Anda di halaman 1dari 3

HOMESICK TERHADAP KESEHATAN MENTAL MAHASISWA BARU

Adilla Ufaira Az Zahra


Program Studi Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Homesick secara harfiah berarti “kerinduan akan rumah” adalah fenomena emosional yang
umum dialami oleh individu yang jauh dari lingkungan rumah mereka. Terutama mahasiswa baru
yang sering kali mengalami perasaan rindu rumah ketika mereka meninggalkan lingkungan yang
sudah dikenal sejak lama untuk memulai kehidupan baru di luar kota ataupun luar negeri. Banyak
mahasiswa yang kesulitan untuk menerima lingkungan yang baru, terlebih mereka harus
menyiapkan kebutuhan sehari-hari, seperti menyiapkan makan yang mungkin dulu belum terbiasa
akan hal itu ketika mereka masih tinggal dengan orang tua.
Homesick dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mahasiswa baru. Artikel ini akan
membahas mengapa menjaga kesehatan mental sangat penting untuk mahasiswa baru yang
mengalami homesick dan memberikan beberapa tips yang dapat membantu mengatasi perasaan
homesick. Kesehatan mental penting bagi mahasiswa baru yang mengalami homesick karena dapat
menyebabkan stress dan kecemasan yang berlebihan pada mahasiswa baru. Kondisi mental yang
buruk dapat mempengaruhi konsentrasi dan performa akademik mahasiswa baru. Homesick juga
dapat menyebabkan isolasi sosial dan kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru.
Tanda-tandanya sendiri dapat dirasakan sendiri oleh banyak mahasiswa. Perasaan rindu dan
kangen yang kuat terhadap rumah dan keluarga. Mereka biasanya juga kesulitan untuk beradaptasi
dengan lingkungan dan rutinitas baru. Mahasiswa juga mengalami konsentrasi yang berkurang dan
penurunan motivasi yang dikarenakan mereka tidak fokus pada saat pembelajaran berlangsung.
Bisa saja mereka juga tidak makan dan tidur secara teratur.
Dampak negatif homesick terhadap kesehatan mental mahasiswa baru sangatlah beragam.
Yang pertama yakni stress dan kecemasan, perasaan rindu yang kuat dapat menyebabkan stress.
Perasaan cemas yang terus menerus dapat mengganggu kualitas tidur dan pola makan mahasiwa
baru yang dapat mengancam kesehatan fisik. Kedua yakni depresi, homesick yang berkepanjangan
dapat menyebabkan depresi dan dapat menjadi faktor hal-hal yang mengerikan sebagai contoh
yakni sekarang ini marak terjadi bunuh diri. Gejala depresi sendiri seperti kehilangan minat,
kurang energi, dan perubahan pola tidur yang dapat menghambat prestasi akademik. Dan yang
ketiga yakni isolasi sosial, rasa rindu akan rumah dapat membuat mahasiswa baru merasa terasing
dan sulit bergaul dengan teman sebaya yang dapat memperburuk perasaan homesick dan
mempengaruhi kesehatan mental mahasiswa baru.
Tips mengatasi homesick itu sendiri dapat dikelola oleh mahasiswa masing-masing, tinggal
bagaimana mereka bisa atau tidak mengelola perasaan itu sendiri. Mahasiswa baru mulai dapat
membangun lingkungan yang nyaman dengan cara menghias kamar semenarik mungkin agar
betah seperti menempel foto keluarga dan membuat kata-kata motivasi dengan cara ditempel di
dinding kamar serta menciptakan rutinitas harian yang konsisten dan menyenangkan. Kedua,
membangun jaringan sosial baru, seperti mengikuti kegitan ekstrakulikuler atau klub yang sesuai
minat, menghadiri acara kampus dan bergabung dengan orgaisasi mahasiswa serta mencari teman
sebaya dan menjalin hubungan yang positif.
Mereka juga dapat membangun kemandirian dan kepercayaan diri dengan cara menetapkan
tujuan akademik dan pribadi yang jelas. Yakni dengan cara menentukan jadwal yang efektif dan
teratur, mengikuti perkuliahan dan mengambil inisiatif dalam pembelajaran, serta mengikui
pelatihan atau kursus yang relevan dengan minat pribadi. Mahasiswa juga harus bisa menghadapi
tantangan dengan sikap yang positif. Seperti melihat setiap keslitan sebagai peluang untuk tumbuh
dan belajar, mengembangkan keterampilan penyelesaian masalah, dan menerima dan mengatasi
kegagalan dengan bijaksana.
Mahasiswa juga dapat mencari dukungan di kampus dengan mengunjungi pusat konseling
jika diperlukan. Dan dapat berbicara dengan dosen atau pempimbing akademik tentang perasaan
homesick. Mahasiswa baru juga dapat mempertahankan komunikasi dengan keluarga dan teman
di rumah. Dapat menggunakan teknologi untuk tetap terhubung seperti video call atau panggilan
telepon dan mengatur waktu khusus untuk berbicara dengan keluarga. Apabila rumah masih dapat
dijangkau dengan bus/sepeda dan jarak tidak terlalu jauh, maka mahasiswa juga bisa
menjadwalkan untuk pulang dan istirahat sejenak karena orangtua juga memiliki peranan penting.
Orang tua adalah bagian penting dalam memberikan dukungan dan mengatasi rasa homesick
anak mereka. Mereka memiliki peranan penting yang dapat membantu anak-anak mereka
menghadapi tantangan ini dengan cara yang baik dan produktif. Respon orang tua terhadap
homesick dapat berdampak besar pada kesejahteraan emosional dan psikologis anak.
Salah satu cara terbaik bagi orang tua untuk merespon homesick adalah dengan
memperatikan dan mendengarkan anak merekan dengan baik. Mereka perlu memberikan perhatian
penuh dan empati terhadap perasaan anak mereka. Hal ini akan membantu anak merasa didengar,
dipahami, didukung oleh orang tua mereka. Orang tua juga dapat memberikan saran dan strategi
yang baik untuk menghadapi homesick. Agar mahasiswa baru tidak selalu merasa sendiri dan
diabaikan sekitar. Setidaknya orang tua mereka sendiri yang menjadi sumber kekuatan dan
semangat untuk melawan perasaan tersebut.
Kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswa baru yang mengalami
homesick. Apabila tidak segera di atasi dengan baik akan berakibat fatal terhadap kesehatan dan
berdampak negatif pada kesejahteraan mental mahasiswa baru. Mahasiswa baru dapa mengatasi
rasa homesick mereka dan membangun kenyamanan di tempat yang baru dengan cara
memperhatikan strategi yang tepat. Penting bagi mereka untuk membangun lingkungan yang
nyaman, membangun jejaring sosial baru, dan menjaga komunikasi dengan keluarga dan teman di
rumah. Selain itu, membangun kemandirian dan kepercayaan diri juga penting dalam menghadapi
tantangan akademik dan kehidupan sosial. Dengan sikap positif dan keseimbangan yang baik
antara kehidupan akademik dan sosial, mahasiswa baru akan dapat mengatasi homesick dan meraih
kesuksesan di lingkungan baru mereka serta menjalani kehidupan baru dengan penuh kebahagiaan.

Anda mungkin juga menyukai