Anda di halaman 1dari 5

Nama : Vania Putri Riyanto

NIM : 24020119130064

Mata Kuliah : Evolusi

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Nurhayati M.Si

EVOLUSI DAN DIVERSITAS MORFOLOGI DAN KROMOSOM ANGGOTA


ORDO SAPIDACEAE

Pendahuluan

Sapidales merupakan ordo yang memiliki anggota yang terbagi dalam Sembilan
family, 460 genus, dan 5670 spesies yang tersebar diseluruh dunia. Anggota dari ordo
Sapidales bervariasi mulai dari perdu, pohon, dan liana yang ditemukan pada berbagai
habitat, terutama pada daerah topis (Muellner et al., 2016). Secara umum, anggota
Sapindales memiliki berbagai peran penting, salah satunya dalam membentuk tutupan
kanopi utama pada daerah hutan daratan rendah. Penghasil kayu utama adalah anggota
famili Burseraceae dan beberapa dari famili Meliaceae. Ordo Sapindales juga memiliki
peranan penting sebagai pohon penghasil buah-buahan seperti Mangga (Annacardiceae),
Duku dan Kecapi (Meliaceae), Rambutan dan Lengkeng (Sapindaceae), serta Jeruk
(Rutaceae). Selain itu, ordo Sapindales juga mampu menghasilkan berbagai senyawa
sekunder yang dapat dijadikan sebagai sumber obat tradisional. Aktibitas farmakologis
pada anggota ordo Sapindales yaitu memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi,
antimikoba, dan insektisida (Marangtua, 2014).

Salah satu apsek yang terdapat dalam anggota ordo Sapondales yaitu memiliki
banyak senyawa sekunder yang dapat ditemui dalam struktur sekretori internal dan
struktur sekretori eksternal seperti trichomes, nectar, rongga, saluran resin, latisifer,
saluran traumatis dan idioblaes. Stuktur sekretori pada anggota ordo Sapindales juga
mampu menghasilkan fenol dan terpen beracun yang mampu memberikan perlindungan
terhadap hewan herbivore yang hendak mengkonsumsi anggota ordo Sapindales (Tolke
dkk, 2021). Selain struktur sekretori, batang kayu dari beberapa anggota ordo Sapindales
merupakan kayu yang banyak digunakan, antara lain seperti mahoni (Switenia mahogany
(L) Jacq), cedar Amerika (Cedrela fasilis), cedar merah Australia (Toona cilita), dan
andiroba (Carapa spp.) (Pace, 2021). Jenis truktur sekretosi, komposisi sekresi, serta
anatomi batang dapat digunakan untuk karakter penting yang dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan filogenetik dan pola evolusi (Prado dan Demarco, 2021).

Analisis sitogenetik pada kelompok mahluk hidup yang berbeda menunjukan


adanya keragaman kariotipe yang luas dan perubahan numeric dan structural kromosom
dengan variasi jumlah, ukuran dan bentuk kromosom serta komposisi genom (Guerra,
2012). Pada variasi numeric kromosom terdapat polipoidi, aneuploidi dan disploidi.
Poliplioidi merupakan kondisi pada suatu organisme yang memiliki set kromosom
(genom) yang berjumlah lebih dari sepasang. Sedangkan aneuploidi merupakan
perubahan jumlah salah satu atau beberapa kromosom (Guimaraes, 2021). Kromosom
selain dapat menjadi karakter taksonomi, namun dapat digunakan untuk membedakan
spesies dan dapat digunakan untuk memahami pola evolusi suatu organisme (Briggs dan
Walters, 2016).

Berdasarkan latar belakang tersebut, dilakukan studi literature mengenai evolusi


dan diversitas dari anggota ordo Sapindales berdasarkan karakter morfologi yaitu batang
dan stuktur sekretori. Tujuan dari pembuatan paper ini untuk mengatahui evolusi dari
anggota ordo Sapindales serta mengetahui diversitas dan pola hubungannya dengan
evolusi dari ordo Sapindales.

Pembahasan

Salah satu anggota ordo Sapindales, yaitu suku Sapindaceae telah lama berada di
bumi. Berdasarkan catatan fosil dikataui bahwa salah satu anggotanya Sapindopsis sp.
dijumpai di Cheyenne Sandstone di bagian barat daya Kansas. Fosil tersebut diduga
berasal dari tahap Cretaceous. Fosil ini ditemukan bersama dengan fosil paku-pakuan,
conifer, dan angiosperame. Fosil Sapindopsis sp. yang ditemukan oleh di Cheyenne
Sandstone, Kansas memiliki sepasang organ yang melekat pada dasar tangkai daun, serta
anak daun yang kecil, menyempit, mengulit dan menggulung. Dimana hal ini berbeda
dengan pertulangan daun dari Sapindopsis sp pada umumnya. (Huang & Ditcher dalam
Djuati, 2012). Beberapa perbedaan karakteristik baik secara morfologi maupun
katakteristik kromosom yang terjadi pada anggota Sapindales memiliki tujuan untuk
beradaptasi dengan lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan pengamatan dari Dilcher dan
Basson dalam Djuati (2012), bahwa fosil Sapindopsis sp yang ditemukan dahulunya
hidup dalam lngkungan yang stress sehingga tidak dapat melakukan adaptasi untuk tetap
bertahan hidup.

Evolusi merupakan proses perubahan spesies dalam jangka waktu tertentu yang
memiliki tujuan untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan dari Campbell (2012), yang menyatakan bahwa evolusi merupakan proses
perubahan spesies dalam jangka waktu tertentu yang memiliki tujuan agar mampu
beradaptasi terhadap lingkungannya dan meneruskan perubahan tersebut kepada generasi
berikutnya. Menurut Lombello dan Forni-Martins dalam Djuati (2012), Beberapa peneliti
dapat melihat terjadinya evolusi pada anggota dari segi kromosom yang jumlahnya
bervariasi dari berbagai anggota ordo Sapindales. Pada beberapa anggota ordo Sapindales
memiliki jumlah kromosom 2n = 14 dan ada juga yang beberapa anggota ordo Sapindales
yang memiliki jumlah kromosom hingga 2n = 96. Variasi jumlah kromosom menunjukan
bahwa adanya disploidi dan aneuploidi yang memiliki peranan penting dalam evolusi
anggota ordo Sapindales. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Soltis et al (2015), yang
menyatakan bahwa poliploidi, disploidi, dan aneuploidi merupakan beberapa variasi
numerik yang memiliki peranan penting dalam evolusi angiospermae. Dalam beberapa
penelitian terdapat hubungan antara evolusi habitus pemanjat dan diferensiasi kromosom.
Hal ini sesuai dengan data penelitian dari Lombello dalam Djuati (2012), bahwa anggota
ordo Sapindales yang memiliki habitus berbentuk liana contohnya Serjania sp memiliki
kromosom 2n = 24, sedangkan Paullinieae sp dan Talisia sp yang memiliki habitus
berupa pohon atau semak memiliki jumlah kromosom 2n = 32. Hal ini sesuai dengan
pernyataan dari Djuati (2012), yang menyaakan bahwa secara umum, tampaknya
peningkatan panjang kromosom dalam jenis habitus yang sama berhubungan dengan
redaksi jumlah kromosom. Perbedaan jumlah kromosom yang berhubungan dengan
jumlah kromosom antara jenis liana dan perdu/pohon mungkin menunjukkan bahwa
spesiasi dapat disebabkan oleh perubahan struktur seperti inversi dan translokasi.
Menurut pernyataan Romero da-Cruz et al (2021), bahwa perubahan kromosom numeric
(poliploidi dan disploidi ) memiliki peran penting dalam evolusi kariotopik Sapindales,
namun dengan frekuensi yang berbeda akan menyebabkan diverensiasi genus dan spesies
ditiap famili.
Selain terjadinya evolusi pada kromosom, anggota Sapindales juga mengalami
evolusi secara morfologi baik dari batang, struktur sekretori maupun bunga. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tolke et al (2022), yang melaporkan bahwa pada
anggota Sapindales umumnya memiliki beberapa saluran, rongga, latisfer, idioblas, dan
trikoma. Namun, pada beberapa penelitian terbaru menemukan beberapa saluran dan
struktur sekretori yang baru yang digunakan untuk dapat beradaptasi. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tolke et al (2017), yang menukan bahwa pada
salah satu anggota Sapindales yaitu Anacardiaceae ditemukan adanya endocarp sekretori
yang akan menghasilkan lendir dan lipid pada buah muda. Sekresi dari saluran sekretori
ini akan menghindari proliferasi imbisisi benih dan mendorong penyebaran benih melalui
hewan. Daun pada beberapa anggota Sapindales memiliki kultikla atau yang dikenal juga
dngan lapisan lilin. Dimana pada setiap anggota Sapindales diduga mengalami
keragaman komponen kultikula. Hal ini sesuai dengan peryataan dari Roma dan Santos
(2022), yang menyatakan bahwa pada beberapa kelompok anggota Sapindales
menemukan bahwa alkana, asam lemak bebas, dan keton merupakan beberapa kelas
utama pada komponen lilin pada daun anggota Sapindales, namun pada beberapa anggota
Sapindales lainnya memiliki komponen lilin berupa tiperten, dan alkohol bebas. Hal ini
dapat diasumsikan bahwa diversitas komponen lapisan kultikula pada beberapa anggota
Sapindales terjadi karena perbedaan habitat dari beberapa anggota Sapindales. Sehingga
komponen lapisan kultikula tersebut dapat digunakan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Batang pada beberapa anggota Sapindales mengalami pola evolsui yang
menyebabkan diversitas atau keragamaan pada anatomi batang anggota Sapindales. Hal
ini sesuai dengan pernyataan dari Pace et al (2022), yang telah melakukan penelitian
mengkarakterisasi anatomi kayu dari delapan dari sembilan famili dari ordo dan
menunjukkan adanya beberapa synapomorphy. Selain itu, pola evolusi yang terjadi pada
batang kayu anggota Sapindales juga menyebabkan terjadinya keragaman atau diversitas
dari anatomi kayu yang sangat besar, yang digunakan untuk dapat tumbuh dan bertahan
hidup.

Kesimpulan

Anggota Sapindales mengalami beberapa evolusi baik dalam segi kromosom


ataupun morfologi, seperti batang, struktur sekretori ataupun lapisan kultikula. Dimana
evolusi yang terjadi pada anggota Sapindales menyebabkan terjadinya diversitas atau
keanekaragaman anggota Sapindales. Evolusi yang terjadi pada anggota Sapindales juga
terjadi untuk dapat mempertahankan diri dari kondisi lingkungan ataupun habitat.

Daftar Pustaka

Briggs D, Walters SM (2016) Plant Variation And Evolution, 4th edn. Cambridge
University Press, Cambridge
Guerra M (2012) Cytotaxonomy: The End Of Childhood. Plant Biosyst 146:703–710
Guimarães R, Forni-Martins ER (2021) Chromosome Numbers And Their Evolutionary
Meaning In The Sapindales Order: An Overview. Braz J Bot 45(1)
Mangaratua, S., Fitmawati, F., & Sofiyanti, N. (2014). Skrining 9 Jenis Tumbuhan Ordo
Sapindales Di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim Riau Yang
Berpotensi Sebagai Tumbuhan Terapeutik. Doctoral Dissertation. Riau
University.
Muellner-Riehl AN, Weeks A, Clayton JW, Buerki S, Nauheimer L, Chiang Y-C, Cody
S, Pell SK (2016) Molecular Phylogenetics And Molecular Clock Dating Of
Sapindales Based On Plastid Rbcl, Atpb And Trnl-Trnf DNA Sequences. Taxon
65:1019– 1036.
Pace MR, Gerolamo CS, Onyenedum JG, Terrazas T, Victorio MP, Cunha Neto IL,
Angyalossy V (2022) The Wood Anatomy Of Sapindales: Diversity And
Evolution Of Wood Characters. Braz J Bot 45(1).
Prado E, Acevedo-Rodríguez DP, Demarco D (2021) Laticifers In Sapindaceae:
Structure, Evolution And Phylogenetic Importance. Front Plant Sci.
Roma LP, Santos DYAC (2022) A Comprehensive Review Of The Chemical
Composition And Epicuticular Wax Morphology Of The Cuticle In Sapindales.
Braz J Bot 45(1).
Romero-da-Cruz MV, Guimarães R, Devecchi MF, Pirani JR, Forni, Martins ER (2022)
Chromosome Numbers In Homalolepis Turcz. And Their Signifcance In
Simaroubaceae Evolution. Braz J Bot 45(1).
Tölke ED, Medina MC, Souto AL, Marques JPR, Alves GGN, Gama RL, Pirani JR,
Demarco D (2022) Diversity And Evolution Of Secretory Structures In
Sapindales. Braz J Bot 45(1).

Anda mungkin juga menyukai