Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN

DIARE DI PUSKESMAS RIUNG BANDUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Program Profesi Ners Stase

Keperawatan Anak

Pembimbing Akademik : Denni Fransiska Helena M, S.Kep., Ners., M.Kep

Pembimbing Klinik : Sheilla Riani Dewi, S.Kep., Ners

Di Susun Oleh :

Zaenal Arifin 231FK04036


Cika Maidayanti 231FK04004
Aqmarina Ghoesani 231FK04001
Nisa Rahmawati 231FK04013

PROGRAM STUDI SARJANA DAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Diare

Sub Pokok Bahasan : Pencegahan dan Penatalaksanaan Diare Pada Anak

Sasaran : Pengunjung Puskesmas Riung Bandung

Tanggal Pelaksanaan : 7 Februari 2024

Waktu : 45 menit

Pukul : 07.15 WIB

Tempat : Puskesmas Riung Bandung

Penyuluh : Kelompok 1

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit diharapkan pengunjung Puskesmas Riung
Bandung dapat memahami dan menambah wawasan mengenai pencegahan dan
penatalaksanaan diare pada anak.
B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit Pengunjung Puskesmas Riung Bandung
mampu :
a) Kognitif

Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda gejala, dampak diare dengan benar


dan mampu menyebutkan pencegahan dan penatalaksanaan diare pada anak.

b) Afektif

Pengunjung Puskesmas Riung Bandung dapat memilih penanganan diare pada


anak dengan tepat.

c) Psikomotor
Pengunjung Puskesmas Riung Bandung dapat menunjukan pencegahan diare pada
anak dengan perilaku perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
C. MATERI PENGAJARAN
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Tanda gejala diare
4. Dampak dari diare
5. Pencegahan diare
6. Penatalaksanaan diare

D. MEDIA PENYULUHAN
1. Leaflet
2. PPT
3. Infocus
E. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi/tanya jawab
F. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS
1) Moderator : Aqmarina Ghoesani
Uraian tugas :
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
d. Menyebutkan kontrak waktu penyuluhan.
e. Memimpin jalannya penyuluhan.
2) Penyuluh : Cika Maidayanti
Uraian tugas :
a. Menggali pengetahuan pengunjung puskesmas mengenai pencegahan dan
penatalaksanaan diare pada anak.
b. Menjawab pertanyaan peserta.
3) Fasilitator : Nisa Rahmawati
Uraian tugas :
a. Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan.
b. Memotivasi pengunjung puskesmas riung bandung agar dapat berpartisipasi
mengikuti penyuluhan.
c. Memotivasi pengunjung untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya.
d. Membagikan pre dan post test.
e. Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan.
f. Membantu penyuluh menjawab pertanyaan dari peserta.
4) Dokumentasi dan Notulensi : Zaenal Arifin
Uraian tugas :
a. Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
b. Menulis jawaban pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
c. Membagian daftar hadir dan BAP.
d. Membantu penyuluh menjawab pertanyaan dari peserta.
e. Mendokumentasikan seluruh rangkaian kegiatan.

G. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No Tahap Waktu Kegiatan Audien


1 Pembukaan 10 menit - Salam Menjawab salam
- Perkenalan
- Menjelaskan Memperhatikan
maksud dan
tujuan
pertemuan
- Kontrak waktu
Menyepakati
kontrak waktu
- Mengisi absensi
- Mengisi pre-test Mengisi Absen
- apersepsi Mengisi pre-test
2 Pelaksanaan 25 menit Menjelaskan tentang :
- Pengertian diare Memperhatikan
- Penyebab diare
- Tanda gejala
diare
- Dampak dari
diare
- Pencegahan Memberikan
diare pertanyaan
- Penatalaksanaan
diare
- Memberi
kesempatan
untuk bertanya
- Mengajukan Menjawab
pertanyaan pertanyaan

3 Penutup 10 menit - Mengajukan Menjawab


pertanyaan pada pertanyaan
pengunjung
- Memberikan
reinforcement
positif atas
jawaban yang
diberikan
- Menyimpulkan Mendengarkan
dan memberi
penguatan
- Menganjurkan
untuk mencari
referensi lain
untuk
menguatkan
pengetahuan
- Mengisi post- Mengisi post-test
test
- Membagikan
leaflet
- Menutup
penyuluhan Menjawab Salam
dengan salam

H. SETTING TEMPAT

PENYULUH

AUDIENS
I. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :
1. Bagaimana pengertian diare.
2. Apa saja penyebab diare.
3. Sebutkan tanda gejala diare.
4. Bagaimana dampak bila terjadi diare.
5. Sebutkan pencegahan untuk anak agar tidak terjadi diare
6. Apa saja penatalaksanaan pada anak saat terkena diare
J. DAFTAR PUTAKA
Rizal et al. (2021). Proses Keperawatan & Soal Uji Kompetensi Ners. Aceh : Syiah
Kuala University Press.
Martioso, P, S., Rahardja, F., & Cindy Paskaria. Persepsi Ibu Mengenai Diare Pada
Anak : Zahir Publishing.
M.C. Widjaja. Mengatasi Diare & Keracunan Pada Balita : Kawan Pustaka.

K. MATERI

DIARE

a. Pengertian

Diare adalah gangguan ketika frekuensi buang air besar 3x sehari atau lebih
disertai dengan konsistensi feses cair dan dapat disertai dengan lendir atau darah (Rizal et
al, 2021).

b. Penyebab
1) Faktor Infeksi
Infeksi pada saluran pencernaan merupakan penyebab utama diare
pada anak. Jenis-jenis infeksi yang umumnya menyerang sebagai berikut :

a) Infeksi bakteri oleh kuman E. Coli, Salmonella, Vibrio, Kolera dan


serangan bakteri lain yang jumlahnya berlebihan dan patogenik
(memanfaatkan kesempatan ketika kondisi tubuh lemah) seperti
pseudomonas.
b) Infeksi basil (disentri)
c) Infeksi virus enterovirus dan adenovirus
d) Infeksi jamur (candidiasis)
e) Infeksi parasit oleh cacing (askaris)
f) Infeksi akibat radang orgn lain seperti radang tenggorokan.
g) Keracunan makanan.
2) Faktor Malabsorpsi
a. Malabsorpsi Karbohidrat

Pada bayi, kepekaan terhadap lactoglobulis dalam susu formula


menyebabkan diare. Gejalanya berupa diare berat, tinja berbau sangat
asam, sakit didaerah perut. Jika sering terkena diare ini, pertumbuhan anak
akan terganggu

b. Malabsorpsi Lemak

Dalam makanan terdapat lemak yang disebut triglyserida.


Triglyserida dengan bantuan kelenjar lipase, mengubah lemak menjadi
micelles yang siap diabsorpsi usus. Jika tidak ada lipase dan terjadi
kerusakan mukosa usus, diare dapat jadi muncul karena lemak tidak
terserap dengan baik. Gejalanya adalah tinja mengandung lemak.

3) Faktor makanan
Makanan yang dapat menyebabkan diare adalah makanan yang tercemas, basi,
beracun, terlalu banyak lemak, mentah (sayuran) dan kurang matang.
4) Faktor Psikologis
Rasa takut, cemas, dan tegang. Jika terjadi pada anak dapat menyebabkan
diare kronis (M.C Widjaja).
c. Tanda Gejala
1) BAB dengan tinja cair/lembek 3x atau lebih dalam 24 jam.
2) Mual dan/atau muntah
3) Nyeri perut/ kembung
4) Lemas/ lemah badan
5) Kadang disertai demam
d. Dampak Diare
1) Dehidrasi

Dehidrasi akan menyebabkan gangguan keseimbangan metabolisme


tubuh. Gangguan ini dapat mengakibatkan kematian pada bayi. Kematian ini lebih
disebabkan bayi kehabisan cairan tubuh. soalnya, asupan cairan itu tidak
seimbang dengan pengeluaran melalui muntah dan BAB, meskipun berlangsung
sedikit demi sedikit. Banyak orang menganggap bahwa pengeluaran cairan seperti
ini adalah hal biasa dalam diare, namun akibatnya sungguh berbahaya.
Kehilangan cairan tubuh sebanyak 10% saja sudah membahayakan jiwa. Pada
bayi, keadaan ini dapat mengakibatkan kematian setelah sakit selama 2-3 hari.
Sebelum kematian terjadi, dehidrasi berat akan muncul gejalanya adalah kulit
berkerut, mata cekung, ubun-ubun cekung serta mulut dan bibir kering bahkan
pecah-pecah.

Dehidrasi dibagi menjadi 3 macam, yakni dehidrasi ringan, dehidrasi


sedang dan dehidrasi berat. Disebut dehidrasi ringan jika cairan tubuh yang hilang
5%. Jika cairan yang hilang sudah lebih dari 10% disebut dehidrasi berat. Pada
dehidrasi berat, volume darah berkurang, denyut nadi dan jantung bertambah
cepat tetapi melemah, tekanan darah merendah, penderita lemah, kesadaran
menurun, dan penderita sangat pucat.

2) Gangguan pertumbuhan

Gangguan ini terjadi karena asupan makanan terhenti sementara,


pengeluaran zat gizi terus berjalan. Pada orang dewasa, diare jarang menimbulkan
kematian. Pada bayi atau anak-anak, dalam waktu singkat diare akan
menyebabkan kematian. Jika diare dapat disembuhkan tetapi sering terjadi lagi,
akan menyebabkan berat badan anak terus merosot. Akibatnya, anak akan
kekurangan gizi yang menghambat pertumbuhan fisik dan jaringan otaknya.

3) Gangguan gizi karena kurangnya asupan makanan, gangguan penyerapan


makanan, katabolisme dan kehilangan langsung.
e. Pencegahan Diare
Beberapa upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit diare, yaitu :
1) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap sebelum memasak/
menyiapkan/ memberi makan, minum, atau ASI dan setelah cebok atau
membersihkan yang tercemar tinja.
2) Memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan, dapat diteruskan sampai anak berusia 2
tahun. ASI sangat bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap
berbagai penyakit.
3) Menyediakan kecukupan tersediannya air bersih untuk minum, masak, mandi,
mencuci dan kakus (MCK)
4) Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, terutama jamban dan tempat
pembuangan sampah agar lalat tidak berkembang biak.
5) Membiasakan anak mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan
sesudah makan, setelah buang air, dan setelah memegang benda-benda kotor,
mencuci tangan selama 60 detik dengan cara :
a) Bersihkan tangan, gosok sabun pada kedua telapak dengan arah memutar.
b) Gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
c) Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
d) Bersihkan ujung jari dengan posisi saling mengunci.
e) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
f) Gosok telapak tangan menggunakan ujung jari dan bilas hingga bersih
6) Memberikan anak makanan yang bergizi dan hindari semaksimal mungkin
pemberian makanan olahan dan makanan cepat saji.
7) Mencuci sayuran, buah-buahan, makanan sebelum dimasak/dimakan.
8) Dot, botol dan alat makan dan minum anak atau bayi direbus dulu sebelum
digunakan.
9) Selalu minum air yang sudah direbus sampai mendidih.
10) Memasak makanan dengan cara yang benar.
11) Makanan harus dilindungi dari hinggapan lalat dan kecoa.
f. Penatalaksanaan Diare
Penatalaksanaan diare yaitu dengan LINTAS DIARE (Lima Langkah Tuntaskan
Diare) (Rizal et al, 2021) :
1) Pemberian oralit

Oralit diberikan untuk menggantikan cairan dan elektrolit dalam tubuh


yang terbuang saat diare. Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi,
air minum tidak mengandung garam elektrolit yang diperlukan untuk
mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga lebih diutamakan
oralit. Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit dapat diserap
dengan baik oleh usus penderita diare.

2) Pemberian tablet zinc selama 10 hari

Peningkatan peristaltic usus dan kehilangan cairan pada saat diare akan
menyebabkan zinc pada tubuh anak berkurang. Zinc yang diberikan sekali sehari
selama 10 hari secara berurutan akan memperpendek masa diare, meningkatkan
imunitas tubuh, serta mencegah anak menderita diare berulang sampai 2-3 bulan
mendatang setelah anak sembuh. Bila diare telah sembuh sebelum 10 hari, zinc
tetap diberikan untuk memperbaiki jaringan mukosa usus dan meningkatkan
fungsi imunitas tubuh.

3) Berikan makan biasa dan teruskan pemberian ASI

Jika anak sedang diare, pemberian makan biasa harus lebih sering. Jika
anak mau lebih banyak makan, hal ini baik untuk mempercepat penyembuhan dan
mencegah malnutrisi. Asupan gizi demikian perlu dipertahankan sampai 2 minggu
setelah diare berhenti.

4) Pemberian antibiotik jika dibutuhkan


Terapi antibiotik tidak diberikan untuk semua kasus diare, namun bila
pada tinja ditemukan darah atau anak menderita diare yang disertai kolera atau
penyakit lain, terapi antibiotik dapat diberikan sesuai indikasi. Beberapa
pemahaman yang salah di masyarakat tentang penggunaan antibiotik secara bebas
akan menimbulkan efek yang merugikan, terutama bila antibiotik ini tidak tepat
dosis dan tidak dihabiskan sehingga dapat memicu resistensi obat.

5) Pemberian Edukasi Pada Ibu/Keluarga

Ibu beserta keluarga yang merawat anak dirumah perlu diberikan edukasi
yang memadai tentang perawatan selama anak diare dan kapan harus membawa
anaknya ke pelayanan kesehatan. Perawat perlu memastikan bahwa ibu/keluarga
telah paham cara membuat larutan oralit, pemberian zinc, dan ASI/makanan. Ibu
dan keluarga harus waspada bila anaknya muntah lebih banyak, frekuensi BAB
cair makin meningkat, anak hanya mau makan dan minum sedikit, timbul demam,
ada darah pada tinja, serta kondisi anak tidak pulih dalam 3 hari, maka ibu harus
membawa anaknya segera ke pelayanan kesehatan terdekat.

Anda mungkin juga menyukai