Anda di halaman 1dari 7

Laporan Pratikum Perkerasan Jalan (Aspal)

Laboratorium Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil- Institut Teknologi Padang

2.3 PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT ASPAL

SNI-06-2440-1991

A. Maksud
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kehilangan berat aspal terutama pada
percobaan penetrasi dan daktilitas bahan bitumen. Kehilangan berat adalah selisih
antara berat aspal mula-mula dengan berat aspal setelah dioven selama 5 jam pada
suhu 163℃.
B. Peralatan
1. Oven dengan pengatur suhu.
2. Cawan contoh terbuat dari alumunium.
3. Timbangan.
4. Alat penetrasi dan alat daktilitas.
C. Benda uji
Panaskan aspal perlahan-lahan serta aduk hingga cukup cair untuk dapat dituangkan,
setelah cukup air merata, tuangkan kedalam 2 buah cawan, lalu diamkan sampai
dingin.
D. Prosedur kerja
1. Cawan ditimbang.
2. Masukkan benda uji kedalam cawan yang diletakan di atas talam yang berisi air,
dinginkan 30 menit. Timbang berat cawan berisi aspal tersebut sehingga diperoleh
berat aspal sebelum dipanaskan (w1).
3. Oven cawan berisi benda uji tersebut pada suhu 163℃ selama 5 jam, setelah 5 jam
keluarkan benda uji dari oven dan biarkan sampai dingin.
4. Lalu timbang lagi beratnya (w2).
5. Hitunglah berat aspal tersebut yang besarnya adalah (w1-w2).
E. Aplikasi lapangan
Pemeriksaan kehilangan berat isi bertujuan untuk menentukan pengaruh suhu terhadap
aspal pada saat mix design, karena suhu pencampuran pada saat mix design tidak
boleh melebihi suhu 163℃ yang akan mengakibatkan menguapnya resin.

Kelompok D-3
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan (Aspal)
Laboratorium Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil- Institut Teknologi Padang

GAMBAR ALAT DAN BAHAN PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT ASPAL

1. Alat

Cawan Aluminium Oven

Timbangan

Kelompok D-3
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan (Aspal)
Laboratorium Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil- Institut Teknologi Padang

GAMBAR ALAT DAN BAHAN PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT ASPAL

2. Bahan

Aspal yang di panaskan

Kelompok D-3
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan (Aspal)
Laboratorium Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil- Institut Teknologi Padang

PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT ASPAL

SNI 06 – 2440 - 1991

Kriteria Contoh 1 Contoh 2 Contoh 3 Contoh 4


(gram) (gram) (gram) (gram)
Berat cawan 10,14 10,14

Berat cawan + aspal


70,36 76,24
sebelum dipanaskan
Berat aspal + cawan
70,31 76,19
setelah dipanaskan
Berat aspal sebelum
60,22 66,1
dipanaskan (W1)
Berat aspal setelah
60,17 66,05
dipanaskan (W2)
Kehilangan berat (%)

Persentase kehilangan berat rata - rata = 0,0787%

Catatan: Batas maksimal kehilangan berat aspal

Penguji Penanggung Jawab

Kelompok D-3
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan (Aspal)
Laboratorium Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil- Institut Teknologi Padang

F. Pembahasan
1. Kehilangan Berat Sampel 1 = 𝑤1−𝑤2 𝑥100%
𝑤1

60,22−60,17
= 60,22 𝑥100%
= 0,083 %
2. Kehilangan Berat Sampel 2 = 𝑤1−𝑤2 𝑥100%
𝑤1

66,1-66,05
= 66,1 𝑥100%
= 0,075 %
3. Persen kehilangan berat rata-rata = (0,083 + 0,075) : 2
= 0,079%
Keterangan : W1 = Berat cawan dan aspal sebelum di oven.
W2 = Berat cawan dan aspal setelah di oven.

G. Kesimpulan
Dari pemeriksaan kehilangan berat digunakan 2 buah contoh benda uji. Maka
didapatkan data sebagai berikut :
Kehilangan berat pada aspal untuk sampel 1 (0,083%) dan Sampel 2 (0,075%)
dandidapatkan kehilangan berat aspal rata-rata 0,079%. Kehilangan berat aspal yang
diperbolehkan adalah 0,8% dari berat semula jadi aspal yang di uji memenuhi syarat

Kelompok D-3
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan (Aspal)
Laboratorium Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil- Institut Teknologi Padang

DOKUMENTASI KEHILANGAN BERAT ASPAL

Panaskan aspal dengan suhu


Timbang cawan tanpa aspal
90° C

Timbang cawan dengan aspal


Tuangkan aspal ke cawan
sebelum di oven

Kelompok D-3
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan (Aspal)
Laboratorium Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil- Institut Teknologi Padang

DOKUMENTASI KEHILANGAN BERAT ASPAL

Masukkan aspal yang sudah Timbang aspal setelah di oven


dingin ke oven

Sampel aspal setelah di timbang

Kelompok D-3

Anda mungkin juga menyukai