Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN STUDI KASUS

Implementasi Layanan Bimbingan dan Konseling di


SD INPRES HARTACO INDAH
Disusun sebagai pemenuhan Ujian Akhir Semester (UAS)
Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling di SD
Dosen Pengampu: Hotimah, S.Pd.Si., M.Pd.

Disusun oleh:
Nama: Fauzia Rahmadani R
Nim: 230407502054

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.Makalah yang berjudul “ Layanan Bimbingan
dan Konseling Di “SD Inpres Hartaco Indah” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Makasar.Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih ada kekurangan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan penulis. Untuk itulah, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat diharapkan, demi kesempurnaan karya tulis ini. Terlepas dari kekurangan-
kekurangannya, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Makassar, 02 November 2023

Fauzia Rahmadani R

1
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………… 3
1.2 TUJUAN…………………………………………………………………… 4
1.3 MANFAAT……………………………………………………………… 4
B. DATA INFORMASI………………………………………………………… 4
1.1 HASIL WAWANCARA DENGAN
GURU…………………………………………………………………….. 22
1.2 HASIL WAWANCARA DENGAN
SISWA…………………………………………………………………… 23
C. ANALISIS HASIL WAWANCARA DAN
OBSERVASI………………………………………………………………… 24
D. USULAN REKOMENDASI PROGRAM PERBAIKAN PELAKSANAAN
BK………………………………………………………………………… 24
E. KESIMPULAN…………………………………………………………….. 25
F. DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………… 26
G. LAMPIRAN…………………………………………………………………… 27

A. PEMBAHASAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiataN bantuan dan tutunan yang
diberikan kepaya Sayandividu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah Pada
kurikulum 1984Semula disebut Bimbingandan Penyuluhan (BP), kemudian pada kurikulum
1994 bergantSaya nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang
Layanan BK sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun 1962 Namun BK baru
diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukannya kurikulum 1975.

2
Kendiandisempurnakan ke dalam kurikulum 1984dengan memasukkan bimbingan karir
di di dalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001 dan sampai saat ini
terus berkembangpada bimbingan dankonseling didunia internasional sampaiawal abadke- 20
belum ada konselor di sekolah Pada saat itu pekerjaan-pekerjaan konselor busi ditangani oleh
para guru Gerakan bimbingan di sekolah mulai berkembang sebagai dampak dari revolusi
industri dan khususnya belakang para siswa yang masuk ke sekolah- sekolah negeri. Terlepas
dari predikat guru bimbingan dan konseling, pada pada dasarnya guru adalah jabatan
profesional yang harus dipertanggungjawabkan secara profesional pula. Guru adalah
tusukanatan yang memerlukan keahlian khusus sikap, perilaku dan berpikir seorang guru
harus ditunjukkan dalam idealismenya. Oleh karena itu pemahaman atas jabatan guru penting
artinya dalam rangka mengabdikan dirinya terhadap nusantara, bangsa dan negara
Demikian pula demikian puladengan jabatan fungsional guru
bimbingandankonselingyang sebenarnya hanya dapat dilaksanakan secara optimaloleh
mereka yang memang memiliki belakang kependidikan Seperti itu Jika suatu jabatan
fungsional dilakukan oleh orang yang tidak memiliki belakang tertundaidikan dan
keprofesian yang benar, maka sangat besar kemungkinannya terjadi penyimpangan perilaku
penyimpangan kegiatan, dan penyimpanganpenafsirandi luarbatas kewajaranyang seharusnya
Begitulah yang terjadidalam ruang lingkup bimbingan dan konseling di tingkat dasar sekolah
pada orang dewasa ini.

1.2 TUJUAN
Permasalahan yang telah penulis sampaikan perlu dibahsebagai dengan cermat agar-agar
tujuan dari penulisanmakalah ini bisadiketahui Tujudan dalam pembahasanmakalah
inidisesuaikan dengan rumusan masalah sebagai awal dari hal yang perlu diberikan
penjelasan dan pembahasan. Berikut tujuan penulisan dalam makalah ini, yaitu
1 Menjelaskan pengertian bimbingan dan konseling
2 Menjelaskan tujuan bimbingan dan konseling
3. Menjelaskan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
4 Menjelaskan fungsi bimbingan konselin
5. Menjelaskan asas-asas bimbingan dan konseling

3
DATA INFORMASI
1.1 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU
No Aspek yang Diobservasi Jawaban
1. Pemahaman guru tentang konsep Di tingkat SD, bimbingan konseling biasanya
bimbingan dan konseling di SD. difokuskan pada membantu siswa dalam
empat komponen utama, yaitu:
perkembangan akademik, perkembangan
pribadi/sosial, perkembangan karir, dan
perkembangan kesehatan/kebugaran.
Bisa dijelaskan apa yang di maksud
dengan keempat komponen tadi? perkembangan akademik: Guru diharapkan
untuk membantu siswa dalam mencapai
prestasi akademik yang baik dengan
memberikan bimbingan terkait strategi
belajar, mengatasi kesulitan belajar,
mengelola waktu, dan meningkatkan motivasi
belajar.
Perkembangan pribadi/sosial: Guru
diharapkan untuk membantu siswa dalam
membangun keterampilan sosial, mengelola
emosi, berkomunikasi dengan baik, dan
memecahkan konflik. Mereka juga harus
mampu mengidentifikasi siswa yang
memerlukan perhatian khusus dalam hal
perkembangan pribadi dan memberikan
bantuan yang diperlukan.
Perkembangan karir: Pada tingkat SD,
bimbingan konseling terkait perkembangan
karir mungkin lebih sederhana. Guru bisa
membantu siswa untuk mengeksplorasi
minat, bakat, dan aspirasi mereka, serta
memberikan informasi awal tentang berbagai
pilihan karir yang mungkin tersedia di masa
depan.
Perkembangan kesehatan/kebugaran: Guru
diharapkan untuk mempromosikan gaya
hidup sehat dan memberikan informasi
tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik
dan mental. Mereka dapat memberikan saran
tentang nutrisi yang seimbang, olahraga,
kesehatan gigi, kebersihan, dan topik-topik
sejenis.

4
2. Pemahaman guru terkait pentingnya Guru yang memahami pentingnya
pelaksanaan bimbingan dan pelaksanaan bimbingan konseling di SD akan
konseling di SD. menyadari bahwa bimbingan konseling
memiliki peran yang sangat penting dalam
mendukung perkembangan siswa secara
holistik.seperti Dukungan perkembangan
pribadi dan social, Peningkatan prestasi
akademik, Pengenalan awal terhadap karir.

Perkembangan pribadi dan social Bimbingan konseling di SD membantu siswa


apa yang ibu berikan kepada siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial,
mengelola emosi, dan membangun pola pikir
yang positif. Guru yang memahami
pentingnya aspek ini akan berperan dalam
membantu siswa mengatasi masalah pribadi
dan sosial yang mungkin mereka hadapi,
seperti konflik dengan teman sekelas,
kesulitan dalam beradaptasi, atau masalah
emosional.

3. Jenis bimbingan yang diberikan. jenis bimbingan yang diberikan kepada siswa
di SD dapat bervariasi tergantung pada
sumber daya yang tersedia di sekolah dan
kebutuhan siswa. Guru dan konselor sekolah
bekerja sama untuk memberikan bimbingan
yang sesuai dan mendukung perkembangan
holistik siswa di tingkat SD.
Bisa jelaskan bimbingan-bimbingan Ada beberapa jenis bimbingan yang dapat
apa saja yang ibu berikan kepada diberikan kepada siswa di sekolah dasar (SD)
siswa? Yaitu:
 Bimbingan akademik:Jenis bimbingan
ini bertujuan untuk membantu siswa
dalam mencapai prestasi akademik
yang baik. Bimbingan akademik
meliputi pemberian strategi belajar,
peningkatan keterampilan studi,
pengelolaan waktu, pemberian
bantuan dalam mengatasi kesulitan

5
belajar, dan pengembangan motivasi
belajar.
 Bimbingan pribadi/sosial: Bimbingan
pribadi/sosial bertujuan untuk
membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan sosial,
mengelola emosi, dan membangun
hubungan yang sehat dengan orang
lain. Bimbingan ini dapat mencakup
aspek seperti pengembangan
keterampilan komunikas.penyelesaian
konflik, pengembangan harga diri
yang positif, dan pengenalan terhadap
nilai-nilai moral dan etika.
Jenis konseling yang diberikan jenis konseling yang diberikan di SD dapat
bervariasi tergantung pada kebutuhan siswa,
sumber daya yang tersedia di sekolah, dan
kompetensi konselor atau guru yang terlibat.
Penting bagi sekolah untuk memiliki konselor
yang terlatih dan berpengalaman untuk
memberikan konseling yang efektif kepada
siswa.
4. Teknik bimbingan yang digunakan Guru dapat menggunakan berbagai teknik
guru dalam memberikan bimbingan bimbingan dan konseling dalam memberikan
dan konseling pada siswa dukungan kepada siswa baik dalam sesi
(berkelompok atau individu) bimbingan kelompok maupun individu di
sekolah dasar.Ada beberapa teknik yang
dapat di lakukan guru yaitu:
 Mendengarkan aktif: Guru yang
memberikan bimbingan dan konseling
akan menggunakan teknik
mendengarkan aktif. Mereka akan
memberikan perhatian penuh kepada
siswa, mengerti dan merespons secara
empatik terhadap pengalaman,
perasaan, dan masalah yang
disampaikan siswa dengan cara
memperlihatkan sikap mendukung
dan penerimaan.
 Bertanya dan merangsang refleksi:
Guru dapat menggunakan pertanyaan
terbuka untuk merangsang refleksi
siswa tentang masalah atau situasi

6
yang dihadapinya. Dengan bertanya,
guru membantu siswa dalam
memahami dan memperoleh wawasan
baru mengenai situasi yang mereka
hadapi, serta mendorong mereka
untuk mencari solusi atau alternatif
pemecahan masalah.
 Memberikan umpan balik konstruktif:
Guru memberikan umpan balik yang
konstruktif kepada siswa untuk
membantu mereka memahami
konsekuensi dari pilihan dan tindakan
mereka. Umpan balik ini dapat
mencakup penguatan positif terhadap
perilaku yang diinginkan, saran untuk
perbaikan, atau bimbingan untuk
menghadapi tantangan yang dihadapi.
5. Masalah belajar pada siswa yang  Kesulitan pemahaman: Beberapa
pernah terjadi. siswa mungkin mengalami kesulitan
dalam memahami konsep atau materi
pelajaran yang diajarkan. Mereka
mungkin menghadapi hambatan
dalam mengikuti penjelasan guru,
memproses informasi, atau
menghubungkan konsep baru dengan
pengetahuan sebelumnya.
 Kesulitan konsentrasi: Siswa dapat
mengalami kesulitan dalam
mempertahankan konsentrasi mereka
selama proses belajar. Faktor-faktor
seperti gangguan lingkungan,
gangguan perhatian, atau masalah
emosional dapat memengaruhi
kemampuan mereka untuk fokus dan
memperoleh pemahaman yang baik.
6. Teknik bimbingan dan atau Setiap siswa memilki kebutuhan belajar yang
konseling yang diberikan guru unik,oleh karena itu,guru harus
terhadap masalah belajar siswa memperhatikan kebutuhan individu siswa dan
menyeleraskannya dengan teknik-teknik
bimbingan dan konseling yang sesuai.
Ketika seorang siswa menunjukkan perilaku
bermasalah, guru dapat menggunakan
berbagai teknik bimbingan dan konseling

7
untuk membantu siswa mengatasi masalah
tersebut.
Teknik-teknik apa saja yang ibu Observasi dan evaluasi, Komunikasi efektif,
berikan? Konseling individual, Pembinaan dan
dorongan, Pembelajaran keterampilan social,
Pembentukan tujuan dan perencanaan
tindakan.
7. Perilaku siswa yang bermasalah di Perilaku siswa yang bermasalah di kelas
kelas. dapat bervariasi dan mencakup berbagai
tindakan atau sikap yang mengganggu proses
pembelajaran dan kehidupan di kelas
seperti,Agresi atau kekerasan, Gangguan,
Ketidakpatuhan, Perilaku menantang.
Tolong berikan contoh bagi siswa Siswa yang sering melanggar aturan dan
yang bermasalah seperti ketidak instruksi dari guru, seperti tidak mengikuti
patuhan? tugas atau pekerjaan rumah, tidak membawa
peralatan yang diperlukan, atau mengabaikan
tugas sekolah, dapat mengganggu proses
pembelajaran dan menghambat kemajuan
akademik.
8. Teknik bimbingan dan atau Penting bagi guru untuk mengakui bahwa
konseling yang diberikan guru setiap siswa dan situasi perilaku bermasalah
kepada siswa yang menunjukkan dapat berbeda. Oleh karena itu, pendekatan
prilaku bermasalah yang digunakan harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan karakteristik siswa yang
bersangkutan. Selain itu, guru juga harus
mematuhi kebijakan dan prosedur sekolah
terkait dengan bimbingan dan konseling
siswa. Ketika seorang siswa menunjukkan
perilaku bermasalah, guru dapat
menggunakan berbagai teknik bimbingan dan
konseling untuk membantu siswa mengatasi
masalah tersebut.
Kalau boleh tau teknik apa saja yang Saya menggunakan berbagai teknik seperti,
ibu lakukan? Komunikasi efektif: Guru membuka saluran
komunikasi dengan siswa, memperlihatkan
minat, dan empati terhadap mereka. Guru
dapat berbicara dengan siswa secara terbuka,
mendengarkan dengan penuh perhatian, dan
mengajukan pertanyaan yang relevan untuk
memahami masalah yang mendasari perilaku
bermasalah.
Observasi dan evaluasi: Guru dapat
mengamati perilaku siswa secara cermat dan
8
objektif untuk memahami penyebab dan pola
perilaku bermasalah. Dengan evaluasi yang
tepat, guru dapat mengidentifikasi faktor
pemicu, konteks, dan konsekuensi dari
perilaku tersebut.
Pembinaan dan dorongan: Guru memberikan
dukungan, motivasi, dan dorongan kepada
siswa untuk mengubah perilaku bermasalah.
Dengan memberikan penguatan positif,
penghargaan, dan umpan balik yang
konstruktif, guru membantu siswa
mengembangkan perilaku yang lebih adaptif
dan produktif.
9. Bagaimana Pelaksanaan konseling Pelaksanaan konseling keluarga melibatkan
keluarga menurut ibu interaksi antara seorang konselor dan anggota
keluarga untuk membahas masalah,
meningkatkan hubungan, dan mencari solusi
yang sehat.dan Penting untuk diingat bahwa
setiap keluarga unik, dan pendekatan
konseling keluarga harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan karakteristik keluarga tersebut.
Konselor keluarga yang berkualifikasi akan
memimpin proses ini dengan empati,
kesabaran, dan pemahaman terhadap
dinamika keluarga.
Apakah ada langkah-langkah yang Ya ada,saya menggunakan langkah-langkah
ibu gunakan dalam menerapkan seperti;
pelaksanaan konseling keluarga? 1. Pendahuluan dan Pembentukan Hubungan:
- Memperkenalkan diri sebagai konselor
keluarga dan menjelaskan tujuan serta
manfaat konseling keluarga.
- Membangun hubungan yang baik dengan
setiap anggota keluarga, menciptakan suasana
aman, dan menghargai keberagaman dalam
keluarga.
2. Pengumpulan Informasi:
- Mengumpulkan informasi tentang sejarah
keluarga, dinamika keluarga, dan masalah
yang dihadapi oleh keluarga.
- Mendengarkan setiap anggota keluarga
secara individu untuk memahami perspektif
mereka.
3. Identifikasi Masalah dan Tujuan:
- Bersama-sama dengan keluarga,
9
mengidentifikasi masalah yang perlu diatasi
dalam konseling keluarga.
- Menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik
yang ingin dicapai oleh keluarga melalui
konseling.
4. Pengembangan Rencana Intervensi:
- Berdasarkan masalah dan tujuan yang
diidentifikasi, merumuskan rencana intervensi
yang tepat.
- Memilih teknik dan pendekatan konseling
yang sesuai, seperti terapi keluarga sistemik,
terapi berbasis solusi, atau pendekatan
kognitif-perilaku.
5. Sesi Konseling Keluarga:
- Mengadakan sesi konseling keluarga
dengan melibatkan semua anggota keluarga
yang relevan.
- Mendorong komunikasi terbuka dan saling
mendengarkan antar anggota keluarga.
- Menggunakan teknik konseling yang
sesuai untuk membantu keluarga
memecahkan masalah, mengeksplorasi pola
perilaku, dan membangun keterampilan
komunikasi yang sehat.
6. Pemantauan dan Evaluasi:
- Memantau kemajuan keluarga terhadap
tujuan yang ditetapkan.
- Melakukan evaluasi secara berkala untuk
mengevaluasi efektivitas konseling,
memperbarui tujuan, dan menyesuaikan
rencana intervensi jika diperlukan.
7. Tindak Lanjut dan Rujukan:
- Memberikan tindak lanjut setelah sesi
konseling, seperti memberikan latihan atau
tugas untuk menjaga perubahan yang dicapai.
- Jika diperlukan, merujuk keluarga ke
sumber daya atau spesialis lainnya, seperti
ahli psikologi, dokter, atau pekerja sosial.
8. Pencegahan dan Pemeliharaan:
- Memberikan informasi dan keterampilan
kepada keluarga untuk mencegah masalah
yang mungkin muncul di masa depan.
- Mendorong keluarga untuk melanjutkan
komunikasi yang sehat, memelihara ikatan

10
keluarga yang kuat, dan mencari dukungan
ketika diperlukan.
10. Pelaksanaan bimbingan dan Pelaksanaan bimbingan dan konseling
konseling berkelompok berkelompok melibatkan interaksi antara
seorang konselor dan sekelompok individu
yang memiliki kebutuhan atau masalah
serupa. Bimbingan dan konseling
berkelompok dapat menjadi platform yang
efektif untuk mendukung pertumbuhan
pribadi, pengembangan keterampilan, dan
pemecahan masalah. Bimbingan dan
konseling berkelompok dapat memberikan
manfaat yang signifikan, termasuk dukungan
sosial, pengembangan keterampilan
interpersonal, dan pemecahan masalah
kolaboratif. Dengan perencanaan yang
matang, penerapan yang efektif, dan evaluasi
yang teratur, sesi bimbingan dan konseling
berkelompok dapat menjadi alat yang kuat
dalam membantu siswa mengatasi tantangan
dan mencapai tujuan mereka.
11. Pelaksanaan bimbingan karir Bimbingan karir di tingkat SD harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan
siswa dan dilakukan dengan cara yang sesuai
dan menyenangkan. Hal ini dapat membantu
siswa memahami berbagai pilihan karir yang
ada, mengembangkan minat dan bakat
mereka, serta memberikan dasar yang kuat
untuk pengambilan keputusan karir di masa
depan.

Jenis bimbingan karir apa yang bisa  Penjelajahan Minat dan Bakat:
ibu berikan kepada siswa sd? Bimbingan karir di tingkat SD dapat
dimulai dengan membantu siswa
mengenal dan menjelajahi minat dan
bakat mereka. Ini dapat dilakukan
melalui kegiatan seperti diskusi
kelompok, proyek-proyek kreatif, atau
pengenalan terhadap berbagai
aktivitas ekstrakurikuler di sekolah.
Tujuannya adalah membantu siswa
mengidentifikasi minat dan bakat
mereka, sehingga mereka dapat

11
memulai pemikiran tentang pilihan
karir yang sesuai di masa depan.
 Penyampaian Informasi Tentang
Pekerjaan: Siswa dapat diberikan
informasi dasar tentang berbagai jenis
pekerjaan dan profesi yang ada. Hal
ini dapat melibatkan presentasi kelas,
ceramah tamu dari para profesional,
atau kunjungan ke tempat kerja.
Tujuannya adalah memberikan siswa
pemahaman awal tentang berbagai
pilihan karir yang mungkin mereka
pertimbangkan di kemudian hari.
 Pengembangan Keterampilan Dasar:
Bimbingan karir di tingkat SD juga
dapat melibatkan pengembangan
keterampilan dasar yang diperlukan
untuk masa depan mereka. Ini dapat
mencakup keterampilan komunikasi,
keterampilan kerja sama, keterampilan
pemecahan masalah, dan keterampilan
berpikir kritis. Melalui kegiatan kelas
atau proyek, siswa dapat diberikan
kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan ini yang akan berguna
dalam karir mereka kelak.
 Pembuatan Rencana Pendidikan:
Siswa dapat dibantu dalam
merencanakan pendidikan mereka
dengan mempertimbangkan minat dan
bakat mereka. Ini dapat melibatkan
diskusi tentang mata pelajaran yang
relevan, prestasi akademik yang
diperlukan, dan jalur pendidikan yang
mungkin mereka pilih di masa depan.
Tujuan dari ini adalah membantu
siswa memahami pentingnya
pendidikan dan bagaimana itu dapat
membantu mereka dalam mencapai
tujuan karir mereka.
 Pemahaman Nilai dan Etika Kerja:
Siswa dapat diberikan pemahaman
tentang nilai-nilai dan etika kerja yang

12
penting. Mereka dapat mempelajari
tentang pentingnya integritas,
tanggung jawab, kerjasama, dan sikap
positif dalam dunia kerja. Tujuannya
adalah membantu siswa memahami
pentingnya memiliki sikap dan
perilaku yang baik dalam karir mereka
nantinya.
12. Problematika dalam melaksanakan Melaksanakan bimbingan karir pada siswa di
bimbingan karir pada siswa SD SD dapat menghadapi beberapa
problematika.Adapun beberapa permasalahan
yang akan terjadi yaitu;
 Kesadaran dan Pemahaman Siswa:
Siswa di SD mungkin memiliki
pemahaman terbatas tentang apa itu
bimbingan karir dan bagaimana hal
tersebut dapat mempengaruhi masa
depan mereka. Mereka mungkin
belum sepenuhnya menyadari
pentingnya mempertimbangkan minat,
bakat, dan nilai-nilai mereka dalam
memilih karir. Oleh karena itu,
penting untuk memulai dengan
membangun pemahaman yang baik
dan memberikan penjelasan yang
sederhana tentang bimbingan karir
kepada siswa.
 Keterbatasan Sumber Daya:
Bimbingan karir di SD mungkin
terbatas oleh keterbatasan sumber
daya, baik dalam hal personel maupun
materi. Sekolah mungkin tidak
memiliki konselor karir penuh waktu
atau akses terhadap materi dan alat
bantu yang diperlukan untuk
memberikan bimbingan karir yang
komprehensif. Hal ini dapat
mempengaruhi kemampuan sekolah
untuk menyediakan layanan yang
memadai kepada siswa.
 Keberagaman Minat dan Bakat: Siswa
di SD sering kali memiliki minat dan
bakat yang beragam. Mereka mungkin

13
belum sepenuhnya memahami minat
dan bakat mereka sendiri, dan
mungkin sulit bagi mereka untuk
mengidentifikasi pilihan karir yang
sesuai. Menyediakan berbagai
kegiatan eksplorasi minat dan bakat,
seperti kunjungan industri, ceramah
tamu, atau proyek-proyek kreatif,
dapat membantu siswa dalam
mengenal diri mereka sendiri dan
menjelajahi berbagai pilihan karir.
Dalam mengatasi problematika ini - Melibatkan dan memberikan pemahaman
apakah ada langkah-langkah yang kepada siswa tentang pentingnya bimbingan
dapat di ambil? karir di tingkat SD.
- Mengintegrasikan bimbingan karir ke dalam
kurikulum sekolah dan mencari waktu untuk
melaksanakan kegiatan yang relevan.
- Mencari bantuan dari sumber daya
eksternal, seperti konselor karir luar atau
organisasi pendukung, untuk memberikan
bimbingan karir tambahan.
- Melibatkan orang tua dan memberikan
informasi serta saran tentang bagaimana
mereka dapat mendukung siswa dalam
mengenal diri mereka sendiri dan menjelajahi
minat dan bakat mereka.
- Menggunakan teknologi dan sumber daya
online untuk memberikan akses yang lebih
luas terhadap informasi dan alat bantu
bimbingan karir.
13. Problematika masalah kepribadian Dalam mengatasi masalah kepribadian dan
dan social siswa sosial siswa, program bimbingan dan
konseling di sekolah dapat melibatkan
strategi seperti konseling individu, kelompok,
atau kelas, pelatihan keterampilan sosial,
intervensi anti-perundungan, pengembangan
harga diri, pengelolaan emosi, dan promosi
kesehatan mental secara umum. Penting
untuk memahami kebutuhan individu siswa
dan menyediakan lingkungan yang aman dan
mendukung untuk pertumbuhan dan
perkembangan mereka. Masalah kepribadian
dan sosial siswa dapat menjadi perhatian
penting dalam bimbingan dan konseling di
14
sekolah. Beberapa problematika yang sering
muncul dalam hal ini meliputi:
 Kesulitan dalam Berinteraksi Sosial:
Beberapa siswa mungkin mengalami
kesulitan dalam berinteraksi dengan
teman sebaya, guru, atau orang
dewasa lainnya. Mereka mungkin
mengalami kecemasan sosial,
kesulitan dalam memahami aturan
sosial, atau mengalami masalah dalam
kemampuan komunikasi
interpersonal. Hal ini dapat
mempengaruhi hubungan mereka
dengan orang lain dan memengaruhi
kesejahteraan sosial mereka.
 Perundungan (Bullying): Perundungan
adalah masalah serius yang dapat
mempengaruhi siswa secara
emosional dan sosial. Siswa yang
menjadi korban perundungan dapat
mengalami tekanan, kecemasan, dan
depresi. Mereka mungkin mengalami
penurunan harga diri dan kesulitan
dalam membangun hubungan sosial
yang sehat. Sementara itu, siswa yang
menjadi pelaku perundungan juga
memerlukan intervensi untuk
mengubah perilaku agresif mereka
dan mempromosikan sikap empati dan
pengertian.
 Kesulitan Mengelola Emosi: Beberapa
siswa mungkin mengalami kesulitan
dalam mengelola emosi mereka
dengan baik. Mereka mungkin
mengalami kemarahan yang intens,
kecemasan yang berlebihan, atau
kesulitan dalam mengatasi stres.
Kesulitan dalam mengelola emosi
dapat memengaruhi kesejahteraan
mental dan sosial siswa, serta kinerja
akademik mereka.
 Gangguan Kesehatan Mental: Siswa
juga dapat menghadapi masalah

15
kesehatan mental seperti depresi,
kecemasan, gangguan makan, atau
gangguan suasana hati. Gangguan
kesehatan mental ini dapat
mempengaruhi cara siswa berinteraksi
dengan orang lain, konsentrasi mereka
dalam belajar, dan kesejahteraan
mereka secara umum. Intervensi
bimbingan dan konseling dapat
membantu siswa mengatasi masalah
ini dan mencari dukungan yang tepat.
 Rendahnya Harga Diri dan Percaya
Diri: Beberapa siswa mungkin
memiliki harga diri yang rendah atau
kekurangan kepercayaan diri. Mereka
mungkin merasa tidak berharga, tidak
mampu, atau tidak layak mendapatkan
kesuksesan. Hal ini dapat
mempengaruhi motivasi belajar
mereka, partisipasi dalam kegiatan
sosial, dan kesejahteraan secara
keseluruhan.
 Kesulitan Mengambil Keputusan:
Siswa mungkin menghadapi kesulitan
dalam mengambil keputusan yang
baik dan bijaksana. Mereka mungkin
merasa bingung, takut membuat
kesalahan, atau kurangnya
keterampilan pemecahan masalah.
Kesulitan dalam mengambil
keputusan dapat mempengaruhi
perkembangan pribadi dan sosial
siswa serta mempersulit mereka dalam
menghadapi tantangan hidup.
14. Pelaksanaan program pendukung Pelaksanaan program yang mendukung
bimbingan dan konseling di SD bimbingan dan konseling di sekolah dasar
(SD) dapat melibatkan beberapa langkah
berikut:
1. Identifikasi kebutuhan: Pihak sekolah perlu
mengidentifikasi kebutuhan bimbingan dan
konseling di tingkat SD. Ini dapat melibatkan
survei atau pengumpulan data untuk
memahami masalah yang umum dihadapi

16
oleh siswa, seperti masalah emosional, sosial,
akademik, atau penyesuaian diri.
2. Pengembangan program: Berdasarkan hasil
identifikasi kebutuhan, pihak sekolah dapat
mengembangkan program bimbingan dan
konseling yang sesuai untuk siswa SD.
Program tersebut harus mencakup tujuan
yang jelas, metode atau kegiatan yang
relevan, serta sumber daya yang dibutuhkan.
3. Pelatihan konselor: Jika sekolah memiliki
konselor, mereka perlu diberikan pelatihan
yang memadai untuk melaksanakan program
bimbingan dan konseling di SD. Pelatihan ini
dapat mencakup keterampilan konseling,
komunikasi dengan anak-anak, pemahaman
perkembangan anak, dan penanganan
masalah khusus di SD.
4. Kolaborasi dengan guru dan staf sekolah:
Konselor perlu bekerja sama dengan guru dan
staf sekolah untuk mendukung pelaksanaan
program bimbingan dan konseling.
Kolaborasi ini dapat melibatkan pertemuan
rutin, diskusi tentang siswa yang
membutuhkan bantuan, serta koordinasi
dalam memberikan dukungan kepada siswa.
5. Sesi konseling individu: Konselor dapat
menyediakan sesi konseling individu kepada
siswa yang membutuhkan dukungan khusus.
Sesi ini dapat digunakan untuk membantu
siswa mengatasi masalah pribadi, belajar
keterampilan sosial, mengelola emosi, atau
meningkatkan kinerja akademik.
6. Kegiatan kelompok: Konselor dapat
mengadakan kegiatan kelompok yang
mendukung perkembangan sosial dan
emosional siswa. Kegiatan ini dapat meliputi
sesi diskusi, permainan peran, kerjasama
dalam proyek, atau kegiatan pengembangan
keterampilan tertentu.
7. Penyuluhan dan program pencegahan:
Konselor dapat memberikan penyuluhan
kepada siswa dan orang tua tentang topik
yang relevan, seperti bullying, pengelolaan
stres, pengambilan keputusan, atau kesehatan

17
mental. Program pencegahan juga dapat
diimplementasikan, seperti program anti-
bullying atau program pengembangan
keterampilan sosial.
8. Evaluasi dan penilaian: Penting untuk
melakukan evaluasi terhadap program
bimbingan dan konseling yang dilaksanakan
di SD. Evaluasi ini dapat melibatkan
pengumpulan umpan balik dari siswa, guru,
dan orang tua, serta menganalisis dampak
program terhadap siswa dan lingkungan
sekolah.
9. Penyediaan sumber daya: Pihak sekolah
perlu menyediakan sumber daya yang
mendukung pelaksanaan program bimbingan
dan konseling, seperti ruang konseling, materi
bacaan, alat evaluasi, atau dukungan
administratif.
Penting untuk menjaga komitmen jangka
panjang terhadap program bimbingan dan
konseling di SD agar dapat memberikan
manfaat yang berkelanjutan bagi siswa.
Kolaborasi antara konselor, guru, orang tua,
dan staf sekolah merupakan kunci
keberhasilan program ini.
15. Sistem manajemen dan koordinasi Dalam bimbingan dan konseling di sekolah,
dalam pelaksanaan bimbingan dan berbagai sistem manajemen dan koordinasi
dapat dilaksanakan untuk memastikan
konseling di sekolah
pelaksanaan yang efektif dan terkoordinasi.
Penting bagi sekolah untuk memiliki sistem
manajemen dan koordinasi yang baik dalam
bimbingan dan konseling. Hal ini membantu
memastikan bahwa program bimbingan dan
konseling dapat berjalan dengan efektif,
efisien, dan terkoordinasi dengan baik untuk
mendukung perkembangan siswa secara
optimal.
 Tim Bimbingan dan Konseling:
Sekolah dapat membentuk tim
bimbingan dan konseling yang terdiri
dari konselor, guru, dan staf lainnya
yang terlibat dalam proses bimbingan
dan konseling. Tim ini bertanggung
jawab untuk merencanakan,
18
mengkoordinasikan,dan melaksanakan
program bimbingan dan konseling di
sekolah. Mereka dapat bertemu secara
berkala untuk berdiskusi, saling
berbagi informasi, dan mengambil
keputusan terkait kegiatan bimbingan
dan konseling.
 Perencanaan Program: Sistem
manajemen dan koordinasi melibatkan
perencanaan program bimbingan dan
konseling yang terstruktur. Ini
meliputi menentukan tujuan,
mengidentifikasi kebutuhan siswa,
merancang kegiatan dan intervensi,
System apa saja dan tolong jelaskan serta menentukan sumber daya yang
diperlukan. Perencanaan program
system-sistem tersebut
dilakukan oleh tim bimbingan dan
konseling dengan melibatkan
stakeholder seperti guru, kepala
sekolah, dan orang tua.
 Jadwal dan Penjadwalan: Sistem
manajemen melibatkan penjadwalan
kegiatan bimbingan dan konseling.
Jadwal dapat mencakup sesi konseling
individu, kelompok, atau kelas, serta
kegiatan lain seperti seminar atau
lokakarya. Penjadwalan yang baik
mempertimbangkan ketersediaan
siswa, guru, dan konselor, serta
memastikan waktu yang tepat untuk
intervensi yang direncanakan.
 Kolaborasi dengan Guru dan Staf
Sekolah: Konselor bekerja sama
dengan guru dan staf sekolah untuk
memastikan adanya koordinasi yang
baik dalam memberikan bimbingan
dan konseling kepada siswa. Konselor
dapat berkomunikasi dengan guru
untuk mendapatkan informasi tentang
kemajuan akademik dan perilaku
siswa, serta memberikan saran atau
strategi yang relevan. Kolaborasi ini
membantu memperkuat hubungan

19
antara bimbingan dan konseling
dengan lingkungan belajar di sekolah.
16. Bentuk evaluasi yang dilakukan terdapat beberapa bentuk evaluasi yang dapat
dalam pelaksanaan bimbingan dan dilakukan. Evaluasi ini bertujuan untuk
mengukur efektivitas program, memantau
konseling
kemajuan siswa, dan mengevaluasi kebutuhan
yang perlu ditangani. Berikut adalah beberapa
bentuk evaluasi yang umum dilakukan dalam
bimbingan dan konseling:
1. Evaluasi Awal atau Pendahuluan
2. Evaluasi Formatif
3. Evaluasi Sumatif
4. Evaluasi Diri
5. Evaluasi Partisipan Lainnya
6. Evaluasi Program Secara Keseluruhan
1. Evaluasi awal atau pendahuluan
adalah pengumpulan data melalui
observasi, wawancara, atau
penggunaan instrumen evaluasi
Jelaskan apa yang dimaksud dengan seperti angket atau tes psikologis.
bentuk evaluasi tersebut 2. Evaluasi formatif adalah program
bimbingan dan konseling untuk
memantau kemajuan siswa dan
efektivitas intervensi yang dilakukan.
Konselor dapat menggunakan
berbagai metode evaluasi seperti
observasi, wawancara, atau tes untuk
memperoleh umpan balik tentang
perubahan yang terjadi pada siswa.
3. Evaluasi sumatif Evaluasi ini dapat
melibatkan pengumpulan data tentang
perubahan perilaku, prestasi
akademik, keterampilan sosial, atau
kesejahteraan emosional siswa.
Evaluasi sumatif membantu konselor
dalam mengevaluasi keberhasilan
program dan memberikan informasi
untuk perbaikan di masa mendatang.
4. Evaluasi diri atau self-evaluasi
dilakukan oleh siswa yang terlibat
dalam program bimbingan dan
konseling. Ini melibatkan siswa untuk
merefleksikan perubahan yang mereka
rasakan setelah mengikuti intervensi
20
dan mengevaluasi kepuasan mereka
terhadap program tersebut.
5. Evaluasi Partisipan Selain evaluasi
oleh siswa, melibatkan partisipan lain
seperti orang tua atau guru juga
penting Umpan balik dari partisipan
lain ini dapat memberikan perspektif
yang berharga dalam mengevaluasi
efektivitas program bimbingan dan
konseling.
6. Evaluasi program secara keseluruhan
dilakukan untuk mengevaluasi
keseluruhan efektivitas program
bimbingan dan konseling. Evaluasi ini
melibatkan analisis data, umpan balik
dari partisipan, dan tinjauan terhadap
tujuan dan hasil yang diharapkan.
Evaluasi program secara keseluruhan
memberikan informasi yang penting
dalam pengambilan keputusan untuk
meningkatkan dan mengembangkan
program di masa mendatang.
17. Kendala yang dihadapi guru Ketika Guru dapat menghadapi beberapa kendala
melaksanakan proses bimbingan ketika melaksanakan proses bimbingan dan
maupun konseling terhadap konseling terhadap siswa. Beberapa kendala
siswanya. yang umum dihadapi adalah sebagai berikut:
 Waktu Terbatas: Guru seringkali
memiliki jadwal yang padat dengan
tuntutan mengajar dan tugas
administratif lainnya. Keterbatasan
waktu dapat menjadi kendala dalam
melaksanakan proses bimbingan dan
konseling yang membutuhkan waktu
tambahan untuk interaksi dengan
siswa.
 Keterampilan Konseling yang
Terbatas: Guru mungkin tidak
memiliki pelatihan khusus dalam
keterampilan konseling. Mereka
mungkin merasa tidak yakin atau
tidak nyaman dalam memfasilitasi sesi
konseling dengan siswa. Kurangnya
keterampilan konseling dapat

21
mempengaruhi efektivitas interaksi
dan dukungan yang diberikan kepada
siswa.
 Beban Kerja yang Tinggi: Guru
seringkali memiliki tanggung jawab
yang banyak, termasuk mengajar,
menyiapkan materi pelajaran, menilai
tugas, dan mengelola kelas. Beban
kerja yang tinggi dapat menghambat
waktu dan energi yang dapat mereka
alokasikan untuk proses bimbingan
dan konseling.
 Keterbatasan Sumber Daya:
Terkadang guru menghadapi
keterbatasan sumber daya, baik dalam
hal fasilitas yang memadai untuk sesi
konseling maupun dalam hal akses ke
materi atau dukungan tambahan yang
diperlukan untuk membantu siswa.
 Masalah Privasi dan Kerahasiaan:
Guru mungkin menghadapi tantangan
dalam menjaga privasi dan
kerahasiaan siswa selama sesi
konseling. Ketika melakukan sesi
konseling di lingkungan sekolah yang
sibuk, sulit untuk menciptakan ruang
yang sepenuhnya pribadi dan aman.
Apakah kendala ini penting di sadari Penting bagi guru untuk menyadari kendala
oleh guru dan mencari solusi dari ini dan mencari solusi yang sesuai. Pelatihan
kendala tersebut? tambahan dalam keterampilan konseling,
dukungan dari staf sekolah, dan kolaborasi
dengan konselor atau tenaga profesional
lainnya dapat membantu mengatasi kendala-
kendala ini dan meningkatkan efektivitas
proses bimbingan dan konseling.

1.1 HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA.

NO. Aspek yang di observasi JAWABAN

1. Bagaimana cara agar memahami Dengan cara memperhatikan ke


guru yang sedang mengajar dan

22
suatu pembelajaran dalam kelas
bertanya ketika tidak mengerti,dan
tidak bercerita sama teman
sebangku dan di dekat kita.
2. Apakah adek pernah mengantuk Pernah , dan pada saat les juga saya
pada saat pembelajaran di suka mengantuk karena ke capean.
laksanakan
3. Apa tanggapan adek jika ada Dengan memberi tahu kalau jangan
teman yang menggang gu pada mengganggu pada saat belajar
karena membuat konsentrasi
saat pemebelajaran
terganggu.
4. Jika ada teman yang jahil kepada Memarahinya dan menegur agar
kita apa yang dilakukan jangan ganggu ka lagi

5. Metode pembelajaran apa yang Kalau yang tidak di sukai itu


tidak di sukai sama yang di sukai matematika karena penjelasannya
panjang dan susah untuk di
pahami,dan yang disukai itu
penjaskes karena saya suka jika
berada di lapangan apalagi ada saat
bermain.

A. ANALISIS INFORMASI WAWANCARA DAN OBSERVAS


Dari hasil analisis yang saya ketahui saya menemukan perbedan atara penerapan
bimbingan dan konseling di sekolah dasar sama sekolah menegah. Penerapan
bimbingan dan konseling di sekolah dasar lebih berfokus pada pada wali kelas atau
biasa di sebut guru kelas , semua masalah siswa di tangani oleh guru kealas/wali kelas

23
.penerapan bimbingan dan konseling di SD tidak memiliki ruangan tetao untuk guru
pengasug mata pelajaran Bimbingan Dan konseling

B. USULAN REKOMENDASI PROGRAM PERBAIKAN PELAKSANAAN


BIMBINGAN DAN KONSELING
Dari hasil penelitian yang saya amati di lingkunggan sekolah dasar, saya menemukan
banyak kekurangan dalam penerapan Bimbingan dan Konseling di lingkungan sekolah
dasar, maka dari saya sebagai peneliti memberi sara agar di lingkungaan sekolag dasar
segerah memeberikan ruang kerja tersendidiri yang terkhusus untuk ruangan Bimbingan dan
Konseling agar peserta didk memiliki ruangan tersendiri untuk menyelesaikan masalah yang
sedang dia hadapi.

KESIMPULAN
Bimbingan dan konseling merupakan upaya seseorang dalam membantu
mengembangkan kesempatan yang dimiliki. Bimbingan dan konseling merupakan bagian
yang integral dalam proses pendidikan untuk membantu individu meningkatkan
kemampuannya dalam memahami diri dan lingkungannya agar mencapai perkembangan

24
secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki. Didalam bimbingan dan konseling ada
empat macam layanan, diantaranya yaitu: bimbingan akademik, bimbingan pribadi sosial,
bimbingan keluarga, dan bimbingan karir. Karir sering disangkut pautkan dengan
pekerjaan.Bimbingan dan konseling juga sangat dibutuhkan di sd karena masih banyaknya
siswa yang berkebutuhan khusus dan guru bimbingan dan konsling di sd belum ada jadi
semua di timpakan kepada guru PAI,sesuai hasil wawancara di atas bimbingan dan konseling
di timpakan kepada gur PAI karena banyaknya anak sd yang belum lancar baca tulis al-quran.

DAFTAR PUSTAKA

Tohirin. 2008. Bimbingan Dan Konseling di Sekolah Dan Madrasah Berbasis Integrasi,
Jakarta: Persada

25
C. LAMPIRAN

26
1.1 DOKUMENTASI.’

27

Anda mungkin juga menyukai