans Hotel Kuta,
komunitas memandang kerja sebagai suatu Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
hal yang luhur bagi eksistensi manusia, Sedangkan yang menjadi obyek dari
maka etos kerjanya akan cenderung tinggi. penelitian ini adalah pengaruh Gaya
Sejalan dengan ini, Sinamo (2005) juga Kepemimpian (X.1), Profesionalitas (X.2),
memandang bahwa etos kerja merupakan Etos Kerja (X.3), terhadap Produktivitas
pondasi dari sukses yang sejati dan otentik. Kerja Karyawan (Y) The Trans Hotel
Sinamo (2005) percaya jika setiap manusia Kuta, melalui pendekatan analisis korelasi
memiliki spirit (roh) keberhasilan, yaitu regresi linier dan regresi berganda. Gaya
motivasi murni untuk meraih dan Kepemimpian (X.1), Profesionalitas (X.2),
menikmati keberhasilan. Roh inilah yang Etos Kerja (X.3) diperlakukan sebagai
menjelma menjadi perilaku yang khas variabel independen, sedangkan
seperti kerja keras, disiplin, teliti, tekun, Produktivitas Kerja Karyawan (Y)
integritas, rasional, bertanggung jawab dan diperlakukan sebagai variabel dependen.
sebagainya. Lalu perilaku yang khas ini Oleh sebab itu, Hipotesis dalam penelitian
berproses menjadi kerja yang positif, ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
kreatif dan produktif. H0 : Ada pengaruh parsial positif antara
Delapan indikator etos kerja menurut Gaya Kepemimpinan terhadap
Sinamo (2005:237) antara lain: 1) prinsip Produktivitas Kerja Karyawan The
yang mengatakan bahwa kerja adalah Trans Hotel Kuta.
rahmat; 2) kerja adalah amanah; 3) kerja H0 : Ada pengaruh parsial positif antara
adalah panggilan; 4) kerja adalah Profesionalitas terhadap
aktualisasi; 5) kerja adalah ibadah; 6) kerja
Produktivitas Kerja Karyawan The jika seorang peneliti menggunakan model
Trans Hotel Kuta. regresi linear berganda sebagai alat
H0 : Ada pengaruh parsial positif antara analisisnya. Di mana sebelum membangun
Etos Kerja Terhadap Produktivitas model tersebut, penulis telah melakukan
Kerja Karyawan The Trans Hotel uji asumsi klasik (Gujarati, 2012; Ghozali,
Kuta. 2013) serta analisis korelasi (Algifari,
H0 : Ada pengaruh simultant parsial 2013:263) terhadap keseluruhan data, yang
positif antara Gaya Kepemimpinan, lalu diikuti oleh serangkaian uji pada
Profesionalitas, dan Etos Kerja model yang telah dibagun, seperti: uji
terhadap Produktivitas Kerja parsial (Gozhali, 2013), uji simultan
Karyawan The Trans Hotel Kuta. (Algifari, 2013:263), uji hipotesis
Populasi dalam penelitian ini adalah (Algifari, 2013:263), serta menjalankan
seluruh Karyawan The Trans Hotel Kuta, analisis determinasi (Algifari, 2013:240).
yaitu sebanyak 135 responden yang
kemudian, dengan menggunakan metode HASIL DAN PEMBAHASAN
Slovin dan Startified Proporsional Hasil uji validitas variabel
Random Sampling, dikerucutkan menjadi Kepemimpinan (X1), Profesionalitas (X2),
90 responden berdasarkan departemen Etos Kerja (X3), dan Produktivitas Kerja
tempat mereka bekerja untuk dijadikan Karyawan (Y) dapat dilihat pada Tabel 1.
sebagai sampel penelitian untuk di teliti. Dari Tabel 1. di atas dapat disimpulkan
Data primer pada penelitian ini bahwa variabel Kepemimpinan (X1) yang
diperoleh melalui: 1) observasi langsung di terdiri dari 4 item pertanyaan, variabel
lapangan mengenai keadaan ruang kelas, Profesionalitas (X2) yang terdiri dari 5
suasana belajar mengajar, suasana kerja di item pertanyaan, variabel Etos Kerja (X3)
ruang, kamar hotel, restaurant, kitchen, yang terdiri dari 8 item pertanyaan, dan
dan pool are, parkir area, dll; 2) variabel Produktivitas Kerja (Y) yang
wawancara dengan mengadakan dialog terdiri dari 3 item pertanyaan dinyatakan
tanya jawab secara langgsung dengan valid karena memiliki r-hitung yang lebih
pihak Manajemen, Departemen Head, besar dari r-tabel (r-hitung > r-tabel).
Assitent Manager, Level Supervisor serta Sedangkan pada Tabel 2. terlihat
perwakilan dari staff setiap unit kerja, bahwa nilai Alpha Cronbach dari variabel-
bagaian Adminsitrasi, Tata Usaha, para variabel tersebut lebih besar dari 0,40 yang
karyawan di The Trans Hotel Kuta; dan 3) berarti bahwa kuesioner yang merupakan
kuesioner dengan menggunaka Skala indikator-indikator dari variabel tersebut
Likert terhadap seluruh sampel atas cukup reliabel dan lebih besar dari 0,60
populasi penelitian yang telah dibahas yang berarti reliabel. Kemudian pada
sebelumnya. Sedangkan data sekunder Gambar 2 juga dapat dilihat bahwa data
diperoleh dari dokumentasi berbagai data menyebar disekitar garis diagonal dan
tentang gambaran umum, sejarah mengikuti arah garis diagonal, maka model
berdirinya hotel, struktur organisasi serta regresi penelitian ini memenuhi asumsi uji
perkembangan jumlah karyawan normalitas.
sementara, daily worker, training staff, Sementara itu, dari Tabel 3. terlihat
karyawan baru, dan karyawan Senior yang bahwa tidak ada variabel yang memiliki
bekerja di The Trans Hotel. nilai VIF lebih dari 10 dan nilai Tolerance
Keseluruhan data tadi kemudian yang lebih kecil dari 10%, yang berarti
dianalisis menggunakan analisis regresi bahwa tidak terdapat korelasi antar
linear berganda yang diolah dengan variabel bebas yang lebih besar dari 95%.
menggunakan sistem IBM SPSS Statistics Maka dari itu dinyatakan tidak terdapat
20.0 untuk Windows, dan diuji mengikuti multikolineritas antar variabel bebas dalam
kaidah-kaidah statistika yang diwajibkan model regresi. Berdasarkan Tabel 4. juga
diperoleh nilai Durbin-Watson (DW) Kemudian berdasarkan Tabel 5.
sebesar 1,717 yang berarti bahwa model dapat juga kita cermati bahwa hasil
regresi tersebut tidak ada autokorelasi. analisis regresi parsial yang dilakukan
Terakhir, berdasarkan Gambar 1. dapat dengan uji t (t-test), terbukti bahwa
dilihat pula bahwa tidak terdapat pola yang variabel bebas variabel bebas
jelas antara sebaran data, di mana setiap Profesionalitas (X2), varaiebl bebas Etos
titik sebaran data berada di atas dan di Kerja (X3), berpengaruh positif dan
bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga signifikan terhadap variabel terikat
menunjukkan tidak terjadinya Produktivitas kerja karyawan (Y) yang
permasalahan heteroskedastisitas. bekerja di lingkungan The Trans Hotel
Dari Tabel 5. maka dapat Kuta, Bali, dimana variabel bebas
disimpulkan persamaan regresi linier Kepemimpinan (X1), berpengaruh sebesar
berganda dalam penelitian ini adalah 4,915 dan variabel bebas Profesionalitas
sebagai berikut: (X2) berpengaruh sebesar 4,917 dan
variabel bebas Etos Kerja (X3) sebesar
Y = 11,725 + 0,568 X1 + 0,570 X2+ 0,408 X3
3,030 lebih kecil dari nilai t-tabel yaitu
Dan berdasarkan Tabel 5 juga dapat
sebesar 1,993.
diuraikan bahwasanya: variabel bebas
Dari Tabel 6. Yang menggambarkan
Kepemimpinan (X1), Profesionalitas (X2),
hasil uji determinasi menunjukkan bahwa
Etos Kerja (X3), berpengaruh positif dan
pengaruh terhadap variabel bebas
signifikan terhadap variabel terikat
Kepemimpinan (X1), Profesionalitas (X2),
Produktivitas kerja karyawan (Y) yang
Etos Kerja (X3), berpengaruh positif dan
bekerja di lingkungan The Trans Hotel
signifikant terhadap variabel terikat
Kuta, Bali. Hal ini dapat dilihat dari uji F
Produktivitas kerja karyawan (Y) yang
dimana nilai F-hitung yaitu sebesar 2.138
bekerja di lingkungan The Trans Hotel
lebih besar dari F-tabel yaitu 1,993.
Kuta, Bali, sebesar 60 % sedangkan
sisanya 100% - 60 % = 40 %.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan (X1), Profesionalitas (X2), Etos
Kerja (X3) dan Produktivitas Kerja(Y)

Sumber: Data Primer Diolah, 2019


Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Tabel 5. Nilai Konstanta dan Koefisien Regresi Variabel-Variabel Penelitian

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Tabel 6. Hasil Uji Determinasi

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data Primer Diolah, 2019


SIMPULAN DAN SARAN Dasar Organisasi, Gadjah Mada
Berdasarkan uraian pada bab-bab University Press. Yogyakarta.
sebelumnya, maka penulis dapat Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis
menyimpulkan bahwa variabel Multivariat dengan Program IBM
Kepemimpinan (X1), Profesionalitas (X2), SPSS 21. Badan Penerbit Universitas
Ethos Kerja (X3) berpengaruh positif dan Diponegoro. Semarang.
signifikan terhadap Produktivitas kerja Gujarati, D. N. dan D. C Porter. 2012.
karyawan (Y) yang bekerja di lingkungan Dasar-dasar Ekonomitrika. Salemba
The Trans Hotel Kuta, Bali. Sehingga, Empat. Jakarta.
saran-saran yang dapat disampaikan oleh Simamora, H. 2014. Produktivitas Kerja
penulis terkait adanya pengaruh variabel dan Model Kepemimpinan dan
bebas terhadap variabel terikat serta Dasar-Dasar Organisasi. Gadjah
adanya hubungan positif dan signifikan Mada University Press. Yogyakarta.
dari ketiga variabel tersebut, yaitu sebagai Yukl, G. 2009. Kepemimpinan dan Dasar-
berikut: 1) dikarenakan aspek Dasar Organisasi. Gadjah Mada
kepemimpinan merupakan factor yang University Press. Yogyakarta.
paling dominan (berdasarkan hasil uji Kusnandar. 2007. Profesionalitas dalam
determinasi, lihat Tabel 6.), maka perlu Model Kepemimpinan Modern dan
diciptakan pola kepemimpinan yang lebih Dasar-Dasar Organisasi. Gadjah
tepat guna agar dapat memberikan dampak Mada University Press. Yogyakarta.
secara positif dan signifikan terhadap Mulyasa, E. 2006. Aspek Profesionalitas
produktivitas kerja para karyawan; 2) dan Perilaku Manusia dalam Dunia
meskipun aspek profesionalitas dan etos Ilmu Manajemen Sumber Daya
kerja dinilai kurang signifikan dalam Manusia dan Ilmu Akuntansi
mempengaruhi produktifitas, namun kedua (Akuntansi Keperilakuan). Airlangga
aspek tersebut perlu dijaga bahkan University Press. Surabaya.
ditingkatkan di lingkungan hotel agar juga Hasibuan, M. S. P. 2014. Manajemen
dapat lebih berpengaruh secara positif dan Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
signifikan terhadap produktivitas kerja PT.Bumi Aksara. Jakarta.
para karyawan. Coutler, M. 2014. Profesionalitas dan
Aspek Perilaku Manusia dalam
DAFTAR PUSTAKA Dunia Ilmu Manajemen Sumber
Algifar. 2013. Statistika Induktif untuk Daya Manusia. Airlangga University
Ekonomi dan Bisnis. Sekolah tinggi Press. Surabaya.
Ilmu Manajemen YKPN. Sinamo, J. 2005. Delapan Etos Kerja
Yogyakarta. Profesional: Navigator Anda
Anoraga. 2009. Keunggulan Bersaing, Menuju Sukses. Grafika Mardi
Menciptakan dan Mempertahankan Yuana. Bogor.
Kinerja Unggul. Erlangga. Jakarta. Toha, M. 2001. Dasar-Dasar Organisasi.
Aranda, D. A. 2003. Service operations Gadjah Mada University Press.
strategy, flexibility and performance Yogyakarta.
in engineering consulting firms. Int J
Oper Prod Manag. 23(11): 1401-
1421.
Dharmmesta, B. Swastha, Handoko, dan T.
Hani. 2012. Manajemen Pemasaran
Analisis Perilaku Konsumen. Edisi
Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Wahjosumidjo. 2011. Gaya
Kepemimpinan Moderen dan Dasar-

Anda mungkin juga menyukai