SKRIPSI
Oleh:
Nanda Fadila Ikhsan
NIM 13130003
i
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) UNTUK MEMBENTUK
SIKAP SOSIAL PESERTA DIDIK
(Studi Kasus di MTs Babussalam, Pagelaran, Malang)
SKRIPSI
Oleh:
Nanda Fadila Ikhsan
NIM 13130003
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
)11 : إِ َّن هللاَ الَ يُغَِِّيُ َما بَِق ْوٍم َح ََّّت يُغَِِّيُ َما ِِبَنْ ُف ِس ِه ْم (الرعد
1
Al-Quran Terjemahan
vii
PERSEMBAHAN
Ayah dan ibuku tercinta yakni Bapak Puji Winarto dan Ibu
Purwaningsih yang telah mendidik, membesarkan, memberikan cinta,
kasih sayang, do’a restu serta telah memberikan segalanya kepadaku,
hanya maaf dan ridlomu yang selalu ku pinta atas segala kekhilafan
yang pernah ada pada diriku.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT pencipta langit seisinya,
pemberi nikmat yang tak terhitung jumlahnya, dan penabur rizki bagi setiap
hamba-Nya. Atas rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini dengan baik, lancar, dan tepat pada waktunya. Shalawat
dan salam marilah kita sampaikan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.
Penulis juga mngucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat
langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini, diantara
mereka adalah:
1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.Ag. selaku Rektor UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang.
2. Bapak Dr. H. Agus Maimun, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Ibu Dr. Alviana Yuli Efendi, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (P.IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Bapak Dr. H. Moh Padil, M.Pdi selaku dosen pembimbing yang telah
mencurahkan semua pikiran dan waktunya untuk memberikan arahan dan
bimbingan bagi penulis skripsi ini.
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yakni Bapak Puji Winarto dan Ibu Purwaningsih
yang selalu mendoakan penulis, memberikan yang terbaik dan berjuang tanpa
lelah untuk anak tercintanya.
6. Semua guru dan dosen yang telah membimbing penulis dengan penuh
keikhlasan dan telah mendidik dengan penuh kesabaran, dan kalianlah
pahlawan tanda jasa bagi penulis.
7. Faradita Aisyah Dewi adik kandungku yang selalu sabar dan memberikan
semangat.
ix
8. Kerabat Tasawwuf Institute, Sahabat-sahabati PMII Rayon “Kawah”
Chondrodimuko, HMJ P.IPS, DEMA FITK, Teman-Teman Seperjuangan
P.IPS A yang telah memberikan banyak ilmu tentang kehidupan serta
membantuku dalam berproses
10. Semua pihak yang turut membantu dan memberikan dukungan kepada penulis.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpah kan rahmat dan balasan yang
tiada tara kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya skripsi ini.
Kami hanya bisa mendoakan semoga amal ibadah semuanya diterima oleh Allah
SWT sebagai amal yang mulia.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu Penulis sangat berharap padanya saran dan kritik yang konstruktif dari
berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi selanjutnya. Penulis berharap semoga
skripsi ini yang masih jauh dari kesempurnaan ini dapat bermanfaat bagi penulis
padakhususnya dan bagi pembaca padaumumnya. Terima kasih atas segala
perhatiannya
x
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan
pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersamaMenteri Agama RI
danMenteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543
b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Huruf
ر = r ف = f
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 :Dokumentasi
Lampiran 2 :PedomanWawancara
Lampiran 3 :Surat bukti telah melakukan penelitian dari MTs Babussalam
Lampiran 4 :Bukti Konsultasi
Lampiran 5 :BiodataMahasiswa
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL JUDUL .......................................................................i
HALAMAN SAMPUL DALAM......................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iv
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................v
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS PENELITIAN ...................vi
HALAMAN MOTTO .......................................................................................vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ............................................xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv
DAFTAR ISI ......................................................................................................xv
ABSTRAK INDONESIA ..................................................................................xix
ABSTRAK INGGRIS .......................................................................................xx
ABSTRAK ARAB .............................................................................................xxi
xv
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 15
A. Hakikat Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran ............................ 15
1. Pengertian Karakter ...................................................................... 15
2. Pendidikan Karakter ..................................................................... 15
a. Pendidikan Karakter Thomas Lickona ..................................... 17
3. Tujuan Pendidikan Karakter......................................................... 20
B. Integrasi Pendidikan Karakter dengan pembelajaran ......................... 21
C. Hakikat Pembelajaran IPS .................................................................. 22
1. Pengertian Pembelajaran .............................................................. 22
2. Pengertian IPS .............................................................................. 22
3. Karakteristik Pembelajaran IPS ................................................... 23
D. Sikap Sosial ........................................................................................ 25
1. Pengertian Sikap Sosial ................................................................ 25
xvi
A. Paparan data……………………………………………..……...........44
xvii
D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Karakter dalam
A. Kesimpulan ........................................................................................... 97
LAMPIRAN-LAMPIRAN
IDENTITAS DIRI
xviii
ABSTRAK
Nanda Fadila Ikhsan, 2018. Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS Untuk
Membentuk Sikap Sosial Peserta Didik di MTs Babussalam, Pagelaran,
Kabupaten Malang .Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing:
Dr. H. Moh Padil, M.Pdi
Kita tahu bahwa zaman semakin bergeser kearah moderenis, berbagai
temuan dan teknologi telah masuk dalam ruang kehidupan kita, gaya hidup pun
juga ikut bergeser dari tradisionalis menuju modern. Perkembangan zaman sangat
berpengaruh besar dalam proses perkembangan anak, karena berkaitan dengan
kegiatan dan perilaku anak. Melihat kenyataan semacam ini masyarakat terlihat
gusar dengan maraknya penyimpangan dan kenakalan anak remaja akibat
berkembangnya zaman, hal tersebut dikarenakan penyalahgunaan dan penerimaan
era modern yang tidak maksimal. Lantas sering sekali kita mendengar tentang
berbagai tindakan tak bermoral dilakukan oleh remaja, atau pun pelajar.
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS di MTs Babussalam dilakukan
dengan mengintegrasikan antara pendidikan karakter dengan mata pelajaran IPS
Terpadu baik didalam kelas maupun diluar kelas, adapun factor pendukung dalam
rangka pengimplementasian pendidikan karakter tersebut, selain itu ada beberapa
hal yang menjadi penghambat dalam prosesnya, seperti mayoritas siswa yang jauh
dari orang tuanya, sampai tata tertib sekolah yang kurang massif untuk dijalankan.
xix
ABSTRACT
Nanda Fadila Ikhsan, 2018. Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS Untuk
Membentuk Sikap Sosial Peserta Didik di MTs Babussalam, Pagelaran,
Kabupaten Malang . Thesis, Department of Social Sciences Education,
Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University of
Maulana Malik Ibrahim Malang. Advisor:
Dr. H. Moh Padil, M.Pdi
We know that the times are shifting towards modernism, various findings
and technology have entered our space of life, even life style has also shifted from
traditionalist to modern. Age development is very influential in the child's
development process, because it is related to the activities and behavior of
children. Seeing this kind of reality the community looks upset by the rampant
deviations and delinquency of teenagers due to the development of the times, this
is due to the abuse and acceptance of the modern era which is not optimal. So
often we hear about various immoral acts carried out by teenagers, or even
students.
xx
خالصة البحث
انندا فضيل إحسان .2018 ,تربية الشخصية يف تعليم العلم اإلجتماعيّة لبناء سلوك اإلجتماعي عند الطالب يف
املدرسة الثناويّة ابب السالم بباغيالران ماالنق .البحث اجلامعي ,قسم الرتبية العلم اإلجتماعية ,كلّيّة
الرتبية و علوم التعليم ,اجلامعة اإلسالمية احلومية موالان مالك إبراهيم ماالنق .املشرف :الدكتور
احلاج حممد فاضل املاجستّي
حنن نعلم أن العصر يتحول حنو العصر احلديث .دخلت خمتلف النتائج والتكنولوجيا حيز حياتنا ،ومنط
احلياة أيضا التحول من التقليدية إىل احلديثة .التنمية العمرية مؤثرة جدا يف عملية تنمية الطفل ،ألهنا تتعلق
أبنشطة وسلوك األطفال .ابلنظر إىل هذا النوع من الواقع ،يبدو اجملتمع مستاء من االحنرافات املنتشرة عن جنوح
األحداث بسبب تطور العصر ويرجع ذلك إىل سوء املعاملة والقبول ابلعصر احلديث غري األمثل .كثريا ما نسمع
عن خمتلف األعمال غري األخالقية اليت يقوم هبا املراهقون أو الطالب.
جيب أن يكون التعليم هو البديل الرئيسي يف التقليل من األحداث اليت حتدث اليوم ،لذا من املتوقع أن
يكون مفهوم تعليم الشخصيات الذي يركز على كل شخصية من الطالب قادرا على جتهيز الطالب يف مواجهة
تقدم العصر ،وأن يكونوا قادرين على جين الفوائد يف احلياة اليومية.
الرتكيز على هذه الدراسة )1 :فهم الرتبية الشخصية يف التعليم الدراسات االجتماعية ابملدرسة الثناويّة
ابب السالم )2 ،فهم العوامل الداعمة واملثبطة يف تنفيذ الرتبية الشخصية يف التعليم الدراسات االجتماعية
ابملدرسة الثناويّة ابب السالم .هتدف هذه الدراسة لوصف هذين األمرين .تتم عملية مجع البياانت من خالل
املالحظة واملقابالت والواثئق .لتحليل البياانت ،يستخدم الباحث تقنيات التحليل النوعي الوصفية ،اليت تصف
وتفسر البياانت املنتجة لوصف الواقع وفقا للظاهرة الفعلية.
نتائج البحث اليت أجراها الباحث هي كما يلي :الرتبية الشخصية يف التعليم الدراسات االجتماعية
ابملدرسة الثناويّة ابب السالم تتم من خالل دمج تعليم الشخصيات مع موضوعات الدراسات االجتماعية
املتكاملة سواء يف الفصول الدراسية وخارجها ،فضال عن دعم العوامل يف تنفيذ تعليم الشخصيات ،ابإلضافة
إىل وجود العديد من األشياء اليت تصبح عقبات يف هذه العملية ،مثل غالبية الطالب الذين هم بعيدون عن
والديهم ،حىت تكون قواعد املدرسة أقل ضخمة للقيام.
xxi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagi produktivitas suatu bangsa wajar jika tolak ukur kemajuan suatu
yang rapi dan dengan segala benih kapabilitas yang ada, dengan demikian
kita sebut pendidikan menjadi hal yang memiliki urgensi yang tinggi
melihat sumber daya manusia dalam suatu bangsa adalah para aktor maju
tidaknya suatu bangsa, dalam hal ini kita fahami pendidikan sebagai
ke masa.2
1
Nurul Zuriah, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan, Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2008, hlm 76.
2
Muhaimin, Konsep Pendidikan Islam (Solo : Ramadlan, 1991), hlm. 9.
2
misi pertama dari delapan misi guna guna mewujudkan visi pembangunan
membangun generasi baru bangsa yang lebih baik dalam berbagai aspek
budaya dan karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan
akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki
3
Dikti, “Kebijakan Nasional Pembangunan Budaya dan Karakter Bangsa”, 2014, hal 2-3
3
berbagai pihak. Apalagi kalau melihat beberapa hasil penelitian dan survey
yang membuat dahi kita berkerut: 90% anak usia 8-16 tahun telah buka
situs porno di internet. Rata-rata usia 11 tahun membuka situs porno untuk
dengan akses yang sangat mudah, dunia maya menjadi trending daripada
dunia nyata, beberapa hal yang membuktikan bahwa keadaan zaman telah
sama sekali bukan hak pribadi atau sebuah kelompok. Jika kita telaah
4
Siti Zubaidah, “Penanaman nilai karakter di sekolah (kajian pengembangan mata diklat
pendidikan karakter dan budaya bangsa)”, 2013, h. 2.
4
agar berakhlak mulia. Saat ini pendidikan di Indonesia dinilai oleh banyak
Kabupaten Malang. Penulis menilai ada ciri khas tersendiri pada sebuah
5
Burhanuddin Salam, Pola Dasar Filsafat Moral, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000, hlm 80.
5
karena mata pelajaran tersebut dinilai cocok jika dikaji dalam urusan
karakter sosial siswa, belum lagi nilai – nilai moral yang disampaikan,
kurikulum nasional dan lokal yang belum pernah tuntas. Di sisi lain juga
sistem pendidikan nasional era Orde Baru terutama pendidikan nilai hanya
bagaimana pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan agama dua jenis mata
antara lain terjadi karena materi pendidikan agama Islam, termasuk bahan
sangat minim. Dengan kata lain, pendidikan agama lebih didominasi oleh
6
Menurut Sudarminta (dikutip S. Belen, 2004: 9)
6
peserta didik tidak cukup hanya dengan memahami apa yang dipelajarinya
bahwa nilai dan sikap adalah yang terpenting karena berhubungan dengan
pembentukan karakter. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang
perhatian dan perlu untuk dilakukan oleh guru, yaitu sikap dasar, bicara
7
Afiyah, dkk. (2003)
7
karena itu, penting bagi kita dalam mengkaji sejauh mana kualitas
pemahaman kita pada nilai-nilai . Dan jika memang sebagai peserta didik
kita dapat memahami dengan baik, lalu bagaimana jika dilihat dari sudut
pandang praktisnya. Apakah sudah sesuai dengan apa yang kita fahami.
sekolah, dan MTs Babussalam menjadi objek penelitian kali ini. Penulis
8
Ibid. hal 73
8
berbagai macam latar belakang siswa yang sengaja dikirim orang tuanya
atau sekolah umum, yang dimana siswanya masih dalam control orang
tuanya.
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja sikap sosial yang dibentuk dari pendidikan karakter dalam
pembelajaran IPS ?
MTs Babussalam?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
spesifik manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu:
A. Manfaat Teoritis
kajian untuk penelitian yang sejenisnya pada masa yang akan datang.
siswa dengan melalui mata pelajaran IPS. Selain itu, sekolah juga
B. Manfaat Praktis
sekolah umum;
c. Masukan dan sekaligus ajakan kepada para guru IPS di sekolah umum
E. Definisi Istilah
1. Pendidikan Karakter
bermoral dan bertingkah laku sesuai dengan norma agama dan norma
9
UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
11
menumbuhkan rasa percaya diri, sikap inovatif dan kreatif dan yang
2. Pelajaran IPS
kesejahteraan.
3. Sikap sosial
sini meliputi: simbol, káta kata, slogan, orang, lembaga, ide, dan
sebagainya.
F. Originalitas
Peneliti, Judul
No. Dan Persamaan Perbedaan
TahunPenelitian
perbedaan terletak pada fokus penelitian yang dikaji peneliti.Ciri khas dari
G. Sistematika Pembahasan
1. BAB I ( Pendahuluan )
analisis data.
Bab ini menyajikan hasil data yang diperoleh oleh peneliti di Lokasi
6. BAB VI ( Penutup )
perlu dikembangkan.
15
BAB II
Kajian Pustaka
1. Pengertian Karakter
watak.11
2. Pendidikan Karakter
10
Heri Gunawan, pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta, 2012)h1
11
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, edisi keempat
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008) h. 623
16
12
Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia,Yogyakarta, hlm 15-16
13
Asmani, Buku Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: Divapress, hlm 42-43
17
pada harapan orang lain atas dirinya. Jati diri yang ia miliki
empatinya secara jelas terhadap orang lain. Dia secara efektif dapat
mana yang salah kepada anak, tetapi lebih dari itu pendidikan
pendidikan moral.
that are good for the individual person and good for the
masyarakat secarakeseluruhan)18.
bersahabat.20
18
Thomas Lickona, Character Matters: Persoalan Karakter, terj. Juma WaduWamaungu &
JeanAntunes Rudolf Zien dan Editor Uyu Wahyuddin dan Suryani, (Jakarta: Bumi Aksara,
2012),h. 5
19
Kesuma, dkk, 2011, hlm 137
20
Wahyuni, dkk.2012, hlm 4
21
kehidupan.
1. Pengertian Pembelajaran
perkembangan siswa.
2. Pengertian IPS
23
Nadlir, dkk., Ilmu pengetahuan Sosial edisi pertama, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2009), h. 10
24
sangat stabil
pembelajaran ips tidak hanya dari satu bidang ilmu saja melainkan
D. Sikap Sosial
terhadap objek sosial. Hal ini terjadi bukan saja pada orang-
24
Sapriya, dkk., Pembelajaran dan evaluasi hasil belajar IPS, (Bandung: UPI
PRESS, 2006), h.8
25
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007) hal.149
26
seorang pahlawannya.26
26
Ibid, Hal 152
27
tertentu.
sosial. Maka
a. Sikap Idividual
bagian.
itu berada.
berada.
dinilai sebagai sikap yang negatif, belum tentu sikap yang sama
tinggal.
manusia itu sendiri. Faktor ini berupa selectivity atau daya pilih
yang datang dari luar. Pilihan terhadap pengaruh dari luar itu
27
Ibid, Hal 156-157
31
sebagainya.28
E. Kerangka Berpikir
baik itu selanjutnya timbul niat atau komitmen anak didik untuk
berbuat baik (moral feeling), dan setelah anak memiliki niat atau
Pendidikan
Karakter
Sikap Sosial
Peserta Didik
Pembelajaran
IPS
BAB III
Metode Peneletian
makna.31
Malang.
B. Kehadiran Peneliti
31
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2012), hal. 9
32
Prof. Dr. Lexy J.Moleong, MA., Metodologi penelitian kualitatif, Edisi
Revisi(Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal11
34
hasil penelitian.33
peneliti sendiri.35
33
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), Hlm.7
34
Noer Mujahir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2003),hlm 8
35
Dede Oetomo dalam Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif
Pendekatan, (Jakarta: Kencana, 2007), Hlm.186
35
C. Lokasi Penelitian
sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
penelitian dilapangan.
36
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hal.172
36
primer.
1. Observasi
37
Arifin, Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Lilin Persada Press, 2010), Hal.218
37
MTs Babussalam.
2. Wawancara
38
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), Hlm.278
38
3. Dokumentasi
sebagainya.
F. Analisis Data
39
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
Hal.274
40
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), Hlm.280
39
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
3. Penarikan Kesimpulan
41
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), Hlm.280
40
lainnya.
penelitian
H. Prosedur Penelitian
42
Ibid, hal. 326
41
penelitian.
diluar pelajaran.
prinsip logika. Sumber informasi ini diperoleh dari guru dan siswa
(conclusion, verifying).
43
Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm. 68
43
BAB IV
A. Paparan Data
1. Sejarah Sekolah
Akhlakul Karimah.44
44
Dokumen Profil MTs Babussalam
46
sehingga pada tahun 1999 s/d 2004 masih berstatus Diakui dan
45
Data akreditasi dan perkembangan madrasah, MTs Babussalam, Pagelaran, Malang
47
Keadaan
No. Nama Jumlah
Baik Rusak
1 Ruang KBM 4 3 7
2 Kantor Kepala 1 1
3 Kantor TU 1 1
4 Kamar Mandi 2 1 3
5 Perpustakaan 1 1
6 Lab. Komputer 1 1
7 Lab. Bahasa 1 1
8 Lab. IPA 1 1
10
2. Status : Terakreditasi A
20
12
Jumlah Peserta 31 32 40 45 46
Uraian
2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014
Kegiatan
50
Tenis Juara 3 Tk
- - -
Meja Kec.
Juara 3 Tk Juara 3 Tk
Kaligrafi
Kec. Kec.
a. Visi
c. Tujuan
dan berbudaya
9. UKS :1 (Satu)
Perempuan : 10 Orang
b. Perempuan : 7 Orang
Staf TU : 5 Orang
Satpam : 1 Orang
N TEMPAT / PENDI
NAMA L/ JURUSA
O TGL DIKA JABATAN
GURU P N
LAHIR N
SAIFUL
TUBAN, 15-
1 BAHRI, L S2 MPI KAMAD
08-74
S.PdI
NA'IM, 01-08-70
S.PdI, MM
LILIK
MALANG, BHS
3 MUFIDA, P S1 GURU
02-06-70 INDO
S.Pd
NURHAFI
MALANG, EKONOM
5 DHAH, L S1 GURU
15-03-88 I
SE.
MARSIDI,
MALANG,
6 S.Ag, L S2 MAg GURU
17-08-76
M.Pd.I
BADRUL
MALANG,0 BHS
7 KHOIR, P S1 GURU
2-01-88 ARAB
S.PdI
LAILATU
L MALANG, EKONOM
8 P S1 GURU
JANNAH, 05-02-71 I
SE
HOLIDIN, MALANG,
9 L S1 PAI GURU
S.PdI 12-04-86
Dra.
1 KHUSNUL MALANG,
P S2 MAg GURU
0 KHOTIMA 20-05-68
H
ZAINAL
1 MALANG, INFORM
MUSTHOF L S1 GURU
1 15-03-87 ATIKA
A,
MOH.
1 IRFAN
L MALANG, S1 MTK GURU
2 KAMIL,
S.Si
4 , S.Pd 05-02-82
NORMA
ITA
1 MALANG, BHS WAKAKU
SHOLICH P S2
5 21-07-76 INGGRIS R
AH, S.T,
M.Pd
1 SUBAIR, MALANG,
L S2 MAg WAKASIS
6 S.Ag 28-08-65
RIRIN
1 YULI MALANG,
P S1 BIOLOGI GURU
8 PURNAMI 03-01-76
, S.Si
SAYIT
1 MALANG,
HUSIN, L S1 PAI GURU
9 04-01-78
S.PdI
M. IMRON
2 MALANG, GURU/ Ka
ROSIHAN, L SMA IPA
0 23-03-92 TU
S.Com
IKE
2 MALANG,
NURHAY P SMA IPA GURU
1 12-08-92
ATI
JAMILAT
2 UL MALANG,0
P SMA IPA GURU
2 HASANA 3-03-94
H
LAILATU
2 L MALANG,2
P SMA IPS Staf TU
3 MAGHFIR 2-01-96
OH
6 H 15-12-94 IPA
HIDAYAT
2 MALANG,2
UL P SMA IPS PEG. KOP
8 9-09-97
HIKMAH
HANIK
2 MALANG, TATA
BADRIYA P S1
9 23-12-80 BOGA
H
3 TURMUD MALANG,2
L S1 PAI PTT/GTT
1 ZI, S.PdI 8-08-88
3 JOMBANG,
AHMADI L SMA IPS SATPAM
2 12-02-70
3 M MALANG, PEG
L SMA IPS
3 MA’ARIF 14-06-96 KEBERSIH
B. Hasil Penelitian
guru IPS dan siswa pada bulan Juni 2018 sampai juli 2018.
yang terjadi disekitar, maupun diskala nasional, maka wajar jika setiap
adalah:
pergaulan dunia.46
46
Anas Salahudin dan Iwan Alkrienciechie, op. cit., h. 105
61
47
Heri Gunawan, op. cit., h. 23
48
Wawancara dengan bapak Saiful bahri selaku Kepala Sekolah
49
Wawancara dengan bapak Aulia selaku guru IPS di MTs Babussalam
62
Undang-Undang.
50
Wawancara dengan ibu Nurma ita selaku Waka Kurikulum di MTs Babussalam
63
budi pekerti, karena percuma anak cerdas tapi tidak memiliki sopan
santun.
berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini, karena usia
karakter.
sejak dini. Jika karakter sudah terbentuk sejak usia dini maka tidak
bahwa:
mengutarakan bahwa :
51
Heri Gunawan, op. cit., h. 29
52
Wawancara dengan bapak Aulia Fahmi selaku Guru IPS
53
Wawancara dengan bapak Aulia Fahmi selaku Guru IPS
65
(1) religius; (2) jujur; (3) toleransi; (4) disiplin; (5) kerja keras;
(6) kreatif; (7) mandiri; (8) demokrastis; (9) rasa ingin tahu; (10)
semangat kebangsaan; (11) cinta tanah air; (12) menghargai
prestasi; (13) bersahabat/komunikatif; (14) cinta damai; (15)
gemar membaca; (16) peduli lingkungan; (17) peduli sosial; (18)
tanggungjawab.54
Dalam pelaksanaannya sekolah hanya menerapkan beberapa
Pelaksanaan Pembelajaran).
54
Retno Listyarti, Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovatif Dan Kreatif, (Jakarta: Esensi
Erlangga Group, 2012) h. 5-8.
66
55
Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012) h. 22-23.
56
Observasi sarana dan prasarana sekolah
67
baik yang satu sekolah maupun tidak. Kendala yang terjadi dari diri
akan lebih sulit jika dari diri pribadi siswa tidak ada rasa untuk
arahan yang lebih matang lagi. Selain itu kepala sekolah ikut serta
57
Dokumen madrasah tentang ekstrakurikuler
68
dalam menggali lebih dalam ilmu pengetahuan dan guru juga kreatif
berikut58 :
58
Wawancara dengan bapak Aulia selaku guru IPS terpadu
70
mas prosesnya.”
59
Wawancara dengan ibu Nurma ita selaku waka kurikulum
71
60
Wawancara dengan ibu Nurma Ita selaku waka kurikulum
72
1) Kegiatan pendahuluan
seperti:
disiplin;
dan peduli;
disiplin;
73
peduli.;
gemar membaca.
2) Kegiatan Inti
61
Wawancara dengan bapak Aulia selaku guru IPS
74
Perumusan Negara
dan jawaban.
didiskusikan.
3) Kegiatan penutup
4) Evaluasi
kerja keras.
pembelajaran di kelas.
bermasyarakat.
mengatakan bahwa62 :
kelas, seperti halnya yang diungkapkan oleh ibu Nurma Ita selaku
“ya saya rasa ada beberapa nilai yang bisa dipetik dari
kebiasaan atau budaya yang kita istiqomahkan di sekolah kita,
seperti halnya kita selalu wajibkan siswa membaca Al-Quran dan
berdoa sebelum KBM berlangsung, ini juga didukung oleh
madrasah kita yang berada dibawah naungan pesantren, itu kan
masuk dalam aspek religius, ada juga upacara bendera, yang
masuk pada aspek cinta tanah air dan semagat kebangsaan, ketika
ada yang terkena musibah, kita berlakukan infaq untuk bentuk
kepedulian, kalau ada yang berprestasi akan kita apresiasi setinggi
mungkin.”
62
Wawancara dengan bapak Aulia selaku guru IPS
63
Wawancara dengan ibu Nurma Ita selaku waka kurikulum
81
bukan lagi sebagai bahan ajar guru di kelas, tetapi sudah lebih
64
Wawancara dengan bapak Aulia selaku guru IPS terpadu
82
bahwa66 :
65
Wawancara dengan bapak Aulia selaku guru IPS
66
Wawancara dengan bapak Saiful Bahri selaku kepala Madrasah
83
“Sampean tahu sendiri lah mas, bahwa siswa disini itu juga
santri, mereka hidup dalam suasana pesantren, namun minusnya
mungkin kurang intensnya mereka dengan orang tua masing-
masing, jadi orang tua sudah menitipkan anak-anaknya disini, dan
apapun yang terjadi mereka percaya dengan pihak pesantren dan
sekolah.”
Bapak Aulia juga menambahkan tentang factor penghambat
IPS, yakni68 :
67
Wawancara dengan Ibu Nurma Ita selaku waka kurikulum madrasah
68
Wawancara dengan bapak Aulia selaku guru IPS
84
BAB V
kognitif peserta didik karena saat ini sikap yang dimiliki peserta didik
juga sangat penting, hal tersebut sesuai dengan fungsi dan tujuan
manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
dari sinilah maka pendidikan juga harus berdampak pada watak manusia,
dengan kata lain pendidikan nasional kita harus dapat membentuk sikap
sebagai berikut69.
didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah, defini
69
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional&ImplementasiKurikulum, (Padang: Quoantum Teaching,
2005), h. 80
86
oleh nilai yang dirujuk sekolah70. Selanjutnya dalam buku Agus Zaenul
karakter yaitu pengintegrasian nilai dan etika pada setiap mata pelajaran.
sosial peserta didik merupakan sesuatu yang sangat penting karena pada
pola pikir sikap, dan perilaku peserta didik serta dalam standart
70
Fitri, Agus Zaenul. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media hal 45
87
peserta didik telah selaras dengan teori diatas, dimana guru mata
kelas.
peserta didiknya dalam segala hal yang sesuai dengan visi misi sekolah
tersebut adalah tentang nilai karakter dalam diri siswa, guru dituntut
71
Masnur Muslich,Pendidikan Karakter (Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional),
berakhlak.
pengurus pondok.
didik. Jika dikatakan seperti itu, maka guru IPS harus menjadi contoh
atau teladan bagi peserta didiknya. Karena prilaku peserta didik sering
89
ilmu di kelas, akan tetapi guru harus memberi contoh yang baik dalam
didik, akan tetapi dengan memberikan teladan yang baik, maka peserta
macam yakni :
pemahaman secara integratif pada kegiatan dalam kelas yakni PBM dan
kegiatan diluar kelas yang dilakukan oleh peserta didik, misal seperti
di luar PBM secara efektif dan solutif, tanpa adanya ikatan dalam
jawab.
sekolah. Sehingga untuk terealisasinya visi dan misi sekolah dengan baik
pasti tidak lepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat yang akan
memiliki tingkat ego, dan jiwa pubertas yang tinggi sehingga, Guru
dikatakan sikap kesadaran dan mental yang memang harus diarahkan dan
aspek kehidupan.
kegiatan-kegiatan keagamaan.
berikut :
orang tua, maka tak heran jika seluruh kegiatan dan perilaku
sekolah.
karakter disekolah.
96
BAB VI
A. Kesimpulan
belas nilai karakter dari delapan belas nilai karakter yang terdapat di
jawab. Dari kedua belas karakter tersebut merupakan sikap sosial yang
pembelajaran IPS.
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah dipaparkan maka diajukan beberapa
nasional.
karakter di Sekolah.
99
Daftar Pustaka
Zuriah, Nurul. 2008. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif
Perubahan, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Fitri, Agus Zaenul. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di
Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Gunawan, Heri. 2012.pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi.
Bandung: Alfabeta.
Kesuma, Dharma dkk. 2011.Pendidikan karakter kajian teori dan praktik di
sekolah. (Bandung: Remaja Rosdakarya)
100
Pedoman wawancara
A. Kepala Sekolah
4. Sikap sosial apa saja yang dimiliki peserta didik setelah adanya
pelaksanaan pendidikan karakter ?
4. Bagaimana upaya atau strategi anda sebagai guru IPS Terpadu kelas
dalam melaksanakan pendidikan karakter sehingga membentuk sikap
sosial peserta didik ?
Dokumentasi
Wawancara dengan Bapak Aulia Fahmi selaku Guru pelajaran IPS di MTs
Babussalam
SPIRITUAL SOSIAL
Psikomotorik
N Nama SKOR
Kemampuan
O Kemampuan Kemaampuan
Presentasi
Menjawab Analisa
(1 – 4 )
1-4 1-4
\
Lampiran 3
Biodata Penulis
Riwayat Organisasi :