Anda di halaman 1dari 5

CHAPTER 8 LIABILITIES AND OWNERS’ EQUITY

LO 1 – PROPRIETARY AND ENTITY THEORY


Terdapat dua teori yang diusulkan untuk memahami akuntansi, yaitu teori proprietary dan
teori entitas.Teori proprietary memusatkan perhatiannya pada pemilik (proprietor), sedangkan
Teori entitas melibatkan bisnis sebagai entitas terpisah dari pemilik dan akuntansi mencatat
transaksi dari entitas tersebut.

1. TEORI PROPRIETARY (KEPEMILIKAN)


Teori proprietary dapat digambarkan dengan persamaan :
P=A–L

Dimana ekuitas pemilik adalah asset dikurang liabilitas. Nilai P merupakan representasi
dari kekayaan dari pemilik perusahaan. Seperti yang dikatakan oleh Sprague:

“Balance sheet merupakan penjumlahan dari elemen-elemen yang membentuk kekayaan


pemilik di dalam suatu rentang waktu tertentu. Dengan fokus untuk mengumpulkan kekayaan
dalam berbisnis yang juga merupkan peningkatan atas kepemilikan”.

Akuntansi berdasarkan teori ini diperuntukkan untuk menunjukkan kekayaan dari pemilik bisnis.
Pemilik atau perwakilan dari pemilik di dalam bisnis melakukan keputusan di dalam bisnis yang
menghasilkan pendapatan dan pengeluaran. Pendapatan meningkatkan kepemilikan, sebaliknya
pengeluaran menurunkan kepemilikan.

2. TEORI ENTITAS

Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan dari teori proprietary. Teori ini bermula dari
fakta bahwa perusahaan adalah entitas terpisah dari pemilik. Teori ini melampaui asumsi entitas
akuntansi mengenai pemisahan urusan bisnis dan pribadi. Martin menguraikan dua asumsi yang
terkait dengan gagasan entitas akuntansi yaitu ;

 Pemisahan. Untuk tujuan akuntansi, perusahaan dipisahkan dari pemilik.


 Sudut pandang. Prosedur akuntansi dilakukan dari sudut pandang entitas.

Meskipun teori enitas secara khusus cocok untuk akuntansi perusahaan , para
pendukungnya percaya bahwa hal itu dapat diterapkan pada bisnis perseorangan, persekutuan
dan bahkan yang bukan merupakan organisasi nirlaba, menyediakan :

 Akun dan transaksi diklasifikasikan dan dianalisis dari sudut pandang entitas sebagai unit
operasi.
 Prinsip dan prosedur akuntansi tidak diformulasikan hanya pada kepentingan pemilik
saja.

Teori kepemilikan dan teori entitas memiliki pengaruh dalam praktik. teori akuntansi
konvensional didasarkan pada konsep entitas dan laporan keuangan mencerminkan pandangan
entitas, dengan berfokus pada dividen dan laba bersih per saham. Perusahaan memperdagangkan
saham mereka sendiri, yang menunjukkan bahwa pasar menerima bahwa mereka adalah entitas
yang terpisah. Namun, pandangan hak milik juga memiliki pengaruh sendiri.

LO 2 – DEFINISI LIABILITAS

Kewajiban adalah hutang entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, dimana
penyelesaiannya menyebabkan adanya arus keluar sumber daya ekonomi entitas tersebut.
Dua komponen utama di dalamnya, yaitu:
 Adanya kewajiban masa kini yang memerlukan penyelesaian di masa mendatang
 Hasil dari transaksi masa lalu atau peristiwa masa lalu yang lain

Kewajiban Saat Ini


Definisi dari IASB Framework menyatakan bahwa liabilities diharapkan dapat
menyebabkan terjadinya outflow dari manfaat ekonomi. Definisi ini berfokus pada future event,
dalam artian, pengorbanan sebenarnya belum dilakukan.

Transaksi Masa Lalu


Hanya peristiwa masa lalu sajalah yang dapat membuat suatu item dikategorikan
sebagaikewajiban. Hal ini harus diterapkan secara kontekstual, termasuk dalam hal semisal
perusahaan memesan barang yang mengandung ketentuan yang menyatakan bahwa tidak ada
hutang selama barang belum diterima;

Pengakuan Kewajiban
Akuntan membutuhkan suatu peraturan untuk menentukan pengakuan kewajiban. Jenis
peraturan yang telah diterapkan di masa lalu mirip dengan yang diterapkan dalam
pengakuan aset, yaitu :
1. Berdasarkan pada hukum, jika ada klaim yang memiliki kekuatan secara hukum, ada sedikit
keraguan bahwa suatu kewajiban terjadi.
2. Adanya penentuan substansi ekonomi, mengharuskan kita mempertimbangkan substansi
ekonomi dari sebuah transaksi. Apakah beberapa kewajiban benar-benar terjadi?
3. Dapat diukur nilainya, berkaitan dengan menentukan nilai kewajiban.
4. Penggunaan prinsip konservatisme, terkait prinsip konservatisme, bahwa lebih baik mencatat
kewajiban terlebih dini dibanding aset, sehingga timbul kesan bahwa lebih aman memiliki
keadaan assets understated daripada liabilities understated.
IASB Framework
Kerangka IASB memberikan panduan dalam kaitannya dengan pengakuan elemen neraca
dan laporan laba rugi. Kerangka kerja menyatakan secara spesifik bahwa kewajiban yang tidak
dapat diakui jika mereka tidak dapat diukur dengan andal. Salah satu contoh adalah tindakan
hukum. Jika kerusakan yang akan dibayar tidak dapat diestimasi dengan andal maka item tidak
dapat diakui sebagai kewajiban.

LO 3 – PENGUKURAN KEWAJIBAN
Berdasarkan IFRS, metode pengukuran yang paling umum digunakan untuk kewajiban
adalah biaya historis. Pengukuran fair value digunakan pada pengukuran awal transaksi
yang melibatkan kewajiban dalam hubungannya dengan IAS 17 sewa/lease, IAS 39
pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan, IFRS 2 setoran saham berbasis, IFRS 3
penggabungan usaha.
1. IMBALAN KERJA – RENCANA PENSIUN
Di banyak negara, rencana pensiun ditetapkan oleh pengusaha untuk melayani manfaat
pensiun untuk karyawan. Pengusaha melakukan pembayaran kepada dana pensiun yang memiliki
asset, kepercayaan, untuk mendanai pembayaran ketika karyawan pensiun. Dana pensiun
berbadan hukum dan terpisah dari perusahaan.
2. PROVISI DAN KONTIJENSI
Provisi dan kontinjensi terjadi dimana ada batas kabur antara kewajiban sekarang dan
masa depan. PSAK 37 mengenai provisi , kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi mengakui
tumpang tindih definisi dalam ayat 12, ketika menyatakan bahwa semua ketentuan yang
kontingen karena mereka tidak yakin dalam waktu atau jumlah. Mencoba untuk membedakan
antara sekarang, masa depan dan potensi (atau kontinjen) kewajiban tidak sesederhana mungkin
yang terlihat. Perbedaan ini tergantung tingkat besar pada sifat bahkan kejadian masa lalu. IAS
37/AASB 137 ayat 10 mendefinisikan kewajiban kontinjensi sebagai :

a) Kewajiban kemungkinan yang timbul dari peristiwa masa lalu dan yang keberadaannya akan
dikonfirmasi hanya oleh terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa masa depan
pasti tidak sepenuhnya dalam kendali entitas

b) Kewajiban kini yang timbul dari peristiwa masa lalu tetapi tidak diakui karena:
 Kemungkinan tidak mengakibatkan arus keluar sumber daya dan manfaat ekonomi yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut.
 Jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur dengan keandalan yang cukup.

3. PROVISI DAN KONTIJENSI

Ekuitas Pemilik merupakan aktiva bersih (aktiva dikurangi kewajiban) dari entitas.
Kerangka mendefinisikan ekuitas adalah kepentingan sisa dalam aset perusahaan setelah
dikurangi semua kewajibannya. Oleh karena itu, ekuitas pemilik tidak punya kewajiban untuk
pengalihan aset, namun dapat klaim sisa. Selanjutnya, hal itu tidak dapat didefinisikan secara
terpisah dari aktiva dan kewajiban.
4. HAK PEMEGANG SAHAM

Hak-hak yang dimiliki oleh kreditor dan pemilik, didapatkan karena hukum atau
peraturan perusahaan terkait. Bagaimanapun, dalam teori akuntansi, tidak peduli bagaimana
bentuk hukum sebuah organisasi, entitas diakui sebagai unit akuntabilitas. Oleh karena itu,
kreditor memiliki klaim terhadap entitas dan juga asetnya. Berikut ini merupakan hak-hak yang
dimiliki oleh kreditor:
 Penyelesaian atas klaim kreditor dengan jangka waktu yang telah ditentukan, melalui
transfer aset (barang atau jasa).
 Penyelesaian klaim kreditor merupakan prioritas utama dibandingkan hak-hak pemilik,
jika terjadi likuidasi.

5. SUBSTANSI EKONOMI

Pemilik atau wakilnya (agent) memiliki kendali atas akuisisi, komposisi, penggunaan dan
disposisi aset perusahaan. Mereka memiliki kendali atas pengoperasian dan bertanggung
jawab dalam menjalankan perusahaan serta keberlangsungan dan profitabilitasnya.
Bagaimanapun, konsep ini memiliki kelemahan. Pengakuan atas owner’s equity menggunakan
teori proprietary, yang tidak cocok ketika diterapkan kepada perusahaan besar.
6. KONSEP MODAL

Framework mengakui bahwa perusahaan mempertahankan keutuhan modal dasarnya atau tidak,
merupakan sebuah fungsi, bukan hanya sebagai definisi ekuitas sebagai hak residu suatu
entitas, melainkan juga concept of capital. Tujuan lain dari capital maintenance adalah
melindungi kreditor dengan menyediakan ‘bantalan’ atau ‘penyangga’.
7. KLASIFIKASI DALAM EKUITAS PEMILIK
Pemisahan antara contributed dan earned capital ternyata berguna bagi para akuntan.
Contributed capital merupakan modal yang diserahkan secara langsung oleh pemilik untuk
keberlangsungan perusahaan (invested), sedangkan earned capital adalah modal yang
berasal dari profit, didapatkan oleh perusahaan seiring dengan aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan (reinvested).

LO 4 – TANTANGAN UNTUK PEMBUAT STANDAR


1. Utang Vs Ekuitas
Sesuai dengan kriteria definisi, saham yang telah di terbitkan kepada investor termasuk
bagian dari equity sedangkan pinjaman dari kreditor di klasifikasikan sebagai liabilities. Saham
preference yang dianggap sebagai bagian dari modal dan diklasifikasi sebagai equity.
2. Penyelesaian Utang
Hutang dapat di selesaikan dengan cara membayar lunas atau memberikan jasa kepada
kreditur. Namun bila debitur tidak mampu melunasi hutangnya, kreditur dapat
menghapuskan hutang debitor.

3. Saham bagi karyawan


Employee shares menciptakan expense dan liabilities berpendapat para karyawan mendapatkan
sesuatu yang bernilai, oleh karenanya ada cost oleh perusahaan. Cost inilah yang dianggap
beban. Dan liabilities ada sampai di lunasi dengan hutang dan ekuitas bertambah. Bagi mereka
yang berpendapat Employee shares tidak menciptakan “expense” mereka beranggapan employee
shares tidak lebih menciptakan additional shares.

Anda mungkin juga menyukai