Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Sudah kita ketahui bersama bahwa tubuh yang sehat meningkatkan efisiensi kerja. Salah satu
aspek yang sering terlupakan adalah pentingnya pola makan sehat untuk produktivitas
lingkungan kerja. Pola makan yang tidak sehat dan bervariasi menurunkan kinerja tubuh yang
berhubungan langsung dengan pekerjaan. Efek-efek ini meliputi stagnasi , mudah marah ,
Menurunnya kemampuan berpikir jernih , dan Menurunnya kemampuan melakukan pekerjaan
secara efektif.

Makanan tersebut dapat menjadikan tubuh menjadi tidak seimbang dan menyebabkan
penyakit. Salah satu cara untuk tetap sehat adalah dengan mengonsumsi makanan yang aman dan
terhindar dari penyakit . Makanan bersih dan terlindungi dari (penyakit). Ada banyak faktor
yang berkontribusi terhadap kerawanan pangan yang menajadikan makanan tersebut
terkontaminasi. Makanan dan minuman yang terkontaminasi dapat menyebarkan penyakit.
Penyakit yang disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi disebut keracunan makanan .
Keracunan makanan kini menjadi masalah. Sistem layanan kesehatan dizaman modern saat ini.
Penyakit ini telah memakan banyak korban jiwa yang membawa penderitaan yang besar bagi
kehidupan manusia khususnya bayi , anak-anak dan lansia

Potensi bahaya yang ada di tempat kerja dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. Hal ini menyebabkan adanya kerugian secara langsung maupun tidak langsung.
Misalnya: kerusakan mesin dan peralatan kerja, terhentinya proses produksi untuk beberapa saat,
kerusakan pada lingkungan kerja, dan sebagainya. Oleh karena kesalahan kerja itu perusahaan
akan mengeluarkan biaya yang mungkin sangat besar baik langsung maupun tidak langsung,
sehingga bila diperhitungkan secara rasional. Dengan adanya kejadian tersebut sudah seharusnya
lingkungan industry menerapakan manajemen perencanaan serta persiapan keadaan darurat yang
bertujuan untuk membatasi kerugianbaik berupa materil maupun korban manusia jika terjadi
suatu keadaan darurat ditempat kerja
PT. Denso Indonesia Sunter Plant merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi
komponen kendaraan bermotor yang telah mempunyai kantin sendiri dengan penyediaan menu
makanan menggunakan jasa koki. makanan tersebut sangat mungkin dapat penyebab terjadinya
gangguan dalam tubuh kita sehingga kita jatuh sakit. Beragamnya potensi dan faktor bahaya
yang berisiko terjadi kecelakan kerja menuntut perusahaan agar selalu tanggap akan terjadinya
hal-hal darurat yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja

Dari latar belakang diatas maka perusahaan telah membuat suatu prosedur untuk menaggulangi
keadaan darurat salah satunya tentang keadaan darurat keracunan makanan di PT Denso
Indonesia

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dalam tulisan ini
kelompok merumuskan masalah sebagai berikut: " Studi kasus tentang sistem manajemen k3
keadaan darurat keracunan makanan di PT Denso Inonesia”

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dalam tulisan ini adalah untuk mengetahui prosedur penanggulangan keadaan darurat
keracunan makanan di PT. Denso Indonesia

Daftar pustaka
Amartan, D. K. (2012). ANALISIS PTOSEDUT KEADAAN DARURAT KERACUNAN
MAKANAN DI PT DENSO INDONESIA SUNTER PLANT. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.

Putri, S. N. (2009). Studi kasus tentang sistem manajemen k3 keadaan darurat keracunan
makanan di PT Denso Indonesia. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Sari, Y. D. (2009). Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di PT Denso Indonesia Sunter
Plant Tanjung Priok , Jakarta Utara. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai